Anda di halaman 1dari 176

Lecture : Assessment of Growth & It’s Abnormality : Hypothyroidsm , Short

Stature , etc
dr. Madarina Julia, MPH, Ph.D, Sp.A(K) - oleh : Handi, editor: Thoriq

Untuk memulai, kita harus paham perbedaan pelaksanaannya hal ini dikoordinasikan oleh
antara pertumbuhan dan perkembangan dulu, Growth Factor antara lain IGF, EGF, TGF. Kita
bahas sedikit aja ya tentang 3 Growth factor
Pertumbuhan: Pertambahan ukuran oleh lapisan- ini,
lapisan jaringan. (Growth) Jadi pertumbuhan itu - IGF : Insulin-like Growth Factor;
berkaitan dengan perubahan besar,jumlah,ukuran *dijelaskan di control of growth*
atau dimensi tingkat sel sampai individu & bersifat - EGF : Epidermal Growth Factor;
kuantitatif (misal, dalam berat, panjang/tinggi , terdapat di
dan umur tulang). platelet,makrofage,urine,saliva,& plasma;
Fungsi untuk proliferasi sel, diferensiasi
Perkembangan: Pertambahan kemampuan secara sel, survabilitas sel dan menjaga integritas
struktural dan (Development) fungsional pada jaringan oro-esophageal & gastric.
tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur juga - TGF : Transforming Growth Factor; ada
sebagai hasil dari proses maturasi. Nah ini TGFα (berkaitan dengan kanker,untuk
berkaitan sama perkembangan emosi , intelektual perkembangan epitel) dan TGFβ (dapat
,dan tingkah laku. meregulasi marfan syndrome,untuk
regenerasi jaringan, perkembangan
Buat mempermudah, jadi beda antara keduanya itu embrio dan regulasi sistem imun).
kalau pertumbuhan itu dampaknya ke fisik, kalau
perkembangan lebih ke fungsi organ. Sekarang kita Dalam fetal growth ini , faktor dominannya
akan lebih fokus ke petumbuhan dulu ya. adalah lingkungan intra uterine dibandingkan
Jadi pertumbuhan itu sangat ditentukan oleh 3 dengan genotypenya. Jadi misalnya saat
proses yaitu : dalam kandungan fetal mengalami hambatan
- Hyperplasia sel  peningkatan jumlah sel. pertumbuhan (eg. IUGR) ini akan sangat
- Hypertrophy sel  peningkatan ukuran sel. berpengaruh untuk pertumbuhan
- Apoptosis  proses kematian sel yang kedepannya. Terus, dalam pertumbuhan
teratur (PCD:Programmed Cell Death) untuk janin, faktor paternal (Ayah) tidak begitu
mengganti sel lama dengan sel baru. Bedanya mempengaruhi. Sebenarnya masa inilah
dengan nekrosis, kalau apoptosis saat sel dimana masa pertumbuhan yang paling
mati, dia membentuk apoptotic bodies yang cepat sebelum lahir (Dari 2 sel bisa jadi bayi
bisa difagositosis sebelum isi sel nya pecah dlm 9 bln).
dan bocor ke jaringan lain yang bisa merusak
jaringan sekitarnya. Apoptosis perlu agar B. Infant
jumlah sel teratur (supaya ga kaya kanker). Assesment of growth, untuk range umur infant
adalah 1 bulan – 1 tahun kurang. Walaupun
Hasil dari 3 proses tersebut telah diberi batasan beberapa referensi ada yang bilang sampai
sesuai dengan genetika untuk membatasi umur 3 tahun , yang paling sering dijadikan
pertumbuhan ukuran tubuh. Pertumbuhan ini patokan adalah kurang dari 1 tahun.
mempunyai karakteristik yang berbeda pada setiap Infant itu adalah periode antara umur 0-2
waktu kehidupan, oleh karena itu pertumbuhan tahun pada saat ini pertumbuhan terjadi
dibagi menjadi 4 tahap; paling cepat dan paling signifikan dibanding
a. Fetal tahap lain, fase deselerasi nya juga turun
b. b. Infant dengan tajam Kenapa bisa dikatakan cepat?
c. Childhood Jadi saat lahir panjang tubuh kita ± 50cm,
d. Puberty kemudian saat umur kita 1 tahun tiba-tiba kita
jadi 75cm  , nah pertumbuhan 25cm/tahun
A. Fetal Growth inilah yang dikatakan cepat dan signifikan,
Dalam tahap ini pertumbuhan sangat dimasa hidup kita cuma sekali nih kita tumbuh
dipengaruhi oleh supply nutrisi maternal. secepat ini. Gimana cara ngukurnya? Ternyata
Oleh karena itu kesehatan dan kecukupan ada perbedaan. Kalau anak nya < 2 thn yang
nutrisi ibu sangat penting selain itu fungsi diukur adalah panjang, kalau > 2thn yang
plasenta juga sangat berpengaruh untuk diukur tinggi. Nah ukuran panjang ini
menyalurkan nutrisi dari maternal. Nah dalam

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 1


biasanya lebih 0,7cm dari ukuran tinggi. Why?
Karena ini dipengaruhi oleh curvature tulang
belakang. Bahkan dalam sebuah penelitian
waktu pemeriksaan juga ngaruh. Katanya
ngukur di pagi hari dan malam hari
menghasilkan tinggi yang beda, jadi lebih baik
kalau mau follow up, pengukurannya diwaktu
yang sama. Pada masa ini kita mengalami
proses yang namanya catch up & catch down.
Catch up terjadi kalau bayi yang lahir itu
terlalu kecil, kemudian dia mencoba menyusul
Prenatal : 1,2 – 1,5cm/week
ke poin normal untuk bayi seusianya di masa
Infant : 23-28cm/thn
infant. Kalau catch down, terjadi kalau
Childhood: 5-6,5cm/thn
bayinya besar saat lahir kemudian dia
Puberty: Laki-laki  9,5cm/thn
berusaha melambatkan pertumbuhannya
Perempuan  8,3cm/thn
agar sesuai potensi gen nya. Nah dulu waktu
ada bayi lahir kecil, diberi intervensi dengan
D. Puberty
diberi nutrisi yang banyak. Namun sekarang
Menurut Nelson ed.19 , Puberty itu adalah
menurut penelitian kalau diberi intervensi
proses perubahan dari anak-anak ke dewasa
berlebih ternyata memberikan dampak buruk
(Prosesnya), sedangkan adolescent adalah
yaitu cardio-vascular disease.
salah satu tahap perkembangan
(Tahapannya) *Buat tambahan ilmu nanti
C. Childhood
bisa dibaca 3 tahapan adolescent di Nelson pg
Periode masanya mulai dari 2 tahun s/d masa
649-654*. Nah jadi di periode ini ada yang
pubertas. Di sini kita bisa lihat bahwa
namanya adolescent growth spurt.
kecepatan pertumbuhan lebih lambat
dibandingkan saat infant. Pada periode ini
Apakah ini?
pertumbuhan tidak begitu dipengaruhi
hormon sex , jadi perempuan dan laki-laki
Jadi artinya adalah pertumbuhan yang intens
tingginya ga jauh beda.
dan cepat terhadap tinggi dan berat individu.
Apa efeknya? Saat mengalami adolescent
Kenapa? Bahkan di Nelson ed.19 masih belum
growth spurt maka epiphysial growth
bisa dijelaskan bagaimana sex hormone mulai
platenya akan terpakai sampai sedikit
bekerja. Tapi dijelaskan bahwa dalam tahap
ataupun habis. Hal ini menyebabkan individu
childhood, LH dan FSH naik secara progresive
tidak dapat lagi mengalami pertumbuhan
namun tidak menyebabkan efek yang
dalam panjang tulang.
dramatis. Anak laki-laki akan mengalami masa
pertumbuhan yang lebih lama dibanding anak
Karena wanita memasuki tahap pubertas
perempuan yang rata rata ±2 tahun lebih
lebih awal, maka mereka akan mengalami
cepat masuk ke periode pubertas. Karena itu,
penutupan epiphysial plate yang lebih cepat
anak laki-laki akan memiliki waktu tumbuh
juga sedangkan laki-laki akan mengalami
yang lebih panjang sehingga mereka akan
pertumbuhan pada masa childhood yang lebih
lebih tinggi 8-10cm. Kenapa bisa begitu?
panjang sehingga mereka memiliki selisih 2
Nanti ini akan lebih dibahas di masalah
tahun untuk bertambah tinggi sebelum e
pubertas ya .
epiphysial plate nya habis terpakai. Pada
tahap ini terjadi peningkatan sensitivitas
Gambar disamping ini gambar untuk melihat
glandula pituitary terhadap GnRH ; pelepasan
height velocity laki dan perempuan. Bisa
GnRH, LH, & FSH saat tidur ; dan peningkatan
dilihat perempuan mengalami pubertas lebih
gonadal androgen & estrogen. Kapan kita
awal dari laki-laki. Nah ini biar gampang
mengalami pubertas? Menurut Nelson, rata2
ringkasan nya :
umur untuk perempuan itu 11,5 thn dengan
penambahan tinggi maksimal 8,3cm/thn dan
perlahan berhenti pada umur 16 thn
sedangkan laki-laki rata2 umur 13,5 thn
dengan penambahan 9,5cm/thn dan
perlahan berhenti pada umur 18 thn. Kalau
buat tanda-tandanya bisa dilihat dari
karakteristik perkembangan sex sekunder

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 2


kaya mulai Menarche ataupun Spermarche fungsi utamanya untuk meningkatkan glukosa
(Pertama kali ejakulasi sperma). Sex Steroid darah dengan glukoneogenesis namun cortisol
Hormone sangat mempengaruhi pubertas juga dapat mengambat pembentukan tulang
growth. Testosterone meningkatkan karena mereduksi absorpsi kalsium di
pulsatility GH yang menyebabkan terjadinya intestine. Jadi pemberian steroid pada bayi
growth spurt dan estrogen akan menutup (glukokortikoid) untuk penangan penyakit
epiphysial growth plate. seperti asma dapat menjadi salah satu faktor
penghambat pertumbuhan.
Selain itu sex steroid juga mengatur d. Axis LH/FSH: Sex steroid akan merangsang
komposisi tubuh. Testosteron yang di sekresi keluarnya GH namun pada saat yang sama dia
oleh testis & Glandula adrenal (buat juga akan semakin menutup epiphysial plate.
perempuan) dan estrogen yang dihasilkan
ovarium (di cowo estrogen berasal dari Growth Standard
testosteron dalam lemak yang dipecah Apakah ada parameter yang absolut tentang tinggi
aromatase), membuat body fat laki-laki atau pendek atau normal? Jadi hal ini ternyata
sekitar 1,7% dan perempuan 3% (kalau udah sangat relative. Artinya hanya dengan angka ,misal
dewasa : 15-25% cowo, 20-30% cewe). Selain 170cm, kita belum bisa melabel orang itu tinggi
itu fat free mass (Total masa tubuh dikurangi ataupun pendek. Kenapa? Ada 3 kerelatif-an ,
masa lemak) laki-laki naik sampai 82% dan 1. Relative terhadap “peer” (yang seumur &
perempuan 68%. Laki-laki lebih banyak masa gender sama)
otot nya. Nah jadi di dunia sebenarnya masing-masing
negara punya standard tersendiri (Local
Control of Growth Growth Chart), mereka menggunakan growth
chart sebagai parameternya dan ternyata
Belanda memiliki Growth Chart yang tertinggi
angkanya di dunia (woow). Indonesia juga
punya sendiri (Indonesia Growth Reference)
namun menurut dr.Madarina , local chart
biasa nya dipakai setelah melihat WHO
standard dulu karena menurut salah satu
hypotesis penelitian, sebenarnya semua orang
di dunia punya potensi genetik yang sama
hanya saja mungkin terjadi perbedaan dari
asupan nutrisi dll. Apa aja? Ada CDC 2000
(US) , WHO Growth Standard , & Growth
Untuk regulasi pertumbuhan terdapat beberapa Standard untuk kondisi spesifik (Down
axis (sumbu) yang berpengaruh. Disini kita akan Syndrome,LBW, Turner Syndrome, etc)
membahas sesuai dengan lecture. Oke, kita bahas 1 2. Relative terhadap potensi genetik (tinggi
per 1 : orangtua)
a. Axis GH : GH yang dilepaskan pituitary Kita bisa lihat orangtuanya. Misal bapanya
(hipofisis) akan menstimulasi IGF yang tinggi ibu nya tinggi tapi anaknya tidak
diproduksi di hepar. Kemudian IGF akan setinggi orangtua mereka maka dia bisa
menyebabkan sel berproliferasi dan dikatakan “pendek” terhadap potensi
mencegah apoptosis. IGF-1 untuk maximal genetiknya. Jadi orangtua yang tinggi
growth , IGF-2 untuk early development. cenderung menghasilkan anak yang tinggi
b. Axis TSH: TSH yang disekresi oleh sel pula, begitu juga sebaliknya.
thyrotrope di pituitary anterior menstimulasi 3. Relative thdp tinggi/panjang sebelumnya
glandula thyroid untuk sekresi T3 (dilihat di chart)
(Triiodothyronine) & T4 (Thyroxine). Keduanya Nah untuk ini kita harus tau pertumbuhan
berfungsi untuk mengontrol metabolisme. T3 anak ini sebelumnya. Jadi misal, di chart
mempercepat basal metabolic rate (eg. terlihat kalau pada pengukuran awal anak ini
Meningkatkan: sintesis protein, katobolisme normal, namun setelah follow up yang ke-4
glycogen, lipolysis, produksi myelin) dan T4 anak ini jatuh ke poin <-2 SD yang
meningkatkan konsentrasi nerve growth factor menunjukan bahwa anak ini mengalami
di otak. gangguan pertumbuhan. Jadi menurut chart,
c. Axis ACTH: ACTH disekresi pituitary anterior anak ini “pendek” karena seharusnya dia lebih
kemudian menstimulasi cortisol (hormon dari -2 SD. Jadi yang kita lihat bukan semata2
steroid) yang diproduksi di glandula adrenal apakah meningkat atau tidak tingginya,
namun juga apakah proses pertumbuhan anak

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 3


mengalami perlambatan, yang ditunjukkan 10bulan tapi besarnya seperti anak umur 3
dengan bergesernya kurva dari margin awal. tahun) ditandai dengan pubertas yang terlalu
dini juga symptom pubertas seperti
menarchie. Hal ini dapat menyebabkan
penutupan epiphysial growth plate saat
terjadi growth spurt yang menyebabkan tinggi
anak ini akan stagnan sampai tua. Jadi kalau
diperiksa secara umur kronologis (umur
berdasarkan waktu lahir) dan umur maturasi
(kondisi umur organ) akan terdapat
perbedaan.

Skor < -2 SD  terlalu pendek , bisa karena


stunted (pendek karena kurang gizi) atau
Genetik (endocrinal).
a. Hypothyroidisme
Berdasarkan type, hypothyroidisme bisa
dibagi jadi 3,
- Primer : Karena kelainan Glandula
thyroid dan merupakan tipe yang
paling sering terjadi
- Sekunder: Karena kelainan Glandula
Pituitary yang tidak cukup
Intepretasi Hasil menghasilkan TSH untuk stimulasi
Dalam pertimbangan tinggi atau tidak nya sekresi T3 & T4. Terjadi sekitar 5-10%
seseorang biasanya digunakan Z-score sebagai kasus Hypothyroidisme
standard dengan range nilai -3 s/d +3. Dalam - Tersier: Karena kelainan Hypothalamus
menggunakan LAZ (Length for Age Z-score), nilai yang tidak cukup menghasilkan TRH
normal nya adalah dalam range -2 < x < 2 . Apa (thyrotropin releasing hormone) yang
yang terjadi kalau nilainya <-2 dan >2 ?? akan menstimulasi TSH. Terjadi sekitar
Untuk Tinggi Badan (LAZ z-score) < 5% kejadian.

Penyebab Hypothyroidisme ini juga dibagi


menjadi 2, Congenital (aplasia/hypoplasia
thyroid & dysmorphogenesis) dan
Acquired (Penyakit autoimun 
Hasimoto’s thyroidits , atau defisiensi
iodine). (Defisiensi iodine merupakan
penyebab utama hypothyroidisme di
seluruh dunia, lho. Makanya pemerintah
Skor > 2 SD  terlalu tinggi (biasanya karena gencar melakukan promosi garam ber
gangguan endokrin) iodium.)
Hal ini dapat menyebabkan :
a. Marfan Syndrome : Kelainan genetik pada Seperti yang kita ketahui bahwa fungsi
jaringan ikat. Persendian anak lentur dan hormone thyroid adalah meregulasi
tulang tumbuh abnormal. Orang yang terkena metabolism tubuh, dan penting dalam axis
syndrome ini biasanya tinggi (tapi terlihat pertumbuhan (lihat atas). Nah bayi
tidak normal) , kaki dan tangan nya panjang hypothyroid ini biasanya ada tanda seperti
dan jari-jarinya juga tipis dan panjang. badan pendek, macroglosia (lidah besar),
b. Klinefelter Syndrome : Kelainan genetik umbilical hernia,anemia,konstipasi (liat di
ditandai dengan adanya tambahan kromosom lect) namun SERING sekali gejalanya
X (XXY). Orang yang terkena akan infertile asymptomatik dalam masa newborn.
karena hypogonadisme dan juga dapat Padahal penanganan hypothyroidisme
terkena mental retardation. Hypogonadisme penting banget karena kalau tidak segera
akan menyebabkan terjadinya delay pubertas, disembuhkan dapat menyebabkan mental
namun di sini retardation.Oleh karena itu skreening
c. Precoccious Puberty : Keadaan saat growth level TSH dan T4 harus segera dilakukan
spurtnya terlalu cepat (misal, pada umur karena pemberian obatnya (Pil berisi

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 4


Thyroxin) harus diberikan sebelum bayi terjadi kekurangan protein visceral (terdapat di
berumur 13 hari. organ visceral ex:hati), sehingga mengalami
b. Achondroplasia defisiensi. Sintesis asam amino menurun,
c. Defisensi GH, Short Stature (Tubuh protein pengangkut / transport dari hati
pendek), constitutional delay of growth. menurun, sehingga yang terjadi adalah
“perlemakan hati”. Sintesis asam amino yang
menurun juga menyebabkan protein serum
Tambahan Untuk berat badan (WAZ z-score) (albumin,globulin, fibrinogen) kadarnya
Ini sebenernya ga ada di lecture; tapi biar menurun drastic; salah satunya menyebabkan
lengkap aja – editor hipoalbuminemia. Albumin sendiri berfungsi
Skor > 2  terlalu tinggi berat badannya, untuk menjaga tekanan osmotik darah;
overweight, obesitas sehingga ketika hipoalbuminemia, tekanan
osmotic menjadi rendah, tekanan hidrostatik
Pengukuran Antropometri lain  menjadi tinggi, sehingga cairan akan meluber
selengkapnya di praktikum ke kompartemen insterstitial, akibatnya terjadi
biopaleoantropologi , tapi yang menjadi edema yang menjadi ciri khas penampilan
indikasi WAZ antara lain lingkar kepala, lingkar anak kwashiorkor.
lengan atas, ketebalan lipatan kulit, lingkar
pinggang, waist-to-hip ratio, dll. Namun, perlu dicatat bahwa pada
Skor < -2  underweight, curiga malnutrisi kenyataannya, tidak semua anak 100% murni
(wasted/acute undernutrition) marasmic atau kwashiorkor, tapi bisa terjadi
campuran antara kondisi tersebut. Anak bisa
a. Marasmus dan Kwashiorkor sangat kurus/wasted, tetapi memiliki edema di
Penjelasan singkat: berbagai tempat.
Marasmus merupakan malnutrisi akibat
kurangnya intake kalori (meliputi lemak, “If your actions inspire others to dream
karbohidrat, dan protein), akibatnya anak akan more, learn more, do more and become
mengalami katabolisme berlebihan. Pada more, you are a leader.” -John Quincy Adams
marasmus, anak akan kehilangan banyak
protein somatic yang menyusun sistem
musculoskeletal, ditambah pula anak akan
mengkatabolisme lemak subkutis; sehingga
penampilan anak yang marasmus cenderung
kurus, wasted, baggy pants pada kulit karena
kurangnya lemak subkutis.

Kwashiorkor (busung lapar) merupakan


malnutrisi akibat defisiensi protein. Di sini,

Lecture: Assessment of Development (and its Abnormality)


Prof. dr. Jauhar Ismail, MPH, Ph.D, Sp.A(K) - Oleh : Julian Denna Edit: Thoriq

Perkembangan Anak menunjukan kalau perkembangan tentu bisa


Anak, yaitu usia 0 sampai 18 thn, tentu berbeda di ramal/diprediksi.
dengan orang dewasa. Pada anak-anak masih  Berhubungan dengan proses bertambahnya
terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan. diferensia dari sel, jaringan, organ dan
Apa itu perkembangan anak? sistem organ.
 Perkembangan yaitu bertambahnya  Perkembangan merupakan suatu serial dari
kemampuan dan fungsi, dengan pola yang milestones (tahapan perkembangan yang
urut, dan merupakan hasil dari proses harus sudah dicapai anak sesuai dengan
maturasi. Urut polanya maksudnya begini .. umurnya, misal umur sekian seharusnya anak
semisal pola perkembangan sistem motorik : bisa duduk/bicara → setiap anak punya
dimulai dari tengkurep → merangkak → milestones yang mestinya tidak harus sama,
duduk → berdiri → lari. Jadi tidak mungkin karena kadang ada anak yang usia 8 bln sudah
ada orang yang bisa lari dulu baru merangkak. belum bisa duduk, padahal ada anak yang
Dan dengan pola yang jelas begini juga usia 1 bulan juga sudah bisa duduk. Namun

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 5


meski milestonesnya berbeda, polanya harus mulut → spesifik), tidak mungkin gerak-
sama). gerak tidak karuan.
 Perkembangan bisa diobservasi saat anak
sedang bermain, belajar, bicara dan  Fine Manipulation (Motorik Halus)
berperilaku. Yaitu kemampuan untuk
 Harus dinilai sering dan rutin, tidak hanya mengkoordinasikan mata dengan tangan
sekali-dua kali saja. atau jari-jari untuk memanipulasi objek,
 Observasi dan penilaian perkembangan tidak contohnya : memegang pensil dsb.
hanya dalam suatu waktu saja, harus dua Yang dikuasai lebih dulu itu kemampuat
atau lebih keadaan. Misal ada anak nakal di motorik kasar, baru motorik halus.
rumah, namun jika diajak bertamu malah Kemampuan yang membedakan manusia
kalem → harus sama keadaan anak tersebut dengan hewan, jadi kan tidak ada kuda
dalam dua lingkungan berbeda untuk yang bisa megang pensil contohnya.
menentukan laju perkembangannya.
 Penting untuk menyingkirkan defisit Motorik kasar dan motorik halus merupakan
sementara hasil dari variasi normal ataupun prediksi yang sangat lemah untuk menilai
dari pengaruh sakit atau kelelahan. perkembangan secara keseluruhan. Hanya
Parameter Perkembangan bisa digunakan untuk mengindikasikan
Ada empat, yaitu Gross Motor, Adative-Fine masalah pada motorik saja, tidak
Motor, Sosial (Personal dan Sosialisasi, termasuk keseluruhan.
emosi) dan Bahasa (Reseptif dan Ekspresif). Semua
parameter ini harus baik, jika semuanya baik maka  Personal-Social Development
berarti perkembangannya baik. Seandainya Aspek personal, merupakan kemandirian
seorang anak motornya saja yang baik, namun dia seorang anak, misal anak pada usia
tidak bisa bergaul dan berbicara dengan baik → tertentu harusnya sudah bisa makan dan
perkembangan tidak optimal, sebab ada pakai baju sendiri. Namun ada anak yang
keterlambatan di dua sektor. pada usia tersebut makannya masih
 Gross Motor (Motorik Kasar) disuapi karena tidak terlatih.
Gerakan yang menggunakan otot-otot Apek sosial, yaitu bagaimana anak
yang besar, misal : mengontrol kepala, berinteraksi orang lain, bagaimana
duduk, guling-guling, merangkak, berjalan pergaulannya, hubungannya dengan anak
dsb. Juga bagaimana anak menggunakan lain, yang normalnya tidak bermasalah.
anak menggunakan tangan dan kaki untuk Namun ada juga ada yang penakut atau
bergerak dan koordinasi, termasuk justru selalu bikin masalah → anak dengan
menjaga postur tubuh, keseimbangan dan penyakit sosial.
gerakan. Personal-Sosial sebagai satu parameter :
Dikoordinasi oleh Sist. Saraf Pusat (SSP); perkembangan emosi dan kepribadian
seandainya terjadi cedera di SSP → terjadi tidak bergantung hanya pada genetik,
kerusakan pada motorik kasar, Cerebral namun bergantung juga pada lingkungan :
Palsy (CP). pengalaman di rumah dan di masyarakat.
Jenis perkembangannya yaitu :
o Chepalo-Caudal; dari kepala ke bawah.  Bahasa atau Komunikasi
Jadi misal bayi awalnya bisa Yaitu apa yang anak ..
menggerakkan kepala dulu → o Mengerti atau terima (reseptive) →
merangkak (tangan) → duduk → jadi anak disuruh duduk, dia duduk,
berdiri (kaki). disuruh berdiri, dia berdiri.
o Proximo-Distal; dari bagian yang palik o Katakan atau kemukakan (expressive)
dekat axis tubuh dulu. Jadi misalnya → ya bagaimana anak mengemukakan
lengan atas dulu yang bisa gerak- apa yang dipikirkannya.
gerak, kemudian makin distal, makin Termasuk :
distal sampai baru terakhir jari-jari o Verbal
yang gerak-gerak. o Non-Verbal, dari wajah atau sikapnya
Diferensiasi : General-Spesifik bisa dilihat bagaimana perasaan
Jadi semisal dulu waktu bayi dikagetin seorang anak. Tidak mungkin anak
responnya nangis dan seluruh badan ikut yang sedang sedih tapi malah
gerak-gerak (menyeluruh), kemudian cengengesan.
ketika sudah dewasa dikagetin responnya Mendengarkan dan komunikasi itu
paling hanya ngumpat doang (hanya gerak berhubungan. Jadi, anak belajar bicara

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 6


dari apa yang dia dengar, jadi semisal ada Ada pola malformasinya, sehingga
gangguan pendengaran (tuli) maka dapat dikenali
perkembangan berbicaranya akan  Retardasi Mental
terganggu/terhambat. Defisit pada kognitif dan dalam
Salah satu penyebab keterlambatan bicara pemecahan suatu masalah
(paling sering) adalah lingkungan. Didiagnosa sebelum usia 18 tahun
Misalnya Ibunya tidak sering mengajak  Cerebral Palsy
anaknya bicara → anaknya jadi pendiam. Non progresif
Atau keluarga yang menggunakan Disorder pada postur dan gerak
bilingual → Ibunya pake bahasa Inggris, Disebabkan oleh cedera otak (bisa
bapaknya pake bahasa Korea, anak acquired, bisa congenital)
akhirnya akan menjadi bingung. - Misal pada bayi yang lahirnya
Sebab lain (yang lebih jarang) yang dapat tidak normal dan butuh tindakan
menyebabkan keterlambatan bicara yaitu vakum, operasi dsb → trauma →
tuli, retardasi mental dan anak autis. cedera otak. Atau ..
Perkembangan bahasa dibedakan dan - Bayi yang saat lahir tidak
dinilai berdasarkan aspek : menangis dan mengalami asfiksia
o Komprehensi : anak mengerti apa → O2 di otak kurang → cedera
yang dikatakan kepadanya. Anak otak.
mengerti sebelum mereka - Atau mungkin juga karena
mengatakannya dan mengerti lebih hiperbilirubinemia.
dari apa yang mereka katakan. Deteksi kelainan pada perkembangan sebaiknya
o Ekspresi : Kemampuan menggunakan dilakukan sejak dini, sebab dengan deteksi dini
kata-kata yang memiliki arti dan diharapkan :
menyusun kata-kata tersebut dalam  Penanganan diberikan lebih awal sehingga
sebuah kalimat dengan benar. outcome atau prognosisnya bisa menjadi
o Komunikasi non-Verbal, ada dua lebih baik.
alasan kenapa Non-Verbal digunakan  Hasil yang positif pada kegiatan sekolah
untuk menilai perkembangan bahasa : nantinya
a) Absent atau tidak adekuat : anak  Dapat menghindari secondary problems
yang buta atau tuli memiliki Untuk melakukan deteksi dini ini ada tiga metode
ekspresi wajah yang normal, yang dapat digunakan :
namun anak autis tidak bisa atau  Surveillance
hanya sedikit melakukan kontak Menurut American Academy of Pediatrics
mata. Surveillance : “A flexible,logitudinal,
b) Komunikasi non-Verbal mungkin continuous, and cumulative process where by
ada pada anak-anak dengan a clinicial identifies a child who may be at
gangguan bicara. risk for development delays or may have
Development Abnormality developmental problems.”
Gangguan-gangguan perkembangan yang sering
terjadi : Jadi Surveillance itu merupakan suatu
 Autis pengawasan, setiap anak datang ke klinik
Merupakan gangguan pada neuro- maka kita harus tanya ke bapak-ibunya,
behavioral, akan mempengaruhi : bagaimana perkembangan si Anak (sudah
Komunikasi verbal dan non-verbal bisa apa? dsb dsb) → dilakukan pengawasan
Interaksi sosial terus-menerus terhadap perkembangan si
Aktivitas sehari-hari anak sehingga barangkali ada gangguan
 ADHD (Attention Deficit Hiperactivity perkembangan atau keterlambatan
Disorder) perkembangan bisa segera teridentifikasi.
Hiperaktif
Perhatiannya pada sesuatu tidak bisa Untuk melakukan Surveillance ini ada
lama → dikelas tidak bisa diam, tidak tehniknya ...
bisa baca soal dalam waktu lama Listen : Jadi misal ada orang tua dateng,
Gampang terangsang → gerak terus- laporan anaknya belum bisa bicara
terusan padahal usianya sudah 1,5 tahun. Kita
 Sindrom Down sebagai dokter jangan seolah-olah
Disebabkan oleh trisomi 21 meremehkan laporan orang tua
tersebut dengan memberi respon :

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 7


“Bapak-Ibu bisa bicara normal kan? a) Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Yaudah tenang aja ditunggu nanti juga (KPSP)
anaknya bisa bicara normal lama-lama.” o 9-10 pertanyaan singkat pada
Kita harus benar-benar mendengarkan orang-tua / pengasuh, tentang
keluhan orang tua, sebab rupanya 80% kemampuan yang telah dicapai
keluhan orang tua sama dengan oleh anak
diagnosa akhir. Jadi misal orang tua o Mulai umur 3 bulan, minimal tiap
laporan anaknya tidak bisa bicara ya 3 bulan sampai umur 2 tahun,
rupanya diagnosis akhirnya si Anak minimal tiap 6 bulan sampai
memang terkena speak delayed. Atau umur 6 tahun
misal orang tua laporan anaknya ga bisa o Untuk mengetahui perkembangan
berdiri ya rupanya diagnosis akhirnya anak sesuai umurnya atau
Anak memang terkena motorik terlambat
delayed.
Think : Semua yang sudah diomongkan Alat :
oleh orang tua tersebut kemudian kita 1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai
pikirkan kemungkinan- umur anak
kemungkinannya. 2. Kertas, pensil,
Talk : Setelah itu kemudian kita 3. bola karet atau plastik seukuran bola
omongkan. tenis,
4. kerincingan,
Komponen-komponen yang membuat 5. kubus berukuran sisi 2,5 cm
Surveillance menjadi efektif : sebanyak 6 buah,
Memperhatikan kekawatiran orang tua 6. benda-benda kecil seperti
Maintaining a developmental history kismis/potongan biskuit kecil berukuran
(membuat riwayat perkembangan) 0,5-1 cm
Membuat observasi yang akurat
terhadap anak Hasil :
Mengidentifikasi faktor resiko (jadi o Sesuai umurnya : 9-10 dijawab
Ibunya ditanya apakah saat kehamilan ‘YA’ → normal
atau melahirkan ada kelainan atau o Meragukan : < 9 (7-8)
tidak, dsb dsb) dan faktor protektif dijawab ‘YA’
(misal Ibunya super sibuk, di rumah o Penyimpangan : ≤ 6 dijawab
hanya ada pembantunya, sehingga ‘YA’
pengawasan anak tidak baik). b) Denver II
Mendokumentasikan proses dan apa o Untuk anak umur 0 – 6 tahun
yang sudah ditemukan. o Alat Screening yg bisa dilakukan
secara langsung
 Screening o Yang dinilai : bahasa, motorik kasar,
Tipe-tipe alat screening .. motorik halus, personal-sosial
Alat screening dibagi menjadi dua o Hasil : normal, suspect, untestable
katagori utama : o Selengkapnya bisa dilihat di bagian
o Perkembangan skills lab
o Perilaku
Mekanisme administrasi .. jadi c) Caput Scale (CAT/CLAMS)
screening ini bisa dilakukan oleh : o Untuk identifikasi keterlambatan
o Parental atau orang tua (Orang perkembangan pada anak usia 1 – 36
tua yang melakukan bulan
Questionnaire pada anaknya) o Terdiri dari dua tes :
o Provider atau dokter  CAT (Cognitive Adative Test) :
terdiri dari 58 pertanyan → untuk
Alat Screening Perkembangan menilai fungsi visual-motor.
Meskipun anak tidak memiliki faktor resiko  CLAMS (Clinical Linguistic and
namun Screening harus tetap dilakukan pada Auditory Milestone Scale) : terdiri
anak, ketika mereka berusia : 9, 18 dan 30 dari 48 pertanyaan → untuk
bulan. Alat-alat Screening Perkembangan menilai perkembangan bahasa
tersebut yaitu : (reseptif dan ekspresif)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 8


d) BINS (Bayle Infant 5. Konsentrasi buruk / sulit
Neurodevelopmental Screener) 6. Kebingungan
o Screening pada anak usia 3-24 bulan 7. Perubahan pola tidur
untuk melihat resiko adanya 8. Perubahan pola makan
kerusakan neurologis atau 9. Sakit kepala, sakit perut,
keterlambatan perkembangan. keluhan fisik
o Yang diperiksa adalah fungsi : 10. Putus asa
neurologis, reseptif, ekspresif dan 11. Kemunduran perilaku
kognitif. 12. Perbuatan yang diulang-ulang

e) Tes Daya Dengar (TDD) h) Deteksi Dini Autis (CHAT)


o Hitung umur anak (tanggal, bulan, o Deteksi dini autis pada umur 18-
tahun). 36 bulan.
o Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 o Bila ada keluhan / kecurigaan dari
bln orang tua/ pengasuh / petugas
o Pilih daftar pertanyaan yg sesuai karena ada 1 atau lebih :
kelompok umurnya  Keterlambatan bicara.
o Jelaskan tujuan TDD pada orangtua  Gangguan komunikasi/
o Orangtua jangan ragu-ragu atau interaksi sosial.
takut disalahkan  Perilaku yang berulang-
o Umur < 24 bln : tanyakan isi TDD ulang.
Umur > 24 bln : laksanakan perintah o Tanyakan dan amati perilaku anak
sesuai TDD  9 pertanyaan untuk
ibu/pengasuh (A): ya/ tidak
f) Tes Daya Lihat (TDL)  5 perintah bagi anak (B) : ya /
o Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 tidak
bulan o Interpretasi (penafsiran) CHAT
o Dikerjakan oleh tenaga kesehatan  Risiko tinggi menderita Autis
atau guru : tidak A5, A7, B2-4  rujuk
o Alat dan Sarana :  Risiko rendah menderita
 Ruangan Autis : tidak A7, B4
 Dua buah kursi  Kemungkinan ggn
 Poster huruf E dan perkembangan lain : tidak 3
penunjuk atau lebih A1-4, A6, A8-9, B1,
 Guntingan huruf E B5
 Normal
g) Deteksi Dini Gangguan Perilaku i) Parent’s Evaluations of Developmental
Dilakukan bila ada keluhan orangtua Status (PEDS)
atau kecurigaan petugas / guru (tidak
rutin). Alat Screening Perkembangan
o Dengan kuesioner daftar tilik untuk Mengevaluasi kemampuan anak,
autisme (Checklist for autism in termaksud kesadaran, komunikasi,
toddlers / CHAT) bagi anak umur 18 kemampuan motorik, kesehariannya, &
bulan s/ 3 tahun. kemampuan sosial dan perilaku.
o Dengan Kuesioner Masalah Mental Tujuannya adalah :
Emosional (KMME) bagi anak 3 - 6 o Mendeteksi ketidak normalan
tahun. o Membuat diagnosis
o Dengan kuesioner Abreviated o Membuat diferential diagnosis
Conner Rating Scale untuk antara level perkembangan
Gangguan Pemusatan Perhatian dan dengan parameter yg berbeda
Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak o Menghitung keparahan suatu
umur 3 tahun ke atas. defisit fungsi
o Ringkasan Isi kuisioner KMME : o Mendapatkan gambaran dari
1. Sering terlihat marah keseluruhan perkembangan anak
2. Menghindar dari teman-teman
3. Perilaku merusak dan Setelah diganosis didapat → maka tindakan
menentang lingkungan selanjutnya segera diambil.
4. Takut atau kecemasan
berlebihan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 9


Screening perkembangannya (gambar
kuisioner” blablabla-nya) aku kopas dari slide “Our doubts are traitors, and make us lose
soalnya di slide itu udah ada semua kok the good we oft might win, by fearing to
Hahahaha jadi bisa diliat sendiri yak. attempt.” - William Shakespeare
Semoga bermanfaat 

Lecture: Nutritional Status, Breast Feeding Recomendation and Counseling


dr. Neti Nurani - oleh: Cencen, editor: Thoriq

Ayo.. sebelum belajar, mari berdoa agar ilmunya Penilaian terhadap kepucatan, penipisan
bertahan lama dan bermanfaat.. Amiiiiiiinn.. massa otot, piting edema. Dan jangan lupa
dicek setiap organ untuk tau keparahan dari
 Status Nutrisi status nutisinya.
Kenapa penting ? karena status nutrisi (SN) Tipe gizi buruk kan ada tiga ; 1. Marasmus
menentukan prognosis atau kesembuhan dari kuruuuuuuuus, wajah terlihat lebih tua,
suatu penyakit pada pasien dengan penyakit berat tulang rusuk tampak jelas, kulit berkeriput
ataupun ringan. dan ada baggy pants. 2. Kwashiorkor sih
kelihatannya aja ndut tapii ternyata adalah
Nah penilaian SN merupakan bagian yg integral edema di seluruh tubuh, hepatomegali,
dari perawatan pasien karena SN ini sangat rewel, pitting edema. 3.MIX (udah marasmus
mempengaruhi respon pasien terhadap suatu eh kwashiorkor juga -___- #kasihan)
penyakit, bagaimana prognosis kedepannnya, Dietary History
apakah bakal sembuh sempurna atau tidak. Melihat pemberian makan sebelumnya,
Kemudian juga penialaian SN merupakan bagian yg dengan menilai tentang kualitas dan kuantitas
esensial dalam melakukan evaluasi secara klinis makanan yang didapat si anak. Pola makan
serta perawatan terutama pada pasien anak. Di serta kebiasaan makan di keluarga. Bisa
samping itu penialain ini bisa mendeteksi apakah si dinilai secara prospective dan retrospective.
pasien mengalami defiensi (malnutrisi ) atau malah Anthropometric
kelebihan (obesitas). Pengukuran yang paling sering dan WAJIB,
karena terbukti paling akurat dan reliabel.
Cara Menilai Status Nutrisi ? Penilaian meliputi : berat badan,
Medical History tinggi/panjang badan, lingkar kepala (sampai
Cari informasi tentang penyakit yang pernah 3tahun), lingkar lengan atas (<11,5cm adalah
si anak ini alami, yang dulu maupun sekarang. gizi buruk) . Dan alatnya harus di standarisasi
Lamanya sakit, gejala-gejala yang relevan 2X setahun karena hasil yang didapat harus
dengan masalah gizi, dan diagnostic tes juga valid.
terapi yang pernah didapat. Selain itu tanya Lalu setelah mendapat hasil, masukkan ke
tentang pola pertumbuhannya, misalnya chart dari WHO (tapi lihat dulu jenis kelamin
berat badannya 1-2 bulan sebelumnya, kapan dan usia si anak). #contoh grafik dan
pubertasnya (karena anak yg gizi kurang interpretasinya bisa dilihat di slide.
pubertasnya delay). Serta tanya soal Laboratory Assessment
perkembangan oral motor (kemampuan Ini jarang dilakukan kecuali ada kecurigaan
menghisap, mengunyah dan menelan) yang deficiency micronutrient tertentu. nah
mempengaruhi kemampuan makan, gunanya sebenarnya untuk mengecek apakah
perkembangan gigi, daaaaaan ada ga intervensi yang kita lakukan sudah cukup
gangguan dari GIT nya ? apa dia muntah, suka untuk mengembalikan status nutrisi. Selain
reflux, diare atau konstipasi (kalau ada itu bisa untuk memeriksa apakah ada
gangguan d GIT kan pasti g nafsu makan kan malabsorpsi atau tidak. Namun karena
ya? Jadi status nutrisi juga menurun. Hehe) harganya mahal, biasanya pasien
Physical Examination berkeberatan. Karena sebenarnya gag penting
Lihat kondisi umumnya. Nah khusus masalah –penting banget jadi biasanya yang dilakukan
nutisi, lihatlah dari rambut (menipis, cuma secara klinis dan anthropometri, cukup.
warnanya terang terus ada signa de bandera)
, kulit (mengering, hypopegmentasi, dan gigi  Manejemen Malnutrisi
(gingivitis, caries, susunan gigi amburadul) .

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 10


Yang memerlukan penanganan khusus yang atau berat/panjang : < -3 SD berarti gizi buruk .
malnutisi parah. Dilihat dari tanda-tanda klinis >+3 SD berarti obesitas)
(terlihat keparahan : kurus dan atau ada
edema) dan atau anthropometri ( berat/tinggi

10 step menejemen malnutrisi pada anak :

*10 lagkah dengan 4 fase : Hypothermia


1. Stabilisasi Suhu < C terutama pada bayi kecil. Nah
hipoglikemia, hypotermia, dehidrasi, pokoknya harus dihangatkan. Itu aja sih
ketidakseimbangan elektrolit, obati dan kuncinya. Tapi jangan panas. HANGAT. Paling
cegah infeksi efektif ya skin to skin sama ibu (kangaroo
2. Transisi care). Atau dengan pakein baju hangat, bersih
merupakan fase peralihan. Biasanya kondisi dan kering, dan diselimuti.
sudah membaik
3. Rehabilitasi
periode kejar tumbuh -> pemberian kalori Dehidrasi
tinggi Jangan pernah gunakan rute IV untuk
4. Follow rehidrasi karena bisa terjadi overload cairan.
persiapan pulang dan fase tindak lanjut Harus dengan oral. Bisa dengan IV tapi kalau
sampai 26minggu udah ada tanda-tanda shock !
Jenis rehidrasi : Rehidration Solution for
Berikut uraian yang penting2 menurut dosennya: Malnutrition (ReSoMal) -> rendah natrium
Hypoglycemia dan tinggi kalium. Diberikan 5ml/kg setiap 30
Pemberian Formula-75 berupa formula untuk menit pada 2 jam pertama -------- lalu 5-
gizi buruk dimana nutrisi yang terkandung 10ml/kg untuk 4-10 jam berikutnya.
didalamnya sudah pas dan ada bonus Electrolyte Imbalance
mineral. Prinsip : tidak boleh melakukan koreksi
Tapi kalau kondisi tidak memungkinkan, bisa natrium karena natrium di intrasel tinggi.
di beri larutan glukosa 10% sebanyak 50ml. Namun jika ada kejang, edema cerebri,
Bisa diberikan secara oral atau nasogastric penurunan kesadaran boleh dikoreksi natrium
tube. Lalu berikan makan lebih sering, 2-3 jam namun harus hati-hati. Yang dianjurkan
sekali di hari-hari awal, setelahnya bisa memberikan extra potadsium/kalium (3-4
dikurangi 8-10X perhari, lalu 4-6X perhari.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 11


mmol/kg daily) dan extra magnesium (0,4-0,6 Properly : nah lihat kondisi bayinya. Lapar
mmol/kg daily) kah tidak ? jangan sampe, kita maksain si
Infeksi adek makan padahal dia masih kenyang.
Untuk semua pasien dengan gizi buruk, kita  Counseling
harus mengasumsikan ia juga mengalami Prinsipya kita harus memberikan komunikasi yang
infeksi karena kondisi imunocompromise-nya. baik dengan orang tua atau perawat, tapi
Karena kadang-kadang tada infeksi tidak sebaiknya kita komunikasikan pada ibu bahwa
terlihat misalnya; pasien tidak mengalami beliau harus mampu merawat anaknya sendiri
hypertermi, hypotermi, atau tanda infeksi termasuk memberikan makan. Untuk mencapai
lain. Untuk mencegah agak tidak terjadi hasil yang baik, kita harus mampu berkomunikasi
keparahan infeksi, kasih senjata kita dengan baik. Skill-nya :
“antibiotik profilaksi” yang broad spectrum 1. Tanya dan mendengar : apakah ada
berupa co-trimoxazole selama 5 hri dengan masalah dalam pemberian makan?
syarat si anak ga ada hypoglikemi, hypotermi 2. Puji ibu jika ibu sudah melakukan hal yang
atau electrolte imbalace. Tapi kalau udah ada benar dengan baik.
komplikasi, lethargy atau udah kelihatan sakit 3. Nasehati ibu bagaimana cara memeberi
berat, langsung kaish aja ampicillin (50 mg/kg makan anaknya.
IM/IV 6-hourly for 2 days) kalau perlu 4. Cek pemahaman ibu atas apa yang sudah
ditambag gentamicin (7.5 mg/kg IM/IV). Tapi kita sarankan.
kalau selama 48jam tidak ada perubahan,
gentamicin di ganti dengan Chloramphenicol Singkatnya: (Ask, Listen, Praise, Advise, Check).
(25 mg/kg IM/IV setiap 8-10jam) selama 5
hari. Karena diprediksikan infeksi sudah Untuk memberikan counseling, kita harus
sampai ke intracranial. memastikan masalah apa yang dihadapi dengan
 Feeding Recommendation cara:
Pemberian makan harus melalui tahapan Identifikasi masalah, tanya hal-bal berikut
tertentu. Pada 6 bulan pertama harus d beri ....Bayi
makanan cair (ASI atau susu formula jika . Berapa kali sehari memberikan ASI ?
memang tidak memungkinkan minum ASI). . Apakah saat malam juga diberi ASI ?
Setelah 6 bulan – 8 bulan sudah diberikan ....Anak-anak
makanan yang agak lumat, 9 bulan mulai . Makanan dan minuman apa saja yang sudah
perkenalkan makanan padat, so waktu 1 tahun diberikan ?
sudah biasa makan yang padat. Tapi ASI . Berapa kali sehari ? (3X sehari , 2x snack)
dilanjutkan sampai 2tahun. . Berapa banyak sekali meberikan makan ? (
Kapan kita harus berikan makanan tambahan ? 1mangkok atau setengah? )
Timely : waktunya harus tepat. Misalnya . Habis gag makanan yang dikasih itu ?
saat anak sudah siap secara fisik dan . siapa yang memberikan makan ?
psikologis sudah mampu (6bulan yang Bandingkan. Apakah makanan yang diberikan
udah bisa angkat kepala dan buka mulut sudah sesuai dengan guideline?
kalau di kasih makan pake sendok) List masalah-masalah yang dialami.
Adequate : cukup energi, protein dan Beri saran pada ibu bagaimana mengatasi
miceronurient yang diperlukan bayi. masalah dan bagaimana cara memberi makan
Safe : tidak terkontaminasi bakteri. yang baik untuk si anak.

Lecture: The Body Structure of Childhood Growth


Dra. Neni Tri Lusiana, M. Kes, Ph. D - Oleh: Eryna Desita, Editor: Thoriq

1. GROWTH in CHILDREN jaringan tubuh sehingga manusia dapat


Pertumbuhan adalah aktivitas biologis yang bertambah tinggi dan berat badannya.
meliputi : Pertumbuhan dipengaruhi beberapa faktor
 makin banyaknya jumlah sel (hyperplasia) yaitu herediter, nutrisi, penyakit (apabila ada
 makin besarnya ukuran sel (hypertrophy) gangguan nutrisi atau sering kena penyakit
 peningkatan substansi interseluler maka pertumbuhan badan maksimal tidak
(accretion). akan tercapai) , strata sosial ekonomi,
olahraga, jumlah anggota keluarga, musim (di
Dengan kata lain, pertumbuhan menyebabkan negara 4 musim, pertumbuhan paling cepat di
pertambahan ukuran, perubahan massa

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 12


musim dingin soalnya manusia cenderung
banyak makan untuk mempertahankan panas
tubuh), iklim, ras, dan tren sekuler. Tren
sekuler disini maksudnya pertumbuhan anak
mengikuti fenomena pada zamannya,
misalnya menarche remaja putri jaman dulu
sekitar usia 13 tahun, sementara anak
sekarang 10-11 tahun udah pada menarche,
bahkan di negara maju bisa 9 tahun.
Sejak seorang manusia lahir ke dunia sampai
early adulthood, tinggi badan dan berat
badannya mengikuti pola pertumbuhan 4 fase:
Gambar di atas menunjukkan proporsi
Tumbuh cepat selama infancy dan early
pertumbuhan sejak lahir sampai dewasa. Saat
childhood
bayi, proporsi kepala adalah ¼ panjang total
Tumbuh selama middle childhood, tapi ga
badan, sedangkan dewasa hanya 1/8 panjang
secepat yang infant-early childhood
badan. Oya, yang disebut badan adalah mulai
Tumbuh pesat lagi selama adolescent
dari vertex (puncak kepala) sampai plantar
spurt
(telapak kaki). Sedangkan tubuh (truncus)
Peningkatan yang lambat sampai tinggi
mulai dari titik suprasternalis sampai
badan dewasa tercapai (berat badan
symphisis pubis (titik symphision).
biasanya terus naik sampai dewasa)

Ada sedikit perbedaan pertumbuhan antara laki. Akibatnya, anak lelaki lebih tinggi dan
anak laki-laki dan perempuan. Pada umumnya lebih berat daripada anak perempuan karena
laki-laki sedikit lebih tinggi dan lebih berat mereka tumbuh “lebih lama”. Adolescent
daripada perempuan. Namun pada saat growth spurt adalah masa kritis pertumbuhan
tertentu (masa adolescent growth spurt / manusia. Di sini nutrisi, aktivitas harus
AGS), anak perempuan lebih tinggi dan berat maksimal dan kalo bisa jangan sering sakit
daripada laki-laki. apalagi stress supaya anak dapat tumbuh
optimal.
Nah inilah yang disebut masa keunggulan
perempuan. Seperti yang ditunjukin grafik,
adolescent growth spurt pada perempuan 2. GROWTH PATTERNS in OTHER BODY
mulainya kan sekitar usia 10-11 tahun, lebih DIMENSIONS
cepet 2 tahun daripada laki-laki yg baru mulai Sebagian besar dimensi badan manusia mengikuti
spurtnya di usia 13-14. Atau dengan kata lain, pola tumbuh yang sama dengan polanya tinggi
2 tahun setelah perempuan menarche barulah badan dan berat badan, yaitu :
si laki-laki mengalami pubertas. Setelah inisiasi  Tinggi duduk (sitting height). Fungsinya
AGS, pertumbuhan akan mengalami akselerasi untuk mengukur panjang truncus). Tinggi
sampe mencapai puncaknya, lalu melambat duduk diukur dari vertex sampai
sampai pertumbuhan itu selesai. Berhubung permukaan tempat duduk yang datar dan
anak perempuan mulai AGSnya duluan, keras, dengan posisi objek duduk tegak.
selesainya pun lebih awal daripada anak laki-

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 13


 Panjang tungkai (leg length). Pengukuran (trapezoidal trunk) karena biacromial yang
ini menonjol pada masa remaja. lebar.
 Lebar biacromial dan lebar bicristal,  Lingkar lengan atas, lingkar betis.
disebut index dimorfisme seksual. Cara Baik tinggi duduk, panjang tungkai, lebar
ngitungnya, lebar bicristal dibagi lebar biacromial, lingkar lengan atas, lingkar
biacromial dikali 100. Nilai index ini pada betis anak laki dan perempuan saat lahir
perempuan lebih besar (rectangular kurang lebih sama, terus sama sampai
trunk) karena bicristalnya lebih besar kemudian pada usia remaja, ukuran pada
daripada biacromial, sedangkan nilai index anak laki-laki menjadi lebih besar (liat
pada laki-laki cenderung lebih kecil grafik).

Perubahan proporsi tubuh  Lebar rangka (lebar bicristal dan biacromial)


Pertumbuhan allometri  hubungan sistematis  Lingkar anggota gerak (lingkar lengan atas
antara dimensi-dimensi tubuh. Contoh pengukuran dan lingkar betis)
struktur : rasio tinggi duduk/tinggi badan, rasio  Ketebalan kulit (lipatan kulit triceps,
bicristal/biacromialis. subscapula, suprailliaca, dan betis)  ngukur
persentase lemak subkutan.
3. ANTHROPOMETRI  Lingkar kepala.
Pertumbuhan somatic diukur dengan metode
anthropometri. Anthropos berarti manusia, -metri Pengukuran cranial berfungsi mengetahui
berarti ukuran. Jadi, anthropometri adalah kapasitas cranial / volume otak manusia, yaitu
sekumpulan teknik untuk mengukur bagian tubuh 1300 cc.
manusia dengan menggunakan titik-titik anatomis Dalam pengukuran anthropometri, ada beberapa
yang ada. hal yang harus diperhatikan:
Pengukuran yang umum digunakan untuk
mempelajari pertumbuhan:  Semua instrument diverifikasi, sebelum
dipakai ngukur harus dipastiin jarumnya
 Ukuran badan secara keseluruhan menunjuk angka 0
(stature/tinggi badan dan berat badan)  Memakai pakaian seminimal mungkin saat
 Komponen stature (tinggi duduk) diukur tinggi dan berat badannya

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 14


 Basic point. Kita harus tahu letak titik-titik pertumbuhan anak dan remaja). Somatotype
anatomis yang akan diukur. dipengaruhi usia, jenis kelamin, nutrisi, olahraga,
 Pengukuran pada sisi kiri dan lingkungan.
 Pemakaian sliding/spreading caliper yang Somatotipe terdiri dari 3 komponen:
benar
 Posisi subjek a. Komponen I (endomorfi), meliputi ukuran
 Series of subject : weekly up to 6 weeks, lipatan kulit triceps, subscapula, dan
monthly (6 weeks - 1 yr), every 3 or 6 months suprailiaca.
(1-3 yrs), and annually (3 - adult) b. Komponen II (mesomorfi), meliputi ukuran
 Unit yang sama dalam pengukuran tinggi badan, besar tulang (diameter
epicondylar humerus dan femur), lingkar
Titik-titik penanda dalam pengukuran lengan atas, lingkar betis.
anthropometri dapat diliat di gambar, c. Komponen III (ektomorfi), meliputi ukuran
berhubung kecil-kecil tulisannya, jadi ak tulis tinggi badan dan berat badan.
ulang ya…
Penamaan sesuai jaringan embrional, yaitu
endoderm, mesoderm, dan ectoderm. Endoderm
 Endomorfi berhubungan dengan perlemakan
dalam tubuh. Mesoderm  mesomorfi 
berhubungan dengan musculoskeletal. Ektoderm
 ektomorfi  berhubungan dengan
pertumbuhan linear (atau gampangnya perkulitan
kali ya). Jadi, misalnya seseorang dominan
endomorfinya maka ia terlihat gemuk, dominan
ektomorfinya maka tampak kurus.
Dalam satu tubuh ada 3 komponen, hanya
porsinya yang beda-beda. Setelah dihitung, akan
diperoleh 3 skor yang selalu disusun dari kiri ke
kanan secara berurutan endo-meso-ekto.
Selanjutnya penamaan somatotype menyesuaikan
3 skor tadi:

a. Bila ada skor 7 dan 1, disebut extreme sesuai


yang nilainya 7 tadi. Misalnya 7-1-1 = extreme
endomorph (inget yang paling depan endo),
1-7-1 = extreme mesomorph, 1-1-7 = extreme
Panjang lengan diukur dari acromion sampai ectomorph.
stylion. Panjang lengan atas diukur dari acromion b. Ada 2 nilai dominan, dimana selisih mereka
sampai radiale. Panjang lengan total diukur dari ga sampe 0,5 , maka namanya disebutin 2
acromion sampai dactylion. Panjang tangan diukur nilai dominan tersebut, misal:
dari stylion sampai dactylion. Panjang tungkai  6 - 6,2 - 3 = endomorph mesomorph.
diukur dari trochanterion sampai maleolus  5,0 – 2,2 – 5,4 = endomorph ectomorph.
lateralis. Panjang tungkai total dari trochanterion c. Ada 2 nilai dominan, dimana selisih mereka
sampai plantar. Panjang tungkai atas dari lebih dari 0,5, maka sebutin dulu yang lebih
trochanterion sampai tibiale. kecil, ditambah akhiran –ic, baru sebutin yang
Aplikasi cara pengukuran untuk anak-anak, paling besar. Contoh:
misalnya buat nentuin status nutrisi, yang paling 4,1 - 5,4 – 2,3 = endomorphic mesomorph.
sederhana adalah tinggi badan dan berat badan. Kita liat bahwa ada 2 nilai dominan, yaitu 4,1
Heath-Carter Anthropometric somatotype dan 5,4. Selisih mereka 1,3 alias lebih besar
memakai sepuluh pengukuran yaitu tinggi badan, dari 0,5. Namainnya, sebutin yang 4,1 dulu
berat badan, diameter epicondylar humerus dan plus akhiran –ic jadi endomorphic, trus yang
femur, lingkar lengan atas, lingkar betis, lipatan 5,4 mesomorph.
kulit triceps, subscapular, suprailiaca, betis. Atau pakai cara kedua. Sebutin yang
nilainya lebih kecil dulu-depannya aja-baru
4. SOMATOTYPE sebutin lengkap yang nilainya terbesar.
Somatotipe (tipe-tipe badan) adalah teknik yang Contoh lagi:
efektif untuk menggambarkan bentuk tubuh dan 4,1 – 5,4 – 2,3 = endo-mesomorph.
komposisinya dan dapat membantu kita
memahami variability tubuh manusia (terutama

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 15


d. Ada satu komponen dominan, sementara 2 e. Disebut ideal/center jika angka berkisar 3
lainnya rata-rata air, misal 6 -2 -2 = balance sampai 4, misal 3-4-3, 4-3-3. (ada ga ya 4-4-3?
endomorph, 2-5-2 = balance mesomorph. Maen bola kaleee).

Lecture: IMCI
Prof. dr. Sri Suparyati Soenarto, Sp.A(K), Ph.D//dr. Ida Safitri L., Sp.A (K) - Oleh: Mega S., Editor: Thoriq

Intro – kematian balita


Setiap tahun, hampir 10 juta balita di dunia
meninggal dan lebih dari setengahnya dikarenakan
oleh penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa
dicegah dan diobati, seperti : pneumonia, diarrhea,
malaria, campak, dan malnutrisi. Penyumbang
terbesar angka kematian balita ini adalah negara-
negara di afrika dan asia tenggara. Berikut ini
penyebab kematian balita di negara berkembang
pada tahun 2002 :

Nah, kalo diagram yang kedua itu menunjukkan


kontribusi undernutrition pada kematian balita
dengan penyakit seperti diarrhea dsb.
Maksudnya?contoh, yang pertama/diarrhea :
proporsi kematian balita akibat diare yang
dibarengi dengan undernutrition adalah sebesar
70% dari seluruh kematian balita akibat
diare…..kesimpulannya? malnutrisi berkontribusi
rata-rata hampir 50% pada kematian balita..

Berikut ini adalah trend kematian balita antara tahun 1960-1997…kenapa yang neonatus gak turun-turun??
lebih susah nurunin angka kematian neonatus karena hal ini sangat berkaitan erat dengan kondisi maternal,
jadi untuk prevensinya tidak bisa hanya melibatkan pediatrician aja….
250

200

150
100 Under 5 mortality
50 Infant mortality

0 Neonatal mortality
1960 1983 1992 1995

How to improve global child health?? - Mencegah trauma


- Memperbaiki manajemen kasus anak sakit - Mencegah penyakit lain
- Memperbaiki gizi - Memperbaiki dukungan psikososial dan
- Memberikan imunisasi stimulasi

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 16


Kebanyakan balita datang ke pelayanan kesehatan pasien datang dengan keluhan, yang
tidak hanya dengan satu gejala saja (kebanyakan 3 diexplore ya cuma keluhan utamanya itu,
atau 2 gejala). tidak mengexplore keluhan lain ataupun
riwayat medis dan status gizi dsb.
Bagaimana dengan kematian balita di Indonesia?? - Kualitas komunikasi yang buruk antara
Sebab kematian balita di indonesia (ini penyebab petugas kesehatan dan ibu/ orang tua
terbanyak nomer 1 dan 2 aja ya teman-teman….) : - Penggunaan obat yang tidak rasional
- Usia 0-6 hari : gangguan pernapasan, ini bisa terjadi akibat eksplorasi yang
prematuritas kurang dan tidak terintegrasi/menyeluruh,
- Usia 7-28 hari : sepsis, kelainan kongenital, sehingga bisa saja dokter memberikan
pneumonia obat untuk tiap gejala sehingga si anak
- Usia 1-11 bulan : diare, pneumonia tadi harus menelan banyak sekali macam
- Usia 1-4 tahun : diare, pneumonia obat, padahal mungkin saja dari beberapa
gejala/keluhan obatnya sama, jadi cukup
Kematian balita di indonesia paling banyak terjadi satu macam. Selain itu, penggunaan obat
di daerah yang miskin, pedesaan, dan masyarakat yang tidak rasional juga bisa karena
dengan tingkat pendidikan yang rendah (biasanya dokternya tergiur sama iming-iming
terkait sama kultur setempat juga, yang bersifat perusahaan farmasi…..
kurang mendukung upaya kesehatan)….contoh dari 2. Masalah sistem kesehatan
dr.Ida kemaren: di suatu daerah terpencil di aceh, - Lokasi dan tanggung jawab pelayanan
bayi yang baru lahir setelah pusernya kesehatan (sentralisasi)
dipotong,malah dikasih abu..padahal hal ini kan - Ketersediaan obat dan vaksin yang
bisa berpotensi infeksi. Contoh yang lain adalah, diperlukan
bayi yang baru lahir sama sekali gak boleh dibawa sama aja kan kalo ada dokter, pinter,
keluar rumah sebelum usia tertentu, padahal masyarakatnya sadar kesehatan tapi
sebenernya dia kan butuh datang ke pelayanan ternyata gak ada obatnya...tetep aja sakit
kesehatan untuk imunisasi dsb. - supervisi/ pembagian kerja/
pengorganisasian pekerjaan
Paradoks sekali….dengan 60.000 orang dokter 3. Praktik di dalam keluarga dan komunitas
umum di Indonesia ini, 40% dari 9000 puskesmas - Keterlambatan datang ke tempat
tidak memiliki seorang dokterpun. Para dokter pelayanan kesehatan
cenderung menumpuk di kota-kota besar dan tidak - kapan anak harus kembali?
mau ditempatan di daerah yang terpencil, kenapa? - Mencari bantuan pada penyedia layanan
kesehatan yang dengan kualifikasi yang
Mungkin hal ini berkaitan dengan sistem di negeri tidak memadai
ini (pasti ada sesuatu yang kurang bener apa - Kekurang patuhan pada nasehat dan
gimana) yang menyebabkan para dokter gamau pengobatan petugas kesehatan
bertugas di daerah terpencil. Sekarang aja
mahasiswa ogah kena matahari, apalagi besok
harus menyusuri hutan buat mengunjungi rumah
warga?

Atau bisa juga berkaitan dengan kondisi


sosiokultural masyarakat daerah terpencil
tersebut, yang ketika sakit lebih cenderung
mencari pertolongan pada penyedia layanan
kesehatan dengan kualifikasi yg sama sekali tidak
memadai, kayak pergi ke dukun dsb… kenapa mrk
ksana? Ya sebenarnya mereka tahu kalo penyedia
kesehatan itu lebih kompeten, namun dgn stigma
ke dokter itu mahal, obat itu mahal, jadilah ke
dukun dsb.. money really matters dude.

Berikut ini adalah beberapa masalah yang


mempengaruhi kualitas kesehatan :
1. Keterampilan petugas kesehatan
- Pemeriksaan dan konseling yang tidak
lengkap Jadi intinya, pelayanan yang baik adalah
pelayanan yang terintegrasi, syaratnya: adanya

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 17


petugas yang terampil dan berpengetahuan, Nah, buat yang agak rincinya, langkah IMCI adalah
didukung dengan sistem kesehatan yang baik sebagai berikut (tapi, buat yang beneran rincinya
sehingga dapat dilakukan penilaian klinis dan tolong lihat slide masing-masing ya..maaf bgt ga
pengobatan dengan tepat. bisa ditulis di sini semua- ini merupakan langkah
Untuk menjawab permasalahan dan tantangan penilaian, klasifikasi, dan tindakan untuk anak
terkait tingginya angka kesakitan dan kematian sakit umur 2bulan-5 tahun, buat yang kurang dari
balita di negara berkembang, Pada 1995, WHO dan 2 bulan beda lagi..dibahasnya di IMYII(blok lalu
UNICEF meluncurkan suatu strategi pendekatan tuuh..)-):
terhadap masalah ini, yang dikenal sebagai 1. Tanyakan dan periksa tanda bahaya umum,
Integrated Management of Childhood Ilness (IMCI) seperti :
atau di Indonesia dikenal dengan Manajemen - Tanya apakah anak bisa minum/menyusu,
Terpadu Balita Sakit (MTBS). Di Indonesia apakah selalu muntah, apakah anak
penerapan IMCI dilakukan sejak taun 1997 dan menderita kejang
sampai sekarang masih berjalan .Lalu apa itu - Periksa apakah anak tampak letargis atau
MTBS? Yuuk mulai dibahas… tidak sadar
2. Tanyakan keluhan utama
Definisi : MTBS adalah suatu pendekatan/ strategi - Apakah anak batuk atau susah bernapas
yang komprehensif dalam penanganan balita sakit untuk tau resiko pneumonia
dengan memperhatikan beberapa aspek meliputi kalo ternyata anak memang batuk n
gizi, imunisasi, dan faktor kesehatan lainnya. Jadi, sesak napas, tanyakan udah berapa lama,
MTBS itu bukanlah suatu cara untuk men- lalu lakukan pemeriksaan
treatment, tapi adalah suatu pendekatan yang berdasarkan gejala n hasil pemeriksaan,
outcome nya bukan berupa diagnosis, tetapi klasifikasikan jadi : pneumonia berat
berupa klasifikasi... dalam MTBS, ketika seorang (rujuk segera ke dokter puskesmas,
anak datang dengan satu keluhan saja, misalnya, puskesmas dengan perawatan, atau
maka yang perlu ditanyakan bukan hanya masalah rumah sakit); pneumonia (kasih antibiotic,
sakitnya itu saja, tetapi harus ditanyakan semua pelega tenggorokan dst.) atau hanya
unsur meliputi gizi, riwayat imunisasi, mungkin batuk tetapi bukan pneumonia (kasih
riwayat persalinan dsb. pelega tenggorokan aja)
- Apakah anak menderita diare
MTBS diciptakan untuk membantu pelayanan kalo ya, Tanya: udah berapa lama dan
kesehatan primer di daerah dengan infrastruktur apakah ada darah dalam tinja
yang minim atau gak ada ada dokter, sehingga kemudian lakukan pemeriksaan untuk
diharapkan tenaga kesehatan seperti bidan dan mengetahui apakah dehidrasi atau tidak
perawat mampu menangani balita sakit. Lalu, klasifikasikan lalu lakukan tindakan
bagaimana dengan dokter umum??bagi seorang sesuai klasifikasi
dokter umum, MTBS sangatlah penting untuk - Apakah anak demam
dikuasai (apalagi misalnya kalo tugas di daerah informasi mengenai demam bisa
terpencil, yang buat bikin diagnosis aja susah didapat dari anamnesis, teraba panas,
karena minim fasilitas untuk pemeriksaan atau pengukuran suhu lebih dari 37 C
penunjang dsb.)…akan tetapi, kemampuan kita gak untuk tau resiko malaria, lihat apakah
boleh cuma sampai di MTBS aja, kita harus sampai dia berasal dari daerah endemic malaria
pada gold standard pediatric, yaitu : untuk tau resiko campak : lihat apakah
ada ruam
Diawali dengan pemeriksaan lengkap semua sistem untuk tau resiko DBD : Tanya apakah
dan gejala  working diagnosis  pemeriksaan demam sampai 2-7 hari, kalo ya, Tanya
lab.  differential diagnosis  final diagnosis  lebih lanjut karakteristik demamnya, apa
strategi pengobatan  prosedur pengobatan  ada bintik-bintik dst. , terus periksa
nasehat dan tindak lanjut klasifikasikan, lakukan tindakan sesuai
klasifikasi
Coba bandingin sama pendekatan MTBS ini yaaa…. - Apakah anak mempunyai masalah telinga
kalo ya, tanyakan apakah telinganya
Penilaian pada tanda bahaya umum, gejala utama, sakit, ada cairan keluar dari telinga atau
status gizi, imunisasi dsb.  klasifikasi berdasarkan tidak, lalu lakukan pemeriksaan
penilaian : apakah pasien perlu dirujuk, dikasi obat, klasifikasi dan tindakan : mastoiditis
atau rawat jalan aja menentukan tindakan (kasih dosis pertama antibiotic,
pengobatan  konseling dan follow up paracetamol,rujuk); infeksi telinga akut
atau kronis; atau gak ada infeksi telinga

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 18


3. Memeriksa status gizi  Memperbaiki sistem kesehatan agar
lihat : apakah anak sangat kurus, apa ada penanganan penyakit-2 pada balita lebih
embengkakan di punggung kaki efektif
tentuka berat badan sesuai dengan  Memperbaiki praktek keluarga &
tinggi/panjang badan masyarakat dalam perawatan di rumah
klasifikasikan apakah : sangat kurus atau dan pola pencarian pertolongan
edema, kurus, normal
tindakan berdasarkan klasifikasi Keuntungan MTBS bagi program terkait :
4. Memeriksa anemia
lihat tanda kepucatan pada telapak tangan
klasifikasikan apakah : anemia berat,
anemia, tidak anemia
tindakan : anemia berat :rujuk; anemia : beri
zat besi, obat cacing, kalo dari daerah endemis
malaria kasih antimalaria oral, suruh baling 4
minggu kemudian
5. Memeriksa status imunisasi dan pemberian
vitamin A
6. Menilai masalah atau keluhan lain

Jadi, pada intinya, IMCI/MTBS menterpadukan Sejarah MTBS di Indonesia :


semua hal yang meliputi : - Diadaptasi 1997 kerjasama antara
- Perbaikan sistem kesehatan Depkes-WHO-Unicef & IDAI (Ikatan Dokter
- Perbaikan manajemen kasus Anak Indonesia)
- Praktik kesehatan oleh keluarga dan - Maret 2007 – Juni 2008  Modul MTBS
masyarakat Revisi 2008 kerjasama Depkes RI – IDAI,
- Hak anak HSP-USAID, WHO, Unicef, Save the
Children dll., sesuai dengan:
IMCI terbukti dapat : Kebijakan terbaru program
Menurunkan angka kematian balita terkait MTBS
Memperbaiki status gizi - Protokol UKK IDAI
Meningkatkan pemanfaatan pelayanan - Rekomendasi WHO dalam
kesehatan Technical up date of
Memperbaiki kinerja petugas kesehatan the guidelines on Integrated
Memperbaiki kualitas pelayanan dengan Management of
biaya yang lebih murah Childhood Illness (IMCI),
evidence and
Tiga komponen strategis IMCI: recomendation for further
 Meningkatkan keterampilan petugas adaptation
kesehatan dalam tatalaksana kasus

Lecture: Children with Special Needs


dr. Yudha, Sp.A - oleh: Keket, Editor: Thoriq

*berdoa sebelum belajar, berdoa mulai. * *matiin TV, Dulu, waktu Keket masih SD, Keket sempat sekelas
log out fb, twitter, 9gag, tumblr, dan segala kesenangan sama anak perempuan (sebut saja Bunga).
duniawi lainnya* *baca slide & buka hsc :D* Sebenernya, Bunga ini senior Keket 2 tahun, tapi
**cerita dimulai, skip ke bawah kalo pengen langsung
dia nggak naik kelas 2 kali, jadinya ya seangkatan
ke materi :p -editor
deh sama Keket dan teman-teman SD dulu.
Menurut gossip yang beredar di kalangan oma,
Sebelum ngebahas tentang children with special
mama, dan babysitter yang dulu rajin banget
needs, ini Keket kasih skenario ya. Skenario ini
nungguin cucu/anak/momongannya di SD, waktu
beneran based on true story, nggak dibuat-buat,
masih TK (nggak tau pasti sih, TK-nya beda sama TK
nggak ditambah, nggak diapain juga ya emang
Keket) si Bunga ini memang tampak berbeda sama
begini adanya. Pengalaman pribadi sih, tapi ada
temen-temennya, terutama dalam hal kemampuan
baiknya juga Keket share sama kalian 
belajar. Bunga ini, lamaaaa banget nangkep suatu
instruksi (e.g. susun baloknya dari merah paling

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 19


bawah, biru di tengah, dan hijau paling atas). Kata **cerita selesai
guru dan kepala TK Bunga, anak ini perlu
pendidikan khusus yang memasukkan Bunga ke Nah, dari scenario diatas, bisa disimpulkan bahwa
lingkungan yang setara sama dia, tapi orangtua Bunga merupakan salah satu dari sekian banyak
Bunga maksain dia buat sekolah di sekolah umum anak berkebutuhan khusus (children with special
which is… you know, lebih cepet belajarnya. Jelas needs - CSN). Anak berkebutuhan khusus / CSN
lah dia jadi ketinggalan di SD Keket, sampe nggak adalah anak-anak (i.e. manusia berusia 0-18
naik kelas 2x gitu. Contoh ketertinggalan si Bunga tahun) dengan karakteristik khusus yang berbeda
nih, misalnya temen-temen yang lain udah pada dengan anak seusianya, tanpa harus disertai
mahir menyusun kata jadi kalimat, ngebedain ketidakmampuan mental, fisik, maupun
binatang ini dan itu, memahami arti kalimat, dll eh emosional. Karena memiliki karakteristik yang
si Bunga ini ternyata nggak bisa kaya temen-temen tidak sama dengan anak seusianya (bisa lebih atau
seusianya. Emang sih, waktu Keket kelas 2, sempat kurang), mengalami kecacatan/penyakit kronis,
aku kepoin PR menyusun kalimat bahasa Indonesia atau gangguan perkembangan yang signifikan,
yg dikerjain Bunga *yeh keponya udah dari kecil seperti Bunga dalam scenario diatas. CSN ini
ternyata -_-“* dan I felt like gosh this kid is damn biasanya mengalami hambatan untuk melakukan
weird. Masa dia menyusun kalimat macam ini aktivitas secara layak. Anak-anak seperti ini
“Kakek membuat balon dengan jerapah kembali memerlukan pendidikan dan pelayanan yang
dan membawa bola” (aku nggak ngerti apa maksud disesuaikan dengan potensi dan kemampuannya,
kalimatnya, sampe sekarang pun aku masih nggak jadi nggak bisa asal dikasih obat atau dimasukin
ngerti). pusat rehab buat dijadiin seperti orang normal.

Nah, kata oma/mama/babysitter itu lagi, learning Ada beberapa faktor resiko yg dimiliki seorang
difficulty yg dialami si Bunga ini terlambat dideteksi anak untuk mengalami suatu hal that results in
dan orangtuanya juga nggak langsung menerima penyimpangan karakteristiknya dari standar/anak
kenyataan kalo anaknya memiliki kebutuhan normal, antara lain :
khusus, begitu. Makanya, dia dimasukin ke sekolah
umum dan dipaksa buat ngejar grade yg nggak a. Faktor genetic
sesuai sama kemampuan dia. b. Faktor lingkungan intrauterine = kondisi
uterus dan kesehatan ibu selama kehamilan,
Pernah suatu hari pas lagi mendung gelap dan status pertumbuhan & perkembangan janin
hampir hujan, kelas Keket (*kelas 2A, yay :D*) lagi selama dalam kandungan
berenang. Si Bunga ini nggak bisa berenang c. Faktor lingkungan extrauterine = tempat
ceritanya, tapi kasian buanget dia di-bully sama tinggal, pola asuh (otoriter, permisif,
beberapa anak di kelas (cuma beberapa, Keket partisipatif, demokratis), pola makan
nggak ikutan tapi malah berenang sendiri kaya ikan d. Rekayasa lingkungan & genetika
teri *angelsmile* *tabok*). Mereka memaksa
Bunga buat bikin satu cerita lucu, pendek aja, dan Di Indonesia, anak-anak normal dilindungi oleh
kalo nggak bisa bikin kita sekolam ngakak maka si peraturan perundangan, yaitu UU no. 23 tahun
Bunga bakal diceburin ke kolam yg dalamnya 2002 tentang Perlindungan Anak. Berikut
sekitar 1.5 meter. Bunga udah geleng-geleng nggak kutipannya: [anak cacat adalah anak yang
mau bikin cerita, tapi kitanya sorak-sorak maksain mengalami hambatan fisiki dan atau mental
terus. Nah, ujung-ujungnya dia diceburin, sehingga mengganggu pertumbuhan dan
ngakaklah kita sekolam gara-gara Bunga hampir perkembangan secara wajar, sehingga
tenggelam (yang ini Keket ikut ngakak *udah ngaku memerlukan pemenuhan kebutuhan,
nih*) sampe bikin heboh orang-orang lain, dan pengembangan, dan penanganan khusus sesuai
ujung-ujungnya kita dihukum sama wali kelas ._. kondisi dan derajat kecacatannya] Dalam
*ini beneran* Tahun berikutnya, Keket pindah peraturan perundangan ini disebutkan bahwa yang
sekolah dan nggak ketemu Bunga lagi selama 3 tergolong dalam populasi anak adalah individu
taun. Pas Keket balik ke SD yg sama di kelas 6, eh yang berusia kurang dari 18 tahun *yesss Keket
taunya Bunga juga udah kelas 6 aja. Dia naik kelas sudah bukan anak-anak :D*. Anak-anak memiliki
dengan rapor khusus ceritanya  Aku nggak tau harkat dan martabat yang diberikan oleh Tuhan
juga sih dia ikut ujian kelulusan SD model gimana, YME dan harus dijunjung tinggi oleh sesama
yang jelas waktu pembagian sertifikat kelulusan SD manusia. Mereka juga memperoleh jaminan akan
dia nggak kelihatan ikutan antre buat ambil hak-hak dan partisipasi yang optimal dalam
sertifikat di kelasnya. masyarakat. Ada beberapa hak anak, antara lain
hak hidup (memperoleh nama, tempat tinggal
Udah ah ceritanya, kasihaan sama Bunga ini kalo yang aman, dan pelayanan kesehatan) dan hak
dipikir ya :s tumbuh kembang (bermain, rekreasi,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 20


mengembangkan bakat, dan memperoleh standar Menurut gangguan perkembangan =
hidup yang layak). Anak dengan kebutuhan khusus, ADHD, autism, psychotic disorder
yang kadang sama orang-orang disebut anak cacat
(disabled), ternyata juga memiliki hak-hak yang Kabar nya soal ujian ada yg dari klasifikasi
sama (UU no. 4 tahun 1997 – setiap penyandang disabilitas fisik dan mental (alias tipe Pendidikan
cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama Luar Biasa (PLB) nya), jadi tolong dibaca ya :p
dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan).
Oya, disabilitas fisik dan mental itu ada pembagian
Nah, ngomong-ngomong tentang disability nih, sistematisnya lho  yang kalo di slide itu dikasih
kita mesti tau definisinya. Disability adalah suatu urutan A, B, C, dan seterusnya. Kemarin udah lihat
kelainan fisik/mental yang menyebabkan sekilas kan ya, ini Keket ulang lagi deh dikit-dikit 
gangguan/hambatan aktivitas suatu individu.
Pada anak, disabilitas umumnya menyebabkan A : tunanetra
gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Ada B : tunarungu
beberapa penyebab disabilitas, antara lain : C : tunagrahita (e.g. down syndrome)
D : tunadaksa (ringan dan sedang) (cacat fisik)
a. Congenital = metabolic disease pada ibu E : tunalaras (perilaku menyimpang)
hamil, kelainan kromosom si bayi, etc F : tunawicara
b. Acquired = birth trauma, infeksi bakteri dan G : tunaganda (cacat > 1)
virus, penyakit pada neonatus, malnutrisi, etc H : anak dengan HIV/AIDS

Berdasarkan jenisnya, disabilitas dapat I : anak dengan potensi kecerdasan istimewa (IQ
diklasifikasikan jadi 2 yaitu disabilitas fisik dan >125)
disabilitas intelektual. Disabilitas fisik berkaitan J : anak dengan multiple intelligences
dengan kelainan pada tulang, otot, sendi, senses, K : anak dengan kesulitan belajar (ADHD, dyslexia,
dan system saraf, sedangkan disabilitas mental dysgraphia, dyscalculia, dyspraxia)
berkaitan dengan gangguan intelektual dan/atau L : anak lambat belajar (IQ 70-90)
ketidakmampuan adaptasi yang terjadi selama M : anak dengan autism
masa perkembangan. Berikut ini contoh dari N : anak korban penyalahgunaan narkoba
masing-masing tipe disabilitas : O : anak indigo (???)
a. Disabilitas fisik
Disabilitas tubuh = cerebral palsy, polio, Nah, kalo di slide tahun lalu (yang dari dr.
meningitis, epilepsy, muscular dystrophy, Sunartini) ada tambahan sedikit mengenai
multiple sclerosis, plegias (hemi-/para- pengelompokan gangguan pada disabled people
/quadri-), amputasi berdasarkan organ/fungsi yang jadi abnormal. Ada
Disabilitas penglihatan = low vision, 8 biji, sabar ya bacanya :P
blurring, buta warna
Disabilitas rungu/wicara = bisu aja, tuli a. Gangguan penglihatan (visual impairment)
aja, atau bisu+tuli Penyebab : penuaan, tumor pada mata,
b. Disabilitas mental/intelektual  possible congenital vision problems, trauma
causes : kelainan kromosom, efek teratogen, e.g. buta warna, rabun jauh, rabun dekat
perinatal conditions, familial intellectual Kriteria seseorang dikatakan mengalami
disability, prematurity (mainly pada CNS), dan visual impairment adalah visual acuity-
gangguan metabolic serta endokrin nya maksimal 20/60 serta mengalami
Menurut clinical types = down syndrome defek penglihatan sentral (central visual
(cognitive impairment to mental field) dan perifer (peripheral visual field)
retardation, sering mengalami b. Gangguan pendengaran (hearing
developmental delay ; punya tanda-tanda impairment)
khusus e.g. simian line alias single Penyebab : infeksi telinga (middle ear atau
palmar/plantar crease, epicanthal fold, inner ear), infeksi otak bayi baik
dan flat nose bridge), cretinism, intrauterine maupun extrauterine
hydrocephalus  lebih ke e.g. tinnitus (telinga berdenging), ketulian
etiologi/penyebab terjadinya retardasi ringan atau berat
DSM-IV = Kriteria seseorang dikatakan mengalami
mild/moderate/severe/profound mental hearing impairment adalah jika orang tsb
retardation  lebih ke derajat keparahan tidak mampu menerima gelombang bunyi
retardasinya yang pada umumnya bisa diterima oleh
orang lain (duh, susah banget translate-

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 21


nya. Aslinya begini dlm bahasa inggris : Anak-anak berkebutuhan khusus perlu menjalani
fully or partially unable to detect or HABILITASI, yaitu suatu upaya optimalisasi
perceive frequencies of sound which can tumbuh kembang anak sesuai dengan
typically be heard by most people) keadaannya. Habilitasi ini dapat dilakukan dengan
c. Gangguan gerak berbagai cara, seperti asah-asih-asuh, stimulasi,
Penyebab : polio, TBC otak (?), trauma, perbaikan gizi, imunisasi dan upaya pencegahan
stroke, cerebral palsy lainnya, serta pembentukan lingkungan yang
Manifestasi : keterbatasan gerak supportive terhadap tumbuh-kembang anak
sebagian / seluruh badan, kelainan berkebutuhan khusus. Bedakan habilitasi dengan
anatomis (jari kurang satu, mata REHABILITASI, yaitu suatu upaya restorasi fungsi
kelebihan satu, hidung di samping *eh, normal melalui tindakan-tindakan korektif.
becanda*)
d. Gangguan sense Kalo selama ini kita mikir bahwa anak
Olfactory disorders : e.g. anosmia (nggak berkebutuhan khusus itu harus menjalani
bisa mencium bau apapun), hyperosmia pendidikan yang terpisah dari anak-anak normal,
(sensitive thd bau), hyposmia (decreased coba diubah dulu pemikirannya. Pendidikan yang
ability to smell), phantosmia (mencium terpisah ini malah membuat kita nggak mengenal
bau-bau yang aslinya nggak ada *wiw mereka secara langsung, sehingga kita yang normal
hayooo bau menyan yaaa*) ini cenderung memandang anak-anak
Gustatory disorders : e.g. ageusia berkebutuhan khusus sebagai populasi yang
(complete loss of the sense of taste) dan selamanya dependent pada orang lain, nggak bisa
dysgeusia (masih bisa merasakan mandiri. Anak berkebutuhan khusus seharusnya
beberapa rasa tapi nggak setajam orang belajar bareng anak-anak normal lainnya. Ada
normal) beberapa benefit dari system pendidikan inklusif
e. Gangguan tingkah laku  marah atau sedih ini, antara lain :
tanpa sebab yg jelas, bicara sendiri, a. Anak-anak normal punya pengalaman
melihat/mendengar sesuatu yg tidak ada, berinteraksi dengan CSN, sehingga mereka
diam terus (kata orang awam, inilah orang- bisa belajar untuk memahami dan
orang gila :P) menyesuaikan diri dengan anak-anak
f. Gangguan kejang berkebutuhan khusus (*nggak kaya Keket pas
g. Gangguan belajar  keterlambatan dalam SD dulu, masih belum canggih dia*)
memahami dan melakukan sesuatu b. Bagi CSN-nya, kesempatan buat tumbuh di
(semacam Bunga dalam scenario ) lingkungan anak normal bisa memberikan
h. Others  cacat akibat gangguan nafas, stimulasi untuk mengembangkan potensi
kelainan jantung bawaan, kelainan bentuk serta berinteraksi secara reaktif dan proaktif,
saluran nafas sehingga mereka *diharapkan* bisa lebih
percaya diri
Pada dasarnya, ada 3 aspek utama yang harus
diperhatikan dalam menangani anak-anak
berkebutuhan khusus, yaitu pelayanan kesehatan, Pemerintah dan masyarakat harus mampu bekerja
pendidikan khusus yg inklusif, dan kesejahteraan sama untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi
sosial. Anak-anak dengan faktor risiko yang sudah tumbuh kembang semua anak, baik normal
disebut diatas harus menjalani deteksi sedini maupun dengan kebutuhan khusus. Mutu
mungkin untuk me-rule in adanya suatu disability pendidikan yang diberikan kepada anak normal
dan menentukan apakah disability yang dialaminya maupun CSN harus setara, jangan mentang-
(kalo ada) mempunyai pengaruh yang signifikan mentang ada satu anak dengan intellectual
terhadap aktivitas sehari-hari (makan, mandi, disability trus dia diperlakukan berbeda dari
berpakaian, etc). Di sini skrining dimulai dari teman-temannya yang normal.
orangtua, keluarga, masyarakat, pengasuh, dan
*idealnya sih begitu, tapi… yah begitulah -_-“*
guru; kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan
oleh dokter, baru setelah itu dilakukan penegakan
diagnosis dan perumusan treatment secara pasti
oleh dokter spesialis (dan yg setara dengannya).

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 22


Lecture: ICATT
(IMCI COMPUTERIZED ADAPTATION and TRAINING TOOL)
dr. Madarina Julia, MPH, Ph.D, Sp.A(K)
oleh: Eryna

Halo teman-teman, this river (baca: kali ini) kita akan kenalan sama makhluk yang namanya ICATT. ICATT
adalah software yang dikeluarkan WHO/UNICEF untuk mendukung pelaksanaan IMCI (Integrated Management
of Childhood Illness). ICATT dapat digunakan untuk self-learning, referensi, ajang uji diri, update berita, dan
yang pasti sarana mengajar. Pokoknya, ICATT dibuat supaya tenaga kesehatan (siapapun sih sebenernya) dapat
lebih memahami IMCI.

Kenapa ICATT dibuat? Beberapa studi mengatakan bahwa e-learning dapat mengurangi jam dan biaya
pelatihan kalo dibandingkan sama cara pelatihan standar. Materi yang diajarkan juga lebih konsisten. Kita tau
dalam pelatihan tutor/pengajar kan kualitas tutor berbeda-beda sehingga supaya konten yang diajarkan ke kita
lebih konsisten, dipakailah e-learning. Selain itu, katanya e-learning dapat mengurangi stress dan meningkatkan
pemahaman (Amiin…).

Ada 2 interface dalam ICATT. Yang pertama, open interface. Maksudnya pengguna dapat melakukan apapun,
misalnya merubah/mengadaptasi guideline dan diagram penanganan penyakit supaya sesuai dengan kondisi
setempat, update sumber referensi, dan mendesain program pelatihan. Open interface ini dilakuin oleh
semacam “pemegang kebijakan” isi ICATT (builder and manager)misalnya pada Depkes, Rumah Sakit, Fakultas
Kedokteran, WHO (yah para suhu” itu lah,hehe, suhu, emangnya kungfu shaolin). Yang kedua adalah closed
interface, nah ini pendekatan yang dilakukan oleh para konsumen ICATT semisal kita, para mahasiswa yang
kece ini, buat self-learning, dan buat para pelatih sebagai sumber materi yang bakal diajarin. Seperti namanya,
closed interface tidak memungkinkan penggunanya untuk mengutak-atik isi ICATT.

Slide selanjutnya…tentang cara mengoperasikan dan mengeksplor ICATT. Jadi setelah dapet softwarenya, kita
install dulu atau kalo ga mau laptop penuh trus jadi lemot, bisa taroh di flashdisk/DVD. Jangan lupa untuk
membuat student profile supaya kita dapat mengontrol sepak terjang kita selama memakai ICATT. Satu
software itu bisa dipake buat beberapa student profile kok. Training unit dalam ICATT disusun dalam 4 urutan:
Read (informasi teknis dan links menuju materi referensi/ bacaan tambahan)  See (ilustrasi material: gambar,
video, flash movies plus penjelasannya)  Practice (variasi latihan dengan feedback langsung dan petunjuk
praktik klinis)  Tes (pertanyaan dengan jawaban akhir yang tersedia dari fasilitator). Sekedar curcol: tampilan
ICATT itu lucu lhoo, merah kuning hijau biru gitu, cerah hehehe smoga jadi semangat baca materi IMCInya. B)

Sejujurnya, BAGIAN TERPENTING lecture ini adalah : segera dapet software ICATT  install di komputer anda
 pelajari materinya. Berhubung yang keluar di Ujian Blok bukanlah preambule yang saya tulis di atas,
melainkan materi-materi IMCI yang ada dalam ICATT misalnya kriteria napas cepat sesuai usia anak, dll. Sekian.
Selamat belajar! :D

Tutorial: My Sweet Girl


Oleh Ms X
Sumber: www.depkes.go.id, pediatric nelson, national institute on development delay (www.nidd.org), www.who.int
Bismillahirrahmanirrahiim…

Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Kognitif: pada usia ini anak seharusnya sudah
0-2 bulan dapat melakukan hal-hal, seperti:
Pembentukan Fisik: pada usia ini berat badan Membedakan bentuk, warna, dan
berkurang 10% dar berat lahir pada minggu konsonan
pertama hal ini dikarenakan ekskresi dari Mengatur ekspresi wajah
cairan ekstravaskular dan intake nutrisi yang Menatap benda sampai objek hilang
terbatas. Nutrisi dari colustrum diganti Emosional: pada usia ini emosi yang dapat
dengan ASI yang tinggi lemak. Bayi akan ditunjukkan anak adalah
mendapatkan kembali berat lahirnya lebih Tersenyum
dari 2 minggu umur dan tumbuh 30 g/hari Berceloteh
selama sebulan Lebih sensitive dan menunjukkannya
dengan tangisan.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 23


2-6 bulan Kognitif: pada usia ini yang bisa dilakukan
Pembentukan Fisik: pada usia ini growth rate bayi adalah:
melambat menjadi 20 gram/hari selama 3-4 Berjalan sendiri tanpa bantuan
bulan pada usia 4 bulan berat badan akan Berlari
menjadi double. Siklus tidur bayi akan teratus Membangun 6 balok kubus
Kognitif: pada usia ini yang daoat dilakukan Berbicara 4-6 kata kemudian meningkat
bayi adalah: menjadi 10-15 kata
Berusaha untuk duduk Mengatakan kalimat yang terdiri dari 2
Menyanyi tanpa arti kata
Menatap tangan Meraih mainan dengan menggunakan
Tertarik untuk mengeksplorasi benda
tubuhnya, seperti menyentuh telinga, Emosional: pada usia ini anak akan
hidung, dll. mengatakan apa yang dia rasakan atau
Meraih benda menunjukkan perasaan marah, ragu, sedih,
Memindahkan benda dari tangan ke ataupun gembira.
tangan
Berceloteh Nutrisi bayi
Emosional Pada usia 0-6 bulan asupan nutrisi bayi hanya dari
Pada usia ini anak akan lebih banyak ASI untuk menjalankan ASI eksklusif karena system
menunjukkan ekspresi wajah, misalnya jijik, pencernaan bayi belum matur dan belum dapat
marah, terkejut, takut, senang, tertarik. Anak mencerna makanan selain ASI.
pada usia ini sudah mulai berceloteh, dia akan
memancarkan emosinya kepada orang yang 6-12 bulan, makanan pendamping ASi mulai
dia percayai. (kayak ngadu gitu loo, tapi diberikan. Polanya adalah setiap dua jam sekali. 2
nunjukinnya pake ekspresi wajah) jam pertama diberi ASI, kemudian dua jam
6-12 bulan selanjutnya adalah makanan pendamping yang
Pembentukan Fisik: berat badan akan biasanya disebut nasi tim atau bubur. Variasi
bertambah 3x lipat. Panjang badan meningkat makanan yang diberikan jangan terlalu banyak
sampai dengan 50%. Head circumference pada hari pertama. Hal ini untuk mencegah agar
akan meningkat 10 cm. gigi juga mulai bayi tidak enggan untuk memakan makanannya.
tumbuh. Untuk mencegah hal ini, AAP menyebutkan variasi
Kognitif: pada usia ini, yang mampu dilakukan selanjutnya diperkenalkan setelah 3-5 hari setelah
anak adalah: makanan pertama. Misal hari ke 1 dikasih nasi tim
mampu duduk tanpa dibantu plus sayur dan ikan (udah dilumatkan tentunya)
berguling kemudian 3 atau 5 hari selanjutnya dikasih bubur
merangkak, kemudian berdiri sayur dan telur. Begituu..
membuka buku
mengerti kata tidak 12-18 bulan, makanan pendamping bisa tetap
berbicara, seperti mama/dada bubur tapi kemudian selanjutnya mulai dibiasakan
menunjuk benda agak keras untuk membiasakan anak agar nantinya
menyebutkan 1 kata tidak terlalu terbiasa dengan makanan lunak,
membangun 2 kubus sehingga tidak mau makan nasi. Porsi makannya
mencari mainan yang disembunyikan ditambah. Usahakan mengandung karbohidrat,
emosional: anak usia ini sangat sensitive dan serat, lemak, protein, vitamin, mineral. Pada
susah untuk dipisahkan dari ibunya. Siklus makanannya, 10-15% terdiri dari kalori, lemak 20-
tidurnya teratur dan bangun secara teratur 35%, kemudian sisanya karbohidrat. Tiap kg BB
pula, apabila mendapati tidak ada orang memerlukan asupan energy 100 kkal.
tuanya di sampingnya, maka ia akan Susu sapi atau susu formula yang terbuat dari susu
menangis. Anak usia ini sudah bila sapi boleh diberikan setelah usia 1 tahun.
menyalurkan emosinya dengan tindakan, Pada 6 bulan pertama setelah ASI ekslusif, jangan
misal memukul-mukul, mungkin menggigit. memberikan jus buah kepada anak.
12-18 bulan Adapun nutrisi yang penting diberikan adalah:
Pembentukan Fisik: pertumbuhan tungkai - Karbohidrat sebanyak 5 g/kgBB/hari
melambat, kaki terlihat pendek. HC - Lemak, seperti asam lemak esensial (ARA,
meningkat menjadi 2 cm. gigi sudah mulai DHA) sebanyak 0.5 g/kgBB/hari
tumbuh sempurna. Pada usia ini merupakan - Protein, seperti asam amino tirosin, cystein
masa transisi, ada anak yang mudah makan, sebanyak:
tetapi ada pula yang sangat sulit 4-6 bln: 9,3 g/kgBB/hari
7-12 bln: 0.98 g/kgBB/hari

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 24


1-3 th: 0.86 g/kgBB/hari Ada dua macam timbangan yang
4-8 th: 0.7 g/kgBB/hari digunakan untuk mengukur berat badan,
- Elektrolit, seperti Fe yaitu
- Vitamin K Salter Spring Balance, yaitu timbangan
Infant: 75-100 ml/kgBB/hari untuk anak kurang dari 2 tahun.
0-6 bulan: 700 ml/kgBB/hari Timbangan ini biasanya digunakan di
7-12 bulan: 800 ml/kgBB/hari posyandu (timbangan gantung). Maksimal
berat badan yang ditimbang adalah 25kg
Apabila nutrisi bayi tidak tercukupi akan dengan ketelitian 100 g atau 0,1 kg.
terjadi malnutrisi pada bayi. Malnutrisi pada Bathroom Scale, yaitu timbangan untuk
bayi ada yang edema dan nonedema. Yang anak yang sudah bisa berdiri sendiri (>
edema adalah kwashiorkor dan yang 2tahun). Maksimal berat anak yang
nonedema adalah marasmus. Tentang ditimbang adalah 100 kg dengan ketelitian
penjelasannya udah ada di lecture kan yaa  0,1 kg.
- Tinggi Badan
Pengukuran Pertumbuhan dan Perkembangan Pada anak dibawah usia lima tahun dilakukan
Anak secara berbaring. Pengukuran dilakukan dari
Penilaian Pertumbuhan Anak telapak kaki sampai ujung puncak kepala. Jika
Pertumbuhan merupakan indikator penting pengukuran dilakukan saat berdiri maka
dalam menilai status kesehatan anak, karena dapat posisi anak harus berdiri tegak lurus, sehingga
mempengaruhi kualitas hidup anak, oleh sebab itu tumit, bokong dan bagian atas punggung
pertumbuhan perlu dipantau secara berkala. terletak pada dalam 1 garis vertical,
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan sedangkan liang telinga dan bagian bawah
jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti orbita membentuk satu garis horizontal.
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh Untuk pengukuran tinggi badan, juga ada 2
dalam arti sebagian atau keseluruhan. alat yang dapat digunakan, yaitu:
Pemeriksaan dan pengukuran pertumbuhan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu secara Baby length board, yaitu alat ukur untuk anak
klinis yang dilakukan dalam pelayanan medis kurang dari 2 tahun. Yang diukur adalah
maupun secara antropometris. Pemeriksaan secara crown- heel length dengan ketelitian 0.1 cm.
klinis bertujuan untuk membuat diagnosis tentang bayi ditidurkan kemudian panjangnya diukur.
pertumbuhan dan status gizi anak dalam keadaan
sehat maupun sakit. Diagnosis klinis ditegakkan Vertical measures, yaitu untuk anak lebih dari
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan 2 tahun atau anak yang sudah bisa berdiri
pemeriksaan penunjang yang meliputi sendiri. Ketelitiannya adalah 0.1 cm.
pemeriksaan laboratorium, radiologi serta Pada anak lebih dari dua tahun dan belum
antropometri. Pada pemeriksaan antropometri busa berdiri sendiri, maka tetap digunakan
yang diukur adalah: pengukuran dengan cara tidur, kemudian
- Berat Badan hasilnya dikurangi 0.7, karena pada posisi
Merupakan ukuran antropometri yang supinasi, tinggi anak akan lebih panjang 0.7cm
terpenting dan paling sering digunakan pada daripada tinggi pada saat berdiri.
bayi baru lahir (neonatus). Berat badan
digunakan untuk mendiagnosa bayi normal - Lingkar Pinggang
atau BBLR. Berat badan merupakan pilihan - Lingkar Panggul
utama karena berbagai pertimbangan: - Lingkar Kepala
1) Parameter yang baik, mudah terlihat Pengukuran ini terutama dilakukan pada bayi
perubahan dalam waktu singkat. sampai umur 3 tahun. Pada anak lebih dari 3
2) Memberi gambaran status gizi sekarang tahun bukan mnerupakan pemeriksan yang
dan gambaran yang baik tentang rutin. Pita ukur diletakkan pada oksiput
pertumbuhan melingkar ke arah supraorbita dan glabela.
3) Merupakan ukuran antropometri yang - Lingkar Lengan Atas
sudah dipakai secara umum dan luas. Pita ukur yang digunakan adalah pita ukur
4) Ketelitian pengukuran tidak banyak non elastic. Nilai ambang batas untuk balita
dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur adalah 12.5-13cm.
5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang - Biacromiale Breadth
digunakan sebagai alat yang baik untuk - Bicristale Breadth
pendidikan dan monitor kesehatan anak - Lingkar Dada
menggunakan juga berat badan sebagai Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3
dasar pengisian. tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 25


dada sama pada umur 6 bulan. Dilakukan 10. Boneka kecil dengan botol susu
pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa 11. Cangkir plastic dengan gagang / pegangan
dengan titik ukur pada areola mammae. 12. Kertas kosong
- Lingkar Pergelangan Tangan
Antropometri dapat dibagi menjadi 2 yaitu, Langkah Pelaksanaan
1. Antropometri Statis (struktural) Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak
Pengukuran manusia pada posisi diam dan umur
linier pada permukaan tubuh. 1. Personal Social ( sosial personal )
2. Antropometri Dinamis (fungsional) Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian
Pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia terhadap kebutuhan perorangan.
dalam keadaan bergerak atau 2. Fine Motor Adaptive ( motorik halus adaptif )
memperhatikan gerakan-gerakan yang Koordinasi mata – tangan, memainkan dan
mungkin terjadi saat pekerja tersebut menggunakan benda-benda kecil.
melaksanakan kegiatannya. 3. Language ( bahasa )
Hal-hal yang mempengaruhi dimensi Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa.
antropometri manusia adalah sebagai berikut, 4. Gross Motor ( motorik kasar )
• Umur Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari besar.
saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria
dan 17 tahun untuk wanita. Ada Pencatatan Hasil
kecenderungan berkurang setelah 60 tahun. 1. Koreksi faktor prematuritas. Tarik garis umur
• Jenis kelamin dari garis paling atas ke bawah dan cantumkan
Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh tanggal pemeriksaan pada ujung atas garis
yang lebih besar kecuali bagian dada dan umur.
pinggul. 2. Semua uji coba untuk setiap sektor dimulai
• Rumpun dan Suku Bangsa dengan uji coba yang terletak di sebelah kiri
• Sosial ekonomi dan konsumsi gizi yang garis umur, kemudian dilanjutkan sampai
diperoleh kanan garis umur.
Kondisi ekonomi dan gizi juga berpengaruh 3. Pada setiap sektor dilakukan minimal 3 uji
terhadap ukuran antropometri meskipun juga coba terdekat di sebelah kiri garis umur serta
bergantung pada kegiatan yang dilakukan. tiap uji coba yang dilalui garis umur.
• Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga 4. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah
berpengaruh satu uji coba pada langkah 3( “gagal”;
• Kondisi waktu pengukuran “menolak”; “tidak ada kesempatan” ), lakukan
Penilaian Perkembangan Anak ujicoba tambahan ke sebelah kiri pada sektor
yang sama sampai anak dapat melewati 3 uji
Perkembangan anak menggambarkan peningkatan coba.
kematangan fungsi individu, dan merupakan
indikator penting dalam menilai kualitas hidup Skor Penilaian
anak. Oleh karena itu perkembangan anak harus Skor dari tiap uji coba ditulis pada kotak segi
dipantau secara berkala. Bayi atau anak dengan empat. Uji coba dekat tanda garis 50%.
resiko tinggi terjadinya penyimpangan P : Pass / Lewat. Anak melakukan uji coba
perkembangan perlu mendapat prioritas, antara dengan baik, atau ibu / pengasuhanak memberi
lain bayi prematur, berat lahir rendah, bayi dengan laporan ( tepat / dapat dipercaya bahwa anak
riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi dapat melakukannya ).
intrapartum, ibu diabetes mellitus, gemelli, dll. F : Fail / Gagal. Anak tidak dapat melakukan uji
Dokter anak sedikitnya harus menguasai skrining coba dengan baik atau ibu / pengasuh anak
perkembangan dengan metode Denver II. memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat
melakukannya dengan baik.
Langkah Persiapan No : No Opportunity / tidak ada kesempatan.
1. Formulir Denver II Anak tidak mempunyai kesempatan untuk
2. Benang melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini
3. Kismis hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.
4. Kerincingan dengan gagang yang kecil R : Refusal / Menolak. Anak menolak untuk
5. Balok-balok berwarna dengan luas 10 inci melakukan uji coba. Penolakan dapat dikurangi
6. Botol kaca kecil dengan lubang 5/8 inci dengan mengatakan kepada anak apa yang harus
7. Bel kecil dilakukan, atau menanyakan kepada anak apakah
8. Bola tennis ia dapat melakukannya ( uji coba yang dilaporkan
9. Pinsil merah

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 26


oleh ibu / pengasuh anak tidak di skor sebagai Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling
penolakan ). banyak satu caution. Lakukan ulangan pada kontrol
berikutnya.
Interprestasi Penilaian Individual Suspek
a. Lebih ( Advanced ) Bila didapatkan ≥ 2 peringatan dan / atau ≥ 1
Bilamana seorang anak lewat pada uji coba yang keterlambatan. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2
terletak di sebelah kanan garis umur, maka minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti
dinyatakan bahwa perkembangan anak lebih pada rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
uji coba tersebut. Tidak dapat diuji
Normal Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba yang
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan terletak di sebelah kiri garis umur atau menolak
uji coba di sebelah kanan garis umur. pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada
b. Peringatan ( Caution ) daerah 75 – 90 %.
Bila seorang anak gagal atu menolak uji coba yang Uji ulang dalam 1 – 2minggu
dilalui garis umur terletak pada atau antara Bila pada uji ulang didapatkan hasil yang
persentil ke-75 dan 90. mencurigakan atau tidak dapat diuji, maka pikirkan
c. Keterlambatan ( Delay ) untuk merujuk anak tersebut.
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan
uji coba yang seluruhnya terletak di sebelah kiri
garis umur. Alhamdulillah selesai juga…
d. Tidak ada kesempatan ( No Opportunity ) Ketika kamu gagal, jangan pernah merasa putus asa..
Ingatlah perjuanganmu dulu, sehingga kamu bisa
Intervensi Denver II terlahir ke dunia ini 
Normal

Week 2
Lecture: Cough and Difficult Breathing in Children (fokus ke Pneumonia)
Based on kuliah dr. Roni Naning, Sp.A (K) - Oleh: Putri, Editor: Mega, Mind Map: Keket

Introduction merupakan mekanisme pertahanan sistem


Batuk adalah fenomena harian, pengalaman respiratory. Batuk bukan penyakit, tapi gejala dari
umum (pasti semua pernah batuk dan setiap hari suatu penyakit (symptom) sebagai alarm bahwa
juga pasti ada batuk). Batuk memiliki fungsi, yaitu ada sesuatu yang keliru terjadi di tubuh.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 27


Batuk merupakan gejala klinis terbanyak dan karena suara dari batuk, khawatir juga pastinya.
jadi keluhan utama pada masyarakat khusus nya Batuk adalah bagian dari mekanisme
pada anak-anak. Kasus terbanyak yang terjadi pertahanan tubuh, dalam hal ini pertahanan yang
adalah batuk kronis maupun batuk berulang. Hal ada di saluran pernapasan, bersinergi dengan
ini pastinya mengganggu aktivitas dari si anak, mekanisme mucociliary clearance (MC) yaitu
soalnya batuk kronis bisa bikin mengantuk jadi pembersihan mukus oleh sel-sel bersilia di saluran
belajar nya ke ganggu, terus bisa dijauhi dari pernapasan. Normalnya respiratory tract sekresi
lingkungan bermain. Orang tua pun terganggu mucus sebanyak 30 mL setiap hari, maka
mekanisme MC inilah yang membantu
mengeluarkan benda asing. Batuk ini bisa dibiarkan
asal tidak mengganggu aktivitas, pada anak batuk
10x/ hari bahkan mencapai 34x/ hari masih
dibilang normal. Jadi, batuk itu bukan sesuatu yang
abnormal tapi bisa jadi merupakan sebuah tanda
bahwa ada yang abnormal.

Defenisi batuk :merupakan suatu manuver yang


terjadi secara tiba-tiba sewaktu ekspirasi yang
sifatnya eksplosif ,bertujuan untuk membersihkan
material dari saluran napas (benda asing) dan
mencegah aspirasi makanan atau cairan.

Melibatkan reflex kompleks yaitu :


1. Reseptor 2. Saraf Afferen  3.Pusat Kontrol Batuk (di
medulla oblongata)  4. Saraf Efferen  5.Otot-otot
respirasi

Reseptor batuk terdapat paling banyak di sepanjang


saluran napas kecuali alveolus, sehingga jika seseorang
batuk berarti ada sesuatu yang salah di saluran napasnya. Tapi jangan salah kira, ga cuma di situ aja..ternyata di
telinga, pericaridum, gaster, diafragma dll juga ada reseptor batuk. Dengan kita tahu dimana saja lokasi
keberadaan resptor tersebut, kita jadi bisa memperkirakan apa penyebab batuknya.

Mekanisme Batuk suatu penyakit. Definisinya : kesulitan bernapas


1. Inspirasi merupakan sensasi abnormal atau tidak nyaman
Kontraksi otot2 inspirasi menyebabkan inspirasi saat bernapas, kategori normal berdasar pada level
yang dalam, sehingga meningkatkan volume tidal fitness dan exertional threshold orang tersebut.
hingga 150 – 200 %. Dilatasi maximal Trachea- Ada banyak terminologi lain untuk kesulitan
bronchial karena udaranya masuk. bernapas misal yang umum dyspnea. Untuk yang
2. Kompresi lain silahkan lihat di slide yaaa ..
Glotis menutup, kontraksi otot-otot thoracal dan Penyebabnya :
abdominal melawan diafragma yang terfiksasi , Aktivasi afferen di berbagai tempat, seperti:
tekanan intrathorax meningkat - Reseptor regang pulmonary
3. Ekspirasi - Articulatio costae
Kontraksi otot2 ekspirasi menyebabkan glotis - Otot2 respirasi termasuk diafragma
membuka secara tiba-tiba sehingga melepaskan - Tempat-tempat lain seperti visceral, neural
udara intrathorax secara eksplosif. dan emosi
Terjadilah batuk
Kesulitan bernapas ini tidak memiliki reseptor
Kesulitan Bernapas spesifik, reseptor respirasi berhubungan dengan
Hal ini abnormal. Sama seperti batuk, kesulitan pusat batuk. Secara garis besar, reseptor untuk
bernapas bukanlah suatu penyakit tapi gejala dari kesulitan bernapas :

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 28


 Nasal flaring (cuping hidung bergerak-gerak
saat napas) dan kepala mengangguk-angguk
 Cyanosis (terutama di mukosa mulut ,
cyanosis central benar-benar cyanosis),
terdapat suara merintih

2. Bronkiolitis
 Episode pertama terengah-engah terjadi pada
anak usia 2 tahun. Seringpula terjadi pada
bayi berusia 6 bulan.
 Terdapat hiperinflasi yaitu pengembangan
paru-paru berlebihan sehingga dada manjadi
cembung. Hal ini terjadi karena pada
penderita bronkiolitis terdapat obstruksi
bronchiolar seperti edema, mucus dan debris
selular menyebabkan resistensi dinding
::Chemoreceptor : reseptor rangsang hipoxia dan bronchiolar meningkat dan mempengaruhi
hipercapnia. Dalam kondisi ini tubuh memerlukan aliran udara. Udara yang masuk > dari yang
O2 lebih banyak. Rumus Vol.O2 = frekuensi napas x keluar. Saat ekspirasi keadaan saluran napas
vol.O2 per menit. Maka dengan meningkatnya sempit, jadi udara yang masuk saat inspirasi
frekuensi napas diharapkan kebutuhan O2 dapat tidak semua dapat dikeluarkan.
terpenuhi. Dengan ↑ frek.napas, semua otot  Ditemukan ekspirasi yang memanjang ,
bantu napas digunakan, semakin lama lelah karena volume udara yang keluar lebih sedikit
sehingga sulit bernapas. sehingga butuh waktu ekspirasi yang lebih
::Mechanoreceptor : terdapat di saluran napas lama
atas, paru-paru (reseptor regang paru, reseptor  Respon lemah atau tidak ada terhadap
iritan) bronchodilator, karena berupa sumbatan
::Reseptor dinding dada sehingga untuk dilatasi sulit .

Beberapa klasifikasi kesulitan bernapas (dyspnea) : 3. Asthma


 Riwayat bunyi mengi/wheezing terjadi
berulang kali
 Terdapat hiperinflasi dada
 Ekspirasi memanjang
 Berkurangnya udara yang masuk –
pernapasan lemah (jika parah)
 Respon baik terhadap bronchodilator

4. Gagal Jantung
 Meningkatnya tekanan vena jugularis
 Apex jantung bergeser ke kiri
 Terdapat ritme gallop (kelainan irama
jantung, saat auskultasi ditemukan hasil tiga
(ritme triple) atau empat (ritme quadruple)
suara jantung
Sebenarnya banyak penyakit pada anak yang
 Murmur jantung
melibatkan batuk dan atau kesulitan bernapas
 Terdengar krepitasi pada daerah basal
sebagai gejalan klinis. Jadi bisa batuk dan kesulitan
jantung
bernapas bersamaan atau masing-masing.
 Teraba pembesaran hepar
Beberapa diferensial diagnosis :
5. Kelainan Jantung Congenital
1. Pneumonia  Cyanosis
 Batuk dengan napas cepat  Kesulitan makan atau breastfeeding (sewaktu
 Ada tarikan dinding dada terbawah menyusu tersengal-sengal)
 Demam  Pembesaran hepar, ada murmur/bising
 Saat auskultasi terdengar suara gemercak jantung
kasar (krepitasi)
6. Tuberculosis (TBC)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 29


 Batuk kronik >21 hari, tapi perlu diingat batuk ACUTE RESPIRATORY INFECTIONS IN CHILDREN
ini bukan gejala utama TBC pada anak. Jadi, Di Indonesia dikenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran
misal kita menemukan anak dengan batuk Napas Akut). Gejala batuk paling banyak
kronis, udah lama maka yang kita pikirkan ditemukan dalam kasus ini, bisa juga disertai sesak
pertama adalah asthma bukan TBC napas, batuk dikatakan akut jika < 14 hari.
 Gangguan tumbuh kembang atau kehilangan Klasifikasi, terbagi 2 :
berat badan - ISPA atas (sebelum epiglotis ke atas)
 Uji mantoux dan uji tuberculin positif. Prinsip - ISPA bawah (sebelum epiglotis sampe
uji tuberculin adalah menyuntikan antigen alveolus)
kuman TBC ke tubuh pasien. Jika pasien Untuk lebih jelas, gambar nya ada di slide .
sudah pernah tepapar kuman Y+TBC Jadi ISPA atas meliputi : common
sebelumnya maka terjadi reaksi dan hasil cold/rhinitis, pharyngitis-nasopharyngitis-
positif tonsilopharyngitis, sinusitis, otitit media. ISPA
 Terdapat riwayat kontak dengan pasien TBC bawah meliputi : epiglotitis, laryngo
dewasa tracheobronchitis, bronchitis, bronchiolitis,
 Demam > 2 minggu pneumonia (radang alveolus)
 Terjadi limphadenophaty – pembesaran Klasifikasi berkaitan Pneumonia
kelenjar limfe (cervical, inguinal, axillar) Jadi dari WHO terdapat program kontrol ARI
(termasuk dalam algoritma IMCI)
7. Benda Asing (corpa-corpus alleanum) menggunakan gejala klinis simpel dari RR
 Ada riwayat tersedak atau menelan benda (Respiratory Rate) dan Chest Indrawing
asing . Hal ini sulit dideteksi pada anak karena (tarikan dinding dada)
mereka pun tidak tahu apa yang telah ditelan o Untuk anak usia 2bulan – 5 tahun :
 Mendadak terjadi respiratory distress - Pneumonia berat
 Hanya daerah tertentu yang perlu diperiksa - Pneumonia
karena biasanya ada suara mengi di area focal - Bukan Pneumonia
atau berkurang nya suara napas o Untuk anak di bawah 2 bulan :
- Pneumonia Berat
8. Efusi Pleura - Bukan Pneumonia
 Terdapat cairan di cavum pleura. Jika Manifestasi Klinis simple yaitu : adanya napas
empyema cairan berbentuk pus, tapi efusi cepat dan chest indrawing (lihat gambar nya
pleura belum tentu pus bisa jadi cairan-cairan di slide)
lain. Kategori napas cepat yaitu :
 Hasil perkusi diperoleh suara dullness/redup Usia Respiratory
 Udara tidak dapat masuk ke alveolus karena Rate
paru-paru terisi cairan, menekan paru-paru. 2 bulan ≥ 60
2 bln – 2 tahun ≥ 50
9. Pneumothorax 1 – 5 tahun ≥ 40
 Terdapat udara dalam cavum pleura dalam Klasifikasi ISPA untuk anak usia 2 bulan – 5
jumlah lebih dari normal tahun
 Terjadi mendadak Tanda Klasifikasi
 Hasil perkusi ditemukan hipersonor pada satu Napas cepat dan Pneumonia
sisi dada terdapat tarikan Berat
 Terjadi pergeseran mediastinum dinding dada
Napas cepat Pneemonia
10. Pertussis (batuk rejang) Batuk tanpa napas Bukan
 Batuk terus-menerus dan diakhiri dengan cepat maupun tarikan Pneumonia
whoop (kayak berteriak), kadang2 disertai dinding dada
muntah, cyanosis atau apneu
 Diantara batuk2, si penderita ga kenapa2,
Dengan deteksi pneumonia, diharapkan
hanya batuk2 saja
angka kesembuhannya meningkat, sehinga
 Cek juga bisa saja anak yang yang mengalami
menurun kan angka mobiditas dan mortalitas
pertussis belum atau incomplete imunisasi
(ingat chart pneumonia nyumbang ...)
DPT (dipteri, pertussis, tetanus)
Jika mendapat pasien dengan ISPA, maka kita
harus bisa menentukan apakah ISPA atas atau
11. Anemia Berat
bawah agar penanganan yang diberikan tepat
 Pucat parah di bagian palmar
.
 Jika diperiksa Hb < 5 g/dL

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 30


Etiology ISPA atas : >> 90 % karena virus. pneumonia) seringkali berada di tenggorokan
Virus nya yaitu : RhInovirus, Corona virus, anak, tapi jika terinhalasi ke paru menyebabkan
Adenovirus, Entero virus. Karena kebanyakan infeksi. Patogen ini juga menyebar melalui udara
oleh virus jangan beri antibiotik. atau berasal dari blood-borne infections.
Etiology ISPA bawah , virus yang biasa Normalnya, saluran pernapasan bawah itu
menginfeksi : RSV, (Respiratory Syncitial steril karena adanya mekanisme pertahanan
Virus), Parainfluenza 1,2,3, Corona virus, termasuk mucociliary clearance yang
Adenovirus, Enterovirus. Tapi ingat, untuk cek menghasilkan sekresi normal (contohnya sekresi
ada atau tidak pneumonia. Jika ada IgA, makrofag dan immunoglobulin yang lainnya).
pneumonia, maka berikan antibiotik. Mekanisme ini mencegah invasi mikroorganisme.
PNEUMONIA Tapi, karena adanya infeksi virus pneumonia yang
50 % dari 2 juta anak meninggal pada usia < 5 disertai dengan luka pada epitel respirasi
tahun karena Pneumococcus, tiap tahun terjadi 1 menyebabkan terjadinya obstruksi. Obstruksi ini
juta kematian. Selain itu, angka morbiditas disebabkan karena edema, sekresi abnormal dan
mencapai 10-20% dengan mortalitas 6/1000. terdapat debris selular. Edema ini menyebabkan
Penggambaran nya adalah pneumonia membunuh proliferasi bakteri, didukung dengan infeksi virus
50000anak/tahun dengan 12500 anak/bulan dan maka S.pneumonia menjadi patogen dan
setara dengan penumpang jumbo jet yang menyebar sampai ke paru.
kecelakaan yaitu 416/ hari.
Symptom
Pneumonia merupakan pembunuh no.1 Anak dengan pneumonia memiliki gejala yang
anak2. Penyebab pneumonia terbanyak adalah : berbeda tergantung pada usia dan penyebab
Streptococcus pneumonia dan Haemophylus infeksi. Gejala umum meliputi pernapasan yang
influenza (kedua virus ini sudah memiliki vaksin, cepat atau sulit, batuk, demam, kedinginan, sakit
tapi karena belum masuk program pemerintah, kepala, kehilangan nafsu makan dan wheezing
biayanya otomatis masih mahal). Pada daerah (suara mengi). Anak < 5 tahun dengan kasus
berkembang , 60% penyebabnya adalah karena pneumonia berat akan sangat kesulitan dalam
bakteri, sehingga perlu diberi antibiotik. Sedangkan bernapas dimana dinding dada akan bergerak ke
pada negara maju tidak selalu diberi antibiotik. dalam atau retraksi dinding dada selama inspirasi
(lower chest wall indrawing). Untuk bayi yang
Faktor resiko : lebih muda bisa terjadi kejang, tidak sadar,
 Usia hipotermi, letargi dan masalah dalam feeding.
 Status imunisasi yang belum lengkap
 Nutrisi : LBW, Malnutrisi, tidak diberi ASI, Diagnosis
defisiensi vit.A dan zinc Chest X-rays dan tes laboratorium digunakan
 Socioeconomic : tinggal dilingkungan padat untuk konfirmasi adanya pneumonia, termasuk
penduduk dan lingkungan perkotaan, seberapa luas dan lokasi dari infeksi serta prediksi
merokok, penyebab infeksi. Tapi, dalam kondisi sumber
 Penyakit yang mendasari : HIV, malnutrisi yang kurang memadai, kasus suspect pneumonia
berat, CLD, cardiac disease, cerebral palsy ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang ada.
Bakteri adalah penyebab utama pneumonia (70%, Untuk itu anamnesis dan pemeriksaan fisik harus
dimana 20% : Haemophilus influenza tipe b dan dilakukan dengan tepat sehingga jika melakukan
50% Streptococcuc pneumonia atau nya dengan benar, 80% bisa terdiagnosis. Anak
Pneumococcuc) serta yang lainnya jamur, virus dan bayi yang diperkirakan memiliki pneumonia
30%. menunjukan tanda batuk dan kesulitan dalam
bernapas.
Transmisi
Patogen yang menyebabkan pneumonia bisa Indikasi Hospitalisasi (Mondok) yaitu usia < 6
mencapai paru si anak dengan rute yang berbeda. bulan ; terlihat kesakitan, hipotermi dan muntah ;
Pathogenesis: pathogen umum yang mengalami hipoxemia ( saturasi O2 < 93-94% di
menyebabkan pneumonia (Streptococcuc ruangan ) ; kesulitan bernapas.

Treatment
Untuk negara berkembang , utamanya menggunakan antibiotik. Untuk pneumonia saja ( hanya terdapat
napas cepat tanpa chest indrawing) berikan antibitik oral bisa menggunakan cotrimoxazol atau amoxicillin.
Tapi untuk pneumonia berat ( terdapat napas cepat dan chest indrawing ) perlu mondok dan berikan antibiotik
parenteral. Bisa gunakan ampisilin/amoxicillin atau jika dalam kondisi klinis berat berikan oksigen dan
kombinasi ampicilin-chloramphenicol atau ampicillin-gentamycin.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 31


Heart Failure and Congenital Heart Disease
dr. Sasmito Nugroho, Sp.A(K) - Oleh: Firmansyah Adi Praditya, Mind Map: Tika

RALAT HSC 2.3 2010 WEEK 2


Judul Lecture: Heart Failure
Pembenaran: Mengenai Atrial Septal Defect --> darah dari atrium kiri akan masuk ke ventrikel kiri.
Pembenaran: Mengenai Ventricle Spetal Defect --> untuk hipertrofinya, yang membesar adalah arteri pulmonal, vena
pulmonal, dan atrium dan ventrikel kiri.

A. Heart Failure shockgagal jantung. High Output, kalo


Apa gagal jantung itu? Dulu, gagal jantung darah yang dipompa banyak, jantung akan tidak
didefinisikan sebagai kegagalan jantung untuk kuat untuk memompa sehingga mengalami
memompakan darah ke seluruh tubuh. gagal jantung juga.
Pengertian ini masih belum cukup sehingga saat
ini definisi yang digunakan adalah “sindrom - Gagal Jantung Kanan vs Gagal Jantung Kiri. Pada
klinis dimana penyakit jantung mengurangi pasien penyakit jantung, biasanya yang terjadi
cardiac output, meningkatkan tekanan vena, kombinasi dari GJ kanan dan kiri. GJ Kanan
dan disertai oleh kelainan molekul yang berarti ventrikel kanan tidak dapat memompa
menyebabkan kerusakan progresif dari jantung darah ke arteri pulmonalis, sedangkan GJ Kiri
tersebut dan kematian dini sel miokard.” berarti ventrikel kiri yang tidak bisa memompa
Klasifikasi gagal jantung ada banyak macamnya, darah ke seluruh tubuh.
antara lain:
- Forward vs Backward cardiac failure: intinya,
- Gagal Jantung Akut vs. gagal jantung kronis: sepahamku, Backward itu ada masalah pada
Gagal jantung kronis contohnya pada anak yang ventrikel kanan dalam menerima darah. Kalo
memiliki penyakit jantung rematik. GJ Kronis Forward ada masalah pada ventrikel kiri dalam
terjadi secara perlahan dan mengalami usaha memompa darah ke seluruh tubuh.
mekanisme kompensasi terlebih dahulu dengan -
hipertrofi ventrikel kiri dan kanan. Kalo akut - Systolic vs diastolic cardiac failure: kegagalan
misal ada overload cairan yang dapat jantung untuk memenuhi fungsi sistol dan
menyebabkan acute lung edemgagal jantung diastol. *yang ini aku ga begitu ngerti, bapaknya
akut. GJ akut terjadi secara tiba-tiba tanpa juga ga ngejelasin, ya skip dulu aja ya*
mekanisme kompensasi terlebih dahulu.
Parameter untuk menilai Gagal Jantung
- High Cardiac Output Syndrome vs Low Cardiac Ada beberapa parameter yang bisa digunakan:
Output Syndrome : Low output terjadi karena - NYHA (New York Heart Association)
koarktasi aorta yang ketat sehingga aliran darah Classification:
ke tubuh bagian bawah berkurang Klasifikasi ini untuk orang dewasa. Ada 4 kelas:

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 32


a) Kelas 1: tidak ada keterbatasan dalam c) Kelas 3: Takipnea, diaphoresis pada saat
aktivitas menyusu dan beraktivitas, menyusunya
b) Kelas 2: timbul gejala pada aktivitas normal lama, ada gagal tumbuh
c) Kelas 3: timbul gejala bahkan pada aktivitas d) Kelas 4: Gejala saat istirahat diikuti
yang lebih ringan dari aktivitas normal takipnea, retraksi, diaphoresis atau grunting
d) Kelas 4: Timbul gejala saat istirahat (mendesah)
- Ross classification of heart failure in infant:
Namanya juga infant, so pasti ini buat anak-anak. - Ross scoring system of heart failure in infant
a) Kelas 1: tidak ada keterbatasan dan tidak No CHF (congestive Heart Failure): 0 – 2 point
ada gejala sama sekali. Mild CHF : 3-6 point
b) Kelas 2: Takipnea ringan atau diaphoresis Moderat CHF : 7-9 point
(berkeringat) saat menyusu. Tidak terjadi Severe CHF : 10-12 point
gagal tumbuh.

- Pediatric clinical heart failure score

0 point 1 point 2 point


0 point 1 point 2 point

diaphoresis Head Head and Head and


only body body Vol per > 3,5 2,5-3,5 <2,5
During At rest feed ( oz)
exercise Time per < 40 min > 40 min
Tachypnoe rare Several Frequent feed
time Resp < 50- >60/min
Breathing normal Retraction Dyspnea rate 50/min 60/min

Resp Normal Abnormal


Resp rate pattern
0-1 yr <50 50-60 >60
Periferal Normal Decrease
1-6 yr <35 35-45 >45
perfusio
7-10 yr <25 25-35 >35
n
11-14 yr <18 18-28 >28
S3 Absent Present

Heart rate
0-1 yr <160 160-170 >170 Liver < 2 cm 2-3 cm > 3 cm
1-6 yr <105 105-115 >115 edge
7-10 yr <90 90-100 >100 from
11-14 yr <80 80-90 >90 costal

Liver edge < 2 cm 2-3 cm > 3cm


from costa

Gagal Jantung memiliki etiologi/penyebab sebagai berikut:

. Beban Volume yang berlebihan. Ditandai dengan mengurangi volume ventrikel sehingga terjadi
corakan vascular yang meningkat, cardiomegali. kegagalan diastolicgagal jantung.
Gejala: sesak nafas karena terlalu banyak volume
darah yang menuju paru. . Gangguan kontraktilitas miokard. Pada orang
dewasa disebabkan ischemic. Kalo pada anak-anak
. Beban tekanan yang berlebihan misalnya pada terutama karena cardiomyopathy tipe dilatasi,
stenosis aorta dan pulmonal. Karena sempit, myocarditis karena virus/bakteri.
tekanan yang dibuat jantung juga akan meningkat
untuk melawan hambatan yang ada. Karenanya, . Gangguan laju denyut jantung. Denyut jantung
terjadi hipertrofi ventrikel kanan/kiri (tergantung akan menentukan cardiac output. Inget kan kalo
kasusnya) tipe tekanan. Hipertrofi tipe tekanan CO=volume sekuncup x denyut jantung. Kalo

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 33


denyut jantung turun, CO pun jadi rendah. Tapi, Follow up
yang luar biasanya lagi, kalo denyut jantungnya Apa aja yang perlu di follow up?
cepat, CO juga akan jadi rendah. Kenapa? Karena
waktu untuk diastolic filling juga rendah, alhasil 1. Bagaimana vital signnya? (TD, RR, Nadi, suhu)
darah yang masuk juga dikit, so akan mengurangi 2. Lihat adakah tanda-tanda kongesti? (edem,
volume sekuncup jantung. asites,hepatomegali, ronchi basah,
diuresisdiuresis kalo baik berarti gagal
Pada masa bayi, gagal jantung kebanyakan terjadi jantungnya membaik)
karena ada obstruksi ke aliran sistemik misalnya 3. Efek samping pengobatan
pada koarktasi dan stenosis aorta valve. Atau bisa 4. Perbaikan penyakit yang mendasari (misal,
juga adanya shunt dari kiri ke kanan. Kalo pada anemianya membaik apa ga)
masa anak-anak dan remaja, gagal jantung bisa 5. Komplikasi dari gagal jantung maupun
disebabkan karena berbagai macam penyebab, penyakit yang mendasari (ada gagal ginjal
antara lain: miokarditis, penyalahgunaan obat- karena gagal jantung ga? dll)
obatan, kardiomyopati dilatasi, penyakit jantung
rematik, AIDS, penyakit neuromuscular, heart toxic B. Congenital Heart Disease
(maksudnya racun kali ya?), dsb (dan saya bingung, Insidensi: 4-8 orang/1000 kelahiran hidup.
haha). 50% diantaranya dapat tertolong, 50% yang
lain tidak dapat tertolong. Penyebabnya bisa
Terapi!! karena genetic, bisa karena lingkungan. Kalo
Terapinya apa nih? Yang paing penting, kita harus gennya ada penyakit jantung bawaan, tapi
tahu penyakit yang mendasarinya. Kalo kita Cuma lingkungan ga mendukung ya penyakit jantung
ngasih obat symptomatic doang, akar bawaannya ga akan muncul begitu pula
permasalahannya tidak akan terberantas, yang ada sebaliknya.
malah penyakitnya timbul-timbul terus malah bisa
terjadi gagal jantung kronis. Terus, lakukan Penyakit jantung bawaan dibedakan menjadi
eliminasi faktor yang meyebabkan gagal jantung cyanotic dan acyanotic. Kalo penyakit jantung
tersebut. Misal penyebab anak gagal jantung itu bawaan yang acyanotic, kemungkinan ada
anemia, ya hindari anemianya.. obati anemia shunt yang terjadi pada ruang jantung kiri ke
sampai tuntas supaya si anak ga gagal jantung. kanan. Kalo yang cyanotic, kemungkinan ada
Baru deh kita lakukan control terahadap gagal shunt dari kanan ke kiri atau mixing shunt.
jantungnya. Kontrolnya apa? Si anak suruh istirahat Kalo berdasarkan anatominya, defek dapat
tentunya. Kalo bisa kasih juga oksigenasi buat si terjadi pada 4 level, yaitu pada level ventrikel,
anak biar ga megap megap. Untuk atrium, katup, atau setinggi arteri besar seperti
medikamentosa? Nih obat-obatnya: aorta.

- diuretik ( lasix 0,5-1mg/kg BB). Fungsi lasix ini Diagnosis Approach


sebagai diuretic yang bisa mengekskresi cairan ANAMNESTI PHYSICAL RADIOLOGY ECG ECHO C
C EXAMINATION
lebih banyak. Diharapkan, keluarnya cairan- A
cairan ini bisa menurunkan venous return 1. Cough 1. Inspection Chest X ray RVH Anatomical

sehingga beban jantung yang tinggi akibat 2. dyspnea 2. Pulse - Cardiomegaly LVH defect

tingginya volume juga dapat diturunkan. Efek Thrill: murmur - Normal


3. Edema 3. Auscultation Plethora RAH Myocard
sampingnya, Kalium juga ikut keluar, jadi harus 4. Ascites 4. Down Syndrome etc LAH contraction
hati-hati dengan kadar kalium, sebaiknya 5. Cyanotic 5. cataract LV func
terapi ini diimbangi dengan intake kalium yang 6. Squatting
banyak.
- Vasodilator ( captopril 0,1 - 0,5 mg/KgBB/ 7. Cyan . spell
Cataract
8. Deafness
dosis). Obat ini diharapkan dapat menurunkan
resistensi sistemik sehingga hanya dengan
usaha yang sedikit, ventrikel kiri bisa
memompa darah ke seluruh tubuh, alhasil bisa
menurunkan beban tekanan jantung.
Sebenernya kalo temen-temen liat, tabel di
- inotrop ( digoxin 0,005 mg/KgBB/dose )
atas udah jelas. Saya akan jelasin yang
dopamin. Diberikan jika hanya terjadi masalah
auskultasi aja ya. Jadi, pada saat auskultasi, hal
pada myocard.
yang pertama kita lakukan adalah
- B bloker . Untuk cardiomyopathy dilatasi yang
membedakan suara 1 dan 2 terlebih dahulu,
sudah mulai teratasi.
baru cari murmurnya dimana. Kalo kita ga tau
- k/p sedasi( morphin 0,1mg/Kg BB/dose)
S1 sama S2 yang mana, kita ga akan tau
diberikan bila perlu saja.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 34


dimana sebenernya letak kelainan jantung
tersebut. Normalnya, pada anak, S1 yang Selain terdengar S2 yang kencang, pada
dihasilkan karena penutupan katup tricuspid proyeksi katup tricuspid akan terdengar suara
dan mitral sama seperti orang dewasa. Namun, murmur akibat insufisiensi katup tricuspid.
S2 yang dihasilkan karena penutupan katup Kenapa bisa begitu? Karena tekanan yang
aorta dan pulmonal berbeda dengan orang diterima oleh katup tricuspid sangat tinggi
dewasa. Pada anak, ventrikel kanan masih padahal Allah SWT tidak mendesain katup
lemas dan belum kaku. Sehingga, saat inspirasi, tricuspid untuk menerima tekanan yang tinggi
yaitu saat tekanan intratorax turun maksimal, (di desain begitu supaya kita bisa tahu kelainan
ventrikel kanan dapat mengisi darah lebih si anak, subhanallah sekali ya.. ^.^), sehingga
banyak dari ventrikel kiri. Karena volumenya katup tricuspid tidak dapat menutup sempurna
banyak, pada systolic dibutuhkan waktu yang dan terjadilah regurgitasi.
lebih lama untuk ventrikel kanan dalam
mengosongkan darah pada ventrikel kanan. Kalo pemeriksaan radiology, kita harus liat dulu
Hasilnya, katup pulmonal menutup lebih ada cardiomegali atau ga, corakan vaskularnya
lambat daripada katup aorta. Hal ini gimana, dll. Kalo corakan vaskularnya kurang
menyebabkan suara 2 yang terdengar pada dari 1/3 (istilahnya apa ya? Yang tau sms tika
auskultasi pada inspirasi akan terdengar ya.. maaf maaf) kemungkinan terjadi penyakit
mendua. Saat ekspirasi, tidak akan ada S2 jantung cyanotic (ada shunt dari kanan ke kiri
yang mendua karena jantung kanan memiliki sehingga darah yang ke pulmo berkurang,
ruang yang sama dengan jantung kiri dalam alhasil kurang dari 1/3 deh corakan
proses diastolic. Apabila ada S2 yang mendua vaskulernya). Kalo sebaliknya, corakan vaskuler
pada saat inspirasi dan ekspirasi, berarti lebih dari 1/3 (plethoric *istilahnya sedengerku
kemungkinan ada kelainan pada bayi tersebut. tapi*) berarti pembuluh darah yang kecil kecil
Dx yang paling mungkin biasanya Atrial Septal juga keliatan di hasil foto karena banyak darah
Defect (ASD). yang menuju pulmo (berarti kemungkinan ada
shunt dari kiri ke kanan).
Yang perlu diperhatikan lagi adalah kuat
lemahnya suara jantung. Apabila terjadi Macam-macam Penyakit Jantung Bawaan.
perlemahan suara jantung, kemungkinan ada 1. Atrial Septal Defect (ASD)
stenosis katup. Bila terjadi stenosis, misal Atrial septal defect berarti ada defek yang
stenosis pulmonal, katup yang menyempit setingkat atrium.
akan menyebabkan tidak terbukanya katup Kebocoran terjadi pada saat diastolic.
pulmonal secara maksimal pada saat systolic. Pada saat itu, seharusnya darah dari
Karena tidak terbuka lebar, ketika diastole, atrium kiri akan masuk ke atrium kanan.
terjadi penutupan katup yang tidak kencang, Tapi, karena ada defek pada dinding yang
sehingga S2 yang terdengar menjadi melemah. membatasi atrium kanan dan kiri, darah
(anggapannya kayak pintu yang terbuka lebar, dari atrium kiri sebagian masuk ke atrium
kalo ada angin kenceng kan suara nutupnya kanan. Dengan begitu, ventrikel kanan
keras banget. Kalo pintunya akan mengalami overload volume
sehingga terjadi dilatasi ventrikel kanan
Cuma kebuka sedikit waktu ketiup angin suara atau hipertrofi tipe volume. Volume
nutupnya ga akan sebanter yang mbuka lebar overload ini dipompa semua ke arteri
toh). Sebaliknya, bila terjadi hipertensi pulmonalis saat systolic. Karena ukuran
pulmonal, resistensinya ke paru kan besar, cincin annulusnya tidak seberapa, ketika
makanya pada saat sistol, ventrikel kanan volume yang banyak ini dipompa,
harus memompa lebih kuat. Nah, karena terjadilah turbulensi sehingga terdengar
tekanan pada ventrikel kanan tiba-tiba menjadi suara bising saat auskultasi. Saat shunt
rendah sekali, saat katup pulmonal menutup dari atrium kiri ke kanan tidak akan
setelah pemompaan darah yang sulit tadi, mengalami turbulensi karena tekanan di
katup pulmonal akan nutup dengan kencang. atrium kiri jauh lebih tinggi dibandingkan
atrium kanan.
Karenanya, pada saat auskultasi, S2 anak
dengan hipertensi pulmonal akan terdengar
lebih keras. Hal ini harus kita perhatikan baik-
baik karena anak dengan hipertensi pulmonal
harus segera dilakukan koreksi sebelum
shuntnya berubah (kalo shuntnya berubah ga
bisa dikoreksi lagi).

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 35


eda tekanan antar 2 ventrikel yang tinggi,
semakin kecil lubang semakin tinggi pula
suara bisingnya. Semakin besar lubang,
justru suara bising semakin sedikit.

Untuk hipertrofinya, yang membesar


adalah arteri pulmonal, vena pulmonal,
dan atrium dan ventrikel kanan.
Mengapa? Karena volume overload yang
terjadi pada ventrikel kanan langsung
dipompa oleh ventrikel kiri saat sistol,
sehingga yang hipertrofi adalah justru
ventrikel kiri dan jalan yang dilewati darah
setelah ventrikel kanan, yaitu arteri
Karena volume berlebih di atrium dan pulmonalis. Untuk jelasnya lihat gambar di
ventrikel kanan, terjadi hipertrofi dilatasi bawah:
pada atrium dan ventrikel kanan. Begitu
juga pada vena pulmonal, ia mengalami
dilatasi karena darah yang banyak dari
paru harus lewat vena pulmonal. Untuk
jelasnya lihat gambar di bawah

Karena overload volume ke pulmo naik


resistensi pulmo meningkat sehingga
tekanan di ventrikel kanan juga makin
meningkat. Bila dibiarkan terus, ventrikel
kanan juga dapat mengalami hipertrofi.
Kenaikan resistensi pulmonal bisa terus
terjadi sampai tekanan di ventrikel kanan
dan kiri sama. Bahkan, bisa terjadi
perubahan shunt dari kanan ke kiri karena
2. Ventrikular Septal Defect (VSD)
tekanan di ventrikel kanan yang terus
Untuk VSD, defeknya terjadi pada tingkat
meningkat. Sehingga, yang tadinya
ventrikel. Pada VSD, shunt terjadi hanya
kelainan jantung congenital acyanotic
ketika sistol. Pada sistol, tekanan di
berubah menjadi cyanotic. Cyanoticnya
ventrikel kiri sama dengan tekanan
terjadi di seluruh tubuh.
sistemik. Tekanan ini sangat besar
dibandingkan dengan tekanan di ventrikel
3. Patent Ductus Arteriosus (PDA)
kanan. Karenanya, shunt dapat terjadi.
Pada saat diastole, tekanan pada ventrikel
kiri dan kanan hampir sama besar,
karenanya shunt tidak dapat terjadi.

K
a
r
e
n
a

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 36


Pada PDA, shunt yang terjadi adalah dari tekanan yang besar. Karenanya, atrium
aorta ke arteri pulmonalis karena tekanan kanan hipertrofi, bisa membuka septum
di aorta jauh lebih tinggi daripada tekanan interatrialis dan terjadi cyanosis.
arteri pulmonal. Selain itu, karena aorta
tetap mengalirkan darah baik saat sistol 5. Tetralogy of Fallot
maupun diastol, bising yang didengar Terdiri atas 4 kelainan: VSD, hipertrofi
adalah bising kontinyu. Bahkan, di skill lab ventrikel kanan, stenosis pulmonal, dan
blok 3.2 nanti kita akan diajari bahwa overriding aorta. Yang utama adalah VSD
suara penutupan katup tidak akan dan stenosis pulmonal. VSD pada ToF
terdengar sama sekali (Cuma bisingnya aja terjadi pada pars membranosa (di bagian
yang akan terdengar). atas septum interventrikularis). Karena
shunt terjadi dari ventrikel kiri ke ventrikel
Untuk bagian hipertrofi, coba pahami kanan, ventrikel kanan mengalami
gambar di atas ya.. ^.^. overload sehingga kompensasinya adalah
hipertrofi dilatasi. Volume yang dipompa
Nah, apabila terjadi aliran balik shunt ke arteri pulmonal banyak padahal arteri
(eisen menger), tentu saja akan pulmonal tidak begitu besar, terjadilah
didapatkan cyanosis. Tapi, karena stenosis pulmo. Selain itu, karena tekanan
shuntnya terjadi setelah percabangan yang besar, septum interventrikularis
arcus aorta, yang mengalami cyanosis terdorong ke arah anterior dan terjadilah
hanya yang mendapatkan darah dari aorta overriding aorta.
descenden, jadi tangan dan kepala tidak
biru, tapi kaki kiri dan kanan tidak
membiru (disebut juga cyanosis
differensial).

Karena ada overriding aorta, darah dari


ventrikel kanan dapat langsung dipompa
ke aorta (ditambah lagi ada stenosis
pulmonal, yaudah deh, darahnya banyak
yang ke aorta, tambah lagi deh
cyanosisnya si pasien). Karena darah yang
4. Stenosis Pulmonal masuk ke paru-parunya sedikit, corakan
Stenosis pulmonal merupakan bronkovaskular saat di x-ray juga semakin
penyempitan katup pulmonal. Karena sedikit.
tekanan meningkat, dapat terjadi
hipertrofi ventrikel kanan. Kalau Untuk terapi kelainan jantung bawaan,
penyempitannya parah bisa jadi critical diperlukan koreksi total pada anatomi
Pulmonal Stenosis, yaitu kondisi dimana jantungnya (maksudnya lubangnya ditutup atau
tekanan pada ventrikel kanan mendekati, katupnya dibesarkan , atau juga aortanya
sama, atau lebih tinggi dari ventrikel kiri. digeser, pokoknya tergantung apa yang salah
Selain itu, karena tekanan pada ventrikel deh). Kalo ga bisa, bisa dilakukan koreksi
kanan yang tinggi, terjadi regurgitasi katup fisiologis.
tricuspid karena tidak dapat menahan

Alhamdulillahhh… T.T selesai juga.. ini banyak banget sumpah. Aku 12 jam sendiri ngerjainnya.. hiks. Lebay
sih sebenernya. Kalo ga pake makan, mandi, istirahat juga ga sampe 12 jam. #jiaah.. Oke deh, untuk
masalah terapi bedah diapain aja kayaknya ga perlu deh, soalnya palingan dokter umum kompetensinya
Cuma sampe diagnosis aja, tapi kalo mau tau ya monggo dilihat di slide *ga begitu jelas juga sih
sebenernya, hehe*

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 37


Lecture: Anemia in Children
Kuliah ini dipersembahkan oleh : Prof Gatotkaca, eh salah Prof Sutaryo.
Oleh: Hilma T, Editor: Mega, Mind Map: Keket

Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit adekuat. Penyebab yang paling umum adalah
berkurang, atau kadar Hb eritrosit berkurang di anemia defisiensi besi dan talasemia. Anemia
bawah level normal. Biasanya kedua keadaan normositik dihubungkan dengan penyakit sistemik
tersebut terjadi bersamaan, namun bisa jadi yang mengganggu sintesis eritrosit di bone
jumlah eritrosit normal, namun kadar Hb tiap sel marrow. Defisiensi asam folat atau vit B12 bisa
sedikit. Bila Hb kurang, maka transport oksigen ke menyebabkan anemia makrositik (megaloblastik)…
jaringan akan terganggu sehingga bisa (nelsonessen)
menyebabkan hipoksia. Kadar Hb normal adalah
11-14 g/dl. ANEMIA DEFISIENSI BESI
Zat besi dalam tubuh penting untuk sintesis DNA,
Di Indonesia, prevalensi kasus anemia pada anak sintesis hemoglobin, dan neurotransmitter. Fungsi
usia 0-6 bulan  61,3%, usia 6-12 bulan  64,8%, zat besi dalam sintesis DNA menjadi berperan
anak usia kurang 5 tahun  48.1% penting dalam proliferasi dan diferensiasi sel,
Penyebab anemia ada 4 sebagai berikut : sehingga zat besi sangat penting untuk tumbuh
a. produksi eritrosit tidak adequate sebab kembang anak. Penting untuk memberikan
2+
kekurangan komposisi utama yaitu Fe suplemen besi saat anak berusia 4 bulan sampai 2
dan folat (vitamin B12)  anemia tahun sebanyak 2mg/kgBB/hari, karena
defisiensi besi / folat perkembangan pesat terjadi pada masa ini. Banyak
b. eritrosit mudah dan cepat pecah  bukti ilmiah menunjukkan impact dari defisiensi
anemia hemolitik besi pada masa infant, yang menyebabkan pada
c. Kehilangan eritrosit karena pendarahan masa anak, level mental dan fungsi motorik yang
d. Produksi eritrosit yang abnormal di bone cukup rendah. Prosesnya sebagai berikut:
marrow (anemia aplastic)

Anemia diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan


kandungan Hb dalam eritrosit yang diketahui
dengan pemeriksaan lab. Anemia mikrositik
hipokromik disebabkan karena produksi Hb tidak
Daging, ikan, Mengandung Fe
telur, dan
sayuran
Buah-buahan, Vitamin C membantu
jus penyerapan absorbsi Fe
Teh Teh menghambat absorbs Fe
Susu sapi Dapat menginduksi alergi dan
resorpsi yang sedikit

ANEMIA DEFISIENSI FOLAT


Defisiensi folat menyebabkan inaktivasi enzim yang
bergantung pada folat. Etiologi anemia defisiensi
folat antara lain: 1. Karena kurangnya asupan folat
lewat diet; 2. Bertambahnya kebutuhan pada folat
karena adanya hemolitik yang cukup banyak; 3.
3 tahapan defisiensi besi: Konsumsi obat tertentu seperti antiepilepsi,
1. Fase pre-laten : Cadangan besi kosong, trimethoprim-sulphate; 4. Dll .
tetapi kadar besi serum dan hematokrit Sign and symptom anemia defisiensi folat : tampak
masih baik pucat, fatigue, napas pendek, infant gagal
2. Fase laten : Cadangan besi kosong, besi mencapai berat normal dan menderita diare
serum turun, TIBC (total iron binding kronis. Laboratory finding dari anemia defisiensi
capacity) meningkat, hematokrit masih folat : 1. Kadar folat dalam serum rendah; 2.
baik Adanya hipersegmentasi neutrofil; 3. Eritrosit
3. Fase anemia defisiensi besi : Cadangan makrositik; 4. Kadar LDH dalam serum naik. Terapi
besi kosong, besi serum turun, TIBC yang dianjurkan adalah suplemen folat secara oral
meningkat, hematokrit menurun
ANEMIA HEMOLITIK
Perjalanan Fe di dalam tubuh kurang lebih Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan
seperti gambar ini : karena meningkatnya destruksi RBC di perifer.
Diantaranya adalah talasemia dan anemia sel
sabit. Menurut slide :Talasemia adalah
keadaan eritrosit yang mudah pecah, karena
adanya defek pada sintesis globin β.

Menurut harper : Talasemia ada 2, talasemia α


dan β. Defek genetic karena tidak adanya satu
atau lebih rantai α atau β dari hemoglobin,
baik parsial maupun total.

Baik talasemia maupun anemia sel sabit


manifestasi klinisnya hampir sama.
Manifestasi klinis yang ditemukan : Anemia
(karena kurangnya jumlah RBC hidup, kan
banyak yang hemolisis), hiperbilirubinemia
(karena banyak terjadi katabolisme RBC,
sehingga bilirubin sebagai hasil katabolisme
RBC kadarnya meningkat dalam darah),
splenomegali (karena aktivitasnya meningkat
karena banyak RBC yang lisis), iron deposition
(banyak penumpukan juga karena RBC lisis,
hasil katabolisme Hb kan Fe juga),
extramedullary eritropoiesis (kompensasi
karena banyak RBC yang rusak, sehingga
eritropoiesis banyak terjadi bahkan bisa diluar
bone marrow)

tambahan dari buku saladin.


Berikut ini adalah hubungan diet dang asupan zat
besi

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 40


Sickle-Cell Disease : defek hemoglobin yang
bersifat herediter banyak terjadi pada orang Afrika Hemophilia ada 3, hemophilia A, hemophilia B,
dan Mediterania. Penyakit ini disebabkan oleh alel hemophilia C. Kenapa beda? Karena kalau
resesif yang memodifikasi struktur hemoglobin. hemophilia A yang defisiensi adalah factor
Hemoglobin sickle-cell (HbS) berbeda dengan HbA koagulasi VIII, hemophilia B adalah defisiensi
(hemoglobin normal orang dewasa), pada rantai factor koagulasi IX, hemophilia C defisiensi factor
asam amino keenam. Pada HbA adalah asam kaogulasi XI. (mengenai faktor2 koagulasi bisa
glutamate, pada HbS adalah valine. Hanya orang sambil dilihat hemostasis pathway ya rek).
yang memiliki sifat homozygous HbS yang Defisiensi faktor2 koagulasi tersebut menyebabkan
menampakkan gejala keparahan, daripada yang kerja dan fungsinya untuk pembekuan darah
heterozygous HbS. Tanpa treatment, anak dengan terganggu. Kasus hemophilia A terjadi pada 1 dari
anemia sickle cell tidak memiliki harapan hiddup 10000 kelahiran anak laki2, dan lima kali lipat lebih
lebih dari 2 tahun. HbS tidak bisa mengikat oksigen sering terjadi daripada hemophilia B. Mengapa
dengan baik. Pada konsentrasi O2 yangrendah, HbS lebih beresiko terhadap laki2? Karena hemophilia
akan mengalami deoksigenasi, polimerisasi, dan adalah penyakit yang dibawa oleh kromosom X
membentuk gel yang menyebabkan eritrosit resesif (X-linked disorder), sedangkan pada wanita
menjadi berbentuk bulan sabit. RBC sickle cell jarang terjadi karena kromosom X dominan pada
lembek, mereka akan menggumpal dan wanita. Peran wanita terhadap penurunan
membentuk blockage pada pembuluh darah kecil hemophilia ini adalah sebagai carrier. 30% kasus ini
yang menyebabkan nyeri yang intens pada jaringan disebabkan karena adanya mutasi gen spontan,
yang kekurangan oksigen. Blockage pada sirkulasi yang kemudian diturunkan.
bisa juga memicu gagal ginjal, gagal jantung,
stroke, rematik, dan paralisis. Hemolisis pada sel Diagnosis hemophilia bisa ditegakkan berdasarkan
yang fragile dapat menyebabkan anemia dan anamnesis mengenai riwayat keluarga, adanya
hypoexemia, yang menyebabkan sickling (RBC jadi repeated bleeding with oozing sejak lahir (kalo di
sickle) terjadi pada deadly positive loop. kamus oozing artinya menetes, mungkin
Hipoksemia kronis bisa menyebabkan fatigue, pendarahannya sampai yang berdarah-darah gitu
weakness, defisiensi mental, gangguan jantung and kali ya#imaging), saat pemeriksaan fisik ditemukan
organ lain. Sebagai kompensasi terhadap adanya hemarthrosis (pendarahan pada sendi
hipoksemia, jaringan hemopoietik menjadi aktif. sifatnya kronis) dan pada otot juga terutama m.
Spleen kembali menjalankan peran illiopsoas dan gluteus tampak semacam lebam-
hematopoietiknya dengan mengelola RBC yang lebam.
sudah mati, sehingga membesar dan fibrous.
Anemia sickle-cell adalah salah satu contoh Anamnesis dan pemeriksaan fisik dikuatkan
kejadian pleiotropythe dari banyak efek fenotip dengan pemeriksaan lab melihat apakah ada
yang timbul karena perubahan gen tunggal. Orang pemanjangan APTT, dilakukan juga factor assay
yang menderita anemia sickle-cell adalah resisten dan analisis gen. Diagnosis penyakit ini memiliki DD
terhadap malaria, karena HbS tidak bisa dimakan lain juga, karena ada defisiensi factor selain 3
ole parasit malaria. tersebut yang bisa memperpanjang APTT yang
sifatnya congenital, atau juga yang defek adalah
Hemorrhagic : hemophilia? Von Willebrand factor, dan bisa jadi juga adanya
Anemia yang berhubungan dengan bleeding antibody anti factor VIII atau factor IX
disorder, disebabkan karena adanya defek2 pada ………………fiuuhhhh puanjaang
hemostasis baik pada vasa (vasculopathy), kerja
trombosit (thrombopathy), ataupun pada proses ANEMIA APLASTIK
koagulasi (coagulopathy). Defek ini dibedakan Anemia aplastik adalah anemia yang disebabkan
menurut segi kualitas (genetis)dan kuantitas karena adanya defek pada produksi sel darah di
(produksi eritrosit menurun, sedangkan eritrosit bone marrow dan terjadi pada semua sel
banyak keluar sehingga tidak mampu untuk hematopoiesis (pancytopenia akibat fail bone
menggantikan kehilangannya, bisa juga karena marrow production).
antibodi). Etiologi defek ini : herediter dan
acquired. Salah satu defek yang bersifat herediter
adalah hemophilia.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 41


Pancytopenia adalah berkurangnya jumlah adanya abnormalitas organ, rangka, mukosa-kulit,
produksi RBC, WBC, dan juga platelet. Pasien lebih dan retardasi mental.
menunjukkan gejala infeksi atau pendarahan
ETIOLOGI dari anemia aplastik :
 konstitional (herediter) :
-Fanconi anemia (tulang, kulit, mental retardasi,
gangguan fungsi renal)
-Dyskeratosis congenita (skin, nail, mucosal,
mental retardation)
-Shwachman-diamond syndrome (bone
abnormalities)
 acquisita : karena salah satu dari hal2
berikut
-obatChloramphenicol, Phenylbutazone,
anticonnvulsant, sulfonamide, gold
-zat beracunBenzene, Insecticides, solvents
- InfeksiHepatitis, EBV, Influenza
- kondisi lainkehamilan, radiasi, gangguan sistem
imun

CLINICAL FINDINGS : pasien pernah terpapar salah


satu dari etiologi di atas, dan terdapat tanda dari
pancytopenia antara lain anemia, neutropenia, dan
trombositopenia, dan juga terdapat abnormalitas
lain yang berhubungan

DIAGNOSIS ditegakkan dengan anamnesis


mengenai riwayat keluarga, pengalaman terpapar
salah satu dari etiologi, pemeriksaan lab terdapat
tanad dari pancytopenia dan di bonemarrow
ditemukan keadaan hypocellular atau acellular
daripada anemia karena umur WBC dan platelet
relative lebih pendek daripada RBC. Penyebab COURSE & TREATMENT Spontaneus recovery –
pancytopenia adalah termasuk gagalnya produksi permanent disorders, bisa berkembang menjadi
di bone marrow, sequestration, atau meningkatnya leukemia akut, PNH, MDS
destruksi sel darah di perifer. Terapi anemia aplastik : penghentian paparan zat
berbahaya, imunomodulasi, terapi sitokin, ATG,
Anemia aplastik memiliki sifat herediter dan ada ALG, androgen steroid, corticosteroid,
juga yang acquisita. Biasanya berhubungan dengan cyclophospamide, transplantasi bonemarrow,
transfusi, obat-obat pendukung, antibiotic, dll

Overall…
Disorder Lab finding
Anemia defisiensi besi Mikrositik hipokromik
Anemia defisiensi folat Makrositik
Anemia aplastik Normositik normokromik
Anemia hemolitik Fragilitas eritrosit meningkat, bentuk sferosit

Lecture: Laboratory Aspect of Hematologic Disorders in Children


Lecture : dr. setyawati
Oleh : Wiwid Santiko
ps. Mari berdoa sebeum beajar.

Hematologic disorder atau bisa disebut dengan dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium.
penyakit kelainan tentang darah telah menjadi Pada anak, kelainan hematologic ini sering terjadi
aspek yang harus di kuasai dokter. Kelainan ini dan tentu membutuhkan penanganan segera.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood 42


Nantinya dalam tulisan ini akan membahas
berbagai macam kelainan hematologi dan apa saja
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan.

Darah merupakan komponen penting dalam tubuh


kita, fungsinya banyak sekali. Seperti mengangkut
nutrisi dan O2/CO2, membersihkan debris,
pembawa reaksi inflamasi, pertahanan reaksi alergi
dan pertahanan terhadap bakteri+parasite, sampai
berperan dalam pembekuan dan penutupan luka.
Pertama-tama kita bahas tentang hemostasis
tubuh.

A. HEMOSTASIS
Hemostasis merupakan suatu mekanisme
yang ada dalam tubuh kta untuk menjaga
darah dalam keadaan semestinya, mencegah
kehilangan darah yang berlebih apabila
terjadi pendarahan (menghentikan
pendarahan), dan mencegah respon
thrombosis yang berlebihan (respon bersifat oleh sistem fibrinolysis oleh T-PA dan
patologis). Kesemua itu tergantung dari peran trombomodulin. Lalu luka sembuh sempurna
timbal balik yang seimbang antara endotel di iringi pembentukan jaringan baru. Bila
dari vascular, platelet (trombosit), protein thrombus tadi terakumulasi pada vasa, maka
koagulasi termasuk faktor2 (faktor VII, IX, X dapat menyumbat vasa dan dapat memicu
dll) dan sistem dari fibrinolysis. penyakit kardiovascular dimana tada
Kalau ada kerusakan di vasa pembuluh, umumnya dengan tekanan darah yang naik
misal tertusuk jarum, maka akan terjadi tidak seperti semestinya.
respon hemostasis. Respon ini meliputi
vasokontriksi dari vasanya. Akibat dari a. Tentang TROMBOSIT
vasocontriksi ini aliran darah akan mengecil. Merupakan sel darah yang tidak
Selanjutnya kalau vasanya tertusuk jarum mempunyai nucleus, ukuran
berarti terjadi kerusakan endoteliumnya. Ha diameternya2-4 mikrometer. Biasanya
itu akan memicu perlekatan (Adhesi) dari terdapat dalam darah tepi. Pada
platelet ke serabut kolagen subendothelial pemeriksaan lab biasanya dapat
yang diperantarai oleh faktor Von Willebrand diidentifikasi dengan melihat sitoplasma
(vWF). Kemudian platelet yang ada memicu yang kebiru abu-abuan, dan granulnya
hemostasis primer. ungu. Trombosit diproduksi oleh BONE
Maksudnya, apabila terjadi luka, maka MARROW dan merupakan hasil
akan terjadi 2 mekanisme, 1 vasanya diferensiasi dari MEGAKARYOCYTE. Usia
vasokontriksi untuk menurunkan alirandarah dalam sirkulasi manusia kira-kira selama
agar tidak terbuang banyak, dan mekanisme 9-10 hari. Fungsi utama dari trombosit
adhesi thrombosis. Adhesi ini memicu ialah reaksi adhesi, terus terlepas, terus
agrebasi dari thrombosis lain, nah trombosit agregasi, sebagai procoagulan, sebagai
yang banyak tadi memicu sumbatan, perbaikan jaringan yang rusak dan sebagai
menutupi yang luka sehingga darah tidak sel dasar dari hemostasis mechanism.
keluar banyak. Inilah yang disebut hemostasis b. Jalur Ekstrinsik
primer. Jalur ekstrinsik dari hemostasis ada 2
Lalu dilanjutkan hemostasis sekunder, mekanisme, kalau kita ingat kaskade
yaitu dibantu dengan faktor koagulasi. Faktor penjendalan darah, bahwa penjendalan
koagulasi dari jalur ekstrinsik dan intrinsic darah jalur ekstrinsik itu di awali dari
akan berusaha membantu penyumbatan. tissue factor kemudian dibantu fator VII.
Mereka akan mengaktifkan faktor X dan Kemudian terbentuk faktor VIIa yang akan
mengubah protrombin jadi thrombin, dan mengaktifkan faktor X menjadi Xa,
thrombin mengubah fibtinogen menjadi kemudian dibantu faktor Va sebagai
fibrin. Lalu benang fibrin dieratkan dengan cofactor dan ion Ca membuat protrombin
seatu crooslinked. Lalu akan tercipta bekuan, di ubah menjadi thrombin, lalu thrombin
yang nantinya disebut dengan Trombus. Pada memotong rantai fibrinogen sehingga
keadaan normal thrombus ini akan dilisiskan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 43


terbentuk monomer fibrin. Lalu fibrin ini diuraikan diatas kalau ada 2 jalur kaskade
berpolimerasi, saling menguatkan penjendalan darah, intrinsic dan
ikatannya membentuk cross link dan ekstrinsik. Pemeriksaan jalur intrinsic
akhirnya terbentuk penjendalan darah dengan Activated Partial Tromboplastin
(insolune fibrin clot). (lebih jelasnya lihat Time (APTT) dan yang jalur ekstrinsik
gambar disamping) dapat diketahui dengan Plasma
c. Jalur intrinsic. Prothrombin Time (PTT).
Intinya hampir sama dengan jalur
ekstrinsik, hanya bedanya pada awal jalur  Plasma Protrombin Time
dumulai dari faktor XIa yang mengaktifkan  untuk memeriksa Jalur ekstrinsik,
IX menjadi IXa lalu dia masuk common dimana memeriksa kenormalan dan
pathway untuk mengaktifkan Faktor X ketidak normalan dari faktor VII dan
menjadi Xa dan seterusnya sama seperti faktor2 di common pathway, misal
jalur ekstrinsik hingga terbentuk Faktor V, X, II dan I. dapat juga untuk
crosslinked dari monomer fibrin. Common mengevaluasi efek terapi
path way maksudnya jalur dari anticoagulant oral.
pengaktifan faktor X sampai terbentuk  Activated Partial Tromboplastin
crosslinked monomer fibrin. (cermati Time (APTT)
gambar disamping ya).  untuk mendeteksi jalur intrinsic
d. Pemeriksaan dan common pathway, meliputi
Dalam dunia klinis, dikenal 2 metode faktor VIII, IX, XI dan XII. Selain itu
untuk mendeteksi adanya kenormalan juga dapat mendeteksi lupus
ataupun ketidaknormalan dari jalur anticoagulant dan memonitor kerja
penjendalan darah. Seperti yang telah Heparin.

e. Beberapa KOndisi klinis yang dpat terjadi pada Hemostasis Primer dan sekunder
NO Karateristik Hemostasis Primer Hemostasis Sekunder
1 Onset Spontan, responnya segera Peran utama oleh faktor
setelah ada trauma. Peran kuagulasi. Respon lama (lambat)
utama oleh platelet dan setelah trauma.
vascular
2 Tempat Kulit, mucous membrane Jaringan dalam
3 Bentuk Pethecie dan ecchymosis Hematoma
4 Membran Mukosa Nasal, oral, GIT, dan Jarang terjadi
Genitourinary
5 Tempat lain Jarang Sendi, otot, CNS dan ruang
peritoneal.
6 Contoh kondisi klinis Trombocitopenia, Defek Daficiensi faktor koagulasi, liver
platelet, Von Willerb disease, disease dan ACQ inhibitor.
scury
Beberapa tes lain : infection,fibrosis, Marrow aplasia due
a. Hemoglobin dan hematocrit : untuk mendeteksi
toada
drug,
anemiachemicals,
dengan pendarahan
radiation kronis.
dan
b. Reticulocyte count : mendeteksi
Congenital
bone marrow abnormalities (Fanconis
c. Platelet Count : Mendeteksi
syndrome).
thrombocytopenia
d. Bleeding time : 
pemeriksaan
Selanjutnya
qualitativedapat
dari platelet
disebabkan
disorder.
karena
e. Thrombin time : pemeriksaan
ketidak
hypo danefektifan
dys fibrinogenemia.
dari proses
megakaryocytopoiesis (suatu proses
f. Trombocitopenia pematurran dari megakaryosit). Pada
Merupakan kondisi kekurangan sel keeping darah preparat histologis ditemukan di bone
(platelet/trombosit) dalam darah. Kondisi ini dapat marrownya terdapat small immature
disebabkan beberapa sebab, diantaranya : megakaryocyte yang banyak. Kondisi
[1] kegagalan dari produksinya (di bone ini bisa terjadi pada anemia
marrownya) megaloblastik, wyelodysplasia dan
 megakaryocyte yang berkurang (kita supresi alcohol.
tahu kalau megakaryocite merupakan [2] Naiknya destruksi dari platelet. Platelet yang
bakal dari trombosit. Kekurangan rusak membuat jumlah platelet yang
megakaryosit ini dapat pada kondisi berfungsi berkurang dan dapat memicu
Marrow infiltration with tumor,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 44


thrombocytopenia. Kerusakan bisa krena h. Hemofilia
imun dan non imun. Merupakan kondisi kelainan koagulasi
 Immune thrombocytopenia turunan. Hemophilia merupakan keadaan darah
Autoantibody mediated:SLE,neonatal, tidak dapat membeku, jadi bila ada luka, maka
infection, idiopathic darah akan mancur terus dan resikonya bisa
Alloantibody-mediated: post transf kehilangan darah banyak akibatnya dapat memicu
purpura, fetal-maternal incomp syok hypovolemic (kehilangan perfusi jaringan
 Non immune thrombocytopenia karena volume darah terlalu sedikit). Ada
Increased consumption : DIC, HUS,TTP, Hemofilia A dan B.
mechanical (prosthetic material) Pada Hemofilia A merupakan turunan dari
[3] Penyebab lain gen resesif kromosom X pada Wanita carrier
 Splenic Sequestration : kelebihan pool hemophilia yang membuat kekurangan maupun
(lubang) di lien. fungsional yang tidak semestinya dari faktor VIII
 Hemodilusi : tranfusi yang terlalu (sedangkan kalau hemophilia B karena defisiensi
banyak (melebihi 10 unit tiap 24 jam) faktor IX). Nah, bila ada pendarahan pada hemofili
 Spurius : EDTA- ini kan darahnya mancur terus, bila
pseudothrombocytopenia. pendarahannya pada area sendi maka kelinan
klinisnya disebut HEMARTHROSIS.
g. Trombocitopenia Autoimun pada Anak
Merupakan Suatu kondisi trombositopenia Ada 3 tingkatan Hemoarthrosis, yaitu :
pada anak yang disebabkan reaksi autoimun.  Mild (Ringan) : bila kadar faktor VIII yang
Biasanya terjadi pada anak dengan usia 2 sampai 7 normal antara 6-30 %, biasanya pada
tahun. Penyakit ini disebabkan reaksi imun karena pendarahan episodic dalam surgery maupun
ada suatu sebab. Sebabnya ada infeksi virus. Virus trauma.
paling banyak yang menginfeksi ialah rubella dan  Moderate (sedang) : bila kadar Faktor VII
chicken pox sebanyak 60-80%. Pada kondisi ini, jika antara 1-5% yang normal, biasanya ada
didapati trombosit kurang dari 10-20.000 mikro pendarahan episodic setelah ada trauma
Liter dengan membrane mukosa, maka harus meskipun traumanya kecil, kadang juga ada
segera di hospitalisasi dan diterapi dengan Imune pendarahan spontan.
GLOBULIN secara INTRAVENA.  Severe (parah) : bila kadar faktor VIII yang
Pada pemeriksaan Laboratorium, didapati normal kurang dari 1%. Kondisi paling sering
jumlah trombosit biasanya < 20.000 / microliter. ialah terjadi pendarahan spontan yang terus
Terus pada pemeriksaan darah tepi (peripheral menerus (frekuentif).
blood), didapati jumlah dan ukuran trombosit Pada pemeriksaan lab ditemukan APTT yang
sedikit dan kecil bila dibanding yang normal. Pada prolonged (lama) dan PPT normal, terus bisa
infeksi virus, juga ditemukan limfosit atypical, dan digunakan FVIII assay untuk mendeteksi apa
pada infeksi bakteri ditemukan kenaikan leukosit. hemofili A, sedangkan F IX Assay untuk
Pada APTT dan PT ditemukan normal. menunjukkan ada hemofili B. sehingga nantinya
dapat diketahui tingkat keparahan dan
treatmennya gimana selanjutnya.
Berikut data selengkapnya pada hemofili A dan B. (jadi inget responsi PK 2.2 T_T)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 45


B. Leukemia tidak di treatmen maka akan memicu
Merupakan salah satu penyakit dengan kematian dalam beberapa bulan atau
akumulasi dari darah yang tidak normal tahun. Kalau acute dapat terjadi disegala
dalam sumsum tulang. Meliputi proliferasi usia, sedangkan yang cronic hanya terjadi
yang tidak terkontrol, diferensiasi pada orang dewasa. Lalu kalau acut,
hematopoietic dan lymphoid cell. bisa disertai dengan organomegali yang
disebabkan dari perubahan genetic (mutasi ringan, tetapi kalau yang cronic disertai
stem cellnya). Lalu mutasi itu membentuk dengan organomegali yang parah.
leukemogenesis dan menyebabkan 2. Dari type stemcellnya, ada myeloid,
pertumbuhannya tidak terkntrol. lymphoid dan biphenotipic. Yang
Klasifikasi dari leukemia : biphenotypic menunjukkan diferensiasi
1. Dari progress penyakitnya, ada acute dan dari keduanya baik myeloid maupun
kronis lymphoid.
Kalau yang acute, meliputi proliferasi dari 3. Dari ada tidaknya sel yang abnormal
cell leukemic yang immature (tetapi Kalau di bone marrow ada yang positif
selnya tidak berdiferensiasi sehingga tidak normal dan diperifer juga, maka
terjadi akumulasi dari immature cellnya), Dxnya leukemia, sedangkan kalau di
apabila tidak ditangani maka dapat bonemarrow positif ada abnormal cell
manimbulkan kematian dalam beberapa tetapi di perifer normal semua maka
minggu atau bulan. Kalau yang kronis, Dxnya aleucemic leukemia.
didapati sel yang mature banyak. bila 4. Cytochemistry dan immunophenotyping

Berikut perbedaan acute dan chronic dilihat secara mikroscopic :


Karateristik Acute Chronic
Jumlah leukosit Naik, normal bisa juga turun Selalu naik
Penampakan sel Banyak sel imatur (blast) Banyak sel mature
Neutropenia Ada Tidak ada
Anemia Ada dan parah Ada tetapi tidak parah
Trombosit Turun Bisa normal, bisa juga naik

C. Neoplasia of Lymfoid Origin nucleoli (resemble to Burkitt


[1] Acute lymphoblastic Leukemia (ALL) lymphoma )
Bersifat systemic, adanya pertumbuhan Dengan pemeriksaan Cytochemistry
proliferasi neoplasma dari limfoblast di Periodic Acid S, didapati Limfoblast
area sel progenitor limfosit di bone positif dengan granul dan gumpalan.
marrow. Biasanya 80% terjadi pada anak- Ada istilah lymfoblastic leukemia dan
anak dengan leukemia, dan jarang pada lymphoma. Bedanya,kalau lymfoblastic
dewasa. Puncaknya pada usia 2-10 tahun. leukemia terjadi pada bonemarrow dan
Biasanya ALL ini berhubungan dengan 3 aliran darah perifer, sedangkan
hal, yaitu radiasi, bahan kimia (chemical) lymphoma terjadi pada limfonodi dan
dan downsyndrome. Pada 80% kasus jaringan limfoid. Bila lymphoma
menunjukkan sel blast nya berupa sel B. menyebar ke darah perifer dan bone
if Philadelphia chr (+) _ is associated with marrow (asalnya dari limfonodi dan
a poor outcome. Ada 3 klasifikasi limfoid tissue), maka namanya leukemic
menurut FAB berdasarkan morfologinya. lymphoma atau juga bisa disebut
Yaitu : lymphoblascic lymphoma.
L1 : small size blast cell , homogen,
scanty cytoplasm / high Specimen for Examination, Laborator
nucleositoplasm ratio, Specimen Laboratory findings :
inconspicuous nucleoli 1. Complete Blood Count/CBC
L2 : large size blast, heterogenous, cleft 2. Peripheral blood smear morphology
or indentation nuclei, 3. Bone Marrow Punction/ Aspirate:
pleiomorphic, nucleoli > routine morphology & cytochemical
prominent & nucleocytoplasm stains (Myeloperoxydase, SBB, PAS &
ratio < than L1 others),
L3 : homogen, deeply basophilic 4. immunophenotyping, cytogenetic
cytoplasm with vacuolation, 5. Spinal liquor
oval/round nuclei, prominent

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 46


D. ANEMIA konsentrasi Hb.
Ialah berkurangnya eritrosit dalam sirkulasi, Normalnya 31-36%.
sehingga pendistribusian oksigen tidak
maksimal karena pembawanya (hemoglobin Pada Microcytic Hipochromic anemia didapati
dalam eritrosit) jumlahnya tidak mencukupi. MCV, MCHC dan MCH rendah. Jumlah Eritrosit
Pada Lab, terjadi penurunan Hb, jumlah RBC relative lebihbanyak dibanding dengan Hbnya.
dan Hematokrit ( Massa Eritrosit). Penurunan Ukuran Eritrositnya < 6 mikrometer dan
ini dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, banyak area pallornya (central of pallor).
lingkungan dan bertambahnya volume plasma. Karena pembentukan Hb tidak mencukupi,
Tetapi penambahan ini tidak semuanya maka area pucat central of pallornya naik
patologis, ada yang bersifat fisiologis seperti pesat > 1/3 dari kondisi normal.
anemia pada ibuhamil (artinya normal). Pada
anemia didapati Hb levelnya kurang dari (rata2 Normalnya heme kan terbentuk dari Fe dan
dikurangi 2 standart deviasi). Normalnya ya porfirin, lalu dengan tambahan globin
rata2 Hb orang normal dengan toleransi + 2 terbentuklah hemoglobin. Bila produksi Fe
standart deviasi. Sehingga kalau dibawah 2 terhambat, dapat menimbulkan Anemia
dari normal maka cenderung anemia. defisiensi Fe, dan Inflamasi kronis. Bila
porfirinnya terganggu pembentukannya maka
Berikut adalah klasifikasi anemia berdasarkan akan menimbulkan Anemia sederoblastic dan
kerusakan fungsional (patofisiologi) : bila globin tidak terbentuk, kelainannya
[1] Hemorrhage, pendarahan yang banyak disebut Thalasemia (Hb Pathi).
menyebabkan eritrosit terbuang banyak
dari sirkulasi. Pemeriksaan hematologi pada anemia digunakan
[2] Naiknya destruksi dari eritrosit COMPLETE BLOOD COUNT (CBC), meliputi 3 aspek
(hemolitik), ada hemolytic intrinsic yaitu parameternya, indeks eritrosit, jumlah
(intracorpuscular) dan hemolitik reticulositnya (eritrosit yang belum mature), dan
ekstrinsik (ekstracorpuscular). blood film morfologinya.
[3] Kegagalan produksi eritrosit (hypo [1] Basic parameters : Hb, RBC count and Hct
ploriferasi) measure adequacy of erythroid cell content in
[4] Defect pada maturasinya (maturation peripheral blood
disorder) [2] RBC indices : MCV, MCH, MCHC → RBC count,
RBC size & Hb content
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi : [3] Reticulocyte count
[1] bentuk, ukuran, isi, dan pewarnaan Hb Reticulocyte ialah fase terakhir dari eritrosit
dilihat dengan pemeriksaan langsung yang menuju mature yang tersusun atas residu
(blood film) dari ibosom RNA di darah perifer. Dapat di
[2] dilihat mcv, mch dan mchc, konsentrasi deteksi dengan pewarnaan supravital seperti
Hb, jumlan eritrosit, hematocrit. menggunakan Brilliant Cresyl Blue atau New
Methylene Blue. Apabila dalam tibuh
MCV  mean corpuscular volume, eritropoesisnya naik drastic, maka
merupakan rata2 dari pembentukan calon eritrosit menjadi banyak
volume eritrosit. sehingga reticulositnya juga banyak.
Normalnya 81-100 - Normal Range Circ. Reticulocyte (0.5 – 1.5)
3
fL/mikro m [4] Blood film Morfology
MCH  mean corpuscular Disini kita mengevaluasi dari ukuran variasi sel,
hemoglobin, merupakan bentuknya, kandungan hemoglobin dan inklusi
rata2 berat dari populasi dari eritrosit. Yaitu :
hemoglobin tiap 1 buah - Normocytic (bila ukurannya 6-8
eritrosit. Normalnya 26- mikrometer), bisa macrocytic maupun
34 picogram. microcytic.
MCHC  mean corpuscular - Berdasar Variasi ukurannya (anisocitosis
Hemoglobin tanpa perubahan bentuk)
Concentration,
merupakan rata2

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 47


- Berdasar Variasi bentuk (
poikilocytosis).

Analisis informasi dari perhitungan sel


automated.
Melputi variasi dari indeks ukuran eritrosit dan
quantitative.
Red Blood Cell Distribution Width (RDW)
Merupakan perhitungan matematika dari
berbagai veriasi terhadap Mean volum
distribution. Disini untuk enentukan tingkat
anisositosis. Rumusnya SD/MCV x 100%.

Eritrosit yang tidak normal mempunyai


karateristik tertentu, seperti pada sel bulan
sabit (Sickle cell), spherocyte, sel target dan
fragmentocytes.

E. Anemia Hemolitic
Karena naiknya frekuensi destruksi eritrosit
pada perifer. Normalnya eritropoiesis naik
7x lipat.
© Intravascular hemolytic : destruksi
Eritrosit di sirkulasi
© Ekstravascular Hemolisis : eritrosit
terdestruksi oleh makrofag misal
saat di lien dan di hepar.

F. Hemoglobin defect
Thalassemia : anemia yang herediter terjadi
karena mutasi yang dapat mempengaruhi
sintesis Hb. Manifestasinya penurunan
produksi atau tidak adanya rantai alfa dan beta
globulin. Merupakan efek yang quantitative.
Efek qualitative meliputi hemoglobinopathy.
Disebabkan karena strukturnya yang tidak
normal. Disini terjadi mutasi yang disebabkan
saat pergantian asam amino valin terhadap
asam glutamate pada posisi ke 6 dari rantai
beta globin yang menyebabkan keabnormalan
polimerisasi dari Hb dengan tekanan O2
rendah. Manifestasinya Sickle cell disease,
HbE, HbC dan HbD.

Laboratory Tests as indicator of Hemolytic Anemia

1. Increased RBC destruction : - extravasc : - Bone Marrow Punction


SRE dan Intravasc : in circ - White Blood Cell & platelet count
- Increased plasma indirect bilirubin 3. Blood film examination:
- Lactate dehydrogenase / LDH - morphologic abnormality of RBC
- Haptoglobin & plasma Hb 4. Specific tests in hemolytic anemia
- Hemosiderin & urine Hb - Hb electrophoresis
Ke 4 diatas termasuk Intravascular - Osmotic fragility (↑ recistency)
Hemolytic - alkalic denaturation (HbF)
2. Increased erythropoesis activity : - HbA2 determination (quantitative)
- reticulocyte count examination - Antiglobulin test (Coomb’s Test)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 48


4 point itu termasuk Thalassemia & Hb
pathies

G. BONE MARROW FAILURE APLASTIC ANEMIA


Aplasia usually presents with pancytopenia - decreased numbers of RBC,WBC,and platelets in the
peripheral blood & hypocellular bone marrow, decreased reticulocyte Aplasia must be confirmed by bone
marrow biopsy. Marrow cellularity < 25%
Other hematopoietic disorders with pancytopenia must be distinguished from aplastic anemia. These
include : nutritional depletion, hypersplenism, certain infections, and marrow infiltration processes
(leukemia, lymphomas, myelofibrosis).

Tutorial Week 2: Help For Andi


Oleh Ms. X

Sumber: Pediatric Nelson, http://emedicine.medscape.com, http://circheartfailure.ahajournals.org, www.heart.org


(American Heart Association), www.journals.elsevierhealth.com (Pediatric and Child Health),
www.healthinsite.gov.au (A healthdirect Australia health information service)

Cardiovascular Disorders in Children peningkatan tekanan vena untuk mempertahankan


Gagal jantung kongestif (CHF) terjadi ketika jantung pengisian ventrikel yang memadai. Penyebab
tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan disfungsi diastolik primer termasuk obstruksi
metabolisme tubuh pada keadaan tekanan vena anatomi yang mencegah pengisian ventrikel
fisiologis yang normal. Biasanya, jantung dapat (misalnya, obstruksi vena pulmonal), reduksi
merespon tuntutan peningkatan dengan cara salah utama pada ventrikel compliance (misalnya,
satu dari berikut: kardiomiopati, penolakan transplantasi), kendala
eksternal (misalnya, efusi perikardial), dan
- Meningkatkan detak jantung, yang hemodinamik yang buruk setelah Fontan prosedur
dikendalikan oleh masukan saraf dan (misalnya, resistensi vaskuler paru meningkat).
humoral
- Peningkatan kontraktilitas ventrikel, Pada gagal jantung kronis, banyak sel miokard
sehingga terjadi peningkatan mengalami apoptosis karena kekurangan energi,
cathecolamin pada sirkulasi. hal ini terjadi karena adanya mekanisme sitotoksik
- Meningkatkan preload, dengan memakai yang menyebabkan nekrosis atau dari percepatan
obat dan membuat konstriksi pembuluh apoptosis. Nekrosis merangsang proliferasi
vena. fibroblast, yang menghasilkan penggantian sel
miokard dengan kolagen. Hilangnya myocyte
Sebagai tuntutan pada jantung melampaui menyebabkan dilatasi cardiac dan terjadi
kisaran normal mekanisme kompensasi fisiologis, peningkatan muatan jantung dan peregangan
terjadilah tanda-tanda gagal jantung kongestif. dinding jantung yang mengakibatkan disfungsi
Tanda-tanda ini termasuk takikardia, kongesti sistolik lebih lanjut. Selain itu, hilangnya massa
vena; tingkat katekolamin yang tinggi, dan adanya mitokondria menyebabkan meningkatnya
insufisiensi cardiac output dengan lemahnya kekurangan energy. Manifestasi pertama dari
perfusi jaringan. congenital heart failure (CHF) biasanya takikardia.

Disfungsi sistolik ditandai dengan Kecuali pada gagal jantung kongestif karena
berkurangnya kontraktilitas ventrikel bradyarrhythmia primer atau complete heart
menyebabkan gangguan kemampuan untuk block. Sebagai tanda terjadinya peningkatan
meningkatkan stroke volume untuk memenuhi keparahan CHF, biasanya terjadi kongesti vena. Sisi
tuntutan sistemik. Faktor-faktor seperti anatomic kiri gagal jantung umumnya dikaitkan dengan
stress (misalnya, coarctation aorta) yang tanda-tanda kongesti vena paru, sedangkan sisi
berkontribusi ke peningkatan afterload (end- kanan gagal jantung dikaitkan dengan tanda-tanda
systolic wall stress) dan hal tersebut merupakan kongesti vena sistemik. Kegagalan salah satu
hasil dari faktor neurohormonal yang ventrikel dapat menyebabkan terganggunya fungsi
meningkatkan resistensi vaskuler sistemik juga jantung yang lain, yang menyebabkan kongesti
menyebabkan disfungsi sistolik. vena sistemik dan pulmonal. Tahap lanjut gagal
jantung kongestif ditandai dengan tanda dan gejala
Hasil dari disfungsi diastolik adalah penurunan cardiac output yang rendah. Umumnya, gagal
ventrikel compliance, hal ini memerlukan jantung kongestif dengan curah jantung normal

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 49


disebut gagal jantung kongestif terkompensasi, dan buruk, thready pulse, dan output urin menurun.
gagal jantung kongestif dengan output jantung Didapatkan juga disfungsi ginjal dan hati, serta
yang tidak memadai dianggap dekompensasi. berkurangnya tingkat kesadaran. Anak-anak
dengan gagal jantung kongestif tidak
Tanda-tanda gagal jantung kongestif bervariasi terkompensasi, terutama anak-anak yang lebih tua,
pada usia anak-anak. Tanda-tanda kongesti vena umumnya memiliki cardiac output lebih rendah.
paru pada bayi umumnya meliputi takipnea, distres
pernapasan (retraksi), grunting, dan kesulitan Adapun sign and symptoms dari CHF adalah:
makan. Seringkali, anak-anak dengan gagal jantung
kongestif mengalami diaforesis selama menyusui, Tachycardia
yang kemungkinan terkait dengan lonjakan Venous congestion
katekolamin yang terjadi ketika mereka diberi Right-sided:
makan dalam keadaan distress pernafasan. Right- - Hepatomegaly
sided venous congestion ditandai dengan adanya - Ascites
hepatosplenomegaly, edema, atau ascites. CHF - Pleural effusion
terkompensasi pada bayi bermanifestasi terhadap - Edema
gagal tumbuh, Pada kasus yang parah, gagal - Distensi v. jugularis
tumbuh dapat diikuti dengan tanda-tanda gagal Left-sided
ginjal dan hati. - Tachypnea
- Retractions
Pada anak yang lebih tua, left-sided venous - Nasal flaring or grunting
congestion menyebabkan takipnea, gangguan - Rales
pernapasan, dan wheezing. Sementara, pada - Pulmonary edema
keadaan right-sided venous congestion dapat Low cardiac output
mengakibatkan hepatosplenomegali, distensi vena - Fatigue or low energy
jugularis, edema, asites, dan / atau efusi pleura. - Pallor
CHF terkompensasi pada anak yang lebih tua - Sweating
mungkin memiliki tingkat energi lebih rendah dari - Extremitas dingin
biasanya. Pasien mungkin mengeluh ekstremitas - Poor growth
dingin, intoleransi olahraga, pusing, atau syncope. - Dizziness
Temuan klinis dapat meliputi hipotensi, - Tingkat kesadaran menurun
ekstremitas dingin dengan perfusi perifer yang - Syncope

Dari sebuah sumber, ada table sign and symptomnya, semoga berguna..

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 50


Penyebab CHF atau dicurigai harus dipertimbangkan dan
Pada anak, penyebab gagal jantung ada dua, dikelola dengan tepat.
yaitu overcirculation failure dan pump failure
Overcirculation Failure Karakteristik yang ditemukan pada anak
Terjadinya pola aliran darah yang dengan gagal jantung adalah:
berlebihan yang terjadi pada satu atau
lebih bagian jantung. Aliran darah Cardiac rhythm disorders dapat
akhirnya terganggu. Pada kasus ASD atau disebabkan oleh:
VSD, misalnya. Pada kasus tersebut akan o Complete heart block
terjadi pencampuran darah kaya oksigen o Supraventricular tachycardia
dan darah deoksigenasi. o Ventricular tachycardia
Pump Failure o Sinus node dysfunction
Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi virus Volume overload dapat disebabkan oleh:
yang merusak otot jantung yang normal o Structural heart disease (eg,
atau dari masalah dengan arteri koroner ventricular septal defect, patent
yang terjadi sejak lahir atau akibat infeksi ductus arteriosus, aortic or mitral
dan mencegah aliran darah yang efektif ke valve regurgitation, complex
otot jantung itu sendiri. Anak dengan cardiac lesions)
distrofi otot jantung juga memiliki o Anemia
masalah dalam pengembangan otot o Sepsis
jantung mereka. Pada situasi ini, otot Pressure overload dapat disebabkan oleh:
jantung gagal berfungsi normal dan o Structural heart disease (eg,
jantung menjadi tidak efisien dalam aortic or pulmonary stenosis,
memompa darah. aortic coarctation)
Penyebab CHF tergantung pada usia anak. o Hypertension
Gagal jantung kongestif pada janin, atau Systolic ventricular dysfunction or failure
hidrops, dapat dideteksi dengan melakukan dapat disebabkan oleh:
ekokardiografi janin. Gagal jantung kongestif o Myocarditis
juga dapat mewakili adanya anemia pada o Dilated cardiomyopathy
tubuh(misalnya, sensitisasi Rh, transfuse feto- o Malnutrition
maternal), aritmia (biasanya takikardia o Ischemia
supraventricular), atau disfungsi miokard Diastolic ventricular dysfunction or failure
(miokarditis atau kardiomiopati). Neonatus dapat disebabkan oleh:
dan bayi < 2 bulan adalah kelompok yang o Hypertrophic cardiomyopathy
paling mungkin mengalami gagal jantung o Restrictive cardiomyopathy
kongestif yang berhubungan dengan penyakit o Pericardial or cardiac tamponade
jantung struktural. Sirkulasi sistemik atau
pulmonar tergantung pada patensi duktus Pada chest radiograph dapat ditemukan siluet
arteriosus, terutama pada newborn yang perbesaran jantung. Kelainan dari gas darah bisa
belum mengalami pemisahan ductus menunjukkan alkalosis pernafasan dalam bentuk
arteriosus. Pada pasien ini, prompt cardiac ringan dari gagal jantung kongestif atau asidosis
evaluation wajib dilakukan. Penyakit miokard metabolik pada pasien dengan bukti cardiac output
akibat kelainan miopati primer atau kesalahan rendah atau PDA.
metabolisme bawaan harus diselidiki. Penyakit
pernapasan, anemia, dan infeksi diketahui

Manajemen CHF

Berikut adalah obat yang digunakan untuk penanganan gagal jantung:

Agent Pediatric Dose Comment


Preload reduction
Furosemide 1 mg/kg/dose PO or IV May increase to qid
Hydrochlorothiazide 2 mg/kg/d PO divided bid May increase to qid
Metolazone 0.2 mg/kg/dose PO Used with loop diuretic,
may increase to bid
Inotropic
Digoxin Preterm infants: 0.005 mg/kg/d PO divided bid or 75% of ...
this dose IV < 10 y: 0.01 mg/kg/d PO divided bid or 75% of
this dose IV>10 y: 0.005 mg/kg/d PO qd or 75% of this dose
IV
Dopamine 5-28 mcg/kg/min IV Gradually titrate upward to
desired effect
Dobutamine 5-28 mcg/kg/min IV Gradually titrate upward to
desired effect
Epinephrine 0.01-0.03 mcg/kg/min IV Not to exceed 0.1-0.3
mcg/kg/min
Milrinone 0.5-1 mcg/kg/min IV Typically used without
loading dose, especially in
unstable patients

Load: 50 mcg/kg IV over 15


min
Afterload reduction
Captopril 0.1-0.5 mg/kg/d PO divided q8h ...
Enalapril 0.1 mg/kg/d PO divided qd/bid, not to exceed 0.5 mg/kg/d Adults: 2.5-5 mg/d PO qd-
bid, not to exceed 40 mg/d
Lisinopril Not established Adults: 10 mg PO qd
Losartan Not established Adults: 25-100 mg/d PO qd
or divided bid
Nitroprusside 0.5-10 mcg/kg/min IV May need to monitor
cyanide level
Nitroglycerin 0.1-0.5 mcg/kg/min IV Vasodilator
Nesiritide 0.01-0.03 mcg/kg/min IV Initiate with 0.01
mcg/kg/min

May cause dose-related


hypotension
Alprostadil* 0.03-0.1 mcg/kg/min IV ...
Beta-blockade[3]
Carvedilol Limited data suggest a therapeutic dosage range of 0.2-0.4 Adults: 12.5-25 mg PO bid
mg/kg/dose PO bid; initiate with lower dose and gradually
increase dose q2-3wk to therapeutic range Initiate with 3.125 mg PO
bid
Metoprolol Not established Adults: 25-100 mg PO qd
*Prostaglandin E1 (PGE-1).

Breathing Difficulty in Children


Kesulitan bernafas, sesak napas atau dispnea dapat memiliki berbagai penyebab. Sesak napas dapat terjadi
selama aktivitas meningkat atau sebagai akibat dari kondisi lingkungan seperti pada dataran tinggi atau suhu
yang sangat hangat atau dingin. Banyak kondisi yang menyebabkan susah bernafas, yaitu pada keadaan
asthma, pneumonia, dan juga penyakit pada jantung. Apabila pada jantung karena darah tidak cukup
menyuplai oksigen pada tubuh.
Penyebab breathing difficulty pada anak adalah:
Foreign body ingestion
Suggestive features: witnessed episode, sudden onset of coughing or choking, recent history of
playing/eating small objects.
Effective coughing suggested by: crying or verbal response to questions, being able to take breath in
before coughing, loud cough, fully responsive child.
Ineffective coughing suggested by: inability to vocalise, quiet or silent cough, inability to breathe,
cyanosis, decreasing level of consciousness.
Past history of asthma
Previous severe asthma.
Previous hospitalisations.
Dependence on inhaled or systemic corticosteroids.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 52


Non-compliance with medications.
Labile asthma with pronounced diurnal obstruction.
Brittle asthma with unexpected sudden deterioration of airway function.
Chronic asthma with depressive symptoms/manipulative use of asthma.

Penyebab lainnya adalah

Edema laryngeal: anaphylaxis, inhalation injury.


Infeksi saluran pernafasan atas: epiglottitis, croup, retropharyngeal abscess.
Penyebab pada saluran respirasi bawah: asthma, bronchiolitis and bronchitis, pneumonia, acute
respiratory distress syndrome.

Pemeriksaan

Pemeriksaan umum
Respiratory system
Signs of respiratory distress
Sign Comment
Tachypnoea Normal respiratory rates:
o <1 year: 30-40 breaths per minute.
o 1-2 years: 25-35 breaths per minute.
o 2-5 years: 25-30 breaths per minute.
o 5-12 years: 20-25 breaths per minute.
o >12 years: 15-20 breaths per minute.

Very slow respiratory rates in children suggest imminent respiratory arrest or


poisoning with narcotic drugs.
Intercostal and sternal Intercostal and abdominal muscles are drawn in with each inspiration. This is
recession seen more easily in very young children; therefore, if it is particularly significant
if seen in the child over 6-7 years of age.
Use of accessory muscles Look for the head bobbing up and down in infants.
Tripodding or anchoring The child may sit forward and grasp their feet or hold on to the side of the bed.
Nasal flaring Particularly seen in infants.
Inspiratory/expiratory o Stridor: high-pitched inspiratory noise - sign of upper airway
noises obstruction.
o Wheezing: tends to be louder on expiration - sign of smaller-calibre
lower airway obstruction.
o Grunting: exhalation against a partially closed glottis - sign of severe
respiratory distress in infants.
Cardiac Auscultation
1. Tachycardia
2. S3 Gallup Rhythm
3. Cardiac Murmur

Manajemen
- Bronchodilator
- Sterosis
- Antibiotik apabila dijumpai ada infeksi bakteri

Week 3
Lecture: Diare dan Dehindrasi
Prof. Dr. M. Juffrie, SpAK, Ph.D - oleh Sista Lukito

Kita ngomongin definisi dulu ya. Disebut diare itu dengan konsistensi yang lebih lunak dari biasanya.
kalo buang air besar (BAB) lebih dari 3x/hari Tapi sebenernya definisi ini kurang berguna buat

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 53


bayi yang minum ASI, karena bayi yang minum ASI gimana bentukan faecesnya, kita bisa membuat
biasanya BABnya lebih dari 3x/hari dan diagnosa diarenya karena apa.
konsistensinya lebih cair dari BAB bayi yang ga
minum ASI. Jadi diare bagi bayi dan anak itu kalo (c) Keparahan diare
frekuensi BABnya lebih sering dari biasanya dan Menurut beratnya diare, bisa dibagi jadi diare
konsistensinya lebih cair dari biasanya. dengan malnutrisi berat, diare dengan infeksi HIV,
dan diare dengan keadaan tubuh yang
Kenapa kita perlu belajar diare? Diare itu termasuk imunodefisiensi, misalnya orang yang lagi pake
penyebab kematian terbanyak pada anak-anak. obat kanker.
Bukan diarenya sih sebenernya, tapi dehidrasinya
itu yang bahaya. Tapi semenjak ditemukan yang PATHOGENESIS DIARE
namanya ORS (Oral Rehydration Solution/Larutan Tadi udah disebutin, diare bisa disebabkan karena
Rehidrasi Oral), kematian karena diare dapat gangguan di sekretori, absorpsi, dan osmotik.
benar-benar ditekan. Tapi jumlahnya masih sangat 1. ABSORPSI & SEKRESI
banyak, 5 juta pertahun. Juga, diare menyebabkan Berapa jumlah air yang masuk ke GIT kita setiap
diare persisten masih jadi masalah besar di negara harinya? 9 liter! Padahal kan kita anjurannya
berkembang. minum 2 liter/hari, jadi yang 7 liternya itu
darimana? Dari kita nelen ludah, bisa dibayangin
Kalo kita diare, kita kan banyak kehilangan cairan sehari kita nelen ludah berapa kali? Banyak
dan elektrolit, proses ini disebabkan karena nggak banget! Dan juga dari makanan, cairan lambung,
seimbangnya proses absorpsi dan sekresi di GIT empedu, pancreas, dsb. Intinya 9 liter. Yang
khususnya usus halus dan usus besar. Padahal dikeluarkan lewat faeces 200 ml. Sehingga
elektrolit itu punya peran penting dalam proses konsistensi faeces kita itu empuk. Jadi kalo diare
absorpsi dan sekresi di usus. Kalo tubuh itu karena bisa ada gangguan absorpsi.
kekurangan cairan, maka metabolisme organ- Pada inget ga gimana caranya Na masuk dari
organ akan terganggu seperti otak, jantung, ginjal, lumen ke dalam sel? Na itu masuk dengan 4 cara:
paru, karena cairan itu menjadi carrier oksigen dan aktif, ditukar dengan ion H, ikut dengan glukosa,
makanan. dan dengan ditukar dengan ion Cl. Na juga masuk
dengan membawa air.
Ada juga faeces yang lebih cair dan frekuensinya
lebih sering dari BAB normal, hal ini sebetulnya Nah epitel di usus bisa dirusak oleh beberapa
gabisa kita bilang sebagai diare juga. Misalnya penyebab, yaitu virus, bakteri, parasit, dan jamur.
pada bayi yang dikasih ASI, karena faktor makanan, Fungsi dari absorpsi akan terganggu dan ini disebut
dan Irritable Bowel Syndrome yang merupakan sebagai diare karena gangguan absorpsi.
RAP (Reccurrent Abdominal Pain), juga karena Nah 2 bakteri yaitu E. Coli yang enterotoksin (ETEC)
psikis misalnya mau ujian, takut. dan V. Cholera, 2 bakteri ini akan mengeluarkan
toksin (tapi bakteri ini akan mati) toksin masuk
Insidensi diare (2-5 episode/tahun) paling tinggi di ke sel toksin mempengaruhi cAMP dengan
bayi usia 6 bulan-11 bulan. stimulasi cAMP cAMP akan menyebabkan
hipersekresi Cl Na tidak masuk air gabisa
Diare dapat kita bagi-bagi menurut klasifikasinya: diabsorpsi jadilah diare karena gangguan
(a) Durasi: sekresi. Cl akan mengikat Na dan akan terbentuk
Diare akut kalo diare berlangsung 3 - 7 ikatan NaCl yang sangat banyak. Sehingga, Na ga
hari bisa balik lagi ke dalam sel karena dia dalam
Prolonged/Intermediate/berkepanjangan bentuk NaCl. Na yang bisa balik ke epitel adalah Na
kalo berlangsung selama 8 - 14 hari yang dalam bentuk ion. Kalo Na gabisa masuk lagi,
Diare persisten kalo berlangsung selama > airpun gabisa masuk.
14 hari, kata Prof. Juffrie tergantung Nah NaCl itu kan garam, garam itu warnanya putih,
penyebabnya, kalo persisten itu >14 hari dan makanya kalo orang dengan diare karena ETEC dan
diarenya karena infeksi. Dan dibilang kronis V.cholera maka bentuk faecesnya bakal putih, kaya
kalo >14 hari dan diarenya karena non-infeksi. cucian beras, dan baunya amis kaya ikan karena
(b) Karakteristik faeces faecesnya mengandung garam.
Jadi diare itu kan bisa karena gangguan di
sekretori, absorpsi, dan osmotik, juga bisa karena 2. OSMOTIK
invasi bakteri tertentu ke usus dan bahkan ke Kalo diarenya disebabkan karena virus, virus itu
sirkulasi yang bikin faeces berdarah (disentri). menyebabkan atrofi sel epitel epitel jadi gabisa
Ternyata setiap etiologinya juga bikin faeces menghasilkan enzim disakaridase (enzim laktase:
diarenya beda-beda. Jadi dengan melihat kaya mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 54


sehingga kalo dalam bentuk monosakarida kan bisa Beri cairan tambahan: Kasih ASI lebih sering dan
diabsorpsi sedangkan laktosa gabisa diabsorpsi) kasih larutan oralit, air matang, atau cairan rumah
produksi enzim laktase polisakarida ga tangga (dibilang cairan rumah tangga itu yang
tercerna dan dimakan sama bakteri usus bakteri biasa ada di rumah). Prinsip kasih cairan oral ke
usus memproduksi asam laktat asam laktat di pasien diare yang ga dehidrasi adalah di cairannya
lumen meningkatkan tekanan osmotik air harus ada natrium, air, dan glukosanya. Cairan
mengalir ke lumen (inget! Air mengalir ke tekanan rumah tangga yang boleh dikasih yaitu larutan
osmotik yang lebih tinggi) jadilah diare osmotik. gula-garam, air lemon, air bekas menanak nasi
Diare osmotik ini cenderung sifatnya asam, baunya karena mengandung glukosa polimer yang
asam. Makanya pantatnya cenderung kemerahan, mengikat Na, sup (sup yang ada air gula garam,
karena iritasi oleh asam. Kalo bayi diare, cek yang isotonis dengan tek. osmotik 298 mOsm,
pantatnya merah apa ngga! (Kalo pasien udah misalnya sup sayur bening). Sedangkan yang
dewasa dan diare, dicek pantatnya ga ya?) Kalo gaboleh dikasih adalah soft drink kaya coca cola,
merah kemungkinannya bisa intoleransi laktosa. poccari sweat juga gaboleh karena poccari ini
Kalo bayi terbukti diare karena intoleransi laktosa prinsipnya bukan buat mengatasi diare tapi buat
ini, yes segera ganti susunya sama yang low- minuman setelah exercise, juga gaboleh dikasih
lactose. Dan jangan lupa, virus yang paling sering teh botol karena tekana osmotiknya tinggi banget
menyebabkan diare adalah rotavirus! sampe 600 mOsm.

3. INVASI BAKTERI Ajarin ibunya gimana cara mencampur dan ngasih


Kalo diarenya karena Shigella, Shigella akan invasi oralit. Kasih ke ibunya 6 bungkus oralit (200 ml)
ke sel membentuk mikroabses (abses: buat di rumah. Edukasi ke ibu berapa jumlah cairan
pertempuran sel fagosit dengan antigen) invasi yang harus dikasih buat kebutuhan anaknya. Kalo
sampai ke lamina propria, dimana lamina propria <2 tahun kasih tambahan cairan 50-100ml tiap
itu ada pembuluh-pembuluh darahnya berdarah BAB, dan kalo >2 tahun kasih tambahan cairan 100-
200 ml tiap kali BAB. Juga kasih tablet Zinc, lanjutin
faeces campur darah dan mikroabses.
pemberian makan, dan edukasi kapan harus
Diare karena Shigella ini baunya busuk, karena
kembali.
mikroabses itu kan mengandung protein.
Jadi kita ulang lagi biar inget. 4 jenis faeces diare:
DEHIDRASI SEDANG
kalo asam karena gangguan osmotik (asam laktat
Pasien dengan dehidrasi sedang, kita kasih larutan
hasil dari virus), amis itu karena gangguan sekresi
oralit 75 cc/kg berat badan selama 6 jam, tapi yang
(NaCl, Cl yang sekresinya dipengaruhin sama
aku baca di MTBS 3 jam. Kalo gabisa minum atau
cAMP), busuk kalo karena bakteri (mikroabses),
muntah, kita sonde aja (Nasogastric tube). Tapi
dan bau langu!
yang aku baca di buku MTBS, kalo anaknya
muntah, langsung di-IV aja dengan RL 70cc/kgBB,
TREATMENT
atau Ringer asetat, atau NaCl. Nah kata MTBS,
Treatment yang tepat buat mengobati diare adalah
setelah 3 jam kita nilai lagi dan klasifikasi lagi
dengan 5 tahap, disebut lintas 5 diare:
derajat dehidrasinya si anak.
1. Terapi nutrisi, dalam artian anaknya jangan
Ajarin ibunya gimana cara mencampur dan ngasih
puasa!
oralit. Kasih ke ibunya 6 bungkus oralit (200 ml)
2. Zinc, karena zinc itu dapat mengurangi lamanya
buat di rumah. Berikan juga tablet Zinc.
episode diare dan mengurangi tingkat
keparahan diare. Zinc ada di daging merah,
DEHIDRASI BERAT
kerang, kacang-kacangan. Terapi Zinc dilakukan
Sedangkan pasien dengan dehidrasi berat, kita IV
selama 10-14 hari. Di buku MTBS terapi Zinc
aja langsung, paling bagus dengan Ringer Lactat,
selama 10 hari. Pada bayi <6 bulan dosis Zinc
kalo ga ada ya NaCl juga gapapa. Pasien yang <2
10 mg/hari (atau ½ tablet/hari), bayi >6 bulan
tahun 1 jam pertama kita IV RL sebanyak 30
dosis Zinc 20 mg/hari (1 tablet/hari).
cc/kgBB, 5 jam berikutnya sebanyak 70 cc/kgBB.
3. Oral rehydration
Pasien usia 2 tahun keatas ½ jam pertama
4. Antimicrobial, tapi Cuma dikasih antimicrobial
sebanyak 30 cc/kgBB, 2 ½ jam berikutnya sebanyak
(antibiotic) kalo diarenya karena parasit &
70 cc/kgBB. Buat lebih gampang, prinsipnya
bakteri. Kalo karena rotavirus sia-sia dikasih
pertama 30cc/kgBB, kemudian 70 cc/kgBB.
antibiotik, malah lebih banyak adverse
Bedanya kalo <2 tahun kan lebih muda, butuh
effectnya.
penanganan yang lebih lama, jadi ya yang pertama
5. Edukasi
1 jam, kemudian 5 jam. Sedangkan diatas 2 tahun
durasi penanganannya Cuma ½ jam dari yang <2
PRINSIP PENANGANAN
tahun, jadi pertama ½ jam, kemudian 2 ½ jam.
TANPA DEHIDRASI
Periksa setiap 15-30 menit.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 55


OK daritadi ngomongin klasifikasi, manajemen,
Juga kasih oralit selama pemasangan IV, dan terapi, dsb, tapi belom ngomongin dehidrasinya itu
segera setelah si anak mau minum. Beri tablet Zinc sendiri! Sebelumnya inget dulu di tubuh kita ada
juga. Periksa kembali kalo bayi setelah 6 jam dan kompartemen, intraseluller dan ekstraseluller.
anak setelah 3 jam, lalu klasifikasikan diare. Yang paling gede adalah intraseluller. Ekstraseluller
itu sendiri dibagi lagi jadi interstitial sama
Pada kondisi dimana kita gabisa pasang IV, karena intravaskuler.
venanya udah collapse, kita lakukan manajemen
intraosseus (langsung ke tulang!) lebih tepatnya ke Nah kalo dehidrasi, yang pertama kena adalah
patella. Dan kalo intraosseus gabisa juga, pasang yang interstitial. Itu makanya kalo dehidrasi itu
nasogastric tube aja. yang kita lihat dulu adalah kelopak matanya,
mukosa bibir, dsb. Nah yang kedua kena adalah
Rehidrasi oralit denga NGT yaitu 20 cc/kg/jam intravaskuler, dengan manifestasinya yaitu nadinya
(total 120 cc/kg), lalu periksa kembali setiap 1-2 berkurang, aliran darah ke ginjal turun sehingga
jam. Setelah 6 jam, klasifikasikan diarenya lagi. urinenya jadi lebih sedikit dan lebih pekat.
Penting banget buat kita sebagai calon dokter
untuk tau udah berapa lama dehidrasi si pasien Suasana kelompok 29 skills lab Komunikasi sama
berlangsung. Karena dehidrasi yang udah diatas 6 dr. Ida
jam dapat menyebabkan shock hypovolemik dan (Setelah perkenalan)
berujung ke multiorgan failure! Iwan: “Anaknya kenapa bu?”
Ibu simulasi: “Anak saya diare dok...”
Soal makanan, pada pasien diare ya tetep kasih IW: “Udah berapa lama bu?”
makan, jangan disuruh puasa. Misalnya kalo Ibu: “Dari hari senin dokter, udah 3 hari.”
pasiennya bayi, ya tetep kasih ASI, atau nasi, ya IW: “Mmm 3 hari ya bu. Ada darahnya ga?”
makanannya si bayi. Hindarin kasih makanan yang Ibu: “Saya juga ngga tau dokter, kan anak saya
mengandung lemak, buah, jus buah, junk food, udah bisa berak sendiri.”
makanan pedes, carbonated fluid (soft drink), IW: “Mmmm... Beraknya ada darahnya ngga dek?”
makanan yang mengandung gula. Anak: “... ngga tau...”
IW: “Mmmm... (bingung) Beraknya kejang ga
Antibiotik bisa dikasih dengan ngeliat faecesnya, dek?”
kalo di faeces ada leukocyte, terus faeces juga dr. Ida: -_-
baunya busuk, amis, dan ada darah di faeces.

Lecture: Common Abdominal Complaint


dr. Wahyu Damayanti, Sp. A
by: Hilma T

RECURRENT ABDOMINAL PAIN perut yang berulang minimal satu minggu dalam
DEFINISI: kurun waktu 2 bulan, dan tidak ada kausa kelainan
Definisi tahun 1958 (lama banget yak): nyeri perut organ.
minimal 3 kali serangan dan terjadi dalam kurun
waktu 3 bulan, nyerinya sampai mempengaruhi EPIDEMIOLOGI
aktifitas, dan bukan disebabkan karena adanya Kasus RAP terjadi pada 10-15% anak antara usia 4-
abnormalitas organ. Bisa masuk dalam definisi ini, 16 tahun dan mencapai puncak (paling tinggi)
kalo ada anak kecil sakit perut berkali-kali sampai terjadi pada usia 10-12 tahun. RAP jarang terjadi
orang tuanya bingung mau meriksakan anaknya pada anak di bawah umur 5 tahun, namun jika
(ini biasanya muncul kalo anak tiba sakit perut pas terjadi maka perlu diwaspadai adanya kelainan
mau sekolah, dll),walaupun durasi nyerinya tidak organic sebagai penyebabnya. Penelitian terhadap
sama persis dengan apa yang disebut di atas. 1000 anak usia sekolah menunjukkan bahwa RAP
Orang tua anak2 ini khawatir kalo ada apa2, terjadi pada pria dan wanita secara sebanding
sehingga dokter harus tegas menentukan bahwa sampai usia 9 tahun, namun insidensi pada wanita
nyeri perut yang berulang ini bukan berasal dari meningkat pada usia 9-12 tahun. Perbandingan
kausa organic. kejadian RAP pada wanita dan pria adalah 1,5:1

Eh tapi ada juga definisi terbaru (tolong dicek lagi, PATOFISIOLOGI


ini ada di catatan kuliahku soalnya) bahwa Sebenarnya banyak gangguan pada organ yang
recurrent abdominal pain adalah kondisi nyeri menimbulkan nyeri abdomen, kebanyakan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 56


patofisiologinya berhubungan dengan inflamasi Etiologi IBS berdasarkan evidence yang ada, adalah
(ex. Crohn disease), distensi atau obstruksi hollow karena adanya ulah dari peptide yang dikeluarkan
viscus (ex. Obstructive uropathy), namun sebagian oleh usus dan otak yang megubah motilitas
besar studi menunjukkan bahwa kurang dari 10% intestinal. Pada anak2 cukup sulit untuk
anak yang menderita RAP ternyata tidak memiliki menentukan secara detail fungsi bowel mereka,
etiologi kausa organic sehingga mekanisme walaupun sebenarnya untuk mendiagnosis IBS
nyerinya sendiri masih belum jelas. tidak perlu pemeriksaan lab, hanya anamnesis saja
Pola khas dari RAP : keluhan nyerinya di sekitar sebagai marker sudah cukup.
region periumbilikalis, nyerinya berasal dari dalam,
kemungkinan bisa berasal dari small intestine atau CONSTIPATION
colon. Seorang anak dibawa ke dokter karena keluhan
sudah berhari-hari tidak BAB dan susah BAB
Stress bisa juga menjadi penyebab RAP, karena Etiologi konstipasi pada anak2 biasanya (hal
stress bisa menimbulkan efek fisiologis seperti berikut bisa ditanyakan waktu anamnesis):
meningkatnya level kortisol, tonus simpatetik, dan -karena diet (modern diet yang tinggi starch dan
takikardia, sehingga ada kemungkinan untuk bisa anak yang susah makan buah sayur)
menimbulkan efek fisiologis pada sistem -biasanya anak2 kan suka nahan2 BAB tuh
pencernaan terutama perubahan motilitas yang Pada anamnesis, biasanya orang tua sadar kalo
mekanismenya seniri belum diketahui. Pada anaknya susah BAB dari frekuensi BAB dan feces
beberapa anak, anxiety ddan stress emosional bisa yang keras dan besar (bulky, maksudnya).
bermanifestasi menjadi nyeri, kebanyakan nyeri Pemeriksaan fisik rectum dan abdomen kurang
perut dan nyeri kepala. Orang tua terkadang bisa mengarah ke diagnosis. Radiografi cukup perlu
menandai onset dari nyeri pada waktu2 tertentu, untuk diagnosis (nanti ditemukan benda padat
missal sebelum hari pertama sekolah atau karena banyak di bagian kolon ke bawah, tampak warna
perceraian orang tua (menyedihkan sekali T.T). putih)
Barr (siapa dia aku juga gak tau :p)
mengklasifikasikan RAP pada anak menjadi 3: INFLAMMATORY BOWEL DISEASE
1. RAP karena penyakit organ Seorang anak dibawa ke dokter karena keluhan
2. RAP yang memiliki etiologi psikogenik nyeri perut dan diare yang sifatnya intermittent.
yang jelas seperti depresi atau Kita harus curiga ada inflammatory bowel disease,
schoolphobia yang mengarah ke ulcerative colitis atau CRohn
3. RAP karena kelainan fungsional (bukan disease.
manifestasi kausa organic ataupun Pada ulcerative colitis biasanya ditemukan
psikogenik) hematoschezia (feses merah bercampur darah)
karena ada pendarahan di lower GIT, diare,
FUNCTIONAL ABDOMINAL PAIN lethargy
Seorang anak dibawa ke dokter karena nyeri perut. Pada Crohn disease biasanya ditemukan growth
Nyeri perut tersebut bisa dikategorikan sebgai and development delay dan banyak ditemukan
functional abdominal pain jika memenuhi criteria manifestasi abnormalitas selain pada GIT (mulut,
berikut : joint, peri-rectal), ada massa abdomen.
-nyerinya di daerah periumbilikal Diagnosis : Biopsy
-tidak mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan INTOLERANSI LAKTOSA
-sembuh-sembuh sendiri (self-limited) Intoleransi laktosa dibagi 2, primer dan sekunder.
-tidak terlalu mengganggu aktifitas dan tidur tapi Intolenransi laktosa primer : jika sejak lahir tubuh
bisa juga mengganggu tergantung frekuensi dan tidak memiliki enzim lactase. Intoleransi primer
keparahannya sekunder : karna adanya kerusakan vili-vili usus
halus dan gangguan sekresi enzim lactase. Baik
IRRITABLE BOWEL SYNDROME primer ataupun sekunder, keduanya menyebabkan
Seorang anak dibawa ke dokter karena keluhan malabsorpsi terhadap karbohidrat, terutama
nyeri perut yang berulang. Nyeri perut tersebut laktosa. Namun mekanismenya untuk
bisa dikategortikan irritable bowel syndrome jika bermanifestasi sebagai nyeri perut masih belum
memenuhi criteria berikut : jelas.
-nyeri perut hilang setelah defekasi
Kasus intoleransi laktosa tinggi pada orang Asia,
-keluar feces + mucous yahudi, Mediterranean, & African-American. Gejala
-semakin sering BAB, semakin sering juga nyerinya yang umum ditemukan antara lain distensi
abdomen, feces yang lembek, kram perut,pada
-disertai distensi abdomen anak ditemukan malnutrisi dan growth failure.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 57


Manifestasi klinis mulai terjadi dan tampak endoscopy dan biopsy lebih baik. Peptic ulcer tidak
sebelum umur 5 tahun dan sebelum umur 20 hany disebabkan oleh H. pylori tapi juga karena
tahun. Periode akutnya berakhir 1-4 hari, termasuk penggunaan NSAID, Crohn disease, dan hal-hal lain
demam dan tanda2 peritonitis (abdominal pain, yang isa mengerosi mukosa gaster
arthralgia karena arthritis, nyeri dada karena
pleuritis) NON ULCER DYSPEPSIA
Dyspepsia (tidak mau makan) adalah gejala
Diagnosis dengan breath hydrogen test. Jika tidak kompleks yang menyertai nyeri epigastric, distensi
ada, maka yang dilakukan adalah uji coba susu abdomen, dan abdominal discomfort yang terjadi
yang mengandung laktosa, sekalian therapy trial dengan atau tanpa reflux asam. Hasil pemeriksaan
juga. biopsy dan endoscopy yang didapat adalah negatif

HELICOBACTER PYLORI INFECTION ABDOMINAL MIGRAINE


Infeksi bakteri Helicobacter pylory sangat Perut bisa migraine? Temukan jawabannya disini.
berhubungan denga peptic ulcer, namun sangat Abdominal migraine  headache disertai
jarang menyebabkan nyeri perut. Namun jika stomachache yang sifatnya paroksismal disertai
nyerinya terjadi terutama di region epigastric, nausea vomiting. Diagnosis tes F/H migraine 
mengganggu tidur anak, anorexia, nausea hasil strong
vomiting, anemia/ GI bleeding maka perlu dicurigai
adaya peptic ulcer. PHYSICAL & SEXUAL ABUSE
Diagnosis dengan urea breath test untuk Jangan lupa ada kemungkinan nyeri perut
mendeteksi adanya bakteri H. pylori, tapi disebabkan karena kekerasan fisik dan seksual,
kelemahannya, esophagitis, gastritis, and peptic untuk meng-exclude hal ini kita perlu
ulcer (bukan infeksi H. pylori) juga menunjukkan menanyakannya dalam anamnesis
hasil yang sama. Tapi jika curiga adanya ulcer maka

OTHER CAUSES OF ABDOMINAL PAIN


Mesenteric adenitis Wilm’s tumor. DKA Henoch-
Schonlein purpura
Hepatitis. Neuroblastoma. Pyelonephritis Sickle cell
anemia.
Meckel’s diverticulitis. Leukemia UTI (urinary tract infection)
Gastroenteritis. Pneumonia Juvenile rheumatoid
. CLINICAL ASSESSMENT PHYSICAL EXAMINATION

LAB ASSESSMENT Biopsy dan endoscopy juga penting dilakukan


-CBC untuk dugaan peptic ulcer.
-urinalysis
-radiographic
- fecal analysis
Fecal analysis : parasite exam, fecal occult blood MANAGEMENT
Jika ada dugaan inflammatory bowel disease maka Konstipasi  Regular stool softener (wkeke, udah
assess erythrocyte sedimentation rate, serum kayak softener soklin aja :p)
protein, level albumin, fecal occult blood,fecal Intoleransi Laktosa  lactose free diet, avoid food
calprotectin, jika meningkat kemudian konfirmasi containing lactose
dengan biopsy dan histological exam. Abdominal Migrain Pizotifen [anti histamine],
Cyproheptidine [anti-histamine], Propranolol [B-

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 58


adrenergic blocker/anti-arrhythmic], Amytriptyline RAP pada anak bisa muncul lagi sewaktu-waktu
[anti-depressant] setelah dewasa maka diperlukan follow karena
kemungkinan ada abnormalitas organ tetap ada
PROGNOSIS Semoga bermanfaat. Selamat belajar. Semoga kita
semua jadi dokter yang baik.

Lecture: Gastrointestinal Problem Requiring Surgery


dr. Akhmad Mahmudi, Sp.B, Sp.BA
Oleh : Julian Denna

Seorang bapak-bapak membawa anaknya yang Dalam memenejemen pasien ada algoritmanya
mengeluhkan sakit perut ke puskesmas, yang (untuk kasus masalah abdomen) :
menangani adalah seorang dokter umum (yang  Anamnesis : ditanyakan komplain dan gejala
cenderung memberikan treatment konservatif). utama keluhan, juga riwayat penyakit
Ketika ditanya oleh dokter dimana letak nyeri terdahulu.
perutnya, anak menunjuk di daerah periumbilikal-  Pemeriksaan fisik
epigastrik. Dokter berasumsi anak terkena magg Yang utama dilihat yaitu symptom dan sign
biasa, akhirnya dokter memberi obat analgesik dsb dari GIT :
(obat-obat buat magg lah ceritanya). Obstipasi
Distensi
Lima hari kemudian bapak-bapak tersebut datang Muntah
lagi ke dokter tersebut, ketika dibawa, anak sudah Nyeri abdomen
tidak bisa berjalan sehingga harus digendong Tanda abdomen
bapaknya. Setelah diperiksa ulang rupanya anak Kemudian dilihat juga apakah ada tanda-
sudah terkena shock sepsis. Shock sepsis tersebut tanda yang merupakan manifestasi klinis dari
rupanya diakibatkan oleh apendisitis yang sudah kelainan kongenital, tanda-tandanya yaitu :
menyebabkan perforasi → peritonitis. Distres respiratori/susah bernapas
Hipersalivasi
Kejadian di atas menunjukan bahwa beberapa Ikterus > 2 minggu, normalnya fungsi
keluhan pada abdomen rupanya memerlukan hati sudah matur dalam 2 minggu, jadi
tidakan operatif, yang jika tidak dilakukan tindakan seharusnya >2 minggu tidak ada
operatif fatal akibatnya. Seperti contohnya ketika ikterus.
ada pasien mengeluhkan nyeri di daerah Gastroesofageal reflux > 8 minggu
periumbilikal yang harus pertama kali kita pikirkan
Distended abdomen
adalah apendisitis (sampai terbukti bukan
Mekonium tidak keluar > 24 jam
apendisitis). Kenapa harus apendisitis? Karena
Muntah berwarna hijau, karena
apendisitis ini insidensinya tinggi pada anak-anak
muntah mengangandung pigmen
dan merupakan kasus emergency, sementara
empedu
magg, jarang terjadi pada anak-anak (penyebab
Defek anatomis
utama magg : stress, anak-anak kan jarang stress).
Jika dibutuhkan, dilakukan juga pemeriksaan
penunjang, seperti :
Namun tidak semua kasus apendisitis memerlukan
tidakan operatif juga (seandainya masih apendisitis Pemeriksaan lab (darah, urin)
grade I/simple). Radiologis (plain abdomen, USG, MRO,
kontras, CT)
 Diagnosis dan Treatment
Diagnosis Treatment
Masalah medis Tindakan konsevatif Diberi obat
Masalah bedah, dibagi Tindakan operatif Dilakukan operasi
menjadi :
Elektif
Emergency

 Prognosis Obstruksi merupakan gangguan pada passage


Obstruksi hollow viscous organ (organ-organ berongga
Karena masalah operatif ini berkaitan dengan seperti esofagus, usus, saluran pernapasan,duktus
obstruksi, jadi dibahasa dulu ya soal obstruksi... biliaris, duktus pankreatikus, saluran urinaria, tuba

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 59


falopi). Obstruksi pada usus otomatis
menyebabkan konten yang ada di usus tidak bisa - ILEUS -
lewat. Kalau yang namanya ileus itu (dari Nelson),
Ketidakabnormalan usus bisa dibagi menjadi : gangguan pada motilitas usus normal → perjalanan
Intrinsik : Obstruksi di dalam usus (misalnya isi usus jadi terganggu, yang diakibatkan bukan
atresia, stenosis, ileus mekonium, karena obstruksi mekanis.
Hiscsprung’s Disease) Berdasarkan manifestasi klinisnya, ileus dibedakan
Ekstrinsik : Obstruksi karena kelainan menjadi :
struktur dari luar (misalnya malrotasi, hernia Letak tinggi, yaitu obstruksi pada gaster dan
intraabdomen) Symptomnya yaitu :
o Muntah
Obstruksi usus bisa parsial atau total, tergantung o Nyeri hilang-timbul (colicky pain),
bisa-tidaknya isi usus lewat : biasanya nyeri hilang setelah muntah
Parsial, isi usus masih bisa lewat (misalnya dan nyeri letaknya di daerah
pada stenosis, volvulus inkomplit) epigastrium-paraumbilikal
Total, isi usus benar-benar tidak bisa lewat o Kembung di gaster dan duodenum,
(misalnya pada atresia) kembung hilang setelah muntah
Berdasarkan dari tingkat keparahannya, obstruksi Letak rendah, yaitu obstruksi pada organ GIT
dibedakan menjadi setelah organ letak tinggi
Mild, mengakibatkan anoreksia Symptomnya yaitu :
Intermediate, mengakibatkan Nausea o Muntah tapi jarang, kalo muntah,
Severe, mengakibatkan vomiting distensi abdomen tidak hilang
Obtruksi juga bisa dibedakan menjadi : o Nyerinya merata
Obstruksi sederhana, dimana hanya Letak rendah dibedakan menjadi :
makanan yang tidak bisa maju (obstruksi isi a) Mekanis, memang terjadi sumbatan
lumen) pada hollow organnya
Obstruksi strangulasi, selain ada obstruksi isi b) Fungsional, hollow organnya normal,
lumen juga ada kerusakan aliran darah ke namun karena suatu hal hollow organ
usus → infark usus dan terjadi perforasi tersebut tidak bisa dilewati
Obstruksi dapat mengakibatkan :
Ada obstruksi → isi usus tidak bisa maju → isi Berdasarkan dari segi radiologisnya (post barium
usus terakumulasi → perut terdistensi → meal, enema), ileus dibedakan menjadi :
absorpsi usus ↓ dan sekresi cairan & Upper (foregut)
elektrolit ke lumen usus ↑ → konsentrasi di Intermediate (midgut)
usus > daripada di intravaskular → terjadi Lower (hindgut)
pergeseran cairan dari intravaskuler ke Umur dan penyebab obstruksinya :
lumen usus → cairan intravaskular ↓ dan Neonatus : atresia duodenum/ileum,
terjadi hipokalemia → hipomotilitas dan meconium ileus, volvulus neonatus
terjadi akumulasi cairan di lumen usus → Usia 3 minggu : kongenital Hypertrophyc
mual dan muntah Pyloric Stenosis (HPS)
Ada obstruksi → isi usus tidak bisa maju → isi Usia 6-9 bulan : intussusepsi (suatu segmen
usus terakumulasi → usu terdistensi → aliran usus yang masuk ke segmen usus lainnya)
darah ke usus ↓ → keutuhan mukosa Usia belasan : masa inflamasi (apendisitis),
terganggu + proliferasi bakteri → bakteri instususepsi diverticulum Meckel, polip,
masuk ke dinding usus → endotoksemia → Dewasa muda : hernia dan adesi (area keras,
bakteremia/sepsis jaringan ikat fibrosa yang merupakan a type
Gangguan obstruksi menekan dinding usus of scar)
→ 3 struktur yang terdapat di dalam usus Dewasa : hernia, adesi, inflamasi (apendisitis,
tertekan (limfe, vena, arteri) → sampai 6 jam Penyaki Crohn), karsinoma
tidak ditangani akan terjadi perforasi (karena Lanjut usia : karsinoma, inflamasi
pasokan oksigen ↓ → iskemik → nekrosis) (diverticilitis), sigmoid volvulus

Tanda dan Gejala Untuk Kasus yang Membutuhkan Treatment Operatif


Kasus complain pada abdomen yang membutuhkan tindakan bedah yaitu pada nyeri abdomen akut (nyeri
abdomen <24 jam). Penyakit-penyakit yang manifestasi klinisnya abdominal acute yaitu :
Gastroschisis Meckel’s diverticulum
Omphalocele Diaphragmatic hernia

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 60


Eventration of the diaphragm Strangulated inguinal hernia
Esophageal atresia and trachea Intussusceptions
esophageal fistula Meconium ileus
Hypertrophic pyloric stenosis Hirschsprung
Atresia duodenum
Pancreas annulare
Meconium ileus
Volvulus
Anorectal anomalies

Abdominal pain, vomiting, obstipasi, distensi abdomen merupakan tanda-tanda dari obstruksi. Kelainan yang
berkaitan dengan obstruksi membutuhkan tindakan bedah. Jadi, jika pada anak ditemukan obstipasi, vomiting,
abdominal pain, distensi abdomen harus dicurigai anak mempunyai kelainan yang membutuhkan tindakan
pembedahan.
 Abdominal Pain dan saraf (misal pre-ujian, perut jadi suka
Sakit perut disebabkan oleh adanya sakit mules-mules).
hiperiritasi. Namun obstruksi juga dapat Organik : Nyeri yang disebabkan memang
menimbulkan nyeri. Berdasarkan jenis, nyeri karena ada gangguan pada organ
dibagi menjadi : intraabdomen atau dinding abdomen.
Nyeri somatik, biasanya termanifestasi Jadi ketika ada pasien datang dengan keluhan
pada peritoneal iritatif. nyeri pada perut, ada poin-poin yang berkaitan
Nyeri visera, nyeri berasal dari organ- dengan nyeri tersebut yang harus kita
organ intraabdomen, bisa dari hollow perhatikan, yaitu :
organ (organ berongga misalnya usus, Riwayat, jadi nyeri abdomennya itu
esofagus dsb) jugabisa dari solid organ disebabkan oleh apa, apakah :
(limfa, hepar dsb). Nyeri visera o Trauma : bisa terjadi baik di hollow
merupakan nyeri rujukan (nyeri bukan organ maupun solid organ
pada daerah stimulus nyeri sebenarnya), o Non-trauma : hanya terjadi pada
nyeri durujuk melalui nervus thoracal X, hollow organ
sehingga biasanya sakit akan dirasakan Lokasi/tempat nyerinya
pada bagian periumbilikal. Contoh nyeri Waktu dan onset nyeri
rujukan : Keparahannya
o Nyeri kantung empedu, nyeri akan Nature/jenis/rasa nyerinya itu
berjalan ke punggung dan ke bagian bagaimana, apakah seperti terbakar, atau
kanan, sampai mencapai ujung berdenyut-denyut, seperti ditusuk dsb
pundak.
o Nyeri gaster dan duodenum, nyeri  Muntah
dirujuk langsung pada bagian (Muntah yang berkaitan dengan obstruksi)
punggung Dengan melihat ada tidaknya pigmen empedu
o Nyeri pankreas, nyeri cenderung ke pada muntah, kita bisa tau dimana letak
arah punggung, tapi ke bagian kiri obstruksi.
juga Ada cairan empedu (muntah hijau →
Nyeri visera dibagi lagi menjadi : menandakan kelainan bedah): Berarti
o Colicky/cramping pain (nyeri obstruksi terdapat di distal duktus billiaris
keram/kolik) : nyeri hilang-timbul, (sudah lewat ampulla vater → sudah
misalnya disebabkan oleh obstruksi kecampur pigmen empedu). Muntah
parsial. yang mengandung cairan empedu pada
o Constan pain (nyeri hari pertama kehidupan bayi (jika tidak
konstan/kontinu) : nyeri yang disertai dengan distensi abdomen)
terjadi terus-terusan, misalnya menandakan adanya obstruksi pada
disebabkan oleh obstruksi total, duodenum.
atau jaringan iskemik. Tidak ada cairan empedu (juga
Berdasarkan penyebabnya, nyeri bisa menandakan kelainan bedah jika
dibedakan menjadi : muntahnya persisten → dibagian gaster-
Non-organik : Sebenarnya organ pilorus) : ini berarti obstruksi terdapat di
intraabdominalnya normal, nyeri ini bagian proximal duktus billiaris (belum
disebabkan karena gangguan emosional lewat ampulla vater → belum kecampur
cairan empedu). Muntah yang tidak

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 61


mengandung cairan empedu juga m. sfingter ani; halus). Jadi jika terjadi
merupakan ciri dari obstruksi gastrik gangguan pada salah satu dari ‘unit’ ini maka
pada bayi. Namun obstruksinya tidak akan terjadi yang namanya encopresis
selalu karena Hypertonic Pyloric Stenosis (soiling) a.k.a defekasi di celana.
(HPS). HPS menyebabkan muntah tanpa B) Obstipasi
cairan empedu (pada bayi) biasanya Sementara obstipasi merupakan konstipasi
mulai pada usia 2-5 minggu. yang sudah parah dan persisten, obstipasi
inilah yang merupakan masalah bedah karena
Jika muntah disertai disertai dengan sakit biasanya disebabkan oleh obstruksi.
perut → obstruksi total.
 Distensi Abdomen
Obstipasi tentu akan mengakibatkan abdomen
 Obstipasi terdistensi. Distensi abdomen ini dapat
Jadi disebabkan oleh berbagai macam sebab, yaitu ..
obstipasi Ingat 6F :
ini Fetus in feto, jadi karena adanya
berkaitan kegagalan dalam pembentukan bayi kembar
dengan → bayi yang satu ada di dalam bayi yang
konstipasi satunya lagi.
, jadi Flatus, usus yang terisi oleh gas yang
dibahas berlebihan sehingga menyebabkan abdomen
dulu ya terdistensi.
soal Feses, disebabkan karena adanya
konstipasi obstruksi (pada obstipasi) → feses tidak bisa
nya ... keluar → numpuk di usus → feses mengeras
A) Konstipas dan berubah menjadi tumor (disebut
i fecalith/fecaloma) *fecalith : kecil, kalo
Yaitu adanya gangguan pada pola defekasi fecaloma lebih besar dari fecalith.
atau perubahan dari frekuensi defekasi, dan Fat, biasanya terjadi pada orang yang obesitas
adanya perubahan pada : frekuensi defekasi, Fluid, bisa dalam bentuk free (bebas) atau
ukuran-konsistensi feses, dan mudah/tidaknya encysted (dalam bentuk cyst, jadi cairan
jalan dari feses. terbungkus dalam suatu kantung membran di
Frekuensi defekasi normalnya : dalam tubuh), contohnya asites.
Dewasa, 3x dalam seminggu Fibroid (tumor solid)
Minggu pertama kehidupan, 4x dalam Selain 6F penyebab distensi abdomen juga bisa
sehari karena ..
Usia 4 tahun, 1-2x dalam sehari Tumor solid lainnya, misalnya fibroid,
Jadi contohnya jika seorang anak usia 4 tahun hepatomegali/spleenomegali, polycystic
defekasi 1x dalam dua hari → konstipasi kidneys, retroperitoneal sarcoma. Pada
(dilihat juga konsistensi fesesnya). anamnesis akan ditemukan bahwa saluran
Selain konstipasi, ada juga yang namanya fesesnya normal, namun pada pemeriksaan
anorectal continence. Jadi anorectal itu fisik akan ditemukan ballotement, redup yang
merupakan suatu ‘unit’ yang berfungsi untuk bergantian, fluid thrill dan fluctuates.
mengatur kontinensi terhadap feses dan Distensi abdomen ada dua tipe :
memfasilitasi defekasi (untuk nahan defekasi Distensi pada usus kecil, maka arah
intinya). ‘Unit’ ini terdiri dari motilitas kolon, distensinya ke depan, sejajar dengan garis
waktu defekasi dan konstinensi (kemampuan pubo-xypoid.
untuk mengontrol pergerakan usus, Distensi pada usus besar, maka arah
maksudnya bisa ngontrol untuk nahan distensinya ke samping, sejajar dengan
defekasi apa ga. Yang berperan dalam angulus costa-SIAS (frog-like abdomen).
konstinensi ini yaitu m. puborektal; kasar dan

Lecture: Radiological Imaging in Childhood Problems


dr. Edhi, Sp. Rad - by: Tika
Referensi: Slide dan rekaman kuliah, Diagnostik Rontgen ed 2

THORAX

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 62


 Cara Pengambilan foto: AP (anteroposterior) *Abnormal: fraktur misal pada costae,
 jadi cahaya datang dari depan dan atau bisa juga tulangnya destruksi akibat
ditangkap oleh film yang di belakang dan adanya metastase tumor di sana.
sebaliknya pada PA; lateral  dilakukan kalo o Pleura
PA belum cukup jelas melokalisir adanya lesi ; *Normal: sudut costophrenicus lancip.
PA (posteroanterior)  merupakan *Abnormal: kalo gak lancip alias tumpul
pemeriksaan radiologi rutin untuk jantung bisa jadi terdapat efusi pleura, atau
paru. “sesuatu”, perlu dilakukan fotothorax
 Posisi: Supinasi (telentang), Pronasi lateral untuk memperjelas penyebabnya.
(telengkup), Oblique o Hilus
 Indikasi: trauma thorax, kelainan jantung *Normal: masih inget kan hilus itu apa?
congenital, TB, dll. Yap, dia itu tempat keluar dan masuknya
 Konsep: A./V. pulmonalis, pembuluh limfe, dan
o opaque (warna putih) menunjukkan
bahwa struktur tersebut adalah zat padat
misal tulang dan luscent (warna hitam)
menunjukkan bahwa struktur tersebut
berisi udara misal trakea, paru.
o AP  clavicula datar, scapula di dalam
lapang paru, yang tampak depan adalah
costae anterior
PA  clavicula menjungkit, scapula di
luar lapang paru, yang tampak depan
adalah costae posterior
Untuk lebih memastikan kanan kiri
gambar, bisa diliat apex cordis
(normalnya mengarah ke kiri) atau diliat
diafragmanya tinggi mana (normalnya
lebih tinggi yang kanan karena desakan bronchus, sehingga pada foto akan
hepar) terlihat gambaran padat. Diameter hilus
 Sketsa normal fotothorax PA hampir sama dengan diameter trakea.
*Abnormal: Terjadi pembesaran hilus,
biasanya karena saluran limfenya yang
membesar, hal ini bisa disebabkan oleh
TB = tuberculosis (jika karena infeksi)
atau limfoma (jika karena keganasan),
untuk eliminasi DDx TB bisa dilakukan tes
tuberculin.
o Corakan brochovascular (jadi inget
lecturenya firman yang heart failure)
*Normal: pada dewasa corakan ini
terdapat pada 1/3 lapang paru dari
tengah, sedangakn normalnya pada anak
ada 1/4.
*Abnormal:peningkatan corakan dapat
dikaitkan dengan adanya inflamasi paru,
bronchitis, pneumonia, dll.
o Parenkim paru
*Normal: dia luscent (kan isinya udara)
dari lobus superior sampe inferior (lupa
 Sebelum masuk ke ranah yang aneh-aneh, kita ngingetin, lobus paru kanan ada 3 ya
belajar yang normal dulu yuk... Eh, tapi setelah superior, media, inferior. Lobus kiri ada 2
aku pikir-pikir, aku masukin aneh-anehnya di yaitu superior dan inferior).
sini aja, biar bisa mbandingin sama normalnya, *Abnormal: lah, kelainannya banyak
hehe, labil banget... banget ni, singkat aja, jadi kalo pada
o Tulang kasus inflamasi misal Tuberculosis gitu, di
*Normal: intak ya, gak ada fraktur atau parenkim paru akan muncul putih putih
destruksi. yang menggambarkan adanya infiltrat
dan atau cavitas (saat TB aktif, bercak

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 63


putih pada paru, kayak bolong bolong pemasukkan ET (endotrachel tube) yang
gitu) atau fibrosis (bekas TB aktif, berupa terlalu dalam, mestinya dia hanya sampe
garis radioopaque berbatas tegas). di percabangan bronchus tapi pada kasus
Gambar abnormal lain, bisa ditemukan collapse ini ET’nya masuk terlalu dalam
opaque pada lobus paru yang misal dia masuk ke bronchus kanan
menggambarkan terjadinya collapse/ cabang superior maka lobus superior
atelektasis pada lobus tersebut karena paru kanan akan tampak luscent.
kekurangan O2, misal pada kasus

>>Atelektasis karena terlalu dalamnya pemasangan ET


o Inspirasi-Ekspirasi
*Normal: besar pengembangan dan pengempisan paru kanan dan kiri itu sama besar.
*Abnormal: misal ada anak kecil makan kacang eh kesedak dia, terus si kacang kesasar di
saluran respirasi, lha biasanya si kacang ini ntar nongkrong di bronchus kanan karena letaknya
yang lebih vertical jadi gampang dia kesananya, karena ada si kacang, udara di paru kanan gak
bisa keluar jadi pada fotothorax akan tampak saat inspirasi sama besar, saat ekspirasi paru
kanan gak ngempis kayak yang kiri seperti terlihat pada gambar ini.

>> inspirasi >> ekspirasi


o Jantung  yang dinilai adalah o Pericardium Normal: rongga
bentuk, besar dan ukuran. Untuk pericardium itu kan isinya cairan
menilai ukurannya bisa dengan lubricant jadi warnya opaque ya.
menghitung CTR (cardio Thoracic Abnormal: rongga tersebut terisi
Ratio) yang rumusnya CTR= udara sehingga warnanya menjadi
(A+B):C. (keterangan ABC liat luscent, hal ini disebut pneumo-
gambar di bawah). pericard
*Normal: pada dewasa adalah 48-
50%, sedangkan pada infant 52-
53%.
*Abnormal: lebih dari yang normal
yaitu cardiomegali biasanya pada
hipertensi.

>> pneumo-pericard

ABDOMEN
 Posisi: pasien bisa berdiri di depan *fungsi: melihat struktur anatomi dari organ
fluoroskopi, atau tiduran dengan posisi yang diperiksa, ia akan menimbulkan warna
supinasi. opaque pada organndan dapat menunjukkan
 Media kontras

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 64


adanya beberapa kelainan misal ulser,
obstruksi, dll.
*Media kontras +  padat/ cair, misal yodium,
barium, dll
Media kontras -  gas, misal O2, CO2
*Pada bayi, setelah 4 jam emulsi barium
diminum, berika tetesan liquidum paraffinum
untuk mencegah pengerasan barium di kolon.
*Saat pemeriksaan, pasien bisa diberi
spasmolitik untuk mengurangi peristaltik usus.
*Gastrografin Jika terjadi pada pasien parah
misal dia hematemesis (muntah darah) dan
sedang dipertimbangkan untuk segera
dilakukan operasi setelah hasil foto keluar
maka media kontasnya pake gastrografin, >> plain x-ray, single bubble
karena ia menurunkan kemungkinan ileus *Plain abdomen X-ray, lah biasanya ini untuk
pasca bedah dan penyumbatan lumen. Tapi melihat adanya obstruksi. Obstruksi akan
harganya mahal, hehehe... menyebabkan gaster atau duodenum
 Upper GIT (Gastro Intestinal Tract) mengalami distensi yang pada foto tampak
*Medium kontras dengan barium seperti bubble. Misal pada kasus hypertrophic
meal/OMD(via oral), bisa mendeteksi adanya pilorus stenosis, kan dia nyumbat si gaster, lah
ulserasi gaster misal ni barium masuk gaster si gaster ntar distensi maka di foto akan
kan di foto bakal keliatan catitas dan curvatura tampak single bubble (Cuma gaster doang
gaster betuknya kaya apa lha kalo curvaturasi yang distensi), kalo double bubble berarti si
gak mulus ada cekungaannya gitu berarti itu gaster dan duodenum yang distensi. Tapi
ulserasi. Mendeteksi juga adanya stenosi, jadi untuk letak obstruksinya tetep si barium meal
tampakan bariumnya akan menyempit misal yang dipake.
pada hypertrophic pilorus stenosis.  Lower GIT (Gastro Intestinal Tract)
*Medium kontras dengan barium
enema/CIL(via rectum), misal untuk melihat
adanya intusupsesi, jadi ususnya invaginasi ke
usus istilahnya usus masuk usus gitu. Pada
foto akan tampak ususnya gak utuh misal
intestinumnya ilang gitu.

>> OMD, hypertrophic pilorus stenosis

>> invaginasi usus


*Plain abdomen X-ray, untuk melihat adanya
obstruksi misal pada colon bagian bawah maka
bagian atas sumbatan akan tampak melebar,
untuk tahu lebih tepat letaknya pake barium
enema.

Maaf ya temen-temen, hanya segini, bingung juga mau nulis apa, dan semoga bermanfaat.....

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 65


Lecture: Drug use in neonate, infant and children
Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med. Sc., Ph.D - Oleh : Raden Handidwiono

*Jadi lect ini lebih mengarah ke neonates


sebenarnya, mungkin karena ini taun lalu % Berat Badan Total
dimasukin ke blok 2.2. entah kenapa sekarang Fetus Newborn Adult
dipindah ke blok 2.3. Yang harus diperhatikan Otot Skelet 25 25 40
sebelum baca ini, akan lebih baik jika kita sudah Kulit 13 4 6
memahami teori dasar farmakologinya seperti Kerangka Tulang 22 18 14
farmakokinetik & farmakodinamiknya. Aku sangat Jantung 0.6 0,5 0,4
menyarankan untuk buka referensi yang aku tulis Hati 4 5 2
di halaman terakhir. Ada 3 jurnal yang akan sangat Ginjal 0.7 1 0,5
membantu pemahaman untuk materi ini. Oke, Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat
selamat belajar. Jangan lupa berdoa. perbedaan dalam ukuran organ infant dan adult.
Pada masa infant, ukuran organ ekskretori
“Pediatrics does not deal with miniature men and (Hati,Ginjal) lebih besar dibandingkan pada adult.
women, with reduced doses and the same class of Kulit pada anak paling luas, jadi untuk obat2 yang
disease in smaller bodies, but... has its own bersifat body surface mungkin dosis dewasa tidak
independent range and horizon.” akan cukup. Inilah yang mendasari perbedaan
absorbansi di anak.
Yup, sebuah quote dari Dr. Abraham Jacobi ,the
father of American pedriatic, menjadi pembuka Pemberian Obat :
HSC kali ini  . Dari kalimat itu dengan jelas Kalau kita mau ngasih obat ke newborn dan infant
menyatakan bahwa terdapat perbedaan perlakuan sebaiknya kita kasih lewat apa? Walaupun bisa
medis terhadap anak-anak. Kita tidak bisa meng- lewat intravascular dan extravascular, yang biasa
overgeneralized kalau anak adalah manusia kecil digunakan adalah jalur extravascular (oral).
dengan system yang sama, karena mereka Namun, kalau lewat extravascular obat ini harus
memiliki ciri khas tersendiri dan juga sedang dalam melewati beberapa pertahanan (Chemical,
tahap tumbuh-kembang. Namun baru pada tahun physical, mechanical,dan biologic) sebelum
2000-an seluruh dunia sadar akan perbedaan ini. diabsorpsi. Apa saja yang mempengaruhi ?
Karena, pada zaman dahulu tidak ada percobaan Tentunya saat kita bicara mengenai efek obat ke
dengan melibatkan anak karena dianggap jaringan kita berbicara tentang farmakokinetiknya.
unethical. Jadi dulu kalau buat dewasa bisa dipake Maka yang berpengaruh adalah ADME.
pasti buat anak bisa, padahal kenyataannya tidak. - Absorbsi  yang mempengaruhi absorpsi
di anak (menurut buku Katzung 2007
Untuk memberikan regimen obat (dosis, rute pg.976-979), adalah laju aliran darah
administrasi, frekuensi administrasi,waktu, dan (blood flow) di daerah administrasi dan
durasi) yang aman dan efektif bagi newborn, fungsi gastrointestinal.
infant, dan anak dibutuhkan pemahaman dari efek - Distribusi  Dipengaruhi oleh
pertumbuhan dan perkembangan anak terhadap Physicochemical properties of the drug,
farmakokinetik (ADME  Absorpsi, Distribusi, Cardiac output/Regional blood flow ,
Metabolisme,Eliminasi) dan farmakodinamik (Efek Degree of protein/tissue binding, & Body
maksimal di target jaringan, Sensitivitas jaringan composition
terhadap obat) dari obat yang digunakan. Sangat - Metabolisme Jika dimetabolisme oleh
perlu memperhatikan fase perkembangan anak bantuan sitrokom P450 di liver, maka
dan fase penyakit anak daripada hanya implikasi nya kalau orang gabungkan obat
mempertimbangkan konversi dosis dewasa lain yang berpengaruh di sitrokom p450
berdasarkan berat badan dan luas kulit saja. Anak bisa jadi obat pertama akan berefek
2 tahun dan bayi saja sudah beda respon terhadap sangat kurang atau obat kedua akan
obatnya, menginduksi obat pertama untuk jadi
karena volume tubuh, berat badan, dan luas kulit bersifat toxic.
akan berbeda pada setiap tahap pertumbuhan. - Laju Eksresi Sebagian Obat tertentu
Tanpa memperhatikan hal-hal tersebut akan lebih lama diekskresi oleh anak di dewasa
sangat mungkin terjadi pengobatan yang tidak lebih cepat
efektif bahkan sampai toksisitas parah dan tak
terduga.

