Anda di halaman 1dari 14

Indeks A.

230 tentang Pemahaman Entitas Lingkungan merangkum informasi terkait perusahaan secara
keseluruhan, seperti informasi mengenai struktur perusahaan, profil komisaris, direksi dan pemegang
saham, pemahaman terkait proses aktivitas bisnis, pemahaman peraturan akuntansi atau perpajakan
yang terkait dan lainnya. Indeks A.230 terdiri dari sub-indeks A.230.1 sampai A.230.8.Tiap sub-indeks
harus dilengkapi agar dapat dilanjutkan ke sub-indeks berikutnya.

A.230.1 Informasi Umum dan Aspek Legalitas

Sub-indeks A.230.1 berisi informasi mengenai:

1. Kontak klien,
Pada informasi kontak klien, lengkapi informasi yang berkaitan dengan pihak/personil yang
mempunyai wewenang atau kontrol utama terhadap penyusunan laporan keuangan perusahaan
(biasanya yang terlibat dalam perikatan audit adalah jajaran direksi, direktur utama dan direktur
keuangan, dan level senior menengah seperti supervisor sampai manajer akuntansi/keuangan).
Umumnya, informasi yang perlu disajikan terkait kontak klien hanya mencakup nama , jabatan
dan alamat korespondensi (bisa nomor telepon kantor, nomor handphone dan email).

Gambar 1: Sub-indeks A.230.1

Untuk mengisi tabel 1 yaitu kontak klien, perhatikan pada soal “Praktikum Audit Laporan
Keuangan” di sheet “Inf Umum & Legal”. Pindahkan informasi yang ada pada sheet “Inf Umum
& Legal” sesuai dengan konteks jawabannya.

2. Informasi Umum
Bagian “Informasi Umum” secara keseluruhan mencakup informasi legalitas perusahaan, seperti
nomor dan tanggal akta pendirian perusahaan, informasi mengenai jumlah modal disetor saat
pendirian perusahaan (poin a.1), informasi mengenai susunan pemegang saham (poin 3),
informasi mengenai amandemen akta pendirian perusahaan di poin a.2 (jika ada, jika tidak ada
informasi mengenai perubahan akta pendirian perusahaan seperti perubahan susunan modal
disetor atau perubahan susunan pemegang saham maka boleh dikosongkan saja). Selain itu,
bagian informasi umum juga mencakup informasi tentang legalitas perusahaan lainnya seperti
surat ijin usaha , tanda daftar perusahaan dan sebagainya.

Untuk mengisi tabel-tabel yang ada di bagian “Informasi Umum” perhatikan pada soal
“Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet “Inf Umum & Legal”. Pindahkan informasi yang
ada pada sheet “Inf Umum & Legal” sesuai dengan konteks jawabannya.

Gambar 2: Sub-indeks A.2301. poin 2.a.1 dan poin 3

Gambar 3: Sub-indeks A.230.1 poin 2.a.2, poin 2.b dan poin 2.c
Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Informasi Umum dan Aspek Legalitas tidak terdapat kemungkinan salah saji material” di bagian
“Simpulan” (letaknya sebelum tabel informasi mengenai kontak klien).

A.230.2 Stuktur Organisasi dan Tanggung Jawab

Sub-indeks A.230.2 berisi informasi mengenai informasi mengenai stuktur organisasi perusahaan dan
masing-masing lingkung jawabnya. Struktur organisasi dan tanggun jawab merupakan informasi yang
penting didapatkan oleh auditor di awal penugasan audit untuk memahami kontrol dan wewenang dari
masing-masing jabatan/unit/lini.

Untuk mengisi poin nomor 1 yaitu tentang “Struktur Organisasi” dan poin nomor 2 yaitu tentang
“Tanggun Jawab”, perhatikan pada soal “Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet “Struktur
Organisasi”. Pindahkan informasi yang ada pada sheet “Struktur Organisasi” sesuai dengan konteks
jawabannya. Mahasiswa dapat mengisi poin nomor 1 dan poin nomor 2 dengan cara dinarasikan.

Gambar 4: Sub-indeks A.230.2

Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Struktur Organisasi dan Uraian Tanggung Jawab tidak terdapat kemungkinan salah saji material” di
bagian “Simpulan” (letaknya sebelum kotak poin 1 tentang Struktur Organisasi).
A.230.3 Proses Aktivitas Bisnis Utama

Indeks A.230.3 merupakan rangkuman terkait pemahaman proses aktivitas bisnis perusahaan.
Umumnya, pemahaman ini menitikberatkan pada pemahaman terkait pemahaman pengendalian
internal pada setiap siklus dalam suatu proses aktivitas atau operasional bisnis. Pada aplikasi ATLAS,
siklus tersebut diuraikan menjadi beberapa kategori, yaitu siklus penjualan, piutang usaha dan
penerimaan (1 siklus yang saling terintegrasi), siklus pembeliaan, persediaan, hutang dan pengeluaran (1
siklus yang saling terintegrasi), siklus pengendalian kas, siklus penerimaan dan pengeluaran uang, siklus
pengadaan atau akuisisi aset tetap, siklus penggajian, siklus penggunaan persediaan dan produksi, dan
lainnya. Siklus yang paling umum dan selalu menjadi perhatian utama auditor untuk dilakukan
pemahaman proses aktivitas bisnis dari klien adalah siklus penjualan dan siklus pembelian.

Pada soal “Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet “Proses Bisnis” terdapat 2 siklus utama, yaitu
siklus pembelian dan siklus penjualan, dimana kedua siklus ini yang akan menjadi perhatian utama pada
case di soal. Untuk itu, pada aplikasi ATLAS, di poin nomor 1 “Proses Bisnis Utama”, uraian siklus
penjualan, piutang usaha dan penerimaan dan uraian siklus pembelian persediaan, hutang dan
pengeluaran diberi ceklis “Ya” di opsi “Pilih”. Untuk pilihan pada uraian siklus lainnya, dikosongkan saja.

Gambar 5: Sub-indeks A.230.3

Karena uraian siklus persediaan dan siklus penjualan yang terpilih untuk dilakukan pengujian
pemahaman aktivitas bisnisnya, maka muncul 2 tabel kosong pada masing-masing rangkuman uraian
siklus penjualan dan uraian siklus pembelian. Tabel ini masing-masing harus dilengkapi dengan informasi
terkait penjelasan yang lebih terperinci terkait proses aktivitas bisnis di siklus pembelian dan penjualan
dengan mengacu pada informasi di soal. Pada soal “Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet
“Proses Bisnis”, perhatikan informasi di “Uraian Siklus”, baik pada siklus Pembelian Persediaan, Hutang
dan Pengeluaran maupun pada siklus Penjualan, Piutang Usaha, dan Penerimaan. Informasi tersebut
merefleksikan secara terperinci dan terstruktur terkait proses aktivitas bisnis perusahaan saat proses
pembelian bahan baku maupun saat proses penjualan.
Gambar 6: Sub-indeks A.230.3 – lanjutan

Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Proses aktivitas bisnis utama terdapat kemungkinan salah saji material” di bagian “Simpulan” (letaknya
sebelum kotak poin 1 tentang Proses Bisnis Utama). Kemudian, akan muncul kotak kuning dengan
pertanyaan “Jelaskan kemungkinan salah saji material tersebut!”. Pertanyaan ini dapat diisi dengan
jawaban seperti contoh berikut ini : “Karena pengendalian internal pada siklus tersebut belum
sepenuhnya memadai” (lihat di soal pada sheet “Proses Bisnis” di baris akhir setelah uraian siklus
penjualan berakhir, terdapat keterangan simpulan bahwa pengendalian internal belum sepenuhnya
memadai).

A.230.4 Pemahaman Atas Peraturan Yang Relevan


Pemahaman atas peraturan yang relevan mencakup informasi apakah klien sudah patuh terhadap
peraturan-peraturan atau regulasi yang spesifik yang ditujukan untuk badan usaha, seperti peraturan
perpajakan (undang-undang perpajakan), peraturan terkait ketenagakerjaan, dan regulasi-regulasi
lainnya yang berkaitan dengan lingkungan dan sumber daya alam.

Perhatikan informasi pada soal “Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet “Pemahaman Peraturan”.
Semua informasi di sheet “Pemahaman Peraturan” menjadi acuan untuk melengkapi indeks A.230.4.
Gambar 7: Sub-indeks A.230.4

Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Pemahaman peraturan yang relevan terdapat kemungkinan salah saji material” di bagian “Simpulan”
(letaknya sebelum kotak poin 1 tentang Pemahaman atas Peraturan yang Relevan). Kemudian, akan
muncul kotak kuning dengan pertanyaan “Jelaskan kemungkinan salah saji material tersebut!”.
Pertanyaan ini dapat diisi dengan jawaban seperti contoh berikut ini : “Karena belum menerapkan
imbalan pasca kerja” (pada soal tercantum dengan jelas bahwa perusahaan tidak menerapkan imbalan
pasca kerja ).

A.230.5 Pemahaman Lingkungan Bisnis

Umumnya, pemahaman lingkungan bisnis akan menjadi dasar bagi auditor dalam mengidentifikasi risiko
bisnis. Untuk itu, dalam melakukan analisa atau pemahaman lingkungan bisnis setidaknya auditor
mengacu pada variabel berikut ini: tren industri sejenis, kondisi perekonomian nasional, amandemen
atau perubahan standard penyusunan laporan keuangan, perubahan regulasi atau peraturan dari
pemerintah, perkembangan teknologi, keadaan alam dan ketersediaan energi.

Perhatikan informasi pada soal “Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet “Pemahaman Lingkungan
Bisnis”. Semua informasi di sheet “Pemahaman Lingkungan Bisnis” menjadi acuan untuk melengkapi
indeks A.230.5.
Gambar 8: Sub-indeks A.230.5 (partially displayed)

Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Pemahaman lingkungan bisnis tidak terdapat kemungkinan salah saji material” di bagian “Simpulan”
(letaknya sebelum kotak poin 1 tentang Lingkungan Bisnis).

A.230.6 Analisis Kelangsungan Usaha

Terkait informasi mengenai kelangsungan usaha, di awal siklus pre-engagement, auditor sudah
menemukan kodisi perusahaan yang akan mengajuka restrukturisasi atas pinjaman. Atas kondisi
pengajuan restrukturisasi ini, maka perusahaan dapat dikatakan terindikasi adanya isu kelangsungan
usaha. Untuk itu, pada pertanyaan di poin b, h, dan i yaitu pernyataan yang menyangkut dengan
ketidakmampuan perusahaan untuk melunasi pinjamannya di waktu yang telah ditentukan diisi dengan
“Ada”.

Diluar isu restrukturisasi, karena tidak ada informasi yang spesifik yang tercantum pada soal, maka
pertanyaan selain poin b, h dan i dapat dijawab dengan “Tidak Ada”.
Gambar 9: Sub-indeks A.230.6 (partially displayed)

Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Analisis kelangsungan usaha tidak terdapat kemungkinan salah saji material” di bagian “Simpulan”.
(catatan: simpulan tersebut yang menyatakan analisis usaha tidak terdapat kemungkinan salah saji
material karena yang menjadi masalah kelangsungan usaha hanya terkait isu restukturisasi, sehingga
dapat dikatakan risiko perusahaan mendapatkan salah saji material karena isu kelangsungan usaha
masih pada batas low).

A.230.7 Pemahaman Penyiapan dan Penyusunan Laporan Keuangan

Pemahaman penyiapan dan penyusunan laporan keuangan adalah pemahaman terkait prosedur yang
berkaitan dengan siklus penyusunan laporan keuangan. Siklus penyusunan laporan keuangan umumnya
meliputi siklus penyiapan laporan keuangan, pencatatan jurnal penyesuaian dan informasi mengenai
transaksi antar pihak berelasi perusahaan.

Perhatikan informasi pada soal “Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet “Penyusunan LK”. Semua
informasi di sheet “Penyusunan LK” menjadi acuan untuk melengkapi indeks A.230.7.
Gambar 10: Sub-indeks A.230.7

Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Pengendalian Penyiapan dan Penyusunan LK Sudah Memadai” di bagian “Simpulan”.

A.230.8 Analisi Faktor Kecurangan

Tindakan kecurangan (fraud) dalam suatu perusahaan dapat terjadi karena 3 faktor berikut ini: tekanan,
kesempatan dan rasionalisasi. Ketiga faktor ini, lazimnya dikenal dengan istilah “fraud triangle: pressure;
opportunity and rationalisation”.

Pada aplikasi ATLAS, fraud triangle direfleksikan pada pernyataan di poin 1 “TEKANAN” (nomor 1a – 1p),
poin 2 “KESEMPATAN” (nomor 2a – 2o), dan poin 3 “RASIONALISASI” (nomor 3a – 3o). Perhatikan
informasi pada soal “Praktikum Audit Laporan Keuangan” di sheet “Fraud”. Informasi di sheet “Fraud”
menjadi acuan untuk melengkapi indeks A.230.8.

Pada soal yang terlampir di sheet “Fraud” terdapat informasi sebagai berikut:

1. Akun persediaan tidak dilakukan estimasi atas penurunan nilainya, padahal sudah ada beberapa
barangnya yang obsolete namun tetap dihitung sebagai persediaan normal.
2. Terdapat penjualan kepada pihak ketiga dengan dokumen penjualan lengkap, tetapi ketika
dilakukan konfirmasi piutang usaha kepada debitur maka debitur menyatakan penjualan
persediaan tersebut merupakan konsinyasi persediaan sebesar Rp250.000.000.

Secara garis besar, kondisi ini mencerminkan bahwa tidak adanya pengawasan atau kontrol yang efektif
dari orang yang bertanggung jawab pada bagian atau unit kerja tertentu. Hal ini dapat memacu tindakan
fraud, dimana pemicunya adalah karena ada kesempatan akibat tindakan pengawasan tidak efektif.
Untuk itu, mengacu pada kondisi ini, pernyataan poin 2i di indeks A.230.8 dapat diisi dengan pilihan
“Ya”.

Selain itu, tindakan fraud juga dapat disebabkan karena adanya tekanan dari beberapa pihak tertentu.
Tekanan ini seperti masalah internal antar tim, target penjualan yang terlalu tinggi, dan lain sebagainya.
Dari hasil analisa laporan posisi keuangan dan laba rugi perusahaan, terlihat bahwa selama 2 tahun
berturut-turut mengalami rugi bersih. Selain itu, penjualan perusahaan juga mengalami penurunan
selama 2 tahun terakhir. Hal ini dapat menjadi pemicu tindakan fraud yang disebabkan karena adanya
tekanan mengingat kondisi keangan perusahaan sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Untuk
itu, pernyataan poin 1a sampai 1c di indeks A.230.8 dapat diisi dengan pilihan “Ya”.

Gambar 11: Sub-indeks A.230.8 (partially displayed)

Gambar 12: Sub-indeks A.230.8 - lanjutan (partially displayed)

Jika sudah dilengkapi semua, maka tentukan kesimpulannya dengan mengklik tombol drop-down list
“Analisis Faktor Kecurangan terdapat kemungkinan salah saji material” di bagian “Simpulan”.
Indeks A.240 tentang Analisa Inherent Risk mencakup analisa terkait inherent risk yang dapat muncul
pada perusahaan yang dapat menyebabkan salah saji yang material pada penyajian laporan keuangan
perusahaan. Inherent risk atau risiko bawaan bersinggungan dengan risiko bisnis, oleh sebab itu ketika
melakukan analisa inherent risk atau risiko bawaan, maka perlu diperhatikan juga faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan dalam melakukan proses pemahaman lingkungan bisnis.

Pada aplikasi ATLAS di indeks A.240, terdapat informasi faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
identifikasi dan penilaian risiko. Poin faktor-faktor yang menjadi pertimbangan identifikasi dan penilaian
risiko akan terisi secara otomatis mengacu pada informasi tentang risiko bisnis yang telah dilengkapi
sebelumnya di indeks A.230.5. Untuk itu, mahasiswa hanya perlu memastikan bahwa informasi yang
dilengkapi di indeks A.230.5 sudah benar sesuai dengan informasi yang ada di soal.

Audit Cycle Content PREVIOUS


INDEKS
T O NEXT
INDEKS

Nama KAP : KAP AGUS, ARIE & TRIYANTO Disiapkan oleh :


Nama AP : Agus Tanggal mulai : Waktu mulai :
Nama Klien : PT Kertas Makmur Tanggal selesai : Waktu selesai :
Alamat klien : JAKARTA Jumlah hari : 0 Jumlah Jam :
Tahun Buku : 1 Januari - 31 Desember 2020 Direview oleh :
Indeks KKP : A240 Tanggal mulai : Waktu mulai :
Nama Indeks : Inherent Risk Tanggal selesai : Waktu selesai :
SA yang relevan : SA 240 : Tanggung Jawab Auditor Terkait Dengan Kecurangan Dalam Suatu Audit Atas Laporan keuangan Jumlah hari : 0 Jumlah Jam :
SA 315 : Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman Entitas dan Lingkungannya Jumlah hari : 0 Total waktu :

Simpulan Analisis Inherent Risk Telah Dilakukan

Status KKP
Completed

Fa k to r-Fa k to r y a ng me nja d i p e rtimb a ng a n id e ntifik a s i d a n p e nila ia n ris ik o


Penggunaan Tenaga Ahli Oleh Klien Informasi Signifikan Dari Periode Sebelumnya Yang Berlanjut Pemahaman atas Peraturan Yang Relevan dengan Klien Trend industri sejenis Kondisi perekonomian nasional
Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak
Utang pajak Persediaan
0 Utang lain-lain jangka panjang Penjualan barang dagangan
0
0
0
0

Amandemen/Perubahan SAK Perubahan Peraturan Perkembangan teknologi Siklus alam Ketersediaan dan biaya energi KELANGSUNGAN USAHA-ASPEK KEUANGAN
Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak
Penjualan barang dagangan Aset takberwujud Beban administrasi dan umum
Beban administrasi dan umum

KELANGSUNGAN USAHA-ASPEK OPERASI KELANGSUNGAN USAHA-ASPEK LAINNYA KECURANGAN-ASPEK TEKANAN KECURANGAN-ASPEK KESEMPATAN KECURANGAN-ASPEK RASIONALISASI
Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak Akun-akun yang terdampak
Penjualan barang dagangan Persediaan

FINANCIAL STATEMENT LEVEL


# # # # # # # # TRUE
OV E R A LL R IS K A S S E S S ME N T
Le v e l Fa k to r P e ny e b a b Y a ng Me nja d i P e rtimb a ng a n R is k Ma te ria l Mis s ta te me nt
R e s p o n A ud ito r
(H / M/ L)
Financial Statement Faktor kecurangan yang teridentifikasi (lihat A230.7)
Level
Faktor pengendalian internal yang kurang memadai (lihat A230)

Faktor perubahan lingkungan bisnis yang signifikan (lihat A230)


Sebagai imbas dari pandemi Covid-19, perusahaan mengalami transformasi metode bisnisnya menjadi serba digital. Selain
H
itu, kebijakan PSBB dan physical/social distancing membatasi auditor dalam mengumpulkan bukti audit di lapangan.
Faktor adanya override management (lihat A230.7)

Faktor Lainnya

ACCOUNT LEVEL

Laporan Keuangan ## otomatis


In h e re n t R isk Fa cto rs

Akun
Salah saji Akun
Saldo Per Rentan transaksi Keterangan (Sebutkan
Merupakan yang Terdapat mendapat Akun yang Akun yang Akun yang R e n ta n Likelihood of
Nama akun M/TM transaksi terhadap Berdampak dengan Magnitude/i faktor risiko signifikan lain
dikoreksi kontijensi perhatian memiliki diukur signifikan te rh a d a p Risk IR Termasuk Risiko
perubahan pada pihak mpact of Faktor Risiko Sigifikan Lain dan pertimbangan
yang sering pada yang khusus atas kerumitan menggunak yang tidak Fra u d Occuring (H /M /L ) signifikan (Otomatis)
lingkungan kerugian berelasi Risk (H/L) Likelihood dan
terjadi perilde lalu teridentifikasi akuntansi /kompleks an estimasi rutin R i sk (H/L)
bisnis yang Magnitude)
(jika ada) /pelaporan
signifikan
31 desember 2020

# 2 Kas dan setara kas 33.334.950,00 M

# 3 Piutang usaha 1.032.297.728,00 M Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak H H H Ya Ya Risiko informasi & komunikasi karena akses yg terbatas akibat kebijakan PSBB & WFH dan risiko a
# 4 Uang muka dan beban dibayar dimuka 38.990.500,00 M

# 5 Pajak dibayar dimuka 30.000.000,00 M

# 6 Persediaan 2.750.000,00 TM Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Ya H H H Ya Ya Risiko informasi & komunikasi karena akses yg terbatas akibat kebijakan PSBB & WFH dan risiko a
# 7 Properti Investasi 197.909.700,00 M

# 8 Tanah 300.000.000,00 M

# 9 Aset tetap 167.068.415,00 M

# 10 Aset takberwujud 50.000.000,00 M

# 11 Utang usaha (33.000.000,00) M


# 12 Utang pajak (52.017.500,00) M

# 13 Utang Bank Jangka Pendek (990.000.000,00) M

# 14 Beban akrual (2.250.000,00) TM

15 Utang Bank Jangka Panjang


# 16 Utang lain-lain jangka panjang (62.500.000,00) M

# 17 Modal disetor (150.000.000,00) M

# 18 Laba (rugi) periode berjalan 44.337.414,00 M

# 19 Saldo laba (606.921.207,00) M

# 20 Penjualan barang dagangan (3.430.016.293,00) M Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya H H H Ya Ya Risiko informasi & komunikasi karena akses yg terbatas akibat kebijakan PSBB & WFH dan risiko a
# 21 Beban pokok pendapatan 2.527.000.000,00 M Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak H H H Ya Ya Risiko informasi & komunikasi karena akses yg terbatas akibat kebijakan PSBB & WFH dan risiko a
# 22 Biaya Gaji dan upah 889.717.500,00 M

# 23 Beban administrasi dan umum 44.443.817,00 M

# 24 Pendapatan non operasional (1.430.000,00) TM

# 25 Beban non operasional 14.622.390,00 M

Gambar 13: Sub-indeks A.240


Catatan:

1. Pada indeks A.240, yang perlu diperhatikan adalah poin di “Financial Statement Level” (nomor
1). Poin tersebut merupakan professional judgement auditor dalam menilai inherent risk pada
level laporan keuangan saat pelaksanaan audit. Dalam contoh diatas, faktor penyebab yang
menjadi pertimbangan yang dipilih adalah faktor perubahan lingkungan bisnis yang signifikan
dan faktor lainnya. Namun, contoh ini tidak bersifat baku. Contoh lain yang dapat dipilih menjadi
faktor penyebab adalah faktor pengendalian internal yang kurang memadai dan faktor
perubahan lingkungan bisnis yang signifikan.
2. Sebagai respons da ri kedua faktor tersebut, risk material misstatement yang dipilih adalah
High atau direpresentasikan dengan inisial “H”. Untuk lebih menguatkan asumsi ini, pada kolom
“Respon Auditor” dapat diisi dengan argumen auditor seperti contoh berikut ini: Setelah
melakukan pemahaman proses aktivitas bisnis, ternyata pengendalian internal belum
sepenuhnya memadai. Selin itu, sebagai imbas dari pandemi Covid-19, perusahaan mengalami
transformasi bisnisnya menjadi serba digital. Selain itu, kebijakan PSBB/social & physical
distancing menjadi tantangan auditor dalam mengumpulkan bukti yang akurat di lapangan. Atas
kedua dasar ini, risk material misstatement yang dipilih ada high”.
3. Untuk poin di “Account Level” (nomor 2), pada dasarnya semua akun tersebut harus diisi melalui
drop down list untuk per itemnya. Hanya saja, yang sudah tercantum sebagaimana di gambar 6
hanya merupakan suatu contoh/gambaran terkait analisa inherent risk untuk akun-akun yang
dinilai berisiko tinggi.
Panduan cara melengkapi drop down list untuk tiap-tiap akun di poin “Account Level”:
Ambil 1 contoh akun, yaitu kas dan setara kas. Lakukan analisa untuk tiap-tiap pernyataan
berikut:
a. Apakah akun kas dan setara kas merupakan transaksi yang sering terjadi? Jawabannya “Ya”,
karena akun kas dan setara kas adalah transaksi yang rutin berjalan setiap harinya
b. Apakah ada salah saji yang dikoreksi pada periode lalu pada akun kas dan setara kas? Jika
tidak ada informasi spesifik di soal, maka jawabannya “Tidak”
c. Apakah akun kas dan setara kas rentan terhadap perubahan lingkungan bisnis? Jawabannya
“Tidak”, karena jika ada perubahan lingkungan bisnis tidak dapat mempengaruhi akun kas
dan setara kas
d. Apakah akun kas dan setara kas terdapat kontijensi yang teridentifikasi? Jika tidak ada
informasi spesifik di soal, maka jawabannya “Tidak”
e. Apakah akun kas dan setara kas dapat berdampak pada kerugian? Jawabannya “Ya”, karena
jika melihat hasil dari pemahaman proses aktivitas bisnis, kesimpulan yang didapat adalah
pengendalian internal tidak memadai. Hal ini akan menjadi salah saktu faktor penyebab jika
suatu waktu terjadi tindakan fraud secara material pada kas atau rekening bank perusahaan
f. Apakah akun kas dan setara kas mendapat perhatian khusus atas akuntansi/pelaporan?
Jawabannya “Tidak” karena tidak ada pelaporan atau peraturan akuntansi yang spesifik
mengatur akun kas dan setara kas
g. Apakah akun kas dan setara kas memiliki kerumitan yang kompleks? Jawabannya “Tidak”
karena secara nature akun, kas dan setara kas bukan akun yang memiliki kerumitan yang
kompleks
h. Apakah akun kas dan setara kas adalah akun transaksi dengan pihak berelasi yang
signifikan? Jawabannya “Tidak” karena secara nature akun, kas dan setara kas adalah akun
yang tidak termasuk dalam kegiatan transaksi dengan pihak berelasi
i. Apakah akun kas dan setara kas adalah akun yang diukur menggunakan estimasi?
Jawabannya “Ya”, akun kas dan setara kas diukur menggunakan estimasi yang paling
sederhana mengacu pada PSAK 71
j. Apakah akun kas dan setara kas adalah akun yang signifikan yang tidak rutin? Jawabannya
“Tidak”, karena akun kas dan setara kas adalah akun yang rutin dalam setiap transaksi
k. Menentukan Likelihood of Risk Occuring dan Magnitude Impact of Risk (H adalah High dan L
adalah Low). Pada akun kas dan setara kas, merupakan transaksi yang sering terjadi
sehingga likelihood of risk occuringnya dapat dikategorikan sebagai High (H). Sehingga,
Magnitude Impact of Risk nya juga High (H). <catatan:asumsi ini tidak berlaku baku,
sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan kondisi>

Anda mungkin juga menyukai