Anda di halaman 1dari 13

http://wartakesehatan.

com/53373/penjelasan-mtki-terhadap-surat-terbuka-terkait-masalah-str

Penjelasan MTKI Terhadap Surat Terbuka


Terkait Masalah STR
Wartakesehatan.com - Terkait isu permasalahan perolehan Surat Tanda Registrasi (STR) dan
Sejak terbitnya Surat Terbuka yang ditujukan kepada Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia
(MTKI) yang ditulis oleh Syaifoel Hardy. Akhirnya dijawab dan ditanggapi oleh Bapak Trihono
selaku Ketua Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI). Berikut Penjelasannya:

Penjelasan MTKI terhadap surat terbuka Sdr. Syaifoel Hardy

Assalamu’alaikum wr. wb.

Surat ini kami buat untuk menjawab beberapa keluhan yang disampaikan melalui surat terbuka
di media sosial dari Sdr. Syaifoel Hardy, yang oleh reproter Sdr. Veronika Asanti dimuat
di Wartakesehatan.com.

Pertama-tama kami mengucapkan banyak terima kasih atas surat terbuka yang Saudara tulis,
semoga tulisan Saudara bisa memacu kami untuk terus berbenah memperbaiki layanan kami
kepada tenaga kesehatan di luar dokter, dokter gigi dan apoteker. Sebagai gambaran tenaga
kesehatan yang difasilitasi oleh MTKI ada 24 jenis tenaga kesehatan.

Selanjutnya, untuk menanggapi keluhan saudara, saya sampaikan hal-hal sebagai berikut:

Semua pihak setuju perlunya STR (Surat Tanda Registrasi) untuk tenaga kesehatan, termasuk
untuk perawat. Regulasi menyebutkan bahwa STR diberikan setelah seorang perawat
mendapatkan Sertifikat Kompetensi yang didapatkan setelah lulus uji kompetensi.
Dengan demikian STR bisa dikeluarkan setelah yang bersangkutan lulus uji kompetensi, yang
dikoordinir oleh Ditjen Pendidikan Tinggi.

Bila Sertifikat Kompetensi sudah ada, STR bisa diurus melalui MTKP (Majelis Tenaga
Kesehatan Provinsi). MTKP akan meneruskan ke MTKI dan bila berkas lengkap dalam waktu 1
bulan STR sudah terbit.

Uji kompetensi diperlukan karena kualitas pendidikan perawat yang sangat bervariasi, ada yang
sudah bagus, tetapi banyak pula yang belum optimal. Sebagai contoh hasil uji kompetensi
perawat angkatan pertama yang dilakukan oleh MTKI, rentang nilai adalah tertinggi 73,3 dan
terrendah adalah 10,0. Inilah kualitas pendidikan perawat kita saat ini, yang mari kita benahi
bersama. Salah satunya adalah melalui uji kompetensi tersebut.

Nanti uji kompetensi merupakan exit exam, jadi uji kompetensi berbarengan dengan ujian di
perguruan tingginya, sehingga kalau dinyatakan lulus berarti uji kompetensinya juga lulus.
Namun saat ini belum berupa exit exam, sehingga mereka yang lulus pendidikan perawat, kalau
belum lulus uji kompetensi belum bisa menerapkan profesinya.

MTKI sudah mengusulkan kepada Dirjen Dikti agar di masa yang akan datang uji kompetensi
bisa dilakukan secara on line seperti ujian TOEFL. Namun untuk ini diperlukan persiapan yang
tidak mudah. Saya berharap Dikti sudah mengarah ke sana.

Salah satu sebab besarnya variasi kualitas pendidikan perawat adalah institusi pendidikannya.
Tabel di bawah ini menunjukkan masih banyak institusi pendidikan tenaga kesehatan (termasuk
perawat) yang belum terakreditasi.

Untuk pengurusan STR sendiri, kami memang terus berbenah. Kami sedang membuat disain
registrasi on line, sehingga nanti sangat memudahkan tenaga kesehatan melakukan registrasi.
Saat ini sedang didisain softwarenya, akhir tahun ini akan uji coba di DKI dan Jawa Timur dan
mudah2an tahun depan sudah bisa dilaksanakan di lebih banyak provinsi.

Untuk pengusulan STR, alurnya adalah sebagai berikut:


• Tenaga kesehatan menyerahkan berkas usulan ke MTKP (bisa melalui OP setempat atau
secara perorangan)
• MTKP akan mengirimkan ke MTKI
• Bila berkas lengkap, proses penerbitan STR di MTKI maksimal 1 bulan (Ini target kami
sebagai pengurus MTKI yang baru, dan selama setahun ini kita bisa menjalankannya)
• STR yang sudah diterbitkan, akan segera dikirim via pos ke MTKP
• MTKP menyerahkan STR kepada yang bersangkutan

Untuk keterbukaan, kami juga sudah berbenah. Jika ada perawat yang sudah mengurus
registrasi melalui PPNI dan MTKP, bila ingin mengetahui bisa dicek ke MTKI, silahkan kirim
daftar namanya ke alamat email kami: sekretariatmtki@yahoo.co.id atau
mtki.2014@gmail.com. Kami bisa menelusuri lebih lanjut, sampai dimana berkas pengusulan
tersebut. Pernah terjadi: berkas ternyata belum sampai ke MTKI, masih di Organisasi Profesi
Daerah, atau terkadang di MTKP. Bila sempat datang ke kantor MTKI, bisa dicek sendiri di
layar monitor komputer kami, apakah sudah terdaftar di MTKI atau belum.

Penerbitan STR selama ini sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah. Dana Rp.100.000,- yang
disetorkan ke rekening Pustanserdik BPPSDMK, belum bisa dimanfaatkan karena belum ada
ketetapan dari Kementerian Keuangan.

Dalam hal pengiriman terjadi salah alamat, memang pernah terjadi, silahkan diinformasikan
kepada kami untuk dikirimkan kembali kepada yang berhak. Kesalahan semacam ini sekarang
sudah sangat kecil setelah kami berbenah.
Kami telah menerbitkan 666.609 STR sampai akhir Desember 2014. Sekarang tentu sudah
bertambah lebih banyak lagi, mengingat proses penerbitan STR berjalan terus.

Di dalam MTKI, kami memperkerjakan tenaga yang sebagian masih muda-muda dan energetik.
Semua wakil organisasi profesi termasuk PPNI menjadi anggota MTKI. Jadi dalam hal
koordinasi dengan organisasi profesi sudah jauh lebih baik.
Untuk usulan Saudara, saya sampaikan tanggapan sebagai berikut:

Pertama, untuk keterbukaan manajemen MTKI kami sudah melakukannya, dan terus
mengupayakan lebih terbuka lagi saat registrasi on line sudah jadi.

Kedua, untuk memperbanyak jumlah karyawan, setelah kami berbenah, praktis STR bisa kami
terbitkan secara teratur, sehingga tidak perlu penambahan tenaga. Soal salah kirim silahkan
diinformasikan kepada kami. Kesalahan semacam ini sudah semakin sedikit.

Ketiga, tentang penyederhanaan uji kompetensi, kami sudah mengusulkan UK on line, namun
keputusan tentang hal ini bukan di pundak kami. Kami yakin semua pihak setuju dan kita
mengarah ke sana.

Keempat, tentang usulan Majelis Tenaga Keperawatan Indonesia, tahun 2016 nanti berdasrkan
UU nomer 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, akan dibentuk KTKI (Konsil Tenaga
Kesehatan Indonesia) yang terdiri dari Konsil masing-masing profesi termasuk Konsil Tenaga
Keperawatan Indonesia. Jadi usulan Saudara sudah ditampung oleh UU ini.

Kelima, semua sepakat bahwa kita adalah bagian dari bangsa Indonesia, yang semangatnya
adalah mencari solusi demi kemajuan negeri.

Khusus untuk tenaga kesehatan asing yang ingin bekerja di Indonesia, sudah ada regulasinya
(Permenkes Nomer: 67 Tahun 2013 tentang Pendayagunaan Tenaga Kesehatn Warga Negara
Asing), sehingga tidak mudah tenaga kesehatan asing bekerja di Indonesia.

