Anda di halaman 1dari 3

KEJANG DEMAM

Ditetapkan oleh
No. Dokumen : Kepala
UPT Puskesmas Cibodasari
No. Revisi :
PUSKESMAS
CIBODASARI SOP Tanggal Terbit :

drg. Evy Lukman


Halaman : Nip. 196008021992032002

Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
1. Pengertian (suhu rektal > 38o C) akibat dari suatu proses ekstra kranial. Kejang berhubungan
dengan demam, tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab lain.

Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tatacara melakukan penanganan

2. Tujuan penderita kejang demam agar tidak terjadi kerusakan otak lebih lanjut dan tidak terjadi
kejang berulang.

SK Kepala UPT Puskesmas Cibodasari tentang Unit Gawat Darurat Puskesmas


3. Kebijakan
Cibodasari

Perawatan Dasar DEPKES RI Tahun 2014, Konsensus penatalaksanaan kejang


4. Referensi
demam 2014

1. Persiapan Alat
1.1 Tempat tidur
1.2 Termometer
1.3 Stetoskop
1.4 Timbang Badan
5. Prosedur 1.5 Stesolid 5mg/10mg, inj. diazepam
1.6 Spatel lidah

2. Cara Kerja
2.1 Tindakan awal adalah melakukan tindakan standar kedaruratan berupa ABC,
oksigenasi dan penilaian tanda vital
2.2 Pasien ditempatkan pada posisi semi prone dengan kepala diletakkan
menghadap samping untuk menghindari aspirasi
2.3 Diberikan spatel lidah yang diletakkan dalam rongga mulut untuk mencegah
tergigitnya lidah
2.4 Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejangnya adalah dengan:
2.4.1.1 Pemberian diazepam rektal dengan dosis 0,5-0,75 mg/kgBB atau
diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10
kg dan diazepam rektal 10 mg utk anak dengan dengan berat badan
diatas 10 kg. Atau diazepam rektal 5 mg untuk anak dibawah usia 3
tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak diatas usia 3 tahun
2.4.1.2 Bila setelah pemberian diazepam rektal kejang belum berhenti, dapat
diberikan dosis yang sama dengan jeda 5 menit sambil mencari akses
intravena
2.4.1.3 Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih tetap kejang,
dianjurkan dirujuk ke rumah sakit. Dapat diberikan diazepam intravena
dengan dosis 0,3-0,5 mg/kg.
2.5 Konseling dan edukasi dilakukan untuk membantu pihak keluarga mengatasi
pengalaman menegangkan akibat kejang demam dengan memberikan informasi
mengenai :
- Prognosis dari kejang demam umumnya baik
- Memberitahukan cara penanganan kejang
- Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
- Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus
diingat adanya efek samping obat
2.6 Kriteria rujukan :
- Kejang tidak berhenti setelah pemberian obat antikonvulsan
- Kejang demam sering berulang disarankan pemeriksaan EEG
6. Hal-hal yang
perlu Keadan umum pasien, informed concent, rujukan ke fasilitas lebih lanjut
diperhatikan

7. Dokumen Rekam medis dan informed concent


Terkait
8. Unit Terkait UGD dan apotik

Tanggal Mulai
9. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai