Anda di halaman 1dari 13

PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TEORI

AKUNTANSI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
TEORI AKUNTANSI
yang dibina oleh Bapak Dodik Juliardi

Kelompok 2:

Ade Desriani Purba (150422604184)


Devika Aldina Merdiyanti (150422608719)
Lusiana Ningsih (150422608762)
Nur Istikomah (150422600651)
Rahma Amelina (150422605689)
Revina Anisandra (150422605339)
Rofiqi Ariyanto (150422606006)
Silsilatul Isfi Roudlotus S. (150422607912)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

September 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.Hakikat Standar Akuntansi


Standar akuntansi mendominasi pekerjaan para akuntan. Standar-standar ini
terus mengalami perubahan, dihapus, dan/atau ditambahkan, baik di Amerika
Serikat dan di luar negeri. Standar memberikan aturan-aturan praktis dan
bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan seorang akuntan. Standar akuntansi
biasanya terdiri dari tiga bagian.
1. Deskripsi masalah yang harus dipecahkan
2. Diskusi dengan pertimbangan yang sehat atau cara-cara untuk
menyelesaikan masalah
3. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang
disarankan
Secara umum standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk butir nomor
3, yang telah menimbulkan banyak kontroversi dengan tidak adanya teori-teori
yang mendukung dan digunakannya pendekatan perumusan ad hoc. Akan tetapi,
tren umum yang terjadi adalah memasukkan butir nomor 1 dan 2, sehingga
memberikan suatu aturan tindakan yang ringkas dan didukung secara teoritis.
Edey membagi persyaratan standar menjadi empat tipe utama.
a. Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada
masyarakat apa yang mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai
metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang mereka gunakan
b. Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian
laporan-laporan akuntansi.
c. Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di
mana pengguna mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri.
d. Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai
valuasi (penilaian)
Alasan mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah.
1. Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan
penyelenggaraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi
akuntansi.
2. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan
publik yang memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan
kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas mereka dalam
mengaudit laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas dari
laporan-laporan tersebut.
3. Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai
variabel yang diangap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan,
regulasi perusahaan, perencanaan dan regulasi ekonomi serta peningkatan
efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial lainnya.
4. Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi
mereka yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.

2.2.Tujuan Penerapan Standar


Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan:
1. Pendekatan Ketetapan Penyajian
Pendekatan ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian
ketepatan penyajian melalui proses penetapan standar. Akuntansi
dibandingkan dengan pembuatan peta keuangan yang akurat dan tepat.
Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan informasi untuk
memfasilitasi pengambilan keputusan para pengguna. Pengguna akuntansi
sebagai pengambil keputusan.
2. Pendekatan Konsekuensi Ekonomi
Pendekatan ini mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan
konsekuensi ekonomi yang baik dan yang buruk. Standar yang
diberlakukan adalah standar yang memiliki dampak positif. Pembuat
kebijakan akuntansi harus memberikan sinyal-sinyal informasi yang dapat
mengarahkan keputusan para pengguna informasi. Pembuat kebijakan
sebagai peangambil keputusan.
3. Pendekatan Kritikal Interpretatif
Pendekatan ini berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya
digunakan sebagai suatu instrumen perubahan sosial dan bahkan suatu
perubahan yang radikal.

2.3.Entitas-entitas yang Berkepentingan dengan Standar Akuntansi


2.3.1. Individual dan Kantor Akuntan Publik
Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-
auditor mereka untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan
perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar
dan akurat.
2.3.2. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
AICPA adalah organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi
CPA di AS. Dua komite teknis seniornya yang penting – Accounting
Standards Executive Committee (AcSEC) dan Auditing Standards
Executive Committee (AudSEC)-diberi wewenang untuk berbicara atas
nama AICPA, masing-masing dibidang keuangan dan akuntansi biaya dan
audit.
2.3.3. American Accounting Association (AAA)
AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang
tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi. Jurnal
kuartalannya,Accounting Review dipergunakan sebagai media untuk saling
bertukar pikiran dan hasil-hasil para periset di bidang akuntansi. AAA
juga bertindak sebagai forum di mana para akademisi mengekspresikan
pandangan-pandangan mereka akan berbagai topik dan permasalahan
akuntansi, baik secara individu ataupun melalui komite yang ditunjuk
khusus oleh organisasi.
2.3.4. Financial Accounting Standards Boards (FASB)
FASB menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung
jawab untuk membuat standar akuntansi. Dihapuskannya APB adalah
karena faktor-faktor utama berikut ini.
a. Terus berlangsungnya alternatif-alternatif perlakuan akuntansi yang
memungkinkan perusahan-perusahaan untuk menunjukkan tingkat
laba per saham yang lebih tinggi, khususnya sebagai akibat dari
penggabungan perusahaan dan akuisisi.
b. Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk masalah-
masalah akuntansi baru seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk
industri waralaba, bisnis pengembangan tanah dan sewa guna usaha
jangka panjang.
c. Sejumlah kasus kecurangan (fraud) dan tuntutan hukum yang
melibatkan metode-metode akuntansi yang tidak mampu
mengungkapkan informasi-informasi yang relevan di kebanyakan
kasus.
d. Kegagalan APB dalam mengembangakan suatu kerangka konseptual
FASB adalah badan independen yang berwenang dan ditugaskan untuk
menetapkan dan meningkatkan standar pelaporan dan akuntansi keuangan
yaitu standar-standar yang berhubungan dengan pencatatan informasi yang
bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan transaksi-transaksi ekonomi
dalam cara yang berguna dalam laporan keuangan.
2.3.5. Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934. SEC bertanggung jawab
untuk menyelenggarakan administrasi berbagai hukum yang dimaksudkan
untuk mengatur sekuritas dan untuk memastikan ketepatan dari pelaporran
keuangan dan pengungkapan perusahaan amerika.
2.3.6. Organisasi Profesional Lainnya
Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di
negaranya masing-masing.
2.3.7. Para Pengguna Laporan Keuangan
a. Pengguna langsung, meliputi: (1) pemilik perusahaan dan pemegang
saham, (2) kreditor, (3) manajemen perusahaan, (4) otoritas
perpajakan, (5) pekerja, dan (6) para pelanggan
b. Pengguna tidak langsung meliputi: (1) analis dan penasihat keuangan,
(2) bursa saham, (3) pengacara, (4) pihak yang berwenang, (5)
asosiasi perdagangan, (6) serikat pekerja, (7) dll.
c. Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas: Para
investor: (1) terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi, (2) aktif vs pasif,
dan (3) profesional dan non profesional
d. Perantara informasi: (1) analis keuangan, (2) agen pemeringkat
obligasi, (3) agen pemeringkat saham, (4) layanan penasihat investasi,
dan (5) perusahaan pialang
e. Regulator: (1) FASB, (2) SEC, dan (3) kongres
f. Manajemen: (1) perusahaan besar vs perusahaan kecil dan (2)
perusahaan publik vs perusahaan pribadi
g. Auditor: (1) nasional vs lokal dan (2) praktik SEC vs praktik non SEC
Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat.
a. Laporan keuangan untuk tujuan umum
b. Laporan keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan
dari kelompok pengguna tertentu
c. Penggungkapan-penggungkapan yang berbeda menyajikan angka-
angka yang berbeda untuk dipilih oleh para penggunanya

2.4.Siapa yang Berwenang Menetapkan Standar?


2.4.1. Teori tentang Regulasi
Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu.
a. Teori-teori kepentingan publik, bahwa regulasi diberikan sebagai
suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-
harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil, dibuat untuk
memberikan perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.
b. Kelompok yang berkepentingan, berpendapat bahwa regulasi
diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan
kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari
para anggotanya.
2.4.2. Haruskah Kita Mengatur Akuntansi?
Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak,
terdapat beberapa opini mengenai hal ini. Opini pasar yang tidak
diregulasi menyatakan bahwa perusahaan insentif untuk memberikan
laporan secara sukarela karena kalau tidak, dapat diartikan sebagai berita
buruk.
Yang kedua, opini pasar yang diregulasi menggunakan
argumentasi kepentingan publik, dan kebutuhan untuk mencapai sasaran
sosial yang diinginkan.
2.4.3. Pendekatan Pasar Bebas
Pendekatan ini dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi
adalah sebuah barang ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya.
Oleh karena itu, ia menjadi subjek atas kekuatan permintaan dan kekuatan
pasok. Para pengajar pendekatan regulatoris (baik pribadi maupun publik)
berpendapat bahwa terjadi kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun
implisit dalam pasar pribadi untuk informasi.
a) Kegagalan pasar eksplisit diasumsikan terjadi ketika baik jumlah atau
mutu dari barang yang dihasilkan di sebuah pasar yang tidak teratur
berbeda dari biaya pribadi dari dan keuntungan yang diperoleh dan
solusi pasar menimbulkan terjadinya suatu alokasi sumber daya non-
Pareto.
b) Kelemahan pasar pribadi:
 Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen
 Investor yang naif
 Fiksasi fungsional
 Angka-angka yang menyesatkan
 Prosedur yang berbeda-beda
 Kurangnya objektivitas
2.4.4. Regulasi Standar Akuntansi di Sektor Swasta
Pendekatan sektor swasta terhadap regulasi standar akuntansi bergantung
kepada asumsi bahwa kepentingan publik dalam akuntansi akan terpenuhi
dengan baik jika pembuatan standar diserahkan kepada sektor swasta.
2.4.5. Regulasi Standar Akuntansi di Sekitar Publik
Regulasi di sektor publik mendapatkan tingkat legitimasi yang tinggi dan
menjadi bagian dari tradisi dan kerangka legal bagi dunia internasional.

2.5.Legitimasi Proses Penetapan Standar


2.5.1. Prognosis Pesimistik
Legitimasi proses penetapan standar kadang dihubungkan dengan
kemampuannya untuk membuat sistem akuntansi yang optimal. Prognosis
pesimistik ini diperluas lagi untuk menunjukkan.
a. Pemilihan dari alternatif pelaporan keuangan pada akhirnya harus
meminta pertukaran keuntungan seseorang dengan keuntungan milik
orang lain.
b. Penyelesaian dari alternatif pelaporan keuangan mensyaratkan
pertimbangan nilai mengenai kekayaan siapa yang dipertukarkan dan
dalam dimensi apa serta untuk siapa.
2.5.2. Prognosis Optimistik
Chambers, mengusulkan suatu sekolah kebutuhan yang mengasumsikan
adanya norma atau standar ideal yang berlaku silang di beberapa situasi
tertentu. Kalkulus konstitusional individualistik menetapkan lestimasi dari
FASB dengan didasarkan kepada.
a. Kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural yang
memadai
b. Kemampuannya dalam menentukan pembatasan pada kumpulan
pilihan yang memadai untuk memastikan tercapainya hasil yang dapat
diterima.
c. Keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh
proses penetapan standart dari FASB.

2.6.Standar Akuntansi yang Berlebihan


2.6.1. Dampak dari Standar Akuntansi yang Berbeda
Standar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya.
1. Standar yang terlalu banyak.
2. Standar yang terlalu detail.
3. Tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi
menjadi sulit
4. Standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-
perbedaan yang terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat,
pengguna, dan CPA
5. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit atau kedua-
duanya
2.6.2. Dampak dari Standar Akuntansi yang Berlebihan
Dampak dari standar akuntansi yang berlebihan diantaranya adalah jumlah
yang besar, kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat
memberikan dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para
akuntan, nilai dari informasi keuangan bagi pengguna dan keputusan
bisnis yang dibuat oleh manajemen. Akuntan dapat kehilangan fokus dari
pekerjaan mereka yang sebenarnya dikarenakan oleh berlebihnya data
yang diminta ketika memenuhi standar yang ada. Kegagalan audit dapat
terjadi karena akuntan dapat kehilangan fokus dalam audit dan lupa untuk
melaksanakan prosedur-prosedur, audit,mendasar.
2.6.3. Solusi bagi Masalah Standar Akuntansi yang Berlebihan
Solusi bagi masalah standar akuntansi yang berlebihan menurut Special
Committee on Acoounting Standards dari AICPA meliputi.
 Tidak ada perubahan, tetap status quo
 Perubahan dari konsep yang ada saat ini dari satu kumpulan GAAP
yang berlaku untuk semua perusahaan bisnis menjadi dua kumpulan
GAAP, sehingga menciptakan satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi
entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan non publik kecil
 Perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap
seluruh perusahaan bisnis
 Membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif
pengukuran
 Perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan
 Satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan
laporan keuangan. Pendekatan yang mengandalkan kepada alternatif
dari GAAP memiliki tiga kemungkinan: (1) suatu basis metode akuntasi
(basis accounting method-BAM) yang baru, (2) kas atau basis kas yang
dimodifikasi, dan (3) Basis pajak penghasilan

2.7.Pilihan dalam Akuntansi


Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan atas akuntansi ini adalah
hasil dari suatu pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan
untuk mempengaruhi output dari sistem akuntansi dengan cara tertentu. Tiga
kategori sasaran atau motivasi dari dilakukannya pilihan dalam akuntansi
dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Perspektif Pembuatan Kontrak yang Efektif
Karena adanya biaya-biaya keagenan dan tidak ada pasar yang lengkap
maka digunakan kontrak yang tergantung kepada negara yang sering kali
dipengaruhi oleh pilihan-pilihan akuntasi.
2. Pemberian Harga atau Aktiva
Karena informasi yang asimetris, pilihan dalam akuntansi dapat digunakan
untuk mempengaruhi harga aktiva, baik melalui orang dalam yang
mengetahui masalah ini dan membocorkan informasi sampai kepada orang
dalam yang tidak mengetahui mengenai permasalahan perputaran, besaran
dan resiko dari arus kas dimasa depan atau melalui manager yang
memiliki kepentingan pribadi dan percaya bahwa pendapatan yang lebih
tinggi akan mengarah pada peningkatan harga saham.
3. Mempengaruhi Pihak-pihak Eksternal
Pilihan akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi pihak-pihak
eksternal disamping pemilik asli dan potensial dari perusahaan
seperti Internal Revenue Service, regulator pemerintah, pemasok, pesaing,
dan negosiator setingkat buruh.

2.8.Stategi Penetapan Standar bagi Negara Berkembang


2.8.1. Pendekatan Evolusioner
Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendi
mereka ingin tetap terus membina perdagangan dengan negara tersebut
dan/atau mempertahankan operasinya.
2.8.2. Pendekatan Transfer Teknologi
Pengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas
kantor akuntan internasional, perusahan multinasional dan para akademisi
yang berpraktik di negara berkembang, atau berbagai
perjanjian internasional dan kesepakatan kerja sama yang meminta
dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi.
2.8.3. Penggunaan Standar Akuntansi Internasional
Strategi yang juga tersedia bagi negara berkembang adalah bergabung
denganInternational Accounting Standards Committee (IASC) atau badan
standar internasional lainnya yang telah diidentifikasi sebelumnya dan
menerapkan ketetapan secara borongan. Alasan dibelakang strategi ini
mungkin adalah untuk.
a. Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi
b. Bergabung dengan dorongan harmonisasi internasional
c. Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing yang mungkin dibutuhkan
d. Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional atas prilaku dan
perbuatan yang telah dibuat dengan baik
e. Melegitimasikan statusnya sebagai anggota denga status penuh dari
komunitas internasional
2.8.4. Strategi Situasional
Strategi ini dikenal sebagai “pengembangan standar akuntansi dengan
didasarkan atas analisis dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi
di negara-negara maju terhadap latar belakang lingkungan yang
mendasarinya”. Faktor-faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik
dan hak-hak sipil, ekonomi dan karakteristik demografis, serta lingkungan
hukum dan perpajakan negara yang bersangkutan.
BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran

Anda mungkin juga menyukai