Anda di halaman 1dari 12

FILTRASI DAN APLIKASINYA DALAM INDUSTRI

Disusun oleh :

Yossi Respa S G1F008014

Ratnawati G1F008013

Irmawati G1F008074

Abstrak

Penyaringan adalah suatu pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan.
Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana
hingga pemisahan yang kompleks. Baik dalam skala laboratorium dan skala industri.
Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan diklasifikasikan menjadi Penyaring
gaya berat (gravity filters), Penyaring tekanan (Pressure filters), Penyaring vakum
(Vacuum filters), Penyaring sentrifugal (Centrifugal filters). Berdasarkan operasinya
dibagi atas Cara batch (bertahap ) dan Cara continue (berkesinambungan).

Filtrasi banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen dan pengotor
pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang
ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan obat dari partikel dan bahan yang
tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir dari suatu produk obat yang
berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.

Kata kunci : Filtrasi, Penyaringan, industri

Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing
dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat yang
bermutu bagi masyarakat,karena itu diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk
dapat menghasilkan produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat
yang Baik).

Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi
criteria yang telah ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata
harus memenuhi syarat bebas dari partikel asing karena dapat mengiritasi mata, karena
itu pembuatannya mutlak membutuhkan proses penyaringan (filtrasi).

Selain itu dalam teknologi farmasi penyaringan (filtrasi) juga banyak dimanfaatkan untuk
membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat‐obat
injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan
bahan-bahan obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat
menjamin hasil akhir dari suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang
ditentukan.

1. Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi
ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang
kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari
saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah
padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal
dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring
seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus
disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah
dikembangkan.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya
sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk
menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan
berturut turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut.

Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik
dengan cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.

Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut
dalam cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil
saringan disebut filtrat.
Gambar 1. Filtrasi skala laboratorium

b) Filtrasi Skala Industri

Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara
optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan
yang melalui media tersebut. penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:

1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring

2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring

3) Dan vakum pada bagian bawah

Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam
suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan
(screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring
industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring
tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari
padatan tersaring terus-menerus (steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus
operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu,
tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi.
Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan
beroperasi.
2. Klasifikasi penyaringan
Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium
penyaring yang baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:

1. Penyaring gaya berat (gravity filters)

gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian
lokasi sumber dengan lokasi reservoir

2. Penyaring tekanan (Pressure filters)


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa
pembuangan, meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.
3. Penyaring vakum (Vacuum filters)

4.Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)

Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan
berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki dinding
bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas atau
kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan melewati
medium penyaring, meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang
dihentikan dan padatan kue diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu
di dalam kue mengalirkan partikel sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama
untuk mesin pres bersaringan (filter press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika
material yang tersaring harus dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas,
pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.

 Berdasarkan operasinya dibagi atas :


1. Cara batch (bertahap )
2. Cara continue (berkesinambungan)

Tipe-tipe penyaring :

1) Penyaring pasir (sand filter) :

a.tangki terbuka

b.tangki tertutup

2) Penyaring tekan (filters press):

a.Pelat berongga (recessed plate)

b.Pelat dan bingkai (plate and frame)

3) Penyaring – Daun ( leaf )


a. Moore

Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun


penyaring dicelupkan dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan sistim
produksi vakum.

b. Kelly

Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder horizontal.
Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel dan roda.

c. Sweetland

Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam bejana
bertekanan.

d. Niagara

Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.

4) Penyaring tabung ( tubular / candle filter )

5) Penyaring – Teromol

a. Oliver ( Rotary drum )

b. Topfeed ( Dorco )

6) Penyaring Sabuk mendatar (horizontal belt filter)


3. Macam-Macam Filter
Penyaring berfungsi menahan dan menyangga partikel padatan . syarat penyaring yang
baik :

– secara mekanis kuat

– tahan korosi ( terhadap cairan yang ditangani )

– memberikan tahanan yang kecil terhadap aliran ( porosity besar )

Macam- macam filter antara lain:

a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)

 Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.


 Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan
diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.
 Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
 Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat,
saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari
dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah
yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk
menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter
adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan
biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan
untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu
atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi
kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan
dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap
materi harusnya sama untuk menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

b. Filter Pelat dan Bingkai


Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah
berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai
kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).

Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada pencucian
dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman
terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan
air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan
suspensi dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di
pojok atau di tengah atau tepat di tengah.

Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok
kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju
ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan
untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat
melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran
kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan
keluaran yang didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui
saluran atau melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat,
memasuki keluaran melalui sisi pelat.

Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat.
Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan
umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam
suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari
tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini
terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan
cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan
selesai, penekan ditutup lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat
dan bingkai bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai.

Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran
bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.

Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang
sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing”
membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu
tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua
tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap
pelat dan melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada
pelat bukan pencuci (satu tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada
pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan
bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan
menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan
pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak
ada pembukaan dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat
menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran
kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan
keluar melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama
pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.

Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga
dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan
bingkai untuk banyak operasi berskala besar.

Gambar Filter Plat

c. Batch Leaf Filter

Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan pada
setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air
yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih
seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka
sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari
ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan
terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan
membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki
pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan
untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai
ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.

Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan.


Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih.
Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain.
Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk
mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir
pencucian dengan cara sama seperti pada kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara.
Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.

Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

d. Filter Press

Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau
lingkaran, vertikal atau horizontal.
Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk dengan cetakan plat
berbahan polipropelina. Dalam desain lain, kompertemen tersebut dibentuk di
dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press), yang didalamnya terdapat
plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai
berikut :

1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan
memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Gambar Filter Press

Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih
panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

 Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga


partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
 Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau
partikel.
 Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga
media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym.1995.farmakope Indonesia edisi IV.Departemen Kesehatan Republik


Indonesia,Jakarta
Anonym.2001.Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.BPOM,Jakarta
Anonym.2001.Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang
Baik.BPOM,Jakarta
Gandjar, et al.,.2007.Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar,Yogyakarta
Huisman, L. 1975. Slow Sand Filter. Netherlands: Delft University of Technology.
Kertiasa,Nyoman.2006.Laboratorium Sekolah & Pengelolaannya.Pudak
Scientific,Bandung.
Voight,R.1994.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi Kelima.Penerbit Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai