Diajukan Oleh :
SURIA
F.15.137
Kepada
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
KENDARI
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat dan keagungan Allah SWT yang
senantiasa merahmati penulis dengan segala hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.Karya Tulis ilmiah ini merupakan salah
satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Farmasi Bina Husada Kendari.
Ungkapan terimakasih kepada orang tua penulis dengan penuh rasa hormat,
cinta dan kasih sebagai karya pertama kepada ayahanda tercinta Abd.Hamid., S.Sos
dan ibunda Sarniah., S.Pd atas keikhlasan doa yang tiada hentinya, dukungan moril
maupun materi dan kasih sayang kepada ananda. Terimakasih pula kepada kakak-
kakakkuAdriansah Hamid, SM, Asrul Djabir, S.Farm, Dwi Agusniah Puspita Sari
hambatan dan kesulitan. Namun atas bantuan, bimbingan, masukan dan kerjasama dari
berbagai pihak, sehingga hambatan dan kesulitan dapat teratasi. Oleh karena itu dengan
segala hormat kerendahan hati, penulis haturkan terimakasih kepada Ibu Esti Badia,
S.Si., Apt selaku pembimbing I dan Ibu Nur Saadah Daud, M,Sc.,Apt selaku
pembimbing II atas keikhlasannya meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan penuh
Penulis
ii
INTISARI
Kata Kunci :
iii
BSTRACK
Keywords :
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
a. a. Klasifikasi ..................................................................... 66
v
b. Nama Lain ..................................................................... 7
3. Emulsi …………………………………………………….. 12
5. Ekstraksi .............................................................................. 19
C. Formulasi
vi
3. Monografi Bahan Tambahan........................................... 33
G. Hipotesis .................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 8. Parameter Uji Efektivitas Tabir Surya Hand and Body Lotion
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Negara indonesia adalah salah satu negara terbesar atau mega deversiti
untuk tanaman obat di dunia. Bermacam-macam jenis tanaman yang ada di dunia
dari tumbuh-tumbuhan baik berupa akar, kayu,daun, buah, bunga dan bijinya. Dan
obat tradisional dapat dijadikan alternatif pencarian zat anti bakteri, karena pada
(Wijayakusuma, 2008).
lemak, protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
1
Secara tradisional, banyak tanaman yang berkhasiat menurunkan kadar
glukosa darah. Tapi penggunaan tanaman obat tersebut kadang hanya berdasarkan
pengalaman atau secara empiris saja, belum didukung oleh adanya penelitian untuk
Unaasi yang terletak di konawe, salah satu bahan alami yang mereka percayai
foetida L.) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama Tanaman gola-
gola.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Ekstrak Herba Permot (Passiflora foetida L.) memiliki efek antidiabetes
terhadap mencit ?
2. Manakah konsentrasi Ekstrak Herba Permot (Passiflora foetida L.) yang efektif
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai beriut :
1. Untuk mengetahui efek antidiabetes Herba Permot (Passiflora foetida L.) terhadap
mencit.
2. Untuk mengetahui konsentrasi Herba Permot (Passiflora foetida L.) yang efektif
D. Manfaat Penelitian
2. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan materi dan teori yang diperoleh selama
perkuliahan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rujukan Penelitian
1. Menurut penelitian (Rina, 2016) Uji toksisitas obat nyamuk bakar herbal
berbahan ekstrak daun permot (Passiflora foetida L.) : kajian histopatologis hati
dan ginjal mencit (Mus musculus). Satu kelompok kontrol (tanpa paparan obat
nyamuk bakar) dan lima kelompok perlakuan paparan obat nyamuk bakar
berbahan ekstrak daun permot dengan dosis 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm,
3000 ppm dan 4000 ppm. Sediaan hati dan ginjal dibaca dan dianalisis dengan
dengan uji Post Hoc bila berdistribusi normal atau dengan uji Kruskal Wallis
yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney bila tidak berdistribusi normal.
