Skripsi Analisis Teks Atau Analisis Buku Teks
Skripsi Analisis Teks Atau Analisis Buku Teks
SKRIPSI
OLEH
WAHYU WARDANI
NIM 106821400649
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Geografi
Oleh
Wahyu Wardani
NIM 106821400649
SKRIPSI
BY
WAHYU WARDANI
NIM 106821400649
SKRIPSI
Asked to
State University of Malang
to meet one of the requirements
in completing a Bachelor program
Geography Education
By
Wahyu Wardani
NIM 106821400649
Terima kasih atas cinta dan kasih saying yang telah engkau tanamkan
Terima kasih atas segala ilmu yang telah kalian berikan kepadaku yang
telah membuka hati yang gelap ini menjadi lebih terang, serta sebagai
Terima kasih atas dukungan dan motivasi kalian yang mampu melecut
Wardani, Wahyu. 2010. Analisis Teks Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPS
Terpadu Kelas VII SMP/MTs Terbitan Depdiknas pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Gejala Atmosfer dan Hidrosfer Serta Pengaruhnya Bagi
Kehidupan. Skripsi, Jurusan Geografi, Program Studi Pendidikan Geografi,
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr.
Edy Purwanto, M.Pd. (II) Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si.
Buku teks merupakan salah satu bahan ajar yang penting dalam kegiatan
pembelajaran, terlebih lagi bagi guru yang tidak mampu atau tidak siap membuat
bahan ajar sendiri berdasarkan standar kompetensi dalam kurikulum yang berlaku.
Buku teks juga perlu mengalami pengembangan baik dari segi kurikuler, isi,
maupun bahasa yang digunakan baik berupa analisis bahan ajar maupun validasi
bahan ajar.
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui tingkat
kesesuaian isi dengan kurikulum, serta untuk mengetahui tingkat kebenaran
konsep dan bahasa yang terdapat dalam buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII.
Selain untuk mengetahui ketiga hal tersebut penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar perananan penggunaan media untuk menjelaskan suatu
konsep. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi dengan menggunakan
dokumen sebagai objeknya. Rancangan penelitian menggunakan teknik analisis isi
untuk mendiskripsikan secara objektif, sistematis, dan kumunikatif isi komunikasi
yang tampak dengan menggunakan separangkat prosedur untuk menarik
kesimpulan dari sebuah buku atau dokumen. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua Buku Sekolah Elektronik IPS Terpadu SMP kelas VII terbitan DIKNAS
yang telah beredar. Penentuan sampel menggunakan Purpusive Sampling yaitu
dengan pertimbangan bahwa buku ajar tersebut banyak dipakai di SMP Negeri di
Kota Malang yaitu BSE yang berjudul ”Mari Belajar IPS Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas VII”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa
materi atau konsep yang tidak sesuai dengan indikator, kebenaran konsep (konsep
terdefinisi dan konsep konkrit) masih rendah, kebenaran bahasa dalam buku ajar
BSE IPS Terpadu sedang, dan media yang digunakan dalam buku ajar sudah
cukup bagus dan cukup inovatif.
Dari hasil kesimpulan disarankan apabila menggunakan buku teks yang
sudah ada hendaknya ditelaah terlebih dahulu agar kesalahan yang ada dalam
buku ajar tersebut tidak disajikan dalam pembelajaran. Lebih bagus apabila dalam
mengajar seorang guru mampu membuat bahan ajar sendiri sesuai dengan
ketentuan ilmiah yang ada dan sesuai kriteria dalam kurikulum yang berlaku, baik
konsep yang ingin disampaikan maupun cara penulisan ketika menyusun buku
ajar.
i
ABSTRACT
Wardani, Wahyu. 2010. Text Analysis of Electronic School Books (BSE) IPS
Integrated Class VII SMP/MTs Depdiknas Publications in Basic
Competence Describing Symptoms the Atmosphere and Hydrosphere and
Its Influence for Life. Skripsi, Department of Geography, Geography
Education Studies Program, Faculty of Social Sciences, State University of
Malang. Advisors (I) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd. (II) Prof. Dr. Sugeng
Utaya, M. Si
"Analisis Teks Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPS Terpadu Kelas VIII SMP/MTs
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih yang sebesar-
1. Bapak Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
2. Bapak Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si. selaku pembimbing II yang telah
3. Bapak Drs. Timotius Suwarna, M.Pd. atas bimbingannya selama proses revisi.
4. Bapak/Ibu Reviewer (Ibu Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd., Bapak Bagus Setiabudi
Wiwoho, S.Si. M.Si., Bapak Drs. Dwiyono Hari Utomo, M.Pd. M.Si., Ibu
Maria Ulfa, S.Pd., dan Ibu Desi M.D.) yang bersedia meluangkan waktunya
ii
5. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Geografi beserta staf atas segala
bibimbingan dan bantuannya selama ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
6. Bapak, Ibu, dan Adek-adekku (Ridhoni, Olpah, Azrima) tersayan serta seluruh
malamnya.
7. Penyemangatku, Lesy yang ada di hatiku. Thanks untuk semangat dan kasih
sayangnya.
8. Sahabat-sahabat setiaku Maria, Risky W., Sabirin, Yudha, Amel, Samin, Evy,
Eny, Tika, Yunila, Zhibond, Lia Sukma atas segala bantuan, doa, dorongan
dan semangatnya.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
Semoga amal baik beliau semua diterima dan mendapat balasan yang lebih
baik dari Allah SWT. Akhirnya dengan iringan doa semoga skripsi ini bermanfaat
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 7
F. Definisi Opersional .................................................................... 7
iv
2. Deskripsi Kebenaran Konsep ................................................. 47
a. Kebenaran Konsep Terdefinisi........................................... 48
b. Kebenaran Konsep Konkrit ................................................ 49
3. Deskripsi Kebenaran Bahasa ................................................. 50
4. Deskripsi Fungsi Media ......................................................... 54
B. Analisis Data ............................................................................... 56
1. Kesesuaian Isi dengan Kurikulum ......................................... 56
2. Kebenaran Konsep ................................................................. 57
3. Kebenaran Bahasa .................................................................. 57
4. Fungsi Media.......................................................................... 58
C. Temuan Penelitian ....................................................................... 59
D. Pembahasan ................................................................................. 59
1. Materi tidak sesuai dengan Indikator ..................................... 59
a. Aside That Overwhelm the Purpose (Lepas dari Tujuan
Utama) ................................................................................ 59
b. Understate Presentation of Important Information
(Informasi/Indikator yang Kurang Penjelasan) .................. 61
c. Not Close at A Problematic Discussion (Kurangnya
Penyajian Masalah Diskusi) ............................................... 62
2. Kesalahan Konsep Terdefinisi dan Konsep Konkrit .............. 63
a. Kesalahan Konsep Terdefinisi ........................................... 63
b. Kesalahan Konsep Konkrit ................................................ 71
3. Kesalahan Bahasa.................................................................... 75
4. Fungsi Penggunaan Media ...................................................... 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 89
B. Saran ........................................................................................... 90
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Buku Sekolah Elektronik IPS Terpadu Kelas VII terbitan
Terdefinisi ...................................................................................... 33
Konkrit ........................................................................................... 33
Tabel 3.6 Format Pengamatan untuk Data Indeks Fungsi Media .................. 34
Kurikulum ...................................................................................... 35
Tabel 3.14 Kriteria Tingkat Kebenaran Konsep dalam Buku Ajar Geografi
Tabel 3.15 Kriteria Tingkat Bahasa dalam Buku Ajar BSE IPS Terpadu ....... 41
Tabel 4.1 Isi Materi yang Tidak Sesuai dengan Indikator ............................. 47
vi
Tabel 4.2 Kesalahan Konsep Terdefinisi ....................................................... 48
Tabel 4.9 Manfaat Media pada Kompetensi Dasar Atnosfer dan Hidrosfer
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.3 Ilustrasi Peristiwa Penguapan Air Menjadi Uap Air ................ 69
Gambar 4.10 Macam-macam Danau (i) Danau Alami (ii) Danau Volcanic
Gambar 4.12 Pola Aliran Sungai (i) Radial, (ii) Dendritik, (iii) Trelis, dan
(iv) Rectangular........................................................................ 82
Gambar 4.17 Cara Berpakaian Orang yang Berada di Daerah Dingin .......... 86
viii
Gambar 4.19 Gunung Krakatau yang Meletus 27 Agustus 1983 dan
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
2. Buku BSE IPS Terpadu yang digunakan di beberapa SMP Negeri di Kota
Malang ...................................................................................................... 98
11. Hasil Analisis Peneliti untuk Data Indeks Kesesuaian Isi dengan
12. Hasil Analisis Peneliti untuk Data Indeks Kebenaran Konsep Terdefinisi 185
13. Hasil Analisis Peneliti untuk Data Indeks Kebenaran Konsep Konkrit.... 197
14. Hasil Pengamatan Peneliti untuk Data Indeks Kebenaran Bahasa ........... 198
15. Hasil Analisis Peneliti untuk Data Indeks Fungsi Media ......................... 203
16. Hasil Analisis Reviewer untuk Data Indeks Kesesuaian Isi dengan
17. Hasil Analisis Reviwer untuk Data Indeks Kebenaran Konsep Terdefinisi 210
18. Hasil Analisis Reviwer untuk Data Indeks Kebenaran Konsep Konkrit .. 222
x
19. Hasil Pengamatan Reviewer untuk Data Indeks Kebenaran Bahasa ........ 223
20. Hasil Analisis Reviewer untuk Data Indeks Fungsi Media ...................... 230
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan
pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar
dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
materi ajar yang akan disajikan. ”Bahan ajar merupakan bahan pembelajaran
yang digunakan untuk membantu siswa belajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa
Buku teks merupakan salah satu bahan ajar yang penting dalam kegiatan
belajar mengajar, terlebih lagi bagi guru yang tidak mampu atau tidak siap
yang berlaku. Buku teks juga perlu mengalami pengembangan baik dari segi
kurikuler, isi, maupun bahasa yang digunakan baik berupa analisis bahan ajar
kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan
setting atau lingkungan sosial peserta didik. 2. Membantu peserta didik dalam
1
2
memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit
daerah maju, agar tercipta peserta didik yang memiliki penguasaan ilmu
(PERMEN) Nomer 2 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 3 yang berbunyi sebagai berikut,
yaitu:
Buku teks tersebut adalah buku pelajaran yang wajib digunakan disekolah
dalam proses belajar mengajar termasuk pemberian tugas pada siswa dan pembuatan
soal-soal ujian. Banyaknya buku pelajaran yang beredar khususnya Geografi sehingga
memberikan banyak pilihan bagi para pengguna buku dalam menentukan buku yang
digunakan. Kepala sekolah dan para guru diminta untuk senantiasa memanfaatkan
buku pelajaran disekolah secara maksimal. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mendapatkan naskah yang bermutu yang akan menggugah keinggintahuan siswa pada
buku-buku tersebut.
3
benar-benar memiliki kualitas isi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik
dari segi standar kurikuler, isi, maupun dari segi mudah atau tidaknya dicerna oleh
ajar ditentukan oleh kualitas buku ajar. Dalam pengukuran kualitas buku ajar
kebenaran konsep, bahasa, dan penyajian grafik. Apabila buku ajar yang
pamahaman antara pemahaman siswa dengan apa yang dimaksudkan dalam buku
ajar, sehingga akan mempengaruhi pola pikir siswa dalam menerima pengetahuan
berikutnya dan sangat sulit diluruskan kembali karena dalam pemikiran siswa
biasanya bersifat permanen (tetap). Hal ini akan terjadi jika guru cenderung
menganggap keseluruhan buku itu benar dan menerima apa adanya tanpa
bahasa yang menjadi penentu kualitas buku ajar, media gambar juga mempunyai
peranan penting, selain untuk menarik konsumen untuk membeli buku, fungsi
pemahaman dan ingatan mengenai informasi yang terdapat buku ajar. Menurut
Brody, dkk. (dalam Azwar, 1993:5) ”gambar pada buku ajar akan berfungsi secara
efektif jika gambar tersebut sesuai dengan isi materi dalam buku ajar”.
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru bidang studi IPS Geografi
kekurangan khususnya dari segi isinya. Walaupun sudah melalui proses revisi
yang baik namun masih ditemukan beberapa buku BSE yang menggunakan media
kurang jelas karena ukuran gambar yang terlalu kecil baik berupa gambar, chart,
konsep konkrit yang seharusnya tidak bisa didefinisikan namun bisa dijelaskan
dengan menggunakan media seperti gunung, danau, sungai, dan konsep konkrit
lainnya. Dari segi tulisan juga masih ditemukan penulisan yang salah khususnya
Selain itu berdasarkan hasil penelitian awal pada buku BSE dalam
kesesuaian isi materi dengan kompetensi dasar masih kurang karena materi hanya
menjelasakan tentang pengertian, unsur, jenis, dan ciri-ciri peta, atlas, dan globe
sebagai contoh peta, padahal peta dengan denah sangat berbeda, karena ciri khas
dari peta adalah adanya skala yang menjelaskan ukuran peta tersebut. Sedangkan
dalam denah tidak terdapat unsur skala karena dibuat tanpa perhitungan. Selain itu
penggunaan media masih kurang jelas gambar peta yang terdapat dalam buku
BSE terlalu kecil sehingg tulisan dalam peta sulit dibaca, selain itu ditemukan
buku BSE sebagai acuan belajar mereka. Sehingga perlu adanya suatu analisis
yang mendalam untuk mengkaji kekurangan dan kelebihan dari BSE yang telah
beredar, agar nantinya dapat menjadi pertimbangan apakah materi yang disajikan
dalam buku tersebut layak untuk digunakan atau masih perlu adanya perbaikan
khusunya dari segi isi yaitu konsep, bahasa dan media yang terdapat dalam buku
tersebut.
Gejala atmosfer dan hidrosfer merupakan salah satu materi yang diajarkan
pada mata pelajaran IPS terpadu SMP kelas VII. Materi tersebut membahas
gejala yang terjadi diatmosfer dan hidrosfer, manfaat atmosfer dan hidrosfer bagi
kehidupan termasuk cuaca dan iklim. Dalam penyajian materi ini tidak hanya
keefesienan penggunaan bahasa dan media juga sangat diperlukan. Karena dengan
6
penyajian konsep menggunakan tata bahasa yang baik dan baku, serta media yang
konsep dari buku tersebut. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa dapat
gambaran sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana kesesuaian isi dengan kurikulum yang terdapat dalam bahan ajar
3. Bagaimana kebenaran bahasa dalam bahan ajar BSE IPS Kelas VII?
4. Bagaimana fungsi media dalam bahan ajar BSE IPS Kelas VII?
C. Tujuan Penelitian
mengaji.
1. Kesesuaian isi dengan kurikulum yang terdapat dalam bahan ajar BSE IPS
Kelas VII.
2. Tingkat kebenaran konsep materi Geografi dalam penyajian buku ajar BSE
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut.
1. Bagi guru, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih buku ajar
kebenaran konsep, kebenaran bahasa, dan fungsi media yang digunakan dalam
buku BSE IPS Terpadu SMP kelas VII. Penelitian ini hanya menganalisis salah
dan Hidrosfer Serta Pengaruhnya Bagi Kehidupan. Buku ajar yang dianalisis
F. Definisi Operasional
yang terdapat dalam sebuah buku dengan standar kompetensi dan kompetensi
3. Kebenaran bahasa adalah penggunaan kalimat yang baik dan benar sesuai
bahasa dimaknai sebagai kalimat yang tertulis di dalam buku teks yang jelas
buku ajar dengan materi yang dibahas dalam buku tersebut. Media tersebut
KAJIAN PUSTAKA
merupakan acuan mengajar bagi guru yang mengandung tujuan yang harus
Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
2008:6). Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis, misalnya bahan cetak seperti:buku , handout, modul, lembar kerja siswa,
brosur, leaflet, wallchart, audio Visual seperti: video atau film, VCD dan lain-
lain.
Buku ajar merupakan salah satu sarana pembelajaran yang sangat penting dan
dan dirumah. Dari buku pelajaran kita dapat memperoleh berbagai informasi dan
yang dominan perannya dikelas. Salah satu indikator bangsa yang maju adalah bangsa
9
10
yang mempunyai tingkat kegemaran membaca yang tinggi. Bangsa yang membaca
adalah bangsa yang berfikir, mampu memecahkan berbagai masalah dan tantangan
pada zamannya. Oleh karena itu buku pelajaran yang bermutu merupakan suatu
kebutuhan mutlak.
memiliki peranan yang penting. Buku ajar salah satu bahan ajar yang utama sering
digunakan guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, buku
Buku ajar sebagai buku pelajaran selain pedoman bagi guru dan siswa,
Karena itu buku ajar yang baik adalah sumber belajar yang baik pula.
buku pelajaran yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, digunakan pada jenjang
tertentu dan dilengkapi dengan sarana pelajaran. Pada buku ajar geografi sarana
pembelajaran tersebut dapat berupa peta, globe, atlas, alat peraga geografi dan
Buku ajar geografi, khususnya untuk SMA adalah buku pedoman tentang
mata pelajaran geografi, yang menjadi pegangan guru dalam mengajar dan
11
menjadi pegangan siswa dalam belajar mata pelajaran geografi. Dengan demikian,
buku ajar geografi adalah bahan ajar yang dipandang sebagai standard untuk mata
Seperti yang telah diuraikan sebelumya bahwa buku ajar merupakan hal
penting bagi siswa dan mempunyai beberapa peranan penting bagi pembelajaran
geografi. Buku ajar sebagai sumber dapat dijadikan siswa untuk mencari jawaban
dari pertanyaan yang tidak dapat dijawab sendiri oleh siswa. Dalam buku ajar
Selain itu juga menggunakan contoh yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-
hari atau lingkungan sekitar, karena buku ajar yang baik adalah buku yang isinya
mudah dipahami oleh pembacanya. Misalnya dalam suatu buku ajar dapat
geografi. Adapun peranan buku ajar dalam pembelajaran di kelas adalah sebagai
hari. ”Tetapi pada kenyataannya banyak ditemukan buku geografi yang hanya
2004:10). Oleh karena itu, buku ajar tidak hanya berisi fakta dan konsep yang
harus dihafal dan dipahami, melainkan berisi permasalahan geografi yang harus
pengembangan bahan ajar. Hal utama yang perlu kita perhatikan adalah tujuan
utama dari pembuatan bahan ajar tersebut. Pembuatan atau pengembangan bahan
memperhatikan karakteristik dari tujuan yang akan dicapai, sehingga untuk itu
(1) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang
kongkret untuk memahami yang abstrak. Siswa akan lebih mudah
memahami suatu konsep tertentu apabila penjelasan dimulai dari
yang mudah atau sesuatu yang kongkret, sesuatu yang nyata ada di
lingkungan mereka. (2) Pengulangan akan memperkuat
pemahaman. Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan
agar siswa lebih memahami suatu konsep. (3) Umpan balik positif
akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa. Seringkali
kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang
sekedarnya atas hasil kerja siswa. (4) Motivasi belajar yang tinggi
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar. Seorang
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil
dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam
melaksanakan pembelajaran adalah memberikan dorongan
(motivasi) agar siswa mau belajar. (5) Mencapai tujuan ibarat naik
tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian
tertentu. Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan
berkelanjutan. Untuk mencapai suatu standard kompetensi yang
tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan antara. (6) Mengetahui hasil
yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai
tujuan.
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan siswa (BSNP, 2006:4). Dari
Selain ada suatu tujuan yang harus dicapai tentunya setiap kurikulum juga
memiliki kriteria atau karakteristik yang khas yang membedakan setiap kurikulum
Adanya tujuan dan kriteria khusus tentunya akan menumbuhkan suatu hal
hal berikut.
pembelajaran merupakan suatu sistem yang terstruktur dan diatur dalam sebuah
termasuk pola dan susunan materi pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik. Sehingga materi yang disusun dalam sebuah bahan ajar harus sesuai dengan
dicapai dapat tercapai secara maksimal. Hal ini sesuai dengan Dirjendiknas
setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi
dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif, psikomotor ataukah
kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin, dan rutin. 3.Ranah
16
relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
sebuah kurikulum. Selain itu konsistensi dan kecukupan materi juga harus
yang dikembangkan baik dalam sebuah buku teks maupun bahan ajar lainnya
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.
C. Kebenaran Konsep
buku ajar adalah setiap bab harus menyajikan konsep-konsep dan istilah-istilah
yang memudahkan siswa dalam belajar”. Bagi pelajaran geografi, buku ajar
definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti atau isi dan sebagainya.
Menurut Winkel konsep adalah ”suatu arti yang mewakili sejumlah objek
yang mempunyai ciri-ciri yang sama”. Sedangkan menurut Rosser (dalam Winkel,
atribut yang sama”. Dari definisi konsep di atas dapat disimpulkan bahwa konsep
Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada
kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Suatu konsep
adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep
universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.
Konsep adalah pembawa arti. Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan
kategori, yaitu konsep konkrit dan konsep terdefinisi (abstrak). Konsep konkrit
(concrete concept) merupakan abstraksi atau gagasan yang dari diturunkan dari
objek konkrit seperti meja dan kursi atau peristiwa-peristiwa (fenomena) yang
biasanya tidak dapat diidentifikasikan dengan definisi. Contoh dari konsep konkrit
Konsep terdefinisi atau yang biasa disebut pula dengan konsep abstrak
merupakan abstraksi atau gagasan yang dapat diturunkan dari objek-objek abstrak.
Contoh dari konsep terdefinisi yaitu erosi alur, erosi parit, erosi lembar, dan lain
19
konsep ini bersifat permanen (tetap) dalam pemikiran siswa, sehingga sangat sulit
untuk diluruskan kembali. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (2002:102)
bahwa, ”Setiap konsep yang salah akan mengganggu pembaca memahami isi teks,
sendiri generalisasi”.
Buku ajar yang bermutu harus memenuhi beberapa syarat salah satunya
adalah harus menyajikan konsep ataupun istilah-istilah yang benar. Agar tidak
terjadi kesalahan konsep yang akan berakibat fatal pada siswa yang akan sulit
wajar sebagai akibat kurang berasilnya dari proses pembelajaran. Tetapi jika
berkaitan dengan terjadinya kesalahan konsep ini, karena kesalahan pada konsep
konsep-konsep, fakta dan fenomena alam yang terjadi pada lingkungan. Apabila
dalam sebuah buku ajar yang digunakan sebagai acuan belajar di kelas terjadi
kesalahan konsep, maka akan mengganggu aktivitas belajar dan pemikiran siswa
Pemahaman yang benar tentang suatu konsep merupakan hal yang sangat
pemahaman yang tidak tetap terhadap konsep-konsep lain yang berkaitan. Ada
dua cara untuk menilai kebenaran konsep yaitu dengan bertanya pada pakarnya
D. Kebenaran Bahasa
berbicara dalam satu bahasa yang sama, dalam hal ini Bahasa Indonesia, namun
yang dibakukan atau yang dianggap baku itulah yang merupakan bahasa yang
Berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya, begitu juga
sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus benar, kata benar dalam hal
ini mengacu kepada bahasa baku. Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu
Buku ajar yang mudah dipahami adalah buku ajar yang menggunakan
bahasa yang baik dan benar, singkat,serta jelas maksudnya. Artinya bahasa di
dalam buku ajar harus benar, mengikuti aturan baku berbahasa, sehingga mudah
ditangkap oleh siapapun yang membacanya. Kejelasan bahasa dalam buku ajar
selain kalimat dan paragraf yang jelas, juga ditandai dengan penggunaan tanda-
tanda baca yang tepat. Misalnya penggunaan tanda koma (,), titik (.), garis miring
(/) dan seterusnya. Adapun setelah tanda baca titik (.), tanda tanya (?) dan
seterusnya harus diberi spasi, setelah itu menggunakan haruf kapital pada
permulaan kalimat.
menggunakan kata-kata dan istilah yang mudah dimengerti oleh orang banyak,
serta singkat dan langsung pada hal yang dijelaskan tanpa berbelit-belit yang
Menurut Tarigan (1986:137) ”secara umum, bahasa buku teks harus baku, dalam
bahasa indonesia dengan baik dan benar, bersih dari unsur asing yang tidak perlu.
Bahasa buku harus bebas dari kalimat yang berbelit-belit dengan pilihan kata yang
tepat, menggunakan gaya bahasa baku (gaya sekolah), penggunaan tanda baca
yang relatif baik, sehingga siswa lebih mudah dipaham dari buku teks yang
karena penggunaan tanda baca yang baik akan memudahkan pembaca dalam
memahami ide atau gagasan dari sebuah kalimat atau maksud yang ingin
22
disampaikan oleh penulis. Berikut penulisan penempatan tanda baca yang benar
Sedangkan tanda baca koma menurut Badudu (1984:120, Jilid II) dipakai dalam
hal-hal berikut.
Buku teks yang baik adalah buku teks yang memiliki validitas yang baik
pula. Menurut Purwanto (2001:26) ”buku teks tidak memiliki validitas isi, apabila
buku tersebut mengandung banyak konsep dan kalimat yang sulit dipahami,
karena terlalu banyak konsep, atau terlalu sedikit konsep, tidak jelas pokok
Untuk menelaah bahasa baku dapat digunakan kebenaran tanda baca, keragaman
kosakata, kebenaran ide pokok pada suatu paragraf dan keefektifan kalimat dalam
Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh
semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat
ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek
gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku,
kalau tidak ada paragraf, karena kita seolah-olah dipaksa untuk membaca terus
menerus sampai selesai. Kitapun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke
gagasan lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita
dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.
pokok. Sebuah paragraf merupakan wacana yang komplit dan bisa berdiri sendiri
namun juga bisa menjadi bagian dari tulisan yang lebih panjang-lebar, misalnya
24
sebuah bab dari suatu buku. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran,
gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-
fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat
memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang
datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari
tunggal.
menentukan kejelasan sebuah paragraf. Oleh karena itu, sebuah kalimat harus
memiliki objek dan predikat. Kalimat yang lengkap harus ditulis sesuai dengan
aturan-aturan ejaan yang disempurnakan (EYD). Kalimat yang jelas dan baik akan
dengan mudah dipahami oleh orang yang membacanya secara tepat. Kalimat yang
Hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, dalam satu
kesatuan yang padu maka terbentuklah paragraf. Dalam paragraf memuat satu ide
pokok yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut. Mulai dari
penyajian yang utama, jika terjadi kesalahan bahasa maka akan menimbulkan
kesalahan penafsiran bagi yang membacanya. Mulai dari penggunaan tanda baca,
adanya subjek, predikat, objek dan keterangan (pelengkap). Berikut ini syarat-
syarat bahasa yang harus digunakan dalam buku ajar adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami, lugas dan tidak menimbulkan salah
tafsir.
dibakukan.
5. Pencantuman kutipan dari karya tulis pihak lain harus disertai pencantuman
sumbernya.
E. Fungsi Media
Media dapat berupa tabel, diagram, kurva maupun gambar itu sendiri.
Media gambar yang terdapat pada buku ajar selain sebagai ilustrasi juga
memperjelas uraian naskah atau isi teks. Gambar yang berkaitan dengan isi teks
suatu konsep atau suatu ide yang sifatnya abtrak sehingga siswa dengan cepat
memahami konsep tersebut”. Keberadaan media gambar dalam buku ajar adalah
pemahaman dan mempunyai retensi (daya ingat) yang lama. Hal ini menunjukan
dari pada dengan rangkaian kata-kata saja. Kebermaknaan ini ditunjukan dengan
adanya ungkapan yang menyatakan bahwa ”sebuah gambar senilai dengan seribu
kata-kata, begitu juga seribu kata-kata tidak akan mudah dicerna apabila tanpa ada
media pada buku ajar sangat penting dalam memberikan penjelasan suatu konsep
atau materi yang dibahas. Hal inilah yang menjadikan media gambar begitu
untuk membaca buku teks. Selain itu media dalam buku teks juga menjadi
ilustrasi menarik, maka akan mendorong orang membaca teks, sehingga posisinya
sangat penting. Ilistrasi yang baik juga memberikan materi penunjang bila
Selain memilik peran penting dala menjelaskan materi yang ada dalam
buku teks, media juga memiliki manfaat yang sangat penting bagi penyampaian
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
indera. ”Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan
maupun konsep abstrak yang sulit dibayangkan apabila hanya disampaikan dalam
bentuk kata-kata. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sadiman (1987:31) yang
mengemukakan bahwa, ”Fungsi media dapat mengatasi konsep yang terlalu luas
(gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk
film, film bingkai, gambar, dan lain-lain”. Kajian gejala Atmosfer dan Hidrosfer
merupakan kajian yang luas sehingga sangat cocok apabila menggunakan media
Sikhabuden (1995:37).
3. Gambar tidak sesuai dengan materi yang dibahas dalam buku ajar sehingga
(1986:31) diperlukan persyaratan gambar yang harus ada dalam buku ajar adalah
sebagai berikut.
(1) Gambar tidak terlalu kecil sehingga dapat dilihat dengan jelas;
(2) Bagian-bagian yang penting yang akan ditonjolkan harus
diperjelas; (3) Penggunaan warna hendaknya digunakan untuk
memperjelas gambar sehingga lebih mudah dimengerti; (4)
Pencantuman gambar dalam bab atau sub bab hendaknya dapat
29
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
isi. Seperti yang dikemukakan Berelson dalam Purwanto (2002:99) bahwa analisis
dan kumunikatif isi komunikasi yang tampak”. Sedangkan menurut Weber dalam
separangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahid dari sebuah buku atau
Deskripsi
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
30
31
diatur dalam sebuah kurikulum. Termasuk didalamnya kriteria bahan ajar yang
baik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dalam penelitian ini bahan
ajar yang akan diteliti berupa buku teks yaitu Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Pebelitian ini bertujuan untuk menentukan tinggi rendahnya kualitas BSE dapat
Kualitas buku teks salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa.
Salah satu cara untuk mengetahui tingkat kualitas buku teks dapat diukur dengan
kebenaran bahasa, serta fungsi media. Analisis bahan ajar dilakukan oleh peneliti
dapat diketahui apakah buku tersebut memiliki kualitas yang baik atau tidak.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah Buku Sekolah Elektronik IPS
Terpadu SMP kelas VII yang digunakan oleh SMP Negeri di Kota Malang. Secara
rinci buku sekolah elektronik kelas VII terbitan Depdiknas yang telah beredar
Tabel 3.1 Buku Sekolah Elektronik IPS Terpadu Kelas VII terbitan Depdiknas yang Telah
Beredar
No. Nama Sekolah kur nur wyn iwn ndn wly ddg dnr sph lain
1. SMP Negeri 1 Malang √
2. SMP Negeri 3 Malang √ √
3. SMP Negeri 4 Malang √ √
4. SMP Negeri 6 Malang √
5. SMP Negeri 7 Malang √
6. SMP Negeri 8 Malang √ √
7. SMP Negeri 15 Malang √ √
8. SMP Negeri 17 Malang √ √
9. SMP Negeri 23 Malang √ √
10. SMP Negeri 24 Malang √
Jumlah 6 10
Persentase (%) 60 100
Keterangan singkatan: lampiran 1
Populasi dalam penelitian ini adalah semua buku sekolah elektronik IPS
TERPADU SMP kelas VII terbitan DIKNAS yang telah beredar. Penentuan
buku ajar tersebut banyak dipakai di SMP Negeri di Kota Malang. Untuk
pengambilan sampel diambil dari buku BSE yang digunakan dari sepuluh SMP
Negeri di Kota Malang yang terdiri dari lima SMPN di pusat kota dan lima SMPN
JUDUL BUKU : Mari Belajar IPS Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
PENGARANG : Muh. Nurdin, dkk
PENERBIT : DEPDIKNAS
TAHUN PENERBITAN : 2008
D. Instrumen Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian maka data yang harus dihimpun berupa:
2. Kebenaran konsep materi dalam buku ajar BSE geografi kelas VII.
4. Fungsi media pembelajaran yang ada dalam buku ajar BSE geografi kelas VII.
Klasifikasi
Indikator Paragraf
No. KD Halaman Pokok Pikiran Tidak
Pembelajaran Ke- Sesuai
Sesuai
Tabel 3.3 Format Pengamatan Untuk Data Indeks Kebenaran Konsep Terdefinisi
Tabel 3.4 Format Pengamatan Untuk Data Indeks Kebenaran Konsep Konkrit
Paragraf
No. Halaman Kalimat Konsep Salah Benar
ke-
Paragraf Bahasa
Halaman Kalimat
Ke- Tanda Baca Kosa Kata Kalimat Paragraf
34
Manfaat
No. Halaman No. Media Deskripsi
Ya Tidak
kejelasan bahasa, dan fungsi gambar atau media diambil pada bab gejala atmosfer
a. Mencocokkan jabaran pokok pikiran yang ada dalam buku teks dengan
Gejala Atmosfer dan Hidrosfer, baik dosen, guru bidang geografi, maupun
teman sejawat.
35
Klasifikasi Deskripsi
Apabila materi dalam buku teks pelajaran IPS
SMP/MTs memiliki urutan dan lingkup SK (Standar
Sesuai Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) yang
dijabarkan dalam indikator pembelajaran mata
pelajaran IPSdalam KTSP.
Apabila materi dalam buku teks IPS SMP/MTs
terdapat bagian dengan urutan yang tidak sesuai
dengan urutan dan lingkup dan secara keseluruhan
Tidak Sesuai mengganggu kesesuaian materi dengan urutan dan
lingkup SK (Standar Kompetensi) dan KD
(Kompetensi Dasar) yang dijabarkan dalam indikator
pembelajaran mata pelajaran IPS dalam KTSP.
(Sumber: Purwanto, 1999:15)
Tabel 3.8 Hal-hal yang Menyebabkan Ketidaksesuaian Isi Materi dengan Kurikulum
Kategori Deskripsi
Not close at a Buku pelajaran IPS yang valid mampu menyajikan bahan pelajaran
problematic yang bermanfaat untuk bekal siswa dalam mendiskusikan
discussion permasalahan. Apabila buku pelajaran IPS tidak mampu menyajikan
bahan pelajaran yang bermanfaat untuk bekal diskusi maka buku IPS
semacam itu tergolong dalam kategori ini.
Too many concept Buku pelajaran IPS yang valid tidak terlalu banyak mengandung
konsep. Buku plajaran yang menjelaskan secara luas tentang banyak
hal lebih sulit daripada yang menjelaskan secara luas tentang sedikit
hal. Buku pelajaran yang dalam setiap paragrafnya terlalu banyak
mengandung konsep semacam itu tergolong dalam kategori ini.
What’s the point Buku pelajaran IPS yang valid memiliki wacana yang didalamnya
selalu mengandung poin yang jelas (ekplisit) dan bahkan mudah
disimpulkan. Apabila suatu wacana dalam buku pelajaran IPS tidak
jelas pokok pikirannya (poinnya) maka buku semacam itu tergolong
dalam kategori ini.
Aside that overwhelm Buku pelajaran IPS yang valid tidak dimuati tujuan-tujuan lain selain
the purpose tujuan utama, sehingga tidak ada isi wacana (feature) yng
menghalangi siswa manguasai tujuan utama. Apabila buku teks IPS
terlalu banyak tujuan (terutama dalam setiap alinea) maka buku
semacam itu tergolong dalam kategori ini.
No sense of time Buku pelajaran IPS yang valid memuat urutan kejadian sesuai dengan
urutan waktu, sehingga menimbulkan kesadaran yang baik bagi siswa
tentang kronologi waktu. Buku pelajaran yang tidak seperti kriteria
tersebut tergolong dalam kategori ini.
36
Kategori Deskripsi
Inadequate Buku pelajaran IPS yang valid tidak berusaha menjelaskan banyak hal
explanation pada waktu yang bersama-sama sehingga setiap usahanya
memberikan penjelasan mudah dimengerti siswa. Buku pelajaran IPS
yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut (penjelasannya cenderung
sulit dimengerti siswa) tergolong dalam kategori ini.
Understate Buku Pelajaran IPS yang valid, terutama dalam setiap wacana mampu
presentation of memberi tekanan terhadap ide-ide yang sangat penting , sehingga
important tidak terjadi dalam menjelaskan satu ide penting hanya dengan dua
information paragraf bahkan hanya dua kalimat dalam paragraf tersebut yang
menyinggung ide pokok. Buku pelajaran yang tidak memenuhi
kriteria seperti tersebut tergolong dalam kategori ini.
(Sumber: Purwanto, 1999:16-18)
2) Kolom paragraf berisi urutan paragraf pada bab gejala atmosfer dan hidrosfer.
4) Pada kolom konsep berisi tentang konsep yang ada pada materi gejala
5) Kolom definisi atau kalimat berisi definisi atau kalimat sesuai dengan yang
6) Pada kolom benar atau salah berisi kriteria penjelasan konsep yang ada dalam
buku ajar yang diteliti, dengan cara menulis benar atau salah.
7) Pada kolom definisi yang benar berisi tentang definisi konsep yang benar.
37
Klasifikasi Deskripsi
Apabila penjelasan konsep sesuai dengan
karakteristik umum yang mudah dikenali
Benar
sehingga menjelaskan ciri khas atas konsep
tersebut dan mudah dipahami oleh pembaca.
Apabila penjelasan konsep tidak sesuai dengan
karakteristik umum yang mudah dikenali serta
Salah
tidak menjelaskan ciri khas atas konsep tersebut
sehingga sulit dipahami oleh pembaca.
2) Kolom paragraf berisi urutan paragraf pada bab gejala atmosfer dan hidrosfer.
3) Pada kolom kalimat berisi kalimat yang menjelaskan konsep konkrit yang
4) Pada kolom konsep berisi tentang konsep yang ada pada materi gejala
5) Pada kolom benar dan salah diberi cheklist sesuai kebenaran konsep yang ada
Klasifikasi Deskripsi
Benar Apabila konsep tersebut diwakili oleh gambar.
Apabila konsep tersebut didefinisikan dan
Salah
tanpa diwakili oleh gambar.
(Sumber: Purwanto, 2002:25)
merupakan orang yang berkompeten dalam bidang tersebut dan mengerti tentang
materi Gejala Atmosfer dan Hidrosfer, baik dosen, guru bidang geografi, maupun
teman sejawat.
38
b. Pada kolom paragraf berisi urutan paragraf pada bab gejala atmosfer dan
hidrosfer.
c. Pada kolom kalimat berisi kalimat yang salah yang terdapat dalam bab gejala
d. Pada kolom tanda baca di isi apabila dalam kalimat terdapat kesalahan tanda
e. Pada kolom kosakata diisi apabila ada kalimat dalam suatu paragraf yang salah
menggunakan kosakata.
f. Pada kolom kalimat diisi apabila ada kalimat yang membingungkan jika
dibaca karena tidak memenuhi unsur-unsur SPOK dan kalimat tidak efektif .
g. Pada kolom paragraf diisi apabila ada paragraf yang tidak memenuhi kriteria.
mengerti tentang bahasa, baik dosen, maupun teman sejawat yang berlatar
belakang bahasa.
Klasifikasi Deskripsi
Apabila bahasa buku mudah dipahami dan
Benar
sesuai dengan EYD
Apabila bahasa buku sulit dipahami dan tidak
Tidak Benar
sesuai dengan EYD
(Sumber: Tarigan 1986:138)
39
Klasifikasi Deskripsi
Apabila paragraf tidak terlalu banyak
mengandung konsep, setiap paragraf pokok
Benar pikirannya mudah dikenali, tidak memuat dua
ide pokok atau pikiran utama, dan setiap
paragraf minimal dua kalimat.
Apabila paragraf terlalu banyak mengandung
konsep, pokok pikirannya sulit dikenali,
Tidak Benar
memuat dua ide pokok atau pikiran utama
serta kurang dari satu kalimat.
(Sumber: Purwanto, 2001:26)
manfaatnya suatu media dengan materi yang ada. Adapun langkah-langkah yang
b. Kolom nomor media berisi nomor media yang ada pada buku ajar geografi.
c. Kolom manfaat berisi manfaat media sesuai materi yang ada dalam buku ajar.
Kolom Ya diisi cheklist apabila gambar tersebut bermanfaat dan kolom Tidak
d. Kolom deskripsi berisi fungsi media pada materi yang dibahas dalam buku
ajar geografi.
bidang tersebut dan mengerti tentang materi Gejala Atmosfer dan Hidrosfer,
Klasifikasi Deskripsi
Pemantapan Pemahaman Apabila media memberi pemahaman lebih
lanjut tentang materi yang dibahas, dengan
tujuan untuk memantapkan pemahaman siswa.
Informasi Tambahan Apabila media hanya sekedar memberi
informasi tambahan tentang materi yang
dibahas.
Ilustrasi Saja
Apabila media hanya sekedar berfungsi untuk
memberi gambar secara umum tentang materi
yang dibahas.
Tidak Berfungsi Apabila media tidak berkaitan/tidak
berhubungan dengan materi yang dibahas.
F. Analisis Data
bukan menguji hipotesis. Data penelitian ini berupa data kesalahan konsep,
kejelasan bahasa dan fungsi gambar. Semua data diperoleh dari menganalisis
buku ajar BSE IPS SMP kelas VII yang diterbitkan oleh Depertemen Pendidikan
Nasional lalu data tersebut dimasukkan dalam format yang telah disediakan.
berikut.
∑q
P% = x 100% (Arikunto, 1997:195)
∑r
41
∑ q = jumlah konsep yang benar pada buku ajar geografi kelas VII.
Tabel 3.14 Kriteria Tingkat Kebenaran Konsep dalam Buku Ajar Geografi Kelas VII
Kategori Deskripsi
Tinggi Apabila Seluruh konsep dalam buku IPS Terpadu salah.
Sedang Apabila ada beberapa kesalahan konsep dalam buku pelajaran IPS (1 %-
25 %).
Rendah Apabila terdapat banyak kesalahan konsep (lebih dari 25 %).
Tabel 3.15 Kriteria Tingkat Bahasa dalam Buku Ajar BSE IPS Terpadu
Kategori Deskripsi
Tinggi Apabila Seluruh Wacana dalam buku pelajaran IPS disusun dengan
menggunakan bahasa yang tingkat kesukarannya sesuai dengan EYD.
Sedang Apabila ada beberapa kesalahan bahasa yang digunakan dalam buku
pelajaran IPS terlalu sulit dipahami siswa (apabila terdapat kesalahan
bahasa 1 %-25 % tergolong dalam kategori ini.
Rendah Apabila terdapat banyak kesalahan bahasa yang tidak sesuai dengan
EYD (lebih dari 25 %).
(Sumber: Purwanto, 1999:18)
Berdasarkan BAB III telah diuraikan bahwa penelitian ini terdiri dari data
kesesuaian isi dengan kurikulum, kebenaran konsep, kebenaran bahasa, dan fungsi
media yang terdapat dalam BSE IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VII karangan
bapak Muh. Nurdin dan kawan-kawan. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada
Lampiran 6, 7, 8,9, dan 10. Data-data tersebut dapat diurakan sebagai berikut.
terlebih dahulu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dan ingin dicapai,
kemudian diuraikan dalam bentuk indikator pencapaian yang ingin dicapai sesuai
kehidupan.
ingin dicapai adalah bagaimana siswa dapat menjelaskan gejala yang ada di
menjelaskan suatu gejala setidaknya siswa harus tahu bagaimana proses terjadinya
42
43
menggunakan kata ”dampak”, di mana dalam hal ini penggunaan kata dampak
memiliki arti konotasi negatif terhadap akibat yang terjadi atau akibat buruknya.
menjelaskan akibat dalam konotasi negatifnya saja, tetapi juga akibat yang
tersebut adalah ”pengaruh” baik pengaruh yang positif maupun yang pengaruh
menganalisis setiap pokok pikiran yang disampaikan dalam setiap paragraf yang
dibuat oleh BSNP dan dipergunakan oleh beberapa sekolah lanjutan pertama di
laut.
pemanfaatannya.
h. Mendiskripsikan zona laut menurut letak (laut pedalaman, laut tepi, laut
diperhatikan lebih dulu kompetensi dasar yang ingin dicapai dan telah ditetapkan
oleh BSNP. Selain itu, perlu juga diperhatikan hakikat serta tujuan setiap mata
bumi sebagai habitat manusia yaitu tempat tinggal manusia. Habitat ini terdiri atas
bingkai alami (physical setting) dan bingkai insani (human setting dan cultural
setting).
pengetahuan dan ilmu berkenaan dengan hubungan gejala aspek permukaan bumi
tertentu. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan mata pelajaran IPS Geografi
tidak hanya mengkaji aspek fisiknya saja seperti yang telah diuraikan dalam
yang terjadi terhadap kehidupan manusia serta bagaimana peranan manusia atau
45
fenomena yang ada baik dari segi sosial, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya.
sebagai makluk yang menempati bumi saja tetapi makluk yang memiliki peranan
penting dalam setiap perubahan gejala yang ada di bumi. Daldjoeni (1997:32)
juga berpendapat pada dasarnya adaptasi geografis pada manusia bersumber pada
perubahan ini adalah rumahnya …. Secara sadar atau tidak siswa tahu bahwa
problem pokok dalam geografi adalah hakikat interelasi antara manusia dan
lingkungannya.
indikator yang telah diurakan di atas perlu adanya perbaikan lagi agar sesuai
dengan hakikat dan tujuan pembelajaran IPS Geografi. Oleh karena itu,
kompetensi dasar yang ada diuraikan kembali menjadi beberapa indikator sebagai
manusia.
kehidupan manusia.
pokok pikiran yang ada dalam bab materi Atmosfer dan Hidrosfer terdapat 68
pokok pikiran yang sesuai dengan jabaran indikator yang telah dijabarkan.
Sedangkan yang tidak sesuai dengan indikator yang ada berjumlah 29. Untuk
materi yang tidak sesuai dengan indikator dapat pada Tabel 4.1 berikut.
Paragraf
No. Indikator Halaman Pokok Pikiran
Ke-
1. • Menjelaskan konsep 132 2 Keadaan udara pada suatu waktu yang
dasar atmosfer relatif singkat dan tempat yang relatif
dalam kehidupan sempit disebut cuaca.
2. manusia. 132 3 Iklim merupakan keadaan keadaan cuaca
rata-rata pada daerah yang luas dan
dalam waktu relatif lama.
3. • Menjelaskan gejala- 141 1 Pembagian wilayah iklim berdasar garis
gejala yang terjadi di lintang disebut iklim matahari
4. atmosfer yang 141-142 2 Wilayah di permukaan bumi dalam iklim
mempengaruhi matahari dibagi menjadi tiga wilayah tipe
kehidupan manusia. iklim.
5. 142 1 Klages mengklasifikasikan iklim
menjadi lima berdasarkan temperaturnya.
6. 143 1 Indonesia terletak di antara 231/2o LU -
231/2oLS, sehingga disebut dengan
daerah tropis.
7. 143 2 Tipe Iklim hutan hujan tropis.
8. 143 3 Tipe iklim monsun tropika.
9. 144 1 Tipe iklim savana.
47
Paragraf
No. Indikator Halaman Pokok Pikiran
Ke-
10. • Menjelaskan gejala- 154 3 Jenis sungai berdasarkan sumber airnya.
11. gejala yang ada di 154 4 Jenis sungai berdasarkan volume airnya
12. hidrosfer yang 155 1 Jenis sungai berdasarkan arah alirannya.
13. mempengaruhi 155 2 Jenis sungai berdasarkan struktur
kehidupan manusia. geologinya.
14. 157 3 Terbentuknya danau glasial.
15. 158 1 Terbentuknya danau vulkanik.
16. 158 2 Terbentuknya danau tektonik.
17. 158 3 Terbentuknya danau tekto-vulkanik.
18. 158 4 Terbentuknya danau karst.
19. 159 1 Terbentuknya danau aliran.
20. 159 2 Terbentuknya danau laguna.
21. 159 3 Terbentuknya danau buatan (waduk).
22. 163 1 Perairan laut berdasarkan luas dan
bentuknya
23. 163 2 Perairan laut berdasarkan proses
terjadinya.
24. 163 3 Perairan laut berdasarkan letaknya.
25. 164 1 Zona litoral atau zona pesisir laut
terletak di antara garis pasang dan garis
surut.
26. 164 2 Zona neritik adalah laut yang terletak
pada kedalam 0 m -200 m.
27. 164 3 Zona batial adalah laut yang terletak
pada kedalaman 200 m – 1.000 m.
28. 164-165 4 Zona abisal adalah laut yang terletak
pada kedalaman lebih dari 1.00 0 m
sampai 6.000 m.
29. • Menyebutkan 160 3 Upaya untuk melestarikan telaga.
pengaruh hidrosfer
terhadap kehidupan
manusia.
ada dalam buku ajar. Kemudian konsep yang salah diisikan ke dalam format
dengan membandingkan konsep yang ada dalam buku ajar dengan buku-buku
sumber yang akurat. Buku sumber tersebut adalah Kamus Lengkap Geografi,
buku yang relevan, serta ensiklopedia baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
48
Selain menggunakan kajian pustaka juga dengan bertanya langsung dengan ahli
Untuk menilai kebenaran konsep dibagi dalam dua kategori, yaitu konsep
terdefinisi atau abstrak dan konsep konkrit. Konsep terdefinisi atau yang biasa
disebut pula dengan konsep abstrak merupakan abstraksi atau gagasan yang dapat
abstraksi atau gagasan yang dari diturunkan dari objek konkrit atau peristiwa-
Dari hasil penelitian buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII pada
terdapat 28 kesalahan konsep dari 102 konsep terdefinisi yang ada (Lampiran 7),
Dari hasil penelitian buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII pada
terdapat 6 konsep yang benar dari 15 konsep konkrit yang ada (Lampiran 8).
Untuk konsep yang salah dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
dalam meneliti kejelasan bahasa, peneliti membagi menjadi beberapa bagian yaitu
a. Tanda Baca
b. Kosakata
Paragraf Pokok
Halaman Sub Bab Kalimat
Ke- Bahasan
130 1 Sifat Fisis Stratosfer Di atas stratosfer terdapat lapisan
Atmosfer stratopause yang merupakan pembatas
antara stratosfer dengan mesosfer.
Paragraf Pokok
Halaman Sub Bab Kalimat
Ke- Bahasan
143 3 Persebaran Monsun Di Indonesia wilayah yang yang
Wilayah Tropika mempunyai tipe iklim Am adalah
Iklim sebagian besar Jawa, sebagian Sulawesi
Selatan, dan pantai selatan Papua.
Hasil penelitian pada BSE IPS Terpadu kelas VII ditemukan 7 kalimat
yang penggunaan kata imbuhan tidak tepat, berikut pemaparannya pada Tabel 4.5.
52
Paragraf Pokok
Halaman Sub Bab Kalimat
Ke- Bahasan
132 2 Cuaca dan Pengertian Ilmu untuk mengkaji tentang cuaca
Iklim Cuaca dan disebut meteorologi.
Iklim
132 3 Unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca
atau iklim adalah sebagai berikut.
istilah asing yang tidak baku ditemukan 12 kalimat, berikut ini pemaparannya
Paragraf Pokok
Halaman Sub Bab Kalimat
Ke- Bahasan
131 2 Sifat Fisis Peranan Karbondioksida untuk fotosintesis.
Atmosfer atmosfer
133 3 Cuaca dan Temperatur Semakin dekat dengan equator, suhu
Iklim Udara udara semakin panas.
161 3 Air Tanah Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah
yang disebut akifer (aquifer).
c. Kalimat
ditemukan 1 kalimat, dan penggunaan kata yang kurang tepat ditemukan 1 kalimat
d. Paragraf
Kesalahan paragraf yang ada dalam buku ajar yang diteliti dibagi menjadi
dua 2 yaitu, paragraf hanya terdiri dari satu kalimat dan dalam satu paragraf
Kesalahan
Halaman Pokok Pikiran Paragraf
Paragraf
Terdiri 1 kalimat 132 Keadaan Keadaan atmosfer dapat diamati setiap hari,
atmosfer misalnya pada saat hari cerah, hari hujan, angin
kencang, maupun pada saat hari mendung.
Mempunyai 2 ide 135 Pengertian Angin adalah udara yang bergerak. Angin
pokok atau lebih Angin dan Jenis terjadi sebagai akibat adanya perbedaan
Gerakan Udara tekanan udara. Udara bergerak dari daerah
yang bertekanan maksimum ke daerah yang
bertekanan minimum. Gerakan udara secara
vertikal dinamakan konveksi. Gerakan
udara secara horizontal dinamakan
adveksi, sedangkan gerakan udara yang
tidak teratur disebut dengan turbulensi.
Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah
anemometer.
Untuk mendapatkan data fungsi media dalam buku ajar, yaitu dengan
mendiskripsikan media tersebut. Deskripsi berisi fungsi media yang ada dalam
buku ajar, apakah media tersebut berfungsi membantu siswa memahami konsep
yang dibahas dalam buku ajar atau hanya sebagai pemanis atau hiasan saja.
55
Jumlah
Fungsi Media No. Media
Media
Media berfungsi sebagai penjelas untuk Gambar : 8.1, 8.5, 8.6, 8.7, 8.8, 16
memantapkan pemahaman mengenai suatu 8.9, 8.11, 8.14, 9.1, 9.2, 9.3, 9.4,
konsep 9.5, 9.7, 9.15, dan 9.16
Media berfungsi sebagai tambahan informasi Tabel 8.1, 9.1, Gambar : 8.15, 6
yang sesuai dengan materi 8.16, 8.17, dan 9.17
Tabel 4.9 Manfaat Media pada Kompetensi Dasar Atnosfer dan Hidrosfer serta
Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi
Jumlah
Manfaat No. Gambar
Gambar
Ya Tabel 8.1, 9.1, Gambar : 8.1, 8.2, 8.3, 8.4, 34
8.5, 8.6, 8.7, 8.8, 8.9, 8.10, 8.11, 8.12,8.14,
8.15, 8.16, 8.17, 9.1, 9.2, 9.3, 9.4, 9.5, 9.7,
9.8, 9.9, 9.10, 9.11, 9.12, 9.13, 9.14,9.15,
9.16, dan 9.17
bermanfaat dan 4 media yang tidak bermanfaat. Dari penelitian yang dilakukan
materi yang ada dalam buku ajar tetapi masuk dalam kelompok media yang tidak
B. Analisis Data
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa dari 97 pokok pikiran yang
ada dalam bab materi Atmosfer dan Hidrosfer terdapat 68 pokok pikiran yang
sesuai dengan jabaran indikator yang telah dijabarkan atau sebesar 73,20 %.
Sedangkan yang tidak sesuai dengan indikator berjumlah 29 atau sebesar 26,80 %.
kurikulum dalam bahan ajar BSE IPS Terpadu kelas VII perlu diperbaiki dari segi
penyajian materinya.
Ketidaksesuaian isi diakibatkan oleh beberapa hal antara lain, aside that
overwhelm the purpose (lepas dari tujuan) yaitu materi yang penjelasannya diluar
dari kompetensi dasar yang diharapkan. Selain materi yang tidak penting
buku BSE yang cenderung berisi fakta, konsep, dan data yang bersifat hapalan
tidak hanya sekedar menghapal dan memahami saja, tetapi juga bagaimana bisa
57
dengan materi yang ada. Lebih baik lagi apabila penyajian materi tersebut dapat
mendorong siswa untuk menerapkan apa yang mereka dapat dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Kebenaran Konsep
dari 102 konsep atau sebesar 72,5 % dari jumlah konsep yang ada. Kesalahan
konsep terdefinisi yang ada pada buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII meliputi
yang terdapat dalam buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII dikarenakan adanya
lainnya yang dapat menjelaskan secara langsung maksud dari konsep tersebut.
3. Kebenaran Bahasa
Tingkat kebenaran bahasa dalam buku ajar BSE IPS Terpadu kelas
VII tergolong masih cukup rendah karena banyak ditemukan kesalahan baik dari
kebenaran bahasa dibagi menjadi empat kategori dari yang sederhana sampai yang
Indonesia.
menjadi tiga yaitu kesalahan penggunaan kata depan yang berjumlah 11 kalimat,
ejaan atau istilah asing yang berjumlah 12 kalimat. Untuk kesalahan kalimat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu kalimat yang tidak efektif ditemukan 10 kalimat,
pengulangan kata ditemukan 1 kalimat, dan penggunaan kata yang kurang tepat
paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat ditemukan 2 dan paragraf yang
4. Fungsi Media
sebesar 42,1 % dari jumlah gambar yang ada; (2) Media berfungsi sebagai
ilustrasi contoh nyata yang ada di lapangan mencapai 14 media atau sebesar 36,8
%; (3) Media yang berfungsi sebagai tambahan informasi yang sesuai dengan
materi hanya 7 media atau sebesar 15,8 %; dan (4) Media yang tidak berfungsi
atau hanya sebagai hiasan ada 2 media atau sebesar 5,3 % saja.
penyajian media dalam buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII sudah cukup bagus.
59
Karena dari 38 media yang ada dalam materi gejala atmosfer dan hidrosfer 34
media atau sebesar 89,47 % bermanfaat membantu siswa atau pembaca untuk
C. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian pada buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII di
D. Pembahasan
pengaruhnya bagi kehidupan. Jadi dapat diuraikan bahwa materi yang perlu
penjelasan bagaimana proses gejala itu bisa terjadi dan pengaruhnya bagi
memiliki makna perihal (keadaan, peristiwa, dan sebagainya) yang tidak biasa dan
60
patut diperhatikan. Selain itu kata gejala juga dapat diartikan keadaan yang
indikator antara lain, materi tentang klasifikasi jenis-jenis awan, sungai, danau,
serta laut. Klasifikasi jenis-jenis sungai, danau, dan sebagainya bukan merupakan
gejala karena bukan merupakan tanda-tanda terjadinya sesuatu hal dan bukan
peristiwa atau keadaan yang tidak biasa (khas), jadi tidak perlu dijelaskan secara
rinci.
Materi yang disampaikan di atas tidak hanya lepas dari maksud KD yang
ingin dicapai tetapi juga lepas dari hakikat geografi yang memandang bumi
sebagai habitat manusia yaitu tempat tinggal manusia, jadi tidak hanya
mempelajari aspek fisik gografi saja tetapi juga aspek ekologis dan hubungannya.
Oleh karena itu, Mengajarkan geografi berarti mengajarkan seluk beluk adaptasi
jabaran indikator untuk membantu peserta didik mencapai standar kompetensi dan
menjelaskan bahwa:
Selain materi yang lepas dari tujuan utama beberapa indikator juga masih
terhadap kehidupan manusia. Dalam peyajian buku ajar BSE IPS Terpadu
penjelasan kedua indikator di atas hanya dipaparkan kurang lebih dalam satu atau
dua paragraf saja. Purwanto (1997:18) menjelaskan bahwa buku pelajaran IPS
yang valid dalam setiap wacana mampu memberi tekanan terhadap ide-ide yang
sangat penting, sehingga dalam menjelaskan satu ide penting tidak hanya dengan
kurang. Misalnya, penjelasan buku ajar BSE mengenai manfaat perairan darat
baik danau, sungai, maupun telaga, hanya menyebutkan manfaat sekunder yang
pada buku ajar tersebut adalah manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh
manusia seperti untuk irigasi, sebagai sumber air minum, untuk mencuci, mandi
manusia.
Diskusi)
dalam buku ajar BSE juga perlu diperbaiki lagi agar tidak hanya sekadar
memberikan materi yang berupa hapalan, tetapi juga mampu menyajikan suatu
Penyajian masalah dapat memotivasi siswa agar lebih aktif dan kreatif
kegiatan menghapal maka tidak ada bedanya dengan buku-buku yang diteliti oleh
hanya berisi fakta, data, dan konsep, serta sedikit generalisasi, sehingga hanya
menimbulkan aktifitas menghapal saja. Jadi perlu ditambah lagi isu-isu keruangan
maupun mengevaluasi”.
63
diskusi dalam materinya secara tidak langsung membantu siswa memahami setiap
fenomena yang ada dilingkungannya. Hal ini sangat penting bagi siswa untuk
memiliki peranan penting sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
biologis, maupun sosial adalah penting bagi anak didik dalam rangka mastering
the known and exploring the unknown dan pendekatan multidisipliner untuk
Kesalahan konsep terdefinisi yang ada pada buku ajar BSE IPS Terpadu
1) Kesalahan definisi
permukaan bumi.
Sebaiknya:
Konsep di atas kurang tepat karena ketinggian dan ketebalan suatu lapisan
atmosfer itu relatif dan berbeda-beda di setiap wilayah, sehingga tidak bisa
ditentukan begitu saja. Selain itu definisi ketinggian dan tebal lapisan
64
mesosfer di atas tidak sama dengan media yang ada pada buku ajar BSE IPS
yang digunakan
gunakan agar tidak merusak
me maksud yang ingin disampaikan.
sampaikan.
65
Seharusnya:
Konsep temperatur udara di atas salah karena temperatur tidak hanya derajat
(Temperatur adalah derajat panas atau dingin dan rata-rata suatu benda)”.
Temperatur udara tidak hanya berada di atas 0o (derajat panas) tetapi juga ada
yang berada dibawah 0o (derajat dingin) sehingga tidak bisa dikatakan panas
dingin suatu udara, jadi tidak hanya terbatas pada derajat panas saja.
• Tekanan udara yang diberikan oleh setiap satuan luas bidang datar dari
Seharusnya:
Tekanan udara bukan tekanan yang diberikan oleh setiap satuan bidang datar,
tetapi tekanan udara adalah tekanan yang diberikan kepada setiap satuan
bidang datar oleh udara dari permukaan bumi sampai batas atmosfer.
Seharusnya:
proses berubahnya air menjadi gas (uap air) melalui stomata. Menurut
• Infiltrasi, yaitu proses perembesan air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori
Seharusnya:
Konsep di atas kurang tepat karena infiltrasi merupakan proses masuknya air
dari permukaan tanah kedalam tanah melalui lapisan topsoil dengan gerakan
vertikal ke bawah bukan proses perembesan air. Selain itu istilah merembes
Sebaiknya:
Konsep di atas kurang tepat karena definisi yang kurang lengkap lengkap.
Gerakan udara secara vertikal tidak terjadi begitu saja karena selalu ada sebab
perbedaan tekanan. Dalam hal ini konveksi dapat di artikan sebagai gerakan
bumi.
Sebaiknya:
Definisi dari konsep evaporasi di atas kurang lengkap karena evaporasi tidak
hanya proses berubahnya air tetapi semua cairan yang bisa menguap. Selain
itu juga belum dijelaskan berubahnya uap air tersebut disebabkan oleh apa.
liquid is converted to the gaseous (or vapor) state by addition of latent heat
67
(Evaporasi adalah proses berubahnya cairan menjadi gas atau uap di seluruh
Seharusnya:
Konsep di atas kurang lengkap karena belum dijelaskan air pada akuifer
tertekan seperti apa. Sehingga perlu dijelaskan lebih lanjut lagi apakah air
yang berada pada akuifer tertekan dibawah permukaan tanah atau air yang
• Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi
oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air.
Seharusnya:
Air tanah umumnya terdapat pada lapisan batuan yang kedap air. Antara
lapisan tanah dan batuan itu berbeda karena lapisan tanah ada dilapisan batuan
dimana lapisan tanah hanya terdiri dari topsoil (horison A) dan subsoil
Kemudian terjadi kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan.
Awan yang jenuh turun sebagai air hujan di permukaan air laut.
awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di
Air laut mengalami penguapan, lalu terjadi kondensasi dan membentuk awan.
Awan ini terbawa ke daratan dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es. Salju
dan es kemudian engendap di permukaan tanah dan pada musim semi mulai
mencair. Air tersebut kemudian sebagian akan meresap ke dalam tanah dan
sebagian lagi akan mengalir ke permukaan tanah, dan akhirnya menuju ke laut.
Seharusnya:
Dari penjelasan siklus di atas dapat disimpulkan bahwa semua uap air
yang ada di atmosfer berasal dari proses penguapan air laut. Padahal uap air
tidak hanya berasal dari air laut, tetapi semua cairan yang berada di permukaan
bumi, baik itu dari danau, sungai, bahkan dari proses transpirasi tumbuhan lihat
gambar 4.3.
69
Evaporasi
dari daratan
Transpirasi
Evaporasi dari
dari tumbuhan
lautan
siklus pendek disebutkan air laut yang menguap menjadi uap air terkondensasi
menjadi awan dan selanjutnya terjadi hujan yang akan jatuh ke laut lagi.
Padahal belum tentu air yang mengalami penguapan itu berasal dari laut, bisa
juga berasal dari perairan daratan atau dari tumbuhan. Sedangkan siklus
sedang pada konsep di atas hampir sama dengan siklus pendek, hanya air akan
panjang dan pendek, tetapi bukan berdasarkan asal mula air yang akan
berasal dari air yang mengalami penguapan, membentuk awan dan jatuh ke
tanah dalam bentuk air. Air hujan yang jatuh sebagian meresap ke dalam tanah
70
dan sebagian lagi mengalir ke permukaan tanah. Untuk lebih jelasnya dapat
Awan
turun ke tanah menjadi salju. Salju yang mencair akan meresap ke dalam tanah
dan sebagian lagi mengalir ke permukaan tanah. Untuk lebih jelasnya dapat
• Gelombang adalah gerakan air laut naik turun atau secara vertikal.
Seharusnya:
Konsep gelombang di atas kurang tepat karena gelombang bukan gerakan naik
turun air laut secara vertikal. Gerakan naik turun itu merupakan visualisasi
dari adanya suatu gelombang, seperti halnya pasang surut air laut. Gelombang
mediun air, dimana visualisasi rambatan energi pada air dijumpai adanya
Kesalahan konsep konkrit yang terdapat dalam buku ajar BSE IPS
Terpadu kelas VII adalah adanya pendefinisian terhadap konsep tersebut. Padahal
menunjukan gambar atau media lainnya yang dapat menjelaskan secara langsung
maksud dari konsep tersebut. Gagne (dalam Dahar, 1988:10) menjelaskan bahwa
yang dapat merusak pemahaman siswa. Hal ini diakibatkan sulitnya menemukan
definisi yang tepat untuk konsep tersebut karena luasnya konsep konkrit untuk
didefinisikan. Untuk mengatasi hal tersebut maka dalam menjelaskan konsep yang
mengemukakan bahwa, ”Fungsi media dapat mengatasi konsep yang terlalu luas
(gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk
Berikut ini beberapa konsep yang salah beserta contoh media yang sesuai
Sebaiknya:
• Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah,
Sebaiknya:
Sebaiknya:
• Selat adalah laut yang relatif sempit dan terletak di antara dua pulau.
Sebaiknya:
• Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah
daratan.
Sebaiknya:
i ii
iii iv
Gambar 4.10 Macam-macam
Macam Danau (i) Danau Alami (ii) Danau Volcanic (iii) Danau
Buatan/Rawa (iv) rawa
(Sumber: http://www.google.co.id/imglanding?q=danau&imgurl)
http://www.google.co.id/imglanding?q=danau&imgurl
75
3. Kesalahan Bahasa
kalimat, kosakata dan penggunaan tanda baca. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 4.10 Kesalahan Bahasa pada Kompetensi Dasar Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan di Muka Bumi
Angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya
Paragraf di atas memiliki dua ide pokok yang berbeda yaitu definisi angin
dan macam-macam gerakan udara. Dalam satu paragraf sebaiknya tidak terdiri
dari dua ide atau lebih karena akan membuat bingung pembaca untuk menangkap
ide utama yang ingin disampaikan oleh penulis. Hal ini dikhawatirkan
menimbulkan komunikasi yang tidak efektif yang membuat rancuh pesan atau ide
”paragraf (alenia) adalah sekumpulan kalimat yang tersusun secara logis dan
kalimat minimal dua kalimat. Jika paragraf mempunyai satu kalimat maka bukan
disebut paragraf, sehingga pokok pikiran yang dikemukakan menjadi kurang jelas.
Paragraf seperti ini menurut Back dan McKeown (dalam Purwanto, 2002:108)
tergolong penyajian informasi penting hanya dengan satu paragraf bahkan hanya
Contoh paragraf yang terdiri dari satu kalimat adalah sebagai berikut.
• Keadaan atmosfer dapat diamati setiap hari, misalnya pada saat hari cerah, hari
• Danau laguna terjadi akibat kombinasi kerja antara angin dan ombak yang
Tingkat kebenaran bahasa juga dapat dilihat dari kalimatnya. Pada buku
ajar BSE IPS Terpadu juga ditemukan kalimat kesalahan kalimat antara lain,
kalimat yang tidak efektif, pengulangan kata pada satu kalimat, dan penggunaan
kata yang kurang tepat. Hal ini akan menimbulkan kesalahan penafsiran bagi yang
• Dua angin pasat, yaitu angin pasat tenggara dan angin pasat timur laut.
• Rawa airnya bersifat asam, warna airnya kemerahan, dan kurang baik untuk
irigasi.
Kalimat pertama tidak efektif karena kalimat tersebut tidak koheran dengan
pergerakan angin pasat. Sedangkan kalimat di atas merupakan jenis dari angin
sebelumnya mengenai arah angin pasat. Sedangkan kalimat kedua tidak efektif
karena dalam kalimat tersebut terjadi pemborosan kata. Kalimat tersebut dapat
• Air rawa bersifat asam, warnanya kemerahan, dan kurang baik untuk irigasi
Contoh kalimat pengulangan kata yang ditemukan pada buku ajar BSE IPS
atmosfer.
78
perlu. Kata melayang-layang berasal dari kata layang yang artinya terbang.
Penulisan kata layang yang menggunakan imbuhan ”me-” sudah menunjukan arti
pengulangan jadi tidak perlu tambahan kata lagi cukup dengan kata melayang.
Dalam buku ajar banyak ditemukan kalimat yang menggunakan kata yang
yang memiliki makna wilayah. Penggunaan kata bagian (Part) dapat digunakan
untuk menunjukan makna komponen atau urutan. Sedangkan kata yang tepat
pada buku ajar BSE IPS Terpadu kelas VII ditemukan beberapa kalimat yang
yaitu penggunaan kata depan yang tidak tepat, penggunaan kata imbuhan yang
tidak tepat, dan penulisan ejaan dan istilah asing yang tidak tepat. Berikut ini
penggunaan kata depan ”antara” dan ”dengan”. Kata depan ”antara” dipakai untuk
79
menandai makna jarak yang memisahkan dua tempat, dua benda, dua orang, dua
waktu, dua keadaan, dan sebagainya (Ramlam, 1980:31). Karena kata depan
”antara” mempunyai makna memisahkan dua hal yang berbeda sehingga kurang
untuk menghubungkan dua klausa yang berbeda dapat digunakan kata hubung
tidak tepat. Kata ”mengkaji” berasal dari kata ”kaji” dengan huruf awal konsonan
”k” ditambah awalan ”meng-”. Awalan ”meng-” merupakan variasi dari awalan
”me-” yang digunakan apabila menemui huruf vocal k, g, dan h. ”Awalan me-
akan berubah menjadi meng- apabila huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal,
kedua kata dasar adalah huruf vocal, tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar
adalah huruf konsonan, dan Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing
yang belum diserap secara sempurna (Tumiwa, 2004:3)”. Jadi, kata ”kaji” apabila
asing. Pada kalimat ketiga terdapat kesalahan penulisan yaitu pada kata
karbon dioksida karena kata karbondioksida merupakan serapan dari bahasa asing
sehingga dalam penulisannya harus mengikuti kata asalnya yaitu carbon diokside.
yaitu penempatan tanda baca koma. Berikut ini beberapa kalimat yang terdapat
• Pada lapisan ini setiap naik 1.000 m, suhu udara akan turun 2,50-30C, sehingga
• Menurut Teori Braak, semakin kita naik 100 m, maka suhu udara akan turun
0,610C.
setelah kata 1.000 m. Tanda koma seharusnya diletakan setelah kata ”pada lapisan
ini” yang menunjukan keterangan tempat. Sedangkan pada kalimat kedua tanda
koma setelah kata 100 m tidak perlu digunakan karena terdapat kata ”maka” yang
menerangkan bahwa, ”Sebelum kata-kata berikut tidak boleh ada tanda koma:
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa buku ajar BSE IPS
lebih lanjut. Penyebab ketidakjelasan bahasa yang pertama dapat berasal dari
yang kurang tepat dalam satu kalimat dapat menyebabkan perbedaan pemahaman.
Dan yang terakhir ketidakjelasan bahasa dapat berasal dari kesalahan cetak.
Kesalahan cetak atau kesalahan ketik meskipun tidak begitu menganggu siswa
81
dalam suatu buku ajar sebisa mungkin dihindari. Untuk menghindari kesalahan
menelaah terlebih dahulu buku ajar sebelum digunakan, sehingga kesalahan dapat
Dari analisis pada media yang ada dalam buku ajar IPS dapat disimpulkan
ini beberapa contoh media yang terdapat dalam buku ajar BSE IPS Terpadu kelas
1. Gambar 8.7
2. Gambar 9. 7
(i) (ii)
(iii) (iv)
Gambar 4.12 Pola Aliran Sungai (i) Radial, (ii) Dendritik, (iii) Trelis, dan (iv)
Rectangular (Sumber: Nurdin, 2008:155-156)
akan disampaikan bersifat abstrak, maka bahan ajar harus mampu membantu
penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dll”. Gambar pertama secara tidak
langsung menjelaskan proses terjadinya angin darat dan laut dari kapan
yang ada sehingga siswa tidak sulit membayangkan konsep yang dituangkan
konsep atau ide yang sifatnya abstrak sehingga siswa dengan cepat
pemahaman dan memberikan retensi (daya ingat) yang lebih lama terhadap
suatu konsep.
• Media yang berfungsi sebagai ilustrasi contoh nyata yang ada di lapangan
1. Gambar 8.3
2. Gambar 9.13
Kedua media di atas merupakan contoh nyata yang ada dilapangan. Dengan
adanya media tersebut maka pemahaman siswa terhadap kedua konsep akan
lebih baik karena siswa dapat mengetahui dan dapat membedakan apabila
mereka menemui objek yang mirip dengan contoh kedua objek tersebut
84
dilapangan secara langsung. Selain itu media yang memberikan contoh nyata
• Media yang berfungsi sebagai tambahan informasi yang sesuai dengan materi
1. Tabel 8.1
Tabel 4.11 Susunan Gas dalam Atmosfer
2. Gambar 8.17
Media Tabel 8.1 merupakan informasi tambahan mengenai susunan gas dalam
bahwa gas yang ada di atmosfer itu bervariasi baik jenisnya maupun
• Media yang tidak berfungsi atau hanya sebagai hiasan ada 2 gambar, antara
lain.
1. Gambar 8.13
2. Gambar 8.18
Kedua gambar di atas tidak berfungsi karena tidak menjelaskan konsep yang
ada pada materi gejala atmosfer dan hidrosfer. Gambar pertama (8.13) hanya
menunjukan contoh butiran es yang terjadi pada saat hujan es. Seharusnya
yang ditunjukan adalah ilustrasi bagaimana hujan es bisa terjadi sebab materi
yang dijelaskan mengenai hujan es. Berikutnya pada gambar kedua (8.18)
bermanfaat membantu siswa memahami materi yang dibahas dan ada 4 media
untuk membantu siswa dalam memahami materi yang ada dalam buku ajar tetapi
1. Gambar 9.6
2. Gambar 9.18
Gambar 4.19 Gunung Krakatau yang Meletus 27 Agustus 1983 dan Menimbulkan Tsunami
(Sumber: Nurdin, 2008:165)
gambar tersebut tidak membantu siswa untuk memahami konsep yang ada dalam
materi gejala atmosfer dan hidrosfer. Walaupun tidak bermanfaat kedua media
media dalam buku ajar sudah cukup bagus dan cukup inovatif. Penyajian media
dalam buku ajar sangat penting karena dapat membantu peserta didik yang
yang ada dalam BSE IPS Terpadu. Walaupun, masih ada beberapa media yang
perlu diubah atau diganti karena tidak perlu dan tidak membatu siswa dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab IV dapat diambil kesimpulan bahwa buku ajar
BSE IPS Terpadu kelas VII pada kompetensi dasar gejala atmosfer dan hidrosfer
1. Kesesuaian isi dengan kompetensi dasar masih kurang karena masih ada beberapa
beberapa hal antara lain, aside that overwhelm the purpose (lepas dari tujuan),
2. Kebenaran konsep dalam buku teks masih rendah baik konsep terdefinisi maupun
konsep konkrit sehingga penyajian buku teks BSE IPS Terpadu SMP/MTs dari
3. Kebenaran bahasa dalam buku ajar BSE IPS Terpadu masih ditemukan kesalahan-
4. Media yang digunakan dalam buku ajar sudah cukup bagus dan cukup inovatif
yang dapat membantu pengguna buku teks tersebut dalam memahami materi atau
89
90
konsep yang ada. Walupun demikian, masih ada beberapa media yang perlu
diubah atau diganti karena tidak perlu dan tidak membatu siswa dalam memahai
B. Saran-saran
Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
apakah isi buku ajar tersebut sudah layak digunakan atau masih ada kekurangan yang
perlu diperbaiki, baik dari segi kurikuler maupun dari segi kebenaran konsepnya.
baik dan benar sesuai dengan kaidah baku Bahasa Indonesia agar bahasa ambigu
Aditya, Albertus, dkk. 2004. Kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja.
(Online). (http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=3372701,
didownload tanggal 14 Juni 2010).
Azwar. 1993. Analisis Stimulasi dan Fungsi Gambar Buku Teks IPS dan IPA SD
di Sintang. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: IKIP MALANG.
Badudu, J.S. 1985. Membina Bahasa Indonesia Baku Jilid II. Bandung: CV
Pustaka Prima.
91
92
Lavie & Lentz.1982. Teaching and Media. Englwood Cliffs: Prentice hall, Inc.
Nurdin, Muh., dkk. 2008. Mari Belajar IPS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas
VII SMP/MTs. Jakarta: DEPDIKNAS
Pudjiadi, A. dan Agus, A. 1986. Buku Materi Pokok Media Pendidikan IPA, PIPA
2272/1 SKS/ Modul 1-3. Jakarta: Karunika, UT.
Purwanto, Edy. 1999. Desain Teks untuk Belajar “Problem Solving”.IPS,33 (2) :
284-297.
93
Purwanto, Edy. 1999. Kajian Kurikulum dan Buku Teks. Malang: Geografi FPIPS
IKIP MALANG.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3. Jakarta:
Balai Pustaka.
Rifai, Bachtiar. 1972. Manusia, Ilmu, dan Kelangsungan Hidup Suatu Renungan
Untuk Kurikulum Geografi. Makalah disajikan dalam seminar pengajaran
Ilmu Bumi, Semarang, 26 Juni-1 Juli.
232