1.2 Tujuan
1. Mampu mengoperasikan bangku hidraulik
2. Mengetahui prinsip kerja dan perhitungan dari bangku hidraulik
3L L
46
Keterangan gambar
A : Tempat pemasangan beban
B : Kran pengatur debit air
C : Pompa
D : Tuas pengungkit
E : Bak penimbang air
F : Bak penyimpan air
G : Pipa pengaruh ke bak penampung
H : Selang dari pompa
I : Batang antara beban dan bak penimbang
J : Engsel
Air disuplai dari pompa C melalui selang penghubung menuju katup B. Suplai air diatur dengan
mengatur bukaan katup B. Air kemudian masuk ke dalam alat percobaan dan kemudian keluar
melalui corong H dan terus ke pipa G. Air tersebut masuk kedalam bak penimbang air E. Bak
penampung ini ditahan dengan bak penimbang. Pada ujung balok lainnya terdapat pemberat yang
digantung. Pada saat bak penampung kosong, maka berat bak dikali lengan beban bak sama dengan
berat pemberat dikali lengan beban pemberat. Dengan prinsip keseimbangan momen, maka didapat
rumus untuk menghitung debit air, yaitu:
3W
Q=
ρ∗t
Q = debit air (m3/s)
W = berat air yang dikumpulkan (kg)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
t = interval waktu kesetimbangan beban (detik)
47
naik, mulailah menyalakan stopwatch, kemudian masukkan beban ke dalam penggantung beban
sehingga balok tak seimbang.
5. Saat balok penimbang mulai naik (setimbang), hentikan stopwatch dan catat waktu tersebut
sebagai t. Catat juga massa beban yang sebanding dengan massa air (W).
6. Untuk pengukuran debit selanjutnya, ulangi langkah 1 sampai 5. Perlu diingat untuk tiap
percobaan sediakan interval waktu 1 menit setelah langkah 1 agar diperoleh pengukuran yang
cermat.
Mulai
Selesai
48
1.5 Pengambilan Data
Data yang harus diambil dari percobaan ini adalah massa air dan waktu. Kedua parameter tersebut
dicari untuk mengetahui nilai debit yang dihasilkan.
1.7 Analisis
Turunkan bagaimana rumus di atas didapatkan.
1.8 Kesimpulan
Tulis kesimpulan dan saran-saran untuk kemajuan praktikum di masa mendatang.
49