2018
BAB II
PEKERJAAN SONDIR
CONE PENETRATION TEST (CPT)
Peran Penyelidikan geologi teknik, dalam hal ini penyelidikan tanah dengan menggunakan
alat Sondir atau CPT (Cone Penetration Test) pada perencanaan struktur atau konstruksi
bangunan untuk Pekerjaan (Pembangunan Repeater Tower Telekomunikasi) yang dikerjakan oleh
Repeater Tower Telekomunikasi, daerah Repeater D3, maka guna mengetahui kondisi bawah
Dengan adanya penyelidikan tanah ini, maka dapat diharapkan bahwa Perencanaan
Pembangunan Repeater Tower Telekomunikasi tersebut dapat direncanakan secara efektif dan
ekonomis serta aman sesuai dengan sifat-sifat dan klasifikasi dari lapisan tanah atau batuan.
Pekerjaan Penyelidikan tanah atau Soil Test yang direncanakan pada lokasi
Pembangunan Repeater Tower Telekomunikasi sesuai dengan permintaan atau petunjuk teknis
dari pemberi pekerjaan PT. CENDRAWASIH ARTHA TEKNOLOGI adalah sebagai berikut :
Lingkup penyelidikan tanah ( geologi teknik ) yang dilaksanakan sesuai dengan yang diberikan
oleh pemberi kerja yaitu meliputi pekerjaan sondir, analisis data dan laporan. Dalam rangka
a. Sondir
Pekerjaan penyelidikan tanah dengan Sondir atau CPT (Cone Penetration Test) ini
Telekomunikasi, sehingga dianggap dapat mewakili seluruh areal lokasi yang direncanakan
tersebut. Peralatan Sondir atau CPT (Cone Penetration Test) berupa alat Sondir seberat (2,5 ton)
type Gouda dengan bikonus type Begermann dan manometer berkapasitas (0 - 60 Kg/Cm²) dan
kapasitas (0 - 250 Kg/Cm²). Bikonus berfugsi untuk mengetahui nilai tekanan ujung konus dan
dimulai dari muka tanah setempat dan dihentikan pada kedalaman tertentu, apabila pembacaan
ujung konus menujukan tekanan lebih dari (≥ 250 kg/cm2) atau telah mencapai kedalaman tanah
keras dari permukaan tanah setempat. Pekerjaan Sondir dilakukan pada 2 (dua) titik sondir yang
sudah ditentukan dilokasi bangunan yaitu titik sondir - (CPT- 01) dan (CPT-02).
b. Dasar Teori
Cone Penetration Test (CPT) atau lebih sering disebut Sondir adalah salah satu alat Survey
lapangan yang berguna untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Test ini baik dilakukan
pada lapisan struktur tanah yang beragam, dari test ini didapatkan nilai perlawanan penetrasi
konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang
dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah
terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang. Nilai perlawanan penetrasi konus dan
Komponen utama Sondir adalah konus yang dimasukan kedalam tanah dengan cara ditekan,
tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak kebawah karena ditekan, dibaca pada
manometer setiap interval 20 cm kedalam. Tekanan dari atas pada konus disalurkan melalui batang
baja yang berada dalam pipa sondir (di sebut Stan) yang dapat bergerak bebas, tidak tertahan oleh
pipa sondir. Demikian juga tekanan yang diderita konus saat ditekan kedalam tanah, yang
diteruskan melalui batang baja didalam pipa sondir tersebut ke atas manometer.
v Prosedur Pekerjaan
Batang ditekan
Local Friction
Penurunan Rumus ;
ø σ – P/10
ø Bacaan 1 = 10 C – P
Bacaan 2 = 10 (C-P) – P
ø Priosi – 10 (C-P) – 10 C
- 10 P
ɋ _ - 10 F/100 – 0,1 F
Dimana :
ø Hu (F) – 0,1 F x 20 – 2F - 2Ʋ
Friction = 20 Cs (1.2)
· Friction Ratio
semakin keras, hal tersebut dapat dilihat dari grafik perlawanan penetrasi konus
terhadap kedalaman tanah. Dari data hasil percobaan sondir (CPT-01), nilai
perlawanan penetrasi konus sangat stabil sampai pada kadalaman (0.00 cm s/d
520 cm (23/30 kg/cm²)), pada kedalaman (680 cm) tanah cenderung keras namun
tekanan pada konus terlihat naik karena struktur tanah tersebut mempunyai gradasi
disebabkan oleh adanya lapisan tanah yang sangat keras sehingga daya dukung
Nilai perlawanan penetrasi konus pada (CPT-02) dari hasil sondir, nilai
perlawanan penetrasi terlihat sangat stabil pada awal (0.00 s/d 920 cm (45/52
kg/cm²)), pada kedalaman (1040 cm (250 kg/cm²)) nilai daya dukung tanah sudah
tercapai.
Jenis tanah didapat dari grafik yang ditentukan dari hasil perbandingan Cone
titik (CPT-01), sedang untuk titik (CPT-02) dilakukan sampai kedalaman (1040
cm (250 kg/cm²)), karena pada kedalaman tersebut nilai tahanan ujung konus lebih
besar dari ( ≥ 250 kg/cm²), ini berarti untuk lapisan tanah keras sudah bisa
Dari hasil uji sondir didapatkan nilai-nilai karateristik tanah secara umum sebagaimana
disajikan pada table berikut ini, Table 1.2 Hasil sondir memberikan informasi yang berhubungan
dengan kedalaman penyondiran, kedalaman lapisan tanah keras untuk nilai qc ≥ 250 kg/cm² dan
besar nilai komulatif total lekatan / friction (f) sampai dikedalaman lapisan tanah keras serta nilai
Dari hasil penyelidikan sondir pada titik station (CPT-01) dan (CPT-02), memperlihatkan
karateristik lapisan tanah yang ralatif sangat lunak dan kurang stabil, namun untuk menunjukan
lapisan tanah yang keras terlihat sangat dalam antara titik sondir station (CPT-01) dan (CPT-02)
yaitu sekitar (1100 dan 1040 cm). Untuk nilai daya dukung tanah sondir terhadap konus/bikonus
Gambar II.2: Peta Penyebaran Alat Sondir dan Hand Bor di Area Bangunan NOC dan Tower
Telekomunikasi, Repeater D3
Hasil Pengamatan:
fs cm fs.20 cm Tipe dari
Kedalaman (m) Cw (kg/cm²) Tw (kg/cm²) qc (kg/cm²) Tf (kg/cm) Rf (%)
(kg/cm²) (kg/cm) tabel
0 0 0 0 0 0 0 0 VERY SOFT
0,2 0 0 0 0,0000 0,0000 0,000 0,0000 VERY SOFT
0,4 12 16 24 0,5333 10,6667 10,667 2,2222 FIRM
0,6 15 20 30 0,6667 13,3333 24,000 2,2222 FIRM
0,8 13 18 26 0,6667 13,3333 37,333 2,5641 FIRM
1 20 26 40 0,8000 16,0000 53,333 2,0000 STIFF
1,2 18 24 36 0,8000 16,0000 69,333 2,2222 STIFF
1,4 15 19 30 0,5333 10,6667 80,000 1,7778 FIRM
1,6 25 29 50 0,5333 10,6667 90,667 1,0667 STIFF
1,8 19 23 38 0,5333 10,6667 101,333 1,4035 STIFF
2 24 30 48 0,8000 16,0000 117,333 1,6667 STIFF
2,2 16 21 32 0,6667 13,3333 130,667 2,0833 STIFF
2,4 18 21 36 0,4000 8,0000 138,667 1,1111 STIFF
2,6 35 42 70 0,9333 18,6667 157,333 1,3333 VERY STIFF
2,8 21 28 42 0,9333 18,6667 176,000 2,2222 STIFF
3 37 42 74 0,6667 13,3333 189,333 0,9009 VERY STIFF
3,2 34 42 68 1,0667 21,3333 210,667 1,5686 VERY STIFF
3,4 30 36 60 0,8000 16,0000 226,667 1,3333 STIFF
3,6 24 29 48 0,6667 13,3333 240,000 1,3889 STIFF
3,8 21 28 42 0,9333 18,6667 258,667 2,2222 STIFF
4 25 32 50 0,9333 18,6667 277,333 1,8667 STIFF
4,2 23 30 46 0,9333 18,6667 296,000 2,0290 STIFF
4,4 20 27 40 0,9333 18,6667 314,667 2,3333 STIFF
4,6 17 22 34 0,6667 13,3333 328,000 1,9608 STIFF
4,8 21 28 42 0,9333 18,6667 346,667 2,2222 STIFF
5 19 24 38 0,6667 13,3333 360,000 1,7544 STIFF
5,2 23 30 46 0,9333 18,6667 378,667 2,0290 STIFF
5,4 40 47 80 0,9333 18,6667 397,333 1,1667 VERY STIFF
5,6 35 41 70 0,8000 16,0000 413,333 1,1429 VERY STIFF
5,8 30 36 60 0,8000 16,0000 429,333 1,3333 STIFF
6 37 42 74 0,6667 13,3333 442,667 0,9009 VERY STIFF
6,2 20 27 40 0,9333 18,6667 461,333 2,3333 STIFF
6,4 27 34 54 0,9333 18,6667 480,000 1,7284 STIFF
6,6 35 45 70 1,3333 26,6667 506,667 1,9048 VERY STIFF
6,8 40 46 80 0,8000 16,0000 522,667 1,0000 VERY STIFF
7 37 45 74 1,0667 21,3333 544,000 1,4414 VERY STIFF
7,2 45 54 90 1,2000 24,0000 568,000 1,3333 VERY STIFF
7,4 37 42 74 0,6667 13,3333 581,333 0,9009 VERY STIFF
7,6 29 35 58 0,8000 16,0000 597,333 1,3793 STIFF
7,8 40 48 80 1,0667 21,3333 618,667 1,3333 VERY STIFF
8 56 43 112 -1,7333 -34,6667 584,000 -1,5476 VERY STIFF
8,2 39 47 78 1,0667 21,3333 605,333 1,3675 VERY STIFF
8,4 65 75 130 1,3333 26,6667 632,000 1,0256 HARD
8,6 55 60 110 0,6667 13,3333 645,333 0,6061 VERY STIFF
8,8 50 59 100 1,2000 24,0000 669,333 1,2000 VERY STIFF
9 40 49 80 1,2000 24,0000 693,333 1,5000 VERY STIFF
9,2 65 75 130 1,3333 26,6667 720,000 1,0256 HARD
9,4 70 78 140 1,0667 21,3333 741,333 0,7619 HARD
9,6 75 84 150 1,2000 24,0000 765,333 0,8000 HARD
9,8 60 70 120 1,3333 26,6667 792,000 1,1111 VERY STIFF
10 80 90 160 1,3333 26,6667 818,667 0,8333 HARD
10,2 90 105 180 2,0000 40,0000 858,667 1,1111 HARD
10,4 110 125 220 2,0000 40,0000 898,667 0,9091 HARD
10,6 120 130 240 1,3333 26,6667 925,333 0,5556 HARD
10,8 120 135 240 2,0000 40,0000 965,333 0,8333 HARD
11 250 0 500 -33,3333 -666,6667 298,667 -6,6667 HARD
Hasil Pengamatan:
Tw qc fs cm fs.20 cm Tipe dari
Kedalaman (m) Cw (kg/cm²) Tf (kg/cm) Rf (%)
(kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm) tabel
0 0 0 0 0 0 0 0 VERY SOFT
0,2 0 0 0 0,0000 0,0000 0,000 0,0000 VERY SOFT
0,4 10 15 20 0,6667 13,3333 13,333 3,3333 FIRM
0,6 8 14 16 0,8000 16,0000 29,333 5,0000 FIRM
0,8 21 26 42 0,6667 13,3333 42,667 1,5873 STIFF
1 18 22 36 0,5333 10,6667 53,333 1,4815 STIFF
1,2 15 19 30 0,5333 10,6667 64,000 1,7778 FIRM
1,4 21 28 42 0,9333 18,6667 82,667 2,2222 STIFF
1,6 20 27 40 0,9333 18,6667 101,333 2,3333 STIFF
1,8 17 22 34 0,6667 13,3333 114,667 1,9608 STIFF
2 25 31 50 0,8000 16,0000 130,667 1,6000 STIFF
2,2 19 26 38 0,9333 18,6667 149,333 2,4561 STIFF
2,4 25 31 50 0,8000 16,0000 165,333 1,6000 STIFF
2,6 30 37 60 0,9333 18,6667 184,000 1,5556 STIFF
2,8 40 46 80 0,8000 16,0000 200,000 1,0000 VERY STIFF
3 46 52 92 0,8000 16,0000 216,000 0,8696 VERY STIFF
3,2 35 0 70 -4,6667 -93,3333 122,667 -6,6667 VERY STIFF
3,4 27 32 54 0,6667 13,3333 136,000 1,2346 STIFF
3,6 21 29 42 1,0667 21,3333 157,333 2,5397 STIFF
3,8 25 31 50 0,8000 16,0000 173,333 1,6000 STIFF
4 45 54 90 1,2000 24,0000 197,333 1,3333 VERY STIFF
4,2 36 42 72 0,8000 16,0000 213,333 1,1111 VERY STIFF
4,4 27 31 54 0,5333 10,6667 224,000 0,9877 STIFF
4,6 36 39 72 0,4000 8,0000 232,000 0,5556 VERY STIFF
4,8 24 31 48 0,9333 18,6667 250,667 1,9444 STIFF
5 37 42 74 0,6667 13,3333 264,000 0,9009 VERY STIFF
5,2 41 50 82 1,2000 24,0000 288,000 1,4634 VERY STIFF
5,4 23 30 46 0,9333 18,6667 306,667 2,0290 STIFF
5,6 18 24 36 0,8000 16,0000 322,667 2,2222 STIFF
5,8 15 21 30 0,8000 16,0000 338,667 2,6667 FIRM
6 26 0 52 -3,4667 -69,3333 269,333 -6,6667 STIFF
6,2 38 0 76 -5,0667 -101,3333 168,000 -6,6667 VERY STIFF
6,4 27 3 54 -3,2000 -64,0000 104,000 -5,9259 STIFF
6,6 36 0 72 -4,8000 -96,0000 8,000 -6,6667 VERY STIFF
6,8 30 0 60 -4,0000 -80,0000 -72,000 -6,6667 STIFF
7 41 0 82 -5,4667 -109,3333 -181,333 -6,6667 VERY STIFF
7,2 45 0 90 -6,0000 -120,0000 -301,333 -6,6667 VERY STIFF
7,4 36 0 72 -4,8000 -96,0000 -397,333 -6,6667 VERY STIFF
7,6 27 0 54 -3,6000 -72,0000 -469,333 -6,6667 STIFF
7,8 35 0 70 -4,6667 -93,3333 -562,667 -6,6667 VERY STIFF
8 32 0 64 -4,2667 -85,3333 -648,000 -6,6667 VERY STIFF
8,2 36 0 72 -4,8000 -96,0000 -744,000 -6,6667 VERY STIFF
8,4 60 70 120 1,3333 26,6667 -717,333 1,1111 VERY STIFF
8,6 45 54 90 1,2000 24,0000 -693,333 1,3333 VERY STIFF
8,8 55 64 110 1,2000 24,0000 -669,333 1,0909 VERY STIFF
9 45 52 90 0,9333 18,6667 -650,667 1,0370 VERY STIFF
9,2 60 71 120 1,4667 29,3333 -621,333 1,2222 VERY STIFF
9,4 65 76 130 1,4667 29,3333 -592,000 1,1282 HARD
9,6 80 89 160 1,2000 24,0000 -568,000 0,7500 HARD
9,8 85 96 170 1,4667 29,3333 -538,667 0,8627 HARD
10 115 125 230 1,3333 26,6667 -512,000 0,5797 HARD
10,2 130 140 260 1,3333 26,6667 -485,333 0,5128 HARD
10,4 250 0 500 -33,3333 -666,6667 -1152,000 -6,6667 HARD
BAB III
PENGUJIAN HAND BORING
batu-batu besar, tetapi tidak mencakup batuan tetap. Pekerjaan teknik tidak dapat dipisahkan
dari tanah, karena tanah dalam teknik sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan,
oleh karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting
Penyelidikan sifat tanah pada umumnya dilakukan dengan cara mengambil contoh tanah dari
tersebut dilapangan, maka contoh tanah yang diselidiki harus berada dalam pada kondisi
aslinya dilapangan (tidak terganggu). Untuk itu contoh tanah diambil secara Undistrubed dari
lapangan.
Salah satu tujuan percobaan ini adalah mengambil contoh tanah dari berbagai
kedalaman di lokasi yang telah ditentukan untuk diselidiki sifat-sifatnya dalam percobaan
yang lain.
b. Maksud Percobaan
i. Mengetahui profil dan karakteristik lapisan tanah dan muka air tanah.
ii. Mengetahui kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli.
iv. Mengambil contoh tanah dalam keadaan asli untuk penelitian laboratorium.
c. Dasar Teori
Pemboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam survey
kedalam tanah dengan menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin, unutk
tujuan berikut :
dilakukan terhadap contoh tanah tergangu yang diambil dari mata bor atau Core
Barrel;
2. Untuk memasukan alat tabung pengambilan contoh tanah asli di kedalaman yang
kasat mata;
Pemboran kali ini dilakukan dengan menggunakan alat bor tangan, prinsip
percobaan ini untuk memperoleh sampel pada suatu kedalaman tertentu guna
ditentukan satu titik hand bor (HB-01) diantara lokasi titik sondir, untuk melihat secara visual
kondisi lapisan tanah pada lapisan permukaan sampai dikedalaman 500 cm dengan melakukan
pengeboran manual.
i. Bor Tangan
Helical augers (bor spiral) alat bor kecil dengan diameter minimum 1½”
Drive hand
Stick apparatus
ii. Casing (jika diperlukan), terdiri dari pipa baja dengan diameter yang lebih
iii. Perlengkapan
Label – label
Kantong sampel
Parafin
III.2 Pengeboran
Pengeboran dilakukan dengan pengemboran dangkal pada lapisan permukaan
sampai pada kedalaman 500 cm dengan contoh satu titik hand bor (HB-01) sebagai gambaran
denah titik bor, pengemboran ini untuk melihat secara visual karateristik lapisan tanah, jenis
tanah, warna tanah serta akan dijelaskan diskripsinya dalam bentuk table.
tanah secara visual, jenis kedalaman tanah dan kekuatan tanah. Tentu saja deskripsi tanah
macam ini adalah kasar, namun demikian deskripsi visual ini penting untuk memberi
gambaran secara umum sifat tanah di lokasi pengamatan warna dan keadaan tanah (homogeny
a.1 Pasir dan kerikil, merupakan agregat tak berkohesi yang tersusun dari fragmen
sub-angular, agaknya berasal dari batuan atau mineral yang belum mengalami
perubahan. Partikel berukuran sampai 1/8 inchi dinamakan pasir, dan yang
a.2. Hardpan, merupakan tanah tahanannya terhadap penetrasi alat pemboran besar
sekali. Sebagian besar harpan dijumpai dalam keadaan bergradasi baik, luar biasa
a.3. Lanau an-organik, merupakan tanah berbutir halus dengan plastisitas kecil
partikel berwujud serpihan dan dikenal sebagai lanau plastis. Karena teksturnya
yang halus, lanau an-organik sering dianggap lempung, tetapi sebenarnya dapat
selapis lanau an-organik jenuh akan mengeluarkan air sehingga permukaanya akan
kembali pudar/tak berkilat. Prosedur ini dikenal sebagai uji goncangan. Setelah
kering, lapisan menjadi rapuh dan debu dapat dikelupas dengan menggosokkan
pada jari. Lanau relatif bersifat kedap air, namun dalam keadaan lepas lanau dapat
naik ke lubang pengeboran atau lubang galian seperti layaknya suatu cairan kental.
Tanah paling tidak stabil, menurut kategori ini, dikenal secara setempat dengan
a.4. Lanau organik, merupakan tanah agak plastis, berbutir halus dengan campuran
adannya kulit-kulit dan fragmen tumbuhan yang meluruh sebagian. Warna tanah
bervariasi dari abu-abu terang ke abu-abu sangat gelap, disamping itu mungkin
mengandung H2S, CO2, serta berbagai gas lain hasil peluruhan tumbuhan yang akan
memberikan bau khas pada tanah. Permeabilitas lanau organic sangat rendah
batuan, dan bersifat plastis dalam selang kadar air sedang sampai luas.
ditandai dengan wujudnya yang bersabun atau seperti terbuat dari lilin, serta amat
keras. Pada kadar air yang lebih tinggi (basah) lempung tersebut bersifat lengket.
a.6 Lempung organic, adalah lempung yang sebagian sifat-sifat fisis pentinggnya
dipengaruhi oleh adanya bahan organik yang terpisah. Dalam keadaan jenuh
kering kekuatannya (strength) sangat tinggi. Warnanya biasanya abu-abu tua atau
a.7 Gambut (peat), adalah agregat agak berserat yang berasal dari serpihan
cokelat terang dan hitam. Gambut juga compressible sehingga hamper selalu tidak
tanpa resiko runtuh, namun penurunan (settlement) tanggul semacam ini tetap
cenderung besar serta berlanjut dengan laju yang makin berkurang selama bertahun-
tahun.
Seandainya suatu tanah tersusun dari dua jenis tanah yang berbeda, maka campuran
yang terbanyak (dominan) dinyatakan sebagai kata benda, sedangkan yang lebih sedikit atau
kurang men bonjol dikatakan sebagai kata sifat. Misalnya pasir kelanuan, menyatakan tanah
yang mengandung banyak pasir, sedankan lanau hanya berjumlah sedikit saja. Lempung
kepasiran adalah tanah yang memperilihatkan sifat-sifat sebuah lempung tetapi mengandung
sedikit pasir. Secara kualitatif sifat-sifat agregat pasir dan kerikil diungkapkan oleh istila-
isitilah : lepas (loose), sedang (medium), dan padat (density), sedangkan untuk lempung
digunakan istilah : keras (hard), kaku (stiff), sedang (medium) dan lunak (soft).
Data warna lapisan tanah dari beberapa pengeboran yang berdekatan, memperkecil
resiko melakukan kesalahan dalam mengoreksi catatan pengeboran. Warna juga sebagai
petunjuk bagi perbedaan nyata perilaku (karakteristik) tanah misalnya, jika lapisan paling atas
suatu lempung terbenam berwarna kekuning-kuningan atau cokelat, dan lebih kaku daripada
lapisan lempung di bawahnya, maka mungkin hal tersebut terjadi karena lapisan lempung
tersebut tersingkap dalam suatu jangka waktu tertentu sehingga kering dan disertai proses
pelapukan oleh cuaca. Istilah-istilah seperti : burik, marbled, specled digunakan untuk
Dalam kondisi geologi tertentu, tanah akan dijumpai dengan ciri-ciri perwujudannya
yang khas atau luar biasa, misalnya berupa struktur lubang akar atau stratifikasinya yang
nyata dan teratur. Karena ciri-ciri tersebut, maka tanah di lapangan dapat dengan mudah
Till, adalah endapana glasial tak berlapis dari lempung, lanau, pasir, kerikil dan bongkah.
Tuff, adalah agregat halus yang proses pembentukannya dipengaruhi oleh air atau angina
berasal dari mineral berukuran kecil atau partikel batuan yang disemburkan dari gunung
Loess, adalah endapan kohesif seragam yang terbawa oleh tiupan angina, biasanya antara
0,01 dan 0,05 mm. Kohesi ditimbulkan adanya bahan pengikat yang terutama
Lempung Varved, terdiri dari atas lapisan-lapisan lanau an-organik berwarna agak abu-
bentonit terbentuk dari perubahan kimiawi abu vulkanik. Bila berhubungan dengan air,
bentonit kering akan mengembang lebih besar disbanding lempung kering lainnya,
lapangan dan melingkup beraneka ragam bahan yang berbeda jenisnya. Kecuali itu pemilihan
istilah yang berkaitan dengan sifat kekakuan dan kepadatan sangat bergantung kepada orang
c. Menancapkan rangkaian tersebut di atas (b) pada lokasi (a) dan diputar searah jarum
e. Meneruskan galian sampai kedalaman yang ditentukan, serta mencatat tiap terjadi
f. Meletakkan hasil galian di atas tanah secara memanjang untuk mengetahui perubahan
warna dan jenis tanah, serta mengambil kadar air asli pada tiap 50 cm.
g. Mengganti mata bor tiap kedalaman yang ditentukan tercapai dengan conector + tabung
h. Memasukkan kembali alat bor ke dalam tanah dan mengukur dari suatu datum setinggi
conectornya dan menutupnya serta memberi label identifikasi, dan memasang tabung
III.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan secara visual di lapangan, diperoleh data tanah sebagai
a) 0,00 – 0,20 m adalah Tanah Organic Matter dengan warna Coklat Kehitaman
b) 0,40 – 2,00 m adalah Tanah Clay Silt dengan warna Kuning kecoklatan,
c) 2,20 – 3,60 m adalah Tanah Silty Sand dengan warna Kuning Kecoklatan
d) 3,80 – 5,00 m adalah Tanah Silty Sand dengan warna Merah Kecoklatan