Anda di halaman 1dari 6

Tradisi Pengobatan Mambang Deo-deo

Masyarakat melayu Panipahan


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tradisi pengobatan mambang deo-deo merupakan tradisi yang dilakukan oleh
masyarakat melayu panipahan. Tradisi ritual pengobatan Mambang Deo-deo merupakan
pengobatan yang dilakukan dengan kekuatan magis dari seorang dukun, dengan memanggil
makhluk gaib atau disebut dengan mambang yang dianggap bisa menyembuhkan atau
mengobati orang sakit.

Proses pelaksanaan pengobatan yaitu dilaksanakan pada malam hari dengan tiga
malam berturut-turut dengan proses datuk mengayun lancang, menari lancang kuning,
menangkap ikan trubuk, doyan dandang, maen pedang, membagi anggota Mambang untuk
mengantar lancang ke laut dan mengantar balai sekso, ancak dan pacu seno ke hutan.

Dalam pelaksanaan pengobatan Mambang Deo-deo melibatkan banyak orang, dan


dalampelaksanaanya diperlukan persiapan yang matang dengan menyediakan perlengkapan
yang diperlukan dalam proses pengobatan. Perlengkapan yang disediakan yaitu ( Perahu
lancang kuning, ancak, balai sekso(siksa),pacu seno, tepak palembang, pasu, paha, boyan
dandang, mayang, buyung, taman, mangkuk putih, pedang dan timbak, gendang, tikar,
pandan dan kain-kain ).

Tempat dan waktu pelaksanaan pengobatan mambang deo-deo yaitu ditempatkan


orang yang memiliki hajat pengobatan dan bisa juga ditempat dukun, dalam pengobatan ini
dilakukan pada malam hari dan berlangusng selama 3 malam berturut-turut.

Penyakit yang mereka derita biasanya turun temurun dan merkea harus melakukan
dengan penyembuhan menggunakan ritual pengobatan ini, penyakit yang biasanya diderita
seperti penyakit mengayu-ayu (lesu/lemas), badan kurus makan kuat, tidak mau makan, tidak
mau tidur, pemarah, rasa curiga dan cemburu yang berlebihan dan lama kelamaan
menimbulkan stres berlebihan(gila).

Mengenai presepsi masyarakat panipahan terhadap pengobatan Mambang Deo-deo


memilki perbedaan dari setiap masyarakat, baik sebagai pelaku maupun yang tidak pernah
melaksanakan. Presepsi yang diberikan baik dari berbagai kalangan seperti pemuka adat dan
tokoh masyarakat memiliki presepsi tersendiri mengenai tradisi ini. Sehingga tradisi
pengobatan mambang deo-deo selain sebagai tradisi juga sebagai kebudayaan yang di
nikmati masyarakat.

Proposal ini dibuat untuk Meningkatkan apresiasi terhadap budaya lokal, sebagai
sarana menambah pengetahuan dan wawasan terhadap budaya dan menimbulkan rasa bangga
terhadap budaya yang ada di indonesia dan agar masyarakat melayu tau bahwa budaya ini
benar-benar ada.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maslah penelitian dapat dirumuskan sebaiagi berikut:

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi pengobatan Mambang Deo-deo


2. Untuk mengetahui faktor yang melatar belakangi masyarakat melayu panipahan
masih memakai tradisi pengobatan Mambang Deo-deo

3. Cara Pemecahan Masalah


Cara pemecahan masalah yang akan digunakan adalah dengan cara memberikan
informasi tentang proses pelaksanaan pengobatan Mambang Deo-deo.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
 Untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya yang ada didaerah
sendiri.
2. Tujuan Khusus
 Menambah pengetahuan dan menjaga tradisi turun temurun agar tidak
hilang.

5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini, keberadaan tradisi pengobatan Mambang Deo-deo
terhadap masyarakat melayu penipahan sebagai ritual alternatif pengobatan dan warisan
leluhur.

6. Manfaat Penelitian
 Manfaat dari segi budaya kita dapat mengetahui dan menjaga budaya
turun temurun agar tidak hilang dan meningkatkan apresiasi terhadap
budaya sendiri.
 Manfaat dari segi ekonomi akan menghadirkan wisatawan pada saat
pengobatan dilakukan.

B. Kerangka Teori
Penelitian Ritual
 Ritual pengobatan Mambang Deo-deo merupakan pengobatan yang dilakukan dengan
kekuatan magis dari seorang dukun untuk memanggil makhluk gaib yaitu mambang,
dalam proses pengobatan ini dilakukan selama 3 malam dengan ketentuan waktu
malam pertama ritual dilakukan jam 21.00-00.00 WIB, malam kedua dilakukan mulai
jam 21.00-02.00 WIB dan malam terakhir dilakukan mulai jam 21.00- sebelum
adzan subuh. Pada malam pertama dilakukan tiga kali pengobatan, malam kedua lima
kali pengobatan dan kemudian malam ketiga tujuh kali pengobatan.

 Peraturan dalam pelaksanaan pengobatan ini adalah saat pengobatan berlangsung si


penderita sakit tidak boleh melihat atau menjenguk orang meninggal, tidak boleh
melewati bawah rumah dan jemuran pakaian dan ada pula peraturan yang harus
ditaati tamu yang melihat proses pengobatan seperti sang tamu tidak diperbolehkan
keluar masuk rumah apabila tamu datang dari hari pertama maka tamu tersebut harus
datang sampai malam ketiga, jika tamu tersebut tidak hadir bisa digantikan dengan
orang lain atau membayar denda berupa jejamu, kemudian bahan-bahan pengobatan
tidak boleh dimakan kucing dan dilangkahi oleh orang atau binatang.

 Anggota pelaksanan pengobatan Mambang Deo-deo dilaksanakan oleh anggota


khusus yaitu datuk sebagai pemimpin ritual, penghulu balai sebagai juru bicara dan
biduan sebagai penyanyi yang menggantikan pengobatan dari setiap hari tahap
pengobatan Mambang Deo-deo

 Proses pelaksanaan pengobatan ini harus semua pintu dan jendela rumah ditutup,
semua orang yang telah berada didalam tidak boleh keluar masuk hingga waktu
pengobatan selesai. Urutan pelaksanaan pengobatan adalah datuk menari lancang
kuning, menikam ikan trubuk, main pedang, mengatur anggota mambang, main
pedang dan mandi buyung.

C. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data, diperlukan suatu mode pengumpulan data data relavan.
Dalam penelitian ini digunakan penelitian dengan memberikan gambaran kejadian proses.
D. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut.

1. Melakukan penelitian pada proses pelaksanaan ritual pengobatan Mambang Deo-deo


2. Membahas tindakan masyarakat melayu panipahan dalam mengapresiasi bduaya
turun temurun
3. Mencari informasi dari berbagai situs web tertentu
4. Mengenalkan budaya agar tidak hilang dan tetap dilestarikan
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan berupa kegiatan meneliti dengan rinci proses-proses dalam
ritual pengobatan Mambang Deo-deo dan mencari beberapa informasi dan media
elektronik
c. Observasi
Pada tahap observasi dilaksanakan penelitian pada ritual pengobatan Mambang
Deo-deo, Observasi dilakukan oleh pengamat dengan mengguknakan media elektronik.
d. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, penelitian melakukan hal-hal berikut.
1. Mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam ritual pengobatan Mambang Deo-deo
2. Melakukan perincian untuk membahas hasil evaluasi
e. Penjadwalan kegiatan penelitian
 Minggu Pertama : Menyusun rancangan budaya yang akan diteliti dan mencari
informasi tentang budaya yang akan diteliti
 Minggu kedua : Penyusunan dan pembuatan laporan penelitian
f. Komponen biaya
Biaya yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Pendahuluan
a. Kuota Internet : Rp.40.000
2. Oprasional
a. Transportasi : Rp.25.000
3. Penyusunan laporan hasil penelitian
a. Penjilidan Proposal : Rp.13.000

Jumlah biaya keseluruhan : Rp.78.000

g. Daftar Pustaka
 http//pelitariau.com/mobile/detailberita/6683/tarian-mambang-deodeo-
rohil-ditawarkan-tampil-di-negara-francis
 http//m.utusanriau.co/index.php?/det/10552
 http//jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/10823
PR O PO SAL
PENELITIAN TRADISI PENGOBATAN
MAMBANG DEO-DEO MASYARAKAT
MELAYU PENIPAHAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

RINALDI KALMAN
KELAS XI MIPA 3

SMAN 1 BAGAN SINEMBAH


T.A. 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai