Para Nabi, para Rasul, serta para sufi adalah seorang pemalu. Hari-harinya nampak
dijalani dengan hati-hati dan penuh kesadaran. Mereka malu, saat Tuhan tidak berkenan
terhadap apa yang mereka lakukan. Mereka malu, apa yang mereka lakukan tidak sesuai
dengan perkenan Tuhan. Rasa malu membawa mulut mereka basah dengan dzikir. Zuhud
dan sikapnya yang tidak tamak hadir karena “malu” kepada Tuhan-Nya.
Saat kita melihat orang gila di tengah-tengah kita, kita tersentak, terperangah,
sembari menggumam, “ora due isin” (tidak tahu malu)!. Dan kita tahu, itu pula yang akan kita
ucapkan pada koruptor, dan siapapun yang berbuat nista ketahuan boroknya. Dalam dunia
mereka dipermalukan, dihukum dengan aneka rupa hukuman. Dan siapakah penghukum yang
adil dari dosa-dosa kita?. Semoga Tuhan mengampuni kita dan menabur kasih-Nya. Tentu
saat kita masih menyimpan “rasa malu” kepada-Nya.