Anda di halaman 1dari 11

Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

MAKNA KONOTASI BULAN, BINTANG DAN MATAHARI DALAM PUISI-PUISI


KARYA HERMANN HESSE

Andre Rachmad Habibie


S1 Sastra Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
andre.18039@mhs.unesa.ac.id

Lutfi Saksono
S1 Sastra Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya
lutfisaksono@unesa.ac.id

Abstrak
Puisi memiliki kata yang pendek dikarenakan terdapat makna yang implisit, sehingga pemaknaan sebuah
makna sangat perlu dilakukan agar menemukan pesan dibalik kata tersebut. Hermann Hesse merupakan
seorang penyair yang menulis tema tentang upaya individu keluar dari hidup nyaman dan mencari identitas
diri dan keyakinan. Penulisanya yang selalu menggunakan simbol menarik perhatian peneliti untuk
meneliti puisi-puisi karya Hesse mengenai pemaknaan yang digunakan. Dengan alasan tersebut penelitian
ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan makna konotasi dan denotasi dari kata bulan, bintang, dan
matahari menggunakan metode milik Roland Barthes pada puisi-puisi karya Hermann Hesse dari buku
yang berjudul “Wege Nach Innen” dikarenakan 3 kata tersebut sering muncul pada buku tersebut. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisa puisi-puisi karya Hesse
menunjukkan adanya 18 data dengan rincian: 5 kata bulan, 6 kata bintang, dan 7 matahari dari 9 puisi.
Berbagai macam makna konotasi dari kata bulan, bintang, dan matahari yang didapatkan pada puisi-puisi
yang dibuat oleh Hesse dalam kata bulan yang memiliki makna sebagai inspirasi sebuah karya, sebagai alat
bantu memberikan sebuah penerangan, sebagai pergantian hari, kata bintang yang memiliki makna sebagai
keyakinan, sebagai orang suci, sebagai doa dan kata matahari yang memiliki makna sebagai pengganti
tuhan, sebagai tuhan itu sendiri dan kebebasan.
Kata Kunci: makna, konotasi, denotasi, puisi.

Abstract
Poetry has short words because there is an implicit meaning, so the meaning of a meaning really needs to
be analysis in order to find the message behind the word. Hermann Hesse is a poet who writes on the
theme of the individual's efforts to get out of a comfortable life and seek self-identity and belief. His
writing, which always uses symbols, has attracted the attention of researchers to examine Hesse's poems
regarding the meaning used. On this basis, purpose of this study is to describe the connotative and
denotative meanings of the words moon, star, and sun using Roland Barthes's method in Hermann Hesse's
poems from a book entitled "Wege Nach Innen" because these 3 words often appear in books. This study
used descriptive qualitative method. Based on the analysis of Hesse's poems, 18 data were found with
details: 5 words moon, 6 words stars, and 7 suns. Various kinds of connotative meanings are found in
Hesse's poems, one of which is the word moon which means as an inspiration for a work, as a tool to
provide illumination, as a rotation of day, the word star which has meaning. as a belief, as a saint, a
prayer and the word sun which has a meaning as a substitute for god, as god himself and freedom..
Keywords: meaning, connotation, denotation, poem.

Auszug
Poesie hat kurze Wörter, weil es eine implizite Bedeutung gibt, also muss die Bedeutung einer Bedeutung
wirklich gemacht werden, um die Botschaft hinter dem Wort zu finden. Hermann Hesse ist ein Dichter, der
über die Bemühungen des Einzelnen schreibt, aus einem bequemen Leben herauszukommen und nach
Selbstidentität und Glauben zu suchen. Seine Schrift, die immer Symbole verwendet, hat die
Aufmerksamkeit der Forschung auf sich gezogen, Hesses Gedichte auf die verwendete Bedeutung zu
untersuchen. Auf dieser Grundlage soll diese Studie die konnotativen und denotativen Bedeutungen der
Wörter Mond, Stern und Sonne nach der Methode von Roland Barthes in Hermann Hesses Gedichten aus
dem Buch „Wege Nach Innen“ beschreiben, da diese 3 Wörter häufig in Bücher. Diese Studie verwendete
eine deskriptive qualitative Methode. Basierend auf der Analyse von Hesses Gedichten wurden 18 Daten
mit Details gefunden: 5 Wörter Mond, 6 Wörter Sterne und 7 Sonnen. In Hesses Gedichten finden sich
verschiedene Arten konnotativer Bedeutungen, darunter das Wort Mond, das als Inspiration für ein Werk,
als Werkzeug zur Beleuchtung, als Rotation des Tages das Wort Stern bedeutet, das eine Bedeutung hat.
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

als Glaube, als Heiliger, als Gebet und das Wort Sonne, das als Ersatz für Gott, als Gott selbst und
Freiheit eine Bedeutung hat.
Schlüsselwörter: Bedeutung, Konnotation, Denotation, Gedicht.

