Anda di halaman 1dari 8

Karakteristik Anggota Tata Surya

Tata Surya terdiri atas Matahari (pusat Tata Surya), planet-planet yang mempunyai orbit
berbentuk elips, meteor, asteorid, komet, dan satelit alami yang bergerak mengelilinginya.
1. Matahari
Matahari adalah pusat Tata Surya. Ukuran garis tengah Matahari adalah seratus kali lebih
besar dari Bumi. Matahari terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit. Bagian kulit Matahari terdiri
atas lapisan fotosfera, khromosfera, dan korona. Fotosfera merupakan gas yang dipancarkan ke
segala penjuru. Di atas fotosfera terdapat lapisan khromosfera. Korona berada pada bagian
terluar Matahari, berupa lidah api yang menyala-nyala. Matahari mengeluarkan energi hasil
reaksi nuklir yang sangat dahsyat. Pancaran energi hasil reaksi nuklir pada bagian inti
menghasilkan panas sebesar 15.000.000°C. Bandingkan dengan suhu pada permukaannya yang
hanya 6.000°C. Oleh karena itu di dalam Matahari tidak ada benda padat. Semuanya berupa gas.
2. Planet
Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila memiliki syarat-syarat sebagai
berikut.
1) Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
2) Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam mengatasi tekanan rigid
supaya ia menjadi satu ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat).
3) Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.

Planet Dalam
1. Merkurius
Kala Rotasi : 59,0 Hari
Kala Revolusi : 87,97 Hari
Atmosfer : Uap Natrium, Kalium yang tipis
Satelit Alam :-
Jarak Ke Matahari : 57,9 Juta km
Diameter Planet : 4,875 km
Suhu Siang/Malam : 430°C/-170°C
2. Venus
Kala Rotasi : 243,0 Hari
Kala Revolusi : 224,7 Hari
Atmosfer : Karbon Dioksida (CO₂), Nitrogen
Satelit Alam :-
Jarak Ke Matahari : 108,2 Juta km
Diameter Planet : 12.119 km
Suhu Siang/Malam : 470°C/-200°C
3. Bumi
Kala Rotasi : 23,9 Jam
Kala Revolusi : 365,1/4 Hari
Atmosfer : N, O₂, ARGON, CO₂, OZON, Gas lain
Satelit Alam : (1) Bulan
Jarak Ke Matahari : 150 Juta km
Diameter Planet : 12,757 km (khatulistiwa)
Suhu Siang/Malam : 30°C/10°C
4. Mars
Kala Rotasi : 24,62 Jam
Kala Revolusi : 678 hari
Atmosfer : Karbon Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain
Satelit Alam : (2) Phobos dan Deimos
Jarak Ke Matahari : 230 Juta km
Diameter Planet : 6.760 km
Suhu Siang/Malam : 6°C/-70°C
Planet Luar
5. Yupiter
Kala Rotasi : 9 jam 55 menit
Kala Revolusi : 11,9 tahun
Atmosfer : Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
Satelit Alam : (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
Jarak Ke Matahari : 778,3 Juta km
Diameter Planet : 142.796 km
Suhu Siang/Malam : 21°C/-140°C
6. Saturnus
Kala Rotasi : 10, 2 jam
Kala Revolusi : 29,46 Tahun
Atmosfer : Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
Satelit Alam : (56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
Jarak Ke Matahari : 1,4 milyar km lebih
Diameter Planet : 120.000 km
Suhu Siang/Malam : -190°C/-190°C
7. Uranus
Kala Rotasi : 17,25 Jam
Kala Revolusi : 84, 02 tahun
Atmosfer : Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
Satelit Alam : (27) di antaranya Miranda, Ariel, Umbriel
Jarak Ke Matahari : 3 milyar km
Diameter Planet : 50.800 km
Suhu Siang/Malam : -180°C/-180°C
8. Neptunus
Kala Rotasi : 16,1 Jam
Kala Revolusi : 165 tahun
Atmosfer : Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia, dsb
Satelit Alam : (8) di antaranya Triton, Proteus, Nereid
Jarak Ke Matahari : 4.450 juta km
Diameter Planet : 44.600 km
Suhu Siang/Malam : -220°C/-220°C

3. Planet Kerdil/Planet Katai/Dwarf Planet


Selain mendefinisikan sebuah planet, hasil resolusi IAU yang berlangsung di Praha juga
mendefinisikan tentang ”dwarf planet” atau planet kerdil. Syarat-syarat pendefinisian ”dwarf
planet” hampir sama dengan definisi planet. Yang membedakan adalah planet kerdil bukan
benda dominan pada orbitnya serta bukan satelit (benda angkasa yang mengorbit planet).
Pluto yang dahulunya masuk dalam deretan planet di Tata Surya, statusnya diubah sebagai
planet kerdil. Bersamaan dengan Pluto ada beberapa objek yang berada di sekitar Pluto
dikategorikan sebagai planet kerdil, yaitu asteroid Ceres, 2003 UB313 (ditemukan oleh Mike
Brown dari Institut Teknologi California dengan nama samaran 'Xena') dan bulan terbesar di
Pluto yang disebut Charon.

4. Asteroid
Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil (diameter 1.700 km) dengan jumlah yang
sangat banyak. Dalam Tata Surya terdapat beribu-ribu asteroid yang juga mengelilingi Matahari.
Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid Apollo. Selain itu, banyak di
antara asteroid yang sudah diberi nama sesuai dengan nama penemunya.
Sebagian besar kelompok asteroid dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Yupiter.
Daerah ini dikenal sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah
Sabuk Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan
dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten).

5. Meteor
Meteor atau disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang terpisah. Meteor
yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola api. Ketika terjadi hujan meteor, jutaan
meteor masuk ke dalam atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai
permukaan Bumi. Kadang-kadang meteor yang besar tidak terbakar habis dan akhirnya sampai
ke permukaan Bumi dan disebut sebagai meteorit. Meteor besar yang jatuh ke Bumi akan
membentuk kawah besar seperti kawah Barringer di wilayah Arizona. Kawah ini terbentuk oleh
meteor yang jatuh kira-kira 40.000 tahun yang lalu.

6. Komet
Komet merupakan benda angkasa yang terlihat bercahaya dikarenakan adanya gesekan atom-
atom di udara. Ukurannya dapat melebihi 10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan
mil. Oleh karena itu, komet sering disebut juga bintang berekor. Ciri khas komet adalah ekornya
yang sangat panjang. Panjangnya bisa mencapai 100 juta km. Inti komet disebut nukleus yang
terdiri atas bongkahan es serta gas yang telah membeku. Diameter nukleus bisa mencapai 10 km.
Ekor merupakan bagian dari komet, berasal dari coma yang menyelimuti inti komet. Diameter
coma bisa mencapai 100.000 km.
Salah satu komet yang terkenal adalah komet Halley. Komet ini ditemukan oleh Edmond
Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley terjadi setiap 76–79 tahun sekali. Komet
Halley terakhir terlihat pada tahun 1986 dan diperkirakan akan tampak kembali pada tahun 2061.
Inti atau pusat dari komet Halley sangatlah gelap dengan diameter kurang lebih 1.024 km. Selain
komet Halley terdapat beberapa nama komet lainnya, seperti komet Hyakutake dan Hale-Bopp.

Struktur Bumi
Struktur bumi secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut
litosfer atau crust, lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah
adalah inti bumi.
Karakteristik tata surya

Merkurius

Venus
Bumi

Mars
Yupiter

Saturnus

Uranus

Neptunus
Planet kerdil
Struktur bumi

Anda mungkin juga menyukai