Anda di halaman 1dari 4

Hadirin yang berbahagia ....

Salah satu sifat tercela yang harus kita buang jauh - jauh ialah sifat sombong.
Sebab sifat sombong adalah sifat yang sangat berbahaya, karena dapat menjadi
penyebeb kita masuk ke dalam neraka meskipun kesombongan itu kecil.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rosululloh saw Bersabda:
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan
walaupun hanya sebesar biji sawi. Lalu ada seorang laki-laki bertanya: Ya Rosul, ada
seseorang yang suka berpakaian bagus, celananya bagus, sepatunya bagus,
sandalnya bagus, penampilannya keren apakah orang itu memperlihatkan
kesombongan ?. Rosul Bersabda :
........................................................................................................................................
Artinya : Sesungguhnya Alloh itu Maha indah dan senang kepada keindahan. Jadi
Orang itu bukan sombong tapi senang berpenampilan bagus dan indah. Dan Alloh
senang terhadap itu. Sedangkan Kesombongan atau Takabur itu ialah :
........................................................................................................................................
Artinya : Tidak mau menerima kebenaran dan merendahkan serta menghina orang
lain.
Hadirin yang dimuliakan Alloh swt.......
Hadits di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa orang yang
sombong itu tidak akan masuk ke dalam surganya Alloh swt meskipun ia rajin
beribadah, banyak bersedekah, dan sering melakukan amal kebaikan. Oleh sebab
itu sifat sombong ini haruslah kita keluarkan dari hati dan jiwa kita, sebab kalau
tidak, kita aka jauh dari Jannahnya Alloh swt.
Sementara orang yang suka berpakaian baik dan bagus, bersepatu , bersandal
baik dan bagus, berpenampilan keren tidak dapat dikatakan sombong, sebab arti
sombong yang sebenarnya adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain,
sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits di atas.
Ahli jum’at yang berbahagia.....
Adapun sifat sombong itu terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Sombong terhadap Alloh :
Yaitu apabila orang sudah tidak lagi menghiraukan dan memperdulikan
aturan atau syari’at Alloh, ia sudah tidak takut terhadap ancaman dan
adzab Alloh yang disediakan bagi mereka.
Dalam QS. Al- Mu’min ayat 60 Alloh swt berfirman :
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.
Hadirin yang dimuliakan Alloh swt....
Orang yang menyombongkan diri, tidak mau menyembah Alloh dan tidak
takut akan siksa yang akan diberikan kepada mereka, maka orang yang semacam ini
akan masuk neraka Jahannam, yaitu neraka yang paling pedih siksanya dan mereka
masuk ke dalamnya dalam keadaan hina dina. Na’udzubillah suma na’udzubillah.
2. Sombong terhadap Rosululloh :
Orang yang sombong terhadap Rosululloh yaitu orang yang enggan
mengikuti ajakan-ajakan beliau. Dan sikap sombong model seperti ini
banyak dimiliki oleh kaum Quraisy pada zaman Rosululloh saw. Sebab
mereka beranggapan bahwa beliau adalah tukang sihir, anak yatim yang
miskin tidak punya harta. Sedangkan orang-orang Yahudi baik pada zaman
beliau maupun zaman sekarang ini banyak yang tidak mau mengikuti
kebenaran beliau disebabkan kesombongan mereka dan juga kedengkian
diantara mereka, mereka menganggap pula bahwa yang berhak menjadi
Nabi adalah manusia dari golongan mereka, yakni golongan yahudi, jika
yang datang itu Nabi yang bukan dari golongan mereka, mereka
menolaknya.
3. Sombong terhadap sesama :
Sombong terhadap sesama biasanya dialami oleh orang yang merasa
dirinya lebih dari orang lain. Ada beberapa faktor yang membuat
seseorang menjadi angkuh dan sombong, antara lain :
a. Karena hartanya
b. Karena pangkat dan kedudukannya
c. Karena kepintaran dan ilmunya
d. Karena nasab keturunannya
e. Karena banyak pengikutnya
f. Karena rupa dan ketampanannya
Hadirin yang dimuliakan Alloh swt....
Rosululloh saw sebagai pemimpin umat, sebagai panglima perang, sebagai
politikus yang handal, pemimpin negara yang sukses. Tetapi beliau tidak pernah
menyombongkan diri sedikitpun. Beliau menengok orang sakit, menghantarkan
jenazah, dan mendatangi undangan.
Pernah ada seorang wanita yang berniat ingin mengundang beliau dalam
hajatannya, namun si wanita ini ragu-ragu, merasa tidak enak mengundang beliau,
karena dirinya tidak mempunyai apa-apa, dia miskin, dia khawatir tidak dapat
memuliakan beliau.
