Anda di halaman 1dari 69

Makalah Mata Kuliah Filsafat Ilmu

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN


DI BEBERAPA NEGARA
(Saudi Arabia, Germany, Finlandia, Amerika Serikat,
Australia dan Sudan)

Mata Kuliah : Wawasan Pendidikan

Dosen Pembina:
Dr. H. Sulton, M.Pd.

Oleh:
NAMA : SIYAMTA
NIM : 130121909684

PROGRAM STUDI S3 TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MEI 2014

Nama Mahasiswa : Siyamta, NIM 130121909684 | --


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Haturkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Ijin dan
Kehendak-Nya Makalah tentang “Perbandingan Sistem Pendidikan di Beberapa
Negara” ini dapat diselesaikan oleh penulis.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan Pendidikan
Program Doktor (S3) Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. H. Sulton, M.Pd., selaku dosen
Pembina Mata Kuliah Wawasan Pendidikan yang telah membimbing penulis, sehingga
berhasil menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat konstuktif
sangatlah Penulis harapkan demi penyempurnaan lebih lanjut. Namun demikian,
semoga yang sederhana ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Malang, 2 Mei 2014


Penulis

Siyamta 130121909684 | -i-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Perbandingan Sistem Pendidikan di Beberapa Negara

Siyamta
Mahasiswa Program S3-TEP UM

ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk berkembangnya suatu
negara. Tanpa adanya sistem pendidikan yang baik, maka kemajuan suatu negara
akan terganggu. Di dunia terdapat 5 benua, yaitu Asia, Eropa, Amerika, Australia dan
Afrika. Pada makalah Wawasan Pendidikan ini akan dibahas tentang sistem
Pendidikan pada beberapa negara yang disebutkan di atas.

Sistem pendidikan di negara Saudi Arabia berdasarkan sistem Islam dimana


dilakukan pemisahan antara kaum Laki-Laki dengan Kaum Perempuan. Struktur
pendidikannya dimulai dari Primary Education selama 6 tahun, Intermediate Education
selama 3 tahun, Secondary School selama 3 tahun dilanjutkan dengan Jalur Akademik
(Bqchelor, Master, Doctoral) dan Jalur Spesialis (Diploma atau Engineering). Sistem
Pendidikan di Jerman yang menonjol adalah Berufsschulle (Duales System) dimana
menggabungkan sistem Pendidikan antara dunia kerja dengan sekolah. Struktur
sistem pendidikannya dimulai dari Kindergarten, Grundschulle, Gymnasium,
Realschule, Hauptschule, Sondernschule atau langsung ke Gesamptschule. Tingkatan
di atasnya adalah jalur Akademik (Universitas) dan Jalur spesialis (Berufsschulle).
Sistem Pendidikan di Finlandia mempunyai beberapa keunikan beserta kelebihannya
dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menurut riset dari PISA, sistem
pendidikan di Finlandia masuk dalam kategori Terbaik dunia. Sistem pendidikannya
dimulai dari Preschool, Comprehensive School, Upper Secondary School atau
Vocational School. Level di atasnya adalah Academic Degree dan Vocational Degree.
Sistem Pendidikan di Amerika Serikat dimulai dari usia 3 tahun dengan nama Nursery
School, Kindergartens, Elemantary Schools, Secondary Education (Academic and
Vocational/Technical), Postsecondary Education (College, University, Professional,
Vocational or Technical). Pada level Postsecondary Education terbagi atas beberapa
degree antara lain Bachelor‟s Degree, Master‟s Degree dan Advanced Professional
Degree atau Ph.D. Selain itu ada Program Professional Schools, misalnya Medicine,
Theologi, Law dan sebagainya. Sistem Pendidikan di Australia dimulai dari Early
Childood Education pada usia 0-5 tahun, Primary School usia 5-12 tahun, Secondary
School pada Usia 12-15 tahun, Upper Secondary School atau Vocational Education
dengan Usia antara 15-17 tahun. Level diatasnya adalah pada tingkat Universitas
dengan program pendidikan Bachelor‟s Degree, Master Degree dan Doctorate Degree.
Sistem Pendidikan di Sudan dimulai dengan Primary School, kemudian secondary
School. Level di atasnya adalah Vocational/Technical Education and Training atau
University/College Education. Disamping itu ada Preservice Teacher Training dan In
Service Teacher Training. Pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak majelis-
majelis ilmu yang menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang tersebar
hampir di seluruh penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis dalam bidang
ini adalah jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang menebarkan dakwah ahlus
sunnah wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as sholeh.

Kata kunci : Sistem Pendidikan, Academic Degree, Preservice Training, Inservice


Training, Professional School, Vocational Education, Berufsschule,
Gymnasium, Realschule, Gesamptschule.

Siyamta 130121909684 | -ii-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


ABSTRAK ........................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 3
D. Metode Penulisan ................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Sistem Pendidikan di Asia (Saudi Arabia) ............................................................ 4
B. Sistem Pendidikan di Eropa (Jerman dan Finlandia) ........................................ 11
C. Sistem Pendidikan di Amerika (Amerika Serikat) .............................................. 31
D. Sistem Pendidikan di Australia (Melbourne dan Victoria) .................................. 35
E. Sistem Pendidikan di Afrika (Arfika Utara / Sudan) ........................................... 39
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 44
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 44
B. Saran ................................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 46
Biografi .......................................................................................................................... 47
Lampiran Slide Power Point ........................................................................................ 48

Siyamta 130121909684 | -iii-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah Pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara


beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang
dipegangnya. Terjadinya perbedaan penafsiran pendidikan dalam konteks akademik
merupakan sesuatu yang wajar, bahkan dapat semakin memperkaya wawsan berfikir
manusia dan bermanfaat untuk pengembangan teori itu sendiri. Menurut UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat tiga pokok pikiran utama yang terkandung
di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan
(3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Di bawah ini akan dipaparkan secara singkat ketiga pokok pikiran tersebut.

Informasi di atas adalah gambaran dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia, yang
sudah tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, dan pada
akhirnya nanti akan dijabarkan dalam jenjang pendidikan. Pendidikan di Indonesia
terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga
dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Dari
kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses
terhadap pendidikan formal. Dari usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka memasuki
Pendidikan Taman Kanak-Kanak. Pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia
dan mempunyai tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik memasuki
sekolah dasar. Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah dasar (SD)
atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga
negara Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Sekolah menengah pertama (SMP) dan

Siyamta, 130121909684 | -1-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

madrasah tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia. Setelah
tamat dari SD/MI, para siswa dapat memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga
tahun pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para siswa dapat
meneruskan pendidikan mereka ke Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), atau Madrasah Mliyah (MA). Setelah tamat dari sekolah menengah atas
atau madrasah aliyah, para siswa dapat memasuki jenjang Perguruan Tinggi. Di negara-
negara lain, mestinya juga mempunyai strruktur/jenjang sistem pendidikan. Pada
makalah ini akan dibahas secara singkat tentang sistem pendidikan di beberapa
negara di dunia yang terbagi menjadi 5 benua seperti berikut ini.

Gambar 1.1. Benua di Dunia

Pembahasan akan dimulai dengan pendidikan di benua Asia, Europa, Amerika,


Oceania (Australia) dan Afrika. Untuk mempermudah pembahasan, maka akan diambil
contoh salah satu negara yang berada pada Benua / Kontinental tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem Pendidikan di Asia, misalnya Arab Saudi?
2. Bagaimana sistem Pendidikan di Europa, misalnya Jerman, Finlandia?
3. Bagaimana sistem Pendidikan di Amerika, misalnya Amerika Serikat?
4. Bagaimana sistem Pendidikan di Australia, misalnya Melbourne dan Victoria?
5. Bagaimana sistem Pendidikan di Afrika, Misalnya Sudan?

Siyamta, 130121909684 | -2-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Asia, misalnya Arab Saudi.
2. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Europa, misalnya Jerman, Finlandia.
3. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Amerika, misalnya Amerika Serikat.
4. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Australia, misalnya Melbourne dan Victoria.
5. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Afrika, misalnya Sudan.

D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah studi kepustakaan
melalui literatur buku-buku yang relevan serta dari berbagai media lainnya terutama
internet.

Siyamta, 130121909684 | -3-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Asia (Saudi Arabia)

Arab Saudi atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah
Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan
gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir
dengan kata Sahara.

Gambar 2.1. Peta Saudi Arabia

Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara)
dengan Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, dan Laut
Merah.

Siyamta, 130121909684 | -4-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Sa'ud


memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (Al-Mamlakah
Al-'Arabiyah Al-Su'udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a,
Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut.
Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja
Abdul Aziz Al-Sa'ud. Arab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad
SAW serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya
terdapat dua kalimat syahadat yang berarti "Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk
disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah". Struktur sistem
Pendidikan di Saudi Arabia dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.2. Struktur Sistem Pendidikan di Saudi Arabia

Pendidikan di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian:


 Pendidikan Umum yang terbagi menjadi tiga tahap
1. Sekolah Dasar (Ibtida'iyah) dengan lama studi 6 tahun
2. Sekolah Menengah Pertama (Mutawasithah) dengan lama studi 3 tahun
3. Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyyah) dengan lama studi 3 tahun

Siyamta, 130121909684 | -5-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

 Pendidikan Tinggi yang terbagi menjadi:


1. Studi Sarjana (Bachelor)
2. Studi Magister
3. Studi Doktoral

Selain sistem pendidikan di atas, juga tersedia pendidikan khusus menghafal al-
Qur'an di jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas, dan juga Pendidikan Industri, Perdagangan dan Pertanian. Pendidikan Umum
diawasi oleh Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Arab Saudi sementara
Pendidikan Tinggi diawasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi.

Pada tahun 1424 H (2003-2004) telah keluar peraturan baru yakni mengadakan ujian
kemampuan untuk seluruh siswa kelas akhir di tingkat Sekolah Menengah Atas
(Tsanawiyah) yang diadakan di Universitas-universitas oleh Pusat Standarisasi dan
Pengembangan Arab Saudi, tes tersebut mengukur bidang kebahasaan dan
keolahragaan. Selain itu, bagi para siswa yang akan melanjutkan studinya di bidang
kedokteran atau teknik diwajibkan untuk mengikuti ujian prestasi dengan 5 mata
pelajaran (Matematika, Kimia, Fisika, Bahasa Inggris dan Biologi). Pada tahun 1434 H
(2012-2013), mata pelajaran Bahasa Inggris dihapus dari ujian prestasi tersebut.
Sejak beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Arab Saudi juga membuat Program
Pelayan Dua Tanah Suci untuk Beasiswa ke luar negeri, yakni program besar dan
ambisius yang bertujuan untuk mengembangkan bakat Warga Negara Arab Saudi
dengan mengirimkan warga Saudi ke universitas-universitas di berbagai belahan
dunia, program ini sudah diikuti oleh 10 ribu penerima beasiswa.

Pendidikan Tinggi (Higher Education)


Pendidikan tinggi atau universitas di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian utama
yakni Pendidikan Agama dan Pendidikan Umum. Namun demikian, sekarang sudah
sangat banyak universitas yang menggabungkan keduanya. Jenis perguruan tinggi di
Arab Saudi adalah universitas, institut untuk perempuan (college for women), institut
administrasi publik (institute of public administration) dan institut keguruan (teacher
training college). Semua universitas berada di bawah supervisi Kementerian
Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher Education) kecuali Universitas Islam Madinah
(Islamic University of Medinah), Universitas terbaik di Arab Saudi untuk pendidikan
agama Islam, yang berada di bawah supervisi dewan menteri (Council of Ministers).

Siyamta, 130121909684 | -6-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Untuk memasuki perguruan tinggi di Arab Saudi, calon mahasiswa harus memenuhi
tes masuk perguruan tinggi (General Secondary Education Certificate Examination)
atau Tawjihi.

1. Pendidikan Tinggi Universitas


Untuk pendidikan tinggi universitas, tingkatannya sama seperti universitas pada
umumnya, yaitu: Strata 1 (Bachelor), Strata 2 (Master), dan Strata 3 (Doctor). Untuk
S1, waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun (minimal), tetapi untuk teknik, medis, dan
farmasi dibutuhkan minimal 5 tahun untuk menyelesaikannya. Untuk S2 (Master)
dibutuhkan minimal 2 tahun untuk menyelesaikannya dengan syarat harus sudah
menyelesaikan S1.

Ada dua jalur untuk S2, dengan tesis (by thesis) atau dengan kuliah (by course).
Apabila kita mengambil jalur tesis, maka setelah menyelesaikan matakuliah yang
sudah ditentukan, kita harus menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun ( 2
semester), sedangkan untuk jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaikas seluruh mata
kuliah yang telah ditentukan, namun dengan jumlah mata kuliah yang lebih banyak.

Untuk S3, lama waktu yang dibutuhkan adalah 3 tahun setelah menyelesaikan S2.
untuk S3, kita harus menyelesaikan mata kuliah dan mengumpulkan disertasi yang
merupakan hasil riset independen yang telah dilakukan. Selain itu, tambahan syarat
kadang-kadang diperlukan, seperti: minimal mempublikasikan jurnal internasioanl atau
konferensi internasional.

Sebagai tambahan, ada beberapa universitas khusus untuk perempuan yang sebagian
besar berfokus kepada ilmu pendidikan. Jenjang yang tersedia untuk universitas
khusus perempuan ini mulai dari S1 sampai S3.

Universitas besar di Arab Saudi di antaranya King Saud University, King Fahd
University of Petroleum and Mineral, King Abdul Aziz University, King Faisal University,
dan universitas baru King Abdullah University of Science and Technology (KAUST).

Siyamta, 130121909684 | -7-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

2. Pendidikan Tinggi Non Universitas


a. Technical College
Pendidikan tinggi ini setara dengan diploma yang harus diselesaikan selama 3 tahun.
Bidang-bidang yang tersedia: control otomatis, sistem elektrikal otomatis, otomotif,
perlengkapan elektrik, instalasi elektrik, kimia industri, elektronik industri, dan teknik
produksi.

b. Higher Technical Institute


Pendidikan ini seperti layaknya D1 yang dapat diselesaikan selama 1 tahun saja.

c. Higher Technical Institutes for Financial and Commercial Science


Pendidikan tinggi ini khusus untuk ilmu keuangan dan komersial. Kurikulum yang
tersedia adalah: akuntansi, korespondensi komersil dan bisnis, bahasa ingris, asuransi,
kebudayaan Islam, pemasaran dan periklanan, pembelian dan inventori, dan
kesekretariatan. Lama pendidikan yang harus ditempuh adalah selama 2 tahun.

d. The Institute of Public Administration


Lama studi untuk jenis pendidikan tinggi ini adalah selama 2 sampai 3 tahun. Bidang-
bidang yang tersedia adalah: perbankan (2 tahun), pemrosesan data elektronik (2.5
tahun), administrasi rumah sakit (2 tahun), ilmu kepustakaan (3 tahun), ilmu personil
(2 tahun), ilmu kesekretariatan (2 tahun), dan ilmu pergudangan (2 tahun).
e. Teacher Training College
Untuk pendidikan keguruan terbagi menjadi 3 jurusan: guru sekolah dasar dan
menengah pertama (primary school), guru sekolah menengah atas (secondary school),
dan guru pendidikan lanjut (higher education).

Struktur Kementerian Pendidikan di Saudi Arabia


Struktur Kementerian Pendidikan di Saudi Arabia terdiri dari 2 Kementerian dan 1
bidang Kerjasama Pelatihan Kejuruan, seperti berikut ini.
 Ministry of National Education (Secondary, Teacher Education)
 Ministry of Higher Education (Universities)
 Technical and Vocational Training Corporation (TVTC) (secondary, higher technical
institutes, higher commercial institutes).

Siyamta, 130121909684 | -8-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

TVTC secara formal disebut dengan General Organization for Technical Education and
Vocational Training (GOTEVOT), yang mempunyai web seperti pada gambar berikut
ini.

Gambar 2.3. Technical and Vocational Training Corporation

Sekitar 5 tahun yang lalu General Organization for Technical Education and Vocational
Training (GOTEVOT), bekerjasama dengan VEDC Malang untuk mengadakan
Pelatihan Guru Kejuruan yang dilaksanakan di VEDC Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Gedung pendidikan di Saudi Arabia, hampir sama dengan model bangunan lainnya
dengan model Kotak Minimalis seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.4. Contoh Gedung Sekolah di Saudi Arabia

Siyamta, 130121909684 | -9-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Di Saudi Arabia, pendidikan untuk Laki-Laki dan Perempuan kelasnya dipisah


sehingga tidak bercampur menjadi satu. Hal ini sesuai dengan syariat Islam yang
diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi, seperti contoh gambar berikut ini.

Gambar 2.5. Siswa Perempuan di Saudi Arabia

Untuk kaum laki-laki hampir semua menggunakan jubah Muslim dengan khas sorban
seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.6. Siswa Laki-laki di Saudi Arabia dalam suatu kelas

Siyamta, 130121909684 | -10-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

B. Sistem Pendidikan di Eropa (Jerman dan Finlandia)

B.1. Sistem Pendidikan di Jerman


Jerman adalah negara federasi yang terletak di benua Eropa dan terdiri dari 16 negara
bagian yang disebut Land (jamak:Länder) atau Bundesland (negara bagian federal).
Negara Jerman ditunjukkan dengan tangan kanan seperti berikut ini.

Gambar 2.7. Dari Indonesia belajar ke Jerman


(sumber : dokumen pribadi)

Setiap negara bagian diwakili pada tingkat federal dalam Bundesrat. Dari enam belas
wilayah federal ini, tiga di antaranya adalah kota setingkat negara bagian seperti
berikut : (a) Baden-Württemberg dengan ibu kota negara bagian Stuttgart, (b) Bayern
dengan ibu kota negara bagian München, (c) Berlin, salah satu dari 3 kota yang
memiliki status sederajat dengan negara bagian, merupakan juga ibu kota negara
Jerman, (d) Brandenburg dengan ibu kota negara bagian Potsdam, (e) Bremen, juga
adalah kota yang berstatus sebagai negara bagian, (f) Hamburg, kota ketiga selain
Berlin dan Bremen yang memiliki status khusus sebagai negara bagian, (g) Hessen
dengan ibu kota negara bagian Wiesbaden, (h) Mecklenburg-Vorpommern dengan ibu
kota negara bagian Schwerin, (i) Sachsen Bawah dengan ibu kota negara bagian
Hannover, (j) Rhein Utara-Westfalen dengan ibu kota negara bagian Düsseldorf, (k)
Rheinland-Pfalz dengan ibu kota negara bagian Mainz, (l) Saarland dengan ibu kota

Siyamta, 130121909684 | -11-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

negara bagian Saarbrücken, (m) Sachsen dengan ibu kota negara bagian Dresden,
(n)Sachsen-Anhalt dengan ibu kota negara bagian Magdeburg. (o) Schleswig-Holstein
dengan ibu kota negara bagian Kiel, (p) Thüringen dengan ibu kota negara bagian
Erfurt. Negara federasi Jerman berikut negara bagiannya ditunjukkan seperti gambar di
bawah ini.

Gambar 2.8. Negara-Negara bagian di Jerman

Struktur Pendidikan di Jerman


Struktur sistem pendidikan Jerman secara formal meliputi : pendidikan dasar (primary
education), pendidikan menengah (lower secondary education), dan pendidikan tinggi.
Wajib sekolah / belajar di Jerman berlaku Sembilan atau sepuluh tahun, dengan
normal anak masuk sekolah pada usia enam tahun. Namun demikian, sebagian anak-
anak Jerman ada yang mengikuti pendidikan pra-sekolah (Kindergarten) secara
sukarela pada usia 3-5 tahun.

Siyamta, 130121909684 | -12-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Adapun sistem pendidikan di Jerman dapat divisualisasikan sebagai berikut.

Gambar 2.9. Struktur Sistem Pendidikan di Jerman

Pendidikan dasar (primary school) dengan lama pendidikan umumnya 4 tahun (usia 6-
9 tahun) kecuali ibu kota Negara (Berlin) melaksanakan system 6 tahun, sementara
beberapa Negara bagian yang lain melaksanakan pengajaran tambahan 2 tahun pada
grade 5 dan 6 dalam suatu lembaga perantara yang memberikan berbagai jenis
pelajaran sebagai persiapan masuk ke program-program sekolah menengah. Negara
bagian lain menyediakan bentuk yang lain pula dengan memberikan pelajaran-
pelajaran khusus pada grade 5 dan 6, dan siswa dapat dengan mudah pindah dari
sekolah satu ke sekolah yang lainnya sesuai dengan program yang diinginkan.
Sekolah menengah (lower secondary education) di Jerman dapat dibedakan menjadi
4 jenis, yaitu : Hauptschule/Restschule, Realschule/Mittelsvhule, Gymnasium dan
Gesamt-schule.

Haupschule/Restschule merupakan jenis sekolah menengah yang memberikan


pengajaran yang diarahkan untuk memasuki pemagangan setelah 4 siswa menerima
sertifikat tamat belajar. Program ini memberikan pelajaran khusus untuk
mempersiapkan siswa menghadapi kariernya di masa mendatang, dan juga

Siyamta, 130121909684 | -13-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

mengajarkan bahasa asing (biasanya bahasa Inggris). Program Hauptschule


dikategorikan sebagai program yang paling ringan tuntutan akademiknya di Jerman
pada grade 7 sampai 9.

Realschule merupakan program sekolah yang mempersiapkan siswa untuk memasuki


karier sebagai pegawai atau buruh kelas menengah. Program ini memiliki tuntutan
akademik yang lebih tinggi daripada houpschule. Semenjak tahun 1970-an, tamatan
sekolah ini telah menjadi persyaratan untuk memasuki program-program pemagangan.
Sertifikat dari sekolah ini juga menjadi kunci untuk memasuki berbagai jalur pendidikan
yang lebih tinggi.

Gymnasium, bertujuan untuk mempersiapkan siswa ke pendidikan tinggi, walaupun


tidak semua lulusannya melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada grade 5 sampai 10, isi
kurikulum bervariasi sesuai dengan jenis sekolah yang dimasuki. Mulai grade 11, siswa
dapat memilih spesialisasi dalam susunan yang agak rumit. Setelah berhasil
menyelesaikan ujian pada grade 13 siswa berhak memasuki perguruan tinggi.

Gesamtschule merupakan sekolah yang menekankan program secara komprehensif


bagi semua anak dalam suatu bidang, dan anak-anak akan memperoleh sertifikat yang
berbeda sesuai dengan bidang yang dipilihnya. Namun karena terjadi banyak
kontroversi pada program sekolah jenis ini, maka tidak semua daerah yang membuka
sekolah ini (hanya dibuka di daerah yang beraliran sosial demokrat). Selanjutnya,
lembaga pendidikan tinggi di Jerman terdiri dari dua jenis, yaitu: Pertama, akademi /
politeknik / Fachhoschulen yang ditempuh selama 12 tahun pendidikan lengkap);
Kedua, Universitas. Tidak ada persyaratan program tertentu untuk memasuki
universitas, dan tidak ada perbedaan yang jelas antara program sarjana dan program
pascasarjana. Sertifikat Pertama dapat diperoleh setelah 4 atau enam tahun
pelajaran. Selain pendidikan formal, di Jerman juga berkembang pendidikan non
formal yang berupa pendidikan vokasional, teknik, dan bisnis yang diwajibkan bagi
anak-anak yang tamat dengan ijasah pendidikan umum pada tingkat \Hoptschule atau
Realschule dan juga yang tidak dapat ijasah setelah tamat belajar 9 tahun. Pendidikan
ini merupakan prasyarat untuk mendapatkan pekerjaan, dan pelaksanaannya dapat
diikuti secara paruh waktu atau purna waktu. Pendidikan non formal yang lain yaitu
berupa pendidikan orang dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat, sesuai dengan tuntuntan zaman dan perubahan ekonomi,

Siyamta, 130121909684 | -14-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

sosial, dan politik yang sangat cepat. Program pendidikan orang dewasa dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu umum, vokasional (termasuk teknik dan keuangan)
dan politik.

Perguruan Tinggi
Dalam peguruan tinggi di Jerman ada dua jenis pendidikan tinggi di Jerman, yaitu
Universität (universit, selanjutnya disingkat UNI) dan Fachhochschule (applied
university, selanjutnya disingkat FH). Secara umum, pendidikan tinggi di Jerman
digolongkan menjadi Universitas (Universitaet), Institut Teknologi (Technische
Universitaet/Hochschule), Sekolah Tinggi Pendidikan (Padagogische Hochschule),
Sekolah Tinggi Seni (Kunsthochschule), Sekolah Tinggi Musik (Musikhochschule),
semacam politeknik tetapi sampai ke jenjang S3 (Fachhochschule), dan semacam
Intitut Pendidikan Dalam Negeri (Verwaltungsfachhochschule).

Walaupun terdapat banyak jenis pendidikan tinggi di Jerman, kebanyakan mahasiswa


Indonesia kuliah di Universitas, Technische Hochschule atau Fachhochschule. Institusi
pendidikan tinggi ini menawarkan jenjang pendidikan S1 dengan jangka waktu 6
sampai 7 semester, S2 selama 4 semester dan S3 selama 8 semester. Pemilihan jenis
pendidikan tinggi ini harus didasari keinginan dan rencana setelah nantinya selesai
kuliah. Jika saudara/saudari ingin menjadi peneliti atau pengajar (dosen) maka
universitas atau technische Hochschule menjadi pilihan, walaupun tidak menutup
kemungkinan anda bekerja sebagai praktisi. Universitas dan technische Hochschule
banyak memberikan pendidikan dengan porsi yang lebih besar di teori daripada
praktek. Sedangkan jika ingin menjadi praktisi seperti bekerja di pabrik atau
perusahaan, maka Fachhochschule menjadi pilihan yang tepat karena Fachhocschule
memberikan porsi yang besar pada praktek. Akan tetapi jika anda tamat dari
Fachhochschule, anda tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di
Universitas.
Perbedaan antara UNI dan FH diantaranya bisa disebutkan sebagai berikut:
a. Materi perkuliahan UNI lebih menekankan ke teori dan kepadanya diberikan
tanggung jawab dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Komposisi antara teori
dan praktek di UNI berkisar 60:40. Sebaliknya, FH (sesuai dengan namanya) lebih
menitik beratkan ke aspek terapan, dengan komposisi teori dan terapan 40:60.
b. Jadwal perkuliahan di UNI adalah Oktober-Maret untuk musim dingin (Winter
Semester) dan April-September untuk musim panas (Sommer Semester).

Siyamta, 130121909684 | -15-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Sebaliknya untuk FH perkuliahan dimulai lebih dini, yaitu Agustus-Januari untuk


musim dingin / winter semester (WS) dan Februari-Juli untuk musim panas /
sommer semester (SS).
c. Waktu melamar. Karena perbedaan waktu kuliah sebagaimana disebutkan pada
point b di atas, maka jadwal untuk proses seleksi pun juga berbeda. Pendaftaran di
FH ditutup lebih cepat dibandingkan dengan di UNI.

Contoh Universitas yang pernah Penulis mengikuti kuliah pada Wintersemester 2010-
2011 adalah Otto Von Guercke Magdeburg, seperti berikut ini.

Gambar 2.10. Web Uni Magdeburg, Germany

Bahasa yang digunakan dalam kampus ini adalah Bahasa Jerman dengan suasana
kelas seperti berikut ini.

Gambar 2.11. Kuliah Wintersemester di Uni Magdeburg, Germany

Siyamta, 130121909684 | -16-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Contoh perguruan Tinggi dengan model Fachhochschulle adalah Hoschschule


Darmsatadt yang saat ini masih bekerjasama dengan VEDC Malang dalam bentuk
pertukaran Mahasiswa, seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.12. Web Fachhoschulle Damstart (FHD)

Program Yang Ditawarkan


a. Program klasik
Berbeda dengan di Indonesia dan sistem 3 jenjang (Sarjana-Magister-Doktor), sampai
saat ini Jerman masih menganut pendidikan tinggi dengan dua jenjang, yaitu Diploma
(Dipl.) dan Doktor (Dr). Dalam jenjang Diploma ini, pada tahun-tahun pertama
mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah dasar (dikenal dengan nama
Grundstudium). Setelah menyelesaikan semua mata kuliah di Grundstudium
mahasiswa diberi sertifikat Vordiplom, akan tetapi sertifikat ini bukanlah gelar
kesarjanaan. Untuk menyelesaikan Vordiplom, mahasiswa memerlukan waktu sekitar
2,5 tahun. Setelah mendapatkan Vordiplom, barulah mahasiswa diijinkan mengambil
mata kuliah keahlian pada level yang lebih tinggi (dikenal dengan Hauptstudium).
Setelah menyelesaikan semua mata kuliah Hauptstudium, barulah mahasiswa diijinkan
menulis tugas akhir (dikenal dengan nama Diplomarbeit) sebagai syarat kelulusan
Diploma. Jadi, Diploma adalah gelar resmi pertama yang diperoleh setelah seseorang
menyelesaikan studinya di UNI atau FH.

