Sap 1
Sap 1
RMK SAP 1
()
Oleh :
Ni Made Ayu Nirmalasari Putri Erawan
1415351193 / 15
b. Manusia (orang) lebih menyukai hidup bersama yang salig menguntungkan dan
damai daripada persaingan.
Sesuai dengan pandangan Taylor tersebut Koperasi dianggap lebih bersifat perkumpulan
orang daripada perkumpulan modal, selain dari sudut pandang ETIS/ RELIGIOUS dan sudut
pandang EKONOMIS.
- Margaret Digby
Menulis tentang “ The World Cooperative Movement “ mengatakan bahwa koperasi adalah :
a. Kerjasama dan siap untuk menolong
b. Adalah suatu usaha swasta tetapi ada perbedaan dengan badan usaha swasta lain
dalam hal cara untuk mencapai tujuannya dan penggunaan alatnya.
d. Tiap anggota mempunyai hak satu suara dalam rapat anggota tahunan. Partisipasi
anggota lebih diutamakan daripada modal yang dimasukan.
f. Koperasi membayar bunga pinjaman sesuai dengan batas yang berlaku yaitu sesuai
dengan tingginya yang berlaku di masyarakat.
g. SHU ( Sisa Hasil Usaha ) dibayar pada anggota yang besarnya sesuai dengan jasa
anggota
c. Koperasi adalah suatu kebalikan dari persaingan yaitu bahwa anggota lebih bersifat
kerja sama daripada bersaing diantara mereka
d. Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar keuntungan, lain dengan
badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha mendapatkan
keuntungan
b. Individualitas
d. Jujur
Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Dengan demikian semua kegiatan koperasi harus
menerapkan sila-sila dalam Pancasila.
2. Landasan konstitusional
Landasan konstitusional koperasi Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal 33 ayat
(1) ditegaskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan”. Memang dalam pasal tersebut secara eksplisit tidak menyebutkan koperasi
sebagai salah satu pilar dalam struktural perekonomian Indonesia, namun kata-kata “asas
kekeluargaan” jelas menjamin keberadaan koperasi Indonesia karena asas kekeluargaan
merupakan asas koperasi.
3. Landasan mental
4. Landasan operasional
Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh
anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam melakukan
tugas masing-masing di koperasi. Landasan operasional berupa undang-undang dan
peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama. Berikut ini landasan operasional
koperasi Indonesia :
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat memiliki peran dan fungsi yang sangat penting
bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya khususnya dan masyarakat Indonesia pada
umumnya. Diharapkan koperasi berperan aktif sesuai peran dan fungsinya dalam upaya
mempertinggi kualitas hidup masyarakat. Koperasi Indonesia memiliki fungsi dan peranan
yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia, fungsi dan peran koperasi
antara lain sebagai berikut :
1. Asas Koperasi
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan bisa diikuti semua warga negara
Indonesia
c. Pembagian SHU di atur dan dihitungberdasarkan jasa masing masing anggota. Ini
menunjukkan adanya keadilan dalam organisasi koperasi.
g. Swadaya, swasembada dan swakerta dimana percaya pada diri sendiri untuk
memberikan kemampuan mandiri.
Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan koperasi.
Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup,
sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelanggan.
Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang cara memilih
berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup. Guna menginvestasikan
dananya, manusia yang rasional akan memilih alternatif investasi yang memberikan manfaat
yang paling besar. Pola pikir seperti ituberlaku juga bagi orang yang hendak membelanjakan
dananya, orang tersebut tersebut akan memilih alternatif terbaik atas keputusan
pembelanjaannya.
Dengan cara berpikir seoerti itu koperasi dibiarkan bersaing dngan jenis-jenis
perusahaan lain dalam kehiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber sumber produktif
maupun dalam pemasran hasil-hasil produksi. Keunggulan bersaing merupqkqn faktor
penentu eksistensi koperasi terutama di.asa-masa persaingan bebas. Perlu ditegaskan
keunggulan bersaing inibukan karena peranan pemerintah dalam mengembangkan koperasi
tetapi harus diperoleh melalhi peningkatan efisiensi koperasi.
Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada anggotanya
disbanding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota akan bertransaksi dengan
koperasi. Demikian halnya, juka koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan
alternative investasi kepada para investor, maka investor akan menanamkan dananya ke
dalam koperasi. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen
potensial atau investor p[otensial yang sewaktu-waktu dapoat ditarik oleh unit-unit usaha
dalam rangka hugungan bisnis.
Keunggulan bersaing anatar unit-unit usaha akan berbeda-beda pada setiap kasus.
Pada koperasi barangkali keunggulan itu dapat diperoleh melalui pinjaman berbunga rendah
kepada anggota atau penjualan barang dengan harga lebih rendah kepada anggota. Pada kasus
lain koperasi tidak mempunyai keunggulan bersaing dalam memberikan keunggulan bunga
tabungan disbanding dengan bank atau lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian
koperasi hanya dapat bersaing dalam situasi yang sangat khusus. Dalam situasi khusus
tersebut koperasi dapat memberikan pelayanan kepada anggota yang lebih baik daripada
organisasi ekonomi lain.
Guna menjelaskan keunggulan bersaing, koperasi terlebih dahulu harus dibedakan
dari organisasi ekonomi lainnya. Perbedaan ini penting mengingat tujuan masing-masing unit
usaha dan pola kepemilikan, secara aktivitas-aktivitas usahanya berbeda. Dari segi tujuan,
secara garis besar dibedakan dalam tujuan memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh
keuntungan. Koperasi dan yayasan termasuk kedalam unit usaha yang tidak memperoleh
keuntungan. Di luar unit usaha tersebut digolongkan kedalam unit yang memperoleh
keuntungan. Dari segi kepemilikan, koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki
anggotanya, sedangkan unit usaha lainnya dimiliki oleh pemilik modal. Dari segi
aktivitasnya, koperasi mengumpulkan dananya terutama dari anggota dan setiap penggunaan
dana dalam koperasi harus diarahkan pada kepentingan anggota. Sedangkan organisasi
ekonomi lainnya menarik dana dari pemilik dana dan setiap penggunaan dana diarahkan
untuk memenuhi kepentingan pemilik dana tersebut.
Jadi perbedaan pokok antara koperasi dengan organisasi ekonomi lainnya adalah
bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pelnggan, sedangkan oraganisasi ekonomi lainnya adalah organisasi ekonomi yang
dimiliki anggotanya (pemodal) tetapi mereka bukan pelanggan organisasi ekonomi yang
dibentuk.
Ekonomi koperasi menyoroti pola pengambilan keputusan anggota untuk tetap berada
dalam koperasi atau keluar dari koperasi atau anggota potensial untuk memasuki koperasi
atau berada diluar koperasi. Ekonomi koperasi memberikan gambaran pada pihak manajemen
koperasi bagaimana cara yang terbaik dalam mengambil keputusan penting tentang pelayanan
kepada anggota sehingga koperasi dapat terus berkembang melalui peningkatan partisipasi
anggota. Ekonomi koperasi juga memberikan petunjuk tentang variabel kritis yang perlu
diperhatikan dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing dengan para pesaingnya.
Disamping itu dengan mempelajari ekonomi koperasi kita akan mengetahui sampai seberapa
jauh konsep yang tersusun dalam teori ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis
keunggulan koperasi.
1. Hendar dan Kusnadi, 1999, Ekonomi Koperasi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI
2. Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992
3. http://genggaminternet.com/pengertian-koperasi-tujuan-fungsi-dan-jenis-koperasi/
4. http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/06/landasan-koperasi-indonesia.html
5. http://www.mikirbae.com/2014/11/peran-dan-fungsi-koperasi.html
6. http://gusasta.blogspot.co.id/2013/12/azaz-dan-sendi-dasar-koperasi.html
7. http://ruangbelajarekonomi.blogspot.co.id/2016/11/apa-asas-dan-sendi-dasar-
koperasi.html