Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

MINERAL INDUSTRI

NAMA PENYUSUN :

WELDY KURNIAWAN D1101151006

SYARIF RAFHI GHAZIAN D1101151009

ADITYA RAMADHANI SETIAWAN D1101151011

SYARIF FAYED FAHLEVI D1101151027

MILFAN PURBO SANTOSO D1101151029

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
i
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan ridhoNya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul “Mineral Industri ” ini
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Mungkin
makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaannya makalah ini.
Demikian yang dapat kami ungkapkan. Kami mohon maaf bila terdapat kesalahan
atau kekurangan dalam setiap isi dari makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat memberi
manfaat untuk kita semua.

Pontianak, 13 Juni 2016

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 2
A. Pengertian Mineral ..................................................................................................................... 2
B. Penggolongan Mineral ................................................................................................................ 2
1. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya...................................... 3
2. Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi menjadi 3
golongan yaitu................................................................................................................................. 3
4. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan pemanfaatannya ........................................ 4
5. Berdasarkan Teknologi Pengolahan........................................................................................ 4
6. Ciri Umum Bahan Galian ....................................................................................................... 4
7. Perbedaan Bahan Galian Industri Dengan Bijih ...................................................................... 5
8. Karakteristik bahan galian industri diantaranya ..................................................................... 5
9. Bahan galian di dalam kerak bumi .......................................................................................... 5
10. Permasalahan Dan Pemecahan Pada Bahan Galian : ......................................................... 6
BAB III KESIMPULAN................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menunjang pembangunan pada hampir semua sektor, Indonesia masih
membutuhkan komoditi mineral khususnya mineral industri. Ahli geologi adalah tulang
punggung dalam kegiatan eksplorasi mineral industri (terutama non-logam). Pengetahuan
akan geologi mineral industri merupakan pengetahuan dasar untuk memahami distribusi,
keterdapatan dan genesis suatu endapan mineral, serta metode karakterisasi dan
penggunaannya. Mata ajaran ini adalah salah satu usaha Jurusan Teknik Geologi FT-UGM
untuk mempersiapkan sumberdaya manusia yang memiliki dasar-dasar kemampuan
eksplorasi sumberdaya mineral khusus mineral industri.
Materi kuliah ini akan menjelaskan tentang genesis, keterdapatan, determinasi/
identifikasi, klasifikasi dan kegunaan bahan galian industri, serta teknik eksplorasinya. Materi
yang akan diberikan meliputi karakteristik sektor mineral industri, klasifikasi mineral
industri, lempung dan mineral lempung, geologi endapan bentonit dan kaolin, agregat untuk
konstruksi, bahan baku industri semen, mineralogi dan geologi zeolit, bahan baku untuk
industri gelas, macam-macam dan geologi pembentukan batu permata, material alam untuk
penyekat kebocoran pembuangan sampah.
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan mineral industry?
b) Apa saja klasifikasi dan karakteristik endapan mineral industry?
c) Bagaimana proses pembentukan suatu mineral industry?
d) Apa saja kegunaan mineral industri

C. Tujuan
a) memahami pengertian mineral industri,
b) memahami klasifikasi dan karakteristik endapan mineral industri,
c) memahami proses pembentukan suatu mineral industri,
d) memahami kegunaan mineral industri

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mineral
Bahan galian industri merupakan semua mineral dan batuan kecuali mineral logam
dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan konstruksi
termasuk juga minerallogam yang bukan untuk dilebur seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih,
mangan, zircon dan lainnya.

Potensi bahan galian strategis (Golongan A) adalah Minyak Bumi, Gas Bumi, Batu
Bara dan Nikel. Bahan galian yang vital (Golongan B) adalah : Emas, Intan, Timah Hitam,
Seng, Antimonit, Kristal Kwarsa, Pasir Besi, Belerang, Pirit, Mika, Rutinium dan Zirkon.
Bahan galian yang termasuk (Golongan C) adalah : Pasir Kwarsa, Kaolin, Gips, Pospat, Batu
Kapur, Tanah Liat, Andesit, Kalsit dan Bantuan Beke Vulkanik. Bahan galian Golongan A
adalah jenis Batu Bara, sedangkan bahan galian Golongan C terdiri dari pasir, Batu Kapur,
Batu Padas, Tanah.

B. Penggolongan Mineral
Klasifikasi & pengelompokan BGI berdasarkan kegunaan sesuai peraturan
pemerintah No. 27 tahun 1999 terdiri 3 golongan :

1) Golongan Strategi (GOLONGAN A) karena pengijinan penambangan ke menteri negara


dan penambangannya dengan tingkat produksi besar dan skala besar.
 Minyak bumi
 Batu bara
 Gas alam
 Uranium
2) Golongan Vital (GOLONGAN B) biasanya pengurusan ijinnya pada pemerintahan
setempat (Bupati dll) penambangannya dengan cost dan skala besar. :
 Emas
 Intan
 Tembaga
 Timah
 Besi
3) Golongan Tidak Strategi & Tidak Vital (GOLONGAN C) merupakan Bahan Galian
Industri (BGI) :
 Pasir
 Kuarsa
 Bentonit
 Gamping
 Semen (terdiri dari tanah liat/clay, tanah lumpur dan batu gamping)

2
1. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya
Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi dengan batuan tempat
terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990, dalam Sukandarumidi, 1999]
adalah sebagai berikut :

a. Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen, kelompok ini dapat dibagi
menjadi :
 Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping,
dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.
 Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya :
bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan,
felspar.
b. b. Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit,
pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan basalt,
paris gunung api, dan breksi pumice.
c. c. Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra
basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan
asbes
d. d. Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan
letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon,
kuarsa kristal, dan sirtu
e. e. Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses ubahan hidrotermal : barit,
gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.
f. f. Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit, marmer,
batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.

2. Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi


menjadi 3 golongan yaitu
1. Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri dari : Minyak
bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara,
batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel,
kobalt, timah.
2. Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari : Besi, mangan,
molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas,
platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium, rhutenium, cerium, dan
logam-logam langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit,
flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
3. Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian golongan C
terdiri dari : Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit,
magnesit, yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata, pasir

3
kuarsa, kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap, batu apung,
trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt,
trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan
A maupun B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertambangan. Bahan
galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C, walaupun
beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan lain.

4. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan pemanfaatannya


• Sebagaimana telah dituliskan pada bagian sebelumnya, bahan galian industri adalah
bahan galian tambang bukan bijih yang digunakan sebagai bahan baku industri;
penggunaan dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti warna, ukuran
partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain. Adapun bahan bangunan /
bahan galian kontruksi tidak lain adalah bahan galian industri yang belum disebtuh
rekayasa teknik. Oleh sebab itu, dengan semakin majunya rekayasa teknik tidak
tertutup kemungkinan jenis bahan galian industri akan bertambah jenisnya.

• Berbagai klasifikasi bahan galian industri telah dipublikasikan oleh para ahli, namun
sampai saat ini masih terus didiskusikan. Para ahli tersebut umumnya,
mengelompokkan Bahan Galian Industri berdasarkan pemanfaatannya, misalnya
Noetsaller (1988) "Profile of Industrial Minerals by End-uses Classes", dan lain-lain.

5. Berdasarkan Teknologi Pengolahan


1. Bahan Balian siap pakai : Bahan Galian yang dapat langsung dijual tanpa teknik
pengolahan (pasir kali)
2. Bahan galian teknologi sedang : Bahan Galian yang dijual melalui teknologi
pengolahan seperti peremukan, penggilingan, sizing, slucing, (pasir kwarsa, batu
gamping, bentonit)
3. Bahan Galian teknologi maju : Bahan Galian yang diolah dengan cara flotasi,
magnetic sparation, pelarutan kaolin & feldspar untuk keramik, phospat untuk pupuk).

6. Ciri Umum Bahan Galian


1. Pengolahan dan penambangan menggunakan alat sederhana, bila produksi besar dapat
digunakan peralatan canggih. Serta padat karya
2. Deposit menyebar skala kecil, namunada juga yang besar cadangannya (batu
gamping)
3. Produk dipasarkan local akan mudah, sering pasar menjadi sempit
4. Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil
5. Perijinan relative lebih mudah 6. Masalah lingkungan kurang diperhatikan
6. Masalah utama pada modal manajemen, teknik pengolahan, pasar
7. Harga relatiF murah (kecuali dibentuk seni)

4
7. Perbedaan Bahan Galian Industri Dengan Bijih
1. Bahan Galian industri
 Dimanfaatkan sifat fisiknya
 Dapat langsung dipasarkan
 Sifat fisik : ukuran, warna, kadar, derajat keputihan Sederhana, canggih,
murah Modal dapat kecil, perusahaan murah
2. Bijih
 Dimanfaatkan logamnya
 Tidak dapat langsungdijual
 Persyaratan konsumen biasanya kadar
 Penambangan, pengolahan, canggih/mahal Modal besar, pengusahaan
sulit/rumit

8. Karakteristik bahan galian industri diantaranya


• Multiguna Jika dibandingkan dengan bahan galian lain, bahan galian industri ini
memiliki banyak kegunaan, misalnya batu gamping, yang merupakan salah satu
contoh bahan galian industri. Batu gamping memiliki banyak kegunaan diantaranya
untuk industri semen. Selain itu ternyata batu gamping ini juga memiliki kegunaan
sebagai pemutih kertas. Disini terlihat jelas, bahwa bahan galian industri ini memiliki
banyak kegunaan.

• Digunakan langsung Karakteristik BGI yang nyata yaitu dapat digunakan langsung,
khususnya untuk keperluan industri. Contohnya batu pasir yang tanpa melalui proses
pengolahan lebih lanjut, dapat langsung digunakan untuk keperluan bahan bangunan
dan lainnya.

• Tidak melalui pemasaran internasional Tidak seperti bahan galian lainnya, pemasaran
bahan galian industri tidak memerlukan pemasaran internasional.

9. Bahan galian di dalam kerak bumi


Bahan galian di dalam kerak bumi itu beraneka ragam jenisnya. Akan tetapi jika
ditinjau menurut cara terjadinya maka bahan galian dapat dibedakan menjadi 4
golongan ialah :

a. Bahan galian primer


Bahan galian primer terjadi dari hasil pembekuan magma. Magma adalah sejenis
leburan silikat panas, alamiah, terdapat di dalam bumi; dan merupakan sumber dari
semua unsur kimia dalam mineral. Proses pembekuan berlangsung apabila magma
tersebut mengalami penurunan suhu, misalnya ketika menerobos ke dalam lapisan
kulit bumi atau bersentuhan dengan atmosfer. Akibatnya terjadilah tubuh batuan beku,
yang membentuk di dalam kerak bumi. Demikian pula proses terjadinya bahan galian
5
,tergantung mineral- mineral apa yang banyak dikandung oleh magma yang membeku
tersebut. Jika banyak mineral-mineral mengandung emas dan perak maka terjadilah
endapan bahan galian emas dan perak, jika banyak mineral-mineral mengandung
nikel maka terjadilah endapan bahan galian nikel, jika banyak mineral-mineral
mengandung tembaga maka terjadilah endapan bahan galian tembaga; jika banyak
timah terjadi endapan bahan galian timah dan sebagainya.

b. Bahan galian sekunder (Secondary ore Deposits)


Terbentuk karena adanya perombakan (pelapukan dan erosi) singkapan dari batuan
yang telah ada karena berhubungan langsung dengan atmosfera, hidrosfera dan
biosfera. Biasanya untuk pembentukan endapan bahan galian sekunder ini diperlukan
batuan sumber (source rock) di daerah daratan. Batuan sumbernya dapat berupa
batuan beku, malihan dan batuan sedimen. Proses perombakan terjadi karena proses
fisika, kimia dank arena hasil kerja jasad hidup.Hasil perombakannya berbentuk padat
dan lepas-lepas seterusnya akan mengalami proses pengangkutan ke tempat lain;
biasanya di tempat cekungan yang lebih rendah letaknya akan terendapkan, misalnya
di dasar sungai, danau dan pantai. Endapan bahan galian jenis ini terkenal pula
disebut dengan endapat letakan (placer) atau endapan alluvial. Misalnya endapan
timah putih di pulau Bangka dan Belitung dan Singkep; intan di Martapura dan lain-
lain.

c. Bahan galian malihan


Bahan galian malihan ialah bahan galian yang terjadi karena perubahan bentuk,
akibatnya adanya perubahan suhu, dan tekanan. Faktor ini dapat bekerja sendiri-
sendiri atau gabungan. Misalnya karbon dapat berubah menjadi grafit atau intan; batu
gamping berubah menjadi marmer; dan contoh bahan galian malihan yang lain,
kwarsit, batu sabak, mika, talk, asbes dan lain-lain.

d. Bahan galian sedimenter


Bahan galian sedimenter adalah bahan galian yang terjadi benar- benar ada pengertian
pengendapan dari atas ke bawah di dalam larutan. Misalnya batu bara, oil shale,
minyak bumi, garam-garam dan sebagainya.

10. Permasalahan Dan Pemecahan Pada Bahan Galian :


• Modal umumnya Bahan Galian dikelola oleh masyarakat yang mempunyai modal
kecil sehingga untuk pengembangan sulit. mengatasinya ada mitra kerja binaan
seperti BUMN/BUMD yang mempunyai dana dipinjamkan dengan bunga rendah (6/
tahun jangka waktu angsuran lama).

• Teknologi dan manajemen setiap orang yang mempunyai modal meskipun pendidikan
rendah dapat mengusahakan Bahan Galian. Pengetahuan teknologi kurang

6
mengatasinya dilaksanakan Sibermas (sinergi pemberdayaan masyarakat) dari PT,
LSM, pemerintah, mitra kerja dapat membantunya.

• Sempitnya pasar, pengusaha tidak tahu manfaat Bahan Galian secara pasti banyak
yang ikut-ikutan, kualitas produk tidak diperhatikan, asosiasi yang merupakan pusat
informasi tidak berjalan, kalah bersaing dengan Bahan Galian impor. mengatasinya
penelitian perlu ditingkatkan, memvariasikan produk, kualitas produk dijaga, disiplin
waktu, mengaktifkan asosias, ada aturan/perangkat lunak tentang impor, tingkatkan
kerjasama, ikut pameran baik diluar/ dalam negeri.

7
BAB III
KESIMPULAN

Ø Bahan Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali mineral logam dan
energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri.

Ø Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya:

o Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen,

· Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping

· Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya

o Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api

o Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra
basa

o Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan

o Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses ubahan hidrotermal

o Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf

Ø Beberapa bahan galian dari alam yang berguna dalam kehidupan antara lain :Aspal Alam,
Aspalite, Aspal minyak, Kaolin, Zeolit, Trass, Gypsum, Natrium Bentonit, Batu Gamping
(Lime Stone), Granit, Belerang ( Sulfur).

8
DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia

Press.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi

Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia Press

http://antoniuspatianom.wordpress.com/2009/07/19/sumberdaya-mineral-di-indonesia-
karakteristik-dan-potensinya/

http://jhem90.blogspot.com/2013/06/proses-pembentukan-mineral.html

http://bahangaliantambang.blogspot.com/2011/12/proses-pembentukan-mineral.html

http://3.bp.blogspot.com/-
O9udkNEdWLI/UWa1RwxnH_I/AAAAAAAAAEY/BNCvZ97w_y4/s1600/peta_barang_ta
mbang_ri.jpg

http://limpopo-mining.com/wp-content/uploads/Contoh-Mineral-Bijih-Besi.jpg

Anda mungkin juga menyukai