Dan ternyata ujian yang paling besar adalah diri manusia itu sendiri, berapa banyak orang-orang
yang alim, orang-orang besar yang terperosok dan gagal dalam kehidupan ini karena tidak
mampu untuk mengalahkan dan menundukkan dirinya sendiri.
Ternyata musuh itu ada didalam diri kita, maka perang “AKBAR” yaitu menghadapi diri kita
sendiri, karena musuh yang didalam diri kita menjadikan kita lupa dari ALLAH, sehingga kita
ibadah bukan menyembah ALLAH akan tetapi kita menyembah diri kita sendiri (menyembah
nafsu kita) LINNAFSI BINNAFSI!
Dulu di zaman jahiliyah manusia menyembah patung yang dibuatnya sendiri dari seonggok batu
yang diukir, tapi diakhir zaman bila ada orang menyembah patung kita berani mengatakan itu
syirik, memang itu adalah syirikakan tetapi kita tidak pernah mengoreksi diri kita!
Sabda Rasulullah SAW:
Apa artinya kita ibadah, sholat, haji, puasa, zakat, dan lain-lainnya bila TUHAN-TUHAN
NAFSU KITA BANGUN BAGAIKAN MAHLIGAI DAN KERAJAAN NAFSU YAITU
“ANANIYAH”DIDALAM DIRI KITA.
Sekarang keadaan zaman lebih parah daripada zaman jahiliyah, umat sama-sama berbondong-
bondong patung yang ada didalam dirinya yaitu patung “ANANIYAH”yang disebut dengan
“AKU”.
Sehingga patung-patung yang bernama “AKU”, menjajah rohani kita, akibatnya ketika kita
ibadah seharusnya lurus HANYA KARENA ALLAH (LLLAH) DAN SEBAB SEMUA
PERTOLONGAN DARI ALLAH (BILLAH), akan tetapi malah kita aku sehingga kita bangga
dengan amal kita, bangga dengan ibadah kita.
INILAH YANG MENJADIKAN IBADAH KITA TERHAPUS 70 TAHUN DALAM
SEKALI BANGGA!
Ingat saudaraku…!!! sebentar lagi pasti pulang, roh kita akan menghadap kepada ALLAH, untuk
mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang pernah kita lakukan, apa jadinya ketika kita
pulang membawa kotaran hati yang bernama “SYIRIK” itu? Termasuk kita menyembah diri kita
sendiri?
1. Selalu menutupi aib orang lain, dan dia sibuk dengan kesalahan dirinya sendiri.
2. Selalu memaafkan walaupun sebesar apapun kesalahan orang lain yang ia lakukan pada
dirinya.
3. Memakai baju kerendahan sehingga menaruh orang lain diatas dirinya artinya tidak ada
perasaan menonjol (AKU) didalam dirinya.
SALAM…
----------------
ALLOOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI
WASALLIM WABAARIK ‘ALAASAYYIDINAA MUHAMMADIW-WA'ALAA AALI SAYYIDINAA
MUHAMMAD. FII KULLI LAMHATIW WA NAFASIM BI'ADADI MA'LUMAATILLAAHI, WA
FUYU DHOTIHI WA AMDAADIH. .......(100X)
Yaa Alloh, Yaa Tuhan Maha Esa, Yaa Tuhan Maha Satu, Yaa Tuhan Maha Menemukan, Yaa
Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas junjungan kami Kanjeng
Nabi Muhammad dan atas keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan
naik turunnya napas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak
kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh.
Dalam pengejawantahan Al Quran terdapat banyak sekali kalimat yang Maha Dasyat,sangat
powerful, bahkan sangat kuat yang akan membuat kita terdecak kagum. betapa dasyatnya
kalimat-kalimat suci didalam Al Quran itu. Dari semula Al Quran berjumlah 30 juz 114 Surat
dan diawali dengan surat Al Fatihah yaitu surat pembuka bagi ayat suci al-quran, inilah inti sari
dari Al Quran itu, kita harus tahu bahwa surat Al-Fatihah melebihi semua surat yang lain. Kalau
tidak, mengapa Al-Fatihah dijadikan rukun dalam shalat ? Tidak sah shalat tanpa di dalamnya Al-
Fatihah. Berarti Al-Fatihah memang memiliki keutamaan. Salah satu keutamaan Al-Fatihah
terdapat pada awal suratnya yaitu kalimat "Bismillahirrahmanirrahim". dan benar inilah
kalimat yang Maha Dasyat itu yaitu kalimat "Bismillahirrahmanirrahim".
Dalam pembahasan ini kita awali dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim. Dan kita mulai
dengan kata Bismillah yang berarti itu menunjukkan asma yang agung yang berarti "Dengan
menyebut asma Allah" dengan di ikuti kata selanjutnya Rahman dan Rahim yang berarti
merujuk kepada sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang. Dengan
arti lengkapnya "Bismillahirrahmanirrahim" Adalah "Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." Berarti ketika kita analisa dalam kalimat tersebut tidak
ada kata negatif sedikitpun dan semua yang terdapat dalam kalimat ini mengandung kalimat
yang positif. Kalimat inilah yang sebenarnya memancarkan kasih sayang kepenjuru alam dan
semua makhluk tanpa terkecuali terkena dampak radiasi kalimat positif positif ini. Kalimat
positif ini yang akan selalu memancar tiada henti keseluruh pejuru alam, tanpa putus sedikitpun.
Bagaimana tidak dengan sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang.
Sehingga seandainya ada induk kucing mempunyai anak dan induknya itu mau mengasuh
anaknya serta memberikan perlindungan dari bahaya yang akan menerkam itu sebab karena sifat
Kasih sayangnya, begitupula ketika kita bisa berdiri tegak menghirup udara bebas tanpa
pungutan biaya sepeserpun dan mustahil tanpa sifat Maha PenyayangNya kita tidak akan
mungkin seberuntung orang yang orang matanyanya buta tidak diberi kesempatan untuk
membaca artikel ini. Tanpa sebab pancaran sifat kasih sayangnya yang pasti kita tidak akan
hidup di dunia ini. Dan masih banyak sekali yang belum terpikirkan dan terlintas dibenak kita,
bahkan keyakinanpun itu juga termasuk suatu karunia dampak dari sifat Alloh Yang Maha
Pengasih dan Yang Maha Penyayang. Sungguh sangat banyak dan berlimpah sekali kasih
sayangnya yang diberikan kepada kita. Akan tetapi dengan kasih sayang yang diberikan secara
cuma-cuma kepada kita, pernahkan kita bersyukur kepadanya ? tak terkecuali ujianpun adalah
adalah suatu pengejawantahan kasih sayang Tuhan yang diberikan kepada kita. Tuhan
memberikan batasan kepada kita agar tidak terlampau jauh terjebak dalam paham arus
materialisme (cinta dunia). Bagi orang yang sabar dan memiliki hikmah yang tinggi dia tidak
serta merta mencaci maki apa yang menimpa pada dirinya, dia terus selalu positif thingking dan
belajar menerima keadaaan yang terjadi pada dirinya, dia tidak pernah mencaci maki Tuhan
dengan segala keadaan dan keterbatasan yang dihadapinya. Berpikir positif positif dan positif.
Sifat kasih sayang inilah yang senantiasa memancar dan mengarah disetiap hati manusia, tidak
perduli statusnya, golongan serta ras dari mana, yang jelas sifat kasih sayang ini selalu akan
meliputi hati manusia dan makhluk diseluruh alam jagad raya ini. Dan tidak perduli manusia itu
memiliki sifat jahat maupun sifat baik tetap manusia masih mendapatkan jatah sifat kasih sayang
itu. Masih ingatkan pelajaran semasa di bangku sekolah dasar menjelaskan tentang perkalian
aljabar apapun angkanya apabila positif bertemu dengan positif maka hasil yang didapat adalah
angka positif, begitupula sebaliknya angka berapapun yang bernilai negatif apabila dikalikan
dengan angka positif maka yang di dapat adalah nilai negatif dari sebuah angka itu sendiri. Maka
alangkah ironinya sifat kasih sayang yang positif itu diterima dengan hati negatif atau hati yang
jahat, berapapun kita lantunkan kalimat "Bismillahirrahmanirrahim" yang maha dasyat itu di
bibir kita, seribu kali bahkan sampai ratusan ribu kali apabila diterima dengan hati yang negatif
kalimat yang maha daysat itu tidak ada kekuatan sama sekali walaupun kita tergolong ahli
ibadah sekalipun, karena jalur yang kita tempuh sudah terputus dengan sifat negatif kita. Akan
tetapi walaupun kita bukan termasuk orang ahli ibadah akan tetapi apabila hati si penerima itu
bersih dari sifat negatif maka pada saat dia berucap dengan kalimat yang maha dasyat tersebut
menimbulkan efek yang maha dasyat pula.
Maka mutlaklah apabila manusia ingin mendapatkan pancaran kalimat positif ini harus
diimbangi dengan receiver positif juga maka akan mendapatkan hasil pancaran yang sangat
bagus dan memuaskan. maih ingatkan dalam postingan sebelumnya ( Tuhan adalah Hati! ) ada
sebuah yang dilakukan oleh ilmuwan jepang yang dibukukan didalam buku The Hidden
Message In Water oleh Dr.Masaru Emoto tentang keajaiban dari kalimat positif ini bisa
menimbulkan efek yang sangat luar biasa bahkan dalam percobaannya beliau mecoba
memberikan rangsangan kalimat postif kedalam air dan apa yang terjadi air yang molekulnya
biasa seketika berubah menjadi molekul molekul yang sangat menakjubkan.
Itu hanya dengan kalimat positif, apalagi dengan kalimat yang maha dasyat ini dibarengi dengan
jiwa yang positif juga. Betapa dasyatnya efek yang akan terjadi ? tidak akan menutup
kemungkinan dengan kalimat yang maha dasyat ini dunia yang senantiasa mencekam dengan
segala kerisauan dampak isyu global warming serta akibat terserangnya penyakit krisis mental
yang melanda umat masyarakat diseluruh dunia akan musnah dengan kalimat yang agung dan
Maha Dasyat ini. Sehingga tidak menutup kemungkinan dunia yang mencekam dengan ke
egoisan dan keangkuhan dari para pemimpin diseluruh dunia ini, dan yang baru saja kita ketahui
betapa ganasnya bangsa Israel menghacurkan umat muslim dipalestina, akan bersatu dan
berdamai tanpa adanya suatu perselisihan. Penulis membayangkan betapa eloknya indahnya
sebuah kebersamaan,betapa indah hati manusia yang memiliki sifat Kasih Sayang. Dan penulis
berharap terutama dari golongan islam, kristen, hindu, budha, maupun atheis sekalipun, bahkan
organisasi Wahidiyah tidak ada suatu perpecahan dan permusuhan sehingga tercapailah moto
"Tidak Pandang Bulu" dengan misi Wahidiyah "Satu Hati" untuk menuju lari kembali kepada
Alloh (Fafirru Ilalloh).
Maka inilah fungsi wahidiyah mengapa di siarkan ke seluruh penjuru alam jagat dunia ini. Dan
alangkah ironinya apabila orang-orang memegang ilmu wahidiyah masih tertancap ion-ion
negatif (merasa benar sendiri) sehingga mengakibatkan antara satu pengamal dengan yang lain
saling bersebrangan, saling bermusuhan, saling hujat menghujat, saling hasut menghasud, dan
saling fitnah menfitnah. Awas lagi-lagi bendera "AKU" berkibar.
Skema : Kronologis turunnya sifat kasih sayang Alloh kepada makhluk
Maka sifat inilah yang nanti kita akan bawa mati. Apalah jadinya jika di akhir hayat kita masih
meninggalkan sifat negatif yaitu sifat iri ,dengki, hasud, suudhon,angkuh, sombong, merasa lebih
hebat dari orang lain dan sifat negatif lainnya. Maka sekali-kali kamu meninggalkan sifat negatif
itu niscaya pancaran kalimat positif kasih sayangnya. Tidak akan sampai masuk dalam roh kita.
Sebab awal roh kita adalah suci dan ketika pulang (mati) pun tetap harus dalam keadaan suci,
apabila ingin bertemu dengannya. Tapi sebaliknya di akhir hayat kita meninggalkan sifat positif
yaitu sifat tawadu', rendah hati, sabar ,diam, ikhlas, Merasa dirinya rendah hina dan lemah
dihadapan sang Khalik dan tiada merasa lebih baik dibandingkan dengan manusia lainnya.
Betapa indah hati manusia apabila memiliki hati seperti itu, Maka itulah sebenar-benarnya
kekasih Tuhan. Dan pasti akan bertemu dengannya, karena nikmat tertinggi bukanlah
mendapatkan Surganya, bukan pula mendapatkan harta didunia, tapi nikmat tertinggi ialah
bertemunya hamba kepada Sang Pencipta itulah nikmat yang tertinggi.
Renungkan? sudahkah ion positif itu menempel didalam jiwa kita, atau malah sebaliknya?
Tolong jawablah didalam hati dengan sejujurnya!.
WAHAI SAUDARAKU…!!!
Ingat hidup adalah sebuah perjalanan, dan perjalanan itu pasti ada tujuan dan tujuan utama
perjalanan manusia ialah kembali kepada Sang Pencipta sehingga perjalanan kita dalam
melaksanakan tugas hidup yang semakin lama semakin berat, semakin banyak rintangan,
semakin besar ujian, semoga dilindungi dan dikasih sayangi bahkan diselamatkan oleh Allah
SWT.
Sebab kalau kita melaksanakan kesalahan lahir, akan nampak dan diketahui orang dan suatu saat
kita dihakimi dan dinyatakan salah tapi orang yang melakukan kesalahan lahir ini masih ada
perasaan bersalah didalam hati oleh Allah diberi kesempatan kembali kepadaNYA.
Walaupun manusia sudah dicap sebagai tempat salah dan dosa bahkan sangat dholimdan sangat
kufur tapi justru ini bentuk kasih sayang Allah kepada manusia, artinya manusia kalau sudah
dikatan Allah sangat dholim dan sangat kufur itu harus ditancapkan didalam hati dan ini
merupakan resep untuk mendapat kasih sayangnya Allah.
Maka tancapkanlah dihati kita ketika kita sholat, ketika kita mujahadah, katakan didalam hati
kita “YAA ALLAH AKULAH YANG PALING DHOLIM DAN AKULAH MANUSIA YANG
PALING KUFUR”, ini merupakan rahasia ayat Al Quran yang merupakan bentuk kasih sayang
Allah.
Ternyata ketika ayat itu dimasukkan didalam hati sehingga si alim yang hafal kitab, dan si abid
yang ahli ibadah, ketika tertancap “INNAL INSAANA LA DHOLUMUN KAFFAR”ini manusia
tetap sebagai hamba, dan tidak lepas dari perasaan hamba karena sekali hati lepas dari perasaan
hamba walaupun sedetik saat itulah iblis menguasi hati kita sehingga ditancapkan bendera aku
didalam hati kita, ketika kita lepas dari perasaan dholim, perasaaan kufur, perasaan penuh dosa
saat lepas satu detik saat itu hati dikuasai iblis, dia datang mengendap-endap kepada orang
sholeh menunggu waktu kapan si sholeh, kapan orang-orang yang dekat dengan Allah lepas dari
perasaan hamba, itu ditunggu dan tidak pernah berhenti!
Maka perasaan rendah harus dilatih… dilatih… dan dilatih… dimanapun berada, perasaan
dholim, rendah, kufur harus ditancapkan didalam hati karena ayat itu mengandung rahasia,
artinya kalau kita menempati posisi perasaan rendah, kufur dan dholim merupakan sumber dan
diharapkan oleh Allah akan menerima fadholNYA!
Karena fadholnya Allah diberikan kepada hati yang memiliki perasaan rendah “LIL KULU BI
MUNKATSIROTI MUTAARIDHOTI LINAFAHATIL ILAAHIYYAH” hati yang merasa
rendah, merasa dholim, merasa kufur tidak ada apa-apanya merasa penuh dosa dihadapan Allah,
akan tetapi iblis sangat benci melihat hamba yang merasa dosa dan merasa rendah itu, oleh
karena itu hikmah daripada kita melakukan dosa ternyata Allah memberikan kasih sayangnya
sehingga membalik dosa-dosanya menjadi kebaikan.
Berapa hamba-hamba Allah yang dicintai itu asalnya adalah orang-orang yang bodoh? orang-
orang yang sangat lemah dan orang-orang yang penuh dengan maksiat? orang-orang tiap hari
ingkar kepada Allah?
Akan tetapi ketika datang hidayah sehingga menancap di hati maka orang itu dicintai oleh Allah
walaupun asalnya orang itu rendah dan banyak dosa, orang itu penuh maksiat, dan orang itu lupa
orang sehingga mengikuti syahwat nafsunya, akan tetapi orang itu diangkat oleh Allah menjadi
kekasihNYA karena menancapnya ayat itu didalam jiwa!
Tancapkan perasaan dholim itu karena sedetik perasaan itu terangkat ya sedetik itu iblis masuk
kedalam hati kita, maka harus dilatih dan banyak menangis didunia ini, kalau tidak bisa
menangis lahirnya ya hatinya harus menangis merasa rendah, banyaknya maksiat ini saya
sumbernya!
Andaikan saya baik, doa saya pasti diterima dan orang-orang akan baik, harus dilatih itu jangan
ada kesempatan merasa baik! merasa rendah, merasa dosa, merasa dholim, merasa diri kita tidak
ada apa-apanya dan merasa kecil itu sumber pertolongan dan fadholnya Allah.
Maka latih… latih… perasaan itu, perasaan faqodholamtu abadaw warobbini, sebab Rasulullah
tidak akan membimbing kalau si hamba belum benar-benar menyadari dan mengakui sungguh
kami dholim selalu!
INI YANG HILANG DIHATINYA UMAT, SEHINGGA KITA HANYA BISA BERBICARA
AKAN TETAPI TIDAK MENGETRAPKAN!
Walaupun mujahadah ditingkatkan, riyadhoh benar-benar ditingkatkan tapi apa jadinya semakin
meningkat kita semakin merasa tepat, hancur sudah perasaan dholim selalu itu yang semestinya
ada didalam hati kita! Inilah awal hilangnya rasa dholim dan kufur sehingga merasa pede
dihadapan Allah!
Ingat…!!! sedikit kita merasa LILLAH BILLAH, seketika itu jauh dihadapan Allah
(RUQYATUL QURBI.. BU’DUN)
PERHATIKAN kita tidak bisa NOL, itu adalah fadhol dari Allah, maka jangan sekali-kali pupuk
rohani menuju kepada Allah “faqodholamtu abadaw warobbini” dan “Innal insana
ladholumun kaffar” hilang, lebih-lebih di zaman ini harus kita tingkatkan.
Ingat zaman ini juga banyak penyakit, banyak orang yang tidak sakit tiba-tiba mati mendadak,
banyak orang yang belum taubat tahu-tahu duduk dengan keluarga jatuh dan mati! kita
bertanggung jawab dan masyarakat masih membutuhkan kita, walaupun kita ini miskin dan
bodoh, justru bodoh miskin itu bawa itu sebagai komandan perjalanan menuju kepada Allah!
Katakan dihadapan Allah “Yaa Allah saya orang bodoh dan miskin, ahli maksiat, dan banyak
dosa tidak pantas berjuang untuk kesadaran” itu jadikan menuju kepada Allah, akan tetapi jika
perasaan itu sudah hilang jangan harap bisa bertemu dengan Allah untuk mengingat Allah pun
sulit!
Ini sunggguh terbalik, karena hakekat ingat kepada Allah harus merasa rendah! Karena yang kita
ingat adalah SANG PENCIPTA, yang kita ingat adalah TUHAN YANG MAHA SUCI!
Masa dihadapan Allah kita syirik menyekutukan Allah dengan kebaikan kita bahkan dengan
perasaan AKU yang disebut dengan ANANIYAH!
Latih… latih… perasaan rendah dengan perasaan dosa walaupun kita baik secara lahiriah tidak
pernah maksiat, tapi bersujudlah dihadapannya katakan justru maksiat saya adalah merasa
bangga dengan ibadah saya, merasa takabur sehingga banyak saudara-saudara kita mati belum
taubat karena sebab saya Yaa Allah…. bahkan keluarga, ayah, ibu, anak belum kenal ilmu ini
sebab karena saya dan itu harus terlatih!
Maka ingat saudara-saudaraku kitapun akan menyusul saudara-saudara kita yang sudah
meninggal dunia, hidup kita hanya sekali dan sebentar lagi kita akan meninggalkan dunia yang
fana’ tapi perjuangan rohani tidak boleh putus!
Akan tetapi siapa yang digadang dan diharap untuk meneruskan perjuangan rohani kalau pertama
kali pondasinya perasaan dholim dan perasaan rendah-serendahnya tidak mampu, siapa yang
akan meneruskan perjuangan yang agung ini?
Maka terjadi dimana-mana orang menolak ajaran suci "LILLAH BILLAH" sebab karena kita
sendiri tidak bisa mencerminkan sifat dan sikap kasih sayang!
Maka tanamkan pupuk kesadaran kepada Allah, dan pupuk kesadaran ialah ketika kita merasa
dholim, merasa rendah-serendahnya, merasa kufur, merasa penuh dosa jangan sampai hilang
dihati kita!
Ingat satu detik hilang perasaan itu satu detik itu dimakan oleh iblis dan dibawa ke alam
ananiyah saat itulah kita merasa aku!, maka terlempar dalam wilayah suci KETUHANAN,
sehingga menjadi temannya iblis dan setan! Itu hanya satu detik apalagi sering, roh kita dikawal
dengan iblis dan setan karena kita tidak bersih.
Alangkah sedihnya hidup ini yang hanya sekali ini, kita kembali berpulang kepada Allah
melewati alam barzah dan alam ma’syar sedangkan posisi kita membawa perasaan aku
dihadapan Tuhan!
Mari kita latih… latih perasaan rendah dan dholim ini karena itu pupuk kesadaran, kalau
kesadaran itu sudah ada dihati otomatis hati kita ada perasaan NOL, tidak ada kemampuan apa-
apa karena pandangan kita hanya satu Allah SWT sebagai kesadaran jiwa, INGAT itu adalah
kesadaran jiwa!
Maka jadikan hidup yang hanya sekali ini benar-benar berarti menjadi seorang hamba
mempunyai sifat rendah, banyak berlumuran dosa serta, serta tidak memiliki daya dan kekuatan
melaikan “LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH”, perasaan ini harus ditancap
didalam jiwa nyawa keluar dari jasad.
###
Catatan perjalanan hidup “Al Fakir” yang hina
Siapakah Aku?
Written By Admin Tuesday, November 9, 2010 - 6:20 PM WIB | 13 Komentar
Siapakah Aku?
YAA TUHAN…
Alangkah menakjubkan ketika aku hidup, aku tidak tahu dimana KAU berada,
padahal KAULAH yang ADA, tapi mengapa yang ADA menjadi TIDAK ADA?!
Kalau begitu MATIKAN aku biar aku tidak ada sehingga aku mengenal yang ada dan lebur
kedalamnya.
YAA ALLOH…
Aku tahu ketika aku jatuh, hancur itu karena diriku yang ada disana
Dan ketika diriku tidak ada disana semua berubah kulihat tidak ada siapa siapa, dan ketika aku
tidak bisa melihat apa-apa nyatalah hanya ENGKAU... ENGKAU sendiri. tidak ada siapa-siapa
lagi, karena ENGKAULAH ALLOH TUHAN yang tiada apapun selain ENGKAU.
Dan siapakah diriku ini? yang pasti aku bukanlah ENGKAU, karena aku bukanlah apa apa dan
bukan siapa-siapa.
YAA TUHAN…
Ketika mata melihat dan telinga mendengar, hati merasakan semakin kulihat, kudengar dan
kurasakan semakin buta, tuli dan pekak jiwa ini.
Kucoba kucari disana tak kutemukan kau disana, sehingga aku tersesat disana!
Jalanku buntu akhirnya aku diam, pasrah siap hancur, dan mati.
Dan ketika selimut mati kau selimutkan padaku. maka tiadalah aku. dan alangkah terkejutnya
diriku karena nampak semuanya itu palsu, fatamorgana, tidak ada dan kosong belaka.
MENGAPA AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN SESUATU YANG TIDAK ADA DAN KOSONG?
Alangkah Agungnya KAU Tuhanku, ciptaan, makhlukMU dari yang tidak ada kau jadikan ada,
menjadi aku buta tidak mengenalMU sama sekali.
Maka kembalikan aku dalam ketiadaan karena sesungguhnya aku tak kan pernah ada.
Karena aku tidak pernah ada, dan aku bukan apa apa dan bukan siapa-siapa.
"Karena itu, ingatlah kepadaKU, niscaya aku akan mengingatmu pula. Dan bersyukurlah
kepadaKU, serta janganlah kamu mengingkari nikmatKU." (QS. Al-Baqarah 152)
Hebat dan mulya sekali “TUHAN YANG MAHA AGUNG DAN MAHA WUJUD” mengingat hamba
yang lemah dan tidak wujud, hanya karena mengingatNYA!
Mungkinkah yang TIDAK ADA bisa bersyukur kepada yang MAHA ADA? tentu tidak dan
mustahil.
Sekiranya ada di langit dan di bumi (jagad) tuhan-tuhan selain Allah, maka rusaklah jagad ini
(Al Anbiya' 21)
Karena mustahil ada dua yang wujud dan mustahil ada dua yang MAHA.
