Anda di halaman 1dari 2

Uji Selliwanof

Tujuan :

Pada uji Seliwanoff, analisis kualitatif bertujuan untuk melihat adanya fruktosa dalam
sampel. Uji seliwanoff dapat membedakan gula aldosa dan ketosa. Sifat khas Seliwanoff adalah
menunjukkan keberadaan gugus keton sehingga reagen akan hanya bereaksi positif terhadap
fruktosa.

Prinsip :

Reaksi positif terjadi apabila terbentuk warna merah. HCl akan mengubah heksosa menjadi
hidroksi metal furfural yang kemudian akan bereaksi dengan resorsinol membentuk kompleks yang
berwarna merah.

Hasil dan pembahasan

Hasil uji seliwanoff diatas menunjukkan bahwa glukosa, fruktosa dan sukrosa berubah warna
menjadi merah gelap. Sedangkan maltosa berubah menjadi berwarna oranye, amilum dan laktosa
menjadi sedikit lebih bening daripada larutan awalnya. Uji Seliwanoff adalah uji yang spesifik dalam
mengidentifikasi gula ketosa. Ketosa mengalami proses dehidrasi untuk memberikan derifat
furfuralnya yang kemudian akan mengalami kondensasi dengan dan membentuk senyawa kompleks
yang berwarna merah. Percobaan menunjukan hasil bahwa larutan yang diuji pada larutan fruktosa
dan sukrosa menghasilkan warna larutan yang spesifik yakni warna merah yang mengidentifikasikan
adanya kandungan ketosa. HCl yang terkandung dalam pereaksi Seliwanoff mendehidrasi fruktosa
menghasilkan hidroksi furfural sehingga furfural mengalami kondensasi setelah penambahan
resorsinol membentuk larutan yang berwarna merah. (Kusbandari, 2015) Sedangkan perubahan
warna pada sukrosa disebabkan karena pada dasarnya sukrosa mudah dihidrolisis menjadi glukosa
dan fruktosa sehingga fruktosa yang meyusun sukrosa bereaksi positif dengan reagen seliwanoff.
Berdasarkan teori yang ada, hasil reaksi negatif seharusnya terjadi pada larutan laktosa, amilum,
maltosa dan glukosa karena keempat karbohidrat tersebut tidak memiliki gugus fungsional ketosa
yang bereaksi positif dengan reagen seliwanoff, akan tetapi perubahan warna terjadi pada larutan
maltose dan glukosa yang mengindikasikan bahwa ada kesalahan atau faktor faktor tertentu yang
menyebabkan ketidaksesuaian hasil uji dengan teori.

Dalam pengujian ini karbohidrat dengan gugus fungsi aldosa seharusnya tidak menunjukkan reaksi
dengan reagen seliwanoff. Akan tetapi hasil uji glukosa justru menunjukkan hasil positif dan bahkan
sangat mirip dengan hasil uji fruktosa dan sukrosa. Begitu pula pada maltosa yang menunjukkan
perubahan warna menjadi oranye. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan waktu saat mendidihkan
yang terlalu lama. Pada pendidihan yang berlebih aldosa-aldosa memberikan warna merah dengan
reagen-reagen seliwanoff, karena diubah menjadi ketosa dan memberikan hasil positif pada uji
seliwanoff.

Sumber :

Kusbandari, A. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam Tepung Dan Pati Umbi Ganyong (Canna
Edulis Ker.) Pharmaciana, 2015, 5(1) : 35-42

Anda mungkin juga menyukai