Menurut A.Hasan (Pengajaran Shalat , 2007), tata cara sholat jenazah
adalah dimulai dari berdiri tegak dan berniat menyolatkan jenazah di depannya, mengangkat tangan sambil bertakbiratul ihram dan setelah itu membaca :
1. ta’awudz, basmallah, al-Fatihah dan shalawat atas Nabi SAW.
(takbir pertama),
2. Takbir kedua : berdoa
3. Takbir ketiga : berdoa
4. Takbir keempat : berdoa
Berkaitan dengan Shaf
Dalam menyolatkan jenazah, menurut sunnah
a. Hendaklah imam berdiri sejajar dengan kepala mayat laki-laki.
b. Jika mayat perempuan, imam berdiri sejajar dengan perut si mayat. c. Jika kebetulan ada beberapa mayat, terdiri dari laki-laki atau perempuan saja, maka hendaklah dibariskan satu-persatu di depan imam (sebelah kiblat). Dan yang ditaruh dekat imam itu adalah yang lebih utama. d. Jika mayatnya terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka mayat laki-laki ditaruh dekat imam sedangkan mayat perempuan ditaruh di sebelah kiblat. 3
Dalam sholat jenazah membentuk shaf, Imam di depan dan makmun
dibelakang, dan jika jumlah makmum terdiri laki-laki dan perempuan , maka shaf perempuan dibelakang laki-laki.
Mengenai jumlah makmum yang mengikuti shalat jenazah disunnatkan
banyak jumlahnya. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang diterima dari Ibnu Abbas ra: “Tidak seorang muslimpun yang meninggal lalu ia dishalatkan oleh 40 orang laki-laki yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun juga, kecuali ia akan beroleh syafa’at atau tertolong oleh mereka.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud). 4
Kemudian bagi orang yang ketinggalan takbir dalam shalat jenazah,
maka hendaknya dia mengqadha’nya secara berturut-turut