CONTACT US
PRIVACY POLICY
DISCLAIMER
HOME
BERITA ISLAM
BELAJAR
KHASANAH
KAJIAN
KABAR SURIAH
DUNIA
SEJARAH
Search... ?
Home » Uncategories » Istri Nabi, Maria Qibti dan wafatnya Ibrahim putra Nabi Muhammad SAW
Istri Nabi, Maria Qibti dan wafatnya Ibrahim putra Nabi Muhammad
SAW - Hallo sahabat Kabar Islam 24 Jam, Pada Artikel yang anda baca kali
ini dengan judul Istri Nabi, Maria Qibti dan wafatnya Ibrahim putra Nabi
Muhammad SAW, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk
anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Istri Nabi, Maria Qibti dan wafatnya Ibrahim putra Nabi
Muhammad SAW
link : Istri Nabi, Maria Qibti dan wafatnya Ibrahim putra Nabi Muhammad
SAW
Baca juga
Suatu saat Rasulullah menerima hadiah dari Gubernur Mesir, yakni Mariah
yang kemudian menjadi istri Rasulullah. Mariah adalah seorang wanita yang
beragama Ortodok Koptik.
Rasulullah berkata kepada Khalifah Umar, "Nanti Mesir akan berjaya melalui
tanganmu (kekuasaanmu), saya titipkan keluarga Mariah kepadamu."
"Dan akhirnya terbukti, ketika Perang Salib, tidak satupun orang Ortodok
Koptik yang diserang. Dan hingga saat ini Ortodok Koptik tetap eksis di
Alexandria".
*Diceritakan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam Refleksi
Awal Tahun PBNU, Selasa, 4 Desember 2011. Soure: nu.or.id
MARIA, PEREMPUAN YAHUDI ISTERI
RASULULLAH
Muhammad Rasulullah mengirim surat kepada Raja Muqauqis melalui Hatib
bin Baltaah, rnenggugah raja agar memeluk Islam. Raja Muqauqis menerima
Hatib dengan ramah dan hangat, namun dengan ramah dia menolak memeluk
Islam. Lalu, sesuai tradisi politik dan budaya zaman itu, sebagai pernyataan
persaudaraan dia mengirimkan Maria dan Sirin, dua gadis cantik berdarah
Yahudi Mesir, dan seorang budak bernama Maburi, serta hadiah-hadiah hasil
kerajinan dari Mesir untuk Rasulullah.
Di tengah perjalanan Hatib rnerasakan kesedihan hati Mariyah karena harus
rneninggalkan kampung halamannya. Hatib rnenghibur mereka dengan
menceritakan Rasulullah dan Islam, kemudian mengajak mereka merneluk
Islam. Mereka pun menerirna ajakan tersebut.
Istri-istri Nabi yang lain sangat cemburu atas kehadiran orang Mesir yang
cantik itu, sehingga Rasulullah harus menitipkan Maria di rumah Haritsah bin
Nu'man yang terletak di sebelah masjid.
Seperti halnya Sayyidah Raihanah binti Zaid, Mariyah al-Qibtiyah adalah
budak Rasulullah yang kemudian beliau bebaskan dan beliau nikahi.
Rasulullah memperlakukan Mariyah sebagaimana beliau memperlakukan
istri-istri beliau yang lainnya. Abu Bakar dan Umar pun memperlakukan
Mariyah layaknya seorang Ummul-Mukminin. Dia adalah istri Rasulullah
satu-satunya yang melahirkan seorang putra, Ibrahirn, setelah Khadijah. ]
Akan tetapi, di kalangan istri Rasul lainnya api cemburu tengah membakar,
suatu perasaan yang Allah ciptakan dominan pada kaum wanita. Rasa
cemburu semakin tampak bersamaan dengan rahasia pertemuan Rasulullah
dengan Maria di rumah Hafshah saat Hafshah tidak berada di rumahnya. Hal
ini menyebabkan Hafshah marah. Atas kemarahan Hafshah itu Rasulullah
rnengharamkan Maria atas diri beliau. Allah pun menegur Rasulullah lewat
firman-Nya:
Pada usianya yang kesembilan belas bulan, Ibrahim jatuh sakit sehingga
meresahkan kedua orang tuanya. Maria bersama Sirin senantiasa menunggui
Ibrahim. Suatu malam, ketika sakit Ibrahim bertambah parah, dengan
perasaan sedih Nabi bersama Abdurrahman bin Auf pergi ke rumah Maria.
Ketika Ibrahim dalam keadaan sekarat, Rasulullah bersabda, "Kami tidak
dapat menolongmu dari kehendak Allah, wahai anakku Ibrahim."
Tanpa beliau sadari, air mata telah bercucuran. Ketika Ibrahim meninggal
dunia, beliau kembali bersabda, "Wahai Ibrahim, seandainya ini bukan
perintah yang haq, janji yang benar, dan masa akhir kita yang menyusuli
masa awal kita, niscaya kami akan merasa sedih atas kematianmu lebih dari
ini. Kami semua merasa sedih, wahai Ibrahim… Mata kami menangis, hati
kami bersedih, dan kami tidak akan mengucapkan sesuatu yang
menyebabkan murka Allah."
َّللاُ لَ ُك ْم
ض ه َ ) قَ ْد فَ َر١( ور َر ِحي ٌم ٌ ُ غف اج َك َو ه
َ َُّللا ِ ضاة َ أ َ ْز َو ي ِل َم ت ُ َح ِ ِّر ُم َما أ َ َح هل ه
َ َّللاُ لَ َك ت َ ْبت َ ِغي َم ْر ُّ ِيَا أَيُّ َها النهب
اج ِه َحدِيثًا فَلَ هما ِ ض أ َ ْز َو ِ ي إِلَى بَ ْع ُّ ِس هر النهبَ َ ) َوإِ ْذ أ٢( َّللاُ َم ْوال ُك ْم َو ُه َو ْالعَ ِلي ُم ْال َح ِكي ُم ت َِحلهةَ أ َ ْي َمانِ ُك ْم َو ه
ت َم ْن أ َ ْن َبأ َ َك َهذَا قَا َل ْ َض فَلَ هما نَبهأَهَا ِب ِه قَال ٍ ع ْن َب ْع َ ض َ ضهُ َوأَع َْر َ ف َب ْع َ ع هر َ علَ ْي ِه ظ َه َرهُ ه
َ َُّللا ْ َ ت ِب ِه َوأ ْ َ نَبهأ
َُّللاَ ُه َو َم ْواله علَ ْي ِه فَإ ِ هن ه َ ظاه ََرا َ َ َت قُلُوبُ ُك َما َو ِإ ْن ت ْ صغ )إِ ْن تَتُوبَا ِإلَى ه٣( ير
َ َّللاِ فَقَ ْد ُ ِي ْال َع ِلي ُم ْال َخب َ ِنَبهأَن
طلهقَ ُك هن أ َ ْن يُ ْب ِدلَهُ أ َ ْز َوا ًجا َخي ًْرا َ سى َربُّهُ ِإ ْن َ عَ )٤( ير ٌ ظ ِه َ صا ِل ُح ْال ُمؤْ ِمنِينَ َو ْال َمالئِ َكةُ بَ ْعدَ ذَ ِل َك َ َو ِجب ِْري ُل َو
)٥( ارا ً ت َوأ َ ْب َك ٍ ت ثَيِِّبَا ٍ سائِ َحا َ ت ٍ عابِدَاَ ٍ ت ت َائِبَا
ت ٍ ت قَانِت َا ٍ ُمؤْ ِمنَا ٍ ُم ْس ِل َما
ت ِم ْن ُك هن
4. Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sungguh, hati kamu berdua
telah condong (untuk menerima kebaikan)[12]; dan jika kamu berdua bantu-
membantu menyusahkan Nabi, Maka sesungguhnya Allah menjadi
Pelindungnya dan (juga) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan
selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya[13].
5. [14]Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh Jadi Tuhan akan memberi
ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-
perempuan yang patuh[15], yang beriman[16], yang taat[17], yang
bertobat[18], yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang
perawan[19
َ اج َك َو
ّللاه ِ ضاةَ أَ ْز َو
َ ّللاه لَ َك ت َ ْبت َ ِغي َم ْر َ يَا أَي َها النَ ِبي ِل َم ت ه َح ِ ِّر هم َما أَ َح َل
َ ّللاه لَ هك ْم تَ ِحلَةَ أَ ْي َما ِن هك ْم َو
ّللاه َم ْوال هك ْم َو هه َو َ ض َ ) قَ ْد فَ َر١( غفهور َر ِحيم َ
اج ِه َحدِيثًا فَلَ َماِ ض أَ ْز َو ِ س َر النَ ِبي ِإلَى بَ ْع َ َ) َو ِإ ْذ أ٢( ْالعَ ِلي هم ْال َح ِكي هم
ع ْن بَ ْعض فَلَ َما َ ض َ ضهه َوأَع َْر َ ف بَ ْع َ ع َرَ علَ ْي ِه
َ ّللاهَ ظ َه َرهه ْ َ ت ِب ِه َوأ
ْ َ نَبَأ
) ِإ ْن تَتهوبَا٣( ير ي ْالعَ ِلي هم ْال َخ ِب ه
َ ِت َم ْن أ َ ْنبَأ َ َك َهذَا قَا َل نَبَأَن ْ َنَبَأ َ َها ِب ِه قَال
َ علَ ْي ِه فَإِ َن
ّللاَ هه َو َم ْوالهه َ ظا َه َرا َ َ َت قهلهوبه هك َما َو ِإ ْن ت ْ صغ َ ّللاِ فَقَ ْدَ ِإلَى
سى َ عَ )٤( ظ ِهير َ صا ِل هح ْال همؤْ ِمنِينَ َو ْال َمالئِ َكةه بَ ْعدَ ذَ ِل َك َ َو ِجب ِْري هل َو
طلَقَ هك َن أَ ْن يه ْب ِدلَهه أ َ ْز َوا ًجا َخي ًْرا ِم ْن هك َن هم ْس ِل َمات همؤْ ِمنَات َ َربهه ِإ ْن
)٥( ارا ً سائِ َحات ث َ ِيِّبَات َوأَ ْب َك َ عا ِبدَات َ قَانِتَات تَائِبَات
Terjemah Surat At Tahrim Ayat 1-5
1. [1] [2]Wahai Nabi![3] Mengapa engkau mengharamkan apa yang
dihalalkan Allah bagimu[4]? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu?
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[5].
2. Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari
sumpahmu[6]; dan Allah adalah Pelindungmu[7] dan Dia Maha Mengetahui
lagi Mahabijaksana[8].
3. Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa
kepada salah seorang istrinya (Hafsah)[9]. Lalu dia (Hafshah) menceritakan
peristiwa itu (kepada Aisyah)[10] dan Allah memberitahukan peristiwa itu
(pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepadanya (Nabi), lalu (Nabi)
memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian
yang lain[11]. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu
kepadanya (Hafsah), dia bertanya, "Siapa yang telah memberitahukan hal ini
kepadamu?" Nabi menjawab, "Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah
Yang Maha Mengetahui lagi Mahateliti."
4. Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sungguh, hati kamu berdua
telah condong (untuk menerima kebaikan)[12]; dan jika kamu berdua bantu-
membantu menyusahkan Nabi, Maka sesungguhnya Allah menjadi
Pelindungnya dan (juga) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan
selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya[13].
5. [14]Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh Jadi Tuhan akan memberi
ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-
perempuan yang patuh[15], yang beriman[16], yang taat[17], yang
bertobat[18], yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang
perawan[19].
- See more at: http://ift.tt/2k0rSGF
--------------------------------------------------------------------------
Kenyataan itu menegaskan bahwa Islam adalah agama untuk semua umat
manusia yang menghuni bumi ini dan bukan hanya bagi penduduk Madinah
dan Makkah. Karena itu, setelah berjuang dengan penuh penderitaan di
Makkah dan Madinah, nabi Muhammad menyeru Islam ke beberapa negara
tetangga. Sepulang dari Hudaibiyah, rasul segera mengumpulkan semua
pengikutnya dan mengumumkan bahwa pada saat itu adalah moment yang
tepat menyebarkan pesan-pesan Islam hingga ke mancanegara. Dan para
sahabat menerima misi itu dengan suka cita. Maka, mulailah nabi
Muhammad mengirimkan utusan untuk menyampaikan surat ajakan kepada
beberapa raja negara tetangga.
Dari sekian raja di negeri tetangga, salah satu penguasa yang mendapatkan
surat dari nabi itu adalah Raja al-Muqauqis, penguasa kaum Koptik di Mesir.
Dan yang membawa surat nabi itu adalah Khatib bin Abi Balta`ah. Raja
menyambut Khatib serta menerima pesan nabi itu dengan penuh
penghargaan. Raja al-Muqauqis juga mau membaca surat nabi, dan setelah
membaca dengan seksama, sang raja meletakkan surat itu kemudian meminta
kepada Khatib untuk menjelaskan sifat dan perangai rasulullah.
Khatib lalu bercerita tentang diri nabi. Dan ternyata perangai nabi yang
diceritakan Khatib itu tidak melenceng dari sifat seorang nabi yang akan
datang yang sudah raja ketahui dari kitab suci terdahulu. Seketika itu, raja
tidak ragu untuk mengakui kenabian Muhammad. Akan tetapi, yang menjadi
persoalan adalah, raja takut kalau bangsa Koptik Mesir tidak mau menerima
pesan tersebut. Di samping itu, juga ada kekhawatiran mengenai posisinya
kalau rakyat kemudian melakukan pemberontakan. Akhirnya, raja menerima
pesan nabi itu secara pribadi dan saat Khatib pulang, raja menitipkan pesan
lewat surat kepada nabi, juga mengirim hadiah buat nabi. Di antara hadiah itu
adalah seekor keledai putih dan dua budak perempuan, Mariyah al-Qibthiyah
dan saudara perempuannya bernama Sirin. Rasulullah memilih Mariyah dan
memberikan Sirin kepada Hasan bin Tsabit.
***
Pada suatu hari, Hafshah (anaknya sohabat Umar, seorang istri nabi) pergi
keluar rumah. Padahal di hari itu, adalah jadwal rasulullah mendatangi rumah
Hafshah. Entah kenapa, Hafshah justru pergi ke rumah ayahnya, Umar bin
Khattab dan bercengkrama dengan sang ayah. Di saat Hafshah sedang pergi
itulah, rasul mendatangi budak wanita beliau, Mariyah dan kemudian
mengajak pergi ke rumah Hafshah.
Rasul menjawab, "Demi Allah, aku pasti meminta keridhaanmu. Aku akan
merahasiakan sebuah rahasia kepadamu, oleh karena itu, jagalah rahasia
tersebut."
Hafshah sedikit tenang, dan penasaran sehingga bertanya, "Rahasia apa itu?"
Rasul berkata, "Aku bersaksi kepadamu bahwa budak wanitaku (Mariyah) ini
haram bagiku demi mendapatkan keridhaanku."
Dari raut muka Hafshah, Rasul mendapatkan kesan tertentu dari perkataan
Hafshah yang tersakiti. Karenanya, rasul ingin menghibur sehingga secara
rahasia beliau membisikkan kepada Hafsah bahwa Mariyah haram bagi
beliau, seraya meminta Hafshah menyembunyikan rahasia itu untuk tidak
memberitahukan kepada seorang pun dari istri-istri beliau yang lain.
Tetapi Hafshah ternyata tidak menyembunyikan rahasia itu. Di hari esok,
Hafshah bahkan mendatangi rumah Aisyah dan menceritakan rahasia
tersebut, "Berbahagialah engkau, sesungguhnya rasulullah telah
mengharamkan budak wanita beliau bagi beliau."
Rahasia yang semula hanya diketahui oleh Hafshah itupun terkuak dan
Aisyah jadi tahu sehingga berita (rahasia) itu tersebar kepada istri-istri beliau
yang lain pula. Lebih dari itu, Aisyah minta pula agar Mariyah tidak tinggal
sekota dengan Rasulullah. Jelas, peristiwa itu membuat rasulullah marah dan
bersumpah tidak akan mendekati istri-istrinya selama satu bulan.
Kemarahan Rasul itu, karena Rasul diberitahu oleh Allah jika rahasia itu
sudah tak lagi menjadi rahasia lagi. Ketika Hafshah menceritakan rahasia itu
pada Aisyah, Allah telah memperlihatkan kejadian itu kepada Rasulullah
lewat wahyu dengan turunnya ayat suci, yakni ayat-ayat pertama surat al-
Tahrim. "Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah
menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu; dan
Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(QS. At-Tahrim 1-2).
***
Pada hari esoknya, malaikat Jibril datang kepada Nabi, dan berkata,
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu untuk kembali kepada
Hafshah sebagai rahmat bagi Umar."
Ketika itu, Rasul sedang berada di masjid untuk menjauhkan diri dari istri-
istrinya. Sebagian orang berkata bahwa Rasulullah telah menceraikan istri-
istrinya. Umar berusaha menemui Nabi dan ia berkata kepada salah seorang
budak, bernama Rabah untuk memintakan izin kepada rasulullah baginya
untuk bertemu.
Rasulullah mendengar hal itu dan beliau memberikan izin kepada Umar
untuk masuk. Betapa sedihnya hati Umar ketika melihat keadaan Rasulullah
ketika itu, sehingga membuat Umar kemudian berkata, ""Ya, Rasulullah,
apakah yang menyusahkan Anda tentang hal wanita? Jika Anda menceraikan
mereka, maka sesungguhnya Allah bersamamu, begitu pula malaikat-Nya
dan Jibril; sedang aku, Abu Bakar dan kaum mu`minin, bersama Anda."
***
Dengan usainya Perang Tabuk, maka selesailah amanat Allah diajarkan ke
seluruh Jazirah Arab. Dan Rasulullah sudah merasa aman dari setiap
permusuhan yang akan ditujukan kepada agama Islam.
Cinta kasih Rasulullah kepada Ibrahim bukan karena suatu maksud pribadi yang
ada hubungannya dengan risalah yang beliau bawa, atau nanti Ibrahim disiapkan
menjadi penggantinya. Rasulullah tidak memikirkan anak atau siapa yang akan
mewarisinya. Bahkan beliau bersabda, "Kami para Nabi, tidak dapat diwarisi. Apa
yang kami tinggalkan untuk sedekah."
Dan cinta kasih kepada Ibrahim ini kian mendalam, karena sebelumnya beliau
telah kehilangan kedua puteranya—Qasim dan Tahir—saat keduanya masih bayi
dalam pangkuan Khadijah Al-Kubra. Setelah Khadijah wafat, Rasulullah
kehilangan putri satu demi satu, setelah mereka bersuami dan menjadi ibu.
Sekarang tak ada lagi yang masih hidup selain Fatimah.
عوا ه
ََّللا ُ صلُّوا َوا ْد
َ َت أ َ َح ٍد َوالَ ِل َحيَاتِ ِه فَإِذَا َرأ َ ْيت ُ ْم ف ِ َس َو ْالقَ َم َر الَ يَ ْن َك ِسف
ِ ان ِل َم ْو َ ش ْمإِ هن ال ه.( ات إِب َْرا ِهي ُم
َ يَ ْو َم َم
سو ُل ه
َِّللا ُ فَقَا َل َر،يم
َ ت إِب َْرا ِه ِ س ِل َم ْو ُ ش ْمت ال ه ْ َسف َ َك:اسُ فَقَا َل النه س ُ ش ْمت ال ه َ َك:ش ْعبَةَ قَا َل
ْ َسف َ ع ْن ْال ُم ِغ
ُ يرةِ ب ِْن َ
ه
َِّللا سو ِل ُ َر ع ْه ِد
َ علَى َ
-----------------
Adapun Ibrahim dilahirkan di Madinah oleh istri Nabi saw. yang bernama
Maria al-Qibthiyyah (orang Mesir).
Semua anak-anak Nabi saw. meninggal saat beliau masih hidup, kecuali
Fathimah yang wafat paling akhir, yakni tujuh bulan setelah wafatnya
Rasulullah saw.
Ini karena Nabi Muhammad saw. telah ditetapkan sebagai nabi terakhir
sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah SWT. dalam al-Qur'an Surah al-
Ahzab ayat 40 yang artinya:
"…tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. Dan adalah Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu."
Anda sekarang membaca artikel Istri Nabi, Maria Qibti dan wafatnya
Ibrahim putra Nabi Muhammad SAW dengan alamat
link https://kabarislam24jam.blogspot.co.id/2017/01/istri-nabi-maria-
qibti-dan-wafatnya.html
0
inShare
Subscribe
Related Posts :
ISLAM UPDATE
LIST
100 Hari Kerja Anies-Sandi Mengecewakan Kaum Pesimis,
Mereka Terpaksa Menelan Pil Pahit
Gus Mus: Ada yang mengaku ULAMA tapi akhlaknya tidak
terpuji, maka itu bukan ajaran kanjeng Nabi
Sa’d Bin Abi Waqash, Sahabat Nabi Yang Do’anya Sangat
Mustajab
Tak Punya Hati! Tokoh NU Jawa Barat Dianiaya Di Dalam Masjid
Saat Sedang Dzikir
Ini Hitungan Segmen Bicara Mata Najwa dengan Anies-Sandi: 96
x Interupsi, WOW !
Trump Ancam Tak Akan Berikan Bantuan Ratusan Juta Dolar
Bila Palestina Tidak Mau.....
Mayoritas Dipersekusi Juga Terjadi di Inggris
"Make America Great Again"? Donald Trump Malah Jatuhkan
Amerika ke Peringkat 8 Negara Terbaik Dunia....
Tanda Akhir Zaman, Seorang Suami Takut Dengan Istri dan
Durhaka pada Ibu
Tak Banyak yang Tahu 4 Perawatan Kecantikan yang Dilarang
Islam, Nomor 2 Malah Sering Dilakukan
KABAR ISLAM HARI INI