Perbandingan Sistem Pendidikan Di Bebera PDF
Perbandingan Sistem Pendidikan Di Bebera PDF
Dosen Pembina:
Dr. H. Sulton, M.Pd.
Oleh:
NAMA : SIYAMTA
NIM : 130121909684
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami Haturkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Ijin dan
Kehendak-Nya Makalah tentang “Perbandingan Sistem Pendidikan di Beberapa
Negara” ini dapat diselesaikan oleh penulis.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan Pendidikan
Program Doktor (S3) Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. H. Sulton, M.Pd., selaku dosen
Pembina Mata Kuliah Wawasan Pendidikan yang telah membimbing penulis, sehingga
berhasil menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat konstuktif
sangatlah Penulis harapkan demi penyempurnaan lebih lanjut. Namun demikian,
semoga yang sederhana ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Siyamta
Mahasiswa Program S3-TEP UM
ABSTRAK
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk berkembangnya suatu
negara. Tanpa adanya sistem pendidikan yang baik, maka kemajuan suatu negara
akan terganggu. Di dunia terdapat 5 benua, yaitu Asia, Eropa, Amerika, Australia dan
Afrika. Pada makalah Wawasan Pendidikan ini akan dibahas tentang sistem
Pendidikan pada beberapa negara yang disebutkan di atas.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat tiga pokok pikiran utama yang terkandung
di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan
(3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Di bawah ini akan dipaparkan secara singkat ketiga pokok pikiran tersebut.
Informasi di atas adalah gambaran dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia, yang
sudah tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, dan pada
akhirnya nanti akan dijabarkan dalam jenjang pendidikan. Pendidikan di Indonesia
terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga
dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Dari
kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses
terhadap pendidikan formal. Dari usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka memasuki
Pendidikan Taman Kanak-Kanak. Pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia
dan mempunyai tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik memasuki
sekolah dasar. Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah dasar (SD)
atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga
negara Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Sekolah menengah pertama (SMP) dan
madrasah tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia. Setelah
tamat dari SD/MI, para siswa dapat memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga
tahun pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para siswa dapat
meneruskan pendidikan mereka ke Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), atau Madrasah Mliyah (MA). Setelah tamat dari sekolah menengah atas
atau madrasah aliyah, para siswa dapat memasuki jenjang Perguruan Tinggi. Di negara-
negara lain, mestinya juga mempunyai strruktur/jenjang sistem pendidikan. Pada
makalah ini akan dibahas secara singkat tentang sistem pendidikan di beberapa
negara di dunia yang terbagi menjadi 5 benua seperti berikut ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem Pendidikan di Asia, misalnya Arab Saudi?
2. Bagaimana sistem Pendidikan di Europa, misalnya Jerman, Finlandia?
3. Bagaimana sistem Pendidikan di Amerika, misalnya Amerika Serikat?
4. Bagaimana sistem Pendidikan di Australia, misalnya Melbourne dan Victoria?
5. Bagaimana sistem Pendidikan di Afrika, Misalnya Sudan?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Asia, misalnya Arab Saudi.
2. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Europa, misalnya Jerman, Finlandia.
3. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Amerika, misalnya Amerika Serikat.
4. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Australia, misalnya Melbourne dan Victoria.
5. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Afrika, misalnya Sudan.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah studi kepustakaan
melalui literatur buku-buku yang relevan serta dari berbagai media lainnya terutama
internet.
BAB II PEMBAHASAN
Arab Saudi atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah
Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan
gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir
dengan kata Sahara.
Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara)
dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut
Merah.
Selain sistem pendidikan di atas, juga tersedia pendidikan khusus menghafal al-
Qur'an di jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas, dan juga Pendidikan Industri, Perdagangan dan Pertanian. Pendidikan Umum
diawasi oleh Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Arab Saudi sementara
Pendidikan Tinggi diawasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi.
Pada tahun 1424 H (2003-2004) telah keluar peraturan baru yakni mengadakan ujian
kemampuan untuk seluruh siswa kelas akhir di tingkat Sekolah Menengah Atas
(Tsanawiyah) yang diadakan di Universitas-universitas oleh Pusat Standarisasi dan
Pengembangan Arab Saudi, tes tersebut mengukur bidang kebahasaan dan
keolahragaan. Selain itu, bagi para siswa yang akan melanjutkan studinya di bidang
kedokteran atau teknik diwajibkan untuk mengikuti ujian prestasi dengan 5 mata
pelajaran (Matematika, Kimia, Fisika, Bahasa Inggris dan Biologi). Pada tahun 1434 H
(2012-2013), mata pelajaran Bahasa Inggris dihapus dari ujian prestasi tersebut.
Sejak beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Arab Saudi juga membuat Program
Pelayan Dua Tanah Suci untuk Beasiswa ke luar negeri, yakni program besar dan
ambisius yang bertujuan untuk mengembangkan bakat Warga Negara Arab Saudi
dengan mengirimkan warga Saudi ke universitas-universitas di berbagai belahan
dunia, program ini sudah diikuti oleh 10 ribu penerima beasiswa.
Untuk memasuki perguruan tinggi di Arab Saudi, calon mahasiswa harus memenuhi
tes masuk perguruan tinggi (General Secondary Education Certificate Examination)
atau Tawjihi.
Ada dua jalur untuk S2, dengan tesis (by thesis) atau dengan kuliah (by course).
Apabila kita mengambil jalur tesis, maka setelah menyelesaikan matakuliah yang
sudah ditentukan, kita harus menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun ( 2
semester), sedangkan untuk jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaikas seluruh mata
kuliah yang telah ditentukan, namun dengan jumlah mata kuliah yang lebih banyak.
Untuk S3, lama waktu yang dibutuhkan adalah 3 tahun setelah menyelesaikan S2.
untuk S3, kita harus menyelesaikan mata kuliah dan mengumpulkan disertasi yang
merupakan hasil riset independen yang telah dilakukan. Selain itu, tambahan syarat
kadang-kadang diperlukan, seperti: minimal mempublikasikan jurnal internasioanl atau
konferensi internasional.
Sebagai tambahan, ada beberapa universitas khusus untuk perempuan yang sebagian
besar berfokus kepada ilmu pendidikan. Jenjang yang tersedia untuk universitas
khusus perempuan ini mulai dari S1 sampai S3.
Universitas besar di Arab Saudi di antaranya King Saud University, King Fahd
University of Petroleum and Mineral, King Abdul Aziz University, King Faisal University,
dan universitas baru King Abdullah University of Science and Technology (KAUST).
TVTC secara formal disebut dengan General Organization for Technical Education and
Vocational Training (GOTEVOT), yang mempunyai web seperti pada gambar berikut
ini.
Sekitar 5 tahun yang lalu General Organization for Technical Education and Vocational
Training (GOTEVOT), bekerjasama dengan VEDC Malang untuk mengadakan
Pelatihan Guru Kejuruan yang dilaksanakan di VEDC Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Gedung pendidikan di Saudi Arabia, hampir sama dengan model bangunan lainnya
dengan model Kotak Minimalis seperti pada gambar berikut ini.
Untuk kaum laki-laki hampir semua menggunakan jubah Muslim dengan khas sorban
seperti pada gambar berikut ini.
Setiap negara bagian diwakili pada tingkat federal dalam Bundesrat. Dari enam belas
wilayah federal ini, tiga di antaranya adalah kota setingkat negara bagian seperti
berikut : (a) Baden-Württemberg dengan ibu kota negara bagian Stuttgart, (b) Bayern
dengan ibu kota negara bagian München, (c) Berlin, salah satu dari 3 kota yang
memiliki status sederajat dengan negara bagian, merupakan juga ibu kota negara
Jerman, (d) Brandenburg dengan ibu kota negara bagian Potsdam, (e) Bremen, juga
adalah kota yang berstatus sebagai negara bagian, (f) Hamburg, kota ketiga selain
Berlin dan Bremen yang memiliki status khusus sebagai negara bagian, (g) Hessen
dengan ibu kota negara bagian Wiesbaden, (h) Mecklenburg-Vorpommern dengan ibu
kota negara bagian Schwerin, (i) Sachsen Bawah dengan ibu kota negara bagian
Hannover, (j) Rhein Utara-Westfalen dengan ibu kota negara bagian Düsseldorf, (k)
Rheinland-Pfalz dengan ibu kota negara bagian Mainz, (l) Saarland dengan ibu kota
negara bagian Saarbrücken, (m) Sachsen dengan ibu kota negara bagian Dresden,
(n)Sachsen-Anhalt dengan ibu kota negara bagian Magdeburg. (o) Schleswig-Holstein
dengan ibu kota negara bagian Kiel, (p) Thüringen dengan ibu kota negara bagian
Erfurt. Negara federasi Jerman berikut negara bagiannya ditunjukkan seperti gambar di
bawah ini.
