Disusun Oleh:
1. Adam Maulana (2140301165)
2. Rahma Mufidati F (2140301171)
3. Renita Eka P (2140301191)
4. Tri Farhana (2140301203)
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan yang Maha Esa, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah ini guna memenuhi salah satu tugas, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Analisis Karya Sastra Puisi Distopia” ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis sangat berharap dukungan
serta sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun saran yang sekiranya membangun.
Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya selalu.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis
pada khususnya maupun bagi yang memerlukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB 2.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................11
KESIMPULAN........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Karena begitu luasnya cakupan pembahasan mengenai “Analisis Puisi Apresiasi
Karya Sastra” yang di usung kali ini oleh penulis dalam Makalah ini, terutama yang berkaitan
dengan berkaitan dengan Apresiasi Karya Sastra Puisi. Adapun rumusan masalah pada
makalah yang penulis usung diatarannya sebagai berikut:
1. Pengertian mengenai Karya Sastra Puisi ?
2. Pengertian mengenai Apresiasi Puisi?
3. Pengertian mengenai Unsur – Unsur Karya SastraPuisi?
4. Bagaimanakah Contoh Apresiasi Puisi “Distopia “ karya Dwi Raharyoso?
1.3 Tujuan Masalah
Penyusunan laporan Makalah mengenai “Analisis Puisi Apresiasi Karya Sastra”
Adapun tujuan dalam permasalah yang terdapat pada latar belakang dan rumusan masalah
sebelumnya diatarannya sebagai berikut:
1. Mengetahui mengenai Karya Sastra Puisi.
2. Mengetahui mengenai Apresiasi Puisi.
3. Mengetahui mengenai Unsur – Unsur Karya Sastra Puisi.
4. Mengetahui mengenai Contoh Apresiasi Puisi “Distopia “ karya Dwi Raharyoso.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
juga dapat berkaitan dengan unsur-unsur diluar teks sastra yang secara langsung menunjang
kehadiran teks sastra itu sendiri. Unsur-unsur intrinsic dalam karya sastra, seperti aspek penulisan
dan bahasa serta struktur wacana yang berkaitan dengan keberadaan makna tersurat. Unsur
ekstrinsik meliputi biografi pengarang, latar proses kreatif penciptaan dan latar sosial budaya
yang mendukung keberadaan teks sastra.
Aspek emosional atau emotif berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembaca
untuk menghayati unsur keindahanyang terdapat pada teks sastra yang dibaca. Sementara
aspek evaluatif berkaitan dengan kegiatan memberikan penilaian terhadap baik-buruk, indah
tidak indah, sesuai-tidak sesuai serta sejumlah ragam penilaian lain yang tidak harus hadir
dalam sebuah karya kritik, tetapi secara personal cukup dimiliki oleh pembaca.
4
3) Nada (tone)
Nada adalah sikap penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan
makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu
pusidengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya
terhadap audiens yang akhirnya akan menuntun pembaca kepada jalannya isi
puisitersebut.
4) Tujuan (intention)Tujuan/ maksud/ amanat adalah suatu pesan yang ingin
disampaikan olehsang penyair kepada audiensnya.
b. Struktur Fisik
Struktur fisik puisi disebut juga cara puisi menyampaikan hakikatnya, yang
terdiri dari ini;
5) Perwajahan Puisi (tipografi)
Perwajahan Puisi adalah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris,
tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata.
6) Diksi
Diksi merupkan pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair untuk mencapai
efek yang diinginkan Ketika mengekspresikan puisi.
7) Imaji
Susunan kata dalam puisi yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi sang
penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat mempengaruhi
audiens seolah-olah sedang merasakan yang dialami oleh penyair.
8) Kata Konkret
Kata konkret merupakan bentuk kata yang dapat ditangkap oleh indera
manusia sehingga menimbulkan imaji.
9) Gaya Bahasa
Penggunaan bahasa yang dapat menghasilkan efek dan konotasi tertentu
dengan bahasa kiasan sehingga mengandung banyak makna.
10) Rima/ Irama
Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di
awal, tengah, maupun di akhir puisi
5
Distopia
6
dan para orang tua majenun duduk di bangku-bangku
menyaksikan para syahbandar dan penyanyi aduhai
berkaraoke
Wujud kekecewaan karena hidup disituasi atau tempat yang buruk. Hal ini di tercermin
melalui 4 kalimat awal puisi tersebut, yakni “ dalam segelas bir, diriku dikuasai kota, senja
dan beberapa “
Ingatan. aku bukan pemabuk. Hanya seorang yang gelap dari masa lalu.
yang tersesat di sebuah toilet umum dan bis kota yang, Melaju penuh.”
Kekecewaan terhadap suatu tempat dikarekan tidak mendapat keadilan , berharap dapat
hidup di situasi yang baik agar mempunyai masa lalu yang cerah seperti terdapat pada bait
“pilihlah sejarah yang ringan untuk kau bawa pulang”.
7
Untuk ketepatan pemilihan kata sering kali penyair menggati kata yang diperlukan berkali-
kali yang dirasa belum tepat, diubah kata-katanya.
Rasa
Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada puisinya. Pada
puisi “ Distopia” karya Dwi Raharyoso merupakan ekspresi jiwa penyiar yang mengnginkan
kehidupan yang baik dari tidak adilan ini. . Disana penyair menyampaikan agar tidak
merusak hidup yang telah di beri sang Pencipta seperti pada bait “aku bukan lagi yang kau
lahirkan”. Bahkan penyiar menyampaikan tentang suasana atau situasi atau tempat yang
buruk seusi dari judul puisi “Distopia”.
8
Manusia harus bisa bertahan dalam situasi apapun baik situasi yang buruk diaman penuh
dengan ketidakadilan.
C. Unsur Ekstrinsik
Biografi Pengarang
Dwi Rahariyoso. Lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 5 September 1981. Beberapa puisinya
pernah termuat dalam antologi bersama dan beberapa media cetak lokal dan daring. Alumnus
prodi Sastra Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Yogyakarta dan S2 Ilmu Sastra Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Beberapa puisinya pernah diterbitkan
terbatas dalam bentuk stensilan dengan judul Di Sebuah Lukisan Tentang Masa Depan tahun
2016, yang bekerjasama dengan Flock Project dan dikurasi oleh Arif Furqan. Saat ini
berdomisili di Jambi.
Secara makna, puisi “Distopia” tidak menggunakan kata kata yang terlalu sulit untuk
dimaknai, bukan berarti dengan kata –kata tersebut lantas menurunkan kualitas dari puisi ini.
Sesuai dengan judul sebelumnya, puisi tersebut menggambar semangat untuk bertahan di
situasi yang buruk.
1. Pada lirik pertama , Dwi berbicara masalah perasaan ( 1 )
dalam segelas bir, diriku dikuasai kota, senja dan beberapa
Ingatan.
Perasaan yang dimaksud adalah perasaan hampa dikarenakan sudah dikuasi suasana
kota. Dwi adalah penyair yang sedang dalam pencarian bahasa ucap yag mampu
memenuhi luapan ekspresinya sesuai dengan yang diinginkannya, tanpa harus
memperdulikan bahasa ucap dari penyair lain. Dwi juga memberikan awalan kata
yang berarti sebuah perasaan.
2. Pada lirik kedua, Dwi berbicara masalah kehidupan ( 2 )
pilihlah sejarah yang ringan untuk kau bawa pulang
kehidupan yang dimaksud adalah kehidupan yang baik yanga akan di kenang
selamanya.
3. Pada lirik ketiga, dwi berbicara tentang ketidakadilan ( 3 )
menyaksikan para syahbandar dan penyanyi aduhai
berkaraoke.
Dwi penyampaian ketidakadilan dimana dimaksud adalah sebagian orang berjuang di
tengah situasi yang buruk, tetapi para syahbandar sibuk dengan kehidupan mewah
tanpa peduli dengan nasib orang orang.
4. Pada lirik berbicara tentang kemiskinan ( 4 )
9
lidah, dan cita rasa juga sejumlah kemiskinan
kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan yang terjadi dikarenakan lidah manis
para syahbandar.
PENGERTIAN MAJAS :
Majas Litotes
Majas Litotes adalah majas yang berkebalikan dengan majas hiperbola, tetapi lebih sempit
pada ungkapan yang bertujuan untuk merendahkan diri, dan pada kenyataannya yang
dimaksud tidak seperti yang dikatakan.
Contoh :
1. Silahkan dinikmati makanan seadanya.
2. Semoga kalian bisa nyaman dengan alas sederhana ini.
3. Ini uang tanda terima kasih sekedar untuk mengganti ongkos pulsa.
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Apresiasi dapat dikatakan sebagai cara atau upaya memperindah karya sastra.
Apresiasi juga dapat dikatakan sebagai upaya penghargaan terhadap pelaku seni dan
bagaimana kita menilai suatu kinerja dan memberikan penilaian terhadap karya sastra. Dan
selain itu apresiasi merupkan hasil usahan pembaca dalam mencari dan menemukan nilai
hakiki karya sastra lewat pemahanam dan penafsiran sistimatik yang dapat dinyatakan dalam
bentuk tertulis.
Banyak karya sastra telah lahir dari banyak orang yang berapresiasi seperti; membuat
puisi, cerpen, naskah drama, novel dll. Mari kita berlomba-lomba mengapresiasi setiap karya
sastra, karena banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh seperti manfaat umum:
mendapat hiburan dan mengisi waktu luang kita, juga manfaat khusus seperti; kita dapat
memperoleh serta memahami nilai-nilai budaya dari setiap zaman yang melahirkan cipta
sastra itu sendiri dan juga dapat mengembangkan sikap kritis kita dalam mengamati
perkembangan zaman, supaya karya sastra sejalan dengan kedudukan sastra itu sendiri
sebagai salah satu kreasi manusia yang mampu menjadi semacam peramal tentang
perkembangan zaman itu sendiri di masa yang akan datang. Pembelajaran apresiasi sastra
sangat penting karena bertujuan untuk mengembangkan dan mencerdaskan sertamemberikan
wawasan yang luas dalam mempelajari teori-teori, ruang lingkup, kegiatan, fungsi dan
tujuannya.
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang didalamnya berisi ungkapan sebuah
perasaan atau suatu pikiran dari penyair secara imajinatif. Dalam proses pembuatan puisi,
biasanya seorang penyair menggunakan bahasa yang penuh makna dan sistematis. Secara
etimologis, muncul dari (bahasa Yunani) poitas, yang artinya membangun, pembuat, atau
pembentuk. Sementara dalam bahasa latin istilahnya muncul dari kata poeta, yang berarti
membangun,menimbulkan, menyebabkan, dan menyair.
Waluyo, berkata bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,
dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif). Berbeda dengan Waluyo, Watt-Dunton berpendapat bahwa puisi adalah ekpresi
kongkret yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
11
Unsur intrinsik sastra misalnya tulisan serta aspek bahasa dan struktur wacana dalam
hubungannya dengan kehadiran makna yang tersurat. Aspek evaluatif berkaitan dengan
kegiatan penilaian terhadap baik-buruk, indah tidak indah, sesuai-tidak sesuai serta sejumlah
ragam penilaian lain yang tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi secara personal
cukup dimiliki oleh pembaca.
M berpendapat, ada tiga unsur besar dalam puisi, yakni citra dan lambang, gaya
bahasa, serta bunyi. Bangun struktur puisi,disebutkan ada beberapa bagian yang membentuk
bangun struktur puisi, yaitu bunyi,kata (termasuk di dalamnya pemilihan diksi dan gaya
bahasa), serta tipografi. Sedangkan dalam unsur lapis makna dibahas mengenai pemaknaan
sebuah puisi dari beberapa sudut pandang. Pendapat lainnya muncul dari Waluyo yang
mengatakan, bahwa ada dua unsur utama dalam puisi, yakni unsur fisik, dan unsur batin.
Dalam unsur fisik, fokus bahasannya adalah diksi, imaji, kata konkret, majas, rima
danritme, serta tipografi. Sedang dalam unsur batin, terfokus pada tema, rasa, nada dan
suasana, serta amanat Tema adalah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna
yangingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa. Tema juga
berperan sebagai batasan isi puisi nantinya agar bisa ditarik garis lurus yang memiliki makna.
Rasa merupakan sikap dari penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi.
Rasa inilah yang menyampaikan suasana dan isi hati penyair didalam puisi yang ditulisnya
Nada adalah sikap penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan makna dan
rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu pusidengan nada mendikte,
menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens yang akhirnya akan
menuntun pembaca kepada jalannya isi puisitersebut.
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu
puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini; Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan
oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai
dengan yang diinginkan. Susunan kata dalam isi puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman
indra dari sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat
mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.
12
DAFTAR PUSTAKA
Nanaz, N. (2015, Desember). Makalah apresiasi puisi DIAN N AZMI. Diambil kembali dari
Academia Edu:
https://www.academia.edu/40285841/Makalah_apresiasi_puisi_DIAN_N_AZMI
Puji Nurul Amalia Putri, T. P. (2019). ANALISIS PUISI HERI ISNAINI “PRANGKO”
DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia), Volume 2 Nomor 3.
Fakhtul, R. (2020, Desember). APRESIASI KARYA SASTRA PUISI. Diambil kembali dari
Academia Edu:
https://www.academia.edu/44678491/APRESIASI_KARYA_SASTRA_PUISI