Tidak ada mencit yang mati maupun menunjukkan gejala toksik seperti
bakar berbahan ekstrak daun permot dosis 500 ppm hingga 3000 ppm tidak
kelompok kontrol, sedangkan dosis 4000 ppm menyebabkan hati dan ginjal
(Passiflora foetida L.) dan taurin terhadap respon histopatologi hati mencit
4
(Mus musculus) yang diinduksi paraquat. Percobaan ini menggunakan
dengan masing-masing 6 ulangan Kelompok K-0 (diberi pakan standard dan air
dosis 15,6 mg/mencit/hari selama 21 hari). Hasil analisa dengan uji one way
5
B. Landasan Teori
a. Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Malpighiales
Suk : Passifloraceae
Marga : Passiflora
b. Nama Lain
per,ot, pacean, tajutan dan ceplukan blungsung (Jawa). Bunga putir, moteti
6
c. Morfologi Tanaman
Permot berasal dari Amerika Tropis dan di sini tumbuh liar di tempat-
tanah lapang yang terlantar, atau merambat di pagar. Tanaman ini biasanya
putih, dengan alat pembelit yang duduk pada batang. Daun tunggal bertangkai
dengan panjang 2-10 cm, letak berseling, helaian daun berbentuk lebar dan
bergelombang, panjang 5-13 cm, lebar 4-12 cm, warnanya hijau. Bunga
tunggal, diameter sekitar 5 cm, warnanya putih atau ungu muda. Buahnya
buah buni, bulat lonjong, panjang 3-5 cm, dibungkus oleh pembalut. Biji
banyak. Buah yang masak bisa dimakan dan rasanya manis. Daun mudah
7
d. Kandungan Kimia
total kandungan fenol dan flavonoid yang terdapat pada ektrak daun
berperan sebagai donor hidrogen untuk menetralkan ROS, selain itu polifenol
transfer elektron yang tidak berpasangan dari senyawa radikal bebas tersebut.
Kandungan total senyawa fenol dalam daun Passiflora foetida juga memiliki
pengikatan radikal bebas dari ekstrak daun Passiflora foetida juga sangat
8
spesies oksigen reaktif serta mampu menurunkan peroksidasi lipid akibat
e. Manfaat Penggunaan
kencing berlemak (chyluria), dan koreng, skabies, borok (ulcus) pada kaki.
Ekstrak daun dan buah P. foetida juga dapat digunakan sebagai obat
juga menunjukkan daya tekan terhadap aktivitas empat bakteri patogen pada
9
2. Tinjauan Hewan Coba Mencit
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus L.
(ITIS, 2016)
b. Anatomi mencit
yang cepat berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, variasi
10
di laboratorium merupakan hasil perkawinan tikus putih inbreed maupun
Mencit (Mus musculus L.) hid up di berbagai daerah mulai dari iklim
dingin, sedang maupun panas dan dapat hidup dalam kandang atau hidup
bebas sebagai hewan liar. Bulu mencit liar berwarna abu-abu dan warna perut
sedikit lebih pucat, mata berwarna hitam dan kulit berpigmen (Malole dan
Promono, 1989).
keunggulan seperti siklus hidup relatif pendek, jumlah anak per kelahiran
banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah ditangani, serta sifat produksi dan
glukosa darah diatas normal. Dimana kadar glukosa darah diatur tingkatannya
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai ak[bat adanya
11
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang
bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin
atau kencing manis yaitu dilihat dari efek peningkatan kadar gula darah,
dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160-180 mg/dL
dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula
12
10) Mudah terkena infeksi terutama pada kulit
kencing manis dapat berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu dalam
hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita
memonitor kadar gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang
13
mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan
dalam darah.
maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik
14
Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah
makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Diagnosis
level 126 mg/dL atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah
diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140
mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia diatas 200 mg/dL (Herlambang,
2013).
dengan mengekstraksi enyawa aktif dari simplisia nabati atau hewani dengan
pelarut diuapkan dan masa yang trsisa untuk diperlakukan sedemikian hingga
cair sehingga akan terpisah dari bahan-bahan yang tidak larut (Depkes RI,
15
b. Pengertian maserasi
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari
pada temperatur kamar, terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke
dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari
cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya
16
beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya (Anonim,
2011).
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Desain Penelitian
Permot (Passiflora foetida L.) terhadap mencit (Mus musculus L.) menggunakan
metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan Diabetes
Penelitian telah akan dilaksanakan pada Mei 2018 – Juli 2018 bertempat di
1. Populasi
L.).
2. Sampel
18
E. Kerangka Konsep Penelitian
Hasil
Gambar. Konsep Penelitian Efek Ekstrak Herba Permot (Passiflora foetida L.) pada
mencit (Mus musculus L.)
F. Variabel Penelitian
G. Definisi Operasional
1. Ekstrak adalah sdiaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi Ekstrak Herba
Permot (Passiflora foetida L.) dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol
96%.
2. Diabetes adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa dalam darah tinggi karena
19
H. Hipotesis
I. Prosedur Penelitian
2. Cara Kerja
a. Pengambilan sampel
2016).
J. Analisis Data
1. Data
3. Penyajian Data
4. Pengolahan Data
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hand and body lotion tabir surya ekstrak rambut jagung dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Afri, Maulida. 2015. Uji Efektivitas Krim Ekstrak Temu Giring (Curcuma Heyneana
Agoes, Goeswin. 2009. Seri Farmasi Industri-2: Teknologi bahan alam. Edisi revisi dan
Anief , Moh.1997. Formulasi Obat Topical Dengan Dasar Penyakit Kulit. Gadjah
Anwar. 2012. Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Empat. Universitas
Indonesia: Jakarta.
Atmoko, Tri., Ma’ruf, Amir. 2009. Uji Toksisitas dan Skrining Fitokimia Ekstrak
2016.
Iranian Corn Silk, Turkish Journal of biologi. Dikutip dalam Prasiddha, 2016.
23
Et.al. Potensi Senyawa Bioaktif Rambut Jagung (Zea Mays. L) Untuk Tabir
Elim, Fani T. 2016. Formulasi sediaan hand and body lotion ekstrak rambut jagung
(Zea mays L.) dengan variasi konsentrasi trietanolamin sebagai emulgator . Bina
husada. Kendari.
Goskonda, S. R., 2009, Trietanolamine, In: Rowe, R. C., Sheskey, P. j., & Quinn, M.E.,
Hasanudin, K., P Hashim dan S. Mustafa. 2012. Corn Silk (Stigma Maydis) in
Hardman dan Gunsolus. 1998. Corn Growth and Development. Extension Service.
Lowe NJ. Dan Shaath NA. 1990. Sunscreen: Development, Evaluation, and Regulatory
24
Mukhariani, 2014, Program Studi Farmasi Fakultas Imu Kesehatan UIN Alauddin
7 No.2:1-7
Prasiddha, 2016. et.al. Potensi Senyawa Bioaktif Rambut Jagung (Zea mays. L) Untuk
antioksidan dari Rambut Jagung (Zea Mays L.) Yang Tumbuh Di Daerah
2016.
Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Anti UV-A dan anti UV-B Dalam
Sholihah, M.A., Nurhanan, A.R. Wan Rosli W.I. 2012. Dikutip dalam, Prasiddha, dkk.,
2016. Potensi Senyawa Bioaktif Rambut Jagung (Zea Mays L.) Untuk Tabir
18 Maret 2016.
25
(scheff. ) Boeri,) Sebagai Tabir Surya .Jurnal. Fakultas Farmasi, Universitas
Gajah Mada.
Stanfield and Joseph, W. 2003, Sun Protectans: Enchancing Product Functionality will
Thornfeldt, C., Bourne, K. (2010). The New Ideal in Skin Health :Separating Fact form
Yogyakarta.
Atsiri sebagai Tabir Surya. Brawijaya : Jurnal Universitas Brawijaya. 7 (1) : 19-
24.
26
Wirawan, G.N. dan M.I. Wahab. 2007. Teknologi Budidaya Jagung .
Wilkinson, J.B %Moore, RJ. 1982. Harry’s Cosmeticology (7th edition). New York :
27
28