Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak zaman dahulu manusia seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta

bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada disekeliling

mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh

karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa

dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik, seperti wabah

penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan

dewata. konsep pemikiran mengenai faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang

mempunyai pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah kesehatan

terus menerus dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang disebut sebagai Ilmu

Kesehatan Lingkungan

Pola penyebaran penyakit sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan. Pola

penyebaran penyakit di negara berkembang seperti Indonesia dengan pola penyebaran penyakit

di negara maju sangat berbeda. Kecenderungan penyakit yang terjadi di negara berkembang

adalah penyakit menular. Sedangkan di negara maju di dominasi oleh penyakit tidak menular.

Negara berkembang rata-rata penduduknya memiliki tingkat pendidikan dan taraf

perekonomian yang rendah. Dari kedua faktor tersebut berimplikasi terhadap kesehatan

lingkungan dan kesehatan masyarakat itu sendiri. Tingkat pendidikan yang rendah menciptakan

masyarakat yang kurang bahkan tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan. Sebagai contoh

sederhana, masyarakat membuang sampah secara sembarangan. Akibatnya terjadi penumpukan

1
volume sampah yang berimplikasi terhadap datangnya banjir. Jika banjir terjadi, maka akan

mempengaruhi derajat kesehatan lingkungan itu sendiri. Penyakit kulit, diare merupakan salah

satu contoh kecil penyakit menular dan lingkungan pun pasti akan mengalami kerusakan.

Sebaliknya, penyakit tidak menular sering kali menimpa pada masyarakat yang

mempunyai kecenderungan tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi menengah ke atas. Korelasi

dengan hal tersebut memang bisa dipahami. Dengan tingkat pendidikan dan ekonomi yang

memadai, maka tingkat pengetahuan tentang kesehatannya pun diperkirakan/relatif akan

meningkat pula. Pola makan yang serba siap saji (baca: kandungan gizi tinggi) dituding salah

satu faktor penyebab penyakit yang bersifat tidak menular. Misalnya penyakit jantung akibat

kadar kolesterol tinggi.

Secara harfiah, ekologi diartikan ilmu yang mempelajari hubungan lingkungan dengan
komponen di dalamnya. Manusia sendiri adalah mahluk hidup yang memerlukan lingkungan

untuk kelangsungan hidupnya. Jadi ekologi manusia adalah suatu hubungan timbal balik antara

manusia dan lingkungannya demi keberlangsungan hidup dengan cara memanfaatkan Sumber

Daya Alam didalamnya. Banyak lingkungan yang mengalami kerusakan akibat ulah manusia.

Tapi tidak sedikit alam lingkungan mempunyai daya dukung terhadap sekitarnya akibat

keramahan terhadap lingkungan itu sendiri.

Lingkungan akan menjadi sahabat ketika kita sebagai manusia memperlakukannya

dengan baik dan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya secara wajar. Dan

lingkungan akan menjadi ancaman terhadap mahluk hidup khususnya manusia ketika kita

memperlakukannya dengan hawa nafsu untuk kepentingan pribadi.

2
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah pendekatan ekologi dalam kesehatan

lingkungan.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Ekologi dan Kesehatan Lingkungan.

2. Mengetahui hubungan ekologi dengan masalah kesehatan lingkungan

3. Mengetahui pendekatan ekologis dalam kesehatan lingkungan berdasarkan bidang


fisik, ekonomi, dan sosial
4. Mengetahui cara pengendalian masalah kesehatan lingkungan akibat pertambahan

penduduk.

1.4 Manfaat Penulisan

Agar pembaca dan saya selaku penulis dapat mengetahui pendekatan ekologi dalam

kesehatan lingkungan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi dan Kesehatan Lingkungan

Ekologi merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang hubungan

antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan

terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang

mempelajari hubungan antara tumbuhan, hewan dan manusia beserta lingkungannya dimana

mereka hidup,bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di tempat tersebut. Ekologi

berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang mana artinya adalah rumah atau tempat hidup dan

logos yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-

organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari apa

yang ada dan apa yang terjadi dialam dengan tidak melakukan percobaan.

Menurut Odum pada tahun 1971 ekologi muktahir adalah suatu studi yang mempelajari

struktur dan fungsi ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. Struktur disini

menunjukkan suatu keadaan dari system ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk

kepadatan atau kerapatan, biomassa penyebaran potensi unsur-unsur hara, energy, faktor-faktor

fisik dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan system tersebut. Sedangkan fungsinya

menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam system. Jadi pokok utama ekologi

adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.

