Disusun oleh:
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
PEKANBARU
2023/1445 H
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha pengasih, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya, kami bisa menyusun dan menyajikan makalah yang berisi tentang Balanced Scorecard
sebagai salah satu syarat kelengkapan tugas dalam mata kuliah Akuntansi Manajemen.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi yang ada. Materi – materi ini
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar Akuntansi
Manajemen, serta dapat memahami nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan
bertindak, dalam penulisan makalah ini tidak ada keterkaitannya dalam melanggar hak cipta.
Penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Penulis berharap semoga segala
kekurangan yang ada pada makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran. Oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun diperlukan untuk menulis makalah selanjutnya.
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Perspektif proses bisnis internal merupakan proses kerja/pelayanan pada pelanggan.
Semakin baik/singkat prosesnya, maka pelanggan akan puas dan ini berarti kinerja
perusahaan baik. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berfokus pada
kemampuan sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan. Karyawan perlu
dipertimbangkan dalam pengukuran kinerja karena karyawan terlibat langsung dalam
proses pembuatan semen yang berkualitas. Oleh sebab itu, penulis ingin mengkaji
tentang analisis balance scorecard pada PT. Adhi Karya
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
pencapaian visi yang berperan di dalam mewujudkan pertambahan kekayaan tersebut
(Mulyadi dan Johny Setyawan, 2000) sebagai berikut:
Untuk itu, maka pada tahap growth perlu dipertimbangkan mengenai sumber
daya untuk mengembangkan produk baru dan meningkatkan layanan, membangun
serta mengembangkan fasilitas yang menunjang produksi, investasi pada sistem,
infrastruktur dan jaringan distribusi yang akan mendukung terbentuknya hubungan
kerja secara menyeluruh dalam mengembangkan hubungan yang baik dengan
pelanggan. Secara keseluruhan tujuan fmansial pada tahap ini adalah mengukur
persentase tingkat pertumbuhan pendapatan, dan tingkat pertumbuhan penjualan di
pasar sasaran.Tahap selanjutnya adalah substain (bertahan), di mana pada tahap ini
timbul pertanyaan mengenai akan ditariknya investasi atau melakukan investasi
kembali dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian yang mereka investasikan.
Pada tahap ini tujuan fmansial yang hendak dicapai adalah untuk memperoleh
keuntungan. Berikutnya suatu usaha akan mengalami suatu tahap yang dinamakan
4
harvest (menuai), di mana suatu organisasi atau badan usaha akan berusaha untuk
mempertahankan bisnisnya. Tujuan finansial dari tahap ini adalah untuk untuk
meningkatkan aliran kas dan mengurangi aliran dana. Pihak-Pihak Yang
Berkepentingan Dalam Laporan Keuangan
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan adalah pihak internal dan
pihak eksternal.
a. Pihak Internal
1. Pihak Manajemen, berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan
informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling),
pengoordinasian (coordinating) dan perencanaan (planning) suatu
perusahaan.
2. Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya pemilik
dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin
perusahaan.
b. Pihak Eksternal
1. Investor, penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Kreditur, merasa berkepentingan terhadap pengembalian/pembayaran kredit
yang telah diberikan kepada perusahaan, mereka perlu mengetahui kinerja
keuangan jangka pendek (likuiditas), dan profitabilitas dari perusahaan.
3. Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak,
dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti
lainnya.
4. Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik
5
dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
5. Masyarakat, perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai
cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian
aktivitasnya.
6. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo.
Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang
lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan
utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
7. Pelanggan, para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
Produk dikatakan bernilai apabila manfaat yang diterima produk lebih tinggi
daripada biaya perolehan (bila kinerja produk semakin mendekati atau bahkan
melebihi dari apa yang diharapkan dan dipersepsikan pelanggan). Perusahaan terbatas
untuk memuaskan potential customer sehingga perlu melakukan segmentasi pasar
6
untuk melayani dengan cara terbaik berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang
ada. Ada 2 kelompok pengukuran dalam
7
2.1.4 Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit
bisnis untuk memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan
pelanggannya di segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang
saham melalui flnancial retums (Simon, 1999).
Tiap-tiap perasahaan mempunyai seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi
pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan Norton (1996) membaginya dalam 3 prinsip dasar,
yaitu:
1. Proses inovasi.
Proses inovasi adalah bagian terpenting dalam keseluruhan proses produksi. Tetapi
ada juga perusahaan yang menempatkan inovasi di luar proses produksi. Di dalam proses
inovasi itu sendiri terdiri atas dua komponen, yaitu: identifikasi keinginan pelanggan, dan
melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Bila hasil
inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, maka produk tidak akan
mendapat tanggapan positif dari pelanggan, sehingga tidak memberi tambahan pendapatan
bagi perasahaan bahkan perasahaan haras mengeluarkan biaya investasi pada proses
penelitian dan pengembangan.
2. Proses operasi.
Proses operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat
penerimaan order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses operasi
menekankan kepada penyampaian produk kepada pelanggan secara efisien, dan tepat waktu.
Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja sebagian
besar organisasi.
Adapun pelayanan purna jual yang dimaksud di sini, dapat berupa garansi,
penggantian untuk produk yang rusak, dll.
8
usaha harus melakukan investasi dalam bentuk reskilling karyawan, yaitu: meningkatkan
kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta menata ulang prosedur yang ada.Perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi
intemal perusahaan, yaitu:
1. Kapabilitas pekerja.
a. Kepuasan pekerja.
b. Retensi pekerja.
c. Produktivitas pekerja.
Adapun yang menjadi tolak ukur untuk kapabilitas sistem inforaiasi adalah tingkat
ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Adhi Karya (Persero) Tbk didirikan tanggal 1 Juni 1974 dan memulai usaha secara
komersial pada tahun 1960. Kantor pusat ADHI berkedudukan di Jl. Raya Pasar Minggu
KM.18, Jakarta 12510 – Indonesia. Nama Adhi Karya untuk pertama kalinya tercantum
dalam SK Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja tanggal 11 Maret 1960. Kemudian
berdasarkan PP No. 65 tahun 1961 Adhi Karya ditetapkan menjadi Perusahaan Negara Adhi
Karya. Pada tahun itu juga, berdasarkan PP yang sama Perusahaan Bangunan bekas milik
Belanda yang telah dinasionalisasikan, yaitu Associate NV, dilebur ke dalam Adhi
Karya.Pemegang saham pengendali Adhi Karya (Persero) Tbk adalah Negara Republik
Indonesia, dengan persentase kepemilikan sebesar 51%.
Saat ini kegiatan utama ADHI dalam bidang konstruksi, engineering, Procurement
and Construction (EPC), perkeretaapian, pariwisata, perdagangan, properti, real sstate dan
investasi infrastruktur. Pada tanggal 8 Maret 2004, ADHI memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 441.320.000
saham biasa dengan nilai nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp150,- per
saham. Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat
tersebut sebesar 10% atau sebanyak 44.132.000 saham biasa atas nama baru dijatahkan secara
khusus kepada manajemen (Employee Management Buy Out / EMBO) dan karyawan
Perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai Perusahaan (Employee Stock
Allocation/ESA). Kemudian pada tanggal 18 Maret 2004 seluruh saham ADHI telah tercatat
pada Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia).
10
3.2 Analisis Balanced Scorecard PT. Adhi Karya
11
pemangku kepentingan
sebagai perusahaan
yang professional.
Pada tahun 2014, PT.
Adhi Karya
mendapatkan 19
penghargaan sala
satunya The Best
Company For National
Development
Perspektif Proses Bisnis Internal Hubungan Masyarakat ADHI senantiasa
memberikan yang
terbaik dalam setiap
pembangunan proyek
sehingga dapat
dipercaya menjadi
bagian dari
pertumbuhan
infrastruktur di
Indonesia hingga saat
ini sebagai contoh
Pembangunan
Jembatan &
Perpanjangan Jalan Rel
Lingkar TLS I & II
pada tahun 2014 di
Tanjung Enim.
Perspektif Pembelajaran dan Pelatihan Pengembagan SDM Melakukan berbagai
program diantaranya :
Pertumbuhan
Program Bina
Lingkungan dan
Program
CSR(Corporate Social
Responbility)
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan
dimana pengukuran tersebut apat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta
sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Selama ini pengukuran kinerja secara
tradisional hanya menitikberatkan pada sisi keuangan. Manajer yang berhasil mencapai
tingkat keuntungan yang tinggi akan dinilai berhasil, dan memperoleh imbalan yang baik dari
perusahaan, tetapi dengan menggunakan empat perspektif penilaian kinerja , kita dapat
menilai secara keseluruhan keberhasilan suatu perusahaan tersebut.
13