Anda di halaman 1dari 11

KOPERASI DAN UMKM (EKU 203/D4)

RMK SAP 1
()

Oleh :
Ni Made Ayu Nirmalasari Putri Erawan
1415351193 / 15

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2016/2017
RMK SAP 1

A. Pengertian Umum Koperasi


1. Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan
pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan
sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud
mensejahterakan anggota. Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang memiliki anggota
dan setiap orangnya memliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang memiliki
prinsip koperasi dan berdasar pada ekonomi rakyat sesuai dengan asas kekeluargaan yang
tercantum pada Undang Undang Nomor 25 tahun 1992. Selain pengertian, dibawah ini ada
banyak penjelasan mengenai fungsi, jenis dan tujuan koperasi.
2. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
3. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
- Dr.C.C. Taylor
Beliau adalah seorang ahli ilmu Sosiologi, dapat diperkirakan tinjauan beliau adalah tinjauan
yang menganggap bahwa Koperasi adalah konsep sosiologi. Menurutnya koperasi ada dua
ide dasar yang bersifat sosiologi yang penting dalam pengertian kerja sama :
a. Pada dasarnya orang lebih menyukai hubungan dengan orang lain secara langsung.
Hubungan paguyuban lebih disukai daripada hubungan yang bersifat pribadi.

b. Manusia (orang) lebih menyukai hidup bersama yang salig menguntungkan dan
damai daripada persaingan.

Sesuai dengan pandangan Taylor tersebut Koperasi dianggap lebih bersifat perkumpulan
orang daripada perkumpulan modal, selain dari sudut pandang ETIS/ RELIGIOUS dan sudut
pandang EKONOMIS.
- Margaret Digby
Menulis tentang “ The World Cooperative Movement “ mengatakan bahwa koperasi adalah :
a. Kerjasama dan siap untuk menolong
b. Adalah suatu usaha swasta tetapi ada perbedaan dengan badan usaha swasta lain
dalam hal cara untuk mencapai tujuannya dan penggunaan alatnya.

- Dr. C.R Fay


Koperasi merupakan suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangan tidak memikirkan diri sendiri
sedemikian rupa. Sehingga masing masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan tingkat hubungan mereka dengan
perserikatan itu.
- Dr. G. Mladenata
Didalam bukunya “ Histoire des Doctrines Cooperative “ mengemukakan bahwa koperasi
terdiri atas produsen produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan
bersama ,dengan saling bertukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama dengan
mengerjakan sumber sumber yang disumbangkan oleh anggota.
- H.E. Erdman
Bukunya “ Passing Monopoly as an aim of Cooperative” mengemukakan definisi sebagai
berikut :
a. koperasi melayani anggota, yang macam pelayanannya sesuai dengan macam
koperasi

b. rapat anggota memutuskan kebijakan dasar juga mengangkat dan meberhentikan


pengurus

c. pengurus bertanggung jawab dalam menjalankan usaha dan dapat mengangkat


karyawan untuk melaksanakan kebijaksanaan yang diterima dari rapat anggota.

d. Tiap anggota mempunyai hak satu suara dalam rapat anggota tahunan. Partisipasi
anggota lebih diutamakan daripada modal yang dimasukan.

e. Anggota membayar simpanan pokok, wajib dan sukarela. Koperasi juga


dimungkinkan meminjam modal dari luar.

f. Koperasi membayar bunga pinjaman sesuai dengan batas yang berlaku yaitu sesuai
dengan tingginya yang berlaku di masyarakat.

g. SHU ( Sisa Hasil Usaha ) dibayar pada anggota yang besarnya sesuai dengan jasa
anggota

h. Dalam hal mengalami kegagalan, anggota hanya bertanggung jawab sebesar


simpananya di koperasi
- Frank Robotka
Bukunya yang berjudul “ A Theory of Cooperative “ menyakan bahwa penulis penulis
Amerika serikat umumnya menerima ide ide tentang koperasi sebagai berikut :
a. koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang anggotanya merupakan
langganannya. Koperasi diorganisasikan , diawasi dan dimiliki oleh para anggotanya
yang bekerja untuk kemanfaatan mereka sendiri

b. praktek usahanya sesuai dengan prinsip prinsip Rochdale

c. Koperasi adalah suatu kebalikan dari persaingan yaitu bahwa anggota lebih bersifat
kerja sama daripada bersaing diantara mereka

d. Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar keuntungan, lain dengan
badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha mendapatkan
keuntungan

e. Keanggotaan koperasi berdasarkan atas perseorangan bukan atas dasar modal

- Dr. Muhammad Hatta


Dalam bukunya “ The Movement in Indonesia” beliau mengemukakan bahwa koperasi
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarka tolong
menolong. Mereka didorong oleh keinginan memberi jasa pada kawan “ seorang buat semua
dan semua buat seorang” inilah yang dinamakan Auto Aktivitas Golongan, terdiri dari :
a. Solidaritas

b. Individualitas

c. Menolong diri sendiri

d. Jujur

B. Landasan Koperasi Indonesia

Untuk menjadikan koperasi sebagai saka guru perekonomian Indonesia, maka


diperlukan suatu landasan yang kuat agar bangunan koperasi tidak akan roboh bila
menghadapi tantangan. Landasan merupakan tempat berpijak untuk tumbuh dan berkembang
mencapai tujuan yang dicita-citakan. Landasan koperasi ada 4 yaitu : Landasan idiil, landasan
konstitusional, landasan mental, dan landasan operasional. Pembahasan selengkapnya sebagai
berikut :
1. Landasan idiil

Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Dengan demikian semua kegiatan koperasi harus
menerapkan sila-sila dalam Pancasila.

2. Landasan konstitusional

Landasan konstitusional koperasi Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal 33 ayat
(1) ditegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan”. Memang dalam pasal tersebut secara eksplisit tidak menyebutkan koperasi
sebagai salah satu pilar dalam struktural perekonomian Indonesia, namun kata-kata “asas
kekeluargaan” jelas menjamin keberadaan koperasi Indonesia karena asas kekeluargaan
merupakan asas koperasi.

3. Landasan mental

Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi.


Sifat inilah yang harus senantiasa ada dalam aktivitas koperasi. Setiap anggota koperasi harus
memiliki rasa kesetiakawanan dengan anggota koperasi yang lain. Namun rasa
kesetiakawanan harus diikuti oleh kesadaran diri untuk maju dan berkembang, guna
meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.

4. Landasan operasional

Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh
anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam melakukan
tugas masing-masing di koperasi. Landasan operasional berupa undang-undang dan
peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama. Berikut ini landasan operasional
koperasi Indonesia :

a. UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

b. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.


C. Fungsi Koperasi

Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat memiliki peran dan fungsi yang sangat penting
bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya khususnya dan masyarakat Indonesia pada
umumnya. Diharapkan koperasi berperan aktif sesuai peran dan fungsinya dalam upaya
mempertinggi kualitas hidup masyarakat. Koperasi Indonesia memiliki fungsi dan peranan
yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, fungsi dan peran koperasi
antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia. Koperasi adalah satu-satunya


bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka
koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam menggalang dan
memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat
tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara
itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.

2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia. Dengan adanya koperasi


diharapkan peningkatan ekonomi untuk dapat dirasakan semua masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang.

3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia. melalui koperasi rakyat


Indonesia bercita cita membangun ekonomi nasioanalnya yang akan membawa
kemakmuran serta kesejahteraan. Rakyat Indonesia sudah bertekat bulat untuk
mewujudkan demokrasi ekonomi, jadi individualism dan egoism harus dibuang jauh
jauh.

4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi. Selain


diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya, koperasi
juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama ekonomi yang
mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.

D. Asas dan Sendi Dasar Kopeasi

1. Asas Koperasi

Prinsip koperasi Indonesia tidak diadopsi langsung dari Principles of


Rochdale. Prinsip koperasi Indonesia dikondisikan dengan kepribadian rakyat Indonesia.
Memiliki ciri ciri ketuhanan yang maha esa, semangat gotong royong serta kekeluargaan di
bawah Bhineka Tunggal Ika. dengan kepribadian bangsa Indonesia pada UU no 12 tahun
1967 asal 5 dicantumkan asas koperasi Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan gotong
royong.
Asas kekeluargaan merefleksikan adnya kesadaran dalam hati untuk angota dengan
prinsip dari, oleh dan untuk semua. Bekerja dengan baik dengan pronsip kadilan dan
keberanian serta mengedepankan kepntingan bersama dibanding kepentingan individu.
Pengertian asas gotong royong dalam koperasi Indonesia adalah dimana terdapat semangat
untuk melakukan pekerjaan secara bersama sama yang didasari leh tanggung jawab. Semua
kegiatan dilakukan demi kepentingan bersama, menerapkan pepatah berat sama dipikul dan
ringan sama d jinjing.
Gabungan kedua asas di atas diartikan sebagai paham yang dinamis. Keduanya akan
munimbulkan semangat yang penuh untuk melakukan kerja sama dan memikul tanggung
jawab demi mencapai kepentingan bersama.
Secara Internasioanl, prinsip koperasi dikenal dengan istilah Rochdale. Memang jika
dibandingkan dengan asas koperasi Indoensia , asas koperasi Indonesia terlihat lebih spesifik.
Namun semua pedoman umum pasti berkiblat pada prinsip ini. Prinsip koperasi ini akan
mewarnai semua badan perkoperasian dunia. Buktinya dalam pembentukan ICA
(International Cooperative Alliance), setipa anggota harus memenuhi priciple of Rochdale ini
unuk menjadi anggota koperasi atau aliansi koperasi internasional tersebut.

2. Sendi Dasar Koperasi


Sendi dasar koperasi Indonesia di atur dalam UU No. 12 tauhn 1967 pasal 6. Di rincikan
di sana sendi koperasi Indonesia adalah:

a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan bisa diikuti semua warga negara
Indonesia

b. Penerapan domokrasi dan keterbukaan, dicerminkan dari kekuasaaan tertinggi


koperasi berasal dari rapat anggota. bukan pimpinan koperasi.

c. Pembagian SHU di atur dan dihitungberdasarkan jasa masing masing anggota. Ini
menunjukkan adanya keadilan dalam organisasi koperasi.

d. Pembatasan bunga modal

e. Meningkatkan ksesejahteraan masyarakat

f. Pelaksanaan dan usaha sifatnya terbuka

g. Swadaya, swasembada dan swakerta dimana percaya pada diri sendiri untuk
memberikan kemampuan mandiri.

E. Arti Penting Ekonomi Koperasi

Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan koperasi.
Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup,
sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelanggan.
Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang cara memilih
berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup. Guna menginvestasikan
dananya, manusia yang rasional akan memilih alternatif investasi yang memberikan manfaat
yang paling besar. Pola pikir seperti ituberlaku juga bagi orang yang hendak membelanjakan
dananya, orang tersebut tersebut akan memilih alternatif terbaik atas keputusan
pembelanjaannya.
Dengan cara berpikir seoerti itu koperasi dibiarkan bersaing dngan jenis-jenis
perusahaan lain dalam kehiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber sumber produktif
maupun dalam pemasran hasil-hasil produksi. Keunggulan bersaing merupqkqn faktor
penentu eksistensi koperasi terutama di.asa-masa persaingan bebas. Perlu ditegaskan
keunggulan bersaing inibukan karena peranan pemerintah dalam mengembangkan koperasi
tetapi harus diperoleh melalhi peningkatan efisiensi koperasi.
Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada anggotanya
disbanding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota akan bertransaksi dengan
koperasi. Demikian halnya, juka koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan
alternative investasi kepada para investor, maka investor akan menanamkan dananya ke
dalam koperasi. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen
potensial atau investor p[otensial yang sewaktu-waktu dapoat ditarik oleh unit-unit usaha
dalam rangka hugungan bisnis.
Keunggulan bersaing anatar unit-unit usaha akan berbeda-beda pada setiap kasus.
Pada koperasi barangkali keunggulan itu dapat diperoleh melalui pinjaman berbunga rendah
kepada anggota atau penjualan barang dengan harga lebih rendah kepada anggota. Pada kasus
lain koperasi tidak mempunyai keunggulan bersaing dalam memberikan keunggulan bunga
tabungan disbanding dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian
koperasi hanya dapat bersaing dalam situasi yang sangat khusus. Dalam situasi khusus
tersebut koperasi dapat memberikan pelayanan kepada anggota yang lebih baik daripada
organisasi ekonomi lain.
Guna menjelaskan keunggulan bersaing, koperasi terlebih dahulu harus dibedakan
dari organisasi ekonomi lainnya. Perbedaan ini penting mengingat tujuan masing-masing unit
usaha dan pola kepemilikan, secara aktivitas-aktivitas usahanya berbeda. Dari segi tujuan,
secara garis besar dibedakan dalam tujuan memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh
keuntungan. Koperasi dan yayasan termasuk kedalam unit usaha yang tidak memperoleh
keuntungan. Di luar unit usaha tersebut digolongkan kedalam unit yang memperoleh
keuntungan. Dari segi kepemilikan, koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki
anggotanya, sedangkan unit usaha lainnya dimiliki oleh pemilik modal. Dari segi
aktivitasnya, koperasi mengumpulkan dananya terutama dari anggota dan setiap penggunaan
dana dalam koperasi harus diarahkan pada kepentingan anggota. Sedangkan organisasi
ekonomi lainnya menarik dana dari pemilik dana dan setiap penggunaan dana diarahkan
untuk memenuhi kepentingan pemilik dana tersebut.
Jadi perbedaan pokok antara koperasi dengan organisasi ekonomi lainnya adalah
bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelnggan, sedangkan oraganisasi ekonomi lainnya adalah organisasi ekonomi yang
dimiliki anggotanya (pemodal) tetapi mereka bukan pelanggan organisasi ekonomi yang
dibentuk.
Ekonomi koperasi menyoroti pola pengambilan keputusan anggota untuk tetap berada
dalam koperasi atau keluar dari koperasi atau anggota potensial untuk memasuki koperasi
atau berada diluar koperasi. Ekonomi koperasi memberikan gambaran pada pihak manajemen
koperasi bagaimana cara yang terbaik dalam mengambil keputusan penting tentang pelayanan
kepada anggota sehingga koperasi dapat terus berkembang melalui peningkatan partisipasi
anggota. Ekonomi koperasi juga memberikan petunjuk tentang variabel kritis yang perlu
diperhatikan dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing dengan para pesaingnya.
Disamping itu dengan mempelajari ekonomi koperasi kita akan mengetahui sampai seberapa
jauh konsep yang tersusun dalam teori ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis
keunggulan koperasi.

F. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi


Ekonomi koperasi membahas tentang penerapan ilmu ekonomi dalam
mengembangkan koperasi. Ilmu ekonomi yang dimaksud terutama dari ilmu ekonomi mikro
karena koperasi dipandang sebagai unit usaha yang mempunyai tujuan ekonomi. Hanya saja
ada perbedaan tujuan ekonomi koperasi dengan unit usaha yang bukan koperasi. Umumnya
unit usaha yang bukan koperasi bertujuan mencari keuntungan maksimal, sedangkan koperasi
selain bertujuan mencari keuntungan juga melakukan pelayanan kepada anggotanya.
Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar akan bersaing dengan unit usaha lain
dengan pasar yang sama- sama memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat, sehingga
factor keuntungan kompraratif( keuntungan yang diperbandingkan) sangat penting bagi
eksistensi koperasi. Dasar yang digunakan dalam mangetahui keunggulan bersaing adalah
efisiensi usaha, artinya hanya unit usaha yang mempunyai keunggulan bersaing dalam sistem
pasar yang demikian luas. Oleh karena itu konsep efisiensi koperasi menjadi sorotan penting
dalam buku ini.
Sisi lain dari ekonomi koperasi yang berbagai harapan yang dikemukakan dalam buku
ini adalah kewirausahaan koperasi dan kebijakan-kebijakan koperasi, khususnya di Indonesia.
Kewirausahaan koperasi khususnya di Indonesia, kewirausahaan koperasi perlu dibahas
karena maju mundurnya koperasi tergantung pada keputusan-keputusan yang diambil para
wirausaha muda seperti anggota dan manajemen.
Referensi :

1. Hendar dan Kusnadi, 1999, Ekonomi Koperasi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI
2. Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992
3. http://genggaminternet.com/pengertian-koperasi-tujuan-fungsi-dan-jenis-koperasi/
4. http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/06/landasan-koperasi-indonesia.html
5. http://www.mikirbae.com/2014/11/peran-dan-fungsi-koperasi.html
6. http://gusasta.blogspot.co.id/2013/12/azaz-dan-sendi-dasar-koperasi.html
7. http://ruangbelajarekonomi.blogspot.co.id/2016/11/apa-asas-dan-sendi-dasar-
koperasi.html

Anda mungkin juga menyukai