Oke sekarang kita bahas satu-satu mulai dari absorpsi ,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 66


ABSORPSI
Jadi di dalam lect ini kita akan bahas absorpsi jadi 2 bagian, oral & parenteral. Yang perlu diingat untuk
administrasi obat anak/neonates/infant yang paling sering adalah ORAL route. Sebelumnya ini aku rangkum©
dari buku katzung dan journal yang dijadiin sumber tentang administrasi obat dan efek pada neonates
dibanding dewasa (inget loh NEONATUS) :
Kondisi (dibandingkan
Administrasi Organ Efek
dengan dewasa)
Gastric emptying lebih Obat yang diabsorbsi di perut akan melebihi
lama (6-8 jam di awal- absorbsi atau tidak sesuai perkiraan normal.
awal lahir)
Gaster
pH tinggi (4)  acid-labile compund (penisilin
Sekresi gastrik & basal G) lebih besar bioavabilitasnya , sedangkan
acid output rendah obat berbasis asam lemah (phenobarbital)
butuh dosis lebih banyak.
Obat yang terabsorbsi tidak bisa diperkirakan
Oral Peristaltik lambat dan
 obat mungkin akan terabsorbsi lebih banyak
Small irregular
karena peristaltik lambat  potensi toxic
Intestine
Peristaltik cepat (pada Waktu kontak obat dengan area penyerapan
kondisi diare) sedikit  Mengurangi absorpsi
Aktifitas enzym α-
Gastro-
amylase menurun s/d
Intestine
umur 4 bulan Menurunkan absorpsi obat larut lemak
Bile Konsentrasi bile acid &
(Empedu) lipase rendah
Stratum korneum lebih Paparan sistemik terhadap obat topikal
tipis & Rasio BSA (kortikosteroid,anti histamin,anti septic) akan
Percutan Kulit
dengan masa tubuh melebihi dewasa dan dapat menyebabkan efek
melebihi dewasa toxic
Mengurangi laju absorpsi obat Intra Muskular.
Aliran darah otot skelet
Hanya untuk amikacin & cephalothin yang
& kontraksi otot yang
lebih efektif secara IM di neonates dibanding
inefficient
dewasa.
Perfusi perifer kecil  absorbsi jadi iregular
Intra
Otot dan tidak bisa diperkirakan. Kalau tiba-tiba
Muskular
perfusi naik jumlah obat yang masuk
Masa otot yang sedikit sirkulasi bisa naik tak terduga  berpotensi
untuk menjadi toxic (eg.cardiac
glycosides,antibiotik amynoglikosida,
anticonvulsant)

Oral Absorption : dan sisanya akan diserap banyak di usus halus


Pada infant dan newborn , gastrik yang kemudian masuk ke plasma dan
secretionnya sangat rendah , apalagi di bayi menyebabkan kadar di plasma yang lebih
yang prematur mereka akan sampe adult tinggi.
values pada umur 3 tahun ,kalau bayi aterm Buat tambahan, ini faktor yang
baru sampe adult value pada 6-8 bulan. memperngaruhi gastric emptying:
Karena gastric secretion nya rendah maka - Volume makanan  pengosongan
grastric emptying nya memanjang. Kalau makanan padat lebih lambat dibanding
biasanya gastric emptying di dewasa adalah ±2 liquid.
Jam, nah ini masih ±3-4 jam jadinya (kalau di - Tipe makanan  Makanan berlemak &
katzung 6-8 jam pada hari pertama lahir). karbohidrat (pantes kalau orang indonesia
Makin banyak makan makin cepet ngrasa harus makan nasi dulu baru kenyang  )
lapar. Nah prolonged gastric emptying ini menurunkan laju pengosongan lambung.
menyebabkan penyerapan obat di perut - Suhu makanan  Makanan yang panas
melebihi yang biasa diperkirakan. Karena mempercepat pengosongan lambung.
absorpsi akan lebih banyak di usus halus , - Posisi tubuh  Tiduran sambil miring ke
kalau makin cepet gastrik emptying artinya kiri akan mengurangi laju pengosongan.
obat yang di absorp di gaster hanya sedikit

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 67


- Obat  Narkotik, Absorbsi obat di GI Tract
Analgesic,Anticholinergic melambatkan Neonates > = Adult < Adult
pengosongan. Adult
Metoclopramide, Domperidone, Penicilin Phenylbutazo Phenytoin
Erythromycin, Bethanchol meningkatkan n
pengosongan. Ampicilin Diazepam Nalidixic acid
Nafcilin Digoxin Paracetamol
Selain perbedaan pengosongan lambung, Erithromyci Cotrimoksaz Rifampin
kondisi pH bayi dan dewasa itu berbeda. Tapi n ol
kenapa pH bisa ngaruh? Jadi, hanya fraksi obat Sulfonamid Carbamazepin
yang tidak terionisasi (un-ionized) yang bisa Teophyllin Chloramphenic
menembus membran sel (absorpsi) karena ol
sifat lipid pada membran sel. Nah si pH ini *Buat lebih gampang ngapal nya coba bikin
menentukan derajat ionisasi dari sebuah obat. jembatan keledainya ya. Maaf aku kurang
Berdasarkan persamaan Henderson– kreatif bikin jembatan2 jadi dari pada aneh
Hasselbalch, bisa disimpulkan kalau pH makin mending ga ditulis -_-.
rendah maka obat berbasis weak acid akan
lebih un-ionized (Jadi lebih mudah menembus Neonates > Adult :
membran sel). Kalau pH nya tinggi obat weak Eritromyicin  Gol. Makrolite , tapi eritromycin
acid ini akan jadi ionized (lebih sulit). Untuk waktu paruhnya pendek, harus dikonsumsi tiap 6
weak base prinsipnya sama aja tinggal di balik jam sekali.
(pH rendah  weak base ionized , pH tinggi  Azitromycin  Gol. Makrolite , tapi cuma butuh 1
weak base un-ionized). tablet/24 jam
pH Gaster dewasa ± 2,1 – 2,4  makannya Dua-dua nya (Gol.Makrolite) dapat meningkatkan
kalau gastritis, asam lambung nya tinggi & pH SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase)
rendah, nah ini yang mengiritasi mukosa nama lainnya ALT (Alanin amino transferase). Buat
lambung jadi rasanya perih dan ada luka. Nah apa sih SGPT? Jadi SGPT itu adalah enzim yang
pas sudah saatnya makan tapi kita tidak banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk
makan, maka asam lambung tetap keluar dan mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim ini
akan menggerus mukosa lambung nah luka dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot
tadi akan makin parah karena asam lambung jantung, ginjal dan otot rangka. Jadi dengan
tadi. konsumsi obat tadi pemeriksaan SGPT akan tidak
Kalau pada kondisi achlorhydria (pH=4), pH valid hasilnya. Nilai normal SGPT/ALT adalah :
tinggi & asam nya rendah, menyebabkan Laki-laki : 0 - 50 U/L
pemberian oral penicilin ,Amoxicilin, Ampicilin Perempuan : 0 - 35 U/L
(Acid-labile compund/ weak base) Obat tadi absorbsinya lebih tinggi pada neonates
bioavabilitas nya lebih tinggi & absorbsinya daripada dewasa jadi ga perlu khawatir kelebihan
akan meningkat , sementara penyerapan obat dosis karena spektrumnya lebar.
berbasis asam lemah seperti phenobarbitol
(Sedative) , rifampin (obat TB) , dan Faktor pengaruh oral absorption:
phenytoin (anti Konvulsan) absorpsinya akan - Kalau didalam tubuh pH tinggi/rendah sangat
jadi kecil jadi butuh dosis lebih besar untuk berpengaruh untuk absorpsi obat. pH tinggi
bayi kurang dari 8 bulan untuk mencapai level maka obat weak acid akan sedikit diabsorpsi
plasma theurapetic. dan pH rendah maka obat weak base akan
Perbedaan pH intraluminal di segmen yang sedikit diabsorpsi.
berbeda-beda pada GIT ini menyebabkan - Kalau diperut ada bakteri ter-kolonisasi, misal
perbedaan stabilitas dan derajat ionisasi obat ulcus gaster ada helicobacter pylori, makin
sehingga jumlah relatif obat yang terabsorpsi banyak kolonisasi makin berpengaruh untuk
pun mengalami perbedaan , penurunan absorpsi obat.
- Transport proses jenuh membuat absorpsi
berikut tabel nya : terganggu.
- Intestinal absorption : ada obat yang di
absorpsi di intestine, misal sediaan lepas
lambat (Extended release, Sustain release)
obat-obat ini tidak bisa di-crush (gerus) di
lambung karena harapan nya sebagian bisa di
absorbsi di lambung sebagian lagi di intestine.
Kalau di gerus maka semua nya akan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 68


terabsorbsi di lambung dan bisa
membahayakan pasien. Distribusi :
- Status penyakit : orang yang sakit diare Faktor yang akan mempengaruhi distribusi obat
motilitas usus nya naik , absorpsi jadi lebih akan dibahas satu persatu di sini :
sedikit. 1. Tergantung pada physicochemical
properties obat  Obat2 tertentu volume
Absorbsi Parenteral : distribusinya luas, dia akan didistribusi ke
Anak-anak biasanya di injeksi intra muskular (I.M) seluruh tubuh. Distribusi obat dalam
tapi hindari injeksi di gluteus karena disana ada tubuh ditentukan oleh kemampuan obat
N.Ischiadicus dan otot di bokong masih kecil pada menembus barrier membran. Obat yang
bayi, resiko nya bisa jadi depot (penumpukan) mempunyai molekul kecil akan mudah
karena volumnya kecil. Nanti kalo perfusinya baik, berdifusi keluar pembuluh darah , kalau
kadar injeksi tiba tiba jadi tinggi dalam darah nah molekul obat nya besar akan terus
ini membahayakan bayi. Jadi paling baik adalah IM terjebak di plasma (intravaskuler). Selain
di Deltoid dan di Paha bagian intermediate. ukuran molekul, obat itu ada yang lipid
soluble dan water soluble. Substansi yang
Resting muscle blood flow (aliran darah saat masa hydrophilic (eg.inulin) tidak di bawa ke sel
istirahat) bervariasi sampai umur 2-3 minggu. ataupun terikat ke permukaan sel
Kalau istirahat, sirukulasi darah di bagian tertentu sehingga digunakan sebagai penentu
tidak baik Nah ini akan berdampak terhadap Cairan Ekstra Seluler (CES). Sedangkan
beberapa jenis obat (eg. Phenytoin, digoxin, Lipophilic substance akan berdifusi lewat
diazepam) absorbsinya akan jelek. Jadi jangan membran sel sehingga distribusi nya
berikan obat2 tadi secara I.M & I.V pada neonates. seragam di cairan tubuh.
Bedanya apa? Biar gampang mari kita lihat tabel perbandingan© nya:
Lipid Soluble (non-polar) Water Soluble (polar)
Pada dinding kapiler & membran sel menembus Pada dinding kapiler & membran sel menembus
lebih cepat lebih lambat
Distribusi seragam di seluruh cairan tubuh Distribusi banyak di CES
Akan lebih mudah menembus Blood Brain Barrier Tidak bisa menembus Blood Brain Barrier
(dari kapiler ke neurons otak)

Blood Brain Barrier: 2. Tergantung Cardiac Output  Kalau


Obat apa yang bisa nembus sawar otak? perfusi CO nya naik maka distribusi obat
Tergantung. akan naik sehingga obat akan berefek
Pada dasarnya BBB itu lipophilic jadi akan lebih lebih cepat (rapid onset on drug action).
mudah untuk obat yang larut lemak. Namun ada
pertimbangan lain lagi seperti, apakah ada 3. Protein Tissue Binding  Ada beberapa
meninges yang inflamasi atau tidak, bisa juga fator yang memepengaruhi ikatan
immaturitas, acidosis hypoxia dan hypothermia protein-obat :
juga bisa ngaruh. Sebagian obat sebenarnya ga 1) Ketersediaan protein pengikat.
bisa nembus sawar darah otak. 2) Jumlah binding site.
Ada obat yang kalau sedang infeksi meninges 3) Affinitas obat terhadap protein
(Meningitis) penetrasi nya akan lebih baik : pengikat (obat akan bersaing dengan
Eg. Penicilin G, Ampicilin, Ticarcilin, Cefalosporin, asam lemak bebas dan bilirubin untuk
Rifampin, Vancomycin berikatan dengan albumin).
Ada juga obat yang tanpa ada meningeal 4) Kondisi patofisiology (eg. Infeksi akut
inflamation bisa penetrasi ke sawar otak (Obat ini atau proses inflamasi, atau liver
sangat tidak dianjurkan pada bayi prematur atau impairment  nurunin albumin plasma).
bayi yang kecil): Protein plasma yang biasa mengikat obat adalah
Eg. Chloramphenicol (bisa bikin gray baby Albumin (neutral atau acidics drug), Globulin & α-
syndrome) , Cotrimoxazole acid glycoprotein (carrier obat basa). Namun
Ada juga obat yang sama sekali tidak bisa nembus protein plasma yang memiliki binding capacity
sawar otak ada atau tidak adanya inflamasi: paling besar adalah albumin. Dalam kondisi umum
Eg. Aminoglycosida, Clindamycin, Erythromycin, di neonates, protein bindingnya menurun
Tetracyclin, Fucidic aci. (Biasanya jenis water (walaupun penurunan nya sekitar 10-20% saja,
soluble) namun ini sangat berpengaruh bagi obat yang
butuh highly bound protein). Plasma protein akan
mencapai adult value pada saat bayi berumur 3
tahun (untuk albumin) dan antara 5-7 tahun

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 69


(untuk Globulin & α-acid glycoprotein). Jadi pada 4. Komposisi tubuh 
kondisi plasma protein yang turun, konsentrasi
obat bebas akan meningkat di plasma (padahal
free drug itu bagian obat yang akan memberikan
efek secara farmakologi). Hal tersebut dapat
menyebabkan free drugs memberikan efek
berlebih bahkan toxic (walaupun free drugs akan
lebih mudah tereliminasi namun dapat
menyebabkan initial toxicity,ya intinya masih
beracun -_-). Kenapa obat bebas lebih memeberi
efek? Karena unbound drugs (Obat bebas) akan
lebih mudah melewati pembuluh darah sehingga
lebih mudah ke target jaringan (Site of action).
Sedangkan obat yang terikat dengan protein
(Protein bound drug) akan susah menembus - CES : neonates 50%, makin dewasa
pembuluh darah dan ke target jaringan. Tambahan akan makin banyak adiposa nya
contoh kasus : Kalo anak malnutrisi kadar protein Full Term infants 45%
nya rendah, padahal mau ngasih obat yang highly older infants 25% (sama dengan
protein bound, dan itu perlu protein yang banyak adult)
tergantung ikatan obat terhadap protein. Kalau - Total body water : neonates 75-92%
malnutrisi dikasih obat higly bound protein maka dewasa 50-60%.
obat yang bisa diikat hanya sedikit, nah sisanya jadi - Fat : Prematur 3%
free drugs (unbound drug). Akibatnya nanti kalo full term 12%
masuk ke suatu jaringan dan kadarnya jadi tinggi 1 tahun 30%
dapat menjadi toxic. Kondisi lain yang dewasa 18%
menyebabkan penurunan albumin plasma
misalnya pada hepatic disease, nephrotic Nah implikasinya kalau kita menggunakan
syndrome, CRF, malnutrisi beberapa obat kadar I.V injection, drug dosis pembebanannya
bebasnya akan sangat tinggi. Bahkan ada yang bisa harus lebih tinggi. Karena CES nya lebih
penetrasi ke CNS. Nanti bisa Intoksifikasi . tinggi komposisinya, jadi obat perlu
Makannya waktu bayi ga boleh dikasih aspirin melewati semua tempat jadi untuk dapet
karena salisilat itu pada bayi teruatama yang efek terapi yang baik harus dinakikan
prematur (kadar protein sangat rendah) nanti obat dosis pembebanan nya (Loading dose).
itu bisa masuk ke sawar darah otak jadilah Eg. Gentamycin gol.Aminoglycosida kalo
intoksifikasi salisilat. di dewasa cuma butuh 1mg/kgBB tapi
Contoh protein binding antara umbilicus dan adult untuk neonates/anak yang cef nya tinggi
plasma : maka dia butuh initial dose yang lebih
besar yaitu 4mg/kgBB.

Perkembangan dari noenates – bayi/anak CEF &


body water besar saat bayi dan anak sementara
ratio antara lemak dan cairan sangat besar
perbedaannya(banyak cairan) jadi kalo di berikan
berdasarkan mg/kgBB nanti kadar plasmanya jadi
lebih rendah
Eg. Kalo ampicilin diberikan biasanya antara 25–50
mg/kgBB. Tapi pada kelompok anak ini karena CES
Kondisi konsentrasi plasma protein : lebih tinggi maka kalo diberikan dosis segitu kadar
plasmanya akan lebih rendah karena komposisi CES
lebih besar sehingga obat itu harus dikelilingkan,
karena dibagi ke seluruh tubuh pada dosis normal
kadar plasmanya makin rendah untuk jaringan
tertentu beda dengan dewasa dosis biasa akan
terbagi rata.

Metabolisme Hepar :

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 70


Karena hepar masih imatur, jadi kapasitas 24jam 1 kali. Kenapa? karena di premature
metabolisme nya masih kecil karena aktifitas newborn ginjal nya belum mature sehingga GFR
cytochrome P450-dependent mixed-function nya rendah jadi kemampuan ekskresinya rendah.
oxidases dan conjugated enzymes (glucoronil
transferase) yang kurang (hanya sekitar 50-70% Bioavabilty :
adult values), menyebabkan beberapa obat seperti Pada oral kesediaan hayati ini sangat terpengaruh
chloramphenicol jadi toxic ke bayi menyebabkan oleh makanan.
grey baby syndrome (bayi abu2 nanti bayinya Eg. Ampicilin kalau diminum sesudah makan kadar
meninggal 2-3hari setelah pemberian obat) karena yang ada di dalam darah hanya separuhnya. Jadi
kemampuan glukoronidase nya masih sangat terapi nya tidak menyembuhkan karena dosisnya
rendah karena imaturitas. tidak adekuat. Makannya ampicilin tidak boleh
diminum bersamaan dengan makanan.
Perkembangan usia berpengaruh pada half life Eg. INH,rifampin , glibencamide , glibisid
contoh amikacin waktuparuh nya 5-6 jam (obatDM)dll. ga boleh diberikan saat bersamaan
dibanding pada dewasa yang hanya 2 jam. denganmakanan, paling tidak 2 jam sesudah
Diazepam waktu pada neonates waktu paruhnya makan/± 1 jam sebelum makan. Nanti kadarnya
30 jam. Ini akan berpengaruh untuk frekuensi akan turunjadi efek terapeutiknya akan turun.
pemberian interval nya harus panjang. Menyebabkan gagal terapi.
*Tambahan info  Di puskesmas obat yang akan
kita gunakan ga lebih dari 300 loh dan yang rata Obat Topikal:
rata kita akan pake hanya 50an saja dan itulah Hati hati kalau punya pasien bayi atau balita
yang perlu kita hapalkan secara detail. karena kulit mereka masih sangat tipis, halus,
mulus jangan sampai memberikan obat topikal ke
Eliminasi : bayi saat mereka ada laserasi (eg.Bekas garukan).
Ada 2 tempat eliminasi obat yang utama , hati dan Banyak obat topikal yang dijual bebas itu
ginjal. mengandung boric acid, Anilin jika diberikan lewat
Kalau hepar nya masih imature maka akan terjadi bekas laserasi dan masuk ke sirkulasi dapat
penurunan kemampuan liver untuk menyebabkan toxic (met HB).
memetabolisme obat. Akibatnya karena tidak
dimetabolisme secara penuh di liver maka akan Povidone Iodin juga absorpsinya akan meningkat.
ada obat yang tidak termetabolisme keluar sebagai Hexachloropen kalau diberi ke bayi / anak bisa
free drugs. Kemampuan hepar terbatas jadi hanya menyebabkan neurotoxic.
bisa mengeliminasi sebagian kecil obat dalam satu Jadi jangan kasih obat2 tadi ke bayi. Kalaupun
waktu, sehingga ada obat yang belum terpaksa harus kasih povidone iodinekadarnya
termetabolisme muter ke plasma lagi. Nanti kalo harus rendah jadi harus diencerkan terlebih
yang di hepar udah di metabolisme dan siap dahulu.
diekskresi baru deh obat yang tadi masih muter Hitung Dosis:
masuk lagi. Tapi itupun masih ada yang ikut aliran Ada rumus young , clark, dan BSA
plasma karena proses metabolisme di hepar Rumus Young =
terbatas banget. Free drugs ini akan terus muter di
dalam sirkulasi makannya plasma half life nya jadi
memanjang. Rumus Clark =

Kalau Ginjal itu tergantung GFR nya. Kalo pada bayi Rumus BSA =
GFR nya kan rendah dan tubular sekretion nya juga
(hanya 30-40% adult value) dan baru sampai adult
value pada umur 6-12 bulan. Makin anak itu
prematur maka kemampuan anak itu untuk
ekskresi obat semakin rendah juga. Jadi plasma Misal phenobarbital butuh dosis 3-4mg/kgBB per
half life nya jadi panjang juga 24 jam di neonates padhal saat dewasa hanya
Jadi saat ada waktu paruh yang memanjang ada 2 butuh 0,5 – 1 mg/kgBB. Tapisekarang jarang
perkiraan banget di beri phenobarbital karena bisa
1. Liver belum matur menghambat perkembangan intelegensi.
2. GFR dan tubular sekretion rendah
Mana yang lebih aman? Infus atau oral? Oral
Tobamycin gol.Aminoglycoside dieliminasi lewat Kapan obat boleh diberikan parenteral?
Gromerular filtration maka ada bedanya di dosing 1. Saat pasien tidak sadarkan diri.
interval. Pada preterm newborn diberikan 36-
48jam 1 kali kalau di aterm newborn diberikan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 71


2. Obatnya tidak bisa lewat oral (eg. Penisilin 3. Saat butuh efek cepat (eg. Anak dengan
yang hanya tersedia dalam bentuk injeksi status astmatikus nafas nya cepet karena
atau vaksin). ada obstruksi).

Referensi :
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1472029906700698
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1472029908000416
http://www.youtube.com/watch?v=8zYIEiXvSZY
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra035092

Tutorial: More Water, Please...


Ms. X
Sumber: www.who.int, www.depkes.org, pediatric Nelson, MTBS (buku saku MTBS)

Diare dan Dehidrasi diare akibat infeksi bakteri jika diare yang
Diare adalah mekanisme pertahanan tubuh dialaminya sangat hebat, diikuti dengan kejang,
terhadap benda asing yang masuk ke tubuh, sama terdapat darah di tinjanya, serta demam.
seperti batuk. Diare dapat terbagi dalam beberapa Parasit
jenis. Mekanisme terjadinya diare juga tergantung Infeksi akibat parasit juga dapat menyebabkan
pada patogennya, misalnya virus, bakteri, diare. Penyakit giardiasis misalnya. Penyakit ini
protozoa, ataupun parasit. disebabkan parasit mikroskopik yang hidup dalam
usus. Gejala giardiasis diantaranya adalah banyak
gas, tinja yang sangat banyak dan berbau busuk,
Diare Akut perut kembung, serta diare.
Diare akut adalah diare yang terjadi selama 7 hari Antibiotik
atau kurang dari 7 hari. Diare bisa disertai dengan Jika anak atau bayi mengalami diare selama
darah ataupun tidak, dan buang air lebih dari pemakaian antibiotik, mungkin hal ini
3x/hari. berhubungan dengan pengobatan yang sedang
dijalaninya. Antibiotik bisa saja membunuh bakteri
Diare persisten baik dalam usus selama pengobatan. Konsultasikan
Diare persisten adalah diare yang terjadi lebih dari pada dokter mengenai hal ini. Namun, jangan
7 hari dan mencapai 14 hari. Diare persisten dibagi hentikan pengobatan pada anak sampai dokter
2, yaitu inflamatory dan non-inflamatory. memberikan persetujuan.
Diare persistent inflammatory, yaitu yag Makanan dan Minuman
disebabkan oleh adanya bakteri,virus, atau Terlalu banyak jus (terutama jus buah yang
parasit yang langsung menginvasi intestinal mengandung sorbitol dan kandungan fruksosa
dan mengeluarkan cytotoxin dan menghambat yang tinggi) atau terlalu banyak minuman manis
penyerapan air, protein, dan sel darah (WBC, dapat membuat perut bayi “kaget”, karena bayi
RBC) yang masuk ke lumen intestinal. belum dapat mencernanya dan menyebabkan
Diare persistent non-inflammatory diare.
Bakteri, virus, ataupun parasit mengeluarkan Alergi Makanan
enterotoxin untuk merusak vili-vili intestinal Alergi makanan merupakan reaksi sistem imun
dengan bakteri, virus, ataupun parasit yang tubuh terhadap makanan yang masuk. Alergi
menjadi patogen, sehingga mengganggu makanan pada bayi biasa terjadi pada bayi yang
proses absorpsi. mulai mengenal makanan pendamping ASI. Protein
susu merupakan alergen (penyebab alergi) yang
paling umum dijumpai pada bayi. Selain protein
Penyebab Diare susu, alergen yang umum dijumpai adalah telur,
Infeksi virus kedelai, gandum, kacang, ikan, dan kerang-
Virus yang paling banyak menimbulkan diare kerangan. Alergi makanan dapat menyebabkan
adalah rotavirus. Menurut WHO, rotavirus turut berbagai reaksi (salah satunya adalah diare) dalam
berkontribusi sebesar 15-25% diare pada anak usia waktu singkat maupun setelah beberapa jam.
6-24 bulan. Intoleransi Makanan
Infeksi Bakteri Berbeda dengan alergi makanan, intoleransi
Bakteri seperti Shigella, Vibrio cholera, Salmonella makanan tidak dipengaruhi oleh sistem imun.
(non thypoid), Campylobacter jejuni maupun Contoh intoleransi makanan adalah intoleransi
Escherichia coli bisa saja merupakan penyebab laktosa (sangat jarang ditemukan pada bayi). Bayi
diare pada anak. Anak kemungkinan mengalami yang mengalami intoleransi laktosa, artinya bayi

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 72


tersebut tidak cukup memproduksi laktase, suatu diperkaya oleh simport Na-K-2Cl basolateral dan
enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa disekresi melalui kanal Cl dalam lumen. Kanal akan
(yaitu gula dalam susu sapi dan produk susu lebih sering membuka apabila konsentrasi cAMP
lainnya). Gejala seperti diare, perut kembung, dan intrasel meningkat. cAMP akan dibentuk dalam
banyak gas bisa terjadi bila laktosa tidak terurai. jumlah lebih besar jika terdapat laksatif atau toksin
Gejala biasanya muncul sekitar satu atau dua jam dari bakteri, misal bakteri kolera. Hal ini
setelah mengkonsumsi produk susu. menyebabkan terjadi kekurangan absorpsi aktif Na
Keracunan Makanan/Benda Lain pada lumen, sehingga menyebabkan diare.
Diare yang disertai oleh muntah, keringat berlebih, Peningkatan Permeabilitas (Eksudatif)
keletihan, kejang-kejang serta membuat bayi Pada kasus ini terjadi penyerangan sel epitel pada
menjadi tidak sadar, kemungkinan disebabkan oleh gastrointestinal oleh toksin dari bakteri, sehingga
keracunan sesuatu. Jika bayi sudah tidak sadarkan epitel rusak dan menyebabkan aktivasi enzim
diri atau mengalami kesulitan bernapas, sebaiknya adenylcyclase yang akan mengkatalisis perubahan
segera larikan ke rumah sakit. ATP menjadi cAMP sehingga meningkatkan
Perubahan Motilitas Intestinal permeabilitas sel.
Hal ini dapat terjadi karena biasanya terjadi radang
usus, sehingga usus tidak mampu menahan laju isi Gejala dan Tanda Diare
usus Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan
Diare Osmotik diare, muntah, tinja berdarah, demam,
Banyaknya makanan masuk dan asupan makanan penurunan nafsu makan atau kelesuan.
tersebut sukar diserap, sehingga zat yang diserap Diare seringkali disertai oleh dehidrasi
bersifat aktif secara osmotik dan menarik air ke (kekurangan cairan).
lumen intestinal. Makanan yang sulit dicerna Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir
tersebut kemudian difermentasi oleh bakteri colon kering.
dan kemudian terbentuklah asam lemak rantai Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput,
pendek. Apabila pembentukan asam lemak rantai mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada
pendek ini terjadi berlebihan jumlah yang diserap bayi yang berumur kurang dari 18 bulan).
akan lebih sedikit daripada jumlah yang dihasilkan. Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya
Jumlah yang seharusnya adalah 80 g/hari, sehingga menyebabkan syok.
akan jadi asam organik yang akan berguna dalam Tanda-tanda dehidrasi lainnya:
pembentukan energi bersama sama dengan air Penurunan berat badan
yang diserap dalam colon. Apabila jumlah <80 Penurunan frekuensi berkemih
g/hari, maka yang diserap oleh intestin juga akan Warna urin menjadi lebih gelap dan lebih
sedikit, sehingga akan meningkatkan osmolaritas pekat - denyut nadi cepat
dalam intestinal sehingga terbentuklah diare cait Haus (rasa haus bisa ditunjukkan dengan
dengan osmolaritas yang tinggi. menangis dan rewel)
Diare Sekretorik Menangis tanpa air mata.
Hal ini karena aktifnya sekresi Cl di mukosa
intestinal. Di dalam sel mukosa, Cl sekunder aktif

Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi
menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak. Dari nelson pediatric, ada
beberapa gejala lain terkait dehidrasi, yaitu:
Symptom Minimal or No Mild to Moderate Severe Dehydration
Dehydration (<3% Loss Dehydration (<3-9% Loss (>9% Loss of BW)
of BW) of BW)
Status Mental Baik; mulai ada gejala Normal, lesu, sensitif Apathetic, lethargy, tidak
(rewel) sadar
Haus Minum secara normal Haus, minum dengan Tidak nafsu minum
tergesa-gesa (cepat2,
lahap)
Denyut Jantung Normal Normal-bertambah Takikardi, bahkan ada
yang bradikardi pada
kasus yang lebih parah
Kualitas Pulsasi Normal Normal-berkurang Lemah, tidak teraba
Bernafas Normal Normal, cepat Dalam

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 73


Mata Normal Mulai cekung (slightly Deeply sunken
sunken eyes)
Air mata Ada Berkurang Tidak ada
Mulut dan Lidah Lembab Kering Kering sama sekali
Skinfold Instant recoil Recoil in <2 second Recoil in >2 sec
WPK Normal Memanjang Memanjang, minimal
Ekstremitas Hangat Sejuk, mulai dingin Dingin, mottled, cyanosis
Output Urin Normal-berkurang Berkurang Minimal
Diagnosa biasa untuk menggantikan cairan tubuh yang
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hilang
hasil pemeriksaan fisik. Garam Oralit
Pemeriksaan darah dilakukan untuk Berikan oralit untuk menggantikan cairan tubuh
mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel yang hilang. Caranya adalah minum segelas oralit
darah putih. sedikit demi sedikit, dua sampai tiga teguk,
Untuk mengetahui organisme penyebabnya, kemudian berhenti selama tiga menit. Kemudian,
dilakukan pembiakan terhadap contoh tinja. diulang terus menerus sampai satu gelas oralit
habis. Minum oralit satu gelas sekaligus dapat
memicu muntah dan buang air besar.
Penanganan Pertama pada Diare dan
Rujuk Segera
Manajemen Terkait Dehidrasi Segera periksakan anak ke dokter bila diare lebih
Makan dan Minum dari 12 jam atau bila bayi anda tidak mengompol
Untuk bayi dan balita yang masih diberi ASI, dalam waktu 8 jam, suhu badan lebih dari 39°C,
teruskan minum ASI (Air Susu Ibu). Bagi anak yang terdapat darah dalam tinjanya, mulutnya kering
sudah tidak minum ASI, makan dan minum seperti atau menangis tanpa air mata, dan luar biasa
mengantuk atau tidak ada respon.

Penanganan Terkait Dehidrasi


Penggantian Berat Badan yang
Tingkat Dehidrasi Terapi Rehidrasi Nutrisi
Hilang
<10 kg BW: 60-120 ml ORS. Jika Lanjutkan ASI atau berikan diet
Minimal or No Dehydration - >10kg BW yang hilang, maka normal setelah inisial hidrasi.
berikan 120-140 ml ORS
ORS 50-100ml/kgBW dalam
Mild to Moderate Dehydration same Same
periode 3-4 jam
Larutan ringer laktat atau Sama, tapi jika tidak mampu
normal saline 20 ml/kgBW minum, lakukan denga NGT
intravena sampai status atau berikan 5% dekstrosa ¼
mental membaik kemudian normal saline dengan
Severe dehydration same
berikan 100 ml/kgBW ORS potassium klorida 20mEq/L
selama 4 jam atau 5% secara intravena
dekstrosa ½ normal saline
intravena 2x
Treatment yng dapat mengurangi tingkat keparahan diare
Lakukan terapi rehidrasi oral dengan larutan dan mengurangi durasi diare.
oralit Terapi Antibiotic, biasanya dilakukan untuk
Enteral feeding dan diet, pada bayi ada mengurangi keparahan diare dan durasi diare
beberapa makanan dan minuman yang serta untuk mencegah komplikasi. Antibiotik
dianjurkan untuk tidak dikonsumsi terlebih yang efektif adalah Nitazoxanide. Namun,
dahulu, seperti makanan yang kaya lemak, apabila ingin lebih spesifik karena sudah
gula, dan glukosa; pedas; garam magnesium, diketahui penyebab diarenya, maka yang
seperti antasida dan laktasif; anion yang sukar diberikan adalah:
diserap, seperti sulfat, fosfat, sitrat; buah Shigella : ciprofloxacin 10-15 mg/kgBB
ataupun jus buah tertentu; kopi dan teh; soda. 2x/hari selama 5 hari
Suplemen Zn E. Coli : tidak perlu antibiotik
Terapi additional, yaitu pemberian probiotik, Campylobacter Jejuni: eritromisin 12.5
seperti saccharomyces boulardii, Lactobacillus mg/kgbb 4x/hari selama 5 hari
Bifidobacterium, atau Lactobacillus rhamnosus

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 74


Rotavirus: terapi suportif atau dengan Improved Complementary Feeding
gancyclovir Practises
Giardia lamblia: metronidazole Imunisasi Rotavirus
5mg/kgbb peroral 3x/hari selama 5 hari Menjaga kebersihan dan sistem
E. Hystolitica: metronidazole 10mg/kgbb sanitasi
peroral 3x/hari selama 10 hari Meningkatkan Manajemen kasus
Prevensi diare
Lakukan promosi ASI eksklusif

Week 4
Lecture: IMMUNOLOGY OF VACCINES
Prof. Marsetyawan - By: keket

Pertama-tama, kita review lagi ya apa itu yg Manipulasi respon imun (ditingkatkan atau malah
namanya imunitas, system imun, dan respon imun. disupresi/ditekan) bertujuan untuk melawan
Imunitas adalah mekanisme natural tubuh yang infeksi-infeksi tertentu secara terkendali sehingga
melindungi sel-sel tubuh itu sendiri dari penyakit, terbentuk kekebalan/imunitas tubuh. Kekebalan
terutama infeksi. Mekanisme imunitas melibatkan yang terbentuk bersifat relative, bisa bertahan
sel-sel dan molekul yang diklasifikasikan sebagai selamanya atau Cuma dalam periode tertentu,
system imun. Sel-sel dan molekul-molekul ini akan yang jelas, dengan adanya kekebalan tubuh maka
memberikan respon terhadap komponen- serangan infeksi berikutnya akan lebih lemah
komponen asing dari mikroba/makromolekul/zat daripada serangan infeksi pertama.
kimia untuk melindungi tubuh, respon ini yg
dinamakan dengan respon imun. Respon imun itu Ada beberapa cara untuk memanipulasi respon
ada yang spesifik dan nonspesifik, tapi jenis-jenis imun, cara-cara tersebut biasanya dikatergorikan
respon imun ini akan dibahas di cakul lainnya  so, sebagai usaha imunisasi. Imunisasi dapat
baca semua HSC-nya yaaa :D dibedakan lagi jadi 2 kelompok lebih spesifik,
antara lain :
Respon imun itu bisa ditingkatkan dengan a. Imunisasi aktif = tubuh membentuk
pemberian antigen khusus ke dalam tubuh, antibody spesifik penyakit tertentu
misalnya vaksin. Antigen-antigen yang dikenali oleh sendiri, dengan diinduksi oleh pemberian
tubuh dapat berupa : antigen (vaksin itu isinya ya antigen ini)
a. T-dependent antigen = antigen-antigen b. Imunisasi pasif = tubuh diberi antibody
(umumnya berupa antigen protein atau spesifik penyakit tertentu, bukan diberi
protein-bound antigens) dikenali oleh antigennya (jadi instantly given, nggak
reseptornya, lalu dipresentasikan ke sel perlu menunggu waktu buat membentuk
limfosit T yang akan mentransfer antigen antibody sendiri)
ini ke sel limfosit B sehingga bisa dilawan
dengan antibody yang dibentuk oleh sel Gimana sih cara taunya kalau seseorang barusaja /
limfosit B tersebut sudah pernah menerima imunisasi baik aktif
b. T-independent antigen = antigen-antigen maupun pasif? Gampang, cari tau aja kadar
(umumnya berupa antigen polisakarida) immunoglobulin (antibody) spesifik dalam serum
dikenali oleh TLR yang menempel di orang tersebut, kalau titer / kadarnya meningkat
permukaan membrane sel limfosit B, ya berarti dia sudah pernah mengalami imunisasi.
sehingga presentasi antigen ke sel limfosit Oya, peningkatan titer antibody nggak Cuma
B untuk induksi produksi antibody tidak menandakan orang itu sudah diimunisasi, kalo
perlu diperantarai oleh sel limfosit T orangnya sedang terinfeksi maka titer antibody-
nya juga akan meningkat.
TLR (Toll-like Receptor *pertama kali aku bacanya
TROLL-like receptor >> kebanyakan 9gagging dan Vaksinasi (salah satu bentuk imunisasi kan? ) itu
baca buku cerita fiksi*) adalah salah satu bentuk bisa sukses, bisa juga gagal. Kesuksesan vaksinasi
reseptor primitif pada sel-sel tubuh, TLR ini akan tergantung 3 hal, yaitu :
mengenali semua jenis external macromolecules a. Depends on the nature of pathogen
lalu mempresentasikannya ke sel B tanpa melalui (extra/intracellular microbe)  menilai
sel T. apakah proteksi yang diberikan oleh
vaksin ini ampuh untuk membangkitkan
pertahanan tubuh yang sesuai dengan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 75


nature of the infectious agent ; kalo agen f. Other practical considerations  vaksin
infeksinya berupa organisme harus memiliki sesedikit mungkin side
ekstraselular, maka lakukan vaksinasi effect, mudah diadministrasikan, memiliki
untuk memperkuat respon dari limfosit B stabilitas yang baik secara biologis, serta
+ antibody dan sel NK ; sebaliknya, jika biaya vaksinasi terjangkau oleh seluruh
agen infeksinya berupa organisme kalangan masyarakat (*wuoh berarti
intraselular, maka berikan vaksinasi untuk vaksin HPV nggak baik dong, kan mahal?
memperkuat fagosit dan limfosit T Weits nggak juga ding, kan bisa nyicil
b. Defense at the point of entry of infection bayarnya :D* >> anak kos pengen
 menilai apakah vaksin tersebut divaksin)
melindungi tubuh sejak dari possible point
of entry (portal masuk yg mungkin Nah, kan sekarang kita udah tau seperti apa sih
dilewati) oleh bakteri yang dilawannya ; vaksin yang layak dan efektif untuk diberikan pada
dengan kata lain, vaksin tersebut cocok pasien, the next step is to know cara-cara
dengan kebiasaan bakteri tsb memasuki administrasi vaksin tersebut. Yuk lanjut 
tubuh manusia
c. Provides herd immunity  menilai Masih ingat nggak, waktu SD atau TK dulu kan
apakah vaksin tsb dapat menekan pernah dikasih vaksin polio per oral toh? Itu lho,
aktivitas bakteri yang dilawannya yang kita sekelas disuruh baris, trus sama dokter
sedemikian kuat hingga prevalensi infeksi UKS-nya disuruh angkat kepala, lihat lampu dan
bakteri yang bersangkutan jadi rendah buka mulut, trus tiba tiba jrot ada yang netes ke
dan orang-orang yang tadinya nggak cavum oris kita biar ditelan  wkwk. Ada juga sih
divaksinasi pun nggak akan terinfeksi beberapa kali vaksinasi berupa suntikan yang
(*paham kan maksudku? Kalo nggak diberikan pas kita (*aku, maksudnya, tapi mungkin
paham Tanya aja langsung ke keket ya*) yg lain pernah juga ya*) SD, tapi umumnya ini
suntikan-suntikan ini sifatnya sebagai booster aja.
Oya, hampir aja lupa. Di slide-nya Prof. Hayo, pada kabur nggak dulu kalo disuruh vaksin?
Marsetyawan ada beberapa criteria vaksin yang :P
baik. Ini nih kriterianya :
a. Safe  jangan sampai vaksin yang Kenapa sih vaksin polio itu bisa diberikan per oral?
diberikan menyebabkan kematian atau Gini penjelasannya. Masih inget kan tentang
morbiditas/timbulnya penyakit pada mucosa-associated lymphoid tissues (MALT *bukan
pasien yang di susu Bear Brand itu lho bro -__-“*)? MALT
b. Protective  vaksin yang diberikan pada ini tersebar dimana-mana, mulai dari pharynx,
pasien harus melindunginya dari penyakit bronchus, dan GI tract. Di rodents (tikus dan
yang timbul akibat infeksi pathogen kawan-kawannya), bahkan ada perangkat sejenis
spesifik yg dilawan oleh vaksin tsb (*kalo MALT di nasal cavity-nya (NALT : nasal associated
udah divaksin tapi masih sakit, ada 2 lymphoid tissue), manusia juga nggak mau kalah
kemungkinan : vaksin rusak waktu dulu dong ya, kita punya tonsils yang merupakan
diberikan ATAU titer vaksin dalam tubuh counterpart dari NALT pada rodents. Pada MALTs
sudah sangat rendah sehingga perlu di- tersebut, terdapat sel limfosit B dan T dalam
boost lagi *) koloni-koloni yang siap kerja, jadi begitu ada
c. Sustainable  proteksi yang diberikan antigen yang masuk (i.e. vaksin) mereka akan cepat
vaksin tersebut kepada tubuh harus memberikan respon.
bertahan dalam jangka waktu yang cukup
panjang (*kalo kemampuan dia bertahan Tapi topkapi, nggak semua vaksin dapat diberikan
Cuma seminggu ya capek juga sih bolak- dalam bentuk sediaan oral. Kenapa? Penjelasannya
balik pergi divaksin, mana disuntik sana- sama seperti obat-obatan yg nggak mungkin
sini pula macam junkie*) diadministrasi secara oral, yaitu karena enzim-
d. Bersifat memacu neutralizing enzim di cavum oris sampe lambung bisa merusak
immunoglobulins  vaksin harus mampu struktur vaksin tsb (vaksinnya pecah, terdisosiasi,
mmbangkitkan kerja neutralizing atau bahkan ter-digest) sehingga vaksin tersebut
immunoglobulins (imunitas humoral) nggak akan mencapai tujuan akhirnya (i.e. GALT :
melindungi sel-sel yang irreplaceable (e.g. gut-associated lymphoid tissue).
neuron) agar tidak terinfeksi oleh patogen
e. Bersifat memacu protective T cell  Oya, beberapa vaksin juga harus diberikan dengan
vaksin harus mampu membangkitkan konjugatnya, namanya vaksin terkonjugasi
imunitas seluler untuk melindungi tubuh (conjugated vaccine). Apa sih konjugat itu?
dari infeksi pathogen Konjugat adalah senyawa tambahan pada vaksin

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 76


murni (kadang, vaksin murni nggak akan bisa antigen oleh makrofag, jadi antigennya
berdiri sendiri, macam cepat rusak gitu) yang nggak dilepasin gitu, Cuma nunggu
tidak merusak fungsi vaksin tsb (*ini diambil dari dijemput oleh ajal eh makrofag #eaa
hasil brainstorm banyak sumber, kalo kepo ya d. Immune stimulatory complexes 
silakan buka referensi atau sekalian tanya Prof. membawa antigen ke sitosol dan
Marsetyawan hoho*). Apa aja sih konjugat / menginduksi pelepasan sel T sitotoksik
senyawa-senyawa yang sering ditambahkan ke (cytotoxic T cell)
vaksin murni? Biasanya, berupa polisakarida
(untuk vaksin2 T-independent), protein (untuk Nah, mumpung belum kelupaan, aku tambahin
vaksin2 T-dependent), dan epitop (bagian dari beberapa hal ya  jangan bosen loh
pathogen yang paling potent untuk menginduksi a. Jika terjadi radang local, maka sel-sel akan
respon imun) bakteri dalam protein vehicle. mengalami inflamasi. Inflamed cells ini
Ada lagi satu istilah baru : adjuvant. Adjuvant akan memacu respon imun tubuh
adalah bahan-bahan (umumnya mengandung sehingga imunitasnya meningkat. Dari
lemak) yang bisa meningkatkan imunogenitas sini, timbul 3 kemungkinan scenario :
(kemampuan untuk membangkitkan respon paling baik, imunitas > infeksi pathogen
imun) antigen/vaksin yang diberikan. Adjuvant ini sehingga host yang terinfeksi bisa sembuh
biasanya melibatkan aktivasi TLR pada APC (RADANG AKUT) ; lumayan baik, imunitas
(antigen presenting cell) sehingga APC tersebut bisa mengatasi infeksi pathogen tapi
aktif. APC ini banyak terdapat dalam berbagai jenis nggak sebaik radang akut sehingga terjadi
sel, kalo dalam bahasan ini, APC yang diaktifkan sustained infection (RADANG KRONIS) ;
biasanya adalah APC pada sel dendritik. paling buruk, imunitas < infeksi pathogen
sehingga host mati (FATAL INFECTION)
Apa aja sih bahan-bahan yang mungkin dijadiin b. Cara membuat attenuated vaccine =
adjuvant? mengambil gen virus manusia yang
a. Killed mycobacteria  semua bagian membawa virulensi, lalu dibiakkan lagi di
mikroba dicampurkan ke dalam vaksin sel spesies lain (e.g. dinosaurus) agar
(complete Freund *bacanya Froind lho ya, melemah, barulah diberikan lagi sebagai
jangan katrok* adjuvant – CFA) ATAU vaksin manusia 
sebagian mikroba saja yang dicampurkan c. Mekanisme terjadinya penyakit autoimun
ke dalam vaksin (incomplete Freund yang paling mendasar adalah kesalahan
antigen – IFA) ; antigen tidak langsung system imun dalam menilai antigen,
dilepaskan untuk dipresentasikan, tapi sehingga sel tubuh sendiri dianggap
menunggu di-uptake oleh makrofag sebagai benda asing dan respon imun
b. Freund adjuvant with MDP malah diarahkan ke sel tubuh tsb 
c. Aluminium hydroxide saja ATAU beserta d. Saya minta maaf kalo grafik respon imun
bakterinya (e.g. aluminium hydroxide + B. primer + sekunder nggak ada, soalnya
pertussis)  sifatnya sama seperti nggak bisa di-copy 
CFA/IFA sih, yaitu meningkatkan uptake

“Beneath this mask there is more than flesh.


Beneath this mask there is an idea, and ideas are bulletproof.”
-V for Vendetta-

Lecture: Allergy, Autoimmunity, and Immunodeficiency in Children


dr. Sumadiono Sp.A(K) - by Thoriq

Hipersensitivitas jaringan. Kedua, respon imun justru menyerang


Seperti yang kita ketahui, sistem imun berfungsi self (autologous; alias menyerang kita sendiri),
untuk mempertahankan tubuh kita dari infeksi. karena kegagalan self-tolerance. Respon imun yang
Namun, respon imun itu sendiri kalo berlebih bisa menyerang antigen self disebut autoimunitas,
menyebabkan kerusakan jaringan dan penyakit sedangkan kelainan yang diakibatkan oleh respon
tertentu. Nah, respon imun yang berlebihan dan semacam ini disebut penyakit autoimun (ex: AIDS).
patologis ini disebut reaksi hipersensitivitas. Hipersensitivatas secara umum diklasifikasikan atas
Makanya, jangan lebay dong #eh. dasar mekanisme imunologis apa yang
Reaksi hipersensitivitas ini dapat terjadi pada dua bertanggung jawab atas kerusakan jaringan atau
situasi. Pertama, respon terhadap antigen asing penyakit.
tidak terkontrol, sehingga terjadi kerusakan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 77


Berikut penjelasan masing2: Pemaparan pertama pada allergen -> Antigen
1. Hipersensitivitas Tipe I (Immediate mengaktivasi Limfosit T Helper tipe 2 (TH2) ->
Hypersensitivity) stimulasi limfosit B untuk melakukan diferensiasi
HT I ini lah yang kita kenal sebagai reaksi alergi, menjadi IgE-secreting B-cell (sejenis sel plasma
atau atopy. Sedangkan individu yang memiliki yang bisa mensekresi IgE)-> produksi IgE ->
kecenderungan kuat untuk menderita alergi pengikatan IgE pada receptor Fc-epsilon di sel mast
(karena faktor keturunan, dll.) disebut "atopic". Pemaparan kedua pada allergen -> aktivasi sel
Alergi ini bisa memiliki banyak wujud dan gejala mast (karena antibodi IgE mengikat antigen)->
klinis, dan tingkat keparahannya bervariasi antar pelepasan mediator kimia -> menimbulkan reaksi
individu. Beberapa jenis umum HT I antara lain hay immediate hypersentivity (beberapa menit setelah
fever, alergi makanan, asma bronkiale, dan terekspos) dan reaksi fase lambat (late-phase, 6-24
anafilaksis. jam setelah terekspos allergen)
Merupakan suatu reaksi patologis yang diakibatken
pelepasan mediator kimia tertentu dari sel mast. Yang perlu diingat adalah reaksi alergi itu baru
Reaksi ini umumnya dipicu oleh produksi antibodi muncul pada pemaparan kedua dan seterusnya;
IgE untuk melawan antigen dari lingkungan, dan nggak muncul pada pemaparan pertama. Kenapa?
pengikatan IgE ke sel mast sehingga melepaskan Liat aja prosesnya: kan gejala klinis reaksi alergi itu
mediator kimia. Nantinya, mediator kimia yang terjadi karena pelepasan mediator kimia akibat
disekresi sel mast ini memiliki berbagai efek, allergen yang nempel di IgE. Nah, IgE hanya
terhadap pembuluh darah, otot polos, serta diproduksi ketika udah ada sel TH2 duluan yang
menyebabkan inflamasi. Udah dapet gambaran bereaksi terhadap allergen tersebut, yaitu pada
kan, gimana proses alergi ini berlangsung? Ini pemaparan pertama.
singkatnya:
Untuk lebih dalam lagi, mari kita bahas hal2
penting yang terjadi:
1. Produksi Antibodi IgE
Asal muasalnya reaksi alergi adalah satu hal
signifikan, yaitu aktivasi sel T helper tipe 2 oleh
allergen (antigen yang menimbulkan alergi). Pada
individu normal respon TH2 tidak terlalu kuat
untuk sebagian besar antigen. Namun pada
beberapa individu respon sel TH2 ini akan sangat

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 78


kuat, misalnya terhadap antigen protein pada
pollen, makanan tertentu, obat, dll. Hal ini memiliki
basis genetik yang sangat kuat. Individu ini lah yang
kita kenal sebagai seorang yang atopik atau alergi.
Sel TH2 pada individu tersebut akan mensekresikan
dua cytokine, yaitu IL-4 dan IL-13 (IL=interleukin),
yang akan menstimulasi sel limfosit B untuk
berubah jadi sel plasma yang memproduksi IgE.
Pada orang alergi ini, terjadi produksi IgE besar-
besaran, yang tidak terjadi pada orang normal.
sedikit tentang sel T. Jadi limfosit T akan
berdiferensiasi jadi beberapa jenis, di antaranya
limfosit T CD8+ (tipe sitotoksik-> langsung bunuh
sel yg terinfeksi) dan CD4+ (tipe Helper,
memproduksi cytokine yang mengaktivasi sel B dan
makrofag). Sel T CD4+ ini memilki beberapa
spesifikasi; misalnya sel TH1, TH2, TH17. Sel TH2 ini
lah yang berperan dalam pertahanan melawan
helminthes dan juga reaksi alergi.

2. Aktivasi Sel Mast dan Sekresi Mediator


Setelah diproduksi, IgE akan berikatan dengan
reseptor Fc-epsilon (Fc3RI) pada sel mast. Pada
individu yang atopik, sel mast akan dilapisi oleh
antibodi IgE yang spesifik terhadap suatu antigen
Ketika sel mast yang ter"sensititasi" oleh IgE
yang menimbulkan alergi. Proses ini disebut
terpapar allergen, maka akan teraktivasi dan
sensitisasi, karena pelapisan dengan IgE spesifik ini
mensekresi mediator kimiawi. Ketika allergen
membuat sel mast menjadi sensitif terhadap
berikatan pada 2 atau lebih IgE pada sel mast,
pemaparan dengan allergen itu selanjutnya.
maka IgE dan Fc3RI menjadi cross-linked, dan
Kenapa dengan reseptor Fc3RI ini? Karena, setelah
menghasilkan sinyal biokimia. Sinyal biokimia ini
usut punya usut, Immunoglobulin itu terdiri atas 2
menyebabkan 3 jenis respon: degranulasi
heavy-chain (rantai berat) dan 2 light-chain yang
(melepaskan granul), sintesis dan sekresi mediator
dihubungkan oleh ikatan disulfida. Nah, penamaan
lipid, serta sintesis dan sekresi cytokine.
Ig itu berdasarkan jenis heavy-chain nya (alpha,
Di sini (lihat gambar), mediator paling penting yang
gamma, epsilon, dll.) makanya Ig yang memiliki
diproduksi sel mast adalah amine vasoaktif,
heavy-chain epsilon, disebut juga IgE (kalo alpha =
protease yang dilepaskan dari granule, produk
IgA). Sel mast ini memiliki reseptor Fc (Fragment,
asam arakhidonat, dan cytokines.
crystallable) khusus untuk heavy-chain epsilon,
yang dinamakan Fc3RI sehingga bisa mengikat IgE. Histamine: menyebabkan dilatasi
pembuluh darah kecil, meningkatakan
permeabilitas vaskuler, dan stimulasi
kontraksi otot polos.
Protease (tryptase, asam hydrolase,
carboxypeptidase): bisa menyebabkan
kerusakan jaringan lokal.
Prostaglandin (hasil metabolisme asam
arakhidonat): menyebabkan dilatasi
vaskuler
Leukotrien: stimulasi kontraksi otot polos
secara kontinyu
Cytokines diproduksi oleh sel mast untuk
merekrut leukosit dan menyebabkan
reaksi fase lambat (termasuk inflamasi).
Jadi cytokine semacam TNF (Tumor Necrosis
Factor) dan IL-4 meningkatkan inflamasi yang kaya
netrofil dan eosinofil. Keluarnya netrofil dan
eosinofil juga membebaskan protease, sehingga
menimbulkan kerusakan jaringan. Cytokine juga

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 79


berguna dalam reaksi immediate, salah satunya IL-
13 yang menstimulasi sekresi mukosa.

Alergi memiliki berbagai sindrom klinis dan


gambaran patologis, yang semuanya berkaitan
dengan mediator kimia yang diproduksi oleh sel
mast; pada jumlah yang berbeda dan berefek pada
jaringan yang berbada. Contohnya, pada hay fever
produksi histamine dan IL-13 akan meningkatkan
produksi mukosa di salurang pernapasan.
Sedangkan terapi untuk hipersensitivitas tipe I,
ditujukan untuk menghambat degranulasi sel mast,
menjadi antagonis terhadap mediator yang
dilepaskan, dan mengurangi inflamasi. (bisa diliat
di gambar).

2. Hipersensitivitas Tipe II
Merupakan jenis hipersensitivitas yang dimediasi
oleh antibodi selain IgE (misal: IgM dan IgG).
Antibodi ini dapat terdeposit di jaringan apa saja
yang ada target antigennya. Penyakit yang
disebabkan oleh jenis antibodi ini biasanya spesifik
terjadi di jaringan tertentu. Antibodi akan
menempel pada permukaan tubuh atau jaringan 1. Inflamasi yang dimediasi komplemen dan
ekstraseluler; antigen akan dipresentasikan sebagai receptor Fc
target dari antibodi. Kebanyakan antibodi yang Saat antibodi terdeposit di jaringan ekstraseluler,
menyebabkan penyakit merupakan autoantibodi terjadi kerusakan jaringan akibat inflamasi.
untuk antigen self (diri), sedangkan sedikit yang Antibodi IgG (IgG1 dan IgG3) mengikat reseptor Fc
spesifik untuk antigen asing (mikroba). Ini terjadi pada netrofil dan makrofag, lalu mengaktivasinya,
karena kegagalan self-tolerance, sehingga yg sehingga terjadi inflamasi. IgG dan IgM akan
banyak terbentuk adalah autoantibodi. Ada tiga mengaktivasi sistem komplemen melalui jalur
mekanisme efektor pada Hipersensitivitas Tipe II: klasik (apa itu komplemen? penjelasannya panjang
destruksi sel/ fagositosis, inflamasi, atau dan berhalaman-halaman; intinya sistem protein
mengganggu fungsi seluler normal: serum dan permukaan sel yang berinteraksi untuk
"membantu" respon imun innate maupun adaptif)
Leukosit yang teraktivasi akan melepaskan
berbagai substansi seperti enzim dan ROS
(Reactive Oxygen Species).
Contoh klinisnya adalah Glomerulonefritis,
penolakan vaskuler pada graft organ, penyakit
jantung rheumatik. Pada penyakit jantung

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 80


rheumatik, disebabkan oleh sequelae lambat dari Reaksi ini sebenernya hampir sama dengan
infeksi Streptococcus. Setelah terjadi infeksi, Hipersensitivitas Tipe II, keduanya melibatkan
beberapa individu membentuk antibodi anti- antibodi selain IgE sebagai mediator; namun pada
streptococcus yang bereaksi silang dengan antigen tipe III ini antibodi tersebut bergabung membentuk
pada otot jantung. Deposisi antibodi di jantung kompleks imun yang terdeposit di pembuluh darah
akan memicu inflamasi dan mengakibatkan demam (bisa juga di jaringan lain, seperti glomerolus,
rheumatik akut. venula kulit, dan paru-paru); sehingga ketika
berikatan dengan antigen akan menyebabkan
2. Opsonisasi dan fagositosis kerusakan jaringan. Kerusakan ini terjadi umumnya
Terjadi destruksi sel yang menjadi target antibodi karena perekrutan leukosit dan proses inflamasi.
karena sistem komplemen, atau karena ADCC Kompleks imun ini jika ukurannya kecil maka sulit
(Antibody-Dependent Cell-Mediated Cytotoxicity) dikenali makrofag dan cenderung bebas bergerak
yang tidak memerlukan komplemen. Pada dalam sirkulasi. Jika kompleks imun menempel
destruksi sel yang dimediasi komplemen; sel pada pembuluh darah, maka akan menyebabkan
terlebih dahulu diopsonisasi, kemudian menarik vasculitis, yang terlihat pada penyakit seperti
fagosit dan terjadi fagositosis. Apa itu opsonisasi? Systemic Lupus Erythromatosus (antibodi
Jadi sebuah opsonin (antibodi) akan berikatan ke menyerang DNA, nucleoprotein, dll.), polyarteritis
reseptor di permukaan antigen dan menarik nodosa, atau kerusakan ginjal dengan
fagosit; sehingga proses destruksi sel bisa berjalan glomerulonefritis akut. Bisa juga terjadi infeksi
lebih efisien. Opsonisasi menjadi semacam streptococcus, lalu tubuh membentuk antibodi
penanda sel agar segera difagositosis. terhadap streptococcus yang membentuk
Pada ADCC, sel yang sudah dilapisi antibodi IgG kompleks imun, dan beredar, lalu terdeposit di
dapat dibunuh oleh efektor yang bervariasi , yang glomerolus ginjal. Terjadilah poststreptococcal
akan menempel pada sel melalui IgG ; lalu sel glomerulonefritis.
dihancurkan tanpa fagositosis.
Contoh dari hal ini adalah reaksi transfusi darah 4. Hipersensitivitas Tipe IV
yang tidak cocok, HDN (Hemolytic Disease of the Ciri khas dari reaksi ini adalah di-mediasi sel T. Ini
Newborn), dan reaksi obat tertentu. Selain itu, diakibatkan adanya autoimunitas dan respon
mekanisme opsonisasi-fagositosis sel target juga terhadap antigen lingkungan. Reaksi autoimun
terjadi pada autoimmune hemolytic anemia dan biasanya terjadi terhadap antigen seluler yang
autoimmune thrombocytopenic purpura. distribusinya terbatas, sehingga hipersensitivitas
tipe IV ini biasanya terbatas pada beberapa organ,
3. Respon fisiologis abnormal tanpa kerusakan tidak sampe sistemik. Mekanisme kerusakan
sel/jaringan jaringan ada dua:
Beberapa antibodi dapat menyebabkan penyakit
tanpa merusak jaringan secara langsung. Antibodi
yang terikat ke resepetor sel target spesifik tidak
membunuh sel, tapi mengubah fungsinya. Contoh:
Grave's disease: antibodi terhadap reseptor TSH
melekat pada reseptor tersebut di sel epitel tiroid.
Yang akan terjadi adalah stimulasi produksi
hormon tiroksin -> hipertiroidisme. Seharusnya
produksi tirosin distimulasi oleh hormon TSH,
namun adanya antibodi menyebabkan reseptor
hromon tersebut terstimulasi tanpa kehadirannya.
Myasthenia gravis: antibodi terhadap reseptor
asetilkolin menghambat transmisi neuromuskuler,
yang menyebabkan paralisis. Jadi pada otot kan
ada reseptor Ach (asetilkolin) yang berfungsi
tempat berikatannya Ach; dan seperti yang kita
ketahui kalo Ach menempel maka otot akan 1. Delayed-type hipersensitivity
kontraksi. Nah, pada myasthenia gravis, antibodi Atau dikenal juga sebagai "fase lambat", mirip
ini menempel pada reseptor, sehingga Ach yang dengan fase lambat pada Hipersensitivitas tipe I,
sebenernya nggak bisa. Otomatis aksi asetilkolin dan butuh waktu 24-72 jam untuk berkembang.
akan diblok. Selain itu, antibodi ini juga bisa Yang berperan di sini adalah sel T CD4+ , yaitu sel
memediasi destruksi reseptor Ach. TH1. Delayed Type Hypersensitivity ini terjadi
sebagai respon terhadap antigen protein soluble
3. Hipersensitivitas Tipe III dan melibatkan antigen-presenting cell (APC)
seperti makrofag dan TH1. Saat terpapar antigen,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 81


sel TH1 akan teraktivasi dan melepaskan cytokine jamur
nya tujuannya untuk merekrut monosit, leukosit, tepung sari / pollen
fibroblas, dan sel inflamasi lainnya. Kerusakan rerumputan, pepohonan
jaringan diakibatkan oleh aktivitas neutrofil dan ketombe pada bulu kucing ,anjing
makrofag. Contohnya pada reaksi tuberculin untuk
diagnosis TBC. Alergi makanan:
2. T cell-mediated cytolysis telur
Sel target akan dibunuh secara langsung oleh CD8+ susu
CTLs (cytotoxic T lymphocytes). Sel target ikan
mengekspresikan peptida dari antigen sitosolik buah
bersama MHC kelas I sebagai penanda akan kacang
dibunuh. Pada infeksi virus yang tidak/kurang
sayuran
cytotoxic, bisa jadi kerusakan jaringan malah
aditif
disebabkan oleh aktivitas CD8+ CTLs ini. CD8+ CTLs
ini tidak bisa membedakan mana virus yang
Pada anak alergi kebanyakan yang terjadi adalah
cytotoxic/cytopathic atau tidak, sehingga akan
alergi telur, susu sapi, dan ikan. Pada dewasa
mebunuh semuanya. Contoh hal ini adalah pada
ikan/kepiting, kacang-kacangan, buah, dan susu.
beberapa tipe hepatitis, destruksi sel hepar bukan
oleh virusnya, tetapi oleh respon CTLs yang sangat
Sedangkan langkah untuk diagnosis alergi ada 4:
kuat pada host.
• Allergy History
• Clinical Signs and Symptoms
selesai bahas hipersensitivitas sampe habis.
• Skin Test
sekarang mari kita bahas materi lecture..
(skin prick test, atopy patch test)
• Specific IgE test (RAST)
Kembali ke Hipersensitivitas Tipe I, atau alergi.
• Elimination & Provocation test
Faktor resiko terjadinya alergi ada banyak
sebenernya, beberapa di antaranya:
Berikut penjelasannya
Genetik: atopik, laki-laki, kadar IgE berlebih, mutasi
Riwayat alergi:
kromosom, defek sistem imun
Pada anamnesis, harus ditanyakan:
Lingkungan:
apakah ada riwayat atopik pada orang tua/
prenatal - cytokine di lingkungan uterus, diet
saudara kandung
maternal, ibu merokok
apakah penyakit yang diderita "kumat-kumatan"
postnatal - alergen hirupan, polusi udara, infeksi
batas waktu kapan munculnya gejala, selama
beberapa menit/jam setelah terekspos alergen,
Reaksi alergi dibagi secara klinis menjadi
butuh waktu berapa lama untuk menghilang, dsb
local/atopik dan sistemik. Reaksi alergi yang
setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik, sesuai
termasuk atopik/lokal seperti rhinitis alergi,
dengan keluhan. Ex: kalo ngeluhnya susah napas ya
dermatitis atopi, urtikaria alergi, angioedema, dan
pemeriksaan thorax. Di sini juga kita melihat
asma bronkial. Sedangkan yang sistemik, misalnya
tanda2 klinis dan gejala klinis yang terkait.
anafilaksis (reaksi alergi paling ekstrem dan bisa
berakibat fatal). Alergi ini berpengaruh pada
Skin (prick)test:
kualitas kehidupan, pekerjaan, sekolah, beban
Bisa dilakukan pada anak >4 bulan; pada bagian
ekonom. Perlu diketahui bahwa alergi ini nggak
volar lengan bawah atau punggung. Pertama,
semuanya langsung muncul ketika bayi lahir, tapi
tempat test dibersihkan, dikeringkan, lalu dibuat
ada insidensi yang berbeda di setiap umur. Food
semacam "tabel" dan dinomori. Kulit ditusuk
allergy dan eczema paling banyak muncul pada
dengan sudut 45 derajat caranya bisa dicungkit
usia awal kehidupan dan insidensinya sangat
dengan lancet (kalo dulu katanya pake jarum
rendah kalo usia > 5th. sedangkan asma paling
suntik), jangan sampe keluar darah. Kemudian
banyak muncul pada usia 5-7th, bisa juga muncul
diteteskan sedikit antigen pada tempat tusukan.
setelah dewasa. Rhinitis alergi muncul pada usia 7-
Ditutup dengan kasa steril selama +- 15 menit, lalu
10 th. dll.
dibuka dan dibaca hasilnya. Sebagai pedoman
pembacaan hasil, perlu ada kontrol negatif dan
Ngomongin alergi itu nggak terlepas dari allergen.
kontrol positifnya, dan tingkat alergi bisa diliat
Sebenernya banyak substansi yang bisa bersifat
dengan membandingkan dengan kontrol. Hasil
allergen, namun berikut beberapa yang umum:
positif jika diameter indurasi (penonjolan) > 3mm
Hirup:
dari kontrol negatif.
kutu debu rumah tangga (dust mites)
Syarat untuk skin test ada 2:
kecoa : pada kasus asma berat cenderung
terjadi alergi kecoa

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 82


pasien tidak shock anafilaktik -> kalo Treatment
misalnya ada riwayat shock setelah
terpapar suatu antigen, maka tidak boleh
diberikan antigen yang sama pada skin
test
pasien tidak mengkonsumsi obat
antihistamin min. 1 minggu sebelum test -
> antihistamin itu kan ngeblok receptor
histamin, dan berfungsi menghambat
reaksi alergi. Nah, saat skin test bisa jadi
hasilnya false negatif, karena sebenernya
alergi, tapi hasil kurang tampak.

Skin (patch)test:
Hampir sama dengan skin prick, cuma yang ini
caranya dengan menempelkan patch yang ada 1. Avoidance:
kandungan allergen nya. Ini cenderung untuk Yang paling cost-efficient, yaitu dengan
mendeteksi reaksi late-phase, karena hasil tidak menghindari alergen tentunya juga dengan kontrol
dapat langsung dilihat seperti prick test. Tes patch lingkungan. Alergi debu -> bersihkan rumah dari
untuk TBC menggunakan prinsip yang sama. deposit-deposit debu. Alergi telur: hindari
makanan yang mengandung telur. Nah, sulitnya di
Blood test /Radioallergosorbic test/ RAST: tes sini, makanan yang mengandung telur atau
darah ditujukan untuk mendeteksi adanya IgE olahannya itu bisa sangat banyak. Itu pun kalo
spesifik (yg menyebabkan alergi kan IgE spesifik mesin untuk mengolah ada bekas telur nya aja bisa
untuk antigen tertentu, bukan semua IgE). Tes ini menimbulkan alergi. Selain itu ada pula trigger
masih cukup mahal jadi untuk di Indonesia alergi, misalnya asap rokok, olahraga, stres, emosi,
umumnya masih pake skin test. Caranya adalah dll.
dengan memaparkan antigen yang kira2 Begini cara avoidance diet untuk alergi makanan:
menyebabkan alergi dengan serum pasien. Jika Identifikasi alergen
alergi, maka allergen akan mengikat antibodi Identifikasi alergen di suplai makanan
terhadapnya di serum (IgE spesifik. Lalu diberi bentuk original
antibodi radiolabeled anti-human IgE, yang akan bentuk lain yang mengandung alergen
berikatan dengan IgE tersebut; akhirnya dibaca membaca label
radioaktivitasnya, yang sesuai dengan kadar IgE Menyediakan diet yang seimbang dengan prinsip
spesifik dalam serum. avoidance tersebut

tes ini direkomendasikan jika: 2. Terapi obat:


berdasarkan pertimbangan dokter, tidak Antihistamin: tugasnya memblok reseptor
mungkin untuk berhenti konsumsi obat yang histamin, sehingga menghambat reaksi alergi.
bisa mempengaruhi hasil tes (ex: antihistamin dapat bersifat lokal maupun sistemik.
yg disebut di atas) Kerja antihistamin:
pasien menderita penyakit kulit yang parah, blok reseptor histamin
ex: eczema / psoriasis yang menyebar luas stabilisasi membran sel mast (jadi ga teraktivasi)
pasien memiliki level sensitivitas tinggi mengurangi pelepasan mediator, rekrutmen
terhadap alergen, sehingga kalo eosinofil
diadministrasi pake skin test efek sampingnya
besar antihistamin ini ada 3 tipe sesuai reseptornya:
H1: pada alergi
Provokasi dan Eliminasi: H2: pada GIT
(ambil contoh makanan ni)Dicoba makanan yang H3: pada SNC
dicurigai merupakan allergen dihilangkan dari diet
(eliminasi). Kalo gejala berkurang, dan ketika sedangkan berdasarkan generasi nya:
diberikan makanan itu lagi gejala timbul; maka H1 generasi 1: ex. CTM, ada efek kantuk
makanan tersebut adalah alergen. dan diberikan 3x per hari
H1 generasi 2: ex. cetirizin, loratadine,
fexofenadine. merupakan antihistamin
pilihan pertama. efek kantuk minimal
karena tidak menembus barier otak. half

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 83


life lebih lama sehingga bisa diberikan 1 udah dilakukan (liat slide). justru yang
kali atau 2 kali per hari direkomendasikan adalah tidak ada
H1 generasi 3: ex. levocetirizin, pantangan/ larangan / diet khusus bagi
desloratadin. hampir sama dengan gen. 2 , ibu hamil, dan mengkonsumsi makanan
hanya membutuhkan dosis yang lebih yang seimbang (makan segala jenis
makanan)
Kortikosteroid: tugasnya mengurangi inflamasi. maternal immunotherapy: yaitu imunisasi
ada bentuk spray hidung (momethasone, allergen pada saat hamil dapat
fluticazone furoat), spray mulut, salep/krim. ada mengurangi IgE dan meningkatkan
pula yang sistemik dan diberikan melalui infeksi antibodi allergen IgG2 (yg nggak
(prednison). menimbulkan alergi). Tapi selama ini
Kerjanya: masih percobaan saaja
menurunkan : sekresi mukosa, permeabilitas probiotic lactobacilli: pemberian
vaskuler, pelepasan mediator, produksi sitokin, lactobacilli pada wanita hamil 2-4 minggu
aktivasi sel inflamai sebelum melahirkan dan selama menyusui
dapat mengurangi dermatitis atopi pada
Bronchodilator: terutama sebagai terapi anak sampai 50% pada usia 2-4 tahun,
simptomatik, ex: asma. Tugasnya lebih ke tetapi tidak berdampak pada gejala
meredakan sesak napas (kan salah satu gejala respirasi, skin prick test, dan kadar IgE (liat
alergi ini adalah bronkokonstriksi karena kontraksi slide)
otot polos -> sesak napas). maternal smoking : kayaknya ga perlu
Sympathomimetic , parasympatholytic alasan lagi buat menjauhi rokok bagi ibu
hamil ya, haha. tapi ternyata ibu yang
3. Immunotherapy: merokok selama hamil dan menyusui
bertujuan untuk menurunkan kadar IgE meningkatkan insidensi exzema dan
spesifik-allergen berhubungan dengan wheezing pada
 meningkatkan IgG yang memblok asma (selain itu juga bisa jadi trigger buat
allergen alergi). Paparan asap rokok in utero
 mengganggu respon Th1/Th2 meningkatkan kadar IgE dalam cord
dengan menurunkan sekresi blood, lalu kadar nikotin akan berbanding
IL4/IL5 dan menurunkan lurus dengan kadar eosinofil.
rekrutmen eosinofil
PP postnatal:
Jadi dilakukan pemberian allergen secara -"hygiene hypothesis" yaitu penurunan infeksi
injeksi,yang bertujuan menimbulkan toleransi pada masa anak-anak atau kurangnya paparan
terhadap allergen tersebut. Fase awal adalah agen infeksi bisa berkontribusi terhadap
pemberian dosis sedikit demi sedikit sampai penyakit atopik dan asma. justru kalo
menapai dosis maintenance. Fase berikutnya terekspos atau pernah terinfeksi, bisa terjadi
adalah menjaga dosis maintenance tersebut efek sistemik nonspesifik (protektif) jangka
dengan cara pemberian dosis yang lebih tinggi, panjang pada respon imun terhadap allergen.
namun jaraknya jauh, secara berkala. Jadi nantinya Karena terinfeksi malah jadi kebal alergi deh...
akan meningkatkan produksi IgG sehingga akan tapi sejauh ini baru hipotesis.
berikatan dengan allergen sebelum berikatan ke ASI eksklusif minimal 4-6 bulan. Hal ini
IgE -> dicegah deh reaksi alerginya. mengurangi penyakit alergi pada masa anak2,
namun belum jelas pengaruhnya ke dewasa.
Pencegahan alergi: Namun karena ASI berasal dari ibu, maka
lebih ditargetkan kepada individu yang punya allergen yang dikonsumsi ibu dapat masuk ke
riwayat alergi keluarga, atau ketika di screening dalamnya, sehingga perlu hati2.
kadar cord-blood IgE nya tinggi. Jika ASI eksklusif tidak memungkinkan lagi,
gunakan susu formula hipoalergenik parsial
ada 3 jenis (hidrolisat protein parsial). Ini udah terbukti
Pencegahan Primer: efeknya, penggunaan susu hidrolisat parsial
yaitu dilakukan sebelum penyakit yang dapat mengurangi resiko dermatitis atopi.
dimediasi IgE muncul Jangan menggunakan susu kedelai atau susu
PP prenatal (sebelum bayi lahir) kambing, karena fungsinya bukan untuk
menghindari pemaparan antigen pencegahan alergi tapi udah ke terapi nya.
terhadap ibu selama hamil, ternyata
tidak terbukti bisa melindungi anak dari
alergi, berdasarkan 4 penelitian yang

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 84


Pencegahan Sekunder: Selengkapnya manajemen untuk alergi susu sapi
o dilakukan saat penyakit yang yaitu:
dimediasi IgE sudah berkembang; Avoidance/ penghindaran
yaitu pada anak dengan penyakit o lakukan dengan melihat label
awal/ sensitisasi awal. makanan secara seksama
Strateginya adalah mengurangi o pendidikan mengenai sumber
progresi ke level sensitisasi makanan yang tersembunyi (jadi
(alergi) yang baru dan kalo labelnya "aman" pun bisa
mengurangi keparahan penyakit. saja mengandung allergen)
Formula ekstensif hidrolisat/
Pencegahan Tersier: hipoalergenik
o pencegahan munculnya o sedikit penjelasan, hydrolized
manifestasi alergi, yaitu kalo formula/ hidrolisat itu
udah diketahui orangnya maksudnya protein2 susu nya
menderita alergi. Caranya udah dipecah2. Yang partly
dengan menghindari allergen, hydrolized itu dipecah sebagian,
melakukan rencana untuk sedangkan yang ekstensif itu
keadaan darurat (ex: anafilaksis, dipecah sebagian besar. Ingat
serangan asma), melakukan untuk susu partly hydrolized itu
pengobatan secara teratur. hanya untuk pencegahan, bukan
untuk terapi, karena malah bisa
Nah, berikut kita bahas jenis-jenis alergi yang menimbulkan reaksi alergi.
sering menyerang anak: Formula asam amino
1. Alergi susu sapi / Cow's milk allergy/ CMA: o protein susunya udah dipecah
Hal ini biasa mulainya pada tahun 1-2 kehidupan. bahkan hingga asam amino aja.
Reaksi alergi bisa disebabkan oleh protein pada Tapi perlu diingat di sini bahwa
susu sapi (ex: kasein, pada 80% kasus, dan whey harga susu asam amino itu
pada 20% kasus. tapi di sini whey lebih alergenik sangat mahal belum lagi
dibandingkan kasein). Nah, kita udah pelajari persediaannya terbatas.
tentang intoleransi laktosa di week2 awal. Apa Sedangkan untuk terapi yang lebih cost-effective
bedanya? Kalo intoleransi, reaksi tidak melibatkan dan lebih memungkinkan, diberikan susu kedelai,
sistem imun, dan laktosa nya belum diabsorbsi dengan catatan anak udah lebih dari 6 bulan
oleh tubuh (laktosa tidak dapat diabsorbsi / namun perhatikan juga bahwa bisa mengakibatkan
didigesti oleh tubuh). Sedangkan alergi susu sapi reaksi alergi terhadap susu kedelai.
melibatkan sistem imun, sebagian besar dimediasi Keuntungan susu kedelai:
oleh IgE, dan terjadi ketika susu sapi sudah –Tidak ada protein susu sapi
diabsorbsi oleh tubuh. –Rasa lebih enak
–Harga lebih murah
Gejala klinisnya bisa terjadi di luar saluran cerna -Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak
(ini juga yg membedakan dengan intoleransi -Dapat diberikan pada usia 6 bulan
laktosa)
Saluran cerna:
- bengkak, gatal di bibir 2. Dermatitis Atopi
- muntah, diare Disebut juga eczema. Terjadi inflamasi kronis di
- tinja berdarah kulit pada individu yang atopik. Pada bayi usia 2-4
Kulit: urtikaria, dermatitis atopik bulan biasanya terlihat pada kedua pipi ; terdapat
Saluran napas: batuk, mengi, asma, rinitis kemerahan, gatal, dan bekas garukan. Pada anak
usia 1-3 tahun biasanya tampak ada dermatitis di
Untuk diagnosisnya, langkah2nya hampir sama lipatan kulit.
dengan diagnosis alergi secara umum, yaitu: Cara diagnosis yg umum digunakan adalah kriteria
• Anamnesis (riwayat perjalanan penyakit) mayor dan minor; maksudnya harus ada paling
• Catatan makanan harian sedikit 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor; yaitu:
• Uji alergi (bila diperlukan)
– Skin prick test Kriteria major :
– IgE spesifik darah (RAST) Pruritus
• Uji eliminasi dan provokasi Distribusi dan morfologi khas
Kronik residif
Tatalaksana yang paling penting adalah PANTANG Riwayat atopi penderita dan keluarga
susu sapi. Alias hindari sebisa mungkin.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 85


Mengi/ Wheezing : bersifat ekspiratoir, atau
Kriteria minor : terjadi saat ekspirasi. Jika wheezing saat
Xerosis inspirasi dinamakan sindrom Croup (inflamasi
Iktiosis akut pada larynx).
Reaktifitas uji kulit tipe cepat Kumat-2an : penyakitnya episodik, jadi sering
Peningkatan IgE serum "kumat"
Mulai timbul : sebelum umur 5 tahun Malam hari: terutama terjadi pada malam
setelah umur 5 tahun hari, karena patensi saluran napas menurun
Mudah terkena infeksi kulit Setelah aktivitas: munculnya setelah aktivitas,
Mudah terkena dermatitis pada tangan/ misalnya olahraga
kaki Atopi: ada riwayat atopi keluarga
Dermatitis pada puting susu Ada respons positif setelah diobati; yaitu jika
Kheilitis diberi bronchodilator (salbutamol,
Konjungtivitis berulang aminophyllin, dll) mengi nya dalam 1/2 jam
Lipatan infraorbital Dennie-Morgan akan menghilang. Jika tidak menurun dan
Keratokonus malah tambah berat, berarti kemungkinan
Katarak anterior subkapsuler besar bukan asma, jadi pikirkan DDx nya:
Hiperpigmentasi di bawah mata bronchiolitis
Muka pucat/muka eritem sindrom Croup
Lipatan leher bagian depan aspirasi
Pitiriasis Alba fibrosis
Gatal waktu berkeringat
Ada 3 tahap asma:
Intoleransi wol dan pelarut lemak
1. primer: yaitu terjadi sensitisasi. Dipengaruhi oleh
Penekanan perifolikuler
faktor genetik, ekspos alergen, infeksi, polutan,
Intoleransi terhadap makanan
tingkat kelembaban udara, dll.
Pengaruh lingkungan dan emosi 2. sekunder: inflamasi dan hipersensitivitas
White dermographism 3. tersier: remodelling bronkus, yaitu struktur
bronkus menjada rusak karena asma yang berat.
Differential diagnosis untuk penyakit ini bisa Pada tahap ini hal keicil pun seperti ada asap
bervariasi, antara lain: rokok, berlari, atau naik tangga bisa menyebabkan
D. seboroika kumat.
Scabies
Ihtiocytosis Terapi: dibagi jadi 2
Histyocytosis controller: yaitu untuk mengendalikan supaya
tidak terjadi serangan asma/ menghindari kumat.
Penatalaksanaan: Berupa pemberian kortikosteroid intranasal/
mengurangi gatal: dengan penggunaan salep, inhalasi. Bisa 3x, 2x, 1x sehari tergantung
dari kekuatan sedang selama 1 minggu lalu keparahannya.
kekuatan ringan (ex: Hydrocortisone 1%). Di reliever: meredakan gejala asma ketika terjadi
sini tidak diberikan salep / kortikosteroid yang serangan. Terutama menggunakan bronchodilator
kuat, karena efek sampingnya yang cukup untuk melebarkan bronkus, dengan menggunakan
besar bila digunakan dalam jangka waktu lama sediaan spray/ inhaler.
(penipisan kulit, atrofi kulit, dll.). Namun jika
gejala memberat, bisa diberikan salep yang 4. Rhinitis alergi
kuat untuk segera meredakan gejala. Selain itu Tanda2nya antara lain hidung gatal, watery
juga diberi antihistamin H1 generasi 1 , ex: discharge/berair, dan bersin-bersin. Alergi kan ada
CTM, yang efeknya cukup kuat dan juga immediate hypersensitivity dan late-phase
menyebabkan kantuk, sehingga menghindari reaction. Untuk reaksi immediate pada rhinitis
anak menggaruk dermatitisnya. gejalanya hidung gatal, kongesti hidung, meler,
reparasi kulit: dijaga dalam kondisi lembab. bersin. Sedangkan pada rhinitis kronis (late-phase)
Hindari iritan kulit dan jaga kontak dengan air. terjadi blockage nasal, hilangnya kemampuan
terapi inflamasi: dengan kortikosteroid, sudah membau, dan hiper-reaktivitas nasal.
dijelaskan dalam penanganan gatal Gambaran klinis pada rhinitis alergi (liat di lecture )
eliminasi faktor resiko blockage nasal
respirasi mulut -> karena hidungnya
3. Asthma terblok, sehingga naak bernapas melalui
Berikut beberapa kriteria diagnosisnya: satu2nya jalan yang terbuka yaitu mulut.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 86


garis D-Morgan di bawah mata. Ada Moderate-Severe Intermittent AR :
kerutan di infraorbital sama dengan mild intermittent, ditambah
tanda salute, yaitu tindakan anak o antagonis reseptor leukotrien
menggunakan tangan untuk "meniup o cromone lokal
ingus" o steroid intranasal
grimace, jika anak berusaha menahan, Mild/Moderate/Severe Persistent :
maka ekspresi wajahnya berubah sama dengan atas, ditambah
immunotherapy
Menurut guideline ARIA, manajemen rhinitis
sebagai berikut (selengkapnya di slide): Kata dokternya, seharusnya terapi dimulai dari
Mild Intermittent Allergic Rhinitis: obat antihistamin H1 gen. II , lalu apabila gagal dengan
antihistamin H1 gen. II (loratadine, cetirizin) antihistamin H1 gen. I , dan apabila masih juga
o dekongestan intranasal (<10 gagal dengan antihistamin H2; biasanya diberikan
hari) atau oral semuanya sekaligus; supaya kalo nggak reda bisa
o hindari alergen dan iritan diganti dengan obat yang lebih kuat.

Lecture: Imunisasi pada Anak


dr. Mei Neni, Sp. A - by: cencen
Imunitas: membentuk antibodi), sebagian menjadi sel
 Non spesifik ( innate & non adaptive) memori. Karena baru pertama kali kan belom ada
Kulit, saliva, asam lambung, urin tuh sel memorinya, antibodi di bentuknya agak
Neutrophil, makrophag, interleukin, lama (-+ 1minggu). Tapi kalau sudah ada sel
interferon, dan komplemen memori (paparan kedua), sel memori berubah jadi
 Spesifik (adaptif) sel plasma dan membentuk antibodi, nah di
o Passive : paparan kedua, antibodi langsung tinggi dan anak
 Protection transferred from another jadi tidak sakit.
person or animal as antibody (Ig G)
 Temporary protection that wanes Tujuan Vaksinasi : untuk individu setelah
with time divaksinasi, dia sudah membentuk antibodi
 Antibodi maternal, HBIG, ATS, ADS sehingga diharapkan tidak akan sakit. Ataupun
o Active: kalau emang dia sakit, gag bakal berat dan gag ada
 Produk proteksi yang dibentuk sendiri komplikasi. Nah untungnya gag Cuma buat individu
oleh sistem imun orang tersebut. tapi kalau vaksinasinya mencakup komunitas
 Biasanya permanent otomatis keuntungan meluas ke komunitas. Ada
 Natural infection istilahnya “eradikasi” yaitu menghilangkan virus
 Vaksinasi

Imunisasi merupakan salah satu bentuk imunitas


aktif yang di buat (natural infection and vaksinasi).
Dan yang paling kuat imunnya itu imunitas aktif
setelah imunisasi natural. Tapi ya kalau anaknya
kuat, sembuh dan tidak ada komplikasi.
So, vaksinasi itu seperti sebenarnya membuat
infeksi alamiah. Bedanya klu infeksi alamiah akan
ada gejala sakit tapi kalau vaksinasi, respon
antibodinya sama tetapi tanpa gejala. Nah keadaan
ini dibuat tidak hanya untuk membentuk antibodi
tetapi juga untuk membentuk sel memori.
atau bakteri atau agent dari muka bumi (eg. cacar).
Jadi, pada paparan pertama, antigen masuk ke Agentnya aja g ada apalagi penyakitnya ya. Terus
dalam tubuh (yang belum pernah mendapat ada “eliminasi” yaitu pemberian vaksin untuk
antigen yang sama), antigen akan dipresentasikan menghilangkan penyakit namun kumannya masih
oleh APC kemudian limfosit sel B dengan bantuan ada. dan “reduksi” adalah enurunkan mortalitas
sel T, akan berubah menjadi sel plasma (yang dan morbiditas akibat suatu penyakit.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 87


KLASIFIKASI VAKSIN
Menurut konten :

Vaksin hidup Inactive


Bisa replikasi sendiri, jadi bisa bikin kayak infeksi Tidak bisa bereplikasi, jadi aman untuk anak yang
alamiah. Jadi malah bisa bikin “severe reaction”. immunodeficiency.
Jadi anak dengan immunodefiency dan ibu hamil
tidak boleh divaksin jenis ini.
Karena mirip dengan infelsi alami, jadi cukup 1kali Tidak terlalu efektif sehingga perlu beberapa dosis.
pemberian. Misalnya di ulang 3-5 kali
Bisa ber-interferensi dengan antibodi. Sehingga Interferensinya minimal dari sirkulasi Ig
malah gag jadi anti bodi.
Tidak stabil. Tahan pada suhu dingin. Kalau hangat, Tidak boleh dingin malah. Harus lebih hangat.
bisa rusak.
Oral, Intra dermal, subcutan Deep intramuscular
Viral : MMr, OPV, Varicella, Yellow fever, Influenza WHole cell : Influenza, IPV, Hepatitis A, pertusis,
typhoid
Fractional : Hepatitis B, acellular pertusis, typ.Vi,
toxoid (tetanus, diptheria)
Bacterial : BCG, oral typhoid Conjugated : pneumococcal, Hib

Menurut program : Diberikan sesaat setelah lahir sebelum usia 12jam


Epi (disediakan oleh pemerintah) karena kalau si ibu hepatitis B, dia terinfeksi jadi
- Hepatitis B vaksinasi ini diharapkan mampu melakukan
- BCG proteksi. Kenapa ? karena hepatitis B itu
- DPT untungnya tidal tertulah melalui sirkulasi plasenta,
- Polio biasanya tertularnya lewat laserasi jalan lahir
- Campak malah. Jadi sebelum si virus masuk masa inkubasi,
Nonepi (tidak disediakan, tapi penting jadi orang bisa dicegah deh sama vaksinnya iniiii 
tua harus membeli sendiri) Yang kedua diberikan di umur 1bulan. Karena
interval pemberiannya adalah 4 minggu. Yang
Jadwal Vaksinasi tergantung pada : ketiga diberikan usia 6 bulan.
- Umur resiko terpapar oleh penyakit
- Usia spesifik apakah ia mampu  Polio
membentuk antibodi yang adekuat #1 : Polio 0 (nol) tidak dihitung sebagai vaksinasi.
(semakin muda semakin tidak baik) Diberikan sebelum pulang dari RS. Kenapa O ? kata
- Potensial terinterfensi dengan antibodi dr.Mei karena di berikan pada bulani ke-O. Dan
maternal sifatnya hanya lebih pada mengenalkan respon
- Usia spesifik kemungkinan adanya imun biar tubuh dipaparkan antigen untuk
komplikasi membentuk sel memori. Walaupun responnya
- Fisibilitas belum bagus yaaah tapi kenalan dulu lah yaaa :P
- Rekomendasi : tak kenal maka tak bisa jadi musuh #eh
. usia paling muda tapi dia sudah mampu selanjutnya : bulan ke-2 , ke-4 dan ke-6. Ini
membentuk antibodi tanpa komplikasi menurut IDAI.

Jadwal Vaksinasi menurut Depkes  BCG


• BCG =0-12 bulan Diberikan usia 2-3 bulan. Ini jadwal terbaru.
• Hep B (uniject)= 0-7 hari Awalnya diberikan sebelum usia 1 bulan. Kenapa?
• DPT-Hep B= 2,3,4 bulan Karena katanya BCG itu vaksin yang terjelek
• OPV= 0,2,3,4 proteksinya hanya sekitar 40%. Tapi mencegah
• IPV*= 2,3,4 and 9 bulan (DIY) jenis TB yang berat. Yahhh lebih baik sedikit dari
• Campak= 9 bulan pada tidak sama sekali kan ya ?
• Boster= BIAS (bulan imunisasi anak
sekolah) SD (campak dan DT)  DPT
1. Diphtheria dan Tetanus itu jenis Toxoid
Jadwal vaksin menurut IDAI (sudah dilemahkan)
 Hepatitis B 2. Pertusis : Whole cell ( gabung sama
hepatitis ) dan Acellular

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 88


Diberikan pada usian 2,4 dan 6 bulan. penyebab adalah rotavirus, akan meningkatkan
Kemudian diulang pada usia 1tahun 6bulan resiko kematian karena severe dehidration.
lalu diulang lagi di usia 5 tahu
 Campak
 Hib (Hemovirus Influenza type-B) Nah ini masuk program pemerintah. Alhamdulillah.
Yaitu penyebab penyakit radang paru dan Campak ini merupakan indikator MDGs yang ke-4.
pneumonia (pada anak terutama dibawah 1 Kenapa campak ? karena kalau suatu negara udah
tahun). Tapi kalau pada dewasa tidak akan menjadi bisa bebas dari campak menandakan sudah
penyakit, hanya sebagai karier. melakukan vaksin yang lain (terhindar dari
Diberikan usia 2, 4, 6, 15 bulan. Hayooo.. pilih yang penyakit lain). Soalnya campak diberikan paling
conjugated yaaa.. soalnya ada yag pure juga. akhir yakni pada usia 9bulan. Seorang anak yang
Karena kalau diberikan yang “pure” kan dari kena campak, resiko kematiannya tinggi karena
polisakarida murni, nah kalau diberikan pada usia pneumonia dan meningitisnya. Dan bayi yang
di dibawah 2 tahun, tidak akan mampu memacu pernah kena campak, 3bulan kemudian resiko
respon imun. So, harus diconjugatedkan dengan infeksi juga lebih tinggi.
antigen yang mampu merespon antibodi yang Cukup diberikan 1 kali, lalu di boster pada usia
bersifat P-Dependent. anak kelas 1SD (6tahun)
Dan ingat, jangan sampe telat ngasihnya. Kalau
dikasih vaksin pada uadah lebih dari 1tahun itu  MMR
BAHAYA. Karena virus ini menyerang anak pada Penyebab autis (mitos) tapi gag kok. Karena
usia dibawah 1tahun. Tapi sayangnya vaksin ini sebenarnya yang tidak diimunisasi banyak yang
masih harus beli sendiri karena belum disediain autis. Pemberiannya 2kali pada usia 15bulan. Dan
sama pemerintah. Yaaah, doain semoga diulang waktu usia 4-5tahun.
pemerintah capek korupsi biar dananya bisa dipake
buat bikin vaksin gratis. Amiiiiin ...  Typhoid
Hanya untuk Salmonella Typhii yang d berikan di
 VCP usia 2tahun. Yang di ualang tiap 3 tahun. Yang
Sama seperti Hib yang merupakan vaksin jenis digunakan vaksin suntik.
polisakarida (pure dan conjugated). Sama aja,
harus kasih yang conjugated buat anak yaaaa.  Hepatitis A
Diberikan anak mulai usia 2tahun. Dosis kedua
 Rotavirus selisihnya 6bulan – 1tahun.
Nah ini dia penyebab diare yang menular lewat
oral-fecal. Yah tapi sebenarnya epidemiologi  Varicella
antara negera maju dan berkembang sama aja sih. Deberikan usia 1tahun
Walaupun udah bersih nan kinclong juga tidak
menjamin anda bebas dari rotavirus lho. Jadi satu-  HPV
satunya pencegahan ya dengan vaksin. Oh ya, diare Diberikan setelah usia 10tahun dengan interval 1-6
kan banyak macam tuh penyebabnya, tapi kalau si bulan. Penting untuk para wanita karena untuk
mencegah kanker cervix.

Lecture: Patient Autonomy and Informed Consent in Incompetent Group


(children)
Lecture : dr. Yati Soenarto - By. Wiwid Santiko

P
ada lecture ini kita akan membahas tentang autonomy pasien dan bagaimana inform consen ke grup yg
incompeten agar informasi yang diberikan dokter dapat dipahami pasien dengan semestinya. Secara
definisi, AUTONOMY PASIEN ialah Hak pasien untuk membuat keputusan tentang perawatan medis
mereka tanpa ada interupsi dari oranglain untuk mencoba mempengaruhi keputusan. Sedangkan inform
consent adalah memberi informasi tentang suatu penyakit kepada pasien dengan sebenarbenarnya dan
sejujur-jujurnya, ataupun berupa informasi procedural treatment ke pasien dan pasiem benar2 paham. Cara
tahunya dengan dicek pemahaman dari pasien tersebut. Misal disuruh mengemukakan kembali apa yang
sebelumnya kita nasihatkan.

Selanjutnya kita berpedoman pada prinsip dari bioethik. Prinsip bioethik ada 3 yaitu :
[1] Beneficence
adalah tindakan yang dilakukan untuk kepentingan orang lain dan ikhlas. Tindakan dapat diambil untuk
membantu mencegah atau menghapus merugikan atau untuk sekadar memperbaiki situasi orang lain.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 89


[2] Non-Maleficence
berarti bersifat "tidak membahayakan." Dokter harus menahan diri dari memberikan pengobatan yang
tidak efektif atau bertindak dengan kebencian terhadap pasien (tidak usah melakukan hal yang kurang
bermanfaat).
[3] Autonomy
Terserah pada keputusan pasien. Tetapi tugas kita sebagai dokter harus memberi option untuk mana
tindakan yang paling baik bagi pasien.

Dalam autonomy, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Ada 3 yaitu thruth telling, disclosure dan
inform consent. Truth telling artinya seorang dokter harus berkata benar, sesuai kondisi yang ada. Sedangkan
kalau disclosure, seorang dokter haruslah tidak boleh menyembunyikan suatu apapun (kecuali rahasia pasien
kepada orang lain yang tidak berhak menerima informasi), artinya seorang dokter semisal dihadapkan pada
situasi pasien dengan vonis sakit parah dan kemungkinan sembuh 1%. Maka seyogyanya bisa mengatakan apa
adanya kepada pasien dan cara memberitahunya tentu dengan cara yang pas sesuai kondisi pasien.

Selanjutnya kita bahas inform consent. Inform consent ialah prinsip umum dari ilmu hokum dimana
menuntut suatu physican untuk tidak menutupi pasiennya dari segala bentuk informasi, mulai dari segala
keuntungan sampai resiko dari tindakan yang akan diambilterhadap pasien. Disini sekali lagi saya tegaskan,
pasien harus paham. Hal yang perlu di beritahukan meliputi, tujuan dari treatmen dan tindakan, alternative
treatmennya dan konsekuensi bila tidak dilakukan treatmen atau tindakan.

Jadi suatu inform consent itu wajib ya sebelum kita melakukan


tindakan ke pasien. Kita sepakat ya.
Pada kondisi tertentu, inform consent ini boleh ditinggalkan. Artinya
dalam menangani pasien tidak usah melakukan inform consent dan langsung
melakukan tindakan. Kondisi tersebut diantaranya : Keadaan emergency
(kegawat daruratan) dan Keadaan emosional pasien tidak stabil, dia pribadi
tidak bisa mengontrol dirinya.
Suatu inform consent dikatakan baik apabila memenuhi 3 aspek, yaitu
informed, competent dan volunteer. Inform maksudnya pasien tau semua apa
yang dilakukan terhadap dirinya misal treatmentnya, resikonya, harga obat
dll. Kalau competent artinya pasien mampu menerima informasi sesuai kemampuan. Semisal anak2 4 tahun
dengan kelainan sakit di kuadran dexter inferior ,kok dokternya ngasih tau terkena appendicitis. Meskipun
diagnosis benar tetapi kurang tepat karena anak nya belum tau, belum kompeten untuk tau apa itu
appendicitis, bagaimana komplikasinya dll. Ketiga ialah, volunteer. Artinya pasien harus dengan kesadaran
sehingga apa yang diterima dapat diresapi dan di dalami dengan baik.

Ciri orang kompeten diantaranya, berumur min 18 tahun (menurut KODEKI). Selanjutnya dia paham
tindakan medis yang dilakukan terhadapnya, dapat mempertimbangkan informasi untuk melakukan
pertimbangan dengan tindakan medis yang paling aman untuknya, dan dapat mengemukakan harapan
terhadap sakitnya si pasien tersebut. Nah itulah yangkompeten. Sedang kalau yang incompeten (dianggap tidak
kompeten) diantaranya dengan kondisi :
[1] Pasien dengan kondisi terkena penyakit infeksi yang penyakitnya itu penyebarannya cepat.
[2] Pasien dengan keadaan tidak sadarkan diri
[3] Pasien dengan kelainan mental yang parah.

Intinya, meskipun pada keadaan yang tidak butuh inform consent seperti keadaan emergency, kita sebagai
dokter harus melakukan suatu penanganan dengan sepenuh hati dengan skill terbaik kita, kalau butuh bantuan
dokter lain, jangan sungkan untuk meminta bantuan agar pasien dapat hal yang terbaik. Kita harus
menyesuaikan terhadap pasien terutama anak2 yang kadang kurang kooperatif.

Di amerika, ada 3 kondisi yang membuat si anak punya authority membuat suatu consent (keputusan). Yaitu :
[1] Emansipasi (telah nikah, keuangan oke dan aktif di dunia militer)
[2] Anak dengan perkembangan cukup dan intelegensi tinggi
[3] Keadaan medical spesifik seperti mental health, ketagihan obat, pregnancy care dan STD treatment.
Itu di amerika, kalau di Indonesia belum seperti itu karena anak pada Indonesia ikatan dengan orangtua
terutama ibu ibu ibu dan ayahnya masih kuat. Meskipun mempunyai intelegensi tinggi tetap saja faktor
orangtua menjadi hal utama dan urgent.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 90


Lecture: Genitourinary Problem in Children
dr. Satiti Retno - by: Tika

Masalah genitourinary pada anak itu ada cukup banyak walaupun sebenernya kasusnya lebih banyak pada
dewasa ketimbang pada anak, tapi emang ada beberapa masalah genitourinari pada dewasa yang terjadi juga
pada anak, jadi yuk dilanjutin belajarnya. Masalah genitourinry pada anak antara lain; abnormalitas anatomis
yang memang sudah didapat oleh si anak sejak lahir, peradangan tapi bukan karena adanya infeksi, infeksi tapi
bukan didapat secara sexual, infeksi yang didapat secara sexual, dan terakhir tumor. Di lecture ini kita gak
bahas semuanya ya, hanya 3 masalah yang akan kita bahas yaitu:
*Infeksi yang didapat bukan secara seksual
*Infeksi yang didapat secara seksual
*Sexual Abuse (kekersan seks pada anak)

A. INFEKSI YANG DIDAPAT BUKAN SECARA SEKSUAL


Dari slide dr. Satiti, part ini terdiri dari vulvovaginitis, balanitis, pinworm, scabies, molluscum contagiosum, dan
fungal infection. Tapi pada catatan kali ini semuanya aku klasifikasikan ke vulvovaginitis (ex: balanitis)
tentunya yang bukan secara seksual (yang seksual di bahas di point selanjutnya) karena menurutku lebih enak
aja belajarnya, jadi semoga catatannya lebih bisa dimengerti ya :D

Vulvovaginitis
o Definisi: sesuai letak terjadinya inflamasi. Vulvovaginitis inflamasi pada vulva dan vagina. Biasanya
didahului dulu oleh inflamasi di vulva (vulvitis), akan terjadi gatal, rasa terbakar, kemerahan dan ruam di
area genital eksterna. Vulvitis ini bisa mendorong terjadinya inflamasi di vagina (vaginitis), akan keluar
discharge dengan atau tanpa bau, dengan atau tanpa perdarahan.
o Prevalensi: pada anak premenarche, nonspesifik vulvovaginitis (dimana penyebab spesifiknya tidak
teridentifikasi) terjadi pada 50-75% kasus vulvovaginitis pada anak.
o Pemeriksaan Umum:
Penggalian keluhan (symptoms pada vulvovaginitis: nyeri menyebar di vuvovaginal area, rasa terbakar,
gatal, dysuria: sakit saat berkemih, discharge seropurulent, demam)  Penggalian informasi (kabiasaan
mandi, infeksi saluran pernafasan atas, pemakaian bahan iritan pada vagina, gatal di malam hari)
Examination (inspeksi dan palpasi vulva dan hymen, gambaran klinis pada vulvovaginitis: erythematous,
swollen atau bengkak, nyeri ketika di tekan, ada discharge, ruam)  Pemeriksaan penunjang (tergantung
jenis vulvovaginitisnya)
:: kesulitan mendiagnosis vulvovaginitis pada grup umur ini adalah membedakan causa infectious dan
noninfectious. Kesulitan membedakan diagnosis yang tepat dapat dikarenakan overlapnya flora normal dan
patogen yang potensial pada anak. Adanya organisme juga belum tentu dianggap sebagai etiologi. Jika
terdapat visible discharge kemungkinan besar adalah infectious vulvovaginitis ::
o Klasifikasi:
- Nonspecific Vulvovaginitis
a. Etiology:
 Anatomic  labia minor masih kecil, tidak ada bantalan lemal labial, rambut kemaluan belum
tumbuh, hal tersebut menyebabkan turunya proteksi pada introitus dan vagina menjadi lebih
terbuka.
 Physiologic  hypoestrogenic, sehingga epitel vagina tipis dan rentan terhadap infeksi dan
inflamasi. Selain itu, vagina anak masih sedikit lactobacilli, sehingga rentan terhadap
pertumbuhan bakteri.
 Behavioral reasons  kebersihan perineal yang buruk, pakaian dalam ketat dan tidak mudah
menyerap cairan, terpapar bahan kimiawi (berendam di air sabun), dll
b. Diagnosis:
Pemeriksaan Umum  Pemeriksaan penunjang (kultur mikroorganisme, jika kultur menunjukkan
flora normal dan tidak ada penyebab lain dari vulvovaginitis maka dx’nya nonspesific vulvovaginitis)
c. Treatment: lebih ke perilaku aja, misalnya:
- Memakai pakaian dalam putih katun 100% dan cuci dalam detergent tidak berpafum dan
berwarna.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 91


- Gunakan kertas toilet tanpa parfum atau pewarna.
- Hindari mandi gelembung.
- Hindari menggunakan sabun di vulva.
- Jika mengeringkan vulva jangan digosok, ditepuk lembut aja atau biar kering sendiri.
- Jika membersihkan area genital, arahnya dari depan ke belakang
- Cuci tangan
- Buang air dengan kaki terpisah
- Spesific Infectious Vulvovaginitis
a. Klasifikasi berdasarkan etiologi:
 Bacterial Vulvovaginitis:
- Etiology: Respiratory bacteria  penyebab utama vulvovaginitis adalah Group A β-haemolytic
streptococcus (S. Pyogenes), bakteri lain: Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenza,Streptococcus pneumoniae, and Neiserria meningitidis. Enteric bacteria  E. Coli,
Shigella, Yersini.
- Diagnosis: Pemeriksaan umum  Pemeriksaan penunjang (identifikasi dari spesimen introital
dan perianal swap, jangan lakukan swab tepat di vagina karena traumatic (vagina anak masih
rentan).
- DDx: psoriasis, dermatitis, fixed drug eruption, erythema multiforme
- Treatment: jaga kebersihan area genital dan antibiotik sesuai mikroorganisme yang menginvasi,
cek di tabel 1.
 Parasitic Vulvovaginitis:
- Etiology: pinworms (Enterobius vermicularis), scabies (Sarcoptes scabiei)
- Diagnosis: Pemeriksaan umum (Kalo pinworm khasnya ada putih-putih kayak parutan kelapa di
bagian perineal dan perianal, anak merasakan gatal di malam hari soalnya emaknya cacing
keluar anus untuk bertelur tu di malam hari. Kalo scabies khasnya lesi simetri, ada vesicle,
didahului oleh infestasi scabies di bagian tubuh lain terutama tangan, jadi awalnya scabies di
tangan terus si anak pegang area genital gak cuci tangan dulu jadilah si genital terinfeksi juga)
 Pemeriksaan penunjang (Pinworm: anal swab, jadi anus si anak ditempelin sticky tape terus
diperiksa di bawah mikroskop untuk liat telur cacingnya ada gak, lah yang bagus pemeriksaan
ini di pagi hari waktu si anak bangun tidur gitu. Scabies: ambil kerokan vesicle lalu liat scabies
atau produknya misal telur, feses, sisa tubuh, tapi cara ini agak sulit)
- Treatment: jaga kebersihan area genital dan terapi obat sesuai mikroorganisme yang
menginvasi, cek di tabel 1.
 Fungal Vulvovaginitis
- Etiology: Candida species (Candida albicans)  candidiasis. Penyebab lain adalah Tinea.
- Diagnosis: pemeriksaan umum (yang khas adalah keluhan pasien ketika buang air kecil dan
mengenai vulva rasanya seperti tersiram air panas ”feeling of being scalded”, discharge kentel
dan seperti keju)  pemeriksaan penunjang (Identifikasi discharge di bawah mikroskop, akan
ditemukan budding yeast atau hifanya.)
- Candida Vulvovaginitis ini jarang terjadi pada anak. Kebiasaan orang tua memakaikan pampers
pada anak terlalu lama dan dalam jangka panjang (misal umur 5 thn masih pake pampers)
adalah salah satu faktor penyebabnya.
- Treatment: jaga kebersihan area genital dan terapi obat sesuai mikroorganisme yang
menginvasi, cek di tabel 1.
 Viral Vulvovaginitis
- Etiology: Molluscum contagiosum
- Diagnosis: pemeriksaan umum (virus ini menyebar melalui air, jadi kemungkinan dia mandi
berendam atau mungkin terkena di kolam renang. Lesinya berbentuk bulat, papul berwarna
seperti kulit dan ada cheesy plug di tengahnya)
- Treatment: self limited, ekstraksi viral core dari tengah.
- Noninfectious factor  foreign body, tumor, ectopic ureter, urethral prolapse
TABEL 1

ETIOLOGY TREATMENT
Penicillin V, 250 mg PO bid-tid ×10 days
Streptococcus pyogenes Amoxicillin 40 mg/kg/day (max 500 mg/dose) divided into 3 doses daily × 7 days
Streptococcuspneumoniae Erythromycin ethyl succinate, 30-50 mg/kg/day (max 400 mg/dose) divided into
4 doses daily

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 92


ETIOLOGY TREATMENT
TMP-SMX 6-10 mg/kg/day (trimethoprim component) divided into 2 doses daily
× 10 days
Clarithromycin 7.5 mg/kg bid (max 1 g/day) × 5-10 days
Cephalexin, 25-50 mg/kg/day PO × 7-10 days divided 16-12 hr
Dicloxacillin, 25 mg/kg/d ayPO × 7-10 days divided q6 hr
Amoxicillin-clavulanate, 20-40 mg/kg/d ay (of the amoxicillin) PO divided into
2 or 3 doses daily × 7-10 days
Staphylococcus aureus
Cefuroxime suspension 30 mg/kg/d ay divided twice daily (max 1 g) × 10 days
(tabs: 250 mg bid)
MRSA: TMP-SMX double strength 8-10 mg/kg/day; culture abscesses, incision
and drainage
Haemophilus influenzae Amoxicillin, 40 mg/kg/day divided into 3 doses daily × 7 days
TMP-SMX 8-10 mg/kg/day (trimethoprim component) divided into 2 doses daily
× 5 days or ampicillin 50-100 mg/kg/day divided into 4 doses daily (adult max
Shigella 4 g/d) × 5 days
For resistant organisms: ceftriaxone 50-75 mg/kg/day IV or IM divided into 1
or 2 doses (max 2 g/day)
Pinworms(Enterobius Mebendazole (Vermox), 1 chewable 100 mg tablet, repeated in 2 wk or
vermicularis) Albendazole, 100 mg for child <2 yr or 400 mg for older child, repeated in2 wk
Sarcoptes scabiei Lindan cream or lotion, Crotamiton, and Permethrine.
Molluscum contagiosum Pada umumnya self limited, 5% imiquimod topical
 Balanitis
o Definisi: inflamasi pada glans penis, jika preputium ikut terinflamasi namanya balanoposthitis.
o Etiology: paling banyak karena masalah kebersihan aja, banyak smegma di dalem preputium jadi
inflamasi dan odema, maka dari itu balanitis banyak terjadi pada orang yang gak sirkumsisi. Kalo
yang karena bakteri biasanya dari Group A β-haemolytic streptococcus.
o Gambaran klinis: Nyeri, rash, erythema pada glans penis dan preputium
o Treatment: kebersihan genital, sirkumsisi, antibiotik sesuai bakterinya.

B. INFEKSI YANG DIDAPAT SECARA SEKSUAL


 Berasal dari infeksi intaruterine, transmisi vertical, infeksi postnatal, dan sexual abuse.
 SYPHILIS
o Disebabkan oleh Treponema pallidum.
o Merupakan infeksi sistemik.
o Transmisi: transplacentally (congenital syphilis) atau postnatally (acquired syphilis)
o Congenital syphilis sudah pasti disebabkan oleh ibu hamil yang menderita syphilis, sedangkan Acquired
syphilis pada anak hampir semua dikarenakan sexual abuse.
o CONGENITAL SYPHILIS
- Early congenital syphilis (< 2 tahun), bayi mungkin lahir mati atau hidup dengan sign and symptom
sejak lahir atau sign and symptom nya berkembang pada beberapa bulan berikutnya.
- Late congenital syphilis (> 2 tahun), temuan karakteristik antara lain interstitial keratitis.
- Manifestasi klinis <2 tahun
*Newborn: hepatosplenomegaly, x-ray bone changes, anemia, naiknya RBC immatur,
trombocitopenia, abnormal cerebro spinal fluid, jaundice, edema.
*Young infant: snuffles (rhinitis, muncul discharge mucopurulent yang mengekscoriasi upper lip),
maculopapular skin rash, mucocutaneus lessions, pseudoparalysis.
*Lesi kulit: terjadi segera, vesikobulosa, erosi,papuloskuamosa.
- Manifestasi klinis > 2 tahun
Bilateral interstitial keratitis (photophobia, incrased lacrimation, vascularisasi cornea yang
berhubungan dengan eksudasi), Hutchinson’s teeth (gigi seri atas permanen berbentuk peg-shaped
dan ada lekukan di tengah), Mulberry teeth (ujung gigi molar membulat), Clutton’s joint (efusi sendi
lutut bilateral).

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 93


o ACQUIRED SYPHILIS
- Sudah pasti ditransmisikan melalui seksual abuse.
- Manifestasi klinis sama seperti dewasa.
- Jika tidak di treatment, manifestasi klinis akan disertai naturally syphilis (primary syphilis, secondary
syphilis, latent syphilis)
- Primary Syphilis
::ciri khas utama adlah munculnya chancre (berawal dari erythematous macules yang berubah
menjadi papule kemudian mengulserasi tempat lesi)
::terlihat pada tempat kontak pada hari ke 10 dan 90 setelah inkubasi.
::biasanya terlihat di: penis, vagina, anus, bibir, mammae.
- Secondary Syphilis
::terjadi 6 hari setelah perkembangan chancre.
:: generalized T. pallidum dissemination.
:: gejala: demam dan malaise.
- Latent Syphilis
::tahapannya dibagi menjadi 2: early latent (< 1 tahun) dan late latent (> 1 tahun)
::latent syphilis in children has not been well described.
- Pemeriksaan
1. Lab: medan gelap (dark field)  primary syphilis
2. Antibodi serum : VDRL (1/16), TPHA  secondary and latent
- Terapi: benzathine penicillin G Intramuscularly.

 GONORRHEA (GO)
o Ditransmisikan perinatally dari ibu yang terinfeksi, atau secara kontak intim pada anak yang lebih tua
(sexual abuse)
o Newborn: mukosa conjunctiva dan pharynx newborn terpapar sekresi cervical yang terinfeksi GO saat
melewati jalan lahir. Conjunctivitis adalah manifestasi tersering pada newborn, biasanya muncul pada
umur 2-5 hari. Komplikasi: keratitis, iridocyclitis, perforasi dan ulserasi kornea, kebutaan.
o Gonococcal infections in older children:
- Biasanya merupakan infeksi lokal (vaginitis, urethritis, conjunctivitis, pharyngitis, dan proctitis)
- Penyebaran infeksi jarang terjadi, tapi dapat terjadi pada anak prepuberty dengan arthritis.
- Gonococcal vulvovaginitis
Biasanya muncul vaginal discharge purulent yang mengalir. Warnanya putih, krem, kuning, dan
hijau, kadang terpulas di underwear pasien.
Symptoms: pruritus, vulval erythema dan dysuria.
Symptoms muncul kurang dari 1 minggu (median 3 hari).
- Gonococcal infections in boys
Urethral discharge berhubungan dengan urethritis. Discharge bisa banyak bisa sedikit.
Oedema pada penis
Pembengkakan testis oleh epididymitis
dysuria
o Diagnosis: Gram-stain smears ( tampak diplococcus gram negative berbentuk seperti ginjal, pada
spesimen vaginal discharge sulit membedakannya dengan flora normal karena sma-sama gram negatif)
o Terapi: saat ini cephalosporis generasi ketiga merupakan first line terapi pada anak. Penicillin dapat
menjadi salah satu initial terapi, kecuali jika β-lactamase yang diproduksi N. gonorrhoeae menyebar luas.

 CHLAMYDIA TRACHOMATIS
o in neonate usually transmitted from the mother who infected chlamydial cervicitis. transmitted during
delivery per vagina.
o The most organ that infected are: conjunctiva, nasopharynx.
o In older children, infection occur in rectum and vagina usually caused by sexual abuse.
o Clinical manifestat neonatal conjunctivitis. fifth and the twelfth postnatal day. mild conjungtival infection
with scant mucoid discharge to severe conjungtivitis with copious purulent discharge, chemosis and
pseudomembrane formation. The conjungtiva can be very friable and may bleed when stroked with a
swab.
o Pneumonitis: It is unclear whether chlamydial pneumonitis develops (1) from aspiration of infected
servical secretions at delivery, (2) from transmission down the respiratory and nasopharynx, (3) from

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 94


post natal aspiration of nasopharyngeal secretions, or (4) from all three mechanisms. Regardless of
mechanism, however, a favourite locate for C. trachomatis infection appears to be the infant posterior
nasopharynx.
 CONDYLOMATA ACUMINATA (CA)
o Anogenital warts caused by human papillomavirus (HPV) infection. Most commonly are caused by HPV
types 6, 11, 16, and 18, although type 2 is also found caused by manual transmission.
o The majority of CA in children younger than 3 years is due to vertical transmission during birth.
o Sexual transmission has been reported to be up to one in three children older than 3 years old age, there
is suspected sexual abuse.
o Modes of non-sexual transmission include:(1) hand-genital contact via an infected carer of the child, (2)
non-sexual intimate behavior, or (3) inadequate hygiene, for example via contaminated objects such as a
towel
o The incubation period 1.5 to 8 months, with a peak at 3 months.
o Usually, CA cause no complaints.
o CA are usually encountered in
- mucocutaneous or intertriginous area
- the anogenital region,
- the perineum,
- on the labia,
- around the vaginal entrance,
- around the anus and in the rectum
o The warts usually have the shape of a cauliflower or are stemmed, flat forms may be encountered, they
are red, pink, or skin-colourd. Subclinical infections may occur in teenagers and adults. Extremely large
CA may occur in children with HIV infection.
o Management:
o CA disappear in more than half of the cases spontaneously after 2 years, so a “wait and see” policy is
possible. Malignant transformation in young children has not been described.

 GENITAL HERPES SIMPLEX VIRUS


o HSV type 2 dan type 1 (type 1 prevalensinya jarang banget)
o HSV can transmitted in various ways, such as
 intra uterine transmission,
 during delivery,
 after delivery,
 via a sexual contact and
 via non-sexual contacts.
 In sexual contact, transmission occurs via close contact with an infected individual, from an active
lesion, mucosa or secretions.
::Direct contact between live virus and the mucosa or damaged skin is essential for transmission of
infection.
o However, HSV can survive for some time, for example on a speculum or glass slide or on plastic and
rubber objects for a maximum of 4 h, but these transmissions are less common.
o HSV is rapidly inactivated at room temperature and through drying.
o Incubation period of acquired infection is 4-20 days.
o HSV causes painful vesicular or ulcerating lesions on the skin or mucosae, often with fever. In acquired
infection in children is usually located around the mouth or on the fingers. Genital HSV infections are
rare in children

 TRICHOMONAS VAGINALIS
o Trichomonas vaginalis (TV) is a flagellated protozoon.
o The organism of TV can survive for several hours on wet towels and clothing which have been used by
infected women.
o The organism also appeared to be able to survive in samples of urine and sperm even after they had
been exposed to air for several hours.
o There are several possible explanations for infections in children.
 Contamination of the nose/throat cavity and also of the vagina may occur during delivery.
 Acquired TV infections are rare before puberty because the environment in the prepubertal vagina
is poor source of nutrition whereby growth and colonization are not possible.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 95


 A sexual contact between a child and an adult is suspected if a TV infection is encountered in a child
older than 1 year.
 Non-sexual transmission in prepubertal children is probably very rare because the organism is highly
location specific.
o The period of incubation is 1-4 weeks.
o In adolescents, there may be
 vulvovaginitis with purulent discharge,
 urethritis and cystitis.
::The infection may be asymptomatic.
::Transient vulvovaginitis is the most probable complaint in prepubertal children.
 BACTERIAL VAGINITIS
o prepubertal girls.
o It is a polymicrobial disorder, whereby various bacteria such as Gardnerella vaginalis, anaerobes,
Mobilincus species, and Mycoplasma hominis are present.
o BV is encountered more often in abused than in non-abused girls.
o It is unclear whether BV can be transmitted during delivery.
 HIV
o HIV infections in children may occur:
 after medical intervention such as administration of infected blood products,
 via mother to child transmission,
 through intravenous drug abuse and
 through sexual contact
o HIV infection in the child has a wide spectrum ranging from an asymptomatic stage to severe disease.
o Most children become symptomatic by the age of 6 years.
o Among symptomatic children, two main disease patterns are observed:
Those with and those without early onset of Opportunistic infection (OI).
Children who developed an OI early have a poor outlook and usually do not survive beyond 2 years of
age.
o A wide range of symptoms has been described in HIV infected children. The frequent clinical syndromes
in HIV-infected children are:
• Neurodevelopmental delay, encephalopathy, microcephaly
• Recurrent bacterial and viral infections
• Pulmonary lymphoid hyperplasia (PLH), lymphoid interstitial pneumonitis (LIP) complex
• Lymphadenopathy, hepatosplenomegaly
• Failure to thrive
• Recurrent or chronic diarrhea
• Opportunistic infections
• Hematologic changes (leucopenia, thrombocytopenia, anemia)

C. SEXUAL ABUSE (KEKERASAN SEKS PADA - Bukti jelas adanya trauma anogenital akibat
ANAK) penetrasi benda, tanpa riwayat kecelakaan,
 Pelecehan seks pada anak saat ini sudah banyak yang disebut cedera himen akut,
terjadi. Pelaku biasanya adalah laki-laki dan laserasi / memar, tidak
merupakan orang yang dekat dengan si korban. adanya jaringan terutama di bagian
Beberapa lingkungan dapat meningkatkan posterior, perianal luka atau bekas luka yang
terjadinya pelecehan seksual seperti anak yang mendalam di sphincter urethra eksternal
tinggal dengan ayah tiri, anak yang sudah atau di luar batas anus.
ditinggal bapak dan atau ibu kandungnya, poor  Findings that are highly suspicious but require
parenting. clarification:
 Diagnostic finding: - Bukti adanya Infeksi Menular Sexual (IMS)
- Adanya air mani dalam vagina, anus padahal tidak ada akuisisi perinatal
atau eksternal genital - Celah melebar >50% pada rima posterior
- Kehamilan hymen
Positif gonorrhea atau syphillis tanpa - Rapid reflex anal dilatation (RAD) = 1,5 – 2
adanya transmisi perinatal cm, tanpa penyebab medis, terutama jika
- Infeksi HIV tidak diperoleh disertai irregularitas orifisium.
melalui jalur perinatal atau intravena - Abrasi akut dan laserasi di genital
- Bekas gigitan atau hisapan di paha dalam

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 96


- Repeated and frequent exhibition of Periksa urine and kultur vagina for Trichomonas
sexualized behavior vaginalis
 IMS yang muncul pada anak kurang dari 3 tahun Jika ada inflamasi, lakukan kultur herpes simplex
menjadi indikasi dilakukannya eksplorasi dari vagina, rectum, urethra, atau eye area
kemungkinan sexual abuse: Lakukan serologic test untuk identifikasi syphilis
-behavioural assessment, Periksa venereal warts
-structured interview, Periksa vaginitis
-medical examination and Periksa adanya kehamilan
-appropriate microbiology Males:
 CDC recommendation for screening for STI in Kultur pharynx, rectum, and urethra untuk
sexually abused children identifikasi Neisseria gonorrhoeae
Females: Kultur rectum, pharynx, and urethra untuk
Kultur pharynx, anal canal, and vagina for identifikasi Chlamydia trachomatis
Neisseria gonorrhoeae Lakukan kultur herpes simplex jika area genital
Kultur pharynx, vagina, dan rectum untuk mengalami inflamasi
identifikasi Chlamydia trachomatis Lakukan serologic test untuk identifikasi syphilis
Periksa venereal warts

Tutorial: Like Father Like Son


Sumber: Nelson Pediatric, www.cdc.gov, http://emedicine.medscape.com, www.who.int, IDAI
Bismillahirrahmanirrahiim...

Dermatitis Atopik inflamasi penderita Dermatitis Atopik.


Dermatitis atopik (DA) adalah penyakit kulit reaksi Pada lesi yang akut ditandai dengan kadar
inflamasi yang didasari oleh faktor herediter dan IL-4, IL-5, dan IL-13 yang tinggi sedangkan
faktor lingkungan, bersifat kronik residif dengan pada dermatitis atopik yang kronis disertai
gejala eritema, papula, vesikel, kusta, skuama dan kadar IL-4 dan IL-13 yang lebih rendah,
pruritus yang hebat. Bila residif biasanya disertai tetapi kadar IL-5, GM-CSF (granulocyte-
infeksi, atau alergi, faktor psikologik, atau akibat macrophage colony-stimulating factor), IL-
bahan kimia atau iritan. Dermatitis atopik atau 12 lebih tinggi dibandingkan pada
eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering dermatitis atopik akut. Anak dengan
dan gatal yang umumnya dimulai pada awal masa bawaan atopi lebih mudah bereaksi
kanak-kanak. Umumnya episode pertama terjadi terhadap antigen lingkungan dan
sebelum usia 12 bulan dan episode-episode menimbulkan sensitisasi terhadap reaksi
selanjutnya akan hilang timbul hingga anak hipersentivitas tipe I (dimediasi IgE).
melewati masa tertentu. Sebagian besar anak akan Imunitas seluler dan respons terhadap
sembuh dari eksema sebelum usia 5 tahun. reaksi hipersensitivitas tipe lambat akan
Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema menurun pada 80% penderita dengan DA,
hingga dewasa. Dermatitis atopik adalah lesi kulit akibat menurunnya jumlah limfosit T
yang dimediasi oleh IgE dan mempunyai sitolitik (CD8+), sehingga rasio limfosit T
kecenderungan untuk menderita asma, rinitis atau sitolitik (CD 8+) terhadap limfosit T helper
keduanya di kemudian hari yang dikenal sebagai (CD4+) menurun dengan akibat kepekaan
allergic march. terhadap infeksi virus, bakteri, dan jamur
meningkat. Ada beberapa mediator yang
Patogenesis dilepaskan oleh sel mast yang berperan
Patogenesis dermatitis atopik ada dua, yaitu pada pruritus, yaitu vasoaktif amin,
imunologis dan non-imunologis. seperti histamin, kinin, bradikinin,
a. Reaksi Imunologis leukotrien, prostaglandin dan sebagainya.
Sebagian besar anak dengan dermatitis atopik Trauma mekanik, seperti garukan akan
(sekitar 80%), terdapat peningkatan kadar IgE melepaskan TNF-a dan sitokin pro
total dan eosinofil di dalam darah. Anak inflammatory lainnya di epidermis, yang
dengan dermatitis atopik terutama yang selanjutnya akan meningkatkan kronisitas
moderat dan berat akan berlanjut dengan DA dan bertambah beratnya lesi.
asma dan/atau rhinitis alergika di kemudian - APC
hari (allergic march). Kulit penderita dermatitis atopik
- Ekspresi Sitokin mengandung sel Langerhans yang
Keseimbangan sitokin yang berasal dari mempunyai afinitas tinggi untuk mengikat
Th1 dan Th2 sangat berperan pada reaksi antigen asing dan IgE lewat reseptor Fc RI

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 97


pada permukaannya, dan beperan untuk efek sedatifnya. Obat ini menyebabkan
mempresentasikan alergen ke limfosit kantuk, jadi sebaiknya diminum menjelang
Th2, mengaktifkan sel memori Th2 di kulit tidur malam hari.
dan yang juga berperan mengaktifkan Th0 - Hidrasi kulit
menjadi Th2 di dalam sirkulasi. - Corticosteroid topical
b. Reaksi Non-imunologis - Antibiotik disarankan apabila terdapat
Faktor non imunologis yang menyebabkan dermatitis luas dengan lesi sekunder, misalnya
rasa gatal pada dermatitis atopik antara lain pada kasus adalah adanya excoriation.
adanya faktor genetik, yaitu kulit yang xerosis. - Thymopentin. Untuk dapat mengurangi gatal-
Kekeringan kulit diperberat oleh udara yang gatal dan eritem digunakan timopentin
lembab dan panas, banyak berkeringat, dan subkutan 10 mg/ dosis 1 kali/hari selama 6
bahan detergen yang berasal dari sabun. Kulit minggu, atau 3 kali/minggu selama 12 minggu.
yang kering akan menyebabkan nilai ambang - Interferon-gamma. Dosis yang digunakan g
rasa gatal menurun, sehingga dengan /m2/ hari subkutan diberikan selama 12
rangsangan yang ringan seperti iritasi wol, minggu.
rangsangan mekanik, dan termal akan - Siklosporin A. Pemberian per oral 5 mg/kg/hari
mengakibatkan rasa gatal. selama 6 minggu. Dapat juga diberikan secara
topikal dalam bentuk salep atau gel 5%.
Faktor-faktor Penyebab - Tacrolimus. Digunakan takrolimus 0,1 % dan
- Makanan 0,03 % topikal dua kali sehari. Obat ini
- Inhalasi umumnya menunjukan perbaikan pada
- Infeksi kulit, Penderita dengan dermatitis luasnya lesi dan rasa gatal pada minggu
atopik mempunyai tendensi untuk disertai pertama pengobatan. Tacrolimus tidak
infeksi kulit oleh kuman umumnya mempengaruhi fibroblasts sehingga tidak
Staphylococcus aureus, virus dan jamur. menyebabkan atropi kulit.
Stafilokokus dapat ditemukan pada lesi - Gammaglobulin Bekerja sebagai antitoksin,
penderita dermatitis dan jumlah koloni bisa antiinflamasi dan anti alergi. Pada DA
7 2 Gammaglobulin intravena (IVIG) adalah terapi
mencapai 10 koloni/cm pada bagian lesi
tersebut. yang sangat mahal, namun harus
dipertimbangkan pada kasus kasus khusus.
Pemeriksaan - Probiotik Lactobacillus rhamnosus GG 1 kapsul
9)
Imunoglobulin IgG, IgM, IgA dan IgD biasanya (10 kuman/dosis dalam 2 kali/hari
normal atau sedikit meningkat pada penderita memperbaiki kondisi kulit setelah 2 bulan.
DA. Kadar IgE akan meningkat. Tinggi - Pada dewasa bisa dilakukan terapi dengan
rendahnya kadar berhubungan dengan berat sinar ultraviolet ditambah psoralen dosis oral.
ringannya penyakit. Kadar IgE akan menjadi Terapi ini jarang dilakukan pada anak-anak
normal 6-12 bulan setelah terjadi remisi. karena efek samping jangka panjang yang
Leukosit berbahaya, yaitu kanker kulit dan katarak.
Limfosit, Jumlah limfosit absolut penderita
alergi dalam batas normal, baik pada asma, Allergic Rhinitis
rinitis alergilk, maupun pada DA Walaupun Rhinitis alergi adalah gangguan fungsi hidung
demikian pada beberapa penderita DA berat, karena adanya pajanan alergen melalui inflamasi
dapat disertai menurunnya jumlah sel T dan yang diperantarai oleh IgE yang spesfik terhadap
meningkatnya sel B. alergen tersebut pada mukosa hidung. Adapun
Eosinofil , Kadar eosinofil pada penderita DA
sering meningkat. Peningkatan ini seiring
dengan meningkatnya IgE, tetapi tidak seiring
dengan beratnya penyakit.
Leukosit polimorfonuklear (PMN), jumlah
PMN biasanya dalam batas normal.
Bakteriologi, Kulit penderita DA aktif
biasanya mengandung bakteri patogen,
seperti Staphylococcus aureus.
Uji kulit dan provokasi

Manajemen
- Antihistamin (difenhidramin, hydroxizini) bisa
mengendalikan rasa gatal, terutama dengan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 98


klasifikasi rhinitis menurut ARIA (Allergic Rhinitis
and Its Impact on Asthma) 2001

Berdasarkan waktunya, rhinitis alergi terbagi


jadi 3 golongan, yaitu:
Seasonal Allergic Rhinitis (SAR),
terjadi pada musim yang sama
setiap tahunnya, misalnya pada
musim bunga, serbuk sari bunga
akan berterbangan dan menjadi
alergen bagi orang yang alergi
bunga
Parrenial Allergic Rhinitis (PAR),
terjadi setiap saat dalam setahun Adapun treatment rhinitis alergi menurut
biasanya penyebab utamanya adalah ARIA adalah:
debu, hewan, kecoa, dll.
Occupational Allergic Rhinitis,
terkait dengan pekerjaan Bronchial Asthma
Asma bronkhial adalah gangguan obstruktif
Diagnosis intermitten pada jalan napas, bersifat reversible
- Pemeriksaan fisik, riwayat pengobatan, dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif
riwayat keluarga (asma, dermatitis atopik, terhadap stimuli tertentu. Asma bronchial adalah
rhinitis alergi) suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon
- Edema konjungtiva, mata merah, gatal, berair bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan
- Adanya bentol pada saat skin prick test atau manifestasi adanya bronkokonstriksi yang luas dan
RAST (Radio Allergo Sorben Test) derajatnya dapat berubah-ubah baik secara
spontan maupun hasil dari pengobatan.
Pemeriksaan penunjang Berdasarkan penyebabnya, asma broncial terbagi
- Penghitungan leukosit, ditemukan kadar menjadi 3 jenis, yaitu:
eosinophil meningkat - Ekstrinsik (alergik), yaitu ditandai dengan
- Kadar IgE total yang biasanya meningkat reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-
- CT Scan faktor yang spesifik, seperti debu, serbuk
bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic
dan aspirin) dan spora jamur.
Terapi - Intrinsik (non-alergik), yaitu ditandai dengan
- Antihistamin H1 generasi I dan II apabila ada adanya reaksi non alergi yang bereaksi
gejala hidung tersumbat, bisa diberikan terhadap alergen yang tidak spesifik atau tidak
pseudoefedrin diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga
- Corticosteroid, antihistamin II, seperti setirizin disebabkan oleh adanya infeksi saluran
untuk alergi persisten pernafasan dan emosi. Serangan asma ini
- Tindakan bedah apabila terdapat deviasi menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan
septum nasi berlalunya waktu dan dapat berkembang
- Imunoterapi, yaitu desensitisasi (ntar ada menjadi bronkhitis kronik dan emfisema.
penjelasan sendiri) - Asma gabungan, yaitu gabungan dari asma
ekstrinsik (alergik) dan asma intrinsik (non
alergik)

Adapun klasifikasi derajat asthma bronchial adalah:


Derajat Gejala Gejala malam
Intermiten Gejala kurang dari 1x/minggu Kurang dari 2 kali dalam
Asimtomatik sebulan
Mild persistan -Gejala lebih dari 1x/minggu tapi kurang dari
Lebih dari 2 kali dalam
1x/hari
sebulan
-Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidur
Moderate -Setiap hari,
Lebih 1 kali dalam seminggu
persistan - serangan 2 kali/seminggu, bisa berahari-hari.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 99


-menggunakan obat setiap hari
-Aktivitas & tidur terganggu
Severe persistan - gejala Kontinyu
-Aktivitas terbatas Sering
-sering serangan

Diagnosis bertindak lokal dengan berkonsentrasi pada


1. Anamnesa efek langsung dalam saluran pernapasan.
- Keluhan sesak nafas, wheezing, dada Adapun contohnya adalah: Ciclesonide ,
terasa berat atau tertekan, batuk Beclomethasone , Fluticasone , Budesonide ,
berdahak yang tak kunjung sembuh, atau Mometasone , Triamcinolone , Flunisolide.
batuk malam hari. c. Inhibitor leukotriene adalah zat kimia kuat
- Semua keluhan biasanya bersifat episodik yang menyebabkan respon inflamasi yang
dan reversible. terlihat selama serangan asma akut. Dengan
- Riwayat keluarga dengan penyakit yang menghalangi bahan kimia ini, inhibitor
sama atau penyakit alergi yang lain. leukotriene mengurangi peradangan. Inhibitor
2. Pemeriksaan Fisik leukotriene dianggap sebagai line kedua
o Keadaan umum : penderita tampak pertahanan terhadap asma dan biasanya
sesak nafas dan gelisah, penderita digunakan untuk asma yang tidak memerlukan
lebih nyaman dalam posisi duduk. kortikosteroid oral. Obat yang bisa
o Jantung : tachycardia digunakan: Zileuton, zafirkulast.
o Paru : d. Methylxanthine adalah kelompok lain obat
o Inspeksi : dinding thorax tampak pengontrol yang berguna dalam pengobatan
mengembang, diafragma asma. Kelompok obat asma ini secara kimiawi
terdorong ke bawah. berkaitan dengan kafein. Methylxanthine
o Auskultasi : terdengar wheezing bekerja sebagai bronkodilator kerja panjang,
(mengi), ekspirasi memanjang. dahulu obat asma ini umum digunakan untuk
o Perkusi : hipersonor mengobati asma. Teofilin dan aminofilin
o Palpasi : Vokal Fremitus adalah contoh obat asma golongan
kanan=kiri methylxanthine.
3. Pemeriksaan laboratorium e. Obat Agonis beta kerja cepat adalah obat
o Pemeriksaan darah rutin, terdapat penyelamat yang paling sering digunakan.
peningkatan eosinofil dan IgE Beta agonis kerja cepat bekerja cepat, dalam
o Sputum didapat adanya eosinofil, spiral beberapa menit, untuk membuka saluran
crushman, kristal charcot Leyden. pernapasan, dan memberi efek biasanya
o Foto thoraks dapat normal diluar selama empat jam. Salbutamol Sulfat adalah
serangan, hiperinflasi saat serangan, obat asma kerja cepat yang paling sering
adanya penyakit lain digunakan dari golongan obat agonis beta.
o Faal paru (spirometri /peak flow meter) f. Anticholinergic adalah golongan lain obat
menilai berat obstruksi, reversibilitas, asma yang berguna sebagai obat selama
variabilitas serangan asma. Obat antikolinergik inhalasi
o Uji provokasi bronkus untuk membantu membuka saluran pernapasan, mirip dengan
diagnosis aksi agonis beta. Antikolinergik mempunyai
efek sedikit di bawah agonis beta, tetapi
efeknya berlangsung lebih lama daripada
Treatment agonis beta. Obat antikolinergik sering
a. Beta agonis kerja panjang, obat kelas ini secara digunakan bersama dengan obat agonis beta
kimia berhubungan dengan adrenalin, hormon untuk menghasilkan efek yang lebih besar
yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Beta daripada efek tunggalnya. Ipratropium
agonis kerja panjang untuk inhalasi bekerja bromide dalah obat antikolinergik inhalasi saat
untuk menjaga saluran pernapasan terbuka ini yang digunakan sebagai obat asma.
selama 12 jam atau lebih. Obat ini
mengendurkan otot-otot saluran pernapasan,
melebarkan saluran dan mengurangi resistensi Desensitisasi
terhadap aliran udara yang dihembuskan, Desensitisasi adalah bentuk terapi untuk
sehingga lebih mudah untuk bernapas. menghilangkan atau menyembuhkan alergi. Terapi
b. Kortikosteroid inhalasi adalah obat utama ini dilakukan apabila pasien pada keadaan tidak
untuk obat pengontrol asma. Steroid ini mungkin menghindari alergen. Desensitisasi alergi

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 100


adalah suatu bentuk terapi dimana allergen- merupakan sel efektor, sehingga tidak terjadi
alergen diinjeksikan pada pasien dengan tujuan aktifasi dan degranulasi sel-sel tersebut.
mengurangi atau menghilangkan respon alergi. Ini 2. Penurunan IgE spesifik
juga disebut imunoterapi allergen, hiposensitisasi 3. Pergeseran IgG dengan perantara Th1, Pada
atau terapi injeksi alergi. Bahan yang digunakan dasarnya penyakit alergi adalah penyakit
dalam desensitisasi berupa ekstrak alergen. Ekstrak imunologis yang berhubungan dengan aktivasi
yang digunakan pada desensitisasi sama dengan sitokin Th2 terutama IL-4 dan IL-5 dan atau IL-
yang digunakan pada tes alergi. Ekstrak yang paling 13. Desensitisasi spesifik diaplikasikan untuk
sering digunakan untuk desensitisasi adalah jenis menghindari respon imun IgE dengan
rumput-rumputan, serbuk sari, Alternaria, perantara sel Th2 melalui induksi respon IgG
Cladosporium, dan debu rumah. Sebagian besar dengan memacu pergeseran ke respon Th1
dari ekstrak alergen tersebut merupakan yang dilakukan dengan memberikan suntikan-
campuran yang kompleks dimana bahan alergen suntikan alergen dimulai dengan dosis rendah
itu sendiri hanya menempati sebagian kecil dari yang semakin ditingkatkan.
keseluruhan campuran. Bahan nonalergen yang 4. Perbedaan dalam presentasi antigen,
digunakan diantaranya protein, karbohidrat, presentasi protein alamiah menggunakan jalur
enzim, pigmen, dan di beberapa jenis IgE akan memacu produksi sitokin sel Th2.
menggunakan mykotoksin dan endotoksin. Kadar tinggi Il-4 dan Il-13 diproduksi melalui
Desensitisasi dari penyakit alergi terdiri atas jalur klasik yang memacu lebih banyak IgE,
pemberian paparan allergen secara parenteral sedang produksi Il-10 menimbulkan aktivasi
sebagai usaha untuk menurunkan tingkat toleransi dan memperpanjang hidup eosinofl.
relatif dari pasien yang sudah berpengalaman Mekanisme uptake yang menggunakan jalur
dengan IgE sebagai media reaksi dari alergen ini. dengan mekanisme antigen pinositik yang
Jumlah alergen yang diberikan ditingkatkan menginduksi sitokin Th0/Th1 akan
perlahan selama beberapa minggu atau bulan menurunkan produksi IgE dan menngkatkan
sampai dosis maksimum yang diketahui atau IgG leh sel B memori. Dengan memotong jalur
sampai dosis toleransi maksimum tercapai. Setelah IgE dan menjadikan sel T sebagai sasaran
dosis maintenance ini tercapai, interval antar alergen yang dimodifikasi, maka dosis tinggi
suntikan ditingkatkan secara bertahap dari minggu untuk meninduksi toleransi sel Th2 tanpa
ke bulan dan dilanjutkan beberapa bulan atau risiko anafilaksis akan dapat diberikan.
tahun. Desensitisasi lebih banyak digunakan pada
penyakit-penyakit yang diperantarai IgE-antibodi, Ada 3 metode desensitisasi yang telah dikenal luas,
tetapi ini juga telah digunakan pada alergi bentuk yaitu : Perennial Immunotherapy, Pre-seasonal
lain. Berbagai perubahan imunologi muncul selama Immunotherapy, dan Rus Clustered
desensitisasi pada pasien atopik. Peredaran Immunotherapy. Metode yang paling sering
antibodi IgE meningkat ringan pada bulan-bulan digunakan untuk desensitisasi adalah Perennial
pertama terapi kemudian turun secara perlahan Immunotherapy ,dimana injeksi diberikan selama
pada periode sebelum terapi pada beberapa setahun penuh sampai dosis pemeliharaan
tahun. Akan tetapi antibodi tersebut jarang tercapai. Pada metode perennial, penderita
menghilang secara sempurna. Adapun perubahan mendapatkan injeksi yang berisi campuran dari
yang terjadi pada pasien yang menjalani allergen-alergen yang muncul sepanjang tahun.
desensitisasi adalah peningkatan antibody IgG Injeksi diberikan selama setahun penuh sampai
terhadap alergen spesifik, penurunan sebagian dosis pemeliharaan tercapai. Pemberian terapi ini
antibody IgE spesifik, penurunan respon seluler dimulai dari dosis yang rendah untuk menghindari
terhadap alergen, dan pembangkitan sel terjadinya reaksi lokal ataupun sistemik dengan
suppressor alergen spesifik. Penurunan IgE terjadi frekuensi pemberian biasanya satu sampai dua kali
karena adanya penghambatan produksi dari IgE dalam satu minggu. Peningkatan dosis diberikan
oleh antigen yang bersifat menetralkan dan oleh sampai dengan dosis yang tertinggi dimana pasien
umpan balik dari antibodi. Selain itu juga masih toleran tanpa terjadinya reaksi lokal ataupun
dimungkinkan bahwa desensitisasi bekerja dengan sistemik yang berlebihan. Dosis ini merupakan
merangsang sel T spesifik atau dengan mengubah dosis pemeliharaan yang selanjutkan diberikan
fenotipe predominan dari antigen sel T spesifik dari dengan interval yang lebih jarang, biasanya setiap
TH2 menjadi TH1. 1-6 minggu tergantung respon pasien. Jika terapi
dimulai selama musim serbuk sari, maka dosis
Ada beberapa mekanisme desensitisasi, yaitu: awalan yang diberikan harus lebih rendah untuk
1. Blocking Antibody, yaitu Antibodi IgG menghindari terjadinya reaksi.
terutama IgG4 akan menangkap alergen
sebelum antigen diikat oleh IgE pada
permukaan Basofil atau sel mast yang

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 101


Pada metode preseasonal, frekuensi injeksi yang pemeliharaan setelah 6 minggu setelah terapi
berisi allergen dimulai sekitar 3-6 bulan sebelum dimulai.
musim serbuk sari diperkirakan tiba, dan terapi
dihentikan tepat sebelum musim dimulai. Prosedur Eyelid Edema karena Seafood
yang sama diulang setiap tahunnya. Cara ini tidak Dalam hal ini, IgE bertindak seperti penanda
praktis untuk pasien yang alergi dengan allergen molekul makanan penyebab alergi (alergen). Jadi,
pada musim yang berbeda. Karena kebanyakan apabila pasien memakan seafood atau makanan
pasien dengan rhinitis alergi memiliki alergi yang membuatnya alergi, tubuh akan
terhadap serbuk sari yang berbeda pada waktu mengeluarkan IgE dan histamin untuk mengusir
yang berbeda dalam setahun tidak seperti pada alergen dari tubuh. Histamin merupakan bahan
alergi debu atau jamur. Pasien dengan penyakit- kimia kuat yang dapat mempengaruhi sistem
penyakit atopik memerlukan dosis yang lebih besar pernafasan, pencernaan, kulit, cardiovascular, dan
pada pemberian desensitisasi sehingga diperlukan mata. Gejala yang timbul pada pasien tergantung
bahan tambahan yang bersifat imunologik untuk pada bagian mana histamin dilepaskan. Apabila di
menurunkan jumlah pemberian injeksi yaitu satu mata, maka akan menyebabkan edema,
kali untuk setiap musimnya. konjungtivis alergi; jika dilepaskan pada kulit, maka
akan menyebabkan ruam pada kulit, gatal-gatal,
Metode ketiga adalah Rus clustere dimana injeksi pruritus, dsb; jika dilepaskan pada hidung akan
aleregen diberikan setiap 20-30 menit pada tiap menyebabkan rhinitis, sneezing; jika dilepaskan
sesi terapi. Metode ini sukses diterapkan pada pada tubuh akan menyebabkan angioneurotik
desensitisasi venom Hymenoptera, dimana edema; jika dilepaskan pada mulut maka akan
kebanyakan pasien dapat mencapai dosis menyebabkan radang pada mulut dan lidah. Dll.

Kamu tak akan bisa mendapatkan yang kamu inginkan


jika kamu terlalu sibuk mengeluhkan apa yang telah kamu miliki

week 5
Lecture: Clinical Approach in Children with Fever
dr. Ratni Indrawanti, Sp.A = Catatan kuliah oleh Sista Lukito
INTRODUKSI ini mampu meningkatkan set poin pengatur suhu
Hayo, fever itu demam atau panas? Demam itu di hipothalamus, dan Incendio!!! Jadilah demam.
sama dengan panas, beda istilah doang. Biasanya Peningkatan suhu tubuh memiliki beberapa
kalo kita ngomong ke pasien itu mereka bilangnya keuntungan selama infeksi, diantaranya
panas. Para ahli punya banyak banget definisi menghambat pertumbuhan bakteri dan
demam, ga ada patokannya deh pokoknya. Demam meningkatkan aktivitas bakterisidal neutrofil dan
itu keadaan dimana suhu tubuh diatas normal makrofag.
karena set poin suhu di hipotalamus itu naik oleh
berbagai mekanisme fisiologis, biasanya karena DEFINISI
tubuh terpapar sama infeksi mikroorganisme, Pengertian demam itu banyak, salah satunya
karena kompleks imun, atau sumber inflamasi lain. secara klinis disebut demam kalo suhu tubuh naik
o o
1 C atau sama dengan 1,8 F diatas rata-rata suhu
PATOGENESIS DEMAM lokasi yang diukur, karena tiap lokasi pengukuran
(Jurnal : suhu itu range normal suhunya beda-beda:
o
http://cid.oxfordjournals.org/content/31/Supplem Axilla > 37,4 C, axilla ini yang paling sering
ent_5/S178.full.pdf+html) dijadiin tempat pengukuran.
o
Demam adalah salah satu tanda klinis yang paling Rectal > 38 C, tapi anak usia 0-5 tahun ga boleh
sering ditemui pada manusia, terutama selama diukur suhunya di rectal soalnya malah bisa
infeksi. Ketika mikroorganisme menyerang melukai bayinya.
o
manusia dan masuk ke dalam aliran darah, ini akan Oral > 38,5 C, pengukuran di oral juga gaboleh
menstimulasi leukosit dan sel lain, menyebabkan dilakukan ke anak usia 0-5 tahun juga, karena
sintesis dan pelepasan sekelompok molekul yang kalo oral kan anaknya seringnya nangis ya umur
dapat menyebabkan demam, yang disebut segituan, goyang-goyang, malah
cytokines sebagai berikut: Interleukin (IL)-1, IL-6, pengukurannya ga akurat.
Tumor Necrosis Factor (TNF), dan Interferon (INF). o o
Telinga >38 C dalam modus rectal atau >38,5 C
Cytokines proinflamasi ini mencapai sistem saraf dalam modus oral.
pusat, dan mereka akan menginduksi sintesis Anak usia 0-5 tahun bisa diukur menggunakan
mediator pusat seperti prostaglandin (PG), dan PG thermometer elektronik di axilla, thermometer

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 102


chemical dot di axilla, dan thermometer infrared penyakitny pasien berhubungan dengan daerah
tymphani. endemik gitu. Kita liat dan tanya juga apakah ada
Tempat-tempat yang diatas itu tempat-tempat
normal buat ngukur suhu. Ada lagi di tempat lain,
yaitu di arteri pulmonalis, esofagus, dan vesica
urinaria. Tapi jelas ya pemeriksaan ini invasive
banget.

POLA DEMAM
1. Continuous (sustained) fever: demam yang
suhu tubuhnya meningkat secara persisten,
o o
fluktuasinya maksimal 0,4 C (ga sampe 1 C)
selama 24 jam. Misalnya pada typhoid fever
minggu kedua, ISK, pneumonia lobaris.
2. Remitten fever: demam dimana peningkatan
o
suhunya lumayan yaitu >1 C, tapi dalam
sehari demamnya bakal turun hanya saja
turunnya ga sampe ke suhu normal. Biasanya
demam ini paling turun pada pagi hari, dan
sorenya udah naik lagi suhunya. Misalnya
pada demam typhoid minggu pertama (kan
masih naik-turun demamnya), infeksi virus.
3. Intermitten fever: demam dimana suhunya
skin rash, stiff neck (kalo ada kaku kuduk kita
bisa kembali ke suhu normal biasanya. Seperti
pikirkan kemungkinan meningitis/radang pada
yang remitten, pas pagi suhunya turun, tapi
meninges), sakit kepala (demam dengue biasanya
suhunya tinggi-tingginya di sore hari.
disertai nyeri kepala hebat, sakit dibelakang bola
Misalnya malaria.
mata, nyeri sendi), sakit ngga pas pipis (kalo ada
4. Hectic (septic) fever: demam yang interval
keluhan nyeri pas pipis bisa jadi isk/infeksi saluran
suhu yang paling tinggi dan paling rendahnya
kemih), dan nyeri telinga (nyeri telinga diserati
beda jauh.
keluarnya cairan/pus dari dalam telinga bisa
5. Reccurent fever: demam berulang,
menandakan otitis). Kita liat juga kesan utama kita
melibatkan organ.
pas ketemu si anak, keliatan sehat, sakit, atau
6. Wakuncar fever: demam dimana seseorang
toxic/sakit banget. Yang ga boleh dianggep sepele
akan mengunjungi rumah pacar yang sedang
adalah keluhan orang tua/pengasuh anak, karena
ada acara keluarga besar.
mereka kan sering menyentuh dan mengasuh si
anak, pasti bisa taulah ketika si anak mengalami
Gambar pola demam:
perubahan suhu. Tapi kalo orang tua bilang kejang,
a) Continuous fever
kita liat dulu. Soalnya pada bayi, kejang itu bisa
b) Fever continues to abrupt onset and remission
cuma jari-jarinya yang gerak atau mulutnya yang
c) Remittent fevr
komat-kamit gitu.
d) Intermittent fever
e) undulant fever
DIAGNOSIS BANDING (DDx)
f) Relapsing fever
Dengan anamnesis yang baik, kita bisa
mendapatkan beberapa differential diagnosis.
ANAMNESIS
Differential diagnosis buat demam pada anak umur
Saat ada pasien dateng dengan keluhan demam
lebih dari 3 bulan itu sendiri ada 4 tipe: fever tanpa
(dan demam itu salah satu keluhan yang paling
tanda lokal, fever dengan tanda lokal, demam
sering), maka kita harus caur dalam
dengan ruam, dan demam lebih dari 7 hari.
menganamnesis pasien kita itu. Kita tanya durasi
demamnya, kurang dari 7 hari atau demamnya si
DDx demam tanpa tanda lokal:
anak udah lebih dari 7 hari dan ga selesai-selesai.
Kalo kurang dari 7 hari biasanya disebabkan sama Malaria, ada anemia, pada pemeriksaan blood
smear hasilnya (+), adanya splenomegali
virus, karena virus kan self-limiting. Jadi kalo <7
hari ya jangan asal dikasih antibiotik, salah-salah /pembesaran spleen, di area endemis
malah lebih banyak efek sampingnya. Juga pada Septicemia, dimana pasien keliatan sakit berat
pasien demam kita bisa tanya apakah dia abis pergi dan shock, pasien keliatan ga berdaya, akralnya
ke tempat-tempat endemik malaria atau dengue, dingin, perfusinya turun. Pasien dikategorikan
karena kalo pasien habis dari daerah endemik gitu, septicemia kalo bener-bener ga berdaya ga bisa
kita pikirkan dulu bahwa mungkin banget ngapa-ngapain.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 103


Typhoid, ditandai dengan pasien keliatan sakit Dengue hemorrhagic fever, khas banget kalo
tanpa tanda lokal, abdominal tenderness, ini ya, ditandai dengan perdarahan,
confusion, shock petechiae, dan hepatomegali/pembesaran
Urinary tract infection (ISK), pasien akan hepar
terlihat kesakitan bahkan nangis saat miksi,
incontinence/ga bisa nahan pipis, frequent on DDx demam yang persisten / lebih dari 7 hari, bisa
passing urine karena infeksi endocarditis, demam rematik,
Demam yang berhubungan dengan HIV, pasien miliary Tuberculosis, malaria, abscess, Salmonella
akan kelihatan malnutrisi berat infection (misalnya typus), HIV, Meningitis.

DDx demam dengan tanda lokal: Nah dengan anamnesis yang baik, pemeriksaan
Meningitis, ditandai dengan kaku kuduk/neck fisik yang tepat, kita bisa membuat beberapa
stiffness (lehernya kayak nyeri-nyeri gitu), ada differential diagnosis. Untuk mengkonfirmasi
jendolan di sutura sagitalisnya/bulging diagnosis kita, kita bisa melakukan beberapa
fontanelle. Bulging fontanelle/jendolan pemeriksaan lab:
diantara suturanya ini diperiksa di anak-anak Blood film untuk parasit malaria
yang suturanya belom nyatu sempurna ya. Complete blood count (CBC), kita bisa tau
Otitis media, keluar nanah dari telinga pasien kalo ada peningkatan leukosit dsb
Mastoiditis, nyeri, bengkak, di belakang atau Urinalysis, kita bisa liat apakah ada leukosit di
atas telinga urine, urinalysis menunjang banget buat
Osteomyelitis ( local tenderness) diagnosis ISK
Septic arthritis, sendinya membengkak dan Mantoux test, ini buat diagnosis TB
nyeri serta panas Chest X-ray, diagnosis TB juga
Pneumonia, ditandai dengan nafas cepat, Blood culture
bahkan retraksi dinding dada HIV testing
Throat abscess, nyeri tenggorokan, nyeri pada Lumbar puncture, ini buat diagnosis
cervical nodes meningitis
Dengue, disertai dengan nyeri sendi dan otot
serta terdapat nyeri di heparnya. Kayanya Untuk anak usia dibawah 3 bulan, pendekatannya
dengue ini digolongin ke ddx demam dengan agak beda. Anak dibawah 3 bulan biasanya
tanda lokal maksudnya karena keliatan nyeri di fevernya karena serious bacterial infection, mereka
hepar. resikonya 21x lebih besar. Walopun biasanya
Sinusitis, pasien sinusitis biasanya nyeri kalo mereka infeksinya disertai hypothermi sih bukan
diteken di muka di bagian pipi yang di area fever, karena sistem imunnya masih belum bagus.
deket-deket hidung, dan keluar cairan dari Pada bayi yang terkena serious bacterial infection
hidung gitu (nasal discharge) ini biasanya kurang begitu keliatan tandanya, maka
yang harus kita perhatikan adalah pada bayi-bayi
DDx demam dengan rash: yang dateng dengan keadaan sangat sakit,
Measles/campak, ditandai dengan rash, ekstremitasnya ga fleksi, refleks menghisapnya ga
hidung berair, conjungtivitis, dengan mata bagus, nangisnya ga kuat, ga kontak mata,
merah respirasinya bisa tachypneu/bradypneu, diare,
Viral infection ( transient non specific rash) tanda-tanda sakit gitulah ya. Juga pada bayi-bayi
Meningococcal infection (purpuric rash) ini diliat faktor resikonya, apakah dia prematur,
ada riwayat ketuban pecah dini (<18 jam), ibu pas
mengandung terkena amnionitis, dsb

Lecture: Bacterial and Viral Infection in Children


Based on lecture dr. Tri Wibawa dan dr.Hera Nirwati dan rekaman - By Putri

Pada dasarnya kuliah ini terasa agak ga jelas, jadi saya coba sampaikan dengan kemampuan yang terbatas
semoga tetap bisa membantu ya . Bismillahirrahmannirrahim ..
Pesan : kata dr.Tribawa beberapa pembahasan bakteri dan virus ini akan overlap sama yang menyerang di
dewasa.

Beberapa macam BAKTERI yang perlu diketahui :


BAKTERI PENYAKIT
Actinomyces israeli Actinomycosis : cervicofacial diseases : fistula

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 104


Nocardia sp Nocardiosis : pulmonary nocardiosis
Clostridium difficile, Clostridium Gastroenteritis, Infantile Botulism (acute descending paralysis), Gas
botulinum, Clostridium perfringens Gangrene.
*Clostridium difficile (flora normal) tapi karena terlalu banyak konsumsi
antibiotik , jumlah terlalu banyak  diare
Bacillus antracis Antrax : Cutaneous, Inhalation and Gastrointestinal Antrax
*daerah peternakan sapi/burung unta
Arcanobacterium haemolyticum Pharyngitis with fever, pharyngeal exudate, lymphadenopathy
Bacilus cereus Diarrhea syndrome of food poisoning
Brucella melitensis Brucellosis (nocturnal fever, joint symptom, hepatomegaly and or
spleenomegaly)
Pseudomonas aeruginosa Bacteriemia (bakteri ditemukan dalam darah) , *banyak infeksi anak2 : otitis
media, infeksi saluran kemih
Campylobacter jejuni Gastroenteritis
Bartonella henselae Cat-Screatch Disease
Haemophylus ducreyi Chancroid
C. trachomatis, C. psittaci, C. Non gonococcalUrethritis, Epididymitis,Lymphogranulomavenereum ,
pneumoniae *berhubungan dgn infeksi di sal.genital, kemih , termasuk STI (sexual
(Chlamydia) transmitted Infection) pada anak2 ditularkan dari orang tua
Vibrio cholerae Cholera
Corynebacterium diphteriae Diptheria  *infeksi akut menyerang membran hidung, tenggorokan atau
laring ditandai dgn pembentukan pseudomembran berwarna putih kelabu
E. faecalis, E. faecium UTI, Polymicrobial abdominal infections, bacteremia
Legionella pneumophila Acut lobar pneumonia
Haemophilus influenzae Meningitis, Epiglottitis, Osteomyelitis, Cellulitis, Pneumonia, Pericarditis
Leptospira interrorgans Leptospirosis  infeksi leptospira dihub.dengan tikus sbg vector atau
reservoir yang kencing nya bisa menularkan ex: kasus banjir
Listeria monocytogenes Listeriosis septicemia or meningitis
Borrelia burgdorferi Lyme disease (multiple erytemamigrans, arthritis)
Moraxella catarrhalis Otitis Media
M. tuberculosis Mycobacterium Infections (pulmonary, pleural, cardiac,
disseminated/miliary, CNS, Lymphe Node, Skeletal, Gastrointestinal,
Genitourinary, TB & HIV. *Secara epidemiology no.5. Pada anak kecil sulit
diidentifikasi jadi sepenuhnya konfirmasi melalui gejala klinis, dengan
mantoux test/uji tusuk lihat indulasi (mudah dilakukan)
M. leprae Leprosy
M.pneumoniae, Mycoplasma Tracheobronchitis, Genitourinary tract infection
hominis
N. gonorrhoeae GonococcalOpthalmia, Vulvovaginitis, Urethritis, Pharyngeal
infection,Salpingitis, Anorectal infection,* termasuk STI
N. meningitidis Asimptomatic to fulminant sepsis *konfirmasi dgn lumbar puncture
Pasteurella multocida Celullitis
Bordetella pertussis Pertussis (Catarrhal, paroxysmal, convalescent stages)
S. pneumoniae Acute Otitis Media, Pneumonia, Meningitis
Streptobacillus moniliformis, Rat-Bite fever (fever, headache, vomiting, muscle pain,
Spirillum minus asymetricpolyarthritis)
Borelia reccurentis, B. hermsii Relapsing fever (fever, chills, headache, myalgia,arthralgia)
S. typhi, S. dysenteriae, E. coli Gastroenteritis, Bacteriemia, Enteric fever, Shigellosis, Diarrhea
S.aureus Bacteremia& Sepsis, Bone & joint infections, Endocarditis, CNS infections,
Surgical wound infections, Toxin-mediated syndromes
Streptococcus pyogenes (Group A Pharyngitis, Scarlet fever, Skin infections, Necrotizing Fasciitis, Streptococcal
streptococci) Toxin Shock Syndrome, Acute rheumatic fever, Acute Glomerulonephritis,
*bisul / selulitis
Group B Streptococcal Septicemia, pneumonia, meningitis
Treponema pallidum Syphylis
Clostridium tetani Tetanus
Francisella tularensis Tularemia (ulceroglandular, oculoglandular, oropharyngeal, pneumonia)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 105


Ureaplasma urealyticum Associated with poor reproductive outcome: infertility, abortion, stillbirth,
prematurity, low birth weight, *infeksi di saluran kemih
Yersinia enterocolitica Enterocolitis, Abdominal pain
Yersinia pestis Plague (bubonic,septicemic and pneumonic)

VIRUS
VIRUS PENYAKIT
Dengue virus DHF
Enteroviruses (Group A Febrile illness, Rashes, Meningoencephalitis, Poliomyelitis, Acute
coxsackie virus, Enterovirus hemorrhagic Conjunctivitis, Herpangina, *sekitar mei-juni-juli terjadi banyak
type 70) penyakit mulut, kuku & tangan pd anak2
Rotavirus Diarrhea, Vomiting, fever
Yellow fever virus Yellow fever
Herpes simplex virus (HSV- Oral mucocutaneous infection, enchephalitis, keratitis, conjunctivitis,
1) Whitlow
HSV-2 Genital mucocutaneus infection, neonatal infection, aseptic meningitis
*termasuk STI
Varicella-Zoster virus Chikenpox (varicella), shingles (Zoster) *cukup 1x – long life imun. Jika
terkena pada dewasa manifestasi klinisnya lebih berat. Jika yang sudah
terkena kemudian terinfeksi lagi maka yang menginfeksi adalah Herpes-
Zoster virus.
Cytomegalovirus (CMV) Infectious mononucleosis, congenital infection, colitis, pneumonitis, retinitis,
and hepatitis in compromised host , *80-90% orang terinfeksi, tapi virus ini
bisa dorman-tidak melakukan aktivitas hanya diam di epitel sal.kencing di
ginjal. Untuk mengetahui pasien mengalami manifestasi klinis karena CMV
maka harus dibuktikan CMV aktif dengan melihat perubahan titer IgG dan
IgM . Terapi dilakukan pada penderita dgn immunocompromise , ibu dgn
riwayat kecacatan anak
Human Herpesvirus 6 Exanthemasubitum (roseolainfantum)
HIV type 1 PneumocystiscariniiPneumonia, Lymphoid Interstitiilpneumonitis,Reccurent
Bacterial infections, Progressive neurologic disease, Opportunistic infections
Measles virus Measles/rubeola/morbili
Molluscipoxvirus Molluscumcontagiosum
Mumps virus Mumps
Human parvovirus Erythemainfectiousum, Arthritis
Poliovirus Polyomielitis *di Indonesia dinyatakan telah tereradikasi dgn tipe wild (wild
type-benar2 menyebabkan polio), yang masih ada adalah vaccine type
secara oral  setelah di vaksin, virus nya ditemukan di feses
Rabies Virus Rabies (acute enchephalomyelitis)
Respiratory syncytial virus Bronchiolitis
Parainfluenza virus, Acute respiratory disease
Influensa viruses,
Adenoviruses, Rhinoviruses,
Coronaviruses
Rubella Virus Rubella (German measles), Congenital rubella
Ebstein-Barr virus (EBV) Infectious mononucleosis,Burkitt and B-cell lymphoma, immunodeficiency or
lymphoproliferation in compromised host

*tambahan yang disampaikan dr.Tri Wibawa


Dari berbagai macam jenis bakteri dan virus yang ada di atas, diambil 3 jenis klinis yang dibahas yaitu : infeksi
rotavirus, Dengue Virus dan Bakteri Meningitis

1. INFEKSI ROTAVIRUS sebanyak 40-60% kasus. Pada umumnya


Dengan bentuk yang menyerupai roda menyerang anak yang berusia dibawah 5 tahun,
(dalam latin “rota”) maka dinamakan rotavirus. khususnya dibawah 2 tahun.
Human Intestinal Rotavirus ditemukan pertama Rotavirus merupakan agen kausatif diare
kali pada tahun 1973 yang termasuk dalam family terbanyak (40-60%) dinegara maju maupun negara
reoviridae. Merupakan penyebab gastroenteritis berkembang dan menyebabkan kematian anak

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 106


karena dehidrasi berat akibat dari diarenya.  Intinya : Genome + VP1 dan VP3 (tersusun di
Perbedaan lain : dinegara maju kebanyakan karena bagian pinggirnya)
virus dan tidak diketahui, virus lain yang  Pada permukaan terdapat Spike/duri : VP4
berkontribusi adalah Astrovirus, Adenovirus, (berjumlah 60 duri menyelubungi rotavirus).
Calicivirus, Norwalk virus, Norwalk-like virus, dan VP4 berfungsi sebagai perlekatan pada sel
Coronavirus-like, serta bakteri. Dinegara target
berkembang : virus disusul bakteri khususnya #VP7 dan VP4 bersifat imunogenik (jadi
Toxigenic E.coli. merangsang tubuh kita untuk menghasilkan
Pembahasan kali ini difokuskan pada antibody)  digunakan dalam
rotavirus sebagai penyebab diare . Adanya serotyping/penggolongan
peningkatan sanitasi tidak begitu berpengaruh #VP7 dikenal sebagai G-serotype, sedangkan
terhadap rotavirus, tapi berpengaruh baik pada VP4 dikenal sebagai P-serotype
insidensi diare akibat bakteri. Oleh karena itu
vaksin Rotavirus ini sangat dibutuhkan sebagai Dari struktur RNA, Rotavirus memiliki double-
pencegahan infeksi Rotavirus. standed RNA yang bersegmen terdiri dari 6
structural protein (dikenal VP) dan 6 non-structural
Morfologi Rotavirus : protein (NSP) tapi untuk NSP5 dan NSP6 saling
 Partikel spherical dengan diameter : 65-75 nm overlap (bisa lihat di slide ke 15)
 Termasuk non-envelop virus
 Memiliki kapsid yang tersusun atas 3 lapis : Pembagian diatas, berdasarkan pengurutan RNA
Inner layer : VP2 (Viral protein tipe 2) band dalam gel setelah dipisahkan secara
Middle layer : VP6 (Viral protein tipe 6) electrophoresis, didapat band protein paling berat
Outer layer : VP7 (VP1) berada paling atas dan band protein paling
ringan (NSP5 dan NSP6) berada paling bawah.

Berikut produk gen berserta fungsinya (sesuai urutan gambar) :


VP1  RNA polymerase VP6  middle capsid
VP2  inner capsid NSP2&3  core assembly
VP3  Guanylyl tranferase ; VP7  outer capsid
methyl tranferase NSP4  outer capsid
VP4  duri / spike assembly
NSP1 NSP5&6  core assembly

*Protein Struktural itu  penyusun badan partikel virus


*Protein Non-structural  bukan penyusun , biasanya berupa enzim atau toxin

Rotavirus berdasar Serotype dan Serogroups :


a. Berdasar Serogroup :
 Termasuk dalam reaktivitas VP6
 Memiliki 7 serogroup utama (A-G). Dimana grup A, B, C menyebabkan penyakit pada manusia dan grup A
yang paling pathogen
 Kebanyakan grup A dibagi dalam subgrup : I dan II
b. Berdasar Serotype :
 Klasifikasi binary : ditentukan dengan VP7 (Glycoprotein = G-typing) dan VP4 (Protease cleaved – P-typing)
 Telah teridentifikasi 19G serotype, 10 terjadi pada manusia.
 28 P-serotype diidentifikasi : 11 terjadi pada manusia. Begitu banyak karena Rotavirus adalah virus RNA
yang mudah bermutasi dan RNA bersegmen sehingga saat terakumulasi bisa memunculkan strain baru.
 Strain umum pada manusia : G1P[8], G2P[4], G3P[8], G4P[8], dan G9P[8].
G9 baru muncul pada tahun 1990-an dan tiap negara memiliki dominasi strain yang berbeda, contoh :
India didominasi G5 sedangkan Brazil didominasi G12.
*Pengenalan jenis2 strain pada tiap negara/daerah sangat penting untuk menentukan pemberian vaksin yang
tepat sesuai dengan jenis strain yang ada.

Proses replikasi Rotavirus : 1. Attachment  melekat pada reseptor tertentu, 2. Entry  masuk bisa langsung
atau melalui vakuola, 3. Trankripsi  genom dilepaskan ke sel inang membuat mRNA, 4. Translasi  mRNA
diterjemahkan menjadi protein struktural maupun non-structural 5. Replikasi genom 6. Assembly  perakitan
karena semua bahan telah lengkap , 7. Exit  kemudian anak2 virus menumpuk (sel inang
bulging/membengkak tapi tidak rusak) atau pada akhirnya lysis (sel inang pecah dan mati)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 107


Proses Transmisi tubuh akan ke lumen sehingga bisa menjadi
 Sangat mudah menular dehidrasi dan asidosis metabolik karena banyak
+
 Rute utama : fecal oral dan person to person HCl untuk membantu masuknya Na (ingat kuliah
 Dapat bertahan dalam waktu yang lama di diare)
lingkungan : Secara histologi, Rotavirus yang menginfeksi
- Mudah resisten terhadap disinfedctan enterocyte akan menyebabkan sel ini atrophy
umum dan sabun tangan namun dengan cepat terjadi proses recovery
- Rentan terhadap disinfectan yang dimana sel akan hyperplasia. Jadi derajat
mengandung chlorine atau chlorine keparahan diare bukan disebabkan kerusakan
dioxide enterocyte karena Rotavirus.
Patofisiologi Rotavirus :
Kasus : Jika pasien datang dengan diare akut,
panas, sering disertai muntah, tidak ada darah dan
lendir  perlu dipikirkan kemungkinan karena
infeksi Rotavirus – yang tidak merusak sel GIT
secara parah. Penangan  atasi penggantian
cairan terlebih dahulu, khususnya pada anak
dengan muntah, jangan beri antibiotik !

Gejala Klinis : Demam, diare, muntah, diare . Bisa


infeksi diluar extraintestinal : Serum & LCS, Paru,
Lynn.Mesenteric, dapat menyebabkan komplikasi :
Kejang, Encephalitis, Encephalopathy, Meningitis.

Cara Mendiagnosis :
 Manifestasi klinis infeksi Rotavirus
 Diagnosis laboratory Rotavirus : *deteksi virus
secara langsung (a. menggunakan mikroskop
elektron dengan spesifikasi tinggi – kurang
sensitive: alat diagnostik yang mahal, b.
deteksi genom virus (RNA) dengan RT-CPR )
 Deteksi antigen dalam spesimen feses : ELISA,
sangat spesifik (alat diagnostik yang umum
Terdapat 3 jalan :
dan lazim)
[1]. Partikel Rotavirus yang termakan menginfeksi
 Deteksi antibody (IgA dan IgG) dengan ELISA
enterocyte (villus sel) sehingga ↓absoprsi garam
Treatment
dan air juga ↓ aktivitas disakarida  malabsorpsi
 Penangan pertama (primer) : dengan
karbohidrat dan gangguan sekresi cairan. [2].
penggantian cairan dan elektrolit. Jangan
Ingesti rotavirus menstimulasi sistem saraf enteric.
suruh anak sekolah dulu takut nya malah
[3] Selain itu dihasilkan NSP4 (enterotoxin) 
menyebar ke teman2 nya
gangguan ekskresi cairan . Dan semua 3 jalan itu
berujung menjadi osmotic diare , dimana cairan

Vaksin Rotavirus
MONOVALENT (RV1) PENTAVALENT (RV5)
Common name Human RV, live-attenuated (RV1) Bovine-human RV, pentavalent live
(RV5)
Brand name Rotarix ® RotaTeq®
Manufacturer GlaxoSmithKline Biological Merck and Company
Composition/Types G1 G1, G2, G3, G4,
VP7 genes expressedVP4 genes P[8] P[8]
expressed
Formulation Lyophilized, reconstitution with Buffered liquid, 24-month shelf life
o
buffer, storage 2-8 C
Administration
Number of doses 2 3
Age of administration First dose: 6–14 weeks First dose: 6 to 12 weeks
Second dose: 4 week interval, at Subsequent doses: 4–10 week
14–24 weeks intervals, all doses by 32 weeks

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 108


- Vaksin Monovalent (pemberian antigen G1 saja), dengan hipotesis pemberian G1 ini akan mempengaruhi
antigen yang lain
- Vaksin Pentavalent (pemberian antigen G1, G2, G3, G4)

2. INFEKSI DENGUE VIRUS yang teraktivasi, [3] Membran berfusi dipengaruhi


Termasuk dalam family Flaviviiridae dengan oleh pH rendah, [4] Uncoating  pelepasan
single-stranded RNA, positive sense dimana strain genome virus, [5]. Tranlasi dan replikasi (tapi
RNA dalam virus tersebut bisa langsung sebelumnya dibuat dahulu negative sensenya
diterjemahkan oleh ribosom (r-RNA) untuk baru digandakan) , [6]. Morphogenesis 
menyusun protein-protein pembentuk struktur penyusunan materi yang ada membentuk virus
virus. Nucleocapsid spheris dan berkapsul. utuh, [7]. Pelepasan virus.
Berjumlah 11.000 nucleotida. Memiliki 4 serotype
: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. Tranmisi : nyamuk – Manifestasi klinis : asymptomatis atau
manusia – nyamuk. symptomatis. Symptomatic bervariasi : demam
Terdiri dari 3 structural protein : protein C (core), yang tidak bisa dibedakan hampir sama saja
protein M (membrane) dan protein E (envelope) (gejala virus umum-viral syndrome), bisa terjadi
serta 7 non-structural protein : NS1 (non- Dengue Fever Syndrome (tanpa kebocoran plasma
structural protein tipe 1), NS2a, NS2b, NS3, NS4a, & trombocytopenia) termasuk dalam Dengue
NS4b dan NS5. Fever, atau Dengue Haemorrhagic Fever (dengan
Indonesia termasuk endemik DHF (Dengue kebocoran plasma), karena terdaat kebocoran
Haemorrhagic Fever). Case fatality Rate (CFR , plasma waspadai terjadi shock termasuk DHF.
kasus yang meninggal dalam keadaan sakit ) 0,93 ,
cukup kecil namun dengan jumlah penduduk yang Sign and Symptom :
240 juta tetap saja insidensinya menjadi cukup  Demam2-7 hari
besar.  Kecenderungan terjadi haemorrhagic
(torniquet test positif, petechiae, petechiae,
Homology Serotype Dengue berdasar Protein ecchymoses/purpura, perdarahan dari
Struktural dan Protein Non-structural. mucosa, GI tract, dll, haematemesis (muntah
darah) atau melena (berak darah)
Kebocoran plasma : terjadi efusi pleura (periksa
auskultasi atau perkusi paru , didapat hasil
dullness), ascites (hypoproteinaemia)

Pemeriksaan Laboratorium
 Trombocytopenia (<100.000)
 Haemoconsentration : peningkatan
hematokrit ≥ 20%
Derajat :
 Derajat I : demam + gejala non-spesifik, tes
tourniquet positif
 Derajat II : Derajat I + perdarahan spontan
 Derajat III : Kegagalan sirkuler  denyut nadi
cepat tapi lemah ; hipotensi, hipotermi, kulit
dingin dan ngantuk
Cara membaca tabel diatas, yaitu dengan  Derajat IV : shock berat  denyut nadi dan
membagi 2 : didalam segitiga jenis dengue yang tekanan darah tak terdeteksi
dibandingkan berdasarkan protein non- *untuk zaman sekarang Dengue mulai menyerang
strukturalnya, sedangkan yang diluar segitiga sampai GIT jadi bisa sakit perut juga . Untuk
dibandingkan berdasar protein struktural nya. derajat diatas itu ikut WHO 2007, ada juga yang
Contoh : Virus D1 dibandingkan dengan D2 baru 2009 tapi belum bisa diaplikasikan
memiliki homologi pada protein strukturalnya sepenuhnya. Dimana kriteria nya dibagi berdasar
sebesar 67,1%. ada atau tidak warning sign , jika ada maka
termasuk Dengue parah yaitu 1. Kebocoran
Replikasi Virus Dengue : plasma parah, 2. Perdarahan parah, 3. Kerusakan
[1]. Dengue berikatan dengan resptor yang sesuai, organ parah .
[2] Endositosis (masuknya virus dengan berada
dalam vakuola) dimediasi/diinduksi oleh reseptor

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 109


Kriteria dengan atau tanpa warning sign :
Kemungkinan Dengue Warning Sign*
Bertempat tinggal atau bepergian ke area endemic dengue.  Abdominal pain atau tenderness
Demam disertai 2 kriterian dibawah ini :  Muntah persisten
 Mual, muntah  Akumulasi cairan
 Ruam  Perdarahan mucosal
 Sakit dan nyeri  Lethargy, gelisah
 Tourniquer test (+)  Pembesaran hepar > 2cm
 Leukopenia  Laboratory : peningkatan HCT bersamaan dengan
 Warning sign lain penurunan jumlah platelet dengan cepat
Laboratory-konfirmasi Dengue : (penting dilakukan ketika *(membutuhkan pengamatan ketat dan intervensi medis)
tidak ada tanda kebocoran plasma)

Siklus DHF : seperti Tapal Kuda Pengambilan spesimen ke3 dalam proses
 Hari 1-4 : demam tinggi (fase infeksi) pulang dari RS terjadi dalam 1-2 hari
 Hari 4-5 : demam turun (justru fase kritis, penuruna panas atau 7-21 hari setelah
waspada  klinis memburuk, lemah, gelisah, sampel I (S1) diambil : late convalescent
tangan kaki dingin, nafas cepat, diuresis serum/S3
berkurang, tidak ada nafsu makan)
 Hari 6-7 : suhu kembali tinggi (fase Terapi
penyembuhan)  Terapi non-spesifik
 Terapi Symptomatik
Diferensial Diagnosis : ☺ Istirahat
 Chikungunya fever (pembeda : ekstremitas ☺ Penggantian cairan
terasa kaku, pegel2) ☺ Antipyretic
 Thypoid fever (pembeda : demam pada ☺ Analgetic
malam hari , lidah kotor dan tremor)  Belum ditemukan vaksin DHF
 Morbili/campak(terdapat bercak merah-
merah) Kontrol dan Pencegahan
 Eksantema subitum  Vector kontrol (nyamuknya)
 Infeksi pernapasan  Bunuh larva nyamuk :
 Infeksi Hantavirus ☺ Manajemen lingkungan  Program 3M :
 Infeksi Javanese Encephalitis menguras, menutup dan mengubur
☺ Abate : insektisida untuk habitat larva
Diagnosis Laboratorium : ☺ Biologis : pelihara ikan (makanan
 Deteksi Virus Dengue : kultur, RT-PCR (biasa kesukaannya jentik-jentik)
terbatas pada penelitian)  Fogging (ini kurang efektif karena tidak
 Deteksi Antibody membunuh jentik yang merupakan calon
 Hemagglutination inhibition test (HI)  penerus)
lazim digunakan pada negara menengah  Edukasi
kebawah karena bahan nya bisa dibuat  Early warning system (dimana dokter umum
sendiri, tapi harus membuat sampel wajib melapor ke puskesmas  lapor ke dinas
sepasang kesehatan)
 ELISA
 Dot blood test / Dengue blot
 Fluorescent antibody (FA test) 3. Bacterial Meningitis
 Plaque reduction neutralization test Meningitis adalah infeksi meninges. Jika infeksi di
(PPNRT) parenkim otak – encephalitis . Inflamasi otak dan
 Complement fixation test (CF)  jarang, meninges – meningoencephalitis. Inflamasi pada
tidak praktis meninges tapi CSF steril tidak terdapat
pus/purulent – aseptic meningitis, biasanya terjadi
Pengambilan Sampel : tentang penamaan sampel karena infeksi virus.
. Tanda-tanda Umum :
Pengambilan sampel secepat mungkin : - Drowsy (mengantuk), lethargic atau tidak
serum akut/S1 sadar
Pengambilan sampel segera sebelum pulang - Penurunan Nafsu Makan
dari RS atau saat meninggal (pada kasus fatal) - Irritable
: convalescent serum /S2 - Tangisan melengking

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 110


Tanda-tanda lebih spesifik : (oleh TB dan jamur, tidak purulent), [3]. Aseptick
 Convulsion / kejang  CSF bersih dari apapun biasa karena virus.
 Bulging fontanellae : ubun2 nya menonjol Epidemiology Bakteri Meningitis
pada young infant, karena fontanellae masih  Usia : 1 bulan memiliki resiko tertinggi
terbuka  Musim
Diagnosis : Lumbar puncture (bukan kompetensi  N. Meningitidis & S. Pneumoniae 
dokter umum, jadi segera rujuk ke dokter memuncak pada musim dingin/winter
anak/bedah)  H. Influenzae  biphasic (dua phase) pada
Kontraindikasi : winter & spring
 Respiratory distress (karena posisi  L. Monocytogenes  pada summer
pengambilannya miring)  Faktor host : keadaan imunodefisiensi yang
 Cellulitis pada area pengambilan didapat atau congenital, hemoglobinopathy,
 Kelainan perdarahan asplenia, penyakit hepar atau renal kronis.
Meningitis dibedakan berdasar penemuan di CSF  Munculnya bakteri yang resisten terhadap
ada 3 yaitu : [1]. pyogenic (penyebab bakteri dan antibiotik yang umumnya diresepkan
paling banyak terjadi  purulent), [2]. Granuloma
Etiology Bakteri Meningitis berdasar Kelompok Usia
Kelompok Usia Bakteri % Kasus
Neonatus Group B Streptococcus 60
E. coli, other Gram(-) enterics 30
Listeria monocytogenes 2
Other 8
Toddler (yang S. pneumoniae 41
baru belajar N. meningitidis 32
berjalan-balita, H. influenzae type B 5
1-23 bulan) Other 22
Anak > 2 tahun N. meningitidis 54
S. pneumoniae 26
other 20

[1]. S. Pneumoniae (Pneumococci)  Pneumococci ini memproduksi neuraminidase


 Gram (+), cocci oval khas tersusun dari ujung : asam sialic yang berada pada celah host
ke ujung secara berpasangan (diplococcus) mucin, glikolipid, dan glikoprotein
 Semua strain virulent memiliki kapsul
polysakarida : melindungi dari phagocytosis [2]. N. Meningitidis
 Paling sedikit memiliki 90 serotype berbeda :  Bakteri anaerobic, gram (-) diplococci, dengan
 Masing2 memiliki kapsul dengan bentuk kacang
komposisi kimia yang beda  Semua neisseria (+) oxidase, digambarkan
 Masing2 menstimulasi produksi melalui karakteristik pertumbuhan dan pola
antibody yang beda fermentasi karbohidrat
 Hanya serotype minor yang  Paling sedikit terdapat 13 serogrup berdasar
menyebabkan penyakit pada manusia kapsul polysakarida : A, B, C, D, H, I, K, L, X, Y,
 Pada agar darah, Pneumococci memproduksi Z, W-135, 29E
koloni melingkar, berkilauan dengan d = 0,5 –  Kebanyakan penyakit disebabkan oleh
2,0 mm dikelilingi oleh zona alpha hemolisis serogrup A, B, C, Y dan W-135
(aksi dari autolysin)  Rating carier nasopharyngeal : 10%
 Memproduksi Pneumolysin  anggota toxin  Penyebaran melalui droplet respiratory
pembuat transmembran pori  Menyebabkan meningitis, sepsis dan infeksi
 Pneumococcus tidak sekresi Pneumolysin tapi focal
itu berasal dari organisme yang lisis oleh  Vaksin polysakarida tertentu dilisensi pada
autolysin tahun 1978
 Pneumolysin  mampu stimulasi cytokine  Vaksin konjugat dilisensi pada tahun 2005
dan merusak silia sel epitel respiratory Faktor Virulensi :
manusia yang dikultur  Lipooligosakarida (LOS) komponen membran
 Karena langsung menyerang pada silia luar yang berfungsi sebagai endotoxin ,
sehingga merusak secara langsung barier responsible terhadap demam, septic shock,
epitel dan memfasilitasi pneumococci masuk dan perdarahan karena destruksi RBC
ke paru2 dan beredar dalam darah

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 111


 Kapsul polysakarida  mencegah Kultur Bakteri : agar darah atau cokelat
phagositosis dari host dan menghindari Pewarnaan Gram dari CSF :
respon imun host - N. Meningitidis : Gram (-) diplococci
 Fimbria Memperantai perlekatan ke sel - S. Pneumoniae : Gram (+) diplococcus
epitel nasopharynx - H. Influenza : Gram (-) batang
Metode non kultur : deteksi antigen dan
[3]. Haemophilus Influenzae serology
Bakteri aerobic , gram (-) Treatment :
Kapsul polysakarida, dengan 6 serotype  Beri ampicillin dan gentamicin atau generasi
berbeda (a-f) ketiga cephalosporin seperti asceftriaxone (50
95 % penyakit akibat invasi dari tipe b mg/kg tiap 12 jam mungkin menyebabkan
Reservoir : manusia (asymptomatic carier) endapan biliary menjadi jaundice) atau
Transmisi : respiratory droplet cefotaxime (50 mg/kg setiap 6 jam) selama 3
minggu.
[4]. TB Meningitis  Antibiotik alternatif lainnya : penicillin dan
 Menyerang anak2 usia 6 bln – 6 tahun gentamicin
 Granuloma mikroskopik lokal pada meninges  Chloramphenicol merupakan alternatif tapi
 Meningitis bisa muncul pada minggu hingga tidak gunakan pada bayi prematur / LBW
bulan setelah infeksi primer di pulmo  Jika terdapat tanda2 hypoxemia beri oxygen
 CSF :
- Akan ditemukan rendah glukosa berat VAKSIN
- Tinggi protein [1]. Mencegah Infeksi S. Pneumoniae : diperoleh
- Bakteri Acid-fast (AFB stain) (+) dari extract kapsul polysakarida dari 23 serotype
S. pneumoniae yang paling umum , vaksin
konjugat seven-valent tersedia direkomendasi
Tranmisi dan Kolonisasi – Patogenesis. untuk anak (mulai usia 2 bulan)
Nasopharyngeal carriage bisa mencapai 60% pada
anak pre-school sehat dan 30% pada anak yang [2]. Mencegah N. Meningitidis : Meningococcal
lebih tua dan dewasa. Jadi asymptomatik carier polysaccahride Vaccine (MPSV)  quadrivalent
dan pasien dgn pneumococcal disease bernapas  polysaccharide vaccine (A, C, Y, W-135) ;
virus berada di udara  terinhalasi  nasal cavity Meningococcal Conjugate Vaccine (MCV) 
 berkolonisasi di nasopharynx (ke telinga : otitis quadrivalent polysaccharide vaccine (A, C, Y, W-
media), sinusitis juga)  ke trachea menyebar lagi 135) berkonjugat dengan diphtheria toxoid
ke saluran napas bawahnya menjadi pneumonia
kemudian bisa sampai ke pembuluh darah  [3]. Mencegah H. Influenzae : dua vaksin konjugat
bacteremia  infeksi di tempat jauh : meningitis. terlisensi untuk penggunaan pada bayi muda usia
6 minggu
Diagnosis Laboratorium :

Lecture: Vaccine-Preventable Diseases


dr. Ida Safitri L, Sp.A - by: Eryna

LATAR BELAKANG
Kenapa sih kita perlu menjejali memori kita dengan info tentang vaksin? Menurut data, setiap tahun, lebih dari
10 juta anak di dunia meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. Lebih dari setengahnya meninggal akibat
kondisi yang sebetulnya dapat dicegah dan diobati yaitu : pneumonia, diare, malaria, campak, malnutrisi, dan
kombinasi beberapa penyakit. Bila kematian pada masa neonatus ditambahkan ke dalam data tadi, maka 8 dari
10 kematian tersebut dapat dicegah bila anak-anak ini mendapatkan pelayanan kesehaan yang tepat dan tidak
terlambat. Nah kematian anak tersebut terjadi 99% di negara berkembang, 69%nya di Asia dan Afrika.
Sekilas info aja, ni 10 fakta imunisasi menurut WHO :
1) Imunisasi mencegah sekitar 2.5 juta kematian per tahun. Imunisasi mencegah kematian setiap tahun di
semua kelompok usia karena diphteria, tetanus, pertussis (whooping cough), dan campak.
2) Lebih banyak anak daripada biasanya yang tercakup imunisasi. Pada tahun 2010, sekitar 109 juta anak di
bawah usia setahun divaksinasi 3 dosis DTP3. Anak-anak itu terlindungi dari penyakit infeksius yang dapat
berakibat serius seperti cacat atau kematian.
3) Diperkirakan 19.3 juta anak di bawah usia setahun tidak mendapat vaksin DTP3. 70% anak-anak tersebut
tinggal di sepuluh negara, dan lebih dari setengahnya di wilayah Afrika dan Asia Tenggara.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 112


4) Lebih dari 1 juta balita dan anak-anak meninggal setaip tahun akibat penyakit pneumococcal dan diare
Rotavirus. Padahal ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
5) Kerjasama masyarakat-swasta memfasilitasi pembangunan dan pengenalan vaksin.
6) Pasokan vaksin influenza telah diperbanyak secara signifikan karena dukungan WHO atas industri vaksin
untuk memproduksi dan lisensi vaksin influenza di 11 negara berkembang.
7) Kematian global akibat campak berkurang hingga 78% (dari sekitar 733.000 kematian pada tahun 2000
menjadi 164.000 pada tahun 2008).
8) Insidensi polio berkurang hingga 99% (mulai dari 350.000 kasus pada tahun 1988 menjadi 1410 kasus pada
2010).
9) Kematian tahunan akibat tetanus neonatorum turun dari 790.000 di tahun 1988 menjadi 59.000 saat ini.
Imunisasi tidak hanya untukmelindungi anak dari vaccine-preventable disease, tapi juga memberi
kesempatan pelayanan life-saving seperti suplementasi vitamin A, dll.

1. VAKSINASI dieradikasi ga? DBD kan penyakit yang


Vaksinasi adalah proses penginduksian respon penularannya diperantarai nyamuk sebagai
imun secara aktif, dengan cara memasukkan vektor, nah berhubung kita ga bisa
antigen (vaksin) ke dalam tubuh manusia memvaksinasi nyamuk, jadilah DBD ini ga akan
sehingga tubuh akan membentuk memori bisa dieradikasi, bisanya hanya dieliminasi.
terhadap penyakit yg spesifik, misalnya vaksin Gitu.
BCG menginduksi tubuh untuk membuat
memori hanya terhadap TBC. Imunitas dan Klasifikasi vaksin :
memori imunologis yang diinduksi tsb sifatnya a. Live attenuated = berisi komponen
sama dengan infeksi penyakit tersebut secara mikroorgansime (bakteri/virus) hidup yang
alami, namun tidak menimbulkan resiko udah dilemahkan sehingga saat dimasukkan ke
penyakit. Vaksin yang baik memiliki tubuh penerima ga akan menyebabkan
imunogenisitas yang tinggi, dan penyakit, namun ia tetap mampu menginduksi
reaktogenisitas yang rendah. Maksudnya, respon imun tubuh dengan cara produksi
vaksin harus mampu memicu respon imun antibodi terhadap bakteri/virus hidup tsb.
semirip mungkin sama penyakit aslinya Vaksin tipe ini GA BOLEH diberikan pada anak
(imunogenisitas tinggi ) TANPA bikin penerima yg sistem imunnya tersupresi, misalnya pada
vaksin tsb jadi sakit beneran (reaktogenisitas anak HIV/AIDS.
rendah). Vaksin hidup akan bereplikasi begitu masuk ke
dalam tubuh sehingga jangan diberikan pada
TUJUAN VAKSINASI orang dengan imunodefisiensi dan wanita
Individu : mencegah supaya tidak kena hamil. Respon imun yang ditimbulkan mirip
penyakit” itu ATAU misalpun takdirnya kena dengan infeksi alami. Vaksin hidup
juga, diharapkan tidak separah penderita yang dipengaruhi antibodi yang bersirkulasi dalam
belum pernah divaksin. tubuh penerima vaksin. Selain itu, vaksin hidup
Global : lebih mudah rusak sehingga harus
 Eradikasi ( usaha pemusnahan suatu diperlakukan dengan hati-hati. Ga boleh
penyakit dari muka bumi) : variola (small ditaruh di freezer karena beberapa virus&
pox/cacar), poliomyelitis  ERAPO bakteri akan mati jika suhunya terlalu dingin.
(eradikasi polio) yg targetnya sampai Cara administrasi: per oral, injeksi
tahun 2015 kalo di Indonesia. intradermal, subkutan.
 Eliminasi ( ditekan sekecil mungkin Contoh : bacteria (BCG, tifoid oral), virus
sehingga tidak lagi berpotensi jadi (MMR, OPV, varicella, influenza). Harus
masalah outbreak di masyarakat ) : direplikasi supaya efektif
tetanus neonatorum. b. Vaksin inaktif/killed berisi bakteri/virus yang
 Reduksi : measles/campak. udah mati. Vaksin ini tidak dapat bereplikasi
sehingga aman diberikan pada penderita
Vaksin diberikan dengan tujuan untuk imunodefisiensi. Secara umum ia tidak
menciptakan herd immunity (kekebalan seefektif vaksin hidup sehingga agar berefek,
komunitas). Syarat tercapainya herd immunity perlu diberi secara serial. Vaksin inaktif tidak
adalah cakupan vaksinasi tinggi (>80% anak begitu dipengaruhi antibodi dalam sirkulasi
yang dapat vaksinasi tsb) sehingga dapat dan sensitif terhadap suhu beku. Cara
mengurangi transmisi. Penyakit yg dapat administrasi : injeksi deep intramuscular.
dieradikasi yaitu yg penularannya langsung Komponen vaksin inaktif ada 2 jenis :
dari 1 manusia ke manusia lain (manusia  Whole/mikroba utuh (influenza,
adalah satu-satunya host). Kalo DBD bisa IPV,Hepatitis A, pertussis, tifoid)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 113


 Fraksional/pecahan-pecahan sel mikroba, malaise, muncul Koplik’s spot 2-3 hari setelah
ada 2: gejala mulai (bintik putih kecil dengan warna
 yang berbasis protein : toxoid putih kebiruan di tengahnya, ditemukan di
(tetanus, diphteri), sub unit mucosa mulut).
(hepatitis B, acellular pertussis,
typ. Vi, Human Papilloma Virus) Campak termasuk penyakit yang sangat
 yang berbasis polisakarida : menular, sampai-sampai jika seseorang kena
Haemophilus Influenza tipe B, campak, 90% orang di sekitarnya yang
pneumococcus, meningococcus. notabene tidak kebal campak akan terinfeksi
virus campak juga. Virus ini hidup dan
2. CAMPAK / MEASLES bereplikasi dalam mucosa hidung-tenggorokan
Penyebab campak adalah measles virus, a orang yang terinfeksi. Ketika ia bersin/batuk,
single-stranded, negative-sense enveloped droplet mucus akan tersembur ke udara dan
RNA virus dari genus Morbillivirus, family masuk ke hidung/tenggorokan orang lain
Paramyxoviridae. ketika mereka bernapas atau memegang
Faktor resiko infeksi virus campak yaitu: permukaan yang terkontaminasi virus campak.
 Anak dengan imunodefisiensi karena Campak tidak menyebar pada hewan, jadi
HIV/AIDS, leukemia, terapi kortikosteroid, campak khusus berjangkit antar manusia.
tanpa melihat status imunisasi. Kegagalan vaksinasi campak (MMR vaccine
 Bepergian ke daerah endemik campak / failure) adalah penyakit measles, mumps,
kontak dengan orang yg jalan-jalan ke area rubella yang menyerang orang yang
endemik sebelumnya pernah divaksin campak. Ini dapat
 Balita yang kehilangan antibodi pasif sebelum disebabkan oleh antibodi, vaksin yang rusak,
usia imuniasi rutin. dan riwayat medis yang salah. 2-5% resipien
vaksin tidak merespon dosis pertama, tapi
Reservoir virus campak adalah manusia. sebagian besar orang dengan vaccine failure
Transmisi melalui udara (respiratory airborne). akan merespon dosis yang kedua.
Di negara 4 musim kejadian campak
memuncak pada akhir musim dingin sampai 3. PNEUMONIA
musim semi. Dapat menular 4 hari sebelum 19% kematian anak usia <5 tahun di dunia, 70% di
sampai 4 hari setelah mulai muncul ruam kulit. antaranya terjadi di sub-Saharan Africa dan south
Gejala campak mulai ada 7-14 hari setelah east Asia disebabkan oleh pneumonia. Etiologi
seseorang terinfeksi, yaitu: ruam campak, pneumonia bakterial di negara berkembang adalah
blotchy rash, demam ringan sampai sedang, Streptococcus pneumonia dan Haemophilus
sakit tenggorokan, batuk, hidung berair, influenzae, sedangkan pneumonia viral adalah
konjungtivitis (mata merah dan berair), respiratory syncytial virus

Patogen Peran Keterangan

Streptococcus Leading S. pneumoniae adalah patogen yang paling sering ditemukan


pneumoniae di hampir semua studi di seluruh dunia. Proporsi ini dapat
bervariasi di belahan dunia yang berbeda.

Haemophilus Major Sebagian besar penyakit karena tipe B (Hib). Studi vaksin dari
Influenza Bangladesh, Chile, dan Gambia menyarankan bahwa Hib
menyebabkan 20% kasus pneumonia berat, walaupun
proporsi dapat bervariasi di belahan dunia yang berbeda.

Other Less common Patogen ini meliputi virus penting seperti respiratory
important synctitial virus (RSV) dan influenza; bakteri lain, seperti
Pathogens Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia.

Lecture: Hepatitis In Children :


dr. Nenny Sri Mulyani, Sp.A(K) - Oleh : Denna
Hepatitis, seperti yang kita tau, yaitu inflamasi yang terkena hepatitis salah satu tandanya yaitu
pada hati. Tanda-tanda inflamasi kan dolor, kalor, heparnya otomatis akan swelling → hepatomegaly.
rubor, tumor, functio laesa, oleh karenanya orang

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 114


Inflamasi hati tidak hanya disebabkan oleh Setelah ditemukannya HAV dan HBV, virus
mikroorganisme saja, bisa juga karena hal lain hepatitis lain selain HAV dan HBV (belum
selain itu (obat, dsb dsb). Etiologi dari Hepatitis terindentifikasi) disebut sebagai virus hepatitis
yaitu : non-A non-B. Kemudian setelah diteliti lebih lanjut
Toxin : karbon tetraklorida virus-virus hepatitis non-A dan non-B diketahui
Penyakit autoimun : Systemic Lupus sebagai HCV, HDV, HEV dsb.
Erythromatosus (SLE) Di kuliah ini yang lebih dibahas adalah hepatitis B,
Obat-obatan : amoxilin, anti TBC, anti kejang kenapa? Karena ...
Penyakit sistemik (misalnya sepsis) : Hati Hepatitis A, pada anak-anak asimptomatik
merupakan kelenjar terbesar tubuh dan (jauh lebih menimbulkan gejala klinis pada
letaknya strategis (di tengah); segala macam dewasa) atau kalaupun bergejala, gejalanya
hal lewat di organ ini. Karena itu, hati bisa ringan, dan bisa sembuh sendiri. Kemudian
ikutan sakit oleh karena infeksi dari tempat seperti yang sudah disebutkan, dia tidak
lain, sehingga dia disebut organ ‘innocent by akan berkembang menjadi kronis. Juga
standard’. karena sedikit sekali dari infeksi HAV yang
Viral, ada dua : berkembang menjadi hepatitis fulminan.
a) Hepatotropik, virus yang memang Meski begitu, HAV merupakan virus hepatitis
target utamanya adalah sel hati. Virus- yang paling sering menginfeksi anak-anak
virusnya ya Virus Hepatitis : HAV, HBV, (prevalensinya pada anak-anak usia 5 thn,
HCV, HDV, dsb kata Nelson, hampir 100%).
b) Non-hepatotropik, (berlawanan dari Hepatitis C, penularan utamanya yaitu pada
hepatotropik) jadi target utama virus pengguna obat-obatan terlarang yang
bukan sel hati, namun bisa nyerang sel menggunakan jarum suntik bergantian,
hati juga. Misalnya : Epstein Barr Virus makanya jarang pada anak-anak, kecuali
(EBV), CMV, enterovirus dsb. anak tertular secara vertikal oleh Ibu yang
terinfeksi HCV.
Viral Hepatitis Hepatitis E juga jarang terjadi pada anak-
anak.
Hepatitis F,G, TTV tidak terlalu patologis
untuk manusia.
Oleh karena itu yang akan dibahas yaitu Hepatitis
B, selain karena dapat berkembang menjadi
kronis, terbukti adanya program imunisasi
hepatitis B (berarti prevalensinya di Indonesia
masih tinggi).

HEPATITIS B
1) Struktur HBV dan Antigennya
Seperti yang sudah disebutkan, virus Hepatitis ada
Virion HBV dengan bentuknya yang lengkap
bermacam-macam, A,B,C,D,E,F,G, TTV dsb. Hanya
disebut partikel DANE, terdiri atas outer
hepatitis B,C,D yang bisa berkembang menjadi
envelope dan inner nukleokapsid (HBV DNA
kronis, sementara A dan E hanya akan sampai pada
dan DNA polimerase). Setiap bagian dari virion
fase akut (meski ada kemungkinan berkembang
ini akan mempresentasikan antigennya.
menjadi hepatitis fulminan—yaitu terjadinya
nekrosis hati). Penularan virus hepatitis bisa dari :
Fecal-oral, yaitu HAV, sehingga disebut
hepatitis infektiosa. Jadi HAV ditularkan
lewat makanan dan minuman yang
terkontaminasi virus.
Parenteral, yaitu HBV, sehingga disebut
hepatitis serum. HBV ditularkan lewat cairan
tubuh (keringat, air mata, semen, cairan
vagina, ASI dan saliva) yang berkontak
langsung dengan mukosa tubuh. Kemudian
ada HDV, virus hepatitis ini hanya infektif
pada orang yang terinfeksi HBV (HDV hanya
bisa menjadi infektif jika terbungkus dengan
HbsAg).

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 115


Genomnya HBV, seperti yang bisa dilihat di *Manifestasi klinis muncul akibat dari
gambar, merupakan molekul DNA sirkular mekanisme respon imun/kerusakan sel.
beruntai-ganda parsial (ada yang beruntai ganda, Virus bisa berkembang di sel tanpa
ada yang singel), genom DNA inilah yang akan merusak sel (tidak ada respon imun),
mengkode : sehingga seseorang sebenarnya terinfeksi
Selubung glikoprotein (HBsAg, antigen namun tidak menimbulkan gejala klinism
permukaan Hepatitis B), punya 4 fenotip : tapi virus masih bisa berkembang biak.
adw, adr, ayw dan ayr. Jadi nanti hepatosit Limfosit T sitotoksi : langsung
yang terinfeksi akan mengeluarkan HBsAg ke menginhibisi replikasi HBV dan
dalam darah → HBsAg bersifat imunogenik menginaktivasi HBV tanpa membunuh
(memancing repon imun) jika ada di darah. hepatosit yang terinfeksi.
Protein core nukleokapsid (HbcAg, antigen Ekspresi produk genom HBV yang
core Hepatitis B). HbcAg ini akan intact di mengakibatkan kematian sel.
hepatosit yang terinfeksi, dia tidak akan Perbedaan genetik pada repon imun host
dilepaskan di dalam darah, nantinya yang juga bisa menjadi faktor.
ada di dalam darah (yang bisa dideteksi di
dalam darah) anti HBc. 4) Outcome Infeksi HBV
Protein pre-core (HBeAg, antigen “e” Sejarah infeksi HBV dan rasio
Hepatitis B), protein yang disekresikan saat perkembangannya menjadi sirosis atau
sedang bertranskripsi. Kata dr. Nenny Hepatocellular Carcinoma (HCC) bermacam-
fungsinya masih belum diketahui, tapi tak macam. Outcome infeksi HBV bergantung
baca di Kumar katanya fungsinya sebagai pada :
antigenik (mancing sistem imun produksi Faktor imun
antibodi) jika ada di darah. Usia ketika terinfeksi (penentu utama
DNA polimerase kronisitas) → makin muda kronisitasnya
Protein-X HBV, berperan sebagai penyebab makin ↑, kebalikannya dengan gejala
karsinoma hepatoselular dengan cara klinisnya, makin muda usia
mengganggu regulasi p53 (protein supressor terinfeksinya makin asimptomatik
tumor). Vaktor virus : genotif dari HBV
Pada orang yang terinfeksi HBV, dalam darahnya Faktor host/faktor genetik
bisa ditemukan bungkus dari HBVnya saja, tanpa 10-15% orang yang terinfeksi HBV kronis
partikel gen → bukan bagian dari virus yang utuh kemungkinan bisa menjadi HbsAg (-),
sehingga tidak infektif (yang infektif : partikel sementara sisanya (90-85%), masih beresiko
utuh). transmisi HBV → anak yang terinfeksi ketika
2) Gen dan Produknya masih kecil, 90% beresiko jadi karier, sisanya
meninggal karena kronik liver disesease saat
dewasa.

Orang yang sudah terinfeksi salah satu virus


hepatitis sebaiknya melakukan imunisasi untuk
virus hepatitis lainnya, kenapa ? Orang yang
misalnya terinfeksi HBV atau HBV masih bisa
terinfeksi HAV → ada kemungkinan
berkembang jadi hepatitis fulminan.

*Diagram outcomenya bisa diliat di slide ya 

5) Spektrum HPV Kronis


Sesuai gambar :
Gen S memproduksi HBsAg • Chronic Persistent Hepatitis
Gen P memproduksi DNA polimerase (asymptomatic)
Gen X memproduksi HbxAg • Chronic Active Hepatitis (symptomatic
Gen C memproduksi HbcAg/HbeAg exacerbations of hepatitis)
• Cirrhosis of Liver
3) HBV Clearence • Hepatocellular Carcinoma
Destruksi virus-sel yang terinfeksi :
a) Dimediasi oleh sistem imun
b) Sitotoksik (langsung)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 116


6) Fase imun toleran
Apa itu fase imun toleran ? Jadi infeksi HBV *Kenapa pada bayi bisa toleransi :
kronis bisa dibagi menjadi 4 fase (atau tipe Karena ... ketika seseorang terinfeksi
respon imunnya) : fase imun toleran, imun HBV, tentunya harus ada gen yang
clearence, imun kontrol dan imun escape. diekspresikan supaya bisa dikenali oleh
Fase-fase ini bergantung pada pola serologis sistem imun, nah gen yang diekspresikan
ketika infeksi dan respon imun pasien itu gen yang C (yang memproduksi HBeAg
terhadap infeksi HBV. Selain itu fase awal atau dan HBcAg). Nah orang ini kemudian
tipe awal respon imun bergantung juga pada hamil, si anak yang dikandung itu
usia ketika terinfeksi. Nah fase imun toleran otomatis akan tertular/terinfeksi secara
itu muncul jika seseorang (dalam hal ini anak) vertikal (in utero). Ibu yang HBeAg (+) ini
terinfeksi saat perinatal atau dengan kata lain akan ‘memberikan’ HBeAg ke anaknya.
terinfeksi vertikal dari Ibunya; jadi jika anak Yang bersifat imunogenik itu kan yang
terinfeksi saat perinatal respon imun terhadap HBcAg, nah karena mereka asalnya dari
infeksi kronisnya yang tipe/fase imun toleran. gen sama, sehingga sistem imun
Fase-fasenya infeksi HBV kronis : menganggap HBeAg itu sodaranya
a) Fase imuno toleran sendiri, jadilah adanya imun toleran.
Di fase ini (biasanya berlangsung selama (Maaf kalo ga jelas, ini aku juga agak
20-40 tahun), sistem imun host kurang ngerti soalnya).
‘bertoleransi’ terhadap virus, sehingga b) Fase imun clearence
virus bereplikasi terus-terusan dan kadar Pada fase ini respon imun makin kuat,
ALT (alanin aminotransferase)nya disebabkan karena adanya kerusakan
normal. Orang yang terinfeksi pada saat hati (ditandai dengan meningkatnya ALT
fase ini akan memiliki HbeAg di dalam dan juga meningkatnya DNA virus di
darahnya (kan HbeAg diproduksi ketika dalam darah). Inflamasi yang berulang
virus bereplikasi), tapi tidak ditemukan akan mengakibatkan fibrosis . Durasi dan
antibodi untuk antigen ini. keparahan fase ini ditentukan oleh
derajat kerusakan hati. 30-40% pasien
Jadi bisa saja, ada seorang Ibu yang yang mengalami fase ini hatinya akan
menderita infeksi HBV kronis, tapi sedang mengalami sirosis. 5-10% pasien pada
memasuki fase ini (fase ini tidak fase ini akan mengalami serokonversi →
bergejala—karena tidak ada respon HBeAg hilang, muncul antibodi anti-
imun), sehingga temu-temu anaknya HBeAg → menandakan adanya
mengalami sirosis hati di usia 15 tahun. penurunan replikasi virus. (Usia pasien
Nah jadi Ibu ini mungkin saja tidak yang mengalami fase ini : 30-32 tahun).
menunjukan gejala-gejala klinis tapi dia c) Fase imun kontrol
masih bisa menularkan. Di fase ini, respon imun menekan
replikasi virus sampai replikasi sangat
Lamanya fase ini dipengaruhi oleh (< : rendah atau tidak terdeteksi di darah.
lebih pendek) : d) Fase imun escape
Usia ketika terinfeksi , lebih tua < Pada fase ini virus bermutasi dan
lebih muda kehilangan kemampuannya dalam
Mode infeksinya, horizontal (antar memproduksi HBeAg. Namun meski
orang ke orang) < vertikal (Ibu ke sudah tidak bisa memproduksi HBeAg
anak, lewat plasenta) virus masih bisa bereplikasi, yang
Status imun, kompeten < supresi mengakibatkan recurent of active liver
Etnis, non-Asia < Asia disease (liver diseasenya muncul lagi) dan
Human Leukocyte Antigen (HLA) fibrosis. Karakteristik fase ini : kenaikan
haplotipe (HLA- DQB1*0503 < HLA level ALT, HBeAg negatif, DNA virus
lain) meningkat. (Pasien pada fase ini : > 40
Genotif HBV (B < C, dan D < A) tahun).

Lecture: Routine Laboratory Examination for Infection Disease


Lecturer: Umi S. Intansari - By: Hilma T.

biomarker and other


routine examination confirmatory examination
examination

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 117


 Routine examination dilakukan untuk • Proses eritropoiesis terganggu karena
mendeteksi adanya kelainan, semacam check up inflamasi kronik memicu peningkatan sekresi
begitu, biasanya dokter umum meminta routine TNF dan IL-1
exam jika ada kecurigaan pada suatu diagnosis • Kekurangan besi untuk sintesis Hb karena
penyakit tertentu. Routine exam terdiri dari uji infeksi bakteri menyebabkan peningkatan
hematologi, urinalysis, fecal analysis. jumlah neutrofil  granul neutrofil sekresi
 Jika pada routine exam ditemukan kelainan, lalu lactoferrin  lactoferrin berkompetisi dengan
ternyata masih kurang yakin atau masih ada transferin untuk menangkap Fe
differential diagnosis yang lain, bisa dilakukan • Daya tahan RBC yang tidak cukup kuat
confirmatory exam untuk mengkonfirmasi lagi
hasil routine exam. Contoh : uji immunoserologi, TROMBOSITOPENIA PADA INFEKSI
pemeriksaan mikrobiologi
 Untuk lebih yakin lagi, selain dilakukan
confirmatory exam dilakukan pemeriksaan lain
yang fungsinya juga mendukung hasil
pemeriksaan sebelumnya. Contohnya deteksi
biomarker, yang namanya marker adalah tanda
yang kuat untuk suatu kondisi, misal CRP,
cytokine, procalcitonin
 Ketiga pemeriksaan ini sifatnya saling
menguatkan sehingga diharapkan bisa meng-
exclude hal yang tidak mengarah pada diagnosis
tertentu
 Uji hematologi terdiri dari:
1. Complete blood count RBC count, WBC
count, platelet count trombositopenia menjadi tanda klinis yang khas
2. Differential cell count  hitung jenis sel pada infeksi bakteri dan virus, seperti dengue fever
darah (virus) dan typhoid fever (bakteri)
3. Hb concentration measurement
4. Hematocrit
5. Laju endap eritrosit ERYTHROCYTE SEDIMENTATION RATE PADA
INFEKSI
ANEMIA PADA INFEKSI ESR adalah laju endap eritrosit dalam mm/jam.
 Anemia bisa menjadi manifestasi klinis dari Range normal male : 0-15 mm/jam ; female : 0-
infeksi, baik oleh bakteri, virus dan parasit. 20 mm/jam. ESR terdiri dari 3 tahap : 1.
 Pathogenesis anemia karena infeksi bakteri : Pembentukan tumpukan eritrosit (rouleaux
Mikroorganisme ekstraselular mengganggu formation) dengan sedikit laju sedimentasi ; 2.
ketentraman RBC  destruksi RBCbanyak Laju sedimentasi yang lebih cepat dan konstan ; 3.
RBC lisisanemia Laju sedimentasi menurun. ESR meningkat
Contoh yang dimaksud “mengganggu menunjukkan infeksi bacterial, hiperglobulinemia,
ketentraman RBC”: pregnancy, infark myocardium, rheumatic zfever,
::Pada clostridial septicemia, bakteri Clostridium tissue destruction, active tuberculosis, surgery
sp menyerbu dan invasi ke RBC trauma, shock.
::Pada bartonellosis, bakteri Bartonellus sp
menempel ke permukaan luar RBC CRP (C-Reactive Protein)
 Pathogenesis anemia karena infeksi parasit : CRP adalah reaktan sensitive untuk fase akut. CRP
Parasit invasi ke RBC dan merusak sifat2 RBC  lebih sensitive disbanding ESR dalam menentukan
muncul reaksi imun kompleks lisis RBC, selain keadaan akut infeksi dan perkembangan penyakit.
itu invasi menyebabkan rupture membrane Kadar normal CRP ≤ 6 mg/L. Kadar CRP yang lebih
eritrosit  lisis RBC. Lisis RBC anemia dari itu menunjukkan adanya salah satu dari 3
 Anemia chronic disease adalah anemia kronis kondisi berikut :
yang berhubungan dengan proses inflamasi, 1. Infeksi terutama infeksi bakteri, dan bisa
infeksi, dan malignancy tanpa ada sebab yang juga digunakan untuk monitoring
jelas (bukan karena defisiensi besi , vit B12, perkembangan penyakit
ataupun asam folat). 2. Inflamasi sejalan dengan ESR, tapi lebih
Pathogenesis anemia chronic disease (walaupun sensitive (CRP ↑, ESR ↑). Begitu juga
sebenarnya masih unclear): sebaliknya, jika CRP sudah mulai kembali
normal, ESR juga kembali normal.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 118


3. Nekrosis jaringan CRP muncul 24-48 jam setelah ada infeksi, terbakar, dan malignancy
Selamat belajar. Semoga kita semua jadi dokter
yang bak! (ONGISNADE)
URINALYSIS
Physical Chemical exam Microscopic Lecture: Antimicrobial Drugs
exam exam of
Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D -
urine
sediment Catatan kuliah oleh: dea
Warna pH Ada/tidakny Siapapun dalam umur berapapun bisa terkena
Buih ada/tidaknya darah a WBC penyakit, namun pada anak yang sakit, resikonya
Kejerniha protein Ada/tidakny lebih besar, karena:
n glukosa a RBC a. Pada anak, mereka belum pernah terpapar
Bau keton Ada/tidakny kuman sebelumnya, jadi system
Volume nitrit a sel epitel kekebalannya juga belum terbentuk
Berat leukosit esterase Ada/tidakny b. Aktivitas dan kebiasaan si anak itu sendiri
jenis bilirubin&urobilinoge a crystal yang mempermudah penyebaran kuman.
n Ada/tidakny Misalnya, suka memasukkan benda ke
a bakteri mulut.

FECAL ANALYSIS Kuman penyebab penyakit dapat menular


Macroscopic Microscopic Chemical melalui kontak orang ke orang secara tidak
examination examination examinati langsung, misalnya bergantian pakaian, alat makan
on atau tempat tidur. Bisa juga kumannya nular
Warna Fecal fat  Fecal melalui carrier atau dari orang yang terinfeksi, tapi
- Coklat  maldigesti/malabs occult kelihatannya sehat-sehat aja, penyakitnya nular
karena bile orbsi jika lebih blood test melalui batuk, bersin atau ga cuci tangan. Padahal
pigment dari 6 gr/day  tangan itu membawa banyak kuman, namun
- Oranyeintes Leukosit colorectal banyak orang yang malas cuci tangan karena
tinal intestinal cancer, tangannya kelihatan bersih. Selain itu kuman dapat
anaerobic tuberculosis, bleeding juga menular melalui cairan tubuh, darah dan
bacterial ulcerative colitis, di GIT tangan yang terkontaminasi materi feses, saliva
infection ulcerative atau nasal discharge.
- Palealcoholi diverculitis,
c, bacillary Infeksi bakteri lebih umum terjadi daripada infeksi
postobstructiv dysentery, abses, virus.Chemotherapetic agents adalah obat untuk
e hepatis fistula kemoterapi. Kemoterapi adalah treatment
Konsistensi Meat fiber penyakit dimana kita memasukkan bahan kimia ke
- Keras /Vegetable fiber dalam tubuh kita.
konstipasi maldigesti
- Loose diare Parasit telur, Antimicrobial drugs adalah agen kemoterapi yang
Bentuk cyst, trofozoit, digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit
Bau cacing infeksius dan membasmi mikroba.
Ada/tidaknya
mucous Bedanya antimikroba dan antibiotic. Antimikroba
- Normal > 0 itu seluruhnya sintetis, dibuat di lab. Sedangkan
- Ada antibiotic itu adalah zat yang dihasilkan secara
intestinal alami oleh bakteri atau fungi (terutama fungi) yang
tuberculosis, dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis
ulcerative lain. Namun dewasa ini banyak juga antibiotik
diverculitis, yang dibuat secara semi-sintetik atau sintetik
bacillary penuh. Dalam praktek sehari-hari, antimikroba
dysentery, yang tidak diturunkan dari mikroba juga sering
colitis, villous digolongkan sebagai antibiotic, misalnya
adenoma, sulfonamide dan quinolone.
neoplasma,
rectal Antimikroba harus memiliki sifat toksisitas selektif.
inflammation Apa itu? Artinya, obat tersebut harus bersifat
sangat toksik untuk mikroba tetapi relatif tidak

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 119


toksis terhadao hospes. Tapi yang namanya
toksisitas absolute itu belum ada. Prinsip pemberian obat
1. Identifikasi organism yang menginfeksi
Penggunaan antibiotic tidak boleh secara 2. Mengetahui pola kuman dan pola resistensi
berlebihan karena akan meningkatkan morbiditas, 3. Mengetahui keadaan host yang nantinya kana
mortalitas, biaya (financial cost) dan tentunya berpengaruh pada pemilihan jenis
meningkatkan resistensi. Ayo kita bahas resistensi antimikroba.

Resitensi antimicrobial Macam-macam antimikroba:


Secara garis besar, kuman dapat resisten terhadap a. Antobakteri
suatu antimikroba melalui 3 mekanisme; b. Antiviral
a. Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya di c. Antifungal
dalam sel mikroba. Pada kuman gram-negatif, d. Antiprotozoa
molekul antimikrobanya kan kecil dan polar e. Antihelmintic
sehingga dia bisa masuk ke dalam sel mikroba
melalui lubang-lubang kecil yang disebut porin. Berdasarkan spektrumnya, antimikroba dibagi
Nah kalau porin ini menghilang atau mengalami menjadi
mutasi, molekul-molekul antibiotiknya jadi Narrow spectrum: hanya spesifik untuk gram
terhambat untuk masuk. Mekanisme lainnya, negative aja atau gram positif aja.
dengan cara si kuman mengurangi mekanisme Broad spectrum : beraksi pada gram positif dan
transport aktif yang memasukkan antimikroba gram negative sekaligus.
ke dalam selnya, misalnya pada gentamisin.
Atau mekanisme lainnya, si kuman Kalau keseimbangann antara mikroorganisme
mengaktifkan pompa refluks untuk membuang dan pertahanan hostnya lebih cenderung (lebih
keluar antimkroba yang ada dalam selnya, berat ke arah mikroorganisme atau ketika tubuh
misalnya pada tetracycline. tidak mampu melawan penyakit, saat itulah kita
b. Inaktivasi obat. Biasanya resistensi menggunakan kemoterapi.
aminoglikosida dan β-laktam(penisilin,
cephalosporin, cephamycin) dikarenakan Kriteria dalam mengevaluasi agen kemoterapetik:
mikrobanya mampu membuat enzim yang a. Antimikroba harus memiliki sifat toksisitas
merusak kedua golongan antimikroba tsb. selektif.
c. Mikroba mengubah binding site of b. Tidak menimbulkan rekasi hipersensitivitas.
antimicrobial. Misalnya S.aureus yang resisten c. Harus bisa menembus jaringan tubuh secara
metisilin karena kumannya mengubah Penicilin cepat dan berada disana dalam wwaktu yang
binding proteinnya sehingga afinitasnya cukup
menurun. d. Mikrobanya ga cepat resisten terhadap
antimikroba tersebut.
Kalau dilihat dari cara resisten dipindahkan, ada 4
caranya: Jadi antimikroba yang efektif itu
a. Mutasi: spontan, acak. Terjadi akibat ada a. Quick acting
perubahan pada gen mikroba  mengubah b. Few side effect
binding site, protein transport dll. c. Quick kill of the pathogen
b. Transduksi. Jadi ceritanya, ada bakteriofag d. Broad spectrum in action
(virus yang menyerang bakteri, udah tau lah e. Water soluble.
ya) yang membawa DNA dari kuman lain yang
resisten. Nah, si bakteriofag ini SUPERINFECTION
mentransduksikan DNAnya yang resisten Adanya permasalahan dengan antimicroba
antimikroba tersebut ke kuman. Jadi resisten spectrum luas banyak flora normal yang dibunuh
juga deh si kumannya. memungkin flora normal yang resisten terhadap
c. Transformasi. Jadi ceritanya, di sekitar kuman mikroba untuk tumbuh subur dan menyebabkna
tsb ada DNA bebas yang resisten antimikroba. opportunistic infectionsuperinfection.
Si kuman mengambil DNA bebas tersebut,
jadinya si kuman resisten. Misalnya resistensi Aktivitas antimicrobial
penisilin pada pneumokokus dan Neisseria. Berdasarkan toksisitas selektif, aktivitas
d. Konjugasi. Transfer resistensi ini karena ada 2 antimicrobial dibagi 2:
mikroba yang mentransferkan DNA a. Bakteriostatik: (-statik: statis)menghambat
resistennya melalui jembatan konjugat yang pertumbuhan bakteri. Ntar system pertahanan
disebut pilus seks. Cara ini umumnya terjadi tubuh host lah yang akan menghancurkan
pada kuman Gram-negatif. bakterinya, baik melalui fagositosis maupun

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 120


melalui antibody.Kadar minimal untuk polien serta berbagai antimikroba
menghambat pertumbuhan mikroba ysng kemoterapetik.
terlihat disebut Minimum Inhibitory o Polymixin ini merusak membrane
Concentration (MIC) atau Kadar Hambat dengan cara bereaksi dengan fosfat
Minimal (KHM). pada fosfolipid membrane. Polymixin ini
b. Bakteriosid: (-sid: membunuh) membunuh ga efektif buat gram-positif karena gram
bakteri. Efektif ketika hostnya positif itu jumlah fosfornya rendah.
immunocompromised. Kadar minimal untuk o Golongan polien itu kerjanya dengan
membunuh 99,9% mikroba dari original merusak gugus sterol di membrane sel
inoculums disebut Minimum Bactericidal fungus. Golongan polien ini ga sensitive
Concentration (MBC) atau Kadar Bunuh buat bakteri karena bakteri itu ga punya
Minimal (KBM). sterol.
Naah, antimikroba yang bakteriostatik bisa c. Menghambat sintesis protein. Obat yang
menjadibakteriosid kalau kadar termasuk kelompok ini adalah
antimikrobanya ditingkatkan melebihi KHM. aminoglikosida, macrolide, lincomycin,
tetracycline dan kloramfenikol. Mekanisme
Grafik pertumbuhan bakteri (yang atas kerjanya? Jadi gini, kalo di bakteri,
yang bakteriostatik, yang bawah ribosomnya terdiri dari 2 subunit 3OS dan
bakteriosid) 5OS. Biar dapat berfungsi, kedua subunit ini
harus bergabung membentuk 7OS.
Mekanisme Kerja Antimikroba o Streptomisinberikatan dengan ribosom
a. Menghambat sintesis dinding sel mikroba. 3OS kode para mRNA-nya salah baca
Obat yang termasuk dalam kelompok ini o Lincomycinberikatan dengan ribosom
adalah penisilin (β-lactams), glycopeptides, 5OS menghambat sintesis protein
sefalosporin, bacitracin, vankomisin dan o Eritromisin berikatan dengan ribosom
cycloserine,. Nah, dinding sel bakteri terdiri 5OS menghambat translokasi tRNA-
dari peptidoglikan. peptida.
o Pembentukan dinding sel dalam early o Tetracycline  berikatan dengan ribosom
3OS mengahalangi masuknya kompleks
tRNA pada lokasi asam amino
o Kloramfenikol berikatan dengan ribosom
5OS menghambat pengikatan asam amino
baru.
d. Inhinisi sintesis asam nukleat. Antimikroba
yang termasuk dalam kelompok ini adalah
rifampisin dan golongan quinolon serta
nitroimidazole
o Rifampisinberikatan dengan enzim
RNA-polimerase sintesis RNA dan
DNA terhambat. Intinya: menghambat
transkripsi.
o Quinolone menghambat enzim DNA
girase (padahal enzim ini gunanya buat
phase bisa dihambat oleh cycloserine. menata kromosom yang sangaaat
o Sedangkan late phase (transpeptidasi) panjang menjadi bentuk spiral hingga
dari pembentukan dinding sel akan bisa jadi kecil). Intinya menghambat
dihambat oleh bacitracin, vankomisin replikasi DNA.
dan diakhiri oleh panisilin dan e. Bekerja sebagai antimetabolit. Antimikroba
sefalosporin. yang termasuk dalam golongan ini adalah
Mau tau mekanismenya? Jadi tekanan sulfonamide, trimetoprim, PAS (p-
osmotic di dalam sel kan lebih tinggi aminosalisilat) dan sulfon. Mekanisme
daripada tekanan osmotic di luar sel, kerjanya:
makanya kalau dinding selnya rusak, Mikroba itu butuh asam folat untuk
selnya lisis kelangsungan hidupnya. Dari mana
b. Disrupsi fungsi membrane sel. Jadi kerjanya mikrobanya ngdapatin asam folat tersebut?
antimikroba ini dengan mengganggu Jadi kuman pathogen mensintesis sendiri
keutuhan fungsi membrane. Yang termasuk asam folat tersebut dari PABA (asam amino
kelompok ini adalah polymixin, golongan benzoate). Nah kalau ada sulfon atau
sulfonamide, maka sulfon atau sulfonamide

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 121


ini akan menggantikan PABA dalam nonfungsionalmengganggu kehidupan
pembentukan asam folat (mereka bersaing mikroba.
nih ceritanya). Nah yang terbentuk nanti PAS itu analog PABA dan bekerja
malah analog asam folat yang menghambat sintesis asam folat pada
M.tuberculosis

Bakteri dan Tempat Infeksinya


Mouth • S. epidermidis • S. pneumoniae
- Peptococcus • Pasteurella • H. influenzae
- Peptostrepto-coccus • K. pneumoniae
- Actinomyces Bone and joint • Legionella
• S. Aureus • Mycoplasma
Abdomen • S. Epidermidis • Chlamydia
- E. coli, Proteus • Streptococci
- Klebsiella • N. Gonorrhoeae Lower Respiratory (hospital)
- Enterococcus • Gram Negatif rods • K. pneumoniae
- Bacteroides sp • P. aeruginosa
Meningitis • Enterobacter sp
Upper respiratory • S. Pneumonia • Serratia sp
• S. pneumoniae • N. Meningitidis • S. aureus
• H. influenzae • H. Influenzae
• M. catarrhalis • Group B. Strep Urinary Tract
• S. pyogenes • E. Coli • E. coli
• Listeria • Proteus
Skin/Soft Tissue • Klebsiella
• S. aureus Lower Respiratory • Enterococcus
• S. pyogenes (Community) • Staph. saprophyticus

(untuk bakteri, nama infeksi dan antibiotic of choice, bisa dilihat di slide, ga dimuat karena halaman ga cukup)

Hal yang harus diperhatikan dalam memilih antibiotic


o Bug factor: identifikasi pathogen dan kerentanan patogen
o Host factor: tempat infeksi, alergi, renal function, neutropenia, digestive tract function, other underlying
disease, concomitant medication, pregnancy, route of administration.
o Drug factor: aktivitas melawan pathogen, kemampuan mencapai site of infection, interaksi obat, dosis
frekuensi, rasa, kestabilannya dalam berbagai temperature, coat.

Spektrum antibiotic: yang penting dari sini, ga ada antibiotic yang efektif melawan semua mikroba!

PENICILLIN
o Wide therapeutic margin : artinya rentang dosis antara dosis terapetik dan dosis toksiknya besar.
o Kurang efektif untuk gram-negatif
o Sebagian besar dihancurkan oleh β-lactamase.
o Terdistribusi secara melua di tubuh (khususnya pleura, peritoneal, dan cairan sinofial)
o Konsentrasinya tinggi di urin. Jadi bisa untuk terapi ISK
o CSF<1% (normal) dan 5% (inflamed)
o Berjalan bersama siklus enterohepatik sehingga konsetrasi di gall bladder tinggi. Jadi bisa untuk terapi
kolestisis.
o Macam-macam penicillin dan aktivitasnya.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 122


Aktivitas Contoh • Pada infeksi pneumococcus, streptococcus,
Secara aktif Penisilin G meningococcus dan gonococcus: penicillin
melawan gram +, G 0.6-5 million unit (0.36-3 gr) i.m.
dihancurkan oleh β- • Penicilin G: setiap 4-6 jam, infusion, pada
lactamase infeksi berat.
Stabil pada asam Penisilin V, • Untuk infeksi ringan seperti pharingitis,
lambung ampicili, sinusitis dan otitis media, gunakan
amoxycilin, penicillin V per oral 1gr/hari, 4 kali/ hari
cloxacilin selama 5 hari.
Aktif melawan Meticilin, o Extended spectrum: antipseudomonas,
gram+, resisten nafsilin
contohnya: ticarcilin, carbenisilin dan
terhadap
piperacilin.
staphylococcus-
producing • Carbenisilin dan ticarcilin: DOC untuk
βlactamase Pseudomonas aeruginosa.
Aktif melawan gram Ticarsilin, • Pada sepsis yang dikeranakan
+ dan – dan carbenisilin. pseudomonas: Carbensilin 12-30 gram/hari
dihancurkan oleh β- ATAU ticarcilin 200-300 mg/kgBB/hari
lactamase DIKOMBINASIKAN gentamicin 5-
7mg/kgBB/hari IM
o Adverse effect: hipersensitifitas, ada yang
immediate (skin rash, anaphylactic, wheezing) CEPHALOSPORIN
dan ada yang delayed (erythema, serum o Sebagian besar parenteral
sickness syndrome). Efek samping lainnya: o Terdistribusi meluas di tubuh, namun hanya
interstitial nephritis, anemia hemolitik, sedikit yang dapat mempenetrasi ke CSF.
netropenia, pancytopenia, eosinofilia, drug o Konsentrasi di urin, sehingga efektif untuk UTI
fever, vaskulitis. (urinary tract infection)
o Penicillin G, karakteristik: o Konsentrasi di gall bladder lebih tinggi daripada
• Tidak stabil pada suasana asam konsentrasinya di plasma.
• Waktu paruh; 30 menit o Cefoperazon dan cefritaxon di ekskresikan
• 10% nya dieliminasi melalui glomerular melalui gall bladder
filtration, 90% melalui sekresi tubular. o Cephalosperin generasi 1 khususnya aktif
• Ada yang namanya Benzatin Penicillin (1 mol melawan gram +, sedangkan cephalosporin
penisilin+2 mol ammonium base): bertahan di generasi ke-3 khususnya aktif melawan gram -.
plasma hingga 15-30 hari. Efeknya lebih lemah terhadap staphylococcus.
o Narrow spectrum yang sensitive terhadap β- o Cephalosporin itu ada generasi1,2, 3 dan 4.
lactamase: Penisilin G, benzatin penisilin, o Mekanisme aksinya sama seperti penisilin. (Ayo
procain penicillin dan penicillin V, liat lagi mekanisme kerja antimikroba diatas).
karakteristiknya: o Cephalosporin Generasi 1:
• Effective untuk coccen Gram +, neisseria • Contonhnya cefazolin, cephalexin
dan Gram – anaerob. • Melawan gram +
• Dihancurkan oleh β-lactamase. • Melawan E.coli, M.catarrhalis, Proteus
mirabilis)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 123


• Daya lawannya rendah terhadap MRSA, • No renal toxicity
PRSP dan enterococci. • Menembus cairan tubuh dan
• Digunakan untuk infeksi kulit dan soft jaringan secara baik.
tissue, Sterptococcus pharyngitis, UTI, • Aktivitasnya poten melawan
infeksi respiratory tract. Streptococcus pneumonia
• Cefazolin:ini antibiatok prophylaxis untuk termasuk yang resisten terhadap
pembedahan (cardiac surgery atau penisilin
prostethic implant pada orthopediatric • Ada 2 golongan:
surgery). Diberikan secara i.m atau i.v. a. Non antipseudomonal
terdistribusikan secara luas, tidak b. Antipseudomonal
menembus CSF. (cefoperazone, cefpodoxim dan
• Cefalotin tidak diabsorbsi secara oral, sakit ceftazidine)
kalau secara i.m, direkomendasikan secara • Kurang efektif melawan:
i.v. Waktu paruhnya pendek. Jadinya jarang enterococci, MRSA, highly
digunakan. resistant PRSP,
• Cefalexin, cefadroxil dan cefadrin. Oral Stenotrophomonas,
absorption: good. Acinetobacter (variable
• Cephalosporin tidak di metabolism, sensitivity)
dieeliminasi melalui filtarsi glomerulus dan • Clinical uses:
sekresi tubular. a. infeksi serius karena gram
o Cephalosporin generasi 2: negative basil,
• Contohnya: cefuroxime, cefprozil, cefaclor, b. kalau ada suspek infeksi
cefamandole, cefoksitin, cefotetan. pseudomonalm paek
• Lebih aktif untuk melawan bakteri gram ceftazidine (pilihan pertama
negative dan kurang efektif buat gram +. dari golongan ini),
• Lebih stabil terhadap β-lactamase yang c. Ceftazadine +AMG adalah
dihasilkan gram negative batang. pilihan untuk febrile
• Beberapanya efektif buat anaerob. Tapi neutopenia.
tidak efektif buat P.aeruginosa. • Penggunaan berlebihan pada
• Less renal toxicity. generasi 3 cephalosporin:
• Significantly high activity aganist: a. Berhubungan dengan
H.influenza, M.catarrhalis, P.mirabilis, spectrum meluas dari bakteri
N.gonorrhea yang menghasilkan β-
• High activaty melawan: staphylococcus dan lactamse (Klabsiella, E.coli)
nonenterococcal streptococcus. b. Berhubunan dengan MRSA
• High activity untuk melawan yang tinggi
enterobacteriaceae: Klabsiella, Salmonella, • Sekarang mari membahas
Shigella. contoh-contoh cephalosporin
• Clinical use: generasi 3:
a. Pilihan pertama untuk infeksi karena a. Ceftizoxim, Ceftriaxon, &
gram negative cefotaxim: nosokomial
b. Infeksi bakteri anaerob respiratory tract, urinary
c. CAP (Cammunity acquired pneumonia tract, skin infection,
d. Epiglotitis dan sinusitis osteomyelitis, and meningitis
e. Uncomplicated UTI (penetrate CSF).
f. Meningitis (tapi lebih disarankan pake b. Ceftriaxon: long half live (6-8
cephalosporin generasi 3) hrs, once/day) , is not
o Cephalosporin generasi ke-3. metabolized, 60% are
• Contoh: ceftriazone, cefotaxime, excreted through gall
cefoperazone, ceftazidine. bladder, Dose adjustment
• Lebih efektif untuk melawan might be needed in hepatic
bakteri gram negative and renal disfunction.
• Untuk melawan gram positif: c. Cefoperason is eliminated
generasi 3 < generasi 2 < generasi 1 via gall bladder (75%) and
• Good activity against negative kidney (25%).
bacilli d. Cefixim is absorped orally,
• Stabil pada β-lactamase yang half live: 4 hours.
dihasilkan oleh bakteri gram o Cephalosporin generasi ke-4
negative.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 124


Contoh: cefpirome, cefepime, dan o Indikasi: : pneumonia, endocarditis,
cefclidin emphysema, osteomyelitis, surgical site
Karakteristik: memperkuat aktivitas infection
antimikroba, stabls pada o Oral: particularly enterocolitis
ESBLSs(extended pectrum β-lactamase), pseudomembranose due to C. difficile
lebih efektif pada gram positif kokus o Efek samping: nephrotoxic jika diberikan
Clinical uses; infeksi yang disebabkan bersamaan dengan aminoglikosida
karena organism yang resisten terhadp
cephalosporin generasi ke-3. TEICOPLANIN &BACITRACIN
o Efek samping cephalosporin: alergi, o Teicoplanin: i.m,peroral. Waktu paruh yang
reksi gastrointestinal, renal toxicity, sangaaaaat panjang: 50-100 jam, dapat
pendarahan. mencapai berbagai cairan tubuh, untuk
mencapai steady state, butuh dosis awal yang
OBAT Β-LACTAM LAINNYA lebih besar.
o Cephamycin o Bacitracin tidak bisa diberikan secara
• Cefoxitin parenteral, sangan toksik sehingga hanya
• Sama seperti cephalosporin generasi 2 tersedia dalam bentuk topical
• Aktivitasnya lebih pada anaerob o Sekarang kita membahasan vancomycin dan
• Resisten terhadap β-lactamase Teicoplanin. Indikasi untuk severe infection
• Konsentrasinya tingga di CSF khususna oleh staphylococcusm dan MRSA
• Treatmen pada infeksi gabungan anaerob o Adverse effect: ototoxic, nyeri di daerah ijeksi,
dan aerob. erythema, hypotension, chest pain.
o Carbapenems o Efek samping bacitracin: nephrotoxic jika
• Spektrum luas dan high activity mencapai sistem sirkulasi.
• Resisten terhadap sebagian besar β-
lactamse (termasuk ESBLs dan MACROLIDE
cephalosporinase) o Menghambat sintesis protein bakteri
• Thienamycin, imipenem, imipenem- o Berikatan dengan ribosom sub unit 5Os, jadi
cilastatin: tienam, meropenem, mencegah pemanjangan rantai peptide.
panipenem. o Bakteriostatik. Bakteriosid dalam konsentrasi
yang lebih tinggi
o Efek antibacterialnnya meningkatkan
peningkatan pH menjadi alkali.
Β-LACTAMASE INHIBITOR o Eritromycin
o Clavulanic acid ,Sulbactam ,tazobactam. • DARI Streptomyces erythreus
o Aksi antimikrobanya lebih lemah. • Khususnya aktif melawan mycoplasma,
o Melindungi β-laktam dari inaktivas dari β- chlamydia and treponema
lactamase • DOC for C diphteriae, M. pneumoniae, E.
o Monobactam hystolitica & Chlamydia
• Aztreonam, carumonam • Available as estolat, stearat, etilsuccinate,
• Tidak berefek pada bakteri gram + dan base
anaerob • Dieliminasi via metabolism hepatic
• Aktivitas tinggi pada bakeri gram negative • Konsentrasi di CSF pada inflammed
• Tidak ada rekasi alergi silang dengan meninges: 25% blood concent
penicillin • Children: estolate is better absorbed
• Dapat ditoleransi oleh pasien yang alergi • Adult: estolate is not recommended
penicillin (causing cholestatic hepatitis)
• Low toxicity • Oral dose: 4 x 250-500 mg per day
• Oral dose: 4 x 250-500 mg per day
VANCOMYCIN o Azithromycin
o Inhibitor terhahadp sintesis dinding sel bakteri • Kalau dibandingkan dengan eritromisin,
o Tidak diabsorbsi di GI tract azitromisin ini lebih stabil di suasana asam.
o Dapat mencapai berbagai cairan tubuh: gall • 37% dari dosis di absorbs, dipengaruhi
bladder, pleura, pericard, peritoneum, and makanan. Tmax: 2 jam
synovial fluid; penetrate inflammed meninges • Konsentrasinya rendah di serum, tapi tinggi
o Perlu penyesuaian dosis untuk pasien dengan di jaringan
renal dysfunction. • Mencari level terapetik di paru, genital dan
hati.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 125


• Konsentrasinya tinggi di phagocyte, o Bactericidal terhadap :H. influenzae, S.
macrophage dan sel fibroblast pneumoniae, N. meningitidis
• Indikasi: o Dapat diabsorpsi dengan baik
Streptococcal pharyngitis/tonsilitis o Distribusi di CSF dan CNS
Acute exacerbation of Chronic Bronchitis o Metabolisme: dikonjugasikan dengan asam
Pneumonia due to S. pneumoniae/H. glukoronat
influenzae o Indikasi:
Uncomplicated skin infection due to S. • DOC typhoid (S. typhi)
aureus, S. pyogenes • Dose: 2-3g atau 30-50mg/kgBW/day
Urethritis & cervicitis due to C. (divided in 4 doses), 2-3 weeks to prevent
trachomatis relapse
• Meningitis: H influenzae (second line)
TETRACYCLINE • Eye infection
o Menghambat sintesis protein bakteri o Kontaindikasi
o Berikatan dengan ribosom subunit 3OS, • leukopenia, trombositopenia, severe anemia
mencegah pembentukan rantai peptide • Pregnancy
o Terdistribusi secara meluas • Prematurity/ < 2 weeks
o Konsentrasi di CSF adalah 10% dari konsentrasi o Adverse event:
serum • Bone marrow suppression
o Kalau berada di tulang dan kiki, dapat berikatan • Grey baby syndrome
dengan kalsium
o Pada anak usia <8tahun, menyebabkan AMINOGLYCOSIDE
diskolorisasi gigi, hipoplasia enamel. o Mekanime: berikatann dengan ribosom subunit
o Berasal dari streptomyces sp. 3OS dan mencegah pembentukan ikatan rantai
o Diabsorbsi dengan baik di GI peptide.
o Bacteriostatik o Farmakokinetik
o Efektif untuk gram +,aerob, riketsia, Chlamydia • Poor absorption in GI tract.
dan traponema • Ahnya tersedia bentuk parenteral(kecuali
o Ada 3 aksi: neomisin)
a. Short acting: oxytetracycline, tetracycline • Konsentrasinya rendah di jaringan dan CSF
b. Intermediate acting: democlosilin • Narrow therapeutic margin
c. Long acting: Doxyciclin, minocyclin. • Konsentrasi tertinggi di : renal cortex,
o Indikasi: endolymphe dan perilymphe of middle ear
• infeksi, khususnya yang disebabkan o Efek samping
.pneumonia • Ototoxic (t1/2: 5-6times higher than
• Acute exacerbation of chronic bronkitis plasma: vestibular damaged
• Acute diarrhoea due to shigella, Vibrio • Gentamycin, streptomycin: vestibular
cholerae • Amikacin, kanamicin, neomicin: auditory
• Acne (low dose 250-500mg), inhibits function
proliferation of Corynebacterium acnes • Nephrotoxic (8-26% renal function
o Efek samping: impairment, reversible.
• Nausea, vomit • Neomisin: topical only
• stomatitis o Gentamycin
• Depressed bone growth • Dari Ps. Aeruginosa, E.coli, Proteus,
• Teeth discoloritation esp during formation Staphylococcus
of permanent teeth • Terkonsetrasi di cornea and humor
st
• 1 Trimester pregnancy should be aqueous: topical
discouraged • Meningkatkan nephrotoxicity jika diberikan
bersamaan dengan cephalosporin atau
CHLORAMPHENICOL diuretics
o Berdifusi ke sel bakteri, mem-blok 50S • Menjadi inaktif jika diberikan bersamaa
ribosome, mencegah pengikatan formasi ikatan dengan carbenicilin, penicillin, cefalexin .
peptide.
o Dari Streptomyces species METRONIDAZOL
o Broad spectrum o Bactericid untuk T. vaginalis, G. lamblia, E.
o Menginduksi bone marrow aplasia hystolitica
o Bacteriostatic terhadap: S. aureus & o Secara aktif melawan bakteri anaerob:
enterobacteriaceae Bacteroides sp, Clostridium
o Farmakokinetik

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 126


• Terabsorpsi dengan baik di GIT c. Group and viridans streptococci –
• Terdistribusi ke seluruh cairan tubuh, limited activity
pleura, vagina, CSF, breast milk d. Enterococcus sp. – limited activity
• Di metabolism di liver, ekskresi via kidney • Gram negative
o Clinical use: Trichomoniasis, Amoebiasis, a. Enterobacteriaceae – including E. coli,
Giardiasis Klebsiella sp, Enterobacter sp, Proteus
o Adverse effect: sp, Salmonella, Shigella, Serratia
• Alcohol intolerance: nausea, vomit, marcescens, etc.
• Gastrointestinal symptom: nausea, vomits b. H. influenzae, M. catarrhalis, Neisseria
• Peripheral Neuropathy with high dose sp.
administration c. Pseudomonas aeruginosa – significant
resistance has emerged; ciprofloxacin
TRIMETOPRIM and levofloxacin with best activity
o Antibacterial spectrum = sulfametoksazol • Anaerob
o 20-50 more poten than sulfonamid Hanya trovafloxacin yang
o High concentration: prostate and vaginal adequate melawan Bacteroides sp.
fluid • Atypical Bacteria
o Treatment untuk UTI & prostatitis all FQs have excellent activity against atypical
o Efek samping: megaloblastic anemia, bacteria including:
leukopenia, granulocytopenia • Legionella pneumophila - DOC
• Chlamydia sp.
COTRIMOXASOLE • Mycoplasma sp.
o Greater antibacterial effect • Ureaplasma urealyticum
o Expand antibacterial spectrum
o 1 trimetoprim + 20 sulfametoksazol • Other Bacteria
o Indikasi: UTI Mycobacterium tuberculosis, Bacillus
o Efek samping: Erythema, nausea, vomit, anthracis
megaloblastic anemia, leukopenia, o Farmakologi
trombositopenia, Haemolytic anemia in patient o Remark
with G-6PD deficiency Concentration-dependent bacterial killing –
AUC/MIC (AUIC) berhubungan dengan efikasi
FLOROQUINOLONE o Absorption
o The fluorinated quinolones (FQs) Sebagian besar FQs memiliki bioavailabilitas
represent a major therapeutic advance: yang tinggi setelah administrasi oral
• Broad spectrum Cmax within 1 to 2 hours; coadministration
• Improved PK properties – excellent with food delays the peak concentration
bioavailability, tissue penetration, prolonged o Distribution
half-lives Distribusi pada jaringan yang meluas: prostate;
• Overall safety liver; lung; skin/soft tissue and bone; urinary
o kelemahan: resistensi, mahal tract . kadar penetrasi minimal pada CSF.
o Mekanisme aksi: menghambat bacterial o Eliminasi. renal dan hepatic;
topoisomerase yang dibutuhkan untuk sintesis o Efek samping
DNA • Gastrointestinal – 5 %
o Bactericidal Nausea, vomiting, diarrhea, dyspepsia
o FQ yang tersedia • Central Nervous System
• Older FQs: Headache, agitation, insomnia, dizziness,
a. Norfloxacin – PO; rarely, hallucinations and seizures (elderly)
b. Ciprofloxacin – PO, IV • Hepatotoxicity
• Newer FQs: LFT elevation (led to withdrawal of
a. Levofloxacin (Levaquin®) – PO, IV trovafloxacin)
b. Gatifloxacin (Tequin®) – PO, IV • Phototoxicity (uncommon with current
c. Moxifloxacin (Avelox®) – PO, IV FQs)
o Spektrum floroquinolon More common with older FQs (halogen at
• Gram positive position 8)
a. Methicillin-susceptible Staphylococcus • Cardiac
aureus Variable prolongation in QTc interval
b. Streptococcus pneumoniae (including Led to withdrawal of grepafloxacin,
PRSP) sparfloxacin
• Kerusakan sendi

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 127


Efek samping lainnya: rupture tendo, dysglikemia, hypersensitivity

Tutorial: Who’s Next? Klasifikasi


Demam pada anak dapat diklasifikasikan menjadi
Ms X tiga golongan, yaitu:
Sumber: www.who.int, a. Demam dengan localizing signs
http://emedicine.medscape, pediatric nelson, Demam biasanya berlangsung singkat, baik
American Academy of Pediatric, www.depkes.go.id karena mereda secara. Demam biasanya
Tempat pengukuran Rentang; Demam
o
rerata ( C)
Definisi Demam suhu
Demam adalah suatu keadaan suhu tubuh diatas normal
normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur o
( C)
suhu di hipotalamus yang dipengaruhi oleh Aksila 34,7 – 37,4
interleukin-1 (IL-1). Demam sangat berguna 37,3;
sebagai pertanda adanya suatu proses inflamasi, 36,4
biasanya tingginya demam mencerminkan Sublingual 35,5 – 37,6
tingkatan dari proses inflamasinya. Dengan 37,5;
peningkatan suhu tubuh juga dapat menghambat 36,6
pertumbuhan dan perkembangan bakteri maupun Rektal 36,6 – 38
virus. Suhu tubuh normal bervariasi sesuai irama 37,9;
suhu circardian (variasi diurnal). Suhu terendah 37
dicapai pada pagi hari pukul 04.00 – 06.00 dan Telinga 35,7 – 37,6
tertinggi pada awal malam hari pukul 16.00 – 37,5;
18.00. Kurva demam akan mengikuti pola ini, 36,6
sehingga terkadang demam seolah lebih tinggi
berlangsung kurang dari satu minggu. Adapun
pada malam hari. Tetapi, pada suatu kasus puncak
beberapa contoh demam dengan localizing
demam memang terjadi saat malam hari
signs, yaitu:

Kelompok Penyakit
Infeksi saluran nafas atas ISPA virus, otitis media, tonsillitis, laryngitis, stomatitis herpetika
Pulmonal Bronkiolitis, pneumonia
Gastrointestinal Gastroenteritis, hepatitis, appendicitis
Sistem saraf pusat Meningitis, encephalitis
Kolagen Rheumathoid arthritis
Neoplasma Leukemia, lymphoma
Tropis cickle cell anemia

b. Demam tanpa localizing signs Pola Demam


Hampir sama dengan demam tanpa localizing Karena di kuliah udah dibahas sebagian, jadi ini
signs, demam berlangsung kurang dari satu Cuma mau nambahin beberapa..
minggu. Demam tanpa localizing signs ini a. Quotidian
biasanya paling sering disebabkan oleh infeksi Demam terjadi setiap hari, dengan puncak
virus. Adapun contoh demam tanpa localizing demam terjadi pada satu kali dalam 24 jam
signs adalah: dan konstan. Contohnya adalah malaria
- Malaria dengan penyebabnya P. Vivax
- Typhoid fever b. Double Quotidian
- UTI Demam yang memiliki 2 puncak dalam 24 jam.
- Bakteremia Demam dengan pola ini disebut juga dengan
c. FUO (Fever of Unknown Origin) demam siklus 12 jam, karena setiap 12 jam
FUO adalah keadaan demam tanpa localizing sekali akan terjadi puncak demam. Contohnya
signs yang bertahan lebih dari satu minggu, adalah pada penyakit juvenile rheumatoid
dimana dalam jangka waktu tersebut ahli arthritis, arthritis gonococcal, dll.
medis gagal menentukan penyakit apa yang c. Undulant
diderita pasien. Fever of Unknown origin Pada pola demam ini, didapatkan peningkatan
minimal terjadi selama 3 minggu. suhu tubuh secara perlahan kemudian
menetap tinggi dalam beberapa hari,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 128


kemudian secara perlahan turun menjadi Pirogen eksogen terdiri dari 2 kelompok, yaitu:
normal kembali. Contohnya adalah pada - Pirogen mikrobial, yaitu seperti bakteri, virus,
penyakit dengue fever. dan fungi
d. Prolonged - Pirogen non-mikrobial, yaitu kompleks
Demam yang lamanya melebihi waktu yang antigen-antibodi, fagositosis, steroid, sistem
diharapkan untuk penyakitnya. Misalnya pada monosit-makrofag,
infeksi saluran pernafasan akut atas yang pirogen endogen, seperti IL-1, TNF (Tumor Necrosis
terjadi >10 hari. Factor) α, interferon.
e. Biphasik Pirogen eksogen yang berasal dari luar tubuh,
Menunjukkan satu penyakit dengan 2 episode seperti toksin, produk-produk bakteri, dll akan
demam yang berbeda, misalnya pada dengue melepaskan pirogen endogen yang biasa disebut
fever, yellow fever, dll. dengan sitokin. Sebagian besar sitokin ini
f. Demam periodik dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat
Merupakan pola demam dengan episode reaksi terhadap pirogen eksogen. Pirogen endogen
demam berulang dengan interval regular atau akan bekerja pada SSP pada tingkat Organum
irregular. Tiap episode diikuti satu sampai Vasculosum Lamina Terminalis (OVLT) yang
beberapa hari, beberapa minggu atau dikelilingi oleh bagian medial dan bagian lateral
beberapa bulan suhu normal. Contohnya nucleus preoptik, hipotalamus anterior, dan
adalah malaria (istilah tertiana digunakan bila septum palusolum. Sebagai respon terhadap
demam terjadi setiap hari ke-3, kuartana bila sitokin tersebut, maka pada OVLT terjadi sintesis
demam terjadi setiap hari ke-4). prostaglandin, terutama PGE2 melalui
g. Relapsing metabolisme as. Arakhidonat jalur siklooksigenase
Demam tinggi mendadak, berulang secara 2 (COX-2) dan menimbulkan peningkatan suhu
tiba-tiba yang berlangsung selama 3-6 hari tubuh. Pirogen tadi mengubah ‘set point’ di
diikuti oleh periode bebas demam dengan hipotalamus makanya bisa terjadi demam.
durasi yang hampir sama. Suhu maksimum
o
pada pola demam ini adalah 40.6 C. Gejala Manajemen
penyerta meliputi myalgia, sakit kepala, nyeri - Pemberian antipiretik, seperti parasetamol
perut, dan perubahan kesadaran. Pola demam ataupun ibuprofen
ini dapat terjadi pada penyakit leptospirosis, - Meningkatkan intake cairan untuk
Brucellosis. menghindari terjadinya dehidrasi
- Kompres air hangat
Patofisiologi Demam - Jangan memakaikan pakaian terlalu tebal
Mekanisme demam distimulasi oleh suatu pirogen. - Pemberian antibiotik hanya dapat dilakukan
Adapun pirogen yang dapat menstimulasi apabila terdapat indikasi bahwa pasien
terjadinya demam adalah pirogen eksogen dan terinfeksi bakteri
pirogen endogen.

Week 6
Lecture: Infectious Skin Disease
dr. Retno danarti, Sp. KK - by: Tika

Pengantar
Ketika bayi lahir per vaginal, flora normal yaitu Coagulase-negative staphylococci (S. epidermidis) berinokulasi
di kulit bayi. Segera setelah lahir bakteri berbentuk corine menjadi residen pada kulit bayi baru lahir. Beberapa
minggu post natal, flora kulit bayi baru lahir sudah menyerupai flora normal pada dewasa. Bakteri yang sering
menyebabkan infeksi bakterial primer dan sekunder adalah group A streptococcus dan atau Staphylococcus
aureus.

