Anda di halaman 1dari 12

A.

JUDUL PERCOBAAN
Uji iodium
B. TUJUAN UJI IODIUM
Untuk membuktikan adanya polisakarida pada sampel
C. PRINSIP UJI IODIUM
Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida tepung
memberikan warna biru pada iodium, glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis
sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium.
D. LATAR BELAKANG
Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia. Karbohidrat adalah
adalah sumber energi utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yg
mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang,
sayur-sayuran dan lain sebagainya.Karbohidrat merupakan sumber kalori utama
bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk Negara yang
sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dapat di hasilkan oleh 1 gram
karbohidrat hanya 4 kal (kkal) bila di banding protein dan lemak, karbohidrat
merupakan sumber kalori yang murah. Selain itu beberapa golongan karbohidrat
menghasilkan serat-serat (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan.( Muchtadi,
Deddy. 2009).
Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-
lain.Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya
ketosis, pemecahan proteintubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan
berguna untuk membantu metabolism lemak dan protein. Dalam tubuh manusia
karbohidrat dapat di bentuk dari beberapa asm aminodan sebagian dati gliserol
lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat di peroleh dari bahan makanan yang di
makan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
(Anna. 2013).
E. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia, karena ia adalah
sumber energy utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung
karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran
dan lain sebagainya. Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton
polihindroksil atau turunannya selain itu. Ia juga disusun oleh dua sampai delapan
monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus
umum Cn(H2O)n. (Tim pengajar, 2013).
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami
perubahan atau metabolisme. Hasil metabolism karbohidrat antara lain glukosa
yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis
dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energy.
Amilum, pati, selulosa,glikogen, gula, sukrosa dan glukosa merupakan beberapa
senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. (poedjiadi, 2008).
Percobaan uji iodium ini bertujuan untuk memisahkan antara
polisakarida, monosakarida dan disakarida. Iodium memberikan warna kompleks
dengan polisakarida. Amilum memberikan warna biru pada iodium, sedangkan
glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan
warna merah sampai coklat dengan iodium. Pada percobaan yang telah dilakukan,
lima senyawa yang diujikan menghasilkan warna iodium yaitu merah pekat, hanya
dekstrin yang menghasilkan warna coklat pekat. Berbeda dengan teori, justru
amilum tidak memberikan warna biru, hal ini dikarenakan larutan amilum yang
akan diujikan tidak diaduk terlebih dahulu, akibatnya larutan amilum mengendap
sehingga tidak menghasilkan warna seharusnya. Dengan demikian, percobaan ini
membuktikan bahwa glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa bukanlah polisakarida,
dan dekstrin termasuk pada polisakarida. Sedangkan terjadi sedikit kesalahan pada
prosedur kerja untuk uji iodium pada senyawa amilum. Hal ini tidak berlaku untuk
jenis-jenis sakarida yang lain seperti monosakarida, disakarida, dan oligosakarida
karena struktur mereka masih sederhana.Dengan demikian pada percobaan tes
iodium terbukti bahwa amilum dan kanji adalah polisakarida. Karena hanya
polisakarida yang bisa cepat bereaksi dengan iodium dengan memberikan
perubahan warna yang kompleks. (Anwar , 2011).
Uji iodin digunakan untuk medeteksi adanya pati ( suatu polisakarida ).
Pada percobaan masing-masing larutan sampel ditambahkan dengan 2 tetes iodin,
Iodin yang ditambahkan berfungsi sebagai indikator suatu senyawa polisakarida.
Uji Iodin dalam percobaan dilakukan dengan 3 kondisi yaitu kondisi, netral,asam
dan basa,yaitu pada masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes air pada tabung I (
netral ), 2 tetes HCl pada tabung II ( asam ) dan 2 tetes NaOH pada tabung III (
basa ). Kemudian ketiga tabung tersebut dipanaskan, setelah dipanaskan pada
tabung I dengan kondisi netral diperoleh (+2 tetes air) tidak terjadi perubahan
warna, dengan basa (+ 2 tetes NaOH) tidak mengalami perubahan warna (warna
tetap keruh) atau dengan kata lain tidak terbentuk ikatan koordinasi antara ion
iodida pada heliks. (Rahman, 2008).
F. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Aluminum foil
b. Api bunsen
c. gelas kimia
d. Kaki tiga
e. Labu ukur
f. Lumpang dan alu
g. neraca analitik
h. pipet tetes
i. Rak tabung
j. Sendok tanduk
k. spritus
l. Tabung reaksi
2. Bahan
a. Amilum 1%
b. Dekstrin 1%
c. Fruktosa 1%
d. Glukosa 1%
e. Laktosa 1%
f. Pati 1%
g. Pereaksi iodium 1%
h. sukrosa 1%
G. CARA KERJA
1. Cara kerja membuat bahan atau larutan sampel
a. Cara membuat larutan pereaksi iodium 1%
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Ditimbang bubuk iodium 1% sebanyak 0,32 gram di neraca analitik
3) Dimasukkan bubuk iodium ke dalam gelas kimia
4) Ditambahkan akuades sebanyak 200 ml di aduk sampai larut dengan
menggunakan batang pengaduk
5) Ditimbang lagi bubuk Ki sebanyak 0,4 gram di neraca analitik
6) Dimasukkan bubuk Ki ke dalam labu ukur
7) Ditambahkan akuades sebanyak 4 ml dan di homogenkan sampai larut
8) Dicampurkan larutan iodium dan larutan Ki ke dalam gelas kimia, di aduk
sampai larut dengan menggunakan batang pengaduk
9). Dipindahkan larutan iodium yang sudah tercampur ke dalam botol yang
telah di sediakan dan di beri label
b. Cara kerja membuat larutan amilum 1%
1) Disiapakan alat dan bahan
2) Ditimbang bubuk amilum sebanyak 0,5 gram di neraca analitik
3) Dimasukkan bubuk amilum ke dalam gelas kimia kemudian di larutkan
dengan sedikit akuades hingga larut
4) Ditambahkan akuades 50 ml sampai batas miniskus atas (larutan
berwarna) kemudian di masukkan ke dalam labu ukur lalu di homogenkan
5) Dipindahkan larutan amilum ke dalam botol yang telah di siapkan dan
beri label.
c. Cara kerja membuat larutan dekstrin 1%
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Ditimbang bubuk dekstrin sebanyak 0,4 gram di neraca analitik
3) Dimasukkan bubuk dekstrin ke dalam gelas kimia
4) Ditambahkan akuades sebanyak 4 ml dan di aduk sampai larut dengan
menggunakan batang pengaduk (di homogenkan)
5) Dipindahkan larutan fruktosa ke dalam botol yang telah di siapkan dan di
beri label.
d. Cara kerja membuat larutan fruktosa 1%
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Ditimbang bubuk fruktosa sebanyak 0,5 gram di neraca analitik
3) Dimasukkan bubuk fruktosa ke dalam gelas kimia
4) Ditambahkan akuades sebanyak 50 ml dan di aduk sampai larut dengan
menggunakan batang pengaduk (di homogenkan)
5) Dipindahkan larutan glukosa ke dalam botol yang telah di siapkan dan di
beri label.
e. Cara kerja membuat larutan glukosa 1%
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Ditimbang bubuk glukosa sebanyak 0,5 gram di neraca analitik
3) Dimasukkan bubuk glukosa ke dalam gelas kimia
4) Ditambahkan akuades sebanyak 50 ml dan di aduk sampai larut dengan
menggunakan batang pengaduk (di homogenkan)
5) Dipindahkan larutan laktosa ke dalam botol yang telah di siapkan dan di
beri label.
f. Cara kerja membuat larutan laktosa 1%
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Ditimbang laktosa sebanyak 0,5 gram di neraca analitik
3) Dimasukkan laktosa ke dalam gelas kimia
4) Ditambahkan akuades sebanyak 50 ml dan di aduk sampai larut dengan
menggunakan batang pengaduk (di homogenkan).
g. Cara membuat larutan pati (nasi) 1%
1) Di siapkan alat dan bahan
2) Di timbang pati (nasi) sebanyak 0,5 gram di neraca analitik
3) Di masukkan pati (nasi) ke dalam gelas kimia
4) Di tambahkan akuades sebanyak 50 ml dan di aduk sampai larut dengan
menggunakan batang pengaduk (di homogenkan).
2. Cara kerja uji iodium
1. Disiapkan 7 tabung reaksi
2. Diberi label pada tabung sesuai dengan sampel yang ada
3. Dimasukkan 1 ml sampel ke dalam setiap tabung reaksi
4. Ditambahkan 1 ml pereaksi iodium dan di homogenkan
5. Diamati perubahan warna yang terjadi
H. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel perubahan sebelum dan sesudah di tambahkan H2SO4
NO Sebelum di Sesudah di
tambahkan pereaksi tambahkan
Sampel iodium pereaksi keterangan
iodium
Hitam Positif
1. Amilum 1% Bening kecoklatan mengandung
polisakarida
Hitam Positif
2. Dekstrin 1% Bening kecoklatan mengandung
polisakarida

