Globalisasi Dan Industrialisasi
Globalisasi Dan Industrialisasi
negara. Proses industrialisasi sendiri dapat didefenisikan sebagai proses perubahan struktur
ekonomi dimana terdapat kenaikan kontribusi sektor industri dalam permintaan konsumen,
PDB, ekspor dan kesempatan kerja (Chenery 1986). Berdasarkan pengalaman dihampir
semua negara, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu keharusan karena
menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan
perkapita setiap tahun. Industrialisasi merupakan suatu proses interkasi antara perkembangan
teknologi, inovasi, spesialisasi dan perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat dengan mendorong perubahan struktur ekonomi.
Industrialisasi bukanlah hal baru, sebab awal industrialisasi sudah terjadi pada abad
ke-18 di Inggris. Perkembangan industrialisasi ini ditandai dengan adanya revolusi industri
yang terjadi di Inggris pada 1780 yang mulai menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi
segala aspek kehidupan mulai dari ekonomi, pertanian, budaya hingga teknologi.
Industrialisasi merupakan bagian dari proses modernisasi. Hal ini ditandai dengan perubahan
struktur pekerja manusia dan hewan yang berpindah pada penggunaan mesin serta perubahan
pada struktur masyarakat agraris menjadi industri. Kemudian pada akhir abad ke-20, Asia
Timur telah menjadi bagian industrialisasi yang mengalami banyak kemajuan – kemajuan di
bidang industri. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan signifikan pada pendapatan rata -
rata yang merupakan pengaruh dari kemajuan teknologi.
Alasan mengapa saat industrialisasi mulai mengglobal dikarenakan industri saat ini
banyak dijadikan pilihan utama dalam sektor pembangunan. Industri menjadi salah satu ujung
tombak dalam pembangunan Negara - negara maju di dunia. Contohnya Amerika Serikat,
Jepang, Inggris, dan Negara - negara maju lainnya. Faktor terpenting munculnya
industrialisasi, yaitu kemampuan teknologi dan inovasi dipercaya oleh banyak ahli sejarah
sebagai pemicu utama terjadinya industrialisasi. Hal tersebut tentu terkait dengan kemajuan
teknologi kala itu yang mempermudah pekerjaan di bidang manufaktur, terutama setelah
ditemukannya mesin - mesin bertenaga uap.
Negara - negara industri menciptakan kondisi ekonomi global yang mengarah pada
potensi Negara - negara berkembang sebagai pendukung bagi perkembangan sistem
kapitalisme. Terbukanya sistem perekonomian negara baik dalam perdagangan, produksi,
maupun investasi, dan keuangan juga tentu tidak terlepas dari adanya penerapan paham
liberalisme yang menekankan pada sistem pasar bebas. Dilihat dari segala sisi, yang sangat
berperan dalam mengglobalnya suatu industri adalah perusahaan - perusahaan dalam suatu
negara maju yang diikuti oleh sistem tersebut. Dengan semakin kuatnya industri atau
teknologi yang dikembangkan oleh mereka, potensi tersebut mengakibatkan mengglobalnya
pengaruh industrialisasi ke negara - negara lain, karena bagaimanupun, para pelaku industri
yang besar pasti membutuhkan sasaran untuk menjual produk. Maka, dapat disimpulkan
mengglobalnya industrialisasi disebabkan karena peran negara - negara maju dan sistem
ekonomi yang menguasai dunia.
Bertolak pada fenomena industrialisasi yang saat ini kerap menjadi fokus utama
dalam pembangunan - pembangunan negara, baik itu negara - negara maju maupun negara
berkembang, maka pada masa selanjutnya industrialisasi diperkirakan akan terus
berkembang. Setiap negara setidaknya akan berusaha untuk bisa menjadi produsen.
Sedangkan negara berkembang akan terus dituntut untuk mengikuti kemajuan di berbagai
aspek kehidupan yang telah dilakukan oleh negara - negara maju. Untuk mengejar persaingan
tersebut, setiap negara mau tidak mau akan terus melakukan perbaikan di segala lini, guna
memperoleh efisiensi dan efektivitas yang mampu membawa kehidupan ke dalam era yang
lebih memberi kesejahteraan dan kemakmuran. Namun, dibalik kecanggihan industri yang
terus berkembang, dampak –dampak yang ditimbulkan oleh industrialisasi juga akan semakin
meluas. Dimulai dari permasalahan lingkungan, semakin berkurangnya eksistensi dan
produktivitas manusia dalam kehidupan sehari – hari, serta kapitalisme modern. Selain itu
ditakutkan pula munculnya efek samping yang diakibatkan oleh industri teknologi pada
kesehatan para penggunanya. Segala produk kemajuan yang diciptakan, tentu saja akan
mengurangi nilai guna dari produk lama. Hal ini sesuai dengan hukum rimba yang juga
berlaku dalam industri dimana inovasi yang lebih kreatif akan menggantikan produksi –
produksi yang dianggap sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan konsumen.