Anda di halaman 1dari 13

Sesi 10

Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT)


Integrated Water Resources Management (IWRM)

Cakupan bahasan:
1. Mengapa perlu IWRM
2. Definisi, pengertian
3. Prinsip
4. Pendekatan
5. Alat (Tools)
6. Penerapan di Indonesia
Mengapa perlu pendekatan IWRM?
Beberapa permasalahan sumber daya air yang
sering terjadi, di Indonesia dan berbagai penjuru
dunia
1. Pengelolaan sumber daya air meningkatkan
ekonomi, namun merusak lingkungan
2. Adanya infrastruktur hanya menguntungkan
golongan masyarakat tertentu Pendekatan
3. Bendungan tiba-tiba dibangun, padahal tidak Pengelolaan
diperlukan oleh masyarakat Sumber Daya
Air Terpadu
4. Informasi pembangunan infrastruktur sangat (PSDAT)
tertutup, hanya diketahui kalangan tertentu IWRM
5. Terjadi konflik air antar daerah, hulu-hilir
6. Infrastruktur telah dibangun, namun tidak dapat
dimanfaatkan sebab tidak adanya dana untuk
operasi dan pemeliharaan
7. Dan banyak masalah lainnya karena penanganan
yang terpadu
Sejarah munculnya IWRM
• International Conference on Water and the Environment, Dublin, 1991 menghasilkan
Prinsip Dublin
1. Ekologi: Air adalah sumber daya yang terbatas dan rentan, penting untuk
mempertahankan kehidupan, pembangunan dan lingkungan
2. Kelembagaan: Pengembangan dan pengelolaan air harus didasarkan pada pendekatan
partisipasi, yang melibatkan pengguna, perencana dan pembuat kebijakan di semua
tingkatan
3. Gender: Wanita memiliki peran utama dalam penyediaan, pengelolaan, dan
pengamanan air.
4. Ekonomi: Air memiliki nilai ekonomi dalam semua kegunaannya yang bersaing dan
harus dipandang sebagai barang ekonomi.
• Pengertian IWRM menurut Global Water Partnership (GWP, 2000)
• proses, yang mendorong pengembangan dan pengelolaan air, lahan dan sumber daya
lainnya secara terkoordinasi, untuk memaksimalkan hasil ekonomi dan kesejahteraan
sosial secara adil, dengan tetap memelihara keberlanjutan ekosistem yang vital
• World Summit on Sustainable Development di Johannesburg in 2002, menghasilkan The
Johannesburg Plan of Implementation (JPoI), yang menetapkan bahwa dalam waktu 5
tahun, semua negara harus memiliki Rencana IWRM dan efisiensi air Nasional.
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDA Terpadu)
Integrated Water Resources Management (IWRM)
• Integrated Water Resources Management (IWRM) is a process which
promotes the co-ordinated development and management of water, land and
related resources, in order to maximise the resultant economic and social
welfare in an equitable manner without compromising the sustainability of
vital ecosystems (GWP, 2000)

• Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) merupakan suatu proses,


• yang mendorong pengembangan dan pengelolaan air, lahan dan sumber
daya lainnya secara terkoordinasi,
• untuk memaksimalkan hasil ekonomi dan
• kesejahteraan sosial secara adil,
• dengan tetap memelihara keberlanjutan ekosistem yang vital
Pendekatan IWRM
1. Integrasi Tujuan
• 1) pertumbuhan ekonomi; 2) kesejahteraan sosial; 3) perlindungan lingkungan
• Juga dikenal sebagai “3 E”: economic efficiency, equity, environmental sustainability
2. Integrasi horizontal dan vertikal
• Horizontal: berbagai pengguna air, hulu-hilir
• Vertikal: lokal, regional, nasional, internasional
3. Desentralisasi
• Pada tingkat administrasi terendah: desa
• Organisasi pengelola wilayah sungai (River Basin Organization)
• Keseimbangan antara top-down dan bottom-up
4. Partisipasi
• Para pemangku kepentingan (stakeholders): pemakai air, organisasi masyarakat,
pemerintah
• Gender: meningkatkan peran wanita
5. Keberlanjutan ekonomi dan finansial
• Air memiliki nilai ekonomi
• Pemulihan biaya: a) penuh = investasi dan OP; b) OP saja
Norma, nilai, kriteria IWRM
Norma atau nilai adalah kriteria
untuk mengukur keberhasilan
IWRM, yaitu:
1) pertumbuhan ekonomi;
2) Keadilan / kesejahteraan
sosial;
3) perlindungan lingkungan
Kriteria ini dikenal sebagai “3 E”:
1) Economic efficiency
2) Equity
3) Environmental sustainability
Kerangka kerja (framework) IWRM
1. Lingkungan yang Mendukung (Enabling
Environment)
• Kebijakan penggunaan dan perlindungan air
• Undang-undang dan Peraturan untuk
melaksanakan kebijakan
• Sistem pembiayaan sumber daya air
2. Kelembagaan (Institutional Frameworks)
• Pengembangan lembaga untuk mengelola air di
tingkat pusat, daerah, dan wilayah sungai
• Peningkatan kapasitas lembaga dan masyarakat
3. Perangkat manajemen (Management
Instruments)
• Metode dan perangkat manajemen agar IWRM
dapat berjalan dengan baik:
✓ Penilaian kondisi sumber daya air
✓ Perencanaan sumber daya air
✓ Sistem informasi
✓ Prosedur alokasi
Hasil IWRM
Hasil IWRM adalah terjadinya kondisi
keseimbangan antara
1) air untuk kehidupan (water for livelihood);
dan
2) Air sebagai sumber daya (water as a
resources)

Air untuk kehidupan


• artinya air sebagai sumber kehidupan makhluk
hidup
• Mencakup pemenuhan kebutuhan air untuk
kebutuhan pokok sehari-hari, dan lingkungan
Air sebagai sumber daya
• Air digunakan untuk meningkatkan ekonomi
• Mencakup antara lain: irigasi, peternakan
energi, industri, perhubungan, wisata dan olah-
raga
Norma dan nilai, perangkat, dan hasil IWRM

Norma: 3 E

Alat: IWRM

Keseimbangan antara:
- air untuk kehidupan
- Air sebagai sumber daya
Keterpaduan / integrasi dalam IWRM

1. Sistem alami dan sistem


antropogenik (buatan manusia)
2. Pengelolaan sumber daya air dan
lahan
3. Air hijau dan air biru
4. Air permukaan dan air tanah
5. Kuantitas dan kualitas air
6. Banjir dan kekeringan
7. Kepentingan hulu dan hilir
8. Kepentingan antar sektor
9. Kepentingan nasional dan regional
Beberapa prinsip IWRM
• User pay principle
• Pengguna air harus membayar
• Agar masyarakat hemat air
• Jika perlu disubsidi oleh negara, atau subsidi
silang, untuk kebutuhan pokok sehari-hari
dan irigasi
• Polluter Pay Principle
• Pencemar harus membayar
• Membayar denda yang sangat mahal
• Tujuannya agar tidak membuang limbah ke
badan sungai
• Agar industri membangun Instalasi
pengolah air limbah (IPAL) atau Waste
Water Treatment Plant
Perubahan paradigma pengelolaan sumber daya air

IWRM menyebabkan perubahan paradigma atau cara pandang yang


mempengaruhi pengelolaan sumber daya air, antara lain:
• pengembangan sumber daya air yang berorientasi pada proyek
infrastruktur → menjadi pengelolaan yang juga upaya non-struktur
• Wilayah pengelolaan sumber daya air semula wilayah administratif
menjadi satuan geografis: DAS dan WS
• Dari sektoral → keterpaduan antar sektor, antar wilayah
• pengelolaan yang semula terpusat pada para pengambil keputusan
→ jadi melibatkan para pemilik kepentingan sejak tahap awal
perencanaan
• Top-down → melibatkan pemilik kepentingan
• Tertutup → transparan, akuntabilitas pengelolaan sumber daya air.
Penutup
• Air sangat vital bagi kehidupan, dan
tak tergantikan
• Pendekatan IWRM telah disepakati
oleh masyarakat dunia
• Norma, nilai, atau kriteria
keberhasilan pengelolaan sumber
daya air adalah 3 E: equity, economy,
ecosystem
• Kerangka kerja IWRM meliputi: 1)
lingkungan yang mendukung; 2)
kerangka kelembagaan; dan 3)
instrumen manajemen
• Hasil IWRM adalah adanya
keseimbangan antara air sebagai
sumber daya dan air untuk kehidupan
• IWRM menyebabkan dan menyatakan
perubahan paradigma pengelolaan
sumber daya air

Anda mungkin juga menyukai