SEMINAR HASIL
Oleh : E r w i n
Pembimbing :
Dr.Ozar Sanuddin. SpPK
Dr.Yosia Ginting SpPD KPTI
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
KADAR KOMPLEMEN C3 PADA PENDERITA
DEMAM BERDARAH DENGUE
TESIS
Oleh : E R W I N
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Medan , Juni 2008
Tesis ini telah diterima sebagai salah satu syarat Program Pendidikan untuk
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Disyahkan oleh:
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi .............................................................................................. i
BAB 1. PENDAHULUAN
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.1.3. Sistem Pengendalian Komplemen ............................................ 11
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.4.3.3.5. Uji Imunokromatografi (ICT) .............................................. 31
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 4. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 58
LAMPIRAN .............................................................................................. 67
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR, GRAFIK DAN TABEL
Halaman
GAMBAR
TABEL
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
DAFTAR SINGKATAN
INH : Inhibitor
DEN : Dengue
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 1
PENDAHULUAN
yang bila diaktifkan, dipecah menjadi bagian-bagian yang besar dan kecil
(C3a, C4a dan sebagainya). Fragmen yang besar dapat berupa enzim
dan jalur alternatif. Walaupun jalur-jalur ini beberapa gambaran umum dan
jalur ini sedikit berbeda. Aktivasi jalur klasik sering dimulai oleh ikatan
fragmen C3a yang kecil dan C3b yang lebih besar. Satu molekul
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia dianggap
sasaran. (1,11,14)
dengue, sebagai akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang
anti dengue dan terdapatnya virus dalam jumlah yang banyak. (6,17,18 )
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Viktor A.B et al, Thailand 1972 meneliti hubungan kadar
sakit kadar komplemen menurun 20-40% dari kadar normal dan jumlah
trombosit bersisa 5%-10% dari nilai normal. Pada jam ke 45 sakit jumlah
pada hari ke 5-8 sakit terjadi penurunan kadar komplemen C3 yang tajam
disertai dengan penurunan jumlah trombosit yang banyak sampai hari ke-
baru meningkat pada hari ke-10 secara cepat dan kemudian tidak ada
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Ampaiwan C, Kanchana T,Thailand 2005 melaporkan bahwa kadar
fase akut demam dan dalam fase toxic meningkat kembali. (9)
sebagai berikut :
menurun ?.
kadar komplemen C3 ?.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Komplemen
sistem imun non spesifik yang larut dalam keadaan tidak aktif dapat
juga merupakan bagian dari sistem imun spesifik yang setiap waktu dapat
berlangsung melalui 2 jalur, yaitu jalur kalsik dan jalur alternatif atau jalur
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
komplemen sebelumnya. Rangkaian reaksi aktivasi dapat dibagi dalam 3
fase, yaitu fase awal, fase amplifikasi yang melibatkan berbagai protease
serta molekul-molekul lain, dan fase lisis membran sel. Protein-protein ini
disintesa dalam hepar, tetapi dapat juga oleh sel-sel sistem limforetikuler
atau agregat imunoglobulin, baik yang larut maupun yang melekat pada
adalah IgG1, IgG2 dan IgG3 serta IgM. Aktifasi terjadi melalui pengikatan
C1q dengan salah satu bagian fragmen Fc dari satu atau lebih molekul
IgG atau IgM. Reaksi ini disusul dengan aktivasi proenzim C1r menjadi
enzim protease yang aktif dan dapat memecah C1s. Selanjutnya C1s
melekat pada C4b dan C2b yang dilepaskan. Kompleks C4b2a adalah
C5a anafilatoksin dan C5b yang merupakan inti dari kompleks molekul
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.1.1.2. Aktivasi Komplemen Melalui Jalur Alternatif
yang melekat pada permukaan sel, yang mungkin berasal dari reaksi
yang lain. C3b yang melekat pada permukaan sel bereaksi dengan faktor
C5a yaitu suatu peptida yang mempunyai aktivitas biologik dan C5b yang
atas molekul C5b, C6, C7, C8 dan beberapa molekul C9 merupakan dasar
menembus membran sel dan merusak lapisan lipid dan fosfolipid yang
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
terdapat pada membran sekitar kompleks C5b-9 lalu menimbulkan lubang-
2.1.2.1. Inflamasi
Dalam proses inflamsi ada tiga hal yang terjadi yaitu pertama terjadi
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Peningkatan permeabilitas vaskuler yang lokal terjadi atas
yang dapat memacu degranulasi sel mast dan atau basofil melepas
kontraksi otot polos dan memberikan jalan untuk terjadinya migrasi sel-sel
2.1.2.2. Kemokin
yang dapat diikat di satu pihak oleh partikel(kuman) dan di lain pihak oleh
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.1.2.4. Adherens Imun
tersebut. (22,34)
merangsang eliminasi kompleks imun. Baik sel darah merah dan neutrofil
memiliki CR1-R dan mengikat C3b dan iC3b. C3 dan C4 ditemukan dalam
kecil dalam sirkulasi. Bila antigen tidak larut yang diikat antibodi dalam
penyakit kompleks imun. Kompleks imun besar tidak larut, sulit untuk
dan akhirnya menimbulkan lisis osmotik sel atau virus. C5 dan C6 memiliki
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.1.2.7. Aktivitas Sitolitik
pada IgG. Disamping itu, sel darah merah C3b dapat dihancurkan juga
osmotik. (4,20,39)
komplemen, baik pada jalur klasik maupun jalur alternatif dibentuk oleh
dilepas ke dalam serum dalam bentuk tidak aktif. Pad tiap tahap
kita kenal sebagai regulator sehingga tidak akan terjadi reaksi yang
Sistem enzim yang kompleks ini diatur oleh beberapa penyekat protein
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
terus menerus sehingga menimbulkan lebih banyak fragmen-fragmen
kulit, saluran cerna dan napas. Oedem berat yang terjadi dilarings dan
dalton dan dilepas sebagai pro C3 oleh makrofag. C3 diaktifkan oleh C42
yang kecil dan C3b yang lebih besar. Satu molekul C42 dapat
C3a dan C3b mempunyai sifat biologik dan fungsi tersendiri yaitu
reseptor untuk C3b), berikatan dengan C42 dan membentuk C423, atau
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
syndrom, bakterimia, inflamasi kulit, hepatitis kronis dan glomerulonefritis.
dengan cara Compelemen fixation Test (CFT) atau uji fiksasi komplemen
yang bebas. Bila kemudian ditambahkan sel darah merah domba yang
telah disensitisasi dengan sel darah merah domba, tak terjadi hemolisis,
maka tes dikatakan positip. Sebaliknya bila dalam serum tidak terdapat
antibodi yang sesuai (homolog) dengan antigen, maka tidak akan terjadi
maka sel darah domba tersebut dilisiskan oleh komplemen dan tes
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
pengukuran kekeruhan konsentrasi larutan antigen-antibodi kompleks
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai
simpang siur. Ada yang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari
bahasa Afrika Barat dinga atau dari bahasa Indian dengue, keduanya
penyakit ini. Ada juga yang beranggapan istilah tersebut berasal dari
sikap membungkuk yang aneh pada cara berjalan sebagai akibat rasa
nyeri pada lutut dan mata kaki. Oleh karena rasa nyeri disendi lutut dan
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
tulang tersebut maka dengue disebut juga broken wing, break bone fever
yang berarti ‘nyeri lutut’ (Arab, Syria, Mesir). Oleh karena rasa lemah yang
Belanda. Pada waktu itu infeksi virus dengue dikenal dengan penyakit
menghilang dalam waktu lima hari dan demam tersebut disertai dengan
adanya nyeri sendi, nyeri otot dan nyeri kepala. Di Asia Tenggara sendiri
infeksi virus dengue tersebut pada tahun 1952 menjadi epidemi terutama
1970. Epidemi pertama diluar Pulau Jawa dilaporkan pada tahun 1972
keseluruh provinsi di Indonesia dan pada saat ini DBD sudah endemis di
kota-kota besar, bahkan sejak tahun 1975 penyakit ini telah menjangkiti
tahun 2006 bahwa angka Inciden rate DBD sebesar 66,6 per 100.000
penduduk dengan jumlah kasus 1378 orang. Berarti Incidens rate Demam
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
5 per 100.000 penduduk. Jumlah kasus kematian tahun 2006 yang
case fatality rate (CFR) sebesar 1,5% angka ini sudah melewati angka
2.2.2. Etiologi
tersebut. (6,18)
dari asam nukleat, yang tersusun dari protein tunggal, dikelilingi oleh
envelope yang terdiri dari dua lapisan lipid dan satu lapisan membran
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
fenomena haemaglutinasi, netralisasi dan interaksi antara virus dengan
sel pada saat awal infeksi. Genome (rangkaian kromosom) dari virus
terbentuk dari tiga gen protein struktural dan tujuh gen non struktural (NS).
dioksikolat dan dietil eter, stabil pada suhu 70ºC dan mempunyai
Sampai saat ini dikenal empat serotipe virus dengue, yaitu DEN-1,
tinggal di daerah endemis DBD dapat terinfeksi dengan tiga atau bahkan
empat serotipe selama hidupnya. Keempat jenis serotipe tersebut saat ini
2.2.3. Vektor
nyamuk yang menularkan virus dengue menggigit di siang hari, hal ini
aegypti sebagai vektor. Sampai saat ini telah diketahui beberapa nyamuk
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
sebagai vektor dengue seperti Aedes stegomya, Aedes scuttelaris, Aedes
dinding dada terdiri dari corak hitam dan putih, kakinya dilingkari warna
utara dan 20º lintang selatan bahkan dapat dimumpai pada daerah
dengan ketinggian 2300 kaki diatas permukaan laut, juga dapat dijumpai
siang hari (day biting), bisa juga ditempat yang agak gelap dan kadang-
kadang juga menggigit diluar rumah. Nyamuk jantan juga tertarik pada
barang bekas seperti ban bekas, jambangan air. Nyamuk ini selalu
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
menggigit dan menghisap darah manusia sepanjang hari mulai pagi
hingga sore baik pada waktu hujan maupun waktu hujan sedikit. Waktu
menggigit palilng sedikit adalah tengah hari selama cuaca kering dan
panas. Frekwensi menggigit diluar rumah bisa sampai 25 kali lebih besar
dari pada di dalam rumah. Nyamuk ini mempunyai daya terbang yang
lemah, yaitu 1,4 meter sehari. Secara normal nyamuk ini terbang 18 meter
2.2.4. Penyebaran
virus dengue, yaitu manusia, virus itu sendiri dan vektor perantara. Bila
manusia yang dalam keadaan viremia digigit oleh nyamuk Aedes aegypti
terdapat virus dengue. Virus yang berada didalam kelenjar liur nyamuk
akan berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period)
biak, maka nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus itu selama
manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu dua hari sebelum demam
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.3. Patogenesis Demam Berdarah Dengue
pejamu, bila daya tahan baik maka akan terjadi penyembuhan dan timbul
antibodi, namun bila daya tahan rendah maka perjalanan penyakit menjadi
kontroversial. Dua teori yang banyak dianut pada DBD dan SSD adalah
yang lebih besar untuk menderita DBD. Antibodi heterolog yang telah ada
oleh tubuh sehingga akan bebas melakukan replikasi dalam sel makrofag.
suatu proses yang akan meningkatkan infeksi dan replikasi virus dengue
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga mengakibatkan
Suvatte, tahun 1977. Sebagai akibat infeksi sekunder oleh tipe virus
antibodi IgG anti dengue. Disamping itu, replikasi virus dengue terjadi juga
cairan di dalam rongga serosa (efusi pleura, asites). Syok yang tidak
yang dapat berakhir fatal; oleh karena itu, pengobatan syok sangat
virus dengue seperti juga virus binatang lain dapat mengalami perubahan
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
genetik akibat tekanan sewaktu virus mengadakan replikasi baik pada
Aktivasi komplemen
Komplemen
Anafilatoksin (C3a,C5a)
Histamindalam urin me
Permeabilitas kapiler meningkat
Ht meningkat
>30% pd kasus Perembesan plasma Natrium Menurun
shock 24-48 jam Cairan dlm rongga serosa
Hipovolemia
Syok
Anoksia Asidosis
Meninggal
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Sebagai tanggapan terhadap infeksi virus dengue, kompleks antigen-
sel endotel pembuluh darah (gambar 2). Kedua faktor tersebut akan
trombosit melekat satu sama lain. Hal ini akan menyebabkan trombosit
pembekuan.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Secondary heterologous dengue infection
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
kerusakan dinding endotel kapiler. Akhirnya, perdarahan akan
sekali oleh virus dengue maka akan menghasilkan antibodi terhadap virus
dengue serotipe tersebut, bila orang tersebut terinfeksi lagi oleh virus
dengue dengan serotipe yang sama maka virus tersebut akan di eliminasi
oleh respon memori (antibodi), akan tetapi bila orang tersebut terinfeksi
oleh virus dengue dengan serotipe yang berbeda maka oleh antibodi non
sumsum tulang dan terjadilah viremia (mekanisme eferen = B). Pada saat
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
berinteraksi dengan sistim humoral, seperti sistim komplemen yang akan
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.4. Diagnosis Klinis
4. Syok ditandai dengan nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan
nadi, hipotensi, kaki dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
(5,17,27)
Dua dari data kriteria klinis tersebut ditambah salah satu dari kriteria
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Secara klinis DBD dapat dibagi menjadi 4 stadia :
1. Derajat I : DBD ringan, demam mendadak 2-7 hari disertai gejala kli-
positip.
DBD derajat III dan IV digolongkan dalam sindroma syok dengue. (5,6,13,27)
lain-lain. (36,38)
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
radiologik toraks dengan posisi lateral dekubitus kanan sangat berperan
2.4.3.3. Serologis
Isolasi virus merupakan cara yang paling baik dalam arti sangat
canggih, isolasi virus tersebut tidak dipakai secara rutin, Test serologis
jauh lebih sederhana dan cepat tetapi dapat memberikan hasil yang
dan sensitif. Antibodi HI akan berada dalam darah untuk waktu yang lama
akan muncul pada hari ke 5 atau 6 dari perjalanan penyakit. Pada infeksi
sekunder dan tertier titer akan tinggi pada hari-hari pertama, dapat
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
mencapai 1 : 5.120 sampai 1 : 10.240 atau bahkan lebih. Titer 1 : 1.280
atau lebih pada serum fase akut menunjukkan adanya infeksi dengue
yang baru. Titer HI akan tetap tinggi selama 2 – 3 bulan, tetapi umumnya
Uji ini merupakan uji yang paling sensitif dan spesifik akan tetapi
tidak dilakukan secara rutin karena memerlukan biaya yang mahal dan
keterampilan khusus. Uji ini memakai cara Plaque Reduction
Neutralization Test (PRNT), yaitu berdasarkan reduksi plak yang terjadi
sebagai akibat adanya proses netralisasi virus. Antibodi netralisasi ini
dapat bertahan sampai > 50 tahun dalam darah. (5,6,27,32)
dalam serum pasien. Antibodi anti-dengue IgM akan timbul terlebih dahulu
pada hari ke-5. Timbulnya IgM ini bervariasi pada beberapa orang, dapat
timbul pada hari ke 2 – 4 dari jalannya penyakit tetapi dapat pula timbul
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.4.3.3.5. Uji Imunokromatografi (ICT)
Uji ini dapat mendeteksi baik IgM dan IgG anti Dengue sekaligus
dalam serum tunggal dalam waktu 15-30 menit. Pada Dengue Rapid Test
sebaliknya pada infeksi sekunder hasil IgG positip dapat disertai dengan
IgG anti dengue yang terdapat di dalam serum penderita akan berikatan
dengan antihuman IgM atau antihuman IgG yang telah dimobilisasi pada
dengan antibodi IgM atau IgG dari serum penderita tersebut membentuk
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.5.1. Vaskulopati.
kulit, seperti uji torniquet yang positip, purpura maupun ekimosis. Uji
nilai terendah pada waktu syok. Jumlah trombosit akan meningkat dengan
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Penyebab trombositopenia pada DBD masih kontroversial.
hal tersebut terjadi oleh efek langsung dari virus dengue ataupun efek
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian
sakit hari ke 5 sampai 7,rawat inap di bangsal penyakit dalam yang telah
didiagnosa oleh dokter Poliklinik dan ruang rawat inap ilmu Penyakit
Dalam FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
3.3.3. Kriteria Inklusi
yaitu :
-IgG(+), IgM(+),
-IgG(+), IgM(-),
-IgG(-) , IgM(+).
besar sampel minimum dari subjek yang diteliti dipakai rumus uji hipotesis
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
2
n1 = n2 = 2 [ z(0,5 – α/2) + z(0,5 – β) ] Sd
(X1 – X2)
2
= 2 (1,96 + 1,282) .0,525
0,5
= 23,17 ≈ 23
ditentukan = 0,5
digunakan korelasi spearmen. Dikatakan bermakna bila nilai dari p< 0,05.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
kering, kemudian dilakukan punksi. Pengambilan darah dilakukan dengan
menggunakan spuit disposibel sebanyak 6 cc, lalu darah dibagi atas dua
bagian yaitu :
Lengkap.
tik tertutup dan segera disimpan dalam freezer suhu -20ºC sam-
Integra 400. Sampel yang beku dari freezer dicairkan pada suhu ruangan .
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Kalibrator dan sampel pada disk sampel. Metode pemeriksaan
pemeriksaan tersebut harus masuk dalam nilai batas yang dapat diterima
dalam batas-batas nilai yang dicantumkan dalam kit reagen, maka hasil
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 1. Pemantapan Kualitas Menggunakan Kontrol Precinorm protein
Pada Pemeriksaan Kadar Komplemen C3.
kontrol dengan precinorm protein bila sudah masuk dalam batasan normal
kelompok kasus dan kontrol, nilai precinorom protein 124 g/dl. Kelompok
kontrol precinorm protein 132 g/dl. Nilai target komplemen C3 90-180 g/dl.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
3.8. Kerangka Kerja.
Populasi : Kadar
Penderita Demam komplemen C3
Berdarah Dengue
1. Proposal X
2. Pengumpulan X X X
Data
3. Analisa Data X X
4. Seminar Hasil X
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Perkiraan Biaya Penelitian
Precinorom protein
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN
yang dirawat diruang rawat penyakit dalam RSUP Haji Adam Malik Medan
ditegakkan oleh bagian penyakit dalam dengan diagnosa DBD. Bila salah
satu dari IgG atau IgMnya positip dimasukkan kedalam kelompok sampel
hasil dan bila IgG atau IgM keduanya negatip dimasukkan dalam
positip dibagi atas tiga kelompok yaitu 12 orang (42,9%) dengan hasil
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
56 orang populasi sampel
kriteria WHO
Pemeriksaan
Kadar C3
Gambar 3. Profil dari penelitian.
Keterangan: *) signifikan
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
(28,6%) dan 15 orang (26,8%) pada kontrol. Perempuan 12 orang (21,4%)
pada penderita DBD dan 13 orang (23,2%) pada penderita kontrol, tidak
ada perbedaan jenis kelamin antara kedua kelompok dengan p > 0,05.
pasien kontrol (27,50 ± 10,98) tahun, tidak ada perbedaan umur antara
pasien kontrol (5,96 ± 0,97) hari, tidak ada perbedaan lamanya demam
(14,03 ± 1,76) g/dl, pada pasien kontrol (13,54 ± 1,80) g/dl tidak ada
5,61)%, tidak ada perbedaan kadar Ht antara kedua kelompok dengan p >
0,05.
x103 sel/mm3, pada pasien kontrol jumlah lekosit rata-rata adalah (4,86 ±
2,68) x103 sel/mm3, tidak ada perbedaan jumlah lekosit antara kedua
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Jumlah limfosit rata-rata pada penderita DBD adalah (49,50 ±
Keterangan: *) signifikan
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
tidak ada perbedaan antara kedua kelompok dengan nilai p > 0,05. dan
0,05.
60
50
Rata-rata
Jumlah
Limfosit
40
30
IgG (+) dan IgM(+) IgG (+) dan IgM(-) IgG (-) dan IgM(+) IgG (-) dan IgM(-)
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4 memperlihatkan jumlah trombosit rata-rata pada penderita
kelompok dengan uji serologi IgG(+)/IgM(-) ada 12 orang dan kelompok uji
80
Rata-rata 70
Jumlah
Trombosit
60
50
40
30
IgG (+) dan IgM(+) IgG (+) dan IgM(-) IgG (-) dan IgM(+) IgG (-) dan IgM(-)
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dari tabel 5 ini terlihat kadar komplemen C3 rata-rata pada
penderita DBD adalah (81,43 ± 16,70) g/dl, pada pasien kontrol kadar
kelompok dengan p < 0,001. Pada uji serologi dengan IgG(+)/IgM (-) 12
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
perbedaan yang bermakna dengan p < 0,05. Hasil keseluruhan table 6
120
110
100
Rata-rata 90
Kadar C3
80
70
60
IgG (+) dan IgM(+) IgG (+) dan IgM(-) IgG (-) dan IgM(+) IgG (-) dan IgM(-)
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 5
PEMBAHASAN
menderita DBD yaitu 151 orang (52,2%) dan perempuan 138 orang
(32%) terbanyak yang menderita DBD dan paling sedikit adalah kelompok
rata yang menderita DBD adalah 6,10 ± 3.90 dari 34 kasus yang diteliti.(63)
diteliti terbanyak menderita DBD adalah kelompok umur 5-9 tahun (42,7%)
dan yang terendah adalah kelompok umur dibawah usia 1 tahun (4,1%)
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
umur 20-25 tahun yaitu 32,4% dari 251 orang sampel penelitian dan yang
paling sedikit adalah kelompok umur 16-20 tahun yaitu 13%.(51) Pada
penelitian ini kelompok umur terbanyak dijumpai pada umur 24-28 tahun
yaitu 35%, ada persamaan dengan kelompok umur yang dijumpai oleh
ada perbedaan dalam kelompok umur yang menderita DBD. Mungkin oleh
yang berbeda.
dirawat, sebanyak 110 orang penderita (30,7%) dari 358 penderita, hari
ke-5 sakit dirumah baru kemudian dibawa berobat dan 31 orang penderita
didapati 1198 (92%) orang penderita DBD dan 102 orang (8%) jatuh
kedalam DSS. Hal ini disebabkan penderita lama demam dirumah baru
sakit demam baru berobat dan menderita DBD, 23 orang(23%) dari 102
orang penderita DSS setelah hari ke-4 sakit demam baru berobat Pada
hari ke-5 sakit demam dijumpai 205 orang (20%) menderita DBD dan 26
orang (26%) pada hari ke-5 sakit demam menjadi DSS.(59) Pada penelitian
ini penderita DBD yang diambil sebagai sampel penelitian adalah yang
sudah demam dirawat dirumah sakit pada hari ke-5 dan ke-6, ada
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Chairulfatah A dkk, mungkin oleh karena adanya perbedan metode,
demam dengue (36 ± 5)% dan kadar Hematokrit DBD (39 ± 4)%.(57)
yang bermakna antara kadar hematokrit pasien DBD non syok (39,2 ±
(55)
3,6)% dengan pasien dengue syok sindrom (43,6 ± 4,8)%. Narayanan
(34,4 ± 3,2)% dan tanpa syok (32,9 ± 3,4)%. Nilai Ht pada penderita DBD
5,8)% lebih tinggi dari kadar hematokrit kontrol ( 40,28 ± 5,61)% ada
dan Thanh hung nguyen, pasien yang diteliti DBD dengan syok dan usia
anak-anak.
baik pada penderita DBD maupun pada penderita non DBD, Thanh hung
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
dan pada penderita dengue syok sindrom (5719,5 ± 2451,7)mm3.(55)
sebagai indikator yang baik untuk para klinisi agar mewaspadai kondisi
dengue.(57)
Penelitian ini dan Liu J W dkk ada persamaan antara jumlah monosit yang
monosit atau makrofag adalah salah satu sel target dari virus dengue.
Virus dengue berkembang biak didalam sel ini, semakin banyak makrofag
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
kontrol. Diduga IgM(+) pada penelitian ini lebih berperan dari IgG karena
timbulnya sakit yang berat. Secara umum IgM antidengue yang berbentuk
deman dengue dan 28 orang DBD. Dari sini dijumpai perbandingan jumlah
dengue non syok (64,3 ± 33,3 (x103 sel/mm3) dengan penderita demam
Thailand menjumpai jumlah trombosit pada kasus DBD yang fatal rata-rata
(29.338 ± 26.662 x 1000 sel/mm3) dan jumlah trombosit kasus DBD tidak
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
100.000 /mm3 sebanyak 663 orang (51%).(59) Pada penelitian ini ada
20% dari kadar normal pada penderita DBD sedang berat dan 30-60%
pada DBD berat selama periode fase akut dan aktivitas komplemen
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
pada demam berdarah dengue dijumpai menurun 10-35% selama fase
akut demam dan dalam fase toxic meningkat kembali.(9) Pada penelitian
penderita DBD yang shock. Pada penelitian ini tidak dijumpai penderita
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB 6
6. 1. KESIMPULAN
6. 2. SARAN
tanda-tanda perdahan.
plasma.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Daftar Pustaka
page. 71-85.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
9. Chuansumrit A, Tangnararatchakit K, Pathophysiology and
p; 476-480.
176.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
17. Soedarmo SSP ; Demam Berdarah Dengue Pada Anak, Penerbit
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
26. Vitros Products Chemistry, Instruction For Use Vitros Chemistry
hal:117-126.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
34. Glovsky M, Ward A P, Johnson J. K; Complement Determinations
1784.
436.
37. Huang YH et al, Dengue Virus Infects Human Endothelial Cell and
Methods.21th.Ed.Saunders-Elsevier 2007.p:850-860.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
40. Handojo I. Imunoasai Terapan Pada beberapa Penyakit Infeksi,
233: 401-408.
44. Chen, L.C., Lei, H.-Y., Liu, C.-C. Shiesh, S.-C. Chen, S.H. Liu.H. S.,
45. Matheus, S., Deparis, X., Labeau, B., Lelarge, J., Morvan, J.,
2793-2797.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
and Secondary Dengue Virus Infections. J. Clin. Microbiol. 2004;
42: 1782-1784.
48. Liu JW, Khor Boon-Siang, Lee CH, Lee Ing-Kit, Chen RF, Yang KD.
27,2003; 19-27.
50. Solano AC, Altamirano MBM, Soriano UM, Rojas FJ, Badillo AD,
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
54. Kulatilaka TA, Jayakuru WS. Control of dengue/Dengue
55. Nguyen TH, Huan YL, Nguyen TL, Yee SL, Kao JH, Le BL, et al.
34.
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Alteration of the Complement System and anti-Junin Virus Humoral
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 1
STATUS PASIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Suku/Bangsa :
Pekerjaan :
Alamat Sekarang :
Anamnese:
Keluhan Utama : ...........
Status Present
Kesadaran : .............
Nadi : ............. kali/menit. TD =........... mmHg
RR : ............. kali/menit
Suhu Tubuh (OC) : ............
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Mulut : gusi berdarah (+/-)
Leher :
Thoraks :
Abdomen :
Ekstremitas Atas : Turgor (baik/kurang/buruk), Petekie(+/-), ruam lain
Ekstremitas Bawah : Turgor (baik/kurang/buruk), Petekie(+/-), ruam lain
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah lengkap;
Hb :
Ht :
Lekosit :
Trombosit :
MCV :
MCH :
MCHC :
Difftel :
Morfologi : Eritrosit :
Lekosit :
Trombosit :
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 2
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
Departemen Patologi Klinik FK.USU/RSUP HAM Medan
Medan, ............2007/2008
Saksi
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 3. Data Dasar Pasien Demam Berdarah Dengue
70
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 3. Data Dasar Pasien Demam Berdarah Dengue
NO Nama Umur Kelamin Lama Hb Ht Leuko Plt IgG IgM Kadar Jumlah Jumlah Grade
Demam C3 Monosit Limfosit DBD
(mg/dl)
1. M.F 17 L 7 14.7 43 2.8 22.6 (+) (+) 49 13 59 2
2. M.I 27 L 6 18.6 56.2 2.9 14.3 (+) (+) 73 12 56 2
3. Pt 21 L 6 14.8 44.3 7 24 (+) (+) 80 20 54 2
4. Ju 17 P 6 14.4 42.6 5.7 35.8 (+) (+) 57 12 66 2
5. Er 29 P 7 13.5 40.8 2.4 22.7 (+) (+) 56 12 56 2
6. S.Z 54 L 7 14.7 43.7 2.5 58.1 (+) (+) 52 18 40 2
7. P .S 16 P 6 13.5 40.5 9 22 (+) (+) 71 17 54 2
8. Yu 28 L 5 15.5 46.8 3 21.6 (+) (+) 74 12 61 2
9. H.S 23 P 5 11.4 32 2.4 71 (+) (+) 73 13 56 2
10. Eva 27 P 5 13.2 39.7 1.1 65 (+) (+) 77 15 50 2
11. S.P 23 P 6 13.8 40 4 44.1 (+) (+) 75 14 59 2
12. Pi 45 L 6 10.4 30.5 6.7 92.6 (+) (+) 88 14 26 2
13. Si. S 21 L 6 14.8 44.1 6.3 51.6 (+) (-) 96 21 46 2
14. Po 19 L 6 17.8 54.3 5.9 47.2 (+) (-) 108 20 27 2
15. Ha. M 23 L 5 13.8 40.3 2.9 38.6 (+) (-) 97 21 27 1
16. An 25 L 7 14.6 43.6 4.5 21.6 (+) (-) 75 20 28 2
17. Ma 24 L 7 15.8 47 3.3 23.5 (+) (-) 83 8 76 2
18. Sun 23 L 7 15.9 46.5 4.6 131 (+) (-) 68 17 35 2
19. De 29 L 5 14.2 42.1 4.2 90.5 (+) (-) 75 12 47 2
20. Ry 19 P 6 11.5 34.4 9.5 27.5 (+) (-) 89 16 38 2
21. Li 46 L 7 13.9 40.9 5.9 8.2 (+) (-) 89 18 67 2
22. Sri 23 P 7 14.6 43.7 3.4 60.5 (+) (-) 104 22 44 2
23. Dwi 16 P 7 13.3 39.2 17.3 70.3 (+) (-) 116 28 58 2
24. Sri Y 30 P 7 12 35 5.5 92.9 (+) (-) 100 17 46 2
25 T.S 25 L 5 12.5 35 5.1 68 (-) (+) 83 12 64 2
26. Ri 17 P 5 13.5 38.3 4.1 86 (-) (+) 88 13 64 2
27. No 17 P 5 12.6 34.8 2.5 67 (-) (+) 85 19 54 1
28. T.H 27 L 5 13.7 41 3.7 110 (-) (+) 99 20 28 1
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
Lampiran 4. Data Dasar Pasien Kontrol Demam Berdarah Dengue
NO Nama Umur Kelamin Lama Hb Ht Leuko Plt IgG IgM Kadar Jumlah Jumlah Grade
Demam C3 Monosit Limfosit DBD
(mg/dl)
1 Ba 19 L 5 9.1 26.4 13.9 22 (-) (-) 93 15 36 1
2. Al 16 L 5 14.3 42.3 3.7 100 (-) (-) 128 19 28 2
3. Frs 23 L 5 14.8 43.4 3 40 (-) (-) 90 25 35 2
4. S. L 29 P 6 15.4 47.3 3 65 (-) (-) 178 28 30 2
5. Ma 18 L 5 15.3 46.1 4 37 (-) (-) 93 15 32 2
6. La 54 P 6 13.3 40 3.5 88.3 (-) (-) 138 28 35 2
7. A.P 31 P 7 12.1 36.1 5.46 170 (-) (-) 129 9 30 2
8. Ta 50 P 5 14.5 43.4 3.17 22.6 (-) (-) 124 7 40 2
9. Su 40 L 6 13.1 38.7 3.66 125 (-) (-) 95 12 44 2
10. Sy 18 P 6 12.9 38.3 4.5 48 (-) (-) 102 20 26 2
11 Sus 17 L 6 13 38.3 1.4 76 (-) (-) 96 14 32 2
12. Par 28 P 7 12.8 39.1 3.8 87 (-) (-) 111 14 60 2
13. Yus 21 L 7 15.1 44 2.1 47.1 (-) (-) 127 23 32 2
14. Dic 28 L 7 12.3 34.6 10.5 142 (-) (-) 123 10 20 2
15. Zul 25 L 7 14.4 42.9 8.3 85 (-) (-) 95 24 54 2
16. I.S 17 L 6 16.9 49.9 3.77 32.9 (-) (-) 97 14 62 2
17. A. Lbs 46 L 7 14.1 41 4.97 39 (-) (-) 134 22 27 2
18. Ra 21 P 6 14.6 43.8 4.03 25.8 (-) (-) 99 11 38 2
19. No 45 P 6 12.6 38 4.32 26.5 (-) (-) 96 24 39 2
20. Sh 17 P 6 11.3 33.5 5.15 106 (-) (-) 126 12 30 2
21. Sa 25 P 6 12.7 38.5 7.12 93.8 (-) (-) 107 23 27 2
22. M.P 25 L 6 14.3 44.2 5.29 98 (-) (-) 141 16 38 2
23. If 37 L 5 14.8 44.8 4.5 104 (-) (-) 118 15 50 2
24. Iw 36 P 7 14.9 44.3 8.76 37 (-) (-) 104 12 56 2
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008
25. Fa 15 L 6 13.4 37 2.4 122 (-) (-) 100 20 40 2
26. R.F 23 P 5 11.7 34.9 4.8 156 (-) (-) 112 13 36 1
27. M.S 25 L 6 9.36 28.3 4.26 65.8 (-) (-) 101 24 22 2
28. I .S 21 P 5 16 48.9 2.8 72.5 (-) (-) 151 21 30 2
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008.
USU e-Repository © 2008