Karena semuanya adalah ciptaan dan tidak ada, hancur dan binasa.
"Camkanlah, bahwa segala sesuatu selain Allah itu palsu, kosong, tidak ada. Dan tiap nikmat
kesenangan dunia pasti rusak lenyap".
Dan bukanlah Kau yang melempar (ingat,syukur,ibadah,dll) tetapi Alloh lah yang
melempar (ingat,sukur,ibadah.dll) - (Al-Anfal: 17)
"….maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang". (Al Furqon: 70)
Kusebut AsmaMU, kuingat asmaMu tapi aku tidak tahu siapakah diriMU, sehingga ku
ucap ALLOHU AKBAR, ALLOHUSSOMAD, ALLOHU KHOLAQOSSAMAWAA TI WAL ARD tapi tetap
aku tidak tahu.
Kusebut asmaMu tapi lupa, ku ingat asmaMu tapi lupa, kusembah DIRIMU tapi aku tidak tahu.
Dimana Kau kucari ya Tuhanku ? yang tau Kau adalah Kau, yang ingat Kau adalah
Kau,yangmelihat Kau adalah Kau. Semuanya ini ada digenggamanMu karena semuanya
adalah IRODATMU.
Diri ini tiada arti, tidak ada apa apa dan bukan siapa siapa.
Dholim amat diri ini bila harus ada dan harus hidup.
Lenyapkanlah YA ALLOH semuanya ini kembalikanlah kami kepangkuanMU agar aku tahu
tentang diriMU.
Wahidiyah | Sholawat Wahidiyah Alternatif Pembersih Hati Yang Kotor - banyak dikalangan
umat masyarakat belum mengetahui apa sebenarnya Wahidiyah dan sesungguhnya Wahidiyah
itu?
Wahidiyah itu sendri adalah ilmu tauhid, ilmu ketuhanan, ilmu untuk mengenalkan diri kepada
Alloh, maka dari itu sebagai pengenalan diri kepada Alloh akhirnya ilmu wahidyah itu digabung
dengan sholawat, sehingga sholawatnya menjadi Sholawat Wahidiyah, seperti halnya ada ilmu
untuk menurunkan rezeki, ini juga digabung dengan sholawat, menjadi Sholawat Tafrijiah atau
Sholawat Nariyah, begitu banyaknya sholawat, termasuk Sholawat Tunjina, Sholawat Fatih,
Sholawat Diba', pada intinya semua sama,sholawatnya semua mengandung kata shollu, sholli,
sholla dan tidak yang berubah dan berbeda, hanya perbedaannya terletak pada doa dan gunanya,
dan ada tambahan didalam setiap masing masing sholawat, begitu juga sholawat wahidiyah yang
didalamnya mengandung doa tauhid untuk ma'rifat billah dan doa supaya untuk hati bisa tenang
karena dekatnya kepada Alloh.
Salah satu cuplikan Sholawat Wahidiyah :
Alloohumma yaa waahidu yaa ahad, yaa waajidu yaa jawaad, sholli wasallim wabaarik
'alaasayyidinaa muhammadiw-wa'alaa aali sayyidinaa muhammad. Fii kulli lamhatiw wa
nafasim bi'adadi ma'lumaatillaahi, wa fuyu dhotihi wa amdaadih. .......(100X)
Artinya :
"Yaa Alloh, Yaa Tuhan Maha Esa, Yaa Tuhan Maha Satu, Yaa Tuhan Maha Menemukan, Yaa
Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas junjungan kami Kanjeng
Nabi Muhammad dan atas keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan
naik turunnya napas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak
kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh."
Alloh SWT berfirman yang artinya " orang-orang yg beriman dan hati mereka menjadi tentram
dgn mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram."
Dalam pembahasan pengajian kitab al hikam mp3 ini akan dibahas mengenai keutamaan orang
membaca sholawat untuk mencapai wushul kepada Alloh pada khususnya keutamaan dalam
membaca Sholawat Wahidiyah Alternatif Pembersih Hati Yang Kotor . Semoga dalam
episode ini bisa menyiram rohani yang haus akan nutrisi penggugah jiwa untuk berjalan
menemukan Tuhan.
Teks
Sholawat Wahidiyah
Ayo gabung dalam forum ini :
Semoga Bermanfaat