Anda di halaman 1dari 9

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1 Bayi Ketidakefektifan pemberian ASI
Jumlah bayi: 38
DO:
- 28,90 % bayi mendapat asi eksklusif sampai 6 bulan
- 71,10 % bayi mendapat asi eksklusif sampai umur 4 bulan
- 52,60 % bayi mendapat pemberian colestrum dari ibu
- 47,40 % tidak di berikan colestrum oleh ibu

DS
- Ibu mengatakan asinya tidak keluar
- Ibu mengatakan asi nya tidak cukup maka ibu memberikan
susu formula
- Ibu mengatakan kurang tawu umur berapa bulan bayi harus
di berikan asi saja

2 Balita Perilaku kesehatan cenderung beresiko


Jumlah balita 81 orang
DO:
- 11,1 % balita tidak diberikan makanan selingan
- 33,3 % balita tidak punya buku KMS
- 33,3 % balita tidak ikut posyanvdu
- 38,3 % imunisasi tidak lengkap

DS:
- Ibu balita mengatakan bahwa tidak tawu kapan saja ada
posyandu
- Ibu balita mengatakan jarang membawa balita ke pelayanan
kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan dan timbang berat
badan
- Ibu balita mengatakan tidak memiliki buku KMS
- Ibu mengatakan balita malas makan hanya makan makanan
ringan saja
- Ibu mengatakan tidak paham apa saja imunisasi yang harus
di dapatkan oleh balita saat ini
3 Anak usia sekolah Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Jumlah anak sekolah: 94 orang
DO:
- 71,3 % anak usia sekolah tidak cuci tangan setelah bermain
- 38,3 % anak usia sekolah tidak memakai alas kaki saat
bermain
- 41,5 % kesehatan gigi anak usia sekolah berlubang dan
hitam
- 22,3 % anak usia sekolah tidak cuci tangan sebelum makan
DS:
- Ibu mengatakan anak jarang cuci tangan sebelum dan
ANALISA DATA

sesudah makan
- Ibu mengatakan anak malas sikat gigi
- Ibu mengatakan anak malas memakai alas kaki saat
bermain

4 Anak remaja Prilaku kesehatan cendrung beresiko


Jumlah remaja 64 orang
DO:
- 68,8 % remaja yang tidak mempunyai kegiatan
DS:
- Remaja mengatakan kebiasaan setelah pulang sekolah
mereka berada di rumah

5 Lansia Prilaku kesehatan cendrung beresiko


Jumlah lansia 56 pada lansia
DO:
- 47,4 % lansia tidak ada kegiatan
- 91,2% lansia tidak pernah mengunjungi posyandu lansia
- 21,1% lansia menderita penyakit diabetes melitus
- 19,3% lansia menderita penyakit hipertensi
- I2,3% lansia menderita penyakit jantung
- 3,6% lansia menderita penyakit rematik
- 1,7% lansia menderita penyakit asma
- 40,4% lansia menderita penyakit lain-lain

DS:
-Lansia mengatakan jarak posyandu jauh
-Lansia mengatakan tidak tau kalau ia sakit hipertensi
-Lansia mengatakan duduk di rumah saja karena sudah pensiun
dan sudah tidak mampulagi untuk berkerja karena sudah tua
- Lansia mengatakan tidak merasa sakit dan tidak ada yang
mengantarkan lansia ke tempat pelayanan kesehatan karna
anak dan cucu sibuk dengan kegiatan masing-masing
6 Kesehatan lingkungan dan PHBS Pemeliharaan kesehatan cendrung
DO: beresiko
- 30,5% cara pengolahan sayur di cuci lalu di potang
- 69,0% cara pengolahan sayur di potong lalu di cuci
- 63,5% pengelolaan sampah di RW V dengan cara di bakar
- 22,8% pengelolaan sampah dengan cara di kubur
- 12,7% pengelolan sampah dengan cara di tumpuk
- 50% samapah di ambil petugas
- 91,8% pembuangan limbah WC dengan septi tank
- 73,5% jarak septi tank lebih dari >10 M
- 76,5% sumber air bersih berasal dari sumur
- 51,0% rumah bersih
- 43,1% warga mempuyai kandang ternak
- 26,3% kondisi kandang bersih
- 51,5% warga mempunyai fasilitas kesehatan
DS:
ANALISA DATA

