LP CVP Arya
LP CVP Arya
Oleh:
0810720045
PENGUKURAN CVP
1. Definisi
Tekanan vena sentral ( CVP) adlah tekanan di dalam atrium kanan atau vena-vena
besar dalam rongga toraks. Pemantauan tekanan vena sentral merupakan pedoman
untuk pengkajian fungsi jantung kanan dan dapat mencerminkan fungsi jantung kiri
apabila tidak terdapat penyakit kardiopulmonal.
2. Tujuan tindakan
- Sebagai pedoman untuk penggantian cairan pada klien dengan kondisi penyakit
yang serius.
- Memperkirakan kekurangan volume darah
- Menentukan tekanan dalam atrium kanan dan vena sentral
- Mengevaluasi kegagalan sirkulasi.
- Mengetahui tekanan vena sentralis (TVS)
- Untuk memberikan total parenteral nutrition (TPN) ; makanan kalori tinggi secara
intravena
- Untuk mengambil darah vena
- Untuk memberikan obat – obatan secara intra vena
- Memberikan cairan dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat
- Dilakukan pada penderita gawat yang membutuhkan erawatan yang cukup lama
CVP bukan merupakan suatu parameter klinis yang berdiri sendiri, harus dinilai dengan
parameter yang lainnya seperti :
Denyut nadi
Tekanan darah
Volume darah
CVP mencerminkan jumlah volume darah yang beredar dalam tubuh penderita,
yang ditentukan oleh kekuatan kontraksi otot jantung. Misal : syock hipovolemik –>
CVP rendah
3. Lokasi Pemasangan
Lokasi vena untuk CVP :
- Vena subklavia
- Vena jugularis eksternal atau internal
- Vena basilica media
- Vena femoralis
- Vena cephalika
a. Persiapan Alat
- Skala pengukur
- Selang penghubung (manometer line)
- Standar infuse
- Three way stopcock
- Pipa U
- Set infuse
6. Prosedur tindakan
Pengukuran CVP
b. Cara Merangkai
- Menghubungkan set infus dengan cairan NaCl 0,9%
- Mengeluarkan udara dari selang infuse
- Menghubungkan skala pengukuran dengan threeway stopcock
- Menghubungkan three way stopcock dengan selang infuse
- Menghubungkan manometer line dengan three way stopcock
- Mengeluarkan udara dari manometer line
- Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25 cmH2O
- Menghubungkan manometer line dengan kateter yang sudah terpasang
c. Cara Pengukuran
- Memberikan penjelasan kepada pasien
- Mengatur posisi pasien
o Lavelling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium kanan) dengan skala
pengukur atau tansduser
o Letak jantung dapat ditentukan dengan cara membuat garis pertemuan
antara sela iga ke empat (ICS IV) dengan garis pertengahan aksila
o Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi pada manometer
dan nilai dibaca pada akhir ekspirasi
- Membereskan alat-alat
- Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai
Pemantauan dengan Transduser
Dilakukan pada CVP, arteri pulmonal, kapiler arteri pulmonal, dan tekanan darah
arteri sistemik.
a. Persiapan pasien
- Memberikan penjelasan ttg: tujuan pemasangan, daerah pemasangan, dan prosedur
yang akan dikerjakan
- Mengatur posisi pasien sesuai dengan daerah pemasangan
b. Persiapan untuk penusukan
- Kateter sesuai kebutuhan - Spuit 2,5 cc
- Set instrumen steril untuk - Spuit 5 cc/10 cc
tindakan invasive - Bengkok
- Sarung tangan steril - Plester
- Antiseptik - Obat anestesi lokal
CVP Manometer
Penderita tidur terlentang mendatar
Dengan menggunakan slang air tang berisi air ± setengahnya -> membentuk lingkaran
dengan batas air yang terpisah
Titik nol penderita dihubungkan dengan batas air pada sisi slang yang satu. Sisi yang
lain ditempatkan pada manometer.
Titik nol manometer dapat ditentukan
Titik nol manometer adalah titik yang sama tingginya dengan titik aliran V.cava
superior, atrium kanan dan V.cava inferior bertemu menjadi satu.
Penilaian CVP
Kateter, infus, manometer dihubungkan dengan stopcock -> amati infus lancar atau tidak
Penderita terlentang
Cairan infus kita naikkan ke dalam manometer sampai dengan angka tertinggi -> jaga
jangan sampai cairan keluar
Cairan infus kita tutup, dengan memutar stopcock hubungkan manometer akan masuk
ke tubuh penderita
Permukaan cairan di manometer akan turun dan terjadi undulasi sesuai irama nafas,
turun (inspirasi), naik (ekspirasi)
8. Nilai CVP
Bila CVP normal, tanda – tanda shock bertambah -> shock septik
Bila darah atau cairan dengan hati – hati dan dipantau pengaruhnya dalam sirkulasi.
Bila CVP normal, tanda – tanda shock negatif -> shock hipovolemik
Bila CVP bertambah naik, tanda shock positif -> septik shock, cardiogenik shock
Hematothoraks
Pneumothoraks
Emphysema mediastinum
I. PENGKAJIAN
Yang perlu dikaji pada pasien yang terpasang CVP adalah tanda-tanda komplikasi yang
ditimbulkan oleh pemasangan alat.
Tekanan CVP
ECG Monitor
1. Resiko tinggi emboli darah berhubungan dengan efek pemasangan kateter vena
central
1. Konsultasikan dengan dokter untuk pemberian obat heparin dosis rendah bagi klien
yang beresiko tinggi sampai ia ambulasi.(terapi heparin dosis rendah akan
mengakibatkan viskositas darah dan daya ikat trombosis menurun dan
memungkinkan resiko terjadinya embolisme)
Hipotensi
Kekacauan mental
Disritmia jantung
Pasang kateter indwelling (foley) (untuk memantau volume sirkulasi melalui haluaran
urine)
Siapkan klien untuk prosedur angiografi dan/ atau skaning perfusi paru-paru ( untuk
memastikan diagnosis dan mendeteksi luasnya atelektasis)
(Karena kematian akibat embolisme pulmonal masif terjadi dalam 2 jam pertama setelah
awitan, intervensi segera adalah sangat penting)
4. Berikan terapi oksigen melalui kateter nasal dan pantau saturasi oksigen. (dengan
tindakan ini akan meningkatan sirkulasi oksigen secara cepat)
Daftar Pustaka
Lanros & Barber. (1997). Emergency nursing with certification preparation & review. (4th ed.).
Connecticut: Appleton & Lange.
LeMone & Burke. (2000). Medical surgical nursing critical thinking in client care. (2nd ed.).
New Jersey: Prentice Hall Health.
Luckmann & Sorensen. (1993). Medical surgical nursing a psychophysiologic approach. (4th
ed.). Philadelphia: W.B. Saunder Company.
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth. Ed
8. Editor edisi bahasa Indonesia Monica Ester, Ellen Panggabean. Jakarta: EGC.