(1)
Ashrar La Ziha, Teknik arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
(2)
Nur Rahmah, Teknik arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
(3)
Satria Tinggi, Teknik arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
(4)
Lutfiyyah masjidi, Teknik arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
(5)
Andika Ridwan, Teknik arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
(6)
Dian Agusta, Teknik arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
(7)
Muh. Rijaalani A.K, Teknik arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.
Abstrak
Universitas Halu Oleo merupakan salah satu kampus negeri terluas di Sulawesi Tenggara dengan
jumlah mahasiswa yang sangat tinggidan dengan itu Universitas Halu Oleo biasa di kenal dengan
Julukan“Kampus Hijau”namun dalam sistem perencanaan kolam retensi pada Universitas Halu Oleo
belum menunjukan sebagaimana identitaskampus tersebut “Kampus Hijau”, dimana penjelasan
megenai Kolam retensi adalah suatu bak atau kolam yang dapat menampung atau meresapkan air
baik dari hujan maupun dari aliran hulu yang kemudian di tampung sementara,namun studi kasus
pada kolam retensi universitas halu oleo tepatnya samping fakultas hukum dan fakultas ekonomi yang
dimana kurang fungsionalnya sistem maupun design kolam yang di mana masih terdapat genangan
ataupun banjir jikalau hujan turun. Kolam retensi memiliki fungsi untuk mencegah banjir ataupun
menampung sementara aliran air pada lingkungan menurut wira gilang rupaka (surabaya, 2012).
Namunmusim hujan yang melanda kampus dalam beberapa tahun terakhir dengan membawa
dampak masalah yakni banjir pada beberapa area kolam retensi yang kurang fungsional dengan
menyebabkan banjir dan bukan menekan kurangnya potensi banjir ataupun genangan yang berada di
area kampus universitas halu oleo dapat diselesaiakn dengan cara me re desainkolam retensi awal
dengan menerapkan konsep fungsional kolam retensi dengan pendekatan green campus (eco campus)
sehingga menciptakan hasil nilai kolam retensi yang fungsional, estetis dan green concept sesuai
dengan julukan “kampus Hijau”..
ini berada di jantung kota. Bersamaan dengan itu, kolam retensi dengan desain yang bertemakan
Senat Universitas Haluoleo menyhetujui eco campus (green concept) yang fungsional dan
singkatan Universitas Haluoleo berubah menjadi estetis .
UNHALU.
C. Rumusan Masalah
Pembangunan kampus yang relatif luas ini
membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun untuk 1. Bagaimanakah wujud desain kolam
merampungkan gedung perkulihan dan gedung retensi pada Universitas Halu Oleo dengan
perkantoran serta fasiltas penunjang lainnya. pendekatan konsep eco campus yang telah
Menandai rampungnya pembangunan kampus direncanakan?
Anduonoho ini, kolam retensi di kampus UHO pun
pada dasarnyal dibangun karena alasan untuk D .Lokasi Perencanaan
menghabiskan dana anggaran pembangunan
Lokasi kolam retensi berada pada jalur poros
kampus UHO yang kemudian dengan pencapaian
kampus universitas yang menuju gerbang
yang tidak di fungsikan sebagai kolam retensi
belakang kampus dan juga berada di samping
pada umumnya melainkan dengan perwujudan
kanan bagunan fakultas hukum, samping kiri
untuk mencapai sisi estetis pada kampus yang di
bangunan fakultas ekonomi, serta berada tepat
rencanakan pada awalnya
pada bangunan perpustakaan universitas halu
Pada peraturan menteri pekerjaan umum oleo.
republik indonesia nomor 12 /prt/m/2014
tentang penyelenggaraan sistem drainase point a.
Menimbang bahwa dalam rangka mengalirkan TINJAUAN PUSTAKA
kelebihan air yang berasal dari air hujan agar
tidak terjadi genangan yang berlebihan pada A. Kolam Retensi
suatu kawasan tertentu serta seiring dengan
pertumbuhan kota dan perkembangan industri, Kolam retensi adalah suatu bak atau kolam yang
perlu dibuat suatu sistem pengeringan dan dapat menampung atau meresapkan air baik dari
pengaliran air yang baik . hujan maupun dari aliran hulu yang kemudian di
tampung sementara,namun studi kasus pada
Dalam hal ini desain awal kolam retensi di kolam retensi universitas halu oleo tepatnya
unveristas halu oleo yang masih banyak samping fakultas hukum dan fakultas ekonomi
kekurangan dan jika di biarkan terus menerus yang dimana kurang fungsionalnya sistem
akan mempengaruhi lingkungan sekitar kampus maupun design kolam yang di mana masih
maupun para mahasiswa di sekitar area kolam terdapat genangan ataupun banjir jikalau hujan
retensi. Oleh karena itu perlu adanya re desain turun.Serta Kolam retensi juga merupakan
atau merubah konsep desain awal kolam retensi, prasarana drainase yang berfungsi untuk
sehingga dalam hal ini perlu adamya re design menampung dan meresapkan air hujan di suatu
kolam retensi kampus baru UHO guna wilayah. Kolam Retensi dapat dirancang untuk
menciptakan kolam retensi dengan desain yang mempertahankan level muka air tanah dan
bertemakan eco campus (green concept) yang sebagai ruang sosial, tempat wisata atau tempat
fungsional dan estetis yang merupakan simbol berekreasi dan olahraga bagi penghuni kawasan
kampus UHO yakni kampus Hijau Bumi Tri dan masyarakat sekitar (Cipta Karya, 2013).
Dharma Kendari.
B. Peraturan-Peraturan Mengenai Kolam
B. Tujuan Penelitian Retensi
Penelitian ini dilakukan agar dapat Pada peraturan menteri pekerjaan umum
mengidentifikasi masalah yang ada pada kolam republik indonesia nomor 12 /prt/m/2014
retensi Universitas Halu Oleo sehingga dapat tentang penyelenggaraan sistem drainase point a.
memberikan solusi yang baik untuk menciptakan
2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017
Menimbang bahwa dalam rangka mengalirkan Debit air kotor juga perlu direncanakan untuk
kelebihan air yang berasal dari air hujan agar memastikan jumlah air yang masuk ke dalam
tidak terjadi genangan yang berlebihan pada kolam retensi yang akan dibangun. Pada
suatu kawasan tertentu serta seiring dengan perencanaan curah hujan pada suatu titik
pertumbuhan kota dan perkembangan industri, tertentu (Sosrodarsono, 1993).
perlu dibuat suatu sistem pengeringan dan
pengaliran air yang baik . D. Eco campus dan standar
Dalam hal ini desain awal kolam retensi di Green Campus merupakan sebuah program atau
unveristas halu oleo yang masih banyak gerakan yang berusaha mewujudkan lingkungan
kekurangan dan jika di biarkan terus menerus kampus yang nyaman, teduh, rindang, asri dan
akan mempengaruhi lingkungan sekitar kampus tentunya dapat mengurangi pemanasan global.
maupun para mahasiswa di sekitar area kolam Kampus diharapkan bisa mengimplementasikan
retensi. Oleh karena itu perlu adanya re desain ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
atau merubah konsep desain awal kolam retensi, terutama di bidang lingkungan. Kampus harus
dengan menciptakan kolam retensi dengan menjadi motor penggerak perubahan menuju
desain yang bertemakan eco campus (green lingkungan yang hijau. Konsep go green disini
concept) yang fungsional dan estetis di bukan hanya sekedar menanam pohon-pohonan
Universitas Halu Oleo sebagai Kampus Hijau Bumi atau membuat kampus menjadi “hijau”. Namun
Tri Dharma Kendari. bagaimana kampus dapat menggunakan sumber
daya yang ada dengan efektif dan efisien. Mulai
C. Studi Aspek Teori dari penggunaan listrik, air, kertas, pengelolaan
sampah, saluran drainase dan masih banyak
Kolam retensi adalah suatu bak atau kolam yang lagi.Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan
dapat menampung atau meresapkan air Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemenristek Dikti
sementara yang terdapat di dalamnya. Kolam Illah Sailah menjelaskan, pada periode 2007–
retensi dibagi menjadi 2 macam tergantung dari 2009 lalu Ditjen Dikti telah melaksanakan
bahan pelapis dinding dan dasar kolam, yaitu program green campus.
kolam alami dan kolam buatan.
Ruang terbuka hijau yang secara
Kolam retensi berfungsi untuk menyimpan dan ekologis berfungsi menunjang proses alam, di
menampung air sementara dari saluran dalam kerangka wilayah kota, secara lebih
pembuangan sebelum dialirkan ke sungai spesifik fungsi ekologis ruang terbuka hijau
sehingga puncak banjir dapat dikurangi. Tingkat adalah :
pengurangan banjir tergantung pada
karakteristik hidrograf banjir, volume kolam dan • Di dalam proses alam fotosintesis,
dinamika beberapa bangunan outlet. ruang terbuka hijau menghasilkan oksigen yang
diperlukan bagi makhluk hidup, sebaliknya
Untuk merencanakan pembangunan kolam makhluk hidup mengeluarkan CO2 yang
retensi diperlukan analisis hidrologi untuk diperlukan tanam-tanaman.
menentukan besarnya debit banjir rencana akan
berpengaruh terhadap besarnya debit maksimum • Kawasan ruang terbuka hijau
maupun kestabilan konstruksi yang akan berfungsi sebagai pengatur kandungan tanah
dibangun. Kemudian diperlukan data curah hujan bagi wilayah perkotaan yang padat bangunan
untuk rencangan pemanfaatan air dan rancangan agar kota tidak kekeringan dengan cara
bangunan air adalah curah hujan rata-rata di mempertahankan level air tanah tidak terlalu
seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah dalam, sehingga secara timbal balik tanam-
hujan pada suatu titik tertentu (Sosrodarsono, tanaman dapat tumbuh dengan baik karena
1993). ketersediaan air tanah tersebut.
• Sebagai “radiator” bagi sirkulasi udara seluas 10.000 m2 dengan kedalaman rencana 2
kota yang panas. Angin yang berhembus melalui meter sehingga volume tampungan adalah
teduhnya kawasan terbuka hijau menjadi dingin, 20.000 m3. Penggunaan lahan yang digunakan
yang pada gilirannya udara dingin itu mengalir sebagai bangunan pengelola sebagai pelaksana
menembus jaringan kota sehingga suhu kota teknis kolam retensi direncanakan 5.766 m2.
menjadi turun. Lahan yang masih tersedia digunakan sebagai
pengembangan wilayah berupa kawasan wisata
• Dapat mengurangi erosi dan dan wahana bagi pengunjung. Penentuan volume
mengurangi banjir, karena daya serap air di berdasarkan ketersediaan lahan yang ada di
daerah ruang terbuka hijau lebih tinggi daripada kawasan ini.
daya serap air di wilayah kota yang padat
bangunan. Itulah proses alam yang diperlukan F. Standar-Standar Kolam Retensi
bagi sebuah kota, dan hanya dapat terjadi di
kawasan ruang terbuka hijau dengan Standar Perencanaan Kolam Retensi Menurut
pepohonannya pada padat dan rindang. Dinas Pekerjaan Umum yaitu:
Keseimbangan antara kepadatan kota dengan
kawasan ruang terbuka hijau yang mewadahi Tahap perencanaan kolam detensi dan kolam
akan menciptakan lingkungan kota yang retensi :
manusiawi, aman dan nyaman dalam kaitannya
1.Mengidentifikasi daerah genangan dan
dengan proses alam tersebut
parameter genangan yang meliputi luas
E. Study presedent genangan, tinggi genangan, lama genangan dan
frekuensi genangan serta penyebab genangan.
ANALISIS PERENCANAAN LAHAN KOLAM
RETENSI DI KAWASAN SEMANGGI KOTA 2.Memastikan bahwa elevasi muka air pada saat
SURAKARTA banjir rencana di badan penerima lebih rendah
daripada permukaan air di hilir saluran
Studi ini menggunakan metode deskriftif
kuantitatif. Penggunaan metode ini dengan cara 3.Menghitung kapasitas saluran existing
pengumpulan data, analisis data yang akan dibandingkan debit banjir rencana untuk
menginterprestasikan hasil analisis untuk menentukan penyebab genangan secara pasti.
mendapatkan informasi. Hasil akhir dari informasi
4.Menentukan lokasi Kolam detensi, kolam
analisis akan dijadikan kesimpulan. Lokasi
retensi pada lokasi genangan atau di bagian
perencanaan berada di Kelurahan Semanggi
hulunya.
tepatnya berada di kompleks Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Semanggi 5.Menentukan lokasi bangunan pelimpah
Surakarta. Tahapan penilitian dimulai dengan samping atau pintu inlet dan outlet.
survei serta investigasi lahan rencana. Data hujan
yang berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai 6.Perhitungan pelimpah samping menggunakan
Bengawan Solo (BBWS) Surakarta dianalisis formula yang dikutip dari “Standar Perencanaan
menjadi debit banjir sesuai dengan kala ulang Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan,
rencana. KP-04”, Cetakan I, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta, Desember 1986.
Luas lahan rencana yang berada di komplek IPAL
Semanggi adalah 26.650 m2. Layout secara 7.Menentukan sistem aliran inlet dan outlet untuk
keselurahan tergambar seperti berikut. menghitung volume kolam detensi, kolam retensi
yang dibutuhkan. Uraian lebih lanjut tentang
perhitungan volume kolam detensi/retensi yang
terletak di samping badan saluran/sungai dapat
Gambar 4 Layout Kolam Retensi Penggunaan
dilihat dalam Lampiran Contoh Perhitungan
lahan yang diperuntukkan kolam tampungan
4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017
Buku Tata Cara Perencanaan Kolam Detensi, Proses penelitian yang dilakukan meliputi
Kolam Retensi dan Sistem Polder. pengumpulan data, analisis dan
mengkonstruksi hasil analisis untuk
8.Elevasi muka air di kolam detensi, kolam retensi mendapatkan hasil yang ingin di capai dalam
diatur menggunakan pintu air atau mendesain. Hasil pengolahan data disajikan
pelimpah/pelimpah samping pada inlet/outlet dalam bentuk deskripsi kuantitatif..Penelitian
sedemikian rupa, sampai elevasi muka air ini bertempat di Kampus Hijau Tri Dharma
Universitas Halu Oleo Kendari, jalan H.E.A
saluran di sebelah hilir dapat dialiri air dari kolam
Mokodompit
detensi, retensi yang tidak menimbulkan gena
ngan pada daerah bagian hilir. Uraian lebih lanjut
tentang perhitungan elevasi muka air pada A.Lokasi Penelitian
saluran dan kolam detensi/retensi yang terletak
di samping badan saluran/ sungai dapat dilihat Adapun tempat observasi penelitian kami :
dalam Lampiran Contoh Perhitungan Buku Tata
Cara Perencanaan Kolam Detensi, Kolam
Retensi dan Sistem Polder.
c. Hasil pengamatan
PEMBAHASAN
Pada survey dari pengamatan area kolam dan A. Penentuan Kosep Desain
sekitar kolam retensi terdapat 2 masalah yang
Konsep desain yang di terapkan pada
di tipologikan dalam masalah alami dan buatan
perancangan kolam retensi Universitas Halu Oleo
yaitu:
di bagi dalam 3 fungsi yaitu, sebagai
1. Permasalahan yang terjadi secara kolam,bangunan, dan ruang terbuka hijau (RTH)
alamiah dengan menerapakan kon eco campus