Demikian penjelasan saya, semoga menjadi lebih terang. Bila masih ada yang belum jelas,
silahkan kontak kami, atau bekunjung ke kantor kami.

Bila ada tenaga kesehatan yang merasa sudah mengurus STR tetapi belum terbit, silahkan tulis
email ke alamat kami: sekretariatmtki@yahoo.co.id atau mtki.2014@gmail.com. Kami akan
menelusuri sampai dimana prosesnya: apakah sudah selesai, dalam proses di MTKI, atau kami
belum menerima usulan dari MTKP atau Perhimpunan Organisasi Profesi.

Jakarta, 21 Agustus 2015

Ketua
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia,
Kementerian Kesehatan RI

- Trihono
https://inna-ppni.or.id/index.php/keanggotaan/surat-tanda-regsitrasi/81-
keanggotaan-kami

Surat Tanda Registrasi

Surat Tanda Registrasi yang disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan telah
memiliki sertifikat kompetensi. dengan STR, maka perawat dapat melakukan aktivitas pelayanan kesehatan.

untuk mendapatkan STR, perawat harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Dan Ijazah serta sertifikat kompetensi tersebut
diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian
program pendidikan dan uji kompetensi.

Ijazah dikeluarkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Sertifikat
kompetensi dikeluarkan oleh MTKI.

Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun.

Sesuai dengan Permenkes 1796 tahun 2011, Sertifikat kompetensi yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang melalui
partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan
pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan bidang tugasnya atau profesinya.Perolehan Satuan
Kredit Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus mencapai minimal 25 (dua puluh lima) Satuan Kredit Profesi selama 5 (lima) tahun.

Tetapi di awal penerbitan STR, sesuai dengan Permenkes 1796, juga di putuskan bahwa perawat yang Lulusan sebelum tahun
2012, maka dilakukan Pemutihan STR, yaitu tidak dilakukan Uji kompetensi untuk mendapatkan STR, tetapi cukup dengan
melampirkan persyaratan sebagai berikut :

1. Ijazah Perawat terakhir (SPK/DIII/Ners/Ners Spesialis)yg dilegalisir : 2 lembar


2. Pas Foto 4x6 latar belakang merah 3 Lembar
3. Pemutihan diajukan langsung ke MTKI secara kolektif oleh Organisasi Profesi / PPNI, Institusi Pelayanan, dan Institusi
Pendidikan.

Detail aturan mengenai STR dapat di download di link berikut

Category: Keanggotaan Kami

KTA dan Registrasi Anggota

1. Masa Berlaku Kartu Tanda Anggota adalah 5 tahun sejak awal mendaftar.

2. No Keanggotaan PPNI akan diregistrasi ulang setiap tanggal 1 – 30 Januari setiap awal tahun.

3. Registrasi ulang No Keanggotaan dilakukan dengan melakukan pembayaran :


1. Iuran ICN tahunan sebesar Rp. 24.000,-
2. Iuran Keanggotaan tahunan sebesar Rp. 96.000,-
Pembayaran Iuran tersebut dilakukan melalui pengurus komisariat / kabupaten kota

4. Bagi Anggota yang tidak melakukan registrasi ulang tersebut, maka status keanggotaannya akan menjadi anggota pasif.
5. Bila sampai tanggal 30 maret Anggota tetap tidak melakukan registrasi ulang, maka status keanggotaan akan dihapus dari simk
ppni

Detail mengenai Design dan Aturan KTA, bisa di download dilink berikut : DESIGN KTA

ANGGOTA PPNI DAN PERHITUNGAN SKP

1. Segala bentuk rekomendasi hanya akan diberikan PPNI kepada perawat yang terdaftar secara benar sebagai anggota PPNI

2. SKP yang diperoleh anggota PPNI dari setiap kegiatan pelatihan, seminar ataupun yang lainnya, akan teradministrasi secara
otomatis di database SIMK PPNI dan akan berguna untuk melakukan perpanjangan STR.

3. Bila tidak terdaftar sebagai anggota PPNI, maka secara sistem, SKP yang diperoleh perawat tersebut tidak akan terdata
didatabase SIMK PPNI. dan secara administrasi, SKP tersebut tidak akan berguna.

4. PPNI HANYA AKAN MEMBERIKAN REKOMENDASI PERPANJANGAN STR BAGI ANGGOTANYA SAJA. jadi
pastikan bahwa anda terdaftar secara benar sebagai anggota PPNI.

Category: Keanggotaan Kami

Keanggotaan Kami

MEKANISME PENDAFTARAN ANGGOTA

Pendaftaran anggota dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu


a. Pendaftaran secara individu melalui portal SIM Keanggotaan online
b. Pendaftaran anggota melalui komisariat terkait

Secara mendasar, walaupun anggota melakukan pedaftaran secara online di portal simk , tetapi sebenarnya anggota melakukan
pendaftaran di wilayah/kabupaten tempat kerja / tempat tinggalnya.

1. Pendaftaran secara individu dilakukan dengan tahapan berikut :


a. Calon anggota membuka http://simk.inna-ppni.or.id
b. Calon anggota selanjutnya dapat membuka menu pendaftaran anggota
c. Lalu akan muncul form yang dapat diisi sesuai dengan data calon anggota

2. Setelah calon anggota mendaftar, maka selanjutnya calon anggota melakukan pembayaran iuran keanggotaan kepada pengurus
komisariat/kabupaten kota

3. Selanjutnya, pengurus kabupaten kota WAJIB menyetorkan pembayaran iuran keanggotaan ke pengurus PPNI Propinsi dan
pengurus PPNI Pusat

4. Pengurus kabupaten kota wajib mengirimkan bukti penyetoran iuran keanggotaan anggotanya ke pengurus PPNI Propinsi dan
Pengurus PPNIPusat sebagai dasar Pengurus PPNI propinsi dan PPNI Pusat melakukan verifikasi iuran keanggotaan.

5. Bila PPNI pusat sudah menerima bukti setoran atas iuran keanggotaan dari pengurus PPNI kabupaten, maka bagian SIM
Keanggotaan PPNI akan melakukan verifikasi data dan secara komputerisasi, no keanggotaan akan muncul.

6. Bila no keanggotaan telah didapat, calon anggota sudah secara resmi menjadi anggota PPNI

7. Anggota dapat menggunakan no anggota untuk melakukan Log in dengan password standar yang diberikan oleh system

8. Setelah Login, anggota dapat merubah passwordnya.

9. Selanjutnya anggota juga bisa mengecek berapa jumlah SKP yang telah diperolehnya.

10. Anggota dapat melihat informasi detail mengenai :


a. Berita/ News tentang keprofesian
b. Informasi kegiatan ilmiah
c. Informasi lowongan kerja
d. Daftar anggota PPNI di komisariatnya

Category: Keanggotaan Kami


Syarat Pengurusan STR Perawat

STR yakni singkatan dari Surat Tanda Registrasi yang wajib di miliki oleh Perawat. STR
merupakan syarat legalitas dalam menjalankan praktek keperawatan, bahkan Perawat warga
negara asing wajib memiliki STR jika ingin melakukan praktek keperawatan di Indonesia.

Menurut peraturan Undang-Undang RI No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan pada Bab IV,
persyaratan pengurusan STR meliputi:

1. Memiliki ijazah pendidikan tinggi Keperawatan.


2. Memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi.
3. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental.
4. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi.
5. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.

Seperti pengurusan sebelumnya, yaitu STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi
ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.

Pertanyaanya siapa yang akan mengeluarkan STR Perawat?

Berdasarkan Undang-Undang Keperawatan yang punya kewenangan mengeluarkan STR adalah


Konsil Keperawatan, hal tersebut tertuang dalam Bab IV Pasal 18 Ayat 2 tentang Registrasi, Izin
Praktek dan Registrasi Ulang. Selain berwenang mengeluarkan STR, Konsil Keperawatan juga
berhak mencabut Surat Tanda Registrasi yang telah di berikan kepada Perawat jika suatu waktu
melanggar kebijakan yang telah ditetapkan sesuai peraturan.

Sudah Adakah Konsil Keperawatan yang legal mengeluarkan STR Perawat?

Saat ini, (11/4/2015) Jawabnya belum. Masih menurut UU Keperawatan, bahwa Konsil
Keperawatan sebagai badan Independen dan otonom yang terdiri dari maksimal 9 anggota.

Keanggotaan Konsil Keperawatan terdiri atas unsur Pemerintah, Organisasi Profesi


Keperawatan, Kolegium Keperawatan, asosiasi Institusi Pendidikan Keperawatan, asosiasi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan tokoh masyarakat. Pemilihan anggota Konsil Keperawatan
ini sedang proses pembentukan tim, yang nantinya mengenai susunan organisasi, pengangkatan,
pemberhentian, dan keanggotaan Konsil Keperawatan diatur dengan Peraturan Presiden.

Kemudian Konsil Keperawatan dibentuk paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-
Undang Keperawatan diundangkan.

Sejak Undang-Undang No. 38 tentang Keperawatan disahkan pada tanggal 17 Oktober


2014, maka semua Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai
Keperawatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum
diganti berdasarkan Undang-Undang ini.

Atas dasar itu, Perawat yang ingin mengurus dan memperpanjang izin STR, hingga
Konsil Keperawatan terbentuk yang di sah kan oleh pemerintah, maka untuk sementara
waktu masih bisa mengurus STR melalui organisasi PPNI di darah asal untuk
diteruskan ke MTKI sebagaimana yang telah diatur oleh Permenkes No. 1796.

Apa sih substansi dari Permenkes tersebut, anda ingin tau? silahkan dibaca ulasannya
pada artikel lawas saya berjudul "Tenaga Kesehatan (Tidak) Kompeten Tersingkir oleh
Permenkes No. 1796"

Kira-kira demikianlah tentang syarat pengurusan STR bagi Perawat di Indonesia. Jika
anda merasa bermanfaat artikel ini, silahkan bagikan pada Sejawat lainnya, namun jika
ada masukan silahkan sampaikan di kotak komentar.
https://febrisendaljepit.wordpress.com/2012/
06/14/uji-kompetensi-dan-surat-tanda-
registrasi-str-tenaga-kesehatan-6/
UJI KOMPETENSI DAN SURAT TANDA
REGISTRASI (STR)
TENAGA KESEHATAN
A. PENDAHULUAN

Sumberdaya tenaga kesehatan merupakan salah satu subsistem dari Sistem Nasional Kesehatan
dimana peranan sumber daya tenaga kesehaatan sangat menentukan dalam system pelayanan
kesehatan. Disamping telah dicapai berbagai sumberdaya tenaga kesehatan, namun, masih
dihadapi tentangan meliputi keterbatasan jumlah, distribusi yang kurang merata dan mutu tenaga
kesehatn yang masih rendah. Disisi lain tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
lebih merata dan berkualitas makin meningkat. Untuk itu diperlukan upaya sistematis dan
berkelanjutan untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi penghasil tenaga kesehatan dan
penjaminan mutu tenaga kesehatan.

1. DASAR HUKUM UJI KOMPETENSI

Dasar-dasar hokum uji kompetensi meliputi :

 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


 Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
 Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Gowa
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1144/Menkes/VIII/2010 Tentang Oraganisasi
Kementrian Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1796/Menkes/Per/VIII/2010

1. PENGERTIAN UMUM

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan serta mememiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehtan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

a) Uji Kompetensi
Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kesehatan sesuai dengan standar profesi.

b) Sertifikat Kompetensi

Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan kompetensi sesorang tenaga kesehatan untuk
dapat menjalakan praktik dan atau pekerjaan profesinya di seluruh Indonesia setelah lulus uji
kompetensi

c) Registrasi

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat
kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hokum untuk
menjalankan praktik dan atau pekerjaan profesinya.

d) Surat Tanda Registrasi

Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi.

1. TUJUAN UJI KOMPETENSI

Adapun tujuan uji kompetensi yaitu :

1. Meningkatakan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan Nakes


2. Melindungi masyarkat atas tindakan dilakukan Nakes
3. Memberikan kepastian hokum bagi masyarakat yang dilayani

1. PROSES SERTIFIKAT TANDA REGISTRASI (STR)


2. Pelaksananaan registrasi

Setiap tenaga keshatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki STR, dimana untuk
memperoleh STR tenaga kesehatan harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Ijazah dan
sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian program
pendidikan dan uji kompetensi. Ijazah dikeluarkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan sesuai
dengan peratutan perundang-undangan yang dimana sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh
MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia). Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 ( lima )
tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 ( lima ) tahun

1. Ketentuan Peralihan.

Tenaga kesehatan yang telah memiliki STR atau surat izin kerja/ surat izin praktik yang masa
berlakunya berakhir paling lama 5 (lima) tahun setelah beralkunya Peraturan Menteri ini,
kepadanya dapat diberikan perpanjangan STR.

1. STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi merupakan bagian dari standar profesi, digunakan sebagai acauan dalam
membuat dan mengembangkan materi uji dalam pelaksanaan uji kompetensi yang berlaku secara
Nasional dan Internasional atau didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Standar kompetensi ini digunakan dalam menyusun materi uji kompetensi yang dijabarkan
dalam petunjuk teknis uji kompetensi masing-masing profesi.

1. HUBUNGAN SEBAB AKIBAT KOMPETENSI DENGAN KINERJA

Sebenarnya hubungan antara kompetensi dengan kinerja sangat erat sekali, hal ini tampak pada
hubungan dari keduanya, yaitu hubungan sebab akibat (causally related). Oleh karena itu
menurut Spencer hubungan antara kompetensi karyawan dan kinerja adalah sangat erat dan
penting sekali, relecansinya ada dan kuat akurat, dimana jika dikaitkan dengan kinerja seorang
karyawan serta kompetensi, yang terdiri atas :

 Motiv (motive)
 Sifat (trait)
 Konsep diri (self concept)
 Keterampilan (knowledge)

Yang diharapkan dapat memprediksi perilaku seseorang, sehingga pada akhirnya dapat
memprediksi kinerja orang tersebut.

1. HUBUNGAN UJI KOMPETENSI & SURAT TANDA REGISTRASI

Dengan diterbitkannya STR dari petugas kesehatan, maka akan memberikan jaminan tentang
kemampuan dari tenaga tersebut dalam memberikan pelayanan kesehatan dan sekaligus
memberikan kepercayaan diri untuk melakukan tugas sehar-hari. Oleh sebab itu pemerintah
dalam hal ini Kementrian Kesehatan yang seterusnya oleh organisasi profesi telah membuat
aturan-aturan yang terkait dengan Uji kompetensi dan STR, hal ini dilakukan untuk memberikan
perlindungan kepada penerima dan sekaligus pemberi pelayanan kesehatan (Tenaga Kesehatan )

Referensi

 Atmawikarta. Arum. DR, MPH, Uji Kompetensi dan Surat Tanda Registrasi (STR)
Tenaga Keseh

atan, 2012, Materi Seminar Nasional Kesehatan, Makassar.
 Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Relevansi
Uji Kompetensi Surat Tanda Registrasi (STR) Terhadap Pelayanan Kesehatan, 2012;
Materi Seminar Nasional Kesehatan, Makassar.
http://askep-net.blogspot.co.id/2013/04/STR-Tenaga-Kesehatan.html

Dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dari keseluruhan tenaga kesehatan yang ada di
Indonesia, seorang tenaga kesehatan termasuk seorang perawat tentunya membutuhkan surat
tanda registrasi (STR) untuk tenaga kesehatan dan juga untuk tenaga kesehatan lainnya.

Demikian juga para perawat yang merupakan bagian dari tenaga kesehatan juga harus memiliki
STR Perawat yang harus dilalui dengan uji kompetensi perawat juga.

Peraturan pemerintah melalui Kementrian Kesehatan juga telah mengatur akan proses pembuatan
dan syarat pembuatan STR perawat dan tenaga kesehatan lainnya sebagaimana telah tercantum
dalam PERMENKES RI NO. 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.

Inilah dasar dan aturan pemerintah Indonesia dalam pengaturan pembuatan registrasi tenaga
kesehatan.

Tujuan manfaat STR (Surat Tanda Registrasi) bagi para tenaga kesehatan baik itu dokter,
perawat dan tenaga kesehatan lainnya adalah meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam
rangka melindungi masyarakat dan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.

Jadi memang sebuah kewajiban bagi keseluruhan tenaga kesehatan untuk memiliki STR ini yang
nantinya akan dikeluarkan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI). MTKI dalam
hal ini mempunyai kewenangan penuh dalam mengeluarkan sertifikat, dan apabila punya
sertifikat kompetensi, maka berhak untuk mendapatkan STR.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 1796 tahun 2011 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan sebagai pengganti PMK nomor 161 tahun 2010 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan. Dalam peraturan menteri kesehatan tersebut tercantum bahwasannya seluruh tenaga
kesehatan diwajibkan memiliki surat tanda registrasi yang disebut sebagai STR.

Bagi yang belum memiliki STR atau surat izin dan lulus dari pendidikan sebelum tahun 2012
dapat diberikan STR berdasarkan peraturan ini atau yang dimasyarakat umum dikenal dengan
pemutihan tanpa dilakukan uji kompetensi.
Adapun persyaratan pembuatan STR bagi para lulusan sekolah kesehatan sebelum tahun 2012
atau disebut dengan istilah pemutihan STR ini adalah sebagai berikut :

1. Fotocopi ijazah terakhir yang dilegalisir (cap basah) sebanyak 2 lembar.


2. Pas Foto ukuran 4 x 6 cm dengan latar belakang merah 3 lembar.
3. Apabila telah memiliki Surat Izin seperti halnya Surat Ijin Perawat (SIP) (SIP,SIB,dll)
dan sudah habis masa berlakunya dapat dilampirkan dalam berkas.
4. Apabila sudah memilki sertifikat kompetensi boleh dilampirkan
5. Apabila Surat Izin (SIP, SIB, dll) masih berlaku sesuai dengan PMK 1796 pasal 36 ayat
(1) dinyatakan telah memiliki STR sampai masa berlakunya berakhir (artinya Surat Izin
saudara masih barlaku dan tidak diharuskan membuat STR, namun bila tetap ingin
membuat STR juga tidak salah).

Dan bagi khusus untuk syarat pembuatan STR perawat selain hal tersebut di atas ditambah
dengan :

 Pemutihan STR perawat diajukan langsung ke MTKI secara kolektif oleh Organisasi
Profesi/PPNI, Institusi Pelayanan, dan Institusi Pendidikan.
 STR berlaku selama 5 tahun, dan dan diperpanjang setelah 5 tahun sesuai dengan tanggal
kelahiran, dengan syarat Sertifikat Kompetensi yang diperpanjang. Dan ini adalah msa
berlaku STR yaitu selama 5 tahun.
 Persyaratan Perpanjangan sertifikat Kompetensi adalah Perawat harus mengumpulkan
Satuan Kredit Profesi (SKP) sebanyak 25 SKP selama 5 tahun sesuai dengan ketentuan
PPNI, SKP didapatkan melalui partisipasi kegiatan Pendidikan/Pelatihan dan Kegiatan
ilmiah Keperawatan lainnya. Dan STR perawat ini adalah pengganti dari Surat Ijin
Perawat

Bagi lulusan pendidikan tahun 2012 dan seterusnya untuk mendapatkan STR Surat Tanda
Registrasi diwajibkan mengikuti uji kompetensi nasional yang diselenggarakan oleh MTKI
(Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia) di perguruan tinggi yang terakreditasi, dengan uji
kompetensi tenaga kesehatan akan memperoleh Sertifikat Kompetensi. MTKI akan memberikan
Sertifikat Kompetensi tenaga kesehatan kepada peserta didik pada waktu pengambilan sumpah.

Anda mungkin juga menyukai