Anda di halaman 1dari 3

4.

3 Uji Barfoed
Uji barfoed merupakan uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan dengan
menambahkan reagen barfoed, uji ini dilakukan untuk mengidentifikasi karbohidrat
yang termasuk dalam jenis sukrosa, monosakarida, dan disakarida. Uji positif untuk
monosakarida menghasilkan endapan merah. Uji barfood dilakukan berdasarkan
prinsip reduksi Cu2+ menjadi Cu+ dalam kondisi asam. Percobaan yang dilakukan pada
uji barfood dilakukan dengan menambahkan reagen barfood dengan sampel
karbohudrat. Sampel karbohidrat yang diuji berupa maltosa, laktosa, sukrosa, amilum,
fruktosa, arabinosa, glukosa, dan beberapa sampel (sampel A-F). Jenis karbohidrat dan
sampel dipanaskan menggunakan penangas air hingga beberapa menit dan diamati
warna atau endapan yang terbentuk. Proses ini dilakukan dengan pemanasan dimana
fungsi pemanasan yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi dimana pada proses
pemanasan akan menyebabkan molekul-molekul dalam sistem semakin banyak
bertumbuk, sehingga meningkatkan energi kinetik sehingga reaksi dapat berjalan lebih
cepat. Pemanasan ini berfungsi agar terjadi proses reduksi pada suatu ion logam,
sehingga gugus aldehida pada karbohidrat akan teroksidasi menjadi gugus karboksilat
dan terbentuk asam monokarboksilat.
O O
O
Cu asetat
kalor
+ Cu 2O +
R H H3C OH
R H
(merah bata)

Hasil percobaan barfoed pada percobaan ini dapat ditulis sesuai tabel dibawah ini
NO Perlakuan Hasil
1 Maltosa + reagen barfoed + (endapan merah)
2. Glukosa + reagen barfoed + (endapan merh)
3. Fruktosa + reagen barfoed + (endapan merah)
4. Laktosa + reagen barfoed -
5. Sukrosa + reagen barfoed -
6. Arabinosa + dipanaskan 3 menit + (endapan merah)
7. Amilum + dipanaskan 3 menit -
8. Sampel A + dipanaskan 3 menit + (endapan merah)
9. Sampel B + dipanaskan 3 menit + (endapan merah)
10. Sampel C + dipanaskan 15 menit -
11. Sampel D + dipanaskan 15 menit -
12. Sampel E + dipanaskan 15 menit -
13. Sampel F + dipanaskan 15 menit -
Maltosa, glukosa, arabonisa dan fruktosa akan mengasilkan endapan merah
ketika ditambahkan dengan 1 ml reagen barfoed. Hasil ini menandakan bahwa maltosa,
glukosa, dan fruktosa digolongkan dalam jarbohidrat golongan monosakarida. Hasil ini
menandakan ketidaksesuaian dengan literatur untuk uji glukosa dan fruktosa, dimana
menurut Hatagalung (2004) menyatakan bahwa golongan karbohidrat monosakarida
antara lain maltosa, laktosa, fruktosa, dan arabinosa, sedangkan golongan disakarida
meliputi glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Kesalahan ini terjadi akibat larutan glukosa
dan fruktosa mengalami proses oksidasi pada gugus aldehidnya sehingga mampu
mengalami perubahan warna ketika diuji dengan reagen barfoed.
Uji barfoed yang dilakukan pada sampel A-F dilakukan dengan memanaskan
sampel yang telah ditambah dengan reagen barfoed dengan durasi 3 meinit. Pemansan
akan dilanjutkan menjadi 15 menit ketika endapan masih belum terbantuk. Sampel
yang digolongkan dalam golongan monosakarida akan menghasilkan endapan warna
merah jika dipanaskan selama 3 menit. Golongan disakarida akan menghasilkan
endapan merah ketika dipanaskan selama 15 menit. Reaksi yang terjadi pada percobaan
ini dapat dituliskan sebagai berikut, sedangkan untuk sampel yang tidak menghasilkan
endapan selama proses pemanasan digolongkan dalam polisakarida. Hasil yang didapat
menunjukkan bahwa sampel yang tergolong dalam monosakarida yaitu sampel A dan
B, sedangkan sampel yang lain digolongkan dalam jenis polisakarida.

Anda mungkin juga menyukai