Anda di halaman 1dari 6

Klasifikasi ornament-ornamen yang terdapat pada bangunan Bali

1. Pura Puseh lan Desa


a. Kori Agung

Kori Agung merupakan pintu masuk utama yang terdapat pada Pura. Makna dari
Kori Agung adalah untuk menyucikan diri bagi siapa saja yang masuk melalui
pintu masuk Kori Agung tersebut.

Gambar Kori Agung Pura Puseh lan Desa, Padangsambian

Sumber: foto pribadi

Pada Kori Agung yang kami amati, terdapat beberapa ornamen-ornamen yang
cukup menarik, seperti karang guak, karang boma, karang gajah, dll. Semua ornamen
yang terdapat pada Kori Agung ini tidak dibuat secara detail. Misalnya karang boma
yang hanya dibuat bongkahan saja, tidak diukir secara detail seperti yang ada pada
Kori Agung lainnya. Hal ini menimbulkan kesan yang sederhana pada Kori Agung
tersebut.

Jika dilihat dari gaya atau style bangunan, Kori Agung yang terdapat pada Pura
Puseh lan Desa Padangsambian menyerupai bentuk Kori Agung yang terdapat pada
Puri Satrya Denpasar.

Gambar Kori Agung Puri Satrya

Sumber: internet

Terdapat persamaan pada telinga Kori Agung, ornamen dan bahan yang
digunakan.Hanya saja ornament yang terdapat pada Kori Agung Pura Puseh lan Desa
Padangsambian lebih sederhana.

b. Bale Pelik Sari

Bale Pelik biasanya terdapat pada Sanggah Pemerajan atau di Pura. Bale ini
berfungsi sebagai stana Ida Bhatara saat diadakan piodalan.Disebutkan dalam lontar-
lontar Gong Besi dan Sang Hyang aji Swamandala, banten disajikan di depan Bale
Pelik tersebut. Pada daerah Buleleng jarang terdapat Bale Pelik karena masyarakat
disana lebih senang menggunakan piasan yang luas sehingga mudah mengatur
banten.
Gambar Bale Pelik Pura Puseh lan Desa Padangsambian

Sumber: foto pribadi

Bale Pelik yang terdapat pada Pura Puseh lan Desa Padangsambian berukuran 2,5
x 2,5 m. Terdapat 2 buah Bale Pelik yang terletak berdampingan. Hal ini dikarenakan
dalam 1 wilayah ini terdapat 2 Pura yaitu Pura Puseh dan Pura Desa. Pada Bale
tersebut terdapat ornamen-ornamen seperti Karang Asti, Karang Bunga, Karang
Simbar, sendi berupa patung singa, dll. Terdapat tangga berundag 5 di depan Bale.
c. Lingga Stana Sang Hyang Dewi Danuh

Pelinggih ini merupakan bentuk pemujaan pada Sang


Hyang Dewi Danuh.

Terdapat beberapa ornamen yang bias kami amati


pada pelinggih ini, seperti Karang Asti, Karang
Tapel, Karang Guak, Karang Simbar, Karang Bunga
dan beberapa ukiran lainnya. Motif beberapa
ornamen masih sama dengan motif yang ada pada
bangunan lainnya.

Gambar Lingga Stana Sang Hyang Dewi Danuh

Pura Puseh lan Desa Padangsambian

Sumber foto pribadi

d. Lingga Stana Sang Hyang Sri Sedana

Pelinggih ini merupakan bentuk pemujaan pada


Sang hyang Sri Sedana.

Bentuk Pelinggih ini menyerupai Pelinggih Sang


Hyang Dewi Danuh.

Gambar Lingga Stana Sang Hyang Sri Sedana


Pura Puseh lan Desa Padangsambian

Sumber foto pribadi


e. Lingga Stana Ida Bhatara Rare Angon

Gambar Lingga Stana Ida Bhatara Rare Angon

Pura Puseh lan Desa Padangsambian

Sumber: foto pribadi

Pelinggih ini merupakan bentuk pemujaan terhadap Ida Bhatara Rare Angon. Sang
Rare Angon merupakan pengembala. Dapat dilihat pada pelinggih tersebut terdapat
tongkaat yang diletakkan di samping pelinggih. Ornamen yang terdapat masih
menyerupai ornamen-ornamen lainnya. Terdapat Karang Asti yang memiliki taring,
Karang Guak, dll.
f. Dwarapala

Gambar Dwarapala Pura Puseh lan Desa Padangsambian


Sumber: foto pribadi

Dwarapala adalah patung penjaga pintu dalam ajaran Siwa dan Budha berbentuk
manusia atau raksasa. Biasanya bersifat menyeramkan. Dwarapala diletakkan di
depan pintu masuk.
Pada Pura Puseh lan Desa Padangsambian terdapat dwarapala yang berwujud
tokoh raksasa. Makna dari dwarapala ini adalah memutuskan energi-energi negatif
yang ada di dalam diri manusia agar tidak ikut masuk kedalam.

Anda mungkin juga menyukai