Kapasitas aliran maksimum: 25 m3/h dalam kondisi normal Tangki Liquid Oxygen
Tekanan suplai: 4 Kgf/cm2G
Kinerja katup pengaman: 15 KGf/cm2G (tingkat pertama) dan
7 KGf/cm2G (tingkat kedua)
Tekanan alat pengatur: 9 KGf/cm2G (tingkat pertama) dan 4
KGf/cm2G (tingkat kedua)
O2 : Oxygen
Vac : Vacuum
Ca.5 : Gas Medis (Menical Air)
N2O : Nitrous Oxide
AGSS: Anesthetic Gas Scovenging System
Oxygen (O2)
1. Dipakai untuk menambah kebutuhan Oksigen pasien
melalui mask.
2. Disediakan oleh sistem penyimpanan tangki kapasitas besar
berupa Oksigen cair yang dievaporasikan menjadi Oksigen
murni (konsentrat)
3. Tekanan sekitar 55 psi
4. Dalam kapasitas tertentu Fasilitas Kesehatan belum
menerapkan sistem suplai Oksigen central dan atau
memproduksi sendiri dengan Oksigen cair
DIAGRAM GAS MEDIK
Nitrous Oxide (N2O)
1. Digunakan untuk kepentingan anestesi pasien
sebelum pembedahan atau pd kondisi tertentu
pasien gigi
2. Digunakan di Instalasi Bedah di Rumah Sakit
melalui jaringan gas medik
Nitrogen (N2)
Dalam medik digunakan untuk tindakan:
Cryobiology dan cryotherapy khususnya pada
kesehatan kulit
Carbon Dioxide (CO2)
Dalam kepentingan medik dipakai untuk:
Infasive surgery seperti pada laparoscopy, endoscopy, arthroscopy
Cryotherapy
Stimulasi pernafasan setelah anaesthesia
2. PENGKONDISIAN UDARA
Karakter Ruangan
dan Volumetrik
Labolatorium / Memo
6 20 + 2 50% 7.5 Positif 10 + 15% 12X Ada
Chalisiys / Bank Darah
KONSEP DESAIN
SISTEM NURSE CALL
SISTEM NURSE CALL
1. Lingkup Pekerjaan
Nurse Call digunakan untuk komunikasi antara pasien dengan perawat. Hal ini untuk
memudahkan panggilan kepada Perawat apabila Pasien memerlukan tindakan
mereka.
2. Kriteria Perancangan dan Uraian Singkat Sistem
a. Nurse Station ditempatkan pada tiap lantai dimana masing-masing lantai
menggunakan 1 nurse station.
b. Bed Side Call dilengkapi dengan speaker phone.
c. Emergency pull cord dipasang di tiap toilet dan dikoneksikan ke Ceiling
Speaker.
d. Nurse reset dipasang di pintu kamar dan dikoneksikan ke Ceiling Speaker.
e. Corridor Lamp dipasang di depan kamar, masing-masing kamar 1 lampu
yang juga dikoneksikan dengan Ceiling Speaker.
f. Dari masing-masing Ceiling Speaker Sub ditarik ke Nurse Station dengan 1
Ceiling Speaker Sub adalah satu tarikan menuju Nurse Station.
g. Kapasitas dari Nurse Station sesuai dengan jumlah Ceiling Speaker. Misalnya
jika jumlah speaker ada 20 buah ( untuk 20 kamar ) berarti kapasitas Nurse
Station adalah 20 kamar.
.
SISTEM NURSE CALL
KONSEP DESAIN
SISTEM SOUND SYSTEM
SISTEM ANNAUNCIATOR
URAIAN SINGKAT SISTEM.
A. Central control emergency, paging dan music system mencakup rak kontrol, modul
kontrol address ( Modulated Address Control ), amplifier, loudspeaker, volume control
dan pengkabelan yang direncanakan di Control Room lantai dasar. Demi kemudahan
pemeliharaan dan tingkat pemakaian jangka panjang, maka peralatan utama harus
bersifat modular dengan teknologi elektronik yanga terbaik.
B. Pada waktu kebakaan, semua program akan di override atau diganti dengan sirene
tanpa memperhatikan posisi switch pada masing – masing zone selection di selector.
C. Switch Override Emergency harus mampu mengaktifkan seluruh speaker pada gedung
ini, walaupun volume control pada posisi off.
D. Sebuah wall speaker dengan daya watt ditempatkan disetiap tangga darurat pada
setiap 2 lantai dengan tujuan untuk melakukan evakuasi bilamana dibutuhkan.
E. Mikrophone car call ditempatkan pada receptionist dan ruang satpam.
F. Untuk mencegah Radio Frequency Interference ( RFI ), peralatan tata suara harus
ditanahkan.
G. Sistem tata suara harus bebas dari gangguan elektro magnit, hum dan cakap silang
yang dapat ditimbulkan oleh peralatan lainnya.
SISTEM ANNAUNCIATOR
H. Sistem tata suara di public area dirancang dengan mempertimbangkan fungsi dan
lokasi daripada ruangan. Ini termasuk kualitas suara, Loudness dan Fidelity.
I. Sentral sistem Tata Suara akan berfungsi untuk 3 program :
a. Sirene Generator untuk peringatan kebakaran dan all - call untuk evakuasi.
b. Pemilihan zona paging
c. Casette tape recorder/player untuk background music ditempat–tempat
umum.
J. Peralatan pada sentral tata suara terdiri dari sumber – sumber suara (microphone,
sirene generator and chimney generator ), pre amplifier, power amplifier, switching
facility, monitoring system dan main distribution frame. Metode taransmitting audio
signal akan menggunakan signal installation tegangan 100 volt. Masing – masing
speaker akan dilengkapi dengan matching transformer untuk mendapatkan
kesesuaian audio signal pada areanya.
K. Battery standby type NiCad Free Maintenace akan disediakan memenuhi kapasitas
untuk perawatan sistem emergency dengan waktu operasi selama 4 jam.
DIAGRAM SATU GARIS SISTEM SOUND SYSTEM
DIAGRAMDIAGRAM SATU GARIS
PENGOLAHAN SISTEM SOUND SYSTEM
AIR BERSIH
Sistem Annaunciator
KONSEP DESAIN
STRUCTURING CABLE
(DATA, TELEPHONE, ACCESS CONTROL & CCTV, WIFI)
SISTEM ANNAUNCIATOR
URAIAN SINGKAT
Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus
penghematan rumah sakit dan kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah
rumah sakit. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi
manajemen merupakan solusi yang tepat. Banyak lembaga kesehatan dan rumah sakit
telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini.
MUDAH PENGOPERASIAN
- Use – friendly design dan tampilan menu yang konsisten sehingga operator dengan
pengetahuan komputer yang terbatas mudah mengoperasikannya dengan cepat .
- Dilakukan perubahan tampilan dan desain sesuai dengan kebutuhan
- Berbahasa indonesia.
SISTEM ANNAUNCIATOR
PENGKODEAN / SISTEM PEMROGRAMAN
EFISIEN
- Laporan dapat diakses kapan saja.
- Daftar Pasien Aktif dokter dapat melihat daftar pasien yang sedang dalam
perawatan tanpa harus mencari data keseluruhan pasien.
- Informasi tagihan pasien dapat diakses kapan saja.
• Tiket / Antrian
• Registrasi
• Rekam Medik
• Billing Front End dan Kasir Front End
• Rawat Inap
• Farmasi / Apotik Front End
• Radiologi
• Laboratorium
• Gawat Darurat
• Maintenace
• Administrator & User Manager
• Laporan
Sistem Annaunciator
KONSEP DESAIN
SISTEM MATV
SISTEM ANNAUNCIATOR
URAIAN SINGKAT SISTEM.
Program
Sistem MATV yang dikehendaki adalah menyediakan program :
1. Overseas Channel dari satelite Asiasat 3 – S :
Now TV, Bloomberg, V Channel, Phonix dan Arirang
2. Local Channel ( sudah termasuk dalam program dari provider pay TV ) :
• RCTI
• SCTV
• TPI
• ANTEVE
• Indosiar
• Trans TV
• TV One
• Global TV
• TV – 7
• TVRI Program 1 & 2
• Metro TV
DIAGRAM
DIAGRAM SISTEM Master
PENGOLAHAN BEAntena T V (MATV)
AIR BER
DIAGRAM SATUAIR
DIAGRAM PENGOLAHAN GARIS
BE SISTEM MATV
BER
DIAGRAM SATU
DIAGRAM PENGOLAHAN GARIS
AIR B SISTEM M A T V
4.Skematik Diagram Electrical Power
RENCANA KELISTRIKAN
Genset kapasitas 250kVA phase 4 Tangki Solar harian untuk bahan bakar
genset
RENCANA KELISTRIKAN
Teknik Pengelolaan
Distribusi dari
Terpusat
sumber ke IPAL
(plant)
RENCANA SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
• Rencanakan sistem yang
optimal sesuai dengan
sumberdaya: Primary,
Asal Limbah Rerata/hari
Secondary, Tertiary
Dapur/kantin 10 lt/pengunjung
• Perhitungan kapasitas tiap
Rawat Inap 100 lt/pasien
unit: pendekatan jumlah
limbah cair sama dengan Fasilitas Umum 25-30 lt/orang
80% konsumsi air bersih Laundry 2200 lt/mesin
• Perancangan sistem Workshop 40 lt/kendaraan
distribusi: Pengumpulan,
Pengolahan
RENCANA SISTEM LIMBAH CAIR
Bak Bak
kontrol Penampung
+ Screen
Bak
Penangkap
Lemak
Instalasi
Penampung
Hasil
Limbah Laundry
Bak Suplai
Tawas
Bak Suplai Effluent
Magnaflok
RENCANA SISTEM LIMBAH CAIR
Kebutuhan
Persentase Air Bersih
Instalasi Distribusi (m3/hari)
Kapasitas harian rencana Ruang Perawatan dan
disesuaikan dengan jumlah Rawat Inap 11% 13.2
tempat tidur rawat inap Ruang sterilisasi alat 4% 4.8
maksimal di jangka panjang Ruang bersalin 7% 8.4
yaitu 270 TT x 600 liter = UGD 7% 8.4
162.000 liter/hari Ruang Bedah 6% 7.2
Farmasi, Radiologi dan
Suplai harian tersebut Laboratorium 3% 3.6
direncanakan dilayani oleh KM/WC Umum 9% 10.8
sumur dangkal, sumur dalam Dapur 11% 13.2
dengan water treatment, PDAM Laundry 11% 13.2
jika debit kontinu, atau sumber Perawatan Jenazah 4% 4.8
lainnya Garasi dan Bengkel 3% 3.6
Pemeliharaan lansekap
dan bangunan 22% 26.4
100% 120
RENCANA PENGOLAHAN AIR BERSIH
Sumber air AERASI Saringan Pasir
dalam Lambat Dechlorinasi
Bak Desinfektan
Sedimen
Pengolahan air bersih dari ground tank Jaringan distribusi air bersih di rumah Pompa
DIAGRAM PENGOLAHAN AIR BERSIH
Sistem Distribusi Air Bersih
Diagram Sistem Distribusi Air Bersih
Atap
Pompa Booster
Roof Tank
Lantai 2 Teratas
Gate
Valve
Toilet Toilet Pantry
Shaft Mekanikal
Lantai 3 Teratas ke Bawah
Ruang Pompa
Ground
Tank
Ground
Tank
Check
Valve
Deep PDAM Pompa Transfer
Weel
Skematik Diagram Air Bersih
Pompa Tanki
Booster Air
Lt. 3 teratas
ke bawah
sistem gravitasi
Instalasi Taman
Pompa
Ground Deep Well
Deep Well
Reservoir
Skematik Diagram Air Kotor
FD CD Closet
FD CD Closet
FD CD Closet
FD CD Closet
FD CD Closet
FD CD Closet
Unit Pengolah
Limbah
Skematik Diagram Pengumpulan Air Kotor
Vent
Kitchen
Kitchen sing
Basement
Laundry
Saluran Kota
Sump Pit Sump
Pump
STP
Contoh bangunan rumah pompa Jaringan perpipaan sekitar rumah pompa
Kata Kunci
Pengelolaan Sampah
Karakter Sumber
Pengelolaan: Pengumpulan,
& volume
Pemisahan
Pengelolaan Sampah
Sanitary Landfill
Sumber
sampah Radio Aktif BATAN
Recycle, Reuse
7. Pengelolaan Drainasi Air Hujan
Luas Permukaan:
Soft covered
Hard covered
Kata Kunci
Pengelolaan Air Hujan
Hirarki dan
Profil Tanah distribusi saluran:
Tersier, sekunder, primer
Pengelolaan Air Hujan
Prinsip:
hindari genangan
kembalikan air secepat mungkin ke badan
air atau resapkan dalam tanah
Pengelolaan Air Hujan
• Pada prinsipnya semua saluran drainase
direncanakan terbuka atau semi terbuka.
• Penerapan hirarki pada sistem jaringan yaitu : 1)
Saluran utama dengan dimensi 60x50 mengelilingi
site merupakan saluran terluar yang berfungsi
menerima limpasan air hujan dari luar site, 2)
Saluran pengumpul dengan dimensi 40x40
merupakan saluran tegak lurus sungai yang
berfungsi sebagai pengumpul dari saluran-saluran
penerima, 3) Saluran penerima dengan dimensi
30x30 yang berfungsi menerima air hujan yang
disalurkan talang dari atap tiap bangunan atau
kelompok bangunan.
• Minimalisasi saluran dibawah bangunan
Skematik Diagram Drainasi
Penerapan Sumur Resapan Air Hujan
untuk mengembalikan air hujan
secepatnya ke dalam tanah
Sistem Pengolahan Air Hujan
8. Sistem Transportasi Lift Dumb Waiters,
Pneumatic Tube
KONSEP DESAIN
DAN PEMILIHAN LIFT
Panduan Pemilihan Lift
MEREK – MEREK LIFT DI INDONESIA
Jenis Lift menurut Lokasi
Ruang Mesin ( R/M )
R/M di atas
RUANG MESIN DIBAWAH
R/M di bawah
TANPA RUANG MESIN
Tanpa R/M
Penentuan Kapasitas
Kecepatan & Jumlah Lift
Average waiting time terkait dengan kecepatan dan jumlah lift yang di pakai.
5 Minutes Handling Capacity
Handling Capacity terkait dengan kapasitas dan jumlah lift yang di pakai.
PNEUMATIC TUBE
KONSEP DESAIN
PNEUMATIC TUBE
PNEUMATIC TUBE
Sistem yang sangat bermanfaat bagi RS untuk:
a. Pengiriman dalam kapasitas, ukuran, jarak tertentu
b. Memperpendek hubungan layanan antar unit/instalasi
c. Mempermudah cutomer memanfaatkan layanan
Fasilitas:
Tube diameter 2¼ - 6 in
Jalur single loop atau multiple loop
Sistem vacuum
Ruang mesin
Ruang manifold udara
Jaringan pipa 2¼ in
PNEUMATIC TUBE
b. Sistem Otomatis
Api – Alat deteksi – Panel alarm – Sistem start – Alat pemadam aktif
Shaft
Elektro
Head Sprinkler Head Sprinkler Hydrant Box nik
Halaman
Hydrant Pillar Siamese Conection Hydrant Box
Ruang Pompa
Pompa Diesel
Pompa Elektrik
Ground
Tank Pompa Jockey Safety
Falfe
AlarmGong
Panggilan
Pemadaman Sprinkler Katup Pemadam
Kebakaran
DIAGRAM FIRE ALARM
DIAGRAM PEMADAM KEBAKARAN
10. Sistem Pengelolaan Petir
SISTEM PERENCANAAN
PROTEKSI PETIR
Acuan Standar
• Design sistim proteksi petir mengacu kepada standar:
– SNI 03-7015-2004
– IEC 62305-2
– IEC 62305-3
Tingkat Proteksi
• Level proteksi didapat dari
hasil perhitungan efisiensi Tingkat Proteksi Efisiensi SPP
dengan rumusan E
Ae = 109,899.24 Ng = 22.58429
Lebar (W) = 103 Meter Asumsi hari guruh = 159
Panjang (D) = 86 Meter
Nd = 2.48199
Tinggi (H) = 43 Meter
Tingkat Proteksi
Nc (tingkat sambaran yang di bolehkan)
untuk bangunan struktur beton berdasarkan
IEC 62305-2 (table 7) dengan pertimbangan
resiko “Loss of human life” adalah 10-5 .
Bila NC > ND maka tidak diharuskan instalasi
SPP
0.00001 < 2.48199 jadi diperlukan SPP pada
bangunan
E = 1 – (Nc / Nd) = 0.99
E > 0.98 SPP Level 1 + Proteksi tambahan
Tingkat Proteksi
• Proteksi tambahan yang di syaratkan dalam
standard mencangkup
– Pembatasan tegangan sentuh dan langkah
– Pembatasan perambatan kebakaran
– Mengurangi pengaruh induksi tegangan lebih dari
petir terhadap peralatan sensitif
Rancangan SPP Level 1 +
• Air Terminal menggunakan bahan Alumunium
dengan standard bahan dan design sesuai IEC
62305-3, SNI 03-7015-2004
• Konduktor penyalur menggunakan pita alumunium
ukuran 25x3 mm dengan standar manufacturing BS
2898-1350, IEC 62305-3
• Jarak setiap konduktor penyalur adalah sekitar 10
meter (tabel 4 SNI 03-7015-2004)
• Pembumian menggunakan batang tembaga dengan
inti besi (copperbonded) dengan standard
pembuatan UL467, IEC 62305-3
Rancangan SPP Level 1 +
• Air Terminal menggunakan bahan Alumunium
dengan standard bahan dan design sesuai IEC
62305-3, SNI 03-7015-2004
• Konduktor penyalur menggunakan pita alumunium
ukuran 25x3 mm dengan standar manufacturing
BS 2898-1350, IEC 62305-3
• Jarak setiap konduktor penyalur adalah sekitar 10
meter (tabel 4 SNI 03-7015-2004)
• Pembumian menggunakan batang tembaga
dengan inti besi (copperbonded) dengan standard
pembuatan UL467, IEC 62305-3
Rancangan SPP Level 1 +
• Menambahkan installasi
ikatan penyama
potensial (IPP) sesuai
standard SNI 03-7015-
2004 / IEC 62305-3
Estimasi Biaya
Pekerjaan Mekanikal Pekerjaan Persiapan
Elektrikal 2,1% Pekerjaan Struktur
37,01% 2% 26,97%
37% 27%
Pekerjaan Arsitektur
33,91%
Study case: Pontianak Hospital. 150 beds. 34%
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Mekanikal 1,1%
Pekerjaan Struktur
Elektrikal 1%
26,40%
40,60% 26%
41%
Pekerjaan Arsitektur
31,90%
32%