Makalah - Persepsi Sosial
Makalah - Persepsi Sosial
Kelompok 6:
Bixen Pakiding 46112120066
Nofrida Atika Sari 46112120087
Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana Jakarta
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dangan apa yang kami harapkan.
Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi apa yang
menjadi tugas kami sebagai mahasiswa psikologi dalam mata kuliah Psikologi Sosial
yang membahas tentang “Persepsi Sosial”.
Atas terselesainya makalah ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Laila MIW, Ph.D selaku dosen mata kuliah Psikologi Sosial yang telah membimbing
kami. Dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami pribadi dan
pembaca umumnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan pengetahuan kita tentang Persepsi Sosial. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Akhir kata kami mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang
kurang berkenan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya. Dari perbedaan karakter-karakter itu, manusia tidak
dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain untuk saling mendukung dan
membantu, itulah mengapa manusia disebut sebagai makhluk social. Sebagai makhluk
social kita harus beradaptasi, mampu mengerti, dan mampu memahami maksud dari
perbuatan orang lain. Disinilah dibutuhkan sebuah persepsi social.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini :
1. Apa pengertian Persepsi Sosial ?
2. Bagaimana proses pembentukan Persepsi?
3. Bagaimana proses Persepsi Sosial?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Sosial?
5. Apa saja macam- macam Persepsi Sosial ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini kami buat untuk untuk memenuhi apa yang menjadi tugas kami
sebagai mahasiswa psikologi dalam mata kuliah Psikologi Sosial yang membahas
tentang “Persepsi Sosial” dimana kami mampu mengerti bagaimana proses persepsi
social terjadi, faktor apa yang mempengaruhi persepsi social, serta macam-macam
persepsi social itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faktor Penerima
Pemahaman sebagai suatu proses kognitif akan sangat dipengaruhi oleh
karakteristik kepribadian seorang pengamat. Diantara karakteristik kepribadian
utama itu adalah konsep diri, nilai dan sikap, pengalaman di masa lampau, dan
harapan-harapan yang terdapat dalam dirinya.
Seseorang yang memiliki konsep diri (self concept) yang tinggi dan
selalu merasa diri secara mental dalam keadaan sehat, cenderung melihat orang
lain dari sudut tinjauan yang bersifat positif dan optimistic, dibandingkan
seseorang yang memiliki konsep diri rendah. Orang yang memegang nilai dan
sikap otoritarian tentu akan memiliki persepsi sosial yang berbeda dengan orang
yang memegang nilai dan sikap liberal. Pengalaman di masa lalu sebagai bagian
dasar informasi juga menentukan pembentukan persepsi seseorang. Harapan-
harapan sering kali memberi semacam kerangka dalam diri seseorang untuk
melakukan penilaian terhadap orang lain ke arah tertentu.
2. Faktor Situasi
Definisi situasi adalah makna yang diberikan individu terhadap suatu
keadaan atau interpretasi individu terhadap faktor-faktor sosial yang ditemui
pada ruang dan waktu tertentu. Pengaruh faktor situasi dalam proses persepsi
sosial dapat dipilah menjadi tiga, yaitu:
Seleksi Seseorang akan lebih memusatkan perhatiannya pada objek-objek
yang dianggap lebih disukai, ketimbang objek-objek yang tidak disukainya.
Proses kognitif ini disebut dengan seleksi informasi tentang keberadaan suatu
objek, baik yang bersifat fisik maupun sosial.
Kesamaan Kesamaan adalah kecenderungan dalam proses presepsi sosial
untuk mengklasifikasikan orang-orang ke dalam suatu katagori yang kurang
lebih sama. Seperti berlatar belakang jenis kelamin, status sosial, dan etnik.
Organisasi Dalam proses persepsi sosial, individu cenderung untuk
memahami orang lain sebagai objek persepsi ke dalam sistem yang bersifat
logis, teratur, dan runtun. Pemahaman sistematik semacam itu biasa disebut
dengan organisasi perceptual.
Para ahli psikologi sosial memandang situasi sebagai keseluruhan faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku individu pada ruang dan waktu tertentu.
Definisi situasi adalah makna yang diberikan individu terhadap suatu keadaan
atau interpretasi individu terhadap faktor-faktor sosial yang ditemui pada ruang
dan waktu tertentu. Para ahli sosiologi menyimpulkan bahwa apabila manusia
mendefinisikan situasi sebagai sesuatu yang bersifat nyata, maka itu akan
menjadi nyata dalam konsekuensi perilakunya.
3. Faktor Objek
Dalam persepsi sosial secara khusus, objek yang diamati itu adalah
orang lain. Ada empat ciri yang terdapat dalam diri objek yang dapat memberi
pengaruh terhadap terbentuknya persepsi sosial, yaitu:
Keunikan Ciri-ciri unik yang terdapat dalam diri seseorang adalah salah satu
unsur penting yang menyebabkan orang lain merasa tertarik untuk memusatkan
perhatiannya.
Kekontrasan Seseorang akan lebih mudah dipersepsi orang lain terutama
apabila ia memiliki karakteristik berbeda disbanding lingkungan fisik maupun
sosialnya.
Ukuran dan intensitas yang terdapat dalam diri objek Dalam konteks ini,
seorang Miss world dengan ukuran fisik tertentu dan wajah cantik akan lebih
mudah menmbulkan kesan pada orang lain ketimbang apabila seseorang melihat
gadis-gadis pada umumna.
Kedekatan (proximity) objek dengan latar belakang sosial orang lain.
Orang-orang dalam suatu departemen tertentu akan cenderung untuk
diklasifikasikan sebagai memiliki ciri-ciri yang sama karena hubungan yang
dekat di antara mereka.
V. Macam – Macam Persepsi Sosial
Secara garis besar persepsi manusi dibagi menjadi dua bagian, yaitu
(Mulyana, 2005: 171-176): persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi
terhadap manusia (interpersonal).
a) Persepsi Objek (lingkungan fisik)
Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) merupakan sebuah proses
persepsi yang menggunakan benda sebagai objek, bukan manusia. Stimulus
yang ditangkap bukan dari komunikasi nonverbal, melankan dari gelombang
cahaya, gelombang suara, temperatur, dll. sifat- sifat luar,
sedangkanpersepsiterhadap orang menanggapi sifat- sifat luar dan dalam
(perasaan,motif, harapan, dan sebagainya). Orang akan mempersepsi anda
pada saat anda mempersepsi mereka. Dengan kata lain, persepsi terhadap
manusiabersifat interaktif.
Objek yang kita persepsi tidak memberikan reaksi kepada kita dan kita
juga tidak memberikan reaksi emosional kepada objek tersebut, dan objek
yang kita jadikan sebagai bahan persepsi relatif tetap. Persepsi objek terdiri 3
jenis, yaitu :
Persepsi Jarak Contoh awan semakin kita memandang jauh semakin
nampak rendah seolah-olah kita dapat menggapainya
Persepsi Gerak Contoh saat kita berada di dalam kereta dan bersebelahan
dengan rumah penduduk atau pohon terkadang kita bingung, kita yang
bergerak atau rumah penduduk itu yang bergerak
Persepsi Total Pada persepsi total baru akan tampak jelas kalau dilihat
secara keseluruhan.
Sarwono, Sarlito W. 2002. Psikologi Sopsial, Individu Dan Teori Teori Psikologi
Sosial. Jakarta :Balai Pustaka.
Taylor, Shelley E, dkk. 2009. Psikologi Sosial, Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana.
Sadli, Sarinah. 1927. Persepsi Sosial, Mengenai Perilaku Menyimpang. Lahir Tegal
Sari,Jawa Tengah
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/07/persepsi_pengguna_thdp_layanan_gelar_buku_bacaan_santa
i.pdf
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Penerbit ANDI. Yogyakarta