DI USULKAN OLEH :
YUNITA TRI SUSANTI 118574075 S1 MANAJEMEN 2011
TSARINA PUTRI YUDANTY 118574068 S1 MANAJEMEN 2011
MUJI LANGGENG 115524051 S1 PENDIDIKAN TEKNIK
MESIN 2011
1. Judul Kegiatan :
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC ( ) PKM-K ( ) PKM-T
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap :
b) NIM :
c) Jurusan :
d) Universitas/Institut/Politeknik :
e) Alamat Rumah :
f) No Tel./HP :
g) Alamat email :
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis :
5. Dosen Pendamping
a) Nama Lengkap dan Gelar :
b) NIP :
c) Alamat Rumah :
d) No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : ...... bulan
Kota, Tanggal-Bulan-Tahun
Menyetujui,
Wakil Dekan Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa
(__________________________) (__________________________)
NIP. NIM. 118574075
(__________________________) (__________________________)
NIP. NIP.
A. LATAR BELAKANG
Salah satu komoditas pertanian yang memiliki posisi strategis di indonesia adalah
tanaman kelapa (Cocos Nucifera. L.). Tanaman ini menempati urutan kedua setelah tanaman
padi dalam hal penyerapan tenaga kerja yaitu mencapai tujuh juta orang di seluruh Indonesia.
Kelapa merupakan tanaman tropis yang sudah dikenal lama oleh masyarakat indonesia. Hal
ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh wilayah Nusantara. Pohon
kelapa merupakan pohon yang paling banyak kegunaannya karena hampir tiap bagian dari
pohon tersebut dapat dimanfaaatkan dan memiliki nilai ekonomis sehingga banyak orang
yang menamakannya “pohon kehidupan” (the tree of life). Berbagai ragam industri berbahan
baku kelapa telah berkembang mulai dari yang tradisional sampai modern. Adanya potensi
bahan baku yang cukup besar serta didukung oleh tekknologi pengolahan produk kelapa yang
semakin dikuasai memberi peluang dilakukannya diversifikasi produk dan pengembangan
pasar di dalam maupun di luar negeri.
Sabut kelapa merupakan bagian mesokarp (selimut) yang cukup besar dari buah
kelapa yang berupa serat-serat kasar kelapa. Besar sabut kelapa yaitu 35% dari berat
keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan serat satu
dan lainnya. Serat merupakan bagian yang berharga dari sabut kelapa. Setiap butir kelapa
mengandung serat 525 gram (75% dari sabut kelapa), dan gabus 175 gram (25% dan sabut
kelapa).
Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang ditumpuk di bawah tegakan tanaman
kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering. Para petani biasanya mengganggap sabut kelapa
ini adalah limbah yang mengganggu karena biasanya dihuni ulat ataupun dijadikan sarang
ular. Pemanfaatan paling banyak hanyalah untuk kayu bakar. Secara tradisional, masyarakat
telah mengolah sabut kelapa untuk dijadikan tali dan dianyam menjadi keset. Padahal sabut
masih memiliki nilai ekonomis cukup baik. Sabut kelapa jika diurai akan menghasilkan serat
sabut (cocofibre) dan serbuk sabut (cococoir). Namun produk inti dari sabut adalah serat
sabut. Dari produk cocofibre akan menghasilkan aneka macam derivasi produk yang
bermanfaat.
Namun potensi limbah sabut kelapa yang demikian besar belum termanfaatkan secara
optimal oleh masyarakat. Pemanfaatan limbah sabut kelapa baru dilakukan oleh sebagian
kecil masyarakat yaitu mengolah limbah sabut kelapa menjadi serat serabutnya. Industri
pengolahan limbah sabut kelapa masih tergolong baru sehingga dalam pengembangan
usahanya dihadapkan pada kendala-kendala yang berdampak pada lambanya perkembangan
usaha. Sementara itu petani kelapa umumnya memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk
digunakan sebagai bahan bakar atau sebagian dijual kepada industri pengolahan limbah sabut
kelapa. Bahkan sabut kelapa tersebut tak jarang menjadi limbah yang dibiarkan begitu saja.
Meskipun termasuk kepada limbah organik, namun jika dibiarkan akan memberikan dampak
lingkungan seperti penumpukan sampah seiring meningkatnya limbah tersebut. Berangkat
dari permasalahan diatas, kami melihat potensi usaha memanfaatkan limbah sabut
kelapa menjadi barang yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi. Sejauh ini
masyarakat memanfaatkan sabut kelapa ini menjadi keset, tali, media penanaman, dan pupuk
alami. Disini kami akan memanfaatkan sabut kelapa menjadi barang yang bernilai seni tinggi
yaitu lampion.
B. PERUMUSAN MASALAH
Perlunya pemanfaatan sabut kelapa menjadi barang yang mepunyai nilai ekonomis
agar sabut kelapa yang selama ini dianggap sebagian besar masyarakat sebagai limbah bisa
dimanfaatkan dan tidak lagi mencemari lingkungan. Pembuatan lapion yang berbahan dasar
sabut kelapa dilakukan untuk menambah inovasi pemanfaatan limbah sabut kelapa dari
pemanfaatan-pemanfaatan sebelumnya seperti pembuatan sapu, keset, tali tambang, batu
bata, pot, dan pupuk organik. Pembuatan lampion dari limbah sabut kelapa akan memberikan
efek serat-serat alami sabut kelapa yang akan menjadi tekstur khas dari kerajinan ini.
C. TUJUAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah : memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi barang
tepat guna.
a. Memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa sabut dapat
diolah menjadi berbagai macam barang yang bermanfaat.
b. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong
terciptanya wirausaha baru dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa.
c. Berorientasi pada profit, sebagai layaknya wirausahawan.
d. Untuk mengetahui prospek usaha kerajinan lampion dari limbah sabut kelapa di
lingkungan kampus dan tempat distribusi yang lain.
e. Untuk memanfaatkan limbah yang banyak menjadi produk kerajinan tangan yang
bernilai ekonomi tinggi.
D. KEGUNAAN
Manfaat dari kegiatan kewirausahaan ini pada umumnya bermaksud mengolah limbah
yang dianggap mengganggu menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi yang dikemas
dalam konsep kerajinan tangan. Selain itu, kegiatan kewirausahaan ini juga untuk mengasah
jiwa enterpreneur mahasiswa. Dengan adanya pemanfaatan limbah sabut kelapa ini Secara
ekonomis dapat meningkatkan perekonomian dari hasil penjualan kerajinan ini. Manfaat lain
yang bisa diambil adalah tidak ada lagi limbah sabut kelapa yang mencemari lingkungan.
Produk yang kami hasilkan adalah lampion yang terbuat dari sabut kelapa yang
memiliki nilai seni dan kreatifitas yang tinggi. Kerajinan ini awalnya dilakukan oleh
mahasiswa kemudian nantinya akan dikembangkan dengan memperkerjakan karyawan dari
luar dan memiliki keuntungan bisnis yang menjanjikan. Terciptanya peluang usaha mandiri
yang bergerak disektor home industri yang mengacu pada bidang kerajinan tangan dan
meningkatkan karya kreatifitas inovatif mahasiswa dalam rangka bereksperimen dan
menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna.
Analisis ekonomi
Produk kami merupakan produk asli dari pemikiran kelompok kami yang
memiliki nilai jual dan nilai seni. Harga dari produk kami merupakan harga yang
standar bagi masyarakat menengah ke bawah. Harga yang kami keluarkan merupakan
harga dari perhitungan biaya operasional untuk membuat produk tersebut. Dari segi
kelayakan bisnis, bisnis yang kita jalankan dapat membawa keuntungan yang
lumayan besar serta dapat berjalan terus menjadi usaha yang sukses di bidangnya.
G. METODE PELAKSANAAN
Sebelum masuk dalam tahap produksi terdapat beberapa persiapan-persiapan yang harus
dilakukan untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta mampu
mempertahankan mutu produk secara optimal. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
a. Survei pasar
Survey pasar dilakukan untuk mencari tempat pemesanan bahan baku yang paling
murah dan bisa mensupplai bahan baku secara berkelanjutan dengan standar kualitas
yang sesuai. Dalam kegiatan ini juga dilakukan analisa terhadap tempat-tempat
potensial untuk pemasaran hasil produksi.
b. Persiapan media pemasaran dan desain publikasi
Mempersiapkan dan mendesain media pemasaran seperti banner, pamflet, brosur dan
media elektronik (whatsApp, Blackberry messenger, Line, KakaoTalk, WeChat,
Facebook, Twitter).
d. Pembuatan desain
Pembuatan desain produk dilakukan untuk mendapatkan produk akhir yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Desain produk dilakukan dengan pembuatan desain
Lampion yang menarik serta memiliki nilai seni dan ekonomis yang tinggi.
a. Produksi
Produksi dan pembuatan desain produk dilakukan di tempat. Kami juga melayani
pesanan desain dari konsumen kami untuk beberapa produk disamping produk yang di
produksi secara masal.
I. RANCANGAN BIAYA
Perlengkapan
Gunting 4 Buah Rp 7,500 Rp 30,000
Cutter 4 Buah Rp 12,500 Rp 50,000
Pisau Besar 2 Buah Rp 50,000 Rp 100,000
Penggaris Besi 4 Buah Rp 12,000 Rp 48,000
kertas HVS 1 Rim Rp 25,000 Rp 25,000
Pensil 1 Pack Rp 24,000 Rp 24,000
Spidol 3 buah Rp 5,000 Rp 15,000
Bulpent 1 Pack Rp 24,000 Rp 24,000
Biaya Promosi
Pembuatan Brosur 100 Rp 250 Rp 25,000
Pembuatan Katalog 3 Rp 25,000 Rp 75,000
Banner 1mx2m 1 Rp 100,000 Rp 100,000
TOTAL Rp 1,331,000