Pendidikan dasar (primary school) dengan lama pendidikan umumnya 4 tahun (usia 6-
9 tahun) kecuali ibu kota Negara (Berlin) melaksanakan system 6 tahun, sementara
beberapa Negara bagian yang lain melaksanakan pengajaran tambahan 2 tahun pada
grade 5 dan 6 dalam suatu lembaga perantara yang memberikan berbagai jenis
pelajaran sebagai persiapan masuk ke program-program sekolah menengah. Negara
bagian lain menyediakan bentuk yang lain pula dengan memberikan pelajaran-
pelajaran khusus pada grade 5 dan 6, dan siswa dapat dengan mudah pindah dari
sekolah satu ke sekolah yang lainnya sesuai dengan program yang diinginkan.
Sekolah menengah (lower secondary education) di Jerman dapat dibedakan menjadi
4 jenis, yaitu : Hauptschule/Restschule, Realschule/Mittelsvhule, Gymnasium dan
Gesamt-schule.
sosial, dan politik yang sangat cepat. Program pendidikan orang dewasa dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu umum, vokasional (termasuk teknik dan keuangan)
dan politik.
Perguruan Tinggi
Dalam peguruan tinggi di Jerman ada dua jenis pendidikan tinggi di Jerman, yaitu
Universität (universit, selanjutnya disingkat UNI) dan Fachhochschule (applied
university, selanjutnya disingkat FH). Secara umum, pendidikan tinggi di Jerman
digolongkan menjadi Universitas (Universitaet), Institut Teknologi (Technische
Universitaet/Hochschule), Sekolah Tinggi Pendidikan (Padagogische Hochschule),
Sekolah Tinggi Seni (Kunsthochschule), Sekolah Tinggi Musik (Musikhochschule),
semacam politeknik tetapi sampai ke jenjang S3 (Fachhochschule), dan semacam
Intitut Pendidikan Dalam Negeri (Verwaltungsfachhochschule).
Contoh Universitas yang pernah Penulis mengikuti kuliah pada Wintersemester 2010-
2011 adalah Otto Von Guercke Magdeburg, seperti berikut ini.
Bahasa yang digunakan dalam kampus ini adalah Bahasa Jerman dengan suasana
kelas seperti berikut ini.
b. Program Baru
Berdasarkan Kesepakatan Bologna tahun 1999, semua negara EU bersepakat untuk
menyesuakan sistem pendidikan antara satu negara dengan negara lainnya di
kawasan EU. Hal ini perlu dilakukan karena Kesepakatan Maastricht tahun 1992
menjamin bahwa semua negara EU harus mengakui kesamaan gelar dan keprofesian
yang diberikan oleh Universitas maupun lembaga profesi di negara-negara EU lainnya.
Dari Kesepakatan Bologna 1999 tersebut, salah satu isinya adalah semua negara EU
akan mengkonversi sistem pendidikan tingginya menjadi tiga jenjang Bachelor-Master-
Doktor. Disepakati pula bahwa Bachelor (dengan waktu tempuh 3-4 tahun) adalah
gelar kesatjanaan pertama yang diberikan oleh Universitas, dimana pemilik gelar
tersebut diyakini telah siap memasuki dunia kerja. Program pendidikan Master adalah
pendidikan lanjutan setelah bachelor dan diberikan selama 2 tahun. Berdasarkan
kesepakatan Bologna 1999 tersebut, UNI dan FH di Jerman telah mulai mengkonversi
sistem lamanya Diplom-Doktor ke sistem baru Bachelor-Master-Doktor. Oleh
karenanya, tidak mengherankan jika saat ini telah ada jengang Bachelor-Master di
ahmpir semua UNI dan FH. Paling lambat tahun 2010 semua UNI dan FH di Jerman
harus sudah mengadopsi sistem Bachelor-Master-Doktor seratus persen. Di Feie
Universität Berlin dan Humboldt Universität zu Berlin bahkan sistem ini sudah akan
diadopsi penuh paling lambat tahun 2007.
Pendidikan Tinggi
Setelah mendapatkan Abitur, siswa langsung bisa mendaftarkan diri ke Perguruan
Tinggi. Berbeda dengan calon mahasiswa di Indonesia yang harus mengikuti ujian
tertulis (UMPTN), disini calon siswa sama sekali tidak perlu mengikuti ujian seleksi.
Calon mahasiswa tinggal mengirimkan berkas lamarannya, dan universitas akan
langsung memutuskan berdasarkan nilai Abitur. Hal tersebut bisa dilakukan karena
pendidikan di seluruh Jerman, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi,
memiliki kualitas yang bisa dikatakan sama.
Untuk menjamin kualitas yang merata di semua sekolah, setiap anak wajib masuk ke
sekolah terdekat yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Sebaliknya, pemerintah pun
menyediakan guru-guru dan fasilitas pendidikan yang merata di semua sekolah, baik di
kota besar maupun di pelosok yang jauh dari kota.
1) Biaya Pendidikan.
Alokasi biaya pendidikan sepenuhnya bersumber dari Lander (Daerah) dan
masyarakat setempat, kecuali untuk pendidikan tinggi. Menjadi tanggung jawab
pemerintah federal. Hampir semua program pendidikan di jerman bersifat gratis
(termasuk pembebasan uang kuliah di pendidikan tinggi). Pemerintah federal juga
memberikan bantuan uang kepada sebagian siswa sekolah menengah dan mahasiswa
perguruan tinggi. Kebanyakan sekolah-sekolah swasta yang kecil, kira-kira 90% dari
biaya operasional sekolah dibantu oleh pemerintah federal Pengeluaran pemerintah
federal pada tahun 1990 untuk anggaran pendidikan mencapai total 9,3% dari GNP.
2) Personalia.
Hanya guru-guru Gymnasium dan sebagian guru-guru specialis untuk bidang
keuangan yang dididik di tingkat Universitas (S1), dengan tekanan utama bidang
keahlian daripada bidang keguruan. Namun demikian. sejak tahun 1960, telah mulai
dicanangkan persyaratan kualifikasi yang sama untuk semua guru, minimal telah di
didik di Universitas. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode
mengajar ditempuh melalui in-service training.
3) Kurikulum.
Kurikulum dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan sesuai Negara bagian masing-
masing dibawah kendali Lander (pemerintah daerah). Sebagian besar Lander
mewajibkan mata pelajaran di primary education sebagai berikut: German;
mathematics; social studies (usually taught as Sachunterricht); history (usually taught
as Sachunterricht ) geography (usually taught as Sachunterricht); biology (aspects of
biology are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht ); physics
(aspects of physics are taught within science, which is usually taught as
Sachunterricht); chemistry (aspects of chemistry are taught within science, which is
usually taught as Sachunterricht); art; music; sport; and modern foreign languages.
Sedangkan untuk sekolah menengah, kurikulum berbeda-beda penekannannya,
sesuai jenis sekolah. Namun paling tidak pada setiap jenis sekolah menengah tersebut
memuat materi pelajaran sebagai berikut: German; mathematics; on foreign language
(usually English); natural and social sciences; music; art; and sport.
Suasana kelas yang pernah penulis amati adalah dengan model double L seperti yang
terjadi pada Berufsschule Magdeburg berikut ini.
Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia dan negeri kelahiran Angry Birds ini
adalah Helsinki. Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km²
sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di
dunia. Finlandia dikenal sebagai salah satu negara dengan pendidikan terbaik di dunia.
Ada banyak sekali sumber yang membahas tentang kehebatan sistem pendidikan
mereka, namun masih sangat sedikit yang mengkaji pendidikan kejuruan disana.
Sistem pendidikan Finlandia adalah sistem yang egaliter, tanpa biaya sekolah dan
disediakan makanan gratis di sekolah untuk siswa full-time. Anggaran pendidikan
Finlandia pada tahun 2009 adalah Euro 11,1 milyar atau Euro 2100 per kapita (sekitar
Rp 25 juta per kapita per tahun).
Pendidikan di sekolah menengah kejuruan adalah gratis, dan mahasiswa dari keluarga
berpenghasilan rendah bisa mendapatkan beasiswa dari negara untuk jenjang yang
lebih tinggi. Kurikulum ditekankan pada materi kejuruan dan selalu disesuaikan dengan
kebutuhan dunia kerja. Sekolah-sekolah kejuruan sebagian besar dikelola oleh
pemerintah kota. Dalam bidang-bidang tertentu (misalnya sekolah polisi, pelatihan
personil untuk kontrol lalu lintas udara), persyaratan masuk sekolah kejuruan seperti ini
adalah harus lulus dari "lukio" (sekolah menengah umum), hal ini menyebabkan siswa
lulusan sekolah menengah kejuruan terpaksa harus menyelesaikan pendidikan
menengah mereka dua kali jika ingin masuk ke pendidikan khusus seperti ini. Struktur
sistem pendidikan di Finlandia, digambarkan seperti berikut ini.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah atas dimulai pada umur 16 atau 17 dan berlangsung selama
tiga sampai empat tahun. Pendidikan tingkat ini sudah tidak wajib. Siswa pada tingkat
ini dapat memilih untuk menjalani pendidikan dan pelatihan kerja pada sekolah
menengah kejuruan untuk mengembangkan kompetensi kejuruan dan untuk
Pada level ini siswa bisa memilih pendidikan umum dengan masuk sekolah menengah
atas akademik yang fokus pada persiapan untuk studi lanjutan. Lulusan pendidikan
menengah atas umum dapat melanjutkan ke universitas dan/atau AMK tingkat pasca
sarjana dengan gelar profesional di bidang-bidang seperti hukum, kedokteran, sains,
pendidikan, dan humaniora. Penerimaan ke sekolah-sekolah tinggi akademik
didasarkan pada IPK, dan dalam beberapa kasus dengan tes akademis dan
wawancara. Setelah lulus dari sekolah kejuruan, para lulusan menerima sertifikat
sekolah kejuruan.
Pendidikan Tinggi
"Ammattikorkeakoulu" ("yrkeshögskola" dalam Bahasa Swedia, polytechnic atau
university of applied sciences dalam Bahasa Inggris, sekolah tinggi ilmu terapan dalam
Bahasa Indonesia), disingkat AMK, adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi
vokasional di Finlandia. Istilah ini secara harfiah berarti "sekolah tinggi pendidikan
kejuruan". Meskipun Kementerian Pendidikan Finlandia merekomendasikan istilah
bahasa Inggris "politeknik", namun Konferensi Rektor dari Universitas-universitas
Finlandia bidang Ilmu Terapan telah memutuskan untuk menggunakan istilah
"universitas ilmu terapan".
Finlandia menduduki peringkat pertama di dunia sebagai negara yang memiliki kualitas
pendidikan terbaik? Negara Skandinavia ini selalu menempati urutan pertama dalam
penilaian yang dilakukan oleh Program for International Student Assestment (PISA)
sejak tahun 2003. Anggaran pendidikan di negara yang beribu kota di Helsinski ini
paling dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Selain unggul secara kualitas
pendidikan, Finlandia juga juara dalam pendidikan anak-anak lemah mental.
Sistem pendidikan Finlandia merupakan kerja keras dari Profesor Reuven Feuerstein.
Konsep pendidikan Feuerstein telah digunakan Finlandia selama lebih dari 20 tahun.
Sistem Feuerstein berfokus pada konsep bahwa setiap orang mempunyai kemampuan
yang berbeda untuk mengubah diri. Kuncinya adalah identifikasi faktor penghambat
dan lebih fokus pada kelebihan untuk mengembangkan kemampuan belajar setiap
orang.
Sistem pendidikan Feuerstein ini pertama kali diimplementasikan tahun 1952 pada
anak-anak yang selamat dari pembunuhan massal dengan cara membakar
(Holocaust). Rahasia konsep pendidikan yang dibuat Feuerstein terletak pada
Apa saja kunci kesuksesan sistem pendidikan Finlandia? “Intelligence plus character-
that is the goal of true education” kutipan milik Martin Luther King, rasanya pantas
menggambarkan sistem pendidikan Finlandia. Beberapa poin penting dari sistem
pendidikan di Finlandia seperti ditunjukkan pada gambar dan informasi berikut ini.
m. Guru tidak memberikan kritik terhadap pekerjaan siswa dengan kata “Kamu salah”
karena hal tersebut akan membuat siswa malu sehingga menghambat proses
pemahamannya.
n. Tidak ada sistem rangking dalam metode pembelajaran Finlandia. Siswa diminta
membandingkan pekerjaannya sendiri dengan hasil sebelumnya. Siswa juga tidak
dituntut untuk bisa menjawab dengan benar, namun dihargai karena sudah
berusaha sebaik mungkin.
o. Siswa tidak perlu memakai sepatu ketika sedang belajar di kelas. Siswa juga tidak
perlu memakai seragam saat bersekolah, bahkan kepala sekolah mengenakan
kemeja krah terbuka dan celana jeans.
p. Sekolah tingkat dasar dan menengah digabung, sehingga siswa tidak perlu berganti
sekolah saat usia 13. Pergantian sekolah juga tidak memerlukan ijazah seperti
Indonesia, namun hanya dengan nilai rapor.
q. Stasiun Televisi yang menyiarkan program berbahasa asing wajib menyertakan
teks terjemahan dalam bahasa Finnish agar anak-anak dapat belajar ketika
menonton Televisi.
Amerika Serikat terletak di belahan bumi utara, terbentuk dari sebagian benua Amerika
Utara dan Kepulauan Hawaii di Pasifik. Membujur dari Kanada ke Selatan sampai di
teluk Mexico dan teluk California serta memanjang dari Pantai Samudera Pasifik
sampai ke Timur di Pantai Samudera Pasifik sampai ke Timur di Pantai Samudera
Atlantik. Pusat geografi Negara AS (tanpa memperhitungkan Alaska dan Hawaii)
terletak di kota Lebanon, Kansas dengan latitude 39º 50′ dan longitude 98º 35′, seperti
pada gambar berikut ini.
Sekolah dasar dan menengah adalah wajab bagi seluruh siswa di Amerika Serikat,
akan tetap jenjang usia siswa berbeda-beda di setiap Negara bagian. Siswa di Amerika
Serikat memulai pendidikanya dari jenjang Kindergarten (usia 5 sampai 6 tahun)
hingga menyelesaikan pendidikan menegah pada kelas 12 (usia 18 tahun). Terdapat
14.000 sekolah di Amerika Serikat dan setiap tahunya pemerintah Amerika Serikat
mengalokasikan dana pendidikan sebesar $500 triliun untuk digunakan keperluan
sekolah dasar dan menengah.
Struktur sistem pendidikan di Amerika Serikat, ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar di Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fifth grade
(Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga Fourth grade (kelas 4), Sixth grade
(kelas 6) atau eighth grade (kelas 8) tergantung sistem kurikulum pada school district
tersebut. Kurikulum pembelajaran dipilih oleh school district mengacu pada standar
pembelajaran di Negara bagian tersebut. Standar pembelajaran adalah tujuan yang
harus dicapai oleh School district yang harus mengacu pada Adequate Yearly Program
(AYP). Suasana pembelajaran pada sekolah dasar di Amerika Serikat berbeda dengan
pembelajaran pada sekolah di Indonesia. Satu kelas terdiri dari dua puluh higga tiga
puluh siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali pendidikan lanjutan
Pendidikan Menengah
Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap (middle
school/ junior high) mulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and ninth grade (kelas 6,
7, 8, 9). Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high (grade/kelas) di tentukan
oleh faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan
untuk mempertahankan populasi siswa sekolah yang stabil. Pada jenjang ini, siswa
diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang dikehendaki dan
menggunakan system kelas berpindah (moving class).
Senior High (kelas 9,10,11,12) adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior
high, biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth
grade(sophomores), eleventh grade(Juniors), twelfth grade(seniors). Perlu diketahui
bahwa jenjang middle school/Junior high dan Senior high berbeda-beda di setiap
Negara bagian, mengacu pada demografi usia siswa di Negara bagian tersebut.
Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina,
Latin, Yunani, Jerman, Italia dan Jepang.
Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band, orchestra, drama, seni rupa,
fotografi, ceramics dan dance.
Benua Australia, secara astronomis terletak pada posisi 10°41‟LS - 43°39‟LS dan
113°BT - 153°39‟BT. Akibat dari letak astronomis ini, Australia dibagi menjadi tiga
bagian daerah waktu, yaitu Waktu Australia bagian barat, Waktu Australia bagian,
tengah, Waktu Australia bagian timur.
Australia terdiri dari Victoria, South Australia, Western Australia, Northen Territory,
Queesland dan New South Wales. Tasmania merupakan suatu kepulauan yang
terpisah dari daratan Australia.
Di Australia, pendidikan dimulai pada tingkat sekolah dasar dan berlanjut hingga
pendidikan tinggi di universitas atau TAFE. Terlepas dari apapun jenjang pendidikan
atau minat Anda, Anda akan menemukan pendidikan berkelas dunia di sini.
Bahasa Pengantar
Bahasa Inggris adalah bahasa resmi dan bahasa pengantar di Australia. Beberapa
sekolah menawarkan program dwibahasa atau program dalam bahasa lain seperti
Mandarin, Vietnam, Indonesia dan Jerman.
Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah di Negara Bagian Victoria meliputi:
Tahun persiapan sebelum Kelas satu (tidak wajib)
Sekolah dasar, Kelas satu-enam
Sekolah menengah, Kelas tujuh sampai dua belas
Kebanyakan Masters degree membutuhkan delapan belas bulan hingga dua tahun
studi penuh waktu. Program ini ditempuh setelah menyelesaikan Bachelor atau
Honours Degree.
Program research Masters Degree berisi setidaknya dua per tiga riset dengan tesis
substansial yang diperiksa secara eksternal. Program ini membutuhkan setidaknya
satu tahun studi penuh waktu. Research Masters Degree sering berlanjut ke program
Doctoral.
Program ini biasanya membutuhkan tiga sampai empat tahun studi penuh waktu.
Mahasiswa diharapkan memberikan kontribusi asli yang substansial untuk
pengetahuan dalam bentuk pengetahuan baru atau adaptasi asli dan signifikan,
ataupun penerapan dan penafsiran pengetahuan yang ada.
Semua Doctoral degree membutuhkan penyelesaian tesis, disertasi, tafsiran kritis atau
sejenisnya, yang biasanya diperiksa oleh dua atau tiga pakar akademik dengan
reputasi internasional, dimana dua di antaranya harus eksternal.
Meski di negara ini terdapat konflik internal yang setiap saat bisa pecah, namun
semangat penuntut ilmu untuk datang ke Sudan tidak menipis. Setiap tahunnya selalu
ada mahasiswa asing, khususnya Indonesia yang datang menuntut ilmu ke Sudan.
Bahkan Sudan juga salah satu negara pilihan untuk melanjutkan program
pascasarjana di bidang studi keislaman. Salah satu universitas di Sudan yang sering
dituju untuk program pasca sarjana tersebut adalah Universitas Omdurman.
Universitas yang didirikan pada tahun 1912 ini terletak di kota Omdurman, kota
terbesar di Sudan. Universitas ini terkenal dengan studi keislamannya, karena awal
mula berdirinya hanya membuka fakultas-fakultas keagamaan. Maka tidak aneh jika
selanjutnya banyak mahasiswa asing yang kuliah strata satu ataupun pascasarjana di
universitas ini.
Jumlah mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di Sudan sampai saat ini tercatat sekitar
175 orang yang terbagi dalam tujuh Perguruan Tinggi besar yang ada di Sudan, pada
program yang berbeda mulai dari program S1 sampai dengan program S3, di mana
35% diantara mereka adalah mahasiswa program pasca sarjana. Dari seluruh
mahasiswa yang ada, 40% diantaranya melaksanakan perkuliahan dengan biaya
sendiri tanpa ada bantuan dari instansi atau sponsor lainnya, dan hanya
mengandalkan bantuan dari keluarga yang tidak mereka terima secara periodik.
Belum lagi dengan cuaca dan kondisi di Sudan yang kadang kurang bersahabat,
sehingga bagi yang tidak kuat daya tahan tubuhnya atau kurang pemenuhan gizinya,
akan mudah terserang penyakit malaria. Hal seperti ini ditambah lagi dengan fasilitas
kesehatan dan obat-obatan yang cukup mahal. Untuk kebutuhan buku-buku referensi,
sangat berat bagi mahasiswa untuk memenuhinya karena selain tingkat harga yang
lebih mahal di banding buku-buku di negara arab lainnya, juga karena dari segi
pendanaan untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya .
Adapun pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak majelis-majelis ilmu yang
menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang tersebar hampir di seluruh
penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis dalam bidang ini adalah
jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang menebarkan dakwah ahlus sunnah
wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as sholeh. Struktur sistem Pendidikan di Sudan
secara umum digambarkan seperti gambar berikut ini.
Pendidikan di Sudan digratiskan dan diwajibkan bagi seluruh anak-anak usia 6 sampai
13 tahun. Pendidikan dimulai dari pendidikan dasar selama dari delapan tahun,
kemudian pendidikan menengah tiga tahun. Jenjang pendidikan diubah menjadi
berformat 6 + 3 + 3 pada tahun 1990. Bahasa pengantar pedidikan yang digunakan di
semua tingkatan adalah bahasa Arab. Lokasi sekolah terkonsentrasi di sejumlah
daerah perkotaan, yang mana sejumlah sekolah yang terletak di bagian Selatan dan
Barat telah rusak bahkan hancur akibat konflik di Negara tersebut.
Salah satu contoh Sudan International University (SIU) ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.
Pada tahun 2001, Bank Dunia memperkirakan bahwa partisipasi murni siswa Sekolah
Dasar adalah 46% dan 21 persen dari pelajar sekolah menengah yang terdiri dari
siswa yang memenuhi syarat. Tingkat kelangsungan pendidikan di Sudan sangat
bervariasi, di beberapa provinsi bahkan hanya mencapai di bawah 20 persen.
Beberapa contoh mahasiswa di Sudan Utara ditunjuukan seperti gambar berikut ini.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas tentang perbandingan pendidikan di beberapa negara, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Sistem pendidikan di negara Saudi Arabia berdasarkan sistem Islam dimana
dilakukan pemisahan antara kaum Laki-Laki dengan Kaum Perempuan. Struktur
pendidikannya dimulai dari Primary Education selama 6 tahun, Intermediate
Education selama 3 tahun, Secondary School selama 3 tahun dilanjutkan dengan
Jalur Akademik (Bqchelor, Master, Doctoral) dan Jalur Spesialis (Diploma atau
Engineering).
Sistem Pendidikan di Jerman yang menonjol adalah Berufsschulle (Duales System)
dimana menggabungkan sistem Pendidikan antara dunia kerja dengan sekolah.
Struktur sistem pendidikannya dimulai dari Kindergarten, Grundschulle,
Gymnasium, Realschule, Hauptschule, Sondernschule atau langsung ke
Gesamptschule. Tingkatan di atasnya adalah jalur Akademik (Universitas) dan Jalur
spesialis (Berufsschulle).
Sistem Pendidikan di Finlandia mempunyai beberapa keunikan beserta
kelebihannya dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menurut riset dari PISA,
sistem pendidikan di Finlandia masuk dalam kategori Terbaik dunia. Sistem
pendidikannya dimulai dari Preschool, Comprehensive School, Upper Secondary
School atau Vocational School. Level di atasnya adalah Academic Degree dan
Vocational Degree.
Sistem Pendidikan di Amerika Serikat dimulai dari usia 3 tahun dengan nama
Nursery School, Kindergartens, Elemantary Schools, Secondary Education
(Academic and Vocational/Technical), Postsecondary Education (College,
University, Professional, Vocational or Technical). Pada level Postsecondary
Education terbagi atas beberapa degree antara lain Bachelor‟s Degree, Master‟s
Degree dan Advanced Professional Degree atau Ph.D. delain itu ada Program
Professional Schools, misalnya Medicine, Theologi, Law dan sebagainya.
Sistem Pendidikan di Australia dimulai dari Early Childood Education pada usia 0-5
tahun, Primary School usia 5-12 tahun, Secondary School pada Usia 12-15 tahun,
Upper Secondary School atau Vocational Education dengan Usia antara 15-17
tahun. Level diatasnya adalah pada tingkat Universitas dengan program pendidikan
Bachelor‟s Degree, Master Degree dan Doctorate Degree.
B. Saran
Untuk pembahasan makalah selanjutnya perlu dikaji lebih detail lagi tentang sistem
penialaian atau uji kompetensi pada beberapa tingkatan satuan pendidikan yang
terdapat di beberapa Negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-
pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Education_in_the_United_States.svg
http://www.ibe.unesco.org/Countries/WDE/2006/ARAB_STATES/Sudan/Sudan.htm
http://strategia.cc/southsudanemis/sses.html
http://www.studymelbourne.vic.gov.au/indonesian/study-options/the-education-system
http://carapedia.com/mengenal_sistem_pendidikan_negara_finlandia_info4082.html
http://atdikbud-usa.org/sistem-pendidikan-di-amerika-serikat/
http://kojirosebastian.blogspot.com/2012/12/sistem-pendidikan-di-jerman.html
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Education_in_the_United_States.svg
http://www.ncee.org/programs-affiliates/center-on-international-education-
benchmarking/top-performing-countries/australia-overview/
http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/perbandingan-pendidikan-di-afrika-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia
Biografi