Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Acara pemeriksaan singkat yang di atur pada pasal 203 KUHAP bagian kelima bab
XVI dan acara pemeriksaan cepat yang diatur pada pasal 205 KUHAP bagian keenam bab
XVI merupakan jenis-jenis pemeriksaan yang terdapat dalam pemeriksaan perkara pidana di
sidang pengadilan.
Untuk dapat membedakan acara pemeriksaan perkara di sidang pengadilan dapat di
lihat dari jenis tindak pidana yang akan di ajukan ke muka sidang pengadilan.
1. Perkara yang akan diajukan ke muka sidang pengadilan pembuktiannya sulit atau mudah.
2. Berat ringannya ancaman pidana atas perkara yang akan diajukan ke muka sidang
pengadilan.
3. Jenis perkara yang akan diajukan ke muka sidang pengadilan.
Atas perbedaan kategori dari tiap-tiap perkara yang akan di ajukan ke muka sidang
pengadilan, menurut KUHAP ada tiga jenis acara pemeriksaan perkara pidana di sidang
pengadilan dua diantaranya adalah:
1. Acara pemeriksaan singkat di atur dalam KUHAP bagian kelima bab XVI
2. Acara pemeriksaan cepat diatur dalam KUHAP bagian keenam bab XVI
a). Acara pemeriksaan perkara tindak pidana ringan
b). Acara pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas jalan.

Acara pemeriksaan singkat diatur dalam pasal 203-204 KUHAP. Pemeriksaan ini
mempunyai ciri antara lain bahwa yang diperiksa dalam acara pemeriksaan ini adalah perkara
kejahatan atau pelanggaran yang tidak termasuk dalam ketentuan pasal 205 KUHAP. (pasal
203 ayat 1 KUHAP). Yang dimana dalam pasal 205 KUHAP tersebut mengatur mengenai
acara pemeriksaan tindak pidana ringan yaitu perkara yang diancam dengan pidana penjara
atau kurungan paling lama tiga bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima
ratus ribu rupiah.

Kejahatan atau pelanggaran tersebut menurut penuntut umum pembuktian serta


penerapan hukumnya mudah dan sifatnya sederhana. Bukan merupakan tindak pidana yang
diancam dengan pidana dengan pidana penjara atau pidana kurungan paling lama tiga bulan
atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus ribu rupiah atau penghinaan ringan.

1
Bukan merupakan pelanggaran tertentu terhadap peraturan perundang undangan lalu
lintas karena pelanggaran terhadap peraturan perundangan undangan menggunakan acara
pemeriksaan cepat.

Acara pemeriksaan cepat terdiri atas 2, yaitu pemeriksaan tindak pidana ringan dan
acara pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas.

Pada acara pemeriksaan tindak pidana ringan, acara ini diatur dalam pasal 205-216
KUHAP, dan mempunyai ciri seperti: yang diperiksa adalah perkara yang diancam dengan
pidana penjara atau kurungan paling lama tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh
ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan, yang menghadap terdakwa dalam sidang
adalah polisi, bukan jaksa penuntut umum. Diadili oleh hakim tunggal, pada tingkat pertama
dan terakhir kecuali divonis penjara dapat mengajukan banding. Kemudian pemeriksaan pada
hari tertentu dalam tujuh hari.

Adapun acara pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas yang diperiksa menurut
acara pemeriksaan dalam paragraf ini ialah perkara pelanggaran tertentu terhadap peraturan
perundang-undangan lalu lintas jalan, tidak diperlukan Berita Acara Pemeriksaan dan oleh
karena itu catatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 207 ayat 1 a diperlukan untuk segera
diserahkan kepada peradilan.

Sesuai dengan makna yang terkandung dalam acara pemeriksaan cepat, segala sesuatu
harus berjalan dengan cepat dan tuntas maka benda sitaan dikembalikan kepada yang paling
berhak pada saat amar putusan telah dipenuhi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Acara pemeriksaan singkat dan Acara pemeriksaan cepat