1. Signifier 2. Signified
PENDAHULUAN ( Penanda) (Petanda)
Puisi memiliki makna bagi orang yang membacanya, 3. Denotative Sign
pemakaian makna seringkali digunakan dalam kehidupan ( Tanda Denotatif )
mulai dari berbagai macam bidang hingga obrolan sehari- 4. Conotative Signifier 5. Conotative Signified
hari. Pemakaian makna tidak terlepas dari ilmu semantik ( Penanda Konotatif ) ( Petanda Konotatif )
dimana suatu tuturan itu akan melekat pada makna dan 6. Conotative Sign ( Tanda Konotatif )
(Sumber: Ffrench, 2019:5)
memiliki definisi yang variatif. Hal ini didukung dengan
pendapat para ahli yang sepakat dimana penyebutan
Menurut Barthes untuk menganalisis makna konotatif
makna merupakan kata dan istilah yang membingungkan
menggunakan cara E,R,C (Expression, Relation, Content).
(Sobur, 2009:255). Saussure memberikan sebuah
Lebih lanjut, Content meluas hingga C2 atau konotatif
pengertian bahwa makna merupakan suatu bagian dari
(dalam Allen, 2004:39). Dalam hal tersebut E merupakan
tanda yang terdapat pada linguistik.
penanda, R bertugas sebagai penanda denotatif atau
Linguistik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari
konotatif dan C merupakan petanda. Untuk menciptakan
tentang sistem penggunaan bahasa. Linguistik dibagi
C2, dibutuhkan peran pembaca dengan batasan
berbagai cabang salah satunya merupakan semiotika.
kebudayaan pembaca saja (Sobur, 2009:70).
Saussure dalam Bullock (2017:225) menyatakan bahwa
Penanda Petanda
Semiotika merupakan studi tentang tanda. Barthes
Mercy Mobil buatan jerman
merupakan salah satu tokoh penting yang menerapkan mercedes
model teori semiologi Saussurean (Sobur, 2009:256). Tanda Denotatif
Semiologi Barthes membahas bagaimana manusia Mobil yang dibuat di negara
jerman
memaknai sesuatu. Dalam teorinya penelitian yang
Penanda Konotatif Petanda Konotatif
dilakukan tidak hanya meneliti tentang objek-objek yang Barang buatan jerman Barang berkualitas tinggi
membawa informasi tetapi juga menjelaskan bagaimana berkualitas tinggi adalah barang mewah
struktur dan tanda. Tanda Konotatif
Order of signification merupakan dua tatanan Mobil mercy adalah mobil
yang mewah
pertandaan yaitu denotasi, konotasi, dan mitos (Fiske, (Sumber: Hoed, 2014:85)
2007:79). Tatanan pertama merupakan Denotasi dimana Hermann Hesse menulis buku yang berjudul “Wege
digambarkan dengan hubungan antara penanda dan Nach Innen“ peneliti mengambil sumber puisi dari buku
petanda didalam tanda, antara tanda dengan benda atau tersebut dikarenakan banyak ditemukan penggunaan kata
manusia yang diacu dalam realitas eksternal. Barthes benda langit yaitu bulan, bintang dan matahari sehingga
menyatakan tatanan tersebut sebagai denotasi, dimana peneliti akan meneliti makna dari bulan, bintatng dan
penggambaran masuk akal dapat diserap dan diamati matahari menggunakan teori konotasi milik Barthes.
dalam penanda dengan arti yang jelas seperti sebuah foto Beberapa puisi dalam buku tersebut akan diteliti dimana
yang dijelaskan sebgaimana deskripsi foto tersebut (Fiske, terdapat kata bulan, bintang dan matahari didalamnya.
2007:80). Tatanan kedua merupakan konotasi, dimana Terdapat 2 penelitan yang relevan mengenai konotasi
penggambaran korelasi antara objek yang diamati dan denotasi. Penelitian pertama dilakukan oleh Rastika
terhubung dengan emosi, perasaan dan budaya. Penanda dkk., dalam jurnal yang berjudul Analisis Makna Konotasi
ditatanan pertama merupakan faktor penting dalam dalam Puisi “Ini Saya Bukan Aku” Karya Alicia Ananda
konotasi dimana Barthes mengungapkan ibarat reproduksi pada tahun 2020. Rastika dkk., meneliti konotasi dan
sebuah film, denotasi merupakan sebuah objek yang denotasi yang terdapat pada puisi “ini saya bukan aku”,
ditangkap sedangkan konotasi merupakan bagian dari kemudian Rastika dkk., menyimpulkan bahwa puisi
pemaknaan apa yang dilihat dari objek yang ditangkap. tersebut terdapat lima makna konotasi, makna yang
Umumnya pemaknaan konotatif bersifat subjektif atau dijabarkan merupakan makna yang mendapat pengaruh
intersubjektif (Fiske, 2007:81). dari nilai rasa yang berasal dari respon emosi dan sifatnya
individual.
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