PIODERMA
- Definisi: masalah kulit yang menggambarkan infeksi kulit dan jaringan lunak.
- Penyebab: bakteri piogenik, yang paling sering adalah S. Aureus dan Streptococcus B- hemolytic terutama
S. Pyogenes.
- Klasifikasi:
o Impetigo
 Definisi: infeksi bakteri di superfisial kulit
 Penyebab: Streptococcus pyogenes (group A streptococcus), Staphylococcus aureus, atau keduanya
 Karakteristik: mudah menular, sering ditemukan pada anak usia pra-sekolah maupun usia sekolah.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 129


 Patofisiologi: S. Aureus produksi eksotoksin extrasel (eksfoliatins A dan B) target toksin adalah
desmoglein I yang mempertahankan adhesi sel lapisan superfisialis epidermis kehilangan
adhesinya  timbul gelembung cair (bullae) intraepidermal
 Klasifikasi:
::non-bullosa/krustosa::
Karakteristik: vesikel berdinding tipis, cepat menjadi pustular, jika pecah timbul krusta kuning
kecoklatan. Biasa dijumpai autoinokulasi (lesi juga menyebar ke daerah sekitar dengan
sendirinya)
Awalnya berupa warna kemerahan pada kulit (makula) atau papul (penonjolan padat). Lesi
papul segera menjadi menjadi vesikel atau pustul (papula yang berwarna keruh/mengandung
nanah/pus) yang mudah pecah dan menjadi papul dengan keropeng/koreng berwarna kuning
madu dan lengket yang berukuran dengan kemerahan minimal atau tidak ada kemerahan
disekelilingnya.
Predileksi: wajah, leher, ekstremitas (pokoknya area terbuka)
Symptom: biasanya asimptomatik tapi bisa juga disertai gatal ringan. Pada kasus berat dapat
timbul gejala demam, malaise, dan limfodenopati regional.
::bullosa::
Karakteristik: Vesikel (gelembung berisi cairan) pada kulit yang utuh, dengan kulit sekitar
normal atau kemerahan. Pada awalnya vesikel berisi cairan yang jernih yang berubah menjadi
berwarna keruh. Atap dari bulla pecah dan meninggalkan gambaran “collarette” pada
pinggirnya. Krusta “varnishlike” terbentuk pada bagian tengah yang jika disingkirkan
memperlihatkan dasar yang merah dan basah. Bulla yang utuh jarang ditemukan karena
sangat rapuh
Predileksi: wajah dan area lembab (lipatan kulit)
Symptom: awalnya asimptomatik. Pada bayi, lesi yang luas dapat disertai dengan gejala
demam, lemah, diare. Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening di dekat lesi.
Pada tipe neonatal, segera diisolasi karena mudah menular ke bayi lain.
 DDx : Stadium awal vesikular varicella, herpes simplex, atau kandidiasis. Stadium bulosa 
bullous insect bite, autoimmune bullous dermatoses, atau luka bakar. Stadium krustosa 
eczematous dermatoses atau tinea.
 Pemeriksaan penunjang:
Pengecatan Gram: Coccus Gram positif berkelompok
Kultur bakteri (gold standard): S aureus
Dermatopatologi : celah akantolitik pada stratum granulosum dengan terdapat leukosit dan kokkus
Gram-positif. Pada impetigo bullosa, bakteri tidak ditemukan dalam ruang bula
 Terapi: farmakologisantibiotik sistemik (contoh 1st line: dicloxacillin dan amoxicillin dengan
clavulanic acid. Contoh 2nd line jika alergi penisillin bisa pake azithromycin, clindamycin,
erythromycin) jika sudah identifikasi mikroorganisme. Jika lesi kecil cukup pemberian antibiotik
topikal ( contoh: mupirocin dan fusidic acid). Non-farmakologis untuk menghindari penularan
pada anggota tubuh lain atau pada orang lain lakukan sterilisasi handuk dan sering cuci tangan.
 Komplikasi: jika telat diobati bisa terjadi glumerulonephritis akibat penumpukan komplek antibodi
antigen di ginjal akibat respon hipersensitifitas. Gejalanya adalah kaki bengkak dan tekanan darah
naik.
o Ektima
 Definisi: pioderma ulseratif yang disebabkan oleh staphilococcus atau streptococcus. Menyerang
epidermis dan dermis membentuk ulkus dangkal yang ditutupi oleh krusta berlapis
 Gambaran klinis: manifestasi klinis diawali dengan vesikel atau vesikulopustul, yang meluas dan
dalam beberapa hari ditutupi oleh krusta tebal. Apabila krusta diangkat dijumpai ulkus superfisial
saucer-shaped (berbentuk lekukan dangkal) dan tepi meninggi. Bila krusta tebal dan material
purulen dibersihkan, ulkus mempunyai gambaran “punched out”,.Tepi ulkus indurasi, meninggi,
dan keunguan, dan dasar granulasi meluas kedalam sampai dermis. Lesi lambat sembuh dan
memerlukan beberapa minggu terapi antibiotik
 Faktor predisposisi: hygiene yang kurang, menurunnya daya tahan tubuh, atau jika telah ada
penyakit lain di kulit.
 Predileksi: tungkai bawah
 DDx: ektima gangrenosa, ulkus lain, impetigo krustosa.
 Pemeriksaan Laboratorium:
Pengecatan Gram: Coccus Gram positif berkelompok

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 130


Kultur bakteri: Staphylococcus aureus dan group A Streptococcus.
 Terapi: Farmakologis Ektima non komplikata: mupirocin topikal atau fucidic acid ointments,
eradikasi karier kronik pada ‘lower inner third’ nares. Ektima berat atau refrakter: antibiotik
sistemik : B-lactamase-resistant penicillins (dicloxacillin), macrolide (erythromycin, clarithromycin)
atau cephalosporins. Non-famakologis Kompres basah untuk mengangkat krusta. Mandi dengan
antibakteri dan handuk yang steril.
o Follikulitis
 Definisi: Pioderma di bagian superfisial folikel rambut dan dapat melibatkan follicular opening atau
perifollikular folikel rambut
 ‘Hot tub’ follikulitis biasanya disebabkan oleh P. aeruginosa, terjadi beberapa jam sampai
beberapa hari setelah berendam di kolam renang yang diklorinasi tidak adekuat, whirlpools atau
hot tub, dan lesi secara khas ditemukan pada tubuh
 Karakteristik: Lesi kecil, pustul bentuk kubah, dengan dasar eritem dan dapat disertai atau setelah
menderita pioderma lain.
 Predileksi: kepala, ekstremitas, regio perioral dan paranasal, dan daerah kulit yang tertutup atau
lembab dan sering terkena gesekan, seperti aksilla dan paha bagian medial
 Faktor predisposisi: lingkungan lembab, higiene buruk, maserasi dan drainase dari luka abses.
 Pemeriksaan Penunjang: pengecatan Gram dan kultur pus untuk mengidentifikasi organisme
penyebab, paling sering adalah S. aureus
 Terapi Folikulitis yang ringan dapat sembuh dengan sendirinya, namun apabila tidak membaik
atau justru meluas memerlukan terapi medis. Folikulitis ringan dapat diobati dengan sabun
antibakteri/antiseptik dan rajin cuci tangan (menjaga kebersihan tangan). Apabila tidak ada
perbaikan, diperlukan pengobatan dengan antibiotik topikal/krim atau antibiotik oral. Folikulitis
sedang sampai berat memerlukan antibiotik topikal dan atau antibiotik krim.
o Furunkel/ Karbunkel (boll=bisul)
 Definisi: Infeksi follikular oleh S. aureus dapat meluas ke tingkat yang lebih dalam daripada
follikulitis superfisial, hal inilah yang menyebabkan furunkel atau karbunkel
 Karbunkel merupakan furunkel yang bergabung dengan tempat drainase yang multipel. Karbunkel
ini berkembang lebih lambat daripada furunkel dan menyebabkan suppurasi dalam, sering disertai
demam dan nyeri
 Predileksi furunkel: wajah, aksilla, pantat, dan perineum
 Predileksi karbunkel: terutama di leher belakang, punggung, paha, dan
 Epidemiologi: Furunkulosis relatif jarang ditemukan pada awal kanak-kanak tetapi insidensinya
meningkat pada dewasa, terutama mereka yang tinggal di lingkungan padat dengan higiene yang
buruk. Karbunkel biasanya terjadi pada kelompok usia yang lebih tua daripada furunkel
 Faktor predisposisi: hiperhidrosis, obesitas, seborrhea, anemia, malnutrisi dan immunodefisiensi.
 Terapi: Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan, Terapi antibiotika dan antiseptik
diberikan tergantung kepada luas dan beratnya penyakit. Pelihara kebersihan daerah yang sakit
dan daerah sekitarnya. Kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakkan nodul. Jangan
memijit furunkel. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan insisi.
o Erysipelas
 Definisi: Infeksi akut pada kulit melibatkan saluran limfatik dermal superfisial
 Penyebab: tersering adalah S. pyogenes dan streptokokkus -hemolitik grup A, jarang disebabkan
oleh streptokokkus -hemolitik grup C atau G
 Karakteristik: lesi ditandai oleh patch eritematosa berbatas tegas serta indurasi, nyeri, dan
limfadenopati regional
 Predileksi: wajah, lengan dan tungkai
 Symptom: onset sering didahului beberapa jam sebelumnya oleh gejala prodromal: malaise,
demam, menggigil, nyeri kepala, muntah, nyeri sendi dan mialgia. Pada infeksi berulang sering
didapatkan limfedema kronik
 DDx: ada penyakit infeksi dan non-infeksi seperti dermatitis kontak; erisipelas pada wajah dapat
menyerupai lupus eritematosus ataupun lepra tipe tuberkuloid akut, keterlibatan pada telinga
dapat menyerupai polikondritis yang kambuhan
o Selulitis
 Definisi: Peradangan suppuratif terutama melibatkan dermis dan jaringan subkutis
 Penyebab: tersering S. pyogenes dan S. aureus
Penyebab lain: Streptokokkus -hemolitik grup B, C, D dan G, atau kombinasi dari organisme
tersebut

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 131


 Predileksi: Paling sering dijumpai di ekstremitas bawah dan mungkin didahului oleh trauma kulit,
ulserasi, dermatitis atau infeksi jamur, tetapi sering tanpa kondisi predisposisi atau tempat masuk
(site of entry)
 Manifestasi sistemik: demam, menggigil, nyeri kepala, takikardi, hipotensi dan delirium, tetapi
beberapa pasien tidak mempunyai gejala
 Gejala utama: eritema lokal yang kemudian meluas dan nyeri, sering disertai dengan limfangitis
dan limfadenopati regional.
 Komplikasi: gangren, abses metastasis dan sepsis.
Komplikasi ini jarang pada dewasa imunokompeten, namun risikonya meningkat pada anak-anak
dan dewasa imunokompromais
o Eritrasma
 Penyebab: Corynebacterium minutissimum
 Predileksi: daerah fleksural terutama inguinal, sela jari, ketiak
 Faktor predisposisi : Diabetes, Iklim sedang dan panas, Oklusi pada kulit yang memanjang,
Maserasi
 Karakteristik: Ditandai oleh patch eritem batas tegas dengan skuama halus
 Gejala: Gatal ringan (asymptomatic), Terbentuknya bercak-bercak pink dengan bentuk yang tidak
beraturan, yang kemudian akan berubah menjadi sisik-sisik halus berwarna coklat. Pada beberapa
penderita, infeksi menyebar ke batang tubuh dan daerah anus.
 Diagnsis: Lampu Wood’s: lesi merah bata (coral red) karena bakteria menghasilkan fluoresen
porphyrin

INFESTASI
- SCABIES
Definisi: Penyakit kulit karena infestasi /bersarangnya dan sensitisasi (alergi) kutu Sarcoptes scabiei
baik varian hominis maupun produknya (sisa tubuh, telur, feces, )
Siklus hidup: kopulasi (perkawinan) di malah hari yang terjadi di atas kulit  jantan akan mati, tapi
kadang-kadang masih dapat hidup dalam terowongan yang digali oleh yang betina  betina yang
telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2 - 3 milimeter sehari
dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50 . (Jadi
dengan mengetahui panjang terowongan yang dibuat si betina, kita bisa mengira-ngira ada berap telur
yng bersarang)
Umur: telur menetas dalam 5 hari, dan mencapai dewasa pada usia 2 minggu, dan akan mati pada usia
> 2 bulan.
Epidemiologi:
*Semua umur, anak-anak dan remaja
*Ke-7 dari 10 besar penyakit utama Puskesmas
*Ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia
*Banyak di :lingkungan padat, kelompok masyarakat bersama-sama(asrama, panti jompo), tingkat
kebersihan rendah
Diagnosis:
*KLINIS:
Gatal pada malam hari
Gejala penyakit kulit khas : terowongan halus, agak meninggi, berkelok-kelok (3mm-3cm), kadang ada
gelembung cairan dan bernanah bila ada infeksi sekunder pada kulit.
Predileksi: pada kulit tipis & lipatan2 kulit : sela jari, kemaluan, pergelangan tangan & kaki, ketiak,
pantat, sekitar pusar, lipatan payudara.
Terdapat pada sekelompok orang
*LABORATORIS: Ditemukan tungau atau telur pada sediaan kerokan lesi
Penularan:
1. Kontak langsung : Tidur bersama dan Hubungan seksual (dewasa)
2. Kontak tidak langsung :Perlengkapan tidur, Pakaian, Handuk
Terapi: ditujukan kepada semua keluarga yang berkontak dengan penderita termasuk pasangan
seksnya.
Non-farmakologis: Pakaian, sprei, sarung bantal atau guling harus di cuci dengan air panas karena
tungau/kutu akan mati pada suhu > 50°C atau dengan setrika panas. Kasur & bantal dijemur minimal 2
kali seminggu.
Hal yang perlu diperhatikan:

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 132


-Orang-orang yang kontak dengan penderita perlu diobati untuk mencegah terjadinya infeksi
berulang.
-Karena hipersensitivitas/respon alergi terhadap tungau & hasil eksresi (air liur, air seni dan kotoran)
tidak segera hilang maka gatal masih dapat menetap.
-Obat harus manjur terhadap seluruh stadium; telur, larva, nimfa dan kutu.
-Obat harus tidak mengiritasi, tidak beracun, tidak berbau dan tidak mengotori pakaian.
-Cara pemakaian obat yang benar : oleskan ke seluruh badan mulai dari leher ke bawah, termasuk sela
jari tangan dan kaki.
Obat yang dapat dipakai:
1. Permetrin
Merupakan obat pilihan untuk saat ini , tingkat keamanannya cukup tinggi, mudah pemakaiannya
dan tidak mengiritasi kulit. Dapat digunakan di kepala dan leher anak usia kurang dari 2 tahun.
Penggunaannya dengan cara dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih
2. Malation
Malation 0,5 % dengan daasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya diberikan
beberapa hari kemudian
3. Emulsi Benzil-benzoas (20-25 %)
Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari. Sering terjadi iritasi dan
kadang-kadang makin gatal setelah dipakai
4. Sulfur
Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 % secara umum aman dan efektif digunakan. Dalam
konsentrasi 2,5 % dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam hari selama 3
malam
5. Monosulfiran
Tersedia dalam bentuk lotion 25 %, yang sebelum digunakan harus ditambah 2 – 3 bagian dari air
dan digunakan selama 2 – 3 hari
6. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan)
Kadarnya 1 % dalam krim atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua
stadium, mudah digunakan dan jarang terjadi iritasi. Tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun
dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali, kecuali jika
masih ada gejala ulangi seminggu kemudian
7. Krotamiton 10 % dalam krim atau losio
Mempunyai 2 efek sebagai antiskabies dan antigatal
- PEDICULOSIS
Definisi: infestasi oleh kutu
Klasifikasi:
*Pedikulosis capitis (kepala) Dalam pedikulosis capitis, kutu betina bertelur (nits) di dekat kulit
kepala, di mana nits menjadi melekat erat di rambut. Daerah yang paling umum dari infestasi adalah
belakang kulit kepala dan di belakang telinga. Nits sekitar 1 sampai 3 mm dan muncul keperakan putih
dan berkilau. Penularan terjadi melalui kontak langsung atau kontak dengan benda-benda , seperti
sisir, sikat, wig, topi, dan selimut. Hal ini paling umum pada anak-anak dan orang dengan rambut
panjang
*Pedikulosis corporis (badan) disebabkan oleh kutu badan yang bertelur di lapisan pakaian dan
kemudian menusuk kulit. Daerah kulit biasanya terlibat adalah leher, batang, dan paha
*Pediculosis pubis (kemaluan) disebabkan oleh kutu kepiting. Hal ini umumnya terlokalisasi di
daerah genital, tetapi juga dapat dilihat pada rambut dada, aksila, bulu mata, dan janggut. Kutu sekitar
2 mm panjang dan memiliki penampilan crablike. Hal ini terutama ditularkan melalui kontak seksual
atau ke tingkat yang lebih rendah dengan sprei penuh
Terapi: (setelah 7-10 hari, terapi diulang untuk membunuh kutu yang baru menetas)
1. Permethrin biasa dipakai untuk antiparasit, aman, dan efektif.
2. Lindane tidak boleh diberikan pada anak karena memilki efek neurologis.
3. Piretrin
Non-farmakologis: cuci semua benda yang dicurigai menyebarkan kutu ini misal sisir, karen jika
sumbernya tidak dibersihkan dari kutu kemungkinan besar penyakit akan berulang.
- CUTANEUS LARVA MIGRANS
Definisi: infestasi dari cacing tambang di bawah kulit, disebut juga creeping eruption.
Penyebab: larva dari cacing tambang Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, yang berasal
dari binatang, terutama anjing dan kucing. Penyebab lain diantaranya: gnatostoma, Uncinaria

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 133


stenocephala, Butnostomum phlebotomum (dari sapi), Strongiloides sterconalis, dll. Larva cacing
tersebut hidup di tanah, lumpur, pasir dan tempat-tempat kotor.
Penularan: Kontak dengan larva cacing di tempat-tempat kotor (pasir, tanah, lumpur dll) maka dari itu
umumnya anak-anak mudah terkena parasit ini.
Perjalanan: Awalnya hanya berupa bintik merah gatal (mbentol), lalu melonjong, memanjang,
berkelak-kelok seperti spiral. Gatal pada malam hari, lantaran saat itu si Larva cacing jalan-jalan
berlenggak-lenggok menyusuri kulit rata-rata 2mm-3mm per hari. Jadi jika alur lenggak-lenggoknya
sekitar 15 cm, berarti kira-kira sudah berlangsung sekitar 5 hari.
Terapi:
1. Thiabendazole
Dosis: 25-50 mg/kg berat badan/hari, diberikan 2 kali sehari selama 2-5 hari. Tidak diperkenankan
melebihi 3 gram perhari. Dapat juga diberikan secara topikal (obat luar) 10-15% dalam larutan.
2. Albendazole. ( pilih yang ini )
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 400 mg perhari, dosis tunggal, selama 3 hari atau 200 mg
dua kali sehari selama 5 hari. Dosis anak kurang dari 2 tahun: 200 mg perhari selama 3 hari.
Atau 10-15 mg per kg berat badan, 4 kali perhari selama 3-5 hari.
Mebendazole
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 100-200 mg dua kali sehari, selama 4 hari . Anak kurang dari 2 tahun:
tidak dianjurkan.

Lecture: Non Infectious Skin Diseases in Children


dr. Fajar Waskito, Sp.KK(K), M.Kes
oleh : Raden Handidwiono

Ya kita mulai, jadi dalam lect ini ada 3 topik yang harus dibahas
1. Atopic Dermatitis
2. Seborrhoic Dermatitis
3. Nummular Dermatitis
Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus paham tentang konsep dari dermatitis itu sendiri,

DERMATITIS  Inflamasi pada kulit yang bukan karena infeksi atau keganasan disertai dengan rasa gatal, rasa
terbakar, atau rasa tersengat. Biasanya lesi kulit berbentuk polymorphic (?). Menurut tingkat keparahannya
dibagi 2 jenis, akut dan kronis . Terjadi secara eksogenik atau endogenik , dengan tingkat keparahan akut atau
kronik.
Eksogen dan endogen menunjukan prognosis penyakit. kalo eksogen (Dermatitis iritan primer & dermatitis
kontak alergi) asal dilakukan eliminasi pada kasusa nanti bisa hilang sendiri kalo endogen
(atopik,seborroik,diskoid) akan kambuh2an. Kalo akut dan kronis akan menunujukan arti klinis dalam
penatalaksanaan nya. Kalo akut/basah  harus dikeringkan, kalo kering harus dilumasi
Secara histopatologis  jenis dermatitis tergolong sangat mirip (tidak has  sulit dibedakan). Pemeriksaan
histopatology digunakan untuk melihat tingkat keparahan dari dermatitis. Akut, Sub-akut, atau kronis. Biopsi
hanya untuk menyampingkan penyakit lain (yang bukan dermatitis) , eg. Untuk membedakan dermatitis
numularis dan dermatophytosis (oleh jamur) .

Dermatitis Akut Dermatitis Kronis


Epidermis - Intercellular edema pada epidermis (Spongiosis) - Tidak ada spongiosis
- Mononuclear infiltrates - Intraepidermal vesicles tidak dominan.
- Mononuclear infiltrates berkurang.
- Acanthosis lebih dominan
- Munculnya Parakeratosis
Dermis - Vasodilatations - Vasodilatations & perivascular infiltrates menurun
- Ada infiltrasi Perivascular - Penebalan sub-basal collagen

Akut:
- Intracellular edama  yang kemudian berkembang jadi Intraepidermal vesicles.
- Infiltrat Mononuclear akan lebih banyak pada kasus yang mekanisme mendasari adalah mekanisme
imunologis eg.dermatitis kontak alergi  gambaran klinis nya ada tonjolan yang ada endurasi nya. Kalo
bukan mekanisme imunologis, infiltratnya dikit jadi ga terlihat endurasinya. Manifestasi klinis nya UKK

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 134


vesikel/bula kalau itu pecah maka terjadi oozing dan akan jadi pengeringan cairan sehingga tertutup
krusta.
- Infiltrat Perivaskuler & Vasodilatasi  membuat dasarnya merah .
::Jadi kalo ada vesikel/bula dengan krusta dan warna dasar merah (erytem) maka itu akut.

Kronis :
- Acanthosis  dari kata akantus (spine), stratum spinosus nya meningkat. Akantosis psoriasiformis
biasanya terjadi.
- Parakeratosis  suatu keadaan di stratum korneum, keratinositnya nukleusnya harusnya ga ada tapi
masih ada. Epidermopoiesis nya meningkat jadi sel2 yang masih muda naik ke atas. Manifestasinya jadi
bentuk kerik karena skuama akan tampak dan dijumpai bentuk plaque dengan squama diatasnya .
::Manifestasinya eritem nya minimal dengan adanya peninggian dari kulit sampe terbentuk lychen contoh
lychen kronikus simplex

::Dengan melihat histopatologi jadi bisa perkirakan ini kronis atau akut. Penting banget karena dokter umum
harus bisa diagnosis dermatitis.

Sekarang kita akan membahas 3 topik yang lebih


spesifik lagi. Kita mulai dengan Dermatitis Atopik.
1. Atopic Dermatitis
Epidemiology 
a. Prevalensi = 17,2% (US, 2000) , 20,8%
(Singapura, 2002)
b. Umur & Sex = Biasa terjadi di masa
childhood 2-12 bulan dan apling banyak
diumur 5 tahun, sex (cewe/cowo) tidak begitu
ngaruh.
c. Geografis= 20% anak di eropa kena AD.
Biasanya di negara berkembang jarang.

Penyakit yang punya dasar genetik dan


berhubungan terhadap abnormalitas barrier
dan berhubungan dengan alergen sensitisasi
sehingga reaksi imunologis sangat komplek.
Karena manifestasi nya beragam diagnosisnya
jadi sulit oleh karena itu dibuat kriteria
Hanifin Rajka
Dan juga sangat berhubungan pada
lingkungan sekresi IgE. Ada Proinflamatory cytokin
dan tidak terbentuknya filagrin.
Patogenisis Proinfalmatory cytokin release
1. Faktor Predisposisi gampang banget makannya ini bikin
- Hygine hypotesis  org2 dinegara org atopic sensitive. Kalo kena iritan
maju atopic banyak di negara dikit org lain belum gatel dia udh gatel
berkembang dikit , kemudian duluan , org lain gatel dikit dia banget,
dihubungkan dengan penyakit dan Kenapa? Karena lepasnya cytokin pro
infeksi sebelumnya ternyata dinegara inflamasi sehingga inflamasi muncul
berkembang banyak, negara maju dikit dan juga sensasi & manifestasi klinis.
jadi dibuat hipotesis kalo AD sangat Filagrin (prekusor barier kulit) tidak
berhubuungan dengan infeksi terbentuk. Jadi sejak awalnya sawar
sebelumnya. Di periode post natal, kulit ga bagus di kaus AD sebaiknya
untuk atopy respon utamanya adalah diberikan obat oles yang beri efek
Th2, unutk non atopi berubah dari Th2 proteksi sawar kulit kaya pelembab .
jadi Th1 karena infeksi. Tapi harus hati2 karena barier ga baik
- Genetic  AD ada sel mast yg jadi penetrasi alergen jadi lebih
ikatannya sangat erat dengan IgE jadi gampang jadi reaksi alergi gampang
gampang muncul respon yang nanti di muncul. Jadi kalo mau beri jangan beri
perantarai oleh sekresi IgE  yg banyak alergen ,nya cari pelembap
meningkatkan reaktifitas IL dan hypoalergenic (biasanya ga pake

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 135


pewangi). Yang di jual dipasaran masih bnayak pengaruh pada bayi jadi
banyak alergen nya soalnya biat bikin seboroic dermattis (berkaitan dengan
org interested kaya kasih wangi2an kelenjar minyak). Lesi muncul di cheeck, chin,
termasuk bahan2 kompleks untuk scalp, ekstensor surface dan lesi kulitnya
pewangi. basah. Karena bayi kandungan airnya banyak
- Penurunan sawar kulit  penurunan kalo ada stimulasi gatel maka garuk nya
regulasi protein yang mengikat filamen berlebihan sehingga ada eksudasi jadi
keratin yaitu fillagrin. Kemudian ada penampakan klinis nya basah.
penurunan ceramide dan penurunan
maturasi lamelar body. Berefek pada Wujudnya pada bayi muncul di cheek knp?
lipid permukaan kulit, karena ceramid karena bayi baru bisa garuk2 pipi dan gosokin
bahan lipid permukaan kulit/mantel pipi dibantal. Terus juga di daerah ekstensor
asam. Pada AD juga ada peningkatan lengan (gosok tangan dengan tangan kaki
protease di stratum korneum yang dengan kaki).
menyebabkan peningkatan pro
inflamatory cytokin yg meningkatkan Kriteria Minor
sensitivitas. AD sering dikatakan salah
Xerosis  Kulit kering
satu penyebab sensitive skin. Biasanya
Ichthyosis  kulit kering yg parah
kulitnya kering.
Keratosis pilaris di daerah tempat
keluarnya rambut ada penonjolan2 karena
2. Faktor Pencetusnya
ada gangguan keratinisasi. Jarang pada
 Food allergen  berperan utama pada
anak2
anak <1thn. GIT nya kurang bagus atau
Hiperlinearis palmaris  jarang juga di
ada inflamasi, ada increase alergen
anak2. Kalau udah gede keliatan.
uptake juga dan ada penurunan
Bereaksi ke type I hypersensitivity testing
produksi igA disertai respon Th2 yang
Naiknya titre serum IgE
tidak seimbang.
Onset awal
 Aero allergen  baisanya debu rumah
Cenderung terkena infeksi (SA, HSV, HPV)
tangga. Sensitisasi biasa dari kontak
Non-specific hand & foot dermatitis
kulit tapi juga bisa dari respiratory
Nipple eczema  eksema di areola
tract. Kalau dilakukan atopic pacth tes
mamae , jarang di anak2
maka hasilnya positif.
Cheilitis  radang pada sudut bibir.
 Microbe  Pityrosporum ovale (60%)
Recurrent conjunctivitis
jamur yang menyebabkan panu. Jadi
Dennie Morgan’s infraorbital folds  ada
kadang2 AD diberi juga obat untuk
garis 2 atau lebih di infra obital, karena
diberikan obat anti fungi. S.Aureus
bayi bisa kucek2 jadiedema di daerah sana
(90%) juga ada dalam beberapa kasus
sehingga ada garis yang aksentuasinya
jadi kadang diberi antibiotik juga. Di
lebih jelas
AD antimikrobial peptide turun jadi
Keratoconus
gampang banget terjadi infeksi.
Anterior subcapsular cataract
 Contactan  sebagai triger karena ada
Periorbital darkening  sekitar mata
gangguan sawar kulit jadi gampang
berwarna hitam karena org2 ini diikuti
penetrasi
dengan rhinitis yg menyebabkan gosok2
 Neuroimmunology  Lewat
terus jadi keoliatan hitam
neuropeptide . penelitian mengatakan
Facial pallor sekitar hidung dan bibir
faktor neurologik terutama pada
warna nya terlihat lebih pucat
pasien dengan gangguan neurologik
Anterior neck fold
juga dijumpai AD walaupun yg paling
Gatal saat berkeringat
banyak adalah seboroic dermatitis.
Food intolerance
(Maaf karena keburu deadline
Keparahan penaykit dipengaruhi
dantidak begitu dibahas aku belum
lingkungan dan emosi
bisa jelasin detail2yang ada di lecture -
white dermographism/delayed blanch
_-. Tetep dibaca lecture nya.)
kalau seseorang digosok kulitnya akan
Gambaran klinis muncul saat 3bulan , kalo merah, tp d AD setelah merah akan
belum 3 bln biasa nya penampakan mirip muncul seperti urtikaria berwarna
dermatitis seboroic. Kenapa? Karena putih/pucat. Karena reaksi inflamasi
pengaruh maternal ke anak masih sangat berlebihan vasodilatasi berlebihan
pengaruhi saat dirahim jadi hormon2 ibu

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 136


sehingga menjepit jadi gambaran eritem yang punya potensi anti inflamasi
sedikit tampak yang ringan, sedang,kuat, dan sangat
Perifolicular papules  seperti keratosis kuat. Makin kuat potensi anti
pilaris inflamasi maka makin tinggi anti
Wool, degreasing substance, occlusive mitotik nya. Kalau diberikan ke bayi
non absorptif clothes intolerance, work on bisa nyebabin atropi. Jadi unutk bayi
wet condition jngn yg kuat2.
 Calcineurin inhibitors  Punya efek
Menilai Dermatitis : pelepasan cytokin. Targetnya spesifik
AD sulit sembuh sama sekali karena ada faktor ke Sel T yang teraktivasi.
genetiknya. jadi evaluasi management didasarkan  Tar  punya efek anti inflamasi.
terhadap poin2 yg berhubungan dengan quality of - Systemic :
live. Jadi klo ngobatin org trus org itu quality of live  Glucocorticoid  Boleh dikasih tapi
nya meningkat maka pengobatan cukup baik. harus jangka pendek. Kalau
Untuk liat severity bisa digunakan objective pemakaiannya jangka panjang akan
method atau patient perspective . Yang umum dan ada penekanan axis pituitary-adrenal
paling applicable digunakan adalah SCORAD yang membuat atrophy glandula.
karena didalamnya ada poin2 yg subjektif dari  Cyclosporin
pasien dan ada hal objektif.  Antimetabolites: Mycophenolate
mofetil
Komplikasi :  Recombinant IFN-g  mahal sekali.
 Ocular: chronic blepharitis…corneal
scarring Terapi Non medicamentous
 Infections: Kaposi varicelliform  Identify & Eliminate trigger factors
 Hand dermatitis  jarang di bayi karena • Substance/procedur/condition as
bayi belum beraktifitas, kecuali ibunya trigger the itch-scratch cycle (untuk
melakukan perawatan yang ga baik. ngurangin siklus nya diberi obat yang
Contoh kulit anak yang kering sering ngurangin sensasi gatel salah satunya
dimandikan, dengan air hangat, direndam, pake anti histamin)
digosok sabun kuat2  kulit makin kering. • Specific allergens
Karena lemak permukaan kulit yg tidak • Emotional stressor
baik akan makin kering jadi dermatitis bisa • Infectious agents
muncul. Perawagtan harus hati2 • Pruritus
 Exfoliative dermatitis  sering dijumpai di  Phototherapy
pasien desa. Perlakuan tradisional (make  Hospitalization  untuk mencegah
bawang dihancurkan dicampur dengan ekspose dari luar yang bisa buat kondisi
minyak trus di mandikan air anget untuk ekzema berat.
bunuh kuman) tapi malah iritasi
menyeluruh. Jadi kulitnya kaya 2. Seborroic Dermatitis (Kronis)
mengelupas kaya daun (folia) yg Biasanya berhubungan dengan seborroi (oil
mengelupas looking skill)/berminyak. Di bayi berhubungan
dengan ukuran dan aktifitas glandula sebasea.
Terapi Medika mentosa : Biasanya di bayi glands nya besar2 karen pengaruh
- Topical: hormon maternal nya sehingga akan gampang
 Hydration (water trapping muncul Seborroic dermatitis.
methode) supaya kulit kering jadi Kalo manifestasi nya di kepala bisa terjadi
lembap dengan harapan jadi lebih cradle cap (ketombe tebel di daerah scalp). Untuk
elastis kalo kering gampang kracking menghilangkan nya, org tua biasa mengkerok biar
gampang pecah, tapi bukan sekedar halus padahal itu membuat kulit berusaha
diguyur air, kolo Cuma d guyur air mempertahankan diri supaya ga ada kerusakan di
malah jadi tambah kering. Jadi di bagian dalam kulit maka terjadi makin tebal
guyur air kemudian di tutup dengan kulitnya. Harusnya pake cara yang tidak terlalu
moisturiser. traumatis , biasanya kasih air anget (untuk
 Topical glucocorticoid  hati2 pada melembapkan) sedikit saat masih basah di tutup
penggunaan bayi , kulit bayi masih (untuk softening kulit) ,diolesi minyak goreng anget
tipis bisa banyak absorbsi steroid nanti akan gampang rontok.
obat bisa trjadi chusing syndrome.
Steroid yang dipake itu yang tidak Biasanya prognosis baik (tidak ngaruh ke penyakit
anti mitotik. Jadi steroid dibagi 4 ada lain)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 137


perlu dilakukan DD kepada  Hindari infection bakteri sekunder
 Atopic: RAST (untuk liat Ige Spesifik), Total  Hindari erythema & itching  Anak2 lebih
Ig E , lebih gatel predisposisi nya juga lain. baik di ruang AC atau yang cukup sirkulasi
 Scabies  Skabies pada bayi dan anak2 udaranya biar ga terjadi miliaria (kringet
muncul di kepala dan paling banyak di buntet) dan seborroic dermatitis
telapak tangan dan kaki berupa papul atau
vesikel eritematus 3. Nummular (Discoid) Eczema
 Psoriasis  biasanya di kasus cradle cap. Bentuk nya seperti piringan (nummular). Tersebar
Squama nya sangat tebal dan berbatas jelas, mengeluarkan eksudat dan
ditutupi krusta. Biasanya di daerah ekstensor
- Biasanya untuk treatment dilakukan : secara umum terapinya sama saja.
 Menghilangkan Scales & crusts  Laboratory test
 Pengeringan lesi oozing  Kalau ada lesi  Patch test: rule out superimposed
yang basah maka harus dikeringkan dikasih  Histopathology: acute-chronic
kompres.  Treatment:
 Mengeliminasi colonisasi  Butuh program - Topical: steroid, calcineurin inhibitor
anti septik - Systemic: Antihistamin, antibiotics

Lecture: INFLAMMATORY DISEASES OF ENT


dr. Luh Putu Lusy - By: Mega Susanti

Penyakit-penyakit inflamasi pada ENT secara Biasanya sudah tidak disertai


umum digolongkan menjadi dua macam, yaitu akut demam, tetapi discharge masih
dan kronis. Penggolongan ini dapat didasarkan ada
pada durasi maupun tanda klinis penyakit-penyakit Nasopharyngeal drainage (post
tersebut. Inflamasi pada ENT dikatakan akut jika nasal drip)
berlangsung <12 minggu dan biasanya disertai Obstruksi jalan napas
dengan tanda-tanda sistemik, seperti demam. Biasanya dijumpai adanya polyp,
Sedangkan inflamasi kronis jika berlangsung >12 berwarna putih yang berisi cairan
minggu dan biasanya tidak disertai tanda-tanda (penampakannya bisa diliat di
sistemik. slide masing-masing yaa )
ACUTE RHINITIS - Pada endoscopy dan rhinoscopy dapat
- Merupakan penyakit yang sangat sering ditemukan :
dijumpai, baik pada anak maupun dewasa turbinate hyperplasia
- Disebabkan oleh infeksi virus (Rhinovirus Pneumatized middle turbinate
dan corona virus) Concha bullosa
- Symptoms : polyps pada middle meatal (nah,
Pada Dry stage : terdapat tanda- kata dr.Lusy, munculnya polip
tanda sistemik, tanpa tanda lokal, merupakan indikasi terapi
seperti : demam, sakit kepala, operatif)
lethargy - Tx :
Pada catarrhal stage : terdapat antibiotic spektrum luas, yang
tanda-tanda radang local seperti paling sering dipake adalah
adanya discharge serosa(encer, coamoxiclav (kombinasi
bening gitu) dan adanya mucosal amoxicillin dan asam clavulanat)
swelling (oedem inilah yang decongestan
dapat menyebabkan mucolitic untuk mengencerkan
penyempitan/obstruksi jalan mucus sehingga drainase menjadi
napas) OK (kan kalo mucusnya kentel
- Tx : bersifat symptomatic karena inflamasi banget gitu, drainasenya jadi
disebabkan oleh infeksi virus kasih jelek, hal ini akan mendukung
decongestan nasal drops aja berkembangnya kuman-kuman
yang lain juga katanya)
CHRONIC RHINITIS
- Merupakan kelanjutan dari acute rhinitis TONSILITIS
yang tidak tertangani dengan baik - Biasa juga disebut streptococcal angina
- Symptoms :

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 138


- Disebabkan oleh infeksi Streptococcus biasanya hanya salah
grup A-βhaemoliticus, Haemophillus satu tonsil yang
influenza, Pneumococcus, Staphylococcus membesar, tetapi
- Sign n Symptoms : membesarnya ini bisa
demam tinggi keterlaluan (sampai
nyeri telan melewati linea mediana)
sering tidur ngorok/snoring 3) Cancer
(karena terjadi obstruksi jalan
napas) PENYAKIT INFLAMASI PADA TELINGA LUAR
pembesaran limfonodi daerah Telinga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
leher - Telinga luar : auricle sampai membrane
adanya detritus : bintik-bintik tympani
putih pada tonsil - Telinga tengah : cavum tympani sampai
- penegakan diagnosis : tonsil bengkak, foramen ovale
erythem, ada detritus, dan adanya - Telinga dalam : rumah siput
temuan leukocytosis
- Tx : antibiotic, antipyretic, dan analgesic Exzema dan dermatitis pada auricle
- terapi di atas adalah untuk yang tonsillitis inflamasi pada auricle terbatas sampai
akut..gimana kalo tonsilitisnya kambuh- dermis, tidak sampai cartilage dan
kambuhan?? Biasanya, dokter akan perichondrium
memberi batasan waktu untuk melihat biasanya karena alergi , contohnya kalo
adanya indikasi tonsillectomy (misal pake anting jadi gatel dsb.
dalam 2 tahun tonsilitisnya kambuh >5 sign n symptoms : gatal, kadang berasa
kali…tapi batasan ini relatif, jadi gak ada panas, erythem
patokan yang jelas). Nah, ngomong-
ngomong soal tonsillectomy, ada 2 Diffuse otitis externa
indikasi dilakukannya : inflamasi pada canalis auditori externa
1) indikasi relative : kayak yang dijelasin biasanya karena infeksi bakteri gram
di atas, jadi tergantung sama negative (Pseudomonas aeruginosa,
dokternya..kalo dokternya memang Proteus mirabilis ) dan anaerob
melihat perlu dilakukan signs and symptoms :
tonsillectomy, maka ya tonsilnya 1) Nyeri telinga di daerah tragus
diangkat 2) Nyeri pada saat mengunyah karena
2) indikasi absolute : mau tidak mau oedem sepanjang canalis auditori
memang harus dilakukan externa
tonsillectomy,pada keadaan : 3) Discharge yang encer (karena
telah terjadi obstruksi jalan sepanjang canalis auditori externa
napas, karena terjadi kissing tidak ada kelenjar mucoid)
tonsil (tonsil kanan-kiri
bersentuhan, sehingga nutup OTITIS MEDIA
jalan napas kan..) - Karena infeksi ascenden ke tuba eustachii
pada abses peritonsilar oleh bakteri
adanya keganasan…tapi, - Bakterinya : S. pneumoniae, H. influenzae,
yang dimaksudkan di sini B. catharalis
tidak semua jenis keganasan - symptomnya : nyeri telinga (terutama
merupakan indikasi pada mastoid), demam, discharge yang
dilakukan tonsillectomy. bersifat mucoid/seperti lendir
Jadi, keganasan dibagi - pada otitis media yang berulang atau
menjadi 3 macam, yaitu : kambuh-kambuhan, akan terjadi perforasi
1) NHL (Non Hodgkin membrane tympani  menjadi otitis
Lymphoma) : bukan media kronis
indikasi tonsillectomy - pada otitis media akut, mungkin saja tidak
biasanya kedua tonsil terjadi perforasi membrane tympani, tapi
membesar bisa terjadi fibrosis tulang-tulang
terapi dengan pendengaran karena discharge yang
kemoradiasi mengental (terus jadi lengket kayak lem
2) Sarcoma gitu, nempel di tulang pendengaran)
sehingga menurunkan transmisi suara

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 139


- pada otitis media kronis, biasanya tidak PENYAKIT INFEKSI PADA LARYNX DAN
disertai demam ataupun nyeri telinga, TRACHEA
tetapi pendengaran tentu saja berkurang biasanya dihubungkan dengan syndrome
- kenapa anak lebih rentan terkena otitis croup, bisa dipertimbangkan untuk
media? Ini karena tuba pada anak tracheoctomy
bentuknya lebih datar/horizontal, Acute subglottis laryngitis
sehingga kuman akan lebih gampang - Banyak diderita oleh anak usia 6 bulan – 3
masuk tahun
- Tx : antibiotik topical, aural toilet - 90% disebabkan oleh virus
- Pengobatan haruslah adekuat, maksudnya - Symptoms : serak, stridor (suara napas
adalah : jenis antibiotik yang dipakai harus yang berisik dan kasar saat inspirasi), bisa
sesuai dan pengobatan harus dilakukan terjadi sianosis
sampai si anak benar-benar sembuh total. - Penegakan diagnosis :
Indikasi sembuh total pada otitis media Suhu tubuh : sedikit meningkat
kronis yang perforasinya sudah >20% atau normal
adalah kering, bukan lubangnya itu nutup Pada laryngoscopy ditemukan :
lagi..jadi kalo emang perforasinya udah reaksi oedem karena inflamasi di
gede, dikasi obat udah kering/gak ada bawah pita suara dan bagian atas
discharge sudah bisa dikatakan sembuh, cervical trachea (epiglottis
karena memang tidak mungkin juga edema akan menyebabkan anak
lubang di membrane tympani itu bisa susah bernpas)
nutup kalo bolongnya udah parah…

ALLERGIC RHINITIS
- Merupakan kelainan simptomatik pada hidung yang dimediasi oleh Ig-E sebagai response terhadap
allergen
- Ditandai dengan : pruritus pada hidung, bersin-bersin, hidung berair/tersumbat, kadang sampai terjadi
penurunan ketajaman indra pembau dan pengecap
- Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi prevalensi alergi :

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 140


Factors Examples

•Genetic predisposition •Family history of allergic disease (ex. asthma)


•Enviromental exposure •Dust mites,molds,pollens,bee stings
•Infection •Viruses : URI
•Physiologic changes •Atopic dermatitis
•Ocupational exposure •Latexs allergy
•Climate •Cool,dry and humid climate affects growth
•Socioeconomic status •Socioeconomic status : asthma more prevalent in
people with low socioeconomic status

Sekian yaa catetan lecture terakhir saya di semester 3 ini..semoga bermanfaat, mohon maaf banget kalo
banyak kekurangan di sana sini…selamat belajaaaar   -xoxo-

Lecture: EYE PROBLEMS in CHILDHOOD (AMBLYOPIA)


Prof. dr. Wasisdi Gunawan, Sp.M(K) - By: Eryna Desita

Amblyopia berasal dari bahasa Yunani yaitu amblys monookular pada mata yang menyimpang.
(tumpul) dan ops (mata). Definisi amblyopia : Hal ini ditandai gagalnya penglihatan
penurunan visus (ketajaman penglihatan) secara walaupun mata sudah dipaksa fiksasi. Gini,
unilateral (1 mata doang) atau bilateral (kedua kan pada orang strabismus kedua matanya tu
mata) walaupun sudah dikoreksi secara optimal, ga kompak, karenanya otak cenderung
TANPA kelainan struktur yang tampak pada mata memilih info dari salah satu mata dan
atau lintasan visus bagian belakang. Maksudnya menekan/supresi kerja mata yg menyimpang.
dikoreksi secara optimal? Misalnya ada anak Mata yg disupresi ini beresiko mengalami
terkena miopi sebesar 2 dioptri (2D),lantas ia amblyopia.
diberi kacamata yg tepat untuk miopi 2D, nah
mestinya langsung dapat melihat jelas kan, tapi Pada orang normal, kalo mata kanan melihat
pada amblyopia ini si anak tetap tidak tajam objek Z maka mata kiri otomatis akan melihat
penglihatannya. Trus contoh kelainan struktur ke objek Z juga. Ini disebut axis visualis sejajar
matanya apa aja? Maculopathy, cicatrix macula, (meskipun kalo di gambar bentuknya bukan
dll. Kita tau bahwa cahaya yang masuk mata harus sejajar melainkan mengerucut ke objek yg
jatuh di macula lutea (bintik kuning)  n. Opticus diliat). Apa sih axis visualis? Itu adalah garis
 fissura calcarina di otak (area Broadmann 17) khayal yg menghubungkan fovea dgn objek
supaya dapat diterjemahkan infonya. Kalo ada yang dituju (titik fiksasi). Nah, pada orang
kerusakan struktur macula otomatis ga bisa liat. strabismus (juling) axis visualis mata kanan
Mbulet ya bahasaku? Udahlah aku tau kalian udah dan kiri tidak sejajar, misalnya mata kanan
ngerti kok sebenarnya #ngeles. yang normal melihat objek Z sedangkan mata
kiri yang strabismus menyimpang alias
Amblyopia dianggap sebagai akibat perkembangan melihat objek A. Walhasil, info yang diperoleh
fungsi visual yang terganggu stimulasinya pada mata kanan dan kiri berbeda, bikin bingung,
tahap-tahap awal kehidupan, sehingga otak disebut confusion. Selain itu juga terjadi
cenderung mengabaikan informasi dari mata yg diplopia yaitu munculnya persepsi 2 benda
terganggu stimulasinya tsb. Jadi gangguan yang sama, padahal yang diliat aslinya cuman
utamanya pada visus sentral, sedangkan visus 1 benda. Kenapa? Karena bayangan objek
perifer normal. Prevalensinya 2-4% dari populasi. yang sama jatuh di retina yang “tidak
semestinya” (non-corresponding retinal
Penyebab dan macam amblyopia : points). Pada strabismic amblyopia timbul
1. Strabismic Amblyopia berasal dari kelainan diplopia dan confusion, diikuti dgn supresi
interaksi binokuler yang berlanjut jadi supresi fovea.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 141


Esotropia (strabismus konvergen) lebih yang terpampang di optotip Snellen), dia bisa
sering menyebabkan ambliopia. Sekilas info, baca.
esotropia = penyimpangan sumbu 2. Effek dari iluminasi yang kurang (neutral
penglihatan yang nyata dimana salah satu density filter) :
sumbu penglihatan menuju titik fiksasi a) Mata amblyopia tidak ada penurunan visus,
sedangkan sumbu penglihatan lainnya bahkan makin lampu optotip Snellennya
menyimpang pada bidang horizontal ke arah diredupin, makin baik visusnya.
nasal  juling ke dalem. Esotropia adalah b) Pada mata normal, penurunan visus
strabismus yang paling sering ditemukan. proporsional dengan densitas filternya. Jadi
2. Anisometropia. Bayangan di fovea kedua makin diburamin optotipnya dengan filter,
mata berlainan bentuk dan ukurannya akibat visus mata orang normal makin turun.
perbedaan refraksi mata kanan dan kiri, c) Mata dengan lesi macula akan terjadi
sehingga terjadi gangguan fusi. Bila kacamata penurunan visus yang berat
ga dipake, mata yang rabunnya lebih berat 3. Fungsi mata amblyopia lebih baik pada scotopic
beresiko amblyopia. Pada hipermetropia atau (adaptasi gelap) dan mesopic (intermediate)
astigmatisme, selisih 1-2 D antara kedua mata dibandingkan level photoic (light adapted).
menyebabkan amblyopia anisometropia. 4. Fiksasi eksentrik (non fovea) karena secara
Sedangkan miopi menimbulkan terus menerus menggunakan area ekstra fovea
anisometropia bila selisihnya > 3D. untuk memfiksasi suatu obyek. Diperiksa
3. Isoametropic amblyopia : visus turun dengan visuscope,atau reflek pada kornea.
bilateral walaupun sudah dikoreksi maksimal, Faktor organik : kerusakan sistem visual antara
karena kelainan refraksi bilateral pada retina dan korteks striata fungsi fovea
anak usia <5 tahun yg tidak dikoreksi, yaitu menurun terjadi skotoma relatif. Penyebab
hipermetropi > 5 D, atau miopi > 10 D. Jadi tidak diketahui. Terjadilah strabismus sekunder.
kalo menemukan kelainan refraksi pada anak
< 5 tahun, segeralah dikoreksi supaya ga Pemeriksaan untuk amblyopia dilakukan dengan
gangguannya ga jadi permanen. cara menentukan visus kedua mata baik dengan
4. Amblyopia exsanopsia = deprivation simbol-simbol atau optotipe snellen kemudian
amblyopia = difusi amblyopia= occlusion bagaimana pola fiksasinya
amblyopia, terjadi karena hambatan
perangsangan fovea centralis pada macula Diagnosis
lutea, karena media yang dilalui cahaya - Diagnosis dibuat menurut bukti bahwa pada
keruh atau tertutup, misalnya ptosis (kelopak mata yg visusnya turun tidak ditemukan kelainan
mata turun sehingga axis visualis tertutup), fisik, setelah kelainan-kelainan lain diatasi. Misal :
kornea keruh karena cicatrix kornea, katarak, kelainan refraksi sudah dikoreksi, katarak
perdarahan vitreus humour, dll. Ini dapat kongenital sudah dioperasi, dll
terjadi pada anak-anak karena defisiensi - Crowding phenomenon
vitamin A, trauma. Pada anak di bawah 5 - Kadang ada defek pupil aferen
tahun sering irreversibel. - Pada uji filter densitas netral dimana disetel pada
Faktor yang dianggap menimbulkan amblyopia : mata 20/20 sampai dengan 20/40, visus membaik
1. Hambatan cahaya yang masuk ke retina setelah cahaya diredupkan.
2. Hambatan bentuk bayangan pada fovea a.k.a
bayangannya tidak fokus Prevensi
3. Interaksi binokuler abnormal  amblyopia yg  Edukasi pada orangtua supaya lebih peka
strabismic kalo penglihatan anaknya bermasalah.
 Screening rutin.
Jenis dan tempat kelainan :  Pemeriksaan refraksi dgn siklopegic
1. Cortex visual : Kemampuan neuron untuk (pelumpuh musculus ciliaris). Dengan ini,
menjawab stimulus dari retina turun drastis. akomodasi akibat hipermetropia tidak dapat
2. Penurunan jumlah sel pada lapisan nukleus dilakukan sehingga kemampuan
geniculatum laterale yang berhubungan dgn mata refraksi/pembiasan mata yang sebenarnya
amblyopia dapat diketahui. Nah looo ketauaan #apasih.
 Atasi penyebab amblyopia dengan tindakan
Gambaran klinis amblyopia : medis
1. Crowding phenomenon = separation difficulty.  Mengkompensasi keadaan anisometropia
Orang amblyopia ga bisa membaca satu per yang sudah timbul.
satu huruf yang tersusun berderet-deret di Dalil Phytagoras, bukan, dalil (maksudnya prinsip
optotip Snellen, tapi kalo hurufnya dipisah kali ya) pengobatan amblyopia sbb:
(ditunjukin satu huruf aja, ga ada huruf lain  Menjernihkan media refrakta

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 142


 Mengkoreksi kacamata refraksi  Penalisasi jauh
 Memakai teknik yg memaksa penggunaan  Penalisasi total
mata amblyopia  Penalisasi ringan
 Untuk mendapatkan kemungkinan terbaik  Penalisasi alternative
dari kesejajaran mata  CAM stimulator visus. Hasil pengobatan
pada teknik CAM ada 3 tipe:
Penanganan amblyopia Berhasil : jika ada peningkatan visus
 Oklusi mata yg normal  merangsang otak > 2 baris Snellen.
untuk mengenali image dari mata yg Perbaikan : jika ada peningkatan
amblyopia. Hentikan oklusi kalo ga ada visus 1 baris > 2 huruf
perbaikan dlm 6 bulan. Tetap : bila visus tetap,
 Aturan oklusi peningkatannya hanya huruf
 Pleoptic ::Keuntungan teknik CAM adalah
 Inversi oklusi mudah dijalankan, tidak mengganggu
 Prisma sekolah, tidak ada rasa rendah diri.
 Penalisasi = penglihatan mata normal dibuat
kabur dengan atropin, lalu mata amblyopia Sedikit tambahan tentang
distimulus untuk melihat dekat/jauh saja pake strabismus..........semoga belum pingsan :
kacamata. Strabismus bilateral = kedua mata
Keuntungan penalisasi adalah salah satu cara menyimpang di saat yg sama. Strabismus
terapi amblyopia dimana penderita sulit unilateral = hanya 1 mata yg menyimpang.
dilakukan oklusi, terhindar dari amblyopia Strabismus alternating = anak fiksasi dengan
karena oklusi , dapat sambil mengobati mata pertama (misal yg kanan), sedangkan
komponen akomodasi , cocok untuk pasien mata kirinya menyimpang. Lalu anak
nystagmus latent mengganti fiksasi dengan mata kiri sementara
Kerugian penalisasi adalah pemakaian obat yg mata kanannya menyimpang. Saat salah satu
cukup lama, tidak secepat terapi oklusi , mata menyimpang, mata tsb disupresi.
kurang berhasil pada amblyopia berat, kurang Strabismus eksotropia = mata menyimpang ke
bermanfaat pd emmetropic ringan yg tdk arah temporal/ juling ke luar. Kalo strabismus
mau memakai kacamata, pasang kacamata yg esotropia udah tau lah ya. Hipertropia =
kadang mahal menyimpang ke atas, hipotropia =
Metodenya : menyimpang ke bawah.
 Penalisasi dekat

Lecture: Oral Health in Childhood


Based on lecture Dr. drg. Indah Titien S, SU, Sp. KGA (K) dan rekaman - By Putri

1. ORAL DISEASE
Banyak penyakit yang ada di cavitas oral , bahkan kebanyakan penyakit yang terjadi ditubuh memiliki
manifestasi pada cavitas oral. Tapi penyakit yang utama terjadi dalam mulut sendiri adalah caries dan
periodontal disease
Patofisiologi
Tumpukan dari sisa makanan,sel mati, RBC, bakter ini membentuk plaque  mempengaruhi gigi, gigi buatan
sama tambal gigi. Nah untuk itu maka dikontrol dengan sikat gigi, berkumur , dental floss. Jika kontrol tadi
tidak dilakukan maka kesehatan oral tidak terjaga dan mengakibatkan oral disease : caries dan periodontal
disease.

2. CARIES
Istilah dental caries ini digunakan untuk mendeskripsikan keadaan yang diakibatkan serta sign &
symptoms dari terkikisnya senyawa kimia yang terdapat pada permukaan gigi (hilangnya mineral berupa
calcium, phosphate) disebabkan oleh metabolisme bakteri yang terjadi pada biofilm (dental plaque) yang
menutupi permukaan. Bakteri ini (Streptococcus mutans) memfermentasi karbohidrat dan memproduksi asam
yang mendemineralisasi permukaan gigi. Tapi terdapat suatu proses dari tubuh untuk menetralkan
demineralisasi, sehingga imbang antara mineralisasi dan demineralisasi. Sehingga karies bisa berhenti saat itu
saja, karena kondisiimbang ini, tapi suatu saat pertahanan gigi kurang karies tetap berlanjut.
Caries  mendalam kena pulpa gigi (disini terdapat pembuluh darah dan saraf)  gangrene  abscess
(demam, bengkak, suppurative)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 143


Penjelasan : Terasa nyeri saat makan karena karies sudah sampai dentin tapi saat dibawa kumur2
hilang seolah sembuh. Saat menyerang dalam pulpa, isi dalam gigi diserang , sakit sekali dimana hanya 1-2 hari
saja , tidak terasa sakit, proses tetap lanjut dengan adanya bakteri aerob dan keadaan gigi yang lubang pun,
habis tetap tidak sakit  menandakan kematian gigi . Terus berlanjut dan menimbulkan kerusakan di periapical
gigi  abcess . Bagian tubuh yang tidak ada reparasi adalah gigi .
Dental caries merupakan salah satu penyakit paling umum pada anak2 dan jika terkena akan berlanjut
seumur hidup. Anak lebih rentan kena karies daripada dewasa, karena dengan motorik yang terbatas, tidak bisa
memilih makanan dan makan apa yang disuka, misal : yang manis2 padahal bersifat cariogenic, nah tergantung
pada orang tua, jika orang tua kurang pengetahuan membiarkan , toh gigi anak masih bisa ganti, makanya
rentan karies. Meskipun karies gigi ini bisa arrest (tidak memperparah) dan berpotensial untuk sembuh pada
tahap awal, tapi seringkali justru dibiarkan dan parah tanpa adanya perawatan yang sesuai sehingga gigi rusak.
Anak pada usia 12-30 bulan memiliki pola karies khas berbeda dengan dewasa. Jadi karies pada anak ,
menyerang gigi seri maxilla (gigi di bagian rahang atas) terlebih dahulu dan gigi molar primer pertama, gigi
bawah biasanya utuh karena makanan yang cariogenicnya tersimpan dibawah lidah. Semakin lama gigi ini
terserang oleh karies maka yang lain pun terkena dampaknya.
Jadi pernah dilaporkan transmisi vertikal S.mutans dari caregivers (orang tua, pengasuh) kepada anak.
Reservoir utama adalah ibu dimana anak mendapat bakteri ini selama window period yaitu sekitar usia 2
tahun. Misal pengaruh kebiasaan : anak ingin makan kacang tapi ga bisa ngunyah, terus dikunyahin dulu sama
orang tuanya baru dikasihin ke si anak, kalo kebersihan mulut orang tua kurang terjaga dengan baik kan
imbasnya jadi ke anak. (nyata terjadi koq)

Karies khas pada anak :


“Bottle caries”, “nursing caries”, “baby bottle tooth decay”, atau night bottle mouth”. Ini cepat sekali
terjadi pada usia. Kan gigi decidui lengkap 20 itu pada usia 2 tahun, sebelum gigi lengkap tumbuh karies
udah nyerang.
Penyebab utama karies gigi pada early childhood adalah bottle feeding yang tidak tepat , ASI ibu juga tapi
kejadiannya ga sesering susu formula. Jadi biasanya anak dengan susu botol merasa nyaman jadi habis
minum susu eh tidur dari malam sampai pagi, menumpuk, dalam jangka pendek memicu karies. Dengan
kondisi gigi seperti itu, anak tidak bisa mengunyah dengan baik, rangsang otot2 oral kurang, stimulasi
lengkung rahang juga kurang, sehingga susunan gigi tidak baik (gambar ada dibawah).

Gigi seri rusak mempengaruhi  pertumbuhan gigi permanen

2. PERIODONTAL DISEASE
Sama bahayanya dengan karies, hanya lebih tersembunyi, karena nyerang subgingiva banyak orang ga sadar,
tau2 giginya goyang terus dicabut.

Periodontal disease  inflamasi beberapa atau semua struktur pendukung gigi seperti gingiva, cementum,
periodontal ligament, dan tulang alveolar. Dibandingkan dengan gingivitis, periodontitis lebih mengarah ke
bone loss. Gingivitis jarang sampe bikin bone loss, karena regenerasinya sangat cepat. Tapi kalo karies berat ,
nyerang periodontalnya bisa sampai bone loss.

Disebabkan oleh bakteri yang ada di plaque. Plaque menarik perhatian bakteri gram positif aerobic
(kebanyakan actinomyces dan streptococci). Dengan cepat bakteri lain berkumpul, adhesi membentuk plaque.
Dalam beberapa hari plaque menebal, bakteri disusunan bawah akan kehabisan oxygen dan bakteri anaerob
batang maupun bulat mulai berpopulasi di area subgingiva. Endotoxin dilepaskan menyebabkan destruksi dan
bone loss tapi jarang pada anak. Ditambah lagi plaque mengeras dengan bantuan calcium yang ada di saliva,
plaque mengeras  calculus.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 144


Gigi normal, terus terkena iritan2  gingiva tidak bisa menempel pada gigi dan sebagian gigi dipegang oleh
calculus (karang gigi) yang tidak stabil mudah lepas saat sikat gigi atau saat kita pake tusuk gigi  kemudian
ada area kosong, berlubang antara gingiva dan gigi disebut pocket, semakin dalam melibatkan kerusakan
tulang  gigi goyang.

Periodontal khas pada anak : gingivitis eruptive  nya dilepas anak terbangun dan malah minta lagi.
inflamasi pada gingiva, karena gigi mau muncul. Maka dari itu, harus mulai dikurangi atau perlahan
Biasanya anak panas, demam, rewel, ga mau diganti isinya jadi sampai si anak nyedot air putih
makan. Gejala ini akan semakin parah , jika anak pun dia ga akan ngerasa. Intinya kurangin
sedang flu , infeksi, demam dan seringkali ini tidak konsumsi gula.
diperhatikan karena kondisi awal sakit tadi. Maka b. Kontrol Plaque
dari itu, cek juga soal gigi, lihat siapa tau emang  Walau gigi baru tumbuh 1 atau 2, proses
ada gigi yang mau tumbuh. Ini proses alami, jadi erupsi gigi ga terasa , tau2 giginya udah
dibiarkan gapapa, tapi jika kondisi anak lemah banyak. Jadi bersihkan gigi dengan jari yang
maka bisa dibantu gigi dikeluarkan dengan incisi. diselimuti kasa basah pada malam hari,
Keadaan ini bisa terjadi pada gigi molar pertama sesudah ASI atau sesudah ngedot susu
permanen, hati2 karena ini gigi ini tidak formula. Tapi hal ini sulit dilakukan , soalnya
menggantikan. Akan muncul pada usia 6 tahun di kaya tadi anak bangun , minta lagi. Jadi jika
area paling posterior. Biasanya orang tua tidak usia anak emang sudah saat stop menghisap,
memperhatikan. Padahal gigi ini adalah gigi ya stop dan segera beralih menggunakan
dewasa pertama yang akan memandu occlusi. Jika gelas.
ini sampai terambil jadi bahaya.  Lakukan sikat gigi pada bayi sesegera
mungkin dengan sikat yang lembut dan
gerakan sirkular ke semua permukaan gigi,
lidah, juga langit2 mulut.
c. Fluoride
 Dipercaya mampu mencegah demineralisasi.
Dengan adanya fluoride yang menggantikan
gugus OH calcium hidroksida di enamel,
ikatan antara calcium dan phosphate semakin
kuat.
 Mencegah karies pada anak2 melalui
pendekatan home care, sikat gigi diperagakan
oleh caregivers menggunakan pasta gigi yang
berisi sedikit fluoride. Dilakukan pada anak
3. PENCEGAHAN yang sudah bisa berkumur, jika belum bisa
a. Prevention of Cariogenic Feeding Behavior dentist tidak menyarankan pasta gigi dengan
Ini salah satu pendekatan untuk cegah ECC. fluoride karena bisa banyak yang tertelan dan
Konsumsi minuman bergula dengan nursing botlle terakumulasi , walau bisa ke tulang, tapi jika
atau sippy cup menambah frekuensi terlalu banyak mengendap digigi 
demineralisasi enamel. Kebiasaan minum selama menyebabkan warna kehitaman.
tidur meningkatkan resiko karies gigi karena oral  Aplikasi topical fluoride ditangani dentist.
clearance dan aliran saliva menurun saat tidur.
Sebenarnya dengan intake makanan yang cukup,
bottle feeding ini hanya bersifat kenyamanan.
Tapi kalo jadi kebiasaan repot, soalnya kalo dot

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 145


4. MALOCCLUSION tongue thrusting (jadi posisi lidah ga pas,
 Ini bukanlah penyakit, melainkan suatu misal kalo lagi nelan lidah harusnya udah
kondisi dengan efek yang ditimbulkan lebih masuk ada dibelakang, lah ini lidah nya masih
dari oral disease. ke depan, masih menghisap . Bisa jadi bentuk
 Occlusi adalah tutup-menutup/pertemuan protes karena mba pengasuh di ganti atau
antara rahang atas dan bawah dalam posisi orang tua sibuk terus. Terlihat pada vocal
istirahat (diam, tidak bicara dan mengunyah). huruf s dan t), - herediter
 Malocclusion adalah kelainan dalam occlusi  Akibat malocclusi :
 Etiology : - karies berat  menimbulkan - TMj, phsychologic (semakin cerdas maka akan
hilangnya arcus dentalis, - kebiasaan buruk terasa semakin berat), kesulitan mengunyah,
(thumb sucking (ngemot ibu jari) ga pada mengucapkan kata dengan huruf (misal : c,
anak2 aja loh, sampai SMA juga masih ada , d,s,t)

Thumb sucking

Tongue thrusting

5. Kasus Oral disease / Kondisi yang harus ditangani dalam Tim


Pada anak dengan medical compromise yaitu anak2 yang harus minum obat sepanjang hidupnya.
a. Thalasemia  peningkatan aktivitas erythropoetic pada craniofacial bone menyebabkan pembesaran
bagian tengah tulang wajah, gigi depan maju (tonggos) dan saling berjarak  disebut facies Cooley (kaya
moon face juga). Disebabkan karena terhenti atau tidak continue dari transfusi darah. Level Hb sebelum
tranfusi memiliki peran penting.
b. Epilepsi
 Menimbulkan komplikasi oral dan manifestasi
 Fraktur gigi anterior
 Pembesaran gingiva yang dihubungkan dengan penggunaan phenytoin sodium (Dilantin), jarang dengan
asam valproic dan vigabatrin
 Jadi pada anak yang epilepsi coba periksa mulutnya. Jangan sampai semua gigi tertutup karena
pembesaran gingiva. Ditangani dengan bersihkan infeksinya, dilakukan pemotongan , diberi gusi tiruan 1-2
bulan.
 Untuk gigi depan mungkin masih bisa terlihat tapi untuk gigi belakang akan tertutup semua sehingga
kesulitan mengunyah, walaupun gusi akan menyesuaikan dengan mengeras.
 Peranan dentist dibutuhkan, sampai pasiennya sendiri yang ga mau ke dentist kecuali mereka memiliki
masalah dan mungkin bisa parah, jadi tetap harus ke dentist.
c. Congenital Heart Disease
 Meningkatnya resiko Infective Endocarditis (IE), Bacteria Endocarditis (BE)
 Jenis bakteri khas yang menyebabkan penyakit ini : Streptococcus dan Staphylococcus  dapat
ditemukan pada gigi gangrene
 SOP untuk tangani penyakit  scalling dan tangani semua gigi selama 1-2 minggu sebelum operasi, agar
tidak terjadi bacteremia
d. Leukimia
 ALL (Acute Lymphoblastic Leukimia), umum ditemukan pada anak
 Efek chemotherapy pada mulut : xerostomia (penurunan sekresi saliva)  karies ; mucosities
menyebabkan kesulitan mengunyah dan bicara
 Kebanyakan kasus meninggal karena mucosities menjadi sepsis dan justru tidak karena ALL. Pilihan
pengobatan yang tepat untuk treatment mucosities dapat mencegah hal itu terjadi.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 146


Tutorial: Visiting Doctor
Ms.X
Sumber: www.cdc.gov, www.who.int, pediatric nelson, www.kalbe.co.id, emedicine.medscape.com
Bismillahirrahmanirrahiim...

Oral Cavity
Pada dasarnya erupsi atau keluarnya gigi susu pertama terjadi di usia 6-8 bulan. Umumnya diawali oleh
keluarnya gigi seri tengah bawah, lalu secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri lateral atas dan gigi seri
lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring dan geraham susu kedua. Tapi erupsinya tidak sekaligus,
melainkan satu per satu dan kadang ada juga yang sepasang-sepasang. Umumnya ketika anak berusia 1 tahun
mempunyai 6-8 gigi susu (tetapi terkadang ada juga yang hanya 2 gigi walaupun tanpa disertai keluhan
pertumbuhan) dan akan menjadi lengkap berjumlah 20 gigi susu (4 gigi seri atas-bawah, 2 gigi taring kanan-kiri
di atas-bawah, dan 4 geraham kiri-kanan di atas-bawah) pada usia 18 bulan atau 2 tahun. Walaupu erupsi gigi
pertama terjadi pada usia 6-8 bulan, namun jika pada usia tersebut belum terjadi erupsi gigi, bukan berarti
terjadi keterlambatan pertumbuhan gigi. Karena, normalnya erupsi gigi terjadi pada usia 6-12 bulan. Apabila
sudah 12 bulan gigi belum juga tumbuh baru dapat dinyatakan ada keterlambatan pertumbuhan. Gigi susu
akan lepas dan digantikan oleh gigi permanen pada usia sekitar 6 tahun. Adapun masalah-masalah pada cavum
oral adalah:

Malocclusion
Maloklusi adalah setiap keadan yang menyimpang dari oklusi normal, maloklusi juga diartikan sebagai suatu
kelainan susunan gigi atas dan bawah yang berhubungan dengan bentuk rongga mulut serta fungsi.
Maloklusi dapat timbul karena faktor keturunan dimana ada ketidaksesuaian besar rahang dengan besar gigi-
gigi di dalam mulut. Misalnya, ukuran rahang berukuran kecil, sedangkan ukuran gigi lebar dan besar. Gigi-gigi
tersebut tidak cukup letaknya di dalam dental arch. Kekurangan gizi juga dapat menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan tulang rahang terganggu. Maloklusi dibagi 3:
1. Maloklusi tipe dental, terjadi jika perkembangan rahang atas dan rahang bawah terhadap tulang
kepala normal, tapi gigi-giginya mengalami penyimpangan
2. Maloklusi tipe skeletal, terjadi karena hubungan rahang atas dan rahang bawah terhadap tulang
kepala tidak harmonis, karena ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan rahang
3. Maloklusi fungsional, terjadi karena adanya kelainan otot-otot, sehingga timbul gangguan saat dipakai
untuk mengunyah
Etiologi Maloklusi
Etiologi maloklusi dibagi atas dua golongan yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Hal yang termasuk faktor eksternal, yaitu :
- Herediter
- Kelainan kongenital
- Adanya kesalahan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi pada masa prenatal dan postnatal
- malnutrisi
- kebiasaan jelek seperti mengisap jempol
- trauma
- Penyakit-penyakit dan keadaan metabolik yang menyebabkan adanya predisposisi ke arah maloklusi
seperti ketidakseimbangan kelenjar endokrin, gangguan metabolis, penyakit-penyakit infeksi.
Hal yang termasuk faktor internal, yaitu :
- Anomali jumlah gigi seperti adanya gigi berlebihan (dens supernumeralis) atau tidak adanya gigi
(anodontis),
- Anomali ukuran gigi, anomali bentuk gigi,
- Frenulum labii yang abnormal, kehilangan dini gigi desidui,
- Persistensi gigi desidui, jalan erupsi abnormal, ankylosis dan karies gigi.
Manajemen maloklusi biasanya berupa pemasangan alat-alat ortodontik, yaitu pemasangan braces (itu loh,
kawat gigi) karena bukan kompetensi kita, jadi gausah terlalu dibahas ya..
Cleft Lip and Palate
Udah dibahas ya di blok 2.2.. adanya gangguan pada pembentukan palatum dan bibir sumbing
menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi. Cleft lift and palate juga menyebabkan gangguan berbicara
pada anak, seperti sequelae dan gangguan menelas, seperti pada velopharyngel dysfunction. Untuk itu,
manajemennya adalah surgery. Dan setelah itu terapi bicara juga dibutuhkan pada anak dengan cleft lip and
palate.
Dental caries

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 147


Sepeti yang sudah dijelaskan di lecture kemarin, caries bermula dari adanya plaque pada gigi. Plaque
berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari. Plaque terbentuk 5 menit setelah kita mengkonsumsi
makanan. Plaque apabila tidak dibersihkan, maka akan menumpuk terus menerus, sehingga bakteri akan
mulai menyerang lapisan-lapisan gigi. Proses terjadinya caries dimulai dengan adanya plaque pada
permukaan gigi, dimana gula dari sisa makanan dan bakteri akan menempel pada waktu tertentu dan
berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis dan menyebabkan
demineralisasi email, yang akan berlanjut menjadi caries gigi. Seperti yang sudah dibahas pada blok 1.3
kemarin, makanan yang paling banyak menyebabkan karies ada gigi adalah yang mengandung karbohidrat
karena mengandung glukosa. Caries pada gigi lama kelamaan akan menyebabkan lubang pada gigi. Adanya
lubang pada gigi tersebut akan menimbulkan keluhan yang berbeda-beda tergantung dari kedalaman
lubang tersebut.
1. Lubang pada permukaan terluar (email) : biasanya belum menimbulkan rasa sakit
2. Lubang pada permukaan kedua (dentin) : telah menimbulkan rasa sakit jika terkena makanan
manis/minum dingin
3. Lubang sampai ke syaraf gigi : tanpa ada rangsangan akan menimbulkan sakit berdenyut-denyut dan
terus menerus
ada beberapa pencegahan yang harus dilakukan agar anak tidak mengalami caries, yaitu:
- menghilangkan plaque (menyikat gigi dengan teratur setelah makan dan sebelum tidur). Menyikat gigi
sudah dapat dimulai sejak gigi belum tumbuh, misalnya dengan kasa atau kapas, karena plaque sudah
dapat terbentuk sejak sebelum gigi susu tumbuh.
- mengurangi paparan asam terhadap gigi.
- meningkatkan daya tahan gigi (misalnya dengan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor,
pemberian topikal aplikasi fluor).
- menurunkan jumlah kuman (misalnya dengan berkumur antiseptik).
- mengatur pola makan (mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula).
- merubah kebiasaan minum susu dari botol ke minum dari gelas, dan jangan biarkan anak minum susu
sambil tertidur.
- Kontrol ke drg setiap 3-6 bulan.
Periodontal Disease
Infeksi periodontal dapat disebabkan oleh beberapa bakteri, seperti Actinobacillus
actinomycetemcomitans, Fusobacterium nucleatum, Tannerella forsythensis (Bacteroides forsythus),
Porphyromonas gingivalis, Prevotella intermedia dan spirochetes. Bakteri tersebut dapat ditemukan pada
gingiva sehat, dengan jumlah sedikit sebagai flora normal dalam sulcus gingiva. Bakteri anaerob tersebut
juga dapat ditemukan di area lidah,bukal mukosa, plaque supragingival, plaque subgingival, saliva, dan
tonsil. Pada pasien dengan akumulasi plaque dari sedang hingga berat, bakteri saliva dapat menggambarkan
bakteri yang dapat ditemukan pada dental plaque. Kunci patogenitas dari bakteri tersebut dari kemampuan
bakteri tersebut dalam menghasilkan faktor virulensi apabila bakteri tersebut hadir dari jumlah melebihi
normal.
Pasta gigi yang mengandung fluor memiliki fungsi sebagai agen terapeutik. Menyikat gigi dengan bantuan
pasta gigi yang mengandung atibakteri dapat menghilangkan plaque subgingiva sedalam 1,5 mm pada area
buccal dan sedalam 0,5 mm pada area interproksimal. Diharapkan dengan adanya bantuan dari agen
bakteri dalam pasta gigi dapat mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit periodontal sehingga tetap
terjaga keseimbangan flora normal dalam rongga mulut. Agen bakteri tersebut juga dapat mencegah
terbentuknya koloni bakteri penyebab penyebab periodontal sehingga tidak melepas faktor virulensi yang
dapat memperparah penyakit periodontal. Sodium bicarbonate yang terkandung dalam pasta gigi berfungsi
untuk menetralisir asam. Bahan tambahan minyak atsiri sebagai agen bakteri dalam pasta gigi dapat
menghambat plaque selama periode maintenance.
THT Problem
Otitis Eksterna
Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga luar. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis
eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai furunkel. Otitis eksterna disebabkan terutama
terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu staphylococcus aureus, staphylococcus albus dan e. Coli.
Penyakit ini juga dapat di sebabkan oleh jamur, a l e r g i , d a n v i r u s . O t i t i s e k s t e r n a
d a p a t j u g a d i s e b a b k a n o l e h penyebaran luas dari proses dermatologis yang bersifat non infeksi.
Gejala-gejala dari otitis eksterna adalah
- gatal-gatal
- nyeri tekan pada tragus dan daun telinga
- keluarnya cairan bersifat serous warnanya bisa bening, putih, kuning dan berbau

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 148


- terjadi gangguan pendengaran jika saluran telinga membengkak atau terisi oleh pus dan sel-sel kulit
yang mati.
- Dengan menggunakan otoskop, kulit pada saluran telinga tampak merah, membengkak dan penuh
dengan nanah dan sel-sel kulit yang mati.
- Nyeri saat membuka mulut
Penatalaksanaan
- Untuk mengobati otitis eksterna, pertama-tama dilakukan pembuangan sel-sel kulit mati yang
terinfeksi dari saluran telinga dengan alat penghisap atau kapas kering. Setelah saluran telinga
diersihkan, fungsi pendengaran biasanya kembali normal. Biasanya diberikan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotik selama beberapa hari.
- Beberapa tetes telinga ada yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan.
Kadang diberikan obat tetes telinga yang mengandung asam asetat untuk mengembalikan keasaman
pada saluran telinga. Untuk mengurangi nyeri pada 24-48 jam pertama bisa diberikan aseteminofen
atau kodein. Infeksi yang sudah menyebar keluar saluran telinga (selulitis) diobati dengan antibiotik
peroral (melalui mulut).
- Furunkel dibiarkan pecah dengan sendirinya karena jika sengaja diinsisi bisa menyebabkan
penyebaran infeksi. Untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan bisa dilakukan
pengompresan hangat (sebentar saja) .
- Kausatif (Antibiotik sistemik : Amoksisilin 3 x 500 mg dan Antibiotik lokal : Otopain 2-4 x sehari 3-
tetes).
- Simptomatik (Analgetik : Asam mefenamat 3 x 500 mg)

Otitis Media
Otitis media adalah peradangan dari telinga tengah. Peradangan ini seringkali mulai dengan infeksi-
infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan, atau persoalan-persoalan pernapasan lainnya, dan
menyebar ke telinga tengah. Ini dapat disebabkan oleh virus-virus atau bakteri-bakteri, dan dapat
menjadi akut atau kronis.
Otitis media akut timbulnya cepat dan berdurasi pendek. Otitis media akut biasanya hanya
berlangsung dalam beberapa minggu (< 1 bulan). Otitis media akut biasanya berhubungan dengan
akumulasi cairan di telinga tengah bersama dengan tanda-tanda atau gejala-gejala dari infeksi telinga;
gendang telinga yang menonjol biasanya disertai dengan nyeri, atau gendang telinga yang berlubang,
seringkali dengan keluarnya cairan bernanah. Otitis media kronis adalah peradangan telinga tengah
yang sudah terjadi lama, batasnya adalah satu bulan. Setelah infeksi akut, cairan (effusion) mungkin
tertinggal dibelakang gendang telinga (tympanic membrane) untuk sampai dengan tiga bulan sebelum
menghilang. Otitis media kronis mungkin berkembang setelah periode waktu yang berkepanjangan
dengan cairan (effusion) atau tekanan negatif dibelakang gendang telinga (tympanic membrane).
Otitis media kronis dapat menyebabkan kerusakan yang terus menerus pada telinga tengah dan
gendang telinga dan mungkin ada cairan yang terus menerus keluar melalui lubang pada gendang
telinga. Otitis media kronis seringkali mulai tanpa nyeri dan demam. Karena banyaknya cairan yang
ada di belakang membran timpani, sehingga tekanan pada telinga akan meningkat. Apabila terjadi
terus menerus akan menyebabkan lubang pada membran timpani dan akhirnya pasien bisa mengalami
gangguan pendengaran.
ETIOLOGI
Penyebabnya adalah bakteri atau virus. Biasanya penyakit ini merupakan komplikasi dari infeksi
saluran pernafasan atas. Virus atau bakteri dari tenggorokan bisa sampai ke telinga tengah melalui
saluran tuba eustachii atau kadang melalui aliran darah. Otitis media akut juga bisa terjadi karena
adanya penyumbatan pada sinus atau tuba eustachii akibat alergi atau pembengkakan tonsil.
Gejala-gejala dari otitis media adalah:
- gejala awal berupa sakit telinga yang berat dan menetap
- Bisa terjadi gangguan pendengaran yang bersifat sementara.
- Gendang telinga melami peradangan dan menonjol.
- Jika gendang telinga robek, akan keluar cairan yang pada awalnya mengandung darah lalu
berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah. Cairan bersifat mucous.
- Terdapat erythema
Manajemen
- Infeksi diobati dengan antibiotika per-oral (melalui mulut). Antibiotik lini pertama untuk anak
adalah amoxicillin
- Obat flu yang mengandung phenilephrine bisa membantu membuka tuba euschii dan jika
terdapat alergi bisa diberikan antihistamin.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 149


- Miringotomi dilakukan jika nyerinya menetap atau hebat, demam, muntah atau diare atau jika
gendang telinga menonjol. Pada prosedur ini dibuat sebuah lubang pada gendang telinga untuk
mengeluarkan cairan dari telinga tengah. Pembuatan lubang ini tidak akan mengganggu fungsi
pendengaran penderita dan nantinya akan menutup kembali dengan sendirinya.
Nasal Polyps
Polip Hidung adalah suatu pertumbuhan mukosa hidung yang bersifat jinak. Penyebab terjadinya polip
tidak diketahui, tetapi beberapa polip tumbuh karena adanya pembengkakan akibat infeksi. Polip
biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti
daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung. Polip akan berwarna lebih pucat daripada concha,
sehingga mudah dibedakan. Polip terlihat transparan. Adapun gejala-gejala dari polip ini adalah:
- Polip menyebabkan penyumbatan hidung, karena itu penderita seringkali mengeluhkan adanya
penurunan fungsi indera penciuman.
- Karena indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, maka penderita juga bisa
mengalami penurunan fungsi indera perasa dan penciuman.
- Polip hidung juga bisa menyebabkan penyumbatan pada drainase lendir dari sinus ke hidung.
Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir di dalam sinus. Lendir yang terlalu lama
berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.
- Penderita anak-anak sering bersuara sengau dan bernafas melalui mulutnya.

Adapun manajemen untuk nasal polyps adalah:


Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid dapat memperkecil ukuran polip atau bahkan
menghilangkan polip.
Pembedahan dilakukan jika:
Polip menghalangi saluran pernafasan
Polip menghalangi drainase dari sinus sehingga sering terjadi infeksi sinus
Polip berhubungan dengan tumor
Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol.
Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah
kekambuhan. Tetapi jika kekambuhan ini sifatnya berat, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk
memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi.

Tonsillitis
Tonsillitis adalah terjadinya inflamasi pada tonsilla palatina yang disebabkan oleh group A beta
hemolytic Streptococcus pyogenes.
GEJALA
- Nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan.
- Nyeri seringkali dirasakan di telinga karena tenggorokan dan telinga memiliki persarafan yang
sama.
- Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Tonsil membengkak dan tampak bercak-bercak perdarahan.
Ditemukan nanah dan selaput putih tipis yang menempel di tonsil. Membran ini bisa diangkat
dengan mudah tanpa menyebabkan perdarahan.
Dilakukan pembiakan apusan pada tenggorokan di laboratorium untuk mengetahui bakteri
penyebabnya.
PENGOBATAN
- Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 10 hari. Jika
anak mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk suntikan.

Pengangkatan tonsil (tonsilectomy) dilakukan jika:


- tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahun
- tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun
- tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 150


Praktikum

Patologi Klinik: Routine Examination for Infectious Disease


Oleh: Fista

Bismillah.. Dalam praktikum kali ini, ada 5 tema: Alat dan bahan: darah + EDTA (antikoagulan),
Leucocyte count, Differential WBC count, Erythrocyte larutan Turk (glacial acetic acid, gentian violet,
Sedimentation Rate, Anti-Streptolysin O, dan C- aquadest), HCl 1%, Acetic acid 2%, pipet
Reactive Protein. Nah, untuk pretest dan workplan, leukosit, Naubauer chamber & cover glass,
bahan diambil dari 5 tema diatas. Tapi, selama mikroskop.
praktikum, hanya 3 yang dilakukan, sedangkan ASO Prosedur: Ambil darah dengan pipet leukosit
dan CRP akan dilakukan di sesi lain. sampai tanda 0,5  bersihkan ujung pipet
dengan tissue  ambil larutan turk
Leucocyte Count (WBC count) menggunakan pipet yang sama sampai tanda 11
(dilusi darah:larutan = 1:20)  kocok pipet
Tujuan: menghitung jumlah leukosit. Leucocyte selama 3 menit agar larutan tercampur 
count bisa didefinisikan sebagai jumlah WBC per buang 4 tetes pertama (karena 4 tetes ini cuma
Liter darah atau per mL darah. larutan turk, ga ada WBC nya. Kemungkinan
Nilai normal: 4.000-11.000 x 106/L (buku WBC nya di tengah pipet)  masukkan tetes ke
praktikum) atau 4.500-10.000 WBC per 5 ke dalam Naubauer chamber yang sudah
microliter (mcL) (medlineplus). Nilai normal dibersihkan dan ditutup cover glass  amati di
memang sedikit berbeda di setiap lab dan tiap bawah mikroskop  hitung WBC di 4 kotak
reagen yang dipakai. besar.
Prinsip: Darah didilusi/ditambahkan dengan
larutan asam, mengakibatkan RBC akan
hemolisis, namun WBC tetap utuh/intact,
sehingga kita bisa menghitung WBC dengan
mudah.
Rumus:

- Dilusi =20x
- Counting volume = volume 4 kotak besar = 4 x (1 x 1 x 0,1) mL = 0,4 mL

Cara Hitung WBC: gunakan mikroskop dengan karena ada infeksi, tumor), penyakit Collagen-
perbesaran 10x  tampak ada 4 kotak besar  vascular (ex: systemic lupus erythematosus),
1 kotak besar, terdiri dari 16 kotak kecil, hitung penyakit di hati dan limpa, sedang melakukan
semua WBC yg ada di 16 kotak kecil, abaikan terapi radiasi atau terkena paparan radiasi.
WBC yang terletak pada garis batas kanan
bawah  hitung WBC di 3 kotak besar yg lain  Error:
jumlah kan semuanya. (WBC tampak seperti - Error di Alat: pipet basah, pipet kotor,
titik-titik hitam) Naubauer chamber kotor  volume tidak
Interpretasi: akurat, susah menghitung WBC
- Nilai WBC tinggi, disebut leukocytosis, bisa - Error di teknik: dilusi tidak tepat, pengisian
disebabkan oleh: Obat (Allopurinol, Aspirin, Naubauer chamber yang tidak tepat,
Chloroform, Corticosteroids, Epinephrine, pengambilan volume darah yang tidak
Heparin, Quinine,Triamterene), Anemia, tepat, terlambat menghitung  jumlah
Tumor sumsum tulanga, Infeksi, Inflamasi (ex: tidak akurat
rheumatoid arthritis atau alergi), Leukemia, - Error di spesimen: pasien dengan
tekanan fisik atau emosi yang berat, leukopenia (WBC terlalu sedikit  larutan
kerusakan jaringan (ex: terbakar). Pasien yang pengencernya dibuat lebih sedikit, sehingga
baru saja melakukan spleenectomy kita ambil WBC nya tidak 0,5 tapi 1 mL),
(pengangkatan limpa) akan memiliki WBC pasien leukositosis (WBC terlalu banyak 
yang sedikit lebih tinggi. dilusinya diperbesar, boleh pakai pipet
- Nilai WBC rendah, disebut leukopenia, eritrosit yang lebih besar)
disebabkan oleh: Obat (Antibiotics,
Anticonvulsants, Antihistamines, Antithyroid Differential WBC count
drugs, Arsenicals, Barbiturates, Chemotherapy
drugs, Diuretics, Sulfonamides), defisiensi atau Tujuan: menentukan persentase masing-masing
kegagalan sumsum tulang dalam produksi (ex: jenis leukosit di dalam darah. Di apusan darah

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 151


ini juga bisa kita lihat morfologi RBC dan kita bisa menghitung dan membedakan masing-
platelet. masing jenis leukosit.
Prinsip: membuat apusan darah menggunakan
slide glass, lalu diberi pengecatan giemsa, jadi
Tipe-tipe leukosit:
Tipe Deskripsi Persentase normal
Limfosit Inti bulat, sitoplasma sedikit 20-40 %
Monosit Sel besar, inti menyerupai ginjal 2-8 %
Neutrofil batang (immature) Inti belum memisah, bentuk C 0-3 %
Neutrofil segmen (mature) Inti sudah berlobus-lobus 40-60 %
Eosinofil Sitoplasma merah & bergranul, inti sel tidak 1-4 %
tertutup granul shg masih tampak 2 lobus
Basofil 2 lobus, Granul besar berwarna biru dan menutupi 0,5-1 %
seluruh sel, inti tidak tampak
Prosentase normal bisa berbeda-beda, tergantung usia pasien, mungkin juga karena reagen yang digunakan.

Alat dan Bahan: darah + EDTA (antikoagulan),  hitung leukosit yang ditemukan sampai 100
slide glass, stik aplikator, rak pengecatan, pipet leukosit, bedakan masing-masing jenisnya 
pasteur, pewarna Giemsa, methanol, minyak hitung presentase.
imersi. Error:
Prosedur: teteskan darah di slide (diameter 2-3 - Error pada teknik apusan darah: darah
mm, jarak 1 cm dari tepi slide)  ratakan ke terlalu banyak atau terlalu sedikit, cara
ujung lainnya (spreader dalam posisi 30-45o)  meratakan yang tidak benar (cara
keringkan film  beri identitas di bagian yang mendorong yang salah, sudut tidak sesuai,
tebal (nama pasien)  fiksasi dengan methanol berhenti di tengah jalan), adanya
2-3 menit  tutupi lagi dengan Giemsa selama penundaan fiksasi (harus difiksasi sesegera
30 menit  cuci dengan air mengalir  mungkin agar morfologi tetap bagus)
keringkan amati dengan mikroskop - Error pada pengecatan: staining rack tidak
perbesaran 10x untuk mencari area ideal  sejajar, pencucian kurang, pencucian
tetesi minyak imersi, lihat pada perbesaran 100x berlebih.
Interpretasi: midlineplus.com
Tipe Naik Turun
Leukosit
Limfosit Chronic bacterial infection, Infectious hepatitis, Infectious Chemotherapy, HIV
mononucleosis, Lymphocytic leukemia, Multiple myeloma, Viral infection infection, Leukemia,
(such as infectious mononucleosis, mumps, measles) Radiation therapy or
exposure, Sepsis
Monosit Chronic inflammatory disease, Parasitic infection, Tuberculosis, Viral -
infection (for example, infectious mononucleosis, mumps, measles)
Eosinofil Allergic reaction, Cancer, Collagen vascular disease, Parasitic infection -
Basofil - Acute allergic reaction
Neutrofil Acute infection, Acute stress, Eclampsia, Gout, Myelocytic leukemia, Chemotherapy, Influenza,
Rheumatoid arthritis, Rheumatic fever, Thyroiditis, Trauma viral infection, bacterial
infection, Radiation
therapy, Aplastic anemia
Erythrocyte Sedimentation Rate rheumatik, lupus, Kawasaki). Namun, tes ini
hanya screening, dan membutuhkan dukungan
Tujuan: mengukur laju tes lain untuk menegakkan diagnosis.
sedimentasi/pengendapan RBC dalam plasma. Prinsip: ada 2 metode, yaitu Westergren dan
Diukur dalam mm/jam. Secara tidak langsung, Wintrobe. Tapi yang dilakukan dalam praktikum
ESR berguna intuk mendeteksi inflamasi di ini adalah metode Internasional (Wertergren).
dalam tubuh yang disebabkan oleh infeksi,
kanker, atau penyakit autoimun (arthritis
Nilai normal (Westergren)  Newborn sampai pubertas: 3-13
- Dewasa mm/hr
 Pria dibawah 50 tahun: 0-15 mm/hr Spesimen: darah yang ada antikoagulan +
 Pria diatas 50 tahun: 0-20 mm/hr Sodium citric dengan perbandingan 4:1 (1,6 mL
 Wanita <50 tahun: 0-20 mm/hr darah + 0,4 mL Na-citric) atau darah + EDTA +
 Wanita >50 tahun: 0-30 mm/hr Na citric 0,85%.
- Anak-anak Alat dan Bahan: pipet dan rak Westergren,
 Newborn: 0-2 mm/hr larutan Na-citric (Tri-Natrium-dihidrat,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 152


Aquadest) yang disimpan dalam suhu 4oC akan - Nilai ESR yang naik, bisa berhubungan
bertahan berbulan-bulan, Sodium Chloride dengan: Anemia, Cancers such as
0,85% lymphoma or multiple myeloma, Kidney
Prosedur: campur spesimen dampai homogen disease, Pregnancy, Thyroid disease.
 bersihkan pipet Westergren  isi pipet - Nilai ESR yang turun, berhubungan dengan:
dengan darah sampai tanda 0  letakkan Congestive heart failure, Hyperviscosity,
secara vertikal di rak Westergren  tunggu 60 Hypofibrinogenemia (decreased fibrinogen
menit, amati penurunan RBC  catat dalam levels), Low plasma protein (due to liver or
satuan mm. kidney disease), Polycythemia, Sickle cell
Interpretasi: anemia.
Error:

Tidak mengisi pipet tepat pada angka 0, ESR akan falsely low jika antikoagulan berlebih, ESR akan falsely elevated jika
waktu pengukuran > 60 menit, suhu ruangan yang tinggi bisa membuat ESR tinggi, memiring-miringkan pipet bisa
meningkatkan ESR, adanya bubble pada darah dan gumpalan fibrin membuat hasil tidak valid, Tes ESR dilakukan
maksimal 2 jam setelah pengambilan darah, hindari kontak dengan alkohol.

Galeri Gambar
kiri (pipet eritrosit, batu nya warna
merah)

kanan (pipet leukosit, ruangan


gembungnya lebih kecil, batunya
warna putih)

Naubauer chamber + cover glass

Kotak-kotak di Naubauer chamber Pipet Pasteur

Monosit

Pipet dan Rak Westergren


Limfosit

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 153


Neutrofil segmen
Eosinofil

Basofil Neutrofil batang

Praktikum Farmako Writing Perscription for Children


Oleh: Fista

Tujuan: Karena semua kegiatan praktikum ada di HSC


 Menghitung dosis obat untuk anak translate-an buku praktikum, jadi sekarang kita
 menentukan regimen dosis obat yang sesuai bahas kasusnya aja yah:
(dosis, jalur pemberian, frekuensi pemberian,
waktupemberian, dan durasi pengobatan) Kasus dan Pembahasan:
untuk anak 1. Dokter memberikan ibuprofen kepada Seto
 menulis resep untuk anak yang berumur 3 tahun, laki-laki, 15 kg karena
Alat dan Bahan: faringitis akut.
 daftar pertanyaan/skenario a. Regimen dosis:
 papan tulis  menurut referensi: dosis ibuprofen utk
 referensi anak adalah 5-10 mg/kgBB/dosis
Prosedur:  dosis untuk seto dengan 15 kg adalah
Setiap mahasiswa harus menjawab pertanyaan 15 x (5-10) = 75-150 mg/dosis
berikut, lalu mempresentadikan dan  rute pemberian: oral
mendiskusikandengan mahasiswa lain. Jawaban  frekuensi: setiap 6-8 jam bila perlu (3-4
setiap kasus harus berisi: kali per hari)
 regimen dosis (jalur pemberian, frekuensi,  waktu pemberian: sesudah makan
dosis tiqp oemberian, waktu pemberian, dan  Durasi pengobatan: 3 hari
durasipengobatan) b. Bentuk dosis pharmaceutical
 bentuk dosis pharmaceutical yang sesuai Tablet kunyah, coated caplet, sirup,
 3 bentuk preskrispsi (magistral, official, suspensi
spesial) yang memungkinkan dengan obat itu
c. Kemungkinan bentuk preskripsi yang
dapat ditulis

Dr. Anggoro 2. Dokter memberikan amoxicillin kepada


Dr. Anggoro
SIP: 003/2005 Hasan yang berusia 1 tahun, laki-laki, 7.5 kg, karena
Address: SIP: 003/2005 Practice: pneumonia tidak kompleks
Address:
Gg. Dahlia 5 Practice:Jl. Janti 18 a. Regimen dosis:
Gg. Dahlia 5
Yogyakarta Jl. Janti Yogyakarta
18  menurut referensi: dosis Amoxicillin
Yogyakarta Yogyakarta utk anak adalah 5-25 mg/kgBB/dosis
Yogyakarta, 10 Nov. 2011  dosis untuk seto dengan 7.5 kg adalah
Yogyakarta, 10 Nov. 2011 7.5 x (10-25) = 75-187.5 mg/dosis
R/ Susp. Proris 100 mg/5ml. Lag. I (60 ml)  rute pemberian: oral
R/ Pulv. Ibuprofen mg 5100
s.p.r.n. 4 d.d. ml. p.c.  frekuensi: setiap 8 jam
Saach.atau
Lact q.s.  waktu pemberian: sebelum makan
m.f.l.a.
R/ Tab.pulv. d.t.d.
Chew. No. XII
Proris 100 mg. No XII  Durasi pengobatan: 5 hari
s.p.r.n.
s.p.r.n. 4.d.d. ITab.
4 d.d. pulv. p.c. I p.c. b. Bentuk dosis pharmaceutical

Pro: Seto
Pro: Seto
Age: 3 th HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 154
Age: 3 th
BB: 15 kg SPECIAL
BB: 15 kg MAGISTRAL
Kapsul, dry syrup, oral drop c. Kemungkinan bentuk preskripsi yang
dapat ditulis

Dr. Anggoro Dr. Anggoro


SIP: 003/2005 SIP: 003/2005

Address: Practice: Address: Practice:


Gg. Dahlia 5 Jl. Janti 18 Gg. Dahlia 5 Jl. Janti 18
Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta

Yogyakarta, 10 Nov. 2011 Yogyakarta, 10 Nov. 2011

R/ Dry. Syr. Amoxicillin 125 mg/5ml Lag II (60 ml) R/ Dry. Syr. Amoxil 125mg/5ml Lag II (60ml)
s.o.8.h. 5ml a.c. s.o.8.h. 5ml a.c. (hanya 5 hari)
(hanya 5 hari) atau
R/ Oral drop. Amoxan 100mg/ml Lag I (15ml)
s.o.8.h. 1ml a.c. (hanya 5 hari)
Pro: Hasan
Age: 1 th Pro: Hasan
BB: 7.5 kg OFFICIAL Age: 1 th
BB: 7.5 kg SPECIAL

Dr. Anggoro Dr. Anggoro


SIP: 003/2005 SIP: 003/2005
Address: Practice: Address: Practice:
Gg. Dahlia 5 Jl. Janti 18 Gg. Dahlia 5 Jl. Janti 18
Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta

Yogyakarta, 10 Nov. 2011 Yogyakarta, 10 Nov. 2011

R/ Cream. Cortine 1% tube I (5g) R/ Cream. Hydrocortisone 0,5%


s. 2 d.d. u.e. m.et.v. Basis cream o/w (minyak dalam air) 10 g
(5 hari) m.f.l.a. cream
s. 2 d.d. u.e. m.et.v.
Pro: Doni
Age: 8 th Pro: Doni
BB: 25 kg SPECIAL Age: 8 th
BB: 25 kg MARGINAL

3. Dokter memberikan hydrocortisone untuk


dipakai secara topikal kepada Doni, 8 tahun,
25 kg karena dermatitis atopic.
a. Regimen dosis:  waktu pemberian: setiap habis mandi
 menurut referensi: 0,5%-1%  Durasi pengobatan: 5 hari
 dosis untuk Doni 0,5%-1% b. Bentuk dosis pharmaceutical
 rute pemberian: topical cream
 frekuensi: setiap 6-12 jam (2-4 kali per c. Kemungkinan bentuk preskripsi yang
hari) dapat ditulis
 Macam bentuk sediaan obat (bso) untuk
CATATAN TAMBAHAN: anak:
 Macam resep:  Puyer/Serbuk
1. Formula spesialiti: menggunakan jenis obat  Tablet kunyah
produk paten  Tablet effervecens
2. Formula officinalis: menggunakan jenis  Sirup/Liquid/Suspensi/Drop/Emulsi
obat termasuk obat standar/generic  Sediaan Topikal
3. Formula magistralis: disusun oleh dokter :: Puyer/serbuk ada dua macam B ::
penulis resep, harus ada raw material 1. Pulveres

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 155


Berbentuk puyer/serbuk halus, cairan mengandung gula atau bahan
Homogen, kering pengganti gula
pemakaian peroral (perlu dicampur secara fisik dapat berbentuk larutan
dengan bahan cair: Air putih, sirup, atau suspensi atau serbuk kering
atau susu)  Liqiud
Dr. Anggoro bahan obat terlarut dalam bahan
SIP: 003/2005 pembawa yang cocok
Address: Practice: dapat mengandung gula atau bahan
Gg. Dahlia 5 Jl. Janti 18 pemanis lain (untuk oral)
Yogyakarta Yogyakarta dikenal dengan nama Solusio dan
Lotio (untuk topikal)
Yogyakarta, 10 Nov. 2011  Suspensi
mengandung partikel obat yang
R/ Cream. Hydrocortisone 1% tube I (5g) terbagi secara halus (terdispersi) dan
s. 2 d.d. u.e. m.et.v. merata dalam bahan pembawa
(5 hari) memerlukan suspensator
 Drop (Oral drop)
Pro: Doni solutio, sirup, atau suspensi dgn kemasan
Age: 8 th volume kecil
BB: 25 kg OFFICIAL cara pemberian dengan menggunakan
alat penetes
cocok untuk bayi (dosis & volume
dapat diberikan untuk anak pemberian kecil)
tidak cocok untuk bahan obat yang  Pemilihan bso untuk anak: Dipilih secara tepat
higroskopis (optimal, aman, nyaman, menarik & mudah
Iritatif, dirusak dilambung, atau berasa bagi anak), agar terwujud terapi yang rasional
sangat pahit  Faktor yang menentukan pemilihan BSO
Dipilih bila dokter memerlukan 1. obat
formula obat bentuk racikan 2. bioavailabilitas obat
Produk paten dikemas dalam sachet 3. kondisi penyakit dan tujuan terapi
(sebagai sediaan oral untuk sekali 4. kondisi penderita
pakai)  Arti prosentase ( % ) dalam preskripsi: untuk
2. Pulvis/Pulvis adspersorius menyatakan konsentrasi obat. Misal:
berbentuk puyer/serbuk halus, - Sol. Rivanol 0,1 % ( 0,1 g rivanol dalam 100 ml
homogen, kering aqua)
pemakaian topikal - Ungt. Gentamycin 0,3 % ( 0,3 g gentamycin
dapat berfungsi sebagai pengering dalam 100 g salap )
disebut : serbuk tabur - Sirupus Thymi 10 % ( 10 ml ekstrak thymi
:: Tablet kunyah / Chewable Tablet / Dulcet :: dalam 100 ml sirup simpleks )
suatu tablet kempa, bentuk lonjong/bulat,  Alat penakar volume (dengan singkatan bahasa
rasa enak (manis) latin):
- C (cochlear) : sendok makan (15 ml)
cara pemberian dengan dikunyah baru
- Cth (cochlear theae) : sendok teh (5 ml)
ditelan
- Gtt (guttae) : tetes ( 1 tetes = 0,05 ml )
dapat diberikan untuk anak
 Alasan penggunaan bahasa latin
macam obat masih terbatas:
- Merupakan bahasa yang sudah mati
Erythromycine, Paracetamol, Multivitamin
- Bahasa internasional dlm dunia kesehatan
:: Tablet effervescens ::
- Tidak menimbulkan dualisme arti
suatu tablet kempa, bulat pipih, ukuran
- Adanya faktor psikologis
besar
 Singkatan baku jadwal dosis: (frekwensi, dosis
tablet dapat melepaskan gas atau berbuih perkali, waktu) & aturan pemberian (s =
ketika dicampur dengan air. signatura)
cara pemberian dilarutkan dulu dalam air - b. d. d. Tab. I m. & v. atau b. i. d. tab. I m. &
rasa enak & segar, menarik untuk anak v. (2 kali sehari satu tablet pagi dan sore)
macam obat masih terbatas: Paracetamol, - o. m. caps. I (setiap malam 1 kapsul)
Multivitamin (Redoxon) - t. d. d. 10 ml d.c. (3 kali sehari 10 ml
 Sediaan obat berbentuk cair bersama makan)
 Sirup  Istilah lain:

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 156


- CITO!, statim, Urgen, Pim (di pojok kanan - Jika Istilah singkatan baku tidak ada, ditulis
atas kertas resep)  Agar segera dilayani lengkap dengan bahasa Indonesia atau
- Iter n x ! Resep harap diulang n kali dengan istilah internasional, misalnya:
- Ne Iter ! Resep tidak boleh di ulang “Obat harus diminum habis”

PK : Fecal Exam
Tujuan : mendapatkan informasi tentang GIT Latter : intake laxative, GIT
disorder untuk mendapatkan DD-nya disorder, bisa juga normal
Yang bisa di identifikasi dari fecal exam : Bulky (sgt besar) : undigested
o Maldigesti matter ( biji2an, kulit sayuran,
o Malabsorbsi proglotid), ↑ gas pada feses
o Bleeding akibat invasi bakteri, virus, parasit Long, ribbon like stool : obstruksi
o Hepatic dan biliary system : ↓sekresi bile intestine, penyempitan lumen
o Pancreatic disease : ↓ produksi enzim akibat stricture , adenoma villus
digesti 3. Odor
Jenis-jenis Fecal exam : Normal : bau hasil metabolisme flora
o Px. Makroskopik normal *pokoknya bau-nya biasa
o Px. Mikroskopik Bau normal feses itu akibat dari
o Px. Kimia  fecal occult blood test metabolisme flora normal yaitu indol,
Prosedur : skatol, H2S.
Spesimen collection : Perubahan odor :
o Gunakan wadah yang bersih, tidak mudah Tidak bau : diet susu, disentri
pecah. bakteri
o Ambil feses secukupnya untuk tes yg akan Busuk (putrid) : disentri amuba,
dilakukan steathorrhea
o feses jangan terkontaminasi urin, tisu Amis : fibriocholera,
toilet, air toilet. enterotoksisk E. coli
o Ambil feses tengah (bukan awal dan akhir) 4. Mucus
Normal : tidak ada mucus.
Px. Makroskopik Adanya mucus mengindikasikan :
Tujuan : untuk penilaian terhadap warna, Kelainan GIT, infeksi akut
konsistensi, bau dan bentuk feses serta entamoeba histolitica dan
substansi lain yang terlihat di feses. shigella
1. Warna Kondisi benigna : villus
Normal : coklat  hasil bile pigment dan adenoma, konstipasi, colitis,
merupakan hasil katabolisme heme. intestinal tuberculosis,
Warna feses dipengaruhi oleh keadaan ulcerative diverticulitis, disentri
GIT, makanan dan obat yang dikonsumsi bacteri, neoplasma, inflamasi
hijau : diet sayuran dan obat rectal
yang mengandung calomel Jika mucus bercampur di dalam feses 
orange : diet susu ada lesi @upper GIT
hitam : bleeding di upper GIT  Jika mucus hanya di permukaan feses 
akibat darah bercampur HCl lesi @lower GIT
merah : bleeding in lower GIT , 5. Darah
infeksi shigella Normal : tidak ada darah
Kuning : mal absorbsi lemak, Max kadar darah normal : 2.5ml/hari 
infeksi Giardia lamblia hanya bisa di periksa secara kimiawi
Air cucian beras : gangguan Darah  infeksi shigella pd disentri,
sekresi NaCl  fibrio cholera, salmonella, kondisi benigna dan maligna,
enterotoksik E. Coli gejala awal Ca colorectal
2. Konsistensi dan bentuk Px. Mikroskopik
Menunjukkan kandungan air dalam feses. Tujuan : membedakan penyebab diare atau
Normal : berbentuk silindris, kalo screening steathorrhea.
dalam Bristol stool scale pada Prosedur Px feses rutin
skala 3-4 Sampel feses di slideglass dicampur 1
Soft stool : ↑kadar air pada feses tetes saline

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 157


Tutup dengan cover glass, amati Peroxide atau
dibawah mikroskop pseudoperoxide
Macam2 Px Mikroskopik H2O2+indikator * --------------------------------------
1. Leukosit feses -------- oxidized indicator +H2O
Normal : tidak ada
Adanya leukosit  inflamasi dinding *Indikator : benzidine, orthotholuidine, guiac
mukosa usus. DD : infeksi mikroba, parasit Hasil dikatakan (+) pd testpack ada 2 garis
atau lainnya. yaitu C dan T
Adanya 1-3 leukosit pd highpowerfield  (-)  ada 1 garis pada C
indikasi inflamasi karena invasi Invalid  ada 1 garis pada T
atau tidak ada garis
2. Serat daging
Akan tampak : persegi panjang dgn stria Kumpulan Soal-soal PK (ms. X)
melintang 1. Prinsip leucocyte count, kecuali... giemsa
Adanya ↑serat daging menunjukkan 2. pewarnaan yang dipakai untuk differential
lemahnya pencernaan dan transit WBC adalah giemsa
makanan yang cepat pada intestine. 3. kotak yang dihitung pada praktikum leucocyte
Cara : feses ditambah larutan eosin dalam count adalah 4 kotak besar
alkohol 10%  lihat dibawah mikroskop 4. jumlah minimal leukosit yang dihitung adalah
3. Lemak feses 100
Metode : ada banyak, tapi di praktikum 5. perbandingan darah dan antikoagulan adalah
pake pewarnaan Sudan III atau IV 4:1
Cara : 6. reagen PCR terdiri dari latex yang ditempeli
apuskan asam asetat 36%  PCR (benar/salah)
untuk membersihkan slide 7. sebutkan 3 indikator PCR : inflamasi, infeksi,
apuskan sampel feses, teteskan dan nekrosis jaringan
3
reagen sudan 8. nilai normal leukosit adalah 4000-11000/mm
lihat dibawah mikroskop 9. fungsi larutan Turk adalah untuk melisiskan
Undigested fat terlihat sbg orange globul eritrosit
yang peningkatannya menandakan 10. larutan turk terdiri dari as. Asetat glasial 3 ml;
maldigesti. gentian violet 1% 1ml; aquadest 100ml
Sedangkan lemak yang tercerna tidak 11. pengenceran di WBC count adalah 1:20
terlihat. ,maka, untuk melihat lemak yang 12. perbesaran pada WBC count adalah 10x HPF
tercerna tapi tidak terabsorbsi lakukan 13. rumus WBC count/L adalah
pembakaran preparat terlebih dahulu
sebelum dilihat dibawah mikroskop 14. perbesaran pada differential WBC adalah 100x
Lemak tercerna namun tidak terabsorbsi HPF
terlihat sebagai orange globul juga. 15. inflamasi menyebabkan pemanjangan ESR
Jika terlihat globul orange lebih banyak (benar/salah)
setelah dibakar maka  terjadi 16. waktu ukur laju sedimentasi eritrosit adalah 60
malabsorbsi menit
Normal ; ada <5 globul per high power 17. spesimen dan antikoagulan ESR adalah
field. wholeblood;EDTA
18. background CRP adalah reagen CRP dibuat
4. Serat tumbuhan dari partikel latex yang ditempeli dengan
Tampak : persegi panjang (lebih besar dari anti-human antibodi CRP, ketika reagen
serat daging) dicampurkan dengan serum yang berisi CRP
akan terlihat bentuk aglutinasi jika kadar CRP
Px. Kimiawi  fecal occult blood test >6 mg/L. Hal ini dapat diinterpretasikan
Tujuan : untuk screening ada tidaknya darah sebagai hasil positif. Jumlah CRP akan
tersembunyi dalam feses. Jika darah pd feses ditentukan dari kelarutan tinggi dengan
banyak  bisa dilihat pd Px.makroskopik, tapi munculnya aglutinasi.
kalo sedikit px kimiawi 19. berikut adalah kontrol positif CRP 7mg/L
Perdarahan pd GIT menimbulkan adanya 20. sensitivitas reagen latex adalah 6mg/L
darah pada feses, biasanya tanda awal Ca.
Colorectal. PRETEST PATOLOGI KLINIS (melita)
Normal darah : <2.5ml/hari atau <2mg Hb per
gram feses
Prinsip :

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 158


1. What kind of fecal examination is major C. Peroxide activity detection is chemical
recommended for early detection of colorectal principle of fecal blood detection
cancer? Blood D. Benzidine test is used for fat detection
2. This test is used for fecal blood detection : E. Undigested fecal appears as orange
Benzidine, Orthotoluidine, Gualac, Human globule
Hemoglobin Test 7. Ditemukannya lemak pada feses disebut
3. Normal number of fecal leucocyte is Zero Steatorrhea
4. Impaired digestion and rapid intestinal transit 8. Peningkatan jumlah lemak daging
can be showed by Increased number of meat berhubungan dengan kelainan digesti dan
fibers rapid intestinal transit
5. Mucus can be found in this following disease 9. Penyakit yang bisa dideteksi dengan fecal
Collitis, Neoplasm, Adenoma, Bacillary exam Neoplasm, Steatorrhea, Colorectal
Dysentriae cancer, Adenoma, dsb
6. Which statement is incorrect : 10. Ribbons like stool mengindikasikan adanya
A. Stool odor can be influenced by lipid obstruksi intestinal atau penyempitan lumen
malabsorbtion karena stricture
B. Fat can be found in normal feces

PA : Inflammation and Neoplastic Lesion


By : tika

ACUTE APPENDICITIS
a. Kelainan Jaringan: Inflamasi biasanya terjadi pada elderly, selain itu
b. Abstrak: Appendicitis  appendix + itis = juga bisa karena bola cacing Oxyuris
radang pada appendix. vermicularis yang biasa terjadi pada anak,
 Appendicitis dibagi jadi 2 ada akut (durasi batu empedu, benda asing, dll.
singkat, ulserasi dan kerusakan jaringan  Penyebab lain: erosi mukosa akibat invasi
minimal, sel radang dominan adalah E. histolitica
leukosit PMN dan eosinofil) dan kronik e. Penegakan Diagnosis: Alvarado Score ( nilai 7-
(durasi lama, ulserasi dan kerusakan 8 kemungkinan akut appendicitis, nilai 9-10
jaringan tampak jelas, sel radang dominan sangat mungkin dx’nya acute appendicitis),
adalah limfosit, sel plasma dan makrofag). hal-hal yang dinilai adalah:
 Appendicitis akut sendiri dibagi jadi 3  Migrasi nyeri abdomen ke fossa iliaca
menurut keparahannya ada simple (tunika kanan
mukosa udah gak utuh jadi ada infiltrasi  Hilang nafsu makan atau ada keton di urin
ke lumen), supurative ( ulserasi mukosa  Mual atau muntah
plus bakteri jadilah pus), dan gangren (  Nyeri tekan pada fossa iliaca kanan*
supurasi berlanjut, supply vasa turun, dan  Rebound tenderness
akhirnya nekrosis deh).  Demam ringan (37.3 C)
 Inflamasi awalnya di area parenkim lama-  Leukositosis*
lama bisa jadi radang lumen, ulserasi,  Neutrophilia
perforasi ( nembus keluar dinding usus (* dinilai 2)
terus ngelewatin jar. lemak terus ke f. DDx: kehamilan ektopik, inflamasi di pelvis,
peritoneum jadilah peritonitis) Meckel’s Diverticulitis
c. Gambaran Klinis: g. Terapi: appedectomy
 Nyeri di paraumbilical yang menjalar ke h. Prognosis: Jika terlambat ditangani bisa
kuadran kanan bawah ( Titik Mc’ Burney) menimbulkan perforasi, pertonitis,
 Mual dan atau muntah appendicitis kronik, bacteremia, dll.
 Demam i. Makroskopik:
 Nyeri tekan di regio appendix  Rubor (memerah karena vasodilatasi pada
 Test darah rutin leukosit naik proses inflamasi)
d. Etiologi:  Tumor (lebih besar dari ukuran normalnya
 Penyebab utamanya adalah obstruksi akibat terjadinya edema)
lumen  vena terjepit  supply darah  Lumen mungkin sudah berisi material
turun  ischemi  vasa terbuka  purulent
inflamasi. Lha obstruksi yang sering terjadi  Ulserasi mungkn sudah terjadi walaupun
adalah akibat adanya feses yang mengeras ada juga yang tunika mukosanya masih
(fecalith) akibat tonus otot yang buruk intak

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 159


j. Mikroskopik:  Sel inflamasi (PMN) menyebar di tunika
 Tunika mukosanya ada yang masih intak mukosa dan ada juga yang sampai tunika
ada juga yang sudah mengalami ulserasi submukosa
 Pada dinding appendix dapat ditemukan  PMN juga bisa ditemukan di lumen
edema dan yang pasti sel inflamasi  Vasa terdilatasi

PYOGENIC GRANULOMA
a. Kelainan Jaringan: Benign Neoplasm, Inflamasi kronik
b. Abstrak: Pyogenic granuloma termasuk hemangioma berbentuk lobularis. Penyakit ini biasa terjadi pada
anak-anak, tapi bisa juga terjadi pada ibu hamil (granuloma gravidarum). Aku bingung juga ini neoplasm
atau inflamasi kronik tapi beberapa neoplasm kan ada juga yang didahului sama inflamasi non spesifik, jadi
kelainan jaringannya aku masukin benign neoplasm dan gak ada coretan dari mas asdosnya mudah-
mudahan emang bener itu ya, tapi yang jelas dia tumor (sesuatu yang membengkak) dan sifatnya benign
(jinak) kan dia bisa regresi spontan. Lha dari slide asdosnya aku baca jaringan granulnya itu akibat respon
inflamasi non spesifik jadi jaringan granulasi itu terbentuk dari respon penyembuhan luka yaitu
angogenesis (karena gak cukup kalo hanya vasodilatasi) terus fibrosis (proliferasi jaringan ikat dan matrix
extraselular) dan infiltrasi sel radang kronik (limfosit, dkk)
c. Gambaran Klinis: cepat tumbuh, self limited, regresi spontan biasanya, predileksi di kulit (jari, wajah) dan
mukosa oral (misal gusi), dapat disertai dengan ulserasi, perdarahan dan nyeri.
d. Etiologi: dipicu oleh luka bakar atau trauma, hormon (yang biasa terjadi pada ibu hamil, pemakaian
kontrasepsi oral juga bisa), virus, obat (retionoid, indinavir, agen kemotoksik)
e. Diagnosis: mungkin bisa dilakukan biposi buat melihat struktur histopatologisnya jadi bisa ketauan kalo
kalo aja dia ganas ternyata.
f. Terapi: umumnya dia regresi spontan, tapi kalo mau ambil tindakan bisa dilakukan complete surgery
excision.
g. Prognosis: Umumnya tidak berbahaya. Lesi yang terlalu lama fibrosis bisa membentuk peripheral ossitying
fibroma.
h. Makroskopik:
 Massa polipoid berwarna merah dan dikelilingi epitelium yang menebal.
i. Mikroskopik:
 Lapisan epitel mengalami ulserasi
 Di lapisan supepitel ada proliferasi vasa (angiogenesis) tanpa proliferasi endotel, endotelnya cuma
membengkak aja
 Pada jaringan ikat terdapat edema dan sel inflamasi dominan limfosit dan sedikit sel plasma,
makrofag, PMN

TUBERCULOSIS LYMPHADENITIS
a. Kelainan Jaringan: Inflamasi kronik
b. Abstrak: disebabkan oleh M. tuberculosa. Suatu granuloma akibat respon pertahanan tubuh untuk
mengurung kuman karena sulit dimatikan.
c. Makroskopik:
 Tampak adanya nodul kecil berwaran putih kekuningan
d. Mikroskopik
 Terdapat granuloma inflamasi, di tengahnya adalah nekrosis caseosa (berwarna eosinophilic, mungkin
berisi nuclear fragment, dan caseumnya berasal dari destruksi sel epiteloid dan sel datia Langhans),
ditepinya ada sel epiteloid (merupakan maksrofag yang teraktifasi dan berjejer membentuk seperti
susunan epital) dan beberapa sel datia Langhans.
 Terdapat sel radang kronik (limfosit dominan, sl plasma dan mskrofag) di jaringan ikat.

CAPILLARY HEMANGIOMA  Biasanya pada bayi dan anak ( membesar


a. Kelainan Jaringan: Neoplasm kemudian regresi spontan sebelum
b. Gambaran Klinis: pubertas
 Umumnya lokal, tapi juga bisa mengenai  Pada anak bentuknya seperti stroberi
area luas (angiomatosis) makanya disebut hemangioma stroberi
 Mayoritas superficial, tapi juga bisa di atau hemangioma juvenile
organ dalam (hati) c. Etiologi: diduga disebabkan oleh peningkatan
 Predileksi di kepala dan leher faktor pembentukan angiogenesis atau
 Jarang jadi ganas penurunan kadar angiogenesis inhibitor.
d. Makroskopik:

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 160


 Ukuran kecil, hanya bberapa mili sampai g. Makroskopik: massa difus solid menonjol dan
centi terdapat nekrosis
 Warnanya merah terang sampai biru h. Mikroskopik: khas banget di sini ada susunan
 Ada yang datar ada yang meninggi rossette kayak bunga gitu yang tersusun dari
 Epitel masih utuh sel bulat kecil berwarna hyperchromatic dan
e. Mikroskopik sedikit sitoplasma.
 Epitel masih intak
 Pembuluh darah banyak, endotelnya Kumpulan Soal-soal PA (Ms. X)
mengalami hiperplasia dari sel monomorf 1. Ciri appendicitis akut, kecuali fibrosis
sehingga menebal
2. ciri pyogenic granuloma, kecuali sel datia
 Vasa berisi RBC
 Vasa tersusun rapat dan berdempetan langhans
akibat sedikitnya stroma 3. ciri tuberculous lymphadenitis adalah sel datia
 Kadang terdapat warna kecoklatan akibat Langhans
pengndpan pigmen hemosiderin 4. ciri kapiler hemangioma, kecuali granuloma
5. sel kecil, hiperkromatis, sedikit sitoplasma
RETINOBLASTOMA adalah rosette
a. Kelainan Jaringan: Malignant Neoplasm
6. appendicitis paling sering disebabkan oleh
b. Gambaran Klinis: Leukocoria (white pupillary
reflexcat’s eye reflex), strabismus, visual fecalith
acquity menurun, orbital inflamation, hypema 7. yang benar tentang pyogenic granuloma sering
(perdarahan pada mata), vitreous pendarahan dan ulcerasi
hemorrhage. 8. retinoblastoma merupakan derivasi dari sel
c. Etiologi: neuroectodermal primitive (benar)
 Herediter hilangnya fungsi 9. lnn. Ingunal yang paing sering pada T.
retinoblastoma gene (RB1) melalui
Limphadenitis salah
mutasi gen atau delesi. RB1 berada di
kromosom 13q14 dan mengkode 10. juvenile hemangioma disebut juga tipe
retinobastome protein (RB). RB adalah strawberry (benar)
“tumor supressor protein” yg mengontrol 11. struktur mikro apendisitis akut adalah sebukan
transisi siklus sel, apoptosis dan leukosit PMN
diferensiasi sel. 12. sel yang terdapat pada apendisitis akut
 Sporadic mutasi gen non herediter
leukosit PMN
 Knudson’s (twohit) jadi kalo yang ini
butuh 2 pukulan, hhehe.. mutasi pertama 13. tampilan granuloma pyogenikum mirip dengan
dari gen RB1 dan mutasi kedua dari hemangioma kapiler
somatic retinal cell. 14. adanya ulserasi epitel (granuloma
d. Faktor Resiko: Family History pyogenicum)
e. Penegakan diagnosis: screening (reflex mata 15. datia langhans terdapat pada (T.
dan fam history)  diagnosis intarocular Lymphadenitis)
retinoblastoma (anestesi RetCam,
16. T. Limfadenitis paling seringpada lnn. Coli
ultrasound, CT, MRI)  menetukan tingkat
keparahan (lokasi, jumlah, besar dengan 17. Tampilan T. Limfadenitis adalah nekrosis
RetCam dan Ophtalmoscope binocular) perkejuan dan datia langhans
(keterlibatan N. Opticus dengan MRI)  18. edema subepitel, ulserasi, merupakan ciri dari
menetukan penyebaran extraocular. granuloma pyogenicum
f. Terapi: systemic chemoterapy, external beam 19. granuloma pyogenicum adalah infeksi spesifik
chemoterapy, local chemo, intravascular (salah)
chemo, enucleation
20. pada T. Limfadenitis terdapat sel raksasa benda
asing (salah)

Praktikum Bio-paleoanthropology
By: Cita

Entah kenapa ini praktikum paling santai sedunia. Kaget juga sih soalnya tinggal dateng ga ada pretest &posttest. Ga
ada laporan juga :D tapi bingung mau nulis apa, soalnya sama banget kek di buku praktikum berasa jadi translator -_-
‘a
Okay langsung aja deh,,,

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 161


Anthropometry
anthropos = man - metry = measure
Anthropometry adalah cara untuk mengukur variasi pada ukuran dan bentuk.
Hasil pemeriksaan antropometri ini dapat memberi informasi tentang diskripsi tubuh seseorang secara keseluruhan.
Antropometri ini digunakan untuk studi tentang pertumbuhan dan perkembangan dari anak2 hingga dewasa.
Pemeriksaan antropometri ini merupakan teknik pengukuran yang melibatkan pengukuran landmark2 tertentu
dengan prosedur spesifik. Misalnya : pengukuran lingkar kepala, landmarknya : glabella dan occiput. Pada praktikum,
dimensi antropometri dibagi menjadi masa, linier, panjang atau lebar, lingkar dan pengukuran soft tissue. Namun
yang paling banyak digunakan untuk pengukuran adalah tinggi badan dan berat badan.
Dalam mengevaluasi pertumbuhan anak, harus diingat bahwa perubahan proporsi tubuh sesuai dengan
pertambahan usia. Dimana secara umum pertumbuhan itu bersifat craniocaudal dan proximodistal.

1. Pengukuran
Berikut adalah pengukuran yang dilakukan dalam studi pertumbuhan
Pengukuran Landmark dan prosedur Instrument
Berat badan Pakaian minimal Weight scale
Tinggi badan Vertex-Plantar, subject berdiri tegak dan berdiri pada Anthropometer
permukaan datar
Tinggi duduk Vertex- tempat duduk. Duduk tegak pada permukaan Anthropometer
datar dan diukur dari belakang.
Lingkar kepala Glabella- occiput. Meter type menekan rambut Meter type
Lingkar dada Ant: melewati papilla mamae (art.costosternal 4). Diukur Meter type
setelah ekspirasi
Lingkar pinggang Diukur pada bagian abdomen terkecil, tidak harus Meter type
melewati umbilicus, subject berdiri tegak.
Lingkar panggul Ant: melewati simfisis pubis Meter type
Post: gluteus paling menonjol. Jangan menekan kulit
Lingkar pergelangan Diukur pada bagian distal proc. Styloideus os.radius dan Meter type
tangan os.ulna. melingkari pergelangan tangan dan tidak menekan
kulit
Panjang bracromial Ujung spreading diletakkan pada acromion subject, diukur Anthropometer/spreading
dari belakang saat berdiri tegak
Panjang bicristal Ujung spreading diletakkan pada superior crista iliaca. Anthropometer/spreading
Diukur dari belakang subject dan mengarah ke bawah
dengan sudut 45⁰

2. Index Kategori Nilai


a. Body Mass Index Underweight II <17
Underweight I 17-
18.5
Normal 18.5-
25
Overweight I 25-
Kategori Nilai 27
b. Cormic Index
Brachycormic <50 Overweight II >27
Mesocormic 50-
52.9
Macrocromic >52.9
c. Waist Hip Ratio (WHR)
Kategori Nilai
♂ pattern
Kategori Pear shape/gynoid ♀ <0.9
d. Wrist Index Apple
Small body shape/android
frame >10.4pattern >11>0.9
Medium Body Frame 9.6- 10.4 10.1-11
Large Body Frame <9.6 <10.1
e. Acromial Index
Kategori Nilai
Trapezoidal Trunk <70
Intermediate Trunk 70-74.9
Rectangular Trunk >74.9

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 162


Somatotype
Somatotype adalah teknik yang efekif untuk menentukan deskripsi dan komposisi bentuk tubuh.
Somatotype bermanfaat untuk mengetahui variabel dalam human body build (khususnya pada pertumbuhan anak).
Ada 3 komponen : Endomorphy, mesomorphy dan ectomorphy
Masing2 perkembangan somatotype tergantung pada: usia, jenis kelamin, nutrisi, latihan sehari2 dan lingkungan.
Endomorphy  relative fatness dalam tubuh terlihat gemuk  yg diukur ex: triceps skinfold, biceps skinfold
Mesomorphy  perkembangan musculoskeletal  terlihat kekar  yg diukur ex: lingkar femur
Ectomorphyrelative linearity fisik tubuh  terlihat kurus  yg diukur ex: TB dan BB

Somatotype dinyatakan dengan 3 angka


Ex: 1-6-3
1endomorf
6mesomorf
3ectomorf
163memiliki nama somatotype ectomesomorf
3.5-3.1-5 balance ectomorph

Yg harus dihitung saat somatotype


no Pengukuran Landmark Instrumen
1 Berat badan Baju minimum Weight scale
2 Tinggi badan Vertex-Plantar, subject berdiri tegak dan berdiri pada Anthropometer
permukaan datar
3 Lingkar lengan atas Lengan atas flexi, diangkat ke anterior dalam posisi Meter tape
horisontal, dimana otot bisceps kontraksi
4 lingkar betis Subject berdiri, ukur pada lingkar betis paling besar Meter tape
5 Lipatan triceps Lengan ekstensi, jepit kulit dimedial triceps Skinfold caliper
6 Lipatan subscapular Cubit dibawah angulus inferior scapula. Arah cubitan Skinfold caliper
obliquee
7 Lipatan supraspinal Cubit di linea midaxillaris, diatas crista iliaca. Cubit ke arah Skinfold caliper
bawah 45⁰
8 Lipatan betis Cubit pada lingkar betis terbesar Skinfold caliper
9 Panjang biepicondilar dari Lengan diangkat ke anterior, horizontal, siku ditekuk 90⁰. Sliding caliper
os.humerus Ukur antar epycondylus
10 Panjang biepicondilar dari Duduk, kaki flexi 90⁰ pada panggul, lutut flexi 90⁰. Ukur lebar Sliding caliper
os.femur antar epicondylus

Skills Lab : Denver Test


Oleh Nyopa

Denver II merupakan salah satu alat skrining perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan
perekembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai berumur 6 tahun. Biasanya dilakukan pada 9,18 dan
36 bulan. Satu lembar denver test bisa digunakan untuk 3 kali tes tersebut.
 Aspek yang dinilai dalam Denver II ini adalah:
1. Personal social (Personal sosial) : Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap
kebutuhan perorangan
2. Fine motor adaptive (Adaptif-Motorik halus) : Koordinasi mata tangan, memainkan,
menggunakan benda-benda kecil
3. Language (Bahasa): Mendengar, mengerti &menggunakan bahasa
4. Gross motor (Motorik kasar) : Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar

 Persiapan
1. Tempat
Tempat yang tenang/ tidak bising, dan bersih. Sediakan meja tulis dg kursinya dan matras.
2. Perlengkapan Test: (gak usah heran kenapa harus warna merah dll krn udah peraturannya dari sana
seperti itu. Tapi kata dokternya, merah itu warna yang mudah dikenali anak2..)

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 163


a. Gulungan benang wool berwarna merah (dg diameter 10 cm)
b. Kismis / manik-manik/makanan kecil
c. Kerincingan dg gagang yang kecil
d. 10 bh kubus dengan 4 warna berbeda ukuran 2,5 cm x 2,5 cm
e. Botol kaca kecil dengan diamater lubang 1,5 cm
f. Bel kecil
g. Bola tenis
h. Pinsil merah
i. Boneka kecil dengan botol susu
j. Cangkir plastik dg gagang/ pegangan
k. Kertas kosong
 Pelaksanaan
1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk mengetahui IQ anak.
3. Buat komunikasi dan hubungan yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur
Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir.
Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.
5. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas
Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2
tahun, maka harus dilakukan koreksi. (1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
6. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas garis
umur.
7. 7. Lakukan aitem tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang
paling mudah dan dimulai dengan aitem yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian
dilanjutkan sampai ke kanan garis umur
a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 aitem yg paling dekat di sebelah kiri garis umur serta aitem
yg ditembus garis umur.
b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada langkah i (“gagal” “menolak”;
“tidak ada kesempatan”), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sektor yang
sama sampai anak dapat “lulus” 3 aitem.
c. Bila anak mampu melakukan salah satu aitem pada langkah a, lakukan aitem tambahan ke
sebelah kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak ”gagal” pada 3 aitem.
8. Beri skor penilaian
Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat.
P: Pass/ lulus. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/ pengasuh anak memberi laporan anak
dapat melakukannya.
F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi
laporan anak tidak dapat melakukannya dengan baik
No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji
coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba dengan tanda L. Misalnya
tentang menyiapkan makanan, anak di rumah tidak pernah diberi kesempatan untuk melakukannya,
maka ditulis NO.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 164


R: Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba
9. Interpretasi
a. Lebih (advanced)
Bilamana lewat pada ujicoba yang terletak di kanan garis umur, dinyatakan perkembangan anak
lebih pada ujicoba tsb.
b. Normal
Bila gagal atau menolak melakukan tugas perkembangan disebelah kanan garis umur,
dikatagorikan sebagai normal. Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada
tugas perkembangan dimana garis umur terletak antara persentil 25 dan 75, maka dikatagorikan
sebagai normal.
c. Caution/ peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas perkembangan, dimana garis umur terletak
pada atau antara persentil 75 dan 90.
d. Delayed/keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan ujicoba yang terletak lengkap disebelah
kiri garis umur.
e. No Opportunity/ tidak ada kesempatan.
Pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan, orang tua melaporkan bahwa anaknya
tidak ada kesempatan untuk melakukan tugas perkembangan tsb. Hasil ini tidak dimasukkan
dalam mengambil kesimpulan.
10. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas, bandingkan dengan
anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepada orang tua/ pengasuh, apakah perilaku tsb
merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tsb. Bila tes perkembangan dilakukan sewaktu anak
sakit, merasa lapar. dll dapat memberikan perlaku yang menghambat tes perkembangan
TEST PERILAKU : Khusus, Patuh, Tertarik sekeliling, Ketakutan, Lama perhatian
11. Kesimpulan
a. Normal : Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak 1 Caution. Lakukan ulangan pada
kontrol berikutnya.
b. Suspect/ Suspek : Bila didapatkan > 2 Caution dan/atau > 1 Delay. Lakukan uji ulang dalam 1-2
minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan
c. Untestable/ Tidak dapat diuji
Bila ada skor R (Refuse) pada > 1 uji coba terletak disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1
uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75-90%. Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu.
12. Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas tindakannya membawa anak untuk dilakukan tes
perkembangan.
13. Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan, kapan harus kembali, anjuran di rumah dan apabila
ada anjuran tindak lanjut.
14. Ucapkan terima kasih atas kunjungannya

Skills Lab : Gram Staining


Sebagian besar bakteri digolongkan menjadi

1. Gram positif
Dinding sel terdiri dari beberapa lapisan peptidoglikan (dihubungkan oleh asam teikoat dan asam lipotekoat).
Mikroorganisme ini mempertahankan kompleks Kristal violet-iodine sehingga akan berwarna ungu.
2. Gram negatif
Dinding sel Gram negatif memiliki satu lapisan peptidoglikan yang dikelilingi sebuah membrane yang terdiri dari
lipid. Tidak menyerap warna Kristal violet.

Cat utama pada pengecatan Gram adalah Kristal violet, kadang digantikan metilen blue.

Pewarnaan gram dari specimen yang adekuat dapat membantu:

1. Menentukan kelayakan specimen untuk dilakukan kultur.


2. Membuat diagnosis sementara
3. Membantu interpretasi hasil kultur
4. Memberikan informasi tentang infeksi yang sedang terjadi

I. Pembuatan Sediaan
1. Membuat sediaan dari specimen klinik

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 165


Dibuat ulasan bahan pemeriksaan yang tipis di atas gelas objek menggunakan ose steril. Keringkan dengan
dianginkan, lakukan fiksasi dengan melewatkan sediaan beberapa kali di atas lampu spiritus. Setelah kering
bubuhkan formalin 1%, tunggu 5 menit & keringkan sekali lagi.
2. Membuat sediaan dari kultur cair
Bubuhkan beberapa ose, biarkan cair di atas permukaan gelas objek. Ratakan sehingga membentuk
lingkaran dengan diameter 1-2 cm yang tipis. Ulangi 2 atau 3 kali.
3. Membuat sediaan dari kultur agar padat
a. Bubuhkan beberapa tetes/ose 1% formalin pada gelas objek. Ambil 1 koloni dari kultur dan bubuhkan di
atas gelas objek tsb. Ratakan koloni membentuk lingkaran berdiameter 1,5 cm.
b. Jepit sediaan, angin-anginkan, dan lakukan fiksasi dengan melewatkan pada lampu spiritus.
II. Pewarnaan Gram
a. Tambahkan 5 tetes larutan Kristal violet (Gram A) di atas gelas objek. Biarkan 1-3 menit
b. Tambahkan 5 tetes iodine (Gram B). Biarkan 1 menit
c. Cuci sediaan dengan air mengalir
d. Bubuhkan beberapa tetes peluntur (Gram C). Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
e. Bubuhkan 5 tetes safranin (Gram D) selama 10 detik
f. Cuci sisa safranin dengan air. Tutup sediaan dengan kertas saring
g. Bersihkan sisa-sisa cat yang akan membekas pada meja kerja
h. Periksa sediaan di bawah mikroskop
III. Pengamatan Mikroskop
a. Gunakan minyak imersi
b. Amati sediaan menggunakan lensa 10x
c. Setelah mendapat focus yg jelas, pindahkan lensa 40x
d. Letakkan tetesan minyak imersi di atas sediaan
e. Putar lensa 100x pada tempatnya
f. Jelaskan bentuk, susunan, dan reaksi gram pada kedua sediaan
g. Gambarkan dan tuliskan hasil pada buku laporan

Skills Lab: Hystory Taking( Heteroanamnesis Talking with Parents and


Children)
Oleh: Suniawan Satrio - Sumber: internet, buku skills training material book

Pada blok 2.3 ini kita akan membahas mengenai komunikasi yang melibatkan orang lain dalam pemeriksaan
orang yang berbeda juga atau bisa disebut juga Alloanamnesis atau Heteroanamnesis. Jadi gampangnya ini
adalah komunikasi yang melibatkan 3 pihak. Menurut Devito (1995), terdapat 2 jenis komunikasi yaitu “dyadic
conversation” dimana komuikasi merupakan komunikasi yang sudah kita lakukan selama anamnesis pasien
yang sudah kita pelajari dari tahun 1. Dan 1 lagi bisa disebut “triadic conversation” yaitu melibatkan 3 pihak,
seperti yang akan kita pelajari/bahas sekarang. Hal ini biasanya dilakukan karena terkadang, dokter tidak dapat
bertanya langsung dengan pasien contohnya seperti pasien yang masih terlalu kecil, atau mugkin yang sudah
terlalu tua, atau masalah-masalah lain ex: pasiennya pemalu, atau tidak bisa berbicara, dan lain-lain, jadinya
kita harus betanya kepada pendampingnya mungkin ada orang tua, temen, atau siapapun yang dibawa pasien
ke dokter. Tapi pada blok ini kita khususkan kepada anak kecil. Perlu diingat, bukan berarti misalnya ada
pendampingnya, jadinya kita melupakan pasiennya. Kita harus tetap berkomunikasi juga dengan
pendamping maupun si pasien, walaupun hanya sekedar basa-basi, tapi itu sangat berpengaruh.

Seperti yang sudah kita ketahui, fungsi-fungsi komunikasi dengan pasien ada 3, yaitu;
1). Membangun hubungan interpersonal
2). Menggali/ mencari/ mengeksplorasi informasi mengenai masalah yang dikeluhkan
3). Management masalah pasien
keterampilan yang terdapat pada poin kedua adalah:
- Mendengarkan secara non-verbal
- Mengajukan Pertanyaan
- Memfasilitasi
- Klarifikasi dan Pengarahan
- Melakukan Cek
- Melakukan Survey Masalah
- Menghindari Pertanyaan Yang Bersifat Mengarahakan

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 166


Seharusnya keterampilan ini udah pada tau lah ya, hampir sama seperti yang sebelumnya dalam
berkomunikasi. Tapi diinget yang paling penting pesan diawal tadi, yaitu jangan kita lupain si pasien diajak juga
berkomunikasi walaupun itu hanya sebatas basa-basi. Plus 1 lagi jangan dilupakan apabila memberikan
pertanyaan menggunakan Open to Closed cone.. ^_^

Content yang seharusnya dieksplorasi:


1). IDENTIFIKASI DATA
pada content ini, kita harus mencari tahu biodata dari pasien, mulai dari umur, kelamin, ras, tempat pasien
tersebut lahir, perkejaan, bahkan sampai agama

2). SEJARAH MEDISNYA


mungkin si pasien memiliki medical record dulu, atau pasien merupakan pasien rujukan, nah itu juga perlu
ditanyakan

3). ALASAN PASIEN DATANG KE DOKTER


*sepertinya agak aneh ya, ya pastinya alasannya mau berobat lah, ngga mungkin mau melakukan hal lain selain
yang berhubungan dengan kesehatan.. tapi sebenernya ini penting, kalau dibuku, dibilang hal ini berhubungan
dengan “chief complain”, bukan berarti first complain yang di sampaikan itu merupakan chief complainnya,
mungkin saja masih ada yang tertinggal untuk disampaikan atau juga mungkin ditutupi karena malu atau
apalah. Jadinya kita bisa mengkalarifikasi kenapa datangnya hari ini?, kenapa ngga kemaren saja?, atau
mungkin kenapa ngga besok aja?.

4). PRESENT ILLNESS


ini udah pada tau lah ya, pakai rumus OLDCARTs untuk mendapatkan/ mengetahui data-data ini

5). PAST HISTORY


kalo ini sih hampir sama dengan yang no 2, tapi ini lebih mengarah ke klinisnya mungkin si pasien pernah
mengalami operasi atau luka yang sudah lama, pernah dirawat dirumah sakit atau ngga, atau bahkan dulu
pernah kena infeksi atau ngga.

6). STATUS KESEHATAN SEKARANG


pada content ini, ditanyakan apakah si pasien memiliki alergi, sudah pernah diimunisasi atau belum, sudah
pernah di screening test dengan alat-alat yang semestinya atau belum, apakah ada alat-alat yang dapat
membuat pengaruh buruk pada anak tersebut atau tidak, dan lain-lain

7). AKTIVITAS
disini yang ditanyakan pola tidur si pasien, apakah pola tidurnya sudah bener atau masih berantakan atau si
bayinya susah tidur dan sebagainya, lalu nutrisi yang diberikan apakah sudah mencukupi AKG (Angka
Kecukupan GIzi) nya, pengobatan yang terakhir kali dilakukan/ sedang dijalankan sekarang.

8). SEJARAH KELUARGA


ini juga seperti no 4, ditanyakan apakah keluarga pasien ada yang pernah terkana penyakit seperti diabetes,
TBC, hipertensi, anemia, epilepsy, sakit jantung dan masih banyak lagi.

9). PSYCHOSOCIAL HYSTORY


kehidupan social si pasien, sipasien tinggal sama siapa, sama orang tua, atau sendiri, kepercayaannya terhadap
agama juga sangat penting, karena itu bisa menguatkan dan sebagai penuntun jalan menuju semua yang
diridhoi oleh yang maha kuasa insyaallah. Lalu diltanya juga mengenai status keluarganya, finansial keluarga
juga, sama pribadi si pasien itu sendiri.

10). REVIEW OF SYSTEMS


disini ada sekitar 20 organ dan system tubuh yang perlu ditanyakan
- General-nya  berat, perubahan berat, lemah, demam, atau mungkin terlihat capek
- Kulit  ada perubahan warna, atau terlihat mongering atau tidak, ada jendolan atau tidak ,dsb
- Kepala  merasa sakit kepala dan pusing kah, atau mungkin ada cedera kepala
- Mata  penglihatan, memakai kacamata atau lensa kontak, matanya memerah atau tidak, apakah merasa
penglihatan ganda, glaucoma, katarak
- Kuping  pendengarannya, ada infeksikah, atau ada discharge kah
- Hidung  warna memerah, atau gatelkah hidungnya, mimisan, dsb

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 167


- Mulut dan Tenggorokan  kondisi gigi dan gusi, apakah gigi sakit, atau lidahnya sakit, atau mati rasa
- Leher  ada jendolan kah (bengkak pada glandula), goiter, rasa sakit
- Dada  rasa sakit atau tidak mngenakkan, discharge pada putting
- Pernapasan  batuk, sputumnya berwarna apa, kuantitasnya, asthma, bronchitis, emphysema, pneumonia,
tuberculosis
- Jantung  masalah jantung, demam rematik, dyspnea, orthopnea, sakit dada
- Gastointestinal  masalah menelan, nausea, muntah, regurgitasi, diare, konsstipasi, jaundice, hepatitis
- Urinary  frekuensi urin, polyuria, nocturia, hematuria, incontinence, infeksi urin, ada batu (obstruksi)
- Genital  - pria : hernia - wanita : mengenai menstruasi, mulai dari frekuensi, durasi, dll
- Vascular Perifer  keram pada tangan, kaki
- Musculoskeletal  arthritis, pergerakan yang terbatas, sakit pada otot dan sendi
- Neurological  kejang, lemah, paralysis, tremor dsb
- Hematological  anemia, perdarahan, mudah bengkak
- Endocrine  masalah thyroid, intoleransi panas dan dingin, haus dan lapar berlebihan, polyuria
- Psychiatric  depresi, tekanan mental

11). KLARIFIKASI DAN NEGOSISASI


sepererti yang sudah tertulis, disini lebih mengarah kepada mengklarifikasi kembali semua yang sudah
diceritakan kepada dokternya dan juga bernegosisasi mengenai pengobatan yang akan diberikan nantinya,
pada saat bernegosiasi perlu diingat dokter disana hanya sebagai pemberi pilihan yang terbaik dari yang tebaik,
jangan sampai mengarahkan pasien untuk memilih sesuatu, diusahakan menjelaskan semua manfaat maupun
kerugian dari management yang akan diberikan, sehingga bisa menarik/ mengajak keluarga pasien/pasin dalam
penentuan pengobatan ini. Semua pilihan ada pada pasien. Itu sih standarnya..
mungkin itu saja, oh ya sebagai tambahan, selain yang harus diinget tadi yaitu harus adil terhadap
pasiennya misalnya berkomunikasi jangan cuma sama si pendamping tapi sama sipasiennya juga, abis itu
tambahan dari pas skills lab kelompokku kemaren, misalnya berkomunikasi itu “ekspresinya” juga harus adil,,
kebetulan yang diprioritasin ini adalah anak2 sebagai pasien, misalnya abis ngomong ke anaknya dengan wajah
senyum, abis itu pas ngomong ke ibunya dengan wajah serius, mungkin si dokternya mau cepet2 selese atau
apalah. Nah pada akhirnya agak aneh gitu jadinya, seperti bermuka 2 gitu. Dan juga pengalaman kemaren,
jangan lupa menyebutkan nama pasien maupun nama si pendampingnya.
mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan lebih kurangnya saya mohon maaf, mungkin bisa dibaca-baca lagi
maupun dilatih lagi

Skills Lab: PEDIATRIC PHYSICAL EXAM II


By: Nyopa dan Dian

HEART EXAMINATION

Untuk melakukan pemeriksaan ini hal pertama yang harus diperhatikan adalah:

Pasien harus dibuka bajunya dengan benar


Pasien dalam posisi supine
Ruang pemeriksaan tidak berisik agar perkusi dan auskultasi dapat dilakukan dengan adekuat

Inspeksi

Perhatikan apakah anak mengalami distress, well-nourished atau undernourished, dan senang 
atau sedih . Tachypnea dan tachycardia merupakan tanda awal gagal jantung kanan.
Cari abnormalitas kromosom yang dapat berhubungan dengan Congenital Heart Disease (CHD)
seperti Down Syndrome.
Perhatikan syndrome herediter atau nonherediter dan malformasi fungsi lain. Anak yang tidak
memiliki ibu jari atau deformitas forearm mungkin mengalami Atrial Septal Defect (ASD) atau VSD.
Perhatikan jika terdapat cyanosis. Cyanosis akan lebih jelas terlihat dibawah cahaya matahari
daripada cahaya lampu. Cyanosis pada anak dapat berhubungan dengan cyanotic CHD, respiratory
disease, atau central nervous disorder.
 Central cyanosis berhubungan dengan desaturasi arteri

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 168


 Peripheral cyanosis merupakan cyanosis dengan saturasi arteri normal. Kondisi ini dapat
ditemukan pada anak yang terpapar udara dingin, Congestive Heart Failure (CHF) atau
polycythemia.
 Circumoral Cyanosis (cyanosis di sekitar mulut) terdapat pada anak normal kulit putih atau
anak dengan cyanotic CHD.
 Acricyanosis yaitu diskokorisasi merah atau kebiruan pada jari dan tungkai, terdapat pada
saturasi oksigen arteri normal.
Temukan clubbing finger. Terjadi karena desaturasi arteri yang berlangsung lama (biasanya lebih
dari 6 bulan)
Perhatikan precordial bulge pada dinding dada, dengan atau tanpa aktivitas cardia yang terlihat,
yang menunjukkan pembesaran jantung kronik.
Ukur tekanan vena jugular
o
 Kepala pasien diangkat 45
 Buata garis parallel dengan manubrium sterni. Jika titik tertinggi pulsasi melewati garis
berarti tekanan vena jugular meningkat.

Palpasi

Palpasi pulsasi peripheral dan prechordium


Palpasi precordium termasuk impuls apical, point of maximal impulse (PMI), hiperaktivitas
precordial, dan palpable thrill
 Apical impulse normalnya pada SIC5 linea midclavucularis setelah usia 7 tahun. Posisi yang
terlalu lateral atau kebawah mengindikasi pembesaran cardia
 Point of maximal impulse (PMI). Pada RV hypertrophy, impuls maksimal terdapat di batas kiri
bawah sterna atau di atas proc. Xyphoideus. Pada LV hypertrophy impuls maksimax terdapat
di apex.
 Hyperactive precordium. Karakteristik dari penyakit jantung dengan volume overload.
 Thrill. Sensasi getaran yang mempresentasikan palpable manifestation dari murmur keras dan
kasar.

Perkusi
Perkusi jantung ini tidak dilakukan karena susah dan lebih baik dilakukan radiography.

Auskultasi
Area auskultasi : upper right sterna border (URSB), upper left sterna border (ULSB), lower left sterna border
(LLSB), dan apeks.

Jika terdapat murmur pada:

URSB : fase sistolik -> stenosis aorta


ULSB : fase diastolic -> regurgitasi pulmonal dan aorta
Fase sistolik -> ASD atau stenosis pulmonal dan aorta atau CoA atau PDA
LLSB : fase sistolik -> VSD atau regurgitasi tricuspid
Apex : fase diastolic -> stenosis mitral

Suara Jantung

S1 : penutupan katup mitral dan tricuspid. Terdengar di apex atau LLSB


S2 : terdengar di USLB
S3 : pengisian cepat ventrikel. Suara frekuensi rendah pada diastole awal dan paling baik
terdengar di apeks.
S4 : suara frekuensi rendah pada akhir diastole. Jarang terdapat di anak. Jika ada,
selalunpatologis.
Gallop Rhythm : rapid triple rhythm hasil dari kombinasi S3 keras, dengan atau tanpa S4, dan
tachycardia.
Ejection Click : mengikuti S1 dan terjadi saat onset ejeksi ventricular.

Heart Murmur

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 169


Heart murmur harus dianalisis dari segi intensitas (grade 1-6), timing (systolic atau diastolic), lokasi, transmisi,
dan kualitas.
Klasifikasi Heart Murmur :

Systolic Murmur :
1. Ejection Murmur -> karena aliran darah melalui katup semulinaris yang stenosis atau
deformed, atau peningkatan aliran melalui katup semilunaris normal.
2. Regurgitant systolic murmur dimulai dengan S1 -> aliran darah dari ruangan yang tekanannya
lebih tinggi melewati systole darpada ruangan yang menerima
Diastolic Murmur : antara S2 dan S1. Tipe early diastolic, mid diastolic, dan presystolic. Terjadi
karena stenosis mitral atau tricuspid.
Continous Murmur : dimulai pada systole dan berlanjut tanpa interupsi melewati S2 ke seluruh
bagian diastole. Terdapat pada PDA.

LUNG EXAMINATION

Untuk melakukan pemeriksaan ini hal pertama yang harus diperhatikan adalah:

Pasien harus dibuka bajunya dengan benar


Pasien dalam posisi duduk
Ruang pemeriksaan tidak berisik agar perkusi dan auskultasi dapat dilakukan dengan adekuat

Inspeksi

Inspeksi dimulai dengan menentukan apakah pasien mengalami distress pernafasan


Lihat jika terdapat peningkatan usaha pernafasan atau distress seperti retraksi dinding dada,
penggunaan otot assesori yang terlihat, dan nasal flaring.
Lihat pola bernafas pasien termasuk kecepatan, ritme, kedalaman, dan usah bernafas.
 Tachypnea -> respiratory apparatus, demam, anemi, exertion, intoxication, dan anxiety
 Bradypnea -> alkalosis metabolic atau depresi CNS
 Periodic breathing -> umum terdapat pada bayi premature
 Kussmaul breathing -> pernafasan sangat dalam. Terjadi karena kompensasi asidosis
metabolic, banyak terjadi pada diabetes ketoasidosis.
 Cheyne-Stokes breathing -> siklus volume tidal meningkat dan menurun yang dipisahkan
apnea (e.g. anak dengan CHF dan peningkatan tekanan intracranial)
 Biot breathing -> siklus irregular respirasi pada volume tidal variable diinterupsi apnea.
Terdapat pada anak dengan kerusakan otak serius.
Perhatikan kesimetrisan excursi respirasi dada
Perhatikan adanya clubbing finger
Inspeksi telinga, hidung dan tenggorokan dengan otoscope dan senter.

Palpasi

Perhatikan jika terdapat pembengkakan atau deformasi, area tenderness, excursi respiratory,
posisi trachea, perubahan transmisi suara melalui dada (fremitus tactile), ekspansi dan
simetrisitas dada.
Peningkatan fremitus tactile dapat menunjukkan konsolidasi jaringan paru
Penurunan fremitus tactile terjadi jika terdapat akumulasi udara atau cairan pada spatium pleural
yang mungurangi transmisi.

Perkusi

Hyperresonant akan ditemukan pada area air trapping dan over-infaltion, e.g. emphysema atau
pneumothorax
Perkusi normal terdapat pada paru normal dan bronchitis
Flat atau dull terdapat pada over infiltrate (lobar pneumonia) atau effuse pleural

Auskultasi

Nilai intensitas suara nafas dan kesimetrisannya

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 170


Jika terdapat area isolasi dari intensitas abnormal, perkusi harus dilakukan di area yang sama
Nilai durasi fase inspirasi dan ekspirasi :
 Prolonged inspiration -> obstruksi nafas atas seperti infectious leryngo tracheobronchitis
dan subglotic stenosis
 Prolonged expiration -> obstruksi intrathoracic, e.g. asthma

Suara nafas normal

Vesicular : fase inspirasi yang tenang dan tipis diikuti fase ekspirasi yang pendek dan hamper
diam. Terdengar di seluruh tempat peripheral paru.
 Peningkatan intensitas -> kosolidasi pulmonal
 Penurunan intensitas -> effuse pleural atau atelectasis
Bronchial : fase inspirasi dan ekspirasi penuh dengan fase inspirasi biasanya lebih keras.
Normalnya terdengar di trachea dan larynx, dan tidak terdengar di thorax. Jika terdengar di thorax
-> konsolidasi paru.
Bronchovesicular : fase inspirasi penuh dengan fase ekpirasi yang lebih pendek dan lembut.
Terdengar di region hillar dan lebih pelan dari suara nafas tracheal. Peningkatan intensitas suara
bronchovesicular -> peningkatan ventilasi atau konsolidasi pulmonal.

Adventitious Sounds

Stridor : suara monophonic pitch rendah. Terdengar saat inspirasi dan paling keras di leher dan
region sterna atas. Dapat didengar tanpa menggunakan stetoskop. Mengindikasikan obstruksi
jalan nafas atas.
Crackles : suara diskontinu, eksplosif, “popping” yang berasal dari jalan nafas. Lebih banyak
terdengar saat inspirasi daripada ekspirasi
 Fine crackles (rales) -> penyakit distal atau alveolar seperti pneumonia atau edema
pulmonal
 Coarse crackles (rhonchi) -> central airway disease seperti bronchitis
Wheeze : suara musical diskontinu dengan pitch tinggi. Terjadi karena collapse lumen jalan nafas
yang secara gradual terbuka saat inspirasi atau menutup saat ekspirasi. Wheeze mengimplikasikan
penyembpitan lumen jalan nafas ataupun penebalan atau dinding airway reaktif atau collapse dari
airway karena tekanan dari penyakit pulmonal di sekitarnya.

PEDIATRIC ABDOMINAL EXAM & NEUROLOGICAL EXAM

Pertama, sebelum melakukan pemeriksaan abdomen, kita harus membuka baju pasien pada bagian perut, dan
hangatkan tangan sebelum menyentuh pasien. Idealnya, pasien harus berbaring di meja pemeriksaan.

1. Inspeksi
- Lihat bentuk abdomen, normalnya flat. Jika abnormal dapat berbentuk turun atau scaphoid dan distensi.
- Observasi umbilicus, lihat apakah ada hernia umbilicalis (biasanya umum pada bayi hingga usia 2 tahun)
- Lihat venanya. Vena yang terlihat namun tidak distensi umum terjadi hingga pubertas pada anak sehat
dan khususnya terjadi pada anak malnutrisi. Vena terdistensi pada gagal jantung, peritonitis, dan obstruksi
vena
- Lihat gelombang peristaltik atau gastrik. Normalnya terlihat pada bayi yang kurus dan kecil, khususnya
yang prematur. Pada bayi berusia <=2 bulan, persitaltik yang terlihat dapat mengindikasikan stenosis pilori
atau pylorospasm.
2. Auskultasi
- Normalnya dapat didengar setiap 10-30 detik sekali (2-6 kali per menit). Letakkan stetoskop di abdomen
dan dengarkan. Suaranya tinggi dan lebih sering pada peritonitis awal, diare, dan obstruksi intestine.
Suaranya tidak ada pada paralytic ileus
3. Perkusi
- Perkusi pada abdomen normal bersuara timpani. Lakukan pada ke sembilan kuadran abdomen.
- Suara hipertimpani pada abdomen yang distensi mengindikasikan adanya gas di abdomen
- Suara hipotimpani pada abdomen yang distensi menandakan adanya cairan atau masa padat
- Perkusi redup mengindikasikan masa padat (liver)
4. Palpasi
- Lakukan palpasi menyeluruh pada keempat kuadran abdomen, mulai dari kiri bawah, kiri atas, kanan
bawah lalu tengah.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 171


- Periksa turgor dinding abdomen dengan menarik kulit kira-kira 2-3 inchi kulit dan jaringan subkutan lalu
dengan cepat dilepaskan. Pada anak dengan dehidrasi, bekasnya akan hilang dengan labat. Pada dehidrasi
parah >2 detik
- Lihat apakah abdomen lunak atau keras
- Periksa apakah ada pembesaran organ atau masa
 Limpa
Lakukan palpasi mulai dari umbilicus ke atas sesuai Schuffner scale
 Liver
Tekan tangan kanan ke daerah bawah arcus costa dextra, minta pasien untuk menarik napas. Rasakan
ada liver atau tidak.
Lakukan perkusi liver pada lobus kiri dan kanan. Catat ukuran hepar
 Kidney
Dengan pemeriksaan bimanual, satu tangan di bawah, mengangkat abdomen. Satu tangan di atas
abdomen dengan seluruh jarinya, hingga jari telunjuk menyentuh angulus costovertebralis
 Masa abdomen
- Pemeriksaan ascites: fluid wave, shifting dullness

Pada neuro exam, daerah lengan dan kaki pasien harus diekspos.

1.Pediatric coma scale


- Coma, lethargic, butuh observasi, dan sadar penuh. Score maksimum 15, skor minimum 3
2. Motor system
- Inspeksi : postur, bentuk tubuh dan ukuran tubuh
Gerakan abnormal : lihat termor, fasciculasi, myoclonic jerk, gerakan distonik, tik
- Gerakan aktif : kecepatan dan ekstensi gerakan, kekautan otot
- Refleks
 Refleks dalam : bisep, trisep, brachioradial, knee jerk, ankle jerk
 Refleks kutaneus (superfisial) : plantar reflex, abdominal reflex,
3. Nervus cranialis
- Nervus cranialis I-XII
4. Meningeal sign
- Kernig sign : fleksi paha dan lutut pada satu sisi, lalu ekstensi lutut dengan keadaan paha masih fleksi.
- Brundzinski sign : fleksi kedua lutut untuk mengetes nuchal rigidity

Nuchal rigidity/neck stiffness (kaku kuduk) : meletakkan tangan pemeriksa di bawah kepala pasien dan dengan
perlahan menekuk leher. Dapat dilakukan bersamaan dengan brundzinski

Skills Lab: CIRCUMCISION


Suniawan Satrio
Sumber: Buku skills lab, internet, penjelasan dosen

- indikasi-indikasi medis untuk dilakukannya sirkumsisi ada 2 yaitu:


I. MEDIS
1). PHIMOSIS
phimosis adalah, kondisi dimana preputium penis tidak bisa di retraksi kebelakang glans penis. Pada anak
(pria), yang berumur kurang dari 4 tahun masih tergolong normal apabila preputium tidak bisa diretraksi.
phimosis biasanya tidak sakit, tapi bisa meyebabkan obstruksi pada saluran kencing yang dapat menyebabkan
inflamasi kronik dan dan carcinoma . pada saat laihr, terdapat yang namanya physiologic phimosis, karena
masih terjadinya adhesi antara bagian preputium dan glans, intinya mpreputium dan glansnya masih lengket
jadi tidak bisa teretraksi. Nah pada umur 3-4 tahun, seiring dengan berjalannya waktu, penis kan berkembang
dan terdapat smegma (epithelial debris) pada preputium, serta si anak mengalami ereksi, makanya membuat
preputiumnya bisa diretraksikan. dan bila dipaksakan untuk diretraksikan itu ternyata tidak boleh karena,
nantinya adhesi/perlengketan tersebut akan terjadi lagi dan juga malah meninggalkan bekas luka pada
preputium.

2). PARAPHIMOSIS

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 172


paraphimosis adalah kondisi dimana preputium yang sudah di retraksi, tertinggal di glans, yang mana bisa
menjepit glans dan meyebabkan pembengkakan vaskuler dan edema. Biasanya hal ini terjadi karena petugas
kesehatan. Penyebab utama ini adalah terlalu lamanya meretraksi preputium sehingga menjepit glans. Jadi bisa
jadi salahnya si petugas kesehatan yang kelupaan untuk mengembalikan retraksinya kembali.

3). ADANYA SEJARAH BALANITIS dan


BALANOPOSTHITIS
balanitis itu adalah terjadinya inflamasi pada
glans penis. Sedangkan dikatakan balanoposthitis,
apabila foreskin (preputium) juga mengalami
inflamasi. Kalau terdapat hal seperti ini, berarti
sudah merupakan indikasi untuk sunat karena
kalau tidak peradangannya akan terus beranjut.

4). MENCEGAH INFEKSI DAN PENYEBARAN


sirkumsisi efektif untuk mencegah kanker
penis, infeksi vesica urinaria, dan STD. orang yang
tidak di sirkumsisi memiliki resiko 20x lebih besar 2). Chordee tanpa HIPOSPADIA
terkena infeksi daripada yang sirkumsisi. Dan OUE terlaetak pada ujung glans. Tapi kurvatura
menurut meta analysis yang dilakukan London terjadi kebanormalan
School of Hygene and Tropical Medicine, orang 3). WEBBED PENIS
yang telah di sirkumsisi 50% lebih rendah terkena kulit skrotum nyambung sampai ventral penis
HIV dibandingkan dengan orang yang belum di
sirkumsisi.

II. AGAMA
sirkumsisi adalah kewajiban bagi orang yang
beragama, khususnya berhukum wajib bagi umat
yang beragama islam, dan wajib juga dengan yang
beragama yahudi maupun Kristen ortodoks
oriental

- kontraindikasi dari sirkumsisi adalah;


1). HIPOSPADIA
hipospadia bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu 4). EPISADIA
- OUE berada dibagian ventral dari glans sampai ini kebalikan dari hypospadia, berarti OUE nya
perineum, berada di bagian dorsal
- Abnormalitas kurvatura ventral penis 5). MICROPENIS
- dan pendistribusian preputium yang hanya ukuran penis kurang dari 2,5 standar deviasi.
menutupi bagian dorsal, ventralnya tidak tertutup Testis biasanya kecil dan undescendend
6). ABNORMALITAS HEMOSTASIS
seperti hemophilia, aplastic anemia, dll.
Contoh, misalnya si anak mengalami hemophilia,
yang mana hemophilia itu kelainan dalam proses
pembekuan darah, jadinya misalnya dilakukan
sirkumsisi yang biasanya pasti ada darah2nya, pasti
akan susah dalam proses pemulihannya karena
membutuhkan waktu yang lama, khususnya bagi
penderita hemofili. Apabila ada kelainan
hemostasis, sirkumsisi harus dilakukan oleh

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 173


spesialis urologi atau dengan spesialis penyakit disini pertama diberikan alcohol 70% dan povidone
dalam. iodine pada mukosa dan kulit, tunggu 2 menit, liat
apakah ada alergi atau tidak. Baru sesudahnya
dibersihkan pakai kain kasa steril yang sudah
- alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan
diberikan povidone iodine 10% pada kulit penis,
adalah sebagai berikut; bisa menggunakan metode pelangi, dari central ke
1. Klem disinfektan (1 buah) perifer, jadi disini kalo bisa dibilang, area yang mau
2. Kain linen sterilyang berlubang ditengahnya (1 di sirkumsisi dibersihin semua, dari mulai distal
buah) sampe proximal kulit penis, scrotum,suprapubik,
3. Klem lurus (3 buah, 2 panjang, 1 pendek) inguinal, sampe paha
4. Klem mosquito (1 buah) 6). Tutup area yang mau disirkumisi dengan kain
linen steril
5. Gunting Traumatik dan Atraumatik (1 buah)
7). Lakukan anastesi dengan menggunakan tehnik
6. Needle Holder (1 buah) block maupun infiltrasi:
7. Needle (1 buah) - Tehnik Blocking
8. Pinset Anatomis (1 buah) nah ini akan memblok semua saraf sensoris dipenis
9. Pinset sirurgis (1 buah) dengan memblok Nervus pudendus. Pertama itu di
10. Scapel (1 buah) deteksi dulu mana titik tengah antar penis dan
11. Pemegang Pisau (1 buah) simfisis pubis, kalo kata pak dosen, itu di bagian
tersebut ada lemaknya. Nah, diinjeksikan tegak
12. Komp kecil *untuk tempat disinfektan, seperti
lurus, sampe terdengar bunyi krek. Lalu coba
povidone iodine (1 buah) diaspirasi, bila tidak ada darah, di injeksikan saja
13. Meja operasi (seperlunya) anastesinya 1-2 cc (biasanya lidocain). Lalu coba
14. Lampu operasi (seperlunya) ditarik, tapi jangan sampe keluar, lalu dipindahkan
15. Nier Bekken (1 buah) kearah yang berlawanan dan lakukan hal yang
sama yaitu mengaspirasi, jika tidak ada darah,
diinjeksikan lagi 1-2cc (kalo sampe ada darahnya,
- material material yang harus disiapkan:
tinggal ditarik sedikit, lalu coba aspirasi lagi, bila
1. Sarung tangan steril (2 buah) ngga ada darah, baru lanjutin. Soalnya mencegah
2. Gauze steril (Seperlunya) jangan sampe masuknya intravena). Lalu coba di
3. Povidone Iodine 10% cubit dibagian penis, dan liat reaksi pasien. Bila
4. Disposable Syringe (Spuit) 3cc (1 buah) tidak sakit, tehnik blocking sukses…
5. Lidocain HCl 2% (2 ampul @ 2 ml)
6. Benang Catgut 3/0 (Seperlunya)
7. Antibiotik / tullle (Seperlunya)
8. Baju bedah (1 buah)

- prinsip yang harus diketahui adalah


asepsis
 membuang preputium dengan cara yang
benar
 good hemostasis (dijaga hemostasisnya, agar
bila terjadi pendarahan bisa diatasi/ di prevensi)
- Tehnik infiltrasi
 kosmetik (memermak hasil sirkumsisi, agar
tehnik infiltrasi ini, dengan cara menginjeksikan
tidak terlalu berantakan dan sebagainya..) dibagian proksimal kulit. Tujuannya memblok
semua impuls yang datang dari syaraf yang
menginervasi daerah yang akan diinsisi. Diposisikan
Prosedur nya adalah pada jam 1, 5, dan jam 7. Boleh cuma 2 x, boleh
1). Informed consent juga 3x itu kata pak dosen. Secara subkutis,
2). Menyiapkan alat-alat, seperti yang sudah injeksikan 0,5 cc, ngga boleh ada pendarahan, lalu
tertera diatas uji sensitivitas kulit dengan cara mencubit, apakah
3). Minta pasien/posisikan pasien pada posisi terasa sakit atau tidak, kalau tidak, tehnik infiltrasi
supinasi sukses…
4). Cuci kedua tangan dan pakai sarung tangan
secara aseptic
5). Lakukan aseptic prosedur pada area yang akan
di operasi:

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 174


9). Membersihkan smegma
gunakan povidone iodine untuk membersihkan
smegma dengan kasa, bis ajuga dengan klem
bengkok kalau kesusahan.

10). Tandai area insisi di sulcus coronaries dengan


menggenggam/menjepit preputium menggunakan
8). Lakukan pemisahan preputium dengan glans: klem/penjepit
diretraksikan terlebih dahulu, kata pak dosen, 11). Memposikan klem pada preputium, posisinya
anak-anak yang dulu sbeleum sunat itu suka diarah jam 1, 6 dan 11,
meretraksi/memainkan/diretraksikan 12). Tarik klem ke area distal preputium
preputiumnya, pada saat mau sirkumsisi, jadi 13). Masukan gunting dengan ujung yang tumpul
mudah tinggal di retraksi doang, lain halnya kedalam preputium. Hati-hati Jangan sampai
dengan anak yang jarang. Yang mana bisa melukai glans
membuat (kemungkinan) adhesi karena adanya 14). Lakukan pemotongan dengan menggunakan
smegma maupun penis yang tidak bersih. Bila gunting kearah vertical dari distal ke proximal
terjadi perlengkatan, harus dihilangkan agar bisa sampe mendekati ke area yang sudah ditandai
mendeteksi glans dan sulcus coronaries. Ada 2 cara 15). Lakukan penjahitan diarah jam 12 (tepatnya
yaitu: di batas pengguntingan awal). Kata pak dosennya
- tehnik Gauze disana ada vasa, jadinya harus dijahit agar tidak
tehnik ini meminimalisir trauma glans penis, terjadi pendarahan. Jahit dari mukosa ke kulitnya
caranya tangan kiri meretraksi preputium sampai menggunakan benang jahit 2/0
area perlekatan terlihat, lalu tangan kanan
membersihkan dengan cara menekan area
perlengkatan kebagian proximal dari glans sambil
mendorong glans ke arah distal
-Tehnik Clamping
ini dengan menggunkan klem bengkok. Jadi nanti
diretraksikan preputiumnya, lalu masukan klem
bengkok ke area yang lengket/adhesi, dan tinggal
di longgarin deh yang lengket. Hati2 terkena sulcus
coronaries

16). Lakukan juga penjahitan di arah jam 6


*gampangnya itu dibagian bawah. Sama dengan
yang sebelumnya, gunakan benang jahit 2/0, dan
jahit dari mukosa sampai kulitnya.
17). Selanjutnya setelah di jahit, potong
preputium dari batas terakhir digunting dengan
pola circular. jadi sisa preputiumnya aja yang
dipotong secara melingkar mengitari sulcus
cornariusnya.

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 175


18). Lakukan pengontrolan perdarahan:
bisa dengan memberi tekanan pada area yang luka, atau mungkin di clamp, bisa juga di ligasi (dijahit), dan di
cauterization, ini dibakar dengan menggunakan electrocauter. Jadi nanti pembuluh darah yang mengalami
pendarahan dibersihin dulu baru di bakar jadinya ketutup yang terbuka sebelumnya *ini merupakan cara
penghentian pendarahan paling efektif dan mudah.
19). Lakukan penjahitan pada bekas pengguntingan/sirkumsi, pada posisi jam 2,3, 4,6,9, dan 10, (kata pak
dosen, kalau ini sih terserah yang penting disekeliling bekas area sirkumsisi). Menjahitnya dengan benang jahit
3/0 dari mukosa sampai kulit. Seperti gambar dibawah
20). Lakukan check dan recheck ada pendarahan (kalau ada pendarahan, gunakan metode pengontrolan
pendarahan diatas).
21). Berikan antibiotic dan tulle (tulle itu mirip perban, tapi tipis).
kalau antibiotiknya diberi salep antibiotic (gentamisin 0,1%, tetrasiklin atau kloramfenikol).
22). Pasangkan perban dengan benar
ada 2, dengan cara Gamma bandage (dibuat mirip dengan symbol gamma, lalu difiksasi di bagian abdomen
atau disekitar proximal dari penis) maupun Ring bandage (dipasang mengitari area penis tanpa ada fixasi
23). Memberi edukasi mengenai perawatan post sirkumsisi seperti, tidak boleh melakukan aktivitas yang
terlalu berat, mandinya pada 2 hari pertama, diusahakan menggunakan spons dan lain2. Serta menyediakan
antibiotic maupun analgesic dengan dosis yang akurat

tambahan
-teknik klasik (Guillotine)
setelah memberi tanda didaerah yang akan diinsisi, pasang klem pada preputium diarah jam 12 dan jam 6, lalu
tarik sampai sangat merenggang. Jepit dengan klem beberapa inci didepan glans, lalu diinsisi/ gunting. Baru
dijahit. Kelebihan dari tehnik ini adalah lebih rapi dan cepat, tapi seimbang dengan kekurangannya yaitu, resiko
terpotongnya glans itu lebih besar, nekrosis karena di klem itu juga tambah mungkin terjadi, serta simetrisnya

juga bisa kurang simetris..

mungkin itu saja, untuk KOMPLIKASI-nya mungkin bisa dibaca dibuku, serta juga tehnik menjahitnya. Pada
dasarnya, boleh memakai tehnik jahit yang enak bagi si dokter. Dan juga ada tambahan tehnik, katanya pake
cincin, jadi di cincini preputiumnya sampe nekrosis, baru nanti lepas sendiri… *masih rancu, sepertinya cukup
tau saja, tidak perlu dijelasin.. mungkin bisa cari lagi kalau ada yang mau nyari…
semoga bermanfaat..

HSC 2010 Blok 2.3 Childhood | 176

Anda mungkin juga menyukai