OLEH:
MUHAMMADIYAH SORONG
KABUPATEN SORONG
2017
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
A. JUDUL ....................................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG ............................................................................................1
C. PERUMUSAN MASALAH ...................................................................................2
D. TUJUAN .................................................................................................................2
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM ......................................................2
F. LUARAN YANG DIHARAPKAN ........................................................................3
G. KEGUNAAN ..........................................................................................................3
H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ...........................................3
I. METODE PELAKSANAAN .................................................................................5
J. INSTRUMEN PENDUKUNG ...............................................................................6
K. JADWAL KEGIATAN PROGRAM .....................................................................10
L. RANCANGAN BIAYA .........................................................................................10
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
A. Judul
Peningkatan Ekonomi Warga Kampung Warmon Kokoda Melalui Pemberdayaan Pertanian
Organik Menuju Desa Wisata Di Provinsi Papua Barat
B. Latar Belakang
Kampung Warmon Kokoda merupakan Kampung hasil pemekaran dari Kelurahan Induk,
yaitu Kelurahan Makbusun, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat.
Kampung Warmon Kokoda memiliki batas wilayah, Yakni :
Secara umum topografi kampung Warmon Kokoda didominasi oleh dataran rendah dan
rawa dengan daerah aliran sungai yang memanjang dari bagian timur ke arah barat wilayah
kampung. Desa Warmon Kokoda memiliki data kependudukan yakni 119 Kepala keluarga (KK)
dengan jumlah 453 jiwa yang dimana sebagian penduduk hidup dengan cara berkelompok.
Mayoritas penduduk Desa Warmon Kokoda berpendidikan rendah, ini diakibatkan oleh
faktor kemiskinan, sehingga dengan pendidikan yang rendah akan sangat mempengaruhi
perilaku masyarakat Warmon Kokoda di masyarakat luar menjadi kurang bagus. Dengan
pendidikan yang rendah, menyebabkan akses untuk memperoleh pekerjaan sangat terbatas.
Dengan akses lapangan kerja terbatas, sehingga menyebabkan masyarakat Warmon Kokoda
berpenghasilan minim, sehingga tidak mampu mensejahterakan keluarganya.
Hal ini yang memicu banyaknya anak-anak yang malnutrisi dimasyarakat dan yang lebih
memprihatinkan lagi, kesadaran untuk hidup sehat juga masih sangat rendah.Untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya masyarakat Warmon Kokoda melakukan kegiatan bercocok tanam dengan
menanam umbi-umbian dan sayuran bagi ibu-ibu, memanfaatkan hutan sagu dan sungai yang
ada disekitar wilayah kampung dengan mencari ikan serta berburu bagi kaum laki-laki.
1
untuk dapat mengangkat derajat hidup masyarakat Warmon Kokoda lewat pendidikan, sehingga
masyarakat Warmon Kokoda bisa sederajat dengan saudara-saudara kita yang lain.
Dibalik itu semua Desa Warmon Kokoda memiliki potensi pertanian yang cukup
menjanjikan dengan memiliki lahan yang luas, tanah yang subur, sangat memungkinkan untuk
ditanami berbagai jenis tanaman baik padi-padian, palawija, atau holtikultura lainnya.
C. Perumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan ekonomi warga warmon kokoda Melalui Pemberdayaan Pertanian
Organik Menuju Desa Wisata Di Provinsi Papua Barat?
D. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Dapat menghasilkan dua kelompok tani baru dalam suku kokoda berbasis pertanian
organik
2. Dapat membentuk satu depot pupuk organik di Lingkungan warga warmon kokoda,
sebagai dasar agar tidak bergantuk pada pupuk kimia
3. Dapat meningkatkan 50% pendapatan warga warmon kokoda melalui pertanian organik
4. Dapat mengangkat citra desa warga warmon kokoda dari stigma negatif menuju stigma
positif menjadi Desa Wisata baru.
1. Adanya perubahan keterampilan masyarakat desa warmon kokoda dari sistem pertanian
konvensional menjadi pertanian organic
2
2. Adanya perubahan pola pikir yang positif dari masyarakat warmon kokoda terkait
peningkatan ekonomi masyarakat
3. Terjalinnya kemitraan antara desa warmon Kokoda dengan berbagai lembaga/pihak
terkait.
4. Adanya lembaga masyarakat desa yng menangani khusus pertanian organik di desa
warmon kokoda sehingga terbentuk suatu system yang dapat mensejahterakan
masyarakat.
F. Luaran
Adapun luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Publikasi ilmiah terkait pertanian organik di desa warmon kokoda
2. Dengan diterapkannya pertanian organik di desa warmon kokoda ini, diharapkan
terwujudnya desa wisata barbasis ekoedukasi
3. Terbentuknya kelompok tani mandiri
4. Publikasi media masa terkait program pertanian organik yang dikembangkan oleh
warga Warmon kokoda
5. Adanya poster/leafet/brosur terkait hasil pelaksanaan PHBD
G. Kegunaan
Kegunaan/manfaat dari program ini adalah mendidik dan mengajarkan sistem pertanian
organikpada masyarakat warga Warmon Kokoda, sehingga mereka bisa berdaya guna
membangun desanya sendiri dan mereka terlepas dari stigma negatif masyarakat yang masih ada
hingga saat ini.
3
Gambar 1. Kondisi Perumahan Desa Warmon Kokoda dan Warga Warmon Kokoda
4
Kondisi perumahan sangat unik, yang terbuat dari kayu dan anyaman daun rumbai.
Keperluan mandi dan memasak diambil dari sungai di depan rumahnya. Secara ekonomi,
masyarakat suku kokoda hidup menggantungkan diri dari alam, mata pencaharian sehari hari
adalah berburu ke hutan dan mengambil bahan makanan untuk di makan dan menjual hasil
buruan untuk keperluan hidup. Belum ada keterampilan hidup untuk mencari nafkah selain
menggantungkan dari alam pergi ke hutan dan ke laut untuk mencari ikan.
Desa Warmon Kokoda mempunyai potensi alam yang beragam baik dari bidang
perikanan maupun pertanian.Potensi alam dari bidang pertanian seperti Sagu, kelapa, Singkong
dan lain-lain.Tetapi, adanya potensi ini kurang disadari oleh masyarakat setempat,sehingga hasil
alam yang ada hanya dimanfaatkan sekedarnya saja. Rata-rata masyarakat hidup dengan tingkat
sosial ekonomi rendah yang mayoritas ibu-ibu tidak bekerja untuk menokong sagu dan suami
kebanyakkan hanya bekerja sebagai petani, nelayan dan buruh kasar. Sitem pertanian yang
dilakukan masyarakat desa warmon kokoda masih sangat konvensional dan tradisional. Hal ini
yang menyebabkan nilai produksi masih sangat rendah, tidak mencukupi kebutuhan rumah
tangga masyarakat kokoda.
I. Metode Pelaksanaan
1. Identifikasi Masalah
Desa Warmon Kokoda memiliki potensi pertanian yang luar biasa, ini dilihat dari
berbagai jenis tanaman tumbuh subur di sekitar daerah tersebut.sitem pertanian yang
dilakukan masih sangat konvensional dan tradisonal, sehingga mereka bergantung pada
pupuk kimia yng berasal dari pemerintah (subsidi) dan juga sangat bergantung pada
kondisi alam.
2. Penyusunan Program
a. Persiapan, meliputi: Sosialisasi Program pada masyarakat secara umum, dan analisis
kebutuhan Pertanian masyarakat.
b. Pelaksanaan Program, meliputi: Pelatihan Pertanian Organik, Manajamen
Oraganisasi Masyarakat, Pelatihan Pemasaran dan Publikasi Produk Pertanian
Organik menuju Desa Wisata, dan Pendampingan Program
c. Monitoring dan evaluasi Program
5
3. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan meliputi: laporan Akhir dan Publikasi Ilmiah
Berdasarkan uraian metode pelaksanaan di atas, maka skema Pelaksanan Program adalah
sebagai berikut:
6
J. Instrument Pendukung
1. Format rencana pelaksanaan program
Sorong,……………………2017
Dosen Pembimbing,
(……………………………………)
NIDN.
7
3. Form monitoring
Contoh form monitoring
TANGGAL :
JUDUL PHBD :
TAHUN PELAKSANAAN :
PERGURUAN TINGGI :
KETUA PELAKSANA :
NOMOR HP :
terlaksana
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
8
K. Jadwal Kegiatan Program
Jangka waktu yang dibutuhkan oleh pelaksana program Hibah Bina Desa STKIP
Muhammadiyah Sorong adalah 6 Bulan. Rincian jadwal kegiatan dapat dilihat sebagai berikut:
4 4
3.5
3 ke satu
3 3
Ke Dua
2.5
Ke Tiga
2 2 2 2 Ke Empat
1.5 Ke Lima
1 Ke Enam
0.5
0
ke satu Ke Dua Ke Tiga Ke Empat Ke Lima Ke Enam
L. Kemitraan
Dalam program ini kami bermitra dengan berbagai pihak, sehingga mempermudah kami
baik dalam pelaksanaan program maupun pasca program. Kemitraan kami diantaranya dengan :
9
M. Rancangan Biaya
Adapun biaya operasional kegiatan yang dibutuhkan dirincikan sebagai berikut.
10
Lampiran
1. Biodata
2. Skema Pelaksanan Program adalah sebagai berikut:
Yangbertandatangan di bawahini :
Dibuat di : PulauArar
PadaTanggal : 19 Februari 2017
4. Surat Pernyataan Pelaksanaan
5. Denah Lokasi Dewa Warmon Kokoda