PH Dan Al-Dd
PH Dan Al-Dd
OLEH :
NO.BP : 1710252029
KELAS KULIAH : D
KELAS PRAKTIKUM : D
KELOMPOK : 4(EMPAT)
4.
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap tanaman memerlukan jumlah hara dalam komposisi yang berbeda-
beda, pengetahuan pengaruh pH Tanah terhadap pola ketersediaan hara tanah
dapat di gunakan sebagai acuan dalam pemeliharaan tanaman yang sesuai dengan
suatu jenis tanah, melalui berbagai penelitian, telah di ketahui bahwa tanaman
tertentu mempunyai kisaran pH ideal yang tertentu pula.
pH tanah sanggat penting di karenakan larutan tanah mengandung unsur
seperti nitrogen (N),kalium (K),pospor (P), dimana tanaman membutuhkan dalam
jumlah tertentu untuk tumbuhan, berkembang dan bertahan terhadap penyakit. pH
tertentu yang berukuran pada tanah di tentukan oleh seperangkat faktor kimia
tertentu, oleh karena itu, penentuan PH tanah adalah sebuah lini yang paling
penting yang dapat di gunakan untuk mendiagnosa masalah pertumbuhan
tanaman, biasanya tanah pada daerah basah bersifat masam dan pada daerah
kering bersifat basah.
Nilai pH berkisar antara 0 – 14, makin tinggi kepekatan/ kosentrasi (H+)
dalam tanah, makin rendah pH tanah dan sebaliknya, makin rendah konsentrasi
(H+) maka makin tinggi PH tanah, sehubungan dengan nilai pH di jumpai tiga
(tiga) kemungkinan yaitu : Masam, Netral, dan Basah. pH optimum, untuk
ketersediaan unsur hara tanah adalah sekitar 7,0 karena pada pH ini semua unsur
makro tersedia secara maksimum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi optimal dari
tanaman adalah pH tanah. Reaksi tanah yang dinyatakan dengan pH menunjukkan
sifat kemasaman atau konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam tanah. pH yang
dibutuhkan oleh tanaman adalah pH yang sesuai dengan keadaan anatomi dan
fisiologis daripada tanaman tersebut, oleh sebab itu pH perlu diubah agar sesuai
kebutuhan tanaman. Namun usaha ini tidak mudah sebab ada penghambat yang
disebut Buffer (sanggahan), yang merupakan suatu sifat umum dari campuran
asam-basa dan garamnya.
pH tanah sangat penting bagi tanaman dalam menentukan mudah tidaknya
unsur-unsur hara diserap oleh tanaman, hal ini menunjukkan kemungkinan adanya
unsur-unsur beracun yang dapat mempengaruhi aktivitas organisme. Tanah-tanah
masam umumnya dijumpai pada daerah beriklim basah. Dalam tanah tersebut
konsentrasi ion H+ melebihi konsentrasi ion OH-. Tanah ini mengandung Al, Fe,
dan Mn terlarut dalam jumlah besar. Akibatnya, reaksi basa dengan tanahnya
hanya mengandung sedikit Al, Fe, dan Mn yang terlarut.
Penentuan pH dapat ditentukan baik dilapangan atau di Laboratorium. Hal
ini perlu diketahui karena pH tanah merupakan gambaran diagnosis dari nilai
yang khusus. Reaksi tanah yang penting karena dengan mengetahui pH maka
dapat pula diketahui apa yang akan diberikan pada atanaman, baik pupuk maupun
bahan organik lainnya serta jumlah kadar air untuk pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan praktikum reaksi tanah untuk
mengetahui tingkat kemasaman tanah yang berkaitan erat dengan pH tanah yang
sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.Dalam kehidupan sehari-hari tanah
diartikan sebagai wilayah darat dimana diatasnya dapat digunakan untuk berbagai
usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain. Dalam
pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman
darat. Tanah berasal dari pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan
organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup diatasnya atau di
dalamnya. Selain itu didalam tanah terdapat pula udara dan air.Air dalam tanah
berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ketempat
lain.
Disamping percampuran bahan mineral dengan bahan organik, maka
dalam proses pembentukan tanah terbentuk pula lapisan-lapisan tanah atau
horizon-horison. Oleh karena itu, dalam definisi ilmiahnya (soil) adalah kumpulan
dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horison, terdiri
dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan media untuk
tumbuhnya tanaman. Tanah (soil) berbeda dengan lahan (land) karena lahan
meliputi tanah beserta faktor-faktor fisik lingkungannya seperti lereng, hidrologi,
iklim dan sebagainya. Dalam penggunaan lahan tanah untuk pertanian/
perkebunan harus disesuaikan antara jenis tanaman dan jenis tanah yang akan
dipergunakan. Oleh karena itu, pentingnya mempelajari morfologi tanah, sifat
fisik (bobot isi, porisitas tanah, kurva pF, kadar air, dll) dan kimia (KTK, Aldd,
fosfor dan kalium tersedia dalam tanah, kandungan basa-basa, pH) yang terjadi di
dalamnya agar pemanfaatannya bisa disesuaikan. Sehingga akan memberikan
hasil yang lebih optimal. Yang akan dibahas pada praktikum ini adalah
pengukuran kadar Alumunium (Al) dan Hidrogen ( H). Hal inilah yang
melatarbelakangi kami dalam mempelajari ilmu tanah dan meneleti kandungan
Aluminium dan Hidrogen dalam tanah. Tanah yang mengandung kadar
Aluminum dan Hidrogen yang berlebihan( terlalu tinggi) dapat menyebabkan
tanaman keracunan.
Kesuburan tanah merupakan faktor vital yang turut mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun demikian, saat ini petani belum
memiliki pedoman khusus untuk mengetahui apakah suatu tanah masih subur atau
tidak. Untuk itu dengan beberapa pengujian yang dapat dilakukan pada uraian ini
setidaknya dapat menjadi sebuah pedoman sementara untuk mengindikasikan
tingkat kesuburan suatu lahan sebelum alat test kesuburan tanah tersebut dapat
diadopsi.
Tanah merupakan elemen dasar yang tidak terpisahkan dalam dunia
pertanian. Tanpa adanya tanah mustahil kita bisa menanam padi, palawija,
sayuran, buah-buahan maupun kehutanan meskipun saat ini telah banyak
dikembangkan sistim bercocok tanam tanpa tanah, misalnya Hidroponik,
Airoponik dan lain-lain, tetapi apabila usaha budidaya tanaman dalam skala luas
masih lebih ekonomis dan efisien menggunakan media tanah. Mengingat
pentingnya peranan tanah dalam usahatani, maka pengelolaan tanah untuk
usahatani haruslah dilakukan sebaik mungkin guna menjaga kesuburan tanahnya.
Tanah yang memenuhi syarat agar pertumbuhan tanaman bisa optimal tentulah
harus memiliki kandungan unsur hara yang cukup,mengandung banyak bahan
organik yang menguntungkan.
Tanah yang semula subur dapat berkurang kualitasnya oleh beberapa
faktor. Salah satu diantaranya adalah dengan seringnya tanah tersebut
dimanfaatkan tanpa mengalami proses istirahat. Dengan seringnya kita
memanfaatkan tanah, maka unsur hara yang terkandung didalamnya pun sedikit
demi sedikit akan berkurang.
Tanah yang subur dan mudah di olah sangat menunjang pertumbuhan dan
perkembangan tanaman Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat
erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Oleh karena itu lah dilakukan
penelitian ini.
Penetapan reaksi tanah (pH) tertentu yang terukur pada tanah ditentukan
oleh seperangkat faktor kimia tertentu. Oleh karena itu, penentuan pH tanah
adalah salah satu uji yang paling penting yang dapat digunakan untuk
mendiagnosa masalah pertumbuhan tanaman. Reaksi tanah atau pH tanah
menggambarkan status kimia tanah yang menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam
larutan. Bila konsentrasi ion H+ bertambah maka pH turun, sebaliknya bila
konsentrasi ion H+ berkurang daan ion OH- bertambah, pH akan naik, status kimia
tanah mempengaruhi proses biologi seperti pertumbuhan tanaman.
Reaksi tanah yang dapat dikategorikan menjadi tiga belas yaitu: masam,
netral, dan basa. Tanah pertanian yang masam jauh lebih luas masalahnya dari
pada tanah yang memiliki sifat alkalinitas. Tanah masam terjadi akibat tingkat
pelapukan yang lanjut dan curah hujan yang tinggi serta akibat bahan induk
yang masam pada tanah podsolik yang banyak terdapat di Indonesia,
mempunyai aspek kesuburan keracunan ion-ion terutama keracunan H +.
Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah, yang
dinyatakan sebagai –log[H+]. Peningkatan konsentrasi H+ menaikkan potensial
larutan yang diukur oleh alat dan dikonversi dalam skala pH. Elektrode gelas
merupakan elektrode selektif khusus H+, hingga memungkinkan untuk hanya
mengukur potensial yang disebabkan kenaikan konsentrasi H+. Potensial yang
timbul diukur berdasarkan potensial elektrode pembanding (kalomel atau AgCl).
Biasanya digunakan satu elektrode yang sudah terdiri atas elektrodepembanding
dan elektrode gelas (elektrode kombinasi).
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah Mengetahui Kadar Aldd dan Hdd
yang terkandung dalam tanah sampel dan untuk mengetahui tingkat pH yang
terkandung pada tiap lapisan tanah ineptisol dan mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pH tanah.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Al-dd merupakan unsur yang sering dijumpai dalam tanah dan sangat
menentukan kualitas tanah, karena ketersediaan unsur ini berpengaruh langsung
terhadap pertumbuhan tanaman dengan cara berinteraksi meracuni perakaran,
khususnya tanah masam yang erat hubungannya dengan persentase ion H+ dan
Al3+ yang dipertukarkan karena Aluminium merupakan sumber keasaman yang
sangat penting. Dengan persentase Al-dd yang tinggi berarti menunjukkan tingkat
kemasaman suatu jenis tanah. Semakin masam suatu tanah, berarti pHnya
menurun sehingga ketersediaan unsur hara dalam tanah semakin menurun karena
kemampuan unsur Al untuk mengikat unsure P membentuk Al-P yang tidak
tersedia dan tidak dapat diserap oleh akar tanaman. (Hardjowigeno,2007)
C. Cara Kerja
Timbang 10,00 g contoh tanah sebanyak dua kali, dan masing-masing
tanah dimasukkan ke dalam botol kocok, dan ditambahkan 50 ml air bebas ion ke
botol yang satu (pH H2O) dan 50 ml KCl 1 M ke dalam botol lainnya (pH KCl).
Kemudian Kocok dengan mesin pengocok selama 30 menit. Suspensi tanah
diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan sangga pH
7,0 dan pH 4,0.catatlah nilai pH dalam satu desimal.dan ingatlah Prosedur diatas
menggunakan rasio tanah adalah pengekstrak sebesar 1:5 dan Rasio dapat berubah
sesuai jenis contoh dan permintaan.
DAFTAR PUSTAKA
Forth. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.