Pengusaha (entrepreneur) seringkali dipandang sebagai sosok yang ulet, pekerja keras,
kreatif, inovatif, serta mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan peluang
ekonomi. Lalu apakah seorang pengusaha itu dilahirkan (born) atau dibuat (made)?
Kata entrepreneur yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata wiraswastaan saat
ini diterjemahkan dengan kata wirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis yaitu
entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata
Wira : utama, gagah, berani, luhur; swa : sendiri; sta : berdiri; usaha : kegiatan produktif. Dari
asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri
sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha
berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang
dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam
rangka meraih kesuksesan. Kewirausahaan (bahasa inggris : entrepreneurship) atau wirausaha
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu
bisnis. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
resiko atau ketidakpastian. Entrepreneur diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun diluar pribadi, seperti
pendidikan, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk
kreativitas dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi entrepreneur yang besar.
Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti toleransi,
nilai-nilai, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang
mempengaruhi diantaranya adalah model peran, aktivitas, dan peluang bisnis usaha. Oleh karena
itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan,
organisasi, dan keluarga.
Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan. Untuk dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, maka seorang entrepreneur harus memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan,
diantaranya adalah komitmen, percaya diri, berani mengambil resiko, kepemimpinan, jujur,
tekun, disiplin, pekerja keras dan bertanggung jawab. Seperti contoh seorang pengusaha yang
karena ia memiliki saham disuatu perusahaan dan memiliki koneksi tertentu dengan pejabat
pemerintah sehingga memperoleh fasilitas-fasilitas istimewa baik dalam memenagkan tender
maupun kemudahan dalam perizinan bukanlah seorang wirausahawan. Orang tersebut hanyalah
seorang pengusaha/pedagang. Adapun contoh lain adalah pengusaha air minum dalam kemasan
merk Aqua, Bapak Tirto Utomo. Beliau dapat dikatakan seorang wirausaha karena ia telah
melakukan terobosan dalam usaha baru air minum dalam kemasan yang pada saat itu dikuasai air
minum bersoda. Pada awal berdirinya perusahaan aqua banyak yang mempertanyakan mengapa
air tawar diperjualbelikan yang biasanya di Indonesia dapat diminta dengan gratis, tetapi usaha
tersebut ternyata berhasil bahkan kini banyak perusahaan yang mengikuti produksi air minum
kemasan dengan berbagai macam merk ternama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap orang enterpreneur dapat dilahirkan
ataupun diciptakan dengan bakat menjadi seorang pengusaha, namun jika tidak dilatih dan
diasah, maka orang tersebut juga tidak akan menjadi pengusaha yang handal. Tidak ada yang
salah pada keduanya. meskipun berbeda latar belakang, namun keduanya sama-sama dapat
menjadi pengusaha sukses. Lingkunganlah yang membedakan satu dengan yang lainnya. Apakah
lingkungan sekitar akan mempertajam bakat menjadi entrepreneur atau justru membuat tumpul
hingga akhirnya musnah. Namun Memiliki bakat berwirausaha saja belum cukup untuk menjadi
pengusaha. Dibutuhkan latihan dan usaha untuk memiliki jiwa enterpreneur yang unggul.