Siyamta, 130121909684 | -17-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Antara Diplom UNI dan Diplom FH memiliki perbedaan-perbedaan, diantaranya:


 Diplom FH bisa diselesaikan dalam waktu 4,5 tahun sedangkan Diplom UNI baru
bisa diselesaikan dalam waktu 5 tahun.
 Diplom FH memiliki muatan terapan yang lebih besar (60% perkuliahan)
dibandingkan dengan Diplom UNI (40% perkuliahan).
 Diplom FH tidak dirancang untuk melanjutkan ke jengang Doktor. Apabila
pemegang Diplom UNI ingin melanjutkan ke program Doktor, maka yang
bersangkutan harus mengikuti proses persamaan terlebih dahulu. Dalam fase ini,
kepadanya diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah pada level Hauptstudium.
Bisa juga ia mengikuti program Master terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke
program Doktor. Sebaliknya, pemilik gelar Diplom UNI bisa langsung melanjutkan
studi ke jenjang Doktor.

b. Program Baru
Berdasarkan Kesepakatan Bologna tahun 1999, semua negara EU bersepakat untuk
menyesuakan sistem pendidikan antara satu negara dengan negara lainnya di
kawasan EU. Hal ini perlu dilakukan karena Kesepakatan Maastricht tahun 1992
menjamin bahwa semua negara EU harus mengakui kesamaan gelar dan keprofesian
yang diberikan oleh Universitas maupun lembaga profesi di negara-negara EU lainnya.
Dari Kesepakatan Bologna 1999 tersebut, salah satu isinya adalah semua negara EU
akan mengkonversi sistem pendidikan tingginya menjadi tiga jenjang Bachelor-Master-
Doktor. Disepakati pula bahwa Bachelor (dengan waktu tempuh 3-4 tahun) adalah
gelar kesatjanaan pertama yang diberikan oleh Universitas, dimana pemilik gelar
tersebut diyakini telah siap memasuki dunia kerja. Program pendidikan Master adalah
pendidikan lanjutan setelah bachelor dan diberikan selama 2 tahun. Berdasarkan
kesepakatan Bologna 1999 tersebut, UNI dan FH di Jerman telah mulai mengkonversi
sistem lamanya Diplom-Doktor ke sistem baru Bachelor-Master-Doktor. Oleh
karenanya, tidak mengherankan jika saat ini telah ada jengang Bachelor-Master di
ahmpir semua UNI dan FH. Paling lambat tahun 2010 semua UNI dan FH di Jerman
harus sudah mengadopsi sistem Bachelor-Master-Doktor seratus persen. Di Feie
Universität Berlin dan Humboldt Universität zu Berlin bahkan sistem ini sudah akan
diadopsi penuh paling lambat tahun 2007.

Siyamta, 130121909684 | -18-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Pendidikan Pra Perguruan Tinggi


Berbeda dengan di Indonesia yang menganut sistem pendidikan tiga jenjang SD-
SLTP-SLTA, Jerman hanya memiliki dua jenjang pendidikan Pra Perguruan Tinggi,
yaitu pendidikan dasar (Grundschule) dan pendidikan lanjutan (Gymnasium,
Realschule atau Berufschule).

Jenjang Pendidikan Pra Perguruan Tinggi di Jerman memerlukan waktu tempuh


normal selama 13 tahun (berbeda dengan di Indonesia, dimana pendidikan SD-SLTP-
SLTA bisa diselesaikan hanya dalam waktu 12 tahun). Pendidikan sekolah dasar
(Grundschule) diberikan dari kelas 1 - 6, dan setelah itu siswa diberikan kesempatan
untuk memilih melanjutkan ke Gymnasium, Realschule atau Berufschule.

Gymnasium diperuntukkan bagi siswa-siswa pandai yang dianggap mampu


melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Jenjang ini ditempuh mulai
dari kelas 7 – 13, dan setelah lulus mereka diberi ijazah yang dikenal sebagai „Abitur“.
Jadi sebelum masuk ke perguruan tinggi, seorang siswa menyelesaikan pendidikan
dasar dan menengah selama 13 tahun. Berufschule diperuntukkan bagi siswa-siswa
yang langsung dipersiapkan memasuki dunia kerja dan tidak bisa melanjutkan ke
perguruan tinggi. Sedangkan Realschule ada di tengah-tengah keduanya. Kalau
dianggap bagus, siswa dari Realschule bisa meneruskan ke Gymnasium untuk
mendapatkan Abitur, atau bisa juga langsung memasuki dunia kerja.

Pendidikan Tinggi
Setelah mendapatkan Abitur, siswa langsung bisa mendaftarkan diri ke Perguruan
Tinggi. Berbeda dengan calon mahasiswa di Indonesia yang harus mengikuti ujian
tertulis (UMPTN), disini calon siswa sama sekali tidak perlu mengikuti ujian seleksi.
Calon mahasiswa tinggal mengirimkan berkas lamarannya, dan universitas akan
langsung memutuskan berdasarkan nilai Abitur. Hal tersebut bisa dilakukan karena
pendidikan di seluruh Jerman, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi,
memiliki kualitas yang bisa dikatakan sama.

Untuk menjamin kualitas yang merata di semua sekolah, setiap anak wajib masuk ke
sekolah terdekat yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Sebaliknya, pemerintah pun
menyediakan guru-guru dan fasilitas pendidikan yang merata di semua sekolah, baik di
kota besar maupun di pelosok yang jauh dari kota.

Siyamta, 130121909684 | -19-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Tujuan Pendidikan di Jerman


Sesuai dengan Konstitusi (Grundgesetz), Republik Federasi Jerman adalah sebuah
'republik, sebuah demokrasi, sebuah federal, secara sosial dan konstitutional adalah
negara bagian yang bertanggungjawab. Dengan konstitusi pendidikan yang menjamin
: 'kebebasan untuk seni dan ilmu pengetahuan, penelitian dan mengajar, kebebasan
untuk percaya, menyakini (conscience) dan menyatakan suatu agama, kebebasan
untuk memilih sebuah tempat tinggal dan tempat belajar atau pelatihan, persamaan
hukum dan hak asasi dasar dari orang tua untuk memperhatikan dan mendidik anak-
anak mereka'.

Manajemen Pendidikan di Jerman


Sistem pendidikan di Jerman adalah desentralisasi, mulai dari level SD sampai dengan
sekolah menengah. Beberapa Lander (penguasa daerah) membuat berbagai
ketentuan konstitusi mereka masing-masing mengenai pengaturan masalah-masalah
pendidikan, dan seluruhnya melalui proses legislative. Pengaturan ini meliputi
penetapan tujuan pendidikan, struktur, isi pengajaran, dan prosedur dalam system
daerah mereka masing-masing. Adapun yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan di dalam Negara bagian adalah kementrian kabinet atau
Kementrian Kebudayaan (Kultusministerium). Pada Negara-negara bagian yang luas
daerahnya, sekolah tidak dikontrol secara langsung oleh kementrian Negara bagian,
tetapi melalui badan administrasi regional yang merupakan bagian dari badan ekskutif.
Masyarakat setempat biasanya juga punya tanggung jawab menyediakan infrastruktur
yang diperlukan dan adakalanya juga terlibat dalam pengangkatan staf.

1) Biaya Pendidikan.
Alokasi biaya pendidikan sepenuhnya bersumber dari Lander (Daerah) dan
masyarakat setempat, kecuali untuk pendidikan tinggi. Menjadi tanggung jawab
pemerintah federal. Hampir semua program pendidikan di jerman bersifat gratis
(termasuk pembebasan uang kuliah di pendidikan tinggi). Pemerintah federal juga
memberikan bantuan uang kepada sebagian siswa sekolah menengah dan mahasiswa
perguruan tinggi. Kebanyakan sekolah-sekolah swasta yang kecil, kira-kira 90% dari
biaya operasional sekolah dibantu oleh pemerintah federal Pengeluaran pemerintah
federal pada tahun 1990 untuk anggaran pendidikan mencapai total 9,3% dari GNP.

Siyamta, 130121909684 | -20-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

2) Personalia.
Hanya guru-guru Gymnasium dan sebagian guru-guru specialis untuk bidang
keuangan yang dididik di tingkat Universitas (S1), dengan tekanan utama bidang
keahlian daripada bidang keguruan. Namun demikian. sejak tahun 1960, telah mulai
dicanangkan persyaratan kualifikasi yang sama untuk semua guru, minimal telah di
didik di Universitas. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode
mengajar ditempuh melalui in-service training.

3) Kurikulum.
Kurikulum dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan sesuai Negara bagian masing-
masing dibawah kendali Lander (pemerintah daerah). Sebagian besar Lander
mewajibkan mata pelajaran di primary education sebagai berikut: German;
mathematics; social studies (usually taught as Sachunterricht); history (usually taught
as Sachunterricht ) geography (usually taught as Sachunterricht); biology (aspects of
biology are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht ); physics
(aspects of physics are taught within science, which is usually taught as
Sachunterricht); chemistry (aspects of chemistry are taught within science, which is
usually taught as Sachunterricht); art; music; sport; and modern foreign languages.
Sedangkan untuk sekolah menengah, kurikulum berbeda-beda penekannannya,
sesuai jenis sekolah. Namun paling tidak pada setiap jenis sekolah menengah tersebut
memuat materi pelajaran sebagai berikut: German; mathematics; on foreign language
(usually English); natural and social sciences; music; art; and sport.

4) Sistem Ujian dan Sertifikasi.


Penilaian akhir tahun siswa di dasarkan pada hasil analisis terhadap kinerja siswa. Dari
Grade 2 (primer, umur tujuh) dan seterusnya, hanya terdapat laporan setengah-
tahunan meliputi komentar terhadap kemajuan dan nilai yang diperoleh dengan
membandingkan kinerja mereka dengan apa ada pada selain dalam sebuah kelompok
pengajaran. Terdapat satu kecenderungan ke arah pelaporan proses belajar dan
kinerja, dan terhadap keikutsertaan kelas serta perilaku sosial di sekolah. Anak-anak
yang nilainya dan hal lainnya tidak cukup harus (dapat memilih) untuk mengulang
kembali di awal tahun baru. Tidak ada nilai ujian atau ijasah di sekolah dasar, yang
ada hanya sebuah laporan kinerja siswa pada akhir tahun. Ujian nasional di
selenggarakan pada grade 10 dan 12.

Siyamta, 130121909684 | -21-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Suasana kelas yang pernah penulis amati adalah dengan model double L seperti yang
terjadi pada Berufsschule Magdeburg berikut ini.

Gambar 2.13. Contoh Suasana Kelas pada Berufsschule di Magdeburg


(sumber : dokumen Pribadi)

B.2. Sistem Pendidikan di Finlandia


Republik Finlandia adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara
Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa.
Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan
batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk
Bothnia di barat.

Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia dan negeri kelahiran Angry Birds ini
adalah Helsinki. Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km²
sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di
dunia. Finlandia dikenal sebagai salah satu negara dengan pendidikan terbaik di dunia.
Ada banyak sekali sumber yang membahas tentang kehebatan sistem pendidikan
mereka, namun masih sangat sedikit yang mengkaji pendidikan kejuruan disana.
Sistem pendidikan Finlandia adalah sistem yang egaliter, tanpa biaya sekolah dan
disediakan makanan gratis di sekolah untuk siswa full-time. Anggaran pendidikan
Finlandia pada tahun 2009 adalah Euro 11,1 milyar atau Euro 2100 per kapita (sekitar
Rp 25 juta per kapita per tahun).

Siyamta, 130121909684 | -22-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Di Finlandia, pendidikan kejuruan dimulai di level pendidikan menengah. Setelah


sembilan tahun sekolah umum yang komprehensif, siswa dapat memilih untuk
melanjutkan ke salah satu "lukio" (sekolah menengah atas), suatu lembaga pendidikan
yang mempersiapkan siswa untuk masuk pendidikan tinggi, atau bisa pula masuk ke
"ammattikoulu" (sekolah menengah kejuruan/vokasional). Kedua bentuk pendidikan
menengah ini berdurasi tiga tahun, dan memberikan kualifikasi formal bagi lulusannya.
Lulusan pendidikan umum bisa melanjutkan ke universitas umum dan politeknik,
namun lulusan pendidikan kejuruan hanya bisa masuk ke politeknik atau langsung
bekerja. Sertifikat kelulusan diperlukan untuk masuk universitas atau
"ammattikorkeakoulu" (politeknik di Finlandia). Finlandia terletak di benua Eropa,
seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.14. Europa, Asia dan Finlandia

Pendidikan di sekolah menengah kejuruan adalah gratis, dan mahasiswa dari keluarga
berpenghasilan rendah bisa mendapatkan beasiswa dari negara untuk jenjang yang
lebih tinggi. Kurikulum ditekankan pada materi kejuruan dan selalu disesuaikan dengan
kebutuhan dunia kerja. Sekolah-sekolah kejuruan sebagian besar dikelola oleh
pemerintah kota. Dalam bidang-bidang tertentu (misalnya sekolah polisi, pelatihan
personil untuk kontrol lalu lintas udara), persyaratan masuk sekolah kejuruan seperti ini

Siyamta, 130121909684 | -23-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

adalah harus lulus dari "lukio" (sekolah menengah umum), hal ini menyebabkan siswa
lulusan sekolah menengah kejuruan terpaksa harus menyelesaikan pendidikan
menengah mereka dua kali jika ingin masuk ke pendidikan khusus seperti ini. Struktur
sistem pendidikan di Finlandia, digambarkan seperti berikut ini.

Gambar 2.15. Struktur pendidikan di Finlandia

Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah atas dimulai pada umur 16 atau 17 dan berlangsung selama
tiga sampai empat tahun. Pendidikan tingkat ini sudah tidak wajib. Siswa pada tingkat
ini dapat memilih untuk menjalani pendidikan dan pelatihan kerja pada sekolah
menengah kejuruan untuk mengembangkan kompetensi kejuruan dan untuk

Siyamta, 130121909684 | -24-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

mempersiapkan mereka masuk politeknik dan bekerja. Sekolah menengah atas


kejuruan akan mendapatkan kualifikasi kejuruan (dalam bahasa
Finlandia: ammatillinen perustutkinto, bahasa Swedia: yrkesinriktad grundexamen).
Penyelesaian kualifikasi kejuruan ini memakan waktu 3 tahun dan lulusannya akan
dinyatakan layak untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi kejuruan (disebut sebagai
AMK atau politeknik) atau bekerja.

Pendidikan ini dapat dilaksanakan dalam sekolah kejuruan multi-bidang (memiliki


banyak jurusan) atau khusus (hanya jurusan tertentu), dapat juga diselenggarakan
dalam bentuk pelatihan magang yang menggabungkan pembelajaran di tempat kerja
dan studi teoritis di lembaga pendidikan kejuruan. Kualifikasi kejuruan ini juga dapat
diambil sebagai kualifikasi berbasis kompetensi, dimana keterampilan kejuruan dan
persyaratan pengetahuannya sama tetapi independen (dilakukan diluar) dari
pendidikan formal dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan kejuruan diatur oleh
Undang-Undang Pendidikan Kejuruan (630/1998) dan Surat Keputusan (811/1998).
Untuk mendapatkan hak penyelenggaraan dan pemberian kualifikasi kejuruan,
penyelenggara pendidikan harus memiliki lisensi yang diberikan oleh Kementrian
Pendidikan, yang menentukan bidang studi, jumlah siswa, kewajiban penyelenggara,
dan lain-lain. Pendidikan dan pelatihan kejuruan pada tingkatan ini memiliki delapan
sektor yaitu Humaniora dan Pendidikan, Budaya, Ilmu Alam, Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup, Pariwisata, Katering dan Jasa Domestik, Pelayanan Sosial,
Kesehatan dan Olahraga, Teknologi, Komunikasi dan Transportasi, Ilmu Sosial, Bisnis
dan Administrasi. Secara keseluruhan, ada 52 kualifikasi kejuruan terbagi dalam 113
program studi.

Kementrian Pendidikan yang memutuskan bentuk struktur kualifikasi kejuruan. Dewan


Nasional Pendidikan yang menyusun kurikulum inti nasional dan pedoman kualifikasi,
menentukan tujuan, isi, dan kriteria penilaian studi. Kurikulum inti ditangani oleh komite
pelatihan tripartit (pemerintah, dunia industri dan penyelenggara pendidikan/pelatihan),
yang berupa badan terdiri dari para ahli yang didirikan di bawah Kementrian
Pendidikan untuk memberikan saran dalam merencanakan dan mengembangkan
pendidikan kejuruan dan pelatihan.

Pada level ini siswa bisa memilih pendidikan umum dengan masuk sekolah menengah
atas akademik yang fokus pada persiapan untuk studi lanjutan. Lulusan pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -25-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

menengah atas umum dapat melanjutkan ke universitas dan/atau AMK tingkat pasca
sarjana dengan gelar profesional di bidang-bidang seperti hukum, kedokteran, sains,
pendidikan, dan humaniora. Penerimaan ke sekolah-sekolah tinggi akademik
didasarkan pada IPK, dan dalam beberapa kasus dengan tes akademis dan
wawancara. Setelah lulus dari sekolah kejuruan, para lulusan menerima sertifikat
sekolah kejuruan.

Pendidikan Tinggi
"Ammattikorkeakoulu" ("yrkeshögskola" dalam Bahasa Swedia, polytechnic atau
university of applied sciences dalam Bahasa Inggris, sekolah tinggi ilmu terapan dalam
Bahasa Indonesia), disingkat AMK, adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi
vokasional di Finlandia. Istilah ini secara harfiah berarti "sekolah tinggi pendidikan
kejuruan". Meskipun Kementerian Pendidikan Finlandia merekomendasikan istilah
bahasa Inggris "politeknik", namun Konferensi Rektor dari Universitas-universitas
Finlandia bidang Ilmu Terapan telah memutuskan untuk menggunakan istilah
"universitas ilmu terapan".

Finlandia menduduki peringkat pertama di dunia sebagai negara yang memiliki kualitas
pendidikan terbaik? Negara Skandinavia ini selalu menempati urutan pertama dalam
penilaian yang dilakukan oleh Program for International Student Assestment (PISA)
sejak tahun 2003. Anggaran pendidikan di negara yang beribu kota di Helsinski ini
paling dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Selain unggul secara kualitas
pendidikan, Finlandia juga juara dalam pendidikan anak-anak lemah mental.

Sistem pendidikan Finlandia merupakan kerja keras dari Profesor Reuven Feuerstein.
Konsep pendidikan Feuerstein telah digunakan Finlandia selama lebih dari 20 tahun.
Sistem Feuerstein berfokus pada konsep bahwa setiap orang mempunyai kemampuan
yang berbeda untuk mengubah diri. Kuncinya adalah identifikasi faktor penghambat
dan lebih fokus pada kelebihan untuk mengembangkan kemampuan belajar setiap
orang.

Sistem pendidikan Feuerstein ini pertama kali diimplementasikan tahun 1952 pada
anak-anak yang selamat dari pembunuhan massal dengan cara membakar
(Holocaust). Rahasia konsep pendidikan yang dibuat Feuerstein terletak pada

Siyamta, 130121909684 | -26-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

penanaman pembelajaran dan strategi berpikir kognitif, bukannya fokus pada


penghafalan konten.

Apa saja kunci kesuksesan sistem pendidikan Finlandia? “Intelligence plus character-
that is the goal of true education” kutipan milik Martin Luther King, rasanya pantas
menggambarkan sistem pendidikan Finlandia. Beberapa poin penting dari sistem
pendidikan di Finlandia seperti ditunjukkan pada gambar dan informasi berikut ini.

