Abstrak—Salah satu Rumah Pompa yang melayani lama genangan 60 menit. Titik kedua ada di Jalan
Sistem Drainase Kota Surabaya pada Rayon Gubeng adalah Dharmahusada dengan luas genangan 17.524 m2, tinggi
Rumah Pompa Kalisari. Rumah Pompa Kalisari ini melayani 1 genangan 5-35 cm, dan lama genangan 120 menit. Titik ketiga
Saluran Primer Kali Kepiting dengan panjang 6.500 m dan lebar ada di Jalan Dharmahusada Utara dengan luas genangan 1.962
6 – 13 m. Ketika musim penghujan, pada catchment area saluran
m2, tinggi genangan 5-35 cm, dan lama genangan 60 menit.
yang dilayani Rumah Pompa Kalisari ini masih terdapat
genangan di 4 titik yaitu Jalan Kalisari, Jalan Dharmahusada, Titik keempat ada di Jalan Mulyosari dengan luas genangan
Jalan Dharmahusada Utara dan Jalan Mulyosari dengan luas 11.481 m2, tinggi genangan 5-7 cm, dan lama genangan 30
genangan total 32.518 m2, tinggi genangan maksimum mencapai menit (Dinas Bina Marga dan Pematusan Pemerintah Kota
35 cm, dan lama genangan mencapai 120 menit. Surabaya, 2013).
Oleh karena itu diperlukan adanya analisis dan Oleh karena itu diperlukan adanya analisis dan evaluasi
evaluasi mengenai kemampuan Rumah Pompa Kalisari dalam mengenai penyebab terjadinya genangan di wilayah tersebut
melayani daerah penyalurannya dengan menghitung kapasitas dengan menghitung kapasitas Saluran Primer dan Kapasitas
Saluran Primer dan Kapasitas Saluran Sekunder yang dilayani
Rumah Pompa Kalisari, dan kapasitas rumah pompa. Saluran Sekunder yang dilayani Rumah Pompa Kalisari,
Diharapkan dengan adanya analisis ini permasalahan genangan kapasitas rumah pompa, dan sistem operasional rumah pompa.
di catchment area Rumah Pompa Kalisari dapat terselesaikan. Diharapkan dengan adanya analisis ini permasalahan
Hasil analisis menunjukan bahwa terjadi genangan pada genangan di catchment area Rumah Pompa Kalisari dapat
empat segmen saluran dengan luas total genangan 45.504,78 m2 terselesaikan.
yang dikarenakan karena kurangnya kapasitas saluran sehingga
tidak dapat menerima debit limpasan hujan yang masuk secara
keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan perlebaran atau II. URAIAN PENELITIAN
menambah kedalaman pada keempat segmen tersebut dan perlu
adanya SOP pada pengoperasian Rumah Pompa. A. Tahap Telaah
Proses studi literatur dilakukan setelah membuat rumusan
Kata Kunci— Genangan, Rumah Pompa Kalisari, Saluran masalah dan tujuan penelitian. Bentuk studi literatur yang
Primer Kalisari digunakan adalah dengan membaca buku, jurnal, tugas akhir,
ataupun artikel terkait dan metode statistika.
I. PENDAHULUAN B. Tahap Pengumpulan Data
emerintah Kota Surabaya telah menetapkan Surabaya Pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung
P Drainage Master Plan 2018 sebagai salah satu upaya
mengatasi banjir di Kota Surabaya. Berdasarkan Surabaya
evaluasi saat ini dibagi menjadi dua bagian yaitu data primer
dan data sekunder. Metode yang digunakan untuk memperoleh
Drainage Master Plan 2018, wilayah sistem drainase di Kota data primer dengan kuisioner dan wawancara serta observasi
Surabaya dibagi menjadi 5 rayon antara lain Rayon Gubeng, lapangan pada operator rumah pompa, masyarakat yang
Rayon Jambangan, Rayon Genteng, Rayon Wiyung, dan berada di wilayah genangan air dan kondisisi eksisting saluran
Rayon Tandes. Terdapat 54 buah rumah/ stasiun pompa yang primer dan sekunder. Data sekunder yang diperlukan pada
tersebar di 5 rayon tersebut. Pada rayon gubeng masih terdapat evaluasi kali ini diperoleh dari instansi terkait.
genangan air seluas 225.356 m2 dengan tinggi genangan Pengolahan data dilakukan dengan analisis hidrologi untuk
mencapai 35 cm dan lama genangan mencapai 120 menit memperoleh debit limpasan menuju saluran primer dan
(Dinas Bina Marga dan Pematusan, 2013). Pada rayon gubeng saluran sekunder. Selain itu dilakukan analisis hidrolika untuk
ini terdapat 17 rumah pompa. Salah satunya adalah Rumah mengetahui kapasitas saluran rencana dan eksisting. Selain itu,
Pompa Kalisari. Rumah Pompa Kalisari ini melayani 1 dilakukan perhitungan terhadap kapasitas pompa saat ini dan
Saluran Primer Kali Kepiting dengan panjang 6.500 m dan kapasitas awal.
lebar 6 – 13 m
Ketika terjadi hujan lebat, pada wilayah Rumah Pompa C. Tahap Analisa dan Pembahasan
Kalisari ini masih terdapat genangan seluas 32.518 m2 yang Analisis dan pembahasan data dilakukan dengan
terbagi di 4 titik yaitu. Titik pertama ada di Jalan Kalisari melakukan evaluasi terhadap sistem operasional rumah pompa
dengan luas genangan 1.551 m2 tinggi genangan 5-10 cm dan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2
dan kapasitas saluran primer dengan memperhatikan faktor koefisien pengaliran air hujan (run off) yang ditunjukkan
non teknis. Setelah itu dilakukan perhitungan kapasitas pompa dengan nilai koefisien C. Besarnya nilai C dapat diambil
yang sesuai dengan debit limpasan pada saluran primer sesuai dengan fungsi lahan eksisting. Penentuan arah aliran
. permukaan direncanakan sesuai dengan keadaan topografi.
D. Tahap Kesimpulan dan Saran Hasil perhitungan debit limpasan hujan dapat dilihat pada
Tabel 2.
Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan data perencanaan yang dilakukan sehingga Tabel 2.
diperoleh masalah utama yang menjadi penyebab masih Hasil Perhitungan Debit Limpasan Hujan
timbulnya genangan pada wilayah studi yang dilayani oleh
Rumah Pompa Kalisari. Selanjutnya memberikan rekomendasi A limpasan Intensitas Q
yang diperlukan untuk mengendalikan genangan yang timbul Kumulatif (mm/jam) limpasan
Koefisien
pada wilayah studi yang dilayani Rumah Pompa Kalisari.. No Saluran
Kumulatif
(Ha) PUH 25&10 (m3/s)
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Perhitungan Luas Daerah Wilayah Studi 1 A-B 11.88 0.93 34.40 1.0589
Dalam menentukan luas daerah tangkapan di saluran 2 B-C 53.76 0.86 21.94 2.2162
primer Kali Kepiting dilakukan dengan overlay peta 3 C-D 130.47 0.7676445 19.17 5.3369
topografi wilayah studi, peta sistem drainase wilayah studi
4 D-E 160.79 0.7610282 18.97 6.4520
dan peta catchment area eksisting wilayah studi.
Berdasarkan elevasi permukaan tanah tersebut dilakukan 5 E-F 188.86 0.74 19.83 7.7455
pembagian blok untuk setiap segmen disaluran primer. 6 A1 - B 9.24 0.96 70.91 1.7494
Setelah dilakukan overlay dengan mempertimbangkan
7 A2 - B2 10.89 0.9 42.95 1.1700
kontur di wilayah studi maka dapat diketahui luas masing-
masing blok yang ditunjukkan pada Gambar 1 dan Tabel.1. 8 B2 - C 16.73 0.8618382 47.08 1.5472
9 A3 - B3 10.35 0.82 63.43 1.4964
10 B3 - D 23.71 0.8679017 37.10 2.1225
11 A4 - B4 9.35 0.56 72.72 1.0587
12 B4 - E 20.10 0.7404627 68.50 2.8341
Tabel 5.
Perhitungan Volume Genangan
Tabel 6
Hasil Perbandingan Perhitungan kapasitas saluran
Q
Q
Debit lama Tinggi Luas total
volume Q total
Jenis melim genanga genang persebaran Qpom juml ruma
genangan pom umur penurun ruma
saluran pah n an genangan pa ah h
pa pom an h
Spesif pom pom
saat pa kinerja pom
ik pa pa
m3/s menit m3 meter m2 ini pa
saat
awal
1 A2 - B2 0.60 120 5093,91 0.35 144554.03 ini
Tahu
2 B2 - C 0.97 60 3499.64 0.35 9998.97 m3/s m3/s buah % m3/s m3/s
n
3 A3 - B3 0.66 30 1195.03 0.1 11950.30 banjir 3.59
1.5 1.2 12 3 20 4.5
I 04
4 B3 - D 0.50 30 900.15 0.1 9001.47
banjir 1.79
2 1.8 2 1 10 2
Total Genangan 10688,73 45504,78 II 52
banjir
+ 0.29
0.25 0.1 12 2 40 0.5
sludg 92
e III
Debit total rumah pompa Kalisari 7 6
DAFTAR PUSTAKA
[1] Chay, A. 2006. Hidrologi dan Pengolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta. Indonesia
[2] Dinas Bina Marga dan Pematusan Surabaya. 2014. Surabaya Drainage
Masterplan 2018 Review Dan Hasil Olahan. Surabaya, Indonesia
[3] Dinas Cipta karya dan Tata Ruang 2014. Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Kota Surabaya 2013. Surabaya. Indonesia
[4] Dinas Pertanian 2014. Penggunaan Lahan Kota Surabaya Tahun 2013.
Surabaya. Indonesia
[5] Linsley, R.K. dan Franzini. 1979. Water Resources Engineering,
McGraw-Hill. New York. USA
[6] Standar Nasional Indonesia (SNI). Tata Cara Pengukuran Debit Aliran
Sungai dan Saluran Terbuka Menggunakan Alat Ukur Arus dan
Penampung. SNI 8066-2015.
[7] Subarkah Ir. 1980. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air. Ide
Dharma, Bandung, Indonesia.
[8] Suripin, M.Eng. Dr. Ir,. 2004. Sistem Drainase Kota Berkelanjutan. Andi
Offset, Yogyakarta, Indonesia.
[9] Masduqi, M. 2005. Diktat Kuliah Drainase Permukiman. ITB, Bandung
[10] Pandebesie, E.S., Hartati, Salami, I.R.S., Wijaya, J.M., Sijoatmojo,S.
2002. Pengelolaan Sistem Drainase dan Penyaluran Air Limbah. Teknik
Perencanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Jurusan Teknik
Lingkungan. FTSP ITS. Surabaya, Indonesia.
[11] Pemerintah Kota Surabaya. 2013. Laporan Status Lingkungan Hidup
Daerah Kota Surabaya Tahun 2013. Surabaya, Indonesia.
[12] Wesli. 2008. Drainase Perkotaan. PT.Graha Ilmu. Yogyakarta