Tesis
Oleh:
NIM : 080144002
Tesis
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat untuk
Mencapai Gelar Spesialis dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Bedah Kepala Leher
Oleh:
KATA PENGANTAR
Prof. Dr. dr. Abdul Rachman Saragih, Sp. THT-KL(K) sebagai ketua
pembimbing tesis saya yang telah banyak memberikan petunjuk,
perhatian serta bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga saya dapat
menyelesaikan tesis spesialis ini. Saya mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas waktu dan bimbingan yang
telah diberikan selama dalam penelitian dan penulisan tesis ini.
dr. Aliandri, Sp.THT-KL sebagai anggota pembimbing tesis saya, yang
telah meluangkan banyak waktunya memberikan petunjuk, bimbingan
serta motivasi dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini dapat selesai.
Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan selama dalam penelitian
dan penulisan tesis ini.
dr. Devira Zahara, M. Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL sebagai anggota
pembimbing tesis saya yang telah banyak memberi bimbingan, motivasi
sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini. Saya mengucapkan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas waktu dan
bimbingan yang telah diberikan selama dalam penelitian dan penulisan
tesis ini.
dr. Taufik Ashar, MKM yg telah banyak memberi bimbingan dan
memberi bantuan dibidang statistik penelitian di tengah kesibukannya.
Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan selama dalam penelitian
dan penulisan tesis ini.
Pada kesempatan ini perkenankanlah saya juga menyampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Yang terhormat Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. dr.
Syahril Pasaribu, Sp.A(K), DTM&H yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti Program Magister Kedokteran Klinik di
Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran
ii Universitas Sumatera Utara.
Yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD(KGEH), atas
71
Sembah sujud dan ucapan terima kasih saya kepada orang tua saya
tercinta Ayahanda Ramlan dan Ibunda Hj Rosfanidar, S.Sos yang selalu
berdoa, memberi semangat dan telah memberikan tuntunan kepada saya
untuk mengisi kehidupan ini dengan penuh ikhlas. Terima kasih telah
mengasuh, membesarkan, mendidik, mengajar, dan membimbing saya
sejak kecil dengan penuh kasih sayang dan kesabaran yang begitu tulus.
Doa ananda semoga Allah SWT menghapuskan segala dosa dan
melipatgandakan segala amal kebaikan ayahanda dan ibunda.
Kepada kedua mertua saya Rahimar Sikumbang dan Jasmaniar
Chaniago, yang selalu mendorong saya untuk tetap bersemangat dalam
menyelesaikan pendidikan ini. Atas segala pengertian dari Ayahanda dan
Ibunda semoga Allah SWT memberi balasan, kebaikan berlipat ganda,
dan diampunkan segala dosa.
Dengan rasa cinta, penuh hormat dan tulus, saya ucapkan terima kasih
yang tidak terhingga kepada suami tercinta Erin Chaniago, ST, M.Sc,
tempat segala kesulitan, hambatan dan keluh kesah dapat terbagi. Terima
kasih atas segala pengertian, dukungan, kesabaran, dan kasih sayang
yang telah diberikan selama ini. Semoga Allah terus menerus mempererat
hubungan batin kita dan memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat
kepada kita. Juga untuk buah hatiku tercinta Faiza Hanif, yang telah
menjadi semangat dalam menjalani pendidikan, semoga Faiza menjadi
anak berguna bagi keluarga, agama dan masyarakat. Amin
Kepada saudara-saudara saya tercinta, Adinda M. Hirdansyah, Amd,
Denny Prasutyo, S.Kom, M. Indra Syahputra, SP, M. Arif Munandar dan
M. Afif Munandar, penulis mengucapkan terima kasih atas limpahan kasih
sayang dan tak henti-hentinya memberikan dorongan serta doa kepada
penulis.
Kepada seluruh kerabat dan handai taulan yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
73
Rika Febriyanti
74
ABSTRAK
Kata kunci: Reflux Symptom Index, Reflux Finding Score, penyakit refluks
laringofaring, kualitas hidup, omeprazole
75
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
ABSTRAK ………………………………………………………………………… vi
ABSTRACT ………………………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… xi
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………… xii
BAB 1. Pendahuluan ………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2 Perumusan Masalah…………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………. 4
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………... 6
BAB 2. Tinjauan Pustaka……………………………………………………… 7
2.1 Penyakit Refluks Laringofaring……………………………… 7
2.1.1 Komponen refluks………………………………………. 7
2.1.2 Mekanisme proteksi………………………………………. 8
2.1.3 Kekerapan………………………………………………. 12
2.1.4 Patofisiologi…………………………………………….. 12
2.1.5 Diagnosis …………….. ………………………………. 13
2.1.6 Penatalaksanaan……………………………………….. 19
2.2 Kualitas hidup pasien penyakit refluks laringofaring…….. 22
2.3 Kerangka Teori………………………………………………… 26
2.4 Kerangka Konsep……………………………………………… 27
2.5 Hipotesis Penelitian…………………………………………… 27
BAB 3. Metodologi Penelitian………………………………………………… 28
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………. 28
3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian……………………………… 28
3.3 Populasi, Subjek Penelitian Dan Besar Subjek
Penelitian………………………………………………………. 28
77
3.3.1 Populasi………………………………………………… 28
3.3.2 Subjek penelitian………………………………………. 28
3.3.3 Besar subjek penelitian……………………………………… 29
3.3.4Teknik pengambilan subjek penelitian…………………… 30
3.4 Variabel Penelitian……………………………………………. 30
3.5 Definisi Operasional………………………………………….. 30
3.6 Alat dan Bahan Penelitian…………………………………… 32
3.7 Cara Kerja……………………………………………………… 33
3.8 Teknik Pengumpulan Data…………………………………… 34
3.9 Analisis Data…………………………………………………… 34
3.10 Kerangka Kerja………………………………………………… 35
BAB 4. Hasil Penelitian……………………………………………………….. 36
BAB 5. Pembahasan…………………………………………………………… 45
BAB 6 Kesimpulan dan Saran………………………………………………. 57
6.1 Kesimpulan……………………………………………………... 57
6.2 Saran …………………………………………………………… 58
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 59
PERSONALIA PENELITIAN……………………………………………………. 64
LAMPIRAN………………………………………………………………………... 66
78
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1
PENDAHULUAN
81
PPI merupakan obat anti refluks paling efektif yang berfungsi menekan
produksi asam lambung dibandingkan dengan antagonis reseptor H 2
dengan cara menghalangi kerja H+/K + ATP ase di jalur akhir produksi
asam dari sel parietal lambung (Amin et al. 2001). Omeprazole bersifat
lipofilik dan basa lemah yang berarti dapat dengan mudah penetrasi ke
membran sel serta terkonsentrasi dalam keadaan asam, mempunyai
waktu paruh yang relatif pendek (kira-kira 1-2 jam) dan mempunyai masa
durasi yang panjang (Olbe et al. 2003). Sekitar 85,7% kasus penyakit
refluks laringofaring sensitif terhadap pengobatan PPI (Siupsinskiene et
al. 2008).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
87
2.1.3 Kekerapan
Dari population based study tentang GERD yang dikutip oleh Qadeer
et al. ditemukan prevalensi dari gejala yang berhubungan dengan refluks
laringofaring antar 15% sampai 20%. Dan diperkirakan hampir 15% dari
pasien yang mengunjungi dokter spesialis THT karena manifestasi dari
refluks laringofaring ( Qadeer et al. 2005).
Dari penelitian Belafsky et al. (2001) didapatkan rata-rata umur dari
pasien dengan refluks laringofaring 50 tahun, dimana 73% adalah wanita,
nilai rata-rata RFS 11,5±5,2 dan nilai rata-rata RSI 19,3±8,9. Carrau et al.
(2004) mendapatkan rata-rata umur pasien dengan refluks laringofaring
48 tahun dimana 66,7% adalah wanita. Belafsky et al. (2002)
mendapatkan rata-rata umur penderita refluks laringofaring 57 tahun,
dimana 56% adalah pria, rata-rata nilai RSI 20,9 ± 9,6.
2.1.4 Patofisiologi
2.1.5 Diagnosis
a. Anamnesis
b.Gejala Klinis
5 = sangat berat
1 Suara serak/ problem suara 0 1 2 3 4 5
2 Clearing your throat (sering mengeluarkan 0 1 2 3 4 5
lender tenggorok/ mendehem)
3 Mukus berlebih / PND (Post Nasal Drip) 0 1 2 3 4 5
4 Kesukaran menelan 0 1 2 3 4 5
5 Batuk setelah makan / berbaring 0 1 2 3 4 5
6 Kesukaran bernafas / chocking 0 1 2 3 4 5
7 Batuk yang mengganggu 0 1 2 3 4 5
8 Rasa mengganjal di tenggorok 0 1 2 3 4 5
9 Heartburn, rasa nyeri di dada, gangguan 0 1 2 3 4 5
pencernaan, regurgitasi asam
Sumber : Belafsky et al. ( 2002)
Keadaan ini harus dibedakan dengan epitel sekunder pita suara yang
terjadi akibat tidak terbentuknya lapisan superficial pada lamina propria.
Keadaan lain seperti ventricular obliterasi ditemukan sebanyak 80% akibat
terjadinya edema dan hiperemis dipita suara dan plika ventrikularis seperti
tampak pada gambar.
c. Pemeriksaan pH
d. Tes PPI
2.1.6 Penatalaksanaan
101
b. Medikamentosa
Terapi farmakologi yang dianjurkan berupa PPI seperti
omeprazole, esomeprazole, lansoprazole, pantoprazole dan
rabeprazole. Obat lain yang sering digunakan dalam pengobatan
refluks laringofaring adalah antagonis H2 receptor seperti
cimetidine, ranitidine, nizatidine, famotidine yang berfungsi
mengurangi sekresi asam lambung. Prokinetik agen seperti
cisapride, metoclopramide yang berfungsi mempercepat
pembersihan esofagus serta meningkatkan tekanan sfingter bawah
esofagus. Mucosal cytoprotectan seperti sucralfate yang berfungsi
melindungi mukosa dari asam dan pepsin. Antasida juga dapat
diberikan seperti alumunium hidroksida, magnesium hidroksida
atau sodium bikarbonat yang dapat berfungsi mengurangi gejala
refluks (Ford 2005).
konsentrasi
puncak plasma
(jam)
Waktu paruh
eliminasi plasma 0,5-1,0 1,3-1,7 1,0-2,0 1,0-1,9
(jam)
Protein binding
95 97 96 98
(%)
Ekskresi urin (%) 77 14-23 30-35 71-80
c. Pembedahan
Intervensi pembedahan perlu segera dipertimbangkan bila dalam
pemberian terapi tidak memberikan respon yang signifikan.
Pendekatan yang biasa digunakan seperti partial atau complete
fundoplication (Ford 2005).
Terapi PPI
Penilaian selama 3 bulan
Barium Swallow
Gambar 2.9. Algoritma penilaian dan penatalaksanaan penyakit refluks
laringofaring berdasarkan American Medical Association(Ford, 2005).
paling rendah sampai 100 yang merupakan kualitas hidup yang paling
tinggi (Amouretti, 2005).
o 1 jarang
o 2 kadang
o 3 sering
o 4 setiap waktu
o 0 setiap waktu
Kualitas Hidup
pH metri
Tes PPI (+)
RSI > 13
-Umur
-Jenis kelamin
-Keluhan utama PPI Kualitas Hidup II
LPR
-Tingkat RSI
Pendidikan RFS
- BMI
RFS > 7
110
Kualitas Hidup I
BAB 3
METODE PENELITIAN
b. Kriteria eksklusi
Subjek dengan diagnosis kelainan paru kronis seperti
penyakit asma, tuberkulosis paru, penyakit paru
obstruktif kronis
Subjek perokok dan peminum alkohol
Subjek yang mengalami disfagia dengan kelainan
neurologi
Subjek yang didiagnosa dengan penyakit psikiatri.
112
Keterangan :
n = jumlah minimal sampel
α = kesalahan tipe I ditetapkan 5%, maka Zα = 1, 96
β = kesalahan tipe II ditetapkan 20%, maka Zβ = 0,842
S = standar deviasi kualitas hidup sebelum dan sesudah terapi
berdasarkan kepustakaan ( Friedman et al.2007) = 34,8
x1-x2 = selisih rerata minimal kualitas hidup sebelum dan sesudah
terapi berdasarkan kepustakaan ( Friedman et al.
2007)=16,05
Dengan rumus diatas di dapat jumlah minimal subjek penelitian sebanyak
36 orang.
3.3.4 Teknik pengambilan subjek penelitian
Pengambilan subjek penelitian diambil secara non probability
consecutive sampling dimana setiap subjek yang memenuhi kriteria inklusi
di masukkan dalam penelitian sehingga jumlah sampel minimal yang di
perlukan terpenuhi.
Variabel pada penelitian ini adalah RSI, RFS, umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, keluhan utama, BMI, kualitas hidup.
3. Jenis kelamin
Definisi : sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis
Alat ukur : kuesioner
Skala ukur : nominal
Hasil Ukur :
a. Laki-laki.
b. Perempuan.
114
4. Keluhan utama
Definisi : keluhan yang paling mengganggu pasien sehingga
datang berobat ke poliklinik THT-KL RSUP H. Adam Malik
Medan.
Alat ukur :kuesioner
Skala ukur : nominal
Hasil Ukur : ya = dijumpai keluhan
5. Umur
Definisi : usia yang dihitung dalam tahun dan dihitung pada saat
pemeriksaan menurut tanggal lahir yang tercatat pada rekam
medis, apabila > 6 bulan di bulatkan ke atas, dan apabila kurang
dari 6 bulan dibulatkan ke bawah.
Alat ukur : kuesioner
Skala ukur : ordinal
Hasil ukur :
a. 18 - 45 tahun
b. 45 - 64 tahun
c. > 64 tahun
6. Tingkat pendidikan
Definisi : jenjang pendidikan terakhir pasien.
Alat ukur : kuesioner
Skala ukur : ordinal
Hasil ukur : Rendah : jenjang pendidikan terakhir SD/ SMP
Menengah : jenjang pendidikan terakhir SMU
Tinggi: jenjang pendidikan terakhir akademi/ universitas
7. Body Mass Index (BMI)
115
i. Status penelitian
BAB 4
HASIL PENELITIAN
119
Perempuan 24 66,7
Umur
18 - 45 tahun 13 36,1
45-64 tahun 18 50,0
>64 tahun 5 13,9
Tingkat Pendidikan
Rendah 9 25
Menengah 8 22,2
Tinggi 19 52,8
Total 36 100
Dari tabel 4.4 dapat dilihat keluhan yang paling sering ditemukan pada
penderita dengan gejala refluks laringofaring pada penelitian ini adalah
sering mendehem/ throat clearing, terdapat pada 35 subjek penelitian
(97,2%), diikuti dengan rasa yang mengganjal ditenggorokan terdapat
pada 34 subjek (94,4%), batuk yang mengganggu dan post nasal drip
(PND) di temukan 29 subjek penelitian (80,6%), heartburn dan suara
serak pada 26 subjek penelitian (72,2%). Sukar menelan ditemukan pada
21 subjek penelitian (58,3%). Batuk setelah makan atau berbaring
terdapat pada 19 subjek penelitian (52,8%) dan keluhan yang paling
jarang adalah sukar bernafas/ chocking, yaitu terdapat pada 17 subjek
penelitian(47,2%).
Eritema 26(72,2)
Mukus kental endolaring 25(69,4)
Edema glotis 25(69,4)
Edema subglotik/ pseudosulkus vokalis 21(58,3)
Granuloma 0(0)
Pada tabel 4.5 terlihat tanda patologis laring yang paling sering
ditemukan adalah ventrikular obliterasi dan hipertrofi komisura posterior
terdapat pada 35 subjek penelitian (97,2%). Edema difus dijumpai pada
28 subjek (77,8%). Eritema ditemukan pada 26 (72,2%). Mukus kental
endolaring ditemukan pada 25 subjek (69,4%). Edema glotis ditemukan
pada 24 subjek (66,7%). Tanda patologis laring granuloma tidak dijumpai
pada penelitian ini.
Waktu RSI
p value
Pengamatan Rerata ± SB p value
Pertama 18,47 ± 4,35 0,0001a 0,0001b
Kedua 10,94 ± 3,90 0,0001c
Ketiga 7,47 ± 3,01 0,001d
Keempat 4,75 ± 2,83 0,0001e
Kelima 2,75 ± 2,36
a= p value antara pengamatan pertama ( sebelum terapi) sampai
pengamatan ke lima(setelah terapi 12 minggu)
b = p value antara pengamatan pertama dan kedua
c = p value antara pengamatan kedua dan ketiga
d = p value antara pengamatan ketiga dan keempat
e = p value antara pengamatan keempat dan kelima
124
20
15
RSI
10
RSI
5
0
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Waktu Pengamatan
Gambar 4.1 Grafik garis RSI dari pengamatan pertama sampai kelima
12
10
8
RFS
6
4 RFS
2
0
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Waktu Pengamatan
Gambar 4.2. Grafik garis RFS dari pengamatan pertama sampai kelima
Skor P value
Waktu Kualitas
P value
Pengamatan Hidup
Rerata ±SB
Pertama 47,57 ±8,93 0,0001a 0,0001b
Kedua 57,8 ±10,88 0,0001c
Ketiga 70,08 ±7,67 0,0001d
Keempat 78,07 ±6,03 0,0001e
Kelima 83,17 ±6,16
a= p value antara pengamatan pertama ( sebelum terapi) sampai
pengamatan ke lima(setelah terapi 12 minggu)
b = p value antara pengamatan pertama dan kedua
c = p value antara pengamatan kedua dan ketiga
127
70
60
50
40 Rerata Skor Kualitas
30 Hidup
20
10
0
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Waktu Pengamatan
BAB 5
PEMBAHASAN
129
yang didapat pada penelitian ini tidak berbeda dengan penelitian yang
menggunakan PPI yang berbeda.
Pada penelitian ini nilai rerata RFS sebelum terapi adalah 10,81±2,73.
Setelah terapi 12 minggu (3 bulan) terdapat penurunan yang signifikan
terhadap rerata RFS menjadi 3,31±1,31 dengan p=0,0001. Penurunan
yang signifikan ini dapat dilihat dari perbedaan rerata yang signifikan
setelah 2 minggu pengobatan yaitu 9,25±2,62 (p=0,0001, p<0,05). Setelah
4 minggu (1 bulan) terapi dengan omeprazole, didapatkan penurunan
rerata RFS yang signifikan yaitu 6,25±2,18(p=0,0001, p<0,05). Rerata
RSI setelah 8 minggu (2 bulan) terapi menjadi 4,92±1,73 (p=0,001,
p<0,05) dan rerata RSI 12 minggu ( 3 bulan ) terapi menjadi 3,31±1,31
(p=0,0001, p<0,05).
Hasil yang hampir sama juga terdapat pada penelitian Masaany et al
(2011) dengan terapi pantoprazole mendapatkan rerata RFS sebelum
pengobatan 12,79±3827. Perbaikan yang signifikan dijumpai setelah 2
bulan pengobatan (7,61±4,552), 3 bulan pengobatan (4,09±3,292) dan 4
bulan (2,77±2,631) dengan p <0,001.
Tamin (2008) mendapatkan nilai rerata RFS sebelum terapi adalah
10,8±2,2 dan terdapat perbaikan bermakna setelah terapi 2 bulan menjadi
7,40±2,3 (p<0,05). Perbaikan juga terjadi setelah 4 bulan terapi menjadi
6,6±2,4 (p<0,05) dan setelah terapi 6 bulan juga terjadi penurunan skor
RFS yang signifikan menjadi 4,64±1,9 (p<0,05)
Rerata RFS sebelum terapi pada penelitian Belafsky (2001) adalah
10,80±2,2. Setelah 2 bulan pengobatan menjadi 7,40±2,3 dengan p<0,005
. Rerata RFS setelah 4 bulan 6,6±2,4, p<0,05, tetapi dalam 6 bulan tidak
terdapat perbedaan yang bermakna 4,64±1,9, dengan p<0,05.
Nilai rerata RFS pada penelitian Aviv (2000) sebelum terapi 10,98±2,5.
Perbaikan yang bermakna didapat setelah terapi selama 2 bulan
(7,96±2,40) 4 bulan (6,54±2,1) dan 6 bulan(4,73±1,9) dengan p<0,05.
William et al (2004) mendapatkan hasil 63% pasien respon dengan
omeprazole selama 3 bulan terhadap tanda patologis laring (p=0,0001).
138
gangguan mental health (81,4%) serta gangguan fungsi fisik (74,4%) dan
keterbatasan fungsi fisik (62,7%).
Pada penelitian ini menggunakan Reflux Qual Short Form yang terdiri
dari 8 pertanyaan, dimana mewakili 5 domain yaitu kehidupan sehari hari
(daily life), kenyamanan (well being) , gangguan psikologis (psychological
impact), tidur (sleep) dan makan (eating). Reflux Qual Short Form
merupakan penilaian kualitas hidup yang memang dirancang untuk praktik
sehari- hari (Mouli & Ahuja, 2011). Terlihat bahwa terdapat peningkatan
yang signifikan nilai rerata kualitas hidup setelah pemberian omeprazole
selama 3 bulan pengobatan jika dibandingkan dengan nilai rerata kualitas
hidup sebelum pengobatan yaitu dari 47,57±8,93 menjadi 83,17±6,16
(p=0,0001). Peningkatan skor kualitas hidup yang signifikan ini juga
terlihat pada setiap pengamatan dengan menggunakan uji wilcoxon.
Hasil ini sama dengan Tamin (2008) yang juga menggunakan Reflux
Qual Short Form mendapatkan perbaikan nilai rerata kualitas hidup 6
bulan pasca terapi dengan PPI (lansoprazole) dari 44,83±19,11 menjadi
83,37±11,51(p<0,001). Penelitian oleh Siupsienskiene, Adamonis & Tohill
(2007) yang menggunakan omeprazole 20 mg dua kali sehari selama 3
bulan pada penderita refluks laringofaring mendapatkan hasil peningkatan
skor kualitas hidup pada semua instrument kualitas hidup yang di gunakan
yaitu VHI (Voice Handicap Index), HAD scale ( Hospital Anxiety &
Depression) , Dissability in Social Activities Well Being in General
(W-BVAS). Peningkatan nilai kualitas hidup ini disebabkan karena pasien
mendapatkan informasi tentang penyakit yang dideritanya serta terdapat
perbaikan dari gejala yang dirasakan.
Penelitian oleh Siupsienskiene dan Adamonis (2003) mendapatkan
bahwa terdapat perbaikan yang signifikan pada pasien laringitis posterior
kronis yang diterapi dengan omeprazole dibandingkan dengan pasien
yang hanya mendapat terapi dengan modifikasi diet dan gaya hidup
setelah 2 minggu terapi berdasarkan parameter Total Symptom Index,
Posterior Laryngitis Score, Well Being in General (W-BVAS), dan Vocal
140
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
d. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang perbandingan efektifitas
omeprazole dan jenis PPI yang lain pada penderita penyakit
refluks laringofaring di RSUP. H. Adam Malik Medan.
142
DAFTAR PUSTAKA
PERSONALIA PENELITIAN
1. Peneliti Utama
a. Nama Lengkap : dr. Rika Febriyanti
b. Pangkat / Gol : Penata / III c
c. NIP : 19820206 200604 2 005
d. Jabatan : PPDS THT-KL FK USU
e. Fakultas : Kedokteran
f. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara
148
LAMPIRAN 1
BB : TB : BMI :
Tanggal Pemeriksaan:
Skor penilaian :
0 : tidak ada keluhan
1 : ringan, keluhan bisa diabaikan 1x dalam 1 bulan
2 : sedang, keluhan tidak dapat diabaikan , 1 x dalam 1 minggu
3 : berat, keluhan mempengaruhi gaya hidup, beberapa kali dalam 1
minggu
4 : sangat berat, keluhan sangat mempengaruhi gaya hidup, setiap hari
5 : keluhan yang sangat berat dan menetap sepanjang hari
151
4. Dalam 1 bulan terakhir, dengan keluhan anda ini apakah anda dapat
menikmati makanan anda?
o 0 Tidak pernah
o 1 jarang
o 2 kadang
o 3 sering
o 4 setiap waktu
o 1 sering
o 0 setiap waktu
7. Dalam 1 bulan terakhir, apakah anda terbangun pada malam hari karena
keluhan anda?
o 4 Tidak pernah
o 3 jarang
o 2 kadang
o 1 sering
o 0 setiap waktu
Total skor =
Rata- rata =
Nilai kualitas hidup : rata- rata skor x25 =
154
LEMBARAN PENJELASAN
PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT REFLUKS
LARINGOFARING SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN
OMEPRAZOLE DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN
OUTPUT ANALISIS
Frequencies
Statistics
UMUR 2
Jenis Kelamin Pendidikan BMI Keluhan Utama KELOMPOK
N Valid 36 36 36 36 36
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 12 33.3 33.3 33.3
perempuan 24 66.7 66.7 100.0
Total 36 100.0 100.0
BMI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
n 20 55.6 55.6 55.6
nt 8 22.2 22.2 77.8
o 8 22.2 22.2 100.0
Total 36 100.0 100.0
Descriptive Statistics
Keluhan Utama
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid banyak dahak di tenggorokan 7 19.4 19.4 19.4
(PND)
rasa mengganjal di tenggorokan 18 50.0 50.0 69.4
sering mengeluarkan lendir 4 11.1 11.1 80.6
tenggorok
sering mengeluarkan lendir 1 2.8 2.8 83.3
tenggorok (mendehem)
suara serak 1 2.8 2.8 86.1
sukar menelan 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0
UMUR 3 KELOMPOK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18-45 TAHUN 13 36.1 36.1 36.1
45 - 64 TAHUN 18 50.0 50.0 86.1
> 64 THUN 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0
Descriptives
Median 48.4400
Variance 79.783
Minimum 34.38
Maximum 68.75
Range 34.37
172
Median 60.94
Variance 118.320
Minimum 41
Maximum 75
Range 34
Interquartile Range 20
Median 71.8800
Variance 58.805
Minimum 50.38
Maximum 84.88
Range 34.50
Median 78.1300
173
Variance 36.372
Minimum 65.63
Maximum 90.63
Range 25.00
Median 84.3800
Variance 37.983
Minimum 68.75
Maximum 90.63
Range 21.88
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
NPar Tests
Friedman Test
Ranks
Mean Rank
KUALITAS HIDUP Pengamatan Ke 1 1.08
KUALITAS HIDUP Pengamatan Ke 2 1.97
KUALITAS HIDUP Pengamatan Ke 3 3.08
KUALITAS HIDUP Pengamatan Ke 4 4.01
KUALITAS HIDUP Pengamatan Ke 5 4.85
Test Statisticsa
N 36
Chi-Square 136.120
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
2 - KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
1
Z -4.826a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
3 - KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
2
Z -4.820a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
176
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
4 - KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
3
Z -4.719a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Test Statisticsb
KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
5 - KUALITAS
HIDUP
Pengamatan Ke
4
Z -4.231a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Descriptives
Std.
Statistic Error
RSI Pengamatan Ke 1 Mean 18.47 .724
95% Confidence Interval for Lower Bound 17.00
Mean
Upper Bound 19.94
Median 17.50
Variance 18.885
Minimum 14
Maximum 28
Range 14
Interquartile Range 7
Median 9.00
Variance 15.197
Minimum 4
Maximum 22
Range 18
Interquartile Range 6
Median 7.00
Variance 9.056
Minimum 3
Maximum 15
Range 12
Interquartile Range 5
Median 4.00
Variance 8.021
Minimum 1
179
Maximum 14
Range 13
Interquartile Range 3
Median 2.00
Variance 5.564
Minimum 1
Maximum 13
Range 12
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
RSI Pengamatan
Ke 2 - RSI
Pengamatan Ke
1
Z -5.248a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
RSI Pengamatan
Ke 3 - RSI
Pengamatan Ke
2
Z -4.996a
181
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
RSI Pengamatan
Ke 4 - RSI
Pengamatan Ke
3
Z -5.037a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Total 36
182
Test Statisticsb
RSI Pengamatan
ke 5 - RSI
Pengamatan Ke
4
Z -4.852a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Descriptives
Std.
Statistic Error
RFS Pengamatan Ke 1 Mean 10.81 .452
95% Confidence Interval for Lower Bound 9.89
Mean
Upper Bound 11.72
Median 10.00
Variance 7.361
Minimum 8
Maximum 17
Range 9
Interquartile Range 5
Median 9.00
Variance 6.879
Minimum 4
Maximum 16
Range 12
Interquartile Range 2
Median 6.00
Variance 4.764
Minimum 3
Maximum 11
Range 8
Interquartile Range 4
Median 5.00
Variance 2.993
Minimum 2
Maximum 9
Range 7
Interquartile Range 2
Median 3.00
Variance 1.704
Minimum 1
Maximum 6
Range 5
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
NPar Tests
Ranks
Total 36
185
Test Statisticsb
RFS Pengamatan
Ke 2 - RFS
Pengamatan Ke 1
Z -3.897a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
RFS
Pengamatan Ke
3 - RFS
Pengamatan Ke
2
Z -4.898a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
186
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
RFS
Pengamatan Ke
4 - RFS
Pengamatan Ke
3
Z -3.456a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Total 36
Test Statisticsb
RFS
Pengamatan Ke
5 - RFS
Pengamatan Ke
4
Z -4.221a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
188
LAMPIRAN GAMBAR
CURICULUM VITAE
I. IDENTITAS
1. Nama : dr. Rika Febriyanti
2. Tempat/ Tanggal lahir : Binjai / 06 Februari 1982
3. Alamat : Jl. Bambuan no 15 Stabat
4. No Telp/ HP : 061-8910219/081264510880
(dr.Rika Febriyanti)