Anda di halaman 1dari 18

BAB III

LAPORAN KASUS

3.1 ANAMNESIS PRIBADI


Nama : Inrayani Saragih
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kisten
Status Perkawinan : Janda
Alamat : Perumahan Putra Maju Blok E No 151/Jl. Letda Sujono
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

3.2 ANAMNESA PENYAKIT

ANAMNESIS
Autoanamnesa Alloanamnesis

3.2.1 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan utama : jantung berdebar debar

Telaah :
OS datang ke RSUD dr. H. Kumpulan Pane dengan keluhan jantung
berdebar debar. Hal ini sudah dialami os selama kurang lebih 2hari yang
lalu.Jantung berdebar debar dirasakan pasien saat beraktifitas maupun
beristirahat. Jantung berdebar debar disertai nyeri dada. Nyeri dada
dirasakan seperti ditusuk tusuk dan bersifat hilang timbul.Nyeri dada tidak
disertai dengan penyebaran rasa nyeri.
Os juga mengeluhkan sesak nafas hal ini dirasakan sudah beberapa
bulan ini.Sesak timbul ketika beraktifitas.Os lebih nyaman tidur dalam
posisi duduk, karena sesaknya berkurang ketika duduk.Os mengatakan
kepala terasa pusing yang berlangsung terus menerus disertai rasa
oyong.Os juga mengeluhkan nyeri dan rasa tegang pada tengkuk.Os
mengeluhkan perdarahan pada lengan kiri tempat simino dan terasa nyeri.
Os merupakan pasien berulang HD regular sudah 4 tahun.Os
mengkonsumsi obat amlodipine, captopril, valsartan dan candesartan.

RPT : Hipertensi , CKD , CHF

1
RPO : Amlodipine, captopril, valsartan dan candesartan.

3.2.2 ANAMNESA PENYAKIT TERDAHULU


Riwayat Hipertensi : (+)
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat penyakit jantung : (+)
Riwayat asma : disangkal
Riwayat penyakit lambung : disangkal

3.2.3 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Tidak ada

3.2.4 ANAMNESA MAKANAN


Nasi : (+)
Ikan : (+)
Sayur-sayuran : (+)
Daging : (+)

3.2.5 ANAMNESA SISTEM


Sistem Serebrospinal : (-)
Sistem Cardiovaskuler : jantung berdebar debar
Sistem Respirator : Sesak Napas
Sistem Gastrointertinal : mual dan muntah
Sistem Muskuloskeletal : (-)
Sistem Integumental : (-)
Sistem Urogenital : (-)

3.3 STATUS PRESENT


Keadaan Umum : Sedang
o Sensorium : Compos mentis
o Tekanan darah : 170/100 mmHg
o Heart Rate : 90 x/i
o Pernapasan : 24 x/i
o Temperatur : 36.5 c

Keadaan Penyakit : Sedang

o Anemia : (+)
o Ikterus : (-)
o Sianosis : (-)
o Dipsnoe : (+)

2
o Edema : (-)
o Purpura : (-)
o Turgor : Kembali cepat
o Pancaran Wajah : lemas
o Sikap Tidur paksa : (+) Positif

Keadaan Gizi
o TB : 155 cm
o BB : 55 kg
𝐵𝐵 55
o RBW : 𝑇𝐵−100 × 100% = 155−100 × 100% = 100

Pemeriksaan Fisik
1. KEPALA
 Pertumbuhan Rambut : Merata
 Nyeri Tekan : (-)
 Perubahan Lokal : (-)
 Bentuk : Normochepali
a. Muka
 Sembab : (+)
 Pucat : (+)
 Kuning : (-)
 Parese : (-)
 Gangguan Lokal : (-)
b. Mata
 Stand Mata : DBN
 Gerakan : Segala arah
 Eksoftalmus : (-) kanan/kiri
 Ptosis : (-) kanan/kiri
 Ikterus : (-) kanan/kiri
 Anemia : (+) kanan/kiri
 Reaksi Pupil : (+) kanan/kiri,Isokor diameter ± 3mm
 Gangguan Lokal : (-)

c. Telinga
 Bentuk : Normotik
 Sekret : (-)
 Radang : (-)
d. Hidung
 Bentuk : Normotik

3
 Sekret : (-)
 Radang : (-)
e. Bibir
 Sianosis : (-)
 Pucat : (+)
 Kering : (-)
 Radang : (-)
f. Gigi
 Karies : (+)
 Pertumbuhan : Dalam batas normal
g. Lidah
 Kering : (-)
 Pucat : (-)
 Beslag : (-)
 Tremor : (-)
h. Tonsil
 Merah : (-)
 Bengkak : (-)

2. LEHER
a. Inspeksi
 Struma : Tidak terlihat
 Kelenjar bengkak : (-)
 Pulsasi vena : (-)
 Venektasi : (-)
b. Palpasi
 Posisi trachea : Medial
 Sakit/nyeri tekan : (-)
 TVJ : R + 5 cmH2o

3. THORAX DEPAN
a. Inspeksi
 Bentuk : Fusiformis
 Simetris/Asimetris : Simetris
 Bendungan Vena : (-)
 Ketinggalan bernapas : (-)
 Venektasi : (-)
 Pembengkakan : (-)
 Mammae : DBN

4
 Ictus Cordis : DBN

b. Palpasi
 Nyeri tekan : (-)
 Fremitus suara :
o Lapangan paru atas : Hantaran kanan = kiri
o Lapangan paru tengah : Hantaran kanan = kiri
o Lapangan paru bawah :Hantaran kanan = kiri
 Iktus Cordis :
o Lokalisasi : ICR V , 1 cm medial linea midclavicularis
sinistra
o Kuat angkat : (+)
c. Perkusi
 Suara perkusi paru :
o Lapangan paru atas : Sonor kanan = kiri
o Lapangan paru tengah : Sonor kanan = kiri
o Lapangan paru bawah : Sonor kanan = kiri
 Batas paru hati
o Relatif : ICR V linea midclavicula dextra
o Absolut : ICR VI linea midclavicula dextra
o Peranjakan hati : 1 jari
 Batas jantung
o Kanan : Linea parasternalis dextra
o Atas : ICR II linea parasternalis sinistra dan linea
midclavicularis sinistra
o Kiri : ICR V line midclavicula sinistra 1 jari ke
arah lateral
d. Auskultasi
 Paru-paru
Suara pernapasan
o Lapangan paru atas : Vesikuler kanan = kiri
o Lapangan paru tengah : Vesikuler kanan = kiri
o Lapangan paru bawah : Vesikuler kanan = kiri
Suara tambahan
Ronkhi basah : (+)
Ronkhi kering : (-)
Krepitasi : (-)
Gesekan pleura : (-)
Wheezing : (-)
 Cor

5
o Heart rate : 90 x/i
o Suara katup :
o Suara tambahan:
Desah jantung fungsional/organis :-
Gesek pericardial/pleurocardial :-

4. THORAX BELAKANG
a. Inspeksi
 Bentuk : Fusiformis
 Simetris/asimetris : Simetris
 Benjolan-benjolan : (-)
 Scapulae alta : (-)
 Ketinggalan bernapas : (-)
 Venektasi : (-)
b. Palpasi
 Nyeri tekan : (-)
 Fremitus
Lapangan paru atas : Hantaran kanan = kiri
Lapangan paru tengah : Hantaran kanan = kiri
Lapangan paru bawah : Hantaran kanan = kiri
 Penonjolan : (-)
c. Perkusi
 Suara perkusi paru
Lapangan paru atas : Sonor kanan = kiri
Lapangan paru tengah : Sonor kanan = kiri
Lapangan paru bawah : Sonor kanan = kiri
 Batas bawah paru
Kanan : Vertebra thorakal X
Kiri : Vertebra thorakal XI
d. Auskultasi
 Suara pernapasan
Lapangan paru atas : Vesikuler kanan = kiri
Lapangan paru tengah : Vesikuler kanan = kiri
Lapangan paru bawah : Vesikuler kanan = kiri
 Suara tambahan
Ronkhi basah : (-)

5. ABDOMEN

6
a. Inspeksi
 Membesar : (-)
 Venektasi : (-)
 Sirkulasi kolateral : (-)
 Pulsasi : (-)
b. Palpasi
 Defens muscular : (-)
 Nyeri tekan : (-)
 Lien : Tidak teraba
 Ren : Tidak teraba
 Hepar : Tidak teraba
 Undulasi : (-)
c. Perkusi
 Pekak hati : (-)
 Shufting dulness : (-)
 Suara abdomen : Timpani
d. Auskultasi
 Peristaltik usus : (+) positif
 Double sound : (-)

6. EKSTREMITAS
a. Atas
 Bengkak : (-/-) kanan/kiri
 Merah : (-/-) kanan/kiri
 Stand abnormal : (-/-) kanan/kiri
 Gangguan fungsi : (-/-) kanan/kiri
 Rumple lead test : (-/-) kanan/kiri
 Refleks
Biceps : +/+ kanan=kiri
Triceps : +/+ kanan=kiri
b. Bawah
 Bengkak : (-/-) kanan/kiri
 Merah : (-/-) kanan/kiri
 Oedem : (-/- kanan/kiri
 Pucat : (+/+) kanan/kiri
 Gangguan fungsi : (-/-) kanan/kiri
 Varises : (-/-) kanan/kiri

 Refleks

7
KPR : +/+ kanan=kiri
APR : +/+ kanan=kiri

3.4 RESUME
Anamnesa

Keluhan utama : jantung berdebar debar

Telaah :
OS datang ke RSUD dr. H. Kumpulan Pane dengan keluhan jantung
berdebar debar kurang lebih 2hari yang lalu. Jantung berdebar debar
dirasakan saat beraktifitas atau beristirahat. Jantung berdebar debar
disertai nyeri dada seperti ditusuk tusuk dan hilang timbul.
Os juga mengeluh sesak nafas beberapa bulan ini.Sesak timbul saat
beraktifitas.Os lebih nyaman tidur dalam posisi duduk, karena sesaknya
terasa berkurang.Os mengatakan kepala terasa pusing (+), oyong (+).Os
juga mengeluhkan nyeri dan rasa tegang pada tengkuk.Os mengeluhkan
perdarahan pada lengan kiri tempat simino dan terasa nyeri.
Os merupakan pasien berulang HD regular sudah 4 tahun.Os
mengkonsumsi obat amlodipine, captopril, valsartan dan candesartan.

RPT : Hipertensi, CKD, CHF

RPO : Amlodipine, captopril, valsartan dan candesartan.

Status present
o Sensorium : Compos mentis
o Tekanan darah : 170/100 mmHg
o Heart rate :90 x/i
o Pernapasan : 24 x/i
o Temperatur : 36.5 c

Keadaan penyakit
o Pancaran wajah : Tampak lemas
o Oedem : (-)
o Anemia : (+)
o Purpura : (-)
o Ikterus : (-)

8
Pemeriksaan fisik
Kepala : DBN
Mata : DBN
Leher : TVJ R+5 cmH2o
Thoraks : Batas jantung kiri ICR V linea midclavicula 1 jari ke
lateral
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN

3.5 PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Darah Rutin ( 14agustus 2017 )
a. White Blood Cell : 9.800 ul
b. Lymph# : 0.9 x 109 /L
c. Mid# : 0,4 x 109 /L
d. Gran# : 8.5 x 109 /L
e. Lymph% : 9.4 %
f. Mid% : 3.6 %
g. Gran% : 870 %
h. Haemoglobin : 7.7 g/dL
i. Red Blood Cell : 2.49× 1012/L
j. HCT : 22.9 %
k. MCV : 92.0 fL
l. MCH : 31.0 pg
m. MCHC : 33.7 g/dL
n. RDW-CV : 13.1 %
o. RDW-SD : 42.0 fL
p. Platelet : 220 x 109/L
q. MPV : 8.9 L
r. PDW : 17.0
s. PCT : 0,196 %

Kimia klinik (14 agustus 2017)


a. Ureum : 49 mg/dl
b. Creatinine : 1.6 mg/dl
c. Uric Acid : 8.1 mg/dl
d. Glucosa puasa : 73 mg/dl

3.6 DIAGNOSA BANDING


1. Hipertensi

9
2. CKD
3. CHF

3.7 DIAGNOSA SEMENTARA

Hipertensi + CKD + CHF

3.8 TERAPI
Non-farmakologi :
Diet ginjal rendah protein
Pembatasan cairan

Farmakologi :
- O2 2-4 L/i (k/p)
- IVFD RL 10 gtt/i (mic)
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12jam
- Inj. Ketorolac 1 amp/8jam
- Inj. Kalnex 500 mg (k/p)

P/O

- Valsartan 1 x 1
- Amlodipine 1x1
- Omeprazole tab 1 x 1
- Concor 1x I
-
3.9 ANJURAN
 EKG
 Darah rutin
 Kimia klinik

10
Follow Up Pasien

06-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 130/80 - Jantung berdebar debar - O2 2-4 L/i
mmHg (+) - Dietginjalrendah garam
HR : 80 x/i - Nyeri dada (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 28 x/i - Sesak nafas (+) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 370C - Batuk (+) dahak (+) gr/12jam
- Pusing (+) oyong (+) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155cm - Nyeri ulu hati (+)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Mual (-)
- Muntah (-) P/O
Darah rutin - Perdarahan simino pada - Amlodipin 1x10 mg
Hb : 7.7 gr/dl lengan kiri (+) - Valsartan 1x1
Leukosit : 9.800 /l - BAB (+) - Concor 1x1
Trombosit : 220.000/l - BAK (-) - Omeprazole 1x1
Hematokrit : 22.9% - (+) Trans PRC 250 cc

07-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 160/100 - Jantung berdebar debar - O2 2-4 L/i
mmHg (+) - Dietginjalrendah garam
HR : 80 x/i - Nyeri dada (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 28 x/i - Sesak nafas (+) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 36.50C - Batuk (+) dahak (+) gr/12jam
- Pusing (+), oyong (+) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155 cm - Nyeri ulu hati (+)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Mual (-)
- Muntah (-) P/O
- Perdarahan simino pada - Amlodipin 1x10 mg
lengan kiri (+) - Valsartan 1x1
- BAB (+) - Concor 1x1
- BAK (-) - Omeprazole 1x1

08-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 160/100 - Jantung berdebar debar - O2 2-4 L/i
mmHg (+) - Dietginjalrendah garam
HR : 72 x/i - Nyeri dada (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 24 x/i - Sesak nafas (+)

11
Temp : 36.50C - Batuk (-) dahak (-) - Inj. Ceftriaxone 1
- Pusing (+), oyong (+) gr/12jam
TB : 155 cm - Nyeri ulu hati (+) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
BB : 55 kg - Mual (-)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
Kimia Klinik - Muntah (-)
Ureum : 49 mg/dl - Perdarahan simino pada P/O
Creatini : 1.6 mg/dl lengan kiri (+) - Amlodipin 1x10 mg
Uric acid : 8.1 mg/dl - BAB (+) - Valsartan 1x1
KGDN : 73 mg/dl - BAK (+) - Concor 1x1
- Omeprazole 1x1

09-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 160/90 - Jantung berdebar debar(-) - O2 2-4 L/i
mmHg - Nyeri dada (-) - Diet ginjal rendah garam
HR : 84 x/i - Sesak nafas (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 24 x/i - Batuk (-) dahak (-) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 36.50C - Pusing (-), oyong (-) gr/12jam
- Nyeri ulu hati (+) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155 cm - Mual (-)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Muntah (-)
- Perdarahan simino pada P/O
lengan kiri (-) nyeri (+) - Amlodipin 1x10 mg
- BAB (-) - Valsartan 1x1
- BAK (+) - Concor 1x1
- Omeprazole 1x1

10-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 170/100 - Jantung berdebar debar(-) - O2 2-4 L/i
mmHg - Nyeri dada (-) - Diet ginjal rendah garam
HR : 80 x/i - Sesak nafas (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 24 x/i - Batuk (-) dahak (-) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 36.50C - Pusing (-), oyong (-) gr/12jam
- Nyeri ulu hati (+) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155 cm - Mual (-)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Muntah (-)
- Perdarahan simino pada P/O
lengan kiri (-) nyeri (+) - Amlodipin 1x10 mg
- BAB (+) - Valsartan 1x1

12
- BAK (+) - Concor 1x1
- Omeprazole 1x1

11-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 170/100 - Jantung berdebar debar(-) - O2 2-4 L/i
mmHg - Nyeri dada (-) - Diet ginjal rendah garam
HR : 88 x/i - Sesak nafas (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 24 x/i - Batuk (-) dahak (-) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 36.50C - Pusing (-), oyong (-) gr/12jam
- Nyeri ulu hati (-) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155 cm - Mual (-)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Muntah (-)
- Perdarahan simino pada P/O
lengan kiri (-) nyeri (+) - Amlodipin 1x10 mg
- BAB (+) - Valsartan 1x1
- BAK (+) - Concor 1x1(aff)
- Omeprazole 1x1
- (+) Bisoprolol 5 mg 1x1
- (+) asam mefenamat
2x1 (k/p)

12-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 150/90 - Jantung berdebar debar(-) - O2 2-4 L/i
mmHg - Nyeri dada (-) - Diet ginjal rendah garam
HR : 88 x/i - Sesak nafas (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 28 x/i - Batuk (-) dahak (-) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 36.50C - Pusing (-), oyong (-) gr/12jam
- Nyeri ulu hati (-) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155 cm - Mual (-)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Muntah (-)
- Perdarahan simino pada P/O
lengan kiri (-) nyeri (+) - Amlodipin 1x10 mg
- BAB (+) - Valsartan 1x1
- BAK (+) - Bisoprolol 5 mg 1x1(aff)
- asam mefenamat 2x1
(k/p)
- Omeprazole 1x1
- (+) Allupurinol 1x1

13-01-2018

13
Sens : CM KU/ TH/
TD : 150/90 - Jantung berdebar - O2 2-4 L/i
mmHg debar(+) - Diet ginjal rendah garam
HR : 88 x/i - Nyeri dada (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 28 x/i - Sesak nafas (+) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 36.50C - Batuk (-) dahak (-) gr/12jam
- Pusing (-), oyong (-) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155 cm - Nyeri ulu hati (+)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Mual (+)
- Muntah (-) P/O
- Perdarahan simino pada - Amlodipin 1x10 mg
lengan kiri (-) nyeri (+) - Valsartan 1x1
- BAB (+) - Allupurinol 1x1
- BAK (-) - Asam mefenamat 2x1
(k/p)
- Omeprazole 1x1
- (+) Aspilet 1x80mg

14-01-2018
Sens : CM KU/ TH/
TD : 130/80 - Jantung berdebar - O2 2-4 L/i
mmHg debar(+) - Diet ginjal rendah garam
HR : 80 x/i - Nyeri dada (+) - IVFD RL 10 gtt/i (mic)
RR : 24 x/i - Sesak nafas (+) - Inj. Ceftriaxone 1
Temp : 36.50C - Batuk (-) dahak (-) gr/12jam
- Pusing (-), oyong (-) - Inj. Ketorolac 1
amp/8jam
TB : 155 cm - Nyeri ulu hati (+)
- Inj. Kalnex 500mg (k/p)
BB : 55 kg - Mual (-)
- Muntah (-) P/O
- Perdarahan simino pada - Amlodipin 1x10 mg
lengan kiri (-) nyeri (+) - Valsartan 1x1
- BAB (+) - Allupurinol 1x1
- BAK (+) - Asam mefenamat 2x1
(k/p)
- Omeprazole 1x1
- Aspilet 1x80mg
- (+) ISDN 3x1 (k/p)
Pada tanggal 14 januari 2018
Pasien pulang (PBJ) dan pengobatan dilanjutkan dengan berobat jalan.

BAB IV

14
DISKUSI KASUS

Klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa (umur ≥ 18


tahun)berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua atau
lebihkunjungan klinis.Klasifikasi tekanan darah mencakup 4 kategori,dengan nilai
normal pada tekanan darah sistolik (TDS) < 120 mm Hg dan tekanandarah diastolik
(TDD) < 80 mm Hg. Prehipertensi tidak dianggap sebagai kategoripenyakit tetapi
mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan darahnya cendrungmeningkat ke
klasifikasi hipertensi dimasa yang akan datang. Ada empattingkat(stage) hipertensi,
dan semua pasien pada kategori ini harus diberi terapi obat.

Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah Tekanan Darah


Darah Sistolik, mmHg Diastolik, mmHg
Normal 100-120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi grade 1 140-159 90-99
Hipertensi grade 2 ≥160 ≥100

Dari anamnesa yang dilakukan didapatkan jantung berdebar-debar


yang dirasakan os sejak2 hari yang lalu, jantung berdebar-debar yang
dirasakan os saat beraktifitas maupun beristirahat (dyspnea deerepost),dan
disertai dengan nyeri dada. Nyeri dada seperti ditusuk dan bersifat hilang
timbul.Os jugamengeluh sesak nafas yang dirsasakan beberapa bulan
ini.Sesak timbul saat beraktifitas dan nyaman saat posisi duduk
(orthopnoe).os juga mengeluhkan kepala pusing dan oyong terus menerus.
Os mengeluh nyeri pada tengkuk.

1. Pada Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan distensi vena jugularis R +5
cmH2o,Ronkhi basah (+) lapangan paru tengah kiri.Dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik semuanya memenuhi gejala dari hipertensi dan CHF.

Pemeriksaan penunjang
a. EKG

15
Pada pemeriksaan EKG, biasanya akan di jumpai gambaran abnormal seperti
gelombang Q,Abnormalitas ST-T , Hipertrofi ventrikel kiri,serta fibrilasi
atrium.

16
BAB V

KESIMPULAN

5.1.KESIMPULAN

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg.


Hipertensi diklasifikasikan atas hipertensi primer (esensial) (90-95%) dan
hipertensi sekunder (5-10%).Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan:
1. Terapi Nonfarmakologi
Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk
mencegahtekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam
penangananhipertensi.
2. Terapi Farmakologi
Ada 5kelas obat antihipertensi . Diuretik, penyekat beta, penghambat
enzimkonversi angiotensin (ACEI), penghambat reseptor angiotensin (ARB),
danantagonis kalsium dianggap sebagai obat antihipertensi utama (tabel 4).
Obat-obatini baik sendiri atau dikombinasi, harus digunakan untuk mengobati
mayoritaspasien dengan hipertensi karena bukti menunjukkan keuntungan
dengan kelas obatini. Beberapa dari kelas obat ini (misalnya diuretik dan
antagonis kalsium)mempunyai subkelas dimana perbedaan yang bermakna dari
studi terlihat dalammekanisme kerja, penggunaan klinis atau efek samping.
Penyekat alfa, agonis alfa2 sentral, penghambat adrenergik, dan vasodilator
digunakan sebagai obatalternatif pada pasien-pasien tertentu disamping obat
utama.Evidence-based medicine adalah pengobatan yang didasarkan atas bukti
terbaikyang ada dalam mengambil keputusan saat memilih obat secara sadar,
jelas, danbijak terhadap masing-masing pasien dan/atau penyakit.

5.2.Saran
Pada pasien hipertensi, sebaiknya tetap mengontrol tekanan darah yang
menyebabkan Hipertensi meskipun gejala telah berkurang maupun tidak dirasakan
lagi, dengan tetap mengkonsumsi obat-obatan dan memperhatikan diet serta
menjaga aktifitas sehari-hari pasien. Seperti mengurangi konsumsi garam,
melakukan aktifitas fisik ringan (berjalan santai 10 menit, 2-3x dalam seminggu),
serta mengontrol berat badan.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. 2003 World Health Organization (WHO) / International Society


ofHypertension Statement on Management of Hypertension. J
Hypertens2003;21:1983-1992.
2. Dosh SA. The diagnosis of essential and secondary hypertension in
adults.J.Fam Pract 2001;50:707-712
3. Chobaniam AV et al. Seventh Report of the Joint National Committee
onPrevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure.JAMA 2003;289:2560-2572
4. Oparil S et al. Pathogenesis of Hypertension. Ann Intern Med 2003;139:761-
776
5. Vasan RS et al, Impact of High Normal Blood Pressure on the Risk
ofCardiovascular Disease, NEJM 2001;345:1291-1297
6. American Diabetes Association. Treatment of Hypertension in Adults
withDiabetes. Diabetes Care 2003; 26(suppl 1):S80-S82
7. He J et al. Long-Term Effects Of Weight Loss And Dietary Sodium
ReductionOn Incidence Of Hypertension. Hypertension 2000;35:544-549
8. Hyman DJ et al. Characteristic Of Patients With Uncontrolled HypertensionIn
The United States. NEJM 2001;345:479-486
9. Sacks FM et al. Effects On Blood Pressure Of Reduced Dietary Sodium
AndThe Dietary Approaches To Stop Hypertension (Dash) Diet.
DASHCollaborative Research Group. NEJM 2001;344:3-10
10. Vollmer WM et al. Effects Of Diet And Sodium Intake On Blood
Pressure:Subgroup Analysis Of The Dash-Sodium Trial . Ann Intern
Med2001;135:1019-1028.
11. Whelton SP et al. Effect Of Aerobic Exercise On Blood Pressure. Ann
InternMed 2002;136:493-503
12. Chrysant SG. Fixed Low-Dose Drug Combination for the Treatment
ofHypertension. Arch Fam Med 1998;7:370-376

18

Anda mungkin juga menyukai