LEMBAR OBSERVASI
Faktor Individu dan Kinerja Perawat
123
efektif telepon ataupun hasil pemeriksaan melakukan komunikasi antar yang mengatur tentang
dituliskan secara lengkap oleh tim baik dengan sejawat komunikasi ini agar lebih baik.
perawat maupun dengan profesi lain
- Perintah lisan dan melalui telepon seperti dokter, analis, farmasi
atau hasil pemeriksaan secara lengkap dan lainnya.
dibacakan kembali oleh perawat Perawat juga melakukan
- Perintah atau hasil pemeriksaan komunikasi dengan pasien
dikonfirmasi oleh perawat yang yang dirawat serta dengan
memberi perintah atau hasil keluarganya.
pemeriksaan tersebut
3. Peningkatan - Elektrolit konsentrat tidak berada di - Obat – obatan yang perlu - Belum adanya kebijakan dan
keamanan obat
unit pelayanan pasien kecuali jika diawasi belum diperlakukan SOP yang dibuat oleh
yang perlu
diwaspadai dibutuhkan secara klinis dan tindakan khusus, seperti manajemen tentang pengawasan
diambil untuk mencegah pemberian penyimpanannya, obat – obatan yang perlu
yang tidak sengaja di area tersebut pelabelannya, peracikannya diwaspadai sesuai dengan
- Elektrolit konsentrat yang disimpan di dan pendistribusiannya. standar keselamatan pasien
unit pelayanan pasien harus label yang - Perawat masih melakukan (patient safety)
jelas, dan disimpan pada area yang pencampuran larutan
124
dibatasi ketat (restricted). konsentrat tinggi yang
seharusnya menjadi
wewenang instalasi farmasi
4. Kepastian tepat- - Perawat yang menjadi tim operasi - perawat dan dokter yang - Belum adanya kebijakan dan
lokasi, tepat-
menerapkan dan mencatat prosedur melakukan pembedahan SOP yang dibuat oleh
prosedur, tepat-
pasien-operasi “sebelum insisi / time-out” tepat belum melakukan pengkajian manajemen tentang
sebelum dimulainya suatu prosedur / khusus pada saat “time out” keselamatan pasien di kamar
tindakan pembedahan tepat sebelum insisi bedah
- Belum adanya surgery safety
check-list (SSCL)
5. Pengurangan risiko - Perawat menerapkan program hand - Perawat melakukan cuci - Belum adanya kebijakan dan
infeksi terkait
hygiene yang efektif. tangan, hanya saja belum SOP yang dibuat oleh
pelayanan
kesehatan menjadi budaya dan belum manajemen tentang hand
dilakukan dengan cara yang hygiene
benar sesuai konsep patient - Sarana yang masih belum
safety mendukung
- Tidak adekuatnya sarana - Kuranganya kesadaran pihak
pendukung hand hygiene di manajemen akan pentingnya
125
rumah sakit seperti wastafel hand hygiene sehingga harus
dan bahan pencuci tangan disosialisasikan agar menjadi
seperti sabun atau hand budaya
sanitizer yang mudah di
akses oleh petugas maupun
pengunjung
- Kurangnya sosialisasi tentang
hand hygiene tersebut dan
belum dilakukan secara
berkala
6. Pengurangan risiko - Perawat menerapkan proses asesmen - Perawat memantau pasien - Belum adanya kebijakan dan
pasien jatuh.
awal risiko pasien jatuh dan yang berisiko jatuh dan SOP yang dibuat oleh
melakukan asesmen ulang terhadap menegakkan pagar tempat manajemen tentang pasien yang
pasien bila diindikasikan terjadi tidur pasien berisiko jatuh
perubahan kondisi atau pengobatan - Perawat bekerjasama dengan - Belum disediakannya format
- Perawat menerapkan langkah-langkah keluarga pasien untuk pengakajian dan pengkajian
untuk mengurangi risiko jatuh bagi menjaga pasien yang berisiko ulang di dalam status pasien
mereka yang pada hasil asesmen jtuh tersebut yang dapat digunakan untuk
dianggap berisiko - Belum ada penandaan khusus menilai tingkat risiko jatuh pada
126
- Pasien menggunakan gelang yang digunakan perawat pasien
identifikasi risiko jatuh setelah untuk pasien yang berisiko - Belum disediakannya alat
diasesmen oleh perawat dan jatuh penanda khusus yang berlaku
membutuhkannya secara internasional seperti
gelang.
127