Anda di halaman 1dari 4

Ide dan Perunutan Ide tersebut digunakan oleh geographer,

Menulis, Teks, dan Gaya Tulisan pioneer, dan explorer dalam membuat

oleh, Cut Sannas Saskia sebuah “place”. Pada zaman dahulu

1706989286 penjelajah dunia mengungkapkan apa yang

dilihat nya dalam bentuk sketsa sederhana

Idea dalam origin berarti “to see”, mengenai lokasi suatu tempat, dan

gambaran yang tercipta dalam pikiran berkembang menjadi peta pada saat ini.

manusia, yaitu sesuatu yang dilihat berupa Pada saat itu pemberian nama pada sebuah

“form” dan konsep dalam mengungkap tempat membuat tempat itu menjadi

kehadiran. Bagaimana ide dapat “being”. “Naming is power … to impart a

diungkapkan? Ide diungkap dalam bentuk certain character to things” (Yi-Fu Tuan,

bahasa, tulisan, maupun gambar. “without 1991). “Place” terbentuk dari bahasa, lisan,

speech humans cannot even begin to dan tulisan. Penggunaan bahasa dapat

formulate ideas … in a built place” (Yi-Fu membuat persepsi yang berbeda dalam

Tuan, 1991). Cara mengungkap ide dapat pikiran seseorang. Dalam membuat sebuah

membangun “place” bahkan tulisan pemilihan kata digunakan untuk

menghancurkannya. Terdapat tiga “membangun” atau “menghancurkan”

pendekatan dalam membangun “place”. sesuatu, dalam artikelnya Yi-Fu Tuan

Linguistic dalam origin berarti bahasa, mengungkapkan bagaimana penggunaan

sociolinguistic yaitu penggunaan bahasa bahasa dapat membangun sesuatu yang

yang dimengerti suatu bidang tertentu, dan disebut “place”. Ide dapat diungkapkan

pendekatan ketiga yaitu narrative- kedalam tulisan dengan menggunakan

descriptive, pendekatan ini bersifat inklusif bahasa yang dapat digunakan dalam

dan jujur sehingga mudah diterima oleh berbagai metoda dan pendekatan.

semua kalangan. Ketiga pendekatan


Dalam mengungkap ide kedalam tulisan, sound”. Penulis yang menggunakan bahasa

terdapat faktor yang mempengaruhi penulis ahli untuk memperlihatkan keahliannya di

seperti penjelasan “Persona and Authority” bidang tersebut, dan menjadi seseorang

dalam buku “Writing for Social Scientist”, yang berada di dalamnya, membuat

Howard Becker. Penulis dapat membentuk pembaca menganggap apa yang

karakter yang diciptakan untuk dapat dikatakannya benar. Kedua, penulis yang

dirasakan oleh pembaca. Persona dalam menempatkan dirinya ditempat yang sama

origin yaitu “a mask” yang berarti topeng. dengan pembaca. Bahwa dirinya dan

Persona merupakan keputusan penulis pembaca adalah orang biasa, menulis

untuk memperlihatkan karakternya dan dengan tulisan yang mudah dimengerti oleh

tercermin dalam gaya penulisan, pembaca, sehingga membuat pembaca

penggunaan kata, dan bahasa dalam tulisan menyetujui apa yang dikatakan

yang diciptakan oleh penulis. Terdapat penulis.”Every style, then, is the voice of

beberapa tipe persona dalam tulisan someone the author wants to be, or be taken

Howard Becker yaitu ketika penulis seperti for” (Howard Becker, 1986).

Rosanna Hertz seorang mahasiswa yang


Trevor. J. Barnes dan James. S. Ducan
menggunakan bahasa “classy” dan
mengatakan dalam buku yang berjudul
“sophisticated” dalam tulisannya agar
“Writing Worlds” mengenai tiga konsep
terlihat lebih pintar dari pembaca, dan
dalam membuat sebuah tulisan. Tulisan
membuat pembaca menerima argumennya.
harus terdapat setidaknya satu dari tiga
Menurutnya, seseorang terlihat pintar
konsep tersebut yaitu “text, discourse,
ketika kita tidak dapat mengerti apa yang
metaphor” dalam menyampaikan ide
dijelaskan oleh seseorang itu.”The way
penulis yang dituangkan dalam bentuk
someone writes-the more difficult the
tulisan. Teks merupakan sesuatu yang dapat
writing style-the more intellectual they
dibaca dan diterjemahkan. Teks dapat
berupa tulisan, lukisan, maupun peta yang digunakan untuk meyakinkan pembaca

ingin dijabarkan oleh penulis, dengan cara bahwa pandangan penulis benar.”metaphor

yang dibuat oleh penulis dalam is rhetorical, to persuade the reader that

menyampaikan ide merujuk kepada teks the writer’s view is correct” (Barnes &

yang sudah ada sebelumnya tetapi dalam Ducan, 1992). Teks, discourse, dan

pandangan yang berbeda “not mirror”. metafora merupakan konsep yang

Teks saling terkait dengan teks digunakan penulis dalam menuangkan ide

sebelumnya. “our text draw upon other dan merunut ide menjadi sebuah tulisan.

text…new worlds are made out of old texts”


Dalam menganalisis gaya tulisan
(Barnes & Ducan, 1992). Discourses
“Monument and Myth” oleh “David
merupakan representasi arti yang
Harvey”, pendekatan narrative-descriptive
merupakan kerangka berfikir seseorang
terlihat dalam tulisannya yang membangun
dalam memahami sesuatu untuk
imajinasi pembaca terhadap The Basilica of
membentuk sebuah opini, cara berfikir dan
Sacre-Coeur, membawa pembaca
menentukan sudut pandang penulis.
mengikuti alur tulisannya yang menyajikan
Tulisan dapat mempengaruhi pembaca
berbagai macam teks historis, social,
yang memiliki ketertarikan yang sama.
agama, dan politik. Teks-teks yang telah
Metafora merupakan pengandaian yang
ada sebelumnya muncul sebagai latar
disampaikan penulis untuk membuat
belakang penulisannya. Harvery
pembaca lebih memahami konteks dari
menggunakan persona bahwa penulis
tulisan dengan cara membandingkan atau
adalah orang yang paling tahu objek
menyamakan dua hal yang berbeda untuk
tulisannya mengungkap sejarah dibalik
menyatukan satu pendapat yang sama.
bangunan gereja The Basilica of Sacre-
Terdapat dua jenis metafora yaitu “big
Coeur dengan menyajikan data dan catatan
metaphor” dan “small metaphor”. Metafora
sejarah guna membangun keyakinan
pembaca. Setiap penulis berupaya untuk penulis yang merupakan town planner

menunjukan persona nya dengan mengontrol baik pembaca yang memiliki

pendekatan yang berbeda terlihat dari gaya ketertarikan yang sama berfikir untuk

penulisannya. Seperti tulisan “Peter Hall” membentuk sebuah opini dan menyetujui

dalam buku “Great Planning Disasters” tulisannya.

yang membahas “Sydney’s Opera House”,


Kedua bacaan tersebut menunjukan
penulis menulis dengan pendekatan
monumen, lokasi tempat di dunia, tulisan
sociolinguistic seperti yang dijelaskan
yang mengungkap tragedi dan sejarah
dalam artikel Yi-Fu Tuan, tulisan oleh Peter
dibalik bangunan tersebut. Tulisan tersebut
Hall, menggunakan bahasa yang hanya di
menunjukan bahwa kata dapat
mengerti oleh bidang tertentu, penggunaan
“membangun” atau “menghancurkan”
bahasa untuk “menghancurkan” suatu
image sebuah tempat dan penulis
tempat dalam pikiran pembaca terlihat
mengontrol baik pembaca untuk terus
dalam tulisan ini, penulis mengungkap
mengikuti alur cerita yang disajikan. Setiap
tragedi dibalik pembangunan Sydney’s
pembaca akan menyikapi pemikiran
Opera House, monument yang
penulis sesuai dengan kapasitas yang
menghabiskan banyak dana dalam
dimiliki dan dipengaruhi oleh latar
pembuatan hingga perawatannya. Penulis
belakang, pengalaman, dan
menyajikan data-data untuk memperkuat
pengetahuannya.
tulisannya, meyakinkan pembaca bahwa

apa yang dikatakannya benar, penulis

menekankan persona yang menempatkan

dirinya sebagai seseorang yang memahami

objek tulisannya. Pendekatan discourses

digunakan dalam tulisan ini, cara pandang

Anda mungkin juga menyukai