Maka Nabi bersabda : Dudukkanlah saya di jalan-jalan Madinah manapun
yang kamu kehendaki, pasti saya akan datang duduk untuk mendatangi hajatmu itu.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Mu’aim Rosululloh saw bersabda :
Tawaddhulah kalian, duduk-duduklah kalian dengan orang miskin, pasti kalian akan
menjadi orang besar di sisi Alloh dan terbebas dari kesombongan.
Hadirin yang berbahagia.....
Lawan dari sifat sombong adalah tawaddhu, yaitu rendah hati, tidak merasa
lebih dari orang lain, malah sebalikya dirinya merasa rendah, tidak punya kekuatan
dan merasa hina dihadapan Alloh swt.
Jika kita dapat menjalani hidup dengan sikap penuh sifat Tawaddhu, maka
Alloh akan menghilangkan sifat sombong yang melekat pada hati ita, ini berati kita
terbebas dari salah satu hal yang dapat menyebabkan kita masuk ke jurang api
neraka, yakni sifat sombong.
Namun kadang- kadang kesombongan ini juga dianjurkan, tapi hanya
dianjurkan kepada orang-orang yang sombong lagi, bukan kepada orang yang
Tawaddhu. Rosululloh saw pernah bersabda : Sombonglah kepada orang yang
sombong, karena sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah.
Akan tetapi hadirin sekalian ......
Sifat sombong ini sangatlah berbahaya, oleh sebab itu lebih baik kita
menghindarinya.
Untuk menimbulkan rasa Tawaddhu, rendah hati ,dan merasa kecil di
hadapan Alloh serta menghancurkan sifat sombong dalam hati kita, maka kita harus
pandi-pandai untuk merenungkan siapa sebenarnya diri kita ini, pantaskah kita
berlaku sombong ?.
Hadirin yang berbahagia .....
Untuk menumbuhkan sifat Tawaddhu dan dan menghilangkan rasa Takabbur (
sombong ), maka kita diperintahkan oleh Alloh swt untuk mengingat tentang
hakekat diri kita.
Kita adalah makhluq yang sangat hina dina, sebab kalau kita melihat kembali
sebenarnya dari apa kita ini diciptakan. Kita diciptakan oleh Alloh dari setetes air
mani. Kemudian disempurnakan oleh Alloh menjadi makhluq yang berbentuk seperti
kita ini. Ketika kita lahir, kita tidak membawa apa-apa, lalu mengapa kita
sombong?. Kita sombong dengan kepintaran kita. Bukankah kita lahir ke dunia ini
dahulu tidak mengetahui apa-apa. Kemudian Alloh swt mengajarkan kepada kita
ilmu pengetahuan. Bukankah ilmu kita dibandingkan dengan ilmunya Alloh
bagaikan jarum yang dicelupkan ke lautan, air yang menetas dari jarum itulah ilmu
kita, sedangkan air sepenuh lautan itu adalah ilmunya Alloh swt.
Kita sombong dengan kekayaan kita. Bukankah kita lahir ke dunia ini dahulu
tidak membawa apa-apa, bahkan kita lahir ke dunia ini tanpa sehelai benang pun,
alias telanjang bulat. Kemudian Alloh swt memberikan harta kekayaan kepada kita
melalui kedua orang tua kita atau dengan jalan yang lainnya. Lalu pantaskah kita
sombong, bukankah seharusnya kita ini banyak mengucapkan bersyukur ?.
Hadirin akhli jum’at yang berbahagia ....
Oleh sebab itu, marilah kita sadar dan membuang jauh-jauh sifat sombong ini
dari dalam hati kita, karena sifat Takabbur atau sombong ini adalah sifatnya Iblis.
Jika kita menyombongkan diri, maka kita akan semakin jauh dan semakin hina
dihadapan Alloh swt.
Sebaliknya, kita tumbuhkan rasa Tawaddhu , rendah hati, jauh dari
kesombongan, karena itulah sifat yang dicintai oleh Alloh swt.
Oleh karenanya, marilah kita berdo’a kepada Alloh swt agar Dia memberikan
kekuatan iman dan islam kepada kita, agar dengan kekuatan iman dan islam itu, kita
dapat mengalahkan kesombongan yang ada dalam hati kita yang dibisikan oleh Iblis.
Juga kita mohon kepadaNya agar menghiasi akhlaq kita dengan Tawaddhu,
rendah hati yang tertanam dalam hati kita.
Dengan demikian kita akan terhindar dari salah satu penyebab terjerumusnya
kita ke dalam jurang api neraka, bahkan akan membuat diri kita dicintai oleh Alloh ,
dicintai oleh Rosulullh, dan sesama manusia.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai