Rizal Effendi
Abstract: Balanced scorecard view at organization from four perspective: financial perspective, customer perspective,
internal business process perspective and learning and growth perspective. Balanced scorecard displayed a set of
goals, over than financial performance. The leader of organization can measure how mu ch their attempt can create
value for customers or people in the current and the future, and how much to increased internal capability and
investment in human resources, system and procedure which needed to increased performance in the future.
Keywords: financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, learning and growth
perspective.
Hal
Vol.-167No. 2 Maret 2012 Hal2012
Vol. 1 No. 2 Maret - 67
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP Jurnal Ilmiah STIE MDP
masyarakat umum pada saat ini dan masa yang 1. Bagaimana penerapan balanced scorecard
akan datang, dan seberapa banyak organisasi harus pada organisasi sektor publik khususnya pada
meningkatkan kapabilitas internal dan investasi di Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel ?
dalam sumber daya manusia, sistem dan prosedur
yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja yang 2. Bagaimana pengukuran kinerja Kanwil DJP
akan datang. Sumsel dan Kep. Babel berdasarkan keempat
perspektif pada balanced scorecard ?
Balanced scorecard mencakup berbagai
aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan oleh
partisipan organisasi yang memiliki kemampuan 3 TUJUAN DAN MANFAAT
dan motivasi tinggi, dan tetap memperhatikan
kinerja jangka pendek, yaitu melalui perspektif 3.1 Tujuan Penelitian
berbagai faktor yang menjadi pendorong
tercapainya kinerja finansial dan persaingan untuk Sesuai dengan rumusan masalah di atas,
jangka waktu yang panjang. tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hal
Vol.-168No. 2 Maret 2012 Hal2012
Vol. 1 No. 2 Maret - 68
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP Jurnal Ilmiah STIE MDP
b. Bagi peneliti selanjutnya, semoga bisa berguna profitabilitas, pertumbuhan dan nilai pemegang
dalam menambah wawasan tentang pengukuran saham yaitu untuk mempertahankan kelangsungan
kinerja sektor publik dengan menggunakan hidup perusahaan (to survive) yang diukur dengan arus
balanced scorecard. kas (cash flow) dan memperoleh keberhasilan
perusahaan (to succeed) yang diukur dengan
pertumbuhan pendapatan operasi per divisi serta
4 TINJAUAN PUSTAKA memperoleh kesejahteraan/kemakmuran perusahaan
(to prosper) yang diukur dengan peningkatan market
4.1 Konsep Balanced Scorecard share per produk dan return on equity.
Menurut “Suwardi Luis dkk (2008) Sasaran finansial ini, antara satu
mendefinisikan balanced scorecard adalah suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan
alat manajemen kinerja (performance management berbeda tergantung pada masing-masing stage of a
tool) yang dapat membantu organisasi untuk business’s life cycle. Stage tersebut secara garis besar
menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap dalam life
dengan memanfaatkan sekumpulan indikator cycle perusahaan yaitu :
finansial dan nonfinansial yang kesemuanya
1. Growth
terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.”
Perusahaan yang terletak pada growth stage,
sasaran finansial secara keseluruhan adalah
Dalam Discussion Paper yang diterbitkan
peningkatan pertumbuhan pendapatan dan
oleh 2GC (2001), sebuah perusahaan konsultan,
pertumbuhan penjualan pada segmen pasar,
disebutkan bahwa definisi Balanced Scorecard
customers dan area yang ditargetkan.
adalah “The Balanced Scorecard is an approach to
2. Sustain
performance measurement that combines
Perusahaan yang terletak pada sustain stage, yang
traditional financial measures with non-financial menjadi sasaran finansial adalah
measures to provide managers with richer and profitability. Operating income, gross margin,
more relevant information about activities they are return on investment, return on capital
managing”. employee adalah ukuran-ukuran yang sering
dipakai perusahaan-perusahaan pada stage ini
Sedangkan menurut “Mulyadi (2001) 3. Harvest
balanced scorecard merupakan contemporary Sedangkan perusahaan-perusahaan pada harvest
management tool yang digunakan untuk mendongkrak stage, sasaran finansialnya adalah cash flow dan
kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja pengurangan modal kerja yang diperlukan.
keuangan.”
Strategi dalam perspektif keuangan ini
4.2 Empat Perspektif Pada Balanced Scorecard bertemakan antara lain ;
1. Revenue Growth
Mirhani, dalam sebuah artikel berjudul
mengembangkan produk dan jasa untuk mencapai
“Balanced Scorecard” (2001) menjelaskan pasar dan pelanggan baru melalui
keempat perspektif dalam balanced scorecard penawaran value added yang tinggi dan harga
secara jelas sebagai berikut : baru.
2. Cost reduction/productivity improvement
a. Financial perspective merendahkan direct cost dan mengurangi
indirect cost dan menggunakan resources
Berdasarkan pengukuran kinerja keuangan bersama -sama dengan unit bisnis lain.
ini dapat menunjukkan apakah implementasi strategi 3. Asset utilization/investment strategy
perusahaan dalam pelaksanaannya memberikan mengurangi working capital untuk mendukung
peningkatan atau perbaikan. Dari sudut pandang secara volume dan bisnis mix, menggunakan sumber
finansial ini berkaitan dengan masalah
Hal
Vol.-169No. 2 Maret 2012 Hal2012
Vol. 1 No. 2 Maret - 69
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP Jurnal Ilmiah STIE MDP
daya yang langka dengan efisien, menciptakan memberikan pelayanan yang baik kepada
bisnis baru untuk kapasitas yang tidak terpakai, customers-nya. Beberapa riset akhir-akhir ini
menyempurnakan penggunaan assets. memperlihatkan dengan score yang cukup pada
customer satisfaction tidak cukup menjamin
b. Customers perspective pencapaian yang tinggi terhadap loyalitas,
retensi dan profitabilitas, dan hanya dengan
Saat ini banyak perusahaan yang tingkat kepuasan yang tinggi akan
mempunyai kebijakan corporate-nya dengan mempengaruhi perilaku customers untuk
memfokuskan kepada customers. “Untuk menjadi melakukan pembelian kembali. Oleh karena itu
nomor satu, perusahaan harus memberikan nilai survei perlu dilakukan untuk mengetahui berapa
lebih bagi customers” adalah salah satu misi besar tingkat kepuasan customers terhadap
manajemen dan telah menjadi prioritas utama pelayanan yang telah diberikan.
perusahaan. Dalam balanced scorecard, untuk 5. Customer Profitability
tujuan mengukur kepuasan customers manajemen Perusahaan perlu meningkatkan kepuasan
diharapkan menerjemahkan misi umumnya ke customer-nya, sehingga customers tidak
dalam ukuran yang spesifik, misalnya; time, mempunyai pikiran untuk menyeberang ke
quality, performance and service, dan cost. Tolok perusahaan lain. Hal tersebut akan menciptakan
ukur yang digunakan hendaknya yang profitable customers.
mencerminkan key-factors, yaitu:
c. Internal busines process perspective
1. Market Share Dalam perspektif ini, para eksekutif, untuk
Ukuran market share adalah kelompok tujuan pengembangan perusahaannnya harus
customer yang menjadi target atau segmen pasar mengidentifikasi proses internal yang kritikal,
yang terspesifikasi. Kelompok industri, statistik yaitu: proses yang mempengaruhi customers dan
pemerintah atau sumber publik lainnya sering shareholders satisfaction. Ada dua perbedaan yang
menyediakan data mengenai total market size, mendasar antara pengukuran tradisional dengan
selain mengukur segmen pasar, perusahaan pendekatan balanced scorecard pada perspektif ini
diharapkan melakukan pengukuran second yaitu, pendekatan tradisional lebih menekankan
market sharenya, yaitu account share (customer pada controlling dan melakukan perbaikan
wallet). Pengukuran yang dapat dilakukan terhadap proses yang ada dengan lebih memfokuskan
meliputi segment by segment, yaitu berapa pada variance reports, sebaliknya pada pendekatan
segmen pasar yang telah dicapai atas produk yang balanced scorecard, penekanannya diletakkan pada
ditawarkan kepada customer, sedangkan “share penciptaan proses baru yang ditujukan pada
of wallet-nya”, yaitu prosentase atas total customers and financial objectives. Penetapan
transaksi keuangan yang dilakukan customers. sasaran dan ukuran dilakukan pada tiga tahapan
2. Customer Retention proses bisnis perusahaan.
Cara yang dapat ditempuh meningkatkan
market share dimulai dengan mempertahankan
customers yang ada, disamping itu perusahaan 5 METODE PENELITIAN
wajib melakukan pengukuran terhadap customer
loyalty. 5.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3. Customer Acquisition
Customer acquisition dapat diukur dengan Penelitian ini dilakukan di Kantor Wilayah
berapa jumlah customer baru atau total sales Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Selatan dan
dibanding dengan customers baru pada masing- Kepulauan Bangka Belitung yang beralamat di
masing segmen. Jalan Kapten A. Rivai No.4 Palembang 30129.
4. Customer Satisfaction Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu
Customer satisfaction merupakan ukuran lima bulan yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai
menilai seberapa jauh perusahaan telah dengan September 2010.
Hal
Vol.-170No. 2 Maret 2012 Hal2012
Vol. 1 No. 2 Maret - 70
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP Jurnal Ilmiah STIE MDP
5.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data dan Kep. Babel untuk mengetahui kinerja
perspektif proses bisnis internal.
Data yang digunakan dalam penelitian ini 4. Pejabat dan karyawan khususnya pada Bagian
adalah data primer dan data sekunder. Data primer Umum Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel
diperoleh dari hasil kuisioner, observasi atau untuk mengetahui kinerja perspektif
pengamatan langsung di lapangan, dan wawancara pembelajaran dan pertumbuhan.
dengan pihak-pihak yang terkait.
5.4 Sampling
Sedangkan data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Pada penelitian ini peneliti menggunakan
teknik purposive sampling, maksudnya pemilihan
1. Buku Profil Kantor Wilayah Direktorat Jenderal sampel secara tidak acak dan mempunyai target
Pajak Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka atau tujuan tertentu sehingga populasi yang dipilih
Belitung untuk dijadikan sampel dapat dipilih sedemikian
2. Keputusan Menteri Keuangan dan Surat rupa menurut kriteria-kriteria yang telah ditentukan
Edaran Direktur Jenderal Pajak yang relevan sehingga akan relevan dengan rancangan
dengan penelitian. penelitian.
3. Buku dan jurnal internal Direktorat Jenderal
Pajak. 5.5 Rancangan Penelitian
1. Data pada Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel 6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dari Bidang Duktekkon untuk mengetahui
kinerja perspektif keuangan. 6.1 Perspektif Keuangan
2. Wajib Pajak dan non Wajib Pajak yang
berhubungan dengan Kanwil DJP Sumsel dan Pada perspektif keuangan ini, Kanwil
Kep. Babel serta data dari Bidang P2 Humas DJP Sumsel dan Kep. Babel akan diukur dari
untuk mengetahui kinerja perspektif pelanggan penerimaan pajak yang dapat dicapai dan
(customers). perbandingannya dengan tahun sebelumnya.
3. Pejabat dan karyawan pada seluruh Bagian Daftar penerimaan pajak dapat dilihat pada tabel
Umum dan Bidang-bidang Kanwil DJP Sumsel berikut ini :
Hal
Vol.-171No. 2 Maret 2012 Hal2012
Vol. 1 No. 2 Maret - 71
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP Jurnal Ilmiah STIE MDP
Hal
Vol.-172No. 2 Maret 2012 Hal2012
Vol. 1 No. 2 Maret - 72
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP Jurnal Ilmiah STIE MDP
kuesioner, pada kelima dimensi kualitas dan Kep. Babel memiliki pola kerja dan
pelayanan yaitu tangibles, reliability, motivasi yang baik.
responsiveness, assurance dan empathy, b. Pendidikan dan pelatihan pegawai
kesemuanya menunjukkan kinerja yang baik. Berdasarkan hasil observasi, jumlah pendidikan
Hal ini merupakan hasil dari implementasi dan pelatihan yang diikuti oleh pegawai Kanwil
sistem pelayanan prima yang merupakan bagian DJP Sumsel dan Kep. Babel sudah cukup
dari sistem modernisasi perpajakan. banyak sebagai sarana untuk mengembangkan
b. Komplain dan keluhan masyarakat diri dan pengetahuan.
Berdasarkan hasil penelitian jumlah komplain
dan keluhan masyarakat justru menunjukkan
peningkatan. Namun ini justru menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
keterbukaan sehingga kinerja pada dimensi ini
pun dinilai baik. [1] Luis, Suwardi & Prima A. Biromo 2008, Step
c. Fasilitas pelayanan by Step in Cascading Balanced Scorecard to
Berdasarkan observasi secara langsung di Functional Scorecards, Jakarta: PT.
lapangan menunjukkan bahwa fasilitas Gramedia.
pelayanan yang terdapat di Kanwil DJP Sumsel
dan Kep. Babel sudah cukup lengkap dan baik. [2] Mulyadi 2001, Balanced Scorecard: Alat
Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda
3. Perspektif Proses Bisnis Internal Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta:
Salemba Empat.
a. Kedisiplinan kehadiran pegawai
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa [3] Siti, Mirhani 2001, The Balanced Scorecard,
kedisiplinan kehadiran baik masih bernilai cukup Medan : USU Digital Library.
baik sehingga diperlukan peningkatan kesadaran
bagi pegawai untuk lebih disiplin. [4] 2GC Discussion Paper 2001, “Combining EVA
b. Ketepatan penyampaian laporan with the Balanced Scorecard to Improve the
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategic Focus and Alignment”, USA.
kinerja berdasarkan dimensi ini bernilai cukup
baik dan masih perlu peningkatan kinerja. Namun,
menurut hasil wawancara keterlambatan lebih
sering disebabkan keterlambatan unit kerja di
bawahnya menyampaikan laporan sedangkan
Kanwil hanya mengkompilasi.
c. Ketaatan pada SOP
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar
pekerjaan di Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel
telah mematuhi standar waktu SOP DJP.
d. Kinerja pelayanan internal
Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar
responden menyatakan kinerja pelayanan internal
Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel cukup baik
sehingga masih diperlukan peningkatan.
Hal
Vol.-173No. 2 Maret 2012 Hal2012
Vol. 1 No. 2 Maret - 73