Gambar 2.16. Contoh Pelajar di Finlandia

Gambar 2.17. Sekolah Dasar di Finlandia

Siyamta, 130121909684 | -27-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Beberapa konsep pendidikan yang diterapkan di Negara Finlandia adalah sebagai


berikut :
a. Konsep pendidikan Finlandia adalah “Test less, Learn more”
b. Biaya pendidikan di Finlandia gratis hingga jenjang Universitas. Pemerintah menilai
performa siswa dengan mengambil 10 persen dari pekerjaan selama di sekolah.
c. Jam sekolah siswa Finlandia jauh lebih sedikit dibandingkan jam sekolah di banyak
negara. Siswa mulai sekolah pada usia 7 tahun dan hanya menghabiskan 30 jam
per minggu.
d. Sistem pendidikan Finlandia tidak membebankan banyak tugas pada
siswa. Homework doesn’t make you smart. Berbeda dengan sistem pendidikan
Amerika yang memberikan PR (pekerjaan rumah) selama 2 – 3 jam per hari,
Finlandia hanya memberlakukan homework maksimal 30 menit per hari.
e. Finlandia tidak memiliki sistem Ujian Nasional. Satu-satunya mata pelajaran yang
wajib diikuti oleh siswa adalah bahasa Finlandia (Finnish).
f. Jumlah siswa di setiap kelas sangat terbatas, hanya 20 orang per kelas pada tahun
pertama sekolah serta tahun keenam dan ketujuh. Jika ada siswa yang tertinggal
kelas, ada satu guru yang ditugaskan untuk membantu siswa mengejar ketinggalan.
g. Semua guru pengajar di Finlandia harus memiliki gelar master sebelum mengajar.
Guru pengajar yang bergelar S2 bertindak sebagai guru mata pelajaran, sedangkan
guru kedua yang bergelar S1 menjadi pengawas atau pembimbing setiap siswa
dalam memahami bidang studi.
h. Pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujian mata pelajaran yang
menurutnya sudah dikuasai.
i. Anak Finlandia tidak diijinkan untuk bersekolah sebelum usia tujuh tahun. TK di
Finlandia tidak membebankan pelajaran pada anak-anak karena menghormati
masa kecil dan hak mereka untuk bermain.
j. Setiap siswa diwajibkan membaca 1 buku setiap minggunya.
k. Bahasa asing mulai diajarkan sejak tahun pertama sekolah. Alasan kebijakan ini
adalah untuk memenangkan persaingan ekonomi Eropa, mengembangkan
wawasan dalam menghargai keragaman kultur.
l. Metode pembelajaran bukan ceramah, melainkan dengan penerapan belajar aktif.
Suasana proses belajar menyenangkan, metode dikte atau menyuruh dihilangkan
karena akan membuat siswa tertekan.

Siyamta, 130121909684 | -28-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

m. Guru tidak memberikan kritik terhadap pekerjaan siswa dengan kata “Kamu salah”
karena hal tersebut akan membuat siswa malu sehingga menghambat proses
pemahamannya.
n. Tidak ada sistem rangking dalam metode pembelajaran Finlandia. Siswa diminta
membandingkan pekerjaannya sendiri dengan hasil sebelumnya. Siswa juga tidak
dituntut untuk bisa menjawab dengan benar, namun dihargai karena sudah
berusaha sebaik mungkin.
o. Siswa tidak perlu memakai sepatu ketika sedang belajar di kelas. Siswa juga tidak
perlu memakai seragam saat bersekolah, bahkan kepala sekolah mengenakan
kemeja krah terbuka dan celana jeans.
p. Sekolah tingkat dasar dan menengah digabung, sehingga siswa tidak perlu berganti
sekolah saat usia 13. Pergantian sekolah juga tidak memerlukan ijazah seperti
Indonesia, namun hanya dengan nilai rapor.
q. Stasiun Televisi yang menyiarkan program berbahasa asing wajib menyertakan
teks terjemahan dalam bahasa Finnish agar anak-anak dapat belajar ketika
menonton Televisi.

Beberapa Perbedaan Sistem Pendidikan di Finlandia dan Indonesia


a. Finlandia : Anak-anak baru bersekolah setelah mereka berusia 7 tahun.
Indonesia : ada playgroup, TK A, TK B, bahkan sebelum umur 3 tahun pun sudah
ada yang „menyekolahkan‟ anaknya, meskipun memang cuma satu jam dengan
tujuan anaknya bersosialisasi. Masalahnya lagi, untuk masuk SD pun sekarang
anak-anak diharuskan sudah bisa membaca. Ada tes masuknya juga, jadi yang
stres bukan hanya anaknya, tetapi orang tuanya juga.
b. Finlandia : sebelum mencapai usia remaja, anak-anak ini jarang sekali diminta
mengerjakan pekerjaan rumah dan tidak pernah disuruh mengikuti ujian.
Indonesia : TK pun sekarang sudah punya pekerjaan rumah, meskipun hanya
sekedar menebalkan garis dan menulis angka.
c. Finlandia : hanya ada satu tes yang wajib diikuti oleh pelajar, dan saat itu mereka
berusia 16 tahun.
Indonesia : like I mentioned before, masuk SD pun ada tesnya. Terutama SD favorit.
d. Finlandia : sekolah tidak membedakan anak yang pintar dan kurang pintar.
Seluruhnya ditempatkan di dalam ruang kelas yang sama.

Siyamta, 130121909684 | -29-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Indonesia : ada beberapa sekolah yang memberlakukan pembagian kelas


berdasarkan tingkat intelejensi anak. Contoh : peringkat 1-10 masuk ke kelas A, 11-
20 kelas B dan seteruanya.
e. Finlandia : Kesenjangan antara murid terpintar dan murid paling tidak pintar di
Finlandia adalah yang terkecil di dunia. Artinya, murid paling tidak pintar pun masih
terhitung pintar.
Indonesia : kesenjangan begitu terlihat, banyak siswa pintar, yang kurang pun
banyak.
f. Finlandia : Setiap guru hanya menghabiskan waktu 4 jam sehari di kelas dan punya
waktu 2 jam per minggu yang didedikasikan untuk „professional development‟.
Indonesia : para guru di Indonesia yang bisa mengajar mulai jam 7 pagi sampai jam
3 sore non stop.
g. Finlandia : Jumlah guru yang dimiliki oleh Finlandia sama dengan jumlah guru di
New York, namun jumlah murid yang ditangani jauh lebih sedikit.
Indonesia : Jumlah guru dibandingkan murid sangat jauh, dalam 1 kelas biasa
terdapat 32 murid, dan 1 guru.
h. Finlandia : Seluruh sistem pendidikan didanai oleh negara (semua gratis).
Indonesia : meskipun sudah ada beberapa wilayah yang menetapkan pendidikan
gratis, masih banyak pungutan-pungutan yang harus dibayar siswa kepada sekolah,
seperti uang Lab komputer, Lab bahasa dan lain sebagainya.
i. Finlandia : Seluruh guru harus memiliki gelar Master/S2 yang didanai seluruhnya
oleh pemerintah.
Indonesia : guru harus mencari biaya untuk melanjutkan pendidikan sendiri, tak
semua gutu memperoleh bantuan pemerintah untuk studi lanjut.
j. Finlandia : Kurikulum nasional hanya berlaku umum. Setiap guru diberikan
kebebasan untuk mengembangkan metode pengajarannya.
Indonesia : Guru wajib mengikuti kurikulum dari pemerintah yang hampir setiap 5
tahun berubah-ubah.
k. Finlandia : yang menjadi guru hanyalah 10 lulusan teratas di universitas.
Indonesia : para lulusan terbaik kebanyakan berprofesi sebagai Dokter, pengacara,
direktur, investasi dan saham, pegawai Pajak dan lain sebagainya.
l. Finlandia : Status guru di masyarakat setara dengan status pengacara dan dokter.
Indonesia : Status guru (apalagi non-pns) masih sering diremehkan, dan dianggap
pekerjaan yang kurang mencukupi kebutuhan hidupnya.

Siyamta, 130121909684 | -30-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

C. Sistem Pendidikan di Amerika (Amerika Serikat)

Amerika Serikat terletak di belahan bumi utara, terbentuk dari sebagian benua Amerika
Utara dan Kepulauan Hawaii di Pasifik. Membujur dari Kanada ke Selatan sampai di
teluk Mexico dan teluk California serta memanjang dari Pantai Samudera Pasifik
sampai ke Timur di Pantai Samudera Pasifik sampai ke Timur di Pantai Samudera
Atlantik. Pusat geografi Negara AS (tanpa memperhitungkan Alaska dan Hawaii)
terletak di kota Lebanon, Kansas dengan latitude 39º 50′ dan longitude 98º 35′, seperti
pada gambar berikut ini.

Gambar 2.18. Peta Amerika

Sekolah dasar dan menengah adalah wajab bagi seluruh siswa di Amerika Serikat,
akan tetap jenjang usia siswa berbeda-beda di setiap Negara bagian. Siswa di Amerika
Serikat memulai pendidikanya dari jenjang Kindergarten (usia 5 sampai 6 tahun)
hingga menyelesaikan pendidikan menegah pada kelas 12 (usia 18 tahun). Terdapat
14.000 sekolah di Amerika Serikat dan setiap tahunya pemerintah Amerika Serikat
mengalokasikan dana pendidikan sebesar $500 triliun untuk digunakan keperluan
sekolah dasar dan menengah.

Siyamta, 130121909684 | -31-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Struktur sistem pendidikan di Amerika Serikat, ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.19. Struktur Sistem Pendidikan di USA

Pendidikan dasar
Pendidikan dasar di Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fifth grade
(Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga Fourth grade (kelas 4), Sixth grade
(kelas 6) atau eighth grade (kelas 8) tergantung sistem kurikulum pada school district
tersebut. Kurikulum pembelajaran dipilih oleh school district mengacu pada standar
pembelajaran di Negara bagian tersebut. Standar pembelajaran adalah tujuan yang
harus dicapai oleh School district yang harus mengacu pada Adequate Yearly Program
(AYP). Suasana pembelajaran pada sekolah dasar di Amerika Serikat berbeda dengan
pembelajaran pada sekolah di Indonesia. Satu kelas terdiri dari dua puluh higga tiga
puluh siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali pendidikan lanjutan

Siyamta, 130121909684 | -32-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

mengenai perkembangan congnitive and psychological development. Guru-guru di


Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca
Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and
Elementary Education.

Pendidikan Menengah
Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap (middle
school/ junior high) mulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and ninth grade (kelas 6,
7, 8, 9). Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high (grade/kelas) di tentukan
oleh faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan
untuk mempertahankan populasi siswa sekolah yang stabil. Pada jenjang ini, siswa
diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang dikehendaki dan
menggunakan system kelas berpindah (moving class).

Senior High (kelas 9,10,11,12) adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior
high, biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth
grade(sophomores), eleventh grade(Juniors), twelfth grade(seniors). Perlu diketahui
bahwa jenjang middle school/Junior high dan Senior high berbeda-beda di setiap
Negara bagian, mengacu pada demografi usia siswa di Negara bagian tersebut.

Pendidikan menengah memiliki struktur kurikulum yang berbeda dengan di Indonesia.


Pada jenjang ini, siswa diwajibkan mengabil sejumalah mata pelajaran wajib
(mandatory subjects) dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives).

Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi :


 Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika
 Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika
 English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan
verbal(praktek)
 Physical education (Olahraga)

Mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:


Atletics meliputi cross country, football, basketball, track and field, swimming, tennis,
gymnastics, waterpolo, soccer, softball, wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse,

Siyamta, 130121909684 | -33-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

ice hockey, fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking,


marching band.

Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience, Business/Marketing,


Family and Consumer Science, Health occipations

Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina,
Latin, Yunani, Jerman, Italia dan Jepang.

Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band, orchestra, drama, seni rupa,
fotografi, ceramics dan dance.

Siyamta, 130121909684 | -34-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

D. Sistem Pendidikan di Australia (Melbourne dan Victoria)

Benua Australia, secara astronomis terletak pada posisi 10°41‟LS - 43°39‟LS dan
113°BT - 153°39‟BT. Akibat dari letak astronomis ini, Australia dibagi menjadi tiga
bagian daerah waktu, yaitu Waktu Australia bagian barat, Waktu Australia bagian,
tengah, Waktu Australia bagian timur.

Gambar 2.20. Peta Australia

Australia terdiri dari Victoria, South Australia, Western Australia, Northen Territory,
Queesland dan New South Wales. Tasmania merupakan suatu kepulauan yang
terpisah dari daratan Australia.

Siyamta, 130121909684 | -35-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Di Australia, pendidikan dimulai pada tingkat sekolah dasar dan berlanjut hingga
pendidikan tinggi di universitas atau TAFE. Terlepas dari apapun jenjang pendidikan
atau minat Anda, Anda akan menemukan pendidikan berkelas dunia di sini.

Gambar 2.21. Struktur Sistem Pendidikan di Australia

Siyamta, 130121909684 | -36-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Sistem pendidikan di Melbourne dan Victoria terkenal di dunia. Menciptakan dan


menyediakan pendidikan yang luar biasa dengan perspektif multikultural kepada
seluruh pelajar sangat diutamakan di sini.

Sistem pendidikan Australia menawarkan:


 Staf pengajar berkualitas tinggi
 Ruang kelas dan fasilitas yang memenangkan penghargaan
 Kurikulum seimbang yang melayani segala jenis pembelajaran siswa
 Berbagai jenis kualifikasi pendidikan

Bahasa Pengantar
Bahasa Inggris adalah bahasa resmi dan bahasa pengantar di Australia. Beberapa
sekolah menawarkan program dwibahasa atau program dalam bahasa lain seperti
Mandarin, Vietnam, Indonesia dan Jerman.

Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah di Negara Bagian Victoria meliputi:
 Tahun persiapan sebelum Kelas satu (tidak wajib)
 Sekolah dasar, Kelas satu-enam
 Sekolah menengah, Kelas tujuh sampai dua belas

Pelajar sekolah menengah memiliki kesempatan untuk mendapatkan Senior


Secondary Certificate of Education. Sertifikat ini, atau yang setara, adalah kualifikasi
yang Anda butuhkan untuk masuk pendidikan tinggi dan program pelatihan kejuruan.

Beberapa college pendidikan dan pelatihan kejuruan (VET) juga menawarkan


kualifikasi Senior Secondary Certificate of Education.

Pendidikan Pasca Sekolah


Setelah sekolah menengah, jalur pelatihan biasanya berkembang menjadi pendidikan
tinggi (Universitas) dan pendidikan dan pelatihan kejuruan / Vocational Education
Training (VET). Program sertifikat di VET dapat berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi
seperti Diploma, Advanced Diploma (Diploma Lanjutan), dan Bachelor Degree (Gelar
S1). Program level Diploma, Associate dan Bachelor Degree (Gelar S1) di Universitas
(atau VET) dapat berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi seperti Graduate Certificate

Siyamta, 130121909684 | -37-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

(Sertifikat Pascasarjana), Graduate Diploma (Diploma Pascasarjana), Masters


(Magister) dan Doctoral (Doktor).

Master Degree (Gelar Magister)


Australia memiliki tiga jenis program Masters Degree:
 Coursework (kuliah)
 Research (riset)
 Extended (perluasan).

Kebanyakan Masters degree membutuhkan delapan belas bulan hingga dua tahun
studi penuh waktu. Program ini ditempuh setelah menyelesaikan Bachelor atau
Honours Degree.

Program research Masters Degree berisi setidaknya dua per tiga riset dengan tesis
substansial yang diperiksa secara eksternal. Program ini membutuhkan setidaknya
satu tahun studi penuh waktu. Research Masters Degree sering berlanjut ke program
Doctoral.

Doctoral Degree (Gelar Doktor)


Australia memiliki tiga jenis program Doctoral Degree:
 Research Doctorate (Doktor Riset)
 Professional Doctorate (Doktor Profesional)
 Higher Doctorate (Doktor Tinggi)

Program ini biasanya membutuhkan tiga sampai empat tahun studi penuh waktu.
Mahasiswa diharapkan memberikan kontribusi asli yang substansial untuk
pengetahuan dalam bentuk pengetahuan baru atau adaptasi asli dan signifikan,
ataupun penerapan dan penafsiran pengetahuan yang ada.

Semua Doctoral degree membutuhkan penyelesaian tesis, disertasi, tafsiran kritis atau
sejenisnya, yang biasanya diperiksa oleh dua atau tiga pakar akademik dengan
reputasi internasional, dimana dua di antaranya harus eksternal.

Siyamta, 130121909684 | -38-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

E. Sistem Pendidikan di Afrika (Arfika Utara / Sudan)


Sudan termasuk benua Afrika yang berbatasan langsung dengan Mesir di sebelah
utaranya. Pada awalnya, Sudan merupakan negara terluas di Afrika dan Arab. Namun
setelah konflik internal yang berujung referendum pada bulan Januari 2011 lalu,
akhirnya Sudan harus merelakan wilayah selatannya berdiri menjadi negara sendiri
dengan nama Republik Sudan Selatan. Mayoritas penduduk Sudan menganut Islam
Sunni, sekaligus menjadi agama resminya. Bahasa resminya adalah bahasa Arab.
Peta benua Afrika secara lengkap ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.22. Peta Benua Afrika

Meski di negara ini terdapat konflik internal yang setiap saat bisa pecah, namun
semangat penuntut ilmu untuk datang ke Sudan tidak menipis. Setiap tahunnya selalu
ada mahasiswa asing, khususnya Indonesia yang datang menuntut ilmu ke Sudan.
Bahkan Sudan juga salah satu negara pilihan untuk melanjutkan program

Siyamta, 130121909684 | -39-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

pascasarjana di bidang studi keislaman. Salah satu universitas di Sudan yang sering
dituju untuk program pasca sarjana tersebut adalah Universitas Omdurman.
Universitas yang didirikan pada tahun 1912 ini terletak di kota Omdurman, kota
terbesar di Sudan. Universitas ini terkenal dengan studi keislamannya, karena awal
mula berdirinya hanya membuka fakultas-fakultas keagamaan. Maka tidak aneh jika
selanjutnya banyak mahasiswa asing yang kuliah strata satu ataupun pascasarjana di
universitas ini.

Diantara mahasiswa yang cukup banyak berminat melanjutkan program pasca


sarjananya adalah para lulusan Universitas al-Azhar, Mesir. Meski Universitas al-Azhar
sendiri juga menyediakan program pascasarjana, akan tetapi tetap saja setiap
tahunnya banyak lulusan salah satu universitas Islam tertua ini yang lantas
melanjutkan studi ke Universitas Omdurman. Tentunya ada beberapa kelebihan dan
sekaligus kemudahan yang ditawarkan Universitas Omdurman, sehingga menjadi
alasan mahasiswa lulusan Universitas Al-Azhar tidak melanjutkan studi pasca sarjana
di universitasnya itu.

Di bidang pendidikan formal, Sudan mempunyai banyak universitas ternama yang


sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Diantara perguruan tinggi tersebut
adalah Khartoum University, Omdurman Islamic University, El-Nilein University,
Khartoum International Institute of Arabic, Universitas Al Quran Al Karim dan yang
paling muda adalah International University of Africa.

Jumlah mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di Sudan sampai saat ini tercatat sekitar
175 orang yang terbagi dalam tujuh Perguruan Tinggi besar yang ada di Sudan, pada
program yang berbeda mulai dari program S1 sampai dengan program S3, di mana
35% diantara mereka adalah mahasiswa program pasca sarjana. Dari seluruh
mahasiswa yang ada, 40% diantaranya melaksanakan perkuliahan dengan biaya
sendiri tanpa ada bantuan dari instansi atau sponsor lainnya, dan hanya
mengandalkan bantuan dari keluarga yang tidak mereka terima secara periodik.

Belum lagi dengan cuaca dan kondisi di Sudan yang kadang kurang bersahabat,
sehingga bagi yang tidak kuat daya tahan tubuhnya atau kurang pemenuhan gizinya,
akan mudah terserang penyakit malaria. Hal seperti ini ditambah lagi dengan fasilitas
kesehatan dan obat-obatan yang cukup mahal. Untuk kebutuhan buku-buku referensi,

Siyamta, 130121909684 | -40-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

sangat berat bagi mahasiswa untuk memenuhinya karena selain tingkat harga yang
lebih mahal di banding buku-buku di negara arab lainnya, juga karena dari segi
pendanaan untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya .

Adapun pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak majelis-majelis ilmu yang
menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang tersebar hampir di seluruh
penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis dalam bidang ini adalah
jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang menebarkan dakwah ahlus sunnah
wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as sholeh. Struktur sistem Pendidikan di Sudan
secara umum digambarkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.23. Sudan International University

Pendidikan di Sudan digratiskan dan diwajibkan bagi seluruh anak-anak usia 6 sampai
13 tahun. Pendidikan dimulai dari pendidikan dasar selama dari delapan tahun,
kemudian pendidikan menengah tiga tahun. Jenjang pendidikan diubah menjadi
berformat 6 + 3 + 3 pada tahun 1990. Bahasa pengantar pedidikan yang digunakan di
semua tingkatan adalah bahasa Arab. Lokasi sekolah terkonsentrasi di sejumlah
daerah perkotaan, yang mana sejumlah sekolah yang terletak di bagian Selatan dan
Barat telah rusak bahkan hancur akibat konflik di Negara tersebut.

Siyamta, 130121909684 | -41-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Salah satu contoh Sudan International University (SIU) ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.

Gambar 2.24. Sudan International University

Pada tahun 2001, Bank Dunia memperkirakan bahwa partisipasi murni siswa Sekolah
Dasar adalah 46% dan 21 persen dari pelajar sekolah menengah yang terdiri dari
siswa yang memenuhi syarat. Tingkat kelangsungan pendidikan di Sudan sangat
bervariasi, di beberapa provinsi bahkan hanya mencapai di bawah 20 persen.
Beberapa contoh mahasiswa di Sudan Utara ditunjuukan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.25. Contoh Mahasiswa di Sudan Utara


Sumber : http://www.sudanow.info

Siyamta, 130121909684 | -42-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Sudan memiliki 19 universitas berbahasa Arab. Pendidikan di tingkat menengah dan


pendidikan tinggi di universitas mengalami masalah penghambat yang serius
disebabkan oleh sebagian besar penduduk berjenis kelamin laki-laki melaksanakan
Wajib Militer sebelum dapat menyelesaikan pendidikan mereka. Wajib Militer tersebut
dimaksudkan untuk menjaga Integritas Negara dan rasa patriotisme yang tinggi bagi
warga Sudan.

Siyamta, 130121909684 | -43-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas tentang perbandingan pendidikan di beberapa negara, maka
dapat disimpulkan bahwa :
 Sistem pendidikan di negara Saudi Arabia berdasarkan sistem Islam dimana
dilakukan pemisahan antara kaum Laki-Laki dengan Kaum Perempuan. Struktur
pendidikannya dimulai dari Primary Education selama 6 tahun, Intermediate
Education selama 3 tahun, Secondary School selama 3 tahun dilanjutkan dengan
Jalur Akademik (Bqchelor, Master, Doctoral) dan Jalur Spesialis (Diploma atau
Engineering).
 Sistem Pendidikan di Jerman yang menonjol adalah Berufsschulle (Duales System)
dimana menggabungkan sistem Pendidikan antara dunia kerja dengan sekolah.
Struktur sistem pendidikannya dimulai dari Kindergarten, Grundschulle,
Gymnasium, Realschule, Hauptschule, Sondernschule atau langsung ke
Gesamptschule. Tingkatan di atasnya adalah jalur Akademik (Universitas) dan Jalur
spesialis (Berufsschulle).
 Sistem Pendidikan di Finlandia mempunyai beberapa keunikan beserta
kelebihannya dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menurut riset dari PISA,
sistem pendidikan di Finlandia masuk dalam kategori Terbaik dunia. Sistem
pendidikannya dimulai dari Preschool, Comprehensive School, Upper Secondary
School atau Vocational School. Level di atasnya adalah Academic Degree dan
Vocational Degree.
 Sistem Pendidikan di Amerika Serikat dimulai dari usia 3 tahun dengan nama
Nursery School, Kindergartens, Elemantary Schools, Secondary Education
(Academic and Vocational/Technical), Postsecondary Education (College,
University, Professional, Vocational or Technical). Pada level Postsecondary
Education terbagi atas beberapa degree antara lain Bachelor‟s Degree, Master‟s
Degree dan Advanced Professional Degree atau Ph.D. delain itu ada Program
Professional Schools, misalnya Medicine, Theologi, Law dan sebagainya.
 Sistem Pendidikan di Australia dimulai dari Early Childood Education pada usia 0-5
tahun, Primary School usia 5-12 tahun, Secondary School pada Usia 12-15 tahun,
Upper Secondary School atau Vocational Education dengan Usia antara 15-17
tahun. Level diatasnya adalah pada tingkat Universitas dengan program pendidikan
Bachelor‟s Degree, Master Degree dan Doctorate Degree.

Siyamta, 130121909684 | -44-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

 Sistem Pendidikan di Sudan dimulai dengan Primary School, kemudian secondary


School. Level di atasnya adalah Vocational/Technical Education and Training atau
University/College Education. Disamping itu ada Preservice Teacher Training dan In
Service Teacher Training. Pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak
majelis-majelis ilmu yang menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang
tersebar hampir di seluruh penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis
dalam bidang ini adalah jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang
menebarkan dakwah ahlus sunnah wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as
sholeh.

B. Saran
Untuk pembahasan makalah selanjutnya perlu dikaji lebih detail lagi tentang sistem
penialaian atau uji kompetensi pada beberapa tingkatan satuan pendidikan yang
terdapat di beberapa Negara.

Siyamta, 130121909684 | -45-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

PISA 2009 Results: Overcoming Social Background, Equity in Learning Opportunityes


and Outcomes Volume II.

Townsend T and Bates Richard (2007), Handbook of Teacher Education,


Globalization, Standards and Professionalism in Times of Change, The Netherlands,
Springer.

UNESCO (2005), Educations Trends In Perspective, Analysis of The World Education


Indicators, Panos Publications.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-
pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Education_in_the_United_States.svg

http://www.ibe.unesco.org/Countries/WDE/2006/ARAB_STATES/Sudan/Sudan.htm

http://strategia.cc/southsudanemis/sses.html

http://www.studymelbourne.vic.gov.au/indonesian/study-options/the-education-system

http://carapedia.com/mengenal_sistem_pendidikan_negara_finlandia_info4082.html

http://atdikbud-usa.org/sistem-pendidikan-di-amerika-serikat/

http://kojirosebastian.blogspot.com/2012/12/sistem-pendidikan-di-jerman.html

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Education_in_the_United_States.svg

http://www.ncee.org/programs-affiliates/center-on-international-education-
benchmarking/top-performing-countries/australia-overview/

http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/perbandingan-pendidikan-di-afrika-dan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia

Siyamta, 130121909684 | -46-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Biografi

SIYAMTA, dilahirkan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Menyelesaikan pendidikan formal SD,SMP, dan STM di Yogyakarta.
Meraih gelar S1 (S.Pd.) Sarjana Pendidikan Teknik Elektronika dari
IKIP Yogyakarta pada tahun 1998. Meraih gelar Sarjana Sain
Terapan (S.ST.) bidang keahlian Teknik Informatika pada tahun 2002
dari PENS ITS Surabaya melalui beasiswa dari Dikmenjur
Depdiknas. Gelar Magister Teknik (M.T) dengan predikat Cumlaude
diperoleh pada tahun 2005 melalui beasiswa unggulan Depdiknas di
Program Pasca Sarjana ITB dalam bidang Teknik Elektro,
Konsentrasi Teknologi Informasi.
Pengalaman Luar Negeri diperoleh dari pemerintah Germany melalui program
Internationale Weiterbildung und Entwicklung gGmbH (InWent) / Deutschen
Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GIZ) pada tahun 2010-2011 selama
12 bulan, dengan mengikuti Program International Leadership Training (ILT).
Pernah Praktikum di Landesstellehessen selama 2.5 bulan yang merupakan Balai
Diklat Bagi Guru Kejuruan yang ada di negara bagian Hessen, Germany, dengan
alamat http://www.hlft. hessen.de/hessen/.
Pengalaman training dalam bidang Komputer dan Jaringan memperoleh sertifikat IT
Essential PC Hardware and Software serta CCNA dari CISCO Academy. Training
dalam bidang Sistem Majemen Mutu memperoleh sertifikat Lead Auditor dalam
sistem manajemen mutu ISO dari SAI Global. Pernah mengikuti diklat calon Asessor
untuk penyusunan Instrumen dan Pelaksanaan Uji Kompetensi Professional Guru
Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
Pengalaman kegiatan antara lain TIM Expert Teknologi Informasi Mobile Training
Unit (MTU) Nanggroe Aceh Darussalaam (NAD) tahun 2006, Sekretaris Workstation
Kota Bontang tahun 2008-2009.
Selama kurun waktu 2000 sampai sekarang aktif sebagai Instruktur di lingkungan
PPPPTK/VEDC Malang dengan mengajar diklat-diklat teknis kejuruan bidang
Teknologi Informasi untuk guru-guru SMK dan industri. Selain itu juga sebagai
tenaga pengajar dalam Joint Program VEDC Malang yang merupakan kerjasama
antara Industri, EST Tettnang, VEDC Malang dan STTAR Malang.
Amanah yang pernah diemban adalah sebagai Kepala Laboratorium Jaringan
Komputer, Wakil Kepala Departemen Teknologi Informasi bidang Training Center
(2005-2007), serta Kepala Departemen Teknologi Informasi (2007-2008)
PPPPTK/VEDC Malang.
Menjadi Alumniportal Deutschland di https://www.alumniportal-deutschland.
org/community/pg/profile/Siyamta
Beberapa Artikel pernah dimuat dalam Proceeding Seminar on Intelligent and its
Applications / SITIA (Teknik Elektro ITS Surabaya), Journal LPM Universitas Negeri
Yogyakarta, http://www. Ilmukomputer.com dan http://www.oke.or.id.
Informasi lebih lanjut mengenai Penulis, dapat dihubungi melalui :
Email : must_yamta@yahoo.com
HP : 082132857578
BB : 28778490

Siyamta, 130121909684 | -47-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Lampiran Slide Power Point

Siyamta, 130121909684 | -48-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -49-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -50-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -51-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -52-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -53-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -54-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -55-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -56-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -57-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -58-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -59-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -60-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -61-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -62-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -63-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -64-


Makalah Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Siyamta, 130121909684 | -65-

Anda mungkin juga menyukai