- Masyarakat mengatakan sudah biasa membakar sampah karena


tidak ada penampungan sampah di dekat rumah
-

Rencana keperawatan kerja

DATA DIAGNOSEKEPERAWATAN NOC NIC


Anak remaja Perilaku kekerasan Prevensi primer : Prevensi primer
Jumlah remaja 64 cenderung beresiko pada  Pengetahuan;  Identifikasi
orang remaja di RW 05 kelurahan perilaku sehat resiko
DO: kalumbuk.  Pengetahuan;  Pendidikan
- 68,8 % remaja yang promosi kesehatan kesehatan
tidak mempunyai  Pengetahuan; gaya  Perlindungan
kegiatan hidup sehat lindungan
- Fasilitas kegiatan  Kepatuahn perilaku beresiko
seperti olahraga  Perilaku promosi  Pengembangan
tidak ada kesehatan program
- Kegiatan pengajian  Pencarian perilaku  Pendidikan
ada seperti MDA sehat kesehatan
tetapi letak  Partisipasi dalam  Fasilitas belajar
mushalanya di RW pengambilan  Mendengarkan
06dan mesjid di keputusan secara aktif
RW 04 perawatan  Peningkatan/pe
DS: kesehatan nambahan
- Remaja  Health beliefs; peran
mengatakan perceveid threat
kebiasaan setelah
pulang sekolah
mereka berada di
rumah

Anak sekolah Perilaku kesehatan Prevensi primer : Prevensi primer :


Jumlah anak sekolah: cenderung beresiko pada  Pengetahuan;  Pendidikan
94 orang anak sekolah di RW05 perilaku sehat kesehatn
DO: kelurahan kalumbuk  Pengetahuan;  Memfasilitasi
- 71,3 % anak usia padang. promosi kesehatan pembelajaran
sekolah tidak cuci  Penegtahuan; diet  Pengajaran
tangan setelah sehat kelompok
bermain  Oengetahuan; gaya  Pengajaran
- 38,3 % anak usia hidup sehat  Prosedur/
ANALISA DATA

sekolah tidak  Kepatuhan perilaku tindakan


memakai alas kaki  Kepatuhan perilaku; pemasaran
saat bermain diet sehat social di
- 41,5 % kesehatan  Perilaku promosi masyarakat
gigi anak usia kesehatan
sekolah berlubang  Pencarian perilaku
dan hitam sehat
- 22,3 % anak usia  Partisipasi dalam
sekolah tidak cuci penagmbilan
tangan sebelum keputusan
makan perawatan
DS: kesehatan
- Ibu mengatakan
anak jarang cuci
tangan sebelum dan
sesudah makan
- Ibu mengatakan
anak malas sikat gigi
- Ibu mengatakan
anak malas
memakai alas kaki
saat bermain

Lansia Perilaku kesehatan Prevensi primer Prevensi primer :


Jumlah lansia 56 cenderung beresiko pada  Perilaku patuh;  Modifikasi
DO: lansia di RW 05 kelurahan patuh diet prilaku
- 47,4 % lansia tidak kalumbuk padang.  Perilaku patuh;  Membangun
ada kegiatan aktivitas yang hubungan yang
- 91,2% lansia tidak disarankan kompleks
pernah  Parilaku patuh; diet  Peningkatan
mengunjungi yang disarankan koping
posyandu lansia  Perilaku promosi  Peningkatan
- 21,1% lansia kesehatan peran
menderita  Perilaku pencarian  Panduan system
penyakit diabetes kesehatan pelayann
melitus  Kepercayaan kesehatanpendid
- 19,3% lansia mengenai ikan kesehatan
menderita kesehatan
penyakit hipertensi
- I2,3% lansia
menderita
penyakit jantung
- 3,6% lansia
menderita
penyakit rematik
ANALISA DATA

- 1,7% lansia
menderita
penyakit asma
- 40,4% lansia
menderita
penyakit lain-lain

DS:
- Lansia mengatakan
jarak posyandu
jauh
- Lansia mengatakan
tidak tau kalau ia
sakit hipertensi
- Lansia mengatakan
duduk di rumah
saja karena sudah
pensiun dan sudah
tidak mampulagi
untuk berkerja
karena sudah tua
- Lansia mengatakan
tidak merasa sakit
dan tidak ada yang
mengantarkan
lansia ke tempat
pelayanan
kesehatan karna
anak dan cucu
sibuk dengan
kegiatan masing-
masing

Kesehatan lingkungan Perilaku kesehatan Prevensi primer: Prevensi primer :


dan PHBS cenderung beresiko.  Perilaku patuh :  Membangun
DO: pengobatan yang hubungan yang
- 30,5% cara disarankan kompleks
pengolahan sayur  Partisipasi dalam  Peningkatan
di cuci lalu di keputusan koping
potang perawatan  Peningkatan
- 69,0% cara kesehatan kesadaran
pengolahan sayur  Kesadaran diri kesehatan
di potong lalu di  Dukungan sosial  Pendidikan
cuci  Memproses kesehatan
- 63,5% pengelolaan informasi  Dukungan
sampah di RW V kelompok
dengan cara di  Pengaturan
bakar tujuan saling
ANALISA DATA

- 22,8% pengelolaan menguntungkan


sampah dengan
cara di kubur
- 12,7% pengelolan
sampah dengan
cara di tumpuk
- 50% samapah di
ambil petugas
- 91,8%
pembuangan
limbah WC dengan
septi tank
- 73,5% jarak septi
tank lebih dari >10
M
- 76,5% sumber air
bersih berasal dari
sumur
- 51,0% rumah
bersih
- 43,1% warga
mempuyai
kandang ternak
- 26,3% kondisi
kandang bersih
- 51,5% warga
mempunyai
fasilitas kesehatan
DS:
- Masyarakat
mengatakan sudah
biasa membakar
sampah karena
tidak ada
penampungan
sampah di dekat
rumah

Bayi Ketidakefektifan Prevensi primer : Prevensi primer :


Jumlah bayi: 38 pemberian ASI  Keberhasilan  Tentukan
DO: menyusui : pengetahuan,
- 28,90 % bayi maternal kesiapan, dan
mendapat asi  Status nutrisi bayi kemampuan
eksklusif sampai 6  Pengetahuan : orang tua dalam
bulan menyusui belajar mengenai
- 71,10 % bayi  Kelekatan orang perawatan bayi
mendapat asi tua- bayi  Ajarkan orangtua
eksklusif sampai keterampilan
umur 4 bulan dalam merawat
ANALISA DATA

- 47,40 % tidak di bayi


berikan colestrum  Ajarkan orangtua
oleh ibu menyiapkan susu
formula dan
DS pemilihannnya
- Ibu mengatakan  Berikan
asinya tidak keluar informasi
- Ibu mengatakan asi mengenai dot
nya tidak cukup bayi pada orang
maka ibu tua
memberikan susu  Berikan
formula informasi
- Ibu mengatakan mengenai
kurang tawu umur pemberian
berapa bulan bayi makanan padat
harus di berikan asi dalam diet
saja selama tahun
pertama
Balita Perilaku kesehatan Prevensi primer : Prevensi primer
Jumlah balita 81 cenderung beresiko  Berat badan : masa  Identifikasi
orang tubuh resiko
DO:  Kontrol kecemasan  Pendidikan
- 1,7 % imunisasi  Kontrol diri kesehatan
balita lengkap tehadap impuls  Perlindungan
- 11,1 % balita tidak  Kontrol diri lindungan
diberikan makanan terhadap beresiko
selingan ketakutan  Pengembangan
- 33,3 % balita tidak  Terapi nutrisi program
punya buku KMS  Monitor nutrisi  Pendidikan
- 33,3 % balita tidak kesehatan
ikut posyandu  Fasilitas belajar
- 38,3 % imunisasi  Mendengarkan
tidak lengkap secara aktif
 Peningkatan/pe
DS: nambahan
- Ibu balita peran
mengatakan 
bahwa tidak tawu
kapan saja ada
posyandu
- Ibu balita
mengatakan jarang
membawa balita
ke pelayanan
kesehatan untuk
pemeriksaan
kesehatan dan
timbang berat
badan
ANALISA DATA

- Ibu balita
mengatakan tidak
memiliki buku KMS
- Ibu mengatakan
balita malas makan
hanya makan
makanan ringan
saja
- Ibu mengatakan
tidak paham apa
saja imunisasi
yang harus di
dapatkan oleh
balita saat ini
ANALISA DATA

Anda mungkin juga menyukai