3. Fruktosa 1% Bening Kuning Negatif

4.
Glukosa 1% Bening Kuning Negatif

5. Laktosa 1% Bening Bening Negatif


Positif
6. Pati (nasi) 1% Bening hitam mengandung
polisakarida

7 Sukrosa 1% Bening Bening Negatif


2. Gambar tabel pengamatan sebelum dan sesudah di tambahkan H2SO4
Gambar sebelum di tambahkan Gambar sesudah di tambahkan
pereaksi iodium pereaksi iodium

I. PEMBAHASAN
Prinsip Uji Iodium yaitu Iodium memberikan warna kompleks dengan
polisakarida memberikan warna biru pada iodium, glikogen yang sudah
dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat
dengan iodium.
Pada percobaan ini kami melakukan uji iodium dengan menggunakan
sampel amilum 1%, dekstrin 1%, fruktosa 1%, glukosa 1%, sukrosa 1%, laktosa
1% dan pati (nasi) dengan pereaksi iodium untuk mengetahu adanya polisakarida
dalam sampel. Percobaan pertama kami menggunakan uji coba pada sampel
amilum, warna sebelum sampel amilum berwarna bening, sesudah ditambahakan
pereaksi iodium berubah warna menjadi hitam kecoklatan. Menurut Najamuddin,
U. 2011. Larutan amilum yang ditempatkan dalam tabung reaksi kemudian
ditambah larutan iodin(lugol) warnanya menjadi biru kehitaman. Pembentukan
warna biru ini dikarenakan pada pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk
rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi tiap unit glukosanya.
Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium
yang masuk kedalam spiralnya, sehingga menghasilkan warna biru. Berdasarkan
teori diatas dapat disimpulkan bahwa hasil yang dapatkan sesuai xengan teori.
Percobaan kedua kami menggunakan uji coba pada sampel dekstrin1%,
warna sebelum sampel dekstrin berwarna bening, sesudah ditambahakan pereaksi
iodium berubah warna menjadi hitam kecoklatan. Menurut rizal, 2009 Desktrin
akan memberikan warna merah anggur jika ditambahkan dengan pereaksi iodium.
Pembentukan warna ini dikarenakan pada dekstrin terdapat unit-unit glukosa yang
membentuk rantai heliks dan adanya ikatan dengan konfigurasi tiap unit
glukosanya. Bentuk ini menyebabkan dekstrin dapat membentuk kompleks dengan
molekul iodium yang masuk kedalam spiralnya, sehingga menghasilkan warna
merah anggur atau kehitaman.
Pengamatan ketiga dengan menggunakan sampel fruktosa 1%, Hasil dari
larutan fruktosa yang sebelum ditambahkan pereaksi iodium yaitu berwarna
bening, setelah ditambahkan pereaksi tidak mengalami perubahan warna. Tidak
adanya perubahan warna ini menunjukkan bahwa fruktosa tidak mengandung
poligasakarida. Haris (2011) yang menyatakan bahwa polisakarida akan
memberikan warna hitam. merah anggur, dan akan memberikan warna merah
coklat jika positif mengandung poligasakarida. berdasarkan penjelasan teori diatas
hasil yang kami dapatkan sesuai dengan teori.
Pengamatan keempat dengan menggunakan sampel glukosa 1%, Hasil
Hasil dari larutan glukosa yang sebelum ditambahkan pereaksi iodium yaitu
berwarna bening, setelah ditambahkan pereaksi tidak mengalami perubahan warna.
Menurut yuli, 2012, Pada uji iodium terhadap glukosa larutan berwarna hitam
didalamnya yang menandakan pengujian positif, tetapi jika tidak terjadi perubahan
warna maka sampel tersebut tidak mengandung poligasakarida. Hasil yang kami
dapatkan juga sesuai dengan teori diatas.
Pengamatan kelima dengan menggunakan sampel laktosa 1%, yaitu Hasil
dari larutan laktosa sebelum dipanaskan berwarna bening dan setelah ditambhakan
pereaksi iodium tidak terjadi perubahan atau hasilnya negatif. Menurut Handini
2009, Hasil uji positif ditunjukkan oleh laktosa ditandai dengan adanya perubahan
warna dari bening kehitam pada uji iodium, karena dalam larutan laktosa tidak
terdapat unit-unit glukosa dan tidak membentuk rantai heliks karena adanya ikatan
dengan konfigurasi pada tiap unit glukosa sehingga tidak terjadi perubahan warna.
Hasil yang kami dapatkan sesuai dengan teori yang ada.
Pengamatan keenam dengan menggunakan sampel pati(nasi) 1%, yaitu
Hasil larutan pati sebelum dipanaskan berwarna biru dan sesudah ditambahkan
terjadi perubahan warna dari bening kehitam. Zulfikar, A. 2010, hal ini disebabkan
karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa dan membentuk rantai heliks
karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosa. Bentuk ini dapat
menyebabkan warna biru tua atau hitam pada komplek tersebut.berdasarkan teori
diatas hasil yang kami dapatkan positifmengandung poligasakarida.
Pengamatan ketujuh atau terakhir dengan menggunakan sampel sukrosa
1%, yaitu Hasil larutan sukrosa sebelum ditambahkan pereaksi iod berwarna
bening, setelah ditambahkan tidak terjadi perubahan warna. Menurut Zulfikar, A.
2010, , hal ini disebabkan karena dalam larutan sukrosa tidak terdapat unit-unit
glukosa dan tidak membentuk rantai heliks karena tidak adanya ikatan dengan
konfigurasi pada tiap unit glukosa.sehingga pada sampel sukrosa tidak terjadi
perubahan warna. Berdasarkan teori diatas hasil yang kami dapatkan sesuai
dengan teori yang ada.
Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat diketahui bahwa amilum,
dekstrin dan pati menunjukan reaksi positif yang berati termasuk dalam golongan
polisakarida. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit
glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi
pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini dapat menyebabkan warna biru tua pada
komplek tersebut. Amilum dengan penambahan iodium memberikan warna biru
yang segera hilang bila dipanaskan dan timbul kembali setelah didinginkan, Secara
osmotik bobot molekul amilosa diketahui 10.000-50.000. Amilum sedikit larut
dalam air. jika dipanaskan dengan air akan menghasilkan lem yang merupakan
bentuk koloid. Jika amilum hidrolisis dalam larutan asam (sebagai katalis 7 akan
menghasilkan berturut-turut dekstrosa, maltose dan glukosa. hidrolisis lengkap
amilosa hanya menghasilkan maltosa sebagai satu-satunya disakarida. Sedangkan
sukrosa tidak termasuk golongan polisakarida karena sukrosa merupakan golongan
disakarida.( Anwar , 2011.)
Sedangkan pada, sukrosa, laktosa, fruktosa dan glukosa menunjukkan
hasil negatif (-). Hal ini dikarenakan setelah ditetesi iodium larutan, sukrosa,
laktosa, fruktosa dan glukosa berubah warna menjadi kuning pekat. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan, sukrosa, laktosa, fruktosa dan glukosa tidak termasuk
dalam golongan polisakarida. Prinsip pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui
kandungan polisakarida seperti adanya dekstrin, amilum, fruktosa, glukosa,
sukrosa, laktosa dan pati pada bahan makanan yang diujikan. Amilum, dekstrin
dan pati (nasi) yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium menghasilkan warna
merah coklat atau hitam. Semakin pekat perubahan warna pada bahan makanan
yang diujikan, semakin besar kandungan polisakarida yang terkandung
didalamnya. (Anwar , 2011).
J. KESIMPULAN
Pada praktikum yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa amilum,
dekstrin dan pati (nasi) positif mengandung polisakarida, yang menghasilkan
warna hitam kecoklatan. Dan sampel fruktosa, glukosa, laktosa dan sukrosa tidak
mengandung polisakarida karena menghasilkan warna kuning pekat.
K. SARAN
Dalam melakukan praktikum harus mengerti atau paham tentang prosedur
yang akan di ujikan agar tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta. Bandung
Anwar , 2011. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press. Jakarta
Rahman . 2008. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB. Bandung
Tim Pengajar. 2013. Panduan Praktikum Biokimia. Prodi Pendidikan Biologi.
Bandung
Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Alfabeta. Bandung
Anna. 2013. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai