Anda di halaman 1dari 131

LABORATORIUM SIMULASI & APLIKASI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. M.T. HARYONO 167 MALANG – JAWA TIMUR
website: http://lsai.ub.ac.id email: lsai@ub.ac.id

PERATURAN DAN SANKSI

Peraturan dan sanksi Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/2017:


1. Tata Tertib Praktikum
a. Praktikan hadir 15 menit sebelum pelaksanaan praktikum dimulai.
b. Praktikan berpakaian rapi dan sopan, menggunakan kemeja berkerah, bercelana
panjang (praktikan putri dapat menggunakan rok), dan bersepatu, untuk
keterlambatan akan mendapatkan sanksi yang telah ditentukan oleh
Laboratorium Simulasi dan Aplikasi Industri.
c. Praktikan diwajibkan membawa kartu asistensi, modul, alat tulis dan flashdisk.
d. Sebelum pelaksanaan praktikum, praktikan sudah harus mempelajari modul
praktikum dengan baik demi memperlancar kegiatan praktikum.
e. Praktikan wajib mengisi absensi yang telah disediakan.
f. Praktikan tidak diperkenankan membuat kegaduhan di dalam ruangan selama
praktikum berlangsung.
g. Selama kegiatan praktikum, praktikan dilarang keras untuk makan, minum, dan
merokok didalam ruangan selama praktikum berlangsung.
h. Selama kegiatan praktikum, praktikan dilarang meninggalkan ruangan
laboratorium tanpa seijin asisten yang bertugas.
i. Praktikan diwajibkan menjaga segala sarana prasarana yang terdapat di dalam
laboratorium simulasi dan aplikasi industri, kerusakan alat praktikum menjadi
tanggung jawab praktikan, dan yang bersangkutan tidak diperbolehkan
meneruskan kegiatan praktikum sebelum menyelesaikan tanggungannya.
j. Handphone harap dimatikan selama kegiatan praktikum.
k. Jika tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum, praktikan harus mengajukan surat
ijin resmi kepada kepala laboratorium/koordinator asisten sekurang-kurangnya 2
(dua) hari sebelum praktikum dan harus mengganti kegiatan praktikumnya. Jika
tidak, maka praktikan akan dianggap gugur keikutsertaannya dalam praktikum
simulasi.
LABORATORIUM SIMULASI & APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. M.T. HARYONO 167 MALANG – JAWA TIMUR
website: http://lsai.ub.ac.id email: lsai@ub.ac.id

l. Praktikan yang menempuh KKN-P wajib menyerahkan surat keterangan


perusahaan dan surat ijin KKN-P kepada kepala laboratorium melalui asisten
laboratorium.
m. Peserta praktikum wajib melakukan asistensi dan membuat laporan praktikum,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
n. Praktikan wajib mengikuti semua kegiatan praktikum dengan tertib dan sopan.
o. Peraturan yang tidak disebutkan diatas akan ditentukan kemudian.

2. Tata Tertib Asistensi


a. Praktikan wajib berpakaian sopan (berkerah) dan bersepatu.
b. Praktikan wajib membawa kartu asistensi.
c. Asistensi pra praktikum dilakukan maksimal 1 (satu) hari sebelum praktikum
modul yang bersangkutan dilaksanakan.
d. Asistensi pasca praktikum dilakukan maksimal 2 (dua) hari setelah praktikum
hari kedua.
e. Pengambilan nilai di setiap modul diwajibkan mengenakan kemeja berkerah.
f. Asistensi dosen dilaksanakan setelah mendapatkan ACC asisten pada setiap
modul dan ACC asisten modul 1 (satu) untuk maju dosen.
g. Tidak diperkenankan untuk melakukan asistensi pada saat jam kuliah.
h. Waktu dan tempat asistensi dikoordinasikan dengan asisten masing-masing.
i. Jumlah praktikan harus lengkap pada waktu asistensi. Jika tidak lengkap dan
tidak ada keterangan, asistensi dibatalkan. Keterangan diberikan dalam bentuk
surat resmi yang dapat dipertanggungjawabkan.
j. Praktikan wajib mengerjakan semua tugas yang diberikan tepat waktu.
k. Praktikan tidak diperbolehkan untuk makan, minum, dan merokok selama
asistensi berlangsung.
l. Praktikan tidak diperbolehkan menggunakan HP dan Tablet saat asistensi
berlangsung.
m. Peraturan yang tidak disebutkan di atas akan ditentukan kemudian.
LABORATORIUM SIMULASI & APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. M.T. HARYONO 167 MALANG – JAWA TIMUR
website: http://lsai.ub.ac.id email: lsai@ub.ac.id

3. Pelanggaran
NO PELANGGARAN SANKSI
PELANGGARAN RINGAN
1. Terlambat kurang dari 15 menit saat Tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum / test project / presentasi praktikum / test project / presentasi
project. project di shift tersebut.
Praktikan dapat mengikuti praktikum
/ test project / presentasi project di shift
selanjutnya bila tempat tersedia.
2. Terlambat kurang dari 15 menit saat Review satu jurnal tentang simulasi 5
asistensi tanpa keterangan yang tahun terakhir dengan deadline paling
dapat dipertanggungjawabkan. lambat 3 (tiga) hari setelah
pelanggaran dilakukan.
Hasil review dijelaskan saat asistensi
berikutnya.
Review dilakukan oleh semua anggota
kelompok.
Judul jurnal yang akan di-review
dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan asisten yang bersangkutan.
3. Tidak membawa kartu asistensi saat Tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum / test project / presentasi praktikum / test project / presentasi
project. project di shift tersebut. Praktikan dapat
mengikuti praktikum / test project /
presentasi project di shift selanjutnya
bila tempat tersedia.
4. Tidak membawa kartu asistensi saat Asistensi dibatalkan
asistensi
5. Menggunakan kaos saat asistensi Asistensi dibatalkan
dengan asisten maupun dosen.
6. Berbicara tidak sopan pada saat Pemotongan nilai modul 10%
asistensi asisten maupun dosen.
7. Tidak mematuhi tata tertib Pemotongan nilai asistensi 30%
praktikum.
8. Tidak mematuhi tata tertib Pemotongan nilai asistensi 30%
laboratorium.
9. Apabila melakukan 3 kali PRINT E-BOOK
pelanggaran ringan akan dihitung E-book ditentukan oleh asisten LSAI
sebagai PELANGGARAN
SEDANG
LABORATORIUM SIMULASI & APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. M.T. HARYONO 167 MALANG – JAWA TIMUR
website: http://lsai.ub.ac.id email: lsai@ub.ac.id

PELANGGARAN SEDANG
1. Terlambat daftar ulang Membuat 1 (satu) poster A3 tentang
“Dynamic System” (poster dalam
Bahasa Indonesia).
Deadline: paling lambat 2 (dua) hari
setelah pelanggaran dilakukan.
2. Tidak melakukan daftar ulang Membuat poster A3 tentang Simulasi
sebanyak 3 (tiga) buah (poster dalam
Bahasa Inggris).
Deadline: paling lambat 2 (dua) hari
setelah pelanggaran dilakukan.
3. Terlambat saat introduction Review jurnal internasional tentang
Simulasi (review dalam Bahasa
Indonesia).
Deadline: paling lambat 2 (dua) hari
setelah pelanggaran dilakukan.
4. Terlambat lebih dari 15 menit saat Review 1 jurnal internasional 5 tahun
praktikum / test project / presentasi terakhir.
project Review disajikan dalam bentuk poster
A3.
Deadline poster: 2 hari setelah
pelanggaran dilakukan.
5. Terlambat lebih dari 15 menit saat Asistensi dibatalkan.
asistensi tanpa keterangan yang Review satu chapter buku tentang
dapat dipertanggungjawabkan simulasi.
Deadline: paling lambat 3 (tiga) hari
setelah pelanggaran dilakukan.
Hasil review dipresentasikan di
Laboratorium.
Presentasi dilakukan oleh seluruh
anggota kelompok.
Chapter buku yang di-review ditentukan
oleh asisten yang bersangkutan.
6. Tidak mengikuti asistensi tanpa Asistensi dibatalkan.
keterangan yang dapat Review 1 jurnal internasional
dipertanggungjawabkan. dipresentasikan di laboratorium.
Deadline: paling lambat 3 (tiga) hari
setelah pelanggaran dilakukan.
Presentasi dilakukan oleh seluruh
anggota kelompok.
LABORATORIUM SIMULASI & APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. M.T. HARYONO 167 MALANG – JAWA TIMUR
website: http://lsai.ub.ac.id email: lsai@ub.ac.id

Waktu presentasi ditentukan


kemudian oleh asisten yang
bersangkutan.
7. Mengumpulkan tugas di luar Membuat program menggunakan
deadline. software simulasi (ProModel atau
Arena) sesuai studi kasus yang telah
ditentukan oleh asisten yang
bersangkutan.
Studi kasus yang diberikan
menyesuaikan modul yang diampu
oleh asisten.
Program yang telah dibuat selanjutnya
dipresentasikan di Laboratorium oleh
anggota kelompok yang melakukan
pelanggaran.
Deadline program: 3 (tiga) hari setelah
pelanggaran dilakukan.
Waktu presentasi ditentukan
kemudian oleh asisten yang
bersangkutan.
8. Mengumpulkan laporan di luar Pemotongan nilai modul 10% sesuai
deadline modul bersangkutan.
Membuat poster A3 dari Bab 4
laporan yang telah dikerjakan oleh
kelompok yang melakukan
pelanggaran.
Deadline: 3 (tiga) hari setelah
pelanggaran dilakukan.
9. Menghilangkan kartu asistensi Print E-book yang telah ditentukan dari
Laboratorium Simulasi dan Aplikasi
Industri.
Deadline: 5 (lima) hari setelah
pelanggaran dilakukan.
10. Apabila melakukan 3 kali GUGUR PRAKTIKUM
pelanggaran sedang akan dihitung
sebagai PELANGGARAN BERAT
PELANGGARAN BERAT
1. Tidak mengikuti introduction tanpa GUGUR praktikum
ijin
LABORATORIUM SIMULASI & APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jl. M.T. HARYONO 167 MALANG – JAWA TIMUR
website: http://lsai.ub.ac.id email: lsai@ub.ac.id

2. Tidak mengikuti praktikum tanpa GUGUR modul


ijin
3. Tidak mengikuti tes project maupun TIDAK DIBERIKAN nilai pada tes
presentasi project tanpa ijin project maupun presentasi project
4. Tidak mengikuti presentasi project Tidak diadakan presentasi project
dengan ijin susulan, dan DIBERIKAN nilai
sebesar 60
5. Menduplikasi laporan Praktikum GUGUR modul
Simulasi terdahulu
6. Melakukan tindakan penipuan dan GUGUR praktikum
kebohongan selama Praktikum
Simulasi

Apabila praktikan melakukan pelanggaran seperti diatas, maka akan


mendapatkan sanksi sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Laboratorium Simulasi
dan Aplikasi Industri.
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

MODUL I
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE

Sistem
Menurut Blanchard (1991:25), sistem adalah sekumpulan elemen yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Contoh dari sistem adalah sistem lalu lintas,
sistem ekonomi dan sistem manufaktur.

Elemen Sistem
Elemen-elemen (elements), mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana
suatu entitas mengalami pemrosesan (Harrel, 2004:25).

Incoming entities Outgoing entities


Activities

Resources Control

System
Gambar 1. Elemen-elemen sistem
Sumber: Harrel (2004:26)

1. Entitas: segala item yang diproses dalam sistem. Entitas dapat dibedakan berdasarkan
karakteristik yang dimiliki. Entitas dibagi dalam beberapa tipe, yakni:
a. Human or animate (pelanggan, pasien)
b. Inanimate (dokumen)
c. Intangible (panggilan telepon, e-mail)
2. Aktivitas: kegiatan yang dilakukan dalam sistem yang dapat mempengaruhi sistem
secara langsung maupun tidak dalam pemrosesan entitas. Aktivitas dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Entity processing (check-in, inspeksi, fabrikasi)
b. Entity and resource movement (perpindahan forklift, berada di atas elevator)
c. Resource adjustments, maintenance, and repairs (pengaturan mesin, perbaikan
mesin)
3. Resources: bagian dari elemen sistem yang melakukan aktivitas. Resource
dikategorikan sebagai berikut:
a. Human or animate (operator, dokter)
b. Inanimate (peralatan, lantai produksi)
c. Intangible (informasi, sumber listrik)

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
4. Kontrol: penyedia informasi dan berperan dalam pengambilan keputusan mengenai
bagaimana suatu sistem dioperasikan. Contoh dari kontrol adalah perencanaan
produksi, penjadwalan produksi, lembar instruksi, prioritas kerja.

Selain elemen sistem tersebut, terdapat elemen lainnya yaitu sebagai berikut:
1. Kejadian (event), merupakan suatu peristiwa yang dapat merubah keadaan sistem.
2. Aktivitas (activity), merupakan suatu proses yang menyebabkan perubahan dalam
sistem yang dapat mengubah atribut maupun entity.
3. Hubungan (relationship), merupakan kesinambungan interaksi antara dua objek atau
lebih yang memudahkan proses pengenalan satu dengan yang lain.
4. Antarmuka penghubung (interface), merupakan media penghubung antar subsystem.
5. Atribut, merupakan sebutan, sifat atau karakteristik yang dimiliki elemen sistem.
a. Parameter: merupakan suatu nilai yang besarannya dianggap tetap selama model
simulasi dijalankan.
b. Variable: merupakan informasi yang mencerminkan karakteristik suatu sistem,
yang mengikat sistem secara keseluruhan sehingga semua entity dapat
mengandung variabel yang sama, dalam ProModel dikenal variable local dan
global.
6. Batas sistem (boundary), merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan
lingkungan luarnya.
7. Lingkungan luar (environment), merupakan kondisi ataupun entitas diluar dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem.
8. Masukan sistem (input), merupakan suatu energi yang dimasukan ke dalam sistem.
9. Pengganggu (disturbance/noise), merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kesalahan pada sistem.
10. Keluaran sistem (output), merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran.
11. Umpan Balik (feedback), merupakan reaksi dan respon stakeholder atas sistem yang
lakukan.
12. Ukuran performansi sistem dibagi menjadi dua:
a. Transient state: yaitu situasi awal setelah sistem dimulai atau diinisialisasikan
(start-up or warm-up period).
b. Steady state: yaitu keadaan stabil yang memiliki berbagai properti yang tidak
berubah dalam waktu.
13. Proses pengolahan (transformation process), merupakan suatu proses yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.

2 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

14. Perilaku sistem (behaviour), merupakan perilaku dari sistem yang melibatkan
masukan, pengolahan, dan keluaran.

Klasifikasi Sistem
Menurut Christoper (2004), sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan dua hal sebagai
berikut:
1. Tipe Entitas
a. Discrete Event System
Suatu event terjadi di suatu waktu tertentu, dan antar kejadian dalam sistem tidak
terpengaruh oleh jumlah entitas yang masuk. Dalam discrete event system, waktu
kedatangan, waktu mulai proses dan waktu proses berakhir akan didefinisikan
dalam waktu yang diskret.
Contoh: toko, service centers, manufacturing facilities, transportation centers, ATM.
b. Continuous Event System
Status dari suatu komponen dalam sistem akan berubah secara kontinyu seiring
perubahan waktu yang terjadi. Sistem ini biasanya merupakan sistem yang
memproses fluid atau fluid-like substance. Tipe material yang diproses akan diukur
dalam satuan berat atau volume.
Contoh: biji kopi yang diproses hingga menjadi bubuk kopi.
c. Combined Event Models
Model ini terdiri dari dua komponen, yakni komponen diskret dan kontinyu. Entitas
yang berada dalam model dapat dihitung maupun diukur.
Contoh: biji kopi yang diproses hingga menjadi bubuk kopi akan terhitung dalam
satuan gram, akan tetapi ketika akan didistribusikan, bubuk kopi tersebut akan
dimasukkan dalam plastik dan kopi dapat dihitung.
2. Kondisi Entitas ketika Sistem Berakhir
a. Terminating
Sistem yang tidak memperbolehkan entitas untuk tetap berada dalam sistem ketika
sistem berakhir.
Contoh: bank, restaurant, airline ticket counter.
b. Non-Terminating
Sistem tidak pernah berhenti, sehingga entitas akan selalu berada dalam sistem.
Contoh: manufacturing facilities, repair facilities, hospitals.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Model
Menurut Harrel (2004:144), model merupakan representasi dari suatu sistem nyata,
dimana dalam melakukan pemodelan dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan
dimodelkan, serta kemampuan pemodel dalam mengoperasikan software yang digunakan.

Klasifikasi Model
Berikut ini adalah klasifikasi model menurut Pegden, Shannon dan Sadowski (1995),
Harrel, Gosh dan Bowden (2004).
1. Berdasarkan Struktur
a. Model Ikonis, yaitu model simulasi yang terlihat menyerupai sistem nyata dan
sering disebut sebagai simulator. Model ikonis sering digunakan untuk tujuan
pelatihan.
Contoh: Flight simulator, driving simulator.
b. Model Simbolik, yaitu model simulasi yang mengkaji simulasi dalam bentuk
matematis maupun menggunakan simbol.
Contoh: Permodelan sistem menggunakan software.
2. Berdasarkan Fungsi
a. Model Deskriptif, yaitu model yang memberikan gambaran dari sistem nyata.
Contoh: Struktur organisasi, tampak atas tata letak fasilitas, laporan keuangan, peta,
dan daftar isi.
b. Model Prediktif, yaitu model yang digunakan untuk meramalkan hasil dari kondisi
tertentu.
Contoh: Analisis BEP, diagram pohon keputusan, antrian.
c. Model Normatif, yaitu model yang memberikan jawaban terbaik dari alternatif yang
ada.
Contoh: Model optimasi, PL, CPM/PERT, marketing mix.
3. Berdasarkan Acuan Waktu
a. Model Statis, yaitu model yang tidak memperhitungkan perubahan-perubahan
karena pengaruh waktu. Model statis terkadang disebut sebagai Monte Carlo
Simulation.
Contoh: Model yang memberi informasi mengenai profit akhir tahun.
b. Model Dimanis, yaitu model yang memperhitungkan faktor waktu dalam
menggambarkan suatu sistem nyata.
Contoh: Model pertumbuhan populasi, model dinamis.

4 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

4. Berdasarkan Tingkat Ketidakpastian


a. Model Stokastik atau Probabilistik, yaitu model yang menghasilkan output yang
bersifat acak. Dalam menjalankan model stokastik, diperlukan beberapa replikasi
untuk mendapatkan estimasi performansi yang akurat.
Contoh: model laba, model persediaan Wilson.
b. Model Deterministik, yaitu model yang selalu menghasilkan keluaran yang selalu
sama setiap kali model dijalankan.
Contoh: Diagram pohon keputusan, peta kendali mutu.
5. Model Tak Pasti, yaitu model yang dikembangkan untuk kondisi ketidakpastian mutlak.
Berdasarkan Derajat Kuantifikasi
a. Model Kualitatif, yaitu model yang menggambarkan suatu mutu pada suatu realita.
Model Kualitatif dibagi menjadi 2:
1) Model Mental, yaitu model yang menggambarkan proses berpikir manusia.
Contoh: Proses belajar manusia.
2) Model Verbal, yaitu model yang disajikan dalam bahasa sehari-hari.
Contoh: Definisi.
b. Model Kuantitatif, yaitu model yang variabelnya dapat dikuantifikasikan.
Model Kuantitatif dibagi menjadi 4:
1) Model Heuristik, yaitu model yang digunakan untuk mencari jawaban baik
tetapi bukan yang optimum.
Contoh: Kesetimbangan lintasan produksi (line balancing).
2) Model Simulasi, yaitu model yang digunakan untuk mencari jawab baik yang
menguntungkan pada sistem yang sangat kompleks.
Contoh: model simulasi diskrit, pemograman dinamis.
3) Model Optimum, yaitu model yang digunakan untuk menentukan jawaban
terbaik.
Contoh: Analisis marjinal, analisis incremental, model optimal algoritmik.
4) Model Statistik, yaitu model yang mendeskripsikan dan menyimpulkan data.
Contoh: Tabel mortalitas, peta kendali.
6. Berdasarkan Derajat Generalisasi
a. Model umum secara umum dapat diterapkan pada berbagai bidang fungsional.
Contoh: program linier, model antrian.
b. Model spesifik, hanya digunakan untuk masalah tertentu.
Contoh: model persediaan probabilistik.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
7. Berdasarkan Acuan Dimensi
a. Model Dua Dimensi, yaitu model yang terdiri dari dua faktor penentu.
Contoh: Model pegas, regresi linier.
b. Model Multi Dimensi, yaitu model yang terditi dari banyak faktor penentu.
Contoh: Analisis regresi berganda, model multikriteria, prototype kapal.
8. Berdasarkan Acuan Lingkungan
Berdasarkan acuan lingkungan, model dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Model Loop Terbuka, yaitu model yang memiliki interaksi dengan lingkungannya.
Contoh: Model aksi reaksi, model sosial.
b. Model Loop Tertutup, yaitu model yang tidak memiliki interaksi dengan
lingkungannya.
Contoh: model thermostat.

Stakeholder Pemodelan
Menurut Cleland dan Ireland (2000:175), tiap proyek mempunyai stakeholder.
Stakeholder meliputi semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pengerjaan suatu proyek serta pihak yang terkena dampak dari adanya
proyek. Pemodelan sistem merupakan bagian dari proyek simulasi yang memiliki
stakeholder dengan klasifikasi sebagai berikut:
a. Internal Stakeholders
Merupakan pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam pemodelan sistem. Pihak
yang termasuk dalam internal stakeholder antara lain pengumpul data, analis, serta
orang yang memodelkan sistem.
b. External Stakeholders
Merupakan pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung dalam pemodelan sistem.
External stakeholder adalah pihak yang menjadi objek pemodelan, misal suatu
perusahaan yang disimulasikan untuk menganalisis penyebab masalah yang terjadi di
dalam perusahaan tersebut.

Teori Antrian
Menurut Christoper (2000), teori antrian merupakan studi matematika dari antrian
atau kejadian garis tunggu (waiting lines), yaitu suatu garis tunggu dari pelanggan yang
memerlukan layanan dari sistem yang ada. Komponen dasar antrian adalah:
1. Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, atau panggilan
telepon untuk dilayani. Unsur ini sering disebut proses input. Proses input meliputi

6 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

sumber kedatangan atau biasa dinamakan calling population, dan cara terjadinya
kedatangan yang umumnya merupakan proses random. Terdapat 3 perilaku antrian,
yaitu:
a. Reneging (pembatalan) adalah meninggalkan antrian sebelum dilayani.
b. Balking adalah orang yang langsung pergi ketika melihat panjangnya antrian,
menolak untuk memasuki antrian.
c. Jockeying adalah orang yang berpindah-pindah dari satu antrian ke antrian lain
karena ingin dilayani lebih cepat.
2. Pelayanan
Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau satu
atau lebih fasilitas pelayanan. Contohnya pada sebuah check out counter dari suatu
supermarket terkadang hanya ada seorang pelayan, tetapi bisa juga diisi seorang kasir
dengan pembantunya untuk memasukkan barang-barang ke kantong plastik. Sebuah
bank dapat mempekerjakan seorang atau banyak teller. Disamping itu, perlu diketahui
cara pelayanan diselesaikan, yang kadang-kadang merupakan proses random.
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu:
a. Tersedianya Pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. Misalnya dalam
pertunjukan bioskop, loket penjualan karcis masuk hanya dibuka pada waktu
tertentu antara satu pertunjukan dengan pertunjukan berikutnya. Sehingga pada
saat loket ditutup, mekanisme pelayanan terhenti dan petugas pelayanan istirahat
b. Kapasitas Pelayanan
Kapasitas dari mekanisme pelayanan diukur berdasarkan jumlah pelanggan yang
dapat dilayani secara bersama-sama. Kapasitas pelayanan tidak selalu sama untuk
setiap saat, ada yang tetap, tetapi ada juga yang berubah-ubah. Karena itu, fasilitas
pelayanan dapat memiliki satu atau lebih saluran. Fasilitas yang mempunyai satu
saluran disebut saluran tunggal atau sistem pelayanan tunggal dan fasilitas yang
mempunyai lebih dari satu saluran disebut saluran ganda atau sistem pelayanan
ganda.
c. Lamanya pelayanan
Lamanya pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melayani seorang
pelanggan. Lama pelayanan harus dinyatakan secara pasti. Oleh karena itu, waktu
pelayanan boleh tetap dari waktu ke waktu untuk semua pelanggan atau boleh
juga berupa variabel acak. Umumnya untuk keperluan analisis, waktu pelayanan

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
7
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
dianggap sebagai variabel acak yang terpencar secara bebas dan sama serta tidak
tergantung pada waktu kedatangan.
3. Komponen Antrian
Munculnya antrian tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Penentu
lain yang penting dalam antrian adalah disiplin antrian. Disiplin antrian adalah aturan
keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri, misalnya datang awal dilayani
dulu yang lebih dikenal dengan singkatan FCFS, datang terakhir dilayani dulu LCFS,
berdasar prioritas, berdasar abjad, berdasar janji, dan lain-lain. Jika tak ada antrian
berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan.

Prioritas Pelayanan Antrian


Menurut Christoper (2004), ada 4 bentuk prioritas pelayanan antrian yang biasa
digunakan, yaitu:
1. First Come First Served (FCFS) atau First In First Out (FIFO)
Entitas yang pertama kali berada dalam antrian akan dilayani terlebih dahulu sebelum
entitas yang lain datang.
Contoh: pelanggan yang mengantri di teller bank.
2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO)
Entitas yang terakhir kali mendatangi antrian akan menjadi entitas yang pertama kali
dilayani oleh server.
Contoh: suatu toko yang menjual barang yang sama dengan harga beli yang berbeda di
waktu pembelian yang berbeda, barang dengan harga beli lebih tinggi akan terlebih
dahulu dijual meskipun waktu pembeliannya lebih akhir.
3. Shortest Processing Time (SPT)
Entitas yang membutuhkan pelayanan lebih cepat akan mendapatkan pelayanan lebih
dahulu.
Contoh: penumpang pesawat yang jadwal keberangkatannya lebih dahulu dibanding
penumpang yang lain, akan mendapatkan pelayanan terlebih dahulu di tempat check in
tiket.
4. Longest Processing Time (LPT)
Entitas yang memiliki kebutuhan pelayanan yang lebih rumit akan dilayani terlebih
dahulu.
Contoh: di bengkel mobil, ketika permintaan pelanggan lebih rumit dibandingkan
pelanggan lain, maka mobil pelanggan tersebut akan diprioritaskan untuk dilayani
terlebih dahulu.

8 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

5. Lowest Value First (LVF)


Sering digunakan untuk memodelkan penumpang di sistem transportasi, dimana
pelanggan akan dikategorikan dalam kelas pertama, kelas kedua dan kelas ketiga.
Pelanggan yang berada di kelas kedua akan mendapat pelayanan ketika sudah tidak
ada antrian pelanggan kelas pertama.
6. Highest Value First (HVF)
Dalam situasi ini, sistem pelayanan akan memprioritaskan pelanggan yang telah
melakukan lebih banyak transaksi di waktu sebelumnya.

Simulasi
Menurut Schriber (1987), simulasi adalah proses memodelkan proses atau sistem
dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk mengetahui respon dari tingkah laku
suatu model yang didasari oleh sistem nyata pada waktu tertentu. Sedangkan menurut
Harrel (2000:5), simulasi merupakan tiruan dari sistem dinamis dengan menggunakan
komputer untuk mengevaluasi dan memperbaiki performansi sistem.

Software Simulasi
Dalam pemodelan simulasi dikenal dua software yang paling umum digunakan, yaitu
programming language dan simulation application.
1. Programming Language
Programming language adalah suatu bahasa ataupun tata cara yang dapat digunakan
oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer.
Secara umum programming language dibagi menjadi dua, yaitu: High Level Language
dan Low Level Language. High level language lebih mudah dipelajari karena semua
kalimat, kata ataupun aturan yang ada di dalam high level language juga merupakan
kalimat, kata ataupun aturan yang digunakan dalam kehidupan sehari - hari.
2. Simulation Application
Simulation application adalah suatu program (software) yang berfungsi untuk
menirukan/memodelkan suatu perilaku sistem nyata sehingga hasilnya dapat
dianalisis dan dipelajari. Secara umum simulation application dibagi menjadi dua, yaitu:
General Purposes Application yang dapat digunakan secara umum untuk berbagai
macam tugas/tujuan dan Special Purposes Application yang memiliki tugas/tujuan yang
spesifik dan lebih lengkap.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
9
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Metodologi Simulasi
Menurut Jerry Banks (1995:15), langkah-langkah perancangan simulasi dapat
dilakukan sebagai berikut:
1. Problem Formulation
Melakukan pendefinisian masalah dan memahami permasalahan yang akan menjadi
dasar untuk dilakukan analisis. Dalam tahap ini, diperlukan adanya pendefinisian
asumsi untuk mempermudah melakukan pemodelan.
2. Setting of objectives and overall project plan
Menentukan tujuan dari simulasi. Tujuan dapat diartikan sebagai pertanyaan yang
dapat dijawab oleh simulasi yang dilakukan. Project plan, meliputi skenario yang
dipersiapkan untuk perbaikan sistem nyata melalui simulasi.
3. Model conceptualization
Pembuatan model konseptual yang merupakan abstraksi dari sistem nyata. Model
konseptual merupakan algoritma yang menyatakan hubungan antara komponen
sistem.
4. Data collection
Pengumpulan data yang berhubungan dengan sistem yang akan dimodelkan.
5. Model Translation
Merupakan penerjemahan dari model konseptual menjadi model simulasi. Model
translation dilakukan dengan bantuan software simulasi.
6. Verifikasi
Melakukan perbandingan antara model konseptual dengan model simulasi.
7. Validasi
Proses penentuan apakah model merupakan representasi yang akurat dan sesuai
dengan sistem nyata.
8. Simulation analysis
Dilakukan analisis terhadap hasil simulasi untuk memperkirakan performansi dari
skenario simulasi yang telah dibuat.
9. Documentation and reporting
Dokumentasi dilakukan agar orang lain dapat mempelajari studi simulasi yang telah
dilakukan.

PetriNet
PetriNet dikembangkan Carl Adam Petri sejak tahun 1962 dimulai dengan disertasinya.
PetriNet merupakan model bipartite graph yang memiliki dua tipe node yaitu place dan

10 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

transition yang dipergunakan untuk menganalisis informasi penting mengenai struktur dan
perilaku dinamis dari sistem yang dimodelkan.
Berikut adalah langkah-langkah permodelan PetriNet:
1. Identifikasi aktivitas yang ada dan susun aktivitas tersebut berdasarkan urutan.
2. Identifikasi kejadian (event) dan susun berdasarkan urutan kejadian.
3. Tentukan pre-condition dan post-condition
4. Gambarkan node dalam PetriNet
5. Hubungkan masing-masing mode dengan panah berdasarkan daftar pre-condition dan
post-condition.
6. Berikan token untuk menggambark pergerakan entitas

Simbol yang dipergunakan adalah sebagai berikut:


1. Lingkaran (location)

Activity

Sumber: Bause dan Kritzinger (2002:79)


Merepresentasikan aktivitas (pasif/aktif) atau kondisi/status (pre/post).
2. Segi empat (transition)

Event

Sumber: Bause dan Kritzinger (2002:79)


Merepresentasikan kejadian atau saat perubahan/transisi kondisi.
3. Panah (flow relation)

Sumber: Bause dan Kritzinger (2002:79)


Merepresentasikan relasi urutan antar node yang menunjukkan bahwa node pendahulu
berlanjut menjadi node berikutnya.
4. Token (marking)

Sumber: Bause dan Kritzinger (2002:79)


Merepresentasikan pergerakan location atau perubahan kondisi yang dialami entitas.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
11
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Berikut ini adalah contoh PetriNet donor darah di rumah sakit.

Gambar 2. Contoh petrinet


Sumber: Wil van der Aalst and Christian Stahl

ProModel
Pengertian ProModel
Menurut Harrel (2000:66) ProModel merupakan software simulasi yang dirancang
untuk memodelkan sistem dengan proses discrete-event. Dalam ProModel, terdapat entities
(item yang diprosees), locations (tempat terjadinya proses), resources (sumber daya yang
digunakan untuk memproses dan memindahkan entitas), dan paths (jalan dan jalur yang
dapat dilalui entitas dan resource).

Pembuatan Model dengan ProModel


Langkah pembuatan model dengan ProModel, sebagai berikut:
1. Definisikan elemen model dasar yang akan digunakan dengan urutan:
a. Pendefinisian locations.
b. Pendefinisian entities.
c. Pendefinisian path networks.
d. Pendefinisian resources.
e. Pendefinisian processing.
f. Pendefinisian arrivals.
g. Pendefinisian shift.
h. Pendefinisian attribute atau variable.
2. Pendekatan model dalam bentuk coding.
3. Menjalankan model.
4. Pembacaan model statistik dan report.

12 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

5. Pendefinisian skenario
6. Pemilihan skenario menggunakan Sim Runner

Elemen Dasar ProModel


1. Locations
Location mewakili tempat pada sistem yang akan dilewati oleh entitas ataupun untuk
tempat terjadinya aktivitas maupun pengambilan keputusan. Data-data yang diperlukan
dalam untuk mendefinisikan location, adalah:
a. Icon: merupakan graphic icon yang digunakan untuk merepresentasikan suatu location
tertentu. Untuk merubah grafik location dilakukan dengan cara menggunakan tools
pada location graphic window.
b. Name: merupakan nama dari setiap location dengan panjang maksimal 80 karakter.
c. Capacity: kapasitas dari suatu location merujuk pada jumlah entitas yang dapat ditahan
atau diproses pada suatu location pada suatu waktu. Kapasitas maksimal location
adalah 999999.
d. Unit: jumlah dari unit yang ada pada suatu location. Jumlah maksimal unit pada suatu
location adalah 999.
e. Downtimes: untuk mendefinisikan downtimes yang terjadi pada suatu location
termasuk waktu setup mesin.
f. Stats: level dari detail statistik yang harus dikumpulkan untuk location tertentu.
Terdapat tiga pilihan, yaitu none, basic, dan time series. None artinya tidak ada statistik
yang dikumpulkan. Basic berarti hanya utilisasi dan rata – rata pada suatu location yang
dapat dikumpulkan. Time series berarti mengumpulkan statistik dasar dan waktu
terjadinya suatu keadaan pada suatu location dari waktu ke waktu.
g. Rules: menunjukan bagaiman location dipilih dari kedatangan entitas berikutnya.
h. Notes: untuk menuliskan catatan apapun tentang location.
Contoh penggunaan location, misalnya untuk memodelkan location manufaktur,
permesinan di manufaktur, dan pergudangan.
2. Entities
Entities adalah apapun yang diproses dalam suatu model. Data-data yang diperlukan
dalam untuk mendefinisikan entitas:
a. Icon: merupakan icon graphic yang digunakan untuk mewakili suatu entitas pada
animasi saat model dijalankan.
b. Name: merupakan nama untuk masing –masing entitas.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
13
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
c. Speed: mendefinisikan kecepatan dari suatu entitas dalam proses, biasanya hanya
digunakan untuk entitas yang dapat bergerak sendiri atau entitas manusia. Pada saat
membuat entity baru ada nilai tetap 150 fpm yang ditetapkan oleh ProModel.
d. Stats: level dari detail statistik yang harus dikumpulkan untuk location tertentu.
Terdapat tiga pilihan, yaitu none, basic, dan time series. None artinya tidak ada statistik
yang dikumpulkan. Basic berarti hanya utilisasi dan rata – rata pada suatu location yang
dapat dikumpulkan. Time series berarti mengumpulkan statistik dasar dan waktu
terjadinya suatu keadaan pada suatu location dari waktu ke waktu.
e. Notes: untuk menuliskan catatan apapun tentang location.
Contoh entities, yaitu dokumen pada bank, pelanggan pada restoran, maupun barang-
barang pada proses manufaktur. Entities dapat memiliki attribut dengan sifat tertentu.
3. Path network
Path network adalah jalur yang dilalui oleh resource maupun entitas. Data-data yang
diperlukan dalam untuk mendefinisikan path network:
a. Graphic: merupakan fungsi yang menampilkan pendefinisian dari warna path
networks.
b. Name: nama yang mengidentifikasi suatu path network.
c. Type: merupakan tipe path network dimana terdapat dua tipe yang dapat dipilih yaitu
passing dan non passing. Passing dapat dilewati entitas maupun resource. Non passing
tidak dapat dilewati oleh entitas maupun resource.
d. T/S: merupakan fungsi waktu atau (kecepatan dan jarak) adalah dasar untuk
mengukur pergerakan sepanjang network.
e. Paths: jumlah dari segment path pada network.
f. Interfaces: jumlah dari location-interface pada path network dimana entitas akan
diangkut maupun diturunkan pada location tertentu oleh resource.
g. Mapping: jumlah masukan dari mapping edit table dimana user dapat memetakan
tujuan dari network tertentu.
h. Nodes: merupakan titik yang dibuat secara otomatis ketika mendefinisikan path
segments.
4. Resource
Resource adalah orang peralatan ataupun barang – barang yang digunakan untuk
melakukan beberapa fungsi tertentu, seperti pemindahan entitas membantu pelaksanaan
kinerja fungsi tertentu ataupun melakukan maintenance pada suatu location. Data-data
yang diperlukan dalam untuk mendefinisikan resource adalah icon, name, downtimes, stats,
specs, search, logic, pts, notes, dan units.

14 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Contoh resource, misalahnya operator yang menjalankan mesin pemotong pada pabrik
peleburan besi.
a. Icon: merupakan graphic icon yang digunakan untuk merepresentasikan suatu resource
tertentu.
b. Name: merupakan nama dari resource.
c. Units: merupakan jumlah dari unit yang diwakili oleh resource tertentu. Resource dapat
berjumlah 0 sampai 999.
d. Downtimes: untuk mendefinisikan nilai downtimes pada resource tertentu.
e. Stats: level dari detail statistik yang harus dikumpulkan unutk location tertentu.
Terdapat tiga pilihan, yaitu none, summary, dan by units. None artinya tidak ada
statistik yang dikumpulkan. Summary berarti rata – rata utilitas dan aktivitas sesuai
waktu yang dikumpulkan untuk semua unit resource. By units berarti statistik hanya
dikumpulkan untuk masing – masing individual resource.
f. Spec: untuk menugaskan path network tertentu atau menentukan kecepatan resource
dan waktu pengambilan serta waktu simpan resource.
g. Search: digunakan untuk mendefinisikan pemilihan pekerjaan dan pemberhentian
resource maupun digunakan untuk pencarian path network tertentu yang telah
digunakan untuk resource.
h. Logic: untuk mendefinisikan jumlah nodes yang telah didefinisikan pada path network
tertentu maupun location masuk dan location keluar nodes tertentu.
i. Pts: digunakan untuk mendefinisikan posisi resource pada path network.
j. Notes : untuk menuliskan catatan apapun tentang resource.
5. Processing
Processing mendefinisikan routing dari entitas yang melalui sistem dan operasi yang
terjadi pada setiap location yang dimasuki entitas. Dalam mendefinisikan processing,
terdapat empat editing windows yaitu process edit table, routing edit table, tools windows,
dan layout window. Process edit table digunakan untuk medefinisikan logika operasi pada
setiap tipe entity dalam setiap location yang terdapat di dalam sistem. Untuk mempermudah
pembuatan model sebaiknya logika proses diurutkan sesuai dengan entitas atau location.
Routing edit table mendefinisikan output dari setiap proses yang didefinisikan oleh proses
edit table, walaupun tidak semua proses record memerlukan routing. Ketika pada process
edit table ada penentuan perpindahan entitas ke location tertentu, maka routing edit table
akan mencari entitas yang berkaitan pada location yang dituju. Ketika telah didefinisikan
pada proses edit table ke location tujuan tidak ditemukan routing edit table atau
pendefinisian entitas pada location tersebut maka akan terjadi error.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
15
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Pada processing juga terdapat fungsi prioritas yang dapat digunakan ketika terdapat
satu downstream location yang tersedia dan dua atau lebih entitas dari upstream
berkompetisi untuk masuk ke downstream.
6. Arrivals
Arrival mendefinisikan waktu dimana entitas masuk pada sistem. Data-data yang
diperlukan dalam dialog box untuk mendefinisikan arrival:
a. Entity: nama dari entitas yang datang.
b. Location: nama location dimana entitas akan datang.
c. Quantity each: jumlah dari entitas yang harus datang pada suatu jarak waktu tertentu.
Harus diisi dengan bilangan tertentu antara 1 sampai 999999 kecuali untuk atribut dan
fungsi sistem non general.
d. First time: untuk memvariasikan secara dinamis waktu kedatangn pertama dari entitas
pada model yang telah dibuat, serta dapat dibuat penjadwalan kedatangan pada
interval tertentu.
e. Occurences: jumlah waktu persimulasi dimana ProModel harus memunculkan arrival
(1-999999). Ketika arrival dibentuk dalam suatu siklus maka jumlah occurences
merupakan jumlah waktu perulangan siklus.
f. Frequency: waktu antar kedatangan, dimana nilai berapapun dapat dimasukkan kecuali
untuk atribut dan fungsi sistem non general. Fungsi frequency akan dievaluasi selama
simulasi dijalankan dan akan berubah ketika hasil dari simulasi berubah.
g. Logic: untuk medefinisikan logika pilihan kedatangan tertentu, terdiri dari satu atau
lebih pernyataan tertentu yang akan dieksekusi pada saat entitas datang pada
kedatangan tertentu.
h. Disable: dapat diganti menjadi pilihan yes atau no ketika user ingin menonaktifkan
arrival secara temporer tanpa harus menghapus arrival tersebut.
7. Shift and break
Digunakan untuk menentukan shift dan break untuk location dan resource. Biasanya
disimpan dalam bentuk mingguan. Logika untuk shift dan break tidak wajib dan
didefinisikan pada empat logic window yang berbeda, dimana masing – masing logika akan
dieksekusi pada urutan tertentu selama simulasi dijalankan. Shift editor menu, sebagai
berikut:
a. File: untuk membuka dan menyimpan data – data shift.
b. Edit: untuk menghapus shift ataupun break yang tidak diinginkan.
c. Option: untuk merubah warna yang merepresentasikan shift dan break tertentu.

16 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

8. General information
Digunakan untuk menspesifikasikan informasi dasar dari suatu model termasuk nama
dari suatu model, satuan waktu, satuan jarak, dan library graphic. Data-data yang
diperlukan dalam dialog box untuk mendefinisikan general information:
a. Title: deskripsi, ataupun penjelasan singkat mengenai model yang sedang dibuat, title
akan dimunculkan pada caption bar.
b. Time Units: satuan untuk waktu pada model yang tidak dispesifikasikan, nilai terkecil
adalah 0,00001 detik dan nilai terbesar adalah satu hari.
c. Distance units: untuk menentukan satuan jarak yang akan digunakan pada model.
d. Model notes: untuk user-reference, dapat dibuat dengan menggunakan initialization
logic.
e. Graphic library file: untuk menentukan graphic library yang akan digunakan pada saat
pembuatan model.
f. Initialization logic: untuk membuat logika yang akan dijalankan pada saat memulai
pembuatan model.
g. Termination logic: untuk mendefinisikan kapan model akan berhenti dijalankan
ataupun kondisi pemberhentian simulasi.
9. Cost
Dapat digunakan untuk memonitor biaya yang berkaitan dengan location, entities, dan
resource selama simulasi dijalankan dan laporan statistik secara umum termasuk statistik
biaya. Terdapat 3 tipe pendefinisian biaya yang dapat digunakan pada ProModel, yaitu:
a. Locations: pendefinisian biaya berdasarkan lokasi yang terdapat pada model. Nilai
yang harus didefinisikan adalah operation rate dan per.
b. Resources: pendefinisian biaya berdasarkan tipe dan jumlah resource yang digunakan
pada model. Nilai yang harus didefinisikan adalah regular rate, cost per use dan per.
c. Entities: pendefinisian biaya berdasarkan nilai awal dari bahan baku (entitas) bahan
baku, nilai yang harus didefinisikan adalah: initial cost.

Advance Elements ProModel


1. Attributes
Attributes merupakan suatu tempat yang mirip dengan variable, tetapi terikat pada
location dan entitas dengan spesifikasi tertentu dan biasanya berisi informasi mengenai
location atau entitas tersebut. Attribute dapat berisi bilangan bulat atau bilangan riil. Selain
itu, attribute dapat ditugaskan untuk nama model elemen tertentu. Terdapat dua tipe
attribut:

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
17
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
a. Entity attribute: merupakan tempat yang ditugaskan untuk entitas tertentu dan berisi
informasi numerik tentang entitas tersebut. Atribut entitas diidentifikasi berdasarkan
namanya dan dapat ditugaskan sebagai nilai atau model elemen.
b. Location attribute: merupakan tempat yang ditugaskan secara langsung pada location
tertentu dan berisi informasi numerik tentang location tersebut. Atribut location
diidentifikasi berdasarkan namanya dan dapat ditugaskan sebagai nilai atau model
elemen.
2. Variables
Variables dapat berisi bilangan riil atau bilangan bulat termasuk nilai elemen indeks dan
biasanya digunakan untuk pembuatan keputusan maupun rekaman informasi. Variabel
terdiri atas dua jenis antara lain:
a. Variabel global, tempat yang didefinisikan oleh pengguna untuk mewakili perubahan
nilai numerik. Variabel global dapat direferensikan dimanapun fungsi numerik
diletakan pada suatu model. Contohnya, penggunaan tampilan work in process.
b. Variabel lokal, tempat yang hanya tersedia pada saat telah didefinisikan pada logika
tertentu. Contohnya, perusahaan manufaktur keran memiliki 10 produk keran dalam
ukuran berbeda-beda.
Data-data yang diperlukan dalam untuk mendefinisikan variable:
a. ID: merupakan nama variable.
b. Type: merupakan tipe variable baik bilangan riil maupun bulat.
c. Initial value: merupakan variable yang ditugaskan pada permulaan suatu simulasi.
Pada pengaturan awal nilai dari initial value adalah 0, tapi dapat berubah ketika user
mendefinisikan.
d. Stats: ProModel mengumpulkan statistik variable pada tiga level. Level dari detail
statistik yang harus dikumpulkan untuk location tertentu. Terdapat tiga pilihan, yaitu
none, basic, dan time series. None artinya tidak ada statistik yang dikumpulkan. Basic
berarti mengumpulkan statistik dasar seperti total perubahan, rata – rata waktu total
perubahan, dan nilai pada saat ini, serta rata – rata nilai. Time series, berarti
mengumpulkan semua statistik dasar ditambah dengan sejarah nilai berdasarkan
waktu operasi.
3. Macros
Macros akan memudahkan saat text, kumpulan statement, atau kode block akan
digunakan berkali-kali dalam model. Data-data yang diperlukan dalam untuk
mendefinisikan macro:
a. ID: merupakan nama macro.