A. Acara Pemeriksaan Singkat


Pada dasarnya pengertian tentang acara pemeriksaan singkat dapat disimpulkan dari
pasal 203 ayat (1) KUHAP, yang berbunyi:
“Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan singkat ialah perkara kejahatan atau
pelanggaran yang tidak termasuk dalam ketentuan pasal 205 (mengatur acara pemeriksaan
tindak pidana ringan yaitu perkara yang diancam dengan pidana penjara atau kurungan
paling lama tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah dan
penghinaan ringan) dan yang menurut penuntut umum pembuktian serta penerapan
hukumnya mudah dan sifatnya sederhana.”
Berdasarkan rumusan di atas maka acara pemeriksaan singkat adalah pemeriksaan
perkara yang oleh penuntut umum pembuktian dan penerapan hukumnya mudah dan sifatnya
sederhana serta bukan tindak pidana ringan atau perkara pelanggaran lalu lintas jalan.
Dengan rumusan di atas, perlu pengamatan cermat tentang pembuktian dan penerapan
hukum mudah. Kata “mudah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan
Departemen pendidikan dan kebudayaan tercantum artinya:”tidak memerlukan banyak tenaga
atau pikiran dalam mengerjakan; tidak sukar, tidak berat, atau dengan kata lain “gampang.”
Sehingga dengan demikian, pembuktian dan penerapan dalam hukum tersebut haruslah
gampang, tidak sukar, tidak memerlukan banyak pikiran dalam mengerjakannya.
Pelimpahan perkara dalam acara pemeriksaan singkat dilakukan tanpa disertai surat
dakwaan hanya dicatat dalam berita acara dan dalam berita acara tindak pidana yang
didakwakan antara lain:
a. Unsur tindak pidana yang didakwakan
b. Menyebut tempat dan waktu tindak pidana dilakukan
c. Perbuatan materiil yang dilakukan terdakwa
Catatan tentang dakwaan dalam acara pemeriksaan singkat tersebut, diatur dalam
pasal 143 ayat (2) b KUHAP yang berbunyi:
“Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.”

3
Dalam perkara pemeriksaan singkat, Penerimaan berkas perkara sama dengan Acara
pemeriksaan pidana biasa, tetapi dalam hal ini PERKARA tidak didaftarkan/diregister
terlebih dahulu, Registrasi pendaftaran dan pemberian nomor perkara baru dilakukan setelah
hakim memulai pemeriksaan perkara, dan menyatakan bahwa perkara dapat diperiksa dengan
acara singkat, biasanya setelah sidang pertama.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadapkan Terdakwa beserta saksi, ahli, juru
bahasa, dan barang bukti yang diperlukan di sidang pengadilan disertai pemberitahuan
dengan lisan tentang tindak pidana yang diperbuat sambil menerangkan waktu, tempat dan
keadaan waktu tindak pidana dilakukan, pemberitahuan ini dicatat dalam berita acara sidang
dan merupakan pengganti surat dakwaan, (diatur dalam Pasal 203 Ayat (2), (3) poin a
KUHAP).
Apabila pada saat pemeriksaan dipersidangan, terdapat hal-hal yang menunjukkan
bahwa perkara pidana itu tidak bersifat sederhana maka perkara harus diperiksa dengan acara
biasa, akan tetapi jika dari pemeriksaan di sidang, suatu perkara yang diperiksa dengan Acara
Singkat, ternyata bersifat jelas dan ringan, yang seharusnya diperiksa dengan Acara Cepat,
maka Hakim dengan persetujuan Terdakwa dapat melanjutkan pemeriksaan tersebut (diatur
dalam Pasal 204 KUHAP).
Pemeriksaan tambahan dilakukan dalam jangka waktu paling lama empat belas hari
oleh jaksa penuntut umum apabila dipandang perlu oleh Hakim untuk dilakukan pemeriksaan
tambahan tersebut, bilamana dalam waktu tersebut penuntut umum belum juga dapat
menyelesaikan pemeriksaan tambahan maka perkara itu diajukan ke sidang pengadilan
dengan acara biasa atas perintah Hakim. Guna kepentingan pembelaan, atas permintaan
Terdakwa, dan/atau Penasehat Hukum, hakim dapat menunda pemeriksaan paling lama
7(tujuh) hari (diatur dalam Pasal 203 ayat 3 poin b dan c KUHAP).

Adapun teknik dalam persidangan pemeriksaan acara singkat yaitu :


1. Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua majelis.
2. Hakim Ketua lalu menanyakan identitas terhadap Terdakwa, serta mengingatkan
terdakwa supaya memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya
dipersidangan.
3. Hakim Ketua mempersilahkan Jaksa Penuntut Umum menguraikan tentang Tindak
Pidana yang didakwakan secara lisan, tentang tindak pidana yang didakwakan dengan

4
menerangkan waktu, tempat, dan keadaan pada waktu tindak pidana itu dilakukan,
dicatat oleh panitera dalam berita acara sidang (sebagai pengganti surat dakwaan).

4. Selanjutnya diperiksa saksi-saksi yang telah dibawa oleh Penuntut Umum dilanjutkan
pemeriksaan terhadap terdakwa.
5. Setelah pemeriksaan dianggap selesai, Jaksa Penuntut Umum menyampaian
tuntutannya dan Terdakwa/ Penasehat Hukumnya diberi kesempatan menyampaikan
pembelaan atau permohonan baik tertulis atau secara lisan.
6. Putusan dijatuhkan oleh majelis hakim, tanpa surat putusan tersendiri, melainkan
dicatat dalam berita acara sidang.

Putusan perkara dalam acara pemeriksaan singkat tidak dibuat secara khusus, tetapi
dicatat dalam berita acara sidang, serta Hakim memberikan surat yang memuat amar putusan
terhadap perkara tersebut, serta isi surat yang memuat amar putusan tersebut mempunyai
kekuatan hukum yang sama seperti putusan pengadilan daan acara biasa (diatur dalam Pasal
203 Ayat (3) d,e,f KUHAP).

B. Acara Pemeriksaan Cepat


Pemeriksaan acara pemeriksaan cepat diatur dalam bagian keenam Bab XVI terdiri dari:
a. Paragraf I : Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan
b. Paragraf II: Acara Pemeriksaan Perkara Pelangaran Lalu Lintas Jalan

a. Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan


Menurut pasal 205 ayat (1), ialah perkara yang diancam dendan pidana penjara atau
kurungan paling lama 3 bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 7500, dan penghinaan
ringan kecuali yang ditentukan dalam paragraph II (pelangaran Lalu Lintas jalan)
Bahwa setiap pengadilan negeri telah menetapkan jadwal dalam memeriksa perkara
tindak pidana ringan pada hari ynag telah ditentukan dalam satu bulan dan frekuensinya
tergantung banyak sedikitnya perkara yang dilimpahkan ke pengadilan negeri. Dalam pasal
206 KUHAP, berbunyi: “Pengadilan menetapka hari tertentu dalam tujuh hari untuk
mengadili perkara dengan acara pemeriksaan tindak pidana ringan.”

5
Penyidik memberitahukan secara tertulis kepada terdakwa tentang hari tanggal, jam
dan tempat ia harus menghadap sidang pengadilan dan hal tersebut dicatat dengan baik oleh
penyidik, selanjutnya catatan bersama berkas dikirim ke pengadilan.
Pemberitahuan tersebut dimaksudkan agar terdakwa dapat memenuhi kewajibannya
untuk datang ke sidang pengadilan pada hari, jam, tanggal, dan tempat yang ditentukan.
perkara dengan acara pemeriksaan tindak pidana ringan yang di terima harus segera
disidangkan hari itu juga. Pemeriksaan perkara tanpa berita acara pemeriksaan sidang dan
dakwaan cukup dicatat dalam buku register yang sekaligus dianggap dan dijadilkan berita
acara pemeriksaan sidang.

Dalam pasal 205 ayat (3) yang berbunyi:


“Dalam Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (10, pengadilan mengadili
dengan hakim tunggal pada tingkat pertama dan terakhir, kecuali dalam hal dijatuhkan pidana
perampasan kemerdekan terdakwa dapat minta banding.”

Dari bunyi pasal 205 ayat (3) KUHAP, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu;
1. Sidang perkara dengan acara pemeriksaan ringan dengan hakim tunggal.
2. Keputusan hakim terdiri dari 2 macam:
a. Keputusan berupa pidana denda dan atas keputusan tersebut terhukum tidak dapat
naik banding.
b. Keputusan yang berupa perampasan kemerdekaan, terhukum diberi hak untuk naik
banding ke pengadilan tinggi.

b. Acara Pemeriksaan Perkara Pelangaran Lalu lintas Jalan


Acara pemeriksaan cepat yang kedua ialah acara pemeriksaan perkara lalu lintas jalan
yang diatur dalam pasal 211 KUHAP yang berbunyi:
“Yang diperiksa menurut acara pemeriksaan pada paragraph ini ialah perkara pelanggaran
tertentu terhadap peraturan perundang-undang lalu lintas jalan.”
Jika dibandingkan dengan acara pemeriksaan tindak pidana ringan maka acara
pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas jalan, lebih mudah. Untuk perkara pelanggaran
lalu lintas jalan tidak diperlukan berita acara pemeriksaan. Hal tersebut diatur dalam pasal
207 ayat (1) KUHAP, yang berbunyi:
a. Penyidik memberitahukan secara tertulis kepada terdakwa tentang hari, tanggal,
jam dan tempat ia harus menghadap sidang pengadilan dan hal tersebut dicatat

6
dengan baik oleh penyidik, selanjutnya catatan bersama berkas dikirim ke
pengadilan.
b. Perkara dengan acara pemeriksaan tindak pidana ringan yang diterima harus
segera di sidangkan pada hari itu juga.
Dalam acara pemeriksaan tindak pidana pelangaran lalu lintas tidak perlu dibuat
berita acara pemeriksaan cukup dibuat berita acara pemeriksaan cukup dibuat catatan, dalam
catatan pemeriksaan memuat dakwaan dan pemberitahuan yang harus segera diserahkan
kepada pengadilan selambat-lambanya pada kesempatan hari sidang pertama berikutnya.
Apabila dalam pemeriksaan sidang pengadilan apabila terdakwa tidak hadir karena
suatu halangan, maka terdakwa dapat menunjuk seseorang dengan surat kuasa untuk
mewakili di sidang pengadilan. Hal tersebut diatur dalam pasal 213 KUHAP yang berbunyi:
“Terdakwa dapat menunjuk seorang dengan surat untuk mewakilinya di sidang.”
Apabila pelanggar / terdakwa atau kuasanya tidak hadir pada hari yang telah
ditentukan, maka perkaranya tetap diperiksa dan diputuskan tanpa hadirnya pelanggar
(verstek) dan surat amar putusan segera disampaikan oleh penyidik kepada terpidana,
kamudian bukti penyampaian amar putusan diserahkan kepada panitera untuk dicatat dalam
buku register. Kalau putusan verstek berupa pidana penjara atau kurungan, maka dapat
diajukan verzet terhadap putusan tersebut. Maksimal 7 hari setelah putusan disampaikan. Jika
putusan setelah verzet tetap berupa pidana penjara/kurungan, maka putusan itu dapat diajukan
banding (pasal 213-214KUHAP).

Denda yang dijatuhkan dalam perkara harus dilunasi seketika yang berarti :

1. Apabila terdakwa atau kuasanya hadir maka pada waktu putusan diucapkan, maka
pelunasannya harus dilakukan pada saat putusan diucapkan.
2. Apabila terdakwa atau kuasa tidak hadir poada waktu putusan diucapkan, maka
pelunasannya harus dilakukan pada saat putusan diberitahukan oleh jaksa kepada
terpidana.

Sidang perkara lalu lintas dipimpin oleh hakim tunggal tanpa dihadiri oleh jaksa.
Teknis pemeriksaannya dimulai dengan pemanggilan terdakwa satu per satu ke ruang sidang.
Setelah diperiksa identitasnya, kepada terdakwa diberitahukan perbuatan pidana yang
didakwakan kepadanya dan pasal undang undang yang dilanggarnya. Hakim kemudian
menyocokkan barang bukti lalu memberitahukan ancaman pidana yang didakwakan terhadap
terdakwa.

7
Semua denda maupun ongkos perkara yang telah diputuskan oleh hakim seluruhnya
wajib segera disetorkan ke kas negara oleh kejaksaan selaku eksekutor (pasal 1 butir 6, pasal
215, dan 270 KUHAP). Pengembalian barang bukti dalam sidang acara cepat dilakukan
dalm sidang oleh hakim seketika setelah diucapkan putusan setelah pidana denda dan ongkos
perkara dilunasi/dibayar.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Pemeriksaan Acara Singkat
Pemeriksaan acara singkat bertujuan agar suatu perkara dapat diselesaikan
dengan cepat serta biaya yang murah, karena pada dasarnya acara pemeriksaan
singkat digunakan untuk menyelesaikan perkara yang tergolong mudah dan
sederhana. Pemeriksaan secara singkat ini sebenarnya memiliki kedudukan yang sama
dengan acara pemeriksaan biasa karena memiliki kualitas perkara yang sama, akan
tetapi jelas karena perkaranya adalah perkara sederhana, sehingga pembuktian serta
penerapan proses hukumnya mudah.
Dalam pemeriksaan secara biasa penuntut umum diharuskan membuat surat
dakwaan, akan tetapi dalam pemeriksaan secara singkat hal ini tidak dibutuhkan.
Melainkan Penuntut umum hanya mengajukan perkara itu secara sederhana, serta
hanya menghadapkan terdakwa beserta saksi, ahli, jurubahasa dan barang bukti yang
diperlukan di sidang pengadilan disertai pemberitahuan dengan lisan tentang tindak
pidana yang dibuat sambil menerangkan waktu, tempat dan keadaan waktu tindak
pidana itu dilaksanakan.
Dalam pemeriksaan singkat, apabila hakim memandang perlu diadakan
pemeriksaan tambahan maka pemeriksaan tambahan dilakukan dalam waktu paling
lama empat belas hari. Dan apabila dalam waktu empat belas hari penuntut umum
belum juga dapat menyelesaikan pemeriksaan tambahan maka hakim memerintahkan
perkara itu diajukan ke sidang pengadilan dengan acara biasa. Hakim juga dapat
menunda pemeriksaan paling lama 7 hari guna kepentingan pembelaan atas
permintaan terdakwa atau penasehat hukum.
Putusan acara pemeriksaan singkat tidak dibuat secara khusus. Tetapi dicatat
dalam berita acara sidang, kemudian hakim memberikan surat yang membuat amar
putusan dan isi surat tersebut memiliki kekuatan hukum yang sama dengan putusan
pengadilan dalam acara biasa.

9
b. Acara Pemeriksaan Cepat
Acara pemeriksaan cepat terdiri dari dua paragraf dalam bagian keenam
KUHAP yaitu:
Paragraf I : Acara pemeriksaan tindak pidana ringan (pasal 205 KUHAP)
Paragraf II : Acara pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas jalan (pasal 211
KUHAP)

Paragraf I
Yang dimaksud dengan acara pemeriksaan tindak pidana ringan adalah pemeriksaan
perkara yang diancam dengan pidana penjara paling lama tiga bulan dan atau denda
sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah dan penghinaan ringan seperti tertera pada
pasal 205 KUHAP.
Sehingga dapat disimpulkan penyelesaian perkara melalui acara pemeriksaan tindak
pidana ringan guna menyelesaikan tindak pidanan yang sifatnya ringan sekalipun ancaman
pidana paling lama empat bulan.
Pada acara pemeriksaan cepat tindak pidana ringan itu tidak dihadiri oleh penuntut
umum melainkan terdakwa beserta barang bukti, saksi, ahli, jurubahasa oleh penyidik sendiri
langsung dihadapkan ke sidang pengadilan. Perkara tersebut diadili dalam pengadilan negeri
dengan hakim tunggal. Agar terdakwa memenuhi kewajibannya untuk datang ke sidang
pengadilan pada hari, tanggal dan jam yang telah ditentukan maka pemberitahuan
disampaikan oleh penyidik secara tertulis kepada terdakwa tentang hari, tanggal, jam dan
tempat yang telah ditentukan. Kemudian perkara yang diterima harus segera disidangkan
pada hari sidang itu juga. Putusan tidak bisa di mintakan banding kecuali putusan tersebut
merampas kemerdekaan terdakwa.
Saksi dalam acara tindak pidana ringan tidak mengucapkan sumpah atau janji kecuali
dianggap perlu oleh hakim. Untuk mempercepat penyelesaian perkara berita acara
pemeriksaan sidang tidak dibuat kecuali dalam pemeriksaan tersebut ternyata ada hal yang
tidak sesuai dengan berita acara pemeriksaan yang dibuat oleh penyidik.

Paragraf II
Pemeriksaan pada paragraf ini ialah perkara pelanggaran tertentu terhadap perundang-
undangan lalu lintas jalan

10
Dalam acara pemeriksaan tindak pidana pelangaran lalu lintas tidak perlu dibuat
berita acara pemeriksaan cukup dibuat berita acara pemeriksaan cukup dibuat catatan, dalam
catatan pemeriksaan memuat dakwaan dan pemberitahuan yang harus segera diserahkan
kepada pengadilan selambat-lambanya pada kesempatan hari sidang pertama berikutnya.
Apabila dalam pemeriksaan sidang pengadilan apabila terdakwa tidak hadir karena
suatu halangan, maka terdakwa dapat menunjuk seseorang dengan surat kuasa untuk
mewakili di sidang pengadilan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. C.T.S. Kansil, 1978. Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka.

2. Laden Marpaung, 1995. Proses Penanganan Perkara Pidana, Jakarta: Sinar Grafika.

3. Suharto. RM, 1997. Penuntutan Dalam Praktek Peradilan, Jakarta: Sinar Grafika

4. http://inspirasihukum.blogspot.com/2011/05/acara-pemeriksaan-singkat-acara.html

5. http://hukumzone.blogspot.com/2011/05/macam-macam-acara-pemeriksaan.html

6. http://blogperadilan.blogspot.com/2011/05/proses-pemeriksaan-cepat-dalam-
hukum.html

7. www.usu.ac.id

12

Anda mungkin juga menyukai