Anda di halaman 1dari 3

b.

Uji Iodin
Uji iodin merupakan salah satu uji dalam uji karbohidrat yang bertujuan untuk
menentukan polisakarida. Prinsip pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui
kandungan polisakarida seperti adanya dekstrin, amilum dan glikogen pada bahan
makanan yang diujikan. Identifikasi karbohidrat dengan uji iodin menghasilkan warna
putih keruh pada larutan Amilum yang di beri Aquades, HCl, NaOH dan terdapat
endapan di dasar tabung reaksi.
Pada tabung I, amilum yang telah ditetesi dengan aquadest ditambahkan dengan
iodium sebanyak 3 tetes hasilnya warna yang berubah menjadi ungu kehitaman. Hal
ini menunjukkan adanya kandungan polisakarida yang cukup banyak, sesuai dengan
teori yang ada, bahwa reaksi positif uji iodin ditandai dengan adanya perubahan warna
menjadi biru/ungu yang dihasilkan dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin.
Karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodin dan
memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilosa dengan
iodin akan berwarna biru. Amilopektin dengan iodin akan berwarna ungu kehitaman,
sehingga dapat disimpulkan warna ungu kehitaman yang dihasilkan menujukkan
adanya amilopektin. Dalam teori, warna biru terbentuk akibat adanya reaksi dari ikatan
amilum molekul pada larutan iodin pada saat proses penambahan larutan iodin. Hal ini
sesuai dengan Raandesky (2011) yang menyatakan bahwa amilum bereaksi dengan
molekul iod karena struktur amilum pada larutan berbentuk heliks yang berbentuk
kumparan sehingga dapat diisi oleh molekul iod di dalamnya.
Perlakuan selanjutnya pada larutan amilum yang sudah ditambahkan dengan
aquades dan ditetesi dengan iodin adalah dipanaskan. Pada saat pemanasan, warna
larutan menjadi biru tua. Reaksi tersebut tidak sesuai dengan teori, dimana pada saat
dipanaskan, larutan akan menjadi bening karena adanya perubahan suhu yang tinggi
yang menyebabkan rantai amilum memanjang dan iod terlepas sehingga ikatan iod dari
amilum terputus. Pada saat didinginkan, warna larutan menjadi biru tua pekat. Hal ini
sesuai dengan teori yang ada, di mana pada saat didinginkan, ikatan iod dan amilum
kembali terbentuk sehingga larutan akan kembali ke warna semula pada saat
ditambahkan iodin. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sherly (2011) yang menyatakan
bahwa ikatan antara iod dan amilum berupa ikatan semu karena dapat putus saat
dipanaskan dan terbentuk kembali pada saat didinginkan. Apabila dipanaskan rantai
amilum akan memanjang sehingga iod mudah terlepas, sama halnya ketika
didinginkan, rantai pada amilum akan mengerut sehingga iod kembali terikat dengan
amilum.
Pengujian selanjutnya (tabung II) yaitu menggunakan larutan asam HCl. Amilum
yang telah ditetesi dengan HCl ditambahkan dengan iodium sebanyak 3 tetes. Hasilnya
larutan berubah warna dari putih keruh menjadi ungu kehitaman. Perubahan warna
terbentuk karena adanya reaksi antara amilum dengan molekul iodin. Dalam hal ini,
amilum mengalami suasana asam sehingga amilum terhidrolisis dan mudah berikatan
dengan iodin serta membentuk warna ungu kehitaman pekat/biru sangat tua pada
larutan tersebut. Hal ini sesuai dengan Raandesky (2011) yang menyatakan bahwa
amilum bereaksi dengan molekul iod karena struktur amilum pada larutan berbentuk
heliks yang berbentuk kumparan sehingga dapat diisi oleh molekul iod di dalamnya.
Hal ini disebabkan oleh struktur molekul iodin dan terbentuklah warna biru/ungu dan
didukung oleh pernyataan Mustaqim (2012) bahwa amilum dalam suasana asam bila
dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana, hasilnya diuji
dengan iodium yang akan memberikan warna biru/ungu
Selanjutnya larutan dipanaskan. Pada saat dipanaskan, warna ungu kehitaman
yang terbentuk sebelumnya berkurang atau berubah menjadi warna biru tua. Dalam
suasana asam pada saat dipanaskan amilum akan terhidrolisis menjadi senyawa yang
lebih sederhana dan saat itu, ikatan antara iod dan amulum terputus. Apabila
dipanaskan, rantai amilum memanjang sehingga iod mudah terlepas. Namun, pada saat
didinginkan larutan kembali berwarna biru karena ikatan antara iod dan amilum
kembali terbentuk. Apabila didinginkan, rantai amilum akan mengerut sehingga iod
kembali terikat dengan amilum dan membentuk warna biru. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Sherly (2012) yang menyatakan bahwa apabila dipanaskan rantai amilum
akan memanjang sehingga iod mudah terlepas, sama halnya ketika didinginkan, rantai
pada amilum akan mengerut sehingga iod kembali terikat dengan amilum.
Perlakuan ketiga (tabung III) yaitu menggunakan larutan basa NaOH. Amilum
yang telah ditetesi dengan 2 tetes NaOH ditambahkan dengan iodium sebanyak 3 tetes.
larutan berubah dari warna putih keruh menjadi berbias biru yang perlahan-lahan
kembali menjadi keruh. Dalam hal ini, penambahan larutan basa seperti NaOH tidak
terjadi perubahan apapun karena NaOH terlebih dulu bereaksi dengan iod sehingga iod
tidak mengalami reaksi dengan amilum. Hal ini sesuai dengan penyataan Raandesky
(2011) yang menyatakan bahwa pada pengujian larutan amilum dan iod‚ NaOH
menghalangi terjadinya reaksi antara amilum dengan iod. Hal ini disebabkan karena
iod bereaksi dengan basa sehingga tidak mengalami reaksi dengan amilum. Keadaan
ini terjadi sebab NaOH yang sudah ada dalam larutan lebih dulu bereaksi dengan iod
membentuk senyawa NaI dan NaOI‚ sehingga pada uji dengan penambahan NaOH
tidak terjadi perubahan pada larutan amilum.
Selanjutnya larutan dipanaskan, dan tidak mengalami perubahan apapun begitu
pula pada saat didinginkan. Tidak adanya perubahan terjadi karena dalam suasana basa,
iod bereaksi dengan NaOH sehingga NaOH menghalangi reaksi antara iod dan amilum.
Hal ini sesuai dengan penyataan Raandesky (2011) yang menyatakan bahwa pada
pengujian larutan amilum dan iod‚ NaOH menghalangi terjadinya reaksi antara amilum
dengan iod. Hal ini disebabkan karena iod bereaksi dengan basa sehingga tidak
mengalami reaksi dengan amilum. Keadaan ini terjadi sebab NaOH yang sudah ada
dalam larutan lebih dulu bereaksi dengan iod membentuk senyawa NaI dan NaOI‚
sehingga pada uji dengan penambahan NaOH tidak terjadi perubahan pada larutan
amilum.

Anda mungkin juga menyukai