18 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

b. Text: merupakan teks yang akan diganti dimana nama makro disebut. Teks ini
dapat berupa expression atau logic.
c. Option: Merupakan pilihan yang memungkinkan pemodel untuk menentukan
makro sebagai parameter runtime interface (RTI) atau memilih kelompok
resource. Runtime Interface (RTI) adalah fitur dimana pengguna dapat berinteraksi
dengan supply parameter dari model tanpa menulis ulang. Setiap kali simulasi
dijalankan, RTI memungkinkan pengguna untuk mengubah parameter yang
terdefinisi di RTI.

Konsep Pemodelan ProModel


Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja
atau komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat pemodelan ProModel dari suatu
sistem maka diharapkan kita dapat lebih mudah untuk melakukan analisis.
1. Batching Multiple Entities of Similar Type
Dalam suatu proses, memungkinkan untuk dilakukannya penggabungan beberapa
entitas yang memiliki tipe entitas yang sama atau sejenis. Menggabungkan beberapa entitas
yang mempunyai tipe yang sama tersebut dapat dilakukan dengan perintah group-ungroup
dan combine.
a. Temporary Batching Using Group/Ungroup
Pernyataan Group dan Ungroup adalah perintah yang saling berkaitan. Group adalah
langkah awal untuk mengelompokkannya dan ungroup adalah perintah lanjutan untuk
membatalkan perintah group atau memisahkan pengelompokkan yang telah dilakukan
sebelumnya.
Setiap entitas awal memiliki atribut dengan nilai tertentu yang melekat pada entitas
sebelum entitas digabungkan. Atribut dan nilai pada tiap entitas tunggal tidak akan
berpindah pada entitas yang sudah dikelompokkan. ProModel mempertahankan semua
identitas dan atribut dari entitas yang dikelompokkan dan memungkinkan mereka untuk
tetap menjadi entitas individu setelah perintah ungroup.
b. Permanent Batching Using Combine
Combine berfungsi untuk mengumpulkan dan mengkonsolidasikan entitas yang
sejumlah tertentu menjadi satu kesatuan, opsional dengan nama yang berbeda. Entitas
tersebut mungkin sejenis dan mungkin saja berbeda. Entitas gabungan kehilangan identitas
dan atribut mereka dan tidak dapat di ungroup nantinya. Ketika mendefinisikan lokasi,
kapasitas lokasi di mana Anda menggunakan pernyataan combine harus setidaknya sama
besar dengan jumlah gabungan.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
2. Attachment Multiple Entities of Different Type
Dalam suatu proses, memungkinkan untuk dilakukannya penggabungan beberapa
entitas yang memiliki tipe entitas yang berbeda. Menggabungkan beberapa entitas yang
mempunyai tipe yang berbeda tersebut dapat dilakukan dengan perintah load-unload dan
join.
a. Temporary Attach Using Load/Unload
Pernyataan Load-Unload digunakan untuk menggabungkan sejumlah tertentu entitas
secara sementara. Load adalah langkah awal untuk menggabungkan dan unload adalah
perintah lanjutan untuk membatalkan perintah load atau memisahkan penggabungan yang
telah dilakukan sebelumnya. ProModel mempertahankan semua identitas dan atribut dari
entitas yang digabungkan dengan load dan memungkinkan mereka untuk tetap menjadi
entitas individu setelah perintah unload.
b. Permanent Attach Using Join
ProModel menggunakan pernyataan join untuk menggabungkan sejumlah tertentu
dari entitas menjadi satu kesatuan, opsional dengan nama yang berbeda, namun tidak
dapat dipisahkan lagi. Jika entitas dasar dan entitas yang akan digabung memiliki atribut
sebelum penggabungan terjadi, entitas yang bergabung akan memiliki nilai atribut dari
entitas dasar. Dengan kata lain, entitas dengan routing rule IF Join akan kehilangan
atributnya ketika terjadi penggabungan secara permanen.

3. Accumulation of Entities
Accumulation digunakan untuk mengumpulkan entitas dalam jumlah tertentu sebelum
akhirnya akan di proses satu per satu. Kapasitas dari location harus lebih besar sama
dengan jumlah entitas yang di accum. Accum bekerja seperti sebuah gerbang yang
mencegah entitas dari pengolahan sampai jumlah tertentu tiba. Setelah jumlah tertentu
dari entitas telah dikumpulkan, entitas akan pergi melalui pintu gerbang dan mulai
memproses secara individual, independen satu sama lain. Accum dapat digunakan untuk
situasi model dimana beberapa entitas harus terakumulasi sebelum mereka diproses.
Misalnya pada sumber daya proses order di sebuah stasiun kerja, mungkin lebih efisien
untuk mengumpulkan beberapa perintah sebelum meminta sumber daya.

4. Splitting of One Entity Into Multiple Entities


Dalam suatu operasi memungkinkan adanya pemisahan entitas menjadi beberapa
entitas. Splits As memisah entitas yang ada ke dalam sejumlah tertentu entitas baru (lebih
dari satu) dan sebagai pilihan menetapkan nama entitas yang baru (hasil proses split).
Entitas yang dihasilkan memiliki nilai atribut yang sama sebagai entitas asli. Setiap entitas

20 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

yang ingin dipisah harus melepaskan semua sumber daya yang dimiliki dengan
menggunakan pernyataan free.

SimRunner
SimRunner merupakan sebuah tool pada ProModel yang digunakan sebagai alat bantu
untuk melakukan optimalisasi model existing. Model harus dipastikan telah berjalan sesuai
dengan sistem nyata sebelum dilakukan optimalisasi dengan SimRunner. Hasil optimal
diperoleh dengan cara menentukan fungsi tujuan terlebih dahulu, kemudian
mendefinisikan faktor input yang akan diubah sehingga menghasilkan keluaran sesuai
dengan fungsi tujuan optimalisasi. (Maria, 1997)
Pilihan menu pada SimRunner:
1. Setup project: digunakan untuk mendefinisikan faktor input dan fungsi tujuan dari
model existing.
2. Analyze model: digunakan untuk menentukan jumlah replikasi yang diinginkan.
3. Optimize model: digunakan untuk optimalisasi model existing dari nilai faktor input.
Hasil optimalisasi dengan SimRunner berupa report yang disajikan dalam 3 tipe data,
yaitu:
1. Data report
Merupakan data berupa tabel yang ditampilkan pada SimRunner. Data report dapat di-
import ke dalam spreadsheet.
2. Analysis Report
Merupakan data berupa teks yang akan muncul apabila memilih Final Report pada tab
Seek Optimum pada menu Optimize Model .
3. Chart
Merupakan grafik yang menggambarkan proses optimalisasi. Chart akan ditampilkan
apabila memilih Performance Plot pada tab Seek Optimum pada menu Optimize
Model .

Generating Scenario
Generating Scenario merupakan tool pada ProModel untuk mengubah satu atau lebih
parameter dari sebuah model tanpa mengubah model secara langsung. Skenario harus
berdasarkan parameter yang telah ditentukan pada macros, dan nilainya berada dalam
rentang RTI. (Harrell, Ghosh, & Bowden, 2004, p. 653).

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
21
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Verifikasi dan Validasi
Verifikasi dan validasi merupakan tahapan untuk menguji kredibilitas/kesesuaian
sistem nyata dengan model simulasi. Verifikasi adalah proses untuk menentukan apakah
model telah beroperasi sesuai yang diinginkan oleh programmer. Verifikasi berkaitan
dengan melakukan perbandingan antara model konseptual dengan model simulasi (Banks,
Carson, dan Nelson, 1995). Verifikasi adalah proses pemeriksaan logika operasional model
(program komputer) sesuai dengan logika diagram alur (Hoover dan Perry, 1989). Validasi
adalah proses penentuan apakah model merupakan representasi yang akurat dan sesuai
dengan sistem nyata (Hoover dan Perry, 1989).

Teknik Verifikasi
Menurut Harrel (2004:178), terdapat beberapa teknik dalam melakukan verifikasi,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap model, dapat dilakukan secara bottom-up
yaitu melakukan pemeriksaan satuan dan logika proses yang digunakan dalam model.
2. Melakukan pengecekan terhadap output yang dihasilkan pada masing-masing proses
pada model dengan menggunakan trace.
Trace adalah daftar kejadian yang akan terjadi sampai simulasi selesai. Daftar trace
dapat dilihat dalam berbagai cara, yaitu:
a. Off: digunakan untuk menghentikan trace.
b. Step: digunakan untuk membuat list trace dengan hanya satu kejadian dalam 1 kali
trace.
c. Continuous: digunakan untuk membuat list trace terus menerus.
3. Mengamati animasi dari model yang dijalankan, apakah tingkah laku dari sistem telah
sesuai dengan model yang diinginkan.
4. Melakukan compile error atau debugging pada model simulasi.

Teknik Validasi
Menurut Harrel (2004:183), teknik validasi yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Mengamati animasi pada model yang dijalankan, membandingkan tingkah laku pada
model dengan tingkah laku pada sistem nyata menurut pengetahuan orang lain
mengenai sistem tersebut.
2. Membandingkan model dengan sistem nyata dengan cara menjalankan model dan
sistem nyata dalam kondisi yang sama.
3. Melakukan perbandingan antara output model dengan output pada sistem nyata.

22 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

4. Melakukan analisis sensitivitas, yakni dengan cara melakukan perubahan terhadap


nilai input untuk mengetahui akibat pada perilaku yang terjadi pada sistem atau pada
output sistem.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
23
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
METODOLOGI PRAKTIKUM
Flowchart Praktikum
Diagram alir praktikum dapat dilihat pada gambar 3.

MULAI A B C

Studi Pustaka Dry Run

Observasi Verifikasi model


Lapangan Tidak

Identifikasi Terverifikasi?
Masalah
Ya
Penentuan
Tujuan Simulasi Jalankan simulasi
Tidak

Pembuatan Model Validasi Model


Konseptual (Petri Net)

Pengumpulan Tervalidasi?
Data
Ya

Pengolahan Data Analisis Hasil


Simulasi

Pemodelan Sistem dengan Pembuatan Model


software Promodel Perbaikan

Analisis Hasil
A C B Perbaikan

Kesimpulan dan
Saran

SELESAI

Gambar 3. Diagram alir praktikum

24 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Prosedur Praktikum
Gambaran Sistem
PT Cahaya Hijau adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi
papan tulis kapur. Untuk membuat papan tulis kapur, terdapat 3 bahan utama yang akan
digunakan, yaitu galvanized steel, besi untuk pinggiran papan tulis dan papan kayu. Pemilik
dari PT Cahaya Hijau akan mensimulasikan pembuatan papan tulis kapur dari proses
pencucian galvanized steel sampai dengan pengepakan papan tulis jadi. Galvanized steel
datang setiap E(10) menit dimana setiap kedatangannya berjumlah 8 buah dan maksimal
kedatangannya sebanyak 20 kali. Sementara papan datang setiap 5 menit dimana setiap
kedatangannya berjumlah 8 buah dan maksimal kedatangannya sebanyak 20 kali.
Sedangkan besi untuk pinggirannya datang setiap 8 menit dimana setiap kedatangannya
berjumlah 5 buah dan maksimal kedatangannya sebanyak 45 kali.
Setelah proses kedatangan, galvanized steel akan digabung menjadi 4 galvanized steel
dan kemudian dibersihkan menggunakan mesin pembersih selama N(1.25, 0.2)MIN.
Selanjutnya galvanized steel akan dicat menggunakan spray gun oleh operator pengecatan
selama 2 menit. Galvanized steel yang telah dicat kemudian didinginkan menggunakan
mesin pendingin selama 4 min. Setelah keluar dari mesin pendingin, galvanized steel akan
dipisahkan dari kelompok. Setelah itu, galvanized steel digabungkan kembali menjadi 2
galvanized steel, untuk nantinya ditempel di bagian depan dan belakang papan oleh
operator 2 selama 2 menit. Setelah dikelompokkan menjadi 2 galvanized steel, maka
galvanized steel akan masuk ke proses perakitan.
Besi yang telah datang akan dipotong menjadi 8 bagian oleh mesin pemotong selama 3
detik. Setelah dipotong, besi akan masuk ke proses perakitan. Pada proses perakitan,
galvanized steel yang telah digabungkan, papan dan 4 buah besi pinggiran yang telah
dipotong akan digabungkan menjadi 1 papan tulis oleh operator perakitan selama 4 menit.
Selanjutnya akan langsung diperiksa pula apabila ada papan tulis yang cacat. Papan tulis
yang tidak cacat memiliki probabilitas sebesar 0,8 dan akan langsung dibawa ke meja
packaging. Sedangkan papan tulis yang cacat akan dibuang. Papan tulis akan di packaging
setelah terdapat 4 papan tulis yang sudah jadi, dan kemudian akan di proses satu per satu
selama 2 menit oleh operator perakitan. Setelah selesai di packaging, papan tulis akan di
bawa ke gudang.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
25
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Biaya yang diperlukan untuk produksi adalah sebagai berikut.
Locations
Locations Cost
Pencucian Rp 10.000, 00
Pengecatan Rp 10.000, 00
Pendinginan Rp 10.000, 00
Perakitan papan tulis Rp 10.000, 00
Pemotongan besi tepi Rp 10.000, 00
Packaging Rp 10.000, 00

Resources
Cost
Resources
Regular Rate (/hr) Cost per Use
Operator 1 Rp 20.000, 00
Operator 2 Rp 20.000, 00
Operator Perakitan Rp 20.000, 00
Spray Gun Rp 12.000,00
Mesin Pembersih Rp 12.000,00
Mesin Pendingin Rp 12.000,00
Mesin Pemotong Rp 12.000,00

Entities
Entities Initial Cost
Papan Rp 70.000, 00
Galvanized Steel Rp 100.000, 00
Besi Tepi Rp 65.000,00

Untuk meningkatkan efesiensi proses produksi papan tulis yang telah berlangsung di
PT. Cahaya Hijau, manajemen perusahaan ingin menganalisis total produk yang dapat
diselesaikan selama jam kerja yaitu pukul 08.00-18.00 dengan waktu istirahat selama 1 jam
pada pukul 12.00-13.00 dan jumlah produksi yang masih berada di dalam proses setelah
jam kerja berakhir. Biaya produksi dihitung untuk menentukan keuangan perusahaan dan
menghitung keuntungan yang diperoleh. Pemodelan sistem juga bertujuan untuk mencari
proses yang mengakibatkan bottleneck maupun idle sehingga dapat dicari solusi yang
efisien.

26 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Aliran proses pembuatan papan tulis sebagai berikut:

Galvanized Penggabung- Proses Proses Proses


Ungroup
Steel an jadi 4 Pencucian Pengecatan Pendinginan

Perakitan
Papan dan Packaging
Inspeksi

Pemotong
Besi Tepi an menjadi
8

Algoritma Program
1. Mulai.
2. Membuka software Promodel.
3. Memilih File – New.
4. Memilih Build – Background Graphic – Behind Grid.
5. Memilih Edit – Import Graphic – Tutorialback – Open.
6. Membuat Lokasi, Build – Location.
7. Membuat model lokasi sesuai dengan permasalahan yang akan disimulasikan.
8. Mengisi data lokasi berupa kapasitas, jumlah, dan rules.
9. Menentukan entitas, Build – Entities.
10. Membuat model entitas sesuai dengan permasalahan yang akan disimulasikan.
11. Membuat jalur produksi, Build – Path.
12. Membuat jalur model sesuai dengan permasalahan yang akan disimulasikan.
13. Membuat interface untuk menghubungkan jalur dengan lokasi.
14. Menentukan resource, Build – Resource.
15. Membuat model resource sesuai dengan permasalahan yang akan disimulasikan.
16. Mengisi yang jalur produksi yang telah dibuat diseuaikan dengan resource.
17. Membuat proses yang akan disimulasikan, Build – Process.
18. Mengisi perintah proses dengan data berupa entity, location, dan operation.
19. Mengisi perintah routing dengan data berupa output, destination, rule, dan move logic.
20. Menetukan kedatangan entity, Build – Arrivals.
21. Mengisi data berupa lokasi, quantity, occurences dan frequency.
22. Menentukan shift kerja, build-shift.
23. Pilih define untuk membuat jadwal dengan mengisi jam kerja dan jam istirahat pada
shift editor.
24. Pilih assign untuk menentukan resource yang akan ditentukan shift kerjanya.
25. Menentukan variabel terkait, Build – Variable.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
27
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
26. Menjalankan variabel dengan mengisi data pada langkah 18.
27. Memberi jumlah biaya, Build – Cost.
28. Mengisi jumlah biaya mulai dari lokasi, resource, dan entities.
29. Melakukan pengaturan simulasi, Simulation – Option.
30. Menjalankan Simulasi.
31. Membaca dan menganalisa report hasil simulasi.
32. Menentukan parameter waktu proses yang akan diuji untuk memperbaiki sistem agar
output lebih maksimal.
33. Mendefinisikan waktu proses yang akan diuji dengan pada macro, build-macro.
34. Pilih RTI untuk mendefinisikan range waktu proses yang ingin diuji.
35. Mendefinisikan skenario menggunakan SimRunner, Simulation-SimRunner.
36. Membaca dan menganalisa hasil skenario SimRunner.
37. Mendefinisikan skenario pada ProModel, Simulation-Scenarios.
38. Membaca dan menganalisa hasil skenario pada report.
39. Selesai.

Petri Net
Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan Petri Net:
1. Identifikasi aktivitas yang ada dan susun aktivitas tersebut berdasarkan urutan.
Aktivitas Deskripsi Entitas
A Kedatangan galvanized steel Galvanized steel
B Kedatangan papan Papan
C Kedatangan besi tepi Besi tepi
D Galvanized Steel dicuci oleh mesin Galvanized Steel, mesin
pencuci pencuci
E Galvanized Steel selesai dicuci oleh mesin Galvanized Steel, mesin
pencuci pencuci
F Galvanized Steel dicat oleh spray gun dan Galvanized Steel, spray
operator 2 gun, operator 2
G Galvanized Steel selesai dicat oleh spray Galvanized Steel, spray
gun dan operator 2 gun, operator 2
H Galvanized Steel didinginkan oleh mesin Galvanized Steel, mesin
pendingin pendingin
I Galvanized Steel selesai didinginkan oleh Galvanized Steel, mesin
mesin pendingin pendingin
J Besi Tepi dipotong mesin pemotong Besi Tepi, mesin
pemotong
K Besi Tepi selesai dipotong mesin Besi Tepi, mesin
pemotong pemotong
L Papan Tulis dirakit dan diinspeksi oleh Papan tulis, operator
operator perakitan perakitan

28 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Aktivitas Deskripsi Entitas


M Papan Tulis selesai dirakit dan diinspeksi Papan tulis, operator
oleh operator perakitan perakitan
N Papan tulis dibuang Papan tulis
O Papan tulis dipacking Papan tulis
P Mesin pencuci idle Mesin pencuci
Q Spray gun idle Spray gun
R Operator 2 idle Operator 2
S Mesin pendingin idle Mesin pendingin
T Mesin pemotong idle Mesin pemotong
U Operator perakitan idle Operator perakitan

2. Identifikasi kejadian (event) dan susun berdasarkan urutan kejadian serta menentukan
pre-condition dan post-condition.
Kejadian Deskripsi Pre-condition Post-condition
1 Mulai proses pencucian A, P D
2 Selesai proses pencucian D E, P
3 Mulai proses pengecatan E, R, Q F
4 Selesai proses pengecatan F G, Q, R
5 Mulai proses pendinginan G, S H
6 Selesai proses pendinginan H I, S
7 Mulai proses pemotongan C, T J
8 Selesai proses pemotongan J K, T
9 Mulai proses perakitan K, I, B, U L
10 Selesai proses perakitan L M, N, U
11 Mulai proses packaging M O

3. Gambarkan node dalam Petri Net dan hubungkan menggunakan panah berdasarkan
pre-condition dan post-condition.

R C 7 J 8 K M 11 O

A 1 D 2 E 3 F 4 G 5 H 6 I 9 L 10

P Q S B U N

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
29
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
4. Berikan token untuk menggambarkan pergerakan entitas.

R C 7 J 8 K M 11 O

A 1 D 2 E 3 F 4 G 5 H 6 I 9 L 10

P Q S B U N

Promodel Software
Langkah-langkah Pengujian Distribusi Data dengan Stat:Fit:
Pengujian distribusi data dari data pengamatan yang telah ada dapat dilakukan
menggunakan software promodel, dengan tools Stat:Fit dapat dilakukan melalui langkah-
langkah berikut:
1. Menjalankan software Promodel.
2. Pilih tools pada tool bar, pilih Stat:Fit.

3. Masukkan data pengamatan yang telah dilakukan pada data table.


5, 3, 5, 4, 5, 6, 5, 4, 4, 5

30 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

4. Klik Fit, kemudian Auto::Fit, pilih continuos distribution klik OK.

5. Hasil akan ditambilkan berupa automatic filling. Untuk penggunaan distribusi pada
simulasi pilih distribusi dengan acceptance do not reject dan memiliki rank terbesar.

Permodelan Sistem dengan Promodel Software:


Langkah-langkah untuk membuat permodelan sistem dengan software promodel
1. Menjalankan software Promodel.
2. Membuat Project baru, dengan cara klik File-New atau memilih icon New, atau
menggunakan CTRL-N. setelah di pilih, File-new maka akan muncul kotak dialog
General Information, ketikkan judul project yang akan dibuat pada Title. Klik OK.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
31
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

3. Setelah membuat project baru, langkah berikutnya adalah pembuatan background yang
berfungsi sebagai latar belakang permodelan sistem. Dengan cara klik Build pada
toolbar pilih Background Graphics pilih Behind Grid. Setelah itu klik Edit pilih Import
Graphic, pilih Tutorial Back klik Open.

Build Locations
4. Langkah berikutnya adalah pembuatan layout sistem produksi dimana proses akan
dilakukan. Pilih Build pada toolbar, klik Locations atau klik CTRL-L. Buat locations
dengan cara men-drag simbol locations yang diinginkan ke layout. Untuk
mempermudah pembuatan sebaiknya pembuatan layout dilakukan sesuai urutan
proses produksi. Sehingga yang pertama kali dibuat adalah entity spot kedatangan.
Kemudian beri nama pada masing-masing locations dengan cara klik Text pada kotak
dialog Graphics kmudian klik di lokasi yang diinginkan di layout, klik kanan pada kotak
Text di layout pilih Edit, ketikkan nama lokasi yang diinginkan klik OK.

32 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Tabel 1. Data Location ProModel


Locations Graphics
No. Name Capacity Rules
Type
1 Entity Spot Kedatangan Papan Infinite Oldest
2 Entity Spot Kedatangan Galva Infinite Oldest
3 Entity Spot Kedatangan Besi Tepi Infinite Oldest
4 Turning Center Pencucian 1 Oldest
5 Lathe Pengecatan 1 Oldest
6 Inspect Pendinginan 1 Oldest
Perakitan dan Inspeksi
7 Table 100 Oldest
Papan Tulis
8 Drill Press Pemotongan Besi Tepi 1 Oldest
9 Table Packaging 1 Oldest
10 Pallet Pallet Penggabungan 8 Oldest
11 Queue Antrian Pencucian Infinite Oldest, FIFO
12 Queue Antrian Pengecatan Infinite Oldest, FIFO
13 Queue Antrian Pendinginan Infinite Oldest, FIFO
14 Conveyor Antrian Pemotongan Infinite Oldest, FIFO
15 Queue Antrian Perakitan 1 Infinite Oldest, FIFO
16 Conveyor Antrian Perakitan 2 Infinite Oldest, FIFO
17 Conveyor Antrian Perakitan 3 Infinite Oldest, FIFO
18 Queue Antrian Packaging Infinite Oldest, FIFO
18 Conveyor Keluar Infinite Oldest, FIFO
19 Conveyor Papan tulis cacat Infinite Oldest, FIFO

Build Entities
5. Setelah pembuatan locations selesai sesuai sistem yang dimodelkan, langkah
berikutnya adalah pendefinisian entitas yang akan diproses. Klik Build klik Entities atau
CTRL-E. Pilih simbol entitas yang diinginkan, ganti nama entitas pada kotak dialog box
name. Untuk mengganti warna entitas di kotak dialog Graphics, pilih Edit, pilih Color
klik OK pada dialog box color, klik OK pada library graphic. Untuk mengganti ukuran

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
33
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
entitas pilih Edit pada dialog box graphics, pada library graphics pilih Dimensions,
masukkan ukuran yang diinginkan, klik OK. Kemudian klik OK pada library graphic.
Tabel 2. Icon Entities
No. Icon Name
1 Raw Material Papan
2 Pallet Galva Steel
3 Pallet Besi Tepi
4 Pallet boxes Galva 4
5 Gear Galva combine
6 Gear Tepi papan
7 Pallet Papan tulis
8 Pallet Papan cacat

Build Path Network


6. Langkah berikutnya adalah pembuatan jaringan aliran produksi. Klik Build, pilih path
networks.
Pilih kolom Path pada dialog box Path Networks. Pada layout klik kiri di sekitar locations
tertentu lalu tarik garis menuju location berikutnya klik kanan pada locations tujuan
kemudian lanjutkan lagi sesuai langkah di awal. Pada sistem ini terdapat 4 aliran
produksi, yaitu: Net1, Net2, dan Net3. Dengan jalur produksi sebagai berikut:

Untuk pembuatan interfaces pilih kolom interfaces klik kiri pada locations yang
dijadikan awal proses kemudian klik pada locations. Ulangi semua langkah hingga
seluruh tempat proses produksi terhubung sesuai jalur dengan interfaces.

34 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Build Resources
7. Untuk menambahkan resources yang akan digunakan klik Build pilih resources atau
CTRL-R. Tambahkan worker dengan memilih worker graphic, ganti nama worker
menjadi Operator Kayu. Klik menu Specs untuk membuka dialog box Resource
Specification pilih Path Network, pilih Net1. Lalu klik OK. Untuk menambahkan resource
lain, tekan ENTER dan tambahkan resources lain dengan memilih operator graphic,
ganti nama operator menjadi operator 2 ulangi langkah untuk mengganti resources
specification pilih Path Network, pilih Net3.

Tabel 3. Daftar Resource


Name Units Dts Stats Specs
Operator 1 1 None By Units, Time Series Net1, N1, Rtn Home
Spray Gun 1 None By Units, Time Series No Network
Operator 2 1 None By Units, Time Series Net1, N4, Rtn Home
Mesin Pembersih 1 None By Units, Time Series No Network
Mesin Pendingin 1 None By Units, Time Series No Network
Mesin Pemotong 1 None By Units, Time Series No Network
Operator Perakitan 2 None By Units, Time Series Net1, N10, Rtn Home

Build Processing
8. Tahap selanjutnya adalah menentukan logika proses. Klik Build pilih Processing atau
CTRL-P. Pada Processing terdapat dua jenis logika yaitu logika process layout dan
routing layout. Alur proses ditunjukan pada gambar, sebagai berikut:

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
35
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Tabel 4.
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Logika Processing
Processing Routing
Entity Location Operation Output Destination Rule Move Logic
Move With
Kedatangan Antrian First
A Galva Steel Galva Steel Operator_1
Galva Pencucian 1
Then Free
Antrian Group 4 As
B Galva Steel
Pencucian Galva_4
Use Operator_1 Move With
Antrian First
C Galva_4 For N(1.25, Galva_4 Pencucian Operator_1
Pencucian 1
0.2) MIN Then Free
Use mesin_ Move With
Antrian First
D Galva_4 Pencucian pembersih For Galva_4 Operator_1
Pengecatan 1
2 MIN Then Free
Move With
Antrian First
E Galva_4 Galva_4 Pengecatan Operator_2
pengecatan 1
Then Free
Get operator_2
And spray_gun Antrian First
F Galva_4 Pengecatan Galva_4
Wait 2 MIN Pendinginan 1
Free All
Move With
Antrian First
G Galva_4 Galva_4 Pendinginan Operator_2
Pendinginan 1
Then Free
Use mesin_
Antrian First
H Galva_4 Pendinginan pendingin For Galva_4
perakitan 1 1
4 min
Antrian
I Galva_4 Ungroup
perakitan 1
Move With
Antrian Operator
J Galva Steel
perakitan 1 Perakitan
Then Free
Pallet Combine 2 As
K Galva Steel
Penggabungan Galva_Combine
Move With
Perakitan dan
Galva_ Pallet Use Operator_2 Galva_ Operator
L Inspeksi Papan Join 1
Combine Penggabungan For 2 MIN Combine Perakitan
Tulis
Then Free
Kedatangan Antrian First
M Besi tepi Besi Tepi
Besi tepi Pemotongan 1
Antrian Pemotongan
N Besi tepi Besi tepi
Pemotongan Besi Tepi
Pemotongan Split 8 As Tepi
O Besi Tepi
Besi Tepi Papan
Use Mesin
Pemotongan Antrian First
P Tepi Papan Pemotong For Tepi Papan
Besi Tepi Perakitan 2 1
3 sec
Perakitan dan
Antrian
Q Tepi Papan Tepi Papan Inspeksi Papan Join 4
Perakitan 2
Tulis
Kedatangan Antrian First
R Papan Papan
papan Perakitan 3 1
Perakitan dan
Antrian First
S Papan Papan Inspeksi Papan
Perakitan 3 1
Tulis
Join 1 Move with
Galvanized_ Antrian Operator
Papan Tulis .8 1
Perakitan dan combine Packaging Perakitan
T Papan Inspeksi Papan Join 4 Then Free
Tulis tepi_papan
Papan Papan Tulis
Use operator_ .2
Cacat Cacat
perakitan For 4

36 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Processing Routing
Entity Location Operation Output Destination Rule Move Logic
min
Inc WIP
Move With
Antrian First Operator
U Papan Tulis Accum 4 Papan Tulis Packaging
Packaging 1 Packaging
Then Free
Use Operator_
First
V Papan Tulis Packaging perakitan For 2 Papan Tulis Keluar
1
sec
Inc Output First
W Papan Tulis Keluar Papan Tulis EXIT
DEC WIP 1
Papan Papan tulis Papan First
X Inc Cacat EXIT
Cacat cacat Cacat 1

Build Arrivals
9. Selanjutnya akan didefinisikan kedatangan entitas. Klik Build pilih Arrivals. Klik dialog
box entity, pilih Papan klik OK. Untuk locations pilih datang klik OK. Kemudian
masukkan data seperti pada tutorial.

Build Shift
10. Setelah logika proses selesai, yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan shift. Klik
Build pilih Shift pilih Define. Setelah itu, shift kerja dari resource dapat didefinisikan
sebagai berikut: pekerja mulai bekerja pada pukul 08.00-12.00, kemudian istirahat
pukul 12.00-13.00, dan kembali bekerja pukul 13.00-18.00. Gunakan add work untuk
mendefinisikan jam kerja dan add break untuk mendefinisikan jam istirahat dimana
warna biru menunjukkan jam kerja operator, sedangkan merah adalah jam istirahat.
Setelah mendefinisikan shift kerja, selanjutnya simpan file.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
37
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Untuk menugaskan operator sesuai shift yang telah dibuat dapat dilakukan dengan Klik
Build pilih Shift pilih Assign. Maka akan muncul tabel shift assignment. Selanjutnya klik
pada resource untuk menambahkan resource yang akan didefinisikan shift kerjanya.
Pilih Select All klik OK.

Selanjutnya definisikan shift files dengan attach shift kerja yang sudah disimpan. Klik
Add lalu pilih file yang sudah disimpan, kemudian klik Done.

Build Variable
11. Untuk pembuatan variable yang mendefinisikan fungsi tertentu seperti total produk,
WIP dan biaya produksi. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: klik Build pilih
Variables atau klik icon V. Ketikkan ID yang diinginkan, untuk pertama ketikkan WIP.
Aktifkan ICON variable menjadi yes dengan klik variable WIP tempatkan pada layout
model yang telah dibuat. Ulangi langkah tersebut untuk total produk dan total biaya.

12. Setelah membuat variable definisikan variable pada processing untuk WIP pada
perakitan dengan INC WIP. Lalu pada process layout entitas papan tulis diberikan
operations logic builder: INC TotalProduk dan DEC WIP kemudian total biaya: INC
TotalBiaya, GETCOST()

38 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Build Cost
13. Untuk menghitung total biaya yang diperlukan pendefinisian biaya, klik build pilih cost.
Masukkan data biaya pada tabel di cost

Jalankan simulasi, klik Simulation pada toolbar. Pilih options, pada Run Length pilih
Calendar Date, kemudian masukan waktu mulai simulasi dan waktu simulasi berakhir
sesuai shift yang telah dibuat, yaitu mulai pukul 8.00-18.00. Hilangkan centang pada cost
pada replications ketikkan jumlah replikasi yang diinginkan. Klik tombol OK. Kemudian save
project, klik Run dan simulasi akan dijalankan.

Mencari Hasil Skenario Optimal dengan SimRunner


14. Setelah menjalankan simulasi, selanjutnya akan dibuat skenario untuk meningkatkan
output papan tulis dalam satu hari kerja. Berikut ini adalah langkah optimalisasi
menggunakan SimRunner dengan fungsi tujuan memaksimalkan dan membandingkan
total exit.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
39
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
a. Buat Macros baru dengan cara build-macros, selanjutnya isikan ID sesuai dengan
parameter yang mempengaruhi faktor input. Fungsi tujuan yang akan
dioptimalisasi adalah total exit, yang berkaitan dengan jumlah entitas tiap
kedatangan sebagai faktor input-nya. Definisikan jumlah kedatangan papan,
galvanized steel, dan besi tepi sebagai parameter pada macros. Berikut
pendefinisian pada macros:

1) Klik menu options -> scenario parameter -> define


2) Lalu pilih numeric range
3) Lalu isikan nilai range data yang diinginkan. Nilai range data harus mencakup
jumlah kedatangan yang diinginkan
4) Lalu pilih OK

Range yang diberikan pada jumlah papan adalah antara 2 hingga 15, pada jumlah
galvanized steel adalah 8 hingga 25, dan pada jumlah besi tepi adalah 5 hingga
15.
b. Ganti jumlah entitas tiap kedatangan pada Arrivals dengan menggunakan ID baru
pada macros yang telah dibuat. Pada modul ini, ID untuk kedatangan papan ditulis
add_papan , kedatangan galvanized steel ditulis add_GS dan kedatangan besi tepi
ditulis add_BT

15. Selanjutnya, aktifkan SimRunner dengan cara pilih Simulation pada menu bar di
ProModel window, lalu pilih SimRunner. Setelah SimRunner diaktifkan, masukkan model

40 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

existing yang sebelumnya telah dibuat dengan cara: Setup Project > Select Model/Project
> Create New Project, Select Model > pilih model existing yang akan dioptimalkan.

a. Definisikan fungsi tujuan


Setelah model yang akan dioptimalkan terdefinisi, kemudian definisikan fungsi
tujuan dari model tersebut. Skenario ini bertujuan untuk memaksimalkan total exit
pigura. Langkah-langkah untuk mendefinisikan fungsi tujuan memaksimalkan total
exit papan tulis adalah sebagai berikut:
1) Klik define objectives pada menu setup project atau klik next.
2) Pada kotak Response Category pilih Entity.
3) Pada kotak Response Statistic pilih Pigura - Total Exits.

4) Klik icon untuk memasukkan fungsi tujuan ke kotak Response statistic


selected for objective function.
5) Tentukan apakah variable tersebut akan dimaksimasi atau diminimasi dengan
mengupdate objective for response statistic.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
41
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

6) Selanjutnya pilih menu Define inputs atau klik next. Pada kotak Macros Available
for Input, akan tersedia macros yang telah dibuat. Masukkan macros baru yaitu
add_papan , add_GS dan add_BT ke kotak Macros Selected as Input Factors

dengan menyorot macros yang diinginkan lalu mengklik tombol

b. Definisikan run time dan ubah variabel terkait


Definisikan run time untuk pencarian nilai optimum. Run time didefinisikan sesuai
dengan total jam kerja perusahaan. Langkah pendefinisian Run time:
1) Pilih menu Optimize Model pada SimRunner
2) Pilih sub menu Set options

42 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

3) Masukkan jumlah jam kerja pada kotak Run time jika simulasi tidak berbentuk
Weekly Time (dapat dilihat dari menu simulation option pada Run Length)

c. Jalankan proses optimasi dengan memilih tombol Run pada menu Seek Optimum.

Pada Model ini, simulasi akan dijalankan selama 25 kali experiment, setelah berjalan
selama 25 kali experiment, SimRunner akan menampilkan variable-variable yang
selanjutnya diperlukan untuk optimalisasi.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
43
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Lakukan analisis hasil optimalisasi dengan memilih hasil yang paling optimum
sesuai dengan variable yang diinginkan. Misal diinginkan untuk memilih hasil yang
paling maksimal pada papan tulis Total Exit, maka dipilih jumlah kedatangan papan,
galvanized steel, dan besi tepi yang menunjukkan hasil Total Exit yang paling besar. Dari
hasil SimRunner tersebut didapatkan bahwa jumlah tiap kedatangan papan, galvanized
steel, dan besi tepi yang optimal adalah 5, 17, dan 10 dengan total exits paling besar yaitu
115 papan tulis.

Membuat Skenario pada Scenario Manager


16. Setelah melakukan eksperimen dengan menjalankan simulasi pada Sim Runner,
selanjutnya akan dibuat scenario dengan cara pilih Simulation pada menu bar di
ProModel window, lalu pilih Scenario Manager. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah
membuat scenario:
a. Ketika mendefinisikan macro dan scenario parameter yang terdapat pada macro
maka scenario akan secara otomatis muncul pada Scenario Manager.
b. Klik tanda + untuk menambah scenario dan inputkan nilai yang diinginkan pada
tiap kolom scenario, lalu klik Run Scenarios

c. Setelah dijalankan, centang semua skenario untuk menampilkan output semua


scenario.
d. Setelah dijalankan, centang semua skenario untuk menampilkan output semua
scenario.

Trace
17. Untuk memverifikasi model yang telah dibuat gunakan tools Trace dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Pilih Simulation pada menu bar di ProModel window, lalu pilih option, kemudian
centang pause dan trace pada kolom at start. Lalu klik Run.

44 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

b. Klik tombol Play pada tampilan menu. Kemudian Pilih options pada menu bar di
ProModel window, lalu pilih trace options. Pada trace options pilih Output to file
kemudian setelah memilih output to file ulangi kembali cara membuka trace option
lalu pilih cara trace yang diinginkan. Misal pilih trace continuous.

Kemudian setelah dipilih trace continuous maka trace akan berjalan terus menerus sampai
simulasi berakhir.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
45
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

46 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
47
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

MODUL II
ARENA BASIC

Activity Cycle Diagram


Activity cycle diagram (ACD) adalah bahasa grafik/gambar yang memodelkan sistem
dengan menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan perubahan secara diskrit
terhadap waktu. Entitas di ACD ada dua, permanen dan sementara. Sedangkan aktivitas
pada ACD ada dua, pasif dan aktif. Simbol-simbol yang dipergunakan pada ACD adalah:
1. Segilima ke kanan
Merepresentasikan menciptakan (create) atau membangkitkan (generate) entitas.

Generate

2. Segilima ke kiri
Merepresentasikan membuang (dispose) atau memberhentikan (terminate) entitas.

Terminate

3. Lingkaran (passive state)


Merepresentasikan aktivitas pasif.

Passive

4. Segi empat (active state)


Merepresentasikan aktivitas aktif
Active

5. Panah (connect)
Merepresentasikan relasi urutan antar node yang menunjukkan bahwa
status/aktivitas pendahulu berubah/berlanjut menjadi status/aktivitas berikutnya

6. Belah ketupat (alternate)


Merepresentasikan kondisi (condition) pilihan dua alternatif kemungkinan yang perlu
diputuskan (decide)

Alternate

7. Trapesium kanan (assembly/batch)


Merepresentasikan aktivitas aktif yang melibatkan dua entitas (atau lebih) dan
bertransformasi menjadi satu entitas (lain)

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
47
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

8. Trapesium kiri (disperse/separate)


Merepresentasikan aktivitas aktif yang mentransformasikan satu entitas menjadi dua
entitas (atau lebih)

Separate

Berikut merupakan contoh ACD:


Pekerja
&
Handlift
Idle

Kedatangan Antri
Proses
Tangki IBC trans-
transpor
por Pekerja Pekerja Pekerja
mixing Pekerja &
&
vakumi & IBC Handlift
Trolley
xidle Idle Idle
Idle

Antri
Apa Antri Antri
Apa Prod. Proses mixing Proses mixing Batch IBC Antri Proses
Ya vakumix Ya trans- Proses tapping transp
L1 atau L2? transpor vakumi vakumix dan Fill tapping transpor
idle? por or
x

Tidak Pekerja Pekerja Pekerja


Pekerja
& mixing &
Kedatangan Ya Tidak & IBC
Trolley vakumi Handlift
Bahan L1 Idle
Pekerja Pekerja Apa Prod. Idle x 2 idle Idle
Pekerja Pekerja L2?
& &
Staging weighin
Trolley Trolley
Kedatangan Idle g Idle
Idle Idle
Bahan L2 Antri Antri Antri
Apa unimix Proses Proses mixing Batch IBC Antri Proses
Ya trans- mixing Proses tapping transp
idle? transpor unimix dan Fill tapping transpor
por unimix or
Antri Antri Antri
Kedatangan Proses Antri Proses Proses
trans- Proses staging trans- weighi
Bahan L3 transpor staging transpor weighing
por por ng Tidak
Pekerja Pekerja Pekerja
Pekerja
& mixing &
& IBC
Kedatangan Trolley deomix Handlift
Idle
Bahan L4 Idle idle Idle

Kedatangan Antri Antri Antri


Apa Prod. Proses Proses mixing Batch IBC Antri Proses
Bahan L5 Ya trans- mixing Proses tapping transp
L3? transpor deomix dan Fill tapping transpor
por deomix or

Pekerja
Tidak dan
handlift
Idle

Antri Proses
trans- transpor ke Lokasi IBC
por lokasi IBC

Pekerja
dan Pekerja
Pekerja dan
Mesin
idle handlift
FMS
Idle Idle

Antri Antri Antri Proses


Apa Prod. Seperate IBC Proses filling- Proses box &
fill- Batch 600 box & trans- transpor ke
L1? dan Fill packing palleting
pack palleting por gudang

Pekerja
dan Pekerja
Mesin Pekerja dan
Creme idle handlift
Idle Idle

Antri Antri Antri Proses


Apa Prod. Seperate IBC Proses filling- Proses box &
fill- Batch 600 box & trans- transpor ke
L2? dan Fill packing palleting
pack palleting por gudang

Pekerja
dan Pekerja
Mesin Pekerja dan
FMM idle handlift
Idle Idle

Antri Antri Antri Proses


Apa Prod. Seperate IBC Proses filling- Proses box & Dispose ke
fill- Batch 600 box & trans- transpor ke
L3? dan Fill packing palleting Gudang
pack palleting por gudang

Pekerja
dan Pekerja
Mesin Pekerja dan
Norden idle handlift
Kedatangan Apa Apa Apa Apa
Idle Idle
Kemasan kemasan Tidak kemasan Tidak kemasan Tidak kemasan
Prod. L1? Prod. L2? Prod. L3? Prod. L4? Tidak

Apa Prod. Antri Antri Antri Proses


Seperate IBC Proses filling- Proses box &
L4? fill- Batch 600 box & trans- transpor ke
Ya Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja dan Fill packing palleting
pack palleting por gudang
dan dan dan dan dan
troley troley troley troley troley
Ya Pekerja
Idle Idle Ya Idle Ya Idle Idle Pekerja
dan
Mesin Pekerja dan
Proses Proses Proses Proses Proses idle handlift
Antri Antri Antri Antri Antri Fillpack
transpor transporKe transpor Ke transpor Ke transpor Ke Idle
trans- trans- trans- trans- trans- Idle
Ke Fill-Pack Fill-Pack Line Fill-Pack Line Fill-Pack Line Fill-Pack Line
por por por por por
Line 1 2 3 4 5
Antri Antri Antri Proses
Seperate IBC Proses filling- Proses box &
fill- Batch 600 box & trans- transpor ke
dan Fill packing palleting
pack palleting por gudang
Dispose

Gambar 2 Contoh ACD


Sumber: Putu Ambarisha K, 2015

Definisi Arena
Arena adalah sebuah program penyusun model dan juga merupakan simulator. Arena
merupakan kombinasi antara kemudahan pemakaian yang dimiliki high level program dan

48 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

fleksibilitas/kelenturan yang menjadi ciri general purpose simulation language (Kelton,


2003:12).
Arena masuk dalam kategori high level program karena ia bersifat sangat interaktif.
Pengguna dapat membangun sebuah model hampir sama mudahnya dengan membuat
poster dengan menggunakan Corel Draw atau membangun flowchart dengan Visio. Hal yang
membedakan hanyalah, dalam Arena dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan
diamati sebelum memodelkannya.
Arena juga termasuk software simulasi yang memiliki ciri general purpose simulation
language, dimana pengguna dapat membangun model, templates, bahkan membuat sendiri
modul jika diperlukan dengan mengunakan bantuan program seperti Visual Basic,
FORTRAN, dan C/C++. Dalam profesional edition, Arena memfasilitasi pengguna yang ingin
membangun sendiri modul dan templatenya.
Orientasi dari Arena adalah memodelkan sistem dengan process orientation dan
memberikan informasi mengenai kejadian dalam sistem secara event orientation. Dengan
menggunakan Arena, pengguna mendapatkan:
1. Kemudahan dalam penggunaan terutama dalam pemodelan sistem dan analisa hasil
simulasi dengan interface-nya yang sangat interaktif
2. Fleksibilitas yang sangat besar dalam membangun model yang sesuai dengan sistem
sesungguhnya dengan menggunakan modul dan blok yang beragam
3. Kemudahan dalam memodelkan dan mensimulasikan sistem manufaktur seperti
material handling, inventory, quality control, dan bottleneck analysis. Maupun industri
jasa seperti perbankan, rumah sakit, dan order fulfillment.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
49
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Arena Home Screen


Berikut merupakan tampilan dari Arena pada saat awal program Arena dibuka.

Gambar 1 Arena Home Screen


Sumber: Tayfur Altiok & Benjamin Melamed, 2007:66
Tampilan diatas adalah tampilan standar dari home screen Arena. Berikut adalah
toolbars yang ada di Arena:
1. Tittle Bar menunjukkan nama dari model yang dibuat.
2. Menu Bar yang terdiri dari menu yang umum dan menu spesifik dari Arena.
3. Project Bar digunakan untuk memilih modul yang digunakan untuk membangun
program menggunakan.
4. Flowchart View untuk membangun model di Area.
5. Spreadsheet view untuk mengedit data dari modul-modul yang digunakan bisa diedit
menggunakan spreadsheet view.

Basic Process Panel – Flowchart Modules


Basic Process Panel pada Arena berisikan module-module yang digunakan untuk
memodelkan simulai sebuah sistem. Dalam Basic Process Panel dibagi menjadi 2 modul,
yaitu flowchart modules dan data modules. Berikut merupakan modul yang terdapat dalam
Basic Process Panel – Flowchart Modules:

1. Create Module : Modul ini sebagai titik awal untuk entitas dalam model simulasi. Entitas
dibuat menggunakan jadwal atau berdasarkan waktu antara kedatangan.
Entitas kemudian meninggalkan modul untuk memulai proses melalui
sistem.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Create Module:

50 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Entity Type Nama dari entitas yang dibangkitkan.
Type Waktu kedatangan yang dibangkitkan.
Terdapat 4 pilihan, yaitu: Random, Schedule,
Constant dan Expression.
Value Untuk menentukan nilai rata-rata dari
distribusi eksponensial (jika tipe random
dipilih) atau waktu antar kedatangan (jika
constant digunakan).
Schedule Name Identifikasi nama dari schedulle yang
digunakan.
Expression Untuk memilih distribusi dan nilai dari
waktu antar kedatangan.
Units Satuan yang digunakan.
Entities per Arrival Banyaknya entitas tiap datang.
Max Arrivals Jumlah maksimum entitas yang bisa
dibangkitkan.
First Creation Waktu pertama kali entitas dibangkitkan di
sistem.

2. Dispose Module : Modul ini sebagai titik awal untuk entitas dalam model simulasi. Entitas
dibuat menggunakan jadwal atau berdasarkan waktu antara kedatangan.
Dispose Entitas kemudian meninggalkan modul untuk memulai proses melalui
sistem.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Dispose Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Record Entity Statistics Menentukan apakah nilai dari entitas akan
dicatat atau tidak.

3. Process Module :
Process module digunakan untuk mendefinisikan langkah-langkah proses.
Server dapat berupa sebuah resource atau transporter.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Process Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type Menentukan metode yang digunakan pada
proses. Terdapat 2 metode yaitu standard
dan submodel.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
51
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Petunjuk Deskripsi
Action Tipe dari proses yang akan terjadi dalam
modul. Terdapat 4 tipe yaitu delay, seize
delay, seize delay release dan delay release
Priority Prioritas dari entitas yang akan diproses jika
resource yang digunakan dipakai pada modul
lain.
Resources Daftar resource atau resource sets yang
digunakan untuk memproses entitas
Delay Type Tipe distribusi yang digunakan sebagai
parameter delay.
Units Satuan yang digunakan.
Allocation Menentukan bagaimana waktu proses dan
biaya proses akan dialokasikan pada entitas.
Report Statistics Menentukan apakah nilai dari entitas akan
tercatat dalam report database atau tidak
untuk proses ini.

4. Decide Module :
Modul ini untuk pengambilan keputusan proses dalam sistem. Ini
termasuk pilihan untuk membuat keputusan berdasarkan satu atau lebih
kondisi atau berdasarkan pada satu atau lebih probabilitas.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Decide Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type Keputusan untuk memilih berdasarkan
suatu kondisi. Terdapat 4 pilihan, yaitu 2-
way by Chance, 2-way by Condition, N-way
Chance, N-way by Condition
Conditions Menentukan satu atau lebih kondisi untuk
memisahkan entitas.
Percentages Menentukan satu atau lebih persentase
yang digunakan untuk memisahkan entitas.
Percent True Nilai yang akan digunakan untuk
menentukan persentase entitas yang keluar
di jalur yang benar.
If Tipe dari kondisi yang tersedia untuk
evaluasi.
Named Nama dari variabel, attribut dan tipe yang
spesifik ketika entitas masuk ke modul.

5. Batch Module :

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Batch Module:

52 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type Metode pengelompokan entitas.
Batch Size Banyaknya entitas yang dikelompokan.
Save Criterion Metode yang digunakan untuk menetapkan
nilai dari atribut setelah entitas
digabungkan.
Rule Menentukan bagaimana entitas yang masuk
akan di batch.
Attribute Name Nama dari atribut yang sesuai yang akan di
batch.

6. Separate Module:
Modul ini digunakan untuk menyalin baik entitas yang masuk menjadi
beberapa entitas atau untuk membagi sebuah entitas sebelumnya dibatch.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Separate Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type Metode untuk memisahkan entitas yang
datang.
Percent Cost to Duplicates Alokasi biaya dan waktu dari entitas yang
masuk untuk keluar di duplikat.
# of Duplicates Jumlah entitas yang akan keluar dari modul
selain entitas yang diperbanyak.
Member Attributes Metode untuk menentukan bagaimana
bagian-bagian dari atribut entitas tertentu
bisa kembali ke entitas awal.
Attribute Name Nama spesifik dari atribut entitas yang
ditetapkan untuk kembali ke entitas awal.

7. Assign Module:
Modul ini digunakan untuk menyalin baik entitas yang masuk menjadi
beberapa entitas atau untuk membagi sebuah entitas sebelumnya dibatch.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Assign Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Assignments Menentukan satu atau lebih perintah yang
dijalankan ketika entitas mengeksekusi
modul.
Type Jenis tugas yang akan dibuat.
Variable Name Nama variabel yang akan diberikan ketika
entitas memasuki modul.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
53
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Petunjuk Deskripsi
Attribute Name Nama atribut entitas yang akan diberikan
ketika entitas memasuki modul.
Entity Type Nama yang baru dari entitas yang akan
diberikan ketika entitas memasuki modul.
Entity Picture Tampilan gambar yang akan muncul di
modul ini ketika simulasi dijalankan.
Other Identifikasi sistem variabel khusus yang
akan muncul ketika entitas masuk dalam
modul.
New Value Memberikan nilai dari atribut, variabel atau
sistem variabel lain.

8. Record Module:
Modul ini digunakan untuk mengumpulkan data statistik dalam model
simulasi. Berbagai jenis statistik observasional adalah waktu antara
keluar melalui statistik modul, entitas (waktu, biaya).

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Record Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type Menghitung jumlah statistik yang akan
dihasilkan.
Attribute Name Nama atribut yang akan digunakan untuk
statistik interval.
Value Nilai yang akan tercatat ke dalam
pengamatan statistik.
Tally Name Mendefinisikan nama simbol dari tally
dimana pengamatan dicatat.
Counter Mendefinisikan nama simbol dari counter
untuk increment/decrement.
Record into Set Check box untuk menentukan tally dan
counter set akan digunakan atau tidak
Tally Set Name Nama tally set yang akan digunakan untuk
mencatat observasi.
Counter Set Name Nama counter set yang akan digunakan
untuk mencatat jumlah jenis statistik.
Set Index Indeks ke dalam tally atau counter set.

Basic Process Panel – Data Modules


Berikut merupakan modul yang terdapat dalam Basic Process Panel – Data Modules:
1. Entity Module: Modul data ini mendefinisikan berbagai tipe entitas dan nilai-nilai awal
mereka dalam simulasi. Informasi biaya awal entitas juga ditetapkan.

54 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

2. Queue Module: Queue module digunakan untuk mendefinisikan elemen antrian,


menentukan apakah statistik pada panjang antrian dikumpulkan,
identifikasi jika antrian dibagi, dan spesifikasi tingkat ranking antrian.
Modul ini mendefinisikan sumber daya dalam sistem simulasi, termasuk
informasi biaya dan ketersediaan sumber daya. Sumber dapat memiliki
kapasitas dalam jangka simulasi atau dapat beroperasi berdasarkan
jadwal.
3. Resource Module:

Modul digunakan untuk menentukan dimensi suatu variabel dan nilai


awal. Variabel dapat ditentukan dalam modul lain misalnya dalam modul
Assign, dan dapat digunakan dalam ekspresi apapun.

4. Variable Module:

Modul digunakan bersama dengan modul Resource untuk menentukan


jadwal operasi untuk sumber daya atau dengan modul Create untuk
menentukan jadwal kedatangan. Schedule dapat digunakan untuk
penundaan faktor waktu berdasarkan waktu simulasi.
5. Schedule Module:

6. Sets Module: Sets module mendefinisikan group-group dari elemen yang sama yang
dihubungkan melalui common name dan set index.

Monte Carlo Simulation


Satu karakteristik dari beberapa sistem yang sulit dipecahkan secara analitis adalah
karena sistem tersebut terdiri dari variabel-variabel acak yang digambarkan oleh distribusi
probabilitas. Sehingga, banyak penerapan simulasi digunakan untuk model-model
probabilitas. Proses simulasi melibatkan keacakan-keacakan mulai dari input sampai
dengan output-nya. Untuk mendapatkan input simulasi maka perlu terlebih dahulu
mengetahui jenis distribusi probabilitasnya yang kemudian dengan distribusi probabilitas
tersebut dapat dilakukan sampling untuk mendapatkan variabel acak seperti misalnya nilai
waktu antar kedatangan, waktu pelayanan, dan lain-lain. Simulasi Monte Carlo merupakan
simulasi terhadap sampling yang bertujuan untuk mengestimasi distribusi dari variable
output yang bergantung pada variable input probabilistic. Teknik ini menggunakan bilangan
random yang berdistribusi probabilitas yang diinginkan untuk kemudian dikonversi
menjadi distribusi probabilitas yang diinginkan.
Langkah-langkah perhitungan manual dari metode simulasi Monte Carlo adalah:

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
55
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

1) Lakukan observasi terhadap parameter yang akan dimodelkan.


2) Hitung frekuensi tiap-tiap parameter.
3) Hitung distribusi frekuensi kumulatif dan distribusi probabilitas kumulatif.
4) Pasangkan nilai kelas dari tiap-tiap parameter dengan bilangan acak dengan jangkauan
00-99.
5) Tarik suatu bilangan acak dengan menggunakan tabel random atau generate random.
6) Dapatkan nilai parameter yang sesuai dengan memasangkan bilangan random yang
dihasilkan.

56 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

METODOLOGI PRAKTIKUM

Diagram Alir Praktikum


Diagram Alir Praktikum dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Diagram Alir Praktikum


MULAI A B C

Studi Pustaka Dry Run

Observasi Verifikasi model


Lapangan tidak

Identifikasi Terverifikasi?
Masalah
ya
Penentuan
Tujuan Simulasi Jalankan simulasi
tidak

Pembuatan Model Validasi Model


Konseptual (ACD)

Pengumpulan Tervalidasi?
Data

Melakukan Skenario
Pengolahan Data
dengan Process
Analyzer
Pemodelan Sistem
dengan software Arena Menentukan
5.0 Skenario Terbaik

A C B Analisis Hasil
Simulasi

Kesimpulan dan
Saran

SELESAI

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
57
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Prosedur Praktikum
Prosedur yang dilakukan pada paraktikum ARENA Basic ini adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah Simulasi Monte Carlo dengan Spreadsheet Excel
Langkah-langkah simulasi monte carlo dengan spreadsheet excel adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat-alat praktikum.
2. Buka Microsoft Excel dan isikan data input seperti dibawah ini:
3. Bangkitkan bilangan random pada Excel untuk mendapatkan data waktu proses
dengan formulasi =RAND . Jumlah bilangan random data.

Agar bilangan random tidak berubah maka blok bilangan random, klik kanan  Pilih
Copy dan lakukan Paste dengan Klik kanan pada F4  Pilih Paste Special centang
Value Klik Ok.
4. Setelah membangkitkan bilangan random, masukkan pada kisaran permintaan dengan
menggunakan =VLOOKUP seperti di bawah ini.
a. Beri nama Lookup pada sel B4:C10.

58 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

b. Masukkan Fungsi VLOOKUP= F ,Lookup, pada sel G .

5. Setelah diperoleh nilai-nilai variabel input tersebut maka akan didapatkan data
lengkap untuk input simulasi dan selanjutnya tinggal melakukan simulasi.

ARENA SOFTWARE
Gambaran Sistem
PT. Kaki Nyaman merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi sepatu, salah satunya adalah sepatu wanita. Pabrik ini rutin melakukan
produksi sepatu setiap harinya dengan menggunakan tenaga kerja sebanyak 6
orang. Tenaga kerja pada PT. Kaki Nyaman bekerja slama 8 jam perhari dengan upah
ketika sibuk sebanyak 3/jam, ketika idle 1/jam dan setiap kali bekerja 2. Proses
pembuatan sepatu pada PT. Kaki Nyaman dimulai dari kedatangan 10 pola kap
setiap 5 menit sekali. Kemudian pola kap tersebut dipilah berdasarkan pola nya,
dimana setiap 2 pola yang datang digolongkan sebagai pola kap pria dan 2 pola
berikutnya sebagai pola kap wanita. Pola kap pria selanjutnya dipindahkan menuju
stasiun sepatu pria sedangkan pola kap wanita akan dijahit dengan sol sepatu.
Sol sepatu yang akan dijahit dengan pola kap wanita tersedia sebanyak 20 sol
sepatu yang kemudian akan melalui proses pemotongan menjadi 5 sol sepatu
selama N(3,0.2) MIN yang dilakukan oleh dua operator potong secara bersamaan.
Setelah melalui proses pemotongan, sol sepatu akan dijahit dengan pola kap wanita.
Proses penjahitan ini berlangsung selama N(20,0.25) MIN yang dilakukan oleh 2
operator jahit secara bergantian. Dari proses penjahitan, dihasilkan scrap sebanyak
5%. Scrap tersebut kemudian dibawa menuju pembuangan.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
59
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Proses terakhir dalam pembuatan sepatu wanita ialah penempelan heels pada
sepatu tanpa hak. Heels datang ke dalam stasiun kerja setiap 2 menit sekali dengan
jumlah sekali kedatangan sebanyak 100 heels dan kedatangan hanya terjadi
sebanyak 100 kali. Proses penempelan heels dilakukan oleh 2 operator hak dan
berlangsung selama N(2,0.4) MIN. Sepatu wanita yang telah jadi kemudian akan
dijual seharga 50 per 1 sepatu.
Algoritma Program
1. Mulai
2. Kedatangan 10 pola kap (menggunakan modul create)
3. Pemberian variable antrian pola kap (menggunakan modul assign)
4. Apakah antrian pola <= 2? Jika tidak lanjut ke langkah 7 (menggunakan modul decide)
5. Pemberian Atribut antri penyatuan sepatu pria (menggunakan modul assign)
6. Output menuju stasiun sepatu pria (menggunakan modul dispose)
7. Apakah antrian pola <= 4? Jika tidak lanjut ke langkah 9 (menggunakan modul decide)
8. Pemberian Atribut antri penyatuan sepatu wanita (menggunakan modul assign)
9. Pemberian variable antrian pola = 0 (menggunakan modul assign)
10. Kedatangan 20 sol (menggunakan modul create)
11. Proses pemotongan sol sepatu menjadi 5 bagian (menggunakan modul process)
12. Penggandaan sol sepatu (menggunakan modul separate)
13. Penamaan entitas dan pemberian atribut sol wanita (menggunakan modul assign)
14. Penggabungan pola kap wanita dan sol wanita (menggunakan modul batch)
15. Proses penjahitan sepatu (menggunakan modul process)
16. Pemilahan scrap dengan probabilitas 5% dari hasil proses penjahitan. Jika bukan scrap
lanjut ke langkah 19 (menggunakan modul decide)
17. Pemberian nama entitas baru sebagai scrap (menggunakan modul assign)
18. Output entitas scrap (menggunakan modul dispose)
19. Penamaan entitas dan pemberian atribut sepatu wanita (menggunakan modul assign)
20. Kedatangan 10 heels (menggunakan modul create)
21. Pemberian Atribut antri penggabungan hak (menggunakan modul assign)
22. Penggabungan sepatu wanita dan heels (menggunakan modul batch)
23. Proses pengeleman heels (menggunakan modul process)
24. Pemberian nama entitas baru sepatu heels (menggunakan modul assign)
25. Output entitas sepatu heels (menggunakan modul dispose)
26. Kedatangan entitas dummy (menggunakan modul create)

60 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

27. Perhitungan net profit (menggunakan modul assign)


28. Mendapat jumlah net profit (menggunakan modul record)
29. Output entitas dummy (menggunakan modul dispose)
30. Selesai

Pengujian Distribusi Data dengan Input Analyzer


Pengujian distribusi data dengan menggunakan software ARENA dengan media Input
Analyzer, memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka program Arena.
2. Pilih menu Tools – Input Analyzer.
3. Pilih menu File – New atau langsung klik icon New pada toolbar.
4. Lalu masukan data waktu dalam Data Tabel,
Setelah muncul lembar kerja, klik File > Data
File > Use Exsiting > Pilih lokasi dan nama file
atau klik pada toolbar Use Existing Data File.
File yang bisa dibuka dalam bentuk *txt.
5. Kemudian akan muncul suatu grafik, Klik Fit >
Fit All. Atau pilih pada toolbar Fit All.
6. Untuk memindahkan Expression, blok nilai Expression, klik Edit dan pilih copy
Expressions.
7. Pindahkan nilai Expression ke model Arena yang sesuai.

8. Lakukan pengulangan langkah Input Analyzer untuk mencari distribusi waktu proses
lainnya.
9. Hasil pendistribusian waktu setiap proses digambarkanpada tabel berikut.
No. Proses Distribusi Waktu Expression
1. Kedatangan karet Eksponensial 5
2. Kedatangan plastik Eksponensial 30
3. Pemotongan karet besar Normal NORM ( 1 , 0.2 )
4. Roll Normal NORM( 3 , 0.5 )

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
61
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

5. Pewarnaan Karet Normal NORM (5 , 0.25)


6. Pemotongan Bentuk Sandal Normal NORM(1.5 , 0.2)
7. Pembuatan Strap Normal NORM(13, 0.3)
8. Pengeleman Strap Normal NORM(2 , 0.3)
9. Packaging Normal NORM( 1 , 0.3)

Prosedur Praktikum
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam praktikum ini adalah:
1. Menyiapkan alat-alat praktikum.
2. Mengoperasikan software ARENA.
3. Memulai project baru. Untuk memulai pembuatan file dilakukan dengan membuat

sebuah lembar baru dengan mengklik icon new atau file–new ( atau CTR + N). Secara
otomatis akan diberi nama Model 1 dengan ektensi .doe jika disimpan. Nama tersebut
dapat diubah pada saat menyimpan model. Tampilan dapat diperbesar dengan

menekan disudut kanan atas.


4. Pada toolbar sebelah kiri, terdapat basic process panel yang secara otomatis akan
terbuka apabila ARENA dijalankan.
5. Lalu buat tiga modul create, tujuh modul process, tiga modul batch, tiga modul
separate, tiga belas modul assign, dua modul decide, dua modul record, dan lima
modul dispose. Gunakan zoom in untuk melihat dan mengatur layout keseluruhan.
Jangan menambahkan informasi atau koneksi lain sebelumnya.
6. Berikut merupakan tampilan dari keseluruhan modul tersebut.

7. Untuk modul create 1


Untuk modul create 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: kedatangan pola kap
b. Isi Entity Type: pola kap

62 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

c. Pada kolom Time Between Arrivals dapat


diisi sebagai berikut:
Type: Constant
Expression: 5
Units: Minutes
Entities Per Arrival: 10
Max Arrival: 100
d. Kemudian Klik OK.
8. Untuk modul assign 1
Untuk modul assign1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign pola kap
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Variable.
Pada Variable Name isikan dengan antrian pola
kap dengan New Value antrian pola kap+1 Klik
OK.
9. Untuk modul decide 1
Untuk modul decide 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: pemilahan pola
b. Type: N-way by condition
c. Condition:
Klik Add Pada kolom If pilih
Variable, lalu isi named
dengan antrian pola kap
kolom Is dengan tanda <= dan
kolom Value dengan 2.Klik OK. Klik Add lagi, kemudian pada kolom If pilih
Variable, lalu isi named dengan antrian pola kap kolom Is dengan tanda <= dan
kolom Value dengan 4. Klik OK.
10. Untuk modul assign 2
Untuk modul assign 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign pola kap pria

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
63
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Picture. Pada Entity Picture
isikan dengan Picture.Yellow Page. Klik
OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Attribute. Pada Attribute Name isikan
dengan antri penyatuan pria. Dengan New Value pola pria.Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan pola pria. Dengan New Value pola
pria+1 Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Type. Pada Entity Type isikan dengan kap pria. Klik OK.
11. Untuk modul assign 3
Untuk modul assign 3, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign pola kap
wanita
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar
kotak dialog Assignments.
Pada pilihan Type, pilih
Attribute. Pada Attribute
Name isikan dengan antri
penyatuan wanita. Dengan
New Value pola kap wanita. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan pola kap wanita. Dengan New Value
pola kap wanita+1 Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Type. Pada Entity Type isikan dengan kap wanita. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Picture. Pada Entity Picture isikan dengan Picture.Yellow Ball. Klik OK.

64 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

12. Untuk modul assign 4


Untuk modul assign 4, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan
isian sebagai berikut:
a. Name: Assign kembali pola
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan
dengan antrian pola kap. Dengan New
Value 0 Klik OK.
13. Untuk modul dispose 1
Untuk modul dispose 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini
dengan isian sebagai berikut:
a. Isikan Name: Menuju stasiun sepatu pria
b. Klik OK
14. Untuk modul create 2
Untuk modul create 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: kedatangan sol
b. Isi Entity Type: sol
c. Pada kolom Time Between
Arrivals dapat diisi sebagai
berikut:
Type: Constant
Expression: 1
Units: Minutes
Entities Per Arrival: 20
Max Arrival: 1
d. Kemudian Klik OK.
15. Untuk modul process 1

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
65
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Untuk modul process 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini
dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: pemotongan sol sepatu
b. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar
kotak dialog Resources. Pada pilihan
Type, pilih Resource. Pada Resource
Name isikan dengan operator potong,
dengan quantity 1. Klik OK.
c. Delay Type: Normal
Units: Minutes Allocation:Value Added Value (Mean): 3 Std Dev: 0.2
d. Centang Report Statistic
e. Klik OK
16. Untuk modul Separate 1
Untuk modul separate 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog di bawah ini
dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Separate heel
b. Type: Duplicate Original
c. Percent Cost to duplicates (0-100):
100
d. # of Duplicates: 4
e. Klik OK
17. Untuk modul assign 5
Untuk modul assign 5, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini
dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign sol wanita
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Picture. Pada Entity Picture
isikan dengan Picture.Airplane. Klik OK.

66 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan pola sol wanita. Dengan New Value
pola sol wanita+1 Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Attribute. Pada Attribute Name isikan dengan antri penyatuan wanita. Dengan
New Value pola sol wanita. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Type. Pada Entity Type isikan dengan sol wanita. Klik OK.
18. Untuk modul batch 1
Untuk modul batch 1, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog berikut dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Batch sepatu wanita
b. Type: Permanent
c. Batch Size: 2
d. Save Criterion: Last
e. Rule: By Attribute
f. Attribute Name: antri penyatuan wanita
g. Klik OK
19. Untuk modul process 2
Untuk modul process 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: Penjahitan sepatu
b. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar
kotak dialog Resources. Pada pilihan
Type, pilih Set. Pada Set Name isikan
dengan operator jahit dengan
Quantity 1. Pada Selection Rule isikan
dengan Cyclical. Klik OK.
c. Delay Type: Normal
Units: Minutes Allocation:Value Added Value (Mean): 20 Std Dev: 0.25
d. Centang Report Statistic
e. Klik OK

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
67
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

20. Untuk modul decide 2


Untuk modul decide 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog
dibawah ini dengan isian sebagai
berikut:
a. Name: Decide scrap
b. Type: 2-way by chance
c. Percent True (0-100): 95
d. Klik OK.
21. Untuk modul assign 6
Untuk modul assign 6, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign sepatu tanpa hak
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan
dengan sepatu wanita gabung.
Dengan New Value sepatu wanita
gabung+1. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Attribute. Pada Attribute Name isikan
dengan antri penggabungan hak. Dengan New Value diisi sepatu wanita
gabung. Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type,
pilih Entity Type. Pada Entity Type isikan dengan sepatu wanita. Klik OK.
Klik OK Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type,
pilih Entity Picture. Pada Entity Picture isikan dengan Picture.Blue Ball. Klik OK.
c. Klik OK.
22. Untuk modul batch 2
Untuk modul batch 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog berikut dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Batch dengan heel

68 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

b. Type: Permanent
c. Batch Size: 2
d. Save Criterion: Last
e. Rule: By Attribute
f. Attribute Name: gabung hak
g. Klik OK
23. Untuk modul process 3
Untuk modul process 3, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: Process pengeleman
heels
b. Pada kolom Logic, diisi sebagai
berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan
keluar kotak dialog Resources.
Pada pilihan Type, pilih Resource.
Pada Resource Name isikan
dengan operator hak 1, dengan
quantity 1. Klik OK. Klik Add lagi, lalu akan keluar kotak dialog Resources. Pada
pilihan Type, pilih Resource. Pada Resource Name isikan dengan operator hak
2, dengan quantity 1. Klik OK.
c. Delay Type: Normal
Units: Minutes Allocation:Value Added Value (Mean): 2 Std Dev: 0.4
d. Centang Report Statistic
e. Klik OK
24. Untuk modul assign 7
Untuk modul assign7, klik dua kali pada modul
tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai
berikut:
a. Name: Assign sepatu wanita
b. Assignments:

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
69
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan hargajual. Dengan New Value
hargajual+50 Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Type. Pada Entity Type isikan dengan sepatu heels. Klik OK.
c. Klik OK.
25. Untuk modul dispose 2
Untuk modul dispose 2, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian
sebagai berikut:
a. Isikan Name: Menuju stasiun packaging
b. Klik OK
26. Untuk modul assign 8
Untuk modul assign 8, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign scrap
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Type. Pada Entity Type isikan
dengan scrap. Klik OK.
c. Klik OK.
27. Untuk modul dispose 3
Untuk modul dispose 3, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian
sebagai berikut:
a. Isikan Name: menuju pembuangan
b. Klik OK
28. Untuk modul create 3
Untuk modul create 3, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:

70 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

a. Isi Name: kedatangan heel


b. Isi Entity Type: heel
c. Pada kolom Time Between Arrivals
dapat diisi sebagai berikut:
Type: Constant
Expression: 2
Units: Minutes
Entities Per Arrival: 10
Max Arrival: 100
d. Kemudian Klik OK.
29. Untuk modul assign 9
Untuk modul assign 9, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign heel
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Assignments. Pada pilihan
Type, pilih Variable. Pada Variable
Name isikan dengan gabung heel.
Dengan New Value gabung heel+1
Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih Attribute. Pada Attribute Name
isikan dengan antri penggabungan hak. Pada New Value diisi gabung heel Klik
OK.
c. Klik OK.
30. Untuk modul create 4
Untuk modul create 4, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: perhitungan
b. Isi Entity Type: Entity 1

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
71
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
c. Pada kolom Time Between Arrivals dapat
diisi sebagai berikut:
Type: Random (Expo)
Value: 1
Units: Minutes
Entities Per Arrival: 1
Max Arrival: 1
d. Kemudian Klik OK.
31. Untuk modul assign 10
Untuk modul assign 10, klik dua kali pada modul tersebut
sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
di bawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Assign net profit
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments.
Pada pilihan Type, pilih Variable. Pada Variable
Name isikan dengan net profit. Dengan New Value hargajual-
TOTAL.SYSTEMCOST Klik OK.
c. Klik OK.
32. Untuk modul record 1
Untuk modul record 1, klik dua kali pada
modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog
dibawah ini dengan isian sebagai
berikut:
a. Name: Keuntungan Harian
b. Type: Count
c. Value: net profit
d. Counter Name: Keuntungan Harian
33. Untuk modul dispose 4
Untuk modul dispose 4, klik dua kali pada
modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah
ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isikan Name: Dispose perhitungan
b. Klik OK

72 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

34. Mendefinisikan biaya pada resources, pada project bar terdapat basic process panel,
kemudian klik resources,
isikan biaya operator sesuai
dengan biaya yang ditentukan
untuksetiap operator dan mesin yang
ada.
Setelah itu mendefinisikan jam kerja resource
pada schedule spread sheet, dimana pada project
bar terdapat basic process panel, kemudian klik
schedule,isikan Name sesuai dengan gambar
disamping, kemudian klik durations maka akan
muncul gambar seperti disamping  isikan
sesuai capacity resources  kosongkan pada kotak kelima sesuai gambar. Lalu klik
resources di basic process panel, klik tab type Based on Schedule. Lalu klik tab
Schedule Name “Schedule 1 .
35. Untuk melihat net profit, maka pilih variable pada toolbar,
isikan:
a. Expression: net profit
b. Format: ****
c. Klik OK
36. Setelah itu pada menu bar klik ribbon run setup. Pada
Replication Parameters, isikan:
a. Number of Replication: 1
b. Replication Length: 5
c. Hours Per Day: 24
d. Time Units : days
e. Base Time Units: hours
f. Klik OK
37. Klik GO untuk menjalankan model sistem antrian

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
73
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Arena Advanced
Software Arena Advanced memiliki modul yang lebih banyak dan bervariasi dalam
penggunaannya untuk memodelkan suatu sistem. Sistem simulasi yang akan diterapkan
dalam praktikum Arena Advanced ini selain menggunakan Basic Process juga menggunakan
Advanced Process Panel dan Advanced Transfer Panel.

Advanced Process Panel


Advanced process panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki
fungsi dan aplikasi proses yang lebih bervariasi dari pada panel basic process. Panel tersebut
dibagi menjadi General Flowchart Modulee dan Data Modulee (User Guide Arena, 2005:49).

General Flowchart Module


General flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela
model untuk mendeskripsikan proses simulasi. Berikut ini adalah beberapa modul pada
general flowchart module.
1. Hold Module : Modul ini akan menahan sebuah entitas dalam sebuah antrian
dengan beberapa pilihan, yakni: untuk menunggu sinyal,
menunggu untuk kondisi tertentu yang diinginkan kemudian
dilakukan pemindaian, atau tertahan selama waktu yang tidak
terbatas (menjadi hilang kemudian dengan Remove module).
Contoh: Saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau,
menunggu mengambil kue saat oven bunyi
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Hold Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Type Menunjukkan alasan untuk memegang entitas karena sebuah
alasan tertentu atau antrian internal.Terdapat 3 pilihan, yaitu: Wait
for Signal, Scan for Condition, Infinite Hold.
Wait for Value Kode sinyal untuk entitas yang menunggu. Hanya berlaku ketika
Wait for Signal di gunakan pada Hold Module.
Limit Angka Maksimum dari entitas yang menunggu yang akan di
lepaskan atas lepasnya signal module.

74 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Petunjuk Deskripsi
Condition Menentukan sebuah kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan
entitas di modul. Jika kondisi yang dievaluasi benar, maka entitas
akan meninggalkan module, sedangkan tidak cocok dengan kondisi
maka entitas akan menunggu.
Queue Type Membedakan jenis dari antrian yangdigunakan untuk menahan
entitas. Terdapat 5 pilihan, yaitu : Queue, Set, Internal, Attribute,
Expression
Queue Name Didalam field ini hanya terlihat jika memilih queue, dan ini
mendefinisikan nama sebuah antrian.
Set Name Kolom ini hanya terlihat jika memilih Queue Type Set, kolom ini
hanya menampilkan deklarasikan nama dari Antrian Set tersebut
Set Index Kolom ini hanya akan terlihat jika Queue Type Set, dan
mendefinisikan indeks ke queue set. Catatan bahwa ini adalah
indeks ke set dan tidak nama dari antrian di set.
Attribute Kolom ini hanya ada jika memilih Queue Set Attributte. Sebuah
Atribut akan di masukan ke dalam kolom ini yang akan diproses
untuk menunjukan dimana antrian akan digunakan
Expression Kolom ini hanya ada jika memilih Queue Type Expression.
Expression akan dimasukan kedalam kolom ini yang akan diproses
untuk menunjukan dimana antrian akan digunakan.
2. Match Module : Match module membawa beberapa entitas sekaligus untuk
menunggu di antrian yang berbeda. Saat entitas datang pada
Match Module, entitas akan tetap pada antriannya sampai terjadi
kecocokan. Disaat ada satu kecocokan, satu entitas pada setiap
antrian akan lepas dan bertemu. Entitas yang bertemu akan
tersinkronisasi untuk meninggalkan modul.
Contoh penggunaan: Mempertemukan produk yang bervariasi
untuk pesanan pelanggan, Sinkronisasi pelanggan yang keluar
dengan pesanan terisi.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Match Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
75
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Number of Match Sebuah jumlah entitas yang akan dicocokan yang harus
disatukan didalam antrian yang berbeda sebelum sebuah
penggabungan akan diselesaikan
Type Metode dari pencocokan dari entitas yang datang. Terdapat 2
pilihan didalamnya, yaitu Any Entities dan Based on Attribute.
Attribute Name Nama atribut yang akan digunakan untuk mengidentifikasi
kedatangan dari pencocokan entitas. Hanya tampil jika memilih
Based on Atribute
Condition Menenentukan sebuah kondisi yang akan dievaluasi untuk
menahan entitas di modul. Jika kondisi yang dievaluasi benar,
maka entitas akan meninggalkan modul, sedangkan tidak cocok
dengan kondisi maka entitas akan menunggu.
3. Signal Module : Signal module mengirimkan sebuah signal atau tanda untuk
setiap hold module dalam model yang sedang menunggu sinyal
untuk melepaskan entitas tertentu. Saat entitas datang ke signal
module, sinyal dievaluasi dan kode sinyal dikirimkan. pada saat
itu, entitas di Hold Module yang menunggu untuk sinyal yang
sama akan hilang dari antrian.
Contoh penggunaan: Memberikan tanda operator untuk
menyelesaikan pesanan yang menunggu komponen lain.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Signal Module:

Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Signals Value Nilai dari sebuah signal untuk mengirim entitas didalam Hold
Module
Limit Angka maksimum dari entitas yang akan di lepaskan dari Hold
Module ketika signal diterima
4. Delay Module : Delay module menunda sebuah entitas dengan spesifikasi waktu
tertentu. Saat sebuah entitas datang pada Delay module,
pernyataan waktu tunda dievaluasi dan entitas tetap pada
modul sampai periode waktu tertentu.
Contoh: Proses pengecekan di bank, melakukan proses mesin
jahit
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Delay Module:

76 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Allocation Jenis dari kategori dimana entitas terjadi Delay time / waktu
proses dan biaya di masukan.
Delay Time Membedakan nilai dari waktu proses dari entitas
Units Unit waktu yang digunakan untuk Delay time

5. Release Module : Release module digunakan untuk melepaskan beberapa resource


yang telah memproses entitas sebelumnya.
Contoh: Melepaskan pekerja Setelah menjahit dari kain.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Release Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Type Jenis dari resource untuk releasing, baik menentukan resource
tertentu , maupun kumpulan dari resource.
Resource Name Nama dari resource yang akan di released.
Set Name Nama dari resource set yang akan di released.
Attribute Name Nama dari attribute yang ditentukan dimana akan di released.
Expression Nama dari Expression yang ditentukan dimana akan di released.
Quantity Jumlah dari resource yang akan dilepaskan. Untuk set, nilai ini
hanya angka dari resource yang akan dilepaskan(berdasarkan
resource kapasitasnya)
Released Rule Metode penentuan dari resource dengan sebuah set untuk
melepaskan. Pilihannya ada 3 yaitu, last member seized, first
member seized, dan Specific member.
Set Index Anggota index dari resource set yang akan dilepaskan

6. Seize Module Seize Module digunakan untuk mengalokasikan unit satuan atau
lebih resource menjadi entitas. Seize module dapat digunakan
untuk meraih, menangkap unit dari resource khusus, anggota dari
resource set, atau resource yang terdefinisi sebagai metode
alternatif, seperti atribut atau ekspresi. Saat entitas memasuki
modul ini, entitas akan menunggu di antrian sampai semua

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
77
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
resource tertentu tersedia secara serempak. Tipe alokasi dari
resource dapat ditentukan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Seize Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Allocation Menentukan pada kategori mana biaya penggunaan operator
akan dialokasikan untuk sebuah entitas melalui Seize Module.
Priority Nilai prioritas dari entitas yang menunggu pada modul ini untuk
resource yang spesifik jika 1 atau lebih entitas dari modul lain
sedang menunggu resource yang sama.
Type Tipe dari resource yang akan dipanggil, baik dari resource yang
spesifik atau memilih dari sekumpulan resource (resource set).
Resource Name Nama dari resource yang akan dipanggil.
Set Name Nama dari resource set dimana sebuah member akan dipanggil.
Attribute Name Nama dari atribut yang menyimpan nama resource yang akan
dipanggil.
Selection Rule Metode pemilihan dari resource yang tersedia dalam set.
Save Attribute Nama atribut yang digunakan untuk menyimpan index number
ke dalam set dari member yang dipilih.
Set Index Anggota index dari resource set yang akan dilepaskan
Queue Type Menentukan tipe antrian yang digunakan untuk menahan
entitas ketika menunggu pemanggilan resource.

78 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Data Module
Data module adalah kumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang
mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti advanced set module
dan Expression module. Berikut ini adalah bebrapa modul dalam data module Advanced
Transfer Panel.
1. Advanced Set Module
Advance set module menentukan set antrian, set storage, dan set-set
yang lain, dan masing-masing bagiannya.
Contoh : berbagai pintu keluar di toko (antrian).
2. Expression module
Expression module adalah ekspresi dan nilai-nilai yang berhubungan.
Contoh : Expression kompleks untuk waktu pesanan masuk.

Advanced Transfer Process


Advanced transfer panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki
fungsi dan aplikasi transfer atau tranportasi yang lebih bervariasi. Panel tersebut dibagi
menjadi 4 bagian yaitu General Flowchart Module, Conveyor Flowchart modules, Transporter
Flowchart Modules, dan Data Modules (User Guide Arena, 2005:71).

General Flowchart Modules


General flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela
model untuk mendeskripsikan proses simulasi. General flowchart module berwarna merah.
Berikut ini adalah beberapa modul pada General flowchart module.
1. Station Module : Station module mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan
station) yang cocok secara fisik atau logis lokasi dimana proses
dilakukan. Jika station module terdefinisi sebagai sebuah
kumpulan station, maka secara efektif akan menjadi lokasi yang
multi proses.
Contoh penggunaan: Menetapkan area pembubutan,
menetapkan area persiapan makanan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Station Module.
Petunjuk Deskripsi
Name Nama module yang ditampilkan pada interface.
Station Type Jenis dari stasiun yang akan didefiniskan, baik sebagai
individual station atau stasiun set

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
79
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Station Name Nama dari individual station
Set Name Nama dari Set Station
Parent Activity Area Nama dari area aktivitas induk
Associated Nama dari tempat pertemuan dengan stasiun ini dalam sebuah
Intersection tuntunan transporter network
Report Statistics Ketentuan acak atau bukan statistik akan otomatis akan
dikumpulkan dan disimpan dalam database laporan dan yang
sesuai daerah aktivitas.
Save Attribute Nama atribut yang digunakan untuk disimpan angka index
sampai stasiun set dari member yang diilih
Station Set Members Nama dari stasiun yang menjadi member dari stasiun set
Station Name Sebuah stasiun yang diberikan hanya dapat berada sekali dalam
model. Oleh karena itu, stasiun individu hanya dapat menjadi
anggota dari satu stasiun set, dan bahwa stasiun individu
mungkin bukan nama stasiun di modul lain.
Parent Activity Area Nama dari area aktivitas induk untuk anggota set stasiun
Associated Nama dari tempat pertemuan dengan stasiun ini dalam sebuah
Intersection tuntunan transporter network
Report Statistics Ketentuan acak atau bukan statistik akan otomatis akan
dikumpulkan dan disimpan dalam database laporan dan yang
sesuai daerah aktivitas.

2. Route Module : Route module mentransferkan entitas ke station tertentu atau ke


station selanjutnya di rangkaian station kunjungan tertentu
untuk entitas. Didalam route diasumsikan bahwa resource
tersedia setiap saat.
Contoh penggunaan: Mengirimkan part ke station proses
selanjutnya berdasarkan rutenya.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Route Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Route Time Waktu pengiriman dari lokasi entitas sekarang ke lokasi tujuan
Units Unit waktu dari parameter route-time

80 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Destination Type Metode untuk menentukan tempat tujuan entitas. Pemilihan


berdasarkan By Sequence membutuhkan pendeklarasian
terlebih dahulu di module assign
Station Name Nama dari stasiun yang akan dituju
Transfer Type Menentukan bagaimana entitas akan ditransferkan keluar
modul ke destinasi tujuan
Save Attribute Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan nama
stasiun yang dipilih
Route Time Waktu pindah dari entitas dari stasiun awal ke stasiun yang
ditentukan di modul
Units Waktu yang dibutuhkan untuk parameter route-time

Conveyor Flowchart Modules


Conveyor flowchart modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada
jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu
conveyor. Conveyor flowchart modules berwarna hijau (User Guide Arena,2005:79). Berikut
ini adalah beberapa modul pada conveyor flowchart modules.
1. Access Module : Access module mengalokasikan satu atau lebih cell dari conveyor
ke entitas untuk pemindahan dari satu station ke yang lain. Saat
entitas dikendalikan dari cell pada conveyor, kemudian dapat
dibawa ke station selanjutnya. Saat entitas datang ke Access
module, entitas menunggu sampai jumlah tepat dari cell yang
berdampingan pada conveyor kosong dan meluruskan dengan
entitas lokasi station.
Contoh penggunaan: Part masuk dalam conveyor untuk
dikirimkan ke daerah pengecatan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Access Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name Nama dari conveyor yang akan dibangkitkan
# of Cells Jumlah sel conveyor yang dibutuhkan sesuai dengan entitas
untuk perpindahan dengan conveyor

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
81
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Queue Type Menentukan type dari antrian yangdigunakan untuk menahan
entitas. Terdiri atas Queue, Set, Internal, Attribute dan
Expression
Queue Name Nama dari antrian yang akan menahan entitas hingga conveyor
dibutuhkan
Set Name Nama dari set antrian
Save Attribute Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan nama
stasiun yang dipilih
Set Index Mendefinisikan dari index set antrian
Attribute Name Mendefinisikan nama antrian dari atribut yang dikirim dimana
entitas akan di pindahkan
Expression Mendefinisikan nama antrian dari Expression yang akan dikirim
dimana entitas akan dipindahkan
2. Convey Module : Convey module memindahkan entitas pada conveyor dari lokasi
tertentu ke station tujuan. Waktu tunda untuk membawa entitas
dari satu station ke selanjutnya berdasarkan kecepatan conveyor
jarak antar station.
Contoh penggunaan: Membawa part dari station pengisian ke
station proses menggunakan conveyor.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Convey Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name Nama dari conveyor yang akan digunakan
Destination Type Metode dari spesifikasi tujuan entitas (Sequence, station,
Attribute, or Expression)
Station Name Nama stasiun yang dideklarasikan
Attribute Name Mendefinisikan nama antrian dari atribut yang dikirim dimana
entitas akan di pindahkan
Expression Mendefinisikan nama antrian dari Expression yang akan dikirim
dimana entitas akan dipindahkan
3. Exit Module : Exit module melepaskan entitas cell di conveyor tertentu. Jika
entitas yang lain menunggu dalam antrian conveyor di station
yang sama ketika cell itu lepas, entitas kemudian masuk ke
conveyor.

82 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Contoh penggunaannya adalah part yang cacat dipindahkan dari


conveyor dan dibuang.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Exit Module:

Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name Nama dari conveyor yang akan dibangkitkan
# of Cells Jumlah sel conveyor yang dibutuhkan sesuai dengan entitas
untuk perpindahan dengan conveyor

Transporter Flowchart Modules


Transporter flowchart modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada
jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu
transporter. Transporter flowchart modules berwarna biru (User Guide Arena,2005:82).
Berikut ini adalah beberapa modul pada Transporter Flowchart Modules.
1. Request Module: Sebuah unit transporter spesifik dapat ditentukan atau seleksi
berdasarkan aturan. Ketika entitas tiba direquest module, maka
entitas akan dialokasikan transporter ketika salah satu tersedia.
Entitas tetap pada request module sampai unit transporter telah
mencapai stasiun entitas. Kemudian entitas bergerak keluar dari
module Request.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Request Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name Nama dari transporter untuk dialokasikan
Selection Rule Peraturan untuk menentukan dimana transporter dialokasikan
ke dalam entitas. Terdiri atas Cyclical, Random, Preferred Order,
Specific Member, Largest Distance, dan Smallest Distance
Save Attribute Menandakan nama atribut yang akan disimpan unit member
transporter terpilih
Unit Number Menentukan unit transporter spesifik dalam transporter yang
diminta

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
83
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Priority Nilai prioritas entitas menunggu didalam modul ini untuk
segera dilakukan pemindahan jika menggunakan transporter
yang sama
Entity Location Lokasi dimana transporter akan pindah Setelah dialokasikan
Velocity Kecepatan transporter tersebut berjalan untuk memindahkan
entitas
Units Satuan unit kecepatan
Queue Type Jenis antrian yang digunakan untuk menahan entitas yaang
menunggu akses dari transporter. Terdiri atas, Queue, Set,
Internal, Attribute atau Expression
Queue Name Nama dari antrian
Set Name Nama dari set antrian
Set Index Sebuah Index yang dimasukan kedalam set antrian
Attribute Name Nama Atribut yang akan dievaluasi sesuai nama antrian
Expression Expression yang dievaluasi sesuai dengan nama antrian

2. Transport Module : Transport module mentransfer entitas pengendali ke stasiun


tujuan. Setelah penundaan waktu yang diperlukan untuk
transportasi, entitas muncul kembali dalam model di module
Station.
Contoh penggunaan: Forklift mengangkut pallet dari part ke
stasiun pemrosesan selanjutnya
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Transport Module:
Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name Nama dari transporter untuk dialokasikan
Unit Number Menentukan unit transporter spesifik dalam transporter yang
diminta
Entity Destination Type Menentukan metode untuk stasiun tujuan yang spesifik.
Hanya tampil jika memilih sequence
Station Name Nama dari stasiun
Attribute Name Nama dari atribut yang disimpan ke nama stasiun yang mana
entitas akan di route
Expression Expression yang dievaluasi ke stasiun ke jaringan lokasi
dimana transporter di arahkan untuk bergerak

84 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Velocity Kecepatan transporter tersebut berjalan untuk memindahkan


entitas
Units Satuan unit kecepatan

Guided Tran Memungkinkan spesifikasi tujuan transporter yang berbeda


Destination Type beda dari tujuan entitas.
Station Name Mendefinisikan nama stasiun dengan sebuah hubungan
dimana transporter akan bergerak
Attribute Name Mendefinisikan nama atribut yang menyimpan nama stasiun
dengan hubungan terkait dimana transporter diarahkan akan
bergerak.
Intersection Name Mendefinisikan nama dari perpotongan dimana transporter
diarahkan agar bergerak.
Network Link Name Mendefinisikan nama dari network link dimana transporter
diarahkan agar bererak
Zone Zona jumlah yang spesifik didalam Network Link Name
3. Free Module : Free module melepaskan entity yang terakhir dialokasikan di
transporter unit. Jika entitas lain sedang menunggu dalam
antrian untuk diminta atau mengalokasikan transporter, maka
transporter akan diberikan kepada entitas tersebut.
Contoh penggunaan: Part menunggu dilepaskan oleh forklift
untuk diletakkan di truk pengiriman.

Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Free Module:


Petunjuk Deskripsi
Name Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name Nama dari transporter untuk dilepaskan
Velocity Kecepatan dari conveyor saat mulai beroperasi. Nilai ini akan
menjadi kecepatan conveyor secara permanent, hingga masuk
ke module trans lainnya
Units Number Menentukan dimana unit transporter didalam set transporter
yang akan dibebaskan

Data Module Advanced Transfer Panel

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
85
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Data module advanced transfer panel adalah kumpulan objek yang ada di tampilan
lembar kerja dari model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen
proses. Berikut ini adalah beberapa data module advanced transfer panel.
a. Conveyor module
Conveyor module didefinisikan sebagai conveyor yang terakumulasi atau non-
terakumulasi untuk membantu gerakan entitas antara stasiun. Contoh
penggunaannya adalah bottling conveyor.
b. Segment module
Segment module menetapkan jarak antara dua stasiun pada set segmen
conveyor. Contoh penggunaannya adalah membawa part dari stasiun.
c. Transporter module
Transporter module menetapkan perangkat free-path atau guided
transporter untuk menggerakkan entitas dari satu lokasi ke lokasi lain.
Contoh penggunaannya adalah forklift mentransfer part antar stasiun
pemrosesan.
d. Distance module
Distance module digunakan untuk menetapkan jarak perjalanan antara
semua stasiun yang dapat diakses oleh free-path transporter. Contoh
penggunaannya adalah mendefinisikan jarak forklift berjalan antara
stasiun pengolahan.
e. Failure module
Failure module digunakan untuk menetapkan kondisi saat resource
mengalami failure. Ketika terjadi failure, seluruh resource (termasuk
kapasitasnya) berada dalam kondisi tidak bias dioperasikan. Failure ini
dapat digunakan pada 1 resource dengan kapasitas tertentu atau dengan
beberapa unit resource dengan kapasitas berbeda dimana tiap unit
resource mengalami failure di saat yang sama.

Process Analyzer
Process analyzer alat yang mendukung dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan
oleh eksekusi model untuk membuat, menjalankan, dan membandingkan skenario simulasi
yang berbeda, dengan demkian dapat diamati efek dari skenario yang telah diatur
sebelumnnya. Hal ini berguna untuk pengembangan model simulasi, serta pembuatan
keputusan dimana tidak dikenal dengan model, namun akrab disebut dengan menangani
solusi model simulasi. Biasanya process analyzer untuk menentukan skenario mana yang
cocok sehingga bisa mendapatkan WIP yang minimum.

86 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Project Item pada Process Analyzer


Project items pada process analyzer adalah sebagai berikut.
1. Skenario: Sebuah koleksi kontrol dan tanggapan yang diterapkan pada model simulasi
yang diberikan. Skenario yang digunakan merupakan hasil simulasi yang berbentuk
SIMAN report. (.p)
2. Control: Input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan carayang
dapat dipantau/dilihat dalam output dari model. Contoh: resources mesin rotary dryer.
3. Response: Output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama
menjalankan. Contoh : resources berupa hasil mixing WIP.
4. Chart : diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi. Chart yang
ditampilkan dapat berupa Hi-LO dan dapat mengidentifikasikan skenario terbaik.

Langkah-langkah Penggunaan Process Analyzer


Langkah-langkah penggunaan Process Analyzer pada Arena adalah sebagai berikut:
1. Ada dua cara memulai Process Analyzer.Pilih Start - Programs - Rockwell Software -
Arena - Program Analyzer. Atau buka Arena, pilih Tools - Process Analyzer
2. Setelah Process analyzer dibuka, pilih File – New
3. Double click untuk menambahkan skenario. Skenario merupakan alternatif yang
digunakan untuk mengetahui perbaikan sistem
4. Pilih Browse dan cari file yang akan dianalisis dalam bentuk file (*.p). Pilih OK.

5. Selanjutnya, spesifikasi untuk Controls, Response, dan Scenarios.


a. Controls

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
87
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
1) Pilih Insert – Control.
2) Lalu perluas daftar kontrol Resource dan pilih Resource yang akan dikontrol
jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan
memilih Num Reps – OK. Maka akan muncul di default dan isi replikasi yang
dibutuhkan.

b. Response
1) Pilih Insert – Response.
2) Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan
dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Kotak Response kosong Arena belum dilakukannya replikasi.

88 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

c. Scenarios
1) Duplikat skenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan
Duplikate Skenario.
2) Ulangi hingga 10 skenario.
3) Ganti nama, level kontrol, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan
untuk mengetahui yang paling efektif.

6. Jalankan skenario. Klik Run – Go. Pilih OK Setelah muncul kotak dialog, maka akan
terlihat respon dari masing-masing skenario.
7. Tampilkan chart dengan cara:
1) Blok kolom skenario yang akan ditampilkan chart.
2) Plih menu insert chart.
3) Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
89
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

4) Klik Next.
5) Pilih Response yang akan dimasukkan Chart.

6) Klik Next.
7) Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih kategori yang diinginkan

90 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

8. Klik Finish.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
91
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
METODOLOGI PRAKTIKUM

Flowchart Praktikum
Diagram alir praktikum dapat dilihat pada gambar 1.

MULAI A B C

Studi Pustaka Dry Run

Observasi Verifikasi model


Lapangan tidak

Identifikasi Terverifikasi?
Masalah
ya
Penentuan
Tujuan Simulasi Jalankan simulasi
tidak

Pembuatan Model Validasi Model


Konseptual (ACD)

Pengumpulan Tervalidasi?
Data

Melakukan Skenario
Pengolahan Data
dengan Process
Analyzer
Pemodelan Sistem
dengan software Arena Menentukan
5.0 Skenario Terbaik

A C B Analisis Hasil
Simulasi

Kesimpulan dan
Saran

SELESAI

Gambar 1 Diagram Alir Praktikum

92 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

GAMBARAN SISTEM
Perusahaan PT Elektro TV adalah suatu perusahaan yang bergerak pada bidang
manufaktur televisi. Bahan yang digunakan pada produk perusahaan ini adalah Layar LED,
elektronik yang berada pada Station Perakitan. Sedangkan untuk kedatangan frame TV akan
berada pada Station Frame TV.
Setiap kedatangan elektronik dan kabel terdapat 1 buah elektronik dan kabel yang
datang dalam selang EXPO (1.27) menit. Setiap kedatangan layar LED terdapat 1 buah layar
LED dalam selang EXPO (1.15) menit. Pada station frame Tv terdapat kedatangan frame TV.
Setiap kedatangan frame TV terdapat 1 buah frame TV dalam selang EXPO (1.2) menit. Pada
setiap entitas memiiki jumlah kedatangan yang berbeda-beda, yaitu untuk elektronik dan
kabel dan layar LED maksimal terjadi 350 kedatangan dan untuk kain terjadi 100
kedatangan.
Pada Station Perakitan untuk entitas elektronik terdiri dari 3 perangkat elektronik
yang digabungkan di proses penyolderan selama 5 menit yang dilakukan oleh 1 operator
penyolderan dan 1 mesin solder. Setelah perangkat elektronik di solder akan masuk ke
proses pembautan yang dilakukan oleh 1 orang operator yang sama yaitu operator
penyolderan dengan 1 pembautan elektronik selama 2 menit.
Setelah Layar LED datang terlebih dahulu akan dipisahkan dengan wadah plastik oleh
1 operator pemisahan selama Triangular (0.5,1,1.5) menit. Selanjutnya akan digabungkan
dengan perangkat elektronik dalam proses penggabungan oleh 1 operator selama 3 menit.
TV setengah jadi tersebut kemudian akan dikirimkan ke station subassembly menggunakan
conveyor. Kecepatan convey tersebut 1.5 m/sec. Jarak dari station pelubangan plat ke station
subassembly memiliki panjang 25 m.
Pada Station pelabelan terdapat kedatangan entitas frame tv, kemudian pada frame tv
dilakukan proses pelabelan oleh 1 orang operator pelabelan dengan 1 mesin pelabelan
selama 1 menit. untuk mesin pelabelan membutuhkan waktu 45 sekali run-time dan 3 menit
untuk down-time agar dapat beroperasi lagi. Kemudian dikirim ke stasiun subassembly
dengan forklift yang berkecepatan 2 m/sec dan memiliki capacity 10 unit. Jarak antara
stasiun penjahitan hingga station subassembly adalah 10 meter. Entitas tv setengah jadi dan
frame berlabel yang telah sampai di stasiun subassembly kemudian digabung mejadi produk
akhir tv jadi dalam proses pemasangan oleh 1 orang operator dengan waktu Uniform
(30,33.5) detik. Setelah itu, produk jadi segera dikirim ke gudang menggunakan tenaga
manusia yang selalu tersedia. Proses pengiriman per satuan stir sekitar 2 menit dari station
subassembly ke station pergudangan. Pada station pergudangan terdapat proses packaging

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
93
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

oleh operator packaging selama Triangular (2,3,5) menit. Setelah itu proses manufaktur
televisi selesai.

ALGORITMA PROGRAM
1. Mulai
2. Kedatangan elektronik dan kabel ( mengunakan modul Create)
3. Kedatangan layar LED (mengunakan modul Create)
4. Pendefinisian Station perakitan (menggunakan modul station)
5. Pengambilan keputusan jenis entitas, jika elektronik maka ke langkah 6 dan jika
entitas layar LED ke langkah 15 (menggunakan modul decide )
6. Entitas masuk ke Submodel (Pembuatan Submodel)
7. Dikumpulkan 3 entitas elektronik untuk dilakukan proses perakitan (menggunakan
modul batch)
8. Entitas elektronik mengikat operator penyolderan dan mesin solder (menggunakan
modul seize)
9. Entitas elektronik mengalami proses penyolderan ( menggunakan modul Delay)
10. Entitas elektronik melepas mesin solder (menggunakan modul release)
11. Entitas elektronik mengikat mesin obeng elektrik (menggunakan modul seize)
12. Entitas elektronik mengalami proses pembautan (menggunakan modul Delay)
13. Entitas elektronik melepas operator penyolderan dan mesin obeng elektrik
(menggunakan modul release)
14. Pendefinisian entitas perangkat elektronik ( menggunakan modul assign)
15. Entitas layar LED mengalami proses pemisahan ( menggunakan modul process)
16. Definisi proses pemisahan ( menggunakan modul separate)
17. Satu bagian menjadi layar tv ( menggunakan modul assign)
18. Satu bagian yang lain menjadi bagian plastik ( menggunakan modul assign )
19. Bagian plastik dibuang ( menggunakan modul dispose)
20. Mencocokan bagian elektronik dengan layar (menggunakan modul match)
21. Menggabungkan bagian elektronik dengan layar (menggunakan modul batch)
22. Proses penggabungan (menggunakan modul process)
23. Pendefinisian entitas baru tv setengah jadi (menggunakan modul assign)
24. Menugaskan unit conveyor untuk membawa ke station subassembly (menggunakan
modul acces).
25. Memindahkan entitas ke stasiun subassembly (menggunakan modul conveyor).
26. Kedatangan frame tv (menggunakan modul Create)

94 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

27. pandefinisian Station frame tv (menggunakan modul station )


28. Proses pelabelan ( menggunakan modul process)
29. Pendefinisian entitas baru frame berlabel (menggunakan modul assign)
30. Menahan entitas dalam sebuah antrian(menggunakan modul hold).
31. Mengalokasikan transporter untuk pemindahan ke station subassembly
(menggunakan modul request)
32. Mentransfer entitas menggunakan transporter ke station subassembly
(menggunakan modul transport)
33. Pendefinisian Station subassembly ( menggunakan modul station )
34. Pengambilan keputusan jenis entitas (menggunakan modul decide )
35. Melepaskan entitas yang dialokasikan pada transporter (menggunakan modul free).
36. Melepaskan entitas dari conveyor (menggunakan modul exit)
37. Melepaskan frame berlabel (menggunakan modul signal)
38. Mencocokan frame berlabel dengan tv setengah jadi ( menggunakan modul match)
39. Menggabungkan frame berlabel dengan tv setengah jadi ( menggunakan modul
batch)
40. Proses pemasangan frame berlabel dengan tv setengah jadi (menggunakan modul
Process)
41. Pendefinisian entitas baru tv jadi (menggunakan modul assign)
42. Memindahkan entitas yang mana operator selalu tersedia (menggunakan modul
route)
43. Pendefinisian station gudang ( menggunakan modul station )
44. Proses packaging (menggunakan modul process)
45. Pendefinisian entitas baru yang sudah di pack (menggunakan modul assign)
46. Mengeluarkan entitas dari sistem (menggunakan modul dispose)
47. Selesai

LANGKAH PEMBUATAN
Langkah yang perlu dilakukan dalam membuat model ini, sebagai berikut :
1. Menjalankan Arena dan memulai project baru dengan CTRL + N atau File – New akan
membuka workspace yang baru.
2. Siapkan Advance Transfer Panel dengan klik File -> Templete Attach, pilih
AdvancedTransfer.tpo dan AdvancedProcess.tpo.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
95
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

3. Selanjutnya buat module Create, Station, Process, Seize, Delay , release, assign, batch,
match, decide, request, transport, free, acsess, convey, exit, dan dispose. Seperti gambar
berikut:

Gambar 2 Model Simulasi Produksi TV LED


4. Modul Create
Perusahaan PT Elektro TV adalah suatu perusahaan yang bergerak pada bidang
manufaktur TV . Bahan Baku yang digunakan pada pabrik ini adalah perangkat
elektronik dan layar LED. Pilih modul Create untuk mendefinisikan kedatangan
perangkat elektronik dan layar LED
Pada modul Create Kedatangan perangkat elektronik lengkapi kolom dengan
keterangan sebagai berikut :
a. Isi Name: Kedatangan elektronik dan kabel
b. Isi Entity Type: elektronik
c. Pada kolom Time Between Arrivals diisi
dengan keterangan sebagai berikut :
Type: Expression
Expression: EXPO(1,27)
Units: Minutes
Entities Per Arrival: 1
Max Arrival: 350
First Creation: 0.0
d. Kemudian Klik OK.
Sedangkan pada modul Create Kedatangan layar LED lengkapi kolom dengan
keterangan sebagai berikut :

96 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

a. Isi Name: Kedatangan layar LED


b. Isi Entity Type: layar LED
c. Pada kolom Time Between Arrivals diisi dengan keterangan sebagai berikut:
Type: Expression
Expression: EXPO(1,15)
Units: Minutes
Entities Per Arrival: 2
Max Arrival: 350
First Creation: 0.0
d. Kemudian Klik OK.
5. Modul Station
Kedatangan perangkat elektronik dan layar LED
berada pada station perakitan dimana terdapat 2
kedatangan entitas yang masuk yaitu entitas adalah
perangkat elektronik dan layar LED. Maka pilih module
station untuk mendefisikan station. Lengkapi kolom
yang ada dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: Station perakitan
b. Isi Station Type: Station
c. Isi Station Name: Station perakitan
d. Kemudian Klik OK.
6. Modul Decide
Karena proses antara perangkat elektronik dan layar LED akan bedakan terlebih
dahulu, maka perlu dilakukan pemisahan entitas telebih dahulu. Pilih module decide
untuk mendefinisikan apakah keputusan kedatangan besi atau busa spons. Isi kolom
yang ada dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: Decide 1
b. Pada kolom Type pilih
2-way by Condition
c. Pada kolom If pilih
Entity Type
d. Isi Named: elektronik
e. Kemudian Klik OK.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
97
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
7. Submodel
Untuk melakukan penyederhanaan model, kemudian dimasukkan submodel ke dalam
model Arena dengan cara klik icon (submodel) pada toolbar standard di
jendela Arena. Kemudian, klik dua kali pada submodel, kemudian masukkan model
yang akan dibuat.

8. Modul Batch
Untuk entitas elektronik, elektronik akan disatukan dulu menjadi 3 dengan proses
pengelasan yang dilakukan oleh 1 operator pengelasan dan 1 mesin las. Pilih module
batch untuk menggabungkan 3 buah elektronik. Isi kolom tersebut dengan keterangan
sebagai berikut:
a. Isi Name: Batch elektronik jadi 3
b. Pada kolom Type pilih Permanent
c. Isi Batch Size: 3
d. Pada kolom Save Criterion pilih Last
e. Pada kolom Rule pilih
Any Entity
f. Kemudian Klik OK.
9. Modul Seize
Untuk entitas elektronik, elektronik akan disatukan dulu menjadi 3 dengan proses
penyolderan yang dilakukan oleh 1 operator penyolderan. Pilih module Seize untuk
mendefinisikan seize penyolderan. Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai
berikut :
a. Isi Name: Seize penyolderan
b. Pada kolom Allocation pilih Non-Value Added
c. Pada kolom Priority pilih Medium
d. Pada kolom Resources tambahkan resource
baru menggunakan Add. Klik Add pada Type
pilih Resource. Pada Resource Name isi
dengan operator penyolderan dan mesin
solder. Pada Quantity isi 1.
e. Pada kolom Queue Type pilih Queue
f. Kemudian Klik OK.

98 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

10. Modul Delay


Waktu proses pengelasan selama 5 menit. Pilih Delay module untuk mendefinisikan
lama proses penyolderan. Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut :
a. Isi Name: Delay penyolderan
b. Pada kolom Allocation pilih Value Added
c. Isi Delay Time: 5
d. Pada kolom Units pilih Minutes
e. Kemudian Klik OK
11. Modul Release
Setelah dilakukan proses penyolderan yang dilakukan mesin solder dilepaskan dari
entitas. Maka menggunakan module Release untuk melepaskan resource. Isi kolom
tersebut dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: Release penyolderan
b. Tambahkan 1 resource berupa mesin solder
pada kolom resources dengan klik Add. Pada
Type pilih Resource. Pada Resource Name isi
dengan mesin solder. Pada Quantity isi 1.
c. Kemudian Klik OK.
12. Modul Seize
Dalam proses pembautan terdapat mesin pembautan dan operator penyolderan masih
tetap memegang entitas, maka langsung pilih module seize untuk menginput obeng
elektrik. Lengkapi kolom yang ada dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: Seize pembautan
b. Pada kolom Allocation pilih Non-Value
Added
c. Pada kolom Priority pilih Medium
g. Pada kolom Resources tambahkan resource
baru menggunakan Add. Pada Type pilih
Resource. Pada Resource Name isi dengan
obeng elektrik. Pada Quantity isi 1.
d. Pada kolom Queue Type pilih Queue
e. Kemudian Klik OK.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
99
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

13. Modul Delay


Waktu proses pembautan memiliki waktu selama 2 menit. Pilih Delay module untuk
mendefinisikan waktu proses pembautan. Isi kolom tersebut dengan keterangan
sebagai berikut :
a. Isi Name: Delay pembautan
b. Pada kolom Allocation pilih Value Added
c. Isi Delay Time: 2
d. Pada kolom Units pilih Minutes
e. Kemudian Klik OK
14. Modul Release
Setelah dilakukan proses pembautan yang dilakukan obeng elektrik dan operator
penyolderan maka resource segera dilepaskan dari entitas. Maka menggunakan module
Release untuk melepaskan resource. Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai
berikut:
a. Isi Name: Release pembautan
b. Tambahkan 2 resource berupa obeng elektrik dan
operator penyolderan pada kolom resources
dengan klik Add. Pada Type pilih Resource. Pada
Resource Name isi dengan operator penyolderan.
Pada Quantity isi 1. Kemudian klik Add kembali,
pada Type pilih Resource. Pada Resource Name isi
dengan obeng elektrik. Pada Quantity isi 1.
c. Kemudian Klik OK.
15. Modul Assign
Setelah selesai dalam proses pembautan maka entitas yang dihasilkan akan berbeda
dari sebelum-sebelumnya maka diberi nama untuk menunjukan yang telah dihasilkan
system. Maka menggunakan module assign sebagai berikut:
Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: assign perangkat elektronik
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Picture. Pada Entity Picture isikan dengan Picture.
Picture Van Klik OK.

100 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Type. Pada Entity Type isikan dengan perangkat elektronik. Klik OK.
c. Kemudian Klik OK.
16. Modul Process
Pada proses pemisahan memakai resource operator pemisahan 1.
a. Isi Name: Proses Pemisahan
b. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih
Resources. Pada Resources Name isikan
dengan Operator
Pemisahan, dengan quantity 1. Klik Add,
lalu akan keluar kotak dialog Resources. Klik
OK.
Delay Type:Triangular
Units: Minutes
Allocation: Value Added
Minimum: 0.5
Value: 1
Maximum: 1.5
c. Centang Report Statistic
d. Klik OK
17. Untuk modul Separate 1
Untuk modul separate 1, klik dua kali pada modul
tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Separate Layar LED
b. Type: Duplicate Original
c. Percent Cost to duplicates (0-100):100
d. # of Duplicates: 1
e. Klik OK
18. Modul Assign

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
101
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Setelah selesai dalam proses pemisahan maka entitas yang dihasilkan akan berbeda
dari sebelum-sebelumnya maka diberi nama untuk menunjukan yang telah dihasilkan
system. Maka menggunakan module assign sebagai berikut:
Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: assign Layar TV
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Picture. Pada Entity Picture isikan dengan
Picture. Van Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Type. Pada Entity Type isikan dengan Layar
TV Klik OK.
c. Kemudian Klik OK.
19. Modul Assign
Setelah selesai dalam proses pemisahan maka entitas yang dihasilkan akan berbeda
dari sebelum-sebelumnya maka diberi nama untuk menunjukan yang telah dihasilkan
system. Maka menggunakan module assign sebagai berikut:
Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: assign plastik
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Picture. Pada Entity Picture isikan dengan
Picture. Telephone Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Type. Pada Entity Type isikan dengan plastik. Klik OK.
c. Kemudian Klik OK.
20. Modul Dispose
Lalu selanjutnya mengeluarkan entitas dari sistem
dengan menggunakaan modul dispose. klik dua kali
pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog
dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian
sebagai berikut:

102 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

a. Isikan Name: Buang


b. Klik OK
21. Modul Match
Sebelum menggabungkan menggunakan batch , untuk mencocokan komponen
menggunakan module match. Di dalam module ini digunakan untuk mencocokan bagian
busa spons dan kerangka besi agar sesuai komponen.
Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: Match elektronik dan layar
b. Isi Number to Match: 2
c. Pada kolom Type pilih Any Entities
d. Kemudian Klik OK.
22. Modul Batch
Setelah menggunakan module match untuk
mencocokan komponen perangkat elektronik dan
layar LED. Maka untuk menggabungkan komponen
tersebut menggunakan module batch. Isi kolom
tersebut dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: batch tv setengah jadi
b. Pada kolom Type pilih Permanent
c. Isi Batch Size: 2
d. Pada kolom Save Criterion pilih Last
e. Pada kolom Rule pilih Any Entity
f. Kemudian Klik OK.
23. Modul Process
Setelah mendefinisikan penggabungannya, maka
langkah selanjutnya adalah mendifinisikan proses
pengelasannya. Pada proses pengelasan memakai
resource operator penggabungan 1.
e. Isi Name: Proses Penggabungan
f. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih
Resources. Pada Resources Name isikan dengan Operator

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
103
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Penggabungan, dengan quantity 1. Klik Add,
lalu akan keluar kotak dialog Resources. Klik OK.
Delay Type: Constant
Units: Minutes
Allocation: Value Added
Value: 3
g. Centang Report Statistic
h. Klik OK
24. Modul Assign
Setelah dilakukan proses penggabungan maka
entitas sudah memiliki karakteristik yang berbeda,
maka perlu dilakukan pendifisian entitas baru
menggunakan module assign. Isi kolom tersebut
dengan keterangan sebagai berikut:
a. Isi Name: assign tv setengah jadi
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Picture. Pada Entity Picture isikan dengan Picture.Telephone Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entity Type. Pada Entity Type isikan dengan tv setengah jadi. Klik OK.
c. Kemudian Klik OK.
25. Modul Access
Setelah mendapatkan signal dari jok setengah jadi
telah datang di station subassembly maka kain
berpola akan dikirimkan ke station subassembly.
Untuk mendefinisikan conveyor menggunakan
module access. Klik dua kali pada modul tersebut
sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak
dialog tersebut dengan isian sebagai berikut.
a. Isikan Name: Access
b. Conveyor Name: Conveyor 1
c. #of cells: 1
26. Modul Convey
Setelah mendefinisikan conveyor maka langkah selanjutnya adalah mendefinisikan
pengiriman entitas menggunakan conveyor dan menentukan tujuannya menggunakan

104 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

modul convey. Kecepatan convey 1.5 m/sec.


Jarak dari station perakitan ke station
subassembly memiliki panjang 25 m. Klik dua
kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog tersebut
dengan isian sebagai berikut.
a. Name: Convey 1
b. Conveyor Name: Conveyor 1
c. Destination Type: Station
d. Station Name: Station Subassembly
e. Klik OK
Setelah itu definisikan Data Modul Conveyor dan Segment. Pada Data Modul Conveyor
isikan tabel sebagai berikut.
a. Velocity: 1.5
b. Units: Per Second

Sedangkan pada Data Modul Segment isikan tabel sebagai berikut.


a. Beginning Station: Station perakitan
b. Next Station: Station subassembly
Length: 25
27. Modul Create
Kedatangan kain pada station frame TV. Setiap kedatangan terdapat 1 buah dalam
selang EXPO (1.2) menit. Dari seluruh kedatangan entitas yang masuk tidak terbatas.
Maka didefinisikan module Create untuk membangkitkan entitas terlebih dahulu. Klik
dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
tersebut dengan isian sebagai berikut.
a. Isikan Name: Kedatangan frame TV
b. Entity Type: Frame TV
c. Pada kolom Time Between Arrivals
dapat diisi sebagai berikut:
Type: EXPO
Expression: 1.2
Units: Minutes
Entities Per Arrival: 1

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
105
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Max Arrival: 100
First Creation: 0
d. Kemudian Klik OK.
28. Modul Station
Selanjutnya buat modul station untuk mendefinisikan station
frame TV. Klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat
kotak dialog dan lengkapi kotak dialog tersebut dengan isian
sebagai berikut.
a. Isikan Name: Station Frame TV
b. Station Type: Station
c. Station Name: Station Frame TV
d. Klik OK
29. Modul Process
Setelah membangkitkan entitas untuk masuk ke station frame TV, maka langkah
selanjutnya adalah mendefinisikan proses pelabelan. Proses pelabelan menggunakan
resource operator pelabelan dan mesin pelabelan yang bekerja bersama-sama. Klik dua
kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
tersebut dengan isian sebagai berikut.
a. Isikan Name: Proses pelabelan
b. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih
Resources. Pada Resources Name isikan
dengan Operator pelabelan, dengan quantity
1. Lalu Klik Add lagi, pilih Resource, isikan
dengan mesin pelabelan, lalu OK.
Delay Type: Constant
Units: Minutes
Allocation: Value Added
Value: 1
c. Klik OK

106 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

30. Modul Assign


Setelah dilakukan proses pelabelan, entitas berubah karakteristik, maka dilakukan
pendefinisan baru menggunakan module assign. Klik dua kali pada modul tersebut
sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog tersebut dengan isian sebagai
berikut.
a. Isikan Name: Assign frame berlabel
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Type, isikan kain berpola. Klik Add, lalu pilih
Entity Picture, isikan dengan Woman. Lalu klik
OK.
31. Modul Hold
Hasil frame yang telah diberi label akan ditahan terlebih dahulu untuk menunggu hasil
tv setengah jadi telah sampai di station subassembly, jika telah sampai maka frame
berlabel akan dikirimkan ke station subassembly. Maka untuk menahan entitas
menggunakan module hold. Klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog tersebut dengan isian
sebagai berikut.
a. Name: Hold 1
b. Type: Wait for Signal
c. Wait for Value: 1
d. Limit: 2
e. Klik OK
32. Modul Request
Kemudian setir setengah jadi yang sudah di
pasang besi akan di kirim ke stasiun
subassembly dengan menggunakan forklift.
Kecepatan dari forklift tersebut adalah 2
m/sec dan memiliki capacity 10 unit. Jarak
antara stasiun setir setengah jadi hingga
station subassembly adalah 10 meter. Maka
didefinisikan menggunakan module request
untuk memanggil agar transporter siap
mengirimkan entitas.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
107
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut:

a. Pada kolom Name isi dengan Request 1


b. Pada kolom Transporter Name isi dengan forklift.
c. Pada kolom Selection Rule pilih Cyclical
d. Pada kolom priority pilih High(1)

e. Isi pada kolom Velocity: 2 dan pada kolom Units pilih Per Second
f. Klik OK.
33. Modul Transport
Setelah Transporter telah diminta untuk datang, jika telah sampai, maka perlu
mendifinisikan untuk kecepatan saat forklift telah memiliki muatan. Jarak antara
stasiun penjahitan hingga station subassembly adalah 10 meter.
Klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak
dialog tersebut dengan isian sebagai berikut.
a. Name: Transport 1
b. Tarnsport Name: forklift
c. Unit Number: -
d. Destination Type: Station
e. Station Name: Station Subassembly
f. Velocity: 2
g. Units: Per second
h. Klik OK
Setelah itu definisikan Data Modul Transporter dan Distance.
Pada Data Modul Transporter isikan tabel sebagai berikut.
a. Capacity: 10
b. Velocity: 2
c. Units: Per Second
d. Initial Position: Station frame tv

108 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Sedangkan pada Data Modul Distance isikan tabel sebagai berikut.


a. Beginning station: Station frame tv
b. Ending station: Station subassembly
c. Distance: 10
34. Modul Station
Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan station
subassembly. Klik dua kali pada modul tersebut
sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak
dialog tersebut dengan isian sebagai berikut.
a. Isikan Name: Station Subassembly
b. Station Type: Station
c. Station Name: Station Subassembly
35. Modul Decide
Untuk memisahkan entitas yang bereda maka
menggunakan module decide. Hal ini dikarenakan
setiap entitas yang masuk memiliki perlakuan yang
berbeda. Klik dua kali pada modul tersebut sehingga
terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
tersebut dengan isian sebagai berikut.
a. Name: Decide 2
b. Type: 2-way by Condition
c. If: Entity Type
d. Named: tv setengah jadi
e. Klik OK
36. Modul Free

Untuk melepaskan entitas dari transporter Setelah


dikirimkan menggunakan forklift, adalah
menggunakan module free. Klik dua kali pada modul
tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi
kotak dialog tersebut dengan isian sebagai berikut.
a. Name: Free 1
b. Tarnsporter Name: forklift
c. Unit Number: -

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
109
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
d. Klik OK
37. Modul Exit
Untuk melepaskan entitas dari conveyor Setelah dikirimkan
menggunakan conveyor , adalah menggunakan modul exit.
Klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak diaog tersebut dengan isian
sebagai berikut.
a. Name: Exit 2
b. Conveyor Name: Conveyor 1
c. # of cells : 1
d. Klik OK
38. Modul Signal
Setelah entitas tv setengah jadi sampai ke station
subassembly maka akan memberikan sinyal ke
station frame tv untuk mengirimkan frame berlabel
ke station subassembly. Maka mendefinisikannya
menggunakan module signal. Klik daua kali pada
modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan
lengkapi kotak dialog tersebut dengan isian sebagai
berikut.
a. Isikan Name: Signal 1
b. Signal Value: 1
c. Limit: 2
d. Klik OK
39. Modul Match
Langkah selanjutnya adalah mencocokan tv setengah jadi dengan frame berlabel yang
telah berlubang untuk disiapkan digabungkan menggunakan module match. Klik dua
kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
dibawah ini dengan isian sebagai berikut.
a. Isikan Name: Match dengan frame
b. Number to Match: 2
c. Type: Any Entities
d. Klik OK
40. Modul Batch
Setelah dilakukan pencocokan entitas maka dilakukan penggabungan menggunakan
module batch agar penggabungan dari 2 entitas menjadi 1. Klik dua kali pada modul

110 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan
isian sebagai berikut:
a. Isikan Name: Batch layar dan frame
b. Type: Permanent
c. Batch Size: 2
d. Save Criterion: Last
e. Rule: Any Entity
f. Klik OK
41. Modul Process
Setelah dilakukan penggabungan menggunakan modul batch maka langkah
selanjutnya adalah mendifiniskan proses penggabungan tersebut. Proses yang
dilakukan adalah pemasangan yang dilakukan oleh 1 orang operator. Klik dua kali pada
modul proses sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini
dengan isian sebagai berikut:
a. Isikan Name: Proses pemasangan
b. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium (2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih
Resources. Pada Resources Name isikan
dengan Operator pengelasan pemasangan,
dengan quantity 1. Klik OK.
Delay Type: Uniform
Units: Second
Allocation: Value Added
Minimum: 30
Maximum: 33.5
42. Modul Assign
Setelah dilakukan proses pemasangan maka entitas
yang dihasilkan memiliki karakteristik yang
berbeda, maka dilakukan perubahan karakteristik
pada entitas tersebut menggunakan module assign.
Klik dua kali pada modul assign sehingga terlihat

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
111
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
kotak dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isikan Name: Assign tv jadi
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Type, isikan tv jadi. Klik Add, lalu pilih Entity Picture, isikan dengan Picture Report.
Lalu klik OK.
43. Modul Route
Setelah dilakukan pemasangan maka entitas segera
dikirim ke gudang menggunakan tenaga manusia yang
selalu tersedia. Proses pengiriman per satuan stir sekitar
2 menit dari station subassembly ke station pergudangan.
Klik dua kali pada modul route sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian
sebagai berikut:
a. Isikan Name: Route 1
b. Route Time: 2
c. Units: Minutes
d. Destination Type: Station
e. Station Name: Station Pergudangan
f. Klik OK
44. Modul Station
Lalu langkah selanjutnya adalah mendefinisikan station
Pergudangan. Klik dua kali pada modul tersebut
sehingga terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Station Pergudangan
b. Station Type: Station
c. Station Name: Station Pergudangan
d. Klik OK
45. Modul Process
Untuk mendefinisikan proses packaging, pilih modul process pada Basic Process
kemudian isikan data seperti di bawah:
a. Name : Proses Packaging
b. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium (2)

112 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Resources: Klik Add, lalu akan keluar kotak


dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih
Resources. Pada Resources Name isikan
dengan Operator packaging, dengan
quantity 1. Klik OK.
Delay Type: Triangular
Units: Minutes
Allocation: Value Added
Minimum: 3
Most Likely : 3
Maximum: 5
46. Modul Assign
Setelah dialkukan proses packaging, entitas berubah menjadi tv packaging. Untuk
mendefinisikannya, digunakan modul assign pada basic process. Isikan data seperti di
bawah ini:
a. Isikan Name: Assign packaging
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entity
Type, isikan tv packaging. Klik Add, lalu pilih
Entity Picture, isikan dengan Picture Report.
Lalu klik OK.
47. Modul Dispose
Lalu selanjutnya mengeluarkan entitas dari sistem
dengan menggunakaan modul dispose. klik dua
kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini
dengan isian sebagai berikut:
a. Isikan Name: Masuk Gudang
b. Klik OK
48. Failure
Mesin pelabelan dalam pabrik hanya mampu beroperasi selama 45 menit sekali run-
time dan dibutuhkan waktu 3 menit selama down-time sebelum dapat dioperasikan
kembali.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
113
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
Untuk mendefinisikan down-time pada suatu resource, pada Advanced Process, pilih
Failure dan isikan sebagai berikut:
a. Isikan Name: Failure 1
b. Type : Time
c. Up Time :45
d. Up Time units : minutes
e. Down Time : 3
f. Down Time units : minutes
g. Uptime in this State only : -

Kemudian, pada Basic Process, pilih resource, pada mesin solder di kolom Failure, klik
dua kali dan isikan:
a. Failure time: Failure 1
b. Failure Rule : Ignore

49. Resource animate


Menampilkan animasi untuk resource, dengan klik icon resource pada
toolbar standard sepertidi samping ini.
Kemudian muncul jendela seperti di bawah ini,
kemudian isikan :
a. Identifier : Mesin Pelabelan
b. Pada style, atur gambar yang diinginkan untuk
kondisi Idle, Busy, Inactive, dan Failed.
c. Klik OK

50. Variable animate


Menampilkan animasi untuk variable, dengan klik icon resource pada toolbar
standard seperti di samping ini.
Kemudian muncul jendela seperti di bawah ini,
kemudian isikan :
b. Expression : masuk gudang NumberOut
c. Format : ****

114 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

d. Alignment: Right

51. Run setup


Setelah itu pada menu bar klik ribbon run
setup. Pada Replication Parameters, isikan:
a. Number of Replication: 5
a. Replication Length: 5
b. Hours Per Day: 8
c. Time Units : days
d. Base Time Units: hours
e. Klik OK
52. Klik GO untuk menjalankan model sistem.

Langkah-langkah Penggunaan Process Analyzer


Langkah-langkah penggunaan Process Analyzer pada Arena adalah sebagai berikut:
1. Ada dua cara memulai Process Analyzer.Pilih Start - Programs - Rockwell Software -
Arena - Program Analyzer. Atau buka Arena, pilih Tools - Process Analyzer
2. Setelah Process analyzer dibuka, pilih File – New
3. Double click untuk menambahkan skenario. Skenario merupakan alternatif yang
digunakan untuk mengetahui perbaikan sistem. Pembuatan scenario
tergantung kebutuhan, misal untuk mengoptimalkan utilisasi resource dan
jumlah ouput proses. Process Analyzer membuat scenario dengan mengubah
kapasitas resource, dengan asumsi bahwa perubahan kapasitas ini digambarkan
dengan penambahan/ pengurangan unit resource pada masing-masing
scenario.
4. Pilih Browse dan cari file yang akan dianalisis dalam bentuk file (*.p). Pilih OK.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
115
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
5. Selanjutnya, spesifikasi untuk Controls, Response, dan Scenarios.
e. Controls
1) Pilih Insert – Control.
2) Lalu perluas daftar kontrol Resource dan pilih Resource yang akan dikontrol
jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan
memilih Num Reps – OK. Maka akan muncul di default dan isi replikasi yang
dibutuhkan.

f. Response
1) Pilih Insert – Response.
2) Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan
dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Kotak Response kosong karena belum dilakukannya replikasi.

i. Scenarios
1) Duplikat skenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan
Duplicate Scenario.
2) Ulangi hingga 5 skenario.
3) Ganti nama, level kontrol, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan
untuk mengetahui yang paling efektif.

116 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ARENA SOFTWARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

6. Jalankan skenario. Blok seluruh tabel, Klik Run – Go.


Pilih OK Setelah muncul kotak dialog, maka akan
terlihat respon dari masing-masing skenario.
7. Tampilkan chart dengan cara:
1) Blok kolom skenario yang akan ditampilkan
chart.
2) Plih menu insert chart.
3) Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.
4) Klik Next.
5) Pilih Response yang akan dimasukkan Chart.
6) Klik Next.
7) Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih
kategori yang diinginkan
8. Klik Finish.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
117
GUIDELINE PERHITUNGAN CHI-SQUARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

MODUL GUIDELINE
PERHITUNGAN ERROR (CHI-SQUARE)

Berikut merupakan langkah-langkah perhitungan error pada data distribusi waktu


dengan menggunakan software Microsoft Excel.
1. Lakukan pengujian data menggunakan Stat:Fit untuk mengetahui
distribusi pada data tersebut.
2. Setelah diketahui distribusi data tersebut, input data ke dalam
worksheet pada Microsoft Excel.
3. Hitung parameter berdasarkan distribusi yang diduga pada
worksheet. Contoh: Distribusi yang diduga = distribusi normal, maka
parameter yang dihitung adalah mean dan standard deviasi dari data
yang dimiliki. Berikut merupakan contoh data yang akan diuji.
Urutkan data asli dari yang terkecil hingga yang terbesar.
12.6 13.8 14.95 15.38 15.68 16.42
12.7 14.54 15.08 15.38 15.77 16.47
12.8 14.59 15.09 15.58 15.84 16.83
13.6 14.85 15.18 15.64 16.24 17.44
13.74 14.94 15.33 15.68 16.3 17.85
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa mean dari data sebesar 15.209
dan standar deviasi nya sebesar 1.289.
4. Membangkitkan bilangan random dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Klik data analysis pada data toolbar.
b. Pilih Random Number Generation. Klik OK.
c. Isi 1 pada kolom number of variables.
d. Isi jumlah data yang diinginkan pada number of
random numbers. Pada contoh data, diisi dengan
jumlah 30.
e. Pilih distribusi yang diduga pada Stat:Fit pada
kolom Distribution. Pada contoh dipilih distribusi
normal.
f. Masukan nilai parameter distribusi pada kolom
parameters. Pada contoh diisi dengan mean
sebesar 15.20967 dan standard deviation sebesar 1.289358.
g. Pada Output Options, pilih output range. Kemudian tentukan lokasi kolom
yang diinginkan pada worksheet. Klik ok. pada $C$4:$C$33
5. Hitung rata-rata dan standar deviasi dari data random yang telah dibangkitkan.

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
GUIDELINE PERHITUNGAN CHI-SQUARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017
6. Tentukan nilai paling kecil (minimum) dan paling besar (maximum) dari data
random yang telah dibangkitkan sebelumnya.
7. Hitung batas atas dan batas bawah dari data random number yang telah
dibangkitkan sebelumnya berdasarkan rata-rata dan standar deviasi data random.
Berikut merupakan rumus perhitungan batas atas dan batas bawah.
= + �
= − �
Pada contoh perhitungan data diatas, perhitungan nilai batas atas dan nilai batas
bawahnya adalah sebagai berikut.
= . + � . = .
= . − � . = .
8. Menentukan jumlah kelas dari data random number yang telah dibangkitkan
sebelumnya dengan rumus sebagai berikut.
� = +{ . �� }
Pada contoh perhitungan data diatas, perhitungan jumlah kelas dari data adalah
sebagai berikut.
� = +{ . �� }≈
9. Menentukan panjang interval kelas dengan rumus sebagai berikut.
� = ⁄�
Pada contoh perhitungan data diatas, perhitungan jumlah kelas dari data adalah
sebagai berikut.
� = . ⁄ = .
10. Menentukan batas atas dan bawah dari tiap kelas dimana berdasarkan nilai
terendah dan tertinggi dari data random. Berikut merupakan contoh batas atas dan
batas bawah tiap kelas pada perhitungan data sebelumnya.

11. Menentukan Frekuensi relatif, frekuensi kumulatif, probabilitas relatif dan


probabilitas kumulatif pada tiap kelas untuk data asli dan random. Frekuensi
relative dihitung berdasarkan range batas atas dan batas bawah, sedangkan
frekuensi kumulatif merupakan kumulatif frekuensi relatif tiap kelas
Sedangkan probabilitas kumulatif adalah kumulatif dari probabilitas relatif tiap
kelas. Berikut merupakan rumus probabilitas relatif.
� = ⁄ ℎ

2 LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
GUIDELINE PERHITUNGAN CHI-SQUARE
Praktikum Simulasi Semester Ganjil 2016/ 2017

Pada perhitungan frekuensi relatif dengan menggunakan Excel dapat digunakan


formula COUNTIF (range data random;kriteria). Contoh penggunaan formula
pada data diatas adalah
=COUNTIF(B4:B33,"<=14.21449")-COUNTIF(B4:B33,"<=13.44439")
12. Menghitung nilai chi-square hitung dengan rumus sebagai berikut.
2
� −� �
ℎ − ℎ = ∑
� �

13. Menentukan nilai chi-square pada tabel chi-squae dengan derajat kebebasan (df) =
N-1, dan tingkat signifikansi = 1- α. Berikut merupakan perbandingan nilai chi-
square hitung dan tabel dari data diatas dimana tingkat signifikansi sebesar 95%.

14. Membandingkan nilai chi-square hitung dengan nilai chi-square tabel.


Berdasarkan hasil perhitungan error dengan menggunakan perhitungan nilai chi-
square di atas, jika nilai chi-square hitung kurang dari nilai chi-square tabel maka
distribusi data yang diuji valid atau dapat diterima. Namun, jika nilai chi-square
hitung lebih dari nilai chi-square tabel maka distribusi data yang diuji tidak valid
atau dapat diterima

LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3

Anda mungkin juga menyukai