Aspianor P07120215044
Hendry Kristyawan P07120215056
Muhammad Baihaqi NIP P07120215067
Rahmah Maulidah P07120215076
JURUSAN D IV KEPERAWATAN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Definisi Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia adalah suatu kondisi di mana ada terlalu banyak
bilirubin dalam darah. Ketika sel-sel darah merah memecah, sebuah zat yang
disebut bilirubin terbentuk. Bayi tidak mudah mampu menyingkirkan
bilirubin dan dapat membangun dalam darah dan jaringan dan cairan tubuh
bayi lainnya.
Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam
darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus (Dorothy R.
Marlon, 1988).
Hyperbilirubin merupakan gejala fisiologis terdapat pada 25 - 50 % neonatus
cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan (IKA II, 2002).
Hiperbilirubin adalah peningkatan kadar bilirubin serum (
hyperbilirubinemia yang di sebabkan oleh kelainan bawaan, juga meningkat
kan ikterus ( C.Smeltzer, 2002 )
Hiperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah
yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan efek patologis pada
neonatus ditandai joundice pada sklera mata, kulit, membran mukosa dan
cairan tubuh (Adi Smith, G. 1988).
B. Klasifikasi
F. Ragam Terapi
a. Terapi sinar (fototerapi)
Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar
bilirubin dalam darah kembali dalam batas normal
b. Terapi transfusi
Jika setelah menjalani fototerapi tak ada perbaikan dan kadar bilirubin
terus meningkat hingga mencapai 20 mg/dl atau lebih, maka perlu
dilakukan terapi transfusi darah. Di khawatirkan kelebihan bilirubin dapat
menimbulkan kerusakan sel saraf otak.
c. Terapi Obat-obatan
Misalnya, obat phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan bilirubin
di sel-sel hati sehingga bilirubin yang sifatnya indirek berubah menjadi
direk. Ada juga obat-obatan yang mengandung plasma atau albumin
berguna untuk mengurangi timbunan bilirubin dan mengangkut bilirubin
bebas ke organ hati, biasanya terapi ini di lakukan berbarengan dengan
terapi fototerafi.
G. Pencegahan
1. Cek kadar Hbsg (Hepatitis) Pada saat ibu Hamil.
2. Imunisasi HB0 untuk bayi
3. Menyusui Bayi Setiap 2 jam sekali
4. Jemur Bayi pada sinar mathari langsung, dan waktu yang bagus untuk
menjemur bayi tersebut pada Pukul 06.30-08.00 WITA
H. Penanganan
1. Ajarkan orangtua cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan jelaskan
tentang daya tahan tubuh.
2. Jelaskan pada orangtua pentingnya pemberian ASI apabila sudah tidak
ikterik. Namun bila penyebabnya bukan dari jaundice ASI tetap
diteruskan pemberiannya.
3. Jelaskan pada orangtua tentang komplikasi yang mungkin terjadi segera
lapor dokter/perawat.
4. Jelaskan untuk pemberian imunisasi.
5. Jelaskan tentang pengobatan yang diberikan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hiperbillirubin adalah suatu keadaan dimana kadar billirubin
mencapai nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kernikterus, kalau
tidak ditanggulangi dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka disarankan apabila bayi
terdapat tanda dan gejala seperti yang sudah di jelaskan maka segeralah
bawa bayi ke pusat layanan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu Kebidanan 2010 edisi 3,Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Bobak.2004.buku ajarankeperawatanmaternitas.jakarta:EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2008. Diagnosa Nanda (Nic & Noc).
Jakarta: Med Action.