Kesehatan Lingkungan berasal dari dua kata yaitu kesehatan dan lingkungan. Kesehatan

menurut WHO adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna, bukan hanya

ketidakhadiran penyakit belaka. Lingkungan hidup menurut Undang-undang RI No 23 tahun

4
1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 1 adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia serta makhuk hidup lainnya. Jadi

Kesehatan Lingkungan adalah suatu keadaan yang mampu menopang keseimbangan ekologis

yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup

manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.

2.2 Hubungan Ekologi dengan Masalah Kesehatan Lingkungan

Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lainnya yaitu :

tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup

yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu

terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Karena itu anggapan
bahwa manusia adalah makhluk yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah betul. Seyogyanya

kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan makhluk hidup yang lain untuk kelangsungan

hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.

Manusia bersama tumbuhan, hewan, dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu

yang dinamakan biosfer. Biosfer dikatakan juga alam atau dunia kehidupan yang terdirimdari

semua jasad hidup, air, udara, tanah dan materi yang mengelilingi dan merupakan suatu lapisan

yang agak tipis dipermukaan bumi. Biosfer juga sebagai suatu hubungan jasad hidup serta materi

dan energy yang mengelilinginya dan manusia merupakan sebagian dari system itu. Dalam

ekologi semua itu harus dipelajari.

Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami

lingkungannya dan pandai mengatur pemakaian sumber-sumber daya alam dengan cara-cara

yang dapat dipertanggungjawabkan demi pengaman dan kelestarian. Inti permasalahan

5
lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia, dengan lingkungan

hidupnya. Seperti halnya dengan Indonesia, Indonesia tidak mungkin terhindar dari dampak yang

ditimbulkan oleh perubahan lingkungan global yang langsung maupun tidak langsung

mempengaruhi kesehatan. Di samping itu Indonesia juga menghadapi masalah lingkungan yang

bersifat lokal meliputi dampak proses industrialisasi dan urbanisasi, dampak pembukaan hutan

untuk pemukiman dan pertanian serta hilangnya hutan hujan dan berkurangnya keanekaragaman

hayati.

Pada dasarnya masalah lingkungan timbul karena kegiatan manusia yang tidak

mengindahkan atau tidak mengerti tentang prinsip-prinsip ekologi. Secara alamiah manusia

mempunyai misi mempertahankan keberadaanya dimuka bumi ini dalam kondisi lingkungan

yang seoptimal mungkin. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk upaya manusia untuk
menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Namun ironisnya, disadari atau tidak upaya-

upaya tersebut dalam beberapa hal telah memberikan dampak samping negatif bagi lingkungan

baik berskala lokal, regional, maupun global.

Dalam beberapa dekade terakhir dapat disaksikan betapa kemajuan ilmu dan teknologi

telah menimbulkan transformasi lingkungan fisik yang luar biasa dimuka bumi. Teknologi

memang mampu menciptakan kemudahan, rasa aman dan nyaman bagi manusia, namun

teknologi telah pula memberikan dampak negative bagi kondisi tata lingkungan, tentunya bila

digunakan secara tidak terkendali,yang dapat mengancam kelesstarian lingkungan dan kehidupan

makhluk hidup. Perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi masalah kesehatan lingkungan

antara lain :

6
1. Pemanasan global

Pemanasan global salah satunya diakibatkan oleh efek rumah kaca, gas-gas yang dapat

menyebabkan pemanasan global adalah CO2, CH4, N2O dan senyawa halocarbon serta

turunannya seperti CFC, HCFs dan HFCs gas ini berasal dari kegiatan manusia. Efek rumah kaca

sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan proses geofisika. Dengan bertambahnya

jumlah penduduk dunia, proses industrialisasi dan kegiatan pertanian, keseimbangan tersebut

menjadi terganggu dan mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.

2. Hujan asam

Di atmosfer gas-gas sulfur oksida ( SO 2 ) dan nitrogen oksida ( NO2 ) akan diubah

menjadi asam yang akhirnya akan jatuh ke tanah sebagai hujan atau salju asam. Efek utama
polusi asam pada manusia adalah pada system pernafasan seperti asma, batuk kering, sakit

kepala, mata, hidung, dan iritasi tenggorokan. Efek tidak langsung berupa keracunan logam berat

yang larut dalam air yang kemudian terminum atau diserap oleh buah-buahan, sayuran, dan

organ serta jaringan hewan ternak.

3. Penipisan dan lubang pada ozon

Lapisan ozon berfungsi melindungi makhluk hidup di muka bumi dari pancaran sinar

ultraviolet matahari. Dari ketiga jenis sinar UV yang ada, sinar UV-B lah yang paling berbahaya

karena banyak system biologic yang sensitive terhadapnya. Kanker kulit non-melanoma ( sel

basal dan squama ) diketahui sangat erat hubungannya dengan keterpaparan kumulatif radiasi

UV selama hidup. Penyakit kulit lainnya yang terkait dengan radiasi UV antara lain adalah

keratosis, actinic, actinic elastosis, photo aging of skin, dan sunburn.

7
4. Penurunan keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati mempunyai fungsi biologis yaitu secara alami mengontrol hama

tanaman dan kuman pathogen bagi manusia. Dalam menghadapi masalah keanekaragaman

hayati sering kali terjadi benturan kepentingan yaitu di satu sisi ada upaya untuk menekan atau

membasmi spesies tertentu yang secara langsung berbahaya bagi kesehatan atau dalam rangka

memenuhi kebutuhan manusia.

Selain hal-hal yang telah disebutkan, adapun perubahan lingkungan yang dapat

mempengaruhi kesehatan lingkungan, seperti pola hidup, perubahan tata nilai dan perilaku akibat

tranformasi social budaya, yang mengakibatkan berbagai masalah pada tingkat individu,

keluarga dan masyarakat.

2.3 Pendekatan Ekologis dalam Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Bidang Fisik,

Biologi, dan Sosial

 Fisik

Abiotik berasal dari kata a dan biotic. A artinya tidak, biotic artinya bersifat hidup. Jadi

abiotik berarti tidak hidup. Unsur fisik atau abiotik adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita,

yang berwujud benda mati dan merupakan bentukan dari alam, contohnya air, tanah, udara,

gunung, laut, sinar matahari.

 Biologi

Lingkungan biologis merupakan lingkungan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur

biologis atau makhluk hidup seperti mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa,

metazoa, dll), hewan, dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.

8
 Sosial

Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain

itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.

Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan

manusia lain.

Manusia merupakan makhluk social yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat.

Dalam setiap kelompok masyarakat terdapat aturan, norma, nilai, dan tradisi yang berbeda-beda.

Hal-hal tersebut berkembang bersama masyarakat dan turun temurun dari generasi ke generasi.

Sosial budaya sering kali dijadikan petunjuk dan tata cara berperilaku dalam

bermasyarakat, hal ini dapat berdampak positif namun juga dapat berdampak negatif. Disinilah

kaitannya dengan kesehatan, ketika suatu tradisi yang telah menjadi warisan turun temurun
dalam sebuah masyarakat namun ternyata tradisi tersebut memiliki dampak yang negatif bagi

derajat kesehatan masyarakatnya. Misalnya, cara masyarakat memandang tentang konsep sehat

dan sakit dan persepsi masyarakat tentang penyebab terjadinya penyakit disuatu masyarakat akan

berbeda-beda tergantung dari kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut.

Contoh lain sosial budaya mempengaruhi kesehatan adalah pandangan suatu masyarakat

terhadap tindakan yang mereka lakukan ketika mereka mengalami sakit, ini akan sangat

dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan kepercayaan yang ada dan tumbuh dalam masyarakat

tersebut. Misalnya masyarakat yang sangat mempercayai dukun yang memiliki kekuatan gaib

sebagai penyembuh ketika mereka sakit, dan bayi yang menderita demam atau diare berarti

pertanda bahwa bayi tersebut akan pintar berjalan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sosial budaya

sangat mempengaruhi kesehatan baik itu individu maupun kelompok.

9
2.4 Langkah-langkah Antisipatif Menghadapi Masalah Kesahatan Lingkungan

Perubahan lingkungan global mengancam sistem infrastruktur pendukung kehidupan (life

supporting) bumi serta menimbulkan kerusakan pada bisofer, yang selanjutnya akan memberikan

dampak bagi derajat kesehatan. Resiko kesehatan yang ditimbulkannya tidak lagi berupa masalah

kesehatan lingkungan local yang biasanya berada pada tingkat toksikologi dan mikrobiologi,

tetapi telah mempunyai skala gobal. Ada beberapa langkah-langkah untuk mengantisipasi

masalah kesehatan lingkungan tersebut, antara lain meliputi upaya untuk memacu perkembangan

teknologi dan produk industri yang akrab lingkungan ( green technologi dan green products ).

Pemanfaatan energy alternative yang bukan berasal dari bahan bakar fosil, program untuk

mengatasi masalah urbanisasi dan pengentasan kemiskinan, serta pendekatan sosio budaya.

Untuk menghadapi dan mengantisipasi pengaruh lingkungan terhadap kesehatan maka perlu
melakukan kegiatan-kegiatan yang terprogram dan terkoordinasi seperti mendirikan Pusat

Nasional Kesehatan Lingkungan ( National Center for Environtment Health ) di Indonesia. Pusat

ini bertugas memantau perubahan lingkungan dan mengkaji dampaknya terhadap kesehatan,

anggotanya para ahli, seperti ahli kedokteran dan kesehatan, ekologi, meteorology,

kependudukan dan ilmu social serta ahli dari disiplin ilmu lain yang terkait. Kegiatan pusat ini

antara lain :

1. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data tentang perubahan faktor-faktor

lingkungan.

2. Menyusun indicator biologi dan kesehatan yang berkaitan dengan perubahan

lingkungan.

3. Melakukan survey epidemiologi tentang penyakit yang berkaitan dengan faktor

lingkungan.

10
4. Melakukan pengkajian tentang dinamika social dan kependudukan yang mempunyai

dampak terhadap perubahan lingkungan dan kesehatan.

Dalam melaksanakan kegiatannya perlu menjalin kerjasama dengan pusat-pusat serupa di

Negara-negara lain serta badan-badan Internasional melalui jaringan lingkungan global. Untuk

mengantisipasi masalah lingkungan akan sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit, oleh

sebab itu pemerintah perlu mengadakan pendekatan ekonomi efisien, yang merupakan suatu

konsep yang mengkombinasikan efisien ekonomi dan efisien ekologi. Nampaknya memang

mustahil untuk mengkombinasikan dual hal yang dianggap mempunyai prinsipil yang

berlawanan. Tetapi dengan kajian sepintassaja sudah nampak bahwa dengan meningktkan efisien

produksi, bahan baku yang terbuang akan berkurang. Ini berarti bahwa limbah yang terbentuk
juga akan berkurang. Jadi dengan ekonomi efisien, pada satu pihak kebutuhan bahan baku per

unit produk berkurang sehingga biaya produksi per unit produk juga berkurang. Pada lain pihak

limbah yang diproduksi oleh perusahaan pun menurun, biaya pengolahan limbah berkurang dan

dampak potensial terhadap lingkungan juga menurun. Ekonomi efisien juga berusaha untuk

mengurangi produk limbah bahan berbahya dan beracun(B3). Ekonomi efisien ini mempunyai

dua prinsip, yaitu:

1. Memaksimumkan layanan ekologi lingkungan

Lingkungan memberikan berbagai layanan ekologi yang sangat berguna bagi manusia.

Layanan itu ada yang bersifat global dan ada pula yang bersifat lokal.

a. Sumber daya terbarukan (renewable)

Matahari merupakan sumber energy kita yang paling utama. Energi matahari bersifat

terbarukan, dari energy matahari ini kita dapatkan sumberdaya alamlain yang terbarukan,

11
sepeerti energy angin dan air serta biomassa berupa tumbuhan, hewan dan jasad renik. Sumber

alam terbarukan merupakan layanan ekologi lingkungan yang tak ternilai harganya. Energi

terbarukan bersifat bersih tidak mencemarkan kecuali bahan bakar biomassa.

b. Industri

Sebuah contoh layanan pada tingkat global yang terkait dengan industry ialah

perlindungan makhluk hidup dari sinar UV-B dari matahari, hal ini disebabkan karena

terbentuknya lubang ozon diatmosfer sehingga sinar ultara violet akan langsung mengenai

makhluk hidup dimuka bumi. Lubang ozon ini salah satu penyebabnya adalah oleh KFK, yang

dimana KFK merupakan bahan yang digunakan untuk membuat karet busa yang dimanfaatkan

untuk pembuatan kasur, bantal dan jok kursi. Dan masih banyak lagi hasil buangan industry yang
berbahaya bagi kesehatan lingkungan yang berdampak pada manusia sendiri.

c. Pertanian

Contoh layanan ekologi pada tingkat local ialah musuh alami hama. Di dalam alam

populasi hama, misalnya insekta, dikendalikan oleh musuh alaminya, antara lain: katak, capung,

laba-laba, sertaa kelelawar dan burung pemakan insekta.

Untuk meningkatkan produksi pertanian banyak digunakan pestisida. Fungsi pestisida

ialah untuk membunuh hama. Tetapi pestisida tidak hanya membunuh hama, melainkan juga

musuh alami hama sehingga layanan ekologi lingkungan untuk mengendalikan hama menurun.

Sementara itu hama membentuk kekebalan terhadap pestisida. Kertergantungan pada pestisida

pun naik sehingga dosis pestisida harus dinaikkan. Biaya penggunaan insektisida juga naik.

Demikian pula tingkat pencemaran pestisida. Penggunaan pestisida secara terbatas mengurangi

12
kematian musuh alami hama sehingga layanan ekologi pengendaian hama data berjalan dengan

maksimal. Bersama dengan itu proses pembentukan kekebalan terhadap pestisida pada hama

dihambat.

d. Taman kota

Layanan ekologi taman dan jalur hijau didaerah perkotaan belum kita sadari dan hargai.

Akibatnya di kota-kota luas taman berkurang. Padahal dengan adanya taman, air hujan

diintersepsi oleh pohon-pohonan, semak dan rumput sehinga volume air larian berkurang.

Banyak jenis pohon juga dapat menyerap zat pencemar udara dan tanah. Pohon dan semak juga

meredam kebisingan. Tumbuhan yang hijau mengurangi kesilauan dan menambah keasrian kota.

Alhasil taman dan jalur hijau menambah kenyamanan kota serta memberikan tempat untuk
bersantai warga kota dan tempat bermain yang aman untuk anak-anak. Semuanya itu berdampak

positif pada kesehatan fisik dan mental penduduknya.

2. Memaksimumkan efisiensi penggunaan bahan baku

Prinsip kedua ekonomi efisiensi, yaitu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku,

sangat relevan dengan pembangunan industry dan transport.

a. Rumah tangga

Peningkatan efisien seyogyanya dimulai di rumah tangga keluarga dengan perbaikan

pengelolaan rumah tangga. Dengan perbaikan pengelolaan rumah tangga, anggaran belanja

rumah tangga berkurang antara lain seperti rekening listrik, air, dan telepon serta kebutuhan

pupuk untuk tanaman. Karena pengunaan listrik menurun, pencemaran dari pembangkit listrik

oleh PLN juga turun.

13
b. Transpor

Energi juga banyak digunakan dalam sektor transpor, efisiensinya juga rendah sehingga

menimbulkan dampak yang serius seperti pencemaran udara yang tinggi dan kerugian ekonomi.

Pb yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dapat memberikan dampak yang serius pada

kesehatan, terutama pada anak-anak. Seyogyanya kadar Pb didalam bensin diturunkan, walaupun

mempunyai konsekuensi biaya yang cukup besar.

Dengan ekonomi efisiensi pembangunan bersifat ramah lingkungan dan dengan

pembangunan yang ramah lingkungan, lingkungan menjadi ramah pada pembangunan.

Keduanya saling mendukung dan memperkuat menuju pembangunan berkelanjutan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme

terhadap lingkungannya. Pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi

organisme di alam. Sedangkan Kesehatan Lingkungan adalah suatu keadaan yang mampu

menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk

mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.

Perubahan lingkungan global mengancam sistem infrastruktur pendukung kehidupan (life

supporting) bumi serta menimbulkan kerusakan pada bisofer, yang selanjutnya akan memberikan

dampak bagi derajat kesehatan. Secara pasti Indonesia akan merasakan dampak dari perubahan

lingkungan global. Bila tidak dilakukan langkah-langkah pencegahan, setiap bentuk perubahan

lingkungan di Indonesia atau di bagian manapun di muka bumi ini yang semula hanya berskala

lokal, mempunyai potensi untuk berkembang dan menimbulkan masalah regional bahkan global.

Masalah lingkungan yang aktual yang dihadapi oleh manusia dewasa ini adalah pemanasan

global, lubang ozon, polusi lautan,air,tanah,udara, penurunan keanekaragaman hayati, serta

penurunan kualitas lahan dan tanah.

Diperlukan kesadaran dan upaya dari seluruh penduduk bumi untuk bersama-sama

menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, baik untuk kepentingan genervasi sekarang

maupun yang akan datang. Dengan pengetahuan yang dimiliki manusia mempunyai kemampuan

untuk memprediksi apa yang akan terjadi di lingkungannya dan dengan kemampuan itu

15
seyogyanya manusia memiliki pula kekuatan untuk mencegah hal-hal yang mungkin

menimbulkan dampak negative bagi lingkungan dan kesehatannya.

3.2 Saran

Pada dasarnya masalah lingkungan timbul karena kegiatan manusia yang tidak

mengindahkan atau tidak mengerti tentang prinsip-prinsip ekologi. Maka oleh sebab itu untuk

mencegah terjadinya masalah lingkungan tersebut hendaknya kita sebagai penduduk Indonesia

lebih memahami mengenai prinsip-prinsip ekologi tersebut. Dan kita pun hendaknya lebih peka

terhadap masalah lingkungan yang ada sehingga kita akan berusaha untuk tidak menyebabkan

masalah-masalah lingkungan lainnya yang akan merugikan kita sendiri.

16

Anda mungkin juga menyukai