Penelitian berikutnya dillakukan oleh Jaizah dalam puisi dari puisi-puisi Hesse. Kata bulan, bintang dan
skripsi yang berjudul Makna Denotasi dan konotasi matahari tersebut diteliti menggunakan teori konotasi dan
Peribahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata Neko pada denotasi Barthes. Agar tesusun secara ringkas dan rapi,
tahun 2019. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jaziah, peneliti memaparkan hasil analisis sesuai dengan urutan
ditemukan 22 peribahasa yang menggunakan kata neko abjad judul puisi.
serta konotasi dan denotasi yang telah dijabarkan melalui
tabel teori milik Barthes. Jaziah kemudian menyimpulkan 1. BÜCHER
bahwa peribahasa-peribahasa yang diteliti memiliki
beberapa klasifikasi dimana konotasi dalam kata neko Alle Bücher dieser Welt
tersebut menjelaskan tentang kehidupan, kiasan, Bringen dir kein Glück,
pengetahuan, dan sindiran atau kritik terhadap manusia. Doch sie weisen dich geheim
Kedua penelitian yang telah disebutkan memiliki In dich selbst zurück.
kajian yang sama, membahas tentang makna konotasi
akan tetapi penelitian yang telah disebutkan memiliki Dort ist alles, was du brauchst,
sumber data yang berbeda yaitu puisi karya Alicia Ananda Sonne, Stern und Mond,
dan kumpulan peribahasa Jepang sedangkan dalam Denn das Licht, danach du frugst,
penelitian ini, peneliti memilih sumber data berupa puisi In dir selber wohnt.
karya Hermann Hesse.
Weisheit, die du lang gesucht
METODE In den Bücherein,
Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan Leuchtet jetzt aus jedem Blatt -
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif karena Denn nun ist sie dein.
data yang diperoleh berupa non verbal. Pencarian kata
Puisi pertama yang berjudul BÜCHER pada penelitian
bulan (Mond), bintang (Stern) dan matahari (Sonne)
ini ditemukan 3 kata yaitu 1 kata bulan, 1 kata bintang,
beserta kata turunannya yang muncul pada seluruh puisi
dan 1 kata matahari yang ditemukan pada baris 6 bait 2
yang tertulis dalam buku yang berjudul “Wege Nach
“Sonne, Stern und Mond.“ Pada baris tersebut terdapat 3
Innen” terbitan Insel Verlag di Jerman pada tahun 2000
kata yaitu bulan, bintang dan matahari. Kata bulan
dicatat dan dikumpulkan, kemudian dilakukan pencarian
memiliki artian benda langit yang mengitari bumi dalam
makna konotasi pada kata tersebut.
kamus bahasa jerman duden memiliki artian benda
Data akan diperoleh dengan menggunakan metode
angkasa alami yang mengorbit pada bumi, kata bintang
pencermatan serta pembacaan secara berulang tiap puisi
dalam memiliki artian benda langit yang mampu
untuk mendapatkan pemahaman tentang kandungan
memancarkan cahaya dalam kamus bahasa jerman duden
konotasi dan denotasi dari puisi disertai pencatatan poin-
memiliki artian titik yang berkilau putih keperakan,
poin yang didapatkan. Analisis data dilakukan dengan
bintang yang terlihat di langit malam. Kata matahari
metode analisis dengan model diagram Miles dan
memiliki artian bintang yang menjadi pusat tata surya,
Hubberman (2018:43) (1) pengumpulan data dengan
memancarkan panas dan cahaya ke Bumi, dalam kamus
mencatat data sesuai dengan penelitian; (2) mereduksi
bahasa jerman duden memiliki artian benda berbentuk
data; (3) penyajian data sesuai teori; (4) menarik
piringan yang berwarna merah atau kuning berada di
kesimpulan dari hasil analisis.
langit dan memberikan cahaya dan panas pada bumi.
Langkah-langkah yang digunakan pada metode ini
adalah (1) mengklasifikasikan kata bulan, bintang dan Penanda Petanda
matahari pada setiap puisi melalui konteksnya. (2) Mond Benda langit yang bersinar
melakukan analisis konotasi dan denotasi dengan teori karena terkena pancaran
sinar dari matahari
Bartes menggunakan sistem E,R,C pada kata bulan,
Tanda Denotatif
bintang dan matahari yang ditemukan, kemudian mencari Benda langit yang
baris atau bait pendukung untuk memperkuat konotasi. (3) mengitari bumi
melaporkan hasil analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Penanda Konotatif Petanda Konotatif
Bulan yang bersinar karena Bulan dikaitkan sebagai
terkena pancaran sinar pencerahan yang dicari
matahari dan mengitari bumi
HASIL DAN PEMBAHASAN Tanda Konotatif
Setelah dilakukan penelitian yang mendalam pada teks Bulan dikatakan sebagai
puisi Hesse, ditemukan 18 data dengan rincian: 5 kata pencerahan dimana bulan
merupakan benda langit
bulan, 6 kata bintang, dan 7 matahari yang terdapat pada 9
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

yang mengitar bumi dimana


dianggap sebagai cahaya Unterm Maulbeerbaum der trunkene Dichter,
malam yang hanya dapat
bersinar kecuali terkena Der den Pinsel wie den Becher meistert,
pancaran dari sinar matahari Schreibt der Mondnacht, die ihn hold begeistert,
Wehende Schatten auf und sanfte Lichter.

Penanda Petanda Seine raschen Pinselzüge schreiben


Stern Benda langit yang bercahaya
kelap-kelip Mond und Wolken hin und all die Dinge,
Tanda Denotatif Die dem Trunkenen vorübertreiben,
benda langit yang mampu Daß er sie, die flüchtigen, besinge,
memancarkan cahaya Daß er sie, die Zärtliche, erlebe, Daß er ihnen
Penanda Konotatif Petanda Konotatif Geist und Dauer gebe.
Bintang yang mampu Bintang dikaitkan sebagai
memancarkan cahaya yang pencerahan yang dicari
kelap-kelip Und sie werden unvergänglich bleiben.
Tanda Konotatif
Bintang dikatikan sebagai Puisi kedua yang berjudul CHINESISCH pada
pencerahan dimana bintang penelitian ini ditemukan 3 kata bulan yang terdapat pada
merupakan benda langit
yang mampu memancarkan bait 1 baris 1“Mondlicht aus opalener Wolkenlücke“, bait
cahaya sendiri dan hanya 3 baris 3 “Schreibt der Mondnacht, die ihn hold
terlihat pada malam hari begeistert,“, dan bait 4 baris 2 “Mond und Wolken hin
und all die Dinge“.

Penanda Petanda Pada bait 1 baris 1 “Mondlicht aus opalener


Sonne Benda langit memancarkan
cahaya dan panas
Wolkenlücke“ kata “Mondlich“ memiliki artian cahaya
Tanda Denotatif bulan, bulan memiliki artian benda angkasa yang
Bintang yang menjadi pusat mengitari bumi dalam kamus bahasa jerman duden
tata surya memiliki artian angkasa alami yang mengorbit pada
Penanda Konotatif Petanda Konotatif
bumi, sedangkan cahaya memiliki arti sinar / terang
matahari yang menjadi pusat Matahari dikaitkan sebagai
tata surya, memancarkan pencerahan yang dicari (sesuatu bersinar seperti matahari, lampu) berpeluang
cahaya dan panas indra pengelihatan melihat bayangan, dalam kamus
Tanda Konotatif bahasa jerman duden memiliki artian membuat
Matahari dikatikan sebagai
lingkungan menjadi terang.
pencerahan yang dicari
dimana matahari merupakan
benda langit yang mampu Penanda Petanda
memancarkan cahaya Mondlicht Bulan yang bersinar terang
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, Tanda Denotatif
benda langit yang
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
mengitari bumi serta
dari kata bulan, bintang dan matahari merupakan sebuah memberikan sinar yang
pencerahan yang dicari yang dapat diambil dari sebuah membuat lingkungan
buku. Hal tersebut didukung oleh judul puisi serta baris menjadi terang
sebelumnya dimana menunjukan kata “Dort ist alles, was Penanda Konotatif Petanda Konotatif
du brauchst“. Bulan yang bersinar terang Cahaya dari bulan
sehingga membuat sebuah memberikan sebuah
lingkungan menjadi terang penerangan
2. CHINESISCH Tanda Konotatif
Bulan yang bersinar terang
Mondlicht aus opalener Wolkenlücke memberikan sebuah
Zählt die spitzen Bambusschatten peinlich, penerangan sehingga
membuat lingkungan sekitar
Malt der hohen Katzenbuckelbrücke menjadi jelas
Spiegelbild aufs Wasser rund und reinlich. Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R,
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
Bilder sind es, die wir zärtlich lieben, dari kata cahaya bulan, membantu memberikan kejelasan
Auf der Welt und Nacht lichtlosem Grunde lingkungan sekitar. Hal tersebut didukung oleh baris
Zaubrisch schwimmend, zaubrisch hingeschrieben, setelahnya yang menunjukan kata “Zählt die spitzen
Ausgelöscht schon von der nächsten Stunde. Bambusschatten peinlich,“.
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

Pada baris 3 bait 3 “Schreibt der Mondnacht, die ihn menunjukkan kata “Daß er sie, die Zärtliche, erlebe, Daß
hold begeistert“ kata “Mondnacht“ memiliki arti bulan er ihnen Geist und Dauer gebe.“
purnama, bulan purnama memiliki artian keadaan bulan
yang berseberangan dengan matahari sehingga bagian 3. DIENST
bulan yang terkena sinar terlihat utuh, dalam kamus
bahasa jerman duden memiliki artian malam bulan Im Anfang herrschten jene frommen Fürsten,
purnama. Feld, Korn und Pflug zu weihen und das Recht
Der Opfer und der Maße im Geschlecht
Penanda Petanda Der Sterblichen zu üben, welche dürsten
Mondnacht bulan yang bersinar tanpa
halangan
Nach der Unsichtbaren gerechtem Walten,
Tanda Denotatif
Bulan yang bertentangan Das Sonn und Mond im Gleichgewichte hält,
dengan matahari sehingga Und deren ewig strahlende Gestalten
bagian bulan yang Des Leids nicht kennen und des Todes Welt.
terkena sinar terlihat utuh
Penanda Konotatif Petanda Konotatif Längst ist der Göttersöhne heilige Reihe
Bagian bulan yang terkena Bulan purnama diartikan
sinar matahari terlihat utuh sebagai sebuah inspirasi Erloschen, und die Menschheit blieb allein,
dan bersinar tanpa halangan yang ditulis oleh penyair In Lust und Leides Taumel, fern vom Sein,
tersebut Ein ewiges Werden ohne Maß und Weihe.
Tanda Konotatif
Bulan purnama yang bersinar
tanpa halangan menjadi Doch niemals starb des wahren Lebens Ahnung,
inspirasi tulisan yang akan Und unser ist das Amt, im Niedergang
ditulis oleh penyair Durch Zeichenspiel, durch Gleichnis und Gesang
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, Fortzubewahren heiliger Ehrfurcht Mahnung.
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
dari kata bulan purnama, merupakan inspirasi yang akan Vielleicht, daß einst das Dunkel sich verliert,
penyair tulis kepada karya yang ditulisnya, hal tersebut Vielleicht, daß einmal sich die Zeiten wenden,
didukung oleh bait setelahnya yaitu bait 4. Daß Sonne wieder uns als Gott regiert
Pada bait 4 baris 2 “Mond und Wolken hin und all die Und Opfergaben nimmt von unsern Händen.
Dinge“ kata “Mond” dan awan dan segalanya, pada kata
bulan memiliki artian benda langit yang mengitari bumi Puisi ketiga yang berjudul “DIENST“ pada penelitian
dalam kamus bahasa jerman duden memiliki artian benda ini ditemukan 1 kata bulan dan 2 kata matahari yang
angkasa alami yang mengorbit pada bumi, terdapat pada bait 2 baris 2 “Das Sonn und Mond im
Gleichgewichte hält,“, dan bait 5 baris 3 “Daß Sonne
Penanda Petanda wieder uns als Gott regiert“
Mond Benda langit yang bersinar
karena terkena pancaran
sinar dari matahari
Pada bait 2 baris 2 “Das Sonn und Mond im
Tanda Denotatif Gleichgewichte hält“ pada kata “Sonn“ Kata matahari
Benda langit yang memiliki artian bintang yang menjadi pusat tata surya,
mengitari bumi memancarkan panas dan cahaya ke Bumi, dalam kamus
Penanda Konotatif Petanda Konotatif bahasa jerman duden memiliki artian benda berbentuk
Bulan yang bersinar karena Bulan yang menjadi bagian
piringan yang berwarna merah atau kuning berada di
terkena pancaran sinar dari isi tulisan penyair
matahari dan mengitari bumi langit dan memberikan cahaya dan panas pada bumi.
Tanda Konotatif Kata “Mond“ benda langit yang mengitari bumi dalam
Penyair tersebut menulis kamus bahasa jerman duden memiliki artian benda
tentang bulan yang
dilihatnya dan segala sesuatu
angkasa alami yang mengorbit pada bumi
perasaan yang ada padanya
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, Penanda Petanda
Sonn Benda langit memancarkan
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna cahaya dan panas
dari kata bulan, merupakan penulisan yang penyair Tanda Denotatif
tersebut lihat dan menuliskan perasaan yang ada dalam Bintang yang menjadi pusat
hatinya. Hal itu didukung oleh baris setelahnya yang tata surya
Penanda Konotatif Petanda Konotatif
matahari yang menjadi pusat Matahari menjadi penanda
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

tata surya, memancarkan rotasi pergantian dari malam tuhan dimana memberikan sebuah pencerahan kembali
cahaya dan panas ke siang diberikan kepada manusia, dikarenakan manusia kembali
Tanda Konotatif
ke masa dimana tuhan hanya berupa simbol dan benda,
Matahari yang menjadi pusat
tata surya dan memancarkan hal tersebut didukung pada bait sebelumnya yaitu bait 2.
cahaya menjadi penanda
pergantian hari 4. DAS GLASPERLENSPIEL

Musik des Weltalls und Musik der Meister


Penanda Petanda Sind wir bereit in Ehrfurcht anzuhören,
mond Benda langit yang bersinar
Zu reiner Feier die verehrten Geister
karena terkena pancaran
sinar dari matahari Begnadeter Zeiten zu beschwören.
Tanda Denotatif
Benda langit yang Wir lassen vom Geheimnis uns erheben
mengitari bumi Der magischen Formelschrift, in deren Bann
Penanda Konotatif Petanda Konotatif
Das Uferlose, Stürmende, das Leben
Bulan yang bersinar karena Bulan menjadi penanda
terkena pancaran sinar rotasi pergantian dari siang Zu klaren Gleichnissen gerann.
matahari dan mengitari bumi ke malam
Tanda Konotatif Sternbildern gleich ertönen sie kristallen,
Bulan yang bersinar karena In ihrem Dienst ward unserm Leben Sinn,
terkena pancaran sinar
matahari dan mengitari bumi Und keiner kann aus ihren Kreisen fallen
menjadi penanda pergantian Als nach der heiligen Mitte hin.
hari
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, Puisi keempat yang berjudul “DAS
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna GLASPERLENSPIEL” pada penelitian ini ditemukan 1
dari kata bulan dan matahari, merupakan sebuah rotasi kata bintang yang terdapat pada bait 3 baris “Sternbildern
hari yang teratur dimana malam terganti menjadi siang gleich ertönen sie kristallen“. Pada baris tersebut kata
dan sebaliknya yang diatur oleh aturan yang tidak terlihat, “Sternbildern“ memiliki artian gabungan bintang yang
hal tersebut didukung pada baris sebelumnya yaitu bait 2 berdekatan letaknya tidak berubah, dalam kamus bahasa
“Nach der Unsichtbaren gerechtem Walten“. jerman duden memiliki artian sekelompok bintang terang
yang ditafsirkan sebagai figur, petanda yang diberikan
Pada beris “Daß Sonne wieder uns als Gott regiert“
adalah sebuah tanda yang terlihat,
kata “Sonne“ memiliki artian dimana sebuah bintang
Penanda Petanda
menjadi pusat tata surya, memancarkan panas dan cahaya bintang yang terbentuk dan
Sternbildern
ke Bumi, dalam kamus bahasa jerman duden memiliki memberikan sebuah tanda
artian benda berbentuk piringan yang berwarna merah Tanda Denotatif
atau kuning berada di langit dan memberikan cahaya dan gabungan bintang yang
panas pada bumi. berdekatan letaknya tidak
berubah
Penanda Petanda Penanda Konotatif Petanda Konotatif
Sonne Benda langit memancarkan Rasi bintang yang Gabungan bintang yang
cahaya dan panas jaraknya berdekatan memberikan sebuah tanda
membentuk sebuah tanda yang jelas
Tanda Denotatif
Bintang yang menjadi pusat Tanda Konotatif
tata surya Gabungan rasi bintang yang
Penanda Konotatif Petanda Konotatif terbentuk memberikan
matahari yang menjadi pusat Matahari seolah-olah sebuah tanda yang terlihat
tata surya, memancarkan menjadi tuhan jelas
cahaya dan panas Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R,
Tanda Konotatif dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
matahari yang menjadi pusat
dari kata bintang, merupakan sebuah tanda yang
tata surya, memancarkan
cahaya dan panas, diberikan oleh tuhan atau nenek moyang melalui
diibaratkan menjadi tuhan sekumpulan bintang tentang doa-doa atau mantra yang
yang memberikan sebelumnya pernah dilakukan, hal tersebut didukung
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, pada bait kedua dan baris kedua bait ketiga “In ihrem
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna Dienst ward unserm Leben Sinn“.
dari kata matahari, diibaratkan menjadi pengganti dari
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

5. ORGELSPIEL Träume, deren keiner je auf Erden


Sich erfüllen darf, doch deren dringliche Einheit
Seufzend durchs Gewölbe zieht, und wieder dröhnend, Stufe war, darauf das Menschenwesen
Orgelspiel. Andächtige Gläubige hören, Sich enthob aus Notdurft und Gemeinheit
Wie vielstimmig in verschlungenen Chören, Nahe bis zum Göttlichen, bis zum Genesen.
Sehnsucht, Trauer, Engelsfreude tönend, Auf dem Zauberpfad der Notenzeichen,
Sich Musik aufbaut zu geistigen Räumen, Dem Geäst der Schlüssel, Signaturen,
Sich verloren wiegt in seligen Träumen, Auf dem Tastwerk, das die Fuß' und Hände
Firmamente baut aus tönenden Sternen, Eines Organisten bändigen, entweichen
Deren goldene Kugeln sich umkreisen, Gottwärts, geistwärts alle höchsten Strebungen,
Sich umwerben, nähern und entfernen, Strahlen, was an Eeid sie je erfuhren,
Immer weiter schwingend sonnwärts reisen, Aus im Ton. In wohlgezählten Hebungen
Bis es scheint, es sei die Welt durchlichtet, Löst der Drang sich, steigt die Himmelsleiter,
Ein Kristall, in dessen klaren Netzen Menschheit bricht die Not, wird Geist, wird heiter.
Hundertfach nach reinlichsten Gesetzen Denn zur Sonne zielen alle Erden,
Gottes lichter Geist sich selber dichtet. Und des Dunkels Traum ist: Eicht zu werden.
Daß aus Blättern voll von Notenzeichen
Puisi kelima yang berjudul ORGELSPIEL pada
Solche weitgeschwungenen, geistdurchsonnten,
penelitian ini ditemukan 2 kata bintang dan 2 kata
Solche Welt- und Sternenchöre werden konnten,
matahari yang pada data: bait 1 baris 7 “Firmamente
Daß ein Orgelpfeifenchor sie in sich banne,
baut aus tönenden Sternen,“, bait 1 baris 10 “Immer
Ist es nicht ein Wunder ohnegleichen ?
weiter schwingend sonnwärts reisen,“, bait 2 baris 3
Daß ein Musikant am Manuale
“Solche Welt- und Sternenchöre werden konnten“, bait 3
Sie mit Eines Menschen Kraft umspanne ?
baris 36 “Denn zur Sonne zielen alle Erden,“.
Daß ein Volk von Hörern sie verstehe,
Mit erschwinge, töne, mit erstrahle, Pada baris “Firmamente baut aus tönenden Sternen“
Mit hinauf ins tönende Weltall wehe ? kata “Sternen“ memiliki artian benda langit yang mampu
Arbeit war's und Ernte langer Zeiten, memancarkan cahaya dan memproduksi energi sendiri
Zehn Geschlechter mußten daran bauen, dalam kamus bahasa jerman duden memiliki artian titik
Hundert Meister fromm es zubereiten, yang berkilau putih keperakan, bintang yang terlihat di
Viele tausend Schüler sie begleiten. langit malam.

Und nun spielt der Organist, es lauschen Penanda Petanda


Im Gewölb die Seelen hingegangener Sternen Benda langit yang bercahaya
kelap-kelip
Frommer Meister, mit vom Bau umfangener,
Tanda Denotatif
Den sie gründen halfen und errichten. benda langit yang mampu
Denn derselbe Geist, der in den Fugen memancarkan cahaya
Und Toccaten atmet, hat einst die besessen, Penanda Konotatif Petanda Konotatif
Bintang yang mampu Bintang-bintang diibaratkan
Die des Münsters Maße ausgemessen,
memancarkan cahaya yang sebagai doa-doa orang suci
Heiligenfiguren aus den Steinen schlugen. kelap-kelip
Und noch vor den Bau- und Steinmetz-Zeiten Tanda Konotatif
Lebten, dachten, litten viele Fromme, Bintang-bintang sebagai
perwujudan doa dari orang-
Halfen Volk und Tempel zubereiten,
orang suci yang bergema
Daß der Geist herab auf Erden komme. merangkul seluruh alam
Wille von Jahrhunderten gestaltet semesta
In der klaren Töneströme Rauschen Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R,
Sich, im Bau der Fugen und Sequenzen, dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
Wo der schöpferische Geist der Grenzen dari kata bintang, merupakan sebuah perwujudan dari doa
Zwischen Tun und Leiden, orang-orang suci yang bergema merangkul seluruh alam
Zwischen Leib und Seele waltet. semesta, hal tersebut didukung pada baris sebelumnya 2-
In den geistbeherrschten Takten dichten 4 “Orgelspiel. Andächtige Gläubige hören,”,“Wie
Tausend Menschenträume sich zu Ende, vielstimmig in verschlungenen Chören,“, “ Sehnsucht,
Träume, deren Ziel war: Gott zu werden, Trauer, Engelsfreude tönend,“.
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

Pada bait 1 baris 10 “Immer weiter schwingend tersebut didukung pada baris 3 dan 7 “Wie vielstimmig in
sonnwärts reisen“ kata “sonn“ memiliki artian matahari verschlungenen Chören”, dan “Firmamente baut aus
memiliki artian sebuah bintang yang menjadi pusat tata tönenden Sternen,”.
surya, memancarkan panas dan cahaya ke Bumi, dalam
kamus bahasa jerman duden memiliki artian benda Pada bait 3 baris 36 “Denn zur Sonne zielen alle
berbentuk piringan yang berwarna merah atau kuning Erden,“ kata “Sonne” memiliki artian sebuah bintang
berada di langit dan memberikan cahaya dan panas pada yang menjadi pusat tata surya, memancarkan panas dan
bumi. cahaya ke Bumi, dalam kamus bahasa jerman duden
memiliki artian benda berbentuk piringan yang berwarna
Penanda Petanda merah atau kuning berada di langit dan memberikan
sonn Benda langit memancarkan cahaya dan panas pada bumi.
cahaya dan panas
Tanda Denotatif Penanda Petanda
Bintang yang menjadi pusat Benda langit memancarkan
tata surya
Sonne
cahaya dan panas
Penanda Konotatif Petanda Konotatif Tanda Denotatif
Matahari yang menjadi pusat Matahari diibaratkan sebagai Matahari yang menjadi pusat
tata surya, memancarkan tuhan tata surya, memancarkan
cahaya dan panas cahaya dan panas
Tanda Konotatif Penanda Konotatif Petanda Konotatif
Matahari pusat atau inti dari matahari yang menjadi pusat Semua planet atau
planet-planet di galaksi tata surya, memancarkan kehidupan akan kembali
diibaratkan sebagai tuhan cahaya dan panas menuju tuhan
dimana sebagai pusat dari
Tanda Konotatif
tujuan dan nyanyian dari
Seluruh kehidupan akan
orang-orang suci
kembali menuju tuhan
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R,
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R,
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
dari kata matahari, merupakan ibarat tuhan yang menjadi
dari kata matahari, merupakan sebuah Tuhan dimana
pusat dari tujuan dan nyanyian dari orang-orang suci, hal
segala sesuatu yang hidup akan kembali ke Tuhan, hal
tersebut didukung pada baris sebelumnya yaitu 3 dan 7
tersebut didukung pada baris sebelumya yaitu baris 32:
“Wie vielstimmig in verschlungenen Chören”, dan
“Gottwärts, geistwärts alle höchsten Strebungen,“.
“Firmamente baut aus tönenden Sternen,”.
6. SPRACHE
Pada bait 2 baris 3 “Solche Welt- und Sternenchöre
werden konnten“ kata “Sternen“ memiliki artian sebuah Die Sonne spricht zu uns mit Licht,
benda berada di langit memancarkan cahaya dan Mit Duft und Farbe spricht die Blume,
memproduksi energi dalam kamus bahasa jerman duden Mit Wolken, Schnee und Regen spricht
memiliki artian titik yang berkilau putih keperakan, Die Luft. Es lebt im Heiligtume
bintang yang terlihat di langit malam petanda Der Welt ein unstillbarer Drang,
Der Dinge Stummheit zu durchbrechen,
Penanda Petanda
Sternen Benda langit yang bercahaya
In Wort, Gebärde, Farbe, Klang
kelap-kelip Des Seins Geheimnis auszusprechen.
Tanda Denotatif Hier strömt der Künste lichter Quell,
benda langit yang mampu Es ringt nach Wort, nach Offenbarung,
memancarkan cahaya
Nach Geist die Welt und kündet hell
Penanda Konotatif Petanda Konotatif
Bintang yang mampu Bintang yang diibaratkan Aus Menschenlippen ewige Erfahrung.
memancarkan cahaya yang sebagai orang suci Nach Sprache sehnt sich alles Leben,
kelap-kelip In Wort und Zahl, in Farbe, Linie, Ton
Tanda Konotatif
Beschwört sich unser dumpfes Streben
Bintang sebagai
perumpamaan dari orang- Und baut des Sinnes immer höhern Thron.
orang suci yang berdoa
bersama-sama In einer Blume Rot und Blau,
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, In eines Dichters Worte wendet
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna Nach innen sich der Schöpfung Bau,
dari kata bintang, merupakan perumpamaan dari orang- Der stets beginnt und niemals endet.
orang suci yang sedang berdoa bersama-sama, hal
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

Und wo sich Wort und Ton gesellt, Kein Stern, kein Laub soll fallen -
Wo Lied erklingt, Kunst sich entfaltet, Du mußt mit ihm vergehn!
Wird jedesmal der Sinn der Welt, So wirst du auch mit allen
Des ganzen Daseins neu gestaltet, Allstündlich auferstehn.
Und jedes Lied und jedes Buch
Und jedes Bild ist ein Enthüllen, Puisi ketujuh yang berjudul SPRUCH pada penelitian
Ein neuer, tausendster Versuch, ini ditemukan 1 kata bintang yang terdapat pada bait dua
Des Lebens Einheit zu erfüllen. baris 1 “Kein Stern, kein Laub soll fallen ­“. kata “Stern“
In diese Einheit einzugehn memiliki artian sebuah benda berada di langit
Lockt euch die Dichtung, die Musik, memancarkan cahaya dan memproduksi energi dalam
Der Schöpfung Vielfalt zu verstehn kamus bahasa jerman duden memiliki artian titik yang
Genügt ein einziger Spiegelblick. berkilau putih keperakan, bintang yang terlihat di langit
Was uns Verworrenes begegnet, malam.
Wird klar und einfach im Gedicht:
Penanda Petanda
Die Blume lacht, die Wolke regnet, Stern Benda langit yang bercahaya
Die Welt hat Sinn, das Stumme spricht kelap-kelip
Tanda Denotatif
Puisi keenam yang berjudul SPRACHE pada benda langit yang mampu
penelitian ini ditemukan 1 kata matahari yang terdapat memancarkan cahaya
Penanda Konotatif Petanda Konotatif
pada data baris 1 bait 1 “Die Sonne spricht zu uns mit
Bintang yang mampu Bintang diibaratkan sebagai
Licht“ kata “Sonne“ memiliki artian sebuah bintang yang memancarkan cahaya yang keyakinan dan keteguhan
menjadi pusat tata surya, memancarkan panas dan cahaya kelap-kelip
ke Bumi, dalam kamus bahasa jerman duden memiliki Tanda Konotatif
Bintang yang memancarkan
artian benda berbentuk piringan yang berwarna merah cahaya diibartkan sebuah
atau kuning berada di langit dan memberikan cahaya dan keyakinan yang tetap
panas pada bumi. dipegang teguh
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R,
Penanda Petanda dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna
Sonne Benda langit memancarkan dari kata bintang, merupakan perumpamaan terhadap
cahaya dan panas
Tanda Denotatif sebuah keyakinan seseorang dimana jika sebuah
Matahari yang menjadi pusat keyakinan jatuh akan meruntuhkan segalanya, hal
tata surya, memancarkan tersebut didukung pada baris setelahnya yaitu baris ke 2-
cahaya dan panas 3.
Penanda Konotatif Petanda Konotatif
matahari yang menjadi pusat Matahari sebagai contoh
tata surya, memancarkan sebuah pembelajaran
8. VERGÄNGLICHKEIT
cahaya dan panas
Tanda Konotatif Vom Baum des Lebens fällt
Matahari sebagai pusat tata Mir Blatt um Blatt,
surya memberikan sebuah O taumelbunte Welt,
pembelajaran melalui cahaya
yang disinarkanya
Wie machst du satt,
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, Wie machst du satt und müd,
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna Wie machst du trunken!
dari kata matahari, merupakan sebuah contoh Was heut noch glüht,
pembelajaran dimana kebodohan bisa diberantas dengan Ist bald versunken.
mempelajari hal yang ada di dunia, hal tersebut didukung Bald klirrt der Wind
pada baris setelahnya yaitu baris ke 5-8. Über mein braunes Grab,
Über das kleine Kind
7. SPRUCH Beugt sich die Mutter herab.
Ihre Augen will ich wiedersehn,
So mußt du allen Dingen Ihr Blick ist mein Stern,
Bruder und Schwester sein, Alles andre mag gehn und verwehn,
Daß sie dich ganz durchdringen, Alles stirbt, alles stirbt gern.
Daß du nicht scheidest Mein und Dein. Nur die ewige Mutter bleibt,
Von der wir kamen,
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

Ihr spielender Finger schreibt yang menjadi pusat tata surya, memancarkan panas dan
In die flüchtige Luft unsre Namen. cahaya ke Bumi, dalam kamus bahasa jerman duden
memiliki artian benda berbentuk piringan yang berwarna
Puisi kedelapan yang berjudul VERGÄNGLICHKEIT merah atau kuning berada di langit dan memberikan
pada penelitian ini ditemukan 1 kata bintang yang cahaya dan panas pada bumi, petanda yang diberikan
terdapat pada bait 1 baris 14 “Ihr Blick ist mein Stern,“ adalah sinar panas,
kata “Stern“ memiliki artian sebuah benda berada di
langit memancarkan cahaya dan memproduksi energi Penanda Petanda
Sonne Benda langit memancarkan
dalam kamus bahasa jerman duden memiliki artian titik cahaya dan panas
yang berkilau putih keperakan, bintang yang terlihat di Tanda Denotatif
langit malam. Matahari yang menjadi pusat
tata surya, memancarkan
Penanda Petanda cahaya dan panas
Stern Benda langit yang bercahaya Penanda Konotatif Petanda Konotatif
kelap-kelip matahari yang menjadi pusat Matahari diibaratkan sebagai
Tanda Denotatif tata surya, memancarkan kebebasan
benda langit yang mampu cahaya dan panas
memancarkan cahaya Tanda Konotatif
Penanda Konotatif Petanda Konotatif Matahari sebagai
Bintang yang mampu Bintang diibaratkan sebagai perumpamaan kebebasan
memancarkan cahaya yang tatapan dari wajah seseorang dimana dapat menyinarkan
kelap-kelip yang elok sinarnya
Tanda Konotatif Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R,
Bintang diibarakan sebagai dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) dari kata
tatapan dari wajah seseorang matahari, merupakan sebuah kebebasan dalam hidup
yang elok sehingga
menyenangkan dimana seseorang tersebut dapat bergerak kemanapun
pemandangnya kapanpun dan dimanapun, hal tersebut didukung pada
Pada pemaknaan konotasi menggunakan proses E, R, baris setelahnya yaitu baris ke 2 dalam bait keempat “Weil
dan C, hingga C terbentuk C2 (Sobur, 2009:70) makna sie der Heimatlosen“.
dari kata bintang, merupakan tatapan indah atau elok
yang dimiliki seseorang menyebabkan siapa yang Berdasarkan kesimpulan diatas bahwa bulan, bintang
memandangnya ingin bertemu kembali dengan seseorang dan matahari memiliki makna konotatif tertenu, makna
tersebut, hal tersebut didukung pada baris sebelumnya konotati yang didapat menggunakan teori yang diterapkan
yaitu baris ke 13 “Ihre Augen will ich wiedersehn“ yaitu teori konotasi dan denotasi yang dikemukakan oleh
Roland Barthes
9. WEISSE WOLKEN

O schau, sie schweben wieder


PENUTUP
Wie leise Melodien
Vergessener schöner Lieder Simpulan
Am blauen Himmel hin! Berdasarkan hasil dan pembahasan, ditemukan simpulan
berupa makna konotasi bulan, bintang dan matahari
Kein Herz kann sie verstehen, disetiap puisi yang ditulis oleh Hermann Hesse memiliki
Dem nicht auf langer Fahrt makna yang berbeda-beda. Pada kata bulan memiliki
Ein Wissen von allen Wehen beberapa makna konotasi, makna tersebut adalah sebagai
Und Freuden des Wanderns ward. pencerahan diri, sebagai alat bantu memberikan sebuah
penerangan, sebagai inspirasi sebuah karya,sebuah rotasi
Ich liebe die Weißen, Losen hari. Pada kata bintang muncul beberapa makna konotasi,
Wie Sonne, Meer und Wind, makna tersebut adalah sebagai sebagai pencerahan diri,
Weil sie der Heimatlosen sebagai sebuah tanda pesan, sebagai doa-doa dari orang
Schwestern und Engel sind. suci, sebagai perumpamaan orang suci sebagai sebuah
keyakinan yang dipegang teguh, sebagai sebuah tatapan
Puisi kedelapan yang berjudul WEISSE WOLKEN indah atau elok yang dimiliki seseorang. Pada kata
pada penelitian ini ditemukan 1 kata matahari yang matahari muncul beberapa makna konotasi, makna
terdapat pada baris 3 bait ke 2 “Wie Sonne, Meer und tersebut adalah konotasi sebagai pencerahan diri, sebagai
Wind,“ kata “Sonne“ memiliki artian sebuah bintang
Makna Konotasi Bulan, Bintang dan Matahari Dalam Puisi-puisi Karya Hermann Hesse

rotasi hari, diibaratkan sebagai pengganti tuhan, sebagai


tuhan, sebuah kebebasan.

Saran
Terdapat banyak puisi kontemporer yang dapat dianalisis
sehingga penelitian sastra tidak hanya terpaku pada sastra
klasik. Terdapat banyak kata “Welt” yang keluar dalam
buku “Wege Nach Innen” semoga dapat menjadi
penelitian selanjutnya. Teori yang dapat digunakan untuk
meneliti puisi beragam jenisnya sehingga tidak selalu
terpaku pada teori Roland Barthes. Dalam teori Roland
Barthes terdapat mitos dimana teori tersebut merupakan
terusan dari konotasi sehingga dapat digunakan untuk
pembahasan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Barthes, R. (2002). S/Z: an essay. Siglo XXI.


Bullock, O. 2017. Semiotics and poetic practice in the
work of three New Zealand poets (Doctoral
dissertation, University of Canberra).
Fiske, J. 2007. Cultural and Communication Studies
Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta:
Jalasutra.
Hesse, H. 2000. WEGE NACH INNEN 25 Gedichte
Ausgewählt und mit einem Nachwort versehen von
Siegfried Unseld. Jerman. Insel Verlag Frankfurt am
Main und Leipzig
Heuken, Adolf, SJ. 2016. Kamus Jerman-Indonesia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
https://www.duden.de/
Johnson, B. 2004. ‘Writing’, in J Rivkin & M Ryan (eds),
Literary theory: an anthology, Blackwell, Oxford, pp.
340-347.
Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional
Rastika, A., Yemima, M., Rahmadhani, P., & Nst, S. M.
ANALISIS MAKNA KONOTASI DALAM PUISI
“INI SAYA BUKAN AKU” KARYA ALICIA
ANANDA. Asas: Jurnal Sastra, 9(2).
Sobur, A. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung, Jawa
Barat, Indonesia: PT Remaja Rosdakarya.
Trifunny Jaizah, F. (2019). MAKNA DENOTASI DAN
KONOTASI PERIBAHASA JEPANG YANG
TERBENTUK DARI KATA NEKO [猫] に関する
日本のことわざの明示的意味と暗示的意味
(Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